2009-1-00245-ka bab 2

23
 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Williams dan Sawyer (2005, p12), data adalah fakta- fakta yang belum diproses menjadi informasi. Menurut O’Brien (2005, p696), data adalah fakta mentah, dan  biasanya berupa fenomena fisik atau transaksi bisnis. Menurut McLeod (2007, p9), data adalah fakta-fakta yang belum diolah yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Menurut Hall (2001, p14), data adalah fakta yang dapat ataupun tidak dapat diproses, dan tidak berpengaruh secara langsung kepada  pemakai. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut O’Brien (2005, p703), informasi adalah data yang telah diproses menjadi suatu konteks, dan memiliki manfaat serta berarti untuk  pemakai tertentu. Menurut McLeod (2007, p9), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang sudah lebih memiliki arti bagi kebutuhan  penggunanya.

Upload: fathan-fahruzi

Post on 07-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem Informasi Manajemen

TRANSCRIPT

  • BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori-teori Dasar/Umum

    2.1.1 Pengertian Data

    Menurut Williams dan Sawyer (2005, p12), data adalah fakta-

    fakta yang belum diproses menjadi informasi.

    Menurut OBrien (2005, p696), data adalah fakta mentah, dan

    biasanya berupa fenomena fisik atau transaksi bisnis.

    Menurut McLeod (2007, p9), data adalah fakta-fakta yang belum

    diolah yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

    Menurut Hall (2001, p14), data adalah fakta yang dapat ataupun

    tidak dapat diproses, dan tidak berpengaruh secara langsung kepada

    pemakai.

    2.1.2 Pengertian Informasi

    Menurut OBrien (2005, p703), informasi adalah data yang telah

    diproses menjadi suatu konteks, dan memiliki manfaat serta berarti untuk

    pemakai tertentu.

    Menurut McLeod (2007, p9), informasi adalah data yang telah

    diproses atau data yang sudah lebih memiliki arti bagi kebutuhan

    penggunanya.

  • 9

    Menurut Wilkinson (2001, p3), informasi adalah pengetahuan

    yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran.

    Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1), informasi adalah data

    yang berguna dan dapat diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk

    mengambil keputusan yang tepat.

    Menurut Gondodiyoto (2003, p13), informasi adalah data yang

    sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

    penerimanya.

    2.1.3 Pengertian Sistem

    Menurut OBrien (2005, p8), sistem adalah kumpulan

    komponen-komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan

    bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam suatu

    proses perubahan yang teratur.

    Menurut McLeod (2007, p11), sistem adalah sekelompok elemen

    yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

    Menurut Mathiassen (2000, p9), sistem adalah kumpulan

    komponen-komponen yang mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan

    pemodelan, fungsi dan antar muka.

    2.1.4 Pengertian Analisis Sistem

    Menurut McLeod (2007, p74), analisis sistem adalah penelitian

    terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru

    atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

  • 10

    Menurut Mulyadi (2001, p41), analisis sistem adalah suatu

    proses yang membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasikan

    informasi yang diperlukan oleh pemakai dalam melaksanakan

    pekerjaannya.

    Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p21), analisis sistem

    adalah suatu formulasi dan evaluasi solusi-solusi dari masalah sistem,

    penekanan dalam analisis sistem adalah pada tujuan keseluruhan sistem

    2.1.5 Pengertian Perancangan Sistem

    Menurut Mulyadi (2001, p51), perancangan sistem adalah suatu

    proses penerjemahan kebutuhan-kebutuhan dari pemakai informasi ke

    dalam alternatif rancangan sistem yang diusulkan kepada pemakai

    informasi tersebut untuk dipertimbangkan.

    Menurut Whitten (2004, p39), perancangan sistem adalah suatu

    teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis

    sistem), dan merangkai kembali bagianbagian komponen menjadi sebuah

    sistem yang lengkap.

    Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p21), perancangan sistem

    adalah proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses

    analisis sistem. Perancangan sistem termasuk evaluasi efektivitas dan

    efisiensi relatif dalam perancangan sistem dan lingkup kebutuhan

    keseluruhan sistem.

  • 11

    2.1.6 Pengertian Sistem Informasi

    Menurut OBrien (2005, p703), sistem informasi merupakan

    kombinasi yang teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan

    komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan

    menyebarkan informasi di dalam sebuah organisasi.

    Menurut Hall (2001, p7), sistem informasi adalah sebuah

    rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi

    informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai.

    Menurut Wilkinson (2001, p4), sistem informasi adalah suatu

    kerangka kerja dengan sumber daya (manusia, komputer) yang

    dikoordinasikan untuk mengubah data menjadi informasi guna mencapai

    sasaran-sasaran perusahaan.

    2.1.7 Sumber Daya Sistem Informasi

    Menurut OBrien (2005, p5), sumber daya dasar sistem

    informasi terdiri dari:

    Sumber daya manusia

    Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi.

    Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar SI.

    Pemakai akhir (juga disebut sebagai pemakai atau klien) adalah

    orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi

    yang dihasilkan sistem tersebut.

  • 12

    Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan

    mengoperasikan sistem informasi.

    Sumber daya hardware

    Konsep sumber daya hardware meliputi semua peralatan dan bahan

    fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Secara khusus,

    sumber daya ini meliputi tidak hanya mesin, seperti komputer dan

    perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek

    berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk

    magnetis atau optikal. Contoh-contoh hardware dalam sistem

    informasi berbasis komputer adalah :

    Sistem komputer

    Periferal komputer

    Sumber daya software

    Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah

    pemrosesan informasi. Ini tidak hanya meliputi rangkaian perintah

    operasi yang disebut program, dengan hardware komputer

    pengendalian dan langsung, tetapi juga rangkaian perintah pemrosesan

    informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan orang-orang.

    Sumber daya data

    Data dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alfanumerik

    tradisional, yang terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya

    yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan entitas lainnya.

    Sumber daya jaringan

  • 13

    2.1.8 Pengertian Analisis Sistem Informasi

    Menurut Whitten (2004, p186), analisis sistem informasi adalah

    suatu fase pengembangan di dalam sebuah proyek pengembangan sistem

    informasi yang fokus utamanya pada masalah atau persyaratanpersyaratan

    bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang dapat atau akan digunakan

    untuk mengimplementasikan solusi pada masalah tersebut.

    2.1.9 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

    Menurut OBrien (2005, p706), sistem informasi manajemen

    adalah suaut sistem yang menyediakan informasi dalam bentuk laporan

    yang sebelumnya telah ditentukan dan memberikan dukungan berupa

    pengambilan keputusan bisnis.

    Menurut McLeod (2007, p10), sistem informasi manajemen

    adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi

    beberapa pemakai yang serupa.

    2.1.10 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

    Menurut situs (http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op

    =read&id=jbptitbgd-gdl-s1-2006-adhitya-1380&q=Informasi), Sistem

    Informasi Manajemen Pendidikan merupakan suatu sistem komputerisasi

    manajemen yang mengelola administrasi akademik yang meliputi

    pemasukan data, pengolahan, dan editing data, serta otomasi pelaporan.

    Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ini dapat menjadi alat dalam

    mengelola dan mencari informasi akademik secara efektif dan efisien.

  • 14

    2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

    2.2.1 Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)

    Menurut Brady, Monk, dan Wagner (2001, p153), Enterprise

    Resource Planning (ERP) adalah sebuah sistem yang membantu untuk

    mengatur proses bisnis dalam suatu kesatuan yang terintegrasi, seperti

    marketing, produksi, pembelian dan accounting, dan menyimpan semua

    transaksi dalam suatu database yang digunakan perusahaan serta

    menyediakan manajemen reporting tools.

    Menurut Whitten (2004, p33), Enterprise Resource Planning

    (ERP) adalah suatu aplikasi yang sepenuhnya mengintegrasikan sistem

    informasi yang kecil maupun inti fungsi bisnis (termasuk proses transaksi

    dan manajemen informasi untuk fungsi bisnis itu sendiri).

    Menurut Olson (2004, p9), Enterprise Resource Planning (ERP)

    adalah suatu sistem perangkat lunak yang memiliki pengaruh yang sangat

    besar dalam proses komputerisasi organisasi. ERP menawarkan teknologi,

    proses yang efisien, keuangan, strategi, dan manfaat bagi organisasi

    daripada sistem komputerisasi yang berbeda dan bermacam-macam.

    2.2.2 Manfaat Enterprise Resource Planning (ERP)

    Menurut OBrien (2005, p320), sistem ERP dapat menghasilkan

    manfaat bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Berikut adalah berbagai

    manfaat ERP, yaitu :

  • 15

    Kualitas dan Efisiensi

    ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan

    meningkatkan proses bisnis internal perusahaan atau organisasi

    yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam kualitas serta

    efisiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.

    Penurunan Biaya

    Banyak perusahaan melaporkan penurunan signifikan dalam biaya

    pemrosesan transaksi dan hardware, software, serta karyawan

    pendukung TI, jika dibandingkan dengan sistem warisan yang

    tidak terintegrasi yang digantikan oleh sistem ERP baru mereka.

    Pendukung Keputusan

    ERP menyediakan informasi mengenai kinerja bisnis lintas fungsi

    yang sangat penting secara cepat untuk para manajer agar dapat

    secara signifikan meningkatkan kemampuian mereka dalam

    mengambil keputusan secara tepat waktu di lintas bisnis

    keseluruhan perusahaan.

    Kelincahan Perusahaan

    Mengimplementasikan sistem ERP meruntuhkan banyak dinding

    departemen dan fungsi atau berbagai proses bisnis, sistem

    informasi dan sumber daya informasi. Hal ini menghasilkan

    struktur organisasi, tanggung jawab manajerial, dan peran kerja

    yang lebih fleksibel, dan karenanya menghasilkan organisasi serta

    tenaga kerja yang lebih lincah, yang dapat dengan lebih mudah

    memanfaatkan berbagai peluang bisnis baru.

  • 16

    2.2.3 Pengertian Pendidikan

    Menurut situs (http://duniapsikologi. dagdigdug.com/2008/11/27/

    pengertian-pendidikan/), pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran

    bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih

    tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut

    diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan

    perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

    2.2.4 Pengertian Best Practice

    Menurut Olson (2004, p54), best practice adalah suatu metode

    yang telah dipertimbangkan sebagai metode yang unggul dibandingkan

    dengan metode-metode yang lainnya.

    Menurut situs (http://id.wikipedia.org/wiki/ Praktik_terbaik), best

    practice adalah suatu cara paling efektif dan efisien untuk menyelesaikan

    suatu tugas, berdasarkan suatu prosedur yang dapat diulangi yang telah

    terbukti sukses untuk banyak orang dalam jangka waktu yang cukup lama

    atau juga sering digunakan untuk menjelaskan proses pengembangan suatu

    cara standar untuk melakukan suatu hal yang dapat digunakan oleh

    berbagai organisasi.

    2.2.5 Pengertian Proses Bisnis

    Menurut Burlton (2001, p72), proses bisnis merupakan urutan

    kegiatan yang terjadi dari awal sampai akhir untuk memberikan hasil yang

    memuaskan bagi pelanggan, dimulai dari masukan berupa bahan mentah,

  • 17

    informasi, pengetahuan, komitmen dan status yang akan diubah menjadi

    suatu keluaran atau hasil yang berguna.

    Menurut Smith, Neal, Ferrara, dan Hyden (2002, p4), proses

    bisnis memiliki karakteristik sebagai berikut :

    Besar dan kompleks

    Sangat dinamis

    Didistribusikan secara luas dan dikostumisasi melewati batas didalam

    bisnis

    Pelaksanaan yang lama

    Terotomatisasi, setidaknya dalam bagian. Aktivitas rutin seharusnya

    digunakan dengan komputer apabila memungkinkan, demi kecepatan

    dan kehandalan

    Ketergantungan terhadap intelijensi dan penilaian manusia. Manusia

    melakukan tugas-tugasnya yang tidak terstruktur untuk didelegasikan

    kepada komputer atau yang memerlukan interaksi pribadi dengan

    pelanggan

    Sulit untuk membuatnya terlihat. Banyak perusahaan, proses-proses

    tidak dengan sengaja atau dengan tegas dilakukan, tetapi tidak

    didokumentasikan dan harus lengkap, menanamkannya dalam sejarah

    organisasi

    Menurut situs (http://en.wikipedia.org/wiki/businessprocess),

    proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk

    menyelesaikan suatu masalah tertentu, yang dapat dipecah menjadi

  • 18

    beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga

    berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya.

    2.2.6 Pengertian Business Process Management (BPM)

    Menurut Jeston dan Nelis (2006, p11), Business Process

    Management (BPM) adalah pencapaian dari tujuan organisasi melalui

    pengembangan, pengaturan dan kontrol dari proses bisnis yang esensi.

    Menurut Burlton (2001, p.73), Business Process Management

    (BPM) adalah suatu proses yang memastikan perkembangan yang

    berkesinambungan dalam kinerja perusahaan. Terkadang, manajemen

    proses bisnis ini berarti melakukan suatu perubahan secara radikal, yang

    berarti terjadinya pengecekan kembali seluruh proses yang sedang berjalan

    dan memperbaharui keseluruhan proses tersebut, atau juga hanya sebatas

    pemantauan yang berkesinambungan atas proses yang berjalan dan terjadi

    peningkatan dengan melakukan sedikit perubahan.

