20-47-1-pb.pdf

7
KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun oleh: YUSRIZAL IHZA MAHENDRA 0810613077 - 61 KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2014

Upload: ilman-landani

Post on 24-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 20-47-1-PB.pdf

KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANGUNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN

KOTA MALANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Disusun oleh:

YUSRIZAL IHZA MAHENDRA 0810613077 - 61

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2014

Page 2: 20-47-1-PB.pdf

KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYAJALAN VETERAN KOTA MALANG

Yusrizal Ihza Mahendra1, Hendi Bowoputro2, Harnen Sulistio2

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas BrawijayaJalan Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRAKPermasalahan kemacetan di pintu gerbang Universitas Brawijaya (UB) disebabkan

oleh antrian kendaraan yang ingin masuk ke pintu gerbang UB. Selain itu, antrian jugaditimbulkan oleh traffiic light yang letaknya berdekatan dengan pintu gerbang UB di jalanVeteran. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu solusi yang tepat berupapenelitian untuk memperbaiki kinerja simpang pintu gerbang UB di Jalan Veteran supayalebih optimal dan lebih baik lagi. Analisa kinerja untuk penelitian ini mengacu pada ManualKapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Survei yang dilakukan dalam penelitian ini adalahsurvei volume lalu lintas. Survei volume lalu lintas diperoleh secara langsung dari lapangandengan mencatat semua jenis kendaraan pada titik-titik yang telah ditentukan. Klasifikasikendaraan yang diamati adalah kendaraan ringan/LV (mobil penumpang/angkot, pick up, taxi,mobil pribadi), kendaraan berat/HV (truk, bus), sepeda motor dan kendaraan tak bermotor(sepeda, becak). Untuk mengetahui tingkat pelayanan suatu simpang yang harus perludiketahui adalah derajat kejenuhan (DS). Derajat Kejenuhan yang diperoleh padakondisi eksisting simpang bersinyal empat kaki Jalan Sumbersari-Jalan Veteran-Jalan Bendungan Sutami-Jalan Bendungan Sigura-Gura adalah 0,46 untuk pendekat utara;1,13 pendekat selatan; 1,24 pendekat timur dan 1,75 pendekat barat. Sehingga tingkatpelayanan pada simpang ini adalah F. Kondisi eksisting jalinan bundaran pintu gerbang UBdidapatkan DS sebesar 0,81 yang berarti tingkat pelayanannya adalah D. Kondisi eksistingjalinan tunggal Jalan Veteran (depan Polteknik Negeri Malang) didapatkan DS sebesar 0,80yang berarti tingkat pelayanannya adalah D. Dengan memperhatikan kondisi eksisting, makaperlu adanya solusi perbaikan pada kawasan pintu gerbang UB.

Kata Kunci: Manajemen Lalulintas, kinerja simpang dan jalinan

1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unversitas Brawijaya2 Dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik Unversitas Brawijaya

Page 3: 20-47-1-PB.pdf

PENDAHULUAN

Kota Malang adalah sebuah kota diProvinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota inimemiliki lima kecamatan, yaitu KecamatanKedungkandang, Kecamatan Sukun,Kecamatan Klojen, Kecamatan Blimbingdan Kecamatan Lowokwaru. Kota Malangdikenal dengan julukan kota pelajar.Sebagai kota pelajar, tidaklahmengherankan jika setiap tahun banyakmahasiswa baru yang berasal dari luarKota Malang untuk datang dan menetap diMalang. Hal itu dikarenakan Kota Malangsendiri memiliki sejumlah universitasternama, baik negeri maupun swasta. Salahsatu universitas negeri yang populer danmemiliki lokasi strategis adalahUniversitas Brawijaya (UB).

Universitas Brawijaya adalahsalah satu universitas negeri yangterkemuka di Indonesia dan salah satuyang terbesar di kota Malang.Lokasinya berada di Jalan Veteran,Malang. Akibat dari perkembangan UByang semakin pesat dari tahun ke tahun,maka akan terbentuk suatu tarikanpergerakan dan bangkitan bagimahasiswa yang tersebar di wilayah KotaMalang menuju UB di sekitar JalanVeteran. Hal ini memberikan pengaruhyang besar khususnya terhadap tingkatkinerja jalan yang ada saat ini, sepertitimbulnya kemacetan danketidakteraturan lalu lintas dikarenakanvolume lalu lintas yang melebihikapasitasnya. Fenomena penumpukan lalulintas ini sering terjadi pada jam-jam sibuk.

Pintu gerbang UB merupakan pintumasuk UB yang ternyata juga jalanpenghubung antara Jalan Soekarno Hattadengan Jalan Veteran, sehingga selaindosen, mahasiswa dan karyawan UB,banyak masyarakat umum yang jugamenggunakan fasilitas pintu gerbangUB. Hal ini tentu saja akanmenimbulkan kenaikan arus kendaraanpada simpang pintu gerbang UB di JalanVeteran. Apalagi simpang sangatpotensial untuk menjadi titik pusat konfliklalu lintas yang saling bertemu, yaitupenyebab kemacetan akibat perubahan

kapasitas serta tempat terjadinyakecelakaan. Padahal simpang merupakanbagian penting dari jalan perkotaan sebabsebagian besar dari efisiensi, keamanan,kecepatan, biaya operasional dan kapasitaslalu lintas tergantung pada perancangansimpang. Kemacetan di pintu gerbang UBdisebabkan karena antrian kendaraan yangingin masuk ke UB dan selain itu letaknyayang berdekatan dengan simpangbersinyal/traffic light.

Berdasarkan apa yang telahdiungkapkan, maka dapat disampaikanbeberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mengetahui kinerja jaringan jalandi kawasan pintu gerbang UB diJalanVeteran saat ini

2. Membuat rekayasa lalu lintas dengankinerja yang lebih baik.

Dalam penelitian ini dibatasibeberapa hal sebagai berikut:

1. Kajian hanya dilakukan pada kawasanpintu gerbang UB di Jalan Veteran,antara lain: simpang bersinyal empatlengan Jalan Veteran - JalanBendungan Sigura-Gura; jalinanbundaran pintu gerbang UB sisikedokteran – Jalan Veteran; danjalinan tunggal (u-turn) pintu gerbangUB sisi Samantha Krida – JalanVeteran

2. Data primer yang digunakandidasarkan pada hasil survei lapangandan data sekunder didapat dari instansiterkait

3. Evaluasi menggunakan ManualKapasitas Jalan Indonesia (MKJI1997).

METODE PENELITIANTahapan kerja dari penelitian ini

adalah pengamatan awal, pengambilandata, pengolahan dan analisa data, sampaidengan kesimpulan serta saran. Penelitiandimulai dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi setelah melakukanpengamatan secara langsung pada areastudi. Tahap ini dilakukan untukmengetahui permasalahan yang tejadi padaarea studi. Pada tahap ini juga dilakukanpembatasan area studi dan cangkupanpermasalahan yang akan dibahas. Tahap

Page 4: 20-47-1-PB.pdf

analisis merupakan tindak lanjut setelahpengolahan data selesai dilakukan. Tujuandari tahap ini adalah untuk memahami danmenganalisis hasil pengolahan secaramendalam. Analisis dilakukan berdasarkanManual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)tahun 2007. Penerapan manajemen lalulintas dilakukan apabila tingkat pelayananburuk atau tidak memenuhi standar denganDS ≥ 0,75.

Data primer yang dibutuhkanadalah:

a. Data volume lalu lintasb. Data geometrik jalan/simpangc. Operasi lampu lalu lintas

Data sekunder diambil untukmenunjang analisis. Data tersebutdidapatkan dari mengumpulkan studiliteratur terdahulu, memanfaatkanteknologi google earth untukmenggambarkan lokasi penelitian. Datasekunder juga didapatkan dari instansiterkait, baik swasta maupun pemerintah

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Kondisi Wilayah Studi Kawasan

Pintu Gerbang Universitas Brawijaya

Gambar 1 Wilayah Studi Kawasan Pintu GerbangUniversitas Brawijaya

Gambar diatas merupakan wilayahstudi dari penelitian ini, dimana terletakpada kawasan pintu gerbang UB JalanVeteran.

2. Kondisi Volume Lalu LintasVolume jam puncak simpang

bersinyal empat lengan Jalan Veteran –Jalan Bendungan Sigura-gura terjadi padahari Senin 16 September 2013, pukul06.25-07.25 WIB. Komposisi lalu lintaspada simpang bersinyal empat lengan JalanVeteran – Jalan Bendungan Sigura-guradidominasi oleh sepeda motor denganpersentasi sebesar 89,07% dari jumlahseluruh kendaraan.

Tabel 1 Jumlah Kendaraan Simpang Bersinyal JalanVeteran – Jalan Bendungan Sigura-gura

Volume jam puncak jalinanbundaran pintu gerbang UB sisi kedokteran– Jalan Veteran terjadi pada hari Senin 16September 2013, pukul 06.20-07.20 WIB.Komposisi lalu lintas pada jalinanbundaran pintu gerbang UB sisi kedokteran– Jalan Veteran didominasi oleh sepedamotor dengan persentasi sebesar 87,63%dari jumlah seluruh kendaraan.

Tabel 2 Jumlah Kendaraan Jalinan BundaranPintu Gerbang Universitas Brawijaya Sisi Kedokteran –

Jalan Veteran

Volume jam puncak jalinan tunggal(u-turn) pintu gerbang UB sisi SamanthaKrida – Jalan Veteran terjadi pada hariSenin 16 September 2013, pukul 06.05-07.05 WIB. Komposisi lalu lintas padajalinan tunggal pintu gerbang UB sisiSamantha Krida – Jalan Veterandidominasi oleh sepeda motor denganpersentasi sebesar 85,79% dari jumlahseluruh kendaraan.

Tabel 3 Jumlah Kendaraan Jalinan Tunggal PintuGerbang Universitas Brawijaya Sisi Samantha Krida – Jalan

Veteran

3. Derajat Kejenuhan dan TingkatPelayanan Simpang Bersinyal,Jalinan Bundaran dan Tunggal

Derajat kejenuhan (DS) merupakansalah satu indikator untuk melihat apakahkinerja suatu simpang dikatakan baik atauburuk.

Page 5: 20-47-1-PB.pdf

Tabel 4 Derajat Kejenuhan dan TingkatPelayanan Lokasi Penelitian

4. Skenario PerbaikanPerbaikan waktu hijau (Skenario I)

dilakukan dengan mengatur waktu siklusdan mengontrol wakti hijau pada simpangBersinyal Jalan Sumbersari - Jalan Veteran- Jalan Bendungan Sutami - JalanBendungan Sigura-Gura. Dalam perbaikanwaktu hijau ini dilakukan perubahan lampuhijau pada simpang bersinyal JalanSumbersari - Jalan Veteran - JalanBendungan Sutami - Jalan BendunganSigura-Gura menjadi 44 detik untukpendekat utara dan selatan, 30 detik untuktimur dan 43 detik untuk barat.

Tabel 5 Derajat Kejenuhan dan Tingkat PadaKondisi Eksisting Simpang Bersinyal dan Skenario I

Perbaikan dengan sistem satu arahdengan lampu lalu lintas pada simpang,lebih mempermudah usaha perbaikan danmeminimalisir anggaran yang dibutuhkanselama kinerja perbaikan berlangsung.Solusi sistem satu arah bisa berupapemberian rambu dan pengaturan lalulintas menjadi satu arah saja. Akan tetapisolusi ini tidak teralu efisien bagipengguna jalan, sebab membutuhkanwaktu gerak yang lebih lama. Salah satulengan pada simpang bersinyal dijadikansatu arah. Arah yang dijadikan satu arahadalah lengan Jalan Sumbersari. Pada JalanSumbersari dijadikan jalan keluar saja.Waktu hijau pada setiap fasenya diubahmenjadi 15 detik untuk pendekat selatan,26 detik untuk timur dan 19 detik untukbarat.

