15814138 asuhan keperawatan klien dengan carsinoma colon ca colon
DESCRIPTION
JYHTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Tumor usus halus jarang terjadi sebaliknya tumor usus besar
atau rektum relatif umum Pada kenyataannya kanker kolon dan
rektum sekarang adalah tipe paling umum kedua dri kanker
internal di Amerika serikat Ini adalah penyakit budaya barat
Diperkirakan bahwa 150000 kasus baru kanker kolorektal di
diagnosis di negara ini setiap tahunnya Kanker kolon menyerang
individu dua kali lebih besar dibanding kan kanker rektal
Insidensnya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan
pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi
pada individu dengan riwayat keluarga mengalami kanker kolon
penyakit usus inflamasi kronis atau polip Perubahan pada
persentase distribusi telah terjadi pada tahun terakhir Insidens
kanker pada sigmoid dan area rektal telah menurun sedangkan
insidens pada kolon asendens dan desendens meningkat
Lebih dari 156000 orang terdiagnosa setiap tahunnya kira-
kira setengah dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya
meskipun sekitar tiga dari empat pasien dapat diselamatkan
dengan diagnosis dini dan tindakan segera Angka kelangsungan
hidup di bawah lima tahun adalah 40 sampai 50 terutama
karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase
Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan
mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka menemukan
perubahan pada kebiasaan defekasi atau perdarahan rektal
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui
tetapi faktor resiko telah teridentifikasi termasuk riwayat atau
riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga riwayat penyakit
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 1
usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak rotein dan daging serta
rendah serat
Hal-hal mengenai definisi etiologi patofisiologi komplikasi
hingga proses keperawatan kanker kolon akan dibahas pada bab
selanjutnya
B RUMUSAN MASALAH
Apa dan bagaimana pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan
dan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon
C TUJUAN
Mahasiswa mampu untuk memahami pengertian etiologi
klasifikasi stadium pathway patofisiologi pemeriksaan
diagnostik penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada klien
dengan Ca Kolon
BAB II
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang
menempati area tertentu pada tubuh dan merupakan
neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI 2008
268)
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan
pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini
untuk menyerang jaringan biologis lainnya baik dengan
pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)
atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)
Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan
DNA menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembagian sel dan fungsi lainnya (Gale 2000 177)
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker
yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle
amp Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang
bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar
kolon (usus besar)
B ETIOLOGI
Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey 2006 334) yaitu
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 3
1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat
(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan
berlemak tinggi dan sumber protein hewani
2 Kelainan kolon
o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma
o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi
maligna menjadi karsinoma
o Kondisi ulserative
Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko
terkena karsinoma kolon
3 Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang menderita
karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak
daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001
207)
C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON
1 Anatomi Fisiologi Kolon
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon
sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)
Gambar usus halus dan usus besar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5
2 Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma
yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang
tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat
diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal
adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak
terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi
tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada
semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)
Kanker kolon dan rektum terutama (95 )
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke
dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari
tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain
( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui
beberapa cara yaitu
1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan
seperti ke dalam kandung kemih
2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon
3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon
mengalirakan darah ke system portal
4 Penyebaran secara transperitoneal
5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat
menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)
Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri
Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas
Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas
Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi
Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma
3 Patways Carsinoma Colon
Tumbuh berkembangnya sel tumor
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
usus inflamasi kronis dan diet tinggi lemak rotein dan daging serta
rendah serat
Hal-hal mengenai definisi etiologi patofisiologi komplikasi
hingga proses keperawatan kanker kolon akan dibahas pada bab
selanjutnya
B RUMUSAN MASALAH
Apa dan bagaimana pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan
dan asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon
C TUJUAN
Mahasiswa mampu untuk memahami pengertian etiologi
klasifikasi stadium pathway patofisiologi pemeriksaan
diagnostik penatalaksanaan dan asuhan keperawatan pada klien
dengan Ca Kolon
BAB II
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang
menempati area tertentu pada tubuh dan merupakan
neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI 2008
268)
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan
pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini
untuk menyerang jaringan biologis lainnya baik dengan
pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)
atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)
Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan
DNA menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembagian sel dan fungsi lainnya (Gale 2000 177)
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker
yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle
amp Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang
bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar
kolon (usus besar)
B ETIOLOGI
Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey 2006 334) yaitu
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 3
1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat
(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan
berlemak tinggi dan sumber protein hewani
2 Kelainan kolon
o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma
o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi
maligna menjadi karsinoma
o Kondisi ulserative
Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko
terkena karsinoma kolon
3 Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang menderita
karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak
daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001
207)
C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON
1 Anatomi Fisiologi Kolon
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon
sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)
Gambar usus halus dan usus besar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5
2 Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma
yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang
tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat
diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal
adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak
terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi
tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada
semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)
Kanker kolon dan rektum terutama (95 )
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke
dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari
tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain
( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui
beberapa cara yaitu
1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan
seperti ke dalam kandung kemih
2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon
3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon
mengalirakan darah ke system portal
4 Penyebaran secara transperitoneal
5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat
menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)
Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri
Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas
Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas
Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi
Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma
3 Patways Carsinoma Colon
Tumbuh berkembangnya sel tumor
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
BAB II
PEMBAHASAN
A PENGERTIAN
Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yang
menempati area tertentu pada tubuh dan merupakan
neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI 2008
268)
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan
pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini
untuk menyerang jaringan biologis lainnya baik dengan
pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi)
atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)
Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan
DNA menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol
pembagian sel dan fungsi lainnya (Gale 2000 177)
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker
yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle
amp Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang
bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar
kolon (usus besar)
B ETIOLOGI
Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey 2006 334) yaitu
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 3
1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat
(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan
berlemak tinggi dan sumber protein hewani
2 Kelainan kolon
o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma
o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi
maligna menjadi karsinoma
o Kondisi ulserative
Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko
terkena karsinoma kolon
3 Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang menderita
karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak
daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001
207)
C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON
1 Anatomi Fisiologi Kolon
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon
sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)
Gambar usus halus dan usus besar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5
2 Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma
yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang
tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat
diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal
adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak
terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi
tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada
semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)
Kanker kolon dan rektum terutama (95 )
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke
dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari
tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain
( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui
beberapa cara yaitu
1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan
seperti ke dalam kandung kemih
2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon
3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon
mengalirakan darah ke system portal
4 Penyebaran secara transperitoneal
5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat
menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)
Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri
Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas
Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas
Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi
Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma
3 Patways Carsinoma Colon
Tumbuh berkembangnya sel tumor
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
1 Diet kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat
(sayur-sayuran buah-buahan) kebiasaan makan makanan
berlemak tinggi dan sumber protein hewani
2 Kelainan kolon
o Adenoma di kolon degenerasi maligna menjadi
adenokarsinoma
o Familial poliposis polip di usus mengalami degenerasi
maligna menjadi karsinoma
o Kondisi ulserative
Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko
terkena karsinoma kolon
3 Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang menderita
karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 frac12 kali lebih banyak
daripada anak ndash anak yang orangtuanya sehat (FKUI 2001
207)
C PATOFISIOLOGI KANKER KOLON
1 Anatomi Fisiologi Kolon
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses Pada mamalia kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending) kolon melintang (transverse) kolon menurun (descending) kolon
sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)
Gambar usus halus dan usus besar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5
2 Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma
yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang
tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat
diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal
adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak
terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi
tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada
semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)
Kanker kolon dan rektum terutama (95 )
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke
dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari
tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain
( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui
beberapa cara yaitu
1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan
seperti ke dalam kandung kemih
2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon
3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon
mengalirakan darah ke system portal
4 Penyebaran secara transperitoneal
5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat
menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)
Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri
Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas
Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas
Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi
Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma
3 Patways Carsinoma Colon
Tumbuh berkembangnya sel tumor
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
sigmoid dan rektum Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan kolon kanan sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon kiri (httpidwikipediaorg)
Gambar usus halus dan usus besar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 5
2 Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma
yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang
tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat
diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal
adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak
terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi
tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada
semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)
Kanker kolon dan rektum terutama (95 )
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke
dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari
tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain
( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui
beberapa cara yaitu
1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan
seperti ke dalam kandung kemih
2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon
3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon
mengalirakan darah ke system portal
4 Penyebaran secara transperitoneal
5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat
menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)
Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri
Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas
Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas
Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi
Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma
3 Patways Carsinoma Colon
Tumbuh berkembangnya sel tumor
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
2 Patologi
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma
yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang
tumbuh sangat cepat) Pada stadium awal polip dapat
diangkat dengan mudah Tetapi seringkali pada stadium awal
adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak
terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi
tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada
semua bagian dari usus besar (Davey 2006 335)
Kanker kolon dan rektum terutama (95 )
adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus) Dimulai
sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke
dalam sturktur sekitarnya Sel kanker dapat terlepas dari
tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain
( paling sering ke hati) Kanker kolon dapat menyebar melalui
beberapa cara yaitu
1 Secara infiltratif langsung ke struktur yang berdekatan
seperti ke dalam kandung kemih
2 Melalui pembuluh limfe ke kelenjar limfe perikolon dan
mesokolon
3 Melalui aliran darah biasanya ke hati karena kolon
mengalirakan darah ke system portal
4 Penyebaran secara transperitoneal
5 Penyebaran ke luka jahitan insisi abdomen atau lokasi drain
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi
pada dinding usus serta perdarahan Penetrasi kanker dapat
menyebabkan perforasi dan abses serta timbulnya
metastase pada jaringan lain (Gale 2000 177)
Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri
Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas
Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas
Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi
Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma
3 Patways Carsinoma Colon
Tumbuh berkembangnya sel tumor
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
Tumor bersifat ganasTumor bersifat jinakTumbuh lambat Tumbuh cepat membelah diri
Tumbuh secara serempak membentuk simpai (jaringan pembungkus) berbatas tegas
Pertumbuhan tidak teratur tidak berbatas tegas
Memisahkan sel tumor dengan jaringan sehat (tidak meng-invasibermetastasis)Meng-invasi jaringan biologis lainnya dan atau bermetastasisMerusak DNA Tidak merusak DNAmutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel dan fungsi lainnyaTidak bermutasi ke gen vitalkerusakan alat tubuh dan penurunan fungsi tubuh Dapat dikeluarkan dengan cara operasi
Stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat)pertumbuhan sel yang tidak ganasadenoma
3 Patways Carsinoma Colon
Tumbuh berkembangnya sel tumor
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 7
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
D KLASIFIKASI
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah
sebagai berikut (FKUI 2001 209)
A kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada
metastasis
B1 kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
B2 kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan
propria
C1 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening sebanyak satu sampai empat buah
C2 kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah
bening lebih dari 5 buah
D kanker telah mengadakan metastasis regional tahap
lanjut dan penyebaran yang luas amp tidak dapat dioperasi
lagi
E MANIFESTASI KLINIS KANKER KOLON
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker tahap
penyakit dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi
Adanya perubahan dalam defekasi darah pada feses
konstipasi perubahan dalam penampilan feses tenesmus
anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi
1 Kanker kolon kanan dimana isi kolon berupa caiaran
cenderung tetap tersamar hingga stadium lanjut Sedikit
kecenderungan menimbulkan obstruksi karena lumen usus
lebih besar dan feses masih encer Anemia akibat perdarahan
sering terjadi dan darah bersifat samara dan hanya dapat
dideteksi dengan tes Guaiak (suatu tes sederhana yang
dapat dilakukan di klinik) Mucus jarang terlihat karena
tercampur dalam feses Pada orang yang kurus tumor kolon
kanan mungkin dapat teraba tetapi jarang pada stadium
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
awal Penderita mungkin mengalami perasaan tidak enak
pada abdomen dan kadang ndash kadang pada epigastrium
2 Kanker kolon kiri dan rectum cenderung menyebabkan
perubahan defekasi sebagai akibat iritasi dan respon refleks
Diare nyeri kejang dan kembung sering terjadi Karena lesi
kolon kiri cenderung melingkar sering timbul gangguan
obstruksi Feses dapat kecil dan berbentuk seperti pita Baik
mucus maupun darah segar sering terlihat pada feses Dapat
terjadi anemia akibat kehilangan darah kronik Pertumbuhan
pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks saraf
pembuluh limfe atau vena menimbulkan gejala ndash gejala pada
tungakai atau perineum Hemoroid nyeri pinggang bagian
bawah keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul
sebagai akibat tekanan pada alat ndash alat tersebut Gejala yang
mungkin dapat timbul pada lesi rectal adalah evakuasi feses
yang tidak lengkap setelah defekasi konstipasi dan diare
bergantian serta feses berdarah (Gale 2000)
F STADIUM KLINIS
Tabel stadium pada karsinoma kolon yang
ditemukan dengan system TMN (Tambayong 2000 143)
TIS
T1
T2
T3
T4
N
M
Carcinoma in situ
Belum mengenai otot dinding
polipoidpapiler
Sudah mengenai otot dinding
Semua lapis dinding terkena penyebaran ke
sekitar
Sama dengan T3 dengan fistula
Limfonodus terkena
Ada metastasis
G PEMERIKSAAN PENUNJANG
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 9
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
o Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu
dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
o Radiologis
Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain
adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada
dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke
paru
o Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke
kelenjar getah bening di abdomen dan hati
o Histopatologi
Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan
perlu ditentukan diferensiansi sel
o Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan
pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
H PENATALAKSANAAN MEDIS
Bila sudah pasti karsinima kolon maka kemungkinan
pengobatan adalah sebagai berikut
1 Pembedahan (Operasi)
Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat
untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum
metastatis tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah
terbuang Oleh sebab itu dokter bedah biasanya juga
menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
mengelilingi sekitar kanker
2 Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi
tinggi misalnya sinar X atau sinar gamma difokuskan untuk
merusak daerah yang ditumbuhi tumor merusak genetic
sehingga membunuh kanker Terapi radiasi merusak sel-sel
yang pembelahan dirinya cepat antara alin sel kanker sel
kulit sel dinding lambung amp usus sel darah
Kerusakan sel tubuh menyebabkan lemas perubahan kulit
dan kehilangan nafsu makan
3 kemotherapy
Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat dapat
masuk ke dalam sirkulasi darah sehingga sangat bagus
untuk kanker yang telah menyebar Obat chemotherapy ini
ada kira-kira 50 jenis Biasanya di injeksi atau dimakan pada
umumnya lebih dari satu macam obat karena digabungkan
akan memberikan efek yang lebih bagus (FKUI 2001 211)
I KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono 1994
10)
Pengkajian pasien Post Operatif Ca Colon (Doenges
1999) adalah meliputi
1 Sirkulasi
Gejala riwayat masalah jantung GJK edema pulmonal
penyakit vascular perifer atau stasis vascular
(peningkatan risiko pembentukan trombus)
2 Integritas Ego
Gejala perasaan cemas takut marah apatis factor-faktor
stress multiple misalnya financial hubungan gaya
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 11
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
hidup
Tanda tidak dapat istirahat peningkatan keteganganpeka
rangsang stimulasi simpatis
3 Makanan cairan
Gejala insufisiensi pancreasDM (predisposisi untuk
hipoglikemiaketoasidosis) malnutrisi (termasuk
obesitas) membrane mukosa yang kering
(pembatasan pemasukkan periode puasa pra
operasi)
4 Pernapasan
Gejala infeksi kondisi yang kronisbatuk merokok
5 Keamanan
Gejala alergisensitive terhadap obat makanan plester
dan larutan Defisiensi immune (peningkaan risiko
infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan)
Munculnya kanker terapi kanker terbaru Riwayat
keluarga tentang hipertermia malignantreaksi
anestesi Riwayat penyakit hepatic (efek dari
detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah
koagulasi) Riwayat transfuse darah reaksi
transfuse
Tanda menculnya proses infeksi yang melelahkan
demam
6 Penyuluhan Pembelajaran
Gejala pengguanaan antikoagulasi steroid antibiotic
antihipertensi kardiotonik glokosid antidisritmia
bronchodilator diuretic dekongestan analgesic
antiinflamasi antikonvulsan atau tranquilizer dan
juga obat yang dijual bebas atau obat-obatan
rekreasional Penggunaan alcohol (risiko akan
kerusakan ginjal yang mempengaruhi koagulasi
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
dan pilihan anastesia dan juga potensial bagi
penarikan diri pasca operasi)
J ANALISIS DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari
masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan (Boedihartono 1994 17)
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien Post
operatif kanker kolon (Wilkinson 2006 621) meliputi
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imobilitas dan
kondisi pascaanastesi
2 Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
kimia misalnya penggunaan obat-obat farmasi hipoksia
lingkungan terapeutik yang terbatas misalnya stimulus
sensori yang berlebihan stress fisiologis
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi terhadap
berhubungan dengan pembatasan pemasukkan cairan
tubuh secara oral hilangnya cairan tubuh secara tidak
normal pengeluaran integritas pembuluh darah
4 Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan trauma
muskuloskletal kehancuran yang terus-menerus (misalnya
lokalisasi)
5 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
fisiknyeri
6 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeriketidak
nyamanan terapi pembatasan aktivitas dan penurunan
kekuatantahanan
7 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka
pembedahan
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mualmuntah
9 Konstipasi berhubungan dengan penurunan asupan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 13
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
dan serat kelemahan otot abdomen sekunder akibat
mekanisme kanker kolon
10 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep
diri ancaman terhadap perubahan status kesehatan
ancaman terhadap pola interaksi dengan orang yang
berarti krisis situasi atau krisis maturasi
11 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan
efek samping penanganan factor budaya atau spiritual
yang berpengaruh pada perubahan penampilan
12 Risiko infeksi berhubungan dengan stasis cairan tubuh
respons inflamasi tertekan prosedur invasif dan jalur
penusukkan lukakerusakan kulit insisi pembedahan
13 Kurang pengetahuan tentang kondisi luka prognosis dan
pengobaatan berhubungan dengan kurang terpajan
informasi keterbatasan kognitif
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
Tujuan Intervensi Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (Boedihartono 1994 20)
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perencanaan (Effendi 1995 40)
Intervensi keperawatan pada pasien post Operasi kanker kolon dengan criteria NOC dan intervensi
NIC (Wilkinson 2006) meliputi
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
1 Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi danatau ekspirasi yang tidak member ventilasi yang adekuat
Tujuan menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnyaKriteria hasil tidak ada perubahan pada frekuensi dan kedalaman pernapasan
- Pertahankan jalan udara pasien dengan memiringkan kepala hiperekstensi rahang aliran udara faringeal oral
- Auskultasi suara napas
- Observasi frekuensi dan kedalaman pernapasan pemakaian otot-otot bantu pernapasan perluasan rongga dada retraksi atau pernapasan cuping hidung warna kulit dan aliran udara
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai
R mencegah obstruksi jalan napas
R indikasi adanya obstruksi oleh mukus atau lidah dan dapat dibenahi dengan mengubah posisi ataupun pengisapanR dilakukan untuk memastikan efektivitas pernapasan sehingga upaya memperbaikinya dapat segerra dilakukan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 15
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragma
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Lakukan latihan gerak sesegera mungkin pada pasien yang reaktif dan lanjutkan pada periode pascaoperasi
- Lakukan pengisapan lendir jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
R ventilasi dalam yang aktif membuka alveolus mengeluarkan sekresi meningkatkan pengangkutan oksigen membuang gas anastesi batuk membantu mengeluarkan sekresi dari sistem pernapasanR obstruksi jalan napas dapat terjadi karena adanya darah atau mukus dalam tenggorok atau trakheaRdilakukan untuk meningkatkan atau memaksimalkan pengambilan oksigen yang akan diikat oleh Hb yang menggantikan tempat gas anastesi dan mendorong pengeluaran gas terssebut melalui zat-zat inhalasi
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
2 Perubahan proses pikir adalah suatu kondisi gangguan aktivitas dan kerja kognitif (misalnya pikiran sadar orientasi realita pemecahan masalah dan penilaian) yang terjadi pada individu
Tujuan meningkatkan tingkat kesadaranKriteria hasil
pasien mampu mengenali keterbatasan diri dan mencari sumber bantuan sesuai kebutuhan
- Orientasikan kembali pasien secara terus menerus setelah keluar dari pengaruh anastesi nyatakan bahwa operasi telah selesai dilakukan
- Bicara pada pasien dengan suara yang jelaas dan normal tanpa membentak sadar penuh akan apa yang diucapkan
- Evaluasi sensasipergerakkan ekstremitas dan batang tenggorok yang sesuai
R karena pasien telah meningkat kesadarannya maka dukungan dan jaminan akan membantu menghilangkan ansietasR tidak dapat ditentukan kapan pasien akan sadar penuh namun sensori pendengaran merupakan kemampuan yang pertama kali akan pulihR pengembalian fungsi setelah dilakukan blok saraf spinal atau lokal yang bergantung pada jenis atau jumlah obat yang digunakan dan lamanya prosedur dilakukan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 17
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Gunakan bantalan pada tepi tempat tidur lakukan pengikatan jika diperlukan
- Periksa aliran infus selang endotrakeal kateter bila dipasang dan pastikan kepatenannya
- Pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman
R berikan keamanan bagi pasien selama tahap darurat mencegah terjadinya cedera pada kepala dan ekstremitas bila pasien melakukan perlawanan selama masa disorientasiR pada pasien yang mengalami disorientasi mungkin akan terjadi bendungan pada aliran infus dan sistem pengeluaran lainnya terlepas atau tertekukR stimulus eksternal mungkin menyebabkan abrasi psikis ketika terjadi disosiasi obat-obatan anastesi yang telah diberikan
3 Kekurangan volume cairan resiko tinggi adalah suatu kondisi individu yang berisiko mengalami dehidrasi vascular selular atau intraselular
Tujuan keseimbangan cairan tubuh adekuatKriteria hasil
tidak ada ada tanda-tanda dehidrasi (tanda-tanda vital stabil kualitas denyut nadi baik turgor kulit normal
- Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran Tinjau ulang catatan intra operasi
- Kaji pengeluaran urinarius terutama untuk tipe prosedur
R dokumentasi yang akurat akan membantu dalam mengidentifikasi pengeluaran cairankebutuhan penggantian dan pilihan-pilihan yang mempengaruhi
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
membran mukosa lembab dan pengeluaran urine yang sesuai)
operasi yang dilakukan
- Pantau tanda-tanda vital
intervensiR mungkin akan terjadi penurunan ataupun penghilangan setelaha prosedur pada sistem genitourinarius dan atau struktur yang berdekatan mengindikasikan malfungsi ataupun obstruksi sistem urinariusR hipotensi takikardia peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan kekurangan cairan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 19
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Letakkan pasien pada posisi yang sesuai tergantung pada kekuatan pernapasan dan jenis pembedahan
- Periksa pembalut alat drain pada interval reguler Kaji luka untuk terjadinya pembengkakan
- Pantau suhu kulit palpasi denyut perifer
- Kolaborasi berikan cairan parenteral produksi darah dan atau plasma ekspander sesuai petunjuk Tingkatkan kecepatan IV jika diperluakan
R elevasi kepala dan posisi miring akan mencegah terjadinya aaspirasi dari muntah posisi yang benar akan mendorong ventilasi pada lobus paru bagian bawah dan menurunkan tekanan pada diafragmaR perdarahan yang berlebihan dapat mengacu kepada hipovolemiahemoragiR kulit yang dinginlembab denyut yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk penggantian cairan tambahanR gantikan kehilangan cairan yang telah didokumentasikan Catat waktu penggangtian volume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi misalnya ketidak seimbangan
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
4 Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial digambarkan dalam istilah seperti kerusakan awitan yang tiba-tiba atau perlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan
Tujuan pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilangKriteria hasil pasien tampak rileks dapat beristirahattidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi
- Evaluasi rasa sakit seccara reguler catat karakteristik lokasi dan intensiitas (0-10)
- Catat munculnya rasa cemastakut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapan untuk prosedur
- Kaji tanda-tanda vital perhatikan takikardia hipertensi dan peningkatan pernapasan bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
R sediakan informasi mengenai kebutuhanefektivitas intervensiR perhatikan hal-hal yang tidak diketahui danatau persiapan inadekuat (misalnya apendikstomi darurat) dapat memperburuk persepsi pasien akan rasa sakitR dapat mengindikasikan rasa sakit akut dan ketidaknyamanan
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan sesuai kebutuhan
- Lakukan reposisi sesuai petunjuk misalnya semi ndash Fowler miring
- Observasi efek analgetik
R pahami penyebab ketidaknyamanan sediakan jaminan emosionalR mungkin mengurangi rasa sakit dan meningkatkan sirkulasi Posisi semi ndash Fowler dapat mengurangi tegangan otot abdominal dan otot pungguung artritis sedangkan miring mengurangi tekanan dorsal
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 21
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
- Kolaborasi pemberian analgetik IV sesuai kebutuhan
R respirasi mungkin menurun pada pemberian narkotik dan mungkin menimbulkan efek-efek sinergistik dengan zat-zat anastesiR analgetik IV akan dengan segera mencapai pusat rasa saki menimbulkan penghilang yang lebih efektif dengan obat dosis kecil
5 Intoleransi aktivitas adalah suatu keadaaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktivitas sehari-hari yang diinginkan
Tujuan pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitasKriteria hasil - perilaku menampakan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri
- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktivitas tanpa dibantu
- Koordinasi otot tulang dan anggota gerak lainya baik
- Rencanakan periode istirahat yang cukup
- Berikan latihan aktivitas secara bertahap
- Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan
R mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya secar optimalR tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat mobilisasi diniR mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien
R menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan
6 Hambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih
Tujuan pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimalKriteria hasil - penampilan yang
seimbang- melakukan
pergerakkan dan perpindahan
- mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi dengan karakteristik 0 =mandiri penuh1 =memerlukan alat
bantu2 =memerlukan
bantuan dari orang lain untuk bantuan pengawasan dan pengajaran
3 =membutuhkan bantuan dari orang lain dan alat bantu
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu
- Ajarkan dan dukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif
- Kolaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi
Rmengidentifikasi masalah memudahkan intervensi
R mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktivitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauanR menilai batasan kemampuan aktivitas optimalRmempertahankanmeningkatkan kekuatan dan ketahanan ototR sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perencanaan dan mempertahankanmeningkatkan mobilitas
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 23
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
4 =ketergantungan tidak berpartisipasi dalam aktivitas
pasien
7 Kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalami perubahan secara tidak diinginkan
Tujuan Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuaiKriteria Hasil - tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pus- luka bersih tidak
lembab dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
- Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi ukuran warna bau serta jumlah dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik Balut luka dengan kasa kering dan steril gunakan plester kertas
- Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan misalnya debridement
- Setelah debridement ganti balutan sesuai kebutuhan
R mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepatR mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensiR suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradanganR tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksiR agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya R balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi
kondisi parah tidak nya luka agar tidak terjadi infeksi R antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi
8 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
Tujuan klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisiKriteria hasil minus klien akan
memperlihatkan perilaku mempertahankan atau meningkatkan berat badan dengan nilai laboratorium normal
minus klien mengerti dan mengikuti anjuran diet
- Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien
- Perkirakanhitung pemasukan kalori jaga komentar tentang nafsu makan sampai minimal
- Timbang berat badan
sesuai indikasi
R menganalisa penyebab melaksanakan intervensi RMengidentifikasi kekurangankebutuhan nutrisi berfokus pada masalah membuat suasana negatif dan mempengaruhi masukan R Mengawasi keefektifan secara diet
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
minus melaporkan peningkatan intake makanan
- Anjurkan makan sedikit tapi sering
R Tidak memberi rasa bosan dan pemasukan nutrisi
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 25
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
- tidak ada mualmuntah - Anjurkan kebersihan oral
sebelum makan - Tawarkan minum saat
makan bila toleran - Konsultasi tentang
kesukaanketidaksukaan klien yang menyebabkan distress
- Kolaborasi ahli gizi
pemberian makanan yang bervariasi
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian suplemen dan obat-obatan serta kebutuhan nutrisi parenteral dan pemasang pipa lambung
dapat ditingkatkan R Mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan R Dapat mengurangi mual dan menghilangkan gas R Melibatkan pasien dalam perencanaan memampukan pasien memiliki rasa kontrol dan mendorong untuk makan R Makanan yang bervariasi dapat meningkatkan nafsu makan klien R menstimulasi nafsu makan dan mempertahankan intake nutrisi yang adekuat
9 Konstipasi adalah suatu penurunan frekuensi defekasi yang normal pada seseorang disertai dengan kesulitan keluarnya feses yang tidak lengkap atau keluarnya feses yang sangat keras dan kering
Tujuan pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan berbentukKriteria hasil - klien akan
menunjukkan pengetahuan akan program defekasi yang dibutuhkan
- Melaporkan keluarnya
- Kaji warna dan konsistensi feses frekuensi keluarnya flatus bising usus dan nyeri terkan abdomen
- Pantau tanda gejala rupture usus danatau peritonitis
R penting untuk menilai keefektifan intervensi dan memudahkan rencana selanjutnya R keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen dan penurunan peristaltic usus yang dapat
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
- Kaji factor penyebab konstipasi
menyebakan konstipasiR mengetahui dengan jelas factor penyebab memudahkan pilihan intervensi yang tepat
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUANKRITERIA RENCANA TINDAKAN RASIONAL
- Ajarkan klien dalam bantuan eleminasi defekasi
- Anjurkan klien untuk menghindari mengejan selama defekasi
- Konsultasikan pada ahli gizi untuk meningkatkan serat dan cairan dalam diet
- Konsultasikan dengan dokter untuk memberikan bantuan eleminasi seperti diet pelembut feses enema dan laksatif
R akan meningkatkan pola defekasi yang optimalR mencegah terjadi perubahan tanda vital sakit kepala atau perdarahanR pada keadaan kekurangan serat dan cairan
R merupakan tindakan dependent perawat dalam memberikan bantuan defekasi kepada klien
10
Ansietas adalah suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau dread
Tujuanansietas berkurangterkontrolKriteria hasilminus klien mampu
- Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
- Kaji mekanisme koping
R memudahkan intervensi
R mempertahankan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 27
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
yang disertai dengan respons autonomis sumbernya seringkali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu perasaan khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahayaini merupakan tanda bahya yang memperingatkan bahaya yang akan terjadi dan memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman
merencanakan strategi koping untuk situasi-situasi yang membuat stress
minus klien mampu mempertahankan penampilan peran
minus klien melaporkan tidak ada gangguan persepsi sensori
minus klien melaporkan tidak ada manifestasi kecemasan secara fisik
minus tidak ada manifestasi perilaku akibat kecemasan
yang digunakan pasien untuk mengatasi ansietas di masa lalu
- Lakukan pendekatan dan berikan motivasi kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
- Motivasi pasien untuk memfokuskan diri pada realita yang ada saat ini harapan-harapan yang positif terhadap terapy yang di jalani
- Berikan penguatan yang positif untuk meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan cemas
- Anjurkan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
- Sediakan informasi factual (nyata dan benar) kepada pasien dan keluarga menyangkut diagnosis perawatan dan prognosis
- Kolaborasi pemberian obat anti ansietas
mekanisme koping adaftif meningkatkan kemampuan mengontrol ansietasR pendekatan dan motivasi membantu pasien untuk mengeksternalisasikan kecemasan yang dirasakanRalat untuk mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi kecemasanR menciptakan rasa percaya dalam diri pasien bahwa dirinya mampu mengatasi masalahnya dan memberi keyakinan pada diri sendri yang dibuktikan dengan pengakuan orang lain atas kemampuannyaR menciptakan perasaan yang tenang dan nyamanRmeningkatkan pengetahuan mengurangi kecemasan