    Menurut situs (http://id.saltanera.com/bahan/manajemen

    /manajemen-proses-bisnis-mendorong-efisiensi-dan-menumbuhkan-nilai-

    kompetitif), Business Process Management (BPM) adalah sebuah

    pendekatan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi melalui

    pembangunan otomatisasi proses dan ketangkasan untuk mengelola

    perubahan, serta membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengontrol

    seluruh elemen pada proses bisnis, seperti karyawan, pelanggan, pemasok,

    dan workflow. BPM meningkatkan kualitas proses bisnis melalui

    penyediaan mekanisme feedback yang lebih baik. Review yang

  • 19

    berkesinambungan dan real-time akan membantu perusahaan dalam

    mengidentifikasi masalah dan kemudian mengatasinya secara lebih cepat

    sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar.

    2.2.7 Business Process Management (BPM) Framework

    Gambar 2.1 BPM ImplementationFramework

    Menurut Jeston dan Nelis (2006, p53), ada 10 fase di dalam

    kerangka kerja pembuatan Business Process Management (BPM), yaitu :

  • 20

    1. Organization Foundation

    Pada fase ini dibahas mengenai organisasi yang terkait secara jelas,

    mulai dari aspek internal dan eksternal organisasi, visi dan misi

    organisasi, tujuan organisasi, sasaran organisasi, struktur organisasi,

    nama unit dan deskripsi dari unit yang terlibat, strategi untuk

    mencapai tujuan dan sasaran, strategi implementasi perusahaan,

    konteks model bisnis serta strategi pembeda utama.

    2. Process Foundation

    Pada fase ini dibahas mengenai hasil analisa dari proses bisnis yang

    sedang berjalan, yang berguna untuk dapat dilakukan

    pengembangan-pengembangan pada proses bisnis tersebut. Fase ini

    terdiri dari arsitektur awal proyek, gambaran proses organisasi dan

    daftar proses end-to-end.

    3. Technology Foundation

    Pada fase ini berisi gambaran mengenai sistem yang sedang berjalan

    serta teknologi dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh pihak-

    pihak yang berkepentingan (stakeholder) di dalam organisasi. Ini

    terdiri dari gambaran dan Blue print Arsitektur TI, penentuan

    peralatan dan teknologi yang dibutuhkan, identifikasi sistem yang

    sedang berjalan, canonical data and data source dictionary,

    portofolio fungsionalitas bisnis awal serta penentuan tim proyek

    teknis yang dibutuhkan.

  • 21

    4. BPM Foundation

    Pada fase ini tidak hanya disediakan cara untuk memulai suatu

    proyek, tetapi juga dilengkapi dengan langkah-langkah yang

    dibutuhkan untuk membuat suatu proyek yang sukses. Di dalam fase

    ini terdiri atas pembuatan definisi dari pihak-pihak yang

    berkepentingan (stakeholder) dalam proyek, harapan dari para

    stakeholder yang disetujui dan didokumentasikan, Process Selection

    Matrix (PSM), Process Worth Matrix (PWM), proses yang

    diprioritaskan untuk tahap elaborasi dan project management.

    5. Elaboration

    Pada fase ini dibahas mengenai proses bisnis yang sedang berjalan

    serta mengidentifikasikan apakah proses bisnis tersebut perlu untuk

    dilakukan pengembangkan lagi. Ini terdiri dari appropriate metrics

    to establish a baseline for future improvement, root cause analysis,

    People Capability Matrix (PCM), available information dan

    improvement priorities.

    6. Improvement

    Pada fase ini dilakukan pengembangan terhadap sistem, dengan

    tujuan untuk melakukan modifikasi dari sistem yang ada sekarang

    ataupun mengubah dari sistem yang lama ke sistem yang baru, agar

    sesuai dengan kebutuhan atau proses bisnis pada saat ini, yang sesuai

    dengan pengembangan- pengembangan yang ada pada fase

    elaboration. Ini terdiri dari redesigning process models, simulation

    models and ABC details, future ABC, people capability matrix and

  • 22

    capacity planning, feasibility validation and gap analysis, serta

    update business case.

    7. People and Technology Development

    Pada fase ini, pengembangan pada SDM dan teknologi perlu

    dilakukan secara paralel walaupun terdiri dari aspek-aspek yang

    berbeda yang berperan di dalam pengembangan. Manusia dibutuhkan

    untuk menjalankan dan membuat proses bisnis berjalan secara efektif

    dan efisien, sedangkan teknologi dibutuhkan untuk memberikan

    dukungan fleksibilitas yang cukup untuk mengatasi perubahan yang

    terjadi pada proses bisnis dan bisnis itu sendiri. Ini terdiri dari

    dissection and amalgamation of new process info activities,

    redesigning role descriptors and goals, performance management

    and measurement for appropriate roles, people core capability gap

    analysis, a new process-based organization structure, business

    process orchestration (BPMN), SOA lifecycle, user interface, serta

    software test script and result.

    8. Deployment

    Fase ini merupakan penindaklanjutan dari pengembangan-

    pengembangan yang ada pada fase-fase sebelumnya ke dalam sistem

    baru untuk dijalankan dalam kegiatan operasional. Ini terdiri dari

    improved or new processes that work satisfactorily serta trained and

    motivated staff.

  • 23

    9. Monitor and Benefit Realization

    Pada fase ini ditetapkan sebuah kerangka untuk mengelola manfaat

    proyek bisnis, target, ukuran dan usaha untuk mencapainya. Fase ini

    perlu dilakukan karena sebuah proyek belum benar-benar selesai

    walaupun sistem yang dikembangkan sudah mulai berjalan. Ini

    terdiri dari benefit summary plan, benefit realization register, benefit

    milestone matrix dan benefit delivery matrix.

    10. Continuous Improvement

    Pada fase ini dijelaskan mengenai aspek-aspek pendukung yang

    dibutuhkan di dalam pengembangan sistem, agar sistem tetap dapat

    berjalan seiring dengan adanya perubahan dan perkembangan di

    dalam bisnis. Ini terdiri dari mechanism to manage business process

    and identify and realize opportunities for process improvements.

    2.2.8 Business Process Management (BPM) Success Stool

    Gambar 2.2 BPM Success Stool

  • 24

    Menurut Jeston dan Nelis (2006, p47), BPM success stool

    merupakan kunci sukes dari Business Process Management (BPM), yang

    terdiri dari :

    Process

    Untuk membuat suatu BPM yang baik, diperlukan adanya inovasi

    proses bisnis pada level yang sesuai ataupun merancang ulang strategi

    organisasi dan tujuan proses.

    People

    Dari semua komponen yang ada di dalam proyek BPM, orang-orang

    yang terlibat merupakan poin yang terpenting. Karena orang-orang

    inilah yang menjadi kunci dari proses implementasi proses baru.

    Technology

    Teknologi merupakan semua peralatan pendukung untuk berjalannya

    semua proses dan orang-orang yang terlibat di dalam proyek BPM.

    BPM Process Management

    Ini merupakan kompenen yang menggabungkan komponen process,

    technology, dan people. Berguna untuk mengatur proyek agar berjalan

    dengan baik.

  • 25

    2.2.9 Business Process Management (BPM) Maturity Model

    Gambar 2.3 BPM Maturity Model

    Menurut Jeston dan Nelis (2006, p300), BPM Maturity Model

    merupakan perlengkapan pendukung untuk membantu organisasi agar

    lebih sukses dengan BPM, dimana hasilnya adalah pencapaian yang lebih

    besar dalam hal operasional dan keuntungan dalam kinerja bisnis.

    Menurut Jeston dan Nelis (2006, p302), ada 5 tahapan di dalam

    maturity dari initiative BPM, yaitu :

    1. Initial State

    Dimana sebuah organisasi yang berada pada tahapan ini memiliki

    BPM yang belum terkoordinasi dan terstruktur.

    2. Repeatable

    Sebuah organisasi yang berada pada tahapan ini, sudah memiliki

    pengalaman dalam membuat BPM dan akan membuat BPM capability

  • 26

    serta meningkatkan jumlah orang yang mengawasi organisasi dari

    perpektif proses bisnis.

    3. Defined

    Sebuah organisasi yang berada pada tahapan ini akan mengalami

    peningkatan dalam hal pencarian untuk mengembangkan BPM

    capability dan memperluas jumlah orang yang terlibat dalam menilai

    organisasi dari perspektif proses bisnis.

    4. Managed

    Sebuah organisasi yang berada pada tahapan ini akan merasakan

    keuntungan dari memiliki suatu BPM yang berguna untuk

    pengembangan strategi perusahaan.

    5. Optimized

    Sebuah organisasi yang berada pada tahapan ini akan merasakan

    keuntungan dari memiliki suatu BPM yang berguna sebagai bagian inti

    dari pengaturan operasional dan strategi di dalam organisasi.

    2.2.10 Business Process Modeling Notation (BPMN)

    Menurut Jeston dan Nelis (2006, p196) Business Process

    Modeling Notation (BPMN) adalah suatu notasi standar yang dapat berupa

    ikon atau gambar untuk digunakan di dalam pemodelan proses bisnis.

    Menurut situs (http://en.wikipedia.org/wiki/BPMN), Business

    Process Modeling Notation (BPMN) adalah suatu notasi gambar yang

    ditetapkan untuk menggambar proses bisnis di dalam sebuah workflow.

    Tujuan utama dari BPMN itu sendiri adalah untuk menyediakan notasi

  • 27

    standar yang dapat dipahami dengan cepat oleh orang-orang yang

    berkepentingan di dalam bisnis (seperti business analysts, technical

    developers, dan business managers).

    2.2.11 Balance Scorecard

    Menurut Khoshafian (2007, p407), balance scorecard adalah

    suatu metodologi pengukuran untuk mengukur dan mengikat berbagai

    kinerja manajemen untuk mengindikasikan tujuan dari proses yang ada

    pada saat ini serta dukungan pencapaian di masa yang akan datang.

    Menurut situs (http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_

    skor_berimbang), balance scorecard adalah suatu konsep untuk mengukur

    kegiatan-kegiatan operasional pada suatu perusahaan apakah dalam skala

    yang lebih kecil sejalan dengan sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan

    strategi.

    2.2.12 Key Performance Indicators (KPI)

    Menurut Khoshafian (2007, p28), Key Performance Indicators

    (KPI) adalah suatu penilaian dari kinerja yang menunjukkan progress dari

    setiap langkah untuk mencapai tujuan.

    Menurut situs (http://en.wikipedia.org/wiki/Key_

    performance_indicator), Key Performance Indicators (KPI) merupakan

    metric financial ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu

    suatu organisasi dalam menentukan dan mengukur kemajuan terhadap

    sasaran organisasi.

  • 28

    2.2.13 Integrated Enterprise Ecosystem Portal

    Gambar 2.4 Integrated Enterprise Ecosystem Portal

    (Jeston dan Nelis 2006, p121)

    Menurut (Jeston dan Nelis 2006, p121), Integrated Enterprise

    Ecosystem Portal merupakan suatu portal bagi pengguna yang

    mengintagrasikan berbagai aplikasi, yang terdiri atas :

    Corporate Info, merupakan sebuah aplikasi yang menyediakan

    informasi mengenai gambaran umum organisasi.

    Business Application, merupakan aplikasi-aplikasi yang digunakan di

    dalam organisasi.

    User Centric Information, merupakan media pendukung yang

    membantu user untuk mendapatkan informasi.

    Process Outline, berfungsi untuk memonitor setiap kegiatan agar dapat

    berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

    Worklist/workspace, berfungsi sebagai layar kerja user.

  • 29

    2.2.14 Alumni

    Menurut situs (http://pusatbahasa.diknas.go.id /kbbi/index.php),

    alumni adalah orang-orang yang telah mengikuti atau tamat dari suatu

    sekolah atau perguruan tinggi.

    2.2.15 Kolaborasi

    Menurut situs (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ index.php),

    kolaborasi adalah suatu perbuatan kerjasama.

    Menurut situs (http://crs.uvm.edu/nnco/), kolaborasi adalah suatu

    proses partisipasi melalui orang-orang, grup, dan organisasi yang bekerja

    bersama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

    2.2.16 Karir

    Menurut situs (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/ index.php),

    karir merupakan suatu perkembangan dan kemajuan di dalam kehidupan,

    pekerjaan, jabatan, dan sebagainya.

    2.2.17 Entrepreneurship/Kewirausahaan

    Menurut situs (http://putracenter.wordpress.com/2008/12/23/

    definisi-kewirausahaan-entrepreneurship-menurut-para-ahli/),

    entrepreneurship adalah proses menciptakan sesuatu nilai yang berbeda

    dengan mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan, memikul risiko-

    risiko finansial, psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima

    penghargaan /imbalan moneter dan kepuasan pribadi.

  • 30

    2.2.18 Entrepreneur

    Menurut Hendro dan W.W (2006, p21), entrepreneur adalah

    suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada dalam diri Anda

    untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik) sehingga

    bisa meningkatkan taraf hidup Anda di masa mendatang.