183401135-3-hemodialisis
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
1/19
A. Hemodialisis
1. Pengertian
Hemodialisis adalah dialysis yang dilakukan di luar tubuh. Darah
dikeluarkan dari tubuh, melalui sebuah kateter arteri, masuk kedalam
sebuah mesin besar. Didalam mesin tersebut terdapat dua ruang yang
dipisahkan oleh sebuah membran semipermiable. Darah dimasukkan ke
salah satu ruang, sedangkan ruang yang lain diisi oleh cairan pen-dialisis
atau dilisat yang dipisahkan oleh membrane semipermiabel, dan diantara
keduanya akan terjadi difusi. Darah dikembalikan ke tubuh melalui sebuah
pirau vena (Corwin, !!"#.2. Prinsip Dasar Hemodialisis
$enurut %melt&er ' are, !! ada tiga prinsip yang mendasari
kerja hemodialisis, yaitu)
a. Difusi
*oksin dan &at limbah di dalam darah dikeluarkan melalui proses
difusi dengan cara bergerak dari darah, yang memiliki konsentrasi
tinggi, ke cairan dialisat ke konsentrasi yang lebih rendah.
b. +smosis
ir yang berlebihan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses
osmosis. engeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan
gradient tekanan dengan kata lain, air bergerak dari daerah tekanan
yang lebih tinggi (tubuh pasien# ke tekanan yang lebih rendah (cairan
dialisat#.
c. /ltrafiltrasi
0radien ini dapat ditingkatkan melalui penambahan tekanan negative
yang dikenal sebagai ultrafiltrasi pada mesin dialysis. *ekanan
negative diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan pengisap padamembran dan memfasilitasi pengeluaran air.
3. Komponen Hemodialisis
a. kses pada %irkulasi Darah asien
$enurut %melt&er ' are, !! ada tiga akses sirkulasi pada darah
pasien, yaitu)
1# 2ateter %ubklavia dan 3emoralis
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
2/19
kses segera kedalam sirkulasi darah pasien pada hemodialisis
darurat dicapai melalui kateterisasi subklavia untuk pemakaian
sementara. 2ateter dwi-lumen atau multi-lumen dimasukkan
kedalam vena subklavia.
# 3istula
3istula yang lebih permanen dibuat melalui pembedahan (yang
biasanya dilakukan pada lengan bawah# dengan cara
menghubungkan atau menyambung pembuluh arteri dengan vena
yang dihubungkan antar sisi atau dihubungkan antara ujung dan
sisi pembuluh darah. 3istula tersebut memerlukan waktu empathingga enam minggu untuk menjadi 4matang5 sebelum siap
digunakan. 6aktu ini diperlukan untuk memberikan untuk
member kesempatan agar fistula pulih dan segmen-vena fistula
berdilatasi dengan baik sehingga dapat menerima jarum dengan
ukuran 17 sampai 18. 9arum ditusukkan ke dalam pembuluh darah
agar cukup banyak aliran darah yang akan mengalir melalui
dialiser.
:# *andur
Dalam menyediakan lumen sebagai tempat penusukan jarum
dialysis, sebuah tandur dapat dibuat dengan cara menjahit
sepotong pembuluh arteri atau vena dari sapi, material 0ore-*a;
(heterograft# atau tandur vena safena dari pasien sendiri. iasanya
tandur tersebut dibuat bila pembuluh darah pasien sendiri tidak
cocok untuk dijadikan fistula. *andur biasanya dipasang pada
lengan bawah, lengan atas atau paha bagian atas.
b. Dialiser
Dialiser merupakan unit fungsional dari sirkuit ekstrakorporeal
yang fungsinya sama seperti nefron sehingga sering disebut dengan
ginjal buatan. Dialiser berbentuk seperti tabung yang dibagi menjadi
dua ruangan atau kompartemen yaitu kompartemen darah yaitu
ruangan yang berisi darah dan kompartemen dialisat yaitu ruangan
yang berisi dialisat yang dipisahkan oleh suatu membran tipis yang
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
3/19
bersifat semipermiabel. Dialiser mempunyai 7 lubang yaitu dua ujung
untuk keluar masuk darah dan dua samping untuk keluar masuk
dialisat (*homas, !! 22kanula
(inlet# dengan bantuan pompa darah (blood pump# ke kompartemen
darah dengan kecepatan aliran darah> ?uick of blood antara !!-7!!
ml>menit. Darah dari kompartemen darah kemudian dialirkan kembali
kedalam tubuh pasien melali jarum kanula vena (outlet# (ardede,
!!8#.
