2. diary stase minor tht(1)
DESCRIPTION
mTRANSCRIPT
2
Diary Dokter Muda Risti Graharti
TELINGA HIDUNG TENGGOROKKAN
&
KEPALA DAN LEHER
Edisi
Stase Minor
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
3
Perceptor :
1. dr. Fatah Satya W, Sp. THT-KL2. dr.Hanggoro, SP. THT
Asisten perceptor :
dr. Yeni Octarina
Made Specially for :
My Family
Chenso Sulijaya Suyono
Sejawat Dorlan
Thanks for:
Widhi Astuti, Yeni Octaria Bukit, Debora Febrina,Aprilia Elisabeth, Edy Timanta Tarigan, Satya Adi Nugraha
Universitas Lampung
Rumah Sakit Abdul Muluk Bandar Lampung
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
4
Juni 2013
DAFTAR ISI
Kasus terbanyak THT
Pedoman Tata Kerja dr. Muda THT-KL
Karakter Perceptor
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
5
KASUS KASUS TERBANYAK THT-KL RSAM
Serumen prop (cp) Sinusitis (sn) Rinitis rhinosinusitis Faringitis Tonsilitis (te) Otitis eksterna (oe) Otitis media akut (oma) Otulgia Dysphagia Mastoiditis Polip Ca Nasopharing
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
6
PEDOMAN TATA KERJA DOKTER MUDA THT-KL RSAM
1. Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan kepaniteraan di bagian THT-KL RSUD-AM harus membawa surat pengantar dari sekretariat Program Pendidikan Profesi Dokter RSUD dr.H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung dan segera melapor kepada Ka. SMF pada hari pertama melaksanakan kegiatan di bagian THT-KL RSUD-AM. Dalam hal KA.SMF berhalangan, dapat melapor kepada staf SMF THT-KL yang lain.
2. Ka. SMF akan memberikan arahan dan petunjuk tentang tata tertib dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan, tugas, dan tanggung jawab mahasiswa pendidikan dokter di bagian THT-KL RSUD-AM
3. Pembimbing utama adalah dokter spesialis, sedang dokter umum berperan sebagai asisten pembimbing utama yang bertugas dalam membantu kelancaran terlaksananya kegiatan kepaniteraan di SMF THT-KL RSUD-AM.
4. Paramedis dan tenaga lainnya di bagian THT-KL RSUD-AM diharapkan pula dapat berperan dalam kelancaran kegiatan kepaniteraan para mahasiswa Program Pendidikan Dokter
5. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok disesuaikan dengan jumlah pembimbing utama yang ada di SMF THT-KL RSUD-AM
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
7
6. Masing-masing kelompok mahasiswa akan mendampingi atau mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing utamanya dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di bagain THT-KL RSUD-AM
7. Jika seorang pembimbing utama akan memberikan tutorial dan menganggap bahwa materinya perlu bagi seluruh mahasiswa, maka mahasiswa dari kelompok lain dapat meminta ijin kepada pembimbing utamanya untuk meninggalkan kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing utama tersebut.
8. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan rangakaian penegakkan diagnosis sampai dengan usulan pemeriksaan penunjang di poliklinik rawat jalan setelah dianggap cakap atau memenuhi syarat oleh pembimbing utamanya, mendampingi (observasi) pembimbing utama di kamar operasi, evaluasi atau follow up pasien pre dan post operasi di ruangan rawat inap.
9. Ujian hanya dapat dilaksanakan oleh para pembimbing utama jika kehadiran mahasiswa dalam kegiatan kepaniteraan mencapai minimal 80%
10. Nilai tutorial dan ujian mahasiswa kepaniteraan dari para pembimbing utama atau penguji diserahkan kepada Ka. SMF yang selanjutnya akan diteruskan kepada sekretariat Program Pendidikan Profesi Dokter di RSUD dr.H.Abdul Moeleok Propinsi Lampung.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
8
DIARY KOAS THT
Hari pertama masuk bawa surat pengantar dan temui dr. Fatah dan dr. Yeni, serta kenalan dengan kakak perawat. Surat jangan sampai lupa bawa dan janagn menunda, dr. Fatah bisa marah.
A. KARAKTER PERCEPTORAN DAN DOKTER UMUM
1. dr. Fatah satya w, sp. Tht-kl Perfectionist, tegas, sigap, to the point, sistematis Nulis gelar harus lengkap Tidak suka kata apakah Jawab yang hanya ditanya
2. dr. Hanggoro, sp. Tht Dipanggil pakde di poli oleh kakak perawat Kalo di poli pasiennya kita panggilkan Baik Tanya kalo ada yang tidak bisa, beliau senang menjelaskan
3. dr. Yeni octarinaKalau telat kena marah, absen dicoret.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
9
B. JADWAL DOKTER RUANGAN dan SPESIALIS
HARI RUANGAN OK POLISenin dr. Hanggoro Bisa
siapa saja
dr. FatahSelasa dr. Fatah dr. HanggoroRabu dr. Hanggoro dr. FatahKamis dr. Fatah dr. HanggoroJumat dr. Hanggoro dr. FatahSabtu dr. Fatah dr. Hanggoro
C. KEHIDUPAN KOAS THT
Kami dari 5 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok bergantian menjaga poli dan OK+ruangan setiap 2 hari. #jadi tiap kelompok kebagian dr. Fatah dan dr. Hanggoro
Datang pagi jam setengah 8 di ruang Anggrek, jangan lupa absen di meja dr. Yeni (absen kita buat sendiri pada hari pertama lalu dikumpul di meja dr. Yeni).
1. OK + Ruangana. Ruangan
Follow up pasien di ruangan meliputi TTV dan Keluhan saja. Jika pasien baru beserta riwayat penyakit.# Jika kalian kerajinan tetep bakal dicoret status kalian di les nya.# Disarankan datang jam 7 pagi.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
10
Jika jadwal dr. Hanggoro di ruangan, salah seorang anggota kelompok tinggal di ruangan untuk menunggu visit dr. Hanggoro
b. OK Antar pasien setelah operan kakak-kakak perawat, kira-
kira jam 8nan. Periksa apakah pasien sudah menandatangani lembar
persetujuan medis dan melengkapinya dengan fotokopi KTP 1 buah pada lest pasien
Tulis nama dan ttd kalian di lest pasien pada kolom pengantar pasien
Atur pasien agar ganti baju di RR Kalian ganti baju OK Tunggu pasien, atau bawa lest langsung ke OK 4 (THT
selalu di OK 4)#karena dr. Fatah tiba-tiba nongol dan pernah kejadian kelewatan satu operasi kemarin T.T
Bantu persiapan pasien operasi, bantu dr. Pakai baju dan bantu kakak perawat
On look Tanya jika ada pertanyaan
2. Poliklinika. Pertama di poli, belum boleh periksa. Jika sudah bimbingan
dengan dr. Fatah, dan bisa menjawab pertanyaan, kalian baru diperbolehkan memeriksa pasien.
Untuk memeriksa pasien siapkan :
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
11
Handuk, ambil dari lemari 2 bengkok kecil. Satu diisi sabun baru diisi air, satu
kosomg 2 spatula lidah 2 spekulum hidung Otoskop (kumpulkan uang kas untuk beli baterai)
Pada lest poliklinik tulis: Keluhan Utama Keluhan Tambahan Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan, Riwayat Alergi Obat Hasil Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Anjuran Diagnosis Banding Diagnosis Kerja
b. Minta ajarin audiometric. Kalau dr sudah datang, dampingi dokternya ambil posisi di
belakang dokter.d. Dokter yeni dan dokter fatah memanggil sendiri pasiennyae. Dr hanggoro kita panggilikan
Jika sudah selesai dengan tugas masing-masing kembali ke Anggrek. Poli biasanya selesai jam setengah 1, OK biasa selesai jam 12. Kalau ada bimbingan dr. Fatah bisa sampai jam 2. Jangan lupa absen pulang! Khusus THT sudah bisa pulang jam setengah 2# jangan diikutin!
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
12
Kami diantara jam setengah 1 sampai setengah 2 biasanya makan di luar dulu, tanpa kembali ke Anggrek. Setelah jam setengah 2, kami ke Anggrek untuk absen dan pulang hehe.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
13
OPERASI
A. PERSIAPAN OPERASI
1. Pasien-pasien yang akan menjalani operasi dapat berasal dari poliklinik rawat jalan atau dari ruang rawat inap di RSUD dr.H. Abdul Moeloek; direncanakan oleh dokter spesialis THT-KL di RSUD dr.H.Abdul Moelek (dituliskan pada status rawat jalan/status rawat inap ) ataupun kiriman dokter spesialis THT-KL dari luar RSUD dr.H.Abdul Moelek.
