19. observasi dan wawancara fraenkel

34
TATI 1507758 FIZA DORA SELVA P (1507750) OBSERVASI DAN WAWANCARA ANALISIS ISI

Upload: tatiew-akhfofiyya

Post on 23-Jan-2018

393 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

TATI 1507758

FIZA DORA SELVA P (1507750)

OBSERVASI DAN WAWANCARA

ANALISIS ISI

Page 2: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Bagaimana rasanya menjadi seorang calon guru? "

"Yah, sulit untuk menjelaskan. Kurasa saya menyukainya, Pada awalnya saya memilikibanyak masalah dengan kedisiplinan. Anda telah mengetahui bagaimanamengendalikan anak-anak. Tetapi tampaknya tidak dapat mengelolanya. Terutamaketika mereka tidak mau duduk dan mulai berkeliaran di sekitar ruangan. Mengajartidak mudah, Anda tahu, bahkan untuk yang sudah berpengalaman. Dan ada saya,hanya seorang pemula. Bahkan saya tidak yakin ingin menjadi seorang guru. Tapikemudian, hal-hal berubah. Saya belajar beberapa hal. Boleh dikatakan saya mulaimempelajari apa yang menjadi bidangku. Saya belajar untuk mengendalikan merekalebih baik. Yah! Anda tahu, eh, eh, mereka menghargai itu jika Anda tegas. Anda harusmenjadi seperti itu. Mereka tidak suka guru yang plin-plan/tidak tegas. Sayamembutuhkan waktu untuk mempelajarinya. Tapi kemudian saya menjadi lebih baikdalam menjelaskan hal-hal juga, dan lebih mudah untuk mengontrol anak-anak. Dansaya menyiapkan beberapa aturan. Mereka harus berada di tempat duduk ketika belberbunyi, dan mereka mendapat poin jika mereka melakukannya. Saya mengadakanpemilihan ketua kelas yang saya telah menempatkan dia untuk duduk di barisan depandan tugasnya adalah untuk menjaga ketertiban. Ternyata berhasil dengan baik...”

Percakapan berikut adalah bagian dari wawancara mendalam antara peneliti kualitatif dan seorang pensiunan Mayor Angkatan Udara yang berumur 55-tahun, yang telah kembali ke sekolah karena mendapatkan mandat mengajar di sekolah menengah.

PENDAHULUAN

Page 3: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

• "Apa yang terjadi?" • "Yah, saya dapat memahaminya, Saya belajar beberapa hal. Boleh

dikatakan saya mulai mempelajari apa yang menjadi bidangku (tersenyum). Saya belajar untuk mengendalikan mereka lebih baik. Saya, eh, tidak akan memprotes apapun, Anda tahu (tertawa). Oh, saya tidak bermaksud atau semacam itu, hanya menegaskan. Yah! Anda tahu, eh, eh, mereka menghargai itu jika Anda tegas. Anda harus menjadi seperti itu. Mereka tidak suka guru yang plin-plan/tidak tegas. Saya membutuhkan waktu untuk mempelajarinya. Tapi kemudian saya menjadi lebih baik dalam menjelaskan pelajaran, dan lebih mudah untuk mengontrol anak-anak. Dan saya menyiapkan beberapa aturan. Mereka harus berada di tempat duduk ketika bel berbunyi, dan mereka mendapat poin jika mereka melakukannya. Saya mengadakan pemilihan ketua kelas dan menempatkan dia untuk duduk di barisan depan dan tugasnya adalah untuk menjaga ketertiban. Ternyata berhasil dengan baik. Dan kemudian saya punya pertemuan kelas mingguan di mana kita berbicara tentang hal-hal yang mereka sukai dan hal yang mereka pikir dapat ditingkatkan. Dan saya juga. . . "

Page 4: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

PENDAHULUAN

TEKNIK UTAMA

PENELITIAN

KUALITATIF

Page 5: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

OBSERVASI

Page 6: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

• Peneliti ikut ambil bagian dalam situasi atau setting yang sedang diamati

PERAN PENELITI DALAM

OBSERVASI

PARTICIPANT

OBSERVATION

Peserta Sepenuhnya (Complete participant )

