2017 laporan kinerja diperpautkan rev 20180327 · rincian tugas, fungsi dan tata ... tabel iii. 32...
TRANSCRIPT
Laporan
Kinerja DINAS PERTANIAN PANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
2017
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2017
DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
i
Kata Pengantar
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terlaksananya semua tugas-tugas Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan
Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Tahun 2017 sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
selama tahun 2017.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja, dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan
capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2017.
Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 –
2021 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2016 – 2021. Menindaklanjuti RPJMD tersebut, maka disusunlah
Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bantul ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Nomor 046/DPPKP/Kep/Btl/X/2017.
Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah banyak
membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja
yang belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai
sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan
efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen
keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
ii
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan
Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Tahun 2017.
Bantul, Februari 2018
Kepala,
Ir. Pulung Haryadi, M.Sc Pembina Utama Muda, IV/c
NIP. 19640819 199003 1010
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
iii
Ikht isar Eksekut i f
Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik,
dimana instansi pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan
pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari
skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan
kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan
Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
tahun 2017 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan
mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul.
Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul tahun 2017 telah
berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016–2021. Menindaklanjuti hal tersebut,
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan telah menetapkan Rencana
Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Nomor 046/DPPKP/Kep/Btl/X/2017.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bantul.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
iv
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan
Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan .
Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang
cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :
a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan
dan perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan
dan perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan,
serta kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;
dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan
mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran
pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul yang telah mendapatkan bimbingan dan arahan dari
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 10 (sepuluh) IKU,
disimpulkan bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-
rata capaian sebesar 162,08%. Iku tersebut adalah :
1. Ketersediaan Energi
2. Ketersediaan Protein
3. Skor Pola Pangan Harapan
4. Produksi tanaman pangan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
v
5. Produksi tanaman hortikultura
6. Produksi tanaman perkebunan
7. Produksi daging
8. Produksi perikanan
9. Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani
(kelompok)
10. Nilai Tukar Petani (NTP)
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan
Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang
akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik
untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
vii
Daftar Is i
Kata Pengantar ............................................................................................ i Ikhtisar Eksekutif .......................................................................................... iii Daftar Isi ....................................................................................................... vii Daftar Tabel ................................................................................................. ix Daftar Gambar ............................................................................................. xi Bab I Pendahuluan ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Pembentukan OPD .......................................................................... 1 C. Susunan Organisasi ........................................................................ 2 D. Keragaman SDM ............................................................................. 7 E. Isu Strategis .................................................................................... 10
Bab II Perencanaan Kinerja ....................................................................... 13 A. Rencana Strategis ........................................................................... 13
1. Visi dan Misi .............................................................................. 14 2. Tujuan dan Sasaran .................................................................. 15 3. Kebijakan, Strategi dan Program .............................................. 16
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 ................................................ 22 C. Program untuk Pencapaian Sasaran ............................................... 25
Bab III Akuntabilitas Kinerja ........................................................................ 27 A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ................................. 28 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ............................................ 29
1. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan Secara Berkelanjutan ................................................................ 30
2. Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani ........................................................................................... 40
3. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan ................................................................................ 53
4. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan.............................. 63 5. Sasaran Meningkatkan Kualitas Kelompok Tani ....................... 71 6. Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian
dan Perikanan ........................................................................... 73 C. Akuntabilitas Anggaran .................................................................... 76 D. Efisiensi Sumber Daya .................................................................... 80 E. Kinerja Lain-lain ............................................................................... 82
Bab IV Penutup ........................................................................................... 85
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
ix
Daftar Tabel
Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin ................................... 8 Tabel II. 1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Bantul dengan Renstra
SKPD. ..................................................................................... 14 Tabel II. 2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ............................. 16 Tabel II. 3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan ......................................................................... 17 Tabel II. 4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ...................... 21 Tabel II. 5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2017 .................. 25 Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ................................................... 28 Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ........................ 29 Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya
Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan . 30 Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di
Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017 ..................................... 34 Tabel III. 5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2011-2017 ................................ 35 Tabel III. 6 Data Penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Beras
Pemerintah Kabupaten Bantul ................................................ 37 Tabel III. 7 Daftar Gapoktan Pelaksana Program LDPM .......................... 38 Tabel III. 8 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan
Diversifikasi Usaha Tani .......................................................... 41 Tabel III. 9 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Tanaman Pangan Tahun 2015- 2017 ..................................... 42 Tabel III. 10 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2017 ........................... 43 Tabel III. 11 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi ................................. 43 Tabel III. 12 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman
Hortikultura Tahun 2015-2016 ............................................... 46 Tabel III. 13 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman
Perkebunan Tahun 2015-2016 .............................................. 47 Tabel III. 14 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya
Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan .................. 53 Tabel III. 15 Populasi Ternak Besar Tahun 2016-2017 ............................... 59 Tabel III. 16 Populasi Ternak Unggas Tahun 2015-2017 ............................ 60 Tabel III. 17 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2015-2017 ............. 61 Tabel III. 18 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya
Produksi Perikanan ................................................................. 63 Tabel III. 19 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun
2015-2017 ............................................................................... 65 Tabel III. 20 Lokasi Penebaran Benih Ikan Tahun 2017 ............................. 67 Tabel III. 21 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2015-2017 ..................... 68 Tabel III. 22 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran
Meningkatnya Produksi Perikanan .......................................... 70 Tabel III. 23 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya
Kualitas Kelompok Tani .......................................................... 72 Tabel III. 24. Data Peningkatan Kelas Kelompok Tani Tahun 2017 ............. 73
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
x
Tabel III. 25 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan .............. 74
Tabel III. 26 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran Strategis .................................................................... 76
Tabel III. 27 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2016 78 Tabel III. 28 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017 ...................... 80 Tabel III. 29 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ........ 81 Tabel III. 30 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ....................................... 82 Tabel III. 31 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2017 ......... 83 Tabel III. 32 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM
Tahun 2017 ........................................................................... 84 Tabel III. 33 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu
Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan ................................... 84
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
xi
Daftar Gambar
Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul .............................................. 4
Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 8 Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........... 9 Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan ..................... 10 Gambar III. 1 Ketersediaan Energi Tahun 2013-2017 .............................. 32 Gambar III. 2 Ketersediaan Protein Tahun 2013-2017 ............................. 33 Gambar III. 3 Kepala UPT Balai Benih Pertanian dan Inovasi
SIPERKASA pada Pameran Inovasi di Lembaga Administrasi Negara ........................................................... 44
Gambar III. 4 Panen Jagung Bersama Bupati Bantul di Bulak Derman, Sumbermulyo, Bambanglipuro ............................................ 45
Gambar III. 5 Salah Satu Lokasi Pembangunan Embung di Kelompok Tani Ngudi Luwih, Cengkehan, Wukirsari, Imogiri .............. 50
Gambar III. 6 Dokter Hewan Melakukan Pelayanan Kesehatan Hewan ... 54 Gambar III. 7 Grafik Kasus AI Terlapor Kabupaten Bantul Tahun 2015-
2017 .................................................................................... 57 Gambar III. 8 Launching Inseminasi Buatan oleh Direktur Peternakan
dan Kesehatan Hewan dan Bupati Bantul Dalam Rangka Gebyar Upsus Siwab .......................................................... 58
Gambar III. 9 Ternak Kambing Unggul pada Kontes Ternak .................... 60 Gambar III. 10 Aktivitas Pelelangan Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 66 Gambar III. 11 Bupati Bantul melakukan penebaran benih ikan di sungai
di wilayah Cabean, Panggunharjo, Sewon ......................... 68 Gambar III. 12 Penyerahan bantuan kapal secara simbolis oleh Direktur
Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan 69 Gambar III. 13 Suasana Pasar Tani di Halaman Kantor Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan ........................................ 75
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
1
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
Laporan Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan
dalam menjalankan proses pembangunan, baik untuk keberhasilan maupun
kegagalan pelaksanaannya. Laporan kinerja ini juga merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi, memberikan informasi kinerja
yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dicapai dan
sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerjanya.
Selain keberhasilan instansi dilihat dari anggaran pemerintah yang
terserap 100% maka saat ini pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan)
juga berdasarkan pada pencapaian target kinerja yang tertera pada Dokumen
Penetapan Kinerja dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bantul. Tahun 2017 merupakan tahun kedua dalam
upaya pencapaian tujuan dan sasaran Renstra 2016-2021. Pencapaian visi,
misi, tujuan, dan sasaran tersebut dijabarkan dalam 16 program 43 kegiatan
pada tahun 2017 ini. Pengukuran pencapaian target kinerja ini dilakukan
dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja setiap indikator
dalam pencapaian sasaran instansi.
Keberhasilan, permasalahan dan solusi menjadi sumber untuk perbaikan
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang.
Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses evaluasi menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah
untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.
B. Pembentukan OPD
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
2
Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul No. 115
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan
Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan.
Tugas pokok Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan adalah
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi yang cukup
luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :
a. perumusan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian, pangan, serta kelautan dan
perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian, pangan, serta
kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
C. Susunan Organisasi
Struktur organisasi pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul sesuai Peraturan Bupati Bantul No. 115 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Dinas Pertanian Pangan Kelautan Dan Perikanan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri atas :
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Program Keuangan dan Aset.
3. Bidang Ketahanan Pangan, terdiri atas :
- Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
- Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan;
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
3
- Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.
4. Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan, terdiri atas :
- Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan;
- Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan
- Seksi Penyuluhan
5. Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan terdiri atas :
- Seksi Perbenihan dan Perlindungan;
- Seksi Produksi;
- Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas :
- Seksi Perbibitan dan Produksi;
- Seksi Kesehatan Hewan;
- Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran.
7. Bidang Kelautan dan Perikanan
- Seksi Pengembangan Usaha dan Kelembagaan Perikanan
- Seksi Pengendalian Perikanan dan Sarana Prasarana Perikanan
Tangkap
- Seksi Perikanan Budidaya
8. Unit Pelaksana Teknis
- UPT Pengolahan Pupuk Organik
- UPT Pusat Kesehatan Hewan
- UPT Balai Benih Pertanian
- UPT Rumah Pemotongan Hewan / Unggas
- UPT Balai Benih Ikan
9. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Gambar II.1 berikut ini:
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
4
Gambar I. 1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
Rincian Tugas Pokok dan fungsi organisasi di Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati
Bantul Nomor 115 Tahun 2016 tentang Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan
Dan Perikanan Kabupaten Bantul. Uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu
eselon di bawah Kepala Dinas, sebagai berikut:
a. Sekretariat, mempunyai tugas:
‐ penyusunan rencana kerja Sekretariat;
‐ perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
‐ pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat, kearsipan, dan
dokumentasi;
‐ pengelolaan barang milik daerah;
‐ pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
5
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat; dan
‐ pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Bidang Ketahanan Pangan, mempunyai tugas:
‐ penyusunan rencana kerja Bidang;
‐ perumusan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan,
distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi
dan keamanan pangan;
‐ pelaksanaan kebijakan bidang ketersediaan pangan, kerawanan pangan,
distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman konsumsi
dan keamanan pangan;
‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang ketersediaan pangan,
kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang ketersediaan
pangan, kerawanan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,
penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Bidang Prasarana, Sarana, dan Penyuluhan, mempunyai tugas:
‐ penyusunan rencana kerja Bidang;
‐ perumusan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;
‐ pelaksanaan kebijakan bidang prasarana, sarana dan penyuluhan;
‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang prasarana, sarana dan
penyuluhan;
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
6
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang prasarana,
sarana dan penyuluhan;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
d. Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan, mempunyai tugas:
‐ penyusunan rencana kerja Bidang;
‐ perumusan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,
serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan
perkebunan;
‐ pelaksanaan kebijakan bidang perbenihan dan perlindungan, produksi,
serta pengolahan dan pemasaran tanaman pangan, holtikultura, dan
perkebunan;
‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbenihan dan
perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman
pangan, holtikultura, dan perkebunan;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbenihan dan
perlindungan, produksi, serta pengolahan dan pemasaran tanaman
pangan, holtikultura, dan perkebunan;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
e. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, mempunyai tugas:
‐ penyusunan rencana kerja Bidang;
‐ perumusan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan hewan,
kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
‐ pelaksanaan kebijakan bidang perbibitan dan produksi, kesehatan
hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
7
‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang perbibitan dan
produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang perbibitan dan
produksi, kesehatan hewan, kesmavet, pengolahan dan pemasaran;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
f. Bidang Kelautan dan Perikanan, mempunyai tugas:
‐ penyusunan rencana kerja Bidang;
‐ perumusan kebijakan bidang pengembangan usaha dan kelembagaan
perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan
tangkap, serta perikanan budidaya;
‐ pelaksanaan kebijakan bidang pengembangan usaha dan kelembagaan
perikanan, pengendalian perikanan dan sarana prasarana perikanan
tangkap, serta perikanan budidaya;
‐ pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pengembangan usaha
dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan sarana
prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang pengembangan
usaha dan kelembagaan perikanan, pengendalian perikanan dan
sarana prasarana perikanan tangkap, serta perikanan budidaya;
‐ pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan fungsi
Bidang; dan
‐ pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
D. Keragaman SDM
Kualitas dan kuantitas SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu
organisasi. Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan urusan Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Tabel I.1
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
8
Tabel I. 1 Data Pegawai Berdasar Jenis Kelamin
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Proporsi pegawai berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar
I.2 berikut ini.
Gambar I. 2 Perbandingan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Sebaran pegawai apabila dianalisis berdasarkan usia dapat dilihat pada
Tabel I.2.
Tabel I. 2 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Usia
No Usia Pegawai
Jumlah
1 ≤ 25 tahun 0
2 26 tahun - 35 tahun 34
3 36 tahun - 45 tahun 55
4 46 tahun - 56 tahun 95
5 > 56 tahun 40
Total 224
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Kualitas SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam suatu
organisasi. Ukuran dalam melihat kualitas SDM salah satunya dengan
menggunakan data pendidikan formal pegawai. Keadaan pegawai di
lingkungan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
berdasar pendidikan dapat dilihat pada Tabel I.3.
No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-Laki 145 2 Perempuan 79
Total 224
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
9
Tabel I. 3 Perkembangan Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 Magister 29 2 Sarjana 107 3 Diploma 16 4 SLTA 67 5 SLTP 2 6 Sekolah Dasar 3
Total 224
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Kualitas SDM yang diukur dengan indikator tingkat pendidikan formal di
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
menunjukkan hasil yang positif. Pegawai berpendidikan magister sebesar
10,29% dan untuk pegawai berpendidikan sarjana sebesar 48,97%.
Peningkatan kualitas pegawai terus dilakukan dengan memberikan kesempatan
dan dorongan untuk melanjutkan pendidikan melalui mekanisme ijin belajar
maupun tugas belajar. Gambar I.3 dapat memberikan gambaran yang lebih
mudah dalam melihat kualitas SDM di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dari sisi tingkat pendidikan.
Gambar I. 3 Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dilihat dari golongan, pada tahun 2017 pegawai di Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebagian besar merupakan
pegawai dengan golongan III, yaitu sebesar 56,36%. Indikator karir pegawai
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
10
adalah golongan kepangkatan. Perkembangan komposisi pegawai berdasarkan
golongan dapat dilihat pada Tabel I.4.
Tabel I. 4 Keadaan Pegawai Berdasar Golongan
No Golongan Jumlah Pegawai 1 Golongan I 2 2 Golongan II 42 3 Golongan III 145 4 Golongan IV 35
Total 224 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Gambar I.4 memperlihatkan keadaan pegawai berdasarkan golongan.
Gambar I. 4 Perkembangan Pegawai Berdasar Golongan
E. Isu Strategis
Pembangunan sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Bantul
tidak dapat dilepaskan dari isu strategis baik itu yang bersifat lokal, regional,
nasional, dan internasional. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis
adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian
yang lebih besar atau sebaliknya, apabila tidak dimanfaatkan akan
menghilangkan peluang di masa mendatang. Identifikasi isu strategis di sektor
pertanian dan perikanan akan memberikan panduan dalam penyusunan
perencanaan pembangunan yang tanggap terhadap perubahan atau dinamika
lokal, regional, nasional, dan internasional. Hasil identifikasi isu strategis sektor
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
11
perikanan dalam penyusunan dokumen perencanaan ini dapat dilihar pada
Tabel I.5.
Isu Strategis Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
‐ Aspek keamanan pangan (food safety) merupakan hal utama dalam penyediaan pangan
‐ Meningkatnya permintaan produk pangan dunia
‐ Pengembangan sistem produksi pangan berkelanjutan
‐ Kecukupan Benih dan Bibit ‐ Modernisasi Pertanian ‐ Ketahanan, Kemandirian, dan
Kedaulatan Pangan
‐ Program Jogja benih yang dicanangkan Gubernur DIY
‐ Paradikma pengembangan wilayah dengan basis “Among Tani Dagang Layar”
‐ Alih fungsi lahan pertanian
Belum seimbangnya permintaan dan penawaran pangan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
13
Bab I I Perencanaan Kinerja
A. Rencana Strategis
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh isntansi agar
pendekatan perencanaan strategis ini jelas dan sinergis, selaras dengan visi,
misi, potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan
akuntablitas kinerjanya. Pada prinsipnya, Perencanaan Strategis Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
merupakan bagian integral dan atau pelaksanaan dari Kebijaksanaan dan
Program Pemerintah Kabupaten Bantul dan merupakan landasan serta
pedoman bagi seluruh pelaksana pada jajaran aparat Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul dalam melaksanakan tugas-tugas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
Dengan demikian, Perencanaan Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 ini
dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijaksanaan operasional bagi
seluruh aparat Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dalam
melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan
peran, tugas pokok dan sasaran pembangunan kelautan dan perikanan serta
tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Disamping itu juga dimaksudkan
untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil
yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang.
Keterkaitan RPJMD Kabupaten Bantul dengan Renstra Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah pada Misi 2 dan 3
dalam RPJMD. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel II.1.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
14
Tabel II. 1 Keterkaitan RPJMD Kabupaten Bantul dengan Renstra SKPD.
RPJMD Kabupaten Bantul RENSTRA OPD
Misi Sasaran Strategi Sasaran
Misi 2 :
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas, Terampil Dan Berkepribadian Luhur
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi
Peningkatan cakupan pangan dan kualitas gizi yang berimbang
Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Misi 3 :
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat
Akselerasi pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat
Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Terpenuhinya kebutuhan perikanan masyarakat
Peningkatan produksi perikanan
Meningkatnya Produksi Perikanan
Terwujudnyaperekonomiandaerahyangberkualitas
Peningkatan daya saing produk daerah
Meningkatnya kualitas kelompok tani
Turunnya jumlah masyarakat kurang mampu
Pengurangan beban hidup warga kurang mampu
Meningkatnya kesejahteraan petani
Sumber : Renstra Diperpautkan 2016-2021
1. Visi dan Misi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan
yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan yaitu :
Misi 1
Meningkatkan Ketersediaan, Keragaman, dan Keterjangkauan Pangan Secara Berkelanjutan
Misi 2
Meningkatkan Daya Saing Usaha Pertanian dan Perikanan
VISI : “Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan
Masyarakat Pertanian dan Perikanan”
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
15
Berdaulat artinya mampu secara mandiri menentukan kebijakan pangan
yang menjamin hak atas pangan bagi masyarakat dan memberikan hak bagi
masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi
sumber daya lokal dengan tetap memperhatikan petani, nelayan dan
keluarganya dapat hidup layak dari lahan dan usaha yang digelutinya.
Mengacu pada tugas dan fungsi yang telah diamanatkan, Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul memiliki misi
yang harus dielaksanakan. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau
dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah
ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi
dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan
dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan negara.
2. Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan
dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Sub bab ini menjelaskan keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul seperti
terlihat pada Tabel II.2.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
16
Tabel II. 2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan
Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran/
IKU 1. Meningkatkan
Ketersediaan, Keragaman, dan Keterjangkauan Pangan Secara Berkelanjutan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan
Peningkatan cakupan pangan dan kualitas gizi yang berimbang
Ketersediaan Energi
Ketersediaan Protein
Skor Pola Pangan Harapan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya produk pertanian
Produksi tanaman pangan
Produksi tanaman hortikultura
Produksi tanaman perkebunan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Produksi daging
Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan
Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian dan perikanan
Meningkatkan kualitas kelompok tani
Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
2. Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pertanian dan Perikanan
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Meningkatkan kesejahteraan petani
Nilai Tukar Petani
3. Kebijakan, Strategi dan Program
Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam
rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran,
penyusunan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian
penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan
program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sementara,
kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah
untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan merumuskan strategi dan arah kebijakan perencanaan
pembangunan daerah secara komprehensif untuk mencapai tujuan dan
sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna),
seperti pada Tabel II.3 berikut.
17
LAPORANKINERJADINASPER
TANIANPA
N.GANKELAUTANDANPER
IKANANTAHUN2017
Tabel II. 3 Strategi dan Kebijakan Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Misi 1 : Meningkatkan Ketersediaan, Keragaman, dan Keterjangkauan Pangan Secara Berkelanjutan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan
Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya pertanian, peternakan dan perikanan
‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian peternakan dan pertanian
Peningkatan sarana dan prasarana pertanian, peternakan dan perikanan
‐ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPT
‐ Peningkatan sarana dan prasarana Penerapan sistem produksi pertanian peternakan
dan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
‐ Peningkatan teknologi produksi pertanian dari hulu sampai hilir
Peningkatan distribusi dan cadangan pangan masyarakat
‐ Peningkatan produksi pertanian peternakan dan perikanan
‐ Peningkatan distribusi dan pengawasan harga pangan pokok
Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani
Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya pertanian
‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian dan pertanian
Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan
‐ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPT
‐ Peningkatan sarana dan prasarana Penerapan sistem produksi pertanian yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan ‐ Peningkatan teknologi produksi pertanian dari
hulu sampai hilir
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya pertanian dan perikanan.
‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian dan pertanian
Peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan
‐ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPT
‐ Peningkatan sarana dan prasarana Penerapan sistem produksi peternakan yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan ‐ Peningkatan teknologi produksi peternakan dari
hulu sampai hilir
Meningkatnya Produksi Perikanan Pengembangan dan optimalisasi kawasan khusus budidaya perikanan.
‐ Optimalisasi dan Penataan kawasan budidaya pertanian dan pertanian
Peningkatan sarana dan prasarana perikanan ‐ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan UPT
‐ Peningkatan sarana dan prasarana
18
LAPORANKINERJADINASPER
TANIANPA
N.GANKELAUTANDANPER
IKANANTAHUN2017
Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Penerapan sistem produksi perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
‐ Sosialisasi dan penerapan CPIB dan CBIB dalam sistem perbenihan dan budidaya ikan.
‐ Penerapan Sistem Rantai Dingin (SRD) dalam penanganan hasil perikanan.
Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan pertanian dan perikanan
Meningkatkan kualitas kelompok tani Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga teknis pertanian dan perikanan
‐ Mengikutsertakan/mengirim personil dalam kegiatan peningkatan kapasitas aparatur seperti diklat, magang, pelatihan, dll.
‐ Mengajukan penambahan aparatur teknis pertanian dan perikanan.
‐ Optimalisasi peran penyuluh perikanan Meningkatkan peran kelembagaan pelaku usaha
pertanian dan perikanan. ‐ Peningkatan kapasitas kelembagaan pelaku
usaha. ‐ Pendampingan dan apresiasi kelembagaan
pelaku usaha. Peningkatan kualitas dan produktivitas pelaku
usaha pertanian dan perikanan ‐ Penumbuhan pelaku usaha baru di bidang
pertanian dan perikanan. ‐ Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha
pertanian dan perikanan. Pengawasan dan pengendalian hama dan
penyakit ‐ Sosialisasi sistem manajemen hama dan penyakit ‐ Pelaksanaan pemantauan, pencegahan, deteksi
dini dan penanganan hama dan penyakit Misi 2 : Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha Pertanian dan Perikanan
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Optimalisasi pemasaran produk pertanian dan perikanan
‐ Fasilitasi promosi usaha pertanian dan perikanan melalui pameran, media luar ruang dan media massa.
‐ Membangun dan meningkatkan jejaring pemasaran.
Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga teknis pertanian dan perikanan
‐ Mengikutsertakan/mengirim personil dalam kegiatan peningkatan kapasitas aparatur seperti diklat, magang, pelatihan, dll.
‐ Mengajukan penambahan aparatur teknis pertanian dan perikanan.
‐ Optimalisasi peran penyuluh pertanian dan perikanan.
Peningkatan kualitas dan produktivitas pelaku usaha pengolahan hasil pertanian dan perikanan
‐ Penumbuhan pelaku usaha baru di bidang pengolahan dan pemasaran produk hasil
19
LAPORANKINERJADINASPER
TANIANPA
N.GANKELAUTANDANPER
IKANANTAHUN2017
Visi : Terwujudnya Kedaulatan Pangan Menuju Kesejahteraan Masyarakat Pertanian Dan Perikanan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
pertanian dan perikanan. ‐ Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha
pengolahan dan pemasaran produk hasil pertanian dan perikanan.
Meningkatkan peran kelembagaan pelaku usaha pengolahan hasil pertanian dan perikanan.
‐ Peningkatan kapasitas kelembagaan pelaku usaha
‐ Pendampingan dan apresiasi kelembagaan pelaku.
Penerapan sistem produksi pertanian dan perikanan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan
‐ Sosialisasi dan penerapan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
20
Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka
dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang
dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan
dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program pengembangan data/informasi
5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
6. Program pengembangan budidaya perikanan
7. Program pengembangan perikanan tangkap
8. Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
9. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
10. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
11. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
12. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
13. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
14. Program peningkatan produksi hasil peternakan
15. Program peningkatan produksi peternakan
16. Program Pengelolaan Barang Daerah
Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas
kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dalam mencapai tujuan dan
merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai
penjabaran tugas dan fungsi organisasi.
Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan
untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Sasaran strategis
dan IKU disajikan pada Tabel II.4.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
21
Tabel II. 4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Ketersediaan Energi
Ketersediaan Protein
Skor Pola Pangan Harapan
2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani Produksi tanaman pangan
Produksi tanaman hortikultura
Produksi tanaman perkebunan
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Produksi daging
4 Meningkatnya produksi perikanan Produksi perikanan
5 Meningkatkan kualitas kelompok tani Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
6 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Nilai Tukar Petani (NTP)
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
22
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017
Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja
Utama (IKU) dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 yang disusun
sesuai dengan Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Tahun 2016 – 2021.
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan melakukan cascade
down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi
indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi
indikator kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada
https://esakip.bantulkab.go.id.
Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta
target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2017 dilakukan dengan
mengacu kepada RPJMD, Renstra, Renja 2017, IKU dan APBD. Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah menetapkan
PK Tahun 2017 sebagai berikut :
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
23
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
24
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
25
C. Program untuk Pencapaian Sasaran
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang
telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian
dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program
prioritas Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan. Adapun program-
program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2017 tercantum pada
Tabel II.5.
Tabel II. 5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2017
No Sasaran Strategis Program Pendukung
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Program peningkatan produksi peternakan
Program peningkatan produksi hasil peternakan
4 Meningkatnya produksi perikanan Program pengembangan budidaya perikanan
Program pengembangan perikanan tangkap
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
5 Meningkatkan kualitas kelompok tani Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
6 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
27
Bab I I I Akuntabi l i tas Kiner ja
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa
fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan
program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen
pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan,
di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang
dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil
maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana
salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana
sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam
penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh
masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang
dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman
kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas
Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria
yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel IV. 1
berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang juga digunakan dalam
penyusunan Laporan Kinerja ini.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
28
Tabel III. 1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1 ≥ 90,1 Sangat Tinggi
2 75,1 ≤ 90 Tinggi
3 65,1 ≤ 75 Sedang
4 50,1 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010
A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
Secara umum Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi
kinerja.
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul Tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel III.2.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
29
Tabel III. 2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
No Indikator Kinerja Utama 2017
Target Realisasi %
Realisasi 1 Ketersediaan Energi 3.080 2.993 97,18 2 Ketersediaan Protein 72,2 78,36 108,53 3 Skor Pola Pangan Harapan 93 90,8 97,63 4 Produksi tanaman pangan 231.325,42 215.867 93,32 5 Produksi tanaman hortikultura 6.485,83 32.551,49 501,896 Produksi tanaman perkebunan 14.466,8 14.490,7 99,977 Produksi daging 14.298,356 17.884,546 125,088 Produksi perikanan 12.595 12.192,59 102.529 Peningkatan Kemampuan Kelembagaan
Kelas Kelompok Tani (kelompok) 29 68 234,48
10 Nilai Tukar Petani (NTP) 101,4 102,1 100,69Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 10 (sepuluh) indikator
kinerja utama Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bantul Tahun 2017, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria
Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 162,08%.
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja diperoleh dari hasil pengukuran
kinerja kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran. Beberapa sasaran
dapat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang saling terkait untuk
mencapai sasaran tersebut. Hasil analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun
2017 Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan dapat dijelaskan
sebagai berikut :
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
30
1. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan Secara Berkelanjutan
Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam mewujudkan
ketahanan pangan. Penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pangan bagi masyarakat, rumah tangga, dan perseorangan secara
berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan
meningkatkan kuantitas serta kualitas konsumsi pangan, diperlukan target
pencapaian angka ketersediaan pangan per kapita per tahun sesuai dengan
angka kecukupan gizinya. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) X
tahun 2014 merekomendasikan kriteria ketersediaan pangan ditetapkan
minimal 2.400 kkal/kapita/hari untuk energi dan minimal 63gram/kapita/hari
untuk protein.
Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan telah menetapkan indikator ketersediaan energi dan protein dalam
perencanaan pembangunan yang dituangkan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupen Bantul Tahun 2016-2021 yang diturunkan
ke dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
2016-2021. Indikator ini merupakan indikator pada sasaran meningkatnya
ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan.
Rencana dan realisasi capaian indikator sasaran meningkatnya
ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan seperti terlihat pada
Tabel III.3.
Tabel III. 3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan dan Keragaman Pangan secara Berkelanjutan
No Indikator Kinerja
Utama Capaian
2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017
terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1. Ketersediaan Energi 3.079 3.080 2.993 97,18 3.100 96,55
2. Ketersediaan Protein 75 72,2 78,36 108,53 73 107,34
3. Skor Pola Pangan Harapan
92,60 93 90,8 97,63 93,50 97,11
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
31
Tingkat ketersediaan energi Kabupaten Bantul pada tahun 2017 sebesar
2.993 kilo kalori per kapita per hari dari target tahun 2017 sebesar 3.080 kilo
kalori per kapita per hari atau pencapaian sebesar 97,18% Sementara itu,
ketersediaan protein pada tahun 2017 sebesar 78,36 gram per kapita per hari
dari target tahun 2017 sebesar 72,2 gram per kapita per hari atau pencapaian
sebesar 108,53%. Skor pola pangan harapan pada tahun 2017 sebesar 90,8
dari target sebesar 93 atau mencapai 97,63%. Perlu peningkatan konsumsi
sayur, buah, umbi-umbian, minyak, dan lemak agar skor PPH meningkat. Skor
PPH semakin mendekati angka 100 menunjukkan bahwa pola konsumsi
pangan masyarakat semakin beragam.
Tabel III.3 menunjukkan bahwa ketiga indikator (ketersediaan energi,
ketersediaan protein dan Skor PPH) memiliki kinerja Sangat Tinggi, meskipun
jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, dua IKU mengalami penurunan.
IKU ketersediaan energi turun sebesar 2,79% dari 3.079 pada tahun 2016
menjadi 2.993 kilo kalori per kapita per hari pada tahun 2017, IKU skor PPH
turun 1,94% dari 92,6 pada tahun 2016 menjadi 90,8 pada tahun 2017.
Sedