2. identifikasi dan analisa data · universitas kristen petra 7 2. identifikasi dan analisa data...
TRANSCRIPT
-
Universitas Kristen Petra
7
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISA DATA
2.1 Tinjauan Fotografi
2.1.1 Definisi Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam
bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan “Grafo”: Melukis) adalah proses
melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.
Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari
suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut
pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini
adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,
digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran
pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya
tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma
(Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma &
Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital dimana film
tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang
menjadi Digital ISO (Benedictus, 2013).
2.1.2 Dasar-Dasar Fotografi
Berdasarkan website yang membahas tentang fotografi menurut Vierin,
dasar-dasar fotografi terdiri dari:
• Komposisi
Komposisi adalah pengaturan objek yang akan diambil gambarnya. Ada
sebuah aturan bernama the rule of thirds yang membuat Anda harus
membayangkan bingkai persegi panjang menjadi sembilan bagian yang
berukuran sama. Anda membutuhkan garis-garis vertikal dan horizontal
bayangan kemudian mencoba untuk menyelaraskan objek utama agar
komposisi tampak seimbang dan estetis.
www.petra.ac.idhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://digilib.petra.ac.id/help.html
-
Universitas Kristen Petra
8
• Tekstur
Tekstur merupakan kebutuhan sebuah foto yang membutuhkan
kecermatan oleh si pengambil foto. Tekstur melibatkan foto berupa
kompleksitas permukaan sepotong kayu atau kain bermotif yang seolah
bisa disentuh setelah gambar diambil.
• Kedalaman
Kedalaman adalah penciptaan rasa tiga dimensi dalam sebuah foto.
Kedalaman ini bisa diciptakan dengan mengatur fokus, pembingkaian dan
sudut pandang. Fokus melibatkan banyak zoom pada beberapa objek
tertentu, sehingga ia akan tampak begitu bening sementara sekelilingnya
buram. Sementara pembingkaian melibatkan identifikasi objek yang
tampak dekat, meskipun sebenarnya jauh.
• Garis
Di dalam sebuah foto, garis membimbing mata fotografer untuk
memperhatikan sekitar objek, sehingga menghasilkan foto yang menarik.
Misalnya, garis yang tidak sama bisa dianggap sebagai penyampaian
suasana hati yang berbeda. Garis horizontal berarti stabilitas, vertikal
adalah kekuasaan, kekuatan, dan pertumbuhan, sementara diagonal
menyampaikan tindakan dan dinamisme.
• Cahaya
Cahaya adalah salah satu dasar yang harus benar-benar Anda pahami jika
ingin memotret. Sebab fotografer harus tahu berapa banyaknya cahaya dan
arah cahaya yang bisa mempengaruhi hasil foto. Arah datangnya cahaya
merupakan esensi penting yang mengacu pada lokasi dan sumber asli
cahaya untuk menentukan distribusi bayangan pada foto.
• Pola dan bentuk
Ada tiga jenis aspek yang mendukung pola dan bentuk, yaitu, ritme,
simetri, dan segitiga. Ritme adalah bentuk foto yang diulang, kemudian
simetri merupakan foto yang diambil dari dua sisi yang berbeda,
sementara segitiga terbentuk dalam sebuah foto oleh sebuah garis
diagonal. Adanya pola dan bentuk akan membuat foto tampak lebih
menarik.
-
Universitas Kristen Petra
9
• Titik pandang
Dasar memotret terakhir adalah titik pandang posisi foto diambil. Titik
pandang yang berbeda antara fotografer dapat menghasilkan foto dan
persepsi yang berbeda. Hasil foto dari titik pandang rendah berarti
dominasi, kekuatan, dan otoritas. Sebaliknya, titik pandang tinggi
menyampaikan kerentanan dan kelemahan. (Vierin, 2013)
2.1.3 Tujuan dan Fungsi Fotografi
Fotografi merupakan bahasa gambar, hasil terakhir dari bentuk tertua
komunikasi percetakan. Berbeda dengan kata-kata yang diungkapkan atau ditulis,
fotografi adalah bentuk komunikasi yang dapat dipahami di seluruh dunia. Oleh
karena itu, maka dalam fotografi perlu mengutarakan sesuatu yang bernilai dan
diutarakan secara indah. Tujuan dari fotografi adalah komunikasi melalui bahasa
visual. (Benedictus, 2013)
2.1.4 Macam-Macam Fotografi
Klasifikasi terhadap macam-macam fotografi dilakukan untuk menjawab
bagaimana kategori ini dipahami dalam perspektif yang berbeda bedasarkan
teknik tujuan dan fungsi (Abdi 5) hingga kini fotografi telah dikategorikan
menjadi beberapa kategori antara lain:
• Portrait Photography
Setiap orang memiliki karakteristik dan kepribadian yang unik.
Itulah yang menjadi kekuatan utama portrait photography. Bukan
semata menampilkan foto orang semata, portrait photography yang
baik mampu menangkap ekspresi, mimik, kepribadian, suasana hati
seseorang agar foto yang dihasilkan lebih berkesan. Untuk itu, wajah
seseorang menjadi fokus utama agar kesan emosional dapat
dimunculkan. Meski demikian, hal-hal lain seperti latar belakang,
pencahayaan maupun gesture juga tak bisa dilupakan.
-
Universitas Kristen Petra
10
Gambar 2.1 Potret bapak tua
Sumber : http://siwana.club/new/p/portrait.awp
• Human Interest
Sama dengan portrait photography, subjek utama dalam human
interest photography adalah manusia. Namun ada hal mendasar yang
membedakan keduanya. Human interest (HI) lebih menonjolkan sisi
kehidupan dan interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya
dalam kesehariannya. Selain itu, lewat moment-moment yang
dibidik, fotografer diharapkan mampu membangkitkan perasaan
empati maupun simpati si penikmat foto.
Gambar 2.2 Potret bapak dan anak
Sumber : https://toddykoeshardanto.wordpress.com
-
Universitas Kristen Petra
11
• Aerial Photography
Foto-foto aerial membuat kamu layaknya seekor burung yang
sedang terbang di angkasa. Jenis fotografi ini mempunyai ciri khusus
yang sangat unik, yaitu teknik pengambilan gambar (angle) yang
dilakukan dari atas. Untuk bisa melakukannya, sang fotografer
membutuhkan alat bantu khusus seperti drone misalnya. Cara lain
yaitu dengan naik kendaraan seperti helikopter atau pesawat.
Gambar 2.3 Potret Monumen Bajra Sandi dari udara
Sumber : http://www.bali-indonesia.com.htm
• Landscape Photography
Keindahan alam merupakan anugerah dari Tuhan yang sangat
sayang untuk dilewatkan. Kamu bisa mempraktikkan landscape
photography dengan memotret pemandangan alam seperti pantai
atau gunung.
Gambar 2.4 Pura Ulun Danu
Sumber:http://www.lovethesepics.com/2012/11/7-sea-temples-of-beautiful-bali-the-island-paradise-of-1000-temples-51-pics/.google.com
-
Universitas Kristen Petra
12
• Macro Photography
Objek-objek berukuran kecil seperti hewan serangga, tumbuhan atau
bunga yang berada di sekitar kita seringkali luput dari perhatian dan
pandangan mata. Namun tidak bagi para pecinta macro
photography. Macro photography yaitu membuat subjek berukuran
kecil terlihat sangat dekat dan menampilkan detail yang tinggi.
Gambar 2.5 Bola mata
Sumber : http://www.hongkiat.com/blog/macro-photography-50
-remarkable-bits-of-life-we-overlook/
• Fashion Photography
Keindahan desain pakaian seperti baju dengan aneka motif, celana
maupun aksesoris fashion lainnya menjadi titik fokus utama dalam
fashion photography. Memang tak bisa dipungkiri, peran model
menjadi signifikan dalam fashion photography yang membuatnya
sering dicampuradukkan dengan portrait photography. Keduanya
bisa saja hadir dalam waktu yang bersamaan karena sama-sama
menampilkan orang. Namun, dalam fashion photography yang
menjadi penekanan adalah desain pakaian agar orang yang
melihatnya tertarik untuk membeli.
-
Universitas Kristen Petra
13
Gambar 2.6 Foto Model
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/424112489879774685/
• Street Photography
Realitas yang terjadi di jalanan merupakan prinsip utama dalam
aliran street photography. Mungkin terlihat sama dengan human
interest maupun photojournalism. Beberapa genre fotografi tersebut
memang saling bertautan. Namun ada ciri khusus yang membedakan
street photography dengan jenis fotografi lainnya. Street
photography merupakan suatu pendekatan yang berusaha
menampilkan realitas sesungguhnya yang terjadi di ruang publik
secara spontan.
Gambar2.7Berdoa
Sumber:https://stampsy.com/stamp/8016
-
Universitas Kristen Petra
14
• Architectural Photography
Architectural photography menampilkan keindahan bentuk
bangunan atau gedung sebagai subjek utamanya. Sang fotografer
harus jeli memperhatikan setiap sudut dan celah bangunan agar
memperoleh komposisi yang ritmis. Selain itu angle pemotretan juga
menjadi faktor penting agar foto yang dihasilkan tidak terlihat statis.
Architectural photography, sering dipakai untuk keperluan
komersial, misalnya untuk promosi hotel, apartment, maupun real
estate.
Gambar 2.8 Gapura khas Bali
Sumber: http://www.alamy.com/stock-photo-bali-traditional-
architecture-ubud-bali-indonesia-102485493.html
• Sport Photography
Olahraga tak hanya mempertunjukkan kebolehan sang atlet di arena
pertandingan. Dalam olahraga, ada banyak moment dramatis dan
menegangkan yang sangat menarik untuk direkam dalam kamera.
Lalu, muncullah istilah sport photography yang berusaha
mengabadikan setiap kejadian menarik di tengah lapangan atau
lintasan.
-
Universitas Kristen Petra
15
Gambar 2.9 Selebrasi Chelsea
Sumber : www.chelseafc.com
• Still Life Photography
Tantangan terbesar yang dihadapi sang fotografer dalam menerapkan
still life photography yaitu bagaimana membuat objek atau benda
mati terlihat lebih hidup. Dengan kata lain, subjek yang difoto tidak
hanya menampilkan benda mati semata. Lebih dari itu, still life
photography mampu bercerita kepada penikmat foto lewat
komposisi, properti, dan pencahayaan yang bagus. Layaknya
lukisan, still life photography terlihat abstrak namun mempunyai
makna atau maksud tertentu di baliknya. Jenis fotografi ini sering
digunakan untuk keperluan komersial seperti iklan dengan
menonjolkan bentuk atau tampilan produk.
Gambar2.10Kelereng
Sumber:https://id.pinterest.com/pin/12103492721824820/
-
Universitas Kristen Petra
16
2.1.5 Tinjauan Foto Esai
2.1.5.1 Definisi dan Karakteristik Foto Esai
Foto esai merupakan set foto atau foto berseri yang bertujuan untuk
menerangkan cerita atau memancing emosi dari yang melihat. Foto esai disusun
dari karya fotografi murni menjadi foto yang memiliki tulisan atau catatan kecil
sampai tulisan esai penuh yang disertai beberapa atau banyak foto yang
berhubungan dengan tulisan tersebut.
Menurut Arbain Rambey (Fotografer Senior Harian Kompas)
menyampaikan definisi esai foto dalam salah satu tulisannya yaitu "Menceritakan
sesuatu dengan beberapa foto serta esai punya ikatan antar foto yang kuat. Ibarat
novel, satu foto dengan foto yang lain punya ikatan alur dan urutan seperti bab-
bab dalam sebuah buku. Ada cerita yang mengalir dalam sebuah esai foto." Dari
definisi itu bisa ditemukan bahwa dalam sebuah esai foto, ikatan antar foto
haruslah sangat kuat, sehingga alur cerita esai foto itu tetap fokus dan tidak
melebar kemana-mana. (Marahimin, Par.4.)
2.1.5.2 Pengertian Foto Esai
Secara umum, sebuah foto esai tidak berbeda jauh dengan esai tulisan.
Hanya saja yang menjadi media utama disini adalah foto. Dalam menyampaikan
permasalahan yang diangkat, foto merupakan elemen utama, sementara naskah
yang menyertai hanya menjadi pelengkap saja. Karena elemen utamanya adalah
foto, maka konsekuensinya foto harus mampu menggantikan kata-kata. Sementara
hal-hal yang tidak bisa digambarkan oleh foto, dapat diungkap melalui naskah
atau caption
2.1.5.3 Perbedaan Foto Esai dengan Kumpulan Foto
Beberapa hal yang membedakan foto esai dengan kumpulan foto antara
lain:
• Foto esai memiliki tema
Dalam proses pembuatan foto esai perlu didukung dengan tema yang
kuat sehingga foto-foto dapat dirangkai sedemikian rupa dan
menghasilkan hasil akhir yang memuaskan.
-
Universitas Kristen Petra
17
• Foto esai cenderung berbau opini dan menggali emosi
Dalam menentukan foto esai, fotografer sebelumnya melakukan
pendalaman secara berulang-ulang ke lokasi dan terjun langsung ke
tengah problem serta menangkap detail-detail secara simbolik.
Sehingga fotografer dapat menangkap momen-momen yang
dianggap pentng yang sering tidak tertangkap kamera dalam sekali
sesi pemotretan biasa.
• Foto esai memerlukan narasi
Narasi atau caption adalah sebuah keharusan dalam membuat foto
esai. Karena ketika tanpa narasi, suatu foto esau menjadi tidak kuat
bahkan akan menjadi sulit dimengerti maknanya oleh orang yang
melihat.
2.1.6 Tinjauan Literatur Buku
2.1.6.1 Sejarah Buku
Buku pada awalnya hanya berupa tanah liat yang dibakar, mirip dengan
proses pembuatan batu bata di masa kini. Buku tersebut digunakan oleh penduduk
yang mendiami pinggir Sungai Euphrates di Asia Kecil sekitar tahun 2000 SM.
Penduduk sungai Nil, memanfaatkan batang papirus yang banyak tumbuh
di pesisir Laut Tengah dan di sisi sungai Nil untuk membuat buku.Gulungan
batang papirus inilah yang melatarbelakangi adanya gagasan kertas gulungan
seperti yang kita kenal sekarang ini. Orang Romawi juga menggunakan model
gulungan dengan kulit domba. Model dengan kulit domba ini disebut
parchment(perkamen).
Bentuk buku berupa gulungan ini masih dipakai hingga sekitar tahun 300 Masehi.
Kemudian bentuk buku berubah menjadi lenbar-lembar yang disatukan dengan
sistem jahit. Model ini disebut codex, yang merupakan cikal bakal lahirnya buku
modern seperti sekarang ini. Pada tahun 105 Masehi, Ts’ai Lun, seorang Cina di
Tiongkok telah menciptakan kertas dari bahan serat yang disebut hennep. Serat ini
ditumbuk, kemudian dicampur dan diaduk dengan air hingga menjadi bubur.
Setelah dimasukkan ke dalam cetakan, buku di jemur hingga mengering. Setelah
mengering, bubur berubah menjadi kertas. Pada tahun 751, pembuatan kertas
-
Universitas Kristen Petra
18
telah menyebar hingga ke Samarkand, Asia tenganh, dimana beberapa pembuat
kertas bangsa Cina diambil sebagai tawanan oleh bangsa Arab. Bangsa Arab,
setelah kembali ke negrinya, memperkenalkan kerajinan pembuatan kertas ini
kepada bangsa Morris di Spanyol. Tahun 1150, dari Spanyol, kerajinan ini
menyebar ke Eropa. Pabrik kertas pertama di Eropa dibangun di Perancis, tahun
1189, lalu di Fabriano, Italia tahun 1276 dan di Jerman tahun 1391. Berkat
ditemukannya pembuatan kertas inilah maka pembuatan buku di beberapa belahan
dunia semakin berkembang. (Sutadi, 2009)
2.1.6.2 Sejarah Penerbitan Buku di Indonesia
Di Indonesia, awalnya bentuk buku masih berupa gulungan daun lontar.
Menurut Ajib Rosidi (sastrawan dan mantan ketua IKAPI), secara garis besar,
usaha penerbitan buku di Indonesia dibagi dalam tiga jalur, yaitu usaha penerbitan
buku pelajaran, usaha penerbitan buku bacaan umum (termasuk sastra dan
hiburan), dan usaha penerbitan buku agama.
Pada masa penjajahan Belanda, penulisan dan penerbitan buku sekolah
dikuasai orang Belanda. Kalaupun ada orang pribumi yang menulis buku
pelajaran, umumnya mereka hanya sebagai pembantu atau ditunjuk oleh orang
Belanda. Usaha penerbitan buku agama dimulai dengan penerbitan buku-buku
agama Islam yang dilakukan orang Arab, sedangkan penerbitan buku –buku
agama Kristen umumnya dilakukan oleh orang-orang Belanda. Penerbitan buku
bacaan umum berbahasa Melayu pada masa itu dikuasai oleh orang-orang Cina.
Orang pribumi hanya bergerak dalam usaha penerbitan buku berbahasa daerah.
Usaha penerbitan buku bacaaan yang murni dilakukan oleh pribumi, yaitu mulai
dari penulisan hingga penerbitannya, hanya dilakukan oleh orang-orang Sumatera
Barat dan Medan. Karena khawatir dengan perkembangan usaha penerbitan
tersebut, pemerintah Belanda lalu mendirikan penerbit Buku Bacaan Rakyat.
Tujuannya untuk mengimbangi usaha penerbitan yang dilakukan kaum pribumi.
Pada tahun 1908, penerbit ini diubah namanya menjadi Balai Pustaka. Hingga
jepang masuk ke Indonesia, Balai Pustaka belum pernah menerbitkan buku
pelajaran karena bidang ini dikuasai penerbit swasta belanda. Sekitar tahun 1950-
an, penerbit swasta nasional mulai bermunculan. Sebagian besar berada di pulau
-
Universitas Kristen Petra
19
Jawa dan selebihnya di Sumatera. Pada awalnya, mereka bermotif politis dan
idealis. Mereka ingin mengambil alih dominasi para penerbit Belanda yang
setelah penyerahan kedaulatan di tahun 1950 masih diijinkan berusaha di
Indonesia.
Pada tahun 1955, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih dan
menasionalisasi semua perusahaan Belanda di Indonesia. Kemudian pemerintah
berusaha mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha penerbitan buku
nasional dengan jalan memberi subsidi dan bahan baku kertas bagi para penerbit
buku nasional sehingga penerbit diwajibkan menjual buku-bukunya denga harga
murah. Pemerintah kemudian mendirikan Yayasan Lektur yang bertugas
mengatur bantuan pemerintah kepada penerbit dan mengendalikan harga buku.
Dengan adanya yayasan ini, pertumbuhan dan perkembangan penerbitan nasional
dapat meningkat denganc epat. Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang
didirikan 1950, penerbit yang menjadi anggota IKAPI yang semula berjumlah 13
pada tahun 1965 naik menjadi 600-an lebih.
Pada tahun 1965 terjadi perubahan situasi politik di tanah air. Salah satu
akibat dari perubahan itu adalah keluarnya kebijakan baru pemerintah dalam
bidang politik, ekonomi dan moneter. Sejak akhir tahun 1965, subsidi bagi
penerbit dihapus. Akibatnya, karena hanya 25% penerbit yang bertahan, situasi
perbukuan mengalami kemunduran. Sementara itu, pemerintah melalui Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mashuri, kemudian menetapkan bahwa semua buku
pelajaran di sediakan kan oleh pemerintah. Keadaan tidak bisa terus-menerus
dipertahankan karena buku pelajaran yang meningkat dari tahun ke tahun. Karena
itu, diberikan hak pada Balai Pustaka untuk mencetak buku-buku yang dibutuhkan
dipasaran bebas. Para penerbit swasta diberikan kesempatan menerbitkan buku-
buku pelengkap dengan persetujuan tim penilai. Hal lain yang menonjol dalam
masalah perbukuan selama Orde Baru adalah penerbitan buku yang harus melalui
sensor dan persetujuan kejaksaan agung. Tercatat buku-buku karya Pramudya
Ananta Toer, Utuj Tatang Sontani dan beberapa pengarang lainnya, tidak dapat
dipasarkan karena mereka dinyatakan terlibat G30S/PKI. Sementara buku-buku
“Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai”, kemudian “Era Baru, Pemimpin
Baru” tidak bisa dipasarkan karena dianggap menyesatkan, terutama mengenai
-
Universitas Kristen Petra
20
cerita-cerita seputar pergantian kekuasaan pada tahun 1966 (Sutadi,2009)
2.1.6.3 Jenis-Jenis Buku
1. Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya
dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari
bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. Novel
lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen,
dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau
sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan
mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-
sisi yang aneh dari naratif tersebut. Novel dalam bahasa Indonesia
dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan
jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak.Majalah adalah
penerbitan berkala yang berisi bermacam-macam artikel dalam subyek
yang bervariasi.
Gambar 2.11 Cover Novel Star Trek
Sumber:http://memorybeta.wikia.com/wiki/File:Into_Darkness_novel_cov
er.jpg
-
Universitas Kristen Petra
21
2. Cergam
Arswendo Atmowiloto (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama
dengan komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan
lain-lain.
Gambar 2.12 Contoh cerita gambar
Sumber : http://boledibaca.blogspot.com/2012/12/
cergam-2-tanding-bola.html
3. Komik
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan
cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks.
Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam
koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
Gambar 2.13 Cover komik Doraemon
Sumber:http://www.goodreads.com/book/show/6131665-doraemon-buku-ke-9
-
Universitas Kristen Petra
22
4. Ensiklopedi
Ensiklopedia atau ensiklopedi, adalah sejumlah buku yang berisi
penjelasan mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun
menurut abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.
Kata “ensiklopedia” diambil dari bahasa Yunani; enkyklios paideia
(ἐγκύκλιος παιδεία) yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang
lengkap. Maksudnya ensiklopedia itu sebuah pendidikan paripurna yang
mencakup semua lingkaran ilmu pengetahuan. Seringkali ensiklopedia
dicampurbaurkan dengan kamus dan ensiklopedia-ensiklopedia awal
memang berkembang dari kamus. Perbedaan utama antara kamus dan
ensiklopedia ialah bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap
entri atau lemma dilihat dari sudut pandang linguistik atau hanya
memberikan kata-kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia
memberikan penjelasan secara lebih mendalam dari yang kita cari. Sebuah
ensiklopedia mencoba menjelaskan setiap artikel sebagai sebuah
fenomena. Atau lebih singkat: kamus adalah daftar kata-kata yang
dijelaskan dengan kata-kata lainnya sedangkan sebuah ensiklopedia adalah
sebuah daftar hal-hal yang kadang kala dilengkapi dengan gambar untuk
lebih menjelaskan.
Gambar 2.14 Cover Ensiklopedi Suku Bangsa Indonesia
Sumber:https://travelbon.com/buku-ensiklopedia-suku-bangsa
-
Universitas Kristen Petra
23
5. Nomik
Nomik adalah singkatan dari novel komik.
Gambar 2.15 Cover Nomik Winnetou
Sumberhttp://www.goodreads.com/book/show/6523046-suku-kiowa
6. Antologi (kumpulan)
Secara harfiah antologi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti
“karangan bunga” atau “kumpulan bunga”, adalah sebuah kumpulan dari
karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup
kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam
satu volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra
lain seperti cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam
pengertian modern, kumpulan karya musik oleh seorang artis,
kumpulan cerita yang ditayangkan dalam radio dan televisi juga tergolong
antologi. KBBI mendefinisikan antologi sebagai kumpulan karya tulis
pilihan dr seorang atau beberapa orang pengarang. Antologi dapat pula
disebut bunga rampai.
Gambar 2.16 Cover Antologi
Sumber : https://therosejournal.com/2015/01/28/novel-review-antologi-rasa-by-ika-natassa/
-
Universitas Kristen Petra
24
7. Dongeng
Dongeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan
kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral,
yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk
lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari
pemikiran seseorang yang kemudian di ceritakan secara turun-temurun
dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu atau lebih
dongeng. Sekarang, banyak buku-buku dongeng yang merupakan saduran
dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini.
Gambar 2.17 Cover buku dongeng
Sumber:http://www.bukukita.com/Anak-Anak/Cerita-Anak/90819-
Dongeng-Favorit-si-Kancil.html
8. Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau
mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang
perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian. Biografi yang
ditulis sendiri oleh tokohnya dinamakan autobiografi.
Gambar2.18CoverbukuJokowiSumber:http://bukuasia.blogspot.com/2013/04/jokowi.html
-
Universitas Kristen Petra
25
9. Fotografi
Karya-karya foto seseorang atau beberapa orang dapat saja dijadikan buku.
Buku jenis ini akan lebih menarik jika disertai keterangan mengenai
objeknya. Untuk kepentingan lain, buku fotografi ini bisa juga berisi
penjelasan mengenai cara atau strategi untuk menghasilkan foto-foto
seperti yang tercetak.
Gambar 2.19 Cover buku fotografi
Sumber : https://galihsedayu.com/2014/08/
10. Karya ilmiah
Laporan penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya.
Gambar 2.20 Cover skripsi
Sumber :https://www.slideshare.net/mobile/arifmulyono2/
cara-mengutip-skripsi
-
Universitas Kristen Petra
26
11. Kamus
Kamus adalah buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya
disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau
terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat
kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta
penjelasan tentang makna dan pemakaiannya (KBBI) Kamus berfungsi
membantu seseorang mengenal kosakata baru. Selain menerangkan
maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-
usul (etimologi) kata dan juga contoh penggunaannya. Untuk
memperjelas, kamus juga dapat disertai ilustrasi.
Gambar 2.21 Cover kamus Bahasa Bali
Sumber : https://paramitapublisher.com/?buku=detail&bid=745
12. Atlas
Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam
bentuk buku, atasl juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya
Google Earth. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara,
statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi.
Gambar 2.22 Cover atlas
Sumber:http://shafadyna.blogspot.com/2012/06/peta-atlas-globe.html
-
Universitas Kristen Petra
27
13. Ilmiah
Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya,
buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam
bahasa ilmiah. (Badio, 2008)
Gambar 2.23 Cover buku karya tulis ilmiah sosial
Sumber:http://www.suduthukum.com/2014/03/buku-karya-tulis-
ilmiah-sosial.html
2.1.7 Tinjauan Kebudayaan Bali
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki ibukota yaitu
Denpasar. Bali merupakan pulau yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan
Pulau Seribu Pura. Bali merupakan salah satu pulau yang merupakan surga wisata
yang memiliki daya tarik baik untuk wisatawan asing maupun wisatawan
domestic karena daerahnya memiliki keindahan yang mempesona. Masyarakat
Pulau Bali sebagian besar memeluk agama Hindu. Tidak hanya keindahan
daerahnya saja yang menarik wisatawan namun juga dengan keanekaragaman
kesenian serta kebudayaan yang ada di Bali juga dapat menarik wisatawan untuk
mengenal lebih dalam lagi.
Kesenian dan kebudayaan yang ada di Bali menjadikan Bali mempunyai
daya tarik yang kuat bagi para wisatawan. Kesenian dan kebudayaan di Bali
terdiri dari banyak aspek, seperti Rumah adat, Tarian, Tradisi, Pakaian Adat dan
Ritual.
-
Universitas Kristen Petra
28
• Pakaian adat Bali
Tidak ada nama khusus dari pakaian adat Bali. Oleh karena itu,
ketika banyak orang luar menanyakan tentang hal ini, orang-orang
Bali umumnya akan kebingungan. Mereka hanya akan menyebut
pakaian yang dikenakannya dengan nama “pakaian adat Bali”
• Rumah Hunian Adat Bali
Walaupun Gapura Candi Bentar menjadi ikon utama rumah adat
provinsi Bali, namun ternyata rumah adat bali yang sebenarnya
adalah sebuah bangunan yang memiliki bentuk segiempat dimana di
dalamnya terdapat beberapa macam bangunan yang memiliki fungsi
tersendiri. Seluruh bangunan tersebut di kelilingi oleh tembok atau
pagar pemisah dari lingkungan luar atau disebut Panyengker karang/
tembok batas rumah.
Gambar 2.2 Rumah adat Bali
Sumber : http://www.rumah-adat.com/2016/10/rumah-adat-bali.html
Gambar2.24PakaianadatBaliSumber:http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-
adat-bali-pria-wanita.html
-
Universitas Kristen Petra
29
• Ogoh-Ogoh
Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang
menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu
Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam
semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Dalam fungsi utamanya, Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta
Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai
keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari
Nyepi.
Gambar 2.26 Ogoh-ogoh
Sumber :https://www.paradisedivingbali.com/bali/information
• Tari Kecak
Berbeda dengan tarian tradisional umumnya, tari kecak tidak diiringi
oleh instrumen musik, melainkan oleh suara “chak-chak” yang
diutarakan para penarinya. Dari suara itu jugalah asal nama tarian
ini. Tarian ini dilakukan oleh sekelompok pria (yang jumlahnya bisa
mencapai ratusan) yang duduk melingkar sambil mengangkat kedua
tangan mengikuti irama dan dipimpin oleh seorang pendeta di
tengah. Tarian yang mengambil cerita dari Ramayana ini dicipatakan
pada tahun 1930-an oleh Wayang Limbak dan pelukis asal Jerman
Walter Spies.
-
Universitas Kristen Petra
30
Gambar 2.27 Tari Kecak
Sumber:http://nusantara-cultures.blogspot.com/2011/05/tari-kecak-
kecak-dance.html
• Tari Pendet
Tari pendet merupakan tarian Bali yang awalnya adalah tarian
pemujaan yang diciptakan oleh I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng
pada tahun 1950. Pada 1967, tarian tersebut diubah menjadi tarian
penyambutan. Tarian ini dibawakan oleh sekelompok gadis muda
yang masing-masing sambil membawa sangku, kendi, cawan, serta
perlengkapan sesajen lainnya. Adapun orkes gamelan yang
mengiringi tari pendet ini ialah gamelan gong, gamelan palegongan,
atau gamelan semar pagulingan. Gerakannya sederhana
namun dinamis, pendet sering dianggap sebagai dasar gerakan tari
tradisional Bali.
Gambar 2.28 Tari Pendet
Sumber : http://himanusantara.blogspot.com/2015/11/lebih-tau-kesenian-tari-indonesia.html
-
Universitas Kristen Petra
31
Selain dari macam-macam Tarian tradisional Bali yang sudah banyak
dikenal oleh masyarakat luas, ada satu tarian khas pulau Bali yang masih
jarang diketahui dan menarik minat wisatawan yaitu Tari Topeng
Wayang Orang.
2.1.7.1 Tari Topeng Wayang Orang
Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng
telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang
menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari
para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang
dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih
menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari. Cerita klasik Ramayana
dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi
utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk
pementasan sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.
Gambar 2.29 Tari Topeng Wayang Orang
Sumber : http://lifestyle.liputan6.com/read/2381906/tiga-genre-tari-bali-diakui-
komite-unesco
-
Universitas Kristen Petra
32
2.2 Analisa Data
Tari Topeng Wayang Orang adalah salah satu kebudayaan asli Pulau Bali
yang harus dilestarikan. Tari yang diperankan oleh orang yang menggunakan
topeng khas dalam suatu cerita ini merupakan salah satu kebudayaan tertua di Bali
Masalah yang timbul adalah Tari Topeng Wayang Orang ini adalah salah satu
kebudayaan yang sudah mulai dilupakan dan kurang menarik minat wisatawan.
Sedikitnya minat wisatawan asing maupun domestik kepada Tari Topeng Wayang
Orang ini juga dapat dilihat dari sedikitnya jumlah pementasan Tari Topeng
Wayang Orang ini. Walaupun jarang dijumpai di pementasan umum, Tari Topeng
Wayang Orang ini masih dapat dijumpai saat pembukaan upacara-upacara adat di
Bali.
2.3 Kesimpulan Analisa Data
Melalui beberapa data yang diperoleh menunjukkan bahwa kebudayaan
Tari Topeng Wayang Orang ini sesungguhnya adalah kebudayaan yang tidak
dapat dihapuskan dari kebudayaan Bali itu sendiri. Telah lama ada dan telah
melekat serta menjadi bagian dari kebudayaan Bali. Maka melalui perancangan
foto esai ini dapat menjadi alat komunikasi yang tepat untuk menjelaskan salah
satu kebudayaan Bali tersebut. Melalui beberapa penjelasan dan pengenalan
kebudayaan Tari Topeng Wayang Orang itu sendiri kepada masyarakat luas dapat
membantu kelestarian kebudayaan tersebut. Dengan kekuatan fotografi, dimana
fotografi esai sebagai sebuah media yang sangat tepat untuk bercerita dan
berkomunikasi
master index: back to toc: help: ukp: