1877-3450-1-sm

8
ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor …. Jurnal EMBA 703 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WP RESTORAN MELAPORKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN DI MINAHASA Oleh: Nenita Dewi Oroh Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: [email protected] ABSTRAK Suatu hal yang juga menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan untuk melakukan kewajiban pepajakannya tersebut, yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak langsung dinikmati oleh para wajib pajak sehingga menghambat dan mengurangi kesadaran untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Penelitian ini dilakukan pada restoran yang berada di Kabupaten Minahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan wajib pajak restoran tentang pajak dan manfaat yang dirasakan wajib pajak restoran terhadap kesadaran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak restoran di Kabupaten Minahasa memberikan pengaruh yang bersifat positif dan signifikan terhadap kesadaran wajib pajak restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya dan manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak restoran memberikan pengaruh terhadap kesadaran wajib pajak restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakan di Kabupaten Minahasa. Hanya saja, secara statistik besarnya pengaruh dari manfaat yang dirasakan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakan tidak bersifat signifikan. Kata kunci: pengetahuan, manfaat, kesadaran wajib pajak ABSTRACT One thing that is also decisive in the success of tax collection is the willingness to do the pepajakannya obligations, namely that the results of the indirect taxation enjoyed by the taxpayers thus inhibiting and reducing consciousness to fulfill their tax obligations. The research was carried out at a restaurant located in Minahasa regency. The purpose of this study was to determine the effect of knowledge about taxes taxpayers restaurant and the perceived benefits to the awareness of the top taxpayers in their tax reporting obligations. Based on the results of research is the knowledge possessed by the taxpayer in the district of Minahasa restaurant gives effect to be positive and significant impact on awareness of taxpayer restaurant in reporting their tax liabilities and benefits perceived by the taxpayer in the restaurant to give effect to the taxpayer awareness of reporting obligations restaurant taxation in Minahasa regency. However, statistically the influence of perceived benefits to the taxpayer in the taxpayer's reported awareness of tax obligations are not significant. Keywords: knowledge, benefits, tax awareness

Upload: jamie

Post on 18-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    Jurnal EMBA 703 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WP RESTORAN MELAPORKAN

    KEWAJIBAN PERPAJAKAN DI MINAHASA

    Oleh:

    Nenita Dewi Oroh

    Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

    Universitas Sam Ratulangi Manado

    email: [email protected]

    ABSTRAK

    Suatu hal yang juga menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan untuk

    melakukan kewajiban pepajakannya tersebut, yaitu bahwa hasil pemungutan pajak tersebut tidak langsung

    dinikmati oleh para wajib pajak sehingga menghambat dan mengurangi kesadaran untuk memenuhi kewajiban

    perpajakannya. Penelitian ini dilakukan pada restoran yang berada di Kabupaten Minahasa. Tujuan dari

    penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan wajib pajak restoran tentang pajak dan manfaat

    yang dirasakan wajib pajak restoran terhadap kesadaran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.

    Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak restoran di

    Kabupaten Minahasa memberikan pengaruh yang bersifat positif dan signifikan terhadap kesadaran wajib pajak

    restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya dan manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak restoran

    memberikan pengaruh terhadap kesadaran wajib pajak restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakan di

    Kabupaten Minahasa. Hanya saja, secara statistik besarnya pengaruh dari manfaat yang dirasakan wajib pajak

    terhadap kesadaran wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakan tidak bersifat signifikan.

    Kata kunci: pengetahuan, manfaat, kesadaran wajib pajak

    ABSTRACT

    One thing that is also decisive in the success of tax collection is the willingness to do the pepajakannya

    obligations, namely that the results of the indirect taxation enjoyed by the taxpayers thus inhibiting and

    reducing consciousness to fulfill their tax obligations. The research was carried out at a restaurant located in

    Minahasa regency. The purpose of this study was to determine the effect of knowledge about taxes taxpayers

    restaurant and the perceived benefits to the awareness of the top taxpayers in their tax reporting obligations.

    Based on the results of research is the knowledge possessed by the taxpayer in the district of Minahasa

    restaurant gives effect to be positive and significant impact on awareness of taxpayer restaurant in reporting

    their tax liabilities and benefits perceived by the taxpayer in the restaurant to give effect to the taxpayer

    awareness of reporting obligations restaurant taxation in Minahasa regency. However, statistically the

    influence of perceived benefits to the taxpayer in the taxpayer's reported awareness of tax obligations are not

    significant.

    Keywords: knowledge, benefits, tax awareness

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    704 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Dengan semakin beratnya beban pemerintah dalam pembiayaan negara, salah satu sumber utama

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak.

    Pajak daerah di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 terbagi menjadi dua, yaitu pajak

    Propinsi dan pajak Kabupaten/Kota. ditetapkan empat jenis pajak Propinsi dan tujuh jenis pajak

    Kabupaten/Kota. Pajak Propinsi terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Bea Balik

    Nama Kendaraan Bermotor, serta Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

    Sedangkan pajak Kabupaten/Kota terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak

    penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C dan pajak parkir. Di Kabupaten Minahasa salah

    satu pajak daerah adalah pajak restoran yang merupakan sumber penerimaan yang potensial apabila

    dimaksimalkan. Namun, pada kenyataannya tidak semua wajib pajak restoran memenuhi kewajiban

    perpajakannya. Suatu hal yang paling menentukan dalam keberhasilan pemungutan pajak adalah kemauan wajib

    pajak untuk melakukan kewajiban tersebut. Watung (2010) mengatakan bahwa terdapat 4 faktor yang

    mempengaruhi wajib pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya antara lain :

    1. Pengetahuan wajib pajak tentang pajak. 2. Pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan. 3. Manfaat yang dirasakan wajib pajak. 4. Sikap optimis wajib pajak pada pajak.

    Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan di kabupaten Minahasa

    karena sedikitnya pengetahuan tentang pajak dan tidak menyadari akan manfaat yang dirasakan dari pajak itu

    sendiri. Wajib pajak akan memahami perpajakan dan akan timbul sikap optimis jika mereka memiliki

    pengetahuan dan menyadari akan manfaat yang dirasakan dari perpajakan.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan wajib pajak restoran tentang

    pajak restoran, dan manfaat yang dirasakan wajib pajak restoran terhadap kesadaran dalam melaporkan

    kewajiban perpajakannya.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Konsep Akuntansi

    American accounting dalam Soemarso (2005: 3), mendefinisikan akuntansi sebagai proses

    mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian

    dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi kegiatan akuntansi dan kegunaan

    akuntansi. Muljono (2010:2), akuntansi pajak adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan perhitungan

    perpajakan, yang mengacu pada peraturan, undang-undang, dan aturan pelaksanaan perpajakan.

    Harnanto (2007 : 112) mengatakan bahwa, tujuan pokok akuntansi perpajakan adalah untuk

    menentukan jumlah penghasilan kena pajak yang diperoleh atau diterima dalam suatu tahun pajak untuk dipakai

    sebagai dasar penetapan beban dan/atau pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan sebagai wajib pajak.

    Sedangkan Trisnawati (2007:5), akuntansi pajak adalah akuntansi yang diterapkan sesuai dengan peraturan

    perpajakan. Akuntansi pajak merupakan bagian dari akuntansi komersial.

    Konsep Pajak

    Pengertian pajak yang ditulis Mardiasmo (2011:1) adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan

    undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung

    dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sedangkan definisi pajak oleh

    Adriani (2012:3) adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib

    membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    Jurnal EMBA 705 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum

    berhubung tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

    Fungsi Pajak

    Mardiasmo (2011:1) fungsi pajak terdiri atas 2, yaitu: Fungsi budgetir, dan Fungsi mengatur.

    Syarat Pemungutan Pajak

    Syarat-syarat pemungutan pajak menurut Sumarsan, (2012:7) adalah Pemungutan pajak harus adil,

    Pungutan pajak tidak menggangu perekonomian, Pemungutan pajak harus efisien dan Sistem pemungutan pajak

    harus sederhana.

    Pengelompokan Pajak

    Mardiasmo (2011:5), pajak dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    1. Menurut golongannya yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung. 2. Menurut sifatnya yaitu pajak subjektif dan pajak objektif. 3. Menurut lembaga pemungutannya yaitu pajak pusat dan pajak daerah.

    Tata Cara Pemungutan Pajak

    1. Stelsel Pajak menurut Sumarsan, (2012;13), cara pemungutan pajak dilakukan berdasarkan 3 stelsel yaitu Stelsel Nyata, Stelsel Anggapan, dan Stelsel Campuran.

    2. Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi: Official Assesment System, Selft Assesment System, dan Withholding System.

    3. Asas pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:7), mengemukakan bahwa asas pemungutan pajak terbagi menjadi tiga, yaitu: Asas Domisili (Asas Tempat Tinggal), Asas Sumber, dan Asas

    Kebangsaan.

    Pajak Restoran

    Sesuai dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 22 dan 23, pajak restoran adalah

    pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.

    Dasar Hukum Pemungutan Pajak Restoran

    Dasar hukum pemungutan pajak restoran pada suatu kabupaten atau kota menurut Siahaan (2005 : 329)

    adalah sebagai berikut :

    1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 2. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 yang yang merupakan perubahan atas Undang undang

    Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

    3. Peraturan pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang pajak daerah. 4. Peraturan daerah kabupaten/kota yang mengatur tentang pajak restoran. 5. Keputusan Bupati/Walikota yang mengatur tentang pajak restoran sebagai aturan pelaksanaan

    peraturan daerah tentang pajak restoran pada kabupaten/kota yang dimaksud.

    Objek Pajak Restoran

    1. Objek pajak restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran. 2. Bukan objek pajak restoran dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 37 ayat 3 adalah

    pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai jualnya tidak melebihi batas tertentu yang

    ditetapkan dengan peraturan daerah.

    Subjek Pajak dan Wajib Pajak Restoran

    Pada pajak restoran yang menjadi subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanan

    dan minuman dari restoran. Sementara itu yang menjadi wajib pajak adalah pengusaha restoran.

    Dasar Pengenaan Pajak Restoran Dasar pengenaan pajak restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada restoran.

    Pembayaran adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh subjek pajak kepada wajib pajak untuk harga jual

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    706 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    baik jumlah uang yang dibayarkan maupun penggantian yang seharusnya diminta wajib pajak sebagai

    penukaran atas pembelian makanan atau minuman.

    Tarif Pajak Restoran

    Tarif pajak restoran ditetapkan paling tinggi sebesar 10 % dan ditetapkan dengan peraturan daerah

    kabupaten/kota yang bersangkutan.

    Perhitungan Pajak Restoran

    Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak

    = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang dilakukan Kepada restoran

    Faktor Faktor Yang Melatarbelakangi Faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya sesuatu.

    Berdasarkan pengertian diatas, hal-hal atau keadaan-keadaan yang dapat melatarbelakangi pemilik usaha kecil

    dalam melaporkan kewajiban perpajakan di Kabupaten Minahasa adalah Pengetahuan Wajib Pajak tentang

    Pajak dan Manfaat Yang Dirasakan Wajib Pajak.

    Pajak Daerah

    Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi atau badan tanpa

    imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

    Pajak Kabupaten/Kota Lainnya

    Undang-undang Nomor 4 Tahun 2000 memberikan peluang kepada daerah kabupaten/kota untuk

    memungut jenis pajak daerah lain yang dipandang memenuhi syarat, selain 7 jenis pajak kabupaten/kota yang

    telah ditetapkan.

    Penelitian Terdahulu

    Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian berdasarkan penelitian terdahulu yang

    dilakukan oleh Watung (2010) dengan judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilik usaha kecil dalam pelaporan kewajiban perpajakan di kabupaten Minahasa (studi kasus pada usaha restoran di kota

    Tomohon). Bila dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, terdapat persamaan dengan penelitian ini adalah persamaan variabel tetapi dalam penelitian ini penulis hanya mengambil 2 variabel untuk

    diteliti yaitu pengetahuan wajib pajak tentang pajak dan manfaat yang dirasakan wajib pajak terhadap pajak.

    Sedangkan perbedaannya yaitu lokasi dan objek penelitian, dimana ranni mengadakan penelitian di kota

    Tomohon, sedangkan penulis mengadakan penelitian di kabupaten Minahasa dan objek penelitiannya pada

    usaha restoran.

    Melandri (2006), dengan judul Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi, dan Pelayanan Pemerintah terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi empiris terhadap wajib pajak

    restoran di kota Surabaya Cabang Selatan). Dalam penelitian ini terdapat persamaan dari variable pajaknya dan metode analisis yang di gunakannya, analisis regresi linear berganda. Sedangkan perbedaannya terletak pada

    lokasi penelitian, dimana wiliam mengadakan penelitian di kota Surabaya Cabang Selatan, sedangkan penulis di

    kabupaten Minahasa.

    Hipotesis

    Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    Ha1 : Pengetahuan wajib pajak restoran tentang pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap kesadaran

    wajib pajak restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.

    Ha2 : Manfaat yang dirasakan wajib pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak

    restoran dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.

    Ha3 : Secara bersama-sama pengetahuan wajib pajak restoran tentang pajak restoran dan manfaat yang

    dirasakan wajib pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak restoran dalam

    melaporkan kewajiban perpajakannya.

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    Jurnal EMBA 707 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kausal komparatif yaitu penelitian berdasarkan hubungan

    sebab akibat.

    Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Minahasa yaitu pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

    Kabupaten Minahasa dengan alamat Jln. Raya Tondano-Tomohon, Kasuang Kecamatan Tondano Selatan dan

    pada restoran-restoran yang termasuk dalam golongan kelas C di Kabupaten Minahasa. Waktu penelitian

    dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013.

    Populasi dan Sampel

    Populasi dari penelitian ini adalah wajib pajak restoran yang terdaftar di Dinas Kebudayaan dan

    Pariwisata Kabupaten Minahasa yang masih aktif menjalankan usahanya sampai pada akhir tahun 2012

    mencapai 53 restoran dengan tingakat kelas yang sesuai dengan pendapatan. Dan yang menjadi sampel dalam

    penelitian ini adalah berjumlah 38 responden.

    Metode Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Survei Pendahuluan, Survei Lapangan, dan

    Pengumpulan data kepustakaan.

    Jenis Data

    Kuncoro (2009 :148) menyatakan bahwa jenis data terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

    1. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. 2. Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.

    Sumber Data

    Sumber data menurut Kuncoro (2009:148) terbagi atas 2, yaitu sebagai berikut.

    1. Data Primer 2. Data Sekunder Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari objek penelitian

    yang dikumpulkan.

    Metode Analisis Data

    Uji Validitas dan Realibilitas

    Sebelum melakukan analisis data, penulis terlebih dahulu melakukan pengujian kualitas data yang

    diperoleh. Uji kualitas data yang dilakukan untuk meyakinkan kualitas data yang akan diolah, telah valid dan

    reliabel. Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir

    pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Bila korelasi tersebut

    signifikan, maka alat ukur yang digunakan mempunyai validitas. Selanjutnya, dengan menggunakan angka kritis

    dari e tabel (tabel r product moment) dengan taraf signifikan 5%. Jika koefisien korelasi (R) yang diperoleh

    lebih besar dari r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika koefisien korelasi (R) yang

    diperoleh lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid (Sumarsono, 2004:31). Pengujian

    reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat

    diandalkan menggunakan analisis Realibility melalui metode Cronbach Alpha, dimana suatu instrumen

    dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Sumarsono, 2004:34).

    Analisis Regresi Linear berganda

    Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih

    terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara

    dua variabel bebas atau dengan satu variabel terikat. (Natawiria dan Riduwan, 2010 : 88). Model analisis regresi

    linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah:

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    708 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    Y = a + 1X1 + 2X2 + .

    Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien korelasi adalah indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur kecepatan antara dua

    variabel.

    Pengujian Hipotesis

    Sugiyono (2013 : 245) mengatakan bahwa, untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka digunakan

    statistik uji f dan uji t. Uji F adalah menguji variabel bebas secar simultan atau bersama-sama. Dan untuk Uji t

    digunakan untuk menguji apakah rata-rata satu sampel berbeda nyata atau tidak dengan suatu nilai tertentu yang

    digunakan sebagai pembanding.

    Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    Untuk memberikan pemahaman yang lebih spesifik terhadap variabel penelitian ini maka variabel variabel tersebut didefinisikan secara operasional yaitu kesadaran wajib pajak restoran (Y), pengetahuan wajib

    pajak restoran tentang pajak restoran (X1), dan manfaat yang dirasakan wajib pajak restoran (X2).

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Kabupaten Minahasa

    Kabupaten Minahasa adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Ibu kota

    kabupaten ini terletak di Tondano. Pada 25 Februari 2003 Kabupaten Minahasa dimekarkan menjadi Kabupaten

    Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon berdasarkan UU No.10/2003. Pada tanggal 18

    Desember 2003 Kabupaten Minahasa dimekarkan lagi menjadi Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa

    Utara berdasarkan UU No. 33/2003. Dan pada saat ini Kabupaten Minahasa dipimpin oleh Bupati Drs. Jantje

    Wowiling Sajow,MSi dan Wakil Bupati Ivan Sarundajang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.626 km

    dengan Wilayah dari Kabupaten Minahasa adalah Eris, Kakas, Kawangkoan, Kombi, Langowan, Pineleng,

    Remboken, Sonder, Tombariri, Tondano dan populasi penduduk sebesar 310.384 jiwa. Tanggal 5 November

    adalah hari dimana dirayakan HUT Minahasa (induk).

    Gambaran Umum restoran

    Organisasi restoran adalah struktur personalia yang kegiatannya sangat diperlukan untuk mencapai

    suatu tujuan dari perusahaan. Kegiatan-kegiatannya telah ditentukan untuk setiap karyawan sehingga tidak akan

    terjadi dobel pekerjaan atau pekerjaan yang terabaikan, sehingga tujuan akhir akan dapat dicapai dengan efisien.

    Hasil Penelitian

    Dalam penelitian ini responden yang diambil oleh penulis adalah restoran di Kabupaten Minahasa.

    Adapun sample tersebut sebanyak 38 responden dengan menggunakan metode purposive sampling menurut

    Sugiyono (2013 : 199) dengan taraf kesalahan ( = 5%). Dari 38 kuesioner yang dibagikan, yang kembali hanya 33 kuesioner.

    Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil pengujian menunjukkan bahwa korelasi antar pertanyaan-pertanyaan variabel X1, X2, dan Y lebih

    besar dari 0,3. Besarnya cronbachs alpha untuk variabel X1 adalah lebih besar dari 0,600 (0,744). variabel X2 besarnya cronbachs alpha untuk variabel X2 adalah lebih besar dari 0,600 (0,749). Besarnya cronbachs alpha untuk variabel Y adalah lebih besar dari 0,600 (0,758). Dengan demikian data yang digunakan untuk mengukur

    variabel X1, X2, dan Y adalah valid dan reliabel.

    Uji Asumsi Klasik

    Dari uji asumsi klasik yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS dapat disimpulkan model

    regresi memenuhi asumsi normalitas, tidak ada multikolinieritas antara variabel independen dalam model

    regresi, tidak terjadi autokorelasi dalam persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini, dan persamaan

    regresi linear berganda dalam penelitian ini memenuhi asumsi heteroskedastisitas data.

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    Jurnal EMBA 709 Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    Analisis Regresi Linear Berganda

    Persamaan regresi linear berganda dalam olahan data dengan menggunakan bantuan SPSS untuk

    menjelaskan pengaruh dari pengetahuan wajib pajak dan pemahaman wajib pajak terhadap kesadaran wajib

    pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya adalah Y = 5,407 + 0,454X1 + 0,281X2

    Pembahasan

    Besarnya pengaruh secara parsial dari pengetahuan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak adalah

    sebesar koefisien regresi 0,454 dengan nilai t hitung > t tabel (2,304 > 2,042) dan signifikan pada tingkat = 0,05. Hal ini berarti, pengaruh pengetahuan wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak adalah bersifat positif

    dan signifikan. Apabila pengetahuan wajib pajak mengalami peningkatan sebesar 1 satuan skor dari kondisi

    sebelumnya, maka kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya akan mengalami peningkatan sebesar

    0,454 satuan skor dari periode sebelumnya.

    Pengaruh secara parsial dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak

    dalam pelaporan perpajakannya adalah sebesar koefisien regresi 0,281 dengan nilai t hitung < t tabel (1,513 <

    2,042) pada tingkat signifikansi = 0,05. Hal ini berarti, manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya. Pengaruh secara parsial

    dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak adalah sebesar 0,281. Hanya saja,

    secara statistik besarnya pengaruh dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak

    dalam pelaporan perpajakannya tidak bersifat signifikan.

    Nilai F hitung adalah sebesar 11,676. Besarnya nilai sebesar 3,32 dengan demikian dapat disimpulkan

    bahwa, secara bersama-sama pengetahuan wajib pajak, dan manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya dengan nilai F hitung

    > F tabel (11,676 > 3,32). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS maka

    dapat diketahui nilai R square yang diperoleh adalah sebesar 0,400 atau 40%. Angka tersebut memberikan

    pengertian bahwa kesadaran wajib pajak (Y) mendapat kontribusi dari kedua variabel yang diteliti yaitu

    pengetahuan wajib pajak (X1), dan manfaat yang dirasakan oleh

    wajib pajak (X2) sebesar 40%, sedangkan sisanya sebesar 60% mendapat kontribusi faktor-faktor atau variabel

    lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan:

    1. Pengetahuan Wajib Pajak memiliki hubungan positif atau sangat kuat terhadap kesadaran wajib pajak dalam melaporkan kewajiban perpajakannya.

    2. Manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya. Pengaruh secara parsial dari manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak

    terhadap kesadaran wajib pajak adalah sebesar 0,281. Hanya saja, secara statistik besarnya pengaruh dari

    manfaat yang dirasakan oleh wajib pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam pelaporan perpajakannya

    tidak bersifat signifikan.

    Saran

    Untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak bagi para wajib pajak, dapat melalui pemberian

    sosialisasi dan bimbingan secara berkala kepada masyarakat mengenai segala informasi yang berhubungan

    dengan pajak. Dan diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami serta informasi yang berkaitan dengan

    pajak, sanksi yang berlaku, dan pentingnya pajak bagi kelangsungan hidup daerah.

  • ISSN 2303-1174 Nenita D. Oroh, Analisis Faktor-faktor .

    710 Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 703-710

    DAFTAR PUSTAKA

    Adriani. 2012. Perpajakan Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

    Harnanto. 2007. Akuntansi Perpajakan. BPFE. Yogyakarta.

    Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

    Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. CV. Andi Offset. Yogyakarta

    Melandri, William. 2006. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi dan

    Pelayanan Pemerintah Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Restoran

    di Kota Surabaya Cabang Selatan). Skripsi. FE UPN. Jawa Timur.

    Muljono. 2010. Panduan Brevet Pajak. CV. Andi Offset. Yogyakarta.

    Natawiria, Asep., Riduwan. 2010. Statistika Bisnis. Alfabeta. Bandung.

    Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

    Jakarta.

    Siahaan, Marihot. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Cetakan Pertama. PT Raja Grafindo Persada.

    Jakarta.

    Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Salemba Empat. Jakarta.

    Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Penerbit AlfaBeta.

    Bandung.

    Sumarsan, Thomas. 2012. Perpajakan Indonesia. PT. Index. Jakarta.

    Sumarsono, Sony. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Jogjakarta.

    Trisnawati. 2007. Akuntansi Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta.

    Watung, Ranni Angelina. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilik Usaha Kecil Menengah

    Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan di Daerah Yogyakarta (Studi Kasus pada Usaha Restoran di

    Kota Tomohon). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi. Manado.