Tabel 6 Derajat Kejenuhan dan Tingkat PadaKondisi Eksisting Simpang Bersinyal dan Skenario II

Pada skenario III, Jalan Sumbersaridijadikan jalan satu arah dan jalan tersebuthanya untuk jalan keluar. Pada kondisi inisimpang bersinyal diubah menjadi simpangtak bersinyal. Nilai DS yang dihasilkanpada skenario ini adalah 1,31.

Tabel 7 Derajat Kejenuhan dan Tingkat PadaKondisi Eksisting Simpang Bersinyal dan Skenario III

Untuk perbaikan jalinan bundaran,perbaikan yang dilakukan adalah menutupbundaran pada sisi timur dan pintu gerbangUB sisi kedokteran hanya untuk mobilsaja.

Tabel 8 Derajat Kejenuhan dan Tingkat PadaKondisi Eksisting Jalinan Bundaran dan Perbaikan

Akibat dari pintu gerbangUniversitas Brawijaya (UB) sisikedokteran hanya untuk mobil saja, makapengendara kendaraan roda duamemerlukan rute lain untuk masuk ke UB.Pengendara roda dua yang semula melaluipintu gerbang UB sisi kedokterandiprediksi akan mengubah pergerakanmelalui pintu gerbang UB sisi SamanthaKrida.

Tabel 9 Derajat Kejenuhan dan Tingkat PadaKondisi Eksisting Jalinan Tunggal dan Akibat Akses PintuMasuk Gerbang Universitas Brawijaya Untuk Kendaraan

Roda Empat

Page 6: 20-47-1-PB.pdf

Akibat pintu gerbang UB sisikedokteran hanya untuk mobil saja makaterjadi perubahan arah pergerakan bagipengendara roda. Derajat Kejenuhan U-Turn pada kondisi eksisting adalah 0,80menjadi 1,03. Terjadi peningkatan DSkarena prediksi roda dua yang semulamelalui pintu gerbang UB sisi kedokterandialihkan semua ke pintu gerbang UB sisiSamantha Krida. Derajat kejenuhan (DS)jalinan tunggal Jalan Veteran akibatbundaran ditutup sebagian adalah 1,03.Solusi agar DS tersebut bisa berkurangadalah dengan melebarkan lebar masukdan lebar jalinan. Lebar masuk pendekatsatu dan dua yang awalnya 8,1 m dan 11 mdiubah menadi 11 m dan 8 m sedangkanlebar jalinan yang semula 8,1 m diubahmenjadi 11 m.

Tabel 10 Derajat Kejenuhan dan Tingkat PadaKondisi Jalinan Tunggal Akibat Akses Pintu Masuk

Gerbang Universitas Brawijaya Untuk Kendaraan RodaEmpat dan Perbaikan

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Kesimpulan

Dari serangkaian hasil perhitungandan analisa data volume kendaraan dangeometrik jalan raya pada kondisi eksistingdengan menggunakan metode ManualKapasitas jalan Indonesia (MKJI, 1997)didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Kondisi eksisting derajat kejenuhansimpang bersinyal empat kaki JalanSumbersari - Jalan Veteran - JalanBendungan Sutami - Jalan BendunganSigura-Gura adalah 0,46 untukpendekat utara; 1,13 pendekat selatan;1,24 pendekat timur dan 1,75 pendekatbarat.Kondisi eksisting jalinan bundaranpintu gerbang Universitas Brawijayadidapatkan derajat kejenuhan sebesar0,81.Kondisi eksisting jalinan tunggal JalanVeteran (depan Poltek) didapatkanderajat kejenuhan sebesar 0,80.

b. Perbaikan kinerja untuk simpangbersinyal empat kaki Jalan Sumbersari- Jalan Veteran - Jalan Bendungan

Sutami - Jalan Bendungan Sigura-Gura adalah dengan menjadikan salahsatu lengan yaitu lengan JalanSumbersari menjadi satu arah dansimpang bersinyal diubah menjadisimpang tak bersinyal. Derajatkejenuhan didapatkan 1,31.Perbaikan kinerja jalinan bundaranpintu gerbang Universitas Brawijayaadalah dengan menutup sebagianbundaran pada sisi timur dan pintugerbang Universitas Brawijaya sisikedokteran hanya boleh dilaluikendaraan roda empat. Dari perbaikanini didapatkan derajat kejenuhan 0,58.Akibat dari perbaikan ini kondisijalinan tunggal Jalan Veteranmengalami peningkatan derajatkejenuhan menjadi 1,03. Untukmenurunkan nilai derajat kejenuhanpada jalinan tunggal jalan veterandilakukan perubahan pada lebar masukpendekat satu dan dua serta lebarjalinan. Hasil derajat kejenuhan yangdidapatkan setelah adanya perbaikanadalah sebesar 0,93. Nilai DS masihtinggi meskipun telah terjadiperbaikan. Hal ini perlu adapeninjauan lebih lanjut atau skenarioperubahan arah untuk mengurangijumlah kendaraan yang melaluifasilitas U-Turn.

2. RekomendasiDari analisis yang telah dilakukan,

untuk memecahkan masalah pada simpangbersinyal empat kaki Jalan Sumbersari -Jalan Veteran - Jalan Bendungan Sutami -Jalan Bendungan Sigura-Gura adalahdengan melakukan perubahan daribersinyal menjadi tak bersinyal dengancatatan pengendara dapat bergantian ataumemberi jalan atau kesempatan kepengendara lain sehingga tidak terjadikemacetan ataupun kecelakaan.Pemecahan masalah untuk jalinanBundaran Pintu Gerbang UniversitasBrawijaya – Jalan Veteran adalah denganditutup sebagian pada sisi timur.

Page 7: 20-47-1-PB.pdf

3. SaranBerdasarkan kesimpulan dan hasil

penelitian yang telah dilakukan, makadisarankan beberapa hal sebagai berikut:

a. Pemasangan rambu – rambu lalu lintasuntuk menunjang perbaikan kinerjajaringan jalan di kawasan pintugerbang Universitas Brawijaya jalanVeteran kota Malang.

b. Untuk perbaikan jangka pendek padasimpang bersinyal dapat dilakukanperbaikan dengan cara sistem satu arahpada jalan Sumbersari karenamerupakan alternatif yang palingmudah untuk dilaksanakan. Dalamjangka yang panjang, alternatif yangdapat dipertimbangkan adalahpengembangan jaringan jalan.

c. Untuk perbaikan kendaraan rodaempat yang ingin masuk melalui pintugerbang Universitas Brawijaya sisikedokteran dibuat lajur selebar 2,5 m.Pelebaran tersebut diambil darimedian jalan, sehingga kendaraantidak mendapatkan antrian akibatsimpang yang berdekatan denganpintu gerbang Universitas Brawijayasisi kedokteran.

DAFTAR PUSTAKAAlamsyah, Alik A. 2008. Rekayasa Lalu

Lintas, Edisi Revisi.Malang: UPT UMM.

Brillian, A. F. 2013. Kajian Arus JenuhPada Simpang BersinyalDi Kota Malang BagianUtara. Skripsi tidakdipubliskan. Malang:Universitas Brawijaya

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan SipilPemerintah Kota Malang.http://dispendukcapil.malangkota.go.id/. (diakses 31Oktober 2013)

Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997.Manual Kapasitas JalanIndonesia (MKJI). Jakarta:Departemen PekerjaanUmum.

Hobbs, F. D. 1995. Perencanaa dan TeknikLalu Lintas, Edisi Kedua.Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press

Khisty. C.J, Kent L.B, 2005, Dasar-DasarRekayasa Transportasi,Edisi Ketiga. Jakarta:Erlangga.

Tamim, Ofyar Z. 2000. Perencanaan danPemodelan Transportasi,Edisi Kedua. Bandung:Penerbit ITB.

Tri, Tjahjono. 1995. Kursus SingkatManajemen Lalu Lintas.Jakarta: UniversitasIndonesia.