2. Pasien-pasien yang akan menjalani operasi harus mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap dari dokter yang merencanakan operasi
Pasien yang akan menjalani operasi harus memenuhi kelengkapan: Cek Laboratorium darah : di lembar terlampir, Rontgen
Thorax Anak: Komsul ke anak, Anestesi Dewasa >40 tahun : Jantung, IPD, Anestesi
dan Jenis operasi yang akan dikerjakan Jeis pembiusan yang direncanakan Konsulen yang akan mengerjakan Pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
14
Konsul-konsul pre-operatif sampai persetujuan bagian anestesi
Waktu operasi yang direncanakan (dijadwalkan di anggrek)
Administratif3. Pasien-pasien yang akan menjalani operasi harus
melaporkan diri ke Anggrek sehari sebelum jadwal operasi agar dapat dipastikan memenuhi kelengkapan tersebut di atas dan didaftarkan ke instalasi bedah pusat.
4. Pasien-pasien yang menjalani operasi harus melaksanakan prosedur standar persiapan pre-operatif, yaitu:mengisi dan menandatangani surat izin operasi/tindakan
5. Puasa 6-8 jam pre-operatif; jika direncanakan dalam anarkose umum (pasien tidak puasa obat; obat-obatan yang sedang dikonsumsi tetap dikonsumsi sesudai jadwalnya)
6. Persiapan khusus, tergantung operasi yang akan dilakukan(pemeriksaan atau instruksi khusus yang tertulis dalam status rekam medik, cukur daerah operasi, dsb)
B. JENIS OPERASI
AWO : athrostomi washed outUntuk pasien askes dan jamkesmas, yang lain tidak
TE : tonsilektomiTA : tonsiloadenoktomi
FESS
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
15
Teknik operasi pad asinus paransal dengan menggunakan endoskopi yang bertujuan memulihkan “muciciliary clearance” dalam sinus. Prinsipnya adalah membuka dan membersihkan daerah kompleks osteomeatal yang menajdi sumber penyumbatan dan infeksi sehingga ventilasi dan drainase sinus lancar kembali melalui ostium alami.
IndikasiRinosinusitis kronik atau sinusitis akut berulang dan polip hidung yang telah diberi terapi medikamentosa yang optimalRinosinusitis dengan komplikasi dan perluasannya, mukoksa, sinusitis alergi berkomplikasi atau sinusitis jamur yang invasif dan neoplasia
C. POST OPERASI TONSILO-ADENOIDEKTOMI
1. Observasi; dapat dilakukan oleh tenaga medis atau paramedis yang bertugas di ruang pemulihan, ruang observasi, atau ruang rawat inap.
2. Hal-hal yang harus diobservasi adalah kesadaran, tekanan darah, nadi, respirasi, suhu, dan perdarahan
3. Jika dalam observasi hal-hal tersebut di atas ditemukan sesuatu yang tidak normal, segera dilaporkan kepada dokter operatornya
4. Pastikan bahwa infus ringer laktat terpasang dan mengalir lancar dengan kecepatan tetesan antara 10-20 tetes per menit, kecuali dimintakan secara khusus oleh dokter operator maupun dokter lainnya (dituliskan dalam status rekam medik), baik jenis maupun kecepatan tetesannya
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
16
5. Pastikan posisi tidur pasien miring ke kiri atau ke kanan, mendekati telungkup, agar jika terjadi perdarahan pasien dapat mengeluarkan darah tersebut dengan cara meludahkannya dan tidak sampai menelannya
6. Kompres es sekitar leher pasien untuk memeperkecil resiko perdarahan yang mungkin dapat terjadi
7. Pastikan bahwa pasien tetap menjalani puasa sampai bising usus (+) atau jika pasien sudah sadar penuh, agar tidak terjadi aspirasi
8. Diet yang diberikan adalah makanan cair9. Pastikan bahwa pasien mendpatkan obat sesuai dengan
instruksi dokter operator atau dokter lainnya (tertulis dalam status rekam medis)
10. Pasien dapat dipulangkan setelah dilakukan evaluasi oleh dokter operator atau dokter lainnya setelah dipastikan resiko yang terkait dengan komplikasi operasi dinilai tidak ada atau minimal
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
17
OBAT-OBAT THTKASUS OBAT
Serumen Otopain tetes telingaVeruka vulgaris Di cauter dengan balut kapas +
aggrentum nitratTonsilitis akut Asam mefenamat 500mg
Amoxicillin 500mgFaringitis Ceftriazine X 2dd1
Benazid III 1dd1Sidiatril 2dd1
OMSK Klamoksilin 3dd1Rinofed 3dd1H2O2 2 dd gtt IV
Sinusitis Asam mefenamat 500mgNeurodex 3dd1Citrizine 2dd1
Post Operasi Sinusitis saat dirawat
Cephalexin inj/12 jamKalnex inj/8 jamKeterolac inj/12 jam
Post Operasi OMSK Ceftriazon inj 2dd1Dexametason inj/8jamKeterolac amp /8jamRL /8jamTramadol inj
nasacorf
biocolin
interhistin
dexametason 3dd1
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
18
eflin X 3dd1
ciprofloxaxin 500mg 2dd1
diazepam
alprazolam
crofed
gg
amoxicillin 500mg 3dd1
otopain
nasacorf
neurodex
merpox
metil prednisoon
coroplex
fuporex
Pre OP AWO : nterhistin 3dd1, amoxicillin, hindari munim dingin
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
19
BIMBINGAN dr. FATAH SATYA W, Sp. THT - KL
A. BIMBINGAN DR. FATAH I
1. Apa Tugas Kalian Di Koas? Melatih nalar diagnostik Membandingkan antara teori yang didapatkan selama
masa perkuliahan dangan kenyataan yang ditemukan pada masa dokter muda.
#Dan untuk tahu, maka pengetahuan harus cukup!
2. Bagaimana Cara Melakukan Pemeriksaan Telingaa. Siapkan alat berupa sumber cahaya terarah (head lamp),
spekulum telinga, atau otoskop yang dapat menggantikan head lamp dan spekulum telinga.
b. Siapkan ruangan dan lingkungan dengan pencahayaan yang cukup
c. Positioning pasien, lutut pemeriksa bagian kanan berdampingan dengan lutut pasien sebelah kanan, atau sebaliknya.
d. Informed conset kepada pasien dan penjelasan prosedur yang akan kita lakukan hingga pasien mengerti
e. Untuk memeriksa telinga kanan, tolehkan wajah pasien ke kiri
f. Nilai telinga kanan bagian luar bagaimana bentuk, ukuran, warna, bagian-bagiannya.
g. Gunakan otoskop atau spekulum telinga dan head lamp.h. Pegang otoskop seperti memegang pensil dengan tangan kiri
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
20
i. Tarik aurikula ke superior posterior, periksa CAE nilai liang telinga dan membran timpani
j. Palpasi jika perluk. Untuk memeriksa telinga kiri, tolehkan wajah pasien ke
kananl. Nilai telinga kiri bagian luar bagaimana bentuk, ukuran,
warna, bagian-bagiannya.m. Gunakan otoskop atau spekulum telinga dan head lampn. Pegang otoskop seperti memegang pensil dengan tangan
kanano. Tarik aurikula ke superior posterior, periksa CAE nilai liang
telinga dan membran timpanip. Palpasi jika perluq. Simpulkan pemeriksaan
3. Bagaimana Telinga Normal?Telinga Luar
a. Aurikula 2 buah terletak di sisi parietal kepala b. Membentuk sudut tertentu dengan kepalac. Bentuk dan ukuran proporsional dengan sesuai umurd. Ditutupi oleh kulit yang warnanya sama dengan sekitarnyae. Terdiri dari bagian tragus, helix. Lobulus, antehelixf. Tidak didapatkan tanda-tanda radang, deformitas, benjolan,
nyeri tekan untuk mepertegas yang normal di atas.
Telinga Dalama. Liang telinga lapang ditutupi oleh kulit yang warnanya sama
dengan sekitarnya, tidak ada tanda inflamasi, serumenb. Bagian dalam dibatasi oleh membran timpani yang intak
dengan cahaya (kanan jam 5, kiri jam 7), membentuk sudut
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
21
dengan CAE, pada bagian dalam terdapat pars placida, pars tensa, umbo.
c. dinilai warna, refleks cahaya, tidak ada sekret, tidak ada perforasi.
4. Bagaimana cara pemeriksaan fungsi telinga?Tes rinneMembandingkan hantaran melalui udara dan tulang pad atelinga yang diperiksaTes weberMembandingkan hanatran tulang telinga kiri dengan telinga kananTes schawabachMembandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal
5. Bagaimana Cara Melakukan Pemeriksaan Hidung? Siapkan alat berupa cahaya terarah (headlamp), spekulum
hidung, Siapkan ruangan dengan pencahayaan yang cukup Siapkan pasien, Potitioning pasien. Lutut pemeriksa
bagian kanan berdampingan dengan lutut pasien sebelah kanan, atau sebaliknya.
Informed conset kepada pasien dan penjelasan prosedur yang akan kita lakukan hingga pasien mengerti
Hidung LuarNilai letaknya
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
22
Hidung Dalam dengan Rinoskopi Anteriorsiapkan alat berupa sumber cahaya terarah (headlamp/ penlight), spekulum hidung.Siapkan ruangan dengan pencahayaan cukupInformed consent dan penjelasan prosedur kepada pasienPositioning pasien berhadapan, lutut kanan pasien bersebelahan dengan lutut kanan pemeriksaKepala pasien diekstensikanSpekulum boleh dipegang dengan tangan mana saja, sperti menggenggam, telunjuk sejajar moncong spekulum untuk kontrolSpekulum dimasukkan ke dalam cavum nasi dalam posisi tertutup, buka perlahan spekulum, Nilai vestibulum, konka inferior, mukosa, septumTuutup setengah spekulum, keluarkan dari cavum nasiLakukan pemeriksaan untuk hidung lainnya
6. Bagaimana Hidung normal?Hidung Luar: Dorsum nasi dan apex nasi yang terletak pada linea
media wajah tidak ada deviasi (simetris kiri dan kanan) 2 buah cavum nasi dan ala nasi yang simetris kiri dan
kanan Ditutupi oleh kulit yang warnanya sama dengan
sekitarnya, tidak ada tanda-tanda laserasi, radang, fistel, maupun defek.
Hidung dalam : dengan spekulum yang dimasukkan ke nares anterior
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
23
vestibulum yang ditubulum oleh rambut hidung, liang lapang
septum nasi letaknya medial konka inferior dan media yang semuanya ditutup oleh
mukosa merah muda terdapat pasase udara tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda radang, polip -
7. Bagaimana cara pemeriksaan fungsi hidung?Pasase udaraLetakkan tongue spatel horizontal dibawah cavum nasi, perhatikan uap yang terjadi dari hembusan nafas, bandingkan.Cara lainnya dengan menggunakan punggung tangan. Robekan tisu/kapas kecil di depan lubang hidungTutup sebelah, tanya mampet/tidak? Lakukan pada bagian cavum nasi lain.
8. Bagaimana Cara Pemeriksaan Rinoskopi Posteriora. Siapkan alat dan bahan berupa cermin nasofaring, head
lamp, tongue spatel, alat pemanas (lilin/korek api)b. Siapkan ruangan dengan pencahayaan yang cukupc. Positioning pasien berhadapan dengan pemeriksad. Informed consent pasien dan penjelasan prosedur e. Minta pasien membuka lebar mulutnya, lidah di dalam dan
lemas, tekan 2/3 anterior lidah dengan tongue spatel ke arah dasar mulut. Minta pasien bernapas dengan mulut.
f. Masukkan cermin nasofaring yang telah dihangatkan terlebih dahulu tanpa menyentuh organ sekitarnya
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
24
g. saat melewati uvula minta pasien mengucapkan “a” arahkan ke organ yang akan kita nilai : nares posterior (kogne), septum posterior di antara nares konka superior, fossa rossen muller + locus tuba dinding posterior lateral-medial, posterolateral. Dimana
terdapat fossa nares, mukosa nasofaring
9. Bagaimana Cara Pemeriksaan Orofaring?a. Siapkan alat dan bahan berupa tongue spatel, sumber
cahaya yang terarah (head lamp).b. Siapkan ruangan dengan pencahayaan cukupc. Positioning pasien, duduk berhadapand. Minta pasien membuka lebar mulutnyae. Sibakkan suluruh bibir dengan tongue spatel, nilai keadaan
gigi dan gusif. Tekan 2/3 anterior lidah dengan tongue spatel ke arah basis
lidah. Nilai cavum oris, palatum durum, palatum mole, uvula, tonsil, arcus anterior (palatoglossus), arcus posterior, dinding orofaring, tonsil kanan dan kiri.
g. Lepaskan tongue spatel, tempelkan lidah ke palatum, nilai dasar mulut
h. Julurkan lidah, gerakkan ke kiri dan ke kanan untuk mobilitas
10. Bagaimana Cara Pemeriksaan Laringoskopi Indirek ?a. Siapkan alat dan bahan : cermin laringoskop, head lamp,
tongue spatel, kassa, handscoenb. Siapkan ruangan dengan pencahayan cukupc. Positioning pasien duduk berhadapand. Informed consent
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
25
e. Minta pasien membuka mulut lebar, julurkan lidah sejauh mungkin, pegang dengan kassa untuk fiksasi sehingga tidak tertarik ke dalam.
f. Cermin yang sudah dipanaskan masuk tanpa menyentuh organ sekitarnya, saat melewati uvula minta pasien mengucapkan “A”. Arahkan cermin ke bagian yang akan kita nilai:mukosa laring, epiglotis, basis lidah, sinus piriformis, plica vocalis, pli area epiglotis, plica, pilca, plica, rimaglotis, trakea.
B. Bimbingan dr. Fatah II
1. Bagaimana Cara Pemeriksaan Transluminasi/ diaphanosropia? Siapkan alat berupa sumber cahaya terarah seperti
penlight dan sumber cahaya memendar seperti lampu heyman (lampu 6 volt bertangkai panjang)
Siapkan ruangan yang gelap, sumber cahaya hanya dari kita.
Sinus Frontalis Untuk memeriksa sinus frontalis sinistra. Dekatkan pen
light sedekat mungkin dengan kulit pada daerah kantus media dextra ke arah superior, ditekan merata sehingga tidak ada cahaya yang bocor. Perhatikan cahayanya gelap/terang.
Untuk memeriksa sinus frontalis dextra. Dekatkan pen light sedekat mungkin dengan kulit pada daerah kantus media sinistra ke arah superior, ditekan merata sehingga
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
26
tidak ada cahaya yang bocor. Perhatikan cahayanya gelap/terang.
Sinus MaksilarisCara 1 Minta pasien membuka mulut lebar-lebar, lampu ditekan
pada margo inferior orbita ke arah inferior Cahaya yang memancar ke depan ditutup dengan tangan
lain Palatum durum homolateral berwarna terang
Cara 2 Minta pasien membuka mulut Masukkan lampu (volt srendah mungkin, watt besar lebih
bagus) yang telah diselubungi tabung gelas kedalam mulut pasien
Mulut pasien ditutup Nilai cahaya yang memancar dari mulut dan bibir atas
pasien, tutup dengan tangan kiri
Hasil dinding depan di bawah orbita tampak bayangan seperti bulan sabit
Interpretasi perbedaan terangnya sinus kiri dan kanan dinilai dengan skor 0-3 atau 1-4. Dimana hasil bermakna jika salah satu sisi lebih gelap atau lebih terang. Bila kedua-duanya sama tidak bisa disimpulkan dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
27
0 Sangat gelap 11 Gelap 22 Terang 33 Sangat terang 4
2. Bagaimana Cara Pemeriksaan Pendengaran ?Garpu tala. Amplitudo beda, frekuensi sama
a. Tes RinneMembandungkan hantaran gelombang suara melalui udara dan melalui tulang pendengaran
b. Tes WeberMembandingkan hantaran tulang-tulang pendengaran telinga kiri dan kanan
c. Tes SwabachMembandingkan hantaran tulang pemeriksa dan yang diperiksaSyarat : pemeriksa harus dipastikan normal dengan audimetri, orang normal mampu mendengar 0-20 db
3. Apa Relevansi Anamnesis Dengan Nalar Klinis?a. Data Umum
Info terkait kelainan tertentu pada umur tertentu, jenis kelamin tertentu, lingkungan tertentu
b. Keluhan UtamaMengarah ke organ yang bermasalah
c. Riwayat penyakit Apakah akut/kronik/kronik eksaserbasi akut Apakah keluhan utama merupakan komplikasi atau
primer
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
28
Contoh :Pasien dengan KU sakit kepala, dari RPP curiga rhinits alergik maka sakit kepalanya merupakan sekunder, bukan primer
Tentukan terapiMedika mentosaOperatifBila dari anamnesis tidak didapatkan riwayat pengobatan sebelumnya maka operatif bukan pilihan pertama
Riwayat Penyakit KeluargaTerkait penyakit yang herediter
4. Bagaimana cara pemeriksaan keseimbangan?a. Tes Romberg
pemeriksa berdiri dalam jarak dekat untuk menjaga bila pasien jatuh
Mintalah pasien berdiri dengan kaki berhimpit dan kedua lengan disisi tubuh
Kedua mata pasien terbuka dan kemudian mintalah keduanya dipejamkan
Normal adnya gerakan tubuh dengan sedikit bergoyang Bial pasien jatuh kesamping karena hilangnya
keseimbangan, tes romberg positif.b. Tes Satu Kaki
Minta pasien berdiri pada srau kai dengan mata tertutup Kedua lengan lurus dan tetep disisi tubuh Ulangi prosedur ini pada kaki satunya Normal, keseimbangan berkisar 5 detik dengan sedikit
goyangan tubuh
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
29
Penyimpangan apabila pasien menggerakkan badan dan mengayunkan kakinya untuk mencegah agar tidak jatuh
5. Bagaimana cara pemeriksaaan koordinasi?a. Test Menyentuh Hidung
Demonstrasikan setiap manuver ini terhadao oasien dan minta pasien mengulanginya
Perhatikan kehalusan dan kesimbangan gerakan tersebut untuk memriksa fungsi motorik halus
Mintalah pasien mengekstensikan lengan keluar sisi tubuh dan sebtuhkan setiap jari ke hidung
Mintalah pasien melakukan dengan mata terbuka kemudian dengan mata terpejam
Normal pasien dapat menyentuh hidung secara bergantian
Penyimpangan terjadi apabila pasien tidak mempunyai kemampuan menyentuh hidung, gerakan tampak kaku, tidak terkoordinasi, lambat, tidak teratur.
C. BIMBINGAN dr. FATAH III
1. Otitis eksterna timbul nyeri menelan?Karena ad ahubungannya dengan mandibular joint
2. AWO pemanasan? Fisioterapi pakai penyinaran3. Benda asing organik dan nonorganik?
Anorganik –mengembang menyebabkan obstruksiOrganik – traumatik, infeksi
4. Sinusitis dentogen5. Indikasi pemeriksaan BERA pada anak yang mengalami
keterlambatan bicara.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
30
6. Peritonsiler abses7. Pemriksaan penciuman dengan amonia8. Tonsilitis subjektif/objektif
Ada penyempitan CAE, ada serumen yang menutup CAE, SNHL, OMA supurasi
9. Mengapa laringitis pada anak sering menimbulkan obstruksi saluran napas?Faktor anatomi sehingga anak-anak susah mengeluarkan sekret
10. Perasat Heimlich11. Laringomalasia
Terjadi gangguan metabolisme kalsium ditandai dengan kartilago epiglotis yang tidak bisa berdiri tegak. Jika pasien ditelungkupkan, epiglotis jatuh ke depan (basis lidah). Jika kasusunya laringomalasia, seumur hidup harus pakai kancung tracheostomi
12. Papiloma laringTidak perlu tracheostomi setelah papil diangkat. Papiloma bersifat jinak dan frekuensinya tinggi.
13. Menghentikan perdaran epistaksis dengan daun sirih?Cara menghentikan epistaksis ada mekanik, fisik, biokimiawi.
14. Cara membedakan epistaksis anterior dan posterior?Pasien diminta untuk duduk tegak, kepalanya lurus tanpa
menengadah. Dilihat di orofaring ada tetesan darah yang mengalir di orofairng atau tidak. Kalau ada epistakis posterior.Salah satu komplikasinya adlah hemotimpanum karena darah dari epistaksis masuk ke tuba eustachius terutama jikan pasien mengalami epistaksis sewaktu tidur.
15. Miringotomi kenapa dilakukan di kuadran postero-inferior?
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
31
Prinsipnya membuat lubang diposisi terendah (inferior).Posterior karena diposisi itu tidak terdapat organ-organ pendengaran sehingga lebih aman dilakukan. Bila di anterior ada foramen ovale dan foramen rotundum.Lebih bagus dilakukan di pars tensa flacisa karena vaskularisasinya lebih bagus dan regenerasinya cepat, tetapi dapat menyebabkan granulasi.
16. Rhinitis alergi tidak boleh makan makanan yang banyak?Tidak ada relevansinya
17. INDIKASI dan Prinsip BERA18. Letal midline granuloma?19. Weigner disease20. Menghentikan epistaksis ?
Dikompres, tampon, di tekan, tampon vaselin, foley catheter untuk menekan kapiler
21. Apakah pada pasien dengan otitis eksterna cae dapat berair?Bisa, dari furunkel /abses.Bila tidak berasal dari furunkel/abses bisa/tidak?Laserasi bisa menimbulkan sekret yang jumlahnya sedikit bila tidak mengalami infeksi sekunder.
22. Pada kasus apa kita bisa mendiagnosis OMA jika ada sekret> saat ada ISPA yang menyertai23. Otitis eksterna kronik hanya otomikosis.
24. Apa yang terjadi bila terapi tidak adekuat?bisa menimbulkan otomikosis ataupun ototoksik
25. Pada pasien dengan OMA perforasi membran timpani.Pasien harus kontrol setiap 1 bulan, 3 bulan apa bila tidak ada keluhan.Perforasi sub total masih bisa sembuh dengan regenerasi selnya. Karen ayang berpengaruh adalah sifat perforasinya
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
32
fibrotik-ada penebalan pad apinggir luka, yang artinya tidak bisa regenarasi dan harus timpanolasti atau tepi luka tanpa penebalan.
26. Pilihan terapi pada OE topikal atau sistemik?Topikal yang berkepanjangan dapat menyebabkan otomikosis dan ototoksik.Bila topikal tidak bagus diberi sistemik.Laukan kultur dan uji resistensi bila >5hari tidak sembuhAtau sistemik diberikan bila kita curiga infeksi sudah menyebar melebihi jarinagn superficial. Bagaimana mengetahuinya? Infeksi lanjut dpat dicurigai bila ada nyeri tekan tragus atau nyeri tarik aurikula. Sedangkan nyeri lokal pada infeksi superficial saja.
27. Beda faringitis bakteri dan viral ?
D. BIMBINGAN dr. FATAH IV1. Kenapa pada pasien sinusitis diberikan antibiotik selama 10-
14 hari walaupun gejala sudah hilang?Karena penelitian menyatakan begitu
2. Pada pasien dengan keluhan utama tinitus, mengapa diagnosisnya OE?Karena dari pemeriksaan fisik didapatkan penyebab tinitus adalah serumen yang menyebabkan OE, sehingga kita hrus menghilangkan etiologinyaTinitus dapat juga disebabkan oleh OMA dan perforasi membran timpani.
3. Apa tujuan dan indikasi fisioterapi pada pasien sinusitis?IndikasiPasien menolak untuk operasi
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
33
Sinusitis yang kurang berspon terhadap operasiTujuanMenghangatkan sinus dan mengeluarkan sekret
4. Mengapa prebiskusis sering terjad pada pria dibandingkan wnaita?Kemingkinan karena kegiatan pria lebih banyak dibandingkan wnaita, namun belum ada penelitian yang menegaskan hubungan keduanya, bahkan beda lokasi pennelitian juga mempengaruhi hasil. Serta prebiskusi tidka pengaruhi oleh hormonal dna jenis kelamin.
5. Bagaimana patofisoligi sinus paranasal?a. Infeksi pericontinuatum : bakteri, jamur, masuk melalui
udaraa) Dentogenb) Meningitis
b. Sumbatan KOM ; rinitis akut atau polip yang menyebabkan sekret tidak bisa dikeluarkan
c. Tidak ada masalah di ostium tetapi sekret banyak (hipersekresi) karena rinitis alergi .sehingga silia tidak bisa maksimal melakukan clearence nya.
d. Hiperviskositas, ostium tidak ada maslaah, sekret tidak banyak tetapi mukoid sehingga silia tidak mampu membersihkan.
Tugas! Bikin lokasi terjadi sinusitis paranasa;
SINUS maksila
frontalis
ethmoidalis
Sphenoidalis
Infeksi
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
34
perikontinuitatumObstruksi meatusHipersekresihipersalivasi
Patofisologi:
6. Kapan kita melakukan FESS dan AWO ?
FESS AWOSetelah kita bersihkan dan pastikan tidak ada maslahTidak mengatasi karena
clearence tidak adekuat
Rinitis alergi teratasi karena dibuatnya jalan keluar sekret
Menjadi hambatan bial ada polip, deviasi, dll
Polip, deviasi, dll tidak menjadi penghalang
Infeksi perikontinuitatum bisa berulang
Kemiunngkinan berulangnya infeksi lebih kecil
7. Mengapa setelah di operasi AwO sinusitis bisa berulang kembali?
Lubang artificial bis amnutup kembali dengan proses regenerasi dan perbaikan sel, sehingga suasana anaerob dapat terjadi kembali
8. Beda tumor berasarkan gejala klinis dan lokasi
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
35
Lokasi GejalaSupraglotic Kesulitan
menelanGlotic Serak dan sesak Menutupi rima
glotisObstruksi
saluran napas
subglotic Sesak Menutupi jalan nafas / trakea
Tumor esofagus dan supraglotic tidak bisa dibedakan
9. Indikasi operatif sinusitisBila medikamentosa tidak memberikan hasil yang memuaskanAda airfluid level, silia sudah tidak berfungsi baik
10. Air masuk telinga mengapa harus dimasukkan air kembali?Air memiliki tegangan dimana dalam kasus ii anomali air sebagia cairan berlaku, air dalam tabung yang sempit mengisi penuh dan memiliki tegangan sehingga tidak bisa keluar. Untuk menghilangkan tegangan itu, dimasukkan air agar seluruh tabung terpenuhi dan tegangan air hilang sehingga air dpaat keluar.
11. Kenapa sinusitis maksilaris dextra lebih banyak dibadingkan sinusitis maksilaris isnistra?
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
36
Jika ada infeksi dentogen, mungkin saja terjadi sinusitis pada salah stau sinus.Berdasarkan sunah nabi, kita disarankan untuk tidur miring ke kanan- meatus di letak tertinggi. Sedangkan bial tidur miring ke kiri meatus kiri terletak di daerah terendah. Sehingga orang-orang yang tidu rmiring ke kiri lebih banyak terkena sinusitis maksilaris dextra.
12. Indikasi operasi tonsilitis?Tonsilitis yang merdang 3 kali dalam setahun
13. Mengapa post op Awo dihindari minum pans, dingin, dan pedas? (pertanyaan ujian)
BIMBINGAN dr. HANGGORO
1. Prinsip pengobatan THTPemeriksaan, memeriksa keluhan utama. Contoh pada tuli konduktif dari pemeriksaan didaptkan serumen, OMSK, ruptur membran timpani yang cocok dengna penyakit CHL nya
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
37
Pada tuli SNHL Prebiskupis-SNHL pda frekuensi tinggiNoice induce – SNHL pada frekuensi 400 HzObat-obat ototoksikTrauma tumpul – terjadi penurunan pendengaran pada semua frekuensi
TenggorokkanSakit menelan, radang akut/kronik, corpus alienum, neuritis (saraf terinfeksi) ditemukan pada pemeriksaan fisik.
Hidung tersumbatInfeksi-sifatnya mendadakCorpus alienum tersumbatnya unilateralTraumaTumor
Reffered pain = nyeri alih
KUMPULAN PERTANYAAN
TELINGA
1. Kasus OMA dengan perforasi memakai H2O2, adakah literatur yang menyebutkan? H2O2 diberikan pada sekret yang mukoid agar lisis, menciptakan suasana menjadi aerob.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
38
2. Cara membersihkan telinga yang baik dan benar?Jangan dibersihkan sendiri karena tidak tahu posisi serumen dimana berada, jika sudah bersih jangan dikorek-korek. Dibersihkan setelah habis mandi
3. Kenapa saat telinga kemasukan air, air dimasukkan kembali? Bia air masuk dan terperangkap terdapat tegangan permukaan sehingga air yang terperangkap bisa keluar.Bila air masuk dan diserap serumen, serumen mengembang, menutup liang telinga, harus di spooling.
4. Apakah pada semua kasus OMA akan terjadi recurrent?5. Apakah pada semua kasus OMA terjadi stadium resolusi?
Tidak semua stadium harus terjadi, bisa saja hanya sampai stadium hiperemis diobati dan smebuh maka mencapai stadium resolusi.
6. Pada kasus OMSK, apakah letak perforasi membran timpani berpengaruhkan pada prognosisnya?
7. Kenapa pada geriarti lebih sering SNHL daripada OHL? Pada geriarti membran telinga mengalami sklerotik
8. Mengapa serumen keras pakai karbogliserin dengan H2O2? Karbogliserin harganya lebih murah berupa minyak yang kerjanya sebagai emolien, namun jarang ada di pasaran
9. Kenapa prebiskupis sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita? Karena laki-laki memiliki aktifitas lebih banyak dibandingkan wanita
10. Otomikosis diberi obat antifungan dan steroid?harusnya antifungal saja
11. Pemeriksaan pendengaran pada anak kecil yang dicurigai memiliki gangguan pendengaran?
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
39
12. Mengapa pada tuli sensorial timbul tinitus pada nada tinggi (4000 hz)?
HIDUNG
1. Pada pasien yang menunjukkan gejala klinis sinusitis namun pada hasil foto rontgen tidak menunjukkan adanya sinusitis, apakah diagnosis sinusitis tetap ditegakkan?Hasil pemeriksaan fisik? Terapi apa yang diberikan?
2. Mengapa pada pasien sinusitis kepala terasa berat? Adanya perpindahan cairan akibat gravitasi, sedangkan rongga sinus tidak di desain untuk menampung cairan dan terdapat rangsang nyeri di muka. Nyeri karena inflamasi tidak terkait posisi tubuh karena seluruh permukaan sinus terinfeksi
3. Apakah ada kecenderungan sinusitis terjadi pada bagian kiri/kanan?Tidak ada bila secara anatomis simetris dan secara fisiologis tidak ada kelainan.
4. Mengapa pada pasien sinusitis mengeluhkan mencium bau busuk walaupun tidak ada sekret? Karena reseptor olfaktorius di mukosa hidung oedem atau hiperemis. Pus terjadi karena infeksi bakteri anaerob
5. Pada AWO, kenapa urutan pemakaian NaCl, H2O2 dan betadine?NaCl untuk washed out H2O2 3% untuk melisisikan sekret-sekret pada rongga sinus, betadine.
6. Bagaimana patofisologi infeksi pericontinuatum, obstruksi meatus, hiperviskositas, hipersekresi?
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
40
TENGGOROKKAN
1. Bagaimana cara membedakan tonsilitis akut yang berulang dengan tonsilitis kronik yang sering mengalami eksaserbasi akut?
2. pada terapi operatif tonsilitis kapan dilakukan tonsilektomi dan kapan dilakukan tonsiloadenoidektomi?
3. Faringitis viral dan bacterial secara gejala klini sama, bagaimana membedakannya?
4. Kultur, namun tetap diobati terlebih dahulu walau belum tahu etiologinya apa.
5. Mengapa tonsilitis akut terutama tonsilitis bakterial sering menyebabkan komplikasi berupa OMA pada anak?
6. Adenoidektomi. Tidak mungkin umur >14 tahun bisa mebesar kembali adenoidnya
7. Salah satu faktor predisposisi rokok terhadap tonsilitis kronik?
UMUM
8. Pada pengobatan CE antibiotik yang diberikan sebaiknya peroral, topikal, atau kombinasi?
9. Apa perbedaan Sp THT dangan Sp. THT-KL?10. Kenapa tidak memakia baju steril saat operasi?
Sebenarnya saya salah, namun saya paunya alasan :ETT anestesi tidak steril
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
41
Makanan yang masuk post op tidak sterilUdara yang masuk melalui mulut tidak steril Sehingga buat apa saya bersusah payah steril jika yang lain tidak? Beda hal nya dengan operasi yang butuh insisi dan di hecting,
Bea rinitis vasomotor dan rinitis alergik = Epistaksis bila tidak hiperemis boleh diberikan adrenalin
MATERI
PREBISKUSIS
Bersifat simetris bilateral, tidak bisa diobati dengan obat karen aprosesnya degeneratif, tetapi digunakan ABD
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
42
OMA
Stadium eklusi tuba eustachius Stadium hiperemis Satdium supurasi Stadium perforasi Stadium resolusi
OTITIS EKSTERNA
Radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus. Faktor yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan diliang telinga yang biasa normal / asam.
Pada keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman da jamur mudah predisposisi otitis eksterna: trauma ringan ketika mengorek telinga
Otitis eksterna akut
Sirkumskripta (furunkel=bisul)Kulit telinga bagian luar mengandung adnexa kulit (gland sebacea, serumen) ditempat itu dapat terjadi infeksi pada pilosebasea sehingga membentuk furunkel. Kuman penyebabnya biasa staph. Aureus dan staph. AlbusGejalanyarasa nyeri yang hebat, rasa nyeri timbul pada penenakn perikondrium, nyeri dpat juga timbul spontan pada waktu membuka mulut, terdapat gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga
Terapi
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
43
tergantung pada keadaan furunkel –bil asudah menjadi abses-aspirasi. Antibiotik lokal salep polymixin/bacitracin, antiseptik (asam asteta 2-5% dalam alkohol)Kalau dinding furunkel tebal dilakukan insisi lalu dipasang drainase. Biasanya tidak perlu diberikan antibiotik sistemik.
Otitis eksternadifus
Biasanya mengenai kulit CAE 2/3 dalam, tampak kulit liang telinga hiperemis dan edem yan tidak jelas batas-batasnya. Etiologi biasanya pseudomonas. Stap aureus, e.coliOtitis difus dapat juga terjadi sekunder pada OMSK
Gejala nyeri tekan tragus, CAE smepit, KGB regional membesar dan nyeri tekan (+). Ada sekret yang berbau
Terapipembersihan CAE, memasukkan tampon yang mengandung antibiotik ke CA, kadng diperlukan antibiotik sistemik
TONSILITIS
Adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Tonsilitis kronik adalah keadaan kronis tonsil setelah serangan akut yang terjadi berulang-ulang atau infeksi subklinis. Tonsilitis berulang terutama terjadi pada anak dan diantara serangan tidak jarang tonsil tampak sehat. Tetapi tidak jarang juga keadaan tonsil
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
44
di luar serangan terlihat membesar disertai dengan hiperemis ringan yang mengenai pilar anterior dan apabila tonsil ditekan keluar detritus
Etiologi 25 % streptococcus dan hemolitikus 25% steprococcus golongan lain Sisanya :pneumococcus, stafilococcus, H. Influenza
Berdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan orofaring, dengan mengukur jarak kedua pilar anterior dibandingkan dengan a=jrak permukaan medial kedua tonsil maka gradasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi :
To = tonsil masuk di dalam fossa T1 = <25% volume tonsil dibanding dengan volume orofaring T2 = 25-50% volume tonsil dibanding dengan volume orofaring T3 = 50-75% T4 = >75%
Indikasi TonsilektomiIndikasi absolut: Menyebabkan sumbatan jalan napas, disfagia berat, gangguan
tidur, terdapat komplikasi kardiopulmonal Abses peritonitis yang tidak respon terhadap pengobatan medis,
drainase Menimbulkan kejang demam Akan dilakukan biopsi untuk pemeriksan patologi
Indikasi relatif 3x lebih infeksi tonsil per tahun Halitosis akibat tonsilitis kronik Tonsilitis kronik bereulang
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
45
TONSILITIS AKUT1. Viral2. Bakterial
Tonsilitis bakterial. Masa inkubasi 2-4 hari. Gejala dan tanda nyeri tenggorok , nyeri waktu menelan, demam dengan suhu tubuh tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu makan dan rasa nyeri di telinga. Rasa nyeri di telinga karena reffered pain melalui saraf N. IX. Pad apemriksaan tampak tonsil membengkak hiperemis dan terdapat setritus berbentuk folikel, lakuna atau tertutup oleh membran semu
Therapi Antibiotik spektrum luasseperti penisilin dan eritromisin, antipiretik, obat kumur yang mengandung desinfektan.
KomplikasiOtitis media akut, sinusitis, abses peritonsil (quincy throat), bronkitis, glomerulonefritis akut, miokarditisAkibat hiertrofi tonsil akan menyebbakan :Pasien bernapas mellaui mulut, snooring, gangguan tidur karena sleep apneu (obstructive sleep apneu syndrom)
Tonsilitis Kronik
Predisposisi rangsangan menahun dari rokok, bebrapa jenis makanan, higiene mulut buruk, , kelelahan fisik, pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat, sebagian besar terjadi pada anak-anak
Komplikasirinitis kronik, sinusitis, rinitis media secara percontinuitatum
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
46
Gejala dan tanda Tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus
melebar dan beberapa kripsi terisi detritur, rasa ada yang mengganjal di tenggorok dan kering, nafas berbau
Abses peritonsil Terjadi sebagai komplikasi tonsilitis akut/ infeksi yan
bersumber dari keelanjar mukus Weber di kutu atas tonsil
PatologiDaerah superior dan lateral fosa tonsilaris merupakan jaringan ikat longgar dan karena itu infiltrasi supurasi ke ruang potensial peritonsil tersering menempati daerah ini sehingga tampak palatum mole membengkak
Gejala dan tanda ada gejala dan tanda tonsilitis kaut, odifagi yang hebat, biasanya pada sisi yang sama juga terjadi nyeri telinga, mungkin terdapat muntah, muulut berbau, hipersalivasi, suara guma (hot potato voice), kadang-kadang sukar membuka mulut (trismus), pembengkakna kelenjar submandibula dengan nyeri tekan.
CARA PEMERIKSAAN PENDENGARAN
Untuk memeriksa pendengaran diperlukan pemriksaan hantaran melalui udara dan melalui tulang dengan memakai garpu tala atau audipmeter nada murni kelainan hantaran melalui udara menyebabkan tuli kondi=uktif, berarti ada kelainan di telinga luar datau telinga tengah seperti atresia liang telinga. Eksostosis lian telinga, serumen, sumbatan tuba eustachius serta radang telinga tengah. Kelainan di telinga dalam menyebabkan tuli sensorineural koklea atau retrokoklea.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
47
Secara fisiologik teling adapat mendengar nada antara 20-18000 Hz untuk pemdengaran sehari-hari yang paling efektif antara 5500-2000 Hx. Oleh karen aitu untuk menenrima pendengaran dipakai garputala 512, 1024, dan 2048 Hz.
ODINOFAGI
Nyeri tenggorok akibat adanya akelainan pada nasofaring, orofaring, hipofaring. Farinh kantong fibromuskuler Yng bentuknya seperti corong yang besar dibagain atas dan sempit di bagian abwah. Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esofagus setinggi vertebrae cervical 6
Superior : berhubungan dengan rongga hisung melalui koasne Anterior : berhubungan dengan rongga mulut melalui sinus
nasofaring Iinferior : laring di bawah mellaui asitus laring dan ke bawah
berhubungan dengan esofagus
Dinding faring dibentuk oleh: Selaput lendir Ratia faringobasiler Pembungkus otot Sebagian fasia bukofaringeal
FARINGITIS
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
48
Peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin, dan lain-lain
Faringitis akuta. Faringitis viral sering menagalami infeksi sekunderb. Gejal dan tanda :c. Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggork, sulit meneland. Pemriksaan : faring dan tonsil hiperemise. Etiologi : virus influenza, coxsachievirus, CMV, adenovirus, EBVf. Tehray : istirahta dan minum cukup, kumur dengan ai rhangat,
analgetik jika perlu
Faringitis Bakterialis
Gejala dan tanda nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai demam dengan suhu tinggi, jarang disertai batuk
Pemeriksaan tonsi membesar, fairng dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukannya. Bberap ahari kemudian timhul bercak petekie pada palatum dan faring. Kelenjar limfe leher anterior membesar, kenyal, dan nyeri pada penenkanan
Terapi Antibiotik : penicilin G 50.000U/kgBB Amoksisilin 50mg/kg BB 3x1 sehari selama 10 hari Pada dewasa 3x500mg selama 6-10 hari atau Eritromicin 4x500mg /hari Kortikosterois : Dexametasone 8-16 gr Analgetik Kumur dengan air hangat atau antiseptik
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
49
FARINGITIS LAIN-LAIN Fungal e.c candidia albicansPada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemisTerapi Nistatin dan anal getika
Gonoe , terapi : ceftriaxon
Faringitis Kronik
Terdapat 2 bentuk
Faringitis kronik hiperplastikTerjadi perubahan mukosa dinding posterior faring. Mukosa dinding posterior tidak rata dan berglanuralGejala mula-mula tenggorokkan gatal dan akhirnyabatuk yang berdahakTerapi lokal- kaustik faring dengan larutan nitras argenti atau dengan elektocauter . simptomatis – obat kumur atau tablet hisap
Faringitis kronik atrofi
Sering timbul bersamaan dengan rinitis atrofi. Pada pemriksaan tampak mukosa faring ditutupi oelh lendir yang kental dan bila diangkatt tampak mukosa kering. Terapi-obat kumur dan menjaga kebersihan mulut
RHINITIS
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
50
Rhiitis Alergi
Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma) tahun 2001 : kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terapapar alergen yang diperantarai oleh IgE. Merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasi atau reaksi laergi.
Reaksi alergi terdiri dari 2 fase :1. Immidiate phase allergic reaction2. Late phase allergic reaction
Alergen inhalan, ingestan, injektan, kontaktan
Klasifikasi rinitis alergirinitis alergi musiman, rinitis alergi sepanjang tahun
Berdasar sifat berlangsungnyaintermetten <4hr/mg/<4mg, persisten >4hr/mg/>4mg
Diagnosis Anamnesis
serangan yang berulang, rinore yang encerdan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, banyak keluar air mata.
Pemeriksaan fisik rinoskoi anterior : mukosa edema, warna pucat, atau vivid, disertai adanya sekret encer yang banyak.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
51
MATERI YANG BANYAK KELUAR di UJIAN
SINUSITIS
Pengertian Inflamasi mukoperiost satu/kiri sinus paranasal baik karena infeksi
dan non infeksi Inflamasi mukosa sinus paranasal
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
52
Patofisiologi SInusitisInfeksi Sinusitis Paranasal
Infeksi perikontinuitatum
Bakteri, virus, jamur, masuk mellaui ostium
Sumbatan KOMHipersekresi Hanya ada pada maxilaHiperviskositas Hanya ada pada maxila
Organ KOM edema-silia tidak bergerak karena mukosa yang saling berhadapan akan saling bertemu sehingga ostium tersumbat, tekanan (-) di rongga sinus-muncul transudasi-serous-inflamasi, lanjut terjadi hIpoksia-bakteri anaerob berkembang, sekret menjadi purulen, mukosa bengkak-perubahan mukosa secra kronik : Hipertrofi, polipoid, pembentukan polip dan kista
CT-Scan = gold standar Indikasi untuk sinusitis kronik yang tidak membaik dengan
pengobatan/pre op Sebagai panduan operator saat melakukan operasi sinus
Predisposisi ISPA ec virus Rhinitis (alergi, hormonal) Polip hidung Kelainan anatomi (deviasi, hipertrofi) Sumbatan KOM Dentogen Hipertrofi adenoid pada anak Lingkungan polusi, udara dingin Kebiasaan merokok-perubahan mukosa dan silia Infeksi gigi
Komplikasi
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
53
Dapat terjadi pada sinusitis akut/pada sinusitis kronik dengan eksaserbsi akut
Kelainan orbitasinus paranasal berdekatan dengan orbia – meningkatnya etmoid
Kelainan intrakranial meningitis, abses ekstradural, abses otak
Abses subperiostal : sering pada anak Mukokel
kista yang mengandung mukus, biasa pada sinus maksilaris
TerapiTujuan Mempercepat penyembuhanMencegah komplikasiMencegah menjadi kronik
Prinsip pengobatan Membuka sumbatan di KOM sehingga drainase dan ventilasi pulih
Medikamentosa: Golongan penisilin : amoksisilin (sinusitis akut bakterialis) Kuman resisten :produksi B-lactamase – kombinasi amoxilin-
klavulanat Sefalosporin generasi ke-2 Antibiotik diberikan 10-14 hari meskipun gejala hilang Dekongestan
untuk mengurangi produksi mukus untuk menghilangkan infeksi dan pembengkakakkan mukosa serta membuka ostium sinus
Antihistamin generasi ke-2 bisa ada alergi berat
Tambahan Analgetik
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
54
Mukolitik Steroid oral/topikal Pencucui rongga hidung dengan Na cCl/ pemanasan (diatermi) Irigasi Sinus maxila/proect 2 displacement therapy
Operatif
AWO / anthrostomi Washed Out, sinuskopi Pembuatan lubang pada sinus masila yang bisasnya menenmbus
meatus inferior Alat: trokat, NaCl, H2O2, betadine=menimbulkan rasa tidak nyaman
FESS/BSEF funcyional Endoskopi Sinus SUrgery Opersi sinus paranasal secara endoskopi untuk memperbaiki KOM Bedah endokopi sinus Indikasi
sinusitis kronik yan tidak membaik setelah terapi adekuat Sinusitis kronik + kista / polip ekstensif Sinusiitis + komplikasi Sinusitis jamur
CWL/Caldwell-Luc Pengangkatan rongga sinus maxilaris kemudian dilakukan
anthrostomiuntuhk drainase Indikasi operasi :
Sinusitis kronik Yng tidak membIK setelah terapi adekuat Sinusitis kronik disertai kista/kelainan irreversible/ adnya
komplikasi
Gejala sinusitis akutHidung tersumbat, demam, lesu, sakit kepala, hiros,mia/aanosmia, halitosis, post nasal drip-batuk, sesak.
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
55
Mukosa edema, hiperemi, nyeri tekan pada muka dan ingus purulen yang sering kali turun ke tenggorokSinus maxila : nyeri di pipiEthmois : nyeri di antara.belakang kedua boa mataFrontal : dahi/kepaaSpenoid :reffered pain di vertex, ociiptal, belakang bola mata
dan daerah mastoid
Gejala sinusitis kronik Sakit kepala kronik Post nasal drip Batuk kronik Gangguan tenggorokkan Gangguan telinga akibat sumbatan kronik muara tuba eustachius Gangguan ke paru seprti bronkitis (sino-bronkitis0 Bronkiektasis Serangan asma
Diagnosis AnamnesisPemeriksaan fisikTanda khas ada pus pada :-meatus medius : sinusitis maksila, ethmoid, frontal-meatus superior: eth,oid posterior, spenoidAlasan sinusitisrhinosinusitis : mukosa hidung & sinus secara embriologis berhubungan perdarahan sinusitis juga rhinitisgejala pilek, hidung buntu, hiposmia pada keduanyaAntihistamin : tidak rutin diberikan karena sifat kolinergiknya dapat menyebabkan sekret menjadi kental
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
56
SINUSITIS DENTOGENSinusitis karena kerusakan gigiSinus maksila jarang yang terkena kiria. Dasar sinus maksila sangat dekat dengan akar gigi rahang atas (p1.
P2, M1, M2,M3) sehingga infeksi gigi geligi mudah naik menyebabkan sinusitis
b. Ostium sinusitis maksila terletak lebih tingii dari sins sehingga drainase hanya tergnatung gerak silia
Dasar sinus maksila/processus alveolaris tempat akar gigi-rahang atas sehingga rongga sinus maksila hanya terpisahkan oelh tulang itpis dengan akar gigi bahkan kadang-kadnag tanpa pembatasInfeksi apikal akar gigi atau inflamasi jaringan perodental mudah menyebar secar alangsung ke sinus, peredaran darah, dan limfe
Curigasinusitis dentogen pada sinusitis maksila kronik yang mengenai satu sisi dengan sinusitis, ingu spurulen dan nafas berbau busuk
AntibiotikGigi harus dicabut/dirawat-
TELINGA
Luar (auris eksterna) 1/3 luar bagian kartilaginosaTengah (auris media) 2/3 dalam bagian tulangDalam (auris interna) 2/3 dalam bagian tulang
Telinga luar terdapatDaun telinga : terdiri dari tulang rawna elastis dan kulit
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
57
Liang telinga : 1/3 bagian luar rangka +tulang rawan, 2/3 bagian dlam terdiri dari tulang dengan panjang 2,5-3 cm
Liang telinga luar Lubangnya : meatus acusticus eksternusSalurannya: canalis auditorus externusLiang telinga berbentuk s
Telinga tengah terdiri :1. Membran timpani yang berfungsi menghantar udara2. Cavum timpani3. Tuba eustachii, emnghasilkan sekret untuk lubrikasi, memelihara
kelembaban di mukosa telinga4. Mastoid dan selule
Bentuk seperti kubus dengan batas:Luar : membran timpaniDepan : tuba eustachiiiBawah (inferior): v. Jugularis (bulbus jugularis)Belakang : aditus ad antrum, kanalis facialis pars vertikalisAtas : segmen timpani (meningen /otak)Dalam :berturut-turut dari atas hingga bawah kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis fasialis, tingkap panjang (oval window), tingkap bundar (round window), dan promontoriumTelinga dalam terdiri dari Tulang : labirinthous osseus Koklea : skala vestibuli (perilimf), duktus koklea
(endolimf), skala timpani Vestibularis
Kanalis semisirkularis : horizontal / lateral, superior/anterior, inferior
Membran labirinthus membranaceus
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
58
Ductus cochlearis : di dalam cochlea Saculus : di dalam vestibulum Ductus semisircularis : di dalam canalis semisircularis
Fungsi telingaTelinga luarMengumpulkan dan menghantarkan gelombang bunyi ke struktur-struktur di telinga tengahMelindungi membran timpani dari trauma benda asing dan efek termalBagian tersempit telinga adalah perbatasan antara telinga dan tulang rawan
Kenapa telinga harus ditarik ke arah posterolateral saat diperiksa? Karena bentuk anatomi yang berkelok
Infeksi pada liang telinga sering pada keadaan lembab dan hangat karena liang telinga membentuk suatu kantong berlapis epitel yang dapat merangkap kelembaban sehingga daerah ini menjadi rentan terhadap infeksi pada keadan tertentu.Bisa timbul nyeri di telingaKarena anatomi liang telinga bagian tulang sangat unik karena merupakan satu-satunya tempat di tubuh kita diman kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya jaringan sub kutan –sangat peka- tiap edem/pembengkakkan terdapat ruang untuk ekspansiKeluhan telinga dapat berupa: Gangguan pendnegaran (tuli) Berdengung (tinitus Rasa pusing yang berputar (vertigo) Rasa nyeri di dlam telinga (otalgia) Keluar cairan dari telinga (otore)
Anamnesis
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
59
Keluhan pada satu atau dua telinga Timbul tiba-tiba / bertambah bertahap Sudah berapa lama Riwayat trauma kepala/tertampar/trauma aqustik/terpajan bisng/
infeksi virus dan flu Gangguan terasa berat di tempat tenang/bising
SERUMENSekret kelenjar sebasea dan apokrin yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang telinga
Fungsi Bakterisidal, dari komponen asam lemak, lisozim dan imunoglobulin
dalam serumen Proteksi, mengikat kotoran, mengeluarkan bau yang tidka disenangi
serangga Pelumas, mencegah kekeringan dan pembentukan fisura pada
epidermis Sarana pengangkur debris epitel dan kontaminasi untuk dikeluarkan
drai membran timpani – serumen bisa keluar sendirikarena migrasi epitel keluar teilnga, gerakan silia dan bantuan saat mengunyah
Pada orangtua serumen lebih keras?Karena atrofi fisologis dari kelenjar apokrin, berkurangnya komponen keringat drai sreumen yang menyebabkan sumbatan telinga dan gangguan pendengaran
OE
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
60
Sirkumskripta (furunkulosis) radang telinga akut/kronik yang diseabkan oelh infeksi jamur dan vitus, dengan etiologi lain : trauma ringan dan mengorek telinga.Difusa
Faktor predisposisi1. Perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam (ph=6) menjadi basa
sehingga protkesi kuman menurun2. Perubahan suhu dan kelembaban lingkungan sehingga kuman suku
tumbuh di tempat kembab dan hangat3. Trauma bernang : air kotor, mengorek telinga
Prinsip penatalaksanaan membersihkan liang telinga dengan penghisap/kapas dengan hati-
hati agar kotoran tidak makin masuk Penilaian terhadap sekret, edem dinding kanalis dan membran
timpani mungkin keputusan apakah akan menggunakan sumbu untuk mengoleskan obat
Pemilihan pengobatan lokal Cairan bening – keluar serum-karen ada lesi
OTITIS MEDIA Kelenjar telinga tengah, peradangan sebagian atau seluruh mukosa tenlinga tengah, tuba eustachius, antrummastoid dan mastoid. Gangguan tuba-tekanan (-) telinga tengah (-) udara bertekanan (-) mengkerut, edema, dinding liang telinga berat-menarik cairan-eksudat / transudat
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
61
EfusiSembuh Fungsi tuba tetap terganggu infeksi (-) OMEFungsi tuba terganggu infeksi (+) – OMA : sembuh , OME, OMSK
Etiologi Perubahan tekanan udara tibia Alergi infeksi sumbatan : sekret, tampon, tumor
fungsi tuba eustachius saluran yang menghubungkan telinga tengah-nasofaring untuk ventilasi : menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengah
sama dengan tekanan udara luar drainase sekret menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke telinga tengah
tuba biasanya dalam keadaan tertutup, terbuka apabila O2 diperlukan masuk ke telinga tengah atau saat mengunyah, menelan, dan menguap
Otitis mediaSupuratif : OMA, OMSKNon-supuratif : OMS (serosa), OMM (mukoid)
ISPA dapat menyebabkan kongesti- beri dekongestanPada anak-anak karena anatomi tuba pendek, lumen lebih besar, horizontal, lembek, Self limiting disease
OMA (otitis Media Akut) Terjadi karena faktor pertahanan tubuh terganggu
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
62
Faktor utama disebabkan oleh sumbatan tuba : sekret/flu, tampon, tumor
Fungsi tuba terganggu Kuman masuk ke telinga tengah- telinga tengah tidak steril lagi Inflamasi peradangan
Kuman penyebab Bakteri piogenik : streptococcusInfluenza lebih banyak pada anak 5 tahun
Stadium OMA1. Oklusi Tuba
Penutupan Muara TubaGambaran Retraksi/Penyumbatan Mt Akibat Tekanan (-) Di Telinga TengahAkibat Absorpsi UdaraMembran timpani - utuh
2. Hiperemis : Hyema + EdeamaTampak Peradngan Melebar Di Membran TimpaniMembran Timpani Hiperemis, Edema (Eksudat Masih Belum Terlihat)Bersifat Serosa – Sukar Dilihat
3. Supurasi - BulgingEdem Hebat di Mukosa + TengahHancurnya Sel Epitel SuperfisialEksudat Purulen Di Cavum Timpani Membran Timpani Menonjol (Bulging)
Saat Pemeriksaan Weber Pada Stadium Supurasi, Jika Pada Saat :Tampak SakitNyeri HebatNadi + Suhu Meningkat
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT
63
Gelisah
Baik : Miringotomi
4. Perforasi: Mt Robek = DarahPemeriksaan TenangSuhu Tubuh TurunPemberian Antibiotik Terlambat/Vrulensi Kuman Meningkat, Tekanan Nanah MeningkatIskemik-Nekrosis Mukosa-Ruptur Membran Timpani – Nanah Keluar Ke Liang Telinga + Luar
Sekret Berkurang-Melebarnya Verina
Keluar Cairan Berbau, Kanal Dan Peradangan Akut-3 Hari
Supurasi – Baiknya Miringotomi- Insisi Membran Timpani#Insisi
RupturNanah Keluar Ke Liang Telinga Luar, Sulit Menutupnya
Gejala Tergantung Stadium Penyakit Dan Umur Pasien Utama
Nyeri Dalam Telinga Gangguan pendengaran, rasa penuh di telinga dan kurang
pendengaran Anak
gelisah, sukar tidur – stadium supurasi Menjerit saat tidur, diare, kejang-kejang, memegang telinga Demam Tinggi : Khas Pada Anak/Bayi
Diary Dokter Muda Risti’s – Stase Minor THT