1.kali mandala dan gunung parang · 2.1 bukit pratersier perbukitan kanan yang relatif datar dan...
TRANSCRIPT
1.Kali Mandala dan Gunung Parang
Warna cenderung gelap,bersifat basa,membeku secara
ekstrusi dan dicirikan dengan ukuran kristal yang
halus,serta ke luar ke permukaan dengan bentuk lava bulat
sehingga digolongkan ke dalam golongan batuan basalt
yang termasuk kelompok batuan beku.
1.1 Batu Basalt
Slickensided merupakan salah satu ciri dari zona
sesar yang menunjukkan arah pergeseran antar
lempeng. Pada gambar 1.2, zona sesar yang dikenal
dengan patahan tersebut telah memperlihatkan
gejala pergeseran pada ke dua belah sisi bidang
rekahan, dengan arah sesar turun (kiri).
1.2 Slickensided (Cermin Sesar)
Termasuk dalam batuan beku dengan
cara pembekuan intrusi,memiliki proses
pendinginan yang menerobos batuan
(silt) dengan mendinginkan magma yang
menyebabkan terbentuknya kekar
kolom (kekar tarik),teksturnya kasar
dengan kandungan mineral-mineral
berukuran kecil tersusun dari biroksin.
1.3 Kekar kolom
2.Gunung Sumbing
Perbukitan kiri yang berbentuk runcing dan
termasuk pratersier
2.1 Bukit Pratersier
Perbukitan kanan yang relatif datar dan
termasuk tersier, di mana diendapkan
secara teratur.
2.2 Bukit Tersier
Pada dasarnya, 2 perbukitan terkait dengan
hukum superposisi (‘batu yang berumur tua
berada di bawah batu yang berumur muda’.
Namun, bentang alam yang ada, telah
mengalami pergeseran yang menyebabkan
persamaan letak antara pratersier dan tersier,
sehingga,pada saat terpisah, kedua bukit
membentuk lembah dan tinggi masing-masing
bukit relatif sama. Keadaan ini menandai
adanya Melange Complex,yang merupakan
produk dari subdaksi (zoan tumbukan lempeng) antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
3.Pucangan
Batuan metamorf merupakan batuan
ubahan dengan pecahan yang terbentuk
karena adanya panas. Berasal dalam
batuan beku, terbentuk di lantai
samudera bagian dalam dan membentuk
kekar berpasangan (kekar gerus).
3.1 Batuan Metamorf
Salah satu contoh batuan metamorf
adalah serpentinit. Serpentinit termasuk
dalam struktur non-foliasi yang hampir
seluruhnya terdiri dari mineral-mineral
kelompok serpentin. Mineral asesori
meliputi klorit, talk, dan karbonat.
Serpentinit dihasilkan dari alterasi
mineral silikat feromagnesium yang
terlebih dahulu ada, seprti olivine dan
piroksen. Ciri lainnya adalah warna hijau
tua atau hitam, berat dan padat, serta
memiliki permukaan slickensided pada
umumnya.
3.2 Serpentinit
4.Kali Muncar
Lava bantal merupakan material hasil muntahan letusan
gunung berapi yang kemudian membeku dengan cepat.
Pembekuan cepat tersebut dipicu oleh terendamnya
material di dalam air sehingga menghasilkan bentukan
streamline/oval/tumpul. Tekstur kristalnya halus karena
mendapat tekanan hidrostatis beku, mendingin dengan
cepat dan termasuk dalam batuan beku.
4.1 Lava Bantal
Batuan sedimen yang terdiri dari rijang (SiO2) dan
batugamping merah (CaCo3). Pada proses
pembentukan batu rijang, terdapat fosil radiolaria
(ukuran 0,1 mm) yang mengendap selama jutaan
tahun,kemudian dengan adanya pergeseran
lempeng samudera, endapan tersebut ada yang
masuk ke dalam bumi, dan ada juga yang berada
pada pertemuan antara lempeng samudera dan
lempeng benua. Batuan yang ditemukan karena
pertemuan antar lempeng samudera dan
lempeng benua inilah yang di sebut dengan rijang,
yang biasanya juga terdapat kapur (gamping).
4.2 batugamping (merah) ,Rijang (biru)
Pertemuan antar lempeng samudera dan
lempeng benua harusnya mengarah
horizontal, namun karena adanya gaya
tektonik, maka patahan mengarah
vertikal.
5.Sungai Luk Ulo dan Bukit Sipako
Pada gambar 5.1 ditunjukkan adanya batu
lempung yang telah terdeformasi yang dikenal
sebagai massa dasar Melange Complex.
5.1 Aliran Sungai Luk Ulo
Di sungai luk ulo banyak dijumpai batuan
sedimen konglomerat berwarna abu-abu
cerah dengan fragmen bervariasi (kuarsa,
batupasir, rijang, batuan beku, dan batuan
metamorf) yang tersemen sangat kuat.
Konglomerat ini merupakan bongkah sangat
besar hasil pelongsoran. Ada juga batu
skistmika,marmer,serta jenis-jenis batuan
sedimen,metamorf,dan beku lainnya.
Skistmika terbentuk karena pengaruh tekanan dan banyak mengandung mineral mika
(berumur sekitar 117 tahun). Perlu diketahui pula, marmer dan kwarsa memiliki corak yang
hampir sama. Kedua batuan tersebut dibedakan berdasarkan kandungan CO2.
Pada kaki bukit Sipako terdapat singkapan fillit-grafit
yeng telah mengalami perlipatan. Batuan ini
diinterpretasikan sebagai produk selama proses
subduksi yang mentransfer sedimen palung ke dalam
metamorfosa derajat rendah. Singkapan ini telah
mengalami deformasi lanjut yang ditunjukan oleh
sesar-sesar naik, jalur milonit, dan fault gouge.