2014 annual report - bank bengkulu

191
LAPORAN TAHUNAN 2014 2014 Annual Report

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

LAPORAN TAHUNAN 2014

2014 Annual Report

Page 2: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tema Bank Bengkulu

Tangguh berdiri melayani, optimis memberi solusi

Keunggulan Kami

Total Asetsebesar Rp. 3.921.483 jutameningkat24.12 %

Laba Bersihsebesar Rp. 109.228 jutameningkat5.78 %

Menyalurkan Kreditsebesar Rp. 2.604.094 jutameningkat

8.37 %

Peristiwa Penting Tahun 2014

17 Januari 2014

Undian tabungan Tabot (TRT)

23 Maret 2014

Rups Bank Bengkulu Tahun Buku 2013

7 April 2014

Peletakan Batu Pertama Kantor Cabang Muara Aman

10 April 2014

Pelantikan Direktur Pemasaran

14 April 2014

Undian Simpeda Nasional 2014

April 2014

Bantuan Mobil PBB-PP Kabupaten Kota Se-Provinsi Bengkulu CSR Mobil

25 April 2014

Ngobrol santai bersama OJK

23 Juli 2014

Buka Bersama anak panti

Page 3: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

23 Juli 2014

Buka Bersama Panti dan PKPU

22 Agustus 2014

Pelatihan SOP Hapus Buku

23-24 Agustus 2014

Pelatihan Pengembangan Olibs 724

26 Agustus 2014

Peresmian Kantor Cabang Pembantu Pondok Suguh

11 September 2014

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kantor Cabang Pembantu Tais

13-14 September 2014

Inhouse Training

26 September 2014

Pelantikan Direktur Kepatuhan

16 Oktober 2014

Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Enggano

04 November 2014

Rapat Koordinasi RKAT 2014

04 November 2014

Rapat Koordinasi Rencana Bisnis Bank 2014

11 november 2014

Publik Ekspose 1 – Dalam rangka pemenuhan regulasi tentang modal inti

Bank minimum sebesar 1 triliun *

2 Desember 2014

Pemberian bantuan kepada siswa/pelajar, mahasiswa sepropinsi Bengkulu

4 Desember 2014

Peresmian Kantor Cabang Pembantu Padang Jaya

15 Desember 2014

Publik Ekspose II *

16 Desember 2014

Peningkatan Status kantor Cabang Pembantu Bintuhan menjadi Kantor

Cabang Bintuhan

Page 4: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Penghargaan

Bank Bengkulu menerima penghargaan Infobank Awardtahun 2014 sebagai Bank

dengan predikat ”Sangat Bagus”, atas Kinerja Keuangan Tahun 2014 berdasarkan

penilaian terhadap permodalan, aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas dan

efisiensi. Penghargaan infobank ini telah diterima oleh Bank Bengkulu selama 14

tahun berturut-turut sejak tahun 2001.

Platinum Award dari Infobank

Kinerja Sangat Bagus 2004 -2014

Best Bank Award dari Majalah Investor

Page 5: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

IKHTISAR KEUANGAN

(dalam Juta Rupiah)

2014 2013

ASET

Kas 314.771 247.020

Giro Pada Bank Indonesia 285.843 255.816

Giro pada bank lain 1.393 998

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

450.058 86.365

Surat Berharga 189.962 89.962

Kredit yang diberikan 2.595.919 2.395.253

Penyertaan Saham 79 79

Aset Tetap 37.991 35.158

Aset Pajak Tangguhan 10.925 8.707

Aset Lain-lain 34.542 40.194

Total Aset 3.921.483 3.159.550

LIABILITAS

Liabilitas Segera 59.188 36.892

Simpanan Nasabah 3.025.874 2.301.462

Simpanan dari bank lain 266.480 265.015

Pinjaman yang diterima 20.027 20.027

Utang Pajak 12.770 11.887

Beban yang masih harus dibayar 44.962 43.543

Liabilitas lain-lain 17.169 100.083

Liabilitas Imbalan pasca kerja 15.372 17.680

Total Liabilitas 3.461.841 2.796.590

EKUITAS

Modal Saham 167.240 134.190

Modal disetor lainnya 1.870 1.000

Saldo Laba

- Telah ditentukan penggunaannya 83.241 62.589

- Belum ditentukan penggunaannya 207.291 165.181

Total Ekuitas 459.642 362.960

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatanbungabersih 310.158 304.350

JumlahPendapatan/(beban) operasionallainnya

(214.509) (199.514)

LabaOperasional 133.709 142.743

LabaKomprehensifTahunBerjalan 109.229 103,260

Page 6: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

RASIO KEUANGAN

LDR (%) 86,06 105,04

CAR (%) 17,25 17,00

ROA (%) 3,70 4,01

ROE (%) 32.58 37,51

NIM (%) 8,39 9,36

BOPO (%) 72.41 68,99

KAP (%) 0,52 0,46

NPL (GROSS) (%) 0,39 0,38

NPL (Netto) (%) 0,12 0,10

Penyedia Dana Pihak Tekait 13,03 12,25

Persentase Pelangaran BMPK

- Pihak Terkait (%) 0,00% 0,00%

- Pihak Tidak Terkait (%) 0,00%- 0,00%

Persentase Pelampauan BMPK

- Pihak Terkait (%) 0,00% 0,00%

- Pihak Tidak Terkait (%) 0,00% 0,00%

Kinerja Non Keuangan

Kantor Pusat 1 1

Kantor Cabang Utama 1 1

Kantor Cabang 8 7

Kantor Cabang Pembantu 25 23

Kantor Kas 5 5

Kas Mobil 2 2

Payment Point 2 2

ATM 37 31

Jumlah Karyawan 512 521

Page 7: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Aset (DalamJuta Rupiah)

Liabilitas (DalamJuta Rupiah)

3.921.483

3.159.550

ASET

2014 2013

3.461.841

2.796.590

LIABILITAS

2014 2013

Page 8: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Ekuitas (DalamJuta Rupiah)

LabaOperasional (DalamJuta Rupiah)

459.642

362.960

EKUITAS

2014 2013

133.709

142.743

Laba Operasional

2014 2013

Page 9: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

LabaKomprehensifTahunBerjalan (DalamJuta Rupiah)

109.229

103.260

Laba Komprehensif Tahun Berjalan

2014 2013

Page 10: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Profil Perusahaan

Sejarah Singkat

1969Bank Bengkulu didirikan pada tanggal 9 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan

p.d. Gubernur Penguasa Daerah Propinsi Bengkulu Nomor : 08/14/EKU/1969 yang disahkan

oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : D-15-

6.1.25 tanggal 17 Mei 1970.

1971 Setelah melakukan persiapan yang dipersyaratkan, maka dengan Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor : Kep-102/DDK/II/4/1971, tanggal 7 April 1971 Bank

Bengkulu memulai usahanya sebagai lembaga keuangan bank setelah diresmikan

pembukaannya oleh Gubernur M. Ali Amin, SH. bersama Pangdam IV Sriwijaya Brigjen TNI

Satibi Darwis pada tanggal 13 April 1971.

Selanjutnya dalam rangka memberdayakan BPD guna mendorong pertumbuhan ekonomi di

daerah melalui pengembangan usaha kecil dan menengah, maka pemerintah melaksanakan

program rekapitalisasi terhadap BPD termasuk Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

1999Dengan memperhatikan kondisi perbankan pada saat itu kurang baik, maka untuk

meningkatkan kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu telah diikutsertakan dalam

rekapitalisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang

mengikuti program rekapitalisasi diharuskan merubah bentuk hukumnya dari perusahaan

daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT), yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau

disingkat menjadi PT Bank Bengkulu dengan Akta Notaris Irawan,SH Nomor 1 tanggal 1 Mei

1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia Surat Nomor : C-

8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999. Selanjutnya dilakukan perjanjian bersama antara

Pemerintah Republik Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dan Bank

Indonesia pada tanggal 7 Mei 1999. Penyertaan modal pemerintah pusat dalam rangka

program rekap dimaksud telah diselesaikan Bank Bengkulu pada tahun 2004 yang lalu.

Page 11: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Identitas Perusahaan

Nama :

PT. Bank Pembangunan Daerah Bengkulu

Nama Panggilan : Bank Bengkulu Bidang Usaha : Industri Keuangan

Kepemilikan :

Pemerintah Provinsi Bengkulu (35,62%)

PemerintahKabupaten dan Kota se-Bengkulu(64,38%)

Tanggal Pendirian : 9 Agustus 1969 Tanggal Beroperasi : 13 April 1971 Dasar Hukum : Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 3 Tahun 1975 tentang

Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang disahkan

oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan

Surat Nomor Pem/10/29/48/152 tanggal 8 Juni 1977

modal dasar bank sebesar Rp. 100 juta.

Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 5 Tahun 1979 modal

dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 500 juta.

Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 13 Tahun 1981 modal

dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 1,5 milyar.

Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 11 Tahun 1992 yang

disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

dengan Surat Nomor : 584-288-425 tanggal 23 Maret

1993 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 5 milyar.

Perda Nomor 1 Tahun 1999 tanggal 11 Februari 1999

dan Akte Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 1 tanggal

1 Mei 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di

Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia Surat Nomor : C-

8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 dengan modal

dasar bank ditingkatkan menjadi sebesar Rp. 10 milyar.

Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tanggal 23

Juli 1999 yang dibuat dihadapan Irawan SH Notaris di

Bengkulu dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia Nomor C-20091 HT.01.04 TH 99

tanggal 15 Desember 1999 modal dasar bank menjadi

Rp. 30 milyar.

Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat

dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 13

Januari 2006 dan telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia Nomor W21-00006

HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Januari 2007 modal dasar

Page 12: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

bank ditingkatkan menjadi Rp. 100 milyar.

Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat

dihadapan Notaris Irawan,SH Nomor 34 tanggal 3 Mei

2007 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

Republik Indonesia Nomor AHU-34887.AH.01.02.Tahun

2008 tanggal 20 Juni 2008 modal dasar bank

ditingkatkan menjadi Rp. 175 milyar.

Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat

dihadapan Notaris Noviartati, SH Nomor 04 tanggal 10

Juli 2014 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-

05545.40.20.2014 tahun 2014 tanggal 10 Juli 2014

modal dasar bank ditingkatkan menjadi Rp. 500 milyar.

Modal Dasar : Rp. 500.000.000.000,-

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

: Rp. 167.240.000.000,-

Jumlah Karyawan : Karyawan Tetap : 507 orang

Karyawan Tidak Tetap : 5orang Jaringan Kantor : 1 Kantor Pusat

9 Kantor Cabang

25 Cabang Pembantu

5 Kantor Kas

2 Payment Point

37 ATM

Kantor Pusat

: Jalan Basuki Rahmat No. 6 Bengkulu

Tlp. 0736 - 341170 (hunting)

Faks 0736– 21178

Website : www.bankbengkulu.co.id

Layanan Informasi : Tlp. 0736 - 341170

Email : [email protected]

Page 13: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Visi dan Misi Dan Nilai Perusahaan

Budaya Kerja

Budaya kerja berperan sangat penting dan berpengaruh kuat terhadap kualitas kinerja

bank, karenanya budaya kerja harus mendapat perhatian dari semua jajaran dalam bank

secara sungguh-sungguh. Budaya kerja bank diharapkan merupakan lahan yang subur bagi

tumbuhnya perilaku positif seluruh jajaran Bank Bengkulu yang pada akhirnya membawa ke

arah keberhasilan usaha bank. Adanya budaya bank yang kondusif akan memiliki peranan

yang strategis dalam upaya mencapai visi, misi, tujuan, strategi dan sasaran-sasaran usaha

Bank Bengkulu. Penyataan nilai-nilai budaya kerja Bank Bengkulu merupakan nilai dari

kompetensi kunci setiap Karyawan dan tercermin dalam 11 sikap dan perilaku

Karyawanserta kode etik Bankir Indonesia menjadi acuan pengembangan budaya kerja Bank

Bengkulu.

Penjabaran Budaya kerja Bank Bengkulu adalah :

1. Melaksanakan tugas dan kewajiban secara tulus dan ikhlas dengan dedikasi yang tinggi

berlandaskan pada iman dan takwa kepada Tuhan Yang Esa.

2. Menjunjung tinggi dan mentaati kode etik Bankir Indonesia dalam melaksanakan tugas

dan kewajiban secara jujur.

VISI Menjadikan Bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai tambah

bagi masyarakat

MISI Mengelola dan mengembangkan Bank secara profesional, sehat, dinamis

dan kompetitif, sehingga dapat memberikan kontribusi kepada Pemegang Saham, Pengelola dan Masyarakat.

Penggerak Pembangunan dan sebagai tuan rumah didaerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik, simpatik, ramah dan memuaskan kepada masyarakat serta mitranya.

Page 14: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

3. Berupaya memberikan pelayanan unggul dengan pendekatan yang bersahabat kepada

mitra usaha.

4. Bekerja atas dasar prioritas dan rencana dengan standar mutu kerja yang tinggi dan

realitas.

5. Peduli terhadap semua permasalahan di unit kerjanya.

6. Melaksanakan pengawasan melekat dan menindaklanjuti hasilnya.

7. Melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh inisiatif serta bertanggung

jawab atas mutu hasil kerjanya.

8. Melaksanakan komunikasi terbuka dengan saling mengingatkan, saling menghargai,

dan saling membimbing.

9. Melaksanakan tugas dan kewajibannya selalu dilandasi semangat kebersamaan.

10. Meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

11. Berusaha menjadi acuan bagi lingkungan kerjanya.

Sasaran, Strategi Dan Kebijakan Manajemen

Bank Bengkulu memiliki komitmen untuk menciptakan industri perbankan yang kuat dan

memiliki daya saing yang tinggi, serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Dalam

menjalankan kegiatan usahanya Bank Bengkulu senantiasa berpedoman pada visi, misi,

sasaran, strategi dan kebijakan manajemen yang sudah ditetapkan dengan

mempertimbangkan faktor internal dan eksternal bank terhadap ekonomi regional dan

nasional.

Sasaran

Sasaran Bank Bengkulu tahun 2015dituangkan dalam target jangka pendek, yaitu Rencana Bisnis

Bank. Sasaranyang akan dicapai adalah peningkatan kinerja secara keseluruhan dan perolehan laba

yang terus meningkat secara wajar. Sehingga dapat mencapai tujuan akhir menjadi tuan rumah di

daerahnya sendiri dengan senantiasa memberikan pelayanan kepada masyarakat serta mitranya.

Strategi Bisnis

Bank Pembangunan Daerah menghadapi banyak tantangan integrasi ekonomi regional sesuai

kesepakatan Asean Economic Community (AEC) yang akan diberlakukan pada tahun 2012. Untuk itu

Bank Bengkulu terus melakukan pembenahan di semua lini bisnis sebagai komitmen untuk

Page 15: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

memperbesar kontribusi kontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah. Upaya pembenahan yang

dilakukan oleh Bank Bengkulu selaku bank daerah mengacu pada blue print BPD Regional Champion

(BRC).

Untuk mengetahui posisi dan kuadran perseroan serta strategi tepat yang harus diterapkan, maka

perlu dilakukan analisis terhadap faktor internal dan eksternal bank secara komprehenship.

Berdasarkan analisis SWOT, Bank Bengkulu telah menetapkan strategi-strategi yang dituangkan

dalam Rencana Bisnis Bank secara berkelanjutan untuk mencapai sasaran, antara lain :

1. Strategi pengembangan bisnis

2. Strategi Manajemen Risiko

3. Strategi Pengembangan Teknologi Informasi

Kebijakan Manajemen

Aspek manajemen saat ini sudah menjadi komitmen Pemilik dan pengurus Bank Bengkulu untuk

terus dibenahi dan ditingkatkan, karena disadari bahwa pengelolaan perusahaan yang semakin

kompleks membutuhkan suatu sistem organisasi yang solid dan terencana dengan baik, proses

pembenahan dan penataan setiap tahunnya dilakukan penyempurnaan yang dianggap perlu sesuai

kebutuhan perusahaan. Kemudian juga akan dimplementasikan pada pengembangan teknologi

informasi dengan tujuan untuk peningkatan kualitas layanan kepada nasabah ditengah-tengah

persaingan antar bank yang sangat ketat, pengelolaan usaha yang prudent, profesional dan

independen serta mematuhi semua ketentuan yang berlaku dengan menerapkan prinsip good

corporate governance.

Page 16: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Produk dan Layanan

Produk Penghimpunan Dana

Dalam penghimpunan dana masyarakat, Bank Bengkulu menekankan pada kualitas layanan pada

nasabah, kecepatan dan kenyamanan. Produk – produk tersebut adalah :

1. Giro

Produk dan layanan

Rekening giro Bank Bengkulu dapat dimiliki oleh perorangan, instansi pemerintah, perusahaan,

yayasan maupun lembaga lainnya. Penyetoran dan penarikan rekening giro dapat dilakukan di

seluruh jaringan kantor Bank Bengkulu.

2. Tabungan

Produk tabungan Bank Bengkulu terdiri dari tabungan Simpeda, tabungan Tabot, TabunganKu dan

TAPEDA

Produk dan layanan

Tabungan Simpeda

Simpeda adalah singkatan dari Simpanan Pembangunan Daerah, dapat dimiliki oleh perorangan,

badan hukum, yayasan dan lembaga lainnya. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan di seluruh

jaringan kantor Bank Bengkulu, kemudahan bertransaksi melalui jaringan ATM Bersama dan telah

terhubung dengan jaringan BPDNet online.

Tabungan Tabot

Tabungan TABOT (Tabungan Orang Terencana) merupakan produk tabungan khas dan unggulan

Bank Bengkulu. Kata TABOT sangat familiar diseluruh lapisan masyarakat Bengkulu, karena berkaitan

dengan tradisi/budaya khas dan asli masyarakat Bengkulu yaitu acara Tabot pada setiap bulan

Muharam dalam kalender tahun Islam.

TabunganKu

TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan, dan

merupakan produk tabungan nasional yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia

guna menumbuhkan budaya menabung dan mendorong masyarakat untuk lebih mengenal bank

melalui layanan yang di berikan yang diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat

menengah bawah.

Page 17: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Tabungan TAPEDA

Diperuntukkan khusus kepada Karyawan negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota dan

Propinsi Bengkulu.

Tabungan Tapeda khusus untuk menampung gaji dan pensiun Karyawan negeri sipil

3. DEPOSITO

Produk dan layanan

Deposito merupakan simpanan berjangka yang diperuntukkan bagi perseorangan, perusahaan,

lembaga lainnya dengan jangka waktu bervariasi antara 1 s.d 24 bulan. Tersedia fasilitas

perpanjangan otomatis dengan jangka waktu yang sama.

4. Penempatan dan Penyaluran Dana

Bank Bengkulu menempatkan dananya dalam bentuk aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang

diberikan, penempatan pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia, surat berharga, dan

penyertaan. Penyaluran dana melalui kredit merupakan aktivitas utama yang dilakukan Bank

Bengkulu dalam mengelola keuangannya yang dilakukan sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Jenis-jenis kredit Bank Bengkulu antara lain :

Produk dan layanan

Kredit Umum

Kredit yang diberikan kepada perorangan/badan usaha untuk menambah modal kerja daninvestasi,

sehingga dapat mengembangkan usaha yang sedang dijalankan. Usaha yang dapat dibiaya

merupakan usaha produktif di sektor perdagangan, pertanian, konstruksi, pertambangan, industri

dan sektor-sektor lainnya.

Kredit Multiguna

Merupakan kredit yang diberikan kepada perorangan yaitu : Karyawan tetap yang bekerja baik

Karyawan negeri sipil, BUMN/BUMD yang mempunyai penghasilan tetap. Kredit yang diberikan

dengan tujuan untuk pengembangan usaha, kepemilikan kendaraan bermotor, konsumsi dan

investasi.

Page 18: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Kredit Program

Kredit Program Bank Bengkulu adalah hasil kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan lembaga

lainnya yang persyaratannya telah ditentukan oleh pihak pemilik dana. Kredit program Bank

Bengkulu antara lain adalah kredit SUP 005, diberikan kepada perorangan yang memiliki usaha

produktif mikro dan kecil.

5. Jasa Layanan Bank Bengkulu Lainnya

Pengiriman Uang melalui Bank IndonesiaReal Time Gross Settlement (BI-RTGS), dan Sistem

Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

BPD Net Online yang merupakan layanan transaksi antar Bank Pembangunan Seluruh Indonesia.

Layanan penerimaan setoran pembayaran Pajak dengan sistem Modul Penerimaan Negara

(MPN) Prima.

Layanan penerbitan Bank Garansi dan Referensi Bank.

Layanan pembayaran gaji Karyawan negeri sipil dan pensiunan.

Layanan penerimaan setoran pembayaran Tagihan Rekening Telepon, Listrik dan PDAM Tirta

Darma Kota Bengkulu.

Layanan penerimaan setoran Uang Kuliah bagi Mahasiswa Universitas Dehasen, Universitas

Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Bengkulu dan Universitas Prof Dr Hazairin.

Layanan ATM yang tergabung dalam jaringan ATM BERSAMA dengan fitur : tarik tunai, transfer

antar bank, pembelian pulsa, Pembayaran pulsa berlangganan

Bank pelaksana KPE (kartu Karyawan elektronik) bekerjasama dengan Badan KeKaryawanan

Negara (BKN), Pemerintah Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota.

Layanan Electronic Data Capture (EDC), bekerja sama dengan merchant-merchant yang ada di

daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 19: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Stuktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan ditetapkan dalam Surat Keputusan Surat Keputusan Direksi Nomor

117/HP.00.01/D.1/2011 tentang Perubahan Ketiga Struktur Organisasi dan diskripsi Kerja PT Bank

Bengkulu.

Page 20: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Page 21: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Stuktur dan Komposisi Pemegang Saham Bank Bengkulu

Modal Dasar Bank Bengkulu sebesar Rp. 500 Milyar. Dari modal yang ditempatkan tersebut

telah disetor penuh kedalam perseroan sebesar Rp. 167.240juta (seratus enam puluh tujuh

milyar dua ratus empat puluh juta rupiah), dengan komposisi modal yang telah disetoroleh

masing-masing pemegang saham pada akhir Desember 2014sebagai berikut :

modal disetor % modal disetor %

1 Propinsi Bengkulu 59.578.000.000 35,62 47.528.000.000 35,42

2 Kota Bengkulu 11.245.000.000 6,72 9.745.000.000 7,26

3 Kabupaten Bengkulu Selatan 11.870.000.000 7,10 10.370.000.000 7,73

4 Kabupaten Rejang Lebong 9.672.000.000 5,78 7.672.000.000 5,72

5 Kabupaten Bengkulu Utara 8.325.000.000 4,98 8.325.000.000 6,20

6 Kabupaten Mukomuko 11.110.000.000 6,64 9.110.000.000 6,79

7 Kabupaten Seluma 11.300.000.000 6,76 5.300.000.000 3,95

8 Kabupaten Lebong 14.150.000.000 8,46 13.150.000.000 9,80

9 Kabupaten Kaur 9.830.000.000 5,88 9.830.000.000 7,33

10 Kabupaten Kepahiang 16.000.000.000 9,57 11.000.000.000 8,20

11 Kabupaten Bengkulu Tengah 4.160.000.000 2,49 2.160.000.000 1,61

Jumlah 167.240.000.000 100,00 134.190.000.000 100,00

Pemegang Saham2014 2013

No.

Page 22: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Ultimate Shareholder

Sampai dengan akhir tahun 2014ultimate shareholder Bank Bengkulu adalah :

a. Kelompok usaha yang terkait dengan Bank Bengkulu antara lain :

PT AskridaRp.60 juta (dalam proses pengalihan ke dana pensiun)

PT Sarana Bengkulu Ventura Rp.20 juta

b. Bank Bengkulu mempunyai ultimate shareholder yang lebih besar dan atau sama dengan

10 %, yaitu kepemililikan saham Pemerintah Propinsi Bengkulu di Bank Bengkulu sebesar

35.62 %.

Pemerintah Provinsi Bengkulu

(35,62%)

Kota Bengkulu (6,72%)

Kabupaten Bengkulu Selatan

(7,10%)

Kabupaten Renjang Lebong

(5,78)

Kabupaten Bengkulu Utara

(4,98%)

Kabupaten Mukomuko

(6,76%)

Kabupaten Seluma 6,76%)

Kabupaten Lebong (8,46%)

Kabupaten Kaur (5,88%)

Kabupaten Kepahiang (9,57%)

Kabupaten Bengkulu Tengah

(2,49%)

Page 23: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Alamat Kantor Bank Bengkulu

No Klasifikasi Nama Kantor Alamat

1 Kantor Pusat Bank Bengkulu Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt. 2 Bengkulu

1 Kantor Cabang Cabang Utama Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt.1 Bengkulu

2 Cabang Curup Jl. Sukowati No.6 Curup

3 Cabang Manna Jl.Affan Bachsin No.2 Manna

4 Cabang Argamakmur Jl.Prof.Moh. Yamin, SH No.405 Argamakmur

5 Cabang Muko-Muko Jl. Jend. Sudirman No.63 Muko-Muko

6 Cabang Kepahiang Jl.Santosa No.192 Kepahiang

7 Cabang Muara Aman Jl. Suka Marga No.08 kec.Amen Kab. Lebong

8

Cabang Jakarta

Rukan Royal Palace Blok A-03 Jalan Prof DR. Soepomo No

178/A Kelurahan Menteng Dalam Kecamatan Tebet Kota

Administrasi Jakarta Selatan

9Cabang Bintuhan

Jl. Pasar Palembang No. 6 Kecamatan Kaur Selatan

Kabupaten Kaur

1 Cabang Pembantu Pasar Panorama Jl. Salak No.106 Bengkulu

2 Pasar Minggu Jl. Jend. Sudirman No.272 Bengkulu

3 Pagar Dewa Jl. DP.Negara Bengkulu

4 Padang Ulak Tanding Jl. Raya Curup-Lubuk Linggau Rejang Lebong

5 Simpang Bukit Kaba Jl. Raya Curup-Lubuk Linggau Ds.Sumber Bening No.255

6 Sukaraja Jl. Raya Bengkulu-Manna Km.32 No.30 Sukaraja

7 Tais Jl. Merdeka No.4 Kec.Seluma Kota Kab.Seluma

8 Pino Raya Jl. Raya Bengkulu-Manna Ds.Pasar Pino Kelutum

9 Ketahun Jl. Flamboyan D.1 No.2 Ketahun

10 Putri Hijau Jl. Raya Kota Bani Pasar Air Muring Bengkulu Utara

11 Karang Tinggi Jl. Raya Bengkulu-Curup Km.25 Bengkulu Tengah

12 Giri Mulya Jl. Wijaya Kesuma No.3 Giri Mulya Bengkulu Utara

13 Ipuh Jl. Protokol Medan Jaya Ipuh Bengkulu Utara

14 Lubuk Pinang Jl. Lintas Bengkulu-Padang Muko-Muko No.2

15 Penarik Jl.Lintas Bengkulu-Muko-Muko Simp. SP 1 Penarik

16 Pasar Tengah Jl. Merdeka No. 191 Pasar Tengah Kec.Curup Rejang Lebong

17 Megamall Jl. KZ. Abidin MegaMall Lantai 1 Kota Bengkulu

18 Sudirman Jl. Jend. Sudirman Manna Bengkulu Selatan

19 Kayu Kunyit Jl. Simpang Tiga Kayu Kunyit Kec. Manna

20 Tanjung Kemuning Jl. Raya Tanjung Kemuning Kab. Kaur

21 Enggano Jl. Desa Apoho

22 Pondok Suguh Jl. Raya Ps Tunggang Kecamatan Pondok Suguh

23 Padang Jaya Jl. lintas Desa Marga sakti Kec Padang Jaya

24 Merigi Jl. Raya Durian Depun Kec Merigi Kepahiang

25 Tes Jl. Parawisata II Tes Kec Lebong Selatan

Page 24: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

No Klasifikasi Nama Kantor Alamat

1 Kantor Kas RSUD M.Yunus Jl. Bhayangkara Bengkulu

2 Kantor Dispenda Prop. Bengkulu Jl. Raden Fatah No.30 Bengkulu

3 Kantor Samsat Mini MegaMall Jl. KZ.Abidin MegaMall Lt.2 Kota Bengkulu

4 Kantor Kas Pasar Atas Curup Jl. Ade Irma Suryani Kec. Curup Tengah

5 Kantor Kas UMB Kampus II Jl. Lingkar Timur Bengkulu

1 Payment Point Cabang Utama Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt.1 Bengkulu

2 Cabang Curup Jl. Sukowati No.6 Curup

1 Kas Mobil Cabang Utama Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt.1 Bengkulu

2 Cabang Curup Jl. Sukowati No.6 Curup

1 ATM Cabang Utama Bengkulu Jl. Basuki Rahmat No.6 Bengkulu

2 Pemda Propinsi Bengkulu Jl.Pembangunan No. 1 Bengkulu

3 Padang Harapan Bengkulu Jl. Asahan No.6 Bengkulu

4 RSUD M.Yunus Jl. Bhyangkara (RSUD M.Yunus

5 Cabang Pembantu Panorama Jl.Salak Raya No. 106 Bengkulu

6 Cabang Utama Bengkulu Jl. Basuki Rahmat No.6 Bengkulu

7 Bandara Fatmawati Bengkulu Jl. P. Natadirja Bengkulu

8 Bengkulu Indah Mall Jl. Fatmawati Bengkulu

9 Mega Mall Jl.KZ. Abidin MegaMall LT.1 Bengkulu

10 SPBU Km.6.5 Jl.P. Natadirja Km.6.5

11 Kota Bengkulu Jl. Raya Unib Rawamakmur

12 Cabang Curup Jl. Sukowati No.6 Curup

13 Cabang Manna Jl. Affan Bachsin No.2 Manna

14 Cabang Argamakmur Jl. Prof.M.Yamin No.405 Argamakmur

15 Cabang Muko-Muko Jl. Jend. Sudirman No.63 Bandar Ratu Muko-Muko

16 Cabang Kepahiang Jl. Santoso No. 192 Kepahiang

17 Cabang Pembantu Tais Jl. Medeka No.4 Seluma

18 Cabang Muara aman Jl. Suka marga No. 8 Kec. Amen Lebong

19 Cabang Pembantu Bintuhan Jl. Air Dingin No.9 Bintuhan Kaur

20 Cabang Pembantu Pasar Tengah Jl. Merdeka No 191 Pasar Tengah Curup

21 Pemda Kepahiang Jl. Raya Kelobak Curup

22 Cabang Pembantu Karang Tinggi Jl. Raya Bengkulu-Curup Bengkulu Tengah

23 Cabang Pembantu Sukaraja Jl. Raya Bengkulu-Manna Km.32 No.30 Sukaraja

24 Cabang Pembantu Ipuh Jl. Protokol Medan Jaya Ipuh

25 Cabang Pembantu Penarik Jl. Lintas Bengkulu-Mukomuko Simp.SP 1 Penarik

26 Cabang Pembantu Sudirman Jl. Jend. Sudirman Manna Bengkulu Selatan

27 Cabang Pembantu Ketahun Jl. Flamboyan D.1 No.2 Ketahun

28 Pemda Lebong Jl.Raya Tubei Kec. Lebong Atas

29 Capem Merigi Jl.Raya Durian Depun Kec.Merigi Kepahiang

30 Capem Pasar Minggu Jl.Jend. Soedirman No.272 Bengkulu

31 Cabang Utama Jl.Basuki Rahmat No.6 Bengkulu

32 Cabang Jakarta jl.Soepomo No.178-A Tebet Jakarta Selatan

33 Pemda Bengkulu Utara Jl.Jend.Soedirman No.1 Argamakmur

34 Taman Bhineka JL.Lintas Bintuhan-Manna Desa Sinar Pagi

35 Pemda Seluma Jl.Soekarno Hatta Pematang Aur Kab.Seluma

36 Capem Putri Hijau Jl.Raya Kota Bani Pasar Air Muring

37 Pemda Rejang Lebong Jl.S.Sukowati No.52 Curup

Page 25: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Joint Venture dan Special Purpose Vehicle (SPV)

Di tahun 2014Bank Bengkulu tidak memiliki Perusahaan Joint Venture dan Special Purpose

Vehicle (SPV) sehingga tidak ada informasi terkait nama, persentase kepemilikan, bidang

usaha dan status operasi terkait dengan Joint Venture dan Special Purpose Vehicle (SPV).

Kronologis Pencatatan Saham

Sampai dengan tahun 2014, Bank Bengkulu belum pernah mencatatkan saham di Bursa Saham,sehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi (corporateaction),perubahan jumlah saham, maupun nama bursa.

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya

Sampai dengan tahun 2014, Bank Bengkulu belum pernah mencatatkan efek lainnya di Bursa Efek, ehingga tidak ada informasi terkait kronologis pencatatan, jenis tindakan korporasi, perubahan jumlah efek, nama bursa maupun peringkat efek.

Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan

Keterangan Nama Kantor Alamat

Kantor Akuntan Publik dbsd&a Jl Mampang Prapatan VIII No. R 25b Jakarta selatan

Notaris Noviartati, SH Jl. Prof Dr, Hazairin No.11 Bengkulu

Kuasa Hukum Made Sukiade, SH Jl. Jendral Sudirman No. 08 Pintu Batu Bengkulu

Page 26: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Laporan Dewan Komisaris

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas izin-Nya, kami dapat

menyampaikan laporan pengawasan atas kinerja Direksi selama tahun 2014 kepada Pemegang

Saham dan para stakeholder sebagaimana tertuang dalam Annual Report Tahun 2014 Bank Bengkulu

Penilaian Atas Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perusahaan

Perekonomian Indonesia pada tahun 2014 tampak mengalami penurunan dibandingkan

tahun 2013. Hal ini dilihat dari perlambatan Produk Domestik Bruto (PDB), meningkatnya

inflasi, melemahnya rupiah dan naiknya suku bunga bank. PDB tahun 2014 tercatat sebesar

5,06%, menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,73%.

Total asset Bank Bengkulu padaakhirtahun 2014sebesar Rp3.921.483 juta, meningkatsebesar

Rp761.934 juta atau 24,12% dibandingdengantahun 2013 sebesar Rp3.159.550 juta.

Peningkatantersebutterutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain serta surat berharga.

Pada akhir tahun 2014 penghimpunan dana Giro sebesar Rp 889.938 juta naik sebesar 16,24% dari

posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 765.593 juta. Jumlah tersebut mencapai29,41% dari total dana

pihak ketiga.Padaakhirtahun 2014 Tabungan sebesar Rp625.563jutameningkatsebesar 0,38%

dariposisiakhirtahun 2013sebesar Rp623.179 juta. Jumlahtabunganmencapai 20,67% dari total

danapihak ketiga.

Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi dan seluruh jajaran Perseroan telah bekerja sesuai

dengan arahan strategi Perseroan. Jajaran Direksi beserta seluruh jajaran karyawan terus

menjalankan roda Perseroan dengan serangkaian program dan langkah strategis guna

mencapai sasaran serta tujuan Perseroan sesuai dengan Visi dan Misi Perseroan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan CSR

Dalam upaya meningkatkan kinerja kearah yang positif, Dewan Komisaris senantiasa

mendorong manajemen agar mampu menjaga dan mengelolanya dengan baik. Kami selalu

memberikan perhatian khusus dalam memberikan pengawasan atas penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) sesuai dengan standar yang ditetapkan

oleh Pemegang Saham, Regulator dan standar best practice lainnya.

Page 27: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Dewan Komisaris sangat mendukung upaya Perseroan dalam menciptakan

SistemPengendalian Internal di lingkungan perusahaan diantaranya adalah penerapan

Manajemen Risiko, pelaksanaan fungsi Internal Audit. Dewan Komisaris mendorong

pengelolaan Manajemen Risiko mampu dijalankan secara optimal.

Dewan Komisaris memahami bahwa perusahaan yang siap memenangkan persaingan

adalah perusahaan yang accountable, responsible, independent, fairness dan transparant.

Hal itulah yang mendasari Dewan Komisaris untuk terus mendukung dan menjunjung tinggi

seluruh prinsip GCG dapat diterapkan secara konsisten oleh Perseroan

Dewan Komisaris mendukung upaya Perseroan dalam implementasi Corporate Social

Responsibility. Berbagai kegiatan telah dilakukan di tahun 2014, dimana Perseroan telah

memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar dan mengimplementasikan tanggung

jawab sosial perusahaan secara nyata untuk tumbuh kembangnya hubungan harmonis

dengan masyarakat dengan memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan,

khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan kesehatan.

Keberadaan Organ Penunjang Dewan Komisaris

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan, Dewan Komisaris selama ini dibantu oleh

Komite Auditsebagai organ penunjang Dewan Komisaris yaitu Komite Audit. Komite Audit

dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal

yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan

oleh auditor eksternal dan internal.Mengingat organ Komite dipandang sangat penting dalam

menunjang fungsi dan efektifitas Dewan Komisaris maka direncanakan Dewan Komisaris akan

membentuk Komite Manajemen Risiko dan GCG.

Perubahan Struktur Dewan Komisaris

Selama tahun 2014, tidak terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris

Ucapan Terima Kasih

Akhirnya, Saya atas nama Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada Pemegang Saham, Direksi, Pelanggan, Karyawan, Mitra Usaha dan seluruh

Pemangku Kepentingan atas kepercayaan, dukungan, peran dan kontribusi yang diberikan.

Penghargaan yang tinggi kami sampaikan secara khusus kepada Direksi atas kemampuan,

Page 28: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

wawasan dan keputusan Direksi, juga pemahamannya akan risiko, pengembangan strategi

bisnis serta integritas yang ditunjukkannya. Kemampuan dan keahlian mereka mewarnai

seluruh organisasi sehingga Perseroanakan mencapai kinerja positif dan terus tumbuh di

masa depan. Dengan tetap menjalin kebersamaan yang kuat dan sinergis, Perseroan

berkomitmen untuk menghadapi peluang dan tantangan di masa yang akan datang.

Bengkulu,22 April 2015

Atas Nama Dewan Komisaris

Bank Bengkulu

Drs. M. Ruslan Riza, MM Komisaris Utama Independen

Page 29: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Profil Dewan Komisaris

Drs. M. Ruslan Riza, MM

Komisaris Utama Independen

WNI, 63 tahun , lahir di Makassar pada tanggal 15 Juli 1952. Menjabat sebagai Komisaris Utama Independen Bank Bengkulu sejak Oktober 2010. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Bhayangkara Jakarta pada tahun 2007 Training yang pernah diikuti :

- Pelatihan Risk Management Measurement, tahun 2010 penyelenggara BSMR/RMDC di Jakarta.

- Seminar Nasional : Strategi dan Risiko Penambahan Modal Bank, tahun 2011 penyelenggara infobank di manado

- Pelatihan BSMR Level 1, tahun 2011 penyelenggara Lembaga Manajemen Surabaya di Makasar.

- Workshop : Dampak strategik Independensi fungsi Kepatuhan & Identifikasi kualitas risiko kepatuhan, tahun 2011 penyelenggara LPPI di Jakarta.

- Prespektif pengaturan dan penegakan Hukum dalam menyikapi tindak pidana di bidang perbankan terhadap Business Judgement Rule Operasional Bank, tahun 2012 penyelenggara ASBANDA di Jakarta.

- Meningkatkan fungsi Auditor internal dalam rangka identifikasi red flag, tahun 2012 penyelenggara Risk Managemen Guard (RMG) di Jakarta.

- Seminar: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun 2012 penyelenggara ASBANDA di Jakarta.

- Workshop: kupas tuntas rencana bisnis Bank Berorientasi pada saat best practice, regulasi, ekonomi mikro makro dan indikator tingkat kesehatan Bank, tahun 2012 penyelenggara Risk Management Guard (RMG) di Jakarta.

- Peran komite pemantau risiko dalam rangka pengawasan aktif dewan komisaris (RMI, 26-27 November 2014 jakarta)

- Human capital planning towards ASEAN Economic 2015 (LPPI, 10 Desember 2014 Jakarta).

- Penyempurnaan pendekatan ATMR dan teknik mitigasi Risiko Kredit dengan pendekatan standar berdasarkan SE BI No 13/6/DPNP (RMG, Jakarta, 19-20 Februari 2014)

Page 30: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Perjalanan Karir: - 03/02/1975, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kasi

Reserse Komdis Yapen serui Polda Irian Jaya. - 03/02/1976, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dansek

pol Muting Marauke polda Irian Jaya. - 24/05/1977, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dansub

Den Prov Res Marauke. - 27/08/1978, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dan

Pam Obyek Pertamina Senggo Marauke Polda Irian Jaya. - 23/02/1979, Kepolisian republik Indonesia sebagai Dansat

Lantas Res Marauke Polda Irian Jaya. - 24/01/1980, Kepolisian republik Indonesia sebagai PA

Sandi IPP Polda Irian Jaya. - 26/06/1983, Kepolisian republik Indonesia sebagai

kapolsek pasar rebo jaktim polda metro jaya. - 24/03/1988, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kasat

Serse Jaksel Polda metro jaya. - 05/10/1990, Kepolisian republik Indonesia sebagai Waka

KP3 Tanjung Periok Polda Metro Jaya. - 05/04/1991, Kepolisian republik Indonesia sebagai

Kassubag min Latsat diklat polda metro jaya. - 20/09/1991, Kepolisian republik Indonesia sebagai

Kassubag min latsat diklat polda metro jaya. - 29/05/1993, Kepolisian republik Indonesia sebagai kasat

idik 1 subdit tipikor dit serse polri. - 27/03/1995, Kepolisian republik Indonesia sebagai kasat

intelpam polwitabes bandung Polda Jabar. - 01/07/1996, Kepolisian republik Indonesia sebagai

Kapolres Bogor Polwil Bogor Polda Jabar. - 01/03/1998, Kepolisian republik Indonesia sebagai Kadit

Lantas Polda DI.Yogyakarta. - 01/11/1999, Kepolisian republik Indonesia sebagai Guru

Utama PTIK. - 01/09/2000, Kepolisian republik Indonesia sebagai kadep

balmetfor puslabfor Bareskrim Polri. - 23/12/2004, Kepolisian republik Indonesia sebagai ses

puslabfor Bareskrim Polri. - 19/12/2006, Kepolisian republik Indonesia sebagai

Kapuslabfor Bareskrim Polri. - 13/02/2009, Kepolisian republik Indonesia sebagai

Kapolda Bengkulu. - 25/10/2010, Bank Bengkulu sebagai Komisaris

Independen. - 28/10/2010, Bank Bengkulu sebagai Pgs. Komisaris Utama

Independen. - 25/10/2014 s.d sekarang, Bank Bengkulu sebagai

Komisaris Utama Independen

Page 31: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Dasar Pengangkatan : - Nomor 15/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 1 November 2013

perihal keputusan uji kemampuan & kepatutan (fit and proper test) atas peralihan jabatan dari Komisaris Independen menjadi Komisaris Utama Independen PT BPD Bengkulu.

- RUPS-LB PT Bank Pembangunnan Daerah Bengkulu Tahun buku 2013 No. 38 Tanggal 27 Maret 2014 Keputusan Pertama “RUPS sepakat mengangkat kembali dan menetapkan Drs. M. Ruslan Riza, MM sebagai komisaris Utama Independen untuk masa jabatan 4 (empat) tahun kedepan.

Ir. H. Fauzan Rahim Komisaris Independen

WNI, 64 tahun, lahir di Sekayu pada tanggal 2 Juni 1951. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Maret 2012. Memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980. Training yang pernah diikuti :

- Pemutakhiran teknik investigasi Fraud berdasarkan best Practise (RMG, 22-23 Januari 2014 jakarta).

- CKPN & Back Testing “Review perhitungan CKPN kredit restrukturisasi dan Back Testing (Kaji ulang) metode estimasi CKPN kolektif (RMG, Jakarta 22-23 April 2014).

- Deteksi Risiko Operasional dan stress test model untuk pengujian akurasi manajemen risiko operasional (RMG, Jakarta 18-19 Juni 2014).

Perjalanan Karir:

- 02/01/1978, Kasubbag Perencanaan dinas PU Propinsi Bengkulu.

- 07/12/2085, Kepala Dinas PU Kabupaten Rejang Lebong. - 23/06/1989, Kepala Sub Dinas Bina Marga Dinas PU

Propinsi Bengkulu. - 30/03/1992, Kepala Sub Dinas Bina Marga Dinas PU

Propinsi Jambi. - 31/01/1997, Kepala Bidang Bina Teknik Kanwil PU Propinsi

Jambi. - 24/08/1998, Inspektur Pembantu Wil Irian Jaya Irwil VI

Dep. PU Jakarta. - 08/05/2000, Kakanwil Departemen PU Propinsi Bengkulu. - 23/03/2001, Kepala Bappeda Propinsi Bengkulu.

Page 32: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

- 02/06/2003, Asisten Ekonomi Pembangunan & Kesejahteraan.

- 29/03/2012 s.d sekarang, sebagai Komisaris Independen di Bank Bengkulu.

Dasar Pengangkatan : - Surat keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

14/18/GBI/DPIP/Rahasia Tanggal 23 Februari 2012 Perihal Keputusan atas pengangkatan anggota dewan komisaris PT BPD Bengkulu.

- Keputusan RUPS-LB PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Nomor 34 tanggal 30 November 2011.

Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Komisaris

WNI, 59 tahun, lahir di Tanjung Karang pada tanggal 8 Agustus 1956. Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Bengkulu sejak Desember 2012. Memperoleh gelar Magister Management dari STIE IPWIJA Jakarta pada tahun 1997 dan Magister Teknik dari Universitas Trisakti pada tahun 2003.

Training yang pernah diikuti : - 1986, Pra-Jabatan Umum tingkat III, Jakarta. - 1987, Orientasi Teknik jalan, Jakarta. - 1987, Pejabat Inti Proyek/PIP Direktorat Jendral Bina

marga, Jakarta. - 1991, Diklat pimpinan tingkat IV, Bandung . - 1993, Pimpinan Proyek fisik/P3F Departemen

Pekerjaan Umum , Jakarta. - 1995, Diklat Pimpinan tingkat III, Medan. - 1996, Pelatihan Bimbingan Hukum Bidang

Kebinamargaan, Bandung. - 1997, Pelatihan Jalan Nasional dan Provinsi (NPRMTP),

Bandung. - 1998, Evaluasi Kinerja Proyek Pembangunan (EKPP)

Bappenas Bengkulu. - 2002, Prosedur pengawasan dan jaminan mutu

pekerjaan jalan jakarta. - 2003, pejabat inti proyek/PIP bid. Perkotaan dan

pedesaaan, jakarta. - 2004, Diklat pimpinan tingkat II, Bandung. - 2006, Seminar Nasional “Peningkatan peran

Perkeretaapian di sumatera bagian selatan “ 12 April 2006 di palembang.

- 2007, pemakalah “pertemuan ilmiah tahunan (PIT) XXIV dan kongres IX HATHI, 31 Agustus – 02 September 2007 makasar.

Page 33: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

- 2008, seminar nasional “komitmen pemerintah daerah dalam pembangunan kependudukan, jakarta 29 juli 2008.

- 2008, pemakalah pertemuan konsultatif pengembangan kebijakan pelestarian seni budaya tradisional untuk peningkatan pariwisata. Bengkulu, 4 agustus 2008.

- 2009 sosialisasi tentang pemahaman hukum laut dan implementasinya terhadap pembangunan kelautan di Indonesia, bengkulu.

- 2009, workshop permodelan sistem pengukuran ketahanan Nasional dan Simulasi pengambilan kebijakan publik di Lemhanas RI, Jakarta.

- 2009, sustaining and accelerating Leadership, yogyakarta.

- 2009, Perencanaan pengebangan sistem pengawasan dan pengaturan pendistribusian bahan bakar minyak nasional berbasis kewilayahan, jakarta.

- 2010, workshop perkuatan kerjasama masyarakat petani dalam rangka revitalisasi pusat penelitian lingkungan, Bengkulu.

- 2011, Koordinasi penelitian transportasi nasional dalam rangka mendukung pelaksanaan master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia (MP3EI) 2011-2025, Bandung.

- 2011, Forum Grup Discussion (FGD) “Manajemen survei : urgensinya bagi institusi kelitbangan pemerintah daerah dan pemerintah dalam negeri. Jakarta 19 oktober 2011.

- 2011, Forum group Discussion (FGD) “Revitalisasi manajemen Kelitbangan: Upaya meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, jakarta 21 oktober 2011.

- 2011, Internasional symposium “Healt Research and development to Address Healt in Equity”. Bali 16-18 November 2011.

- Sistem remunisasi dan nominasi yang komprehensif : identifikasi dan implementasi sistem remunerasi Bank Indonesia (RMG, Jakarta Februari 2014)

- Kupas tuntas kertas kerja atas 11 (sebelas) faktor self assessment GCG Sebagai elemen penting dalam penetapan peringkat komposit GCG (RMG, Jakarta 2-3 April Jakarta).

- Peluang dan tantangan BPD dalam rangka implementasi undang-undang desa untuk mendukung tercapainya BPD Regional Champion (ASBANDA, 18 Juli 2014 Jakarta).

- Panduan lengkap penyusunan Budgeting : Strategi,

Page 34: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Asumsi, Model dan Indikator Kinerja (RMG, 8-9 Oktober 2014 Jakarta)

- Kupas tuntas peran BOD dan BOC dalam 3 (tiga) kunci pertahanan manajemen (RMG, 6 November 2014 Jakarta)

Perjalanan Karir:

- 1985-1987, kepala urusan program dan administrasi teknik proyek pembangunan jalan jakarta dan sekitarnya.

- 1987-1988, Kawaslap khusus proyek pembangunan jalan jakarta dan sekitarnya.

- 1988-1990, Kaur TU Bagpro pembangunan jalan pondok pinang pajompongan.

- 1990-1991, Pinbagpro Peningkatan jalan akses pelabuhan P.baai, bengkulu.

- 1991-1993, Pinbagpro Peningkatan jalan manas batas Lampung.

- 1993-1994, pimpro peningkatan jalan dan jembatan provinsi Bengkulu.

- 1994-1997, Pimpro pembangunan jalan dan jembatan Provinsi bengkulu.

- 1996-1999, Kasubdin Bina marga daerah dinas pekerjaan umum provinsi bengkulu.

- 1999-2000, pinbagpro pembangunan jalan jasunbata cikokol tangerang.

- 2001-2004, pimpro pembangunan jalan dan jembatan kota metropolitan direktorat perkotaan metropolitan –Ditjen Tata Perkotaaan & Tata Perdesaan Jakarta Departemen pekerjaan umum.

- 2005-2005, Kepala satker pembangunan jalan dan jembatan metropolitan direktorat jalan bebas hambatan dan jalan kota –Dijen Bina Marga Jakarta.

- 2005-2006, Kepala Dinas Kimpraswil Provinsi Bengkulu. - 2006-2011, Kepala Bappeda provinsi Bengkulu - 2011-2012, Kepala Balitbang Provinsi Bengkulu. - 2012- , Asisten Perekonomian dan pembangunan seta

provinsi Bengkulu. Dasar Pengangkatan :

- Surat keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 14/138/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 7 November 2012 Perihal keputusan Uji kemampuan dan Kepatuhan atas pencalonan komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

- Keputusan Rapat Umum Pemegang saham Luarbiasa (RPUS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Nomor 25 tanggal 20 juni 2012.

Page 35: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Laporan Direksi

Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami perlu sampaikan kepada

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat bahwa secara umum kinerja di tahun

2014 tumbuh dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya.Hal ini membuktikan bahwa dengan

semangat dan kerja keras dari seluruh elemen Perseroan, harapan Perseroan untuk terus tumbuh

dan berkembang dapat tercapai.

Analisis Atas Kinerja Perusahaan

Total asset Bank Bengkulu padaakhirtahun 2014 sebesar Rp3.921.483 juta, meningkatsebesar

Rp761.934 juta atau 24,12% dibandingdengantahun 2013 sebesar Rp3.159.550 juta.

Peningkatantersebutterutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain serta surat berharga.Kredit yang diberikan pada tahun 2014 mengalami peningkatan

8,38% dibandingkan tahun 2013. Pada akhir tahun 2014 penghimpunan dana Giro sebesar Rp

889.938 juta naik sebesar16,24% dari posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 765.593 juta. Jumlah

tersebut mencapai 29,41% dari total dana pihak ketiga.

Deposito yang berhasil dihimpun pada posisi akhirt ahun 2014 sebesar Rp1.510.371 juta meningkat

sebesar 65,49% dari posisi akhir tahun 2013 sebesar Rp 912.689 juta. Jumlah deposito mecapai

49,92% dari total dana pihak ketiga. Pendapatan bunga tahun 2014 meningkat sebesar Rp49.332

juta atau 11,82% menjadi Rp 466.545 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 417.213

juta. Peningkatan pendapatan bunga terutama terjadi pada kenaikan penyaluran kredit yang

diberikan, sehingga menghasilkan kenaikan pendapatan bunga dari kredit yang diberikan sebesar Rp

412.581 juta atau 7,20% dari tahun 2013.

Dari seluruh kegiatan usaha yang telah dijalankan selama tahun 2014 Bank Bengkulu mencatatkan

laba bersih sebesar Rp109.229 juta atau meningkat sebesar 5,78% dibandingkan dengan tahun 2013

sebesar Rp103.259 juta. Peningkatan laba bersih ini bersumber dari peningkatan pendapatan bunga

dan pendapatan operasional lainnya

Analisa Atas Prospek Usaha

Industri perbank-kan memiliki prospek usaha yang cerah kedepan. Upaya Perseroan untuk

melakukan strategi bisnis dengan meningkatkan pelayanan menjadi optimisme Perseroan untuk

menembus tantangan menjadi peluang di masa depan.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Dalam penerapan tatakelola Perusahaan, dasar yang harus dimiliki adalah komitmen. Hal ini menjadi

hal yang mutlak bagi Perseroan sebelum memulai pembangunan implementasi tata kelola

Perusahaan. Untuk itulah, Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris memastikan bahwa

penerapan GCG dimulai dari top level management.

Sejalan dengan terus tumbuh berkembangnya Perseroan, kebutuhan untuk tata kelola yang kuat

dan pengawasan internal yang efektif semakin penting. Perseroan berkomitmen untuk memastikan

kerangka ini sesuai dengan tujuan dan diimplementasikan dengan tepat, untuk memastikan

manajemen usaha yang bertanggungjawab dan untuk memberikan kepastian kepada pemegang

saham dan pemangku kepentingan bahwa Perseroan telah menerapkan sistem yang tepat dan

sesuai untuk melindungi nilai Perusahaan.

Page 36: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Tanggung Jawab Sosial Perseroan

Direksi menyadari keberadaan Perseroan tidak terlepas dari tanggung jawab sosial. Oleh karena itu,

Perseroan memiliki komitmen untuk terhadap program corporate social responsibility (CSR). Pada

tahun 2014 total dana CSR yang telah disalurkan Bank Bengkulu kepada masyarakat sebesar Rp.

2.851.633.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu

Rupiah) meningkat apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.1.350.861.000,- (Satu Milyar Tiga

Ratus Lima Puluh Juta Delapan Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah).Pelaksanaan CSR Perseroan

terbagi menjadi 4 (empat) program utama, yaituTanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan,

Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan, Tanggung Jawab Sosial Terhadap Masyarakat dan

Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nasabah

Apresiasi

Dengan semangat kerja yang tinggi serta disertai kebersamaan yang erat, kami optimis Kinerja

Perseroan dimasa yang akan datang terus membaik. Tak lupa kami menyampaikan terimakasih

kepada seluruh karyawan dan para pemangku kepentingan lainnya sehingga Perseroan dapat

mencapai kinerja yang baik selama tahun 2014. Semua pencapaian tersebut merupakan hasil kerja

keras dan dedikasi para karyawan Perseroan yang telah memberikan kontribusipositif kepada

Perseroan.

Direksi juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang

Saham dan Pemangku Kepentingan atas segala dukungan yang diberikan, sehingga pada tahun 2014

Perseroan dapat terus melaksanakan berbagai pengembangan. Penghargaan juga kami sampaikan

kepada Pemerintah, masyarakat, para mitra kerja dan pemangku kepentingan lainnya atas kerja

sama dandukungan yang telah diberikan kepada Perseroan.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan karunia-Nya kepada kita semua.

Bengkulu 22 April 2015

Atas Nama Direksi

Drs. H. Wimran Ismaun

Direktur Utama

Page 37: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Profil Direksi

Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Utama

WNI, 58 tahunlahir di Manna Bengkulu Selatan pada tanggal 23 Agustus 1957. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bengkulu sejak Februari 2008. Memperoleh gelar Drs dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada 1983.

Training yang pernah diikuti : - Pendidikan Manajemen Umum Perbankan tingkat lanjut

(MCB) , tahun 1990, penyelenggara LPPI/IBI kemang, jakarta - Pendidikan Manajemen Umum Pimpinan Cabang

(PMUPC/BMC), 1997, penyelenggara IBI Kemang Jakarta. - Selling Comercial & Corporate Bank Service, tahun 2001

penyelenggara Bank Mandiri Jakarta. - The importance of Custumer Retention, tahun 2002

penyelenggara Bank Mandiri Jakarta. - Marketing Analysis, Stategic Marketing and Product

Development, tahun 2004 penyelenggara Bank Mandiri Jakarta.

Perjalanan Karir: - 1985-1988, Bank Dagang Negara sebagai Calon pegawai, pegawai

staff, kasie anggaran. Kantor pusat BDN Jakarta - 1988-1991, Bank Dagang Negara sebagai Kabag dana dan wesel.

BDN Cab Jakarta MT Haryono. - 1991-1994, Bank Dagang Negara sebagai Kabag kredit dan Umum.

BDN Cabang balik papan, kalimantan Timur. - 1994-1996, Bank Dagang Negara sebagai kepala kantor kas. BDN

nusa dua, Bali. - 1996-1999, Bank Dagang Negara sebagai Wakil kepala Cabang

bidang pemasaran. BDN Manado. - 1999-2001, Bank Mandiri sebagai kepala Cabang. Bank Mandiri

Makasar. - 2001-2002, Bank Mandiri sebagai Kepala Cabang Bank Mandiri

Tasikmalaya. - 2002-2006, Bank Mandiri sebagai Marketing Officer Wilayah Bank

Mandiri Bandung. - 2006-juni 2007, Bank Bengkulu sebagai Direktur Pemasaran Bank

Bengkulu. - Juli 2007-februari 2008, Bank Bengkulu sebagai Pjs Direktur

Utama Bank Bengkulu. - Februari 2008 s.d sekarang, Bank Bengkulu sebagai Direktur

Utama Bank Bengkulu.

Page 38: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Dasar Pengangkatan : - SK Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu

No. 01 Tahun 2012 tentang pengangkatan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

- RUPS PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No 34 tanggal 30 November 2011 tentang pengangkatan kembali sdr Drs. H Wimran Ismaun masa jabatan 12 Februari 2012 s/d 11 Februari 2016.

H. Antoni Aris, SE Direktur Umum

WNI, 53 tahun lahir di Bengkulu pada tanggal 30 Desember

1962. Menjabat sebagai Direktur Umum Bank Bengkulu sejak

April 2011. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Hazairin Bengkulu pada tahun 1990.

Training yang pernah diikuti :

- Program belajar jarak jauh penjabat pemberian kredit (PBJJ-PPK) Angkatan XXII, tahun 1991 penyelenggara LPPI jakarta di Bengkulu

- kursus pejabat pemberian kredit usaha kecil, tahun 1993 LPPI Jakarta di Medan

- khursus manajemen perkreditan angkatan XI, tahun 1994 penyelenggara IBI Jakarta di Jakarta

- loka karya pengembangan usaha kecil melalui skim kredit kelayakan usaha tanpa angunan, tahun 1995 penyelenggara Nitro konsultan dan pelatihan perbankan di palembang.

- Kursus pimpinan cabang angkatan 98, tahun 1996 penyelenggara IBI Jakarta di Jakarta.

- Pelatihan manajemen strategik bagi staf BPD, tahun 1998 penyelenggara BAPENAS & UGM Yogyakarta di yogyakarta.

- Pelatihan bidang treasury, tahun 2002 penyelenggara Bank Mandiri Jakarta di Jakarta.

- Kursus pencegahan kejahatan perbankan, tahun 2004 penyelenggara Tiur Ritongan di Bengkulu.

- Kursus strategic planning & budgeting, tahun 2005 penyelenggara IDEA Konsultan di Jakarta.

- Sekolah staf pimpinan Bank (SESPIBANK) angkatan XLIII, tahun 2006 penyelenggara LPPI Jakarta di Jakarta.

- Workshop pokok-pokok pembiayaan proyek secara sindikasi oleh Bank Pembangunan Daerah.

- Pelatihan training for trainers, tahun 2007 penyelenggara

to

Page 39: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

LPPI Jakarta di Bengkulu. - Workshop/Knowledge sharing linked program bagi pejabat

Bank Pembangunan Daerah, tahun 2008 penyelenggara Bank Indonesia di Bali.

- Workshop petunjuk praktis mengidentifikasi dampak PSAK 50/55, tahun 2010 penyelenggara RMCI Jakarta di Jakarta.

- Pelatihan peran Bank dalam mencegah serta memberantas tindak pidana pencucian uang dan pendaan teroris (TPPU/PPT), tahun 2010 penyelenggara FKDKP,PPATK dan Bank Indonesia di Jakarta.

- Sertifikasi Manajemen risiko level 4, tahun 2011 penyelenggara BSMR Jakarta di Jakarta.

- Pelatihan mengelola dan menghitung kecukupan modal risiko operational, tahun 2011 penyelenggara Talents Indonesia di Jakarta.

- Workshop memahami lebih jauh mekanisme pelaksanaan outsourcing dan pemagangan di Indonesia, tahun 2012 penyelenggara pusat studi manajemen Indonesia di Jakarta.

- Pelatihan penerapan manajemen risiko operasional yang effektif mengantisipasi kejahatan tehknologi informasi (e-banking) di dunia perbankan, tahun 2012 penyelenggara BSMR Jakarta di Jakarta.

Perjalanan Karir: - 1983-1992, sebagai pelaksana di BPD Bengkulu. - 1992-1997, sebagai kepala bagian di BPD Bengkulu. - 1997-2002, sebagai kepala Biro di BPD Bengkulu. - 2002-2005, sebagai Kepala Cabang Argamakmur Di BPD

Bengkulu. - 2005-2007, sebagai Kepala Divisi Anggaran dan

Pengembangan di Bank Bengkulu. - 2007-2009, sebagai Kepala Divisi Kredit kantor pusat di Bank

Bengkulu. - 2009-2011, sebagai kepala Divisi Pemasaran dan Kredit di Bank

Bengkulu. - 2011-sekarang, sebagai Direktur Umum di Bank Bengkulu

Dasar Pengangkatan : - Notulen RUPS PT Pembangunan Daerah Bengkulu No.5 tanggal

18 maret 2015 dan Surat keputusan dewan komisaris PT Bank pembangunan Daerah Bengkulu no 01 tahun 2015 tanggal 6 april2015 tentang pengangkatan Direktur Umum PT Pembangunan Daerah.

Page 40: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Alfian,SE Direktur Pemasaran

WNI, 50 tahun lahir diCurup pada tanggal 25 April

1965.Menjabat sebagaiDirektur PemasaranBankBengkulusejak

April 2014. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Bengkulu pada tahun 1991.

Training yang pernah diikuti : - Konferensi nasional “Optimalisasi peran Internal Auditor

bank, tahun 2011 penyelenggara Ikatan Auditor Intern Bank di Yogyakarta.

- Penerapan strategi anti fraud bagi Bank Umum, tahun 2011 penyelenggara ASBANDA dan Bank Indonesia di Jakarta.

- Control self assessment (CSA) , tahun 2012 penyelenggara yayasan pendidikan Internal Audit (YPIA) di jakarta.

- Fraud investigation Strategy, tahun 2012 penyelenggara infobank learning Center di Bogor Jawa Barat.

- Seminar nasional internal audit “assurance and consulting”, tahun 2012 penyelenggara yayasan pendidikan internal audit (YPIA) di Surabaya.

- Seminar “Ekonomi Outlook dan Sosialisasi IFRS”, tahun 2012penyelenggara Asosiasi dana pensiun Indonesia & OJK di Jakarta.

- Diklat “kompetensi panduan sebagai mentor”, tahun 2013 penyelenggara Bank Bengkulu & LPPI di Bengkulu.

- Prog. Pemeliharaan sertifikasi manajemen risiko “Implementasi RSCA, KRI & LED” Optimalisasi Manajemen risiko Operasional, tahun 2013 penyelenggara DLS Pro Consultan di Jakarta.

- Peran Auditor internal sebagai konsultan internal, tahun 2013 penyelenggara yayasan pendidikan Internal Audit (YPIA) di Mataram NTB.

- Mekanisme penilaian tingkat kesehatan Bank dengan pendekatan Risk Based Bank Rating, tahun 2013 penyelenggara ASBANDA & Bank Indonesia di Jakarta.

- Seminar dan pengukuhan gelar PIA “peran Auditor Internal untuk Memperkuat Akuntabilitas”, tahun 2013 penyelenggara Pusat Pengembangan akuntansi & keuangan (PPA&K)- asosiasi Auditor Internal (AAI) di Yogyakarta.

Page 41: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Perjalanan Karir: - 1992-1997, sebagai pelaksana di Bank Pembangunan Daerah

Bengkulu Kantor Pusat. - 1197-1998, sebagai kabag analisa kredit biro pemasaran di

Bank Bengkulu kantor pusat. - 1998-1999, sebagai kabag pemasaran kredit di Bank Bengkulu

Kantor Cabang Argamakmur. - 1999- juli 1999, sebagai kabag Subina II, Giro pemasaran kredit

di Bank Bengkulu Kantor Pusat. - 1999-2001, sebagai kabag pemasaran II, Biro pemasaran kredit

Bank Bengkulu Kantor Pusat. - 2001-2002, sebagai kabag litbang.biro riset&perencanaan di

Bank Bengkulu Kantor Pusat. - 2002-2005, sebagai kepala biro riset & perencanaan di Bank

Bengkulu Kantor pusat. - 2005-2006, sebagai pemimpin Cabang di Bank Bengkulu

Kantor Cabang Manna. - 2006-2008, sebagai Pemimpin Cabang di Bank Bengkulu

Kantor Cabang Utama. - 2008-2011, sebagai Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia di

Bank Bengkulu Kantor Pusat. Dasar Pengangkatan :

- RUPS dan RUPS LB No 172 tanggal 28 Februari 2013. - SK Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu

No 3 tahun 2014 tentang pengangkatan Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

Hj. Nenny, SE.Akt

Direktur Kepatuhan

WNI, 50 tahun lahir di Bali pada tanggal 9 Nopember 1958.

Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu sejak

September 2014. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari

Universitas Andalas tahun 1987

Training yang pernah diikuti : - kursus Bank planning angkatan18, tahun 1991 penyelenggara

LPPI di Jakarta. - kursus asset liability management (manajemen dana)

angkatan 37, tahun 1995 penyelenggara IBI di Jakarta. - Implementasi Action Plan Risk Management, Risk Profile,

Camels dan pengelolaan SDM serta system pengendalian intern pada Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Seindonesia, tahun 2004 penyelenggara ASBANDA di Bali.

Page 42: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

- Pencegahan kejahatan perbankan, tahun 2004 penyelenggara Tiur Ritonga & Partner di Bengkulu.

- Sekolah staf dan pimpinan Bank angkatan XLVI, tahun 2007 penyelenggara LPPI di Jakarta.

- Sertifikasi manajemen risiko tingkat I, tahun 2006 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta.

- Sertifikasi manajemen risiko tingkat II, tahun 2007 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta.

- Sertifikasi manajemen risiko tingkat III, tahun 2008 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta.

- Sertifikasi manajemen risiko tingkat IV, tahun 2011 penyelenggara BSMR & GARP di Jakarta.

- Program pemeliharaan sertifikasi manajemen risiko tingkat IV, tahun 2013 penyelenggara DLS Pro di Jakarta.

Perjalanan Karir:

- Mulai bekerja di Bank Bengkulu sejak 01 Agustus 1988 - 2002-2006, sebagai Kepala Biro Kepatuhan di Bank

Bengkulu. - 2006-2007, sebagai Pemimpin Divisi Perkreditan di Bank

Bengkulu. - 2007-2009, Pemimpin Divisi Perencanaan. - Januari 2009 – Agustus 2009, LO UUS dan Cabang Syariah. - Agustus 2009 – April 2013, sebagai Pemimpin Divisi Adm &

Keuangan di Bank Bengkulu. - April 2013 – Nop 2013, sebagai Pemimpin Divisi

Pemasaran di Bank Bengkulu. Dasar Pengangkatan :

- Sejak dilantik dan diambil sumpah jabatan tanggal 25 September 2014 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank Bengkulu No.6 tahun 2014 tentang pengangkatan Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu.

Page 43: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Pemimpin Divisi

Suhrawardi, SH., MH

Lahir di Palembang pada tanggal 20 Maret 1962. Bekerja di

Bank Bengkulu sejak tahun 1983. Menjabat sebagai

Pemimpin Divisi Pengawasan Intern sejak tahun 2014.

Memperoleh gelar Magister Ilmu Hukumdari Universitas

Hazairin Bengkulu pada tahun 2008

Dang Marta Surya, SH

Lahir di Jakarta pada tanggal 25 Maret 1963. Bekerja di Bank

Bengkulu sejak tahun 1992.Menjabat sebagai Pemimpin Divisi

Sarana, Logistik dan Umum sejak tahun 2008. Memperoleh

gelar Sarjana Hukum dari Universitas Krisna Dwi Payana pada

tahun 1990.

Rahmad Chandra, SE

Lahir di Jakarta pada tanggal 6 Januari 1965. Bekerja di Bank

Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai Pemimpin

Divisi Treasurysejak tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dari Universitas Bengkulu pada tahun 1990.

Azharul Huda, SE

Lahir di Malang pada tanggal 10 Agustus 1962. Bekerja di Bank

Bengkulu sejak tahun 1986. Menjabat sebagai Pemimpin Divisi TSI

sejak tahun 2011. Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas

Bengkulu pada tahun 1999

Page 44: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Suardi Salam, SE., MM

Lahir di Bengkulu pada tanggal 9 Februari 1973. Bekerja di Bank

Bengkulu sejak tahun 1992.Pemimpin Divisi Perencanaan dan

Pengembangan sejak tahun 2012. Memperoleh gelar Magister

Manajemen dari Universitas Bengkulu pada tahun 2007.

Hj. Rahmani,SH

Lahir di Argamakmur pada tanggal 11 September 1963.

Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1983. Menjabat sebagai

Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia tahun

2014.Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas

Hazairin Bengkulu pada tahun 1995.

Ikwanul Okti,SE

Lahir di Jakarta pada tanggal 10 oktober 1965. Bekerja di

Bank Bengkulu sejak tahun 1992. Menjabat sebagai

Pemimpin Divisi Administrasi Keuangan sejak tahun 2014.

Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisna

Dwi Payana Jakarta pada tahun 1990.

Jufrizal Eka Putra, SE., MM

Lahir di Padang pada tanggal 7 Juli 1972. Bekerja di Bank

Bengkulu sejak tahun 1999.Pemimpin Divisi Pemasaran dan

Kredit sejak tahun 2014. Memperoleh gelar Magister

Manajemen dari Universitas Bengkulu Pada Tahun 2006

Page 45: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Heryanto, SE

Lahir di Manna pada tanggal 18 November 1965.

Bekerja di Bank Bengkulu sejak tahun 1992.

Menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan sejak

tahun 2014.Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari

Manajemen Keuangan dan Perbankan pada tahun

1990

Pemimpin Cabang

Cabang Utama : Hj. Yanti Kurniati

Cabang Curup : Azwarjal

Cabang Manna : Heryanto

Cabang Arga Makmur : Kihajar Umar

Cabang Muko-Muko : H. Harmidi

Cabang Kepahiang : Thamrin Yakin

Cabang Muara Aman : Hendra Jaya

Cabang Bintuhan : Yulizar

Cabang Jakarta : H. Yudi Sungkono

Pemimpin Cabang Pembantu

Capem Pasar Panorama : Hj. Erlis Irdasana

Capem Pasar Minggu : Evi Aprianti

Capem Pagar Dewa : Buyung Suyono

Capem Simpang Bukit Kaba : Elva Yuni Hartati

Capem Padang Ulak Tanding : Yerri Ariansuri

Page 46: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

Capem Sukaraja : Abdi Sabran

Capem Tais : Ahmad Nopiar

Capem Pino Raya : Tamrizal

Capem Ketahun : Cicin Suanto

Capem Putri Hijau : Ekuwan

Capem Karang Tinggi : Herman Syafri

Capem Giri Mulya : Iin Islamy

Capem Ipuh : Riskan Syafri

Capem Lubuk Pinang : Henderzon

Capem Penarik : Aang Azhari

Capem Pasar Tengah : Hartati

Capem Mega Mall : Dian Fitriani

Capem Sudirman Manna : Bob Maxmeilian

Capem Kayu Kunyit : Nurhayati

Capem Tanjung Kemuning : Mendra Winata

Capem Pondok Suguh : Tedi Pahromi

Capem Padang Jaya : Syafrizal Syahpony

Capem Enggano : Yahya Darman

Capem Merigi : Amru Hidayat

Capem Tes : H. Bustanul Azhar

Page 47: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AR Bank Bengkulu- Profil

PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN RESPONSIBILITY FOR ANNUAL REPORTING

Laporan Tahunan ini, beserta Laporan Keuangan dan informasi lain yang

terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen Bank Bengkulu dan telah

disetujui anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan

tanda tangannya masing-masing dibawah ini

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

H. Antoni Aris, SE Direktur Umum

Alfian, SE

Direktur Pemasaran

Hj. Nenny, SE.Akt

Direktur Kepatuhan

Drs. M. Ruslan Riza, MM

Komisaris Utama Independen

Ir. H. Fauzan Rahim

Komisaris Independen

Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT

Komisaris

Drs. H. Wimran Ismaun

Direktur Utama

Page 48: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

LAPORAN ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN

Page 49: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Dana Pihak

Ketiga sebesar

Rp3.025.872jut

a meningkat

31,48 %

Penyaluran Kredit sebesar

Rp2.604.094jut

a meningkat

8,37 %

Total Aset sebesar

Rp3.921.483jut

a meningkat

24,12 %

Laba Bersih sebesar

Rp109.228 juta

meningkat

5,78 %

Page 50: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tinjauan Makro

Perekonomian Indonesia pada tahun 2014 tampak mengalami penurunan dibandingkan

tahun 2013. Hal ini dilihat dari perlambatan Produk Domestik Bruto (PDB), meningkatnya

inflasi, melemahnya rupiah dan naiknya suku bunga bank. PDB tahun 2014 tercatat sebesar

5,06%, menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 5,73%.

Berdasarkan lapangan usaha, kontribusi PDB dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan

dan perikanan menyumbangkan sebesar 3,29%; pertambangan dan penggalian sebesar -

0,22%; industri pengolahan sebesar 4,86%; listrik, gas dan air bersih sebesar 5,50%;

bangunan 6,58%; perdagangan hotel dan restoran sebesar 4,64%; pengangkutan dan

komunikasi sebesar 9,31%; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 5,96%; serta

jasa-jasa sebesar 5,92%*.

Tingkat inflasi sepanjang tahun 2014 masih bergejolak, diawali pada januari 2014 sebesar

8,22% dan pada akhir tahun 2014 ditutup sebesar 8,36%. Tingkat inflasi ini disebabkan

beberapa faktor diataranya: kebijakan pemerintah menaikan harga BBM terutama bensin.

Cabai merah yang mengalami peningkatan harga mencapai 44,97% yang disebabkan

produksi yang berkurang dan dipengaruhi oleh musim kemarau. Dan juga kenaikan tarif

angkutan umum dalam kota juga beandil besar.

Padatahun 2014, nilai rupiah mengalami gejolak dikarenakan Indonesia memiliki pasar

valutaasing (valas) yang tipisakbiat jumlah suplai dolar yang disediakan tidak bisa memenuhi

permintaan pasar. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya nilai suku bunga bank yang

menjadi pertimbangan investor dalam melakukan aktivitas investasi.

Ditengah tingginya sejumlah tantangan global dan domestik, kinerja perekonomian

Indonesia relatif cukup baik dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga dan proses

penyesuaiankearah yang lebihsehat, sejalandengankuatnya fundamental

ekonomidanberbagaikebijakanstabilitasekonomidanreformasistruktural yang ditempuh

Bank Indonesia danPemerintah.

*sumber: www.bps.go.id

Page 51: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Kinerja Keuangan Tahun 2014

Total Aset

(dalamjutaan Rupiah)

2014 2013 Pertumbuhan

(Rp) (%)

Kas 314.771 247.020 67.751 27,43 Giro Pada Bank Indonesia 285.843 255.816 30.027 11,74 Giro pada bank lain 1.393 998 395 39,58 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

450.058 86.365 363.694 421,11

Surat Berharga 189.962 89.962 100.000 111,16 Kredit yang diberikan 2.595.919 2.395.253 200.667 8,38 Penyertaan Saham 79 79 0 0 Aset Tetap 37.991 35.158 2.834 8,06 Aset Pajak Tangguhan 10.925 8.707 2.218 25,47 Aset Lain-lain 34.542 40.194 (5.651) -14,06 Total Aset 3.921.483 3.159.550 761.934 24,12

Total asset Bank Bengkulu padaakhirtahun 2014sebesar Rp3.921.483 juta, meningkatsebesar

Rp761.934 juta atau 24,12% dibandingdengantahun 2013 sebesar Rp3.159.550 juta.

Peningkatantersebutterutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain serta surat berharga.

Grafik Perkembangan Total Asset (dalam jutaan Rupiah)

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

4.000.000

2010 2011 2012 2013 2014

1.520.027

2.169.035

2.778.919

3.159.550

3.921.483

Total Asset

Page 52: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Kas pada tahun 2014 mengalami peningkatan 27,43% dibandingkan tahun 2013 yang disebabkan

oleh peningkatan kas besar dan kas ATM.

Giro pada Bank Indonesia pada tahun 2014 mengalami peningkatan 11,74% dibandingkan tahun

2013 yang terdiri dari 8,00% Giro Wajib Minimum Utama (GWM Utama) dan 4,00% GWM.

Giro pada bank lain pada tahun 2014 mengalami peningkatan 39,58% dibandingkan tahun 2013,

peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan giro pada pihak ketiga yaitu PT Bank

Nagari.

Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada tahun 2014 mengalami peningkatan signifikan

sebesar 421,11% dbandingkan tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan

dana yang ditempatkan pada Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money dan tabungan.

Surat berharga pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan sebesar 111,16% dibandigkan tahun

2013 yang diakibatkan oleh meningkatnya nilai sertifikat Bank Indonesia.

Kredit yang diberikan pada tahun 2014 mengalami peningkatan 8,38% dibandingkan tahun 2013.

Kredit yang diberikan terdiri dari tiga kategori yaitu: (1) Konsumsi multiguna, karyawan, kendaraan

dan KPR; (2) Modal Kerja rekening, konstruksi, usaha, koperasi, mikro, usaha rakyat dan lainnya;

serta (3) Investasi dana sendiri, mikro, usaha rakyat dan lainnya.

TabelKreditberdasarkanJenisPenggunaan

2014 2013 +/- %

Modal Kerja 41,564 31,066 10,498 33.79

Investasi 19,971 22,836 (2,865) (12.55)

Konsumsi 2,542,559 2,348,965 193,594 8.24

Jumlah 2,604,094 2,402,867 201,227 8.37

dalam jutaan rupiah

Grafik PerkembanganKredit Yang Diberikan (dalamjutaan Rupiah)

Page 53: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

-

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

2010 2011 2012 2013 2014

1.041

1.320

2.050

2.4032.604

Kredit

TabelKreditberdasarkanSektorEkonomi

Dalam Jutaan Rupiah

2014 2013

Batu bara - -

Biro perjalanan - 52

Distribusi Pengadaan - -

Industri kayu & hasil-hasil kayu 264 353

Industri lainnya 18.761 538

Industri makanan ternak & ikan - 22

Jasa-jasa sosial / masyarakat lainnya 27.141 3.089

Kesehatan - -

Konstruksi lainnya 712 2.929

Pendidikan 20.899 6.874

Pengangkutan umum 7.629 109

Perdagangan eceran 10.243 25.267

Perdagangan, restoran & hotel lainnya 135 2.111

Perikanan 202 704

Perumahan lain-lain 459 4.371

Peternakan 46.035 298

Real estate lainnya - 50

Tanaman pangan 452 1.051

Tanaman perkebunan 6.179 6.071

industri textil, sandang & kulit - 13

lain-lain 2.464.979 2.348.965

Total 2.604.090 2.402.867

JenisTahun

Page 54: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Penyertaan saham Bank Bengkulu pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun

2013, yaitu sebesar Rp79 juta kepada PT Asuransi Bangun Krida dan PT Sarana Bengkulu Ventura.

Aset tetap perusahaan pada tahun 2014 mengalami peningkatan 8,06% dibandingkan tahun 2013.

Peningkatan ini terutama terjadi akibat peningkatan nilai bangunan dan peralatan. Aset tetap Bank

Bengkulu terdiri dari tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan.

Aset lain-lain pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 14,06% dibandingkan tahun 2013.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan piutang bunga. Komponen piutang bunga

terdiri dari: kredit yang diberikan, penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain, Tagihan ATM

Bersama, aset tetap dalam proses dan beban dibayar dimuka.

Simpanan Nasabah

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan nasabah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan,

persaingan perbankan dalam menawarkan produk dana kepada nasabah semakin ketat, baik itu

nasabah giro, tabungan, maupun deposito. Setiap bank juga menawarkan produk yang semakin

beragam.

Ditengah kondisi persaingan yang ketat dalam merebut nasabah, pada akhir tahun 2014 Bank

Bengkulu mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan

deposito sebesar Rp3.025.872 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp724.412 juta atau sebesar

31,48% dari posisi akhir tahun 2013.

Tabel simpanan nasabah

dalam jutaan rupiah

Nominal Porsi % Nominal Porsi %

Giro 889,938 29.41 765,594 33.27

Tabungan 625,563 20.67 623,180 27.08

Deposito 1,510,371 49.92 912,689 39.66

Jumlah 3,025,872 100 2,301,463 100

2014 2013Jenis

Page 55: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

a. Giro

Giro Bank Bengkulu yaitu kepada pihak berelasi Pemerintah Daerah tingkat I dan II serta

kepada dinas-dinas pemerintah, dan kepada pihak ketiga.

Padaakhirtahun 2014 penghimpunandanaGirosebesarRp889.938jutanaik sebesar16,24%

dariposisiakhirtahun 2013sebesarRp765.593 juta. Jumlahtersebutmencapai29,41% dari total

dana pihak ketiga.

b. Tabungan

Tabungan dihimpun dari pihak ketiga yaitu Simpeda, Tabanas Umum, Tabot, TabunganKu,

TabunganKu BSM dan Tapeda.

Padaakhirtahun 2014 Tabungan sebesar Rp625.563jutameningkatsebesar 0,38%

dariposisiakhirtahun 2013sebesar Rp623.179 juta. Jumlahtabunganmencapai 20,67% dari total

danapihakketiga.

c. Deposito

Deposito yang berhasildihimpunpadaposisiakhirtahun 2014sebesar Rp1.510.371

jutameningkatsebesar 65,49% dariposisiakhirtahun 2013sebesar Rp912.689 juta.

Jumlahdepositomecapai49,92% dari total danapihakketiga.

Grafik Perkembangan Dana Pihak Ketiga

(dalam jutaan Rupiah)

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

2010 2011 2012 2013 2014

1,161

1,757

2,205 2,301

3,025

Simpanan Nasabah

Page 56: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

AktivaProduktif

Sesuaidenganfungsisebagailembagaintermediasi, penggunaandanaBank Bengkulu

sebagianbesardiutamakandalampenyalurankredit, penempatan pada Bank Indonesia,

sedangkansisadananyadioptimalkanmelaluipenempatandanalainnya.

Tabel Aktiva Produktif

Uraian 2014 2013 +/- %

Kredit yang diberikan 2.604.094 2.402.867 201.227 8,37

Penempatan pada Bank Indonesia 542.842 268.016 274.826 102,54

Penempatan pada Bank lain 196.415 76.020 120.395 158,37

Surat Berharga 189.962 89.962 100.000 111,16

Penyertaan 80 80 - -

Jumlah 3.533.393 2.836.945 696.448 24,55

dalam jutaan rupiah

Pada tahun 2014 aktiva produktif Bank Bengkulu meningkat 24,55 % atau sebesar Rp. 696.448 juta

dari Rp. 2.836.945 juta pada tahun 2013 menjadi Rp. 3.533.393 juta.

Grafik perkembangan Aktiva Produktif (dalam jutaan rupiah)

Semua jenis kredit, baik kredit konsumsi, modal kerja, maupun investasi mengalami kenaikan

berimbang dibandingkan tahun 2013. Penyaluran kredit modal kerja meningkat sebesar 33,79 %,

kredit investasi menurun12,55 % dan kredit konsumsi meningkat 8,24 %.

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

20132014

Kredit yang diberikan

Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Lain

Surat Berharga

Penyertaan

Page 57: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Hasil Usaha

Tabel Hasil Usaha (dalam Juta Rupiah)

Pertumbuhan

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

2014 2013 (Rp) (%)

Pendapatan Bunga 466.545 417.213 49.332 11,82

Beban Bunga (156.387) (112.863) (43.525) 38,56

Pendapatan Bungan Bersih 310.158 304.350 5.808 1,91 Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya

38.060 37.906 154 0,41

Jumlah Beban Operasional Lainnya (214.509) (199.514) (14.995) 7,52 Jumlah Pendapatan/(Beban) Operasional Lainnya

(176.449) (161.608) (14.841) 9,18

LABA OPERASIONAL 133.709 142.743 (9.033) -6,33 Pendapatan (beban) Non Operasional Bersih

14.375 (233) 14.607 -6280,06

Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

148.084 142.510 5.574 3,91

Beban Pajak Bersih (38.855) (39.250) 395 -1,01 LABA TAHUN BERJALAN 109.229 103.260 5.969 5,78

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga tahun 2014 meningkat sebesar Rp 49.332 juta atau 11,82% menjadi Rp 466.544

juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 417.212 juta. Peningkatan pendapatan bunga

terutama terjadi pada kenaikan penyaluran kredit yang diberikan, sehingga menghasilkan kenaikan

pendapatan bunga dari kredit yang diberikan sebesar Rp412.581 juta atau 7,20% dari tahun 2013.

Uraian 2014 2013 +/- %

Penempatan pada Bank lain dan BI 53.132 31.151 21.981 70,56

Surat Berharga 831 1.208 (377) (31,21)

Kredit yang diberikan 412.581 384.853 27.728 7,20

Jumlah 466.544 417.212 49.332 11,82

dalam jutaan rupiah

Beban Bunga

Beban bunga tahun 2014 meningkat sebesar Rp 43.524 juta atau 38,56 % menjadi Rp 156.386 juta

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 112.862 juta. Kenaikan tersebut karena meningkatnya

simpanan nasabah berupa giro, tabungan dan deposito.

Page 58: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Uraian 2014 2013 +/- %

Jasa Giro 31.726 33.862 (2.136) (6,31)

Bunga Deposito 108.633 64.748 43.885 67,78

Bunga Pinjaman yang diterima - 1.021 (1.021) (100,00)

Bunga Tabungan 15.660 12.824 2.836 22,11

Lainnya 367 407 (40) (9,83)

Jumlah 156.386 112.862 43.524 38,56

dalam jutaan rupiah

Pendapatan Bunga Bersih

Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar Rp 5.807 juta atau 1,91% menjadi Rp310.158 juta

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp304.350 juta. Rasio NIM Bank Bengkulu pada tahun

2014 tercapai sebesar 8,39% menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 9,36%. Hal ini

disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif yang lebih besar daripada peningkatan

pendapatan bunga bersih. Namun demikian, pencapaian NIM Bank Bengkulu jauh di atas NIM rata-

rata industri perbankan yaitu sebesar 5,48%.

Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya

Pendapatan operasional lainnya terdiri dari pendapatan fee based, jasa administrasi, denda yang

diterima, pendapatan ATM dan lainnya. Pendapatan operasional lainnya tahun 2014 menurun

sebesar Rp1.326 juta atau 3,83% menjadi Rp34.654 juta dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar

Rp35.980 juta. Beban operasional lainnya tahun 2014 meningkat sebesar Rp1.767 juta atau 2,54%,

kenaikan terutama berasal dari biaya umum dan administrasi.

Pendapatan (Beban) Non Operasional

Pendapatan (beban) non operasional tahun 2014 terdiri dari pendapatan setoran kredit hapus buku,

pengeluaran denda, pendapatan dan beban lainnya. Pendapatan non operasional bersih tahun 2014

tercatat sebesar Rp14.375 juta.

Beban Pajak

Pada tahun 2014 Bank Bengkulu mencatatkan beban pajak sebesar Rp38.855 juta menurun sebesar

1,01% dari beban pajak tahun 2013. Beban pajak ini sejalan dengan peningkatan laba sebelum pajak

tahun 2014 sebesar Rp148.084 juta atau 3,91% dari tahun 2013.

Page 59: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Laba Bersih

Dari seluruh kegiatan usaha yang telah dijalankan selama tahun 2014 Bank Bengkulu mencatatkan

laba bersih sebesar Rp109.229 juta atau meningkat sebesar 5,78% dibandingkan dengan tahun

2013sebesar Rp103.259 juta. Peningkatan laba bersih ini bersumber dari peningkatan pendapatan

bunga dan pendapatan operasional lainnya.

Grafik PerkembanganHasil Usaha

(dalamjutaan Rupiah)

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

2010 2011 2012 2013 2014

91.731

71.450

101.894

142.510148.084

Laba sebelum Pajak

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

2010 2011 2012 2013 2014

65.724

41.392

69.801

103.260109.229

Laba setelah Pajak

Page 60: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Liabilitas

Tabel Liabilitas Tahun 2013-2014 (dalam Juta Rupiah)

2014 2013 Pertumbuhan

(Rp) (%)

LIABILITAS -

Liabilitas Segera 59.188 36.892 22.296 60,44

Simpanan Nasabah 3.025.874 2.301.462 724.412 31,48

Simpanan dari bank lain 266.480 265.015 1.465 0,55

Pinjaman yang diterima 20.027 20.027 - 0,00

Utang Pajak 12.770 11.887 883 7,43

Beban yang masih harus dibayar 44.962 43.543 1.419 3,26

Liabilitas lain-lain 17.169 100.083 (82.914) -82,85

Liabilitas Imbalan pasca kerja 15.372 17.680 (2.308) -13,06

Total Liabilitas 3.461.841 2.796.590 665.251 23,79

Liabilitas segera pada tahun 2014 mengalami peningkatan 60,44% dibandingkan tahun 2013.

Liabilitas segera terdiri dari titipan kepada pihak ketiga, pengiriman uang, pinjaman kelolaan, titipan

setoran pajak, dan titipan lainnya.

Simpanan nasabah pada tahun 2014 mengalami peningkatan 31,48% dibandingkan tahun 2013 yang

disebabkan oleh peningkatan simpanan berupa giro, tabungan dan deposito baik kepada pihak

ketiga maupun pihak berelasi.

Simpanan dari bank lain pada tahun 2014 meningkat 0,55% dibandingkan tahun 2013, hal ini

terutama disebabkan oleh peningkatan giro kepada PT Bank BPR Muko-Muko.

Liabilitas lain-lain berupa titipan angsuran pinajaman, titipan asuransi, titipan lain-lain, uang muka

setoran modal, kewajiban ATM bersama dan lain lain. Pada tahun 2014 mengalami penurunan

82,85% dibandingkan tahun 2013.

Liabilitas imbalan pasca kerja pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 13,06% dibandingkan

tahun 2013 yang disebabkan oleh penurunan beban imbalan pasca kerja.

Selain penghimpunan dana yang bersumber dari dana pihak ketiga, Bank Bengkulu juga melakukan

penghimpunan dana dalam bentuk pinjaman yang diterima dari pihak lain, yaitu dari pemerintah

(dana SUP-005), pinjaman dana RDI dan pinjaman dari Bank Indonesia. Posisi pinjaman yang

diterima pada akhir tahun 2014 sebesar Rp20.027 juta.

Page 61: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Permodalan

RasioKecukupanPemenuhan Modal Minimum atau CAR tahun 2014 sebesar15,80 %

2014 2013

A. Modal Inti 314.789 278.5991. Modal Disetor 167.240 134.1902. Cadangan Tambahan Modal 289.536 177.140

- Cadangan Umum 36.304 25.978- Cadangan Tujuan 46.937 36.611

- Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100 %) 98.062 61.921- Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50 %) 106.363 51.630- Dana setoran modal 1.870 1.000

3. Faktor Pengurang Modal Inti 141.957 32.731B. Modal Pelengkap 20.255 16.276

1. Level Atas (Upper Tier 2) 20.285 16.3062. Level Bawah(Lower Tier 2) maksimum 50 % dari modal inti 0 03. Faktor Pengurang Modal Pelengkap 30 30

C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap 0 0

D. Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)E. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap (A+B-C) 335.044 294.875

ATMR untuk Risiko Kredit 1.622.799 1.304.493ATMR untuk Risiko Operasional 497.983 430.198ATMR untuk Risiko Pasar 0 0

Jumlah ATMR 2.120.782 1.734.691Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Operasional 15,80% 17,00%Rasio KPMM Risiko Kredit dan Risiko Pasar 20,65% 22,60%Rasio KPMM Risiko Kredit, Risiko Operasional dan Risiko Pasar 15,80% 17,00%

URAIANdalam jutaan rupiah

Page 62: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Laporan Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama bagi Perseroan Ditengah persaingan perbankan yang semakin ketat dan perkembangan industri perbankan yang sangat pesat, sumber daya manusia yang tangguh memegang peranan penting dalam pencapaian kinerja bank. Peningkatan kualitas SDM menjadi aspek strategis untuk meningkatkan daya saing dalam dunia perbankan Perseroan senantiasa mematuhi Peraturan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Perseroan juga menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia bagi Karyawan dalam berbagai hal tanpa memandang unsur gender, agama, suku maupun kondisi fisik. Dalam pengelolaan SDM, agar terbentuk hubungan kerja yang harmonis antara manajemen dengan Karyawan maupun antar sesama Karyawan, Bank Bengkulu bersama dengan wakil karyawan semua satuan kerja telah memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan melalui Keputusan Kepala Dinas Provinisi Bengkulu No 3696/DTKTRANS-03/2013 dan diberlakukan Keputusan Direksi SK 126/HP.00.02.01.02/D7 tentang pelanggaran dan sanksi bag pegawai PT.Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

Struktur Organisasi SDM

Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola SDM

Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola SDM Bank Bengkulu adalah sebagai berikut : Tugas:

1. Mengkoordinir penyusunan business plan, rencana kerja serta target-target

kuantitatif maupun kualitatif sebagai goal setting dari unit kerja dibawah

supervisinya dalam periode satu tahun.

2. Memimpin, menggerakkan dan mengawasi pelaksanaan tugas dari seluruh pejabat

dan pelaksana dibawah supervisinya dalam rangka mencapai goal setting, rencana

kerja dan anggaran kerja yang telah ditetapkan.

3. Mengkoordinir, melaksanakan rumusan strategi bidang Sumber Daya Manusia bank

baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

4. Merencanakan pengembangan SDM dari segi jumlah dan kualitas berdasarkan pada

tuntutan pertumbuhan Bank, jumlah kantor cabang, jumlah Kantor Capem, dan

akibat perluasan dan perubahan organisasi.

5. Merencanakan dan menyesuaikan rencana rekruitment pegawai sejalan dengan

pengembangan jaringan kantor dan organisasi Bank.

Page 63: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

6. Merencanakan pengembangan kader pimpinan bank melalui program pelatihan staff

development program maupun officer development program dalam rangka pengisian

jabatan-jabatan pimpinan lini pertama dan jabatan-jabatan yang lebih tinggi.

7. Mengkoordinir, mengarahkan dan melaksanakan evaluasi kinerja pegawai secara

berkala berdasarkan Performance Appraisal berbasis goal setting dan kompetensi.

8. Mengkoordinir, mengarahkan dan melaksanakan evaluasi biaya pelatihan dan

pendidikan dengan peningkatan kualitas SDM dan peningkatan kinerja Bank.

9. Memberikan masukan dan usulan kepada Direksi (Direktur Supervisi) program-

program pelatihan dikaitkan dengan rencana promosi dan pengembangan karir.

10. Melakukan koordinasi dan melaksanakan pengelolaan BPP Peraturan Perusahaan

sesuai dengan Peraturan Ketenagakerjaan dan Peraturan Kepegawaian lainnya

dengan persetujuan Depnaker.

11. Melakukan koordinasi dan melaksanakan penyusunan konsep pengembangan

kesejahteraan pegawai sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan dan

adanya persetujuan dari Komite Renumerasi dan Nominasi.

12. Melakukan koordinasi dan melaksanakan uji coba, serta sosialisasi terhadap

perubahan peraturan perusahaan atau implementasi kebijakan baru dalam bidang

kepegawaian.

13. Menjalin hubungan antar divisi, antar lembaga dan institusi yang mempunyai kaitan

dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam bentuk diskusi, rekruitment, beasiswa,

penelitian dan seminar untuk rencana pengembangan Sumber Daya Manusia Bank.

14. Melakukan perbaikan/penyelesaian dan tindak lanjut hasil temuan internal dan

eksternal audit terkait bidang tugas SDM.

15. Mengkoordinir up-dating dilingkungan Unit Kerjanya dengan peraturan & ketentuan

yang berlaku, baik yang diterbitkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia maupun

Direksi, khususnya yang menyangkut dengan Sumber Daya Manusia.

16. Memeriksa laporan-laporan hasil kerja bagian-bagian dalam ruang lingkup divisi

Sumber Daya Manusia.

17. Memimpin dan melaksanakan rapat berkala dilingkungan divisi Sumber Daya

Manusia.

18. Mengambil keputusan terkait masalah-masalah yang terjadi dilingkungan unit

kerjanya.

Page 64: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

19. Merencanakan dan mengusulkan pengembangan karir pejabat dibawah supervisinya

untuk mengikuti pendidikan pelatihan intern dan ekstern.

20. Menerapkan prinsip disiplin pegawai dilingkungan unit kerjanya dengan memberikan

pembinaan berupa teguran, peringatan tertulis, dan sanksi lainnya sesuai dengan

tingkat pelanggaran yang dilakukan.

21. Melaksanakan penilaian prestasi kerja terhadap pejabat dan pelaksana dilingkungan

unit kerjanya.

22. Mengkoordinir pelaksanaan perhitungan dan pemotongan pajak PPh psl 21 bulanan

dan melaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak perhitungan pajak rampung SPPT

Pegawai pada akhir tahun.

23. Mengevaluasi pelaksanaan kode etik, ketentuan tentang pelanggaran dan sanksi

terhadap seluruh jajaran pegawai Bank dalam rangka pembangunan mental, sikap

disiplin dan kejujuran.

24. Mengevaluasi pelaksanaan tata tertib terhadap seluruh jajaran pegawai Bank dalam

rangkaian pembangunan Corporate Image dan budaya kerja Bank.

25. Memeriksa laporan absensi seluruh Pegawai Bank baik Kantor Pusat, Cabang Utama,

Cabang, Capem dan Kantor Kas dan menginventarisasikan, menganalisa dan

menyimpulkan jenis kualitas absensi untuk bahan laporan kepada Direksi.

26. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan displiner terhadap seluruh jajaran pegawai Bank

dalam rangka penerapan reward dan punishment secara transparan.

27. Mengevaluasi pelaksanaan efektivitas jam kerja terhadap seluruh jajaran Pegawai

Bank dalam rangkaian pembangunan standar prestasi Pegawai Bank.

28. Mengevaluasi pelaksanaan kerja lembur terhadap seluruh jajaran pegawai Bank

dalam rangka pembangunan standar prestasi dan produktivitas kerja pegawai Bank.

29. Menjaga standar mutu dan independensi dalam proses penerimaan pegawai untuk

memenuhi persyaratan dasar serta kemampuan pengembangan diri pegawai yang

bersangkutan dimasa yang akan datang.

30. Menetapkan dan melaksanakan standar penilaian masa percobaan yang akan dilalui

seorang calon pegawai sebelum diangkat sebagai pegawai tetap dengan

penempatan yang sesuai.

Page 65: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

31. Merumuskan pedoman penilaian hasil kerja Pegawai agar dalam pelaksanaannya

mampu memberikan penilain yang sebaik-baiknya secara lebih obyektif dan

transparan atas hasil prestasi kerja pegawai.

32. Merumuskan pedoman wawancara penilaian hasil kerja pegawai agar dalam

pelaksanaan nya dapat membantu para supervisor mendapatkan hasil wawancara

penilaian hasil kerja dengan lebih efektif dan efisien, seperti yang diharapkan oleh

Perusahaan.

33. Mengkordinir, merencanakan dan melaksanakan program pengembangan pegawai,

baik pengetahuan, ketrampilan, sikap, perilaku serta kreativitas melalui program

pendidikan dan pelatihan pada setiap Unit Kerja, sehingga setiap jenjang Pegawai

mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam mencapai tujuan perusahaan

berdasarkan usulan seluruh Unit Kerja pada Bank.

34. Melakukan evaluasi terhadap system penggajian serta compensation & benefit

Pegawai seperti tunjangan, perawatan, pengobatan dan lain-lainya secara periodik

sehinga dalam prakteknya dapat memberikan dorongan untuk peningkatan prestasi

kerja Pegawai.

35. Meningkatkan system kontrol atas aktivitas Pegawai dengan kewajiban

melaksanakan hak cuti, sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai jadwal yang

diusulkan oleh seluruh Unit Kerja di lingkungan Bank.

36. Merealisasikan program aktivitas pegawai (diluar kantor) sebagai wahana untuk

membangun motivasi, kebersamaan, kekeluargaan pegawai yang berdampak positif

bagi pencapaian tujuan perusahaan.

37. Memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan Sumber Daya Manusia telah sesuai dan

memenuhi ketentuan dalam Peraturan Perusahaan dan/atau Ketentuan

Pemerintah/Ketenagakerjaan.

38. Mengadakan konsultasi dan memberikan penyuluhan terhadap pegawai yang

prestasi kerjanya menurun, malas atau memperlihatkan gejala-gejala yang dapat

mengganggu ketertiban dan produktivitas kerja seluruh pegawai.

39. Melakukan monitoring dan pengecekan terhadap pegawai-pegawai yang tidak

masuk Kantor dengan izin lisan tanpa atau menggunakan surat keterangan dokter

dan adanya indikasi kebohongan untuk menutupi ketidakhadirannya ditempat kerja.

Page 66: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

40. Anggota Personnel Committee memiliki kewenangan sesuai dengan batas yang

dimilikinya yaitu batasan kewenangan untuk memberikan persetujuan dan/atau

merumuskan punishment dan/atau benefit.

41. Memastikan bahwa Biaya Tenaga Kerja yang dibayar Perusahaan, sesuai dengan

anggaran pembiayaan dan telah mendapat persetujuan Direksi.

42. Memastikan bahwa biodata setiap pegawai tetap terpelihara dari waktu ke waktu

pada setiap file pegawai.

43. Memastikan bahwa data Pegawai seperti gaji serta tunjangan lainnya, baik yang ada

dalam komputer maupun hard copy dijaga kerahasiannya, untuk diakses atau

diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.

44. Memastikan bahwa kewajiban Perusahaan/Pegawai terhadap program

kesejahteraan yang berhubungan dengan pihak lain seperti Jamsostek, dana pensiun,

THT atau sejenisnya dipenuhi sesuai jadwal.

45. Membangun kualitas sub-ordinate nya untuk mampu menyelesaikan tugas sehari-

hari dengan baik.

46. Merumuskan, menyusun dan melaksanakan analisa kebutuhan pelatihan dan

pedidikan (training need analysis) berdasarkan pada identifikasi dan analysis divisi

SDM serta saran dan usulan kebutuhan training dari seluruh unit kerja.

47. Mengkoordinir, mensupervisi dan melaksanakan seluruh aspek kegiatan dan

dokumentasi terkait perjalanan dinas dan perhitungan biaya serta

pertanggungjawabannya setelah selesai perjalanan dinas (surat tugas).

48. Mewakili Direksi diluar maupun didalam pengadilan atau menghadap instansi lain

dalam kaitannya dengan masalah kepegawaian.

49. Mengkoordinir, mengarahkan dan melaksanakan program kesejahteraan pegawai

terkait pemberian pakaian dinas, perlengkapan olah raga dan fasilitas lainnya yang

terkait untuk mengajukan proposal biaya, model, warna kepada Direksi untuk

dimintakan persetujuan.

50. Mampu melaksanakan pengelolaan sistem kepegawaian lainnya termasuk

sanksi/hukuman jabatan, pensiun, pemutus hubungan kerja dan penghargaan masa

bakti secara konsisten dan memuaskan tanpa menimbulkan risiko hukum dan risiko

reputasi.

51. Mampu mengkoordinir dan mensupervisi peraturan-peraturan kepegawaian yang

tidak sesuai dan membuat pedoman kepegawaian secara up to date.

Page 67: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

52. Mampu mengelola sistem informasi pegawai secara tepat up to date dan

memuaskan.

53. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung sepanjang

masih dalam lingkup fungsi dan tugas Divisi Sumber Daya manusia.

Tanggung Jawab:

1. Bertanggung jawab atas tercapainya seluruh sasaran atau target kerja yang telah disetujui

untuk dicapai dalam tahun berjalan sesuai dengan yang dituangkan dalam rencana bisnis

(goal setting).

2. Bertanggung jawab atas tercapainya target pelaksanaan pendidikan sesuai dengan

ketentuan 5% total BTK yang ditetapkan Bank Indonesia.

3. Bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh ketentuan dan peraturan perusahaan.

4. Bertanggung jawab atas terlaksananya program kesejahteraan pegawai yang telah disetujui

untuk dilaksanakan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan.

