Paket Kebijakan Ekonomi II, Izin Investasi 3 Jam Selesai?   Rabu, 30 September 2015 | 08:15 WIB

Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pembangunan sebuah pabrik di Karawang International Industry Cities (KIIC) Kerawang, Jawa Barat (21/11). KIIC memiliki 1400 hektare lahan yang dipersiapkan untuk penambanan perluasan kawasan industri. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid IIkemarin. Kali ini pemerintah hanya fokus pada upaya meningkatkan investasi, berbeda dengan paket sebelumnya yang meliputi banyak deregulasi.

Untuk menarik penanaman modal, terobosan kebijakan yang akan dilakukan adalah layanan cepat pemberian izin. Bentuknya berupa deregulasi dan debirokratisasi peraturan, baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing.

"Dari BKPM selesai hari ini, PP-nya tinggal ditandatangani presiden," kata Darmin, Selasa, 29 September 2015.

Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Franky Sibarani menegaskan, mulai kemarin, pemerintah menyiapkan aturan izin investasi yang diselesaikan dalam waktu tiga jam. Izin ini menghasilkan tiga produk, yakni izin prinsip, akte perusahaan, dan nomor pokok wajib pajak (NPWP).

"Seperti yang disampaikan Menko Perekonomian," kata Franky, saat konferensi pers peluncuran Paket Kebijakan September II, di Istana Kepresidenan, Selasa, 29 September 2015.

Dengan percepatan izin itu, investor dapat langsung melakukan pemilihan kawasannya dan mulai merencanakan memulai konstruksi. Tapi sebelumnya, perusahaan tersebut harus memenuhi norma/standar dalam berinvestasi yang harus dipenuhi sesuai ketentuan kawasan industri. Norma/standar tersebut antara lain pajak, tanda daftar perusahaan, izin gangguan/surat izin tempat usaha, izin mendirikan bangunan, izin lokasi, pertimbangan teknis pertahanan, hak guna bangunan, izin lingkungan dan analisis dampak lingkungan (amdal), amdal lalu lintas, ketenagakerjaan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan.

Pemerintah telah mengumumkan Paket Kebijakan September I pada awal September lalu. Kemarin, Paket Kebijakan September II diumumkan. Paket kebijakan II ini merupakan paket lanjutan dari paket kebijakan yang dikeluarkan sebelumnya. Keberadaan paket kebijakan ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian negara yang tengah memburuk beberapa waktu ini. Fokus utamanya adalah investasi, industri, dan mendorong ekspor.

Ke depan, masih akan ada paket kebijakan jilid selanjutnya untuk menyokong paket kebijakan I dan II karena presiden juga sudah memanggil delapan menteri sektor untuk minta dikumpulkan semua peraturan menteri yang ada untuk dikaji ulang.