1877-3450-1-sm
DESCRIPTION
analisisTRANSCRIPT
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
Jurnal EMBA 703 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WP RESTORAN MELAPORKAN
KEWAJIBAN PERPAJAKAN DI MINAHASA
Oleh:
Nenita Dewi Oroh
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Sam Ratulangi Manado
email: [email protected]
ABSTRAK
Suatu hal yang juga menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan untuk
melakukan kewajiban pepajakannya tersebut, yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak langsung
dinikmati oleh para wajib pajak sehingga menghambat dan mengurangi kesadaran untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya. Penelitian ini dilakukan pada restoran yang berada di Kabupaten Minahasa. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan wajib pajak restoran tentang pajak dan manfaat
yang dirasakan wajib pajak restoran terhadap kesadaran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak restoran di
Kabupaten Minahasa memberikan pengaruh yang bersifat positif dan signifikan terhadap kesadaran wajib pajak
restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya dan manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak restoran
memberikan pengaruh terhadap kesadaran wajib pajak restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakan di
Kabupaten Minahasa. Hanya saja, secara statistik besarnya pengaruh dari manfaat yang dirasakan wajib pajak
terhadap kesadaran wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakan tidak bersifat signifikan.
Kata kunci: pengetahuan, manfaat, kesadaran wajib pajak
ABSTRACT
One thing that is also decisive in the success of tax collection is the willingness to do the pepajakannya
obligations, namely that the results of the indirect taxation enjoyed by the taxpayers thus inhibiting and
reducing consciousness to fulfill their tax obligations. The research was carried out at a restaurant located in
Minahasa regency. The purpose of this study was to determine the effect of knowledge about taxes taxpayers
restaurant and the perceived benefits to the awareness of the top taxpayers in their tax reporting obligations.
Based on the results of research is the knowledge possessed by the taxpayer in the district of Minahasa
restaurant gives effect to be positive and significant impact on awareness of taxpayer restaurant in reporting
their tax liabilities and benefits perceived by the taxpayer in the restaurant to give effect to the taxpayer
awareness of reporting obligations restaurant taxation in Minahasa regency. However, statistically the
influence of perceived benefits to the taxpayer in the taxpayer's reported awareness of tax obligations are not
significant.
Keywords: knowledge, benefits, tax awareness
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
704 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan semakin beratnya beban pemerintah dalam pembiayaan negara, salah satu sumber utama
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak.
Pajak daerah di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 terbagi menjadi dua, yaitu pajak
Propinsi dan pajak Kabupaten/Kota. ditetapkan empat jenis pajak Propinsi dan tujuh jenis pajak
Kabupaten/Kota. Pajak Propinsi terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor, serta Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
Sedangkan pajak Kabupaten/Kota terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak
penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C dan pajak parkir. Di Kabupaten Minahasa salah
satu pajak daerah adalah pajak restoran yang merupakan sumber penerimaan yang potensial apabila
dimaksimalkan. Namun, pada kenyataannya tidak semua wajib pajak restoran memenuhi kewajiban
perpajakannya. Suatu hal yang paling menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan wajib
pajak untuk melakukan kewajiban tersebut. Watung (2010) mengatakan bahwa terdapat 4 faktor yang
mempengaruhi wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya antara lain :
1. Pengetahuan wajib pajak tentang pajak. 2. Pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan. 3. Manfaat yang dirasakan wajib pajak. 4. Sikap optimis wajib pajak pada pajak.
Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan di kabupaten Minahasa
karena sedikitnya pengetahuan tentang pajak dan tidak menyadari akan manfaat yang dirasakan dari pajak itu
sendiri. Wajib pajak akan memahami perpajakan dan akan timbul sikap optimis jika mereka memiliki
pengetahuan dan menyadari akan manfaat yang dirasakan dari perpajakan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan wajib pajak restoran tentang
pajak restoran, dan manfaat yang dirasakan wajib pajak restoran terhadap kesadaran dalam melaporkan
kewajiban perpajakannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Akuntansi
American accounting dalam Soemarso (2005: 3), mendefinisikan akuntansi sebagai proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian
dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi kegiatan akuntansi dan kegunaan
akuntansi. Muljono (2010:2), akuntansi pajak adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan
perpajakan, yang mengacu pada peraturan, undang-undang, dan aturan pelaksanaan perpajakan.