Peserta Sebagai Observer

(Participant as observer)

Identitas nya tidak diketahui oleh satupun individu yang sedang di observasi

Peneliti berinteraksi dengan anggota kelompok sealami mungkin

Peneliti sepenuhnya berpartisipasi pada kegiatan kelompok yang diamati, juga memperjelas bahwa ia sedang melakukan penelitian

Page 7: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

• Peneliti tidak berpartisipasi dalam aktivitas yang sedang diamati

PERAN PENELITI DALAM

OBSERVASI

NON PARTICIPANT

OBSERVATION

Observer Sepenuhnya(Complete Observer)

Observer sebagai Peserta (Observer as

participant)

- Peneliti mengamati kegiatan kelompok tanpa berpartisipasi dalam aktivitas tersebut-Subjek pengamatan mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang diamati

Peneliti mengidentifikasi dirinya sebagai peneliti tetapi tidak berpura-pura dengan benar-benar menjadi anggota kelompok yang ia amati

Page 8: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

VARIASI PENDEKATAN

PADA OBSERVASI

Peran Observer

Obsevasi Partisipan

sepenuhnyaSetengah partisipan

Penonton: Observer

adalah orang luar

Bagaimana Observer Digambarkan Orang Lain

peserta mengetahui

bahwa pengamatan

sedang

dilakukan dan mereka

tahu siapa yang

mengamati mereka.

Beberapa tapi tidak

semua peserta

mengetahui observer.

Peserta tidak tahu

bahwa pengamatan

sedang

dilakukan atau ada

seseorang yang

mengamati mereka.

Bagaimana Tujuan Pengamatan Digambarkan Orang Lain

Tujuan dari

Pengamatan

sepenuhnya dijelaskan

untuk semua yang

terlibat

Tujuan

pengamatan dijelaskan

kepada beberapa

partisipan.

Tidak ada sedikitpun

penjelasan yang

diberikan kepada

partisipan

Penjelasan palsu

diberikan; partisipan

tidak diberikan

informasi sebenarnya

mengenai tujuan dari

observasi.

Durasi Pengamatan

Pengamatan tunggal dari

durasi yang terbatas

(misalnya, 30 menit).

Beberapa pengamatan, durasi jangka panjang

(misalnya, bulan, bahkan bertahun-tahun).

Fokus pengamatan

Fokus sempit: Hanya satu

unsur atau karakteristik yang diamati.

Fokus Luas: Holistik , melihat kegiatan atau

karakteristik yang diamati dan semua

unsur-unsurnya yang dicari.

Page 9: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

• Melibatkan pengamatan individu dalam setting natural peneliti

• Peneliti tidak membuat usaha apapun untuk memanipulasi variabel atau mengendalikan kegiatan individu, hanya mengamati dan mencatat apa yang terjadi secara alami

• Contoh: Jean Piaget mengamati proses perkembangan anak-anaknya sehingga diperoleh Teori perkembangan Kognitif

OBSERVASI

NATURALISTIK

PERAN PENELITI DALAM

OBSERVASI

Page 10: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

• Peneliti menciptakan sebuah situasi dan meminta subjek untuk berperan atau mensimulasikan peran tertentu

SIMULASI

PERAN PENELITI DALAM

OBSERVASI

Bermain peran

Individu

Bermain Peran

Tim

-Seseorang diminta untuk bermain peran bagaimana ia berpikir sebagai individu tertentu atau bertindak pada situasi tertentu

Sekelompok individu diminta untuk berperan dalam situasi tertentu, peneliti mengamati apa yang terjadi.

