2003
TRANSCRIPT
GonoblenoreA. Definisi
Gonoblenore adalah radang konjungtiva akut dan hebat yang disertai sekret purulen.
Adult purulent conjungtivitis pada dewasa
Ophtalmia neonaturum pada bayi berusia 1-3 hari.
Conjungtivitis gonore infantum pada bayi berusia lebih dari 10 hari. B. Anamnesis
Mata merah dan nyeri.
Kelopak mata bengkak dan tegang.
Sekret mata purulen dan banyak.
C. Pemeriiksaan Fisik
1. Stadium infiltratif
Berakhir dalam 4-5 hari , ditandai dengan :
Bola mata merah dan nyeri.
Palpebra bengkak dan tegang.
Discharge berair.
Pembesaran kelenjar limfe pre auricular.
2. Stadium supuratif
Dimulai pada hari ke 5, ditanda dengan :
Sekret purulen, kental.
Gejala lain meningkat.
Ketegangan palpebral menurun.
3. Stadium penyembuhan
Ditandai dengan :
Nyeri dan bengkak menurun.
Konjungtiva masih merah.
Sekret mulai berkurang.
D. Kriteria Diagnosa
Akut
Sekret purulent, banyak.
Mata merah dan nyeri.
Kelopak mata merah dan tegang.
Pemeriksaan laboratorium
Dengan pewarnaan gram : Diplococcus gram negative.
Kultur : Di media Thayer Martin.
E. Diagnosa Kerja
Gonoblenore
F. Diferensial Diagnosis : -
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : Pewanaan gram dan kultur.
H. Tatalaksana
I. Terapi
1. Terapi Topikal
Irigasi dengan larutan saline sampai bersih.
Salep mata bacitracin 4x/hari
Penicillin tetes mata 5.000-10.000 u/ml : diberikan setiap 5 menit selama 30 menit.
Jika infeksi mengenai kornea diberikan atropi sulfat tetes/salep.
2. Terpi sistemik.
Pada neonatus dengan gonococcal ophtalmia di terapi selama 7 hari dengan :
Ceftriaxone 75-100 mg / Kg / hari IV
Cefotaxim 100-150 mg / Kg / hari IV
Ciprofloxacin 10-20 mg / Kg / hari IV
II. Terapi Profilaksis
1. Evaluasi antenatal
Pemeriksaan menyeluruh pada ibu dan dilakukan pengobatan jika dicurigai adanya infeksi genital.2. Evaluasi natal
Evaluasi paling penting, karena infeksi terjadi saat-saat proses melahirkan.
Proses persalinan harus dilakukan dalam keadaan steril / aseptic.
Kelopak mata bayi baru lahir, harus dibersihkan dengan steril dan kering.
3. Evaluasi post natal.
Berikan salep mata tetrasiklin 1% atau Erithromicin 0,5% pada kedua mata bayi segera setelah persalinan.
Berikan injeksi Ceftriaxone 50 mg / Kg IM atau IV (maksimal 125 mg). pada bayi baru lahir dari ibu penderita gonorea yang tidak diterapi.
I. Prognosis
Dubia ad Bonam
Bila diterapi diberikan secepatnya dengan dosis yang tepat.
Dubia ad Malam
Bila terlambat diberikan terapi, dapat menimbulkan sikatrik kornea, penurunan penglihatan yang menetap bahkan bisa terjadi kebutaan.
J. Kepustakaan
1. Ilyas S. 2011. Ilmu Penyakit Mata Edisi Fakulatas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Kanski J. 2007. Clinical Ophthalmology Systemic Approach 6 th Ed. Elseries Ltd.3. Vaughan. Dg et all. 2003. Vaughan n Asburys General Opthalmology sixteenth ed. Mc. Graw Hill.