2 3
DESCRIPTION
medTRANSCRIPT
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
1. Kejadian penyakit BT paru BTA (+)
a. Data distribusi kejadian penyakit paru dari kelurahan
Kelurahan A= 63 kasus
Kelurahan B= 35 kasus
Kelurahan C= 60 kasus
Kelurahan D= 41 kasus
Kelurahan E= 42 kasus
Kelurahan F= 36 kasus
Kelurahan G= 33 kasus
Jadi, diperoleh data
Terkecil Kelurahan G= 33 kasus
Terbesar Kelurahan A= 63 kasus
Pembagian wilayah tersebut berdasarkan wilayah administrasi
b. Proporsi kejadian penyakit TB Paru (+)
Proporsi A
= x 100% = 15,14%
Proporsi B
= x 100% = 13,22%
Proporsi C
= x 100% = 28,37%
Proporsi D
= x 100% = 22,84%
Proporsi E
= x 100% = 8,89%
Proporsi F
= x 100% = 8,41%
Proporsi G
= x 100% = 3,12%
c. Cakupan penemuan kasus ( CDR / Case Detection Rate )
Penyakit TB paru BTA (+) per kelurahan dan kecamatan.
CDR ( Case Detection Rate)
No.NamakelurahanKasusbaruPerkiraanKasus lama
1A63630
2B355520
3C6011858
4D419554
5E4237-5
6F3635-1
7G3313-2
Jumlah310416106
PREVALENSI = kasus lama + kasus lama
No.NamakelurahanBaruPerkiraanPrevalensi
1A636363
2B355555
3C60118118
4D419595
5E423737
6F363535
7G331353
Prevalensi
Kelurahan A = 63+0 = 63
Kelurahan B = 35+20= 55
Kelurahan C = 60+58=118
Kelurahan D = 41+54 = 95
Kelurahan E = 42-5 = 37
Kelurahan F = 36-1 = 35
Kelurahan G = 33-20 = 13
JUMLAH = 416
Kelurahan
CDR A = x 100% = 100%
CDR B = x 100% = 63,64%
CDR C = x 100% = 50,58%
CDR D = x 100% = 43, 16%
CDR E = x 100% = 113,51%
CDR F = x 100% = 102,86%
CDR G = x 100% = 253,85%
Kecamatan
CDR =
d. Menghitung insidens rate/angka insiden kejadian penyakit TB paru BTA (+) per kelurahan dan kecamatan.
Kelurahan A = Kelurahan B = Kelurahan C = Kelurahan D = Kelurahan E = Kelurahan F = Kelurahan G = Per Kecamatan = e. Insidens Rate penyakit TB Paru BTA (+)
Kelurahan A = = 0.21%
Kelurahan B = Kelurahan C = x 100% = 0.13%
Kelurahan D = Kelurahan E = 0.16%
Kelurahan F = 0.14%
Kelurahan G = 0.23%
Per Kecamatan = Rumus jumlah per kelurahan= x 100%
Jumlah kelurahan A = x 100% = 100%
Jumlah kelurahan B = x 100% = 63,64%
Jumlah kelurahan C =x 100%= 50,85%
2. A. Distribusi kejadian penyakit DBD berdasarkan tempat dan waktu. Berdasarkan tempat, kelurahan yang memiliki kasus DBD paling banyak adalah kelurahan F sebesar 36 kasus. Jika berdasarkan waktu ada 108 kasus. Pada bulan maret terdapat 135 kasus yang paling banyak dan 9 kasus palong sedikit pada bulan November.
B. Proporsi DBD
Kelompok A = x 100 % = 16,74%
Kelompok B = x 100% = 14,80%
Kelompok C = x 100% = 10,61%
Kelompok D = x 100% = 30,79%
Kelompok E = X 100% = 16,14%
Kelompok F = x 100% = 5,38%
Kelompok G = x 100% = 5,53%C. Periode prevalence kejadian penyakit TB Paru BTA (+) per kelurahan dan kecamatan
Kelompok A = x 100% = 0,38%
Kelompok B = x 100%= 0,29%
Kelompok C = x 100% = 0,15%
Kelompok D = x 100% = 0,33%
Kelompok E = X 100% = 0,41%
Kelompok F = X 100% = 0,14 %
Kelompok G = X 100% = 0,26%
Kecamatan
Proporsi Priode Prevalence= X 100%= 0.28%
D. Rasio Penyakit DBP
A:B= 112:99
B:C= 99:71
C:D= 71:206
D:E= 206:108
E:F= 108:36
F:G= 36:37
3. A. Disribusi penyakit diare berdasarkan tempat yang terbesar pada kasus baru kelurahan D = 733 kasus, terkecil kelurahan C= 62 kasus. Kasus lama berdasarkan tempat yang terbesar kelurahan D= 1057 kasus, terkecil C=141 kasus.
B. Proporsi Kasus Lama Diare
a. x 100%= 14,65%
b. x 100%= 15.59%
c. x100%= 4.12%
d. x 100%= 30,85%
e. x 100%= 14,27%
f. x 100%= 11,09%
g. x 100%= 9,46%
C. Proporsi Kasus Baru Daire
A= X 100%= 9,44%
B= X 100%= 18,89%
C= X 100%= 2,67%
D= X 100%= 31,60%
E= X 100%= 16,73%
F= X 100%= 13,89%
G= X 100%= 6,77%
D. Incidence Rate Pada Diare
Kelurahan A= x 100%= 0,76%
Kelurahan B= x 100%= 1,34%
Kelurahan C= x 100%= 0,13%
Kelurahan D= x 100%= 1.18%
Kelurahan E= x 100%= 1.48%
Kelurahan F= x 100%= 1.26%
Kelurahan G= x 100%= 1.10%
Per Kecamatan = E. Periode Prevalence Diare
A=X 100%= 2,49%
B=X 100%= 3%
C=X 100%= 0,44%
D=X 100%= 3%
E=X 100%= 3%
F=X 100%= 3%
G=X 100%= 3,33%
Per Kecamatan = x 100% = 2.42%