2. kak perencanaan kawasan gor
TRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN KERJAKEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED)
PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA.KOTA MADIUN
TAHUN ANGGARAN 2012
1. LATAR BELAKANG :
Kawasan Stadion Willis dan Gelanggang Olah Raga Kota Madiun sertalingkungannya merupakan satu kesatuan kawasan yang tidak dapatdipisahkan yang menurut fungsi dan manfaatnya adalah untukmeningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang Olah Raga, yangmengarah dan membentuk manusia menjadi sehat baik jasmanimaupun dan rohani.Dilihat dari lingkungan kawasan Stadion dan GOR dengan kondisiyang ada saat ini perlu adanya penataan kawasan sehingga dapattertata dengan baik, dengan menambah/membangun sarana danprasana yang dapat menjadikan lingkungan yang sehat, nyaman,aman, kondusif.Oleh karena itu upaya-upaya menciptakan hal di atas, dalampenataannya diperlukan Perencanaan Teknis (DED) pada kawasanGOR di Kota Madiun menyesuaikan dengan anggaran yang ada padaalokasi tahun 2012.
2. MAKSUD DAN TUJUAN :Maksudnya agar kawasan Stadion dan GOR serta lingkungannyatertata dengan baik dengan fasilitas tempat Olah Raga disampingSepak Bola dan fasilitas olah raga yang lain serta ada tempat belanjadisekitarnya. Dengan mendasar kerangka acuan ini KonsultanPerencana membuat suatu dokumen perencanaan teknis yanglengkap sehingga ada satu dokumen Kegiatan Perencanaan Teknis(DED) Penataan Kawasan GOR dan sekitarnya.Adapun tujuan pembuatan dokumen tersebut adalah sebagai acuandalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperolehefisiensi dan efektifitas dan bangunan yang handal.
3. SASARAN KEGIATANSasaran Perencanaan Teknis (DED) Penatan Kawasan GOR dansekitarnya adalah terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensifbaik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspekekonomis serta tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunanRuko dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknisyang yang berlaku.
4. LOKASI KEGIATANLingkungan Kawasan GOR Jl. Setiaki Kota Madiun.
5. SUMBER PENDANAANUntuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan anggaran dengan pagudana Rp.195.000.000,00. yang dibiayai dari APBD Tahun Anggaran2012.
6. NAMA DAN PROYEK /SATUAN KERJA PENGGUNA ANGGARAN.Nama PA. : PURWANTO AR, ST.Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kota MadiunNama Kegiatan : Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.Nama Pekerjaan : Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) PenataanKawasan GOR dan Sekitarnya..Tahun anggaran : 2012.Sumber Anggaran : APBD Kota Madiun .
7. DATA PENUNJANG :DATA DASARUntuk penyusunan Kegiatan Perencanaan Teknis (DED)PenataanKawasan GOR dan sekitarnya di Jl. Setiaki Kota Madiun adalahdilokasi tersebut diperlukan data tentang batas-batas tanahnya yangsyah serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang berlaku padabangunan sipil maupun arsitektur antara lain : Persyaratan peruntukan dan intensitas :
Persyaratan arsitektur dan lingkungan
Persayaratan struktur bangunan
Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran
Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan sistemperingatan bahaya
Persyaratan instalassi listrik, penangkal petir dan komunikasi
Persyaratan sanitasi dalam banguna
Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara
Persyaratan pencahayaan
Persyaratan kebisingan dan getaran.
Persyaratan keamdalan bangunan gedung.
Persyaratan kemudahan/aksebilitas.
Persyaratan kenyamanan/keamanan dalam bangunan gedung.
DATA TEKNIS :Dalam penyusunan Kegiatan Perencanaan Teknis (DED) PenataanKawasan GOR dan sekitarnya di Jl. Setiaki tersebut mengacu padastandar teknis antara lain : Peraturan beton bertulang Indonesia ( PBI 1991 ), SKNI T-15.1919.03.
Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995
Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code 1987 (SKB-1.2.53.1987 )
Standar Nasional Indonesia Nomor 2837 Tahun 2008 tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk KonstruksiBangunan Gedung dan Perumahan ;
Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995
Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5
Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984
Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987
Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8
Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10
Peraturan plumbing Indonesia
Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi BangunanGedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi BangunanGedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk KonstruksiBangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk KonstruksiBangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untukKonstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi BangunanGedung dan Perumahan ;
Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata CaraPerhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk KonstruksiBangunan Gedung dan Perumahan ;
Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin MendirikanBangunan Gedung ;
Permendagri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka HijauKawasan Perkotaan ;
Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan danPerawatan Bangunan/Gedung ;Teknis Ijin Mendirikan Bangunan Gedung;
Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas danEksebilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan ;
Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI 03-2407-1991
Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991
Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempatyang bersangkutan dengan permasalahan bangunan
Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan denganpekerjaan bangunan yang direncanakan ;
8. STUDI TERDAHULU :Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akanberpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dalammengembangkan suatu karya perencanaan, sehingga menghasilkankarya perencanaan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkansecara teknis profesional ;
9. REFERENSI HUKUM :Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar padareferensi hukum :Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standart yang digunakandalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesiasecara umum dan khusus ;
10. RUANG LINGKUP :LINGKUP KEGIATAN.Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan penyedia jasa antara lainadalah : Perencanaan arsitektur ; Perencanaan kios pada bawah tribun Stadio ; Perencanaan lapangan bulu tangkis ; Prencanaan lapangan tenis ; Perencanaan lapangan lompat jauh ; Perencanaan mekankal elektrikal ; Perencanaan tempat parkir dan landscape ; Perencanaan joging tracke.dan lain-lain yang terkait dengan penataan
kawasan GOR dsn sekirtarnya ;
11. PENGUMPULAN DATA LAPANGANLingkup data yang harus dilaksanakan penyedia jasa antara lainadalah : Analisa data lapangan; Desain,gambar dan penysunan RAB dan jenis-jenis pekerjaan yang
merupakan rangkaian penataan kawasan tersebut ) ; Setiap tahapan perencanaan melaksanakan rapat koordinasi Selama melaksanakan kegiatan perencanaan selalu berkoordinasi
dengan dinas instansi terkait bilamana diperlukan;
12. KELUARAN :Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Dokumen RAB, Gambar Rencana Teknis, Daftar Harga Satuan UpahBahan, Analisa Harga Satuan swejumlah 5 (Lima) buku, 1 (satu) asli,4 (empat ) copy ;
2. Dokumen pengadaan barang dan jasa yang disertai : Instruksi kepada peserta lelang ;
Syarat-syatrat umum dan syarat-syarat khusus kontrak ; Spesifikasi teknis ; Gambar rencana teknis; Perhitungan rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ) ;Ukuran kertas F4 dan untuk gambar A3 hasil karya perencanaandimasukkan ke dalam Cakram Padat (CD) ;
13. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARIPENGGUNA ANGGARANData dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna anggaran yangdapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
1. Laporan dan data ;2. Staf pendamping perencanaan ;3. Konsultasi unsur teknis .
14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASAPeralatan yang disediakan penyedia jasa anatara lain :
1. Kendaraan survey milik sendiri/sewa ;
2. Peralatan survey dan perencanaan milik sendiri/sewa ;
3. Kantor milik sendiri/sewa ;
4. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang ;
5. Materi dan penggadaan laporan ;
6. Biaya-biaya rapat ;
7. Biaya perjalanan ;
8. Jasa dan overhead perencanaan ;
9. Pajak-pajak ;
15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASAPenyedia jasa mempunyai hak dan kewenangan yang meliputi : Membuat suatu design perencanaan yang sesuai dengan standart
nasional Indonesia dan aturan teknis yang ada sebagai bentukpengembangan sumber daya manusia ;
Mendapat informasi dan konsultasi teknis dari pengguna jasa ; Mendapatkan suatu kontrak yang jelas sesuai dedengan aturan
konsultansi Indonesia ;
16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANPekerjaan perencanaan ini harus diselesaikan dalam waktu palinglama 60 (enam puluh ) hari kalender terhitung sejak dilakukankannyaSPMK dikeluarkan ;
17. TENAGA AHLITenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan Pekerjaan ini adalah:
a. Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1)
Jurusan Teknik sipil / arsitektur lulusan universitas negeri atau yang
telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut
di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang.
Memiliki sertifikat keahlian perencanaan bidang sipil/struktur dengan
kompetensi madya Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah:
- Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja/ tenaga perencana dalam pelaksanaan pekerjaan selama
waktu pelaksanaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
- Memimpin rapat koordinasi dengan pihak pelaksana dan dinas
yang dilaksanakan 2 kali dalam sebulan, atau koordinasi
lapangan.
- Menetapkan metode kerja untuk menyesuaikan waktu
konstruksi.
- Menyelaraskan desain arsitektural dengan perhitungan struktur
- Memastikan progres perencanaan sesuai dengan jadwal
b. Tenaga Ahli Struktur
Tenaga Ahli Struktur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu
(S1) Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di
atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 1 (satu) orang.
Memiliki sertifikat keahlian perencanaan struktur dengan kompetensi
madya. Sebagai Tenaga Ahli Struktur, tugas utamanya adalah:
- Merencanakan seluruh pekerjaan struktur beton dan struktur
baja berdasarkan standart dan acuan yang berlaku.
- Merekomendasikan metode pekerjaan pembetonan dan
pembesian serta struktur baja yang telah lolos uji kepada team
leader.
- Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan struktur
c. Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu
(S1) Jurusan Teknik arsitektur lulusan universitas negeri atau yang telah
disamakan, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas,
sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun sebanyak 2 (dua) orang. Memiliki
sertifikat keahlian perencanaan arsitektur dengan kompetensi muda.
Sebagai Tenaga Ahli Arsitektur, tugas utamanya adalah :
- Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan arsitektural
berdasarkan acuan yang berlaku dan relevan.
- Merekomendasikan metode pekerjaan arsitektural dan
landscape yang telah lolos uji kepada team leader.
- Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan arsitektur
d. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal
Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal disyaratkan seorang Sarjana Teknik
Strata Satu (S1) Jurusan Teknik elektro/ Sipil lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman sesuai bidang
pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 5 ( lima) tahun
sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian perencanaan
Mekanikal Elektrikal dengan kompetensi muda. Sebagai Tenaga
Mekanikal Elektrikal, tugas utamanya adalah :
- Merencanakan pekerjaan yang berkaitan dengan mekanikal dan
elektrikal pada bangunan berdasarkan acuan yang berlaku dan
relevan.
- Merekomendasikan metode pekerjaan mekanikal dan elektrikal
yang telah lolos uji kepada team leader.
- Merekomendasikan model lampu dan bahan pekerjaan
mekanikal dan elektrikal yang telah lolos uji kepada team leader.
- Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan Mekanikal
Elektrikal
e. Tenaga Pengukuran Lapangan (Surveyor) Bidang sipil/ gedung
Tenaga yang disyaratkan adalah minimal STM Teknik Sipil lulusan
negeri atau yang disamakan yang berpengalaman sesuai bidang
pekerjaan tersebut di atas yaitu pengukuran dan perencanaan bidang
konstruksi bangunan gedung sebanyak 3 (tiga) orang. Adapun tugas
dari Tenaga Ahli Perencanaan adalah mengawasi, mengarahkan serta
membantu dalam pengendalian kualitas, kuantitas, waktu serta
administrasi kegiatan. Agar pelaksanaan pekerjaan dapat Tepat Mutu
– Tepat Waktu – Tepat Biaya dan tidak terjadi masalah
18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalahberpedoman pada ketentuan yang berlaku yaitu standar nasionalIndonesia (SNI) Konstruksi dan Bangunan Sipil yang terdiri :a. Tahap Konsep rencana dan pra rencana teknis :
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi,jumlah dan kwalitas tim perencana, metode pelaksnaan, dantanggung jawab waktu perencanaan ;
2. Laporan data dan informasi lapangan ;3. Gambar-gambar pra rencana bangunan/konstruksi ;4. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat .
b. Tahap pengembangan rencana teknis :1. Uaraian konsep rencana teknis ;2. Draft rencana anggaran biaya ;3. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ;
c. Tahap Rencana Detail :1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap ;2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat ;3. Rencana kerja volume pekerjaa (BQ) ;4. Rencana Anggaran Biaya ( RAB) ;5. Laporan Perencanaan ;
d. Tahap Pelelangan :1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan ;2. Laporan bantuan teknis dan adminstrasi pada waktu pelelangan .
19. LAPORAN :
LAPORAN PENDAHULUAN :Laporan pendahuluan minimal memuat antara lain :1. Pendahuluan ;
2. Maksud dan tujuan ;
3. Gambaran umum ;
4. Draft/Konsep Rencana sesuai dengan study yang ada ;
5. Permasalahan-permasalahan lapangan ;
6. Lain-lain;
7. Penutup.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh )kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 5 (lima) buku laporan,dengan surat pengantar kepada Dinas PU Kota Madiun.
19. LAPORAN DRAFT FINAL :1. Kondisi Eksisting dan analisa ;2. Draft final dipresentasikan ;
20. LAPORAN AKHIR :
Laporan akhir minimal memuat :1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap dengan detailnya ;
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat ;
3. Rencana kerja dan volume pekerjaan 9 BQ) ;
4. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;
5. Jenis konstruksi masing-masing bangunan ;
6. Penentuan jenis bangunan penunjang ;
7. Biaya konstruksi fisik + PPn ;
8. Jadwal kegiatan (time schedule) perencanaan sampai pekerjaan 100% ;
9. Tahapan pelakssanaan ;
10. Kesimpulan ;
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) harikalender sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 10 (sepuluh ) buku laporan.
21. PRODUKSI DALAM NEGERISemua kegiatan jasa konsultansi berdasarakan KAK ini harus dilakukan diwilayah Negara Republik Indonesia, kecuali ditetapkan lain dalam KAKdengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri, hal inidilakukan sebagai pemberdayaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Selaku Pengguna Anggaran
Kota Madiun
Ir. PURWANTO AR. ST. Pembina Tk. I
NIP. 19570906 198203 1 014