5. Bertanggung jawab atas terlaksananya recruitment, konseling dan pengembangan karir.

6. Bertanggung jawab dalam menjaga rahasia jabatan dan rahasia Bank.

Komposisi SDM

Pada akhir Desember 2014 jumlah SDM berjumlah 512 orang termasuk Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris. Berikut Komposisi SDM Perseroan dalam 3 (tiga) tahun terakhir : Komposisi SDM Berdasarkan Status KeKaryawanan:

Status Karyawan 2014 2013

Karyawan Tetap 507 344

Karyawan Kontrak 5 177

Jumlah 512 521

Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin:

Jenis Kelamin 2014 2013

Perempuan 183 184

Laki-Laki 329 337

Jumlah 512 521

Page 68: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Komposisi SDM Berdasarkan Usia:

Usia 2014

> 55

46-55 60

36-45 122

26-35 268

<25 62

Jumlah 512

Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan:

Tingkat Pendidikan 2014 2013 2012

S2-S3 20 19 15

S1 302 309 306

D3 37 37 43

SMA 153 156 161

Jumlah 512 521 525

Rekrutmen

Mekanisme rekruitmen dilaksanakan Perseroan secara selektif dilakukan oleh lembaga profesional atau Perseroan dengan tahapan seleksi melalui test administrasi, wawancara, psikotest/assessment serta test kesehatan yang selanjutnya disetujui oleh pejabat berwenang memutus sesuai ketentuan.

Pengembangan SDM

Peningkatan sumber daya manusia Bank Bengkulu dengan pendekatan human capital development

dipersiapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang semakin meningkat

setiap tahunnya. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara menyeluruh baik proses

seleksi, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pendidikan.

Untuk mencapai peningkatan kinerja yang telah ditargetkan, Bank Bengkulu mempunyai komitmen

untuk terus mengembangkan potensi karyawan secara konsisten dan berkesinambungan melalui

proses pembelajaran, antara lain menyelenggarakan berbagai pendidikan, pelatihan dan workshop

Page 69: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

baik secara internal maupun secara eksternal bekerjasama dengan lembaga pendidikan. Pendidikan

dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam

meningkatkan produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya perusahaan serta profesionalitas.

Tabel Pendidikan dan Pelatihan Karyawan

Jenis Pelatihan Jumlah Peserta

Inhouse Training 2.178

Technical Skills 109

Manajerial 20

Pengembangan 33

Seminar/Lokakarya 100

Jumlah 2.440

Sesuai dengan memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang program Sertifikasi Manajemen Risiko

sesuai dengan tingkatan yang dipersyaratkan, maka Bank Bengkulu telah mengikutsertakan

pengurus dan pejabat untuk mengikuti pelatihan dan ujian Sertifikasi Manajemen Risiko dan 161

orang telah dinyatakan lulus dan bersertifikat level I, II, III dan IV.

I II III IV V

Pemimpin Divisi 9 9 8 3 -

Pemimpin Cabang 9 9 6 1 -

Wakil Pemimpin Cabang 9 9 2 - -

Pemimpin Capem 22 10 1 - -

Kepala Bagian 27 14 - - -

Kepala Seksi 12 - - - -

Staf 1 - - - -

Jumlah 89 51 17 4 -

JABATANLevel

Manajemen dan Penilaian Kinerja

Manajemen dan Penilaian Kinerja merupakan alat evaluasi pencapaian target dan tujuan yang harus dicapai oleh seluruh Karyawan maupun satuan kerja yang disusun berdasarkan visi, misi dan tujuan jangka panjang perusahaan serta KPI Perseroan. Penilaian Kinerja masing-masing individu Karyawan yang dilaksanakan secara objektif, berjenjang, periodik, dan transparan.

Penerapan Penghargaan dan Sanksi

Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan Karyawan berdasarkan pencapaian kinerja secara adil dan obyektif. Prestasi kinerja terbaik akan memperoleh penghargaan demikian sebaliknya bagi Karyawan yang tidak berprestasi maupun melakukan pelanggaran memperoleh sanksi. Selama tahun 2014 penghargaan diberikan kepada 19 orang Karyawan yang telah menempuh masa kerja tertentu dengan rincian sebagai berikut:

Page 70: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Masa bhakti 15 tahun sebanyak 11 orang

Masa bhakti 25 tahun sebanyak 3 orang

Masa bhakti 30 tahun sebanyak 5 orang Sedangkan pada tahun 2014, Bank Bengkulu telah memberikan sanksi berupa

Sanksi berat sebanyak 1 orang

Sanksi sedang sebanyak 2 orang

Kesejahteraan dan Jaminan Sosial

Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-undang ketenagakerjaan serta mempertahankan Karyawan, Perseroan senantiasa berupaya terus meningkatkan kesejahteraan Karyawan melalui berbagai aspek antara lain :

Pemberian dan perbaikan remunerasi dan benefit, kepesertaan jaminan sosial BPJS Kesehatan, kepesertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan, fasilitas kesehatan serta Asuransi jiwa;

Program pengembangan karyawan seperti program peningkatan jenjang pendidikan; dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanan kegiatan keagamaan;

Dukungan pada kebutuhan Karyawan untuk melaksanakan kegiatan olah raga dengan penyediaan sarana dan prasarana serta anggaran pelaksanan kegiatan olah raga;

Bantuan bagi Karyawan yang mengalami duka cita.

Dan lain-lain

Page 71: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Laporan Teknologi Informasi

Dalam era globalisasi kehandalan teknologi informasi merupakan salah satu unsur penting yang

mendukung proses transaksi dan layanan yang prima kepada nasabah perbankan. Perkembangan

teknologi informasi yang semakin berkembang pesat dan persaingan antar bank yang semakin

kompetitif mengharuskan Bank Bengkulu untuk menata dan membenahi kualitas layanan yang

berbasis teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan

masyarakat. Karena teknologi merupakan kunci utama yang memungkinkan Bank Bengkulu

menyediakan produk dan jasa kepada nasabah, mengukur dan menelusuri kinerja bisnis, serta

mengambil keputusan-keputusan manajemen yang tepat untuk kelangsungan usahanya.

Bank Bengkulu terus melakukan pengembangan dan penyempurnan teknologi informasi, antara lain

:

Penarikan tunai, transfer online antar bank dan pembelian pulsa telepon seluler melalui ATM

yang telah terkoneksi dengan jaringan ATM Bersama.

Pelaksanaan pembayaran gaji otonom dan pensiunan.

BPD Net Online yang memberikan kemudahan bagi nasabah BPD seluruh Indonesia melakukan

transfer tunai ke seluruh Indonesia secara realtime online.

Pengiriman uang melalui kliring dan RTGS (real time gross settlement)

Program Modul Penerimaan Negara bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak untuk

penerimaan setoran pajak dan non pajak.

EDC (Electronic Data Capture), yaitu kartu ATM Bank Bengkulu yang dapat berfungsi sebagai

alat pembayaran transaksi belanja di toko-toko yang terdapat mesin EDC Bank Bengkulu

Pengembangan kartu mahasiswa yang juga berfungsi sebagai ATM.

Program pembuatan KPE (kartu pegawai elektronik) bekerjasama dengan Badan Kepegawaian

Negara (BKN), Pemerintah daerah Propinsi, Kabupaten/Kota. KPE merupakan smart card yang

bertujuan memberikan kemudahan bagi PNS untuk memperoleh pelayanan. KPE ini selain

berfungsi sebagai kartu identitas PNS, juga mempunyai beberapa fungsi antara lain fungsi

perbankan sebagai kartu ATM.

Pengembangan sistem aplikasi kantor menggunakan sistem Olibs 724, yaitu sistem aplikasi

kantor yang terus online selama 7 (tujuh) hari, dan 24 (dua puluh empat) jam sehari.

Page 72: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tata Kelola Perseroan

Komitmen untuk menciptakan Perseroan yang transparan, dapat dipertanggungjawabkan, dan

terpercaya melalui manajemen bisnis yang bertanggung jawab merupakan landasan bagi penerapan

prinsip-prinsip GCG di Bank Bengkulu.

Pelaksanaan tata kelola Perseroan yang baik di Bank Bengkulu berlandaskan pada komitmen

bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk taat dan patuh pada seluruh peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang berlaku umum di bidang perbankan.

Perseroan telah menerapkan prinsip dan praktik GCG dalam manajemen dan pengelolaan bisnis

usahanya, sehingga dapat melindungi Para Pemangku Kepentingan dengan efektif. Prinsip-prinsip

GCG meliputi Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independesi dan Kewajaran.

Penerapan GCG di Perseroan bertujuan untuk:

1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan, yaitu antara Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi;

2. Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan

tetap memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan;

3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan;

4. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya Perseroan dan

pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga meningkatkan nilai Perseroan;

5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi Perseroan;

6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;

7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan Budaya Perseroan.

Kebijakan GCG

Kebijakan tata kelola Perseroan yang baik antara lain meliputi pemisahan tugas dan tanggung jawab

yang jelas di antara Direksi dan Dewan Komisaris, check and balances, strategi Perseroan yang jelas,

etika bisnis, hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan, dan pengawasan

operasional.

GCG Roadmap

Perseroan memiliki rencana jangka panjang untuk mewujudkan GCG sebagai budaya. Dalam rangka

mencapai tujuan tersebut, Perseroan akan menyusun GCG Roadmap. Tahapan-tahapan GCG

Roadmap tersebut, nantinya akan diawali dengan Good Compliance Corporation sampai dengan

Good Sustanability Governance. Perseroan terus berupaya optimal untuk melakukan internalisasi

prinsip-prinsip GCG ke dalam sistem dan prosedur serta pembentukan perilaku yang sesuai guna

mendorong terciptanya budaya yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas.

Page 73: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Implementasi Prinsip GCG

a) Awareness GCG

Awareness GCG yaitu dengan memperkenalkan dan memberikan pemahaman awal mengenai pentingnya implementasi GCG bagi insan Bank Bengkulu sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bersama dalam penerapan tata kelola bank yang berkelanjutan.

b) Monitoring Implementasi GCG

Melalui Komite Audit, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan aktif atas efektivitas implementasi GCG yang dilaksanakan oleh Direksi. Demikian juga Direksi secara terus-menerus memastikan dan memonitor implementasi GCG berjalan sesuai dengan strategi yang ditetapkan, mulai dari tahapan awareness sampai dengan pelaporan.

Proses monitoring atas implementasi tersebut dilakukan guna memastikan keberhasilan pelaksanaannya dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Selanjutnya, pelaksanaan monitoring GCG ini didokumentasikan dalam bentuk laporan formal sebagai bukti yang nantinya akan diperlukan dalam kegiatan assessment GCG maupun penyusunan Annual Report.

c) Assessment GCG

Assessment GCG Bank Bengkulu mendasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013, yaitu dilakukan melalui kegiatan Self Assessment yang dilaksanakan secara berkala setiap 1 (satu) tahun sekali. Hasil penilaian Self Assessment internal Bank Bengkulu tahun 2014 adalah Peringkat 2

Matriks Peringkat GCG

2014 2013 2012

Peringkat

Definisi Peringkat Peringkat

Definisi Peringkat Peringkat Definisi Peringkat

2 Manajeman telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercemin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip – prinsip Good Corporate Governance. Kelemahan kecil yang terdapat dalam penerapan Good Corporate Governance, secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.

2 Manajeman telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercemin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip – prinsip Good Corporate Governance. Kelemahan kecil yang terdapat dalam penerapan Good Corporate Governance, secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.

2 Manajeman telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercemin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip – prinsip Good Corporate Governance. Kelemahan kecil yang terdapat dalam penerapan Good Corporate Governance, secara umum kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.

Page 74: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

d) Pelaporan dan Disclosure

Komitmen Bank Bengkulu dalam mengimplementasikan GCG diwujudkan dalam bentuk pembuatan

Annual Report mengacu standar Annual Report Award 2014 dan dipublikasikan di website Bank

Bengkulu dan dilaporkan kepada Pemegang Saham serta di sebar ke berbagai instansi terkait.

Organ Perseroan Sesuai dengan Undang Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan

terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan atau yang

tidak dimiliki oleh Direksi atau Dewan Komisaris. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar

Biasa. Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris melakukan fungsi pengawasan, sedangkan Direksi bertanggung jawab atas

penentuan dan penerapan strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan usaha Perseroan.

Independensi Dewan Komisaris

Tidak ada anggota Dewan Komisaris ataupun Direksi yang terkait satu dengan yang lain karena

hubungan darah sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal, ataupun karena

perkawinan. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan yang dilarang oleh

peraturan yang berlaku.

Jumlah, Komposisi Dan Kriteria

Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Perseroan dipengaruhi oleh ukuran Direksi, bidang usaha

dan jenis keahlian yang dibutuhkan, overall risk yang di hadapi, serta Komite yang ada.

Adapun komposisi Dewan Komisaris telah memenuhi unsur keberagaman, yaitu perpaduan dari sisi

independensi dan keahlian. Terkait keahlian Dewan Komisaris Perseroan, telah dijelaskan pada

bagian Profil Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini.

Page 75: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tabel Komposisi Dewan Komisaris Bank Bengkulu 2014

Kriteria Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris Bank Bengkulu memiliki integritas, akhlak dan moral yang tinggi, telah

lulus fit and proper test serta berdomisili di indonesia.

Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris Dengan Dewan Komisaris Lainnya Dan/Atau Pemegang Saham

Selama 2014, seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup

hubungan keluarga, hubungan keuangan, serta kepengurusan dan kepemilikan saham di Perseroan

lain dengan sesama Dewan Komisaris.

Nama Jabatan

Berlaku Efektif

Persetujuan Bank

Indonesia

Persetujuan RUPS

Drs. Ruslan

Riza, MM

Komisaris Utama

Independen.

1 November 2013 27 Maret 2014

Ir. H. Fauzan

Rahim

Komisaris

Independen

23 Februari 2012 30 November 2011

Ir. H. M.

Nashsyah, MM,

MT

Komisaris Wakil

dari Para

Pemegang saham

7 November 2012 20 Juni 2012

Nama

Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Kepengurusan dan Kepemilikan

Saham Pada Perseroan Lain

Dewan

Komisaris Direksi

Pemegang

Saham

Dewan

Komisaris Direksi

Pemegang

Saham

Sebagai

Anggota

Dewan

Komisaris

Sebagai

Anggota

Direksi

Sebagai

Pemegang

Saham

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

Drs. Ruslan

Riza, MM

- V - V - V - V - V V - - V - V - V

Ir. H. Fauzan

Rahim

- V - V - V - V - V - V - V - V - V

Ir. H. M.

Nashsyah,

MM, MT

- V - V - V - V - V - V - V - V - V

Page 76: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris

Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan pengembangan kompetensi bagi segenap jajaran Dewan

Komisaris, selama 2014 anggota Dewan Komisaris telah mengikuti kegiatan pelatihan dan seminar

sebagai berikut.

Nama Jenis Pelatihan / Seminar

Drs. Ruslan Riza,

MM

- Peran komite pemantau risiko dalam rangka pengawasan aktif

dewan komisaris (RMI, 26-27 November 2014 jakarta)

- Human capital planning towards ASEAN Economic 2015 (LPPI, 10

Desember 2014 Jakarta).

- Penyempurnaan pendekatan ATMR dan teknik mitigasi Risiko

Kredit dengan pendekatan standar berdasarkan SE BI No

13/6/DPNP (RMG, Jakarta, 19-20 Februari 2014)

Ir. H. Fauzan

Rahim

- Pemutakhiran teknik investigasi Fraud berdasarkan best

Practise (RMG, 22-23 Januari 2014 jakarta).

- CKPN & Back Testing “Review perhitungan CKPN kredit

restrukturisasi dan Back Testing (Kaji ulang) metode estimasi

CKPN kolektif (RMG, Jakarta 22-23 April 2014).

- Deteksi Risiko Operasional dan stress test model untuk

pengujian akurasi manajemen risiko operasional (RMG,

Jakarta 18-19 Juni 2014).

Ir. H. M.

Nashsyah, MM,

MT

- Sistem remunisasi dan nominasi yang komprehensif : identifikasi

dan implementasi sistem remunerasi Bank Indonesia (RMG,

Jakarta Februari 2014)

- Kupas tuntas kertas kerja atas 11 (sebelas) faktor self assessment

GCG Sebagai elemen penting dalam penetapan peringkat

komposit GCG (RMG, Jakarta 2-3 April Jakarta).

- Peluang dan tantangan BPD dalam rangka implementasi undang-

undang desa untuk mendukung tercapainya BPD Regional

Champion (ASBANDA, 18 Juli 2014 Jakarta).

- Panduan lengkap penyusunan Budgeting : Strategi, Asumsi, Model

dan Indikator Kinerja (RMG, 8-9 Oktober 2014 Jakarta)

- Kupas tuntas peran BOD dan BOC dalam 3 (tiga) kunci pertahanan

manajemen (RMG, 6 November 2014 Jakarta)

Page 77: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris :

Sebagai bentuk implementasi dari pelaksanaan GCG, tugas dan wewenang Dewan Komisaris telah dituangkan dalam Anggaran Dasar Bank Bengkulu dan telah diimplementasikan dalam kegiatan pengelolaan dan pengawasan Bank Bengkulu. Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Bengkulu Pasal 18 tentang Tugas dan Wewenang Komisaris, Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan atas tugas dan tanggung jawab Direksi baik mengenai perseroan maupun mengenai usaha perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi Perseroan.

2. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS.

3. Melakukan tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai dengan ketentuan anggaran dasar perseroan dan keputusan RUPS.

4. Sehubungan dengan tugasnya tersebut diatas, Dewan Komisaris membuat laporan tentang

tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau untuk

disampaikan kepada RUPS.

5. Dalam melaksanakan pengawasan Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis perseroan.

6. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen.

7. Dewan Komisaris wajib menerapkan dan memastikan pelaksanaan Manajemen Risiko dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

8. Untuk mendukung pelaksanaan tugas diatas, Dewan Komisaris :

a) Menyusun Pedoman Kerja Dewan Komisaris.

b) Mengevaluasi dan menyetujui Rencana Kerja dan Rencana Bisnis Bank.

c) Membantu dan mendorong usaha pembinaan dan pengembangan Bank.

d) Mengusulkan penunjukan Kantor Akuntan Publik atas rekomendasi Komite Audit untuk melakukan audit atas laporan keuangan perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS.

9. Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

10. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

11. Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional perseroan, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar.

12. Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk komite-komite sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Dewan Komisaris wajib memiliki Pedoman Kerja Dewan Komisaris yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris.

Page 78: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

14. Dewan Komisaris wajib menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal.

15. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya.

16. Dewan Komisaris setiap waktu dapat dan berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih Direksi.

Tugas dan tanggung jawab

Nama Tugas dan Tanggung Jawab

Drs. Ruslan Riza, MM Tugas:

1. Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan.

Jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai

perseroan maupun usaha perseroan dan memberikan

nasihat kepada Direksi.

2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate

Governance dalam setiap kegiatan usaha bank pada

tingkatan atau jenjang organisasi.

3. Mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan

kebijakan stategis bank.

4. Membuat kajian kepada RUPS dalam rangka mengangkat

dan memberhentikan Direksi.

5. Dalam keadaan tertentu (Vide UU 40 (2007) dapat

memberhentikan Direksi.

6. Rencana jangka pendek maupun jangka panjang.

7. Memberikan persetujuan kredit kepada pihak terkait.

8. Evaluasi kinerja bank secara periodik.

9. Bersama-sama Direksi menyetujui/mengesahkan peraturan

dan ketentuan operasional bank sebagaimana diatur dalam

undang-undang dan anggaran dasar.

10. Secara berkala menghadiri rapat Direksi untuk memberikan

pengarahan dalam rangka pembinaandan pengembangan

Bank.

11. Memutuskan pelaksanaan pebagian deviden kepada

pemegang saham, setelah mendapatkan persetujuan dari

RUPS.

12. Memastikan dan memonitor bahwa Direksi telah

menindaklajuti temuan audit, rekomendasi dari SKAI,

Auditor eksternal, hasil pengawasan bank Indonesi dan/atau

hasil pengawasan otoritas lain.

13. Melakukan kunjungan kerja ke divisi-divisi dan memberi

petunjuk serta saran/nasehat kepada direksi.

14. Menetapkan remunerasi bagi direksi berdasarkan Keputusan

RUPS.

Ir. H. Fauzan Rahim

Ir. H. M. Nashsyah,

MM, MT

Page 79: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

15. Mengusulkan rancangan pemberian bonus atau

penghargaan kepada pengurus bank.

16. Memimpin rapat pertanggungjawaban Direksi setelah

berakhirnya masa Jabatan Direksi dalam rapat Umum

pemegang saham.

17. Memimpin rapat umum pemegang saham tahunan dan

rapat umum pemegang saham lainnya.

18. Memberikan pertimbangan dan saran baik diminta maupun

tidak diminta kepada gubernur bengkulu dan atau para

pemegang saham untuk peningkatan kinerja bank.

19. Melaksanakan tugas-tugas lain sepanjang masih berada

dalam ruang lingkup dan fungsi dewan komisaris seperti

yang tertuang dalam undang-undang peraturan bank

indonesia dan anggaran dasar.

Tanggungjawab :

1. Bertanggung jawab terhadap jalannya pengawasan

operasional Bank sesuai dengan ketentuan good Corporate

Governance.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengawasan dan

pengurusan bank sesuai dengan ketentuan bank indonesia

dan pemerintah.

3. Bertanggung jawab terhadap pengawasan atas

kelangsungan hidup perusahaan sebagai perusahaan daerah

dengan visi dan misi membangun daerah.

Rapat Dewan Komisaris

Selama 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 10 (sepuluh) kali rapat yang dihadiri oleh

seluruh Dewan Komisaris Bank Bengkulu. Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Komisaris

Perseroan telah dicatat dan didokumentasikan dengan baik dalam risalah rapat Dewan Komisaris.

Risalah rapat ditandangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan

Komisaris yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (disenting opinion) yang

terjadi dalam rapat akan dicantumkan dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan

pendapat.

Keputusan Dewan Komisaris

Adapun implementasi dari Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris dapat diwujudkan dalam

berbagai kebijakan strategis Perseroan antara lain pengawasan, evaluasi, saran dan nasehat serta

rekomendasi mencakup : Kebijakan IT, Kebijakan investasi, Kebijakan Perkreditan, Pengelolaan

Likuiditas, Pengelolaan Asset, Pengembangan SDM, Penyempurnaan Organisasi, Pengembangan

Produk baru, kebijakan kerjasama dengan pihak ketiga, Nasehat-nasehat dimaksud dituangkan

dalam surat yang disampaikan kepada Direksi antara lain sebagai berikut :

Page 80: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

1. Surat No. 61/DK-BPD/VII/2014 tanggal 3 Juli 2014 perihal Mohon ijin dan Persetujuan Penambahan Plafond Kredit Channeling Bank CIMB Niaga

2. Surat No. 63/DK-BPD/VII/2014 tanggal 7 Juli 2014 perihal SK Direksi No. 42/HP.00.02.04/D.4/2014 tentang SOP Kredit Hapus Buku, Hapus Tagih, Keringanan Bunga dan denda serta penyelesaian kredit bermasalah.

3. Surat No. 65/DK-BPD/VII/2014 tanggal 14 Juli 2014 perihal Permintaan Akta Perubahan Anggaran Dasar.

4. Surat No. 71/DK-BPD/VII/2014 tanggal 24 Juli 2014 perihal Persetujuan Redesain Facade Bangunan Gedung Kantor Pusat bank Bengkulu.

5. Surat No. 73/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 8 Agustus 2014 perihal Laporan Profil Risiko Triwulan II Juni 2014

6. Surat No. 74/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 12 Agustus 2014 perihal Pendapat Dewan Komisaris Tentang Pelaksanaan Rencana Bisnis PT Bank Bengkulu.

7. Surat No. 76/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya Periode bulan Januari – Juli 2014

8. Surat No. 78/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 22 Agustus 2014 perihal Evaluasi Kinerja SKAI PT Bank Bengkulu Tahun 2011-2013.

9. Surat No. 79/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 25 Agustus 2014 perihal Evaluasi Draft Laporan Hasil Audit Satuan Kerja Audit Intern Semester II Tahun 2014.

10. Surat No. 80/DK-BPD/VIII/2014 tanggal 28 Agustus 2014 perihal Mitigasi Eksposure Risiko Kekosongan Pejabat Eksekutif Definitif.

11. Surat No. 83/DK-BPD/IX/2014 tanggal 9 September 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan biaya periode bulan Januari – Agustus 2014.

12. Surat No. 85/DK-BPD/IX/2014 tanggal 10 September 2014 perihal Optimalisasi Pengelolaan Kredit.

13. Surat No. 89/DK-BPD/IX/2014 tanggal 25 September 2014 perihal Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan laporan keuangan Tahun Buku 2014.

14. Surat No. 90/DK-BPD/IIX/2014 tanggal 25 September 2014 perihal Draft RBB 2015-2017 dan RKAT 2015

15. Surat No. 98/DK-BPD/X/2014 tanggal 13 Oktober 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya periode bulan Januari – September 2014.

16. Surat No. 102/DK-BPD/X/2014 tanggal 17 Oktober 2014 perihal Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko merangkap anggota Komite Audit Bank Bengkulu.

17. Surat No. 105/DK-BPD/XI/2014 tanggal 3 Nopember 2014 perihal Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014.

18. Surat No. 108/DK-BPD/XI/2014 tanggal 6 Nopember 2014 perihal Mitigasi Risiko Go Live Olibs 724

19. Surat No. 111/DK-BPD/XI/2014 tanggal 11 Oktober 2014 perihal Laporan Perkembangan Pendapatan dan Biaya bulan Januari - Oktober 2014.

20. Surat No. 114/DK-BPD/XI/2014 tanggal 24 Nopember 2014 perihal RBB Tahun 2015-2017 dan RKAT 2015.

Dewan Komisaris juga telah memantau tindaklanjut semua temuan baik temuan auditor internal

(SKAI) dan auditor eksternal (BI, KAP dan BPK) dan telah ditindaklanjuti melalui surat-surat Dewan

Komisaris Sebagai berikut :

1. Surat No. 64/DK-BPD/VII/2014 tanggal 7 Juli 2014 perihal Tindaklanjut Temuan BPK

2. Surat No. 70/DK-BPD/VII/2014 tanggal 17 Juli 2014 perihal Tindaklanjut temuan BPK

3. Surat No. 81/DK-BPD/IX/2014 tanggal 8 September 2014 perihal Evaluasi Laporan Hasil

Audit Satuan Kerja Audit Intern Semester II Tahun 2014

Page 81: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

4. Surat No. 93/DK-BPD/IX/2014 tanggal 26 September 2014 perihal Tindaklanjut temuan

Otoritas Jasa Keuangan.

5. Surat No. 107/DK-BPD/XI/2014 tanggal 5 Nopember 2014 perihal Tindaklanjut temuan BPK

RI.

6. Surat No. 113/DK-BPD/XI/2014 tanggal 17 Nopember 2014 perihal Tindaklanjut temuan

Otoritas Jasa Keuangan.

7. Surat No. 121/DK-BPD/XII/2014 tanggal 2 Desember 2014 perihal Tindaklanjut temuan

Otoritas Jasa Keuangan.

Saran Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris memberikan saran :

1. Memberikan saran mengenai pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance (GCG)

disetiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

2. Memberikan saran dan nasehat terkait penyempurnaan kebijakan manajemen risiko,

selanjutnya memastikan profil risiko agar selalu dilakukan analisis dan pemetaan secara

periodik agar performa profil risiko tidak tergerus dan konsisten menjadi lebih baik.

3. Memberikan saran dan masukan agar terus meningkatkan performa Tingkat Kesehatan Bank

menjadi lebih baik.

4. Memberikan saran agar lebih inovatif dalam menerapkan strategi marketing khususnya

penghimpunan DPK, untuk menjaga likuiditas dan mendukung ekspansi kredit terutama

kredit akseptasi dengan tanpa mengesampingkan jenis-jenis usaha lainnya demi tercapainya

tujuan Perseroan.

5. Menyarankan agar melakukan pengelolaan likuiditas dengan memperhatikan kecukupan

dana, profile maturity dan cost of fund.

6. Menyarankan suku bunga pinjaman ditinjau secara periodik agar lebih kompetitif.

7. Pemberian nasehat terkait penerbitan produk dan aktifitas baru.

8. Pemberian nasehat berkaitan dengan peningkatan penyaluran kredit melalui kerjasama

dengan Bank lain dalam bentuk Channeling.

9. Pemberian nasehat berkaitan dengan perluasan jaringan kantor.

10. Memberikan saran mengenai pengembangan Risk Management System, aplikasi manajemen

database SDM dan transfer knowledge TI.

11. Memastikan upaya yang fokus dan sistematis dalam rangka mewujudkan penyempurnaan

dan pengembangan sistem aplikasi IT (olibs 724) untuk memenuhi kebutuhan bisnis bank

baik perangkat maupun SDM IT dalam pelayanan publik perbankan.

12. Memberikan saran terkait pelaksanaan APU-PPT.

13. Memberikan saran dan masukan terkait kebijakan penanganan benturan kepentingan.

14. Memberikan saran untuk meningkatkan pembinaan SDM yang berorientasi pada

peningkatan pelayanan (service excelent).

15. Pemberian nasehat terkait penyaluran kredit UMKM sesuai dengan tuntutan standar kinerja

Bank Regional Champion (BRC), selanjutnya diselaraskan dengan kebijakan pembangunan

daerah.

Page 82: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Komite Di Bawah Dewan Komisaris

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite penunjang, yang terdiri dari

Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Uraian setiap Komite akan dijelaskan pada bagian

tersendiri dalam Laporan Tata Kelola Perseroan ini.

Penetapan Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi

Jumlah remunerasi dan fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang diterima selama tahun 2014

tersaji dalam tabel-tabel berikut :

Tabel Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2014

Jenis Remunerasi dan

Fasilitas lain

Jumlah Diterima dalam 1 Tahun

Dewan Komisaris Direksi

orang Jutaan

Rupiah orang

Jutaan

Rupiah

Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)

3 5.472 4 8.566

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) yang :

a. Dapat dimiliki - Asuransi

- Uang Makan

-

-

-

4

4

104

31

b. Tidak dapat dimiliki - Rumah dinas

- Kendaraan Dinas

-

3

-

670

1

4

648

1.648

Total 6.142 10.997

Page 83: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Pengelompokan Tingkat Penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi

Jumlah Remunerasi per

Orang dalam 1 tahun *)

Jumlah

Direksi

Jumlah

Komisaris

di atas Rp 2 miliar

3 -

di atas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar

1 3

Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar

- -

Rp 500 juta ke bawah

- -

*) yang diterima secara tunai tahun 2014

Rasio Gaji Komisaris, Direksi dan Karyawan yang Tertinggi dan Terendah di tahun 2014

NO URAIAN Rasio Gaji

(%)

1 Rasio gaji karyawan yang tertinggi dan terendah 0.12

2 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 0.32

3 Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 0.90

4 Rasio gaji Direksi tertinggi dan karyawan tertinggi 0.32

Komite Audit

Komite Audit Perseroan merupakan perangkat Dewan Komisaris Perseroan dalam melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat atau saran kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan

strategi dan pengelolaan Perseroan.

Keputusan pembentukan Komite Audit Bank Bengkulu tertuang dalam Keputusan Direksi Nomor:

90.1/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 Desember 2012 tentang Susunan komite Dewan Komisaris Bank

Bengkulu.

Page 84: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Kriteria

Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Audit adalah memiliki independensi, integritas, akhlak

dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi.

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta

pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern

termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

Komposisi Komite Audit

Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2014

1. Drs. M. Ruslan Riza, MM : Ketua 2. Ir. H. Fauzan Rahim : Anggota 3. Hery Susetyo, SE, Ak, MM : Anggota 4. Rusdi, SE, M.Si : Anggota

Profil Ringkas Komite Audit

Berikut profil ringkas Komite Audit:

Drs. M. Ruslan Riza, MM

Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris

Ir. H. Fauzan Rahim

Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris

Hery Susetyo, SE, Ak, MM

Lahir di Sukoharjo Diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak tanggal 11 Agustus 2014 SK

Direksi No.60/HP.00.02.04/D.7 Pendidikan Magister Manajemen

Rusdi, SE, M.Si

Lahir di Lubuk Linggau Diangkat sebagai Anggota Komite Audit sejak tanggal 25 Juni 2014 Sk

Direksi No 55/HP.00.02.04/D.7

Page 85: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Independensi Komite Audit

Komite Audit tidak ada hubungan keluarga dan kepengurusan Perseroan lain, dengan anggota

Dewan Komisaris, anggota Direksi, serta Pemegang Saham. Independensi anggota Komite Audit

tercermin dengan aspek berikut.

Aspek independensi

Drs. M.

Ruslan

Riza, MM

Ir. H.

Fauzan

Rahim

Hery

Susetyo,

SE, Ak,

MM

Rusdi,

SE, M.Si

Tidak memiliki hubungan keuangan dengan

Dewan Komisaris dan Direksi

Tidak Tidak Tidak Tidak

Tidak memiliki hubungan kepengurusan di

Perseroan, Anak Perseroan, maupun

Perseroan afiliasi

Tidak Tidak Tidak Tidak

Tidak memiliki hubungan kepemilikan saham

di Perseroan

Tidak Tidak Tidak Tidak

Tidak memiliki hubungan keluarga dengan

Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau sesama

anggota Komite Audit

Tidak Tidak Tidak Tidak

Tidak menjabat sebagai pengurus partai

politik, pejabat dan pemerintah

Tidak Tidak Tidak Tidak

Pedoman Kerja Komite Audit

Charter Komite Audit antara lain mengatur :

Kewenangan, Fungsi, Tanggung Jawab, Tugas, Kedudukan, Keanggotaan dan Persyaratan

Keanggotaan

Laporan Kerja Komite Audit 2014

Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Audit yang tercantum di dalam

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit, yakni antara lain Komite Audit telah melakukan kajian

terhadap laporan kepatuhan dan kebijakan Direksi yang disampaikan dan/atau minta persetujuan

kepada Dewan Komisaris selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada

Dewan Komisaris. Komite Audit melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan baik laporan

bulanan, triwulan maupun tahunan, Komite Audit melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut

hasil temuan. Komite Audit juga melakukan kajian terhadap Laporan Kepatuhan bulanan dan

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Adapun realisasi dari program kerja antara lain

sebagai berikut membuat kajian tentang kebijakan dari Direksi, evaluasi kinerja bulanan dan triwulan

dan surat-surat Dewan Komisaris kepada Direksi.

Page 86: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Rapat Komite Audit

Pada tahun 2014 komite mengadakan rapat untuk membahas mengenai perkembangan tindaklanjut

Direksi terhadap hasil temuan satuan kerja intern, akuntan publik dan hasil pengawasan dari Bank

Indonesia. Membuat kajian-kajian proyeksi laporan keuangan dan pencapaian kinerja setiap bulan,

triwulan dan beberapa kajian tentang keputusan yang diambil oleh pihak eksekutif diantaranya

kerjasama pihak luar. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan hasil

rapat sudah didokumentasikan dengan baik. Selama satu semester s.d akhir bulan Desember 2014

Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 9 kali.

Komite Pemantau Risiko

Susunan Komite Pemantau Risiko berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: 90.1/HP.00.02.00.04/D7

tentang Susunan komite Dewan Komisaris Bank Bengkulu.

Kriteria

Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Pemantau Risiko adalah memiliki independensi,

integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite memiliki keahlian di bidang

keuangan dan di bidang manajemen risiko.

Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab

Bertugas membantu Dewan Komisaris dalam dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan

mengendalikan risiko dari setiap aspek kegiatan usaha Bank guna mencegah potensi terjadinya suatu

peristiwa (events) yang dapat menimbulkan kerugian. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan

strategi manajemen risiko yang disusun Direksi.

Jumlah dan Komposisi:

Komposisi Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2014 :

1. Ir. H. Fauzan Rahim : Ketua

2. Drs. M. Ruslan Riza, MM : Anggota

3. Rusdi, SE, M.Si : Anggota

4. Hery Susetyo, SE, Ak, MM : Anggota

Kompetensi Dan Keahlian Anggota Komite Pemantau Risiko

Seluruh anggota Komit Pemantau Risiko memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan

yang baik.

Hubungan Keluarga Dan Keuangan, Kepengurusan Dan Kepemilikan Saham Komite Pemantau

Risiko Pada Perseroan Lain

Page 87: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Selama 2014, seluruh anggota Komite Pemantau Risiko Perseroan tidak memiliki hubungan

kepengurusan dan kepemilikan saham di Perseroan lain.

Rapat Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat untuk membahas tentang keputusan dan kebijakan yang

diambil oleh pihak eksekutif, terutama terkait upaya optimalisasi untuk melakukan mitigasi berbagai

eksposur risiko di dalam perseroan. Keputusan rapat dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat

dan telah ditindaklanjuti, kemudian hasil rapat sudah didokumentasikan dengan baik. Berdasarkan

perspektif implementasi selama satu semester 2014 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 17

kali.

Laporan Kerja Komite Pemantau Risiko

Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Pemantau Risiko yang tercantum di

dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, bahwa telah melakukan kajian dan

ditindaklanjuti dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi tentang penyusunan profil

risiko bank secara berkala. Selanjutnya melakukan evaluasi terkait kesesuaian antara BPP

Manajemen Risiko dangan sistem aplikasi/software, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas

Komite Manajemen Risiko / Satuan Kerja Manajemen Risiko serta memberikan nasehat untuk

penyempurnaan. Realisasi dari program kerja tercermin dari surat-surat yang disampaikan Dewan

Komisaris kepada Direksi.

Komite Remunerasi Dan Nominasi

Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor:

90.1/HP.00.02.00.04/D.7 tentang Susunan Komite Dewan Komisaris Bank Bengkulu.

Kriteria

Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki

independensi, integritas, akhlak dan moral yang baik. Selain itu anggota Komite Remunerasi dan

Nominasi harus memiliki pengetahuan tentang sistem remunerasi dan succesion plan bank.

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas dan bertanggung jawab

Mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi dan selanjutnya

disampaikan kepada RUPS

Menyusun sistem, serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris

dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

Memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk

disampaikan kepada RUPS.

Page 88: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Jumlah dan Komposisi :

Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2014

1. Drs. M. Ruslan Riza, MM : Ketua 2. Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT : Anggota 3. Suhrawardi Kawil, SH, MH : Anggota

Profil Ringkas Komite Remunerasi dan Nominasi

Berikut profil ringkas Komite Remunerasi dan Nominasi

Drs. M. Ruslan Riza, MM

Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris

Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT

Lahir di Tanjung Karang Diangkat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak

tanggal 19 Desember 2012

Suhrawardi Kawil, SH, MH

Lahir di Palembang Diangkat sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal

19 Desember 2012

Independensi Komite Remunerasi Dan Nominasi

Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan anggota yang profesional dan

independen dalam menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa campur tangan dari pihak manapun

yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Anggota Remunerasi dan Nominasi juga

tidak terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham. Remunerasi dan

Nominasi berasal dari luar Perseroan yang tidak memilki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat

menimbulkan dampak negatif dan benturan kepentingan (conflict of interest) dengan Perseroan.

Remunerasi dan Nominasi dalam melaksanakan tugasnya tunduk pada ketentuan/hukum dan

perundang-undangan yang berlaku.

Rapat Komite

Pada posisi bulan juli s.d bulan Desember tahun 2014 Komite Remunerasi dan Nominasi Bank

Bengkulu telah mengadakan rapat sebanyak 2 kali, rapat dihadiri oleh semua anggota Komite

Remunerasi dan Nominasi

Laporan Kerja Komite Remunerasi Dan Nominasi

Dalam implementasinya sebagaimana Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi yang

tercantum di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite

Remunerasi dan Nominasi membuat kajian tentang prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer

group, dan sasaran serta strategi jangka panjang Bank terkait dengan kebijakan Remunerasi.

Page 89: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Sekretaris Dewan Komisaris

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris telah dilengkapi Pedoman Kerja yang

disebut dengan Job Description.

Tugas Dan Tanggung Jawab

Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai fungsi pokok untuk memberikan dukungan kepada Dewan

Komisaris guna memperlancar tugas -tugas Dewan Komisaris dan sebagai penghubung antara Dewan

Komisaris dengan manajemen, serta bertanggung jawab untuk menyediakan dan menyampaikan

informasi yang penting tentang Rapat Dewan Komisaris kepada Manajemen Perseroan.

Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan

fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Secara rinci pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan Komisaris

tahun 2014 antara lain:

1. Mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat Dewan Komisaris

2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Perseroan.

3. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah

rapat, maupun dokumen penting lainnya

4. Menyusun Rancangan rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris

5. Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan Komisaris

6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris

Direksi

Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk

kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Jumlah, Komposisi Dan Kriteria

Direksi Bank Bengkulu telah memenuhi persyaratan dan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan

(Fit and proper Test) berdasarkan Surat Bank Indonesia Nomor 13/297/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 27

Desember 2011 dan Surat Bank Indonesia Nomor 13/29/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 16 Maret 2011

serta Surat Keputusan Otoritas jasa Keuangan Nomor SR-143/D.03/2014 tanggal 25 Agustus 2014

dan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan Nomor SR-40/D.3/2014 tanggal 27 Maret 2014.

Adapun komposisi Direksi telah memenuhi unsur keberagaman, yaitu perpaduan dari sisi

independensi dan keahlian. Terkait keahlian Direksi Perseroan, telah dijelaskan pada bagian Profil

Dieksi dalam Laporan Tahunan ini.

Page 90: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tabel Komposisi Direksi Bank Bengkulu 2014

Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS dengan memperhatikan pertimbangan dari Bank

Indonesia. Direksi dipimpin oleh Direktur Utama yang wajib berasal dari pihak yang independen

terhadap pemegang saham pengendali.

Hubungan Afiliasi Direksi Dengan Dewan Komisaris Lainnya Dan/Atau Pemegang Saham

Selama 2014, seluruh Direksi tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga,

hubungan keuangan, serta kepengurusan dan kepemilikan saham di Perseroan lain dengan sesama

Dewan Komisaris.

Nama Jabatan

Berlaku Efektif

Persetujuan Bank

Indonesia /

Otoritas jasa

Keuangan

Persetujuan RUPS

Drs. H. Wimran

Ismaun

Direktur Utama 06 Januari 2012 30 November 2011

Hj. Nenny,

S.E.,Akt

Direktur Kepatuhan

25 Agustus 2014 27 Maret 2014

H. Antoni Aris,

S.E.

Direktur Umum 16 Maret 2011 18 Juni 2010

Alfian, S.E. Direktur

Pemasaran

28 Februari 2014 27 Maret 2014

Page 91: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Direksi Bank Bengkulu.Direksi mempunyai tugas pokok memimpin, mengurus, dan melaksanakan

kebijaksanaan umum Bank Bengkulu yang telah ditetapkan Komisaris sesuai visi dan misi Perseroan.

.Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank Bengkulu Nomor : 379/DK-BPD/III/2004

tanggal 29 Maret 2004 tentang Tata Tertib dan Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Adapun fungsi,

wewenang, tanggung jawab dan pelimpahan tugas tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:

Fungsi Direksi:

1. Menyusun dan menyampaikan rencana kegiatan usaha bank dalam bentuk Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Jangka Pendek (Annual Plan) dan Jangka Panjang (Corporate Plan) dengan persetujuan Komisaris.

2. Menghimpun dan mengelola dana bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

3. Mengurus kekayaan bank sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.

4. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan dan pengembangan usaha sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Mewakili bank didalam dan diluar pengadilan.

Wewenang Direksi :

1. Menetapkan dan merubah struktur organisasi bank sesuai kebutuhan dengan persetujuan Komisaris.

2. Mengangkat dan memberhentikan karyawan sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris.

3. Menetapkan besarnya gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Kepala dan Anggota Sekretariat Dewan Komisaris, Direksi, serta Karyawan dengan persetujuan Komisaris.

Nama

Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Kepengurusan dan Kepemilikan

Saham Pada Perseroan Lain

Dewan

Komisaris Direksi

Pemegang

Saham

Dewan

Komisaris Direksi

Pemegang

Saham

Sebagai

Anggota

Dewan

Komisaris

Sebagai

Anggota

Direksi

Sebagai

Pemegang

Saham

Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

Drs. H.

Wimran

Ismaun

- V - V - V - V - V V - - V - V - V

Hj. Nenny,

S.E.,Akt

- V - V - V - V - V - V - V - V - V

H. Antoni Aris,

S.E.

- V - V - V - V - V - V - V - V - V

Alfian, S.E. - V - V - V - V - V - V - V - V - V

Page 92: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

4. Mendirikan unit usaha baru dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan persetujuan Komisaris.

5. Membuka Kantor Cabang harus mendapat persetujuan Komisaris dan sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Menerbitkan Surat Saham dan Obligasi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dan Komisaris.

7. Meminjam uang atas nama bank harus mendapat persetujuan Komisaris. 8. Penempatan dana kepada lembaga keuangan atas prinsip kehati-hatian (prudential banking) 9. Penyertaan modal pada Perseroan lain harus mendapat persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham. 10. Membeli, menjual atau menghapusbukukan inventaris bank dapat dilaksanakan sepanjang

termuat dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan Perseroan yang telah mendapat persetujuan Komisaris.

11. Menghapusbukukan aktiva produkif sepanjang tersedianya dana cadangan aktiva produktif sesuai ketentuan yang berlaku dengan persetujuan Komisaris.

12. Melaksanakan restrukturisasi kredit sesuai ketentuan yang berlaku dan persetujuan meliputi: a. Penurunan tingkat suku bunga kredit b. Pengurangan tunggakan bunga kredit c. Perpanjangan jangka waktu kredit d. Penambahan fasilitas kredit e. Pengambilalihan asset debitur f. Koversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada Perseroan debitur

13. Menghapusbukukan rekening administratif yang telah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tercatat dengan persetujuan Komisaris.

14. Setiap menghapusbukukan harus tetap ditagih untuk penerimaan bank 15. Lelang inventaris barang harus seizin Komisaris.

Tanggung Jawab Direksi :

1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan bank dalam mencapai visi dan misi bank.

2. Pertanggung jawaban Direksi dalam penyelenggaraan tugas merupakan tanggung jawab bersama bersama (tanggung renteng semua Direksi)

3. Direksi bersama Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Pemegang Saham. 4. Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian

(prudential banking practices) dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku. 5. Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga Perseroan yang baik) termasuk

peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial. Pelimpahan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :

1. Apabila Direktur Utama berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka Direktur Utama dapat menunjuk salah seorang Direksi atau anggota Direksi lainnya untuk menggantikan/mengambilalih tugas dan tanggung jawabnya.

2. Apabila salah seorang Direktur berhalangan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka tugas dan tanggung jawab tersebut beralih kepada Direktur Utama kecuali Direktur Utama menentukan lain.

3. Dalam hal semua anggota Direksi berhalangan maka Komisaris Utama menunjuk orang atau anggota Komisaris dibantu 2 (dua) orang Pimpinan Divisi atau Pejabat lain yang dapat dipersamakan, sebagai pelaksana tugas dan bertanggung sebagai kepada Direksi, yang ditetapkan dengan surat Keputusan Komisaris serta melaporkan kepada Bank Indonesia.

Page 93: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

4. Dalam hal-hal tertentu Direktur Utama dapat memberikan kuasa kepada seseorang atau lebih atau badan hukum untuk mewakilinya dimuka pengadilan, yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk surat kuasa.

Rapat Direksi :

Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu minimal satu bulan sekali yang dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir, maka rapat Direksi dipimpin oleh salah seorang Direktur. Keputusan Rapat dituangkan dalam Berita Acara Rapat dan dalam hal–hal tertentu Direktur Utama dapat mengambil keputusan tanpa dilaksanakan rapat Direksi. Direksi dapat menyelenggarakan rapat lainnya diluar rapat Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham guna mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha/kegiatan usaha Perseroan dan hak – hak lainnya yang dianggap perlu.

Keputusan-Keputusan Direksi Tahun 2014

Selama 2014, Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan sebanyak 124 keputusan.

Page 94: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Sekretaris Perseroan

Profil Sekretaris Perseroan

Sekretaris Perseroan mengemban misi untuk mendukung terciptanya citra Perseroan yang baik

secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengelolaan program komunikasi yang efektif

kepada segenap pemangku kepentingan.

Pedoman Kerja Sekretaris Perseroan

Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perseroan telah dilengkapi Pedoman Kerja.

Kegiatan Sekretaris Perseroan Tahun 2014

Selama 2014, Sekretaris Perseroan telah melakukan program kerja, diantaranya menyelenggarakan

rapat, melakukan sosialisasi terkait GCG, publikasi, pers dan lain sebagainya.

Page 95: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh

manajemen Bank Bengkulu, secara berkesinambungan untuk menjaga dan mengamankan asset

bank, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat dan dapat dipercaya, meningkatkan

kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengurangi

dampak keuangan/kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek

kehati-hatian serta meningkatkan efektifitas organisasi dan meningkatkan efIsiensi biaya.

Merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi Bank atas terselenggaranya

SPI yang handal dan efektif, diantaranya adalah Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Audit Intern

(SKAI), pejabat dan karyawan Bank serta pihak-pihak ekstern

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, Bank Bengkulu melaksanakan Sistem Pengendalian Intern (SPI) secara efektif terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional pada seluruh jenjang organisasi sesuai Pedoman Standar Sistem Pengendalian Internal bagi Bank Umum yang tertuang dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003.

Satuan Pengawasan Intern

Pengangkatan Kepala Kerja Audit Internal Bank Bengkulu didasarkan pada Surat Keputusan Direksi

Nomor: 117/HP.00.02.00.04/D.7 Tanggal 30 Desember 2014

Komposisi Internal Audit

Komposisi Auditor dan Administration Auditor Officer sampai dengan akhir 2014 sebagai berikut.

Nama Jabatan

Suhrawardi Kawil Pemimpin Divisi Pengawasan

Endang Alfian Pemimpin Bagian Pengawasan Kredit

Muhammad Sholeh Pemimpin Bagian Pengawasan Non Kredit

Nur Cholis Febrianto Pelaksana DPI Non Kredit

Noviyanti Pelaksana DPI Kredit

Noviansyah Pelaksana DPI TI

Rahadian Dopin

Prabulana

Pelaksana DPI

Page 96: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tugas Dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern

Sebagai bagian dari SPI, SKAI bertugas membantu Dewan Komisaris dan Direktur Utama, dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Di Bank Bengkulu, pelaksanaan SKAI sebagai penyelenggara Audit Intern, dilakukan oleh Divisi Pengawasan Intern untuk keseluruhan unit kerja, sedangkan pelaksanaan kegiatan pengendalian di Kantor-Kantor Cabang dilakukan oleh Kontrol Intern Cabang. Dalam pelaksanaan GCG di Bank Bengkulu, Audit Intern mempunyai peran penting dalam melakukan penilaian terhadap kecukupan pengendalian intern, kepatuhan terhadap peraturan dan mendorong governance process.

Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Intern

Pelaksanaan audit intern terhadap Bank Bengkulu Tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Audit Intern Semester II Tahun 2014 dilaksanakan pada tanggal 01 Oktober 2014 s.d 03 November 2014 pada Cabang Argamakmur beserta Cabang Pembantu, tanggal 04 s.d. 17 November 2014 pada Cabang Muara aman serta Cabang-Cabang Pembantu, serta tanggal 01 Desember 2014 s.d. 02 Januari 2015 pada Cabang Mukomuko beserta cabang pembantu dan tanggal 06 Januari s.d. 02 Februari 2015 pada Divisi Kredit, Divisi Treasury dan Divisi Kepatuhan Kantor Pusat (masih dalam proses audit), dengan fokus/cakupan audit pada :

Bidang Umum/SDM

Bidang Keuangan

Bidang Perkreditan 2. Pelaksanaan Audit Intern dengan standarisasi pedoman Member Certification (MC) terhadap

Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS) Bank Bengkulu dilaksanakan pada awal Februari 2015. Pemeriksaan secara umum tentang Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS dan Aplikasi BI-RTGS Generasi II versi 1.1. selama tahun 2014.

3. Pelaksanaan Audit Intern dengan standarisasi pedoman Member Certification (MC) terhadap Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) Bank Bengkulu dilaksanakan pada awal Februari 2015 terhadap kepatuhan dalam memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan internal Bank Bengkulu dengan tujuan untuk menjamin kelancaran serta keamanan pelaksanaan sistem dan prosedur SKN-BI.

Laporan hasil temuan dari Audit Intern disampaikan oleh Kepala SKAI kepada Direktur Utama.

Selanjutnya Laporan Pelaksanaan Audit dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern setiap semester

disampaikan kepada Bank Indonesia. Selain itu apabila terdapat temuan audit intern yang

diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank, Direktur Utama dan Dewan Komisaris

harus segera melaporkannya kepada Bank Indonesia.

Program Pengembangan Satuan Satuan Pengawasan Intern Tahun 204

Selama 2014, program pengembangan kompetensi yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern

sebagai berikut

Page 97: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tabel Pendidikan dan Pelatihan

No. Jenis Pelatihan Waktu Lokasi

1. Tehnik wawancara permintaan keterangan

dan pembuatan berita acara dalam audit

investigasi

20 -21 Maret 2014 Ina Garuda

Hotel,

Yogyakarta

2. Penilaian tingkat kesehatan bank Umum

berbasis risiko (Risk Based Bank Rating)

26-27 April 2014 Arya Duta

Hotel, Jakarta

3. General Audit Using ACL Software Tools 09-12 September

2014

Senggigi

Beach Hotel,

Lombok-NTB

Hasil Temuan Audit

Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) tersaji dalam tabel berikut :

Internal Fraud dalam 1

tahun

Jumlah kasus yang dilakukan oleh

Pengurus Karyawan

Tetap

Karyawan Tidak

Tetap

Tahun

Sblmnya

Tahun

Berjalan

Tahun

Sblmnya

Tahun

Berjalan

Tahun

Sblmnya

Tahun

Berjalan

Total Fraud - - - - - -

Telah diselesaikan - - - - - -

Dalam proses

penyelesaian di internal

Bank

- - - - - -

Belum diupayakan

penyelesaianya - - - - - -

Telah ditindaklanjuti

melalui proses hukum - - - - - -

Page 98: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Jumlah Permasalahan Hukum Dan Upaya Penyelesaian Oleh Bank

Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian oleh Bank tersaji dalam tabel berikut :

Permasalahan Hukum Jumlah

Perdata Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap) - -

Dalam proses penyelesaian - -

Total - -

Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan

Transaksi yang mengandung benturan kepentingan selama semester II tahun 2014, tersaji dalam

tabel berikut :

No Nama dan Jabatan

yang Memiliki

Benturan

Kepentingan

Nama dan Jabatan

Pengambil

Keputusan

Jenis Transaksi Nilai

Transaksi

(Jutaan

Rupiah)

Keterangan

- - - - - -

Penyerahan Laporan Satuan Pengawasan Intern Tahun 2014

Laporan Hasil Audit disampaikan oleh Kepala Satuan Pengawasan Intern kepada Direktur Utama,

Dewan Komisaris, untuk diketahui dan ditindaklanjuti.

Manajemen Risiko

Penerapan Manajemen Risiko dalam dunia perbankan di Indonesia merupakan suatu keharusan

dengan tujuan agar setiap potensi risiko yang akan timbul di masa mendatang dapat diidentifikasi,

dikelola dan dikendalikan seminimal mungkin. Situasi lingkungan internal dan eksternal Bank yang

berkembang pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha sehingga

meningkatkan kebutuhan praktek tata kelola Bank yang sehat (good corporate governance) dan

penerapan manajemen risiko. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 5/8/2003

tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Bank Bengkulu telah

menetapkan langkah strategis dan terintegrasi dalam persiapan penerapan Basel II.

Berbagai langkah yang telah dilakukan Bank Bengkulu dalam mempersiapkan penerapan Basel II

sesuai dengan ketentuan yang berlaku berupa kajian terhadap pentingnya risiko serta menciptakan

budaya risiko (risk culture) pada setiap unit kerja. Sebagai lembaga keuangan yang merupakan

lembaga kepercayaan masyarakat dan sebagai lembaga intermediasi dalam pengelolaan risiko

Page 99: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

usaha, Bank Bengkulu senantiasa mengacu kepada kepentingan strategis Bank dan prinsip kehati-

hatian, tidak memihak kepada satu kepentingan tertentu, meminimalkan risiko, melakukan upaya

deteksi dini (early warning system) atas risiko yang akan terjadi.

Penerapan Manajemen Risiko menuntut dilakukannya perubahan-perubahan organisasi, seperti

penyesuaian organisasi Bank, perumusan kebijakan dan strategi baru yang disesuaikan dengan Basel

II Framework, penyiapan sumber daya manusia, penerapan metodologi baru terutama yang

berkaitan dengan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko yang mengacu pada

penyempurnaan Teknologi Sistem Informasi termasuk sistem perbankan yang telah beroperasi saat

ini. Untuk itu Bank Bengkulu telah membuat suatu pedoman mengenai Manajemen Risiko terdiri

kebijakan dan prosedur manajemen risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas,

risiko strategik, risiko reputasi, risiko kepatuhan dan risiko hukum, dan pedoman penyusunan profil

risiko serta pedoman strategi dan limit risiko.

Untuk mengimplementasikan Manajemen Risiko, Bank Bengkulu telah mempersiapkan

Pembentukan Counterpart Risk Management Team Bank Bengkulu, membentuk Komenko (Komite

Manajemen Risiko), membentuk SKMR (Satuan Kerja Manajemen Risiko), mensosialisasikan

penerapan Manajemen Risiko kepada seluruh karyawan, staf dan Pejabat Bank, memberikan

pelatihan Manajemen Risiko kepada karyawan, staf dan Pejabat Bank, mengikutsertakan Dewan

Komisaris, Dewan Direksi, Pejabat Bank dan staf dalam program Sertifikasi Manajemen Risiko, dan

penyusunan Buku Pedoman Perseroan (BPP) Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko.

Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) adalah suatu unit kerja yang bertugas melakukan

pemantauan pelaksanaan strategi manajemen risiko dan disamping tugas tersebut juga sebagai

Sekretaris Komite Manajemen Risiko (Komenko) bertanggung jawab pada :

Memberikan informasi kelemahan-kelemahan minor yang berpotensi menimbulkan kerugian

sesuai hasil pengukuran Profil Risiko dan saran/rekomendasi kepada pihak manajemen

(Komenko).

Melakukan pemantauan tindakan korektif terhadap kelemahan-kelemahan minor yang telah

disepakati dalam rapat Komenko, guna memastikan upaya penyelesaian yang telah

dilaksanakan oleh Satuan Kerja terkait.

Melakukan pemantauan implementasi dari keputusan Komenko.

Kerangka Manajemen Risiko

Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan budaya Perseroan secara

berkelanjutan, manajemen terus meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur

pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi

adanya potensi risiko lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk

meminimalkan dampak risiko. Pengembangan kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam

kebijakan. Dalam pelaksanaan proses manajemen risiko, Perseroan menggunakan kerangka ERM

tahun 2004 yang diterbitkan oleh The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission (COSO).

Penerapan manajemen risiko Perseroan melekat pada seluruh jenjang organisasi Perseroan dengan

mengacu pada konsep Enterprise Risk Management (ERM). ERM merupakan inisiatif strategis yang

Page 100: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

terus dikembangkan oleh Perseroan dalam mendorong peningkatan kinerja Perseroan sehingga

menghasilkan value added bagi segenap stakeholder Perseroan. Untuk mendukung penerapan ERM

yang efektif, Perseroan senantiasa melakukan pemutakhiran manual kebijakan dan pedoman

operasional dan pengembangan sistem informasi manajemen risiko.

Jenis-jenis risiko yang dikelola oleh Bank Bengkulu :

Risiko Kredit Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak

kedua memenuhi kewajibannya. Pembuatan pedoman dan ketentuan serta rambu-rambu yang

mengatur tata cara penyaluran, pembinaan dan pengawasan terhadap kredit yang disalurkan dalam

bentuk Surat Keputusan Direksi. Penyaluran kredit tetap sesuai ketentuan yang berlaku dengan

tetap mengedepankan prinsip prudential banking (kehati-hatian). Setelah kredit diberikan, analis

harus melakukan pemantauan atas kepatuhan debitur serta perkembangan usaha yang dibiayai.

Selanjutnya analis harus melakukan peninjauan dan penilaian kembali agunan secara berkala sesuai

prosedur yang telah ditetapkan. Penyelesaian kredit bermasalah dilaksanakan secara konsisten

sesuai dengan kebijakan perkreditan bank. Sejalan dengan hal tersebut, upaya intensif telah

dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan Rasio Kecukupan

Modal dan persiapan implementasi Bassel II.

Risiko Pasar Risiko pasar adalah Risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement)

dari portofolio yang dimiliki oleh bank, dan dapat merugikan Bank. Variabel risiko pasar adalah

meliputi suku bunga dan nilai tukar. Pengelolaan risiko pasar dilakukan melalui pendekatan terhadap

risk driver, yaitu analisis sensitivitas suku bunga (interest rate sensitivity analysis). Strategi Bank

Bengkulu dalam membangun dan mengembangkan manajemen risiko pasar, antara lain dengan

mengoptimalkan fungsi ALCO (Assets Liabilities Committee). Tugas utamanya adalah mengevaluasi

posisi suku bunga bank, mengkaji ulang pricing baik assets maupun liabilities dan menginformasikan

kepada Direksi Bank Bengkulu atas setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang

mempengaruhi Bank.

Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan

proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang

mempengaruhi operasional Bank Bengkulu secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat

menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial. Pengelolaan risiko operasional yang telah

dilaksanakan antara lain :

- Aktivitas operasional bank dijalankan dengan berpedoman pada Undang-Undang Perbankan dan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas moneter.

- Senantiasa melakukan tindak lanjut (follow up) terhadap temuan tim audit baik intern maupun ekstern.

- Mengoptimalkan fungsi audit intern/SKAI yang secara efektif dapat memastikan memadainya struktur pengendalian intern pada penyelenggaraan operasional Bank.

- Penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT).

Page 101: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi

kewajiban yang telah jatuh tempo. Bank Bengkulu dalam menjalankan operasionalnya senantiasa

mengacu pada pola pengelolaan yang berimbang, diantaranya dilakukan dengan cara pengelolaan

dana yang baik dan tersedianya likuiditas yang cukup serta senantiasa menempatkan bank pada

posisi sehat. Pengelolaan dana masyarakat pada Bank Bengkulu diupayakan dengan cara

meminimalisasi kemungkinan terjadinya risiko kesenjangan dana antara kemampuan untuk

memenuhi kewajiban pada pemilik dana dan mengoptimalkan pemanfaatan dana guna

menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi Bank. Pengelolaan tersebut dengan memfungsikan

ALCO (Assest Liabilities Committee). Dengan pola tersebut maka Bank Bengkulu dapat mengatasi

kekurangan likuiditas sebaik mungkin, sehingga semua kewajiban kepada pemilik dana dapat

terpenuhi dengan baik dan tepat waktu.

Risiko Strategik Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau

penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-

perubahan dari kondisi eksternal. Bank Bengkulu mengelola risiko strategis antara lain melalui

pengumpulan informasi strategis, pemantauan pasar serta melalui proses pertimbangan dan

pengambilan keputusan secara kolektif dan menyeluruh di lingkungan komite-komite pengawasan

dan eksekutif, yang turut mempengaruhi langkah-langkah yang diambil dalam kerangka kebijakan

dan arah yang telah ditetapkan.

Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau

persepsi negatif mengenai Bank Bengkulu. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan

nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap

Bank. Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan

memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya pelatihan

service excellent bagi karyawan Bank Bengkulu dan pembentukan unit pengaduan nasabah.

Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau

tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko

Kepatuhan yang utama adalah denda akibat keterlambatan pelaporan. Sosialisasi terhadap aturan-

aturan baru sangat perlu dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan dan denda dari Bank

Indonesia. Selain itu, uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh

Direktur Kepatuhan akan dapat mengurangi risiko kepatuhan.

Risiko Hukum Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya

gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam

kontrak, klaim atau agunan. Risiko hukum dikelola untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas dan

hubungan kegiatan usaha Bank Bengkulu dengan semua pihak telah didasarkan pada aturan dan

persyaratan yang dapat melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

Page 102: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Penerapan Fungsi Kepatuhan

Fungsi Kepatuhan yang dimaksud bertujuan untuk memastikan bahwa Bank telah mematuhi

peraturan Bank Indonesia, peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku serta perjanjian

atau komitmen dengan Bank Indonesia.

Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut, Bank Bengkulu telah membentuk unit khusus, yaitu

Divisi Kepatuhan yang berada dibawah supervisi Direktur Kepatuhan, dimana Divisi Kepatuhan

membawahi Bagian Satuan Kerja Kepatuhan dan Hukum yang mempunyai tugas melakukan uji

kepatuhan atas setiap rancangan kebijakan/keputusan, sistem dan prosedur dan Bagian APU-PPT

yang bertanggung jawab dalam hal penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan

pendanaan terorisme.

Sepanjang semester II tahun 2014, Bidang Kepatuhan telah melaksanakan pengkajian terhadap

beberapa rancangan yang terkait dengan operasional perbankan dan hal-hal lain berkaitan dengan

pelaksanaan tugas bidang kepatuhan, diantaranya sebagai berikut :

1. Pemantauan terhadap komitmen kepada Bank Indonesia, termasuk komitmen terhadap hasil pemeriksaan Bank Indonesia.

2. Pemantauan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan intern maupun ekstern (BPK, KAP) 3. Dalam rangka Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

(APU-PPT) telah dilakukan pemantauan terhadap pengkinian data nasabah dan telah melaporkan Transaksi Keuangan Tunai (CTR) dan Transaksi Keuangan Mencurigakan (STR).

4. Pengkajian terhadap draft Standar Operasional Prosedur (SOP), draft Surat Keputusan Direksi dan Ketentuan Intern lainnya terhadap ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk memastikan bahwa uji kepatuhan terhadap ketentuan yang ada telah dilaksanakan sesuai ketentuan Bank Indonesia atau Ketentuan lainnya.

5. Pemantauan risiko kepatuhan terhadap rasio keuangan dengan mengacu kepada rasio keuangan standar Bank Indonesia.

6. Pemantauan risiko kepatuhan pada Risk Profile untuk mengetahui secara dini risiko kepatuhan yang mungkin akan terjadi pada setiap aktivitas fungsional bank, pengelolaan risiko disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kompleksitas usaha, yang bertujuan untuk dapat melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Strategik, Risiko Reputasi, Risiko Kepatuhan dan Risiko.

7. Pemantauan berupa intervensi pemilik, perselisihan internal dan atau permasalahan yang timbul sebagai dampak kebijakan remunerasi pada Bank.

Auditor Eksternal

Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Perseroan tahun buku 2014 ditetapkan melalui

RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Untuk menjamin

independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki

benturan kepentingan dengan Perseroan.

Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik telah memperoleh persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris sesuai

rekomendasi Komite Audit, dengan Surat Perjanjian Pekerjaan Audit Laporan Keuangan PT Bank

Pembangunan Daerah Bengkulu Tahun Buku 2014 Nomor 71/HP.00.01/D.10/2014 dan PKS-000/OL-

Page 103: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

4112014/DM/DBSDA tanggal 25 November 2014 antara PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu

dengan Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadan dan Ali (DBSD&A).

Audit Laporan Keuangan tahun buku 2014, 2013, 2012, berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan

Kantor Akuntan Publik (KAP) berikut.

Tahun

Buku Akuntan

Alamat Kantor

Akuntan Publik Pekerjaan

Biaya Audit

(Rp) Opini

Jasa Di

Luar

Audit

Keuangan

2014 Akuntan Publik

Doli, Bambang,

Sulistiyanto,

Dadan dan Ali

(DBSD&A No.

Reg. AP : 0217

Jl Mampang

Prapatan VIII

No. R 25b

Jakarta selatan

Audit

Laporan

Keuangan

375.000.000 Wajar

Tanpa

Pengecuali

an

Tidak

ada

2013 Akuntan Publik

Doli, Bambang,

Sulistiyanto,

Dadan dan Ali

(DBSD&A No.

Reg. AP : 0217

Jl Mampang

Prapatan VIII

No. R 25b

Jakarta selatan

Audit

Laporan

Keuangan

350.000.000 Wajar

Tanpa

Pengecuali

an

Tidak

ada

2012 Gideon Ikhwan

Sofwan

Jl. Jendral

Sudirman Kav.

47 Jakarta

Selatan

Audit

Laporan

Keuangan

234.355.000 Wajar

Tanpa

Pengecuali

an

Tidak

ada

Cakupan Laporan yang disampaikan (sesuai SE BI No.9/12/DPNP tgl. 30 Mei 2007) :

Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) Dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)

Informasi yang perlu diungkapkan adalah jumlah total baki debet penyediaan dana kepada pihak

terkait (related party) dan debitur/group inti per posisi laporan, sebagaimana dalam tabel dibawah

ini :

No. Penyediaan Dana

Jumlah

Debitur Nominal

(Jutaan Rupiah)

1. Kepada Pihak Terkait 61 13.031

2. Kepada Debitur Inti :

a. Individu b. Group

25

-

34.719

-

Page 104: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Transparansi Informasi Produk

Perseroan telah mentransparansikan informasi produk sesuai ketentuan yang berlaku. Penerapan

mengenai transparansi informasi produk Perseroan saat ini telah dapat diketahui pelanggan melalui

sarana, seperti website: www.bankbengkulu.co.id, maupun media promosi cetak, radio maupun

televisi. Informasi produk dalam website akan terus di-update dan disempurnakan baik konten

maupun sistem yang digunakan.

Masalah Dan Kendala Yang Dihadapi

Tidak terdapat masalah dan kendala dalam penyajian laporan transparansi informasi keuangan pada

tahun 2014.

Permasalahan Hukum

Bank Bengkulu tidak memiliki permasalahan hukum mencakup permasalahan hukum perdata dan

pidana yang dihadapi Perseroan selama periode tahun 2014

Perkara penting yang sedang dihadapi Direksi dan Dewan Komisaris yang sedang

menjabat

Selama 2014, tidak ada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sedang menjabat menghadapi

permasahan hukum.

Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik

Perseroan tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan

politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan

bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Perseroan terhadap masyarakat. Penjelasan secara

lebih rinci yang telah dilakukan oleh Perseroan dan nilai nominalnya selama 2014 terdapat di bagian

Laporan Tanggung Jawab Sosial Perseroan dalam Laporan Tahunan 2014 ini.

Shares Option

Pada tahun 2014, Bank Bengkulu tidak melakukan transaksi buy back atas saham, karena Bank

belum melakukan penjualan saham ke publik, begitu pula Bank juga tidak melakukan kegiatan buy

back atas obligasi.

Etika Perseroan (Code of Conduct)

Sebagai bentuk komitemen penerapan GCG di Perseroan, Bank Bengkulu bertekad untuk

menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen

ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku,

Page 105: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para pelanggan, pemegang saham,

karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi keberhasilan usaha

jangka panjang.

Penyebaran Budaya kerja Bank

Sosialisasi merupakan tahapan penting dari penerapan budaya kerja bank. Bank Bengkulu senantiasa

melakukan sosialisasi dalam penerapan budaya kerja bank kepada seluruh karyawan Bank Bengkulu

mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar insan

Bank Bengkulu senantiasa patuh terhadap kode budaya kerja.

Penegakan Budaya kerja Bank

Bank Bengkulu melakukan penegakan terhadap budaya kerja yang dilakukan dengan melakukan

pemantauan secara berkala terhadap penegakan budaya kerja. Upaya penegakan budaya kerja

dilakukan oleh Bank Bengkulu melalui penyediaan media pengaduan pelanggaran, penerapan

reward and punishment serta pernyataan komitmen.

Whistleblowing System

Kebijakan pengaduan pelanggaran diperlukan untuk mengatur penyelesaian Pengaduan Pelanggaran

bagi stakeholders yang tertuang dalam suatu Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran.

Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing system) merupakan sistem yang

dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan informasi mengenai tindakan

pelanggaran yang diindikasi terjadi di dalam suatu Perseroan.

Mekanisme Sistem Pengaduan

Kebijakan Pengaduan Pelanggaran yang disusun dimaksudkan untuk mengelola dan meminimalkan

risiko yang mungkin terjadi antara lain terkait dengan kerugian Perseroan secara finansial maupun

reputasi Perseroan yang bersifat negatif. Pengaduan pelanggaran dapat disampaikan secara lisan

maupun tulisan, melalui email maupun surat resmi.

Pengaduan dari pihak ketiga dan/atau dari karyawan Perseroan harus ditempatkan dalam kerangka

peningkatan GCG. Pengaduan harus disampaikan oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan

bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang.

Pengaduan yang disampaikan harus memenuhi syarat-syarat bahwa pengaduan disampaikan secara

tertulis, memuat identitas pelapor (kerahasiaan identitas pelapor akan tetap terjaga), memuat

informasi yang memberikan petunjuk mengenai permasalah seperti yang diuraikan pada bagian di

atas, Informasi harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data

awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pengaduan Pelanggaran

Pengaduan Pelanggaran dapat disampaikan melalui atasan masing-masing.

Page 106: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perseroan menyadari bahwa keberhasilan sebuah bisnis tidak lagi diukur dari keuntungan

bisnis semata, melainkan juga dilihat dari kemampuan Perusahaan memenuhi harapan

stakeholder, maka secara konsisten kami melaksanakan program-program khusus sebagai

bentuk pelayanan dan bagian dari investasi sosial perusahaan untuk keberlanjutan.

Seluruh program CSR yang dijalankan Perseroan didasari oleh ketentuan dalam Undang-

Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas.

Struktur Organisasi Pengelola CSR

Perseroan berkomitmen untuk selalu berkontribusi terhadap masyarakat yang diwujudkan

dalam program berbagai program CSR yang berdampak langsung pada masyarakat.

Tanggungjawab pengelolaan CSR di Perseroan berada di bawah koordinasi Divisi

Perencanaan dan Pengembangan.

Metode Program CSR

Kami merancang dan melaksanakan program CSR secara sistematis dan terpadu.

Pelaksanaan CSR dilakukan dengan metode partisipatif, yaitu dengan memberdayakan

potensi daerah yang ada agar dapat meningkatkan kemampuan, penghasilan dan

kemakmuran secara berkelanjutan. Kami melakukan evaluasi dan monitoring atas program-

program CSR yang dilakukan agar program-program CSR tersebut dapat mencapai tujuan

yang sudah ditetapkan.

Realisasi Penyaluan Dana CSR

Pada tahun 2014 total dana CSR yang telah disalurkan Bank Bengkulu kepada masyarakat

sebesar Rp. 2.851.633.000,- (Dua Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Satu Juta Enam Ratus

Tiga Puluh Tiga Ribu Rupiah) meningkat apabila dibandingkan tahun 2013 sebesar

Rp.1.350.861.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus Lima Puluh Juta Delapan Ratus Enam Puluh Satu

Ribu Rupiah).

Page 107: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Program CSR

Pelaksanaan CSR Perseroan terbagi menjadi 4 (empat) program utama, yaitu

1. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan

2. Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan

3. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Masyarakat

4. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Nasabah

Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

Implementasi tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan hidup serta untuk mengeliminasi

konflik lingkungan dan sosial disekitar perusahaan diwujudkan dalam program yang mengacu

kepada perundangan dan peraturan terkait serta dari best practice yang ada dengan kegiatan

strategi sebagai berikut :

Berkordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup maupun Badan Lingkungan Hidup

Daerah untuk pelaksanaan Program pengelolaan lingkungan.

Melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya untuk

program penghijauan

Program Green Office yaitu dengan menerapkan berbagai penghematan, seperti hemat

kertas dengan memaksimalkan penggunaan e-mail (softcopy), pengunaan kertas bekas

ataupun print bolak-balik, penghematan listrik serta hemat air melalui sosialisasi dan

anjuran. Program tersebut dapat memberikan manfaat nyata seperti pengurangan biaya

operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra perusahaan.

Dampak Dari Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup

Selama tahun 2014 aktivitas dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial bidang lingkungan hidup,

memberikan dampak positif yaitu terjaganya kelestarian lingkungan, meningkatnya citra perusahaan

dan terjaganya proses bisnis perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Terhadap Karyawan

Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan Tanggungjawab terhadap Karyawan.

Pelaksanaan komitmen tersebut mencakup antara lain mencakup aspek-aspek kesetaraan dan

kesempatan kerja yang sama, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta upaya peningkatan

pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja dalam menjalankan setiap kegiatan.

Program Kerja

Program Kerja terkait dengan Kepegawaian dapat dilihat pada Bagian Sumber Daya Manusia.

Page 108: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Dampak Dari Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan

Perseroan menyakini sepenuhnya bahwa dengan berkontribusi terhadap pegawai yang semakin

tinggi manfaatnya akan dirasakan kembali oleh perusahaan dengan meningkatnya profitabilitas

Perusahaan di tahun 2014.

Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

Tanggung Jawab Sosial terhadap masyarakat yaitu dengan menerapkan pemberdayaan komunitas

serta mendukung pencapaian Millennium Development Goals (MDG’s).

Program Kerja

Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat diimplemntasikan dengan melakukan

kegiatan sebagai berikut :

1. Bantuan Pendidikan

Secara rutin memberikan beasiswa untuk program pendidikan kepada pelajar SD, SMP, SMA

di Kabupaten/Kota se-Propinsi Bengkulu dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa kurang

mampu pada Perguruan Tinggi di Kota Bengkulu, serta bantuan untuk pembangunan

sekolah-sekolah.

2. Bantuan Sosial Kemasyarakatan dan Kesehatan

Pemberian santunan kepada anak-anak panti asuhan, panti jompo dan bantuan biaya

pengobatan untuk kesehatan masyarakat, serta kegiatan donor darah yang diikuti oleh

keluarga besar Bank Bengkulu dan masyarakat sekitarnya.

3. Bantuan Keagamaan

Bank Bengkulu mendukung kegiatan keagamaan yang diwujudkan dengan pemberian

bantuan untuk pembangunan rumah ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya.

4. Bantuan Lainnya

Bank Bengkulu memberikan bantuan mobil di setiap Kabupaten kota, dimana mobil tersebut

di peruntukan untuk penagihan Pajak PBB-PP.

Page 109: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Berikut beberapa kegiatan Tanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat

No Tanggal Uraian

1 03 Februari 2014 Membantu Pembangunan Masjid Miftahul Jannah Kelurahan Pagar Dewa

2 21 Februari 2014 Membantu Pembangunan Masjid Baitul Amal Kecamatan Seginim

3 27 Maret 2014 Membantu Pembangunan Masjid Nurul Fajar Kabupaten Lebong

4 16 April 2014 Membantu Pembangunan Madrasyah Diniyah Awaliyah Al Ikhlas 2014

5 16 April 2014 Sponsorship Kegiatan Try Out Pamungkas Unas 2014

6 17 April 2014 Membantu Pembangunan Masjid Ulil Albab Universitas Prof. DR. Hazairin 2014

7 25 April 2014 Peduli Pendidikan Anak-Anak Kurang Beruntung

8 06 Juni 2014 Bantuan Mobil Untuk Penagihan PBB

9 19 Juni 2014 Bantuan Biaya Kompetisi Divisi Utama PS Bengkulu Tahun 201-2015

10 04 Juni 2014 Pemberian baju kaos petugas penyapu Jalan

11 04 Juli 2014 Membantu Pembangunan Masjid Raudhatul Jannah Kecamatan Selebar

12 07 Juli 2014 Membantu Pembangunan gudang & perbaikan Tempat Wudhu Masjid Ali Wal Asri

13 04 Agustus 2014 Persembahan hati dan kepedulian untuk anak-anak kurang beruntung

14 13 Agustus 2014 Renovasi dan perluasan pembangunan Masjid Al-Muhajirin Kepahiang

15 03 September 2014Membantu Pembangunan Masjid Al-Falah Desa Pagar Batu Kecamatan Seginim Bengkulu

Selatan

16 08 September 2014 Membantu Pembangunan Masjid Al-Kautsar Kelurahan Lingkar Barat

17 12 Agustus 2014 Membantu Pembangunan Masjid Arrahmah Kelurahan Tanah Patah

18 12 September 2014 Membantu Pembangunan Masjid baitul Ihsan Kelurahan Padang Nangka

19 23 September 2014 Pembayaran biaya general check up Pensiunan PNS Di Bank Bengkulu

20 23 September 2014Permohonan bantuan dana Bulan Bhakti Karang Taruna, Pelantikan Pengurus dan HUT

Propinsi Bengkulu

21 25 September 2014 Membantu Pembangunan Masjid Abu Bakar Assiddiq

22 09 Oktober 2014 Membantu Pembangunan Masjid Al-Muksinin Enggano

23 06 Oktober 2014 Membantu Pembayaran biaya general check up Pensiunan PNS

24 27 Oktober 2014 Membantu Pembangunan Masjid Agung Desa Apoho Enggano

25 27 Oktober 2014 Perayaan Hari besar Islam 1 Muharam 1436 H/ 2014 M Desa Meok Kec. Enggano

26 11 Nopember 2014 Pelatihan Jurnalistik Untuk Siswa SMP,SMA Kabupaten Bengkulu Tengah

27 11 Nopember 2014 Dana Opersional Pendidikan Ponpes Al-Hidayah & Santunan Anak Yatim

28 17 Nopember 2014 Membantu Pembangunan Masjid Al-Amin merpati 12 RT.07 RW.02 Rawa Makmur

29 20 Nopember 2014 Senam Jantung Sehat Anniversary Bencoolen Mall 2014

30 20 Nopember 2014 Biaya General Check-Up Tahap ke-III

31 08 Desember 2014 General Check-up Pensiunan PNS Tahap ke-IV

32 10 Desember 2014 Biaya Pendampingan Kegiatan Beasiswa Akselerasi Pintar

33 11 Desember 2014 Pelimpahan Dana CSR Beasiswa

34 12 Desember 2014 Lomba cerdas Cermat Guru SMK Negeri 1 Kota Bengkulu

35 15 Desember 2014 Patriots Basketbal Tournamen

Dampak Dari Tanggung Jawab Sosial Kepada Masyarakat

Perseroan menyakini kegiatan Tanggung Jawab kepada masyarakat akan memberikan dampak

positif bagi keberlanjutan Perseroan. Disadari bahwa dalam jangka pendek kegiatan CSR belum

dapat dirasakan, namun dipastikan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh signifikan

terhadap kinerja Perseroan.

Page 110: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Tanggung Jawab Terhadap Nasabah

Sesuai visi Perseroan untuk menjadi menjadikan bank yang berkinerja tinggi dan menciptakan nilai

tambah bagi masyarakat, Bank Bengkulu berkomitmen untuk selalu ada ketika nasabah

membutuhkan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh (availale), memperlakukan Nasabah

dengan pengertian dan empati (Attentive), melayani dengan sentuhan pribadi dan menghargai

kesetiaan Nasabah, mengatakan apa yang kami lakukan dan kami melakukan apa yang kami katakan

(reliable), serta memberikan dan melindungi informasi Nasabah untuk menjaga kepercayaan

mereka.

Program Kerja

Pprogram kerja terkait tanggung jawab sosial terhadap nasabah, Bank Bengkulu melakukan kegiatan berupa Program Penanganan Keluhan Nasabah.

Dalam menyelesaikan keluhan nasabah secara efektif dan cepat, melakukan koordinasi dengan tahapan :

- Penerimaan keluhan dari nasabah - Analisa permasalahan yang dikeluhan oleh nasabah dan ditindak lanjut oleh bagian terkait

ada kemungkinan harus bekerjasama dengan Mitra - Identifikasi alternatif solusi - Penentuan solusi; - Implementasi solusi; - Penyampaian penyelesaian keluhan kepada nasabah - Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam

bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja sehingga mampu menghasilkan produk dan layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan harapan nasabah.

Keluhan nasabah umumnya langsung ditangani secara efektif dan cepat melalui tahapan tersebut diatas. Namun apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, maka akan menyampaikan informasi kepada Nasabah melalui email, rapat yang menjelaskan status dan waktu yang dibutuh untuk penyelesaian keluhan. Media komunikasi yang digunakan untuk mendukung kemudahan dan kelancaran komunikasi antara Bank Bengkulu dengan Nasabah :

Media Sarana Komunikasi

Telepon (0736) 341170

Faximilie (0736) 21178

Surat Jl. Basuki Rahmat No.6 Lt 2 Bengkulu

Website www.bankbengkulu.co.id

Selama tahun 2014 Bank Bengkulu juga mendapati keluhan Nasabah. Tindak lanjut keluhan Nasabah telah ditangani dengan baik

Page 111: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

ATAS LAPORAN KEUANGAN

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

dbsd&a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Registered Public Accountants Cabang Jakarta Selatan License number : Minister of Finance : Kep-127/KM.1/2013 Jl. Mampang Prapatan VIII No. R 25-b Jakarta Selatan 12790 Phone : (021) 797 55 42 (021) 706 411 38 (021) 798 9085 Fax : (021) 799 68 51 email : [email protected]

An independent member of BKR International with offices throughout the World

Page 112: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

DAFTAR ISI

KETERANGAN HALAMAN

SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan Auditor Independen

31 Desember 2014 dan 2013

1 – 2 LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 2014 dan 2013

3 - 4 Laporan Laba Rugi Komprehensif

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

5 Laporan Perubahan Ekuitas

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

6 Laporan Arus Kas

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

7 - 8 Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan 9 – 74

Page 113: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

dbsd&a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Registered Public Accountants

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

Page 114: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

bank benqkuluiangguh dan tumbuhly

Kami

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

TANGGUNG ]AWAB ATAS I.APORAN KEUANGAN UI{TUKTAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014

BANK BENGKULU

2.

yang bertanda tangan dibawah ini

NamaAlamat KantorAlamat domisili sesuai KTP

Nomor TelePon KantorJabatan

NamaAlamat KantorAlamat domisili sesuai KTP

Nomor TelePon KantorJabatan

H.Wmran IsmaunJl. Basuki Rahmat No.6 Bengkulu 38227Jl. Mahakam IV No.109 A Lingkar Barat Bengkulu(0736) 34t170Direktur Utama

i

H. Antoni Arisll. Basuki Rahmat No.6 Bengkulu 38221

Jl. Barito V No. 33 RTiRW L9104 Padang Harapan Bengkulu

(a736) 341t70Direktur Umum

Menyatakan bahwa

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Bank Bengkulu'

2. Laporan keuangan Bank Bengkulu telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia

3. a. Semua infiormasi Laporan Keuangan Bank Bengkulu telah dimuat secilra lengkap dan benar.

b. Laporan keuangan Bank Bengkulu tidak mengandung infurmasi atau fukta material yang tidak benar, dan

tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam Bank Bengkulu.

'Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya'

n Bengkulu, 29 lanuari 2015 d M*

f Rtas nama dan mewakili Direksi ' \

Direktur Utama

Kantor Pusat:Jl. Basuki Rahmat No. 6 Lt 2 Bengkulu

Telp. : (0736) 341170 Fax.: (0736) 21178 htg:ltwvw.bankbengkulu.co. id

Page 115: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

dbsd&a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Registered Public Accountants

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 116: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Laporan Auditor Independen No : R.4.1/021/02/2015 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan ini sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Page 117: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Opini Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali Dadang Mulyana, CA, CPA. NRAP : AP.0394. Jakarta, 29 Januari 2015

Page 118: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

dbsd&a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Registered Public Accountants

LAPORAN KEUANGAN

Page 119: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

ASET Catatan 2014 2013

Kas 4 314.770.618 247.019.588 Giro pada Bank Indonesia 5 285.842.743 255.815.932 Giro pada bank lain 6

Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai per 31 Desember 2014dan 2013 masing-masing sebesar Rp0dan Rp0 1.393.004 997.969

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 7Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai per 31 Desember 2014dan 2013 masing-masingsebesar Rp1.964.153 dan Rp857.743 450.058.149 86.364.507

Surat berharga 8Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp0dan Rp0 189.962.028 89.962.028

Kredit yang diberikan 9Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai per 31 Desember 2014dan 2013 masing-masing sebesar Rp8.175.561 dan Rp7.614.140 2.595.919.344 2.395.252.695

Penyertaan saham 10Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai per 31 Desember 2014dan 2014 masing-masing sebesarRp800 dan Rp800 79.200 79.200

Aset tetap 11Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp35.018.661 dan Rp28.695.319 untuk 31 Desember 2014 dan 2013 37.991.367 35.157.623

Aset pajak tangguhan 17 10.924.685 8.706.765 Aset lain-lain 12 34.542.331 40.193.590

TOTAL ASET 3.921.483.469 3.159.549.898

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULULAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

dari laporan keuangan secara keseluruhan

Halaman 3

Page 120: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 2014 2013

Liabilitas

Liabilitas segera 13 59.187.937 36.891.671 Simpanan nasabah 14 3.025.873.843 2.301.462.298 Simpanan dari bank lain 15 266.479.940 265.014.970 Pinjaman yang diterima 16 20.027.253 20.027.253 Utang pajak 17 12.769.790 11.887.101 Beban yang masih harus dibayar 18 44.961.828 43.543.216 Liabilitas lain-lain 19 17.168.827 100.083.150 Liabilitas imbalan pasca kerja 20 15.372.058 17.680.344

Total Liabilitas 3.461.841.476 2.796.590.003

Ekuitas Modal saham 21

Modal dasar terdiri 15.000 lembar saham seri Adengan nilai nominal Rp10.000.000 per saham(nilai penuh) dan 25.000 lembar saham seri Bdengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham(nilai penuh).Modal ditempatkan dan disetor penuh untuk saham seri A masing-masing terdiri 16.074dan 12.769 lembar saham pada 2014 dan 2013,untuk saham seri B terdiri dari 6.500 lembar saham pada tahun 2014 dan 2013 167.240.000 134.190.000

Modal disetor lainnya 1.870.000 1.000.000 Saldo laba:

Telah ditentukan penggunaanya 23 83.241.188 62.589.250 Belum ditentukan penggunaanya 207.290.805 165.180.645

Total Ekuitas 459.641.993 362.959.895

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.921.483.469 3.159.549.898

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULULAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 4

Page 121: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Catatan 2014 2013

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan dan beban bungaPendapatan bunga 24 466.545.368 417.212.958 Beban bunga 25 (156.387.391) (112.862.556)

Pendapatan bunga bersih 310.157.976 304.350.402

Pendapatan/(beban) operasional lainnya

Pendapatan Operasional Lainnya:Pendapatan Operasional Lainnya 26 34.653.992 35.980.411 Pendapatan Provisi dan Komisi 27 3.406.385 1.925.824

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya: 38.060.377 37.906.235

Beban Operasional Lainnya:Pembalikan (pembentukan)

penyisihan kerugian penurunan nilai (9.291.960) (3.184.160) Beban tenaga kerja 28 (127.469.293) (121.300.600) Beban operasional lainnya 29 (71.315.275) (69.548.262) Beban penyusutan 30 (6.432.657) (5.481.024)

Jumlah beban Operasional Lainnya: (214.509.185) (199.514.046)

Jumlah pendapatan/(beban) operasional lainnya (176.448.808) (161.607.812)

LABA OPERASIONAL 133.709.168 142.742.590

PENDAPATAN/(BEBAN) NON OPERASIONAL BERSIH 31 14.374.694 (232.598)

LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 148.083.862 142.509.992

MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 17Pajak kini (41.072.825) (41.335.657) Pajak tangguhan 2.217.921 2.085.354

Beban pajak - bersih (38.854.904) (39.250.304)

LABA TAHUN BERJALAN 109.228.958 103.259.688

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 109.228.958 103.259.688

LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASARYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIKENTITAS 35 5.023 5.392

dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULULAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFTahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Halaman 5

Page 122: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

Modal Disetor Lainnya

Telah ditentukan

penggunaannya

Belum ditentukan

penggunaannyaJumlah ekuitas

Saldo 31 Desember 2012 127.110.000 - 48.629.028 107.291.680 283.030.708

Penambahan modal disetor 7.080.000 - - - 7.080.000

Pembentukan cadangan:Cadangan umum - - 6.980.111 (6.980.111) - Cadangan tujuan - - 6.980.111 (6.980.111) -

Setoran modal - 1.000.000 - - 1.000.000

Dividen - - - (31.410.501) (31.410.501)

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 103.259.688 103.259.688

Saldo 31 Desember 2013 134.190.000 1.000.000 62.589.250 165.180.645 362.959.895

Penambahan modal disetor 33.050.000 - - - 33.050.000

Pembentukan cadangan:Cadangan umum - - 10.325.969 (10.325.969) - Cadangan tujuan - - 10.325.969 (10.325.969) -

Setoran modal - 870.000 - - 870.000

Dividen - - - (46.466.860) (46.466.860)

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 109.228.958 109.228.958

Saldo 31 Desember 2014 167.240.000 1.870.000 83.241.188 207.290.805 459.641.993

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Modal ditempatkan dan disetor

penuh

Saldo laba

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULULAPORAN PERUBAHAN EKUITASTahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 6

Page 123: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

2014 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPendapatan bunga 465.452.104 414.473.957 Pendapatan lainnya 3.406.385 1.925.824 Pendapatan operasional lain 34.653.992 35.980.411 Pedapatan non operasional lain - - Beban bunga (156.387.391) (112.862.556) Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (138.296.166) (126.444.501) Beban non operasional lain (51.196.059) (71.447.066) Pajak penghasilan badan (38.854.904) (39.250.304)

Laba sebelum perubahan aset dan liabilias operasi 118.777.961 102.375.765 Dikurangi Laba operasi tahun lalu - -

Kenaikan (penurunan) laba operasi 118.777.961 102.375.765

Perubahan dalam aset (liabilitas) operasi(kenaikan) penurunan pada aset operasi - - Pinjaman yang diberikan (200.666.649) (350.631.569) Aset pajak tangguhan (2.217.920) (2.085.355) Kenaikan (penurunan) pada liabilitas operasi - - Simpanan 725.876.515 301.685.188 Liabilitas segera dapat dibayar 22.296.266 (12.219.573) Utang pajak - - Biaya yang masih harus dibayar 1.418.612 10.837.336 Imbalan kerja - - Liabilitas lain-lain (82.914.322) 2.358.017

463.792.502 (50.055.956)

Arus kas neto diproleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 582.570.463 52.319.809

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPembelian aset tetap (9.157.086) (7.136.768) Penyusutan aset tetap - - Giro dan penempatan pada bank lain (363.693.641) 34.127.433 Surat berharga (100.000.000) (2.303.051)

Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (472.850.727) 24.687.614

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPencairan (pelunasan) pinjaman yang diterima - - Penambahan modal disetor 34.920.000 8.080.000 Pembayaran jasprod dan tantiem (46.466.860) (31.410.501) Laba ditahan - Cadangan modal - -

Arus kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (11.546.860) (23.330.501)

KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 98.172.876 53.676.922

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 503.833.489 450.156.568

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 602.006.365 503.833.490

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULULAPORAN ARUS KAS

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 7

Page 124: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

2014 2013

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULULAPORAN ARUS KAS

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS

Kas 314.770.618 247.019.588 Giro pada Bank Indonesia 285.842.743 255.815.932 Giro pada bank lain 1.393.004 997.969

TOTAL 602.006.365 503.833.489

dari laporan keuangan secara keseluruhanLihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Halaman 8

Page 125: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

dbsd&a Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

Registered Public Accountants

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 126: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 9

1. Gambaran Umum Bank a. Pendirian Bank

PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (“Bank”) didirikan pada tanggal 09 Agustus 1969 berdasarkan Surat Keputusan Penguasa Daerah Provinsi No. 08/14/EKU/1969 dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. D-15-6.1.25 tanggal 17 Mei 1970. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. Kep-102/DDK/II/4/1971 tanggal 07 April 1971. Statusnya ditingkatkan melalui Perda Nomor 3 tahun 1975 telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. Pem/10/29/48/152 tanggal 08 Juni 1977 mengalami perubahan Perda No. 11 tahun 1992 disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 584-28-425 tanggal 23 Maret 1993. Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan ketentuan-ketentuan: Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 584.28 – 77

tahun 1999 tanggal 7 April 1999 tentang bentuk hukum PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 1 tahun 1999 tertanggal 11 Februari 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 1 tahun 1999 tanggal 11 Februari 1999 tentang Perubahan Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Bengkulu yang telah mendapat pengesahan pada Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Bengkulu No. 2 tahun 1999 seri D. Sebagai tindak lanjut perubahan status bentuk hukum tersebut diperkuat dengan Akta Notaris Irawan, S.H. No. 1 tanggal 01 Mei 1999. Perseroan terbatas ini bernama “PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu” atau disingkat “PT Bank Bengkulu“ yang mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusan No. C2-8226.HT.01.01.TH.99 tanggal 5 Mei 1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1999.

Page 127: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 10

1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan)

a. Pendirian Bank (Lanjutan) Pada tanggal 22 Juli 2008 Bank melakukan penyesuaian Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu atau disebut “Bank Bengkulu” berdasarkan akta No. 43 tanggal 22 Juli 2008 dan mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHHU-64415.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 16 September 2008. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar, Bank didirikan dengan maksud dan tujuan untuk berusaha di bidang perbankan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut ruang lingkup kegiatan Bank antara lain adalah: Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Memberikan kredit.

b. Maksud dan Tujuan

Menerbitkan surat pengakuan hutang Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabah. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan

nasabah. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana

kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lain.

Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan

kontrak. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali

amanah. Membeli sebagian atau seluruh agunan baik melalui pelelangan maupun

diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

Page 128: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 11

1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan)

b. Maksud dan Tujuan (Lanjutan)

Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan atau sebagai bank devisa dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura perusahaan efek serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang.

Bertindak sebagai pendiri dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan dana pensiun yang berlaku.

Memberi bantuan teknis kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan ikut membina Bank Perkreditan Rakyat (BPR) serta jasa keuangan lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Provinsi Bengkulu.

Menghimpun dan menyediakan pembiayaan serta melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Menyelenggarakan usaha lainnya yang lazim dilakukan oleh suatu bank umum baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.

Kantor pusat Bank berkedudukan di Jalan Basuki Rachmat No. 6 Bengkulu dan memiliki kantor-kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sebagai berikut: 2014 2013 Kantor Cabang Utama 1 1 Kantor Cabang 8 7 Kantor Cabang Pembantu 25 23 Kantor Kas 5 5 Kas Mobil 2 2 Payment Point 2 2 ATM 33 31

Page 129: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 12

1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan)

c. Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank No. 07 Tahun 2014 dan Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank No. 38 tertanggal 27 Maret 2014 serta Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 15/97/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 1 November 2013 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Nopember 2011 yang didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 34 dan Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 20 Juni 2012 dan didokumentasikan dalam Akta Notaris No. 25. Susunan Dewan Komisaris Bank per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris 2014 2013 Komisaris Utama - - Komisaris Utama Independen

Drs. M. Ruslan Riza, MM Drs. M. Ruslan Riza, MM

Komisaris Independen Ir. H. Fauzan Rahim Ir. H. Fauzan Rahim Komisaris Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Dewan Komisaris berperan dalam merumuskan kebijakan pengawasan serta pengelolaan Bank, sedangkan Direksi melaksanakan kebijakan dan pengelolaan operasional sehari-hari. Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama, seorang Komisaris dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.62/HP.00.01/D.1/2009 sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.38/HP.00.01/D.1/2010 tanggal 29 Maret 2010 dan No. 117/HP.00.01/D.1/2011 tanggal 28 Desember 2011, tentang Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. 01 Tahun 2012 tanggal 10 Februari 2012 tentang pengangkatan Drs. Wimran Ismaun sebagai Direktur Utama.

Page 130: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 13

1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan)

d. Dewan Komisaris dan Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris bank No. 06 tahun 2014 tanggal 25 September 2014 dan berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham serta berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa bank No 38 tertanggal 27 Maret 2014 yang telah diaktakan berdasarkan Akta Perubahan Susunan Direksi Perseroan Terbatas PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu No. 02 tertanggal 06 Oktober 2014, oleh Notaris H. Mufti Nokhman, SH, Notaris di Kota Bengkulu Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 01 Tahun 2011 tertanggal 12 April 2011 tentang pengangkatan H. Antoni Aris sebagai Direktur Umum. Susunan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Dewan Direksi 2014 2013 Direktur Utama Drs. H. Wimran Ismaun Drs. H. Wimran Ismaun Direktur Pemasaran Alfian, SE Direktur Umum H. Antoni Aris, SE H. Antoni Aris, SE Direktur Kepatuhan Hj. Nenny, SE, Akt Drs. Triyogo Hamzah, MM

e. Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Karyawan Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 serta perubahannya PBI No. 8/14/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank diwajibkan membentuk dan mengangkat Komite Audit yang harus diketuai oleh Komisaris Independen. Susunan Komite-Komite Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 90.1/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 Desember 2012 terdiri dari Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit. Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 96/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 September 2012 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu.

Page 131: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 14

1. Gambaran Umum Bank (Lanjutan)

e. Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Karyawan Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : Komite Audit 2014 2013 Ketua Drs. M. Ruslan Riza, MM Drs. M. Ruslan Riza, MM Anggota Ir. H. Fauzan Rahim Ir. H. Fauzan Rahim Anggota Hery Susetyo, SE.,Ak Hery Susetyo, SE.,Ak Anggota Rusdi, SE., M.Si Rusdi, SE., M.Si Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 95/HP.00.02.00.04/D.7 tanggal 19 September 2012 tentang Pengangkatan Anggota Komite Pemantau Risiko PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu. Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komite Pemantau Risiko

2014 2013

Ketua Ir. H. Fauzan Rahim Ir. H. Fauzan Rahim Anggota Drs. M. Ruslan Riza, MM Drs. M. Ruslan Riza, MM Anggota Hery Susetyo, SE.,Ak Hery Susetyo, SE.,Ak Anggota Rusdi, SE., M.Si Rusdi, SE., M.Si Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Bengkulu No. 77.1/HP.00.02.04/D7 tanggal 25 Juni 2010. Berdasarkan lampiran surat keputusan tersebut susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komite Remunerasi dan Nominasi

2014 2013

Ketua Drs. M. Ruslan Riza, MM Drs. M. Ruslan Riza, MM Anggota Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Ir. H. M. Nashsyah, MM, MT Anggota Surahwardi Kawil, SH, MH Surahwardi Kawil, SH, MH Bank mempunyai tenaga kerja per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebanyak 512 dan 515 orang.

Page 132: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 15

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan keuangan juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP- 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Laporan keuangan disusun berdasarkan historis kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, Sertifikat Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat.

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, kredit yang diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi. Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain dan pinjaman yang diterima.

Page 133: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 16

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Klasifikasi Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya: Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua)

subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

Tersedia untuk dijual; Dimiliki hingga jatuh tempo; Pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran sebagai berikut pada saat pengakuan awal berdasarkan sifat dan tujuannya: Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua)

subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek atau untuk lindung nilai instrumen trading book lainnya. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.

Page 134: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 17

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitas keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki Bank untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi. Pengakuan Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan.

Page 135: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 18

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi arus kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih pada penyaluran awal. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrument keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 2h.3) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrument tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.

Page 136: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 19

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (riskreturn) yang melekat pada instrument keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrument keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrument keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrument keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.

Page 137: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 20

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka bersih (net open position), mana yang lebih sesuai. Penghentian pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang diberikan.

Page 138: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 21

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Reklasifikasi Instrumen Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank diperkenankan mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat (meskipun aset keuangan mungkin telah diperoleh atau timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu dekat). Persyaratan untuk reklasifikasi adalah: dilakukan dalam situasi yang langka; Memenuhi definisi kredit yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan

tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.

Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya. Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut: Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal

pembelian kembali, dimana harga perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;

Ketika Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset-aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau

Terkait dengan kejadian tertentu yangberada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

Page 139: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 22

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

b. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo aset tersebut. Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

c. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.

d. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.

Page 140: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 23

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

e. Efek-efek

Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), wesel ekspor, obligasi korporasi, dan efek utang Iainnya yang diperdagangkan di bursa efek. Termasuk dalam surat-surat berharga adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah yang tidak berhubungan dengan program rekapitalisasi Bank seperti Surat Utang Negara dan Obligasi Pemerintah dalam mata uang asing. ObIigasi tersebut diterbitkan oleh Pemerintah dan diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder. Surat-surat berharga diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual, kredit yang diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, atau diukur pada biaya perolehan. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan (“trading”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia untuk dijual (”available-for-sale”) disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari surat-surat berharga tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi pajak yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode dimana surat berharga tersebut dijual. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (“held-to-maturity”) dan kredit yang diberikan dan piutang disajikan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi atau diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan ke dalam kelompok diukur pada biaya perolehan disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap surat-surat berharga. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.

Page 141: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 24

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

f. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama, dan kredit penerusan dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Restrukturisasi Kredit Setelah syarat dan ketentuan kredit direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan dimodifikasi dan kredit tersebut tidak lagi dianggap “past due”. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit. Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi sebagian kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan Iainnya, diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi beban untuk menjualnya adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan. Kredit yang Dihapus Buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya dikreditkan ke penyisihan kerugian penurunan nilai kredit pada laporan posisi keuangan.

Page 142: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 25

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti objektif penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau debitur, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

Page 143: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 26

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan (Lanjutan) Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Arus kas masa datang dari kelompok keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian, dan jumlah kerugian yang terjadi (loss given default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu migration analysis method dan roll rate analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif. Nilai tercatat aset keuangan diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga tetap diakui atas nilai tercatat yang telah diturunkan tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dari aset tersebut. Jika pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Aset keuangan dan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua agunan telah terealisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Penerimaan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pengurang penyisihan kerugian penurunan nilai di laporan laba rugi komprehensif. Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dibawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.

Page 144: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 27

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non-Keuangan (Lanjutan) Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya diakui pada laporan laba rugi. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Nilai tercatat dari aset non-keuangan ditelaah setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan dari suatu aset adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakainya dan nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual. Dalam menentukan nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar saat ini terhadap nilai kas kini dan risiko spesifik terhadap aset tersebut. Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai tercatat dari suatu aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Penyisihan penurunan nilai sehubungan dengan goodwill tidak dapat dijurnal balik. Sehubungan dengan aset lainnya, penyisihan penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.

Page 145: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 28

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

h. Penyertaan Saham

Penyertaan dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

i. Aset Tetap

Mulai tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan. ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangun (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGP dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan, “Neto” pada laporan posisi keuangan dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.

Page 146: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 29

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

i. Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Saldo Menurun Berganda (Double-Declining-Balance method) kecuali bangunan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut: Bangunan : 5% dan 10% dari Biaya Perolehan Kendaraan Motor : 25% dan 50% dari Jumlah Tercatat Peralatan Kantor : 25% dan 50% dari Jumlah Tercatat

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Perbaikan dan pemugaran dalam jumlah besar yang menambah masa manfaat keekonomian aset dikapitalisasi sebagai Aset Tetap. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset Tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi dibukukan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang bersangkutan. Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif. Bank melakukan penelaahan pada akhir tahun untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset. Bank menghitung taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali atas nilai semua aset yang dimiliki apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

j. Aset Lain-lain

Aset lain-lain antara lain terdiri dari uang muka, biaya dibayar dimuka, bunga masih akan diterima, agunan yang diambil alih, dan lain-lain. Agunan yang diambiI alih diakui sebesar nilai terendah antara nilai tercatat kredit yang diberikan atau nilai realisasi neto dari agunan yang diambil alih. Nilai realisasi neto adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut.

Page 147: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 30

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

j. Aset Lain-lain (Lanjutan) Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi neto dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatat agunan yang diambil alih dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

k. Liabilitas Segera

Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

l. Simpanan Nasabah Giro, tabungan, dan deposito berjangka diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

m. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank Iain, dalam bentuk tabungan, giro, interbank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari, dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Page 148: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 31

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

m. Simpanan dari Bank Lain (Lanjutan) Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

n. Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, bank lain atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, yang pada pengakuan awal dinyatakan sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

o. Pendapatan dan Beban Bunga Untuk seluruh instrumen keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan dengan pendapatan bunga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, dan instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pendapatan maupun beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi komprehensif.

Page 149: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 32

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

o. Pendapatan dan Beban Bunga (Lanjutan) Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Pada saat kredit atau aset produktif diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.

p. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan bagian dari suku bunga efektif, dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

q. Perpajakan

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkan Bank untuk memperhitungkan konsekuesi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi, kejadian pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.

Page 150: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 33

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

q. Perpajakan (Lanjutan) Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di Neraca, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perusahaan mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari “Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan – Tahun Berjalan” dalam laporan laba rugi komprehensif.

r. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja

Bank mempunyai program pensiun sesuai dengan Undang-undang (UU) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau kebijakan internal Bank. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti. Program-program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, yang pemberiannya biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Kewajiban program pensiun manfaat pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan/ kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Page 151: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 34

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

r. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja (Lanjutan) Kewajiban manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi korporasi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Selain program pensiun manfaat pasti, Bank juga mempunyai program pensiun iuran pasti dimana Bank membayar iuran kepada program asuransi pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan. Iuran dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

s. Laba Per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan.

t. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham.

u. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Bank yang terlibat baik menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Page 152: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 35

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

u. Informasi Segmen (Lanjutan) Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

v. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha jika pihak tersebut: a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atasa Kelompok Usaha;

b. Memiliki pengaruh signifikan atasa Kelompok Usaha

c. Merupakan personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau entitas induk dari Perusahaan;

d. Merupakan anggota dari kolompok usaha yang sama dengan perusahaan (yang artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait satu sama lain):

e. Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Kelompok Usaha (atau entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Kelompok Usaha merupakan anggota);

f. Bersama-sama dengan Kelompok Usaha, merupakan ventura bersama dari satu pihak ketiga yang sama;

g. Merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Kelompok Usaha atau entitas asosiasi dari ventura Kelompok Usaha;

h. Merupakan suatu program imbalan pasca kerja yang ditunjuk bagi karyawan dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan kelompok Usaha;

Page 153: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 36

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)

v. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan)

i. Dikendalikan atau dikenadikan bersama oleh orang yang diidenfikasi dalam huruf (a-c di atas); dan

j. Terhadap pengaruh signifikasi oleh orang yang diindentifikasi dalam huruf (a di atas).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.

3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah menggunakan pertimbangan dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan dan estimasi paling signifikan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Usaha yang berkelanjutan

Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya pada masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.

b. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tercatat pada posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, maka ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika statistik. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, Manajemen mempertimbangkan masukan dan asumsi untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan seperti feed back model atas likuiditas untuk transaksi derivatif dan tingkat diskonto yang berjangka waktu panjang, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.

Page 154: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 37

3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi (Lanjutan)

c. Klasifikasi pada investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

Bank mengklasifikasikan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan jatuh temponya sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi tersebut memerlukan pertimbangan signifikan untuk memiliki investasi sampai dengan jatuh tempo. Dalam membuat pertimbangan ini, Bank mengevaluasi intensi dan kemampuan untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo.

d. Aset keuangan tanpa harga kuotasi dalam pasar aktif

Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi apakah aset dalam pasar aktif memiliki harga kuotasi atau tidak. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi pasar dalam pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual yang dilakukan secara wajar.

e. Kontinjensi Pada saat Bank terlibat dalam suatu kasus hukum maka estimasi atas biaya-biaya yang mungkin terjadi atas penyelesaian tuntutan-tuntutan tersebut sudah dikonsultasikan dengan penasihat dari luar yang menangani pembelaan Bank berdasarkan analisa yang mungkin terjadi. Bank saat ini tidak sedang menghadapi kasus-kasus hukum yang memiliki efek kerugian yang material pada laporan keuangan. Bagaimanapun, ada kemungkinan dari hasil-hasil operasi di masa akan datang akan terpengaruh secara material oleh perubahan dari perkiraan-perkiraan atau dalam keefektifan dari strategi yang berhubungan dengan kasus-kasus ini.

f. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank me-review kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individu dan pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai tersebut.

Page 155: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 38

3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi (Lanjutan)

g. Penurunan nilai efek tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Bank me-review efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar di bawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunan nilai. Penentuan apa yang dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan pertimbangan, Bank mengevaluasi pergerakan harga pasar historis dan jangka waktu serta lama perpanjangan di mana nilai wajar dari investasi kurang dari biayanya.

h. Penurunan nilai atas aset tidak produktif Bank melakukan penilaian atas penurunan nilai pada aset non-finansial kapan saja terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Bank yang dapat memicu adanya ulasan atas penurunan nilai termasuk sebagai berikut: Kinerja di bawah rata-rata yang relatif signifikan terhadap hasil historis atau proyeksi hasil operasi yang diharapkan di masa yang akan datang. Perubahan yang signifikan dari cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi untuk bisnis secara keseluruhan dan tren industri ekonomi yang negatif.

i. Pengakuan pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal dan perbedaan temporer sampai pada batas adanya kemungkinan bahwa keuntungan yang dikenai pajak akan tersedia di mana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan juga diperlukan untuk menentukan jumlah dari aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari keuntungan yang dikenakan pajak di masa yang akan datang bersama dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang.

Page 156: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULU CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Halaman 39

3. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi (Lanjutan)

j. Nilai sekarang dari kewajiban pensiun Biaya untuk program pensiun manfaat pasti dan imbalan pasca-kerja ditentukan menggunakan penilaian aktuaria. Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di masa depan, tingkat kematian dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena sifat jangka panjang rencana-rencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang signifikan.

Page 157: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4 Kas

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari:Kas besar 308.127.168 242.661.788 Kas ATM 6.643.450 4.357.800

Jumlah 314.770.618 247.019.588

5 Giro pada Bank Indonesia

31 Des 2014 31 Des 2013

GWM Utama 8,00% 9,05%

GWM Sekunder

4,00% 4,53%

- - - - 4% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 2 Desember 2013

BPD Bengkulu telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang GWM pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut diatas BPDBengkulu harus memenuhi persyaratan GWM Utama masing-masing sebesar 8%, untuk GWM sekunder pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar 4% dan 2,5%.

Seluruh kas yang dimiliki Bank dalam mata uang Rupiah.

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum (GWM) dari BankIndonesia, saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp285.842.743,- dan Rp 255.815.932,-.

GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar :

Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 15/7/2013tanggal 26 September 2013 tentang perubahan kedua atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentangGWM bank umum pada Bank Indonesia, sedangkan rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2012 dihitungberdasarkan peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang perubahan atas PBINo. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank umum pada Bank Indonesia,

Rasio GWM BPD Bengkulu (tidak diaudit) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

2,5% dari dana pihak ketiga (DPK) dalam Rupiah sampai dengan tanggal 30 September 2013;3% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 1 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013;3,5% dari DPK dalam Rupiah sejak tanggal 1 November 2013 sampai dengan tanggal 1 Desember 2013; dan

Halaman 40

Page 158: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6 Giro pada bank lain

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

a. Berdasarkan pihak, mata uang dan nama bank

Pihak ketigaRupiah

PT Bank BNI (Persero), Tbk 133.766 132.733 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk 100.186 113.006 PT Bank BRI (Persero), Tbk 128.064 127.138 PT Bank Sumsel Babel 21.141 21.271 PT Bank DKI 348 608 PT Bank Nagari 1.009.499 603.212

1.393.004 997.969

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Jumlah 1.393.004 997.969

b. Berdasarkan kolektibilitas 31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

KlasifikasiLancar 1.393.004 997.969 Macet - -

1.393.004 997.969

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Jumlah 1.393.004 997.969

c. Cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal - - Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan - -

Jumlah - -

Tingkat suku bunga rata-rata tahunan giro pada bank lain masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar0,09% dan 0,59%.

Manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih dan cadangan kerugian penurunan nilaitidak diperlukan.

Halaman 41

Page 159: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

a. Berdasarkan pihak, mata uang, jenis dan nama bank

Pihak ketigaRupiahFasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)

Bank Indonesia 257.000.000 12.200.000

Deposito berjangkaBank Indonesia - -

Call moneyPT Bank Mandiri (Persero), Tbk 130.000.000 30.000.000 PT Bank DKI - - PT Bank Sulawesi Utara 25.000.000 5.000.000 PT Bank Permata - 15.000.000 PT Bank Maluku - 25.000.000 PT Bank Jambi 20.000.000 - PT Bank Sulawesi Tengah 20.000.000 -

195.000.000 75.000.000

TabunganPT Bank Mandiri (Persero), Tbk 1.109 1.109 PT Bank BRI (Persero), Tbk 21.193 21.141 PT Bank Sumsel Babel - -

22.302 22.250

452.022.302 87.222.250

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.964.153) (857.743)

Jumlah 450.058.149 86.364.507

b. Berdasarkan kolektibilitas 31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

KlasifikasiLancar 452.022.302 87.222.250 Macet - -

452.022.302 87.222.250

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.964.153) (857.743)

Total 450.058.149 86.364.507

Tingkat suku bunga rata-rata tahunan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain masing-masing untuk tahun2014 dan 2013 adalah sebesar 5,75% dan 4,92%.

Halaman 42

Page 160: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan)

c. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

< 7 hari 257.000.000 12.200.000 > 7 hari - 1 bulan 195.000.000 75.000.000 > 1 bulan - 3 bulan - - Lainnya 22.302 22.250

452.022.302 87.222.250

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.964.153) (857.743)

Jumlah 450.058.149 86.364.507

d. Cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal 857.743 30.222Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan 1.106.410 827.521

Jumlah 1.964.153 857.743

8 Surat berharga

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

a. Berdasarkan tujuan, pihak, mata uang dan jenis

Dimiliki hingga jatuh tempoPihak ketiga

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia 180.000.000 80.000.000

Surat Utang Negara - FR 0028 9.962.028 9.962.028

189.962.028 89.962.028

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Jumlah 189.962.028 89.962.028

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain.

BPD Bengkulu melakukan penilaian cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia danBank lain secara individual dengan menggunakan bukti obyektif.

Halaman 43

Page 161: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8 Surat berharga (lanjutan)

b. Berdasarkan tujuan dan penerbit 31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Dimiliki hingga jatuh tempo

Bank Indonesia 180.000.000 80.000.000 Pemerintah Republik Indonesia 9.962.028 9.962.028

189.962.028 89.962.028

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Total 189.962.028 89.962.028

c. Berdasarkan kolektibilitas

KlasifikasiLancar 189.962.028 89.962.028 Macet - -

189.962.028 89.962.028

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Jumlah 189.962.028 89.962.028

d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

< 1 bulan - - > 1 bulan - 3 bulan - - > 3 bulan - 12 bulan - - > 1 tahun 189.962.028 89.962.028

189.962.028 89.962.028

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Jumlah 189.962.028 89.962.028

e. Cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal - - Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan - -

Jumlah - -

Manajemen berpendapat bahwa seluruh giro pada bank lain dapat ditagih dan penyisihan kerugian penurunan nilaitidak diperlukan.

Tingkat suku bunga rata-rata tahunan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain masing-masing untuk tahun2014 dan 2013 adalah sebesar 5,75% dan 4,92%.

Halaman 44

Page 162: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8 Surat berharga (lanjutan)

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

f. Tingkat suku bunga dan peringkat

Sertifikat Bank IndonesiaTingkat suku bunga 6,30% - 7,15% 4,2% - 4,7%Peringkat - -

Surat Utang Negara - FR 0028Tingkat suku bunga 11,25% 11,25%Peringkat AAA AAA

9 Kredit yang diberikan

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas

LancarDalam

perhatian Kurang lancar Diragukan Macet Total

Rupiah

KonsumsiMultiguna 2.471.255.443 9.043.543 292.088 676.933 3.547.710 2.484.815.718 Karyawan 53.770.878 3.669.907 - - 21.890 57.462.674 Kendaraan - - - - - - KPR 13.749 9.931 - - 257.216 280.896

2.525.040.069 12.723.381 292.088 676.933 3.826.816 2.542.559.288 Modal kerja

Rekening 500.000 - - - - 500.000 Konstruksi - - - 715.083 399.905 1.114.988 Usaha 4.335.456 897.863 76.709 71.152 744.567 6.125.747 Koperasi 60.680 81.383 - - - 142.063 Mikro 188.159 57.990 - 24.345 34.189 304.684 Usaha rakyat 10.496.429 2.373.243 475.965 705.792 679.549 14.730.979 Lainnya 18.645.987 - - - - 18.645.987

34.226.711 3.410.479 552.673 1.516.373 1.858.210 41.564.447 Investasi

Dana sendiri 987.296 - - - 558.180 1.545.476 Mikro 4.306.685 649.288 - 65.411 521.338 5.542.722 Usaha rakyat 5.673.723 137.324 - 276.241 101.622 6.188.910 Lainnya 6.694.061 - - - - 6.694.061

17.661.766 786.612 - 341.653 1.181.140 19.971.170

2.576.928.546 16.920.473 844.761 2.534.959 6.866.167 2.604.094.905

(309.317) (669.731) (515.167) (1.979.512) (4.701.833) (8.175.561)

2.576.619.229 16.250.741 329.594 555.446 2.164.333 2.595.919.344

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Tahun 2014

Halaman 45

Page 163: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9 Kredit yang diberikan (lanjutan)

LancarDalam

perhatian Kurang lancar Diragukan Macet Total

Rupiah

KonsumsiMultiguna 2.285.254.937 2.850.304 289.218 57.036 2.239.962 2.290.691.457 Karyawan 54.297.547 3.357.211 208.650 83.507 57.946.914 Kendaraan 1.814 - 1.814 KPR 27.637 5.418 291.611 324.666

2.339.581.934 6.212.933 289.218 265.686 2.615.080 2.348.964.851 Modal kerja

Rekening 1.030.711 - - - - 1.030.711 Konstruksi 1.381.074 1.398.214 - - 150.000 2.929.288 Usaha 4.708.029 658.890 11.918 84.118 1.128.270 6.591.225 Koperasi 617.150 123.970 68.750 809.870 Mikro 3.763.722 138.636 130.759 4.033.116 Usaha rakyat 11.619.386 1.513.504 329.487 744.436 1.389.062 15.595.875 Lainnya 45.587 30.566 76.153

23.165.659 3.833.213 341.404 897.304 2.828.657 31.066.238 Investasi

Dana sendiri 3.621.759 21.326 - - 714.555 4.357.641 Mikro 4.401.407 754.236 - - 677.698 5.833.341 Usaha rakyat 5.345.762 302.519 - 167.134 180.167 5.995.583 Lainnya 6.608.595 - - - 40.586 6.649.182

19.977.524 1.078.081 - 167.134 1.613.007 22.835.746

2.382.725.116 11.124.228 630.623 1.330.125 7.056.743 2.402.866.835

(396.039) (613.036) (363.305) (937.209) (5.304.551) (7.614.140)

2.382.329.077 10.511.192 267.318 392.916 1.752.192 2.395.252.695

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Tahun 2013

Halaman 46

Page 164: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9 Kredit yang diberikan (lanjutan)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas

LancarDalam

perhatian Kurang lancar Diragukan Macet Total

Biro perjalanan - - - - - - Industri kayu 137.400 121.629 - - 5.666 264.695 Industri lainnya 18.701.639 8.658 - - 51.201 18.761.499 Industri pakan ternak - - - - - - Jasa sosial 25.187.999 930.813 58.265 167.526 796.422 27.141.025 Konstruksi lainnya 311.890 - - - 399.905 711.795 Pendidikan 20.884.327 - - - 14.934 20.899.260 Pengangkutan 5.000.994 900.868 184.227 786.394 756.732 7.629.215 Pedagang eceran 8.048.836 1.100.363 210.690 317.321 565.939 10.243.149 Restoran 111.446 - 7.150 - 16.708 135.304 Real Estate Lainnya - - - - - - Perikanan 78.713 66.493 - - 56.758 201.965 Perumahan lain-lain 195.769 9.931 - - 253.152 458.852 Peternakan 46.008.250 25.279 - - 1.120 46.034.648 Tanaman pangan 258.945 8.790 - - 184.740 452.475 Tanaman Perkebunan 5.432.284 491.468 - 8.243 247.473 6.179.468 Industri tekstil - - - - - - Lain-lain 2.446.568.055 13.256.180 384.429 1.255.474 3.515.418 2.464.979.556

2.576.926.546 16.920.473 844.761 2.534.959 6.866.167 2.604.092.905 Cadangan Kerugian Penurunan (309.317) (669.731) (515.167) (1.979.512) (4.701.833) (8.175.561)

2.576.617.229 16.250.741 329.594 555.446 2.164.333 2.595.917.344

Tahun 2014

Halaman 47

Page 165: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9 Kredit yang diberikan (lanjutan)

Lancar

Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Total

Biro perjalanan - - - - 52.361 52.361 Industri kayu 228.921 117.533 - - 6.244 352.698 Industri lainnya 474.282 63.979 - - - 538.261 Industri pakan ternak 9.356 12.500 - - - 21.856 Jasa sosial 2.582.236 110.529 85.196 81.667 229.651 3.089.278 Konstruksi lainnya 1.381.074 1.398.214 - - 150.000 2.929.288 Pendidikan 6.837.338 - - - 36.934 6.874.272 Pengangkutan - 109.191 - - - 109.191 Pedagang eceran 18.459.488 2.811.795 175.470 922.315 2.897.602 25.266.670 Restoran 1.835.701 69.624 - 20.833 184.523 2.110.681 Real Estate Lainnya 49.563 - - - - 49.563 Perikanan 345.759 - 80.738 35.458 241.925 703.880 Perumahan lain-lain 4.079.311 5.418 - - 286.659 4.371.388 Peternakan 255.375 - - 4.167 38.546 298.087 Tanaman pangan 860.154 - - - 190.888 1.051.043 Tanaman Perkebunan 5.744.625 199.911 - - 126.329 6.070.865 Industri tekstil - 12.601 - - - 12.601 Lain-lain 2.339.581.934 6.212.933 289.218 265.686 2.615.080 2.348.964.851

2.382.725.116 11.124.227 630.623 1.330.125 7.056.743 2.402.866.835

Cadangan Kerugian Penurunan

(396.039) (613.036) (363.305) (937.209) (5.304.551) (7.614.140)

2.382.329.077 10.511.191 267.318 392.916 1.752.192 2.395.252.695

Tahun 2013

Halaman 48

Page 166: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9 Kredit yang diberikan (lanjutan)

c. Berdasarkan pihak berelasi

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Pihak berelasiKonsumsi 57.462.674 57.946.914

Pihak ketigaKonsumsi 2.485.096.614 2.291.017.937 Modal kerja 41.564.447 31.066.238 Investasi 19.971.170 22.835.746

2.604.094.905 2.402.866.835

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (8.175.561) (7.614.140)

Jumlah 2.595.919.344 2.395.252.695

d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

< 1 tahun 27.784.206 25.636.464 > 1 tahun - 2 tahun 42.675.288 39.376.454 > 2 tahun - 5 tahun 389.792.651 359.661.366 > 5 tahun 2.143.842.761 1.978.192.550

2.604.094.905 2.402.866.835

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (8.175.561) (7.614.140)

Total 2.595.919.344 2.395.252.695

e. Cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal (7.614.140) 5.155.892 Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan 1.400.874 (14.408.672) Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan (1.962.295) 1.638.640 Penghapusan selama tahun berjalan - -

Jumlah (8.175.561) (7.614.140)

f. Informasi signifikan lainnya

Terdiri dari :

Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar 16,14% dan 15,56%.

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

Halaman 49

Page 167: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9 Kredit yang diberikan (lanjutan)

f. Informasi signifikan lainnya (lanjutan)

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Saldo Awal 27.400.937 29.039.577 Penerimaan kembali kredit hapus tagih (1.962.295) (1.638.640) Penambahan dalam tahun berjalan - -

Saldo akhir 25.438.642 27.400.937

10 Penyertaan saham

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Metode harga perolehanJenis Usaha Persentase

kepemilikanPT Asuransi Bangun Krida Asuransi 0,02% 60.000 60.000 PT Sarana Bengkulu Ventura Jasa keuangan 0,53% 20.000 20.000

80.000 80.000

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (800) (800)

Jumlah 79.200 79.200

Cadangan kerugian penurunan nilai

Saldo awal 800 800 Pembentukan/(pemulihan) selama tahun berjalan - -

Jumlah 800 800

Terdiri dari :

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian dari tidak kembalinya peyertaan saham yang dikeluarkan.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK).

Rasio kredit bermasalah bruto (rasio NPL bruto) terhadap jumlah kredit yang diberikan masing-masing sebesar 0,39%dan 0,38% per 31 Desember 2014 dan 2013, sedangkan rasio kredit bermasalah neto terhadap total kredit (rasio NPL-neto) masing-masing sebesar 0,12% dan 0,03% per 31 Desember 2014 dan 2013.

Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:

Kredit terdiri dari kredit untuk modal kerja, investasi dan konsumsi. Kredit kepada Komisaris, Direksi dan karyawanBank, memperoleh tingkat bunga 10% per tahun dengan jangka waktu jatuh tempo berkisar antara satu sampaidengan sepuluh tahun. Kredit ini dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Tingkat suku bunga kreditkomisaris, direksi, dan karyawan sudah di atas Base Lending Rate sehingga tidak terdapat beban yang ditangguhkanuntuk kredit karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 6.692.149,- dan Rp 6.606.683.Partisipasi Bank dalam kredit sindikasi berkisar antara 0,32 %.

Halaman 50

Page 168: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11 Aset Tetap

Saldo Awal Saldo Akhir31 Des 2013 31 Des 2014

Rp. Rp. Rp. Rp.

Harga Perolehan :Tanah 10.086.884 - - 10.086.884 Bangunan 17.828.392 3.815.222 - 21.643.614 Kendaraan 11.246.459 116.660 - 11.363.119 Peralatan 24.691.207 5.225.204 - 29.916.411

Jumlah Harga Perolehan 63.852.942 9.157.086 - 73.010.028

Akumulasi Penyusutan :Bangunan 4.877.474 1.112.809 5.990.283 Kendaraan 7.727.425 1.067.161 8.794.586 Peralatan 16.090.420 4.143.372 20.233.792

Jumlah Akum. Penyusutan 28.695.319 6.323.342 - 35.018.661

Nilai Buku Aset Tetap 35.157.623 37.991.367

Saldo Awal Saldo Akhir31 Des 2012 31 Des 2013

Rp. Rp. Rp. Rp.

Harga Perolehan :

Tanah 9.587.584 499.300 - 10.086.884 Bangunan 17.321.049 1.223.509 716.166 17.828.392 Kendaraan 11.100.665 669.869 524.075 11.246.459 Peralatan 22.888.894 4.744.090 2.941.777 24.691.207

Jumlah Harga Perolehan 60.898.192 7.136.768 4.182.018 63.852.942

Akumulasi Penyusutan :Bangunan 4.617.771 975.869 716.166 4.877.474 Kendaraan 7.207.945 1.043.555 524.075 7.727.425 Peralatan 15.570.597 3.461.600 2.941.777 16.090.420

Total Akum. Penyusutan 27.396.313 5.481.024 4.182.018 28.695.319

Nilai Buku Aset Tetap 33.501.879 35.157.623

Pengurangan

Penambahan

Penambahan

Pengurangan

Halaman 51

Page 169: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11 Aset Tetap (lanjutan)

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

PT Asuransi Bangun Askrida 2.853.500.000 2.853.500.000 PT Asuransi Jasa Raharja Putera 3.145.802.500 3.145.802.500 PT Asuransi Prolamas 194.076.000 194.076.000

Total 6.193.378.500 6.193.378.500

12 Aset lain-lain

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Piutang bunga :Kredit yang diberikan 22.229.733 20.719.802 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 19.863 436.530 Tagihan ATM bersama 354.761 12.680.034 Aset tetap dalam proses 6.694.077 2.719.190 Beban dibayar dimuka :Sewa 2.456.987 1.890.499 Asuransi 308.113 455.616 Persekot kepada pihak ketiga 1.025.704 700.428 Barang cetakan 655.822 362.714 Lain-lain 797.271 228.777

Jumlah 34.542.331 40.193.590

13 Liabilitas segera

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Titipan :Titipan pihak ketiga 6.602.512 19.822.742 Titipan pengiriman uang 31.793.514 7.532.861 Titipan pinjaman kelolaan 1.580.055 1.226.942 Titipan setoran pajak 866.030 912.171 Titipan lainnya 18.345.826 7.396.955

Jumlah 59.187.937 36.891.671 -

Beban penyusutan yang dibebankan pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013adalah sebesar Rp 6.323.342 dan Rp 5.481.024. Aset tetap selain tanah pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telahdiasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:

Halaman 52

Page 170: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14 Simpanan dari nasabah

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Rupiah

Pihak berelasiGiro 701.116.992 519.869.705

701.116.992 519.869.705

Pihak ketigaGiro 188.821.972 245.723.935 Tabungan 625.563.046 623.179.858 Deposito 1.510.371.833 912.688.800

2.324.756.851 1.781.592.593

Jumlah 3.025.873.843 2.301.462.298

a. Giro

Pihak berelasi:Pemerintah daerah tingkat I dan tingkat II 526.232.987 388.736.213 Dinas-dinas pemerintah daerah 149.456.767 96.052.971

Pihak ketiga:Perusahaan swasta 163.033.963 216.648.833 Jawatan vertikal 24.584.752 34.299.812 Perusahaan asuransi 8.018.689 9.217.020 Yayasan 2.999.478 4.436.526 Perorangan 5.763.990 4.241.084 Badan Usaha Milik Daerah 842.485 780.709 Badan Usaha Milik Negara 8.924 5.783 Lainnya 8.996.929 11.174.690

Jumlah 889.938.964 765.593.641

b. Tabungan

Pihak ketiga:Simpeda 266.284.370 280.053.832 Tabanas Umum 354.586 411.693 TABOT 283.410.060 252.189.946 TabunganKu 38.410.842 42.126.082 TabunganKu BSM 7.037.230 41.807.366 Tapeda 30.065.957 6.590.939

Jumlah 625.563.046 623.179.858

Halaman 53

Page 171: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14 Simpanan dari nasabah (lanjutan)

c. Deposito berjangka 31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

- Berdasarkan periode deposito berjangka

1 bulan 288.700.377 96.657.294 3 bulan 405.058.900 432.582.450 6 bulan 404.649.527 34.803.527 12 bulan 411.963.029 348.645.529

Total 1.510.371.833 912.688.800

- Tingkat bunga rata-rata pertahun

1 bulan 6,5% 5,5%3 bulan 6,5% 5,5%6 bulan 6,75% 5,5%12 bulan 7,00% 5,5%

15 Simpanan dari bank lain

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

RupiahPihak ketiga

GiroPT Bank DKI - 4.690 PT BPR Maroba Ite 6.593 3.025 PT Bank Sumsel Babel 10.776 6.344 PT Bank Pundi 174.319 911 PT Bank BPR Muko-Muko 1.288.251 -

1.479.940 14.970 Call money

PT Bank DKI - 25.000.000 PT Bank Nagari - 30.000.000 PT Bank Riau 40.000.000 20.000.000 PT Bank Jabar Banten 20.000.000 50.000.000 PT Bank Mandiri 50.000.000 50.000.000 PT Bank Jatim 20.000.000 50.000.000 PT Bank Aceh 50.000.000 40.000.000 PT Bank Irian Jaya 35.000.000 - PT Bank Jawah Tengah 50.000.000 -

265.000.000 265.000.000

Jumlah 266.479.940 265.014.970

Halaman 54

Page 172: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16 Pinjaman yang diterima

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

RupiahPihak ketiga

Kementerian KeuanganDana Surat Utang Pemerintah 005 20.000.000 20.000.000 Dana Rekening Dana Investasi 9.637 9.637

Bank IndonesiaKMK KPKM 12.998 12.998 KL KPKM 4.618 4.618

Jumlah 20.027.253 20.027.253

Informasi signifikan lainnya

Kementerian Keuangan

Berdasarkan Persetujuan Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. KP–030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu dalam rangka Pendanaan KreditUsaha Mikro dan Kecil No. AMA-35/KP/030/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007, Pemerintah Republik Indonesiamenyediakan pinjaman sejumlah Rp20.000.000 dan tanggal penarikan dana terakhir pada tanggal 10 Desember 2009.

Berdasarkan perjanjian pinjaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah BengkuluNo. KP – 030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004, pinjaman ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dariDepartemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan sebagai Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) denganmaksimum kredit masing-masing sebesar Rp50.000 dan Rp500.000. Berdasarkan perjanjian pinjaman DepartemenKeuangan akan menyediakan dana, untuk kredit usaha mikro dan kecil sebesar Rp10.000.000. Pinjaman inidikenakan bunga sebesar suku bunga SBI 3 bulan.

Berdasarkan Perjanjian Pinjaman No. KP-030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004 yang terakhir diubah dengan No.AMA-35/KP/030/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007 antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT Bank PembangunanDaerah Bengkulu dalam rangka Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil No. AMA-51/KP-030/DSMI/2009 tanggal11 Agustus 2009, Pemerintah Republik Indonesia menyediakan pinjaman dalam jumlah setinggi-tingginya sebesarRp20.000.000 dan memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 10 Desember 2019, menunda tanggalterakhir penarikan dana tanggal 10 Desember 2009 pembayaran angsuran pertama dimulai tanggal 10 Desember 2017dan berakhir tanggal 10 Desember 2019.

Halaman 55

Page 173: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16 Pinjaman yang diterima (lanjutan)

Informasi signifikan lainnya (lanjutan)

Kementerian Keuangan (lanjutan)

Pinjaman dana bergulir

Bank Indonesia

Berdasarkan Surat Departemen Keuangan No. S-30/MK.06/2004 tanggal 12 Juli 2004 total pinjaman dana SUP yangharus disalurkan oleh PT Bank Bengkulu ditetapkan sebesar Rp10.000.000 dan ketentuan peminjaman Dana SuratUtang Pemerintah (SUP) dan penyaluran diatur dalam surat perjanjian pinjaman dalam rangka pendanaan KreditUsaha Mikro dan Usaha Kecil No. KP-030/DP3/2004 tanggal 12 Agustus 2004 antara Pemerintah Republik Indonesiadengan PT Bank Bengkulu dalam rangka pendanaan KUMK. Jangka waktu pengembalian pinjaman dana SUP adalah5 (lima) tahun dengan grace period 3 tahun.

Dalam rangka meningkatkan KUMK diperlukan skim kredit dengan ditetapkan yang sesuai dengan Surat KeputusanDireksi PT Bank Bengkulu No. 63/HP.00.02.04/D.4/2004 tanggal 27 September 2004 tentang Skim Kredit KUMK-SUP 005 kredit kepada pengusaha mikro dan kecil (KUMK).

Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Departemen Keuangan Republik Indonesia untukdisalurkan kepada anggota koperasi, anggota Koperasi Swadaya Masyarakat (KSM), serta kepada Nasabah Lembaga Danadan Kredit Pedesaan (LDKP) melalui LDKP

Berdasarkan perjanjian, untuk setiap pemberian pinjaman, Departemen Keuangan akan menyediakan kredit danabergulir sebesar 1/3 dari plafon kredit yang diberikan oleh Bank kepada anggota koperasi dan nasabah lembaga danadan kredit pedesaan (LDKP), sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,Bank telah memenuhi kewajibannya sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah disepakati.

Pinjaman yang diterima dari Bank Indonesia merupakan pinjaman dari Bank Indonesia dalam bentuk kreditlikuiditas untuk diteruskan lagi dalam bentuk kredit kepada pengusaha kecil dan mikro, kredit koperasi, kreditmikro investasi, kredit rumah sederhana, dan kredit rumah sangat sederhana. Dalam rangka meningkatkan penguatanakses permodalan usaha mikro dan kecil bagi kegiatan usaha produktif, pemerintah telah menerbitkan Surat UtangPemerintah Nomor SU-005/MK/1999 tanggal 29 Desember 1999. Dana SUP tersebut selanjutnya dialokasikan kepadaBUMN pengelola atau Lembaga Keuangan Pelaksana dalam bentuk pinjaman sebagai sumber dana penyaluran kredituntuk usaha mikro dan kecil.

Pinjaman tersebut sudah disalurkan sebagai kredit program pemerintah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013masing-masing sebesar Rp6.874.538.

Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pinjaman antara Pemerintah RI dengan BPD Bengkulu No. AMA-35/KP-030/DP3/2007 tanggal 8 Maret 2007, batas akhir penarikan tambahan plafon pinjaman pendanaan KUMK tanggal 31Mei 2007 sebesar Rp10.000.000. sehubungan dengan itu Bank telah mengajukan permohonan penarikan tambahansesuai surat No. 291/PK.01.01/D4 tanggal 23 Mei 2007, dan telah disalurkan pencairan pinjaman pendanaan KUMKsesuai surat No. S-3749/MK.5/2007 tanggal 2 Juli 2007 dari Menteri keuangan qq Direktur Jendral Perbendaharaansebesar Rp10.000.000.

Halaman 56

Page 174: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16 Pinjaman yang diterima (lanjutan)

Informasi signifikan lainnya (lanjutan)

Bank Indonesia (lanjutan)

17 Perpajakan

a. Administrasi

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

b. Utang Pajak

Terdiri dari :Pajak PPh Ps. 21 2.771.539 694 Pajak PPh Ps. 23 - - Pajak PPh Ps. 25 - 7.379 Pajak PPh Ps. 29 9.998.251 11.485.442 PPh Pasal 4 (2) - 393.586

Sub Jumlah Utang Pajak 12.769.790 11.887.101

c. Pajak Kini

Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 148.083.862 142.509.992

Beda Waktu Penyisihan imbalan pasca kerja (2.308.286) - Jasa produksi 11.756.742 7.693.258 Dana kesejahteraan 677.613 - Tantiem 3.284.733 2.715.267 Penyusutan - - Dana CSR - -

Jumlah Beda Waktu 13.410.802 10.408.525

Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, utang pajak penghasilan dihitung oleh wajib pajak sendiri (selfassessment system). Namun demikian, pihak fiskus dapat memeriksa utang pajak yang dihitung sendiri tersebutdalam jangka waktu 5 Tahun.

Dalam pelaksanaan peminjaman Surat Utang Pemerintah (SUP) dan penyalurannya diterbitkan Surat Edaran No.09/HP.00.02.04/D4/2004 tanggal 27 September 2004 tentang Penyaluran Kredit Dana Surat Utang Pemerintah (SUP)untuk Usaha Mikro dan Kecil (KUMK). Dalam surat edaran tersebut mencakup pedoman dan ketentuan yang perludiketahui.

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugikomersial dengan taksiran penghasilan kena pajak seperti yang telah disusun dan ditetapkan Perusahaan dalam SPTPPh untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

Halaman 57

Page 175: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17 Perpajakan (lanjutan)

c. Pajak Kini 31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Beda Tetap :

Penggantian dan imbalan natura 1.508.645 2.588.854 Bantuan dan sumbangan 1.228.551 5.002.728 Beban umum lainnya 59.441 Pajak penghasilan dan denda pajak - 4.832.531

Total Beda Tetap 2.796.636 12.424.113

Taksiran Penghasilan Kena Pajak 164.291.300 165.342.630

Taksiran Pajak Penghasilan Kini 41.072.825 41.335.657

Pajak Penghasilan Yang DikreditkanPasal 23 - - Pasal 25 (31.074.574) (29.850.215) Total (31.074.574) (29.850.215)

Pajak Penghasilan Pasal 29 Terutang 9.998.251 11.485.442

d.

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Penyisihan imbalan pasca kerja (577.072) - Jasa produksi 2.939.186 1.923.313 Dana kesejahteraan 169.403 - Tantiem 821.183 678.817 Penyusutan - (11.737) Penyesuaian (1.134.780) -

Total Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan 2.217.920 2.590.393

e.

Penyisihan imbalan pasca kerja 274.307 851.378 Jasa produksi 7.584.908 4.645.722 Dana kesejahteraan 1.303.740 1.134.337 Tantiem 2.861.204 2.040.021 Penyusutan 35.307 35.307 Penyesuaian (1.134.780) -

Total Aset / (Liabilitas) Pajak Tangguhan 10.924.685 8.706.765

Perusahaan akan menyelesaikan seluruh liabilitas perpajakan lainnya, jika ada, pada saat jatuh tempo. Hasilperhitungan rekonsiliasi laba kena pajak perusahaan telah sesuai dengan SPT Tahunan PPh Badan yang dilaporkanPerusahaan kepada kantor pelayanan Pajak.

Perhitungan beban pajak tangguhan (pengaruh beda temporer pada tarif pajak maksimum 25%) adalah sebagai berikut:

Pengaruh pajak atas beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akunaset/(liabilitas) pajak tangguhan) adalah sebagai berikut :

Halaman 58

Page 176: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17 Perpajakan (lanjutan)

f.

Beban pajak penghasilan sesuai dengan tarif yang berlaku (37.020.965) (35.627.498) efek beda tetap - bersih (699.159) (3.106.028)

Beban pajak penghasilan - bersih (37.720.124) (38.733.526)

18 Beban yang masih harus dibayar

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :Jasa produksi 19.450.000 23.120.237 Dana kesejahteraan 677.309 620 Tantiem 6.000.000 8.160.085 Bunga deposito - 72 Dana corporate social responsibility 5.798.346 6.449.979 Umum Lainnya 13.036.173 5.812.223

Jumlah 44.961.828 43.543.216

19 Liabilitas lain-lain

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

TitipanTitipan angsuran pinjaman 121.054 68.393.996 Titipan asuransi 807 157.351 Titipan lain-lain 13.683.278 9.104.000 Uang muka setoran modal 2.500.000 6.585.150 Kewajiban ATM bersama 503.408 13.095.868 Lain-lain 360.280 2.746.785

Jumlah 17.168.827 100.083.150

Direksi Perusahaan berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya dengan pajak di masa yangakan datang.

Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan laba sebelumpajak dan beban pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut :

Bank menyampaikan keberatan melalui Surat Permohonan No. 101/AK.01/D.10/2011 tanggal 5 Oktober 2011tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Kurang bayar SKPKB tersebut. Berdasarkan Surat No. KEP-954/WPJ.28/2012tanggal 8 Oktober 2012 dari Kantor Wilayah DJP Bengkulu dan Lampung memutuskan pengabulan sebagian dariRp2.875.984 menjadi Rp2.032.561. Pada tanggal 7 November 2012 Bank telah melakukan pelunasan atas kurangbayar PPh Badan tersebut.

Halaman 59

Page 177: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

a.

Asumsi-asumsi perhitungan:

a. Mortalita GAM - 1971b. Tingkat cacat 0,025 % per tahunc. Tingkat pensiun dipercepat 1 % per tahund. Tingkat pengunduran diri 0,1 % per tahune. Selisih usia suami istri 5 tahunf. Kenaikan penghasilan dasar pensiun 3 % per tahung. Kenaikan manfaat pensiun bulanan tidak adah. Bunga teknis 9 % tahuni. Pajak dibayar oleh Penerima manfaatj. Biaya pengelolaan tidak dibebankan

b.

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

c.

Beban jasa kini 2.654.838 2.493.257 Keuntungan/(kerugian) aktuaria (553.269) (1.278.869) Beban bunga 432.474 84.032 Beban jasa lalu 148.837 148.837

Beban imbalan pasca kerja 2.682.881 1.447.257

Beban dibayar dimuka (cadangan) awal 16.266.626 18.115.156 Pembayaran manfaat (5.349.062) (3.295.788) Pendapatan/(beban) 2.682.881 1.447.257

Liabilitas imbalan pasca kerja 13.600.446 16.266.626

Imbalan pasca kerja meliputi penghargaan masa kerja dan imbalan kerja lainnya dalam bentuk cuti dan uang duka.Penghitungan kewajiban imbalan pasca kerja Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012disiapkan PT Dian Artha Tama tanggal 11 Februari 2013 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”seperti yang diharuskan oleh PSAK 24.

Imbalan pasca kerja

Program pesangon

Program pensiun

Perhitungan aktuaris atas beban pensiun untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan2012, masing-masing disiapkan oleh PT Dian Artha Tama pada tanggal - tanggal 4 Februari 2014 dan 11 Februari2013. Perhitungan aktuaris menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Program dana pensiun iuran pasti yang terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.124/HP.00.02.01/D.7/2010 Tahun 2010 tanggal 25 April 2010 tentang peraturan dana pensiun Bank Bengkulu yangtelah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. Kep-598/KM.10/2012 tentang pengesahan atas DanaPensiun Bank Bengkulu.

Program pensiun Bank dikelola oleh Dana Pensiun Bank Bengkulu untuk karyawan Bank yang diangkat sebelumtahun tahun 2010, sedangkan untuk karyawan yang diangkat sejak tahun 2010 dikelola oleh PT Jiwasraya (Persero).Kontribusi pegawai adalah sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun karyawan dan sisa jumlah yang diperlukanuntuk mendanai program tersebut dikontribusi oleh Bank.

Halaman 60

Page 178: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)

d.31 Des 2014 31 Des 2013

Rp. Rp.

Beban jasa kini 388.520 371.292 Keuntungan/(kerugian) aktuaria 321.078 376.207 Beban bunga 492.237 310.178 Beban jasa lalu 146.811 146.811

Beban imbalan pasca kerja 1.348.646 1.204.488

Beban dibayar dimuka (cadangan) awal 495.644 1.083.949 Pembayaran manfaat (72.678) (1.792.793) Pendapatan/(beban) 1.348.646 1.204.488

Liabilitas imbalan pasca kerja 1.771.612 495.644

e.

Liabilitas masa lalu:Program pesangon 16.266.626 18.115.156 Program MPP 495.644 1.083.949

16.762.270 19.199.105 Beban kini:

Program pesangon (2.666.181) (1.848.530) Program MPP 1.275.968 (588.305)

(1.390.212) (2.436.835)

Liabilitas imbalan pasca kerja 15.372.058 16.762.270

21 Modal Saham

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Saldo awal 134.190.000 127.110.000 Tambahan modal disetor 33.050.000 7.080.000

167.240.000 134.190.000 Saldo akhir

Liabilitas imbalan pasca kerja

Program MPP

Perubahan tambahan modal disetor untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013adalah sebagai berikut:

Halaman 61

Page 179: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21 Modal Saham (lanjutan)

Susunan pemegang saham BPD Bengkulu pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Nama pemegang saham Kepemilikan Nilai SahamSeri A Seri B % Rp

31 Desember 2014:

Pemerintah Provinsi Bengkulu 5.583 3.748 35,62 59.578.000 Pemerintah Kabupaten Lebong 1.415 0 8,46 14.150.000 Pemerintah Kabupaten Kepahiang 1.600 0 9,57 16.000.000 Pemerintah Kabupaten Kaur 983 0 5,88 9.830.000 Pemerintah Kabupaten Mukomuko 1.111 0 6,64 11.110.000 Pemerintah Kota Bengkulu 1.092 325 6,72 11.245.000 Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong 860 1.072 5,78 9.672.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan 1.120 670 7,10 11.870.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara 764 685 4,98 8.325.000 Pemerintah Kabupaten Seluma 1.130 0 6,76 11.300.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah 416 0 2,49 4.160.000

16.074 6.500 100,00 167.240.000

31 Desember 2013:

Pemerintah Provinsi Bengkulu 4.378 3.748 28,42 47.528.000 Pemerintah Kabupaten Lebong 1.315 0 7,86 13.150.000 Pemerintah Kabupaten Kepahiang 1.100 0 6,58 11.000.000 Pemerintah Kabupaten Kaur 983 0 5,88 9.830.000 Pemerintah Kabupaten Mukomuko 911 0 5,45 9.110.000 Pemerintah Kota Bengkulu 942 325 5,83 9.745.000 Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong 660 1.072 4,59 7.672.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan 970 670 6,20 10.370.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara 764 685 4,98 8.325.000 Pemerintah Kabupaten Seluma 530 0 3,17 5.300.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah 216 0 1,29 2.160.000

12.769 6.500 100,00 134.190.000

Jumlah Saham

Berdasarkan pernyataan keputusan rapat Bank yang tertuang dalam pernyataan keputusan rapat dengan akta NotarisNo. 172 tanggal 28 Februari 2013, para pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkandan modal disetor dengan penambahan pada tahun 2012 yang telah dilakukan oleh pemegang saham sebesarRp7.080.000.

Berdasarkan pernyataan keputusan rapat Bank yang tertuang dalam pernyataan keputusan rapat dengan akta NotarisNo. 48 tanggal 26 Maret 2014, para pemegang saham Bank menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan danmodal disetor dengan penambahan pada tahun 2013 yang telah dilakukan oleh pemegang saham sebesarRp33.050.000.

Halaman 62

Page 180: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22 Tambahan modal disetor

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Pemerintah Provinsi Bengkulu 12.050.000 1.000.000 Pemerintah Kabupaten Lebong 1.000.000 - Pemerintah Kabupaten Kepahiang 5.000.000 1.010.000 Pemerintah Kabupaten Kaur - - Pemerintah Kabupaten Mukomuko 2.000.000 - Pemerintah Kota Bengkulu 1.500.000 - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong 2.000.000 10.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan 1.500.000 3.000.000 Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara - 1.000.000 Pemerintah Kabupaten Seluma 6.000.000 - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah 2.000.000 1.060.000

Total 33.050.000 7.080.000

23 Saldo laba dicadangkan

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :Pembentukan cadangan umum 36.304.313 25.978.344 Pembentukan cadangan tujuan modal 46.936.875 36.610.906

Total 83.241.188 62.589.250

Cadangan umum dan wajib pada awalnya dibentuk dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 61 ayat (1) Undang-undang No. 1/1995 tentang Perseroan Terbatas (kemudian diganti dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No.40/2007), yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum dan wajib sebesarsekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Pengalokasian laba neto masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tantiem dan jasa produksi karyawan masing-masing untuk tahun2014 dan 2013 telah dibebankan sebagai beban tahun berjalan, hal tersebut sesuai dengan hasil rapat umum pemegang sahan (RUPS) tahun buku 2011 yang diaktakan dengan Akta No. 24 tanggal 27 Juni 2012 dari Notaris MuftiNohkman S.H.

Halaman 63

Page 181: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24 Pendapatan bunga

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Pendapatan bunga Bank Indonesia dan bank lainBank Indonesia :

Sertifikat Bank Indonesia 10.908.081 21.142.073 Fasilitas Sertifikat Bank Indonesia 20.632.979 7.585.243

Bank Lain:Deposito berjangka 19.927.232 847.682 Jasa giro 22.790 18.608 Tabungan 322 302 Bunga lainnya 1.640.956 1.557.388

Pendapatan bunga dari pihak ketigaSurat berharga 831.175 1.208.263 Kredit modal kerja 7.585.006 6.576.178 Kredit investasi 2.375.043 2.291.654 Konsumsi 402.621.784 375.985.567

Jumlah 466.545.368 417.212.958

25 Beban bunga

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Bunga deposito berjangka 108.633.413 64.748.122 Bunga tabungan 15.660.393 12.823.775 Bunga pinjaman yang diterima - 1.020.939 Jasa giro 31.726.441 33.862.448 Lainnya 367.144 407.272

Total 156.387.391 112.862.556

26 Pendapatan operasional lainnya

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Pendapatan fee 10.818.158 20.132.302 Pendapatan jasa administrasi 10.540.133 8.922.298 Denda yang diterima 7.992.084 5.841.495 Pendapatan ATM 975.328 1.046.672 Lainnya 4.328.290 37.644

Total 34.653.992 35.980.411

Halaman 64

Page 182: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27 Pendapatan lain-lain

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Provisi dan Komisi Kredit 1.905.694 14.274 Provisi Transfer 1.052.441 1.091.231 Provisi Jaminan Bank 2.000 1.814 Provisi Rekomendasi Praqualifikasi 446.250 818.505

Total 3.406.385 1.925.824

28 Beban tenaga kerja

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Gaji dan Tunjangan 61.931.868 56.654.690 Uang lembur dan Cuti 4.513.357 4.600.196 Perawatan kesehatan 1.160.505 3.501.820 Asuransi tenaga kerja 1.592.878 1.466.037 Pesangon 699.363 1.026.549 Iuran pensiun 5.949.195 7.819.674 Jasa kerja 4.583.626 6.023.558 Beban pegawai lainnya 4.365.334 545.190 Honorarium komisaris dan komite 1.762.819 1.769.356 Jasa produksi 32.367.593 31.280.321 Pendidikan dan pelatihan 8.542.756 6.613.209

Total 127.469.293 121.300.600

29 Beban operasional lainnya

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

a. Beban premi asuransiPremi asuransi kredit 1.077.520 1.036.808 Premi asuransi aset tetap 151.453 87.765 Premi asuransi cash in transit 1.310.910 1.240.499 Premi asuransi cash in save 933.352 914.882 Premi jaminan dana pihak ketiga 6.941.343 6.331.361 Premi asuransi kendaraan 296.053 258.348 Premi asuransi Tabot 354.474 331.776

Halaman 65

Page 183: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29 Beban operasional lainnya (lanjutan)

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

b. Beban kantorBeban sewa 8.504.762 12.935.095 Beban jasa pihak ketiga 7.452.415 7.387.218 Beban transportasi 4.841.817 5.517.774 Beban rutin kantor 11.396.276 4.682.667 Beban pemeliharaan 1.664.821 1.938.336 Honorarium pihak ketiga 1.088.237 1.370.497 Beban listrik dan air 2.754.174 2.072.462 Beban bahan bakar minyak 1.556.413 1.167.471 Beban telekomunikasi kantor 841.858 702.532 Beban undian 3.157.086 1.505.749 Beban rapat dan pertemuan 699.471 486.577 Beban representasi 91.000 77.000 Beban lainnya 511.100 37.848

c. Beban umumPajak IPEDA/IREDA 35.739 29.366 Pajak kendaraan 149.805 195.355 Pajak televisi dan radio 6.868 819 Pajak retribusi lainnya 127.165 102.503 Langganan majalah dan koran 294.188 289.269 Beban iklan dan promosi 4.124.766 3.642.150 Beban jamuan pegawai 1.642.197 1.403.257 Beban keamanan 1.235.948 1.209.455 Beban pengawalan 358.393 343.564 Beban tamu direksi 786.800 826.472 Iuran BKBPD/BMPD 646.000 618.000 Sumbangan duka cita 167.189 171.744 Rekreasi dan olahraga 532.950 2.795.807 Sumbangan dan dana sosial 1.712.995 1.284.243 Beban perayaan 836.862 1.177.655 Beban riset - 2.250 Beban pembinaan pegawai 9.665 28.900 Beban umum lainnya 12.876 59.397 Pajak bumi dan bangunan 7.718 6.489 Beban edukasi masyarakat 12.009 22.138 Beban corporate social resposibility 2.200.000 3.546.741

d. Beban bank lainnyaBeban aset sale Cimb Niaga 429.784 1.274.215 Provisi kliring 339.921 340.342 Beban administrasi giro 2.008 1.374 Beban administrasi lainnya 18.896 94.092

Jumlah 71.315.275 69.548.262

Halaman 66

Page 184: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 Beban penyusutan

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :Kendaraan kelompok II 956.532 969.053 Gedung kantor permanen 954.238 885.176 Mesin kantor kelompok I 1.734.799 1.444.209 Mesin kantor kelompok II 625.084 564.405 Perabot kantor kelompok I 1.002.506 671.720 Perabot kantor kelompok II 768.716 676.149 Perabot rumah dinas kelompok I 85.728 83.884 Perabot rumah dinas kelompok II 21.646 16.834 Kendaraan kelompok I 121.364 74.501 Gedung kantor tidak permanen 71.956 47.506 Rumah dinas permanen 86.614 43.187 Perpustakaan kelompok I 3.474 4.400

Jumlah 6.432.657 5.481.024

31 Pendapatan/(beban) non operational

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Terdiri dari :

Pendapatan setoran kredit hapus buku 1.962.295 1.850.302 Keuntungan penjualan aset tetap 1.100 900 Pendapatan lainnya 174.826.839 2.910.608 Denda keterlambatan pelaporan (535.345) (10.000) Denda lainnya (219.381) (4.973.907) Beban lainnya (161.660.815) (10.501)

Jumlah 14.374.694 (232.598)

32 Komitmen dan kontinjensi

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

KomitmenFasilitas kredit yang belum digunakan - - Lainnya - 863.107

Jumlah liabilitas komitmen - 863.107

Tagihan kontijensiPendapatan bunga dalam penyelesaian 3.303.705 3.407.325 Lainnya 13.243.390 13.223.393

Jumlah tagihan kontijensi 16.547.095 16.630.718

Liabilitas kontijensiBank garansi 396.650.230 25.826.537 Lainnya 239.561.941 336.202.305

Jumlah liabilitas kontijensi 636.212.171 362.028.842

Komitmen dan kontinjensi Bank berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 adalah sebagai berikut:

Halaman 67

Page 185: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33 Kerangka manajemen risiko

(1).

Kebijakan Prosedur dan Penetapan Limit

a. limit secara keseluruhan;b. limit per jenis Risiko; danc. limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur Risiko.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; (2) Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; (3)Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, serta sistem informasiManajemen Risiko; dan (4) Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 sebagaimana diubah denganPBI nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan SuratEdaran (SE) Bank Indonesia nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 sebagaimana diubah dengan SE BI nomor13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, bahwa Bank Umumwajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif.

Proses penerapan Manajemen Risiko dilakukan baik untuk Bank secara individual maupun untuk Bank secarakonsolidasi dengan Perusahaan Anak, yang memuat hal-hal berikut :

a. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum, yang mencakup 4 (empat) pilar yaitu :

(1) Risiko Kredit, (2) Risiko Pasar, (3) Risiko Likuiditas, (4) Risiko Operasional, (5) Risiko Hukum, (6) Risiko Stratejik, (7) Risiko Kepatuhan dan (8) Risiko Reputasi.

c. Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian terhadap Risiko Inheren dan penilaian terhadap Kualitas Penerapan

Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian Risiko (risk control system), baik untuk Bank secaraindividual maupun untuk Bank secara konsolidasi. Penilaian tersebut dilakukan terhadap 8 (delapan) Risiko yaituRisiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, RisikoKepatuhan, dan Risiko Reputasi. Dalam melakukan penilaian profil Risiko, Bank wajib mengacu pada ketentuanBank Indonesia yang mengatur mengenai penilaian tingkat kesehatan Bank Umum yaitu PBI nomor 13/1/PBI/2011tanggal 5 Januari 2011 dan SE BI nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat KesehatanBank Umum.

Kebijakan dan prosedur penerapan Manajemen Risiko yang dimiliki oleh Bank Bengkulu diatur dalam SuratKeputusan Direksi No. 100/HP.00.02.03/D.9/2011 tanggal 25 Nopember 2011 tentang Buku Pedoman PerusahaanKebijakan dan Buku Pedoman Perusahaan Prosedur Manajemen Risiko serta Buku Pedoman Perusahaan PenyusunanProfil Risiko. Sedangkan prosedur penetapan limit risiko disusun setiap tahun yang diatur dalam suatu KeputusanDireksi, yang bertujuan untuk menetapkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) terhadap risiko Bank.Penetapan limit Risiko tersebut mencakup:

b. Penerapan Manajemen Risiko Untuk Masing-Masing Risiko, yang meliputi 8 (delapan) risiko sebagai berikut :

Halaman 68

Page 186: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan)

Organisasi dan Fungsi Manajemen Risiko

a.

b.

Proses Manajemen Risiko

• •

Penilaian Risiko Inheren

Penyempurnaan metodologi audit dengan penerapan Risk Based Audit.

Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem Manajemen Risiko Bank membentuk :

Satuan Kerja Manajemen Risiko, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 85/HP.00.02.03/D.7/2003 tanggal 22 Desember

2003 dan telah disempurnakan melalui Surat Keputusan Direksi No. 117/HP.00.01/D.1/2011 tanggal 28 Desember

2011 tentang Perubahan Ketiga Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja PT Bank Bengkulu.

Proses identifikasi risiko dilakukan terhadap seluruh kegiatan termasuk identifikasi produk dan aktivitas baru. Prosespengukuran dimaksudkan agar Bank mampu mengkalkulasi eksposur risiko yang melekat dan memperkirakandampak permodalan yang seharusnya dipelihara. Metodologi pengukuran permodalan berpedoman kepada ketentuanBank Indonesia. Proses pemantauan risiko difokuskan kepada upaya evaluasi terhadap eksposur risiko yang bersifatmaterial dan atau berdampak kepada permodalan. Proses pengendalian risiko dilakukan dengan cara antara lainpenambahan modal dan teknis mitigasi risiko lainnya.

Penggunaan Teknologi Informasi yang mendukung proses dan metodologi manajemen risiko. Upaya pemenuhanstandar penerapan tersebut dilakukan secara bertahap dengan tetap berpedoman kepada roadmap penerapan Basel IIyang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Hal-hal yang telah dilakukan oleh Bank khususnya dalam upayapemenuhan standar tersebut antara lain :

Penilaian Risiko inheren merupakan penilaian atas Risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Bank, baik yang dapatdikuantifikasikan maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Bank. Karakteristik Risikoinheren Bank ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis,kompleksitas produk dan aktivitas Bank, industri dimana Bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makroekonomi.

Komite Manajemen Risiko (KOMENKO), melalui Surat Keputusan Direksi No.22/HP.00.00.01/SKMR/2012 tanggal

15 Maret 2012 tentang Perubahan Ketiga SK Direksi No. 84/HP.00.02.03/D.9/2003 tanggal 20 Nopember 2003

tentang Anggota Komite Manajemen Risiko (KOMENKO).

Penilaian atas Risiko inheren dilakukan dengan memperhatikan parameter/indikator yang bersifat kuantitatif

Peningkatan kualitas SDM khususnya dalam bidang Manajemen Risiko dengan cara peningkatan alokasi pelatihanbidang Manajemen Risiko.Kewajiban pemenuhan sertifikasi Manajemen Risiko bagi seluruh Pengurus dan Pejabat bank dengan standar yanglebih tinggi dari ketentuan Bank Indonesia.Design struktur organisasi guna memastikan independensi dan optimalisasi fungsi unit kerja.Penyempurnaan berbagai kebijakan antara lain bidang SDM, Perkreditan dan TI guna mereduksi potensi risiko.

Halaman 69

Page 187: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan)

Penilaian Risiko Inheren (lanjutan)

Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko

Penetapan tingkat Risiko inheren atas masing-masing jenis Risiko mengacu pada prinsip-prinsip umum penilaianTingkat Kesehatan Bank Umum. Penetapan tingkat Risiko inheren untuk masing-masing jenis Risiko dikategorikanke dalam peringkat 1 (low), peringkat 2 (low to moderate), peringkat 3 (moderate), peringkat 4 (moderate to high), danperingkat 5 (high).

Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko mencerminkan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalianRisiko yang mencakup seluruh pilar penerapan Manajemen Risiko sebagaimana diatur dalam ketentuan BankIndonesia mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Penilaian kualitas penerapan ManajemenRisiko bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Bank sesuai prinsip-prinsip yangdiatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.

Penerapan Manajemen Risiko Bank sangat bervariasi menurut skala, kompleksitas, dan tingkat Risiko yang dapatditoleransi oleh Bank. Dengan demikian, dalam menilai kualitas penerapan Manajemen Risiko perlu diperhatikankarakteristik dan kompleksitas usaha Bank.

Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko merupakan penilaian terhadap 4 (empat) aspek yang saling terkaityaitu: (i) tata kelola Risiko; (ii) kerangka Manajemen Risiko; (iii) proses Manajemen Risiko, kecukupan sumber dayamanusia, dan kecukupan sistem informasi manajemen; serta (iv) kecukupan sistem pengendalian Risiko, denganmemperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha Bank.

Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis Risiko yaitu Risiko Kredit,Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, dan RisikoReputasi.

Tingkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko untuk masing-masing Risiko dikategorikan dalam 5 (lima) peringkatyakni Peringkat 1 (strong), Peringkat 2 (satisfactory), Peringkat 3 (fair), Peringkat 4 (marginal), dan Peringkat 5(unsatisfactory).

Penerapan Manajemen Risiko di Bank Bengkulu dilakukan dengan dukungan aplikasi Risk Management System(RMS) yang terintegrasi dengan sistem teknologi informasi yang dimiliki oleh Bank Bengkulu.

Halaman 70

Page 188: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan)

Manajemen Risiko Kredit (Credit Risk)

Manajemen Risiko Pasar (Market Risk)

• Mengoptimalkan fungsi ALCO.• Memantau dan mengendalikan maturity mistmatch.• Melakukan analisa terhadap perubahan tingkat suku bunga.

Manajemen Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

• • • • • •

Melakukan identifikasi seluruh sumber risiko likuiditas baik langsung maupun tidak langsung pada neracamaupun off balance sheet. Atas hasil identifikasi tersebut Bank melakukan pengukuran melalui proyeksi arus kas,maturity profile, stress testing dan rasio likuiditas.Menyesuaikan jangka waktu sumber dan penggunaan dana.Mengoptimalkan fungsi ALCO dan Treasury.

Menjaga hubungan baik dengan sumber pendanaan dan pemegang dana dominan.Melaksanakan ALMA sesuai dengan ketentuan.

Melakukan stress test likuiditas secara berkala

Penetapan Credit risk tolerance berdasarkan risk appetite yang dituangkan dalam Kebijakan dan Penetapan LimitRisiko.Penetapan struktur organisasi yang secara jelas memisahkan antara fungsi pemutus, monitoring risiko kredit sertakejelasan tanggung jawab masing masing unit/pegawai.Penggunaan Teknologi Informasi yang memudahkan proses reporting guna monitoring risiko kredit dan earlywarning system.

Dengan tetap mengacu kepada Risk Management Framework, Manajemen Risiko Kredit secara singkat diuraikan

Risiko pasar yang terekspos di Bank Bengkulu adalah risiko tingkat suku bunga ketika variable pasar (kurs dan sukubunga) bergerak kearah yang berlawanan dengan instrument Bank. Dalam mengelola risiko atas pergerakan tingkatsuku bunga Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

Manajemen Risiko Likuiditas dilaksanakan untuk memastikan bahwa posisi likuiditas Bank tidak melanggarketentuan regulasi Bank Indonesia maupun ketentuan lain yang telah ditetapkan. Pengelolaan Risiko Likuiditasdilakukan dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, danmenjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuhtempo.

Penyusunan/penyempurnaan Kebijakan dan SOP perkreditan yang terdokumentasi dengan baik yangdisosialisasikan kepada seluruh unit kerja.

Hal utama yang dilakukan dalam mengelola Risiko Likuiditas adalah dengan :

Memelihara posisi secondary reserve.

Mengoptimalkan fungsi bagian supervisi dan monitoring kredit dalam penanganan dan penyelesaian kredit bermasalah.Mengoptimalkan fungsi Komite Kredit dalam memberikan rekomendasi terhadap usulan permohonan kredit.

Mengimplementasikan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam proses pemberian kredit dan melakukan pengkajian rancangan keputusan penyaluran kredit melalui fungsi kepatuhan.

Halaman 71

Page 189: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan)

Manajemen Risiko Operasional (Operational Risk)

a. Permasalahan pengendalian atau kontrol internal.b. Ketidakcukupan prosedur atau tidak berfungsinya proses internal.c. Kesalahan manusia dan fraud. d. Kegagalan sistem teknologi informasi.

• Menerapkan prosedur pemantauan dan pengawasan intern secara efektif. • Menyelenggarakan program pendidikan yang lengkap dan terpadu serta berkesinambungan bagi SDM• Mengadakan rotasi pegawai secara teratur sesuai dengan bidang keahlian.•

Manajemen Risiko Hukum (Legal Risk)

Manajemen Risiko Stratejik (Strategic Risk)

• Membandingkan hasil yang ingin dicapai (expected result) dengan hasil aktual.•

Bagian Hukum melaksanakan review secara berkala terhadap perjanjian dan kontrak kerjasama yang dilakukandengan counterparty bank untuk memastikan kekuatan pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian dan kontrak yang dimiliki oleh Bank.

Melakukan sosialisasi kepada seluruh unit kerja kantor pusat dan kantor cabang terhadap ketentuan, peraturan danperundang–undangan.

Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan

stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Hasil keputusan penetapan strategi

memiliki konsekuensi yang signifikan dalam jangka yang panjang. Dalam manajemen Risiko Stratejik, Bank

melakukan :

Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahanmanusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Secaraumum risiko operasional sulit untuk diidentifikasi, diukur dan dikendalikan, namun manajemen tetapmengupayakan suatu sistem manajemen risiko operasional, terutama terkait dengan risiko-risiko operasional yangdisebabkan oleh:

Dalam manajemen Risiko Operasional, Bank melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Untuk menghindari tuntutan

hukum dari pihak counterparty baik dari debitur maupun deposan, Bank melakukan hal-hal sebagai berikut :

Memperhatikan dan mematuhi semua ketentuan kerahasiaan data nasabah, terutama berkaitan dengan datainformasi keuangannasabah yang ada di Bank. Hal ini diperlukan agar Bank terhindar dari tuntutan hukum yangdapat diajukan oleh nasabah.

Melakukan updating BPP yang tidak sesuai lagi dengan kondisi operasional Bank dan melakukan sosialisasi bagiseluruh pegawai.

Mengambil tindakan yang tepat untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Memeriksa hal penting yang mendasari strategi bank dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness,Opportunity , dan Threat).

Halaman 72

Page 190: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33 Kerangka manajemen risiko (lanjutan)

Manajemen Risiko Kepatuhan (Compliance Risk)

Manajemen Risiko Reputasi (Reputation Risk)

• Menetapkan Pedoman Penyelesaian Pengaduan Nasabah (P3N).• •

34 Manajemen modal dan rasio kewajiban penyediaan modal minimum

Menjalin hubungan baik dengan media masa melalui penyelenggaraan jumpa pers pada saat event-event tertentudan pemberitaan edukatif yang memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat.

Bank secara aktif mengatur modal dasar untuk mencukupi risiko bawaan dalam bisnis. Kecukupan modal Bankdipantau dengan perhitungan dan analisa rasio-rasio yang dibentuk oleh Komite Basel dalam Supervisi Bank (BISrules/ratio) yang diadopsi oleh Bank.

Sesuai dengan PBI No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harusdihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan dan SE BI No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010tentang CAR Kredit Operasional.

Tujuan utama kebijakan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank telah memenuhipersyaratan modal yang diwajibkan dan memastikan Bank telah menjaga peringkat kredit yang kuat dan rasio modalyang sehat agar dapat mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai saham para pemegang saham. Pada 2012 Banktelah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan. Pemenuhan kewajiban tersebut digambarkan pada tabelberikut (tidak diaudit):

Dalam rangka melakukan mitigasi terhadap risiko kepatuhan, Satuan Kerja / Divisi Kepatuhan melakukancompliance review atas setiap rancangan kebijakan dan keputusan serta produk atau aktivitas baru dengan mengacupada peraturan dan ketentuan lain yang berlaku, terutama Peraturan Bank Indonesia.

Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholders yang bersumber dari persepsinegatif terhadap bank. Hal tersebut secara langsung dan tidak langsung dapat mengakibatkan bank menderitakerugian atau menghalangi bank untuk mendapatkan keuntungan.

Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter antara lain frekuensi keluhan dan

publikasi negatif serta pencapaian penyelesaian keluhan. Organisasi pendukung yang secara khusus menangani risiko

reputasi terdiri dari Unit Penyelesaian Pengaduan Nasabah di seluruh unit kerja kantor cabang.

Dalam upaya pengendalian risiko reputasi dapat berjalan efektif, Bank melakukan hal-hal sebagai berikut :

Mempublikasikan materi komunikasi seperti brosur dan pamflet yang menerangkan secara rinci produk dan

Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang timbul karena bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturandan ketentuan lain yang berlaku. Parameter digunakan dalam menilai risiko kepatuhan adalah tingkat kepatuhanbank dalam memenuhi peraturan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum(KPMM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan besarnya pinalti atau denda.

Halaman 73

Page 191: 2014 Annual Report - Bank Bengkulu

PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH BENGKULUCATATAN ATAS LAPORAN KUANGANTahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34 Manajemen modal dan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (lanjutan)

31 Des 2014 31 Des 2013Rp. Rp.

Aset tertimbang menurut risiko (ATMR):Dengan memperhitungkan risiko kredit 1.304.493 1.099.701 Dengan memperhitungkan risiko operasional 430.198 394.930 Dengan memperhitungkan risiko pasar - -

1.734.691 1.494.631

ModalModal inti 278.599 223.048Modal pelengkap 16.276 13.746

294.875 236.794

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk:- Risiko kredit dan Risiko operasional 17,00% 15,84%- Risiko kredit dan risiko pasar 22,60% 21,53%- Risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar 17,00% 15,84%

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia 8,00% 8,00%

35 Laba Per Lembar Saham

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Per

Lembar Saham Laba tahun berjalan per lembar saham dasar 109.228.958 5.023

Laba Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan Per

Lembar Saham Laba tahun berjalan per lembar saham dasar 103.259.688 5.392

36 Penyelesaian Laporan Keuangan

31 Desember 2014

Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan Keuangan Perusahaan yang diselesaikan dandisetujui untuk diterbitkan pada tanggal 29 Januari 2015.

19.151

21.748

Perhitungan laba tahun berjalan per lembar saham dasar adalah sebagai berikut :

Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar

31 Desember 2013

Halaman 74