$enurut 22line plastic yang menghubungkan darah dari tubing
akses vascular tubuh pasien menuju dialiser, disebut inlet ditandai
dengan warna merah.
# Aenouse lood Bine (AB#
dalah tubing>line plastic yang menghubungkan darah dari dialiser
dengan tubing akses vascular menuju tubuh pasien disebut outlet
ditandai dengan warna biru.
%elain komponen tersebut, terdapat komponen penting
lainnya yang perlu diperhatikan pada sirkuit darah adalah peranan dari
antikoagulan. %aat darah masuk ke dalam sirkuit dialiser dapat
mengalami pembekuan sehingga diperlukan suatu antikoagulan yang
tepat. Heparin merupakan antikoagulan yang paling sering digunakan
pada dialisis. embagian heparin dibagi menjadi tahap yaitu
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
4/19
pemberian dosis awal ( dosis permulaan # = @ 1!! unit>kg
diberikan pada waktu melakukan punksi atau pada persiapan
pemasangan kateter akses vaskuler. emberian dosis selanjutnya (dosis
pemeliharaan# yaitu =!! @ !!! unit>jam diberikan selama HD
berlangsung namun 1 jam sebelum HD berakhir maka heparin harus
distop atau habis (ardede, !!8#.
d. %irkuit Dialisat
Dialisat adalah suatu cairan yang dialirkan kedalam dialiser pada
posisi yang berlawanan dengan kompartemen darah. *ujuan
penggunaan dialisat ini adalah untuk membuat perbedaan konsentrasi
yang mendukung difusi produk akhir dari darah. Dialisat merupakan
larutan yang mengandung elektrolit dalam komposisi tertentu.
Dipasaran beredar dua macam dialisat yaitu dialisat asetat dan dialisat
bicarbonate (22 ?uick dialysate yang dihubungkan untuk
HD yang adekuat ialah 7!!- !! ml> menit dan monitor pada sirkulasi
dialisat, yaitu temperature, konduktivitas, detector kebocoran darah
dan tekanan dialisat.
e. roses Hemodialisis
roses hemodialisis dimulai dari pemasangan kanula sesuai akses
vaskuler yang telah dibuat sebelumnya. emasangan kanula inlet
dimasukkan kedalam pembuluh darah arteri sedangkan kanula outlet
dipasang di pembuluh darah vena . emasangan kanula inlet dan outlet
berjarak kurang lebih 1!cm dengan tujuan yaitu mencegah terjadinya
percampuran darah (*homas, !!#.Darah ditarik dari akses vaskuler pasien oleh pompa darah melalui
aliran arteri dengan tekanan negative. %elanjutnya, kecepatan pompa
darah diatur yaitu antara !-8!! ml>menit dengan tujuan agar darah
dapat mengalir menuju dialiser. %ebelum darah sampai ke dialiser,
heparin diinjeksikan ke dalam darah untuk mencegah terjadinya
bekuan pada darah yang masuk kedalam dialiser (*homas, !!#.
ada HD, darah dipompa keluar dari tubuh, masuk kedalam mesin
dialiser. Di dalam mesin dialiser, darah dibersihkan dari &at-&at racun
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
5/19
melalui proses difusi, osmosis dan ultrafiltrasi oleh dialisat (suatu
cairan khusus untuk dialisis#, lalu dialirkan kembali kedalam tubuh.
roses HD dilakukan 1-: kali seminggu di rumah sakit dan setiap
kalinya membutuhkan waktu sekitar -7 jam (22
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
6/19
%etelah meninjau ulang data dan berkonsultasi dengan dokter,
perawat dialysis menetapkan tujuan bedasarkan pada pembuangan
cairan dan perbaikan keseimbangan cairan untuk terapi dialysis
tersebut ($orton, !1#. erencanaan yang dilakukan perawatan
meliputi menyiapkan pasien dan keluarga, menentukan tujuan untuk
pengobatan dan memeriksa keamanan peralatan (%umpena, !!#.
ada persiapan mesin dan peralatan hemodialisis yang perlu
diperhatikan,yaitu mesin siap pakai, listrik, air yang sudah
dimurnikan, saluran pembuangan (drainage#, komposisi dialisat
(bicnat atau asetat#, kaji dialiser yang akan dipakai (dialiser non reuse
atau reuse#, kaji konductive, kaji temperature dan limit alarm system,
pastikan sirkuit dialisat bebas udara, pastikan semua peralatan siap
untuk dipakai (%ipayung, !!8#.
2emudian yang dilakukan adalah persiapan sirkulasi darah
(sirkulasi ekstra corporeal# meliputi melembabkan dialy&er (soaking#,
membilas dialy&er (rinsing#, mengisi sirkulasi pertama (priming#.
eralatan yang digunakan saat hemodialisis, yaitu dialy&er, .A
blood lines, .A fistula, EaCB F infusion set, spuit, heparin injeksi,
anastesi local, kain kasa, doek, sarung tangan, bak dan mangkuk kecil,
desinfektan, klem, alat fiksasi, gelas ukur, timbangan badan, dan
formulir hemodialisis (%umpena, !!#.
ada persiapan pasien yang perlu dipersiapkan meliputi
persiapan mental dan persiapan fisik. ersiapan fisik dan mental
meliputi kaji status volume (timbang berat badan, ada>tidaknya
odema, ada>tidaknya peninggian vena jugularis, ada tidaknya bunyi
nafas ronchi, intake dan output#, kaji hasil laboratorium, kaji vaskuler
akses, kaji kebutuhan HD, kaji pengetahuan pasien>keluarga terhadap
prosedur yang akan dilakukan, kaji persetujuan keluarga (inform
concent#, observasi 2/ (tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu#, dan
memberikan posisi yang nyaman (%ipayung, !!8#.
b. Perawatan selama hemodialisis (!ntra HD
erawatan selama hemodialisis meliputi sarana hubungan sirkulasi
(A shunt atau femoralis#. 9ika pasien dengan akses A %hunt hal
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
7/19
yang harus dilakukan selanjutnya adalah desinfektan dengan betadin,
alcohol, tanpa> dengan anastesi local, fungsi outlet (vena#, bolus
heparin injeksi (dosis awal#, fungsi inlet (arteri#, fiksasi (%umpena,
!!#.
9ika pasien dengan akses femoralis hal yang harus dilakukan
selanjutnya adalah desinfektan, anastesi local, fungsi outlet (vena#,
bolus heparin injeksi (dosis awal#, fungsi inlet (vena femoralis# secara
perkutanius, fiksasi (%umpena, !!#.
$emulai hemodialisis yaitu arterial line dihubungkan dengan
fungsi inlet, ujung venous line dihubungkan dengan gelas ukur, semuaklem dibuka kecuali klem infuse set, darah dialirkan ke mesin dengan
mempergunakan pompa darah (blood pump# 1!! ml>mnt, cairan
priming ditampung di gelas ukur, jumlahnya dicatat (cairan
dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan, ujung venous linedihubungkan
dengan fungsi outlet .A blood line difiksasi#, hubungkan monitor
venous pressure, arterial pressure dan hidupkan air> blood leak
detector. G dinaikkan berlahan- lahan sampai !!ml>mnt, pompa
heparin dijalankan (dosis maintenance#, ukur tekanan darah dan nadi.
ada saat memprogram mesih HD yang perlu diperhatikan adalah
Guick lood (G#, Guick Dialisat (GD#, *emperature basal, *$,
/3I dan Heparinisasi (Dosis awal =- =! /> 2g dan dosis
selanjutnya =!!- 1!!! u>jam# (%umpena, !!#.
emantauan intradialisis adalah penilaian berkelanjutan dari pasien
dan peralatan selama perawatan hemodialisis. asien dan mesin
dimonitor setiap jam oleh perawat. emantauan dilakukan lebih sering
pada pasien yang tidak stabil. emantauan yang terpenting yaitu
tanda-tanda vital dan monitor mesin hemodialisis. eran perawat
dalam pemantauan pasien intradialisis meliputi 2/ pasien, posisi
pasien, perdarahan, fungsi inlet dan outlet, keluhan>komplikasi akut
HD (seperti hipotensi, kram otot, mual dan muntah, sakit kepada,
sakit dada, sakit punggung, gatal, demam dan menggigil#. %elain itu
peran perawat juga melakukan pemantauan mesin dan peralatan HD
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
8/19
meliputi aliran darah>Guick of lood (G#, aliran dialisat>Guick of
Dialisat (GD#, temperature, konduktiviti, pressure> tekanan (fistula
pressure , arterial pressure, venous pressure#, perpindahan
cairan>pengurangan cairan, memantau dialiser, memantau tabung
darah, memantau koneksi mesin HD, heparinisasi, memantau
pengaturan mesin, sambung- sambungan> klem, akses pada inletdan
outlet, serta fiksasi (%umpena, !! 2allenbach et al, !!=#.
". Perawatan setelah hemodialisis (Post HD
%aat mengakhiri hemodialisis yang perlu dilakukan adalah
persiapan alat yang meliputi kain kasa , band aid, antibiotic powder,perban gulung, alat penekan, bantal pasien. Cara kerjanya meliputi =
menit sebelum hemodialisis berakhir G diturunkan sampai 1!! cc>
mnt, mungkin juga dengan *$, ukur tensi dan nadi, pompa darah
stop, ujung arterial diklem, jarum inlet dicabut dan bekas fungsi inlet
ditekan, darah dimasukkan ke dalam tubuh dengan G 1 cc> mnt
dengan EaCl sebagai pendorong, setelah darah masuk ke dalam
tubuh, pompa darah stop, ujung venous line diklem, jarum outlet
dicabut dan bekas fungsi outlet ditekan, bekas fungsi dibubuhi dengan
powder, lalu ditutup dengan bandage, pasang balutan perban gulung
dengan penekanan sedang ukur tensi dan nadi, timbang , dan isi
formulir HD (%umpena, !!#.
enilaian pada post dialitik yang dilakukan oleh perawat adalah
mengevaluasi pasien, efektivitas terapi dan interpretasi dari tujuan
predialitic. valuasi pada post dialysis meliputi menimbang berat
badan pasien dan mengobservasi penurunan berat badan, tanda vital
(suhu, denyut nadi, pernapasan, tekanan darah#, pencapaian
keefektifan terapi pada predialisis bermasalah (peningkatan status
cairan#, penilaian fisik pasien secara subjektif (rasa sakit atau keluhan
lain#, penilaian akses, dan status pendarahan (2allenbach et al, !!=#.
Hasil terapi dialysis dapat ditentukan dengan mengkaji jumlah
cairan yang dibuang (seperti yang dikaji dengan berat badan
pascadialisis# dan tingkat koreksi ketidakseimbangan elektrolit dan
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
9/19
asam-basa. Darah yang diambil dengan segera pascadialisis melalui
pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan kadar elektrolit,
nitrogen urea, dan kreatinin ($orton, !1#.
erawat dapat memberikan edukasi tentang diet, intake cairan
dan pencapaian berat badan yang ideal selama pasien dirumah
sebelum menjalani terapi HD berikutnya. Hal ini penting dilakukan
untuk dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. erawat
hemodialisis memiliki peran penting dalam menurunkan angka
morbility dan mortalitypasien yang menjalani hemodialisis, dimana
perawat berperan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien dengan melaksanakan pengkajian berkelanjutan, memberikan
pendidikan kesehatan, memberikan dukungan untuk kemampuanself
careserta melakukan pemantauan secara menyeluruh. eran perawat
dialysis di unit hemodialisis dapat mencegah terjadinya komplikasi
yang berefek pada peningkatan kualitas hidup (2allenbach et al,
!!=#.
Diet merupakan factor penting bagi pasien yang menjalani
hemodialisis mengingat adanya efek uremia. pabila ginjal yang
rusak tidak mampu mengekskresikan produk akhir metabolisme,
substansi yang bersifat asam ini akan menumpuk dalam serum pasien
dan bekerja sebagai racun atau toksin. 0ejala yang terjadi akibat
penumpukan tersebut secara kolektif dikenal sebagai gejala uremik
dan akan mempengaruhi setiap system tubuh. Bebih banyak toksin
yang menumpuk, lebih berat gejala yang timbul (%udoyo, !!8#.
Diet yang diberikan pada pasien hemodialisis meliputi diet protein
dengan asupan protein diharapkan 1-1, g>kg>hari dengan =!J
terdiri atas protein dengan nili biologis tinggi, asupan kalium
diberikan 7!-K! m?>hari. embatasan kalium sangat dibutuhkan,
karena itu makanan tinggi kalium seperti buah-buahan dan umbi-
umbian tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. supan natrium dibatasi
7!-1! m?>hari guna mengendalikan tekanan darah dan odema.
supan tinggi natrium akan menimbulkan rasa haus yang selanjutnya
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
10/19
mendorong pasien untuk minum. 9umlah asupan cairan dibatasi sesuai
dengan jumlah air kencing yang ada ditambah insisible water loss
(=!!-K=! ml#. supan cairan bukan hanya didapatkan oleh air tetapi
juga makanan dalam bentuk gelly, ice cream, es batu, saus, dan sup.
ila asupan cairan berlebihan maka selama periode selama dialysis
akan terjadi kenaikan berat badan yang besar (%udoyo, !!8 *homas,
!!#.
enumpukan cairan juga dapat terjadi dan dapat mengakibatkan
gagal jantung kongestif serta odema paru. Dengan demikian,
pembatasan cairan juga merupakan bagian dari resep diet ntuk pasien
ini (%melt&er ' are, !!17!!#
eningkatan berat badan diantara waktu dialysis yang sering
diistilahkan Interdialytic Weight Gain (
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
11/19
distribusi cairan didalam tubuh pasien
maka pasien berpotensi mengalami gangguan fisik. 0angguan
tersebut berupa gangguan fungsi paru, pasien biasanya mengeluh
sesak nafas. %esak nafas terjadi karena akumulasi cairan berlebih pada
abdomen mendesak diafragma sehingga mengganggu proses ventilasi
baik saat inspirasi maupun saat ekspirasi. 0angguan lain yang timbul
adalah peningkatan tekanan darah sebagai akibat semakin beratnya
kerja jantung memompa cairan yang berlebih ini. kibat lain dari
kelebihan volume cairan ini adalah terjadinya odema paru yang
berpotensi menyebabkan penurunan kualitas hidup bahkan kematian
(lack ' Hawks, !!= dan *homas, !!=#.#. Peran Perawat
erawat memiliki peran penting dalam pelaksanaan hemodialisis.
erawat dapat berperan sebagai pemberi pelayanan, peneliti, dan
pendidik.
a. eran erawat re Dialysis
erawat berperan dalam melakukan persiapan pasien dan alat
dialisa. asien diberikan informed consent dan dilakukan
pengkajian pasien predialysis, perawat harus mempersiapkan
mesin hemodialisa, dan mempersiapkan lingkungan.
1# engkajian asien redialysis
a# erat badan, tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan.
b# 2epatenan akses vaskuler
c# engkajian status cairan pasien, meliputi )
1. Iiwayat pasien ) sesak pada saat istirahat atau
beraktivitas, peningkatan konsumsi garam, nafsu
makan terakhir, sakit kepala, diagnosa medis, riwayat
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
12/19
dialysis sebelumnya, urine output, asupan cairan yang
diperkenankan, dan haluaran urine hari sebelumnya.
. *anda dan gejala klinis ) edema (pada ekstermitas,
periorbital#, sesak pada saat istirahat atau beristirahat,
hipertensi pada saat duduk, berdiri, dan berbaring,
hipotensi, peningkatan berat badan sejak dialysis
sebelumnya, distensi 9A, peningkatan CA, dan suara
crackles pada auskultasi paru.
:. rosedur diagnostik ) pemeriksaan O-ray dada, serum
albumin, Hb, dan serum sodium.d# %tatus mental
# ersiapan alat HD
erawat berperan dalam mempersiapkan dialisat, dialiser dan
bloodlines, melakukan priming dan recirculation, serta
melakukan predialysis safety cek yaitu dengan memastikan
alarm pada mesin hemodialisis dapat berfungsi dengan baik.
:# ersiapan lingkungan
asien menjalani hemodialisis selama P :-7 jam dalam satu kali
dialysis. +leh karena itu lingkungan harus dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya sehingga pasien merasa nyaman dan aman
selama pelaksanaan hemodialisis. eran perawat disini yaitu
menyiapkan lingkungan yang nyaman bagi pasien seperti bed
yang bersih dan rapi serta memastikan pelindung tempat tidur
berfungsi dengan baik, menyiapakan sarana mengisi waktu
selama dialysis seperti televisi, bacaan.
b. eran erawat
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
13/19
intradialysis, peran terpenting perawat yaitu penanganan
komplikasi akut yang sering terjadi misalnya hipotensi, hipertensi,
mual dan muntah, sakit kepala, kejang, kram, demam disertai
menggigil, nyeri dada, dan gatal-gatal. eran perawat dalam
mengatasi komplikasi intra HD, perawat melakukan kolaborasi
dengan tim dokter yang bertanggung jawab di ruangan tersebut.
enanganan komplikasi intra HD antara lain pengaturan Gb,
pemberian oksigen, pemberian medikasi, dan pemantauan cairan
dialisat. %aat terjadi komplikasi, perawat tetap memberikan
dukungan kepada pasien untuk melanjutkan HD. Dukungan yang
diberikan perawat yaitu dengan menjelaskan penyebab terjadinya
komplikasi dan tindakan yang dilakukan tim untuk mengurangi
komplikasi.
%ebelum meninggalkan pasien, perawat harus yakin bahwa arterial
dan venous line aman, pasien merasa nyaman, pasien telah
diobservasi ulang dan dalam kondisi stabil, kadar gula darah pada
pasien diabetes telah dicek, mesin hemodialisis diatur pada dialysis
mode dan bebas dari alarm, antikoagulasi telah diberikan, =!! cc
Eormal %aline telah disiapkan pada sirkuit untuk keadaan
emergency.
erawat juga harus melaksanakan universal precaution dan
tindakan asepsis baik bagi staff perawat maupun pasien. %etiap
pelaksanaan prosedur klinis, perawat harus mencuci tangan,
menggunakan handschoon dan apron, menggunakan pelindung
wajah pada kondisi yang berisiko terjadinya percikan darah atau
bahan kimia, serta tersedianya substansi bakteriostatik jika terjadi
paparan darah.
c. eran erawat ost Dialysis
erawat harus mengobservasi kembali tekanan darah, berat badan
post dialysis, status cairan, dan status mental, observasi pada luka
penusukan (ada tidaknya hematom, edema, maupun perdarahan#,
untuk mencegah hal ini perawat dapat menganjurkan untuk
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
14/19
melakukan penekanan pada luka tusukan. erawat juga
melakukan monitoring hasil laboratorium kimia darah seperti
ureum kreatinin yang hasilnya dapat digunakan untuk menentukan
frekuensi hemodialisa selanjutnya. erawat juga harus
memberikan informasi mengenai diet, intake cairan, dan
pencapaian berat badan yang ideal selama pasien di rumah
sebelum menjalani terapi HD berikutnya. erawat bekerja sama
dengan dokter dalam menghitung pencapaian adekuasi HD yang
telah terlaksana agar dapat menghitung dosis HD untuk terapi
selanjutnya. erawat harus melakukan disinfeksi pada mesin HD
dan dialiser (jika menggunakan reuse dialiser#.
$. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. 3okus engkajian
engkajian focus keperawatan yang perlu diperhatikan pada
penderita gagal ginjal kronik menurut Doeges (1"""#, %melt&er dan
are (!!1# ada berbagai macam, meliputi)1# Iiwayat penyakit dahulu
Iiwayat infeksi saluran kemih, penyakit peradangan, vaskuler
hipertensif, gangguan saluran penyambung, gangguan
kongenital dan herediter, penyakit metabolik, nefropati toksik
dan neropati obstruktif.
# Iiwayat kesehatan keluarga
Iiwayat penyakit vaskuler hipertensif, penyakit metabolik,
riwayat menderita penyakit gagal ginjal kronik.
b. ola kesehatan fungsional1# emeliharaan kesehatan
enggunaan obat laksatif, diamo;, vitamin D, antacid, aspirin
dosis tinggi, personal hygiene kurang, konsumsi to;ik, konsumsi
makanan tinggi kalsium, purin, oksalat, fosfat, protein,
kebiasaan minum suplemen, control tekanan darah dan gula
darah tidak teratur pada penderita tekanan darah tinggi dan
diabetes mellitus.
# ola nutrisi dan metabolik
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
15/19
erlu dikaji adanya mual, muntah, anoreksia, intake cairan
inadekuat, peningkatan berat badan cepat (edema#, penurunan
berat badan (malnutrisi#, nyeri ulu hati, rasa metalik tidak sedap
pada mulut (pernafasan amonia#, penggunanan diuretik
:# ola eliminasi
enurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut#,
abdomen kembung, diare, konstipasi, perubahan warna urin.
7# ola aktivitas dan latihan
2elemahan ekstrim, kelemahan, malaise, keterbatasan gerak
sendi.
=# ola istirahat dan tidur0angguan tidur (insomnia>gelisah atausomnolen)
8# ola persepsi sensori dan kognitif
Iasa panas pada telapak kaki, perubahan tingkah laku, kedutan
otot, perubahan tingkat kesadaran, nyeri panggul, sakit kepala,
kram>nyeri kaki (memburuk pada malam hari#, perilaku berhati-
hati>distraksi, gelisah, penglihatan kabur, kejang, sindrom 4kaki
gelisah5, rasa kebas pada telapak kaki, kelemahan khusussnya
ekstremitas bawah (neuropati perifer#, gangguan status mental,
contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau.
K# ersepsi diri dan konsep diri
erasaan tidak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan,
menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan
kepribadian, kesulitan menentukan kondisi, contoh tak mampu
bekerja, mempertahankan fungsi peran
# ola reproduksi dan seksual
enurunan libido, amenorea, infertilitas, impotensi
c. engkajian fisik
1# 2eluhan umum ) eningkatan berat badan
# *ingkat kesadaran kompos mentis sampai koma.
:# engukuran antropometri ) berat badan meningkat
7# *anda vital ) tekanan darah meningkat, suhu meningkat, nadi
lemah, nafas pendek, dipsnea, batuk dengan atau tanpa seputum
kental dan banyak.
=# 2epala
a# $ata
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
16/19
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
17/19
telapak kaki
11# 2ulit
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
18/19
# Iesiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka bekas
pemasangan akses vaskuler
:# Iegimen terapi tidak efektif berhubungan dengan keterbatasan
pengetahuan, deficit support sosial
rioritas masalah
1# re HD
2elebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan
haluaran, diit berlebihan, retensi cairan dan natrium terhadap
penurunan fungsi ginjal.
#
-
7/26/2019 183401135-3-Hemodialisis
19/19
1# ola nafas kembali efektif.
# Aolume cairan kembali seimbang
:# engetahuan pasien tentang diit cairan cukup
7# 2ebutuhan nutrisi pasien tercukupi
=# erfusi jaringan kembali efektif
8# 2erusakan integritas kulit teratasi
b.