2013-08-20 basis data-model blok-metoda perhitungan cadangan
DESCRIPTION
model blok-basis dataTRANSCRIPT
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara
DIKLAT PERENCANAAN DAN DISAIN
TAMBANG TERBUKA
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung
BANDUNG 23-24 AGUSTUS 2013
1
S Y A F R I Z A L
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
Riwayat Pendidikan Sarjana Teknik, Option Tambang Eksplorasi, Jurusan Teknik
Pertambangan ITB, lulus tahun 1996.
Magister Teknik, Program Pascasarjana ITB, Program Studi Rekayasa Pertambangan, Bidang Khusus Eksplorasi Cebakan Mineral, lulus tahun 2000.
Doctor of Engineering, Earth Resources Engineering, Graduate School of Engineering, Kyushu University, Japan, lulus tahun 2006.
2
Riwayat Pekerjaan Staf Pengajar Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan. Teknik Eksplorasi (S1) ; Metoda Perhitungan Cadangan (S1) ; Genesa Bahan Galian (S1) ; Pemetaan Eksplorasi (S1)
Eksplorasi Cebakan Mineral (S2) ; Genesa Mineral (S2) ; Pengetahuan Geologi (S2) ; Teknik Analisis dalam Endapan Hidrothermal (S2)
Email : [email protected]
M A T E R I
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
3
Pendahuluan
Konsep Sumberdaya & Cadangan
Model Blok
Basis Data
Metoda Estimasi Cadangan
23 Agustus dan 24 Agustus 2013
PENDAHULUAN 4
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
An Overview
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
5
Burmeister (1989) : Melakukan review terhadap 35 Operasi Penambangan
Emas di Australia yang memulai operasi pada periode 1984 to 1987.
Menemui fakta bahwa 2/3 tidak dapat mencapai target produksi emas pada tahun pertama operasi.
Penyebab utama : excessive dilution,
inappropriate estimation techniques,
inadequate geological interpretation,
unreliable assays, and
inadequate drilling
An Overview
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
6
Clow (1990) examined 25 advanced Canadian gold projects and found only three had lived up to expectations. Penyebab utama :
poor data management; inappropriate treatment of high-grade values; lack of bulk sampling; errors from application of geostatistics; and inadequate assessment of dilution and mining method.
A similar exercise for North American gold mines by Harquail (1991) :
attributed 20 out of 39 failures to reserve issues including basic errors, inadequate sampling and lack of mining knowledge.
Most failed first and foremost because the grade did not meet expectations and secondly because of unexpectedly high operating costs.
Common Sense
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
7
Common Sense
Geology
Database
Estimation Parameters
Estimation Methods
Classification of Results
Presentation of Results
GEOLOGI • Faktor terpenting adalah pemahaman
geologi endapan.
• Penting untuk pemilihan metode perhitungan dan klasifikasi.
• Pada tahap awal eksplorasi, karakteristik geologi dan kontrol mineralisasi secara keseluruhan dapat saja terlewatkan, geologis sebaiknya fokus pada pencatatan core secara deskriptif dan grafis sebelum sistem pencatatan komputerisasi.
• Kesalahan interpretasi geologis lebih fatal daripada kesalahan dalam perhitungan.
• Interpolasi nilai harus didapatkan dari geologi dan karakter deposit, bukan sebaliknya.
Common Sense
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
8
Common Sense
Geology
Database
Estimation Parameters
Estimation Methods
Classification of Results
Presentation of Results
DATABASE • Database mencakup observasi dan
pengukuran.
• Pengecekan dilakukan pada semua tahap, mulai dari sampling hingga presentasi.
• Sebaiknya tersedia sistem pengecekan yang ketat untuk kerepresentatifan dan akurasi.
• Representatif badan bijih diwakili oleh ukuran dan spasi.
• Jarak sampel optimum bergantung homogenitas, kontinuitas, serta nilai cog.
• Opsi untuk infill drilling dan re-sampling harus selalu terbuka.
Common Sense
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
9
Common Sense
Geology
Database
Estimation Parameters
Estimation Methods
Classification of Results
Presentation of Results
Estimation Parameters • Nilai cut-off grade harus berdasarkan
perhitungan ekonomis. • Tebal bijih minimum, tebal maksimum,
losses dan ukuran blok.
Estimation Methods • Kesesuaian metode perhitungan dengan
geologi deposit, data yang tersedia, serta metode pertambangan yang akan diterapkan.
• Sebaiknya perhitungan tidak dilakukan hanya dengan satu metode.
• Setiap metode perhitungan dapat bersifat unik untuk badan bijih tertentu.
Common Sense
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
10
Common Sense
Geology
Database
Estimation Parameters
Estimation Methods
Classification of Results
Presentation of Results
Classification • Sebagai bahan pertimbangan utama
untuk membuat keputusan investasi pertambangan dengan memperkirakan risiko yang terjadi.
Presentation • Sebaiknya jelas, ringkas, dan logis. • Tidak hanya merupakan gambaran
sumberdaya atau cadangan, tetapi juga untuk pihak lain yang membutuhkannya.
• Tidak hanya kuantitatif, tetapi juga bersifat kualitatif sehingga hasil akhir sebaiknya berupa estimasi atau perkiraan, bukan kalkulasi.
Communication
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
11
Communication
Geologist
Geostatistician
Mining Engineer
Metallurgist
Technical Team and
Management
Geologist • Melakukan interpretasi geologi deposit
dan menyampaikan kepada semua yang terlibat dalam proses estimasi.
Geostatistician • Menjelaskan metode perhitungan yang
akan digunakan dan meyakinkan adanya hubungan yang relevan antara metode tersebut dengan aspek geologi dan pertambangan.
Communication
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
12
Communication
Geologist
Geostatistician
Mining Engineer
Metallurgist
Technical Team and
Management
Mining Engineer • Harus memahami secara keseluruhan
mengenai cara mendapatkan hasil estimasi sesuai dengan batasan yang dapat diterima.
Metallurgist • Lebih berperan dalam tahapan analisis
hasil pengeboran, pengambilan sampel, dan penentuan kadar batas.
Communication
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
13
Communication
Geologist
Geostatistician
Mining Engineer
Metallurgist
Technical Team and
Management
Technical Team and Management • Sebelum memulai proses estimasi,
sebaiknya diadakan technical meeting sehubungan dengan tujuan serta bentuk hasil akhir.
• Selama kegiatan estimasi, secara rutin melibatkan pihak manajemen.
• Tim teknis memiliki tanggung jawab untuk memberikan data dan asumsi yang digunakan kepada pihak manajemen, serta tingkat keyakinan hasil akhir.
KONSEP SUMBERDAYA-CADANGAN 14
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
Mengapa Diperlukan ?
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
15
Sumberdaya Mineral & Batubara sangat melimpah. Perlu dikelompokkan dengan kategori tertentu.
Tingkat keyakinan yang berbeda-beda. Sangat bergantung pada tahapan eksplorasi.
Ketersediaan data dan informasi. Sangat bergantung pada proses pelaksanaan eksplorasi.
Metoda pendekatan dan asumsi yang digunakan sangat bervariasi. Akan mempengaruhi tingkat akurasi perhitungan.
Keseragaman istilah dan terminologi. Standar dalam pelaporan hasil eksplorasi dan estimasi sumberdaya dan
cadangan.
Baik untuk pemerintah, industri pertambangan, maupun penyandang dana.
The Mc. Kelvey Box
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
Identified
Measured Indicated
Inferred
Undiscovered
Resources
Incre
asi
ng d
egre
e o
f econom
ic f
easi
bilit
y
of
recovery
DemonstratedHypothetical
(known district)
Speculative
(undiscovered
district)
Reserves
Paramarginal
Submarginal
Subeconom
ic
Increasing degree of geologic assurance
Econom
ic
Other
OccurrencesIncludes non-conventional and low grade materials
The Mc. Kelvey Box (1986)
16
J O R C
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
17
SNI 13-6011-1999
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
18
Tahap
Eksplorasi Status
Hasil Kajian
Survei Tinjau
(Reconnaissance)
Prospeksi
(Prospecting)
Eksplorasi
Pendahuluan
(Prelimenary
Exploration)
Eksplorasi Rinci
(Detailed
Exploration)
Belum Layak
Layak
Sumberdaya
Hipotetik
(Hypothetical
Resources)
Sumberdaya
Tereka
(Inferred
Resources)
Sumberdaya
Tertunjuk
(Indicated
Resources)
Sumberdaya
Terukur
(Measured
Resources)
Cadangan Terkira
(Probable Reserve)
Cadangan
Terbukti
(Proved Reserve)
Keyakinan Geologi
Kajian kelayakan didasarkan pada faktor ekonomi, pengolahan, pemasaran, kebijakan pemerintah,
peraturan/perundang-undangan, lingkungan dan sosial
HUBUNGAN SUMBERDAYA-CADANGAN
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN SNI 4726:2011 SNI 5015:2011
19
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
20
Ilustrasi Proses
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
21
Model Geologi Resources Insitu Gridded Model Pit Geometri Pit
Optimizer Parameter Geoteknik Mine Design (alternatif 1 s.d n) Reserve
optimation (Insitu Reserve dan ROM Reserve) Penjadualan
MODEL BLOK 22
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
2D Model vs 3D Model
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
23
Model 2D merupakan daerah dengan grid atau mesh yang memiliki daerah pengaruh tertentu. Nilai Z (elevasi, tebal, kadar, kualitas, dll) yang
diestimasikan terdapat dalam grid tersebut.
Mesh atau Grid berada dalam ruang XY, sementara nilai Z tersimpan dalam XY.
Contoh Model 2D Kontur Topografi,
Kontur Struktur,
Iso-Ketebalan.. Iso-Kualitas .. Iso-Kadar.
Contoh Kontur Struktur
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
24
Prinsip-prinsip dasar yang harus
dipahami :
• Korelasi lubang bor dan
penentuan lapisan melalui “key
bed”.
• Konstruksi melalui problema tiga
titik, strike, dan dip.
• Kerapatan kontur dan dip
lapisan.
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
25
1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,4002,8
00
2,8
00
3,0
00
3,0
00
3,2
00
3,2
00
3,4
00
3,4
00
3,6
00
3,6
00
3,8
00
3,8
00
4,0
00
4,0
00
4,2
00
4,2
00
4,4
00
4,4
00
BH-01BH-02
BH-03BH-04
BH-05
BH-06
BH-07
BH-08
BH-09
BH-10 BH-11
0 50 200 meter
A
B
C
D
Pelajari Peta Struktur Lantai (Floor)
Batubara di samping.
Batubara pada daerah tersebut
mempunyai ketebalan rata-rata 7,40 m
(terdiri dari 1 seam batubara).
Jawablah beberapa pertanyaan berikut :
a. Tentukan kedudukan umum (strike
dan dip) lapisan batubara.
b. Tentukan elevasi topografi pada titik
A, B, C, dan D, jika diasumsikan zona
pelapukan (weathering zone) = 0 m.
c. Jika elevasi topografi pada titik Bor
BH-02 adalah 210 m.dpl, berapa
Elevasi Atap (Roof) batubara dan
berapa Ketebalan Overburden pada
titik bor tersebut.
CONTOH MODEL 2D
2D Model vs 3D Model
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
26
Model 3D, blok yang mempunyai lokasi dan ukuran pada ruang XYZ yang memiliki nilai lain (atribut) yang tersimpan dalam blok tersebut.
MODEL KOMPUTER
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
27
Gridded Seam Model (Stratmodel)
Regular Block Model (Model Blok Teratur)
Irregular Block Model (Model Blok Tak Teratur)
MODEL KOMPUTER Gridded Seam Model (Stratmodel)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
28
Untuk permodelan batubara dan cebakan-cebakan berlapis lainnya.
Lapisan batubara atau lapisan endapan mineral dan daerah sekitarnya dibagi menjadi sel-sel yang teratur, dengan lebar dan panjang tertentu.
Adapun dimensi vertikalnya tidak dikaitkan dengan tinggi jenjang atau blok tertentu, melainkan dengan unit stratigrafi dari cebakan yang bersangkutan; Permodelan dilakukan dalam bentuk puncak (top), dasar
(bottom), dan ketebalan (thickness) dari unit stratigrafi (lapisan batubara, dll).
Kualitas batubara maupun kadar dari berbagai mineral atau variable dimodelkan untuk setiap lapisan.
MODEL KOMPUTER Gridded Seam Model (Stratmodel)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
29
Tinggi Lereng Max. = 100 mSlope mak : 50�‹.
100 m
50 m
0
100 m
50 m
0
Topografi
Interburden
Iso-OB
Outcrop Outcrop
Outcrop Outcrop
Elevasi lantai
Elevasi atap
MODEL KOMPUTER Regular Block Model (Model Blok Teratur)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
30
Cebakan bijih dan daerah sekitarnya dibagi menjadi unit-unit yang lebih kecil atau blok-blok, yang memiliki ukuran (panjang, lebar dan tinggi) tertentu. Tinggi blok biasanya (dapat) disesuaikan dengan tinggi
jenjang penambangan.