Harnanto (2007 : 112) mengatakan bahwa, tujuan pokok akuntansi perpajakan adalah untuk
menentukan jumlah penghasilan kena pajak yang diperoleh atau diterima dalam suatu tahun pajak untuk dipakai
sebagai dasar penetapan beban dan/atau pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan sebagai wajib pajak.
Sedangkan Trisnawati (2007:5), akuntansi pajak adalah akuntansi yang diterapkan sesuai dengan peraturan
perpajakan. Akuntansi pajak merupakan bagian dari akuntansi komersial.
Konsep Pajak
Pengertian pajak yang ditulis Mardiasmo (2011:1) adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sedangkan definisi pajak oleh
Adriani (2012:3) adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
Jurnal EMBA 705 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Fungsi Pajak
Mardiasmo (2011:1) fungsi pajak terdiri atas 2, yaitu: Fungsi budgetir, dan Fungsi mengatur.
Syarat Pemungutan Pajak
Syarat-syarat pemungutan pajak menurut Sumarsan, (2012:7) adalah Pemungutan pajak harus adil,
Pungutan pajak tidak menggangu perekonomian, Pemungutan pajak harus efisien dan Sistem pemungutan pajak
harus sederhana.
Pengelompokan Pajak
Mardiasmo (2011:5), pajak dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Menurut golongannya yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung. 2. Menurut sifatnya yaitu pajak subjektif dan pajak objektif. 3. Menurut lembaga pemungutannya yaitu pajak pusat dan pajak daerah.
Tata Cara Pemungutan Pajak
1. Stelsel Pajak menurut Sumarsan, (2012;13), cara pemungutan pajak dilakukan berdasarkan 3 stelsel yaitu Stelsel Nyata, Stelsel Anggapan, dan Stelsel Campuran.
2. Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi: Official Assesment System, Selft Assesment System, dan Withholding System.
3. Asas pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:7), mengemukakan bahwa asas pemungutan pajak terbagi menjadi tiga, yaitu: Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal), Asas Sumber, dan Asas
Kebangsaan.
Pajak Restoran
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 22 dan 23, pajak restoran adalah
pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
Dasar Hukum Pemungutan Pajak Restoran
Dasar hukum pemungutan pajak restoran pada suatu kabupaten atau kota menurut Siahaan (2005 : 329)
adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 yang yang merupakan perubahan atas Undang undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
3. Peraturan pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang pajak daerah. 4. Peraturan daerah kabupaten/kota yang mengatur tentang pajak restoran. 5. Keputusan Bupati/Walikota yang mengatur tentang pajak restoran sebagai aturan pelaksanaan
peraturan daerah tentang pajak restoran pada kabupaten/kota yang dimaksud.
Objek Pajak Restoran
1. Objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran. 2. Bukan objek pajak restoran dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 37 ayat 3 adalah
pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai jualnya tidak melebihi batas tertentu yang
ditetapkan dengan peraturan daerah.
Subjek Pajak dan Wajib Pajak Restoran
Pada pajak restoran yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanan
dan minuman dari restoran. Sementara itu yang menjadi wajib pajak adalah pengusaha restoran.
Dasar Pengenaan Pajak Restoran Dasar pengenaan pajak restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran.
Pembayaran adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh subjek pajak kepada wajib pajak untuk harga jual
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
706 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
baik jumlah uang yang dibayarkan maupun penggantian yang seharusnya diminta wajib pajak sebagai
penukaran atas pembelian makanan atau minuman.
Tarif Pajak Restoran
Tarif pajak restoran ditetapkan paling tinggi sebesar 10 % dan ditetapkan dengan peraturan daerah
kabupaten/kota yang bersangkutan.
Perhitungan Pajak Restoran
Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak
= Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang dilakukan Kepada restoran
Faktor Faktor Yang Melatarbelakangi Faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Berdasarkan pengertian diatas, hal-hal atau keadaan-keadaan yang dapat melatarbelakangi pemilik usaha kecil
dalam melaporkan kewajiban perpajakan di Kabupaten Minahasa adalah Pengetahuan Wajib Pajak tentang
Pajak dan Manfaat Yang Dirasakan Wajib Pajak.
Pajak Daerah
Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa
imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Pajak Kabupaten/Kota Lainnya
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000 memberikan peluang kepada daerah kabupaten/kota untuk
memungut jenis pajak daerah lain yang dipandang memenuhi syarat, selain 7 jenis pajak kabupaten/kota yang
telah ditetapkan.
Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian berdasarkan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Watung (2010) dengan judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilik usaha kecil dalam pelaporan kewajiban perpajakan di kabupaten Minahasa (studi kasus pada usaha restoran di kota
Tomohon). Bila dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, terdapat persamaan dengan penelitian ini adalah persamaan variabel tetapi dalam penelitian ini penulis hanya mengambil 2 variabel untuk
diteliti yaitu pengetahuan wajib pajak tentang pajak dan manfaat yang dirasakan wajib pajak terhadap pajak.
Sedangkan perbedaannya yaitu lokasi dan objek penelitian, dimana ranni mengadakan penelitian di kota
Tomohon, sedangkan penulis mengadakan penelitian di kabupaten Minahasa dan objek penelitiannya pada
usaha restoran.
Melandri (2006), dengan judul Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi, dan Pelayanan Pemerintah terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi empiris terhadap wajib pajak
restoran di kota Surabaya Cabang Selatan). Dalam penelitian ini terdapat persamaan dari variable pajaknya dan metode analisis yang di gunakannya, analisis regresi linear berganda. Sedangkan perbedaannya terletak pada
lokasi penelitian, dimana wiliam mengadakan penelitian di kota Surabaya Cabang Selatan, sedangkan penulis di
kabupaten Minahasa.
Hipotesis
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ha1 : Pengetahuan wajib pajak restoran tentang pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap kesadaran
wajib pajak restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.
Ha2 : Manfaat yang dirasakan wajib pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak
restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.
Ha3 : Secara bersama-sama pengetahuan wajib pajak restoran tentang pajak restoran dan manfaat yang
dirasakan wajib pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak restoran dalam
melaporkan kewajiban perpajakannya.
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
Jurnal EMBA 707 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal komparatif yaitu penelitian berdasarkan hubungan
sebab akibat.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Minahasa yaitu pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Minahasa dengan alamat Jln. Raya Tondano-Tomohon, Kasuang Kecamatan Tondano Selatan dan
pada restoran-restoran yang termasuk dalam golongan kelas C di Kabupaten Minahasa. Waktu penelitian
dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013.
Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah wajib pajak restoran yang terdaftar di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Minahasa yang masih aktif menjalankan usahanya sampai pada akhir tahun 2012
mencapai 53 restoran dengan tingakat kelas yang sesuai dengan pendapatan. Dan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah berjumlah 38 responden.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Survei Pendahuluan, Survei Lapangan, dan
Pengumpulan data kepustakaan.
Jenis Data
Kuncoro (2009 :148) menyatakan bahwa jenis data terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. 2. Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.
Sumber Data
Sumber data menurut Kuncoro (2009:148) terbagi atas 2, yaitu sebagai berikut.
1. Data Primer 2. Data Sekunder Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari objek penelitian
yang dikumpulkan.
Metode Analisis Data
Uji Validitas dan Realibilitas
Sebelum melakukan analisis data, penulis terlebih dahulu melakukan pengujian kualitas data yang
diperoleh. Uji kualitas data yang dilakukan untuk meyakinkan kualitas data yang akan diolah, telah valid dan
reliabel. Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Bila korelasi tersebut
signifikan, maka alat ukur yang digunakan mempunyai validitas. Selanjutnya, dengan menggunakan angka kritis
dari e tabel (tabel r product moment) dengan taraf signifikan 5%. Jika koefisien korelasi (R) yang diperoleh
lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika koefisien korelasi (R) yang
diperoleh lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid (Sumarsono, 2004:31). Pengujian
reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat
diandalkan menggunakan analisis Realibility melalui metode Cronbach Alpha, dimana suatu instrumen
dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Sumarsono, 2004:34).
Analisis Regresi Linear berganda
Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih
terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara
dua variabel bebas atau dengan satu variabel terikat. (Natawiria dan Riduwan, 2010 : 88). Model analisis regresi
linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah:
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
708 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
Y = a + 1X1 + 2X2 + .
Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien korelasi adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur kecepatan antara dua
variabel.
Pengujian Hipotesis
Sugiyono (2013 : 245) mengatakan bahwa, untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka digunakan
statistik uji f dan uji t. Uji F adalah menguji variabel bebas secar simultan atau bersama-sama. Dan untuk Uji t
digunakan untuk menguji apakah rata-rata satu sampel berbeda nyata atau tidak dengan suatu nilai tertentu yang
digunakan sebagai pembanding.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Untuk memberikan pemahaman yang lebih spesifik terhadap variabel penelitian ini maka variabel variabel tersebut didefinisikan secara operasional yaitu kesadaran wajib pajak restoran (Y), pengetahuan wajib
pajak restoran tentang pajak restoran (X1), dan manfaat yang dirasakan wajib pajak restoran (X2).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Kabupaten Minahasa
Kabupaten Minahasa adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Ibu kota
kabupaten ini terletak di Tondano. Pada 25 Februari 2003 Kabupaten Minahasa dimekarkan menjadi Kabupaten
Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon berdasarkan UU No.10/2003. Pada tanggal 18
Desember 2003 Kabupaten Minahasa dimekarkan lagi menjadi Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa
Utara berdasarkan UU No. 33/2003. Dan pada saat ini Kabupaten Minahasa dipimpin oleh Bupati Drs. Jantje
Wowiling Sajow,MSi dan Wakil Bupati Ivan Sarundajang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.626 km
dengan Wilayah dari Kabupaten Minahasa adalah Eris, Kakas, Kawangkoan, Kombi, Langowan, Pineleng,
Remboken, Sonder, Tombariri, Tondano dan populasi penduduk sebesar 310.384 jiwa. Tanggal 5 November
adalah hari dimana dirayakan HUT Minahasa (induk).
Gambaran Umum restoran
Organisasi restoran adalah struktur personalia yang kegiatannya sangat diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan dari perusahaan. Kegiatan-kegiatannya telah ditentukan untuk setiap karyawan sehingga tidak akan
terjadi dobel pekerjaan atau pekerjaan yang terabaikan, sehingga tujuan akhir akan dapat dicapai dengan efisien.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini responden yang diambil oleh penulis adalah restoran di Kabupaten Minahasa.
Adapun sample tersebut sebanyak 38 responden dengan menggunakan metode purposive sampling menurut
Sugiyono (2013 : 199) dengan taraf kesalahan ( = 5%). Dari 38 kuesioner yang dibagikan, yang kembali hanya 33 kuesioner.
Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil pengujian menunjukkan bahwa korelasi antar pertanyaan-pertanyaan variabel X1, X2, dan Y lebih
besar dari 0,3. Besarnya cronbachs alpha untuk variabel X1 adalah lebih besar dari 0,600 (0,744). variabel X2 besarnya cronbachs alpha untuk variabel X2 adalah lebih besar dari 0,600 (0,749). Besarnya cronbachs alpha untuk variabel Y adalah lebih besar dari 0,600 (0,758). Dengan demikian data yang digunakan untuk mengukur
variabel X1, X2, dan Y adalah valid dan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Dari uji asumsi klasik yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS dapat disimpulkan model
regresi memenuhi asumsi normalitas, tidak ada multikolinieritas antara variabel independen dalam model
regresi, tidak terjadi autokorelasi dalam persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini, dan persamaan
regresi linear berganda dalam penelitian ini memenuhi asumsi heteroskedastisitas data.
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
Jurnal EMBA 709 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
Analisis Regresi Linear Berganda
Persamaan regresi linear berganda dalam olahan data dengan menggunakan bantuan SPSS untuk
menjelaskan pengaruh dari pengetahuan wajib pajak dan pemahaman wajib pajak terhadap kesadaran wajib
pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya adalah Y = 5,407 + 0,454X1 + 0,281X2
Pembahasan
Besarnya pengaruh secara parsial dari pengetahuan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak adalah
sebesar koefisien regresi 0,454 dengan nilai t hitung > t tabel (2,304 > 2,042) dan signifikan pada tingkat = 0,05. Hal ini berarti, pengaruh pengetahuan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak adalah bersifat positif
dan signifikan. Apabila pengetahuan wajib pajak mengalami peningkatan sebesar 1 satuan skor dari kondisi
sebelumnya, maka kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya akan mengalami peningkatan sebesar
0,454 satuan skor dari periode sebelumnya.
Pengaruh secara parsial dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak
dalam pelaporan perpajakannya adalah sebesar koefisien regresi 0,281 dengan nilai t hitung < t tabel (1,513 <
2,042) pada tingkat signifikansi = 0,05. Hal ini berarti, manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya. Pengaruh secara parsial
dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak adalah sebesar 0,281. Hanya saja,
secara statistik besarnya pengaruh dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak
dalam pelaporan perpajakannya tidak bersifat signifikan.
Nilai F hitung adalah sebesar 11,676. Besarnya nilai sebesar 3,32 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa, secara bersama-sama pengetahuan wajib pajak, dan manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya dengan nilai F hitung
> F tabel (11,676 > 3,32). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS maka
dapat diketahui nilai R square yang diperoleh adalah sebesar 0,400 atau 40%. Angka tersebut memberikan
pengertian bahwa kesadaran wajib pajak (Y) mendapat kontribusi dari kedua variabel yang diteliti yaitu
pengetahuan wajib pajak (X1), dan manfaat yang dirasakan oleh
wajib pajak (X2) sebesar 40%, sedangkan sisanya sebesar 60% mendapat kontribusi faktor-faktor atau variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Pengetahuan Wajib Pajak memiliki hubungan positif atau sangat kuat terhadap kesadaran wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.
2. Manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya. Pengaruh secara parsial dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak
terhadap kesadaran wajib pajak adalah sebesar 0,281. Hanya saja, secara statistik besarnya pengaruh dari
manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya
tidak bersifat signifikan.
Saran
Untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak bagi para wajib pajak, dapat melalui pemberian
sosialisasi dan bimbingan secara berkala kepada masyarakat mengenai segala informasi yang berhubungan
dengan pajak. Dan diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami serta informasi yang berkaitan dengan
pajak, sanksi yang berlaku, dan pentingnya pajak bagi kelangsungan hidup daerah.
-
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .
710 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710
DAFTAR PUSTAKA
Adriani. 2012. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.
Harnanto. 2007. Akuntansi Perpajakan. BPFE. Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. CV. Andi Offset. Yogyakarta
Melandri, William. 2006. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi dan
Pelayanan Pemerintah Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Restoran
di Kota Surabaya Cabang Selatan). Skripsi. FE UPN. Jawa Timur.
Muljono. 2010. Panduan Brevet Pajak. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
Natawiria, Asep., Riduwan. 2010. Statistika Bisnis. Alfabeta. Bandung.
Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Jakarta.
Siahaan, Marihot. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Cetakan Pertama. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Penerbit AlfaBeta.
Bandung.
Sumarsan, Thomas. 2012. Perpajakan Indonesia. PT. Index. Jakarta.
Sumarsono, Sony. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Jogjakarta.
Trisnawati. 2007. Akuntansi Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.
Watung, Ranni Angelina. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilik Usaha Kecil Menengah
Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan di Daerah Yogyakarta (Studi Kasus pada Usaha Restoran di
Kota Tomohon). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi. Manado.