R
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
mengurangi ansietas sesuai kebutuhan
11
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gaambaran mental dari fisik seseorang
Tujuan pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuhKriteria hasil minus pasien melaporkan
kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
minus memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami gangguan
minus -menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh
- Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan non verbal pasien tentang tubuhnya
- Kaji harapan pasien tentang gambaran tubuh
- Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas adanya perhatian terhadap perawatan kemajuan dan prognosis
- Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi jaga privasi dan martabat pasien
Rfactor yang mengidentifikasikan adanya gangguan persepsi pada citra tubuhR mungkin realita saat ini berbeda dengan yang diharapkan pasien sehingga pasien tidak menyukai keadaan fisiknyaR meningkatkan perasaan berarti memudahkan saran koping mengurangi kecemasan
R menciptakan suasana saling percaya meningkatkan harga diri dan perasaan berarti dalam diri pasien
12
Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer perubahan sirkulasi kadar gula darah yang tinggi prosedur invasif dan
Tujuan infeksi tidak terjadi terkontrolKriteria hasil minus tidak ada tanda-tanda
infeksi seperti pusminus luka bersih tidak
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
- Lakukan perawatan
R mengidentifikasi tanda-tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkatR mengendalikan penyebaran
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 29
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
kerusakan kulit lembab dan tidak kotor
minus Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapat ditoleransi
terhadap prosedur inpasif seperti infus kateter drainase luka dll
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah seperti Hb dan leukosit
- Kolaborasi untuk pemberian antibiotik
mikroorganisme patogenR untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial
R penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksiR antibiotik mencegah perkembangan mikroorganisme pathogen
13
Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan pengobatan adalah suatu keadaan dimana klien tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakitnya dapat disebabkan karena keterbatasan informasi atau keterbatasan kognitif individu
Tujuan klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan kebutuhan pengobatanKriteria hasil klien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Jelaskan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan kebutuhan pengobatan
- Menganjurkan aktivitas yang progresif dan sabar menghadapi keadaan sakit
- Diskusikan kebutuhan terapy selanjutnya serta keuntungan dan kerugian dari tindakan yang akan dilakukan
RKlien dapat memahami penyakit dan dapat merencanakan pengobatan Rmengurangi kecemasan dan memberikan penerimaan pada diri sendiri R Mengerti dan mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf
keberhasilan dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan
kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi keperawatan
ditetapkan (Brooker 2001)
Evaluasi yang diharapkan pada pasien post Operatif kanker kolon
meliputi
1 Menetapkan pola napas yang normalefektif dan bebas dari
sianosis atau tanda-tanda hipoksia lainnya
2 Meningkatkan tingkat kesadaran
3 Keseimbangan cairan tubuh adekuat
4 Pasien mengatakan bahwa rasa nyeri telah terkontrol atau hilang
5 Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas
6 Pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal
7 Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
8 Klien mampu mempertahankan dan meningkatkan intake nutrisi
9 Pola eleminasi dalam rentang yang diharapkan feses lembut dan
berbentuk
10 Ansietas berkurangterkontrol
11 Pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan
fungsi tubuh
12 Infeksi tidak terjadi terkontrol
13 Klien dan keluarga mengerti tentang penyakit prognosis dan
kebutuhan pengobatan
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 31
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
BAB III
PENUTUP
A KESIMPULAN
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormalneoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari
colon (Brooker 2001 72)
Kanker kolonusus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle amp
Langman 2000 805)
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya
(Tambayong 2000 143)
B SARAN
1 Dosen kiranya setelah mahasiswa persentase materi makalah
ini sebaiknya kembali dijelaskan agar mahasiswa lebih
memahami materinya
2 Mahasiswa agar lebih aktif dalam forum diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E Doenges 1999 Rencana Asuhan Keperawatan pedoman
untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien ed3 EGC
Jakarta
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 33
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini
dapat disusun dan selesai tepat waktu
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah
Keperawatan Dewasa I (Keparawatan Medikal Bedah)
Makalah ini berisi tentang pengertian etiologi klasifikasi stadium
pathway patofisiologi pemeriksaan diagnostik penatalaksanaan dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Ca KOlon Makalah ini
diharapkan bisa menjadi tambahan referensi untuk mahasiswa
keperawatan
Kami sadar bahwa makalah masih jauh dari
kesempurnaan Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun khususnya dari dosen
penanggung jawab mata kuliah agar dalam pembuatan
makalah berikutnya bisa lebih sempurna
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi banyak orang Terima kasih dan wassalam
Pinrang 14 Mei 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Authorized wwwruslanpinrangblogspotcom 35
- Endoskopi pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi
- Radiologis
- Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema) Foto dada dilakukan untuk melihat apakah ada metastasis kanker ke paru
- Ultrasonografi (USG)
- Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati
- Histopatologi
- Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu ditentukan diferensiansi sel
- Laboratorium
- Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien mengalami perdarahan (FKUI 2001 210)
-