Tiap-tiap blok memiliki atribut-atribut seperti jenis batuan, jenis alterasi, jenis mineralisasi, kadar (bisa lebih dari satu mineral), kode topografi, dll.
Model blok teratur adalah model komputer yang paling umum dipakai hingga saat ini untuk tambang-tambang logam / bijih berbatuan keras.
MODEL KOMPUTER Regular Block Model (Model Blok Teratur)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
31
Section at X = 96120
MODEL KOMPUTER Irregular Block Model (Model Blok Tak Teratur)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
32
Beberapa paket perangkat lunak memungkinkan struktur data yang lebih canggih, sehingga ukuran blok dalam model tidak perlu harus sama. Blok-blok berukuran amat besar dapat digunakan dalam
daerah-daerah tepi yang tidak termineralisasi, dimana informasi detail tidakdiperlukan.
Sebaliknya, blok-blok berukuran kecil dapat diterapkan didaerah mineralisasi bijih yang penting dimana detail sangat diperlukan.
Namun demikian, model semacam ini tidak mudah dipindahkan dari suatu perangkat lunak ke perangkat lunak yang lainnya.
MODEL KOMPUTER Irregular Block Model (Model Blok Tak Teratur)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
33
STRATMODEL
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
34
Strat model didasarkan pada prinsip umum stratigrafi tentang urutan lapisan yang diendapkan pada suatu periode tertentu yang menerus atau selaras.
Unit dibagi kedalam dua jenis :
Element unit, berupa lapisan tunggal, spliting dari seam atau surface.
Compound unit, berupa interval yang analog dengan parent seam dari seam yang split.
Penting dipahami pendefinisian parting dan split.
Pada multi seam perlu disusun sebuah skema seam.
STRATMODEL (Elemental & Compound)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
35
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
36
D6_2
D6_1
D5AU
D5AL
D5_2
D5_1U
D5_1L
D4
D4B
D3A
D3_2U
D3_2L
D3_1
D2
D2B
C42UU
C42UL
C4_2L
C4_1U
C4_1L
C3A
C3_2
C3_1
C2
C1AU
C1AL
C1_2U
C1_2L
C1_1
B2_2
B2_1
B1A
B1_2
B1_1
B1B
A
STRATIGRAPHY
D6
D5_1
D3_2
C4_2C4_2U
C4_1
C3
C1A
C1_2
B2
B1
D6_2
D6
D6_1
D5AU
D5AL
D5
D5_2
D5_1U
D5_1
D5_1L
C42UU
C4_2U
C4_2 C42UL
C4_2L
C4
C4_1U
C4_1
C4_1L
SKEMA SEAM PADA
STRATMODEL
Block Modelling (1)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
37
Dewasa ini teknik pemodelan blok banyak diterapkan dalam metode pemodelan dan perhitungan cadangan mineral pada industri pertambangan. Teknik ini pada umumnya telah dilakukan secara computerized.
“Pemodelan Sumberdaya" mengacu pada estimasi spasial dari data assay (kadar) dari suatu bahan galian.
Parameter estimasi pun beragam, antara lain ore thickness, grade/kadar, density, specific gravity dan parameter lain yang berguna untuk evaluasi cadangan.
“Block model" sendiri merupakan estimasi dalam bentuk tiga dimensi yang dibagi berdasarkan ukuran blok yang diinginkan.
Metode estimasi pun beragam (Ordinary krigging, inverse distance, nearest neighbourth point, dll).
Block Modelling (2)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
38
Pada umumnya dimensi ukuran – ukuran blok pada block model merupakan fungsi dari geometri endapan dan disesuaikan dengan kerapatan data dan sistem penambangan yang digunakan.
Tergantung pada jenis cebakan yang dihadapi, tujuan pembuatan model serta metode penambangan, ukuran blok dapat berkisar dari 3 x 3 x 2 m (x,y,z) atau lebih kecil untuk cebakan emas tipe vein, hingga 25 x 25 x 15m atau lebih besar untuk cebakan-cebakan berukuran masif seperti tembaga porfiri.
Tiap-tiap blok akan memiliki atribut (variabel model) misalnya topografi atau volume blok (utuh/tidak utuh), jenis batuan, berat jenis, taksiran kadar, klasifikasi hasil taksiran, aspek pengolahan/metalurgi dll.
Semakin banyak jumlah blok dan jumlah variabel dalam model, semakin besar pula kebutuhan memori dan mass storage (disk space) komputer kita.
Block Modelling (3)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
39
Block Model yaitu suatu matrik block (atau disebut juga Cell) dari dimensi x,y,z yang akan menampilkan volume deposit pada yang dinginkan.
Setiap ruang menentukan tiga dimensi tertentu.
Biasanya block berbentuk persegi panjang, juga dapat berbentuk jajaran jenjang. Setiap block diidentifikasi dengan sebuah nomor indeks dan koordinat.
Setiap block juga ditetapkan untuk menyimpan nilai kadar atau value-value kualitas yang diperlukan, dan informasi geologi serta spatial lainnya untuk tiap hal yang penting yang terdapat dalam deposit.
Block model dapat menampilkan : Deposit yang tersebar seperti tembaga, emas dan deposit nonstratabound
lainnya.
Deposit yang tertutup dan tertindih atau deposit yang ada didalam area yang sulit dicapai.
Deposit stratiform dimana terdapat terdapat tingkat dan kualitas yang beragam melalui rangkaian stratigraphic.
DIMENSI SATUAN MODEL BLOK (dalam “X” x “Y” x “Z”)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
40
Model Blok Sumberdaya
X = ½ Jarak Spasi Antar Titik Bor (1/2 x 25 m),
Y = ½ Jarak Spasi Antar Titik Bor (1/2 x 25 m) dan
Z = 2 m.
Dimensi = 12,5 x 12,5 x 2 (Small Mining Unit)
Block Model (Parent Cell & Sub Cell)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
41
Di dalam model blok ada yang di namakan Parent Cell dan Sub Cell Parent Cell adalah blok yang paling utama dan paling besar
dibentuk.
Sub Cell adalah blok – blok yang dibuat menjadi lebih kecil yang berfungsi untuk mengisi dimensi detail pada batas tepi badan bijih /dekat boundary badan bijih yang bertujuan untuk meningkatkan ketelitian pada perhitungan volume sumberdaya dan estimasi kadar.
Khusus untuk tingkat akurasi, selang kepercayaan sangat bergantung pada jarak antar data dan variabilitas data.
Block & Cell
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
42
Parent Cell & Sub Cell
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
43
Parent Cell & Sub Cell
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
44
Tahapan Pembuatan Model Geologi dengan Prinsip Blockmodel (1)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
45
Data Collar Memuat informasi koordinat X, Y, dan Z (collar) dari drillhole.
Data Assay Memuat informasi kedalaman penembusan (from and to)
beserta kadar pada setiap penembusan bor inti atau interval sampling pada bijih.
Data Lithologi Memuat infomasi kedalaman penembusan (from and to),
informasi rock type yang akan membedakan jenis batuan (ore atau waste), atau alteration type, atau mineralization type, dll.
Data Survey Memuat informasi bearing atau dip direction, dip, dan deviasi
lubang bor atau trench.
Contoh Data Collar
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
46
Tahapan Pembuatan Model Geologi dengan Prinsip Blockmodel (2)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
47
Wireframe Modeling
Sebuah wireframe bisa berbentuk permukaan atau volume 3D dimana terdiri dari kumpulan segitiga.
Segitiga-segitiga tersebut saling berhimpit sehingga membentuk permukaan dan dapat dihitung volumenya.
Pemodelan wireframe terbagi menjadi dua, yakni :
Wireframe permukaan DTM
Wireframe volume tertutup
Contoh Wireframe
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
48
Tahapan Pembuatan Model Geologi dengan Prinsip Blockmodel (3)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
49
Penyusunan Blok Model 3D
Pembuatan grid
Contoh blok ukuran 10 x 10 m digunakan sebagai ukuran grid berdasarkan spasi pola pemboran
Pengkompilasian blok model yang kosong
Hasil griding dari blok model yang dengan perangkat lunak menghasilkan data blok yang berisi nilai X, Y, dan Z. Dalam hal ini Z merepresentasikan nilai ketebalan
Pengkodean blok model
Interpolasi Kadar 3D
Tahapan Pembuatan Model Geologi dengan Prinsip Blockmodel (4)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
50
Geological Interpretation - Grade Estimation
Fasilitas Grade/Quality Estimation pada software umumnya meliputi beberapa metode estimasi, antara lain :
Nearest Neighbor (Polygon)
Inverse Power of Distance [IPD/IDW]
Kriging
Diagram Alir Tahapan Pembuatan Model Geologi dengan Prinsip Blockmodel
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
51
Kerangka Badan Bijih (WIREFRAME) 3D
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
52
Korelasi dan Pemodelan
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
53
Grade Estimation
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
54
MODEL KOMPUTER Regular Block Model (Model Blok Teratur)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
55
Section at X = 96120
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
56
• Perhatikan Tabel Perhitungan Tonase berdasarkan penjumlahan tonase
berdasarkan blok model di atas.
• Jelaskan opini saudara sehubungan dengan perhitungan cadangan pada
perencanaan tambang.
BASIS DATA 57
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
Aspek Utama
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
58
File design dan masukan data
Data editing,
Meng-kuantifikasi kualitas data,
Pengelompokan data sesuai domain geologi, sampel support, dll,
Analisis statistik univariate,
Analisis statistik bivariate,
Pola-pola spasial dan trend.
Tujuan (Objektif)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
59
Menghasilkan data agar hasil pemodelan dan perhitungan yang akurat.
Antisipasi error, Mengetahui dan mendefinisikan domain geologi Mengetahui interkorelasi dan hubungan spasial antar
variabel (mis. ketebalan & kualitas, lithotype & kadar, alteration & kadar, dll),
Memperoleh pengetahuan yang baik antara statistik dan spasial,
Mengevaluasi keteraturan/ketidakteraturan beberapa variasi data mentah, terutama pada data-data dengan support yang berbeda.
ALUR & PROSES
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
60
DATA
File Design
Data Input
Edit Data
Outliners Composite Back Up Data
Bivariate Univariate Multivariate
1. DATA
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
61
Penentuan titik data (pola dan spasi).
Deskripsi geologi.
Sampling.
Penanganan sample.
Analisis kadar/kualitas.
Kompilasi data. S O P
Pola & Spasi
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
62
Pola Pada Endapan Batubara
Pola stratigrafi. Pola segitiga. Pola persegipanjang. Pola bujursangkar. Pola acak.
Pada Endapan Lain. Sangat bergantung pada karakteristik endapan. Pola dasar adalah bujursangkar, lintasan, persegipanjang.
Spasi Sangat bergantung pada tipe endapan dan variabilitas nilai.
Jenis Pemboran
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
63
• Pemboran non-coring (open hole), ▫ Deskripsi dan sampling pada cuttings, ▫ Kecepatan pemboran tinggi, biaya rendah, ▫ Akurasi rendah, ▫ Sering digunakan sebagai Pilot Hole, ▫ Harus dilengkapi dengan geophysical logging.
• Pemboran touch-coring, ▫ Deskripsi batuan samping pada cuttings, ▫ Kecepatan pemboran tinggi-sedang, biaya rendah-sedang, ▫ Akurasi cukup baik, ▫ Sample berupa core, ▫ Sebaiknya dilengkapi dengan geophysical logging,
• Pemboran full-coring. ▫ Deskripsi dan sampling langsung pada core, ▫ Kecepatan pemboran rendah, biaya tinggi, ▫ Akurasi tinggi, ▫ Akan lebih baik jika dilengkapi dengan geophysical logging.
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
64
Pendefinisian ketebalan
batubara, ketebalan parting
dan bidang kontak batubara
dapat diketahui dari
geophysical logging dengan
lebih pasti.
Geophysial logging juga
efektif apabila pada pemboran
Full-coring terdapat core-loss.
Data Pemboran
Data Pemboran
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
65
Data hasil pemboran, meliputi : koordinat titik bor,
elevasi titik bor,
sudut kemiringan pemboran (jika melakukan bor miring),
total kedalaman, serta
data log bor yang menunjukkan posisi (kedalaman),
deskripsi dan ketebalan batubara serta batuan lainnya.
Pada umumnya pemboran eksplorasi untuk endapan batubara dilakukan dengan bor coring.
Jika tidak maka data pemboran harus dilengkapi dengan logging geofisika untuk meyakinkan kondisi dan jenis batuan di sepanjang lubang bor.
Data lubang bor dapat dilengkapi juga dengan data uji paritan atau uji sumuran.
Pengambilan Sampel Batubara
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
66
Teknik/Cara Sampling
Drilling dan Core Sampling
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
67
Penanganan Core
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
68
Teknik/Cara Sampling
Drilling dan Core Sampling
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
69
Split Core
Core Recovery, Solid Core, RQD
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
70
• Total Core Recovery (TCR) ▫ Penting untuk menilai kualitas data
pemboran,
▫ Untuk tujuan analisis kualitas disyaratkan minimal 90%.
• Solid Core Recovery (SCR) ▫ Penting untuk keperluan geoteknik.
▫ Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.
• Rock Quality Designation (RQD) ▫ Penting untuk keperluan geoteknik.
▫ Mengetahui kekuatan batuan dan intensitas kekar.
Kualitas Batuan berdasarkan Nilai TCR-SCR-RQD
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
71
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
72
Kualitas Batuan berdasarkan Nilai TCR-SCR-RQD
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
73
Kualitas Batuan berdasarkan Nilai TCR-SCR-RQD
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
74
Kualitas Batuan berdasarkan Nilai TCR-SCR-RQD
Tingkat kepercayaan berdasarkan Nilai SCR
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
75
Akibat Jika Core Tidak Representatif :
• Kesalahan dalam penentuan kedalaman zona endapan,
• Kesalahan dalam penentuan ketebalan endapan,
• Kesalahan dalam penentuan kadar atau kualitas endapan.
2. FILE DESIGN & INPUT DATA
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
76
Data-data Utama :
Lokasi data (x, y, z) Data singkapan dan data pemboran.
Data interval ketebalan OB, batubara, interburden, dll
data pemboran dan geophysical logging,
Data kualitas Assay, sampel ID dan hasil analisis kualitas.
Informasi geologi tipe batuan penutup, samping, keberadaan struktur geologi, dll)
Informasi tambahan ID sampel, RQD,
Dll.
3. EDIT DATA
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
77
Memastikan data-data yang dimasukkan ke dalam file design adalah benar.
Pengecekan data
Dapat dilakukan secara manual.
Dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat statistik.
Dapat dilakukan dengan pola spasial.
Melakukan edit data.
Contoh Edit Data
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
78
Memperbaiki nomor lubang bor yang sama.
Menyusun koordinat collar dan assay (X,Y, Z).
Menghapus data yang berduplikat (kembar).
Memberikan Struktur Field baru pada data Collar dan Assay agar terhindar dari penamaan yang sama pada setiap DH.
Menghitung kadar terkoreksi (Grade Correction).
REKAPITULASI DATA
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
79
Contoh untuk endapan batubara
Data-data hasil pemboran, sebaiknya disusun dalam tabel.
Tabel tersebut sebaiknya dipisahkan per-seam (jika seam batubara tersebut > 1 seam).
No.
Bor
Koordinat Elevasi
Collar
Total
Kedalaman
Kedalaman Seam Elevasi Seam Tebal
Batubara E N Dari Ke Dari Ke
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (4)-(6) (9)=(4)-(7) (10)=(8)-(9)
… … … … … … … … … …
No bor, koordinat, elevasi collar, total kedalaman, kedalaman seam (tembus batubara) diperoleh dari hasil pemboran.
Elevasi seam : akan menunjukkan elevasi dari top lapisan batubara dan elevasi dari bottom lapisan batubara.
Ketebalan batubara : dapat diperoleh dari selisih kedalaman seam atau dari selisih elevasi seam.
DATA-DATA TURUNAN
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
80
Korelasi lubang bor,
Peta struktur elevasi top (atap) dan roof (lantai) batubara,
Peta iso ketebalan batubara,
Peta iso ketebalan tanah penutup,
Peta sebaran cropline/subcropline batubara,
Peta iso kualitas batubara,
Hasil kajian geoteknik dan hidrogeologi sebagai faktor pembatas,
Rencana umum strategi penambangan.
DATA-DATA TURUNAN
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
81
Hasil korelasi lubang bor, untuk mengetahui kemenerusan dan variasi lapisan (ketebalan, kemiringan) batubara.
Peta struktur elevasi top (atap) dan roof (lantai) batubara, untuk mengetahui penyebaran dan posisi lapisan batubara dalam konteks elevasi.
Peta iso ketebalan batubara, untuk mengetahui variasi ketebalan batubara secara lateral di wilayah perhitungan.
Peta iso ketebalan tanah penutup, dimana peta ini merupakan refleksi dari distribusi ketebalan overburden.
Peta sebaran cropline/subcropline batubara yang merupakan suatu garis yang merefleksikan batas sebaran endapan batubara di permukaan.
Peta iso kualitas batubara, merupakan refleksi dari sebaran kualitas lapisan batubara secara lateral.
KONSTRUKSI MODEL
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
82
Peta Topografi
(hard copy)
Data Survei
( x y z )
Data Singkapan
(x y z)
Data Lubang Bor
( x y z )
Peta Digital Peta Sebaran Titik Bor
Digitasi
dan
Rescale
Gridding
dan
Konturing
Rekapitulasi
dan
Tabulasi Data
Basis Peta Dasar
PETA
TOPOGRAFI
PETA
STRUKTUR ROOF
PETA ISOPACH THICKNESS
PETA ISO-OVERBURDEN
PETA SUB-CROPLINE
PETA
STRUKTUR FLOOR
4. EVALUASI (VERIFIKASI) DATA
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
83
Mengapa Verifikasi Model itu Penting ??
Kesalahan minor pada satu nilai individual dapat memberikan effect terhadap penghalusan korelasi, analisis statistik parameter, ataupun geostatistik.
Kapan verifikasi tersebut dilakukan ?
Dilakukan sebelum dan sesudah model di generate, namun sebelum dilakukan perhitungan resources & reserve.
Evaluasi terhadap data base
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
84
Membandingkan koordinat titik data berdasarkan data-data survei.
Membandingkan print out litologic log dengan deskripsi lapangan.
Membandingkan hasil assay dengan field description. Membandingkan sludge assay dengan core assay. Melakukan pemisahan hasil assay (random). Melakukan pengecekan secara priodik terhadap
material yang dilaporkan. Melakukan pemboran ulang (re-drill) atau pemboran
tambahan (infill drilling).
Dokumentasi Hasil Analisis Sampel Batubara
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
85
Dokumentasi Hasil Analisis Sampel
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
86
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
87
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
88
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
89
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
90
5. KOMPOSIT
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
91
Untuk mereduksi jumlah data,
Menyajikan data dengan support yang sesuai,
Mereduksi adanya effek pencilan data (sangat tinggi maupun sangat rendah),
Mereduksi data-data yang bersifat erratik,
Dapat menghasilkan data komposit untuk jenjang penambangan (bench composite).
Contoh sederhana :
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
92
Dari 2 hasil analisis sampel (A dan B).
Sampel A = 1,5 % Cu dengan panjang sampel 3 m.
Sampel B = 0,5 % Cu dengan panjang sampel 1 m.
Berapa kadar rata-rata jika SG kedua jenis sampel identik.
Berapa kadar rata-rata jika SG sampel A = 3,3; dan SG sampel B = 2,7 gr/ml.
Definisikan faktor bobot-nya.
Contoh sederhana :
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
93
Tentukan kadar rata-rata Nikel pada sumur uji di samping.
0,0 m
1,5 m
4,0 m
6,5 m
8,0 m
t1
t 2
t3
t 4
k = 1,9 % Ni
k = 2,2 % Ni
k = 2,5 % Ni
k = 2,0 % Ni
1
2
3
4
Profil suatu sumuran uji :
Tentukan kadar rata-rata nikel pada sumuran uji ini.
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
94
t3
t4
Profil suatu sumuran uji :
0,0 m
2,0 m
4,0 m
5,5 m
7,5 m
t1
t2
k = 1,9 % Ni
k = 2,3 % Ni
k = 2,0 % Ni
k = 1,7 % Ni
1
2
3
4
Jika nilai kadar batas (cut off grade) adalah 2,1 % Ni ;Tentukan ketebalan badan bijih pada sumuran uji ini.
6. OUTLINER
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
95
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
96
OUTLINER
OUTLINER & Top Cut
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
97
7. ANALISIS DATA (STATISTIK)
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
98
UNIVARIATE
UNIVARIATE
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
99
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
100
Negative Skewness Distribusi Normal
Positive Skewness
Distribusi Spasial
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
101
Korelasi data secara spasial : memperlihatkan korelasi yang baik antara kadar Cu dan Au.
Mengapa perlu analisis secara spasial ??
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
102
Deskripsi statistik belum memperhatikan tata letak data,
Deskripsi statistik belum memperhatikan kerapatan data,
Deskripsi statistik akan menunjukkan hasil yang sama walaupun posisi data diacak sedemikian rupa,
Analisis spasial dapat dilakukan dengan plotting distribusi data ataupun dengan menggunakan peta-peta iso.
Contoh Sederhana
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
103
1 .0 2 .0 3 .0 4 .0 5 .0 6 .0 7 .0 8 .0 9 .0 10 .00 0
10 10
20 20
30 30
40 40
Jika data diacak secara spasial, maka histogram akan tetap (tidak berubah).
Populasi data perlu diperhatikan
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
104
Bivariate
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
105
Bivariate & Koef. Korelasi
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
106
Analisis Bivarian
MODEL BLOK, BASIS DATA, METODE ESTIMASI CADANGAN
107