198266078 liquor cerebrospinalis

Upload: jayjay-amburadul-buanget

Post on 02-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    1/23

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    2/23

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

    1.

    Sri Pratiwi 110206080

    2. Nurul Aziiza Fadlillah 110207098

    3. Febriani Intang 110207108

    4.

    Muktamirah Sunusi 110208020Telah menyelesaikan referat dengan judul Liquor Serebrospinalis sebagai

    salah satu syarat dalam mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik pada bagian

    Neurologi.

    Makassar, November 2012

    Mengetahui,

    Supervisor Pembimbing

    dr.Karman

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    3/23

    iii

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

    I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

    II. ANATOMI DAN FISIOLOGI ........................................................................ 2

    A. SISTEM VENTRIKEL ................................................................................ 2

    B. MENINGS DAN RUANG SUBARAKHNOID .......................................... 3

    C. PEMBENTUKAN, SIRKULASI DAN ABSORPSI CAIRAN

    SEREBROSPINAL (CSS) ........................................................................... 5

    D. KOMPOSISI DAN FUNGSI CAIRAN SEREBROSPINAL (CSS) ........... 8

    III. PATOFISIOLOGI CAIRAN SEREBROSPINAL .................................... 10

    A. WARNA ..................................................................................................... 10

    B. TEKANAN ................................................................................................ 10

    C. JUMLAH SEL ........................................................................................... 11

    D. GLUKOSA ................................................................................................. 12

    E. PROTEIN ................................................................................................... 13

    F. ELEKTROLIT ........................................................................................... 13

    G. OSMOLARITAS ....................................................................................... 14

    H. PH ............................................................................................................... 14

    IV. PENGAMBILAN CAIRAN SEREBROSPINAL ..................................... 15

    A. INDIKASI LUMBAL PUNKSI ................................................................. 15

    B. KONTRA INDIKASI LUMBAL PUNSKI ............................................... 15

    C. PERSIAPAN LUMBAL PUNKSI ............................................................. 15

    D. KOMPLIKASI LUMBAL PUNKSI .......................................................... 16

    V. HIDROCEPHALUS ...................................................................................... 17

    VI. PENUTUP ..................................................................................................... 19

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 1

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    4/23

    1

    LIQUOR CEREBROSPINALIS

    I. PENDAHULUAN

    Liquor cerebrospinalis adalah cairan yang terdapat di dalam keempat ventrikel

    otak, ruang subarakhnoid, dan kanalis sentralis medula spinalis; dibentuk oleh plexus

    khoroideus dan parenkim otak, ini beredar melalui ventrikel ke rongga subarakhnoid

    dan diserap ke dalam sistem vena.[1]

    Seluruh cavitas cerebral yang meliputi otak dan medula spinalis memliki

    kapasitas sekitar 1700 sampai 1600 mL, dimana sekitar 150 mL dari kapasitas

    tersebut ditempati oleh liqurcerebrospinal (LCS/Cerebrospinal Fluid/CSF) dan

    sisanya ditempati oleh otak dan medula spinalis. LCS terdapat dalam ventrikel dari

    otak, di sisterna di luar otak, dan di ruang subarachnoid sekitar otak dan medula

    spinalis. Kesemua ruang tersebut terhubung satu sama lain, dan tekanan cairan dijaga

    pada tingkat yang konstan.[2]

    Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak 0,35 ml/menit atau 500

    ml/hari, sedangkan total volume cairan serebrospinal berkisar 75-150 ml dalam

    sewaktu. Ini merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan

    absorpsi. Untuk mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap dalam sewaktu,

    maka cairan serebrospinal diganti 4-5 kali dalam sehari. Perubahan dalam cairan

    serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi suatu kelainan klinik.

    Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat membantu dalam mendiagnosa penyakit-

    penyakit neurologi. Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan yang

    aman, tidak mahal dan cepat untuk menetapkan diagnosa, mengidentifikasi

    organisme penyebab serta dapat untuk melakukan test sensitivitas antibiotika.[2,3,4]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    5/23

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    6/23

    3

    Sistem ventrikel terdiri dari 2 buah ventrikel lateral, ventrikel III dan ventrikel

    IV. Ventrikel lateral terdapat di bagian dalam serebrum, masing-masing ventrikel

    terdiri dari 5 bagian yaitu kornu anterior, kornu posterior, kornu inferior, badan dan

    atrium.[4]

    Ventrikel III adalah suatu rongga sempit di garis tengah yang berbentuk

    corong unilokuler, letaknya di tengah kepala, ditengah korpus kalosum dan bagian

    korpus unilokuler ventrikel lateral, diatas sela tursica, kelenjar hipofisa dan otak

    tengah dan diantara hemisfer serebri, thalamus dan dinding hipothalanus. Disebelah

    anteroposterior berhubungan dengan ventrikel IV melalui aquaductus sylvii.[4]

    Ventrikel IV merupakan suatu rongga berbentuk kompleks, terletak di sebelah

    ventral serebrum dan dorsal dari pons dan medula oblongata [4]

    B.

    Menings dan Ruang Subarahknoid

    Menings adalah selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang

    bersifat non-neural. Menings terdiri dari jaringan ikat berupa membran yang

    menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula spinalis.[4]

    Menings terdiri dari 3 lapisan, yaitu Piamater, arakhnoid dan duramater.

    Piameter merupakan selaput tipis yang melekat pada permukaan otak yang mengikuti

    setiap lekukan-lekukan pada sulcus-sulcus dan fisura-fisura, juga melekat pada

    permukaan batang otak dan medula spinalis, terus ke caudal sampai ke ujung medula

    spinalis setinggi korpus vertebra. Arakhnoid mempunyai banyak trabekula halus yang

    berhubungan dengan piameter, tetapi tidak mengikuti setiap lekukan otak. Diantara

    arakhnoid dan piameter disebut ruang subrakhnoid, yang berisi cairan serebrospinal

    dan pembuluh-pembuluh darah. Karena arakhnoid tidak mengikuti lekukan-lekukan

    otak, maka di beberapa tempat ruang subarakhnoid melebar yang disebut sisterna.

    Yang paling besar adalah siterna magna, terletak diantara bagian inferior serebelum

    danmedula oblongata. Lainnya adalah sisterna pontis dipermukaan ventral pons,

    sisterna interpedunkularis di permukaan ventralmesensefalon, sisterna siasmatis di

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    7/23

    4

    depan lamina terminalis. Pada sudut antara serebelum dan lamina quadrigemina

    terdapat sisterna vena magna serebri. Sisterna ini berhubungan dengan sisterna

    interpendikularis melalui sisterna ambiens.[4]

    Ruang subarakhnoid spinal yang merupakan lanjutan dari sisterna magna dan

    sisterna pontis merupakan selubung dari medula spinalis sampai setinggi S2. Ruang

    subarakhnoid dibawah L2 dinamakan sakus atau teka lumbalis, tempat dimana cairan

    serebrospinal diambil pada waktu punksi lumbal. Durameter terdiri dari lapisan luar

    durameter dan lapisan dalam durameter. Lapisan luar dirameter di daerah kepala

    menjadi satu dengan periosteum tulang tengkorak dan berhubungan erat dengan

    endosteumnya.[4]

    Gambar 2: Menings dan Ruang Subarakhnoid.

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    8/23

    5

    C.

    Pembentukan, Sirkulasi dan Absorpsi Cairan Serebrospinal (CSS)

    Cairan serebrospinal (CSS) dibentuk terutama oleh pleksus khoroideus,dimana sejumlah pembuluh darah kapiler dikelilingi oleh epitel kuboid/kolumner

    yang menutupi stroma di bagian tengah dan merupakan modifikasi dari selependim,

    yang menonjol ke ventrikel. Pleksus khoroideus membentuk lobus-lobus dan

    membentuk seperti daun pakis yang ditutupi oleh mikrovili dan silia. Tapi sel epitel

    kuboid berhubungan satu sama lain dengan tigth junction pada sisi apeks, dasar sel

    epitel kuboid terdapat membran basalis dengan ruang stromadiantaranya. Ditengah

    villus terdapat endotel yang menjorok ke dalam (kapiler fenestrata). Inilah yang

    disebut sawar darah LCS.[2,3,5]

    Pembentukan CSS melalui 2 tahap, yang pertama terbentuknya ultrafiltrat

    plasma di luar kapiler oleh karena tekanan hidrostatik dan kemudian ultrafiltrasi

    diubah menjadi sekresi pada epitel khoroid melalui proses metabolik aktif.

    Mekanisme sekresi CSS oleh pleksus khoroideus adalah sebagai berikut: Natrium

    dipompa/disekresikan secara aktif oleh epitel kuboid pleksus khoroideus sehingga

    menimbulkan muatan positif di dalam CSS. Hal ini akan menarik ion-ion bermuatan

    negatif, terutama clorida ke dalam CSS. Akibatnya terjadi kelebih anion di dalam

    cairan neuron sehingga meningkatkan tekanan somotik cairan ventrikel sekitar 160

    mmHg lebih tinggi dari pada dalam plasma. Kekuatan osmotik ini menyebabkan

    sejumlah air dan zat terlarut lain bergerak melalui membran khoroideus ke dalam

    CSS. Bikarbonat terbentuk oleh karbonikan hidrase dan ion hidrogen yang dihasilkan

    akan mengembalikan pompa Na dengan ion penggantinya yaitu Kalium. Proses ini

    disebut Na-K Pump yang terjadi denganbantuan Na-K-ATPase, yang berlangsung

    dalam keseimbangan. Obat yang menghambat proses ini dapat menghambat produksiCSS. Penetrasi obat-obatdan metabolit lain tergantung kelarutannya dalam lemak. Ion

    campuran seperti glukosa, asam amino, amin dan hormon tyroid relatif tidak larut

    dalam lemak, memasuki CSS secara lambat dengan bantuan sistim transport

    membran. Juga insulin dan transferin memerlukan reseptor transport media. Fasilitas

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    9/23

    6

    ini (carrier) bersifat stereospesifik, hanya membawa larutan yang mempunyai

    susunan spesifik untuk melewati membran kemudian melepaskannya di CSS.[2,3,5]

    Natrium memasuki CSS dengan dua cara, transport aktif dan difusi pasif.

    Kalium disekresi ke CSS dengan mekanisme transport aktif, demikian juga keluarnya

    dari CSS ke jaringan otak. Perpindahan cairan, Mg dan Phosfor ke CSS dan jaringan

    otak juga terjadi terutama dengan mekanisme transport aktif, dan konsentrasinya

    dalam CSS tidak tergantung pada konsentrasinya dalam serum. Perbedaan difusi

    menentukan masuknya protein serum ke dalam CSS dan juga pengeluaran CO2. Air

    dan Na berdifusi secara mudah dari darah ke CSS dan juga pengeluaran CO2. Air dan

    Na berdifusi secara mudah dari darah ke CSS dan ruang interseluler, demikian juga

    sebaliknya. Hal ini dapat menjelaskan efek cepat penyuntikan intervena cairan

    hipotonik dan hipertonik. Ada 2 kelompok pleksus yang utama menghasilkan CSS:

    yang pertama dan terbanyak terletak di dasar tiap ventrikel lateral, yang kedua (lebih

    sedikit) terdapat di atap ventrikel III dan IV. Diperkirakan CSS yang dihasilkan oleh

    ventrikel lateral sekitar 95%. Diperkirakan rata-rata pembentukan CSS 20

    ml/jam.[2,3,5]

    CSS dari ventrikel lateral melalui foramen interventrikular monro masukkedalam ventrikel III, selanjutnya melalui aquaductus sylvii masuk ke dalam

    ventrikel IV. Tiga buah lubang dalam ventrikel IV yang terdiri dari 2 foramen

    ventrikel lateral (foramen luschka) yang berlokasi pada atap resesus lateral ventrikel

    IV dan foramen ventrikuler medial (foramen magendi) yang berada dibagian tengah

    atap ventrikel III memungkinkan CSS keluar dari sistem ventrikel masuk ke dalam

    rongga subarakhnoid. CSS mengisi rongga subarachnoid sekeliling medula spinalis

    sampai batas sekitar S2, juga mengisi keliling jaringan otak. Dari daerah medula

    spinalis dan dasar otak, CSS mengalir perlahan menuju sisterna basalis, sisterna

    ambiens, melalui apertura tentorial dan berakhir dipermukaan atas dan samping

    serebri dimana sebagian besar CSS akan diabsorpsi melalui villi arakhnoid (granula

    Pacchioni) pada dinding sinus sagitalis superior. Yang mempengaruhi alirannya

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    10/23

    7

    adalah: metabolisme otak, kekuatan hidrodinamik aliran darah dan perubahan dalam

    tekanan osmotik darah. CSS akan melewati villi masuk ke dalam aliran darah vena

    dalam sinus. Villi arakhnoid berfungsi sebagai katup yang dapat dilalui CSS dari satu

    arah, dimana semua unsur pokok dari cairan CSS akan tetap berada di dalam CSS,

    suatuproses yang dikenal sebagai bulk flow. CSS juga diserap di rongga subrakhnoid

    yang mengelilingi batang otak dan medula spinalis oleh pembuluh darah yang

    terdapat pada sarung/selaput saraf kranial dan spinal. Vena-vena dan kapiler pada

    piameter mampu memindahkan CSS dengan cara difusi melalui dindingnya.

    Perluasan rongga subarakhnoid ke dalam jaringan sistem saraf melalui perluasaan

    sekeliling pembuluh darah membawa juga selaput piametr disamping selaput

    arakhnoid. Sejumlah kecil cairan berdifusi secara bebas antara cairan ekstraseluler

    dan CSS dalam rongga perivaskuler dan juga sepanjang permukaan ependim dari

    ventrikel sehingga metabolit dapat berpindah dari jaringan otak kedalam rongga

    subrakhnoid. Pada kedalaman sistem saraf pusat, lapisan pia dan arakhnoid

    bergabung sehingga rongga perivaskuler tidak melanjutkan diri pada tingkatan

    kapiler.[2,3,5,6]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    11/23

    8

    Gambar 3: Aliran Cairan Serebrospinal

    D. Komposisi dan Fungsi Cairan Serebrospinal (CSS)

    Cairan serebrospinal dibentuk dari kombinasi filtrasi kapiler dan sekresi

    aktifdari epitel. CSS hampir meyerupai ultrafiltrat dari plasma darah tapi berisi

    konsentrasi Na, K, bikarbonat, Cairan, glukosa yang lebih kecil dan konsentrasi Mg

    dan klorida yang lebih tinggi. pH CSS lebih rendah dari darah. Perbandingan

    komposisi normal cairan serebrospinal lumbal dan serum[7,8]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    12/23

    9

    CSS mempunyai fungsi:

    CSS menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf. Unsur-unsur pokok pada

    CSS berada dalam keseimbangan dengan cairan otak ekstraseluler, jadi

    mempertahankan lingkungan luar yang konstan terhadap sel-sel dalam sistem saraf.[5]

    CSS mengakibatkan otak dikelilingi cairan, mengurangi berat otak dalam

    tengkorak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi otak dari keadaan/trauma

    yang mengenai tulang tengkorak[5]

    CSS mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari otak, seperti CO2,

    laktat, dan ion Hidrogen. Hal ini penting karena otak hanya mempunyai sedikit sistem

    limfatik. Dan untuk memindahkan produkseperti darah, bakteri, materi purulen dan

    nekrotik lainnya yang akandiirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.[5]

    Bertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. Hormon-hormon dari

    lobus posterior hipofise, hipothalamus, melatonin darifineal dapat dikeluarkan ke

    CSS dan transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.[5]

    Mempertahankan tekanan intrakranial. Dengan cara pengurangan CSS dengan

    mengalirkannya ke luar rongga tengkorak, baik dengan mempercepat pengalirannya

    melalui berbagai foramina, hingga mencapai sinus venosus, atau masuk ke dalamrongga subarachnoid lumbal yang mempunyai kemampuan mengembang sekitar

    30%.[5]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    13/23

    10

    III. PATOFISIOLOGI CAIRAN SEREBROSPINAL

    Keadaan normal dan beberapa kelainan cairan serebrospinal dapat diketahui

    dengan memperhatikan:

    A.Warna

    Normal cairan serebrospinal warnamya jernih dan patologis bila berwarna:

    kuning, santokhrom, cucian daging, purulenta atau keruh. Warna kuning muncul dari

    protein. Peningkatan protein yang penting dan bermakna dalam perubahan warna

    adalah bila lebih dari 1 g/L. Cairan serebrospinal berwarna pink berasal dari darah

    dengan jumlah sel darah merah lebih dari 500sdm/cm3. Sel darah merah yang utuh

    akan memberikan warna merah segar. Eritrosit akan lisis dalam satu jam dan akan

    memberikan warna cucian daging di dalam cairan serebrospinal. Cairan serebrospinal

    tampak purulenta bila jumlah leukosit lebih dari 1000 sel/ml.[7,8]

    B.

    Tekanan

    Tekanan CSS diatur oleh hasil kali dari kecepatan pembentukan cairan dan

    tahanan terhadap absorpsi melalui villi arakhnoid.Bila salah satu dari keduanya naik,

    maka tekanan naik, bila salah satu dari keduanya turun, maka tekanannya turun.

    Tekanan CSS tergantung pada posisi, bila posisi berbaring maka tekanan normal

    cairan serebrospinal antara 8-20 cm H2O pada daerah lumbal, siterna magna dan

    ventrikel, sedangkan jika penderita duduk tekanan cairan serebrospinal akan

    meningkat 10-30 cm H2O. Kalau tidak ada sumbatan pada ruang subarakhnoid, maka

    perubahan tekanan hidrostastik akan ditransmisikan melalui ruang serebrospinalis.

    Pada pengukuran dengan manometer, normal tekanan akan sedikit naik pada

    perubahan nadi dan respirasi, juga akan berubah pada penekanan abdomen dan waktu

    batuk. [7,8]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    14/23

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    15/23

    12

    abnormal tetapi tidak spesifik. Pada meningitis bakterial akut akan cenderung

    memberikan respon perubahan sel yang lebih besar terhadap peradangan dibanding

    dengan yang meningitis aseptik. Pada meningitis bakterial biasanya jumlah sel lebih

    dari1000 sel/mm3, sedang pada meningitis aseptik jarang jumlah selnya tinggi. Jika

    jumlah sel meningkat secara berlebihan (5000-10000 sel /mm3), kemungkinan telah

    terjadi rupture dari abses serebri atau perimeningeal perlu dipertimbangkan.

    Perbedaan jumlah sel memberikan petunjuk ke arah penyebab peradangan.

    Monositosis tampak pada inflamasi kronik oleh L.monocytogenes. Eosinophil relatif

    jarang ditemukan dan akan tampak pada infeksi cacing dan penyakit parasit lainnya

    termasuk Cysticercosis, juga meningitis tuberculosis, neurosiphilis, lympoma susunan

    saraf pusat, reaksi tubuh terhadap benda asing.[7,8]

    D.

    Glukosa

    Normal kadar glukosa berkisar 45-80 mg%. Kadar glukosa cairan

    serebrospinal sangat bervariasi di dalam susunan saraf pusat, kadarnya makin

    menurun dari mulai tempat pembuatannya di ventrikel, sisterna dan ruang

    subarakhnoid lumbar.[7,8]

    Rasio normal kadar glukosa cairan serebrospinal lumbal dibandingkan kadar

    glukosa serum adalah >0,6. Perpindahan glukosa dari darah ke cairan serebrospinal

    secara difusi difasilitasi transportasi membran. Bila kadar glukosa cairan

    serebrospinalis rendah, pada keadaan hipoglikemia, rasio kadar glukosa

    cairanserebrospinalis, glukosa serum tetap terpelihara. Hypoglicorrhacia

    menunjukkan penurunan rasio kadar glukosa cairan serebrospinal, glukosaserum,

    keadaan ini ditemukan pada derajat yang bervariasi, dan paling umum pada proses

    inflamasi bakteri akut, tuberkulosis, jamur dan meningitis oleh carcinoma. Penurunan

    kadar glukosa ringan sering juga ditemukan pada meningitis sarcoidosis, infeksi

    parasit misalnya, cysticercosis dan trichinosis atau meningitis zat chemical.[7,8]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    16/23

    13

    Inflamasi pembuluh darah semacam lupus serebral atau meningitis

    rheumatoid mungkin juga ditemukan kadar glukosa cairan serebrospinal yang rendah.

    Meningitis viral, mumps, limphostic khoriomeningitis atau herpes simpleks dapat

    menurunkan kadar glukosa ringan sampai sedang.[7,8]

    E.Protein

    Kadar protein normal cairan serebrospinal pada ventrikel 5-15 mg%. pada

    sisterna 10-25 mg% dan pada daerah lumbal 15-45 ,g%. Kadar gamma globulin

    normal 5-15 mg% dari total protein. Kadar protein lebih dari 150 mg% akan

    menyebabkan cairan serebrospinal berwarna xantokrom, pada peningkatan kadar

    protein yang ekstrim lebih dari1,5 gr% akan menyebabkan pada permukaan tampak

    sarang laba-laba(pellicle) atau bekuan yang menunjukkan tingginya kadar fibrinogen.

    Kadar protein cairan serebrospinal akan meningkat oleh karena hilangnya sawar

    darah otak (blood barin barrier), sawar darah otak hilang biasanya terjadi pada

    keadaan peradangan, iskemia baktrial trauma atau neovaskularisasi tumor, reabsorsi

    yang lambat dapat terjadi pada situasi yang berhubungan dengan tingginya kadar

    protein cairan serebrospinal, misalnya pada meningitis atau perdarahan subarakhnoid.

    Peningkatan kadar immunoglobulin cairan serebrospinal ditemukan pada multiple

    sklerosis, akut inflamatory polyradikulopati, juga ditemukan pada tumor intra kranial

    dan penyakit infeksi susunan saraf pusat lainnya, termasuk ensefalitis, meningitis,

    neurosipilis, arakhnoiditis dan SSPE (sub acute sclerosingpanensefalitis).[7,8]

    F. Elektrolit

    Kadar elektrolit normal pada CSS adalah Na+ 141-150 mEq/L, K+ 2,2-3,3

    mEq, Cl-120-130 mEq/L, Mg

    2+ 2,7 mEq/L. Kadar elektrolit ini dalam cairan

    serebrospinal tidak menunjukkan perubahan pada kelainan neurologis, hanya terdpat

    penurunan kadar Cl pada meningitis tapi tidak spesifik.[7,8]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    17/23

    14

    G.Osmolaritas

    Terdapat osmolaritas yang sama antara CSS dan darah (299 mosmol/L). Bila

    terdapat perubahan osmolaritas darah akan diikuti perubahan osmolaritas CSS.[7,8]

    H.PH

    Keseimbangan asam basa harus dipertimbangkan pada metabolik asidosis dan

    metabolik alkalosis. PH cairan serebrospinal lebih rendah dari PH darah,

    sedangkan PCO2 lebih tinggi pada cairan serebrospinal. Kadar HCO3 adalah sama

    (23 mEg/L). PH CSS relatif tidak berubah bila metabolik asidosis terjadi secara

    subakut atau kronik, dan akan berubah bila metabolik asidosis atau alkalosis

    terjadi secara cepat.[7,8]

    Tabel. Hasil temuan CSS pada keadaan sehat dan penyakit [5]Condition Color Pressure

    (mmCSF)

    Cells/mm3 Protein

    (mg/dl)

    Glucose

    (mg/dl)

    other

    Normal Clear 50200 03 1545 6080

    Bacterial

    meningitis

    Cloudy (neutrophils) Organism by Gram

    stain and culture

    Viral

    encephalitis

    Clear Normal or

    Normal or(lymphocytes)

    Normalor

    Normal Organism by culture

    Multiple

    sclerosis

    Clear Normal Normal or Normalor

    (increased

    gammaglobulins)

    Normal Oligoclonal bands,and myelin basic

    proteins

    Guillain-

    Barrsyndrome

    Clear Normal Normal Normal Albuminocytologicdisassociation

    Brain tumor Clear Normal or Normal Tumor cells insediment

    Spinal tumor Yellow Normal Normal or Normal Tumor cells insediment

    Subarachnoid

    hemorrhage

    Bloody (red cells)

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    18/23

    15

    IV. Pengambilan Cairan Serebrospinal

    Pengambilann cairan serebrospinal dapat dilakukan dengan cara Lumbal

    Punksi, Sisternal Punksi atau Lateral Cervical Punksi. Lumbal Punksi merupakan

    prosedure neuro diagnostik yang paling sering dilakukan, sedangkan sisternal punksi

    dan lateral hanya dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli.

    A.

    Indikasi Punksi Lumbal:[7,8]

    1.

    Untuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk pemeriksan sel, kimia

    dan bakteriologi

    2. mengambil sampel untuk pemeriksan sel, kimia dan bakteriologi

    3. Untuk membantu pengobatan melalui spinal, pemberian antibiotika, anti tumor

    dan spinal anastesi

    4. Untuk membantu diagnosa dengan penyuntikan udara pada

    pneumoencephalografi, dan zat kontras pada myelografi

    B.

    Kontra Indikasi Lumbal Punksi :[7,8]

    1. Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda-tanda nyeri kepala,

    muntah dan papil edema

    2. Penyakit kardiopulmonal yang berat

    3. Ada infeksi lokal pada tempat Lumbal Punksi

    C.

    Persiapan Lumbal Punksi :[7,8]

    1. Periksa gula darah 15-30 menit sebelum dilakukan LP

    2. Jelaskan prosedur pemeriksaan, bila perlu diminta persetujuan pasien/keluarga

    terutama pada LP dengan resiko tinggi

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    19/23

    16

    D.

    Komplikasi Lumbal Punksi :[7,8]

    1.

    Sakit kepala biasanya dirasakan segera sesudah lumbal punksi, ini timbul karena

    pengurangan cairan serebrospinal

    2. Backache, biasanya di lokasi bekas punksi disebabkan spasme otot

    3. Infeksi

    4. Herniasi

    5. Untrakranial subdural hematom

    6. Hematom dengan penekanan pada radiks

    7. Tumor epidermoid intraspinal

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    20/23

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    21/23

    18

    sekunder akibat meningitis atau gangguan iritasi yang mengakibatkan sumbatan

    ataupun jaringan parut pada ruang subarachnoid. Bentuk inilah yang paling sering

    ditemukan pada orang dewasa karena pengaruh iritas darah dalam ruang

    subarachnoid maka perdarahan subarachnoid dalam beberapa minggu dapat

    mengakibatkan hidrosefalus komunikans[3,4,9]

    Hidrocephalus non communicating disebabkan oleh kelainan congenital yang

    menyebabkan akumulasi cairan di daerah proximal tempat terjadi bendungan.

    Hidrosefalus jenis ini dapat ditangani dengan melakukan tindakan shunting misalnya

    ventriculoperitoneal shunt[3,4,9]

    Hidrocephalus communicating disebabkan meningkatnya produksi cairan

    cerebrospinal yang berlebihan.[3,4,9]

    Pada pemeriksaan penunjang untuk memastikan hidrocephalus dapat

    dilakukan Radiografi yang diharapkan terdapatnya penipisan tengkorak, fossa

    pituitary melebar, dan erosi clinoid posterior. CT Scan kepala untuk melihat bentuk

    dilatasi ventricular dan menyingkirkan terjadinya SOL[3,4,9]

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    22/23

    19

    VI. PENUTUP

    Lapisan selaput otak terdiri dari 3 lapisan yaitu dari terluar ke dalam adalah

    duramater, atachnoid dan piamater. Duramater terdiri dari lapisan periostal dan

    meningeal yang terpisah pada beberapa tempat untuk ruang sinus venosus. Pada

    Arachnoidea terdapat villi arachnoidales yang berada pada sinus sagittalis. Diduga

    liquor cerebrospinalis yang berada pada rongga subarachnoid akan masuk ke sinus

    venosus melalui villi ini.

    Liquor cerebrospinalis diproduksi oleh pleksus choroideus 400-500 ml setiap

    harinya, adalah cairan jernih, tidak berbau yang berfungsi sebagai pelindung mekanikotak. Cairan ini akan direabsorbsi (diffusi) ke dalam pembuluh-pembuluh kecil di

    piamater atau ventrikel dan sebagian lagi melalui villi arachnoid masuk ke sinus

    venosus.

    Terdapat sirkulasi cairan serebrospinal yang terus menerus antara produksi

    dan reabsorbsi dalam keadaan seimbang. Jika terjadi hambatan sirkulasi LCS maka

    akan terjadi dilatasi ventrikel di hulu (hydrocepahalus). Ada dua jenis hydrocephalus

    yaitu communicating dannon communicating

  • 8/10/2019 198266078 Liquor Cerebrospinalis

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Dorland WAN. Kamus kedokteran dorland. Ed ke-29. Editor: Hartanto H, Setiawan A,

    Bani AP, Widjaja AC, Adji AS, Soegiarto B, dkk. Jakarta: ECG; 2002.

    2. Guyton AC, Hall JE. Cerebral blood flow, cerebrospinal fluid, and brain metabolism.

    Dalam: Textbook of medical physiology. Ed ke-11.: Elsevier; 2006. hlm. 761-768.

    3. Ropper AH, Brown RH. Disturbances of cerebrospinal fluid and its circulation,

    including hydrocephalus, pseudotumor cerebri, and low-pressure syndromes. Dalam:

    Adam's and victor's principles of neurology. Ed ke-8. New York: McGraw-Hill; 2005.

    hlm. 529-545.

    4. Baehr M, Frotscher M. Coverings of the brain and spinal cord; cerebrospinal fluid and

    ventricular system. Dalam: Duus' topical diagnosis in neurology: anatomy, physiology,

    signs, symptoms. Ed ke-4. Stuttgart: Thieme; 2005. hlm. 401-415.

    5. Editor: Afifi AK, Bergman RA. Cerebrospinal fluid and the barrier system. Dalam:

    Functional neuroanatomy: text and atlas. Ed ke-2. New York: McGraw-Hill; 2005.

    6. Sherwood L. Susunan saraf pusat. Dalam: Editor: Sansoso BI. Fisiologi manusia dari

    sel ke sistem. Ed ke-2. Jakarta: EGC; 2001. hlm. 103-146.

    7. Weaver JP. Cerebrospinal fluid aspiration. Dalam: Editor: Irwin RS, Rippe JM, Lisbon

    A, Heard SO. Procedures, techniques, and minimally invasive monitoring in intensive

    care medicine.: Lippincott Williams & Wilkins; 2008. hlm. 152-9.

    8. Mardjono M, Sidartha P. Dasar-dasar pemeriksaan neurologik khusus. Dalam:

    Neurologi klinis dasar. Jakarta: Dian Rakyat; 2008. hlm. 415-422.

    9. Briar C. Overview of the nervous system. Dalam: Crash course: nervous system.:

    Elsevier; 2004. hlm. 3-17.