Page 11: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

• Kehadiran observer mempengaruhi perilaku orang yang sedang diamati

• Karena alasan ini, banyak peneliti berpendapat bahwa partisipan dalam penelitian tidak seharusnya diberitahukan mengenai tujuan penelitian sampai setelah data telah dikumpulkan

EFEK

OBSERVER

EFEK OBSERVER

Page 12: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

Bias observer merujuk pada kemungkinan ide-ide tertentu dari observer mempengaruhi

apa yang ia amati

BIAS OBSERVER

Perlunya Observer Kedua yang dapat dijadikan cross check terhadap

kesimpulan yang diambil

Kesimpulannya cukup jelas. Anda pasti setuju bukan?

Tunggu dulu! Apakah kesimpulan Anda didukung oleh pengamat kedua?

Page 13: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

• Skema pengkodean adalah sebuah set kategori-kategori yang digunakan observer untuk merekam frekuensi perilaku seseorang atau kelompok

PENGKODEAN DATA

OBSERVASI

Salah satu Pengkodean

data kualitatif:

Dikembangkan oleh Amidon dan Flanders

Memerlukan Pengamat untuk menilai dan mengkategorikan

perilaku yang terjadi

Page 14: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

Diperlukan karena adanya kesulitan dalam mengamati orang sesuai fakta yang terjadi yang bisa saja terlewatkan oleh observer

PENGGUNAAN TEKNOLOGI

DALAM OBSERVASI

Dapat menggunakan

Audiotapes atau kaset untuk

merekam pengamatan

• Keuntungan:• Kaset dapat diputar

beberapa kali• Para ahli dapat

mendengarkan langsung apa yang peneliti amati

• Kerugian• Tidak selalu hasil

rekaman mempunyai kualitas yang baik

• Rekaman berkepanjangan bisa bersifat mahal

Page 15: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleWAWANCARA

• Wawancara (yaitu, hati-hati bertanya pertanyaan yang relevan) adalah cara penting untuk seorang peneliti untuk memeriksa ketepatan atau memverifikasi atau menyangkal gambaran yang ia telah peroleh melalui pengamatan

TUJUANMengetahui apa yang ada di pikiran seseorang, apa yang mereka pikirkan atau bagaimana perasaan mereka tentang sesuatu.

Page 16: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleJENIS WAWANCARA

JENIS

WAWANCARA

WAWANCARATERSTRUKTUR

WAWANCARA SEMITERSTRUKTUR

WAWANCARAINFORMAL

WAWANCARARETROSPEKTIF

Page 17: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

• Berbentuk pertanyaan lisan

• Menanyakan satu set pertanyaan tersusunWawancara terstruktur

• Berbentuk pertanyaan lisan

• Menggunakan panduan wawancara tetapi lebih fleksibel daripada wawancara terstruktur

Wawancara semi

terstruktur

• Menyerupai percakapan sepintas lalu

• Tidak melibatkan urutan dan jenis pertanyaan spesifik

• Menemukan apa dan bagaimana pikiran/pandangan seseorang

Wawancara informal

• Dapat berupa terstruktur,semi terstruktur dan informal

• Mengingat dan merekontruksi kembali memori masa lalu

Wawancara retrospektif

JENIS WAWANCARA

Page 18: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleSTRATEGI WAWANCARA

Strategi Wawancara yang Digunakan dalam Penelitian

Pendidikan

Page 19: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleWAWANCARA AKTOR KUNCI

-

• Aktor kunci/utama adalah individu berpengetahuan tertentu sehingga dapat menjadi sumber informasi yang sangat baik.

-

• Informasi yang mereka berikan dapat berfungsi sebagai alat cross-cek pada data yang peneliti peroleh dari wawancara lain, dari pengamatan, dan dari analisis isi.

-

• Sesuatu yang harus direnungkan oleh peneliti terhadap aktor kunci adalah bahwa tidak semua aktor kunci mampu memberikan informasi seperti yang diinginkan oleh peneliti

Page 20: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA

1) pertanyaan latar belakang atau demografis;

(2) pertanyaan pengetahuan,

(3) pertanyaan perilaku atau pengalaman;

(4) pertanyaan pendapat atau menilai;

(5) pertanyaan perasaan (feelings questions)

(6) berhubungan dengan panca indera (sensory questions)

Page 21: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA

Merupakan jenis pertanyaan tentang karakteristik latar belakang responden. Contoh: wawancara tentang pendidikan, pekerjaan sebelumnya, usia, penghasilan, dan sejenisnya

1) pertanyaan latar belakang atau demografis; (2) pertanyaan pengetahuan,

Berkaitan dengan informasi faktual (seperti berkaitan dengan pendapat, keyakinan dan sikap) yang responden miliki ekstrakurikuler yang disediakan, aturan sekolah, pendaftaran kebijakan, dan sejenisnya.

Page 22: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA

Fokus pada apa yang dilakukan oleh responden saat ini atau yang telah dilakukan oleh responden pada masa laluTujuan: untuk mendeskrisikan pengalaman,perilaku atau kegiatan yang dapat diamati.

Betujuan untuk mencari informasi tentang apa yang orang lain pikirkan terhadap beberapa topik atau masalah Contoh: Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan baru Kepala Sekolah mengenai ketidak hadiran siswa?

(3) pertanyaan perilaku atau pengalaman;

(4) pertanyaan pendapat atau penilaian;

Page 23: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleJENIS PERTANYAAN WAWANCARA

- Pertanyaan ini berfokus pada apa yang telah responden lihat, dengar, rasakan, bau atau sentuh.Contoh: setelah anda memasuki ruangan itu, apa yang anda lihat?

(5) pertanyaan perasaan (feelings questions)

Pertanyaan yang berhubungan dengan cara responden merasakan sesuatuDiarahkan pada respon emosional seseorang terhadap pengalamannya.

(6) berhubungan dengan panca indera (sensory questions)

Page 24: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitlePERILAKU DALAM WAWANCARA

1. Menghormati budaya dari kelompok sedang diteliti 2. Menghormati individu yang diwawancarai 3. Bersikap secara alami 4. Mengembangkan hubungan yang tepat dengan responden5. Mengajukan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda

selama wawancara 6. Meminta responden untuk mengulangi jawaban atau pernyataan

ketika terdapat beberapa keraguan tentang kelengkapan sebuah pernyataan

7. Memvariasikan siapa yang mengontrol arus komunikasi 8. Menghindari pertanyaan yang menuntun jawaban responden 9. Jangan mengajukan pertanyaan dikotomis 10.Mendengarkan secara aktif

Page 25: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

11. Mengajukan pertanyaan satu per satu 12. Jangan menyela

• Jangan menyela responden saat responden tersebut

berbicara

"Kasihan Pak Adams. Dia sepertinya tidak bisa mengajukan pertanyaan sederhana."

"Hal pertama yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana Anda mengetahui tentang proyek kami -Maksudku, dengan siapa Anda membicarakannya? atau apakah Anda, atau mengapa tidak - dan apa yang dikatakannya? Kemudian apa yang Anda lakukan? "

Page 26: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleWAWANCARA KELOMPOK TERFOKUS

-• Pewawancara bertanya ke sekelompok kecil orang (biasanya 4-8 orang)

untuk menjawab serangkaian pertanyaan

-• Para peserta bersama-sama dalam sebuah kelompok mendengarkan

tanggapan satu sama lain terhadap pertanyaan yang diajukan

-• Mungkin terdapat banyak komentar tambahan, tetapi penekanannya bukan

kepada persetujuan antar pendapat responden

-

• Tujuannya untuk mendapatkan gambaran mengenai apa yang benar-benar dipikirkan oleh reponden terhadap suatu masalah, para peserta mendengar pendapat orang lain dan mempertimbangkan pandangan mereka sendiri

Page 27: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide Title

-•Wawancara akan menjadi sia-sia jika pewawancara tidak mampu menangkap apa

sebenarnya responden katakan.

-•Oleh karena itu, selama wawancara sedang berlangsung, penting untuk merekam apa

yang dikatakan oleh responden dengan sebaik mungkin.

-

•Sebuah tape recorder sering dianggap sebagai alat yang sangat dibutuhkan oleh peneliti kualitatif. "Tape recorder tidak ‘menghilangkan’ percakapan, tidak mengubah apa yang telah dikatakan oleh responden karena perbedaan penafsiran (baik sadar atau tidak sadar), atau pembicaraan yang direkam lebih lambat dari pembicaraan yang sebenarnya.”

REKAMAN DATA WAWANCARA

Page 28: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleETIKA WAWANCARA

• Selama wawancara mendalam, ukuran ‘kedekatan’ antara pewawancara dan responden dapat berkembang yang menyebabkan responden untuk berbagi informasi tentang peristiwa-peristiwa dalam kehidupan mereka, jika disalahgunakan dapat membuat merasa tidak nyaman.

• Oleh karena itu pewawancara harus dapat menjaga diri dari kesalahpahaman terhadap peran responden demi hakikat dan tujuan dari wawancara itu sendiri

• Sangat etis jika pewawancara meminta responden menandatangani formulir persetujuan secara resmi.

Page 29: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitlePENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS

• penelitian kualitatif dapat dan kadang-kadang tidak dapat menggunakan instrumen terstruktur• Preferensi atau pilihan instrumennya kurang terstruktur, sehingga pengumpulan dan penyusunan data open-ended dijelaskan melalui analisis isi• statistik deskriptif yang lebih relevan, yang paling umum digunakan adalah laporan frekuensi

Page 30: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF

• Dalam sebuah penelitian kualitatif, sebagian besardipengaruhi pada perspektif dari peneliti.• Semua peneliti memiliki bias tertentu.• Oleh karena itu, peneliti yang berbeda dapat melihatbeberapa hal lebih jelas daripada yang lain.• Oleh karena itu peneliti kualitatif menggunakansejumlah teknik untuk memeriksa persepsi mereka untukmemastikan bahwa apa yang mereka lakukan tidakberdasarkan kesalahan informasi.• Pada dasarnya kesalahan ini terjadi karena penelitimelihat (dan mendengar) apa yang mereka pikir merekalihat (dan dengar).

Page 31: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Prosedur berikut ini dapat digunakan untuk mengecek atau

meningkatkan validitas dan reliabilitas , diantaranya:

1. Menggunakan berbagai instrumen untuk mengumpulkan data

2. Membandingkan deskripsi/gambaran (cara atau alasan melakukan sesuatu) dari seorang informan dengan deskripsi informan lainnya tentang suatu hal yang sama

3. Belajar untuk memahami dan jika memungkinkan, berbicara sesuai dengan pembendaharaan kata dari kelompok sedang diteliti

4. Menuliskan pertanyaan yang diajukan (di samping jawaban yang diterima).

5. Mencatat pendapat pribadi ketika melakukan observasi dan wawancara

Page 32: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Lanjutan....

6. Meminta satu atau beberapa responden untuk meninjau kembali keakuratan informasi yang diperoleh7. Meminta individu di luar penelitian untuk meninjau dan mengevaluasi laporan8. Mendokumentasikan sumber pernyataan bila

memungkinkan dan sesuai9. Mendokumentasikan dasar kesimpulan. 10. Menggambarkan konteks pada saat pertanyaan diajukan

dan situasi yang diamati. 11.Menggunakan kaset audio (audiotapes) dan kaset video

(videotapes) bila memungkinkan dan sesuai

Page 33: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Slide TitleVALIDITAS DAN RELIABILITAS DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Lanjutan....

12. Menarik kesimpulan berdasarkan pemahaman seseorang terhadap situasi yang sedang diamati dan kemudian bertindak (acting) atas kesimpulan ini.

13. Melakukan wawancara lebih dari sekali14. Mengamati setting atau situasi dari minat responden

untuk jangka waktu tertentu. 15. Menganalisis kasus negatif , Mencoba

menghilangkan contoh yang tidak cocok dengan

merevisi pola sampai didapat kecocokan

Page 34: 19. observasi dan wawancara   fraenkel

Tabel 19.2 Rangkuman beberapa tujuan, pertanyaan penelitian, strategi, dan

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif.