1787-4146-1-pb.pdf

9

Click here to load reader

Upload: jheje04

Post on 15-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 128 Media Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2Versi online:

    mengalami susut-regang yang besar jika tekanan yangdiberikan terlalu lama pada suhu yang tinggi.

    HES (High-Early-Strength) Concretemenggunakan campuran beton yg mengandalkanpenggunaan kadar semen yang tinggi dan akseleratoruntuk meningkatkan kecepatan perkembangankekuatannya. Hasil penelitian tersebut menjelaskanbahwa metode konvensional untuk meningkatkankekuatan awal beton dengan menggunakan kadarsemen tinggi dan akselerator dapat meningkatkansusut suhu dan susut kering pada beton. Penyusutanyang tertahan pada kondisi aktual di lapanganmenimbulkan tegangan tarik sehingga terjadi retakmikro yang akan meningkatkan permeabilitas betonserta mempercepat berbagai proses deteriorasi(kerusakan). Sehingga dapat digunakan serat untukmengontrol retak mikro akibat susut pada betontersebut. Hasil uji laboratorium dan uji lapanganmenunjukkan ketahanan jangka pendek yang cukuptinggi pada beton HES yang menggunakan serat

    PEMAKAIAN FLY-ASH SEBAGAI CEMENTITIOUSPADA BETON MUTU TINGGI DENGAN STEAM CURING

    (THE USE OF FLY-ASH AS CEMENTITIOUS ON HIGH-STRENGTHCONCRETE

    WITH STEAM CURING)

    Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2

    Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi :Jalan Raya Tlogomas 246 Malang 65144

    email : [email protected] HP 08123314432

    ABSTRACT

    The use of fly-ash as cementitious will be made to utilize physical and chemical properties offly-ash that has a dominan of silica and good of modulus fines. The use of steam curing will be donein this study which can speed up the cycle of making concrete. This is advantageous in the productionof precast concrete and velocity field construction.

    The research was conducted by making concrete cube 15x15x15 cm for 80 pieces and thentested the compressive strength and absorption of concrete. Achieve the quality of concrete madewith the provision of K600 with giving the fly-ash respectively 7.5%, 15% and 30% by weight ofcement.

    The results of the research obtained by the use of fly-ash as much as 7.5% as a cementitiousthat was given to the steam curing will provide the initial strength of concrete reached 47% ofcompressive strength at 28 days. While the effect of giving fly-ash in concrete has not seen absorptionsignificantly when compared to concrete without fly-ash.

    Key word : concrete, fly-ash, steam curing

    PENDAHULUAN

    Dengan makin meningkatkan keinginankonsumen untuk mendapatkan konstruksi berbahanbeton serta memenuhi persyaratan lingkungan, makadibutuhkan beton yang tidak saja mampu dari aspekkekuatan tetapi aspek ketahanan durabilitasterhadap lingkungan agresif semakin diminati.Berbagai terobosan pembuatan beton yang dapatmemenuhi kedua aspek tersebut harus juga diimbangidengan penyediaan material beton yang cepatdilapangan, seperti konstruksi pracetak.

    Pembuatan beton dengan sistem bertekananmerupakan salah satu penyelesaian permasalahandiatas guna mempercepat waktu pembuatan danproduksi beton dilapangan. Tetapi kondisi tersebutmembuat lapisan beton menjadi lebih porous karenapemberian tekanan pada suhu panas menyebabkanrusaknya lapisan terluar dari beton, karena semensebagai material yang paling halus akan mudah

  • 129Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2. Pemakaian Fly-Ash Sebagai Cementitious Pada Beton Mutu TinggiDengan Steam Curing (The Use Of Fly-Ash As Cementitious On High-Strength Concrete With Steam Curing)

    Media Teknik SipilVolume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Versi online:

    selulosa terhadap retak akibat susut beton.(Soroushian and Ravanbakhsh, 1999)

    Penelitian ini akan memberikan alternatifpemakaian fly-ash sebagai bahan pengganti semenyang memiliki sifat alkalis sebagai perekat samadengan semen, juga memiliki butiran material halusyang dapat berfungsi sebagai filler pada beton.Perubahan karakteristik pada beton yang diberi fly-ash akan dilihat sejauh mana pengaruhnya akibatpemberian tekanan pada saat perawatan denganmetode steam curing. Hal ini dapat membuat materialbeton yang unggul tidak saja dari sisi kekuatan tetapimemiliki keunggulan dalam kecepatan produksinyadibandingkan dengan beton konvensional masaperawatan selama 28 hari.

    Pengaruh fly ash sebagai bahan tambahmengakibatkan terjadi reaksi pengikatan kapur bebasyang dihasilkan dalam proses hidrasi semen oleh silikayang terkandung dalam fly ash. Selain itu, butiran flyash yang jauh lebih kecil membuat beton lebih padatkarena rongga antara butiran agregat diisi oleh fly ashsehingga dapat memperkecil pori-pori yang ada danmemanfaatkan sifat pozzolan dari fly ash untukmemperbaiki mutu beton. Fly ash merupakan bahantambah yang bersifat aktif bila dicampur dengan kapuratau semen, dan beton dengan campuran fly ashmemiliki kuat tekan lebih tinggi daripada beton normalpada komposisi tertentu. Penggunaan fly ashmemperlihatkan dua pengaruh abu terbang di dalambeton yaitu sebagai agregat halus dan sebagaipozzolan. Selain itu abu terbang di dalam betonmenyumbang kekuatan yang lebih baik dibandingdengan beton normal (Shann, 1994). Persyaratankomposisi kimia fly-ash menurut SNI dijelaskan padaTabel-1.

    Tabel 1. Persyaratan Kimia Abu Terbang

    Unsur kimia Kadar (%)

    Jumlah Oksida SiO

    2+Al

    2O

    3+Fe

    2O

    3minimum 70

    SO3

    maksimum 5 Hilang pijar maksimum 6 Kadar air maksimum 3 Total alkali dihitung sebagai Na

    2Omaksimum 1,5

    Penggunaan pozzolan alami pada mortar tanpasemen (campuran kapur ;pozzolan;pasir) pasca umur3 tahun mengalami perubahan sifat mekaniktergantung pada campuran bahan dan perawatanmortar tersebut. Penurunan mekanik tersebut terjadisecara bertahap tergantung pada kelembaman dankondisi awal mortar. Sifat-sifat mekanik mortar yangdiberi material pozzolan menjadi lebih tahan padalingkungan dengan tingkat salinitas yang tinggidibandingkan dengan mortar konvensional (Velosaand Veiga, 2005)

    Beton yang dibuat dari semen yang mengandungmaterial pozzolan atau disebut semen PPC memilikipermeabilitas lebih rendah dibandingan dengan betonnormal yang memakai semen tipe-1. Tetapi perbedaansifat permeabilitas tersebut hanya terjadi sampai umurhidrasi 20 hari, bahkan pada umur beton 90 haripermeabilitas berkurang hingga 50% dibandingdengan beton memakai semen tipe-1 (Alit Karyawan,2007)

    Penelitian pemakaian abu ketel sebagai penggantisemen juga telah dilakukan untuk memperbaiki kuattekan mortar dan beton mutu tinggi beton denganperawatan memakai steam curing pada suhu 300Csamapai 500C selama 10 jam, 2 hari dan 3 hari. Denganmemakai abu ketel 5% dari berat semen, kuat tekanbeton mutu tinggi meningkat seiring dengan kenaikansuhu steam curing yang diberikan, kenaikannyamencapai 49,81% dibandingkan dengan perawatanbeton memakai metode konvensional (moist curingmethod) (Irianti, 2007)

    Penggunaan material trass sebagai pozzolanuntuk mengganti sebagian semen pada pembuatanbeton mutu tinggi juga telah dilakukan, dimanakelemahan dari campuran tersebut adalah lamanyawaktu pengikatan semen sehingga dilakukan alternatifperawatan dengan metode penguapan atau steamcuring. Dengan pemberian penguapan pada betontersebut selam 6 jam pada suhu 600C menghasilkankuat tekan yang sama dengan beton yang diberiperawatan dengan cara perendaman selama 28 hari,demikian juga untuk nilai modulus elastisitas betondimana nilainya lebih besar 8,34% pada beton denganmaterial pozzolan trass yang diberi penguapandibandingkan beton konvensional (Hidayat, 2008).

    Tujuan dari penelitian ini yang ingin dicapaiadalah mendapatkan kekuatan dan durabilitas betonmutu tinggi yang optimal dengan memakai bahan flay

  • 130 Media Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2Versi online:

    ash sebagai cementious pada beton dengan perawatansteam.

    METODE PENELITIAN

    Rancangan Penelitian

    Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitiansebelumnya (Erwin, 2010) yang menguji betonmemakai bahan pozzolan (semen pozzolan) yangdiberi perawatan steam. Pada penelitian sekarangdilakukan penggantian bahan pozzolan memakai bahanlimbah flay-ash yang digunakan sebagai pengganti ataucementitious sebagian semen untuk pembuatan

    material beton mutu tinggi (rencana mutu beton K600),serta diberi perlakuan steam curing selama 6,5 jampada suhu 70-800 C. Jumlah bahan flay ash yangdigunakan sebagai pengganti sebagian semendiberikan pada komposisi berat, masing-masingperlakuan 0% (tanpa flay ash), 7,5%, 15%, 30% dariberat total semen yang digunakan. Sedangkan variableterikat yang akan dihasilkan adalah kekuatan beton,serapan air pada beton. Penelitian dilakukan dilaboratorium Pabrik Beton Pracetak WIKA BETONJawa Timur untuk pembuatan dan perawatan bendauji serta pengujian beton. Jumlah dan rancangan bendauji yang digunakan dapat dilihat pada Tabel-2.

    Tabel 2. Rancangan benda uji

    Mutu Beton

    Komposisi pemakaian flay

    ash (%)

    Metode Perawatan

    Durasi Pemberian

    tekanan (jam)

    Jenis Pengujian

    Jumlah BU tiap

    pengujian

    K600

    0

    Steam Curing 6,5 jam

    Uji Kuat Tekan 15 0 Uji Penyerapan 5

    7,5 Uji Kuat Tekan 15 7,5 Uji Penyerapan 5 15 Uji Kuat Tekan 15 15 Uji Penyerapan 5 30 Uji Kuat Tekan 15 30 Uji Penyerapan 5

    Jumlah benda uji 80

    *) pengujian tekan dilakukan pada umur ; 7 ; 14; dan 28 hari, @ 5 benda uji

    Perancangan Campuran dan Kebutuhan BahanBeton

    Perancangan campuran beton memakai metodeSNI 03-2834-2000. Bahan agregat yang dipakai padakondisi SSD (saturated surface dry), akan tetapiuntuk penyesuaian kondisi kadar air agregat dilapangandengan dilaboratorium, dibuat koreksi perhitungan

    volume campuran dengan bahan yang dipakai.Perancangan campuran beton yang telah dibuat untukmutu beton K-600 (beton mutu tinggi) akan diperolehkebutuhan bahan penyusun per-meter kubik beton dandilakukan koreksi pada kondisi kadar air agregatdilapangan. Beberapa variasi komposisi campuranbeton dengan memakai fly-ash sebagai cementitiousseperti terlihat pada Tabel-3.

    Tabel-3 : Kebutuhan bahan penyusun per-meter kubik beton

    Material Volume beton awal Volume beton setelah dikoreksi

    Tanpa fly-ash Kandungan fly-ash Tanpa fly-ash Kandungan fly-ash

    7.5% 15% 30% 7.5% 15% 30% emen (kg) 603 558 512 422 603 558 512 422 y-ash (kg) - 45 91 181 - 45 91 181

    plit (kg) 1012 1012 1012 1012 1039 1039 1039 1039 asir (kg) 620 620 620 620 633 633 633 633 ir (kg) 205 205 205 205 165 165 165 165

  • 131Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2. Pemakaian Fly-Ash Sebagai Cementitious Pada Beton Mutu TinggiDengan Steam Curing (The Use Of Fly-Ash As Cementitious On High-Strength Concrete With Steam Curing)

    Media Teknik SipilVolume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Versi online:

    erat Isi g/m3) 2440 2567 2522 2440 2440 2567 2522 2440

    aktor air men, w/c 0,34 0,37 0,40 0,485 0,27 0,29 0,32 0,39

    Perawatan Beton

    Perawatan benda uji dilakukan dengan caradialirkan uap panas bertekanan kedalam beton (steamcuring). Beton yang telah diaduk dimasukkan kedalamcetakan kubus (15x15x15) cm, kemudian bersama-sama cetakan beton dimasukkan kedalam box steambertekanan dan dialirkan uap panas dengan waktuawal 30 menit (sampai tekanan stabil mencapai suhu70 sampai 80 0C didalam box steam) kemudiandibiarkan selama 3 jam dan setelah itu katup tekanan

    dimatikan selama 30 menit untuk proses pendinginan.Sehingga total variasi lama pemberian steam adalah6,5 jam. Skema lengkap pemberian suhu dan tekananuap dapat dilihat pada Gambar-1.

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalahalat Steam Curing dengan skala Laboratorium yaitukotak beton persegi berukuran (200x100x100) cm.Sedangkan uap yang digunakan dalam perawatanbenda uji berasal dari boiler yang disalurkan melaluipipa uap

    Gambar-1 : Pemberian suhu dan waktu tekanan pada alat steamer

    Proses Pengujian

    Pengujian dilakukan setelah beton di steam dandibiarkan pada suhu ruangan sampai umur pengujianyang diinginkan, yaitu umur : 7, 14 dan 28 hari .Pengujian kekuatan dilakukan dengan mesin tekan(compression machine testing), dimana benda ujidiletakkan secara simetris kemudian diberi beban yangkonstan. Pembebanan dilakukan sampai benda ujihancur dan dicatat beban maksimum yang terjadi.Sedangkan untuk pengujian serapan air dilakukan padaumur beton sudah mencapai 28 hari. Pengujian serapanair pada beton bersifat non-destructive. Alur penelitianselengkapnya dapat dilihat pada Gambar -2.

    Peralatan Penelitian

    Penelitian utama yang digunakan pada penelitianini antara lain ; Mesin Uji Tekan kapasitas 2000 kN,Steamer Tank (alat steam curing) ukuran(200x200x100) cm; water tank; oven dengan kapasitassuhu(110 5 )0C;

    Bahan Campuran Beton

    Semen, digunakan Semen Portland (PC);Agregat Halus (pasir) ; Agregat Kasar dipakai batupecah split 1/2; bahan flay ash dari sisa pembakaranbatu bara PLTU Paiton Jawa Timur

  • 132 Media Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2Versi online:

    Pembuatan beton dengan cementitious fly-ash 80 kubus (15x15x15) cm ; mutu K600

    jumlah cementitious ; 0% ; 7,5% ; 15% ; 30%

    Perawatan beton dengan Steam Curing

    Selama 6,5 jam

    Uji serapan air pada umur 28 hari

    Uji kekuatan beton umur ; 7; 14; dan 28 hari

    1. Gradasi. 2. Berat jenis & absorbsi 3. Berat volume 4. Kadar air 5. Kadar lumpur 6. Uji kepipihan

    1. Gradasi. 2. Berat jenis & absorbsi 3. Berat volume 4. Kadar air 5. Kadar lumpur

    1. Berat jenis 2. Kehalusan 3. Berat volume 4. Setting time

    Fly-ash Agregat Halus Agregat Kasar Semen

    1. Berat jenis 2. Berat volume

    a)

    Pemeriksaan Bahan

    Persiapan Alat dan Bahan

    Gambar-2 : Alur penelitian

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pemeriksaan Semen dan Fly-ashPemeriksaan dilakukan pada berat jenis, berat volume dankehalusan masing-masing material semen dan fly-ash.Berdasarkan hasil pemeriksaan yang tercantum pada grafiksetting time, diperoleh waktu ikat awal (initial setting time)semen selama 110 menit dan fly-ash selama 255 menit yangdi plotting saat penetrasi pada alat vicat sebesar 25 mm,sedangkan waktu ikat akhir (final setting time) diperolehmasing-masing 160 menit dan 320 menit untuk semen danfly-ash yang diukur ketika pembacaan penetrasi vicatmenunjukkan angka nol

    Tabel-4 : Hasil Pemeriksaan Semen dan Fly-ash

    Parameter pengujian satuan Semen

    Fly-ash

    Berat jenis (gr/cm3) 3.15 2,53 Berat volume (ton/m3) 1.26 1,22 Kehalusan (%) 6,00 10,1 Initial Setting time (menit)

    110 255

    Final setting time (menit)

    160 320

  • 133Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2. Pemakaian Fly-Ash Sebagai Cementitious Pada Beton Mutu TinggiDengan Steam Curing (The Use Of Fly-Ash As Cementitious On High-Strength Concrete With Steam Curing)

    Media Teknik SipilVolume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Versi online:

    Gambar-3 : Grafik Setting Time Semen dan fly-ash

    Dari hasil pengujian nilai slump menunjukkanbahwa nilai slump menurun seiring bertambahnyapersentase fly ash dalam campuran beton. Hal inimenunjukkan bahwa fly ash dapat menyerap airdengan baik. Beton mutu tinggi menggunakan nilai fasrendah, berarti air yang digunakan sangat sedikit,sehingga nilai slump rendah. Jadi dapat disimpulkanbahwa penambahan fly ash berpengaruh terhadap nilaislump, makin besar persentase fly ash pada adukanbeton maka nilai slump makin kecil.

    Tabel-5 : Hasil Uji Slump Beton

    Kandungan Fly-ash

    pada beton

    Nilai Slump (cm)

    Tanpa fly-ash 10 7.5% 9,5 15% 11 30% 12

    Kuat Tekan Beton

    Pada Gambar-4 menjelaskan bahwa pemberianfly-ash sebagai cementitious pada campuran betoncukup berpengaruh pada kekuatan beton. Pemberianperawatan dengan cara dialiri uap panas (steamcuring) juga memberikan peningkatan kekuatan awalbeton cukup signifikan. Campuran betonkonvensional (tanpa pemberian fly-ash) yang diberiperawatan steam curing dapat menghasilkan kekuatan

    beton mencapai 360 kg/cm2 atau mencapai 53% darikekuatan beton pada umur 28 hari, sedangkan padabeton yang diberi fly-ash sebesar 7,5% kuat tekannyasudah mencapai 47% yakni sebesar 331 kg/cm2.Kenaikan tersebut tidak berlaku bagi campuran betonyang diberi fly-ash, sebagai pengganti sebagian semen,dimana justru dengan makin banyak pemberian fly-ash sebagai cementitious peningkatan awal kekuatanbeton pasca steam tidak terjadi bahkan mengalamipenurunan kekuatan awal. Kekuatan beton yang tanpadiberi steam curing (perawatan beton dengan caraperendaman atau konvensional) memiliki nilai yanglebih besar dibandingkan dengan beton yang diberisteam. Kenaikan kuat tekan beton tersebut mencapai713 kg/cm2 atau meningkat 5% dibandingkan denganbeton yang diberi perawatan dengan steam curingdan tanpa diberi fly-ash.

    Beton dengan diberi steam curing memilikikekuatan awal yang lebih baik dibandingkan betondengan perawatan konvensional, dimana kuat tekanawal beton dapat mencapai diatas setengah dari kuattekan yang direncanakan setelah steam diberikan. Halini menjelaskan bahwa yang menjadi kelebihan daripemberian steam curing tersebut bukan kuat tekansetelah umur 28 hari tetapi proses akselerasi hidrasisemen yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepatproses pelaksanaan pekerjaan beton. Sedangkan padaumur beton 28 hari kekuatan beton tertinggi diperolehpada pemakaian fly-ash sebanyak 7,5% dimana kuattekan yang dicapai sebesar 702 kg/cm2 atau lebih besar3% dibandingkan dengan beton konvensional (tanpafly-ash). Tetapi pada umur beton 28 hari, pemakaian

  • 134 Media Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2Versi online:

    fly-ash sampai 15% sebagai cementitious dapatmencapai kekuatan beton yang direncanakan sebesar600 kg/cm2 (atau K600). Kecendrungan perilakuperjalanan kuat tekan beton tersebut juga sama padaberbagai umur beton yakni pada 7 dan 14 hari.

    Perilaku penurunan kekuatan beton ini didukungoleh workability saat pembuatan beton dimanapemakaian fly-ash mempengaruhi jumlah air ataufaktor air semen pada campuran beton. Faktor airsemen meningkat dengan pemakaian fly-ash, dimanafas masing-masing 0,27 ; 0,29 ; 0,32 dan 0,39 untukbeton konvensional (tanpa fly-ash) ; 7,5% FA ; 15%

    FA ; dan 30% FA. Peningkatan pemakaian jumlah airpada campuran mempengaruhi kekuatan awal beton.Fly-ash sebagai bahan pengganti semen belum dapatbereaksi secara sempurna dengan air pada proseshidrasi semen. Hal tersebut didukung dari uji nilai slumpuntuk masing-masing campuran dimana padapemakaian 30% fly-ash menghasilkan nilai slump 12cm, dimana nilai sudah berada diluar batas nilai slumpyang direncanakan yakni 8 sampai 12 cm. Hubunganantara nilai slump dan pemakaian jumlah fly-ashsebagai cementitious dapat dilihat pada Gambar-5.

    Gambar-4 : Hubungan kuat tekan dan umur beton

    Gambar-5 : Hubungan nilai slump dengan kandungan fly-ash

    Pengujian absorbsi beton dilakukan pada saatbeton berumur 28 hari, Hasil pengujian absorbsi betonsecara lengkap dapat dilihat pada lampiran, daripengujian absorbsi beton dengan perbedaan variasi

    penggantian sebagian semen terhadap fly ash dapatdilihat hasilnya pada Tabel-6

  • 135Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2. Pemakaian Fly-Ash Sebagai Cementitious Pada Beton Mutu TinggiDengan Steam Curing (The Use Of Fly-Ash As Cementitious On High-Strength Concrete With Steam Curing)

    Media Teknik SipilVolume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Versi online:

    Tabel-6 : Tingkat Penyerapan Beton

    Kandungan fly-ash pada campuran

    beton

    Tingkat Penyerapan beton (%)

    Non FA 0.23 7,5% FA 0.21 15% FA 0.26 30% FA 0.27

    Gambar-6 : Hubungan tingkat penyerapandengan kandungan fly-ash

    Gambar-6 menjelaskan bahwa kandungan fly-ash yang diberikan untuk mengganti sebagian jumlahsemen yang digunakan pada campuran beton belumbanyak berpengaruh pada tingkat penyerapan beton.Walaupun pada penambahan fly-ash sebanyak 7,5%memberikan tingkat penyerapan yang paling rendahyakni mencapai 0,21%. Sedangkan pemakaian fly-ashyang berlebih (kandungan fly-ash diatas 7,5%) justrumengakibatkan tingkat penyerapan beton menjadibertambah dibandingkan dengan beton tanpa fly-ash.Hal ini sejalan dengan kualitas beton yang juga makinberkurang dengan pemberian fly-ash pada 15% dan30%.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Peneliti menyampaikan terimakasih yangsebesar-besarnya pada PT WIKA BETON unitPabrik Beton Pracetak Pasuruan atas kerjasamadan bantuan pemakaian bahan dan laboratorium dalampenelitian ini serta kepada DP2M UMM yang telah

    bersedia mendanai sebagian dari penelitian ini padatahun anggran 2011/2012

    KESIMPULAN DAN SARAN

    KESIMPULAN- Pemakaian fly-ash pada beton sebagai bahan

    pengganti sebagian semen (cementitious) akanmenghasilkan kualitas beton yang kurang baikjika diberikan pada kadar yang relatif banyak(atau lebih dari 7,5% FA).

    - Penggunaan perawatan beton dengan metodesteam curing hanya akan memberikanpercepatan kekuatan awal pada beton dimanapada umur 7 hari dimana kuat tekan beton sudahmencapai 53% pada beton dengan tanpa fly-ashdan mencapai 47% pada beton dengan memakaifly-ash sebanyak 7,5%dari kuat tekan betonumur 28 hari.

    - Tingkat penyerapan air pada beton belum terlihatsignifikan pengaruhnya terhadap pemakaian fly-ash sebagai cementitious pada beton. Walaupuntingkat penyerapan beton terendah terjadi padapemakaian fly-ash pada kandungan 7,5% yaknitingkat penyerapan beton sebesar 0,21%

    SARAN

    - Penggunaan fly-ash terlihat belum memberikankualitas beton yang signifikan terutama jikadibandingkan dengan beton yang diberiperawatan secara konvensional.

    - Material fly-ash perlu dilakukan perbaikan strukturdan komposisi serta karakteristik terlebih dahulusebelum digunakan sebagai cementitious

    DAFTAR PUSTAKA

    ACI Journal, 1965. High Pressure Steam Curing.Journal of The American Concrete Institute.

    Alit Karyawan, I Made, 2007, PerbandinganKuat Tekan dan Permeabilitas Beton yangmenggunakan Semen Portland Pozzolandengan yang menggunakan SemenPortland Tipe-1, Seminar dan PameranHAKI, Jakarta

  • 136 Media Teknik Sipil, Volume 10, Nomor 2, Agustus 2012: 128 - 136

    Erwin Rommel1 & Yunan Rusdianto2Versi online:

    Hidayat,.Hendy, 2008, Pengaruh MetodePerawatan dengan Penguapan (SteamCuring) Terhadap Sifat Mekanik BetonMutu Tinggi dengan Additif Superplasticiz

    Irianti., Laksmi, 2007, Pengaruh Steam Curingterhadap Kekuatan Beton Abu Ketel MutuTinggi, Laporan Penelitian

    Shan,T.T. 1994. Metode DOE Untuk PerencanaanRancang Campur Beton Dengan Fly AshCement. TA no 573.S, Jurusan Teknik Sipil,Fakultas teknik UK Petra.

    Soroushian dan Siavosh Ravanbakhsh, 1999, HighEarly Strengh Concrete : MixtureProportioning with Processed CelluloseFibres for Durability, ACI Journal vol 96,no 5, Sept-Oct 1999, pp 593-599.

    Velosa, AL and MR Veiga,2005 , PozzolanicMaterials Evolution of MechanicalProperties, Int Building Lime Symposium2005, Orlando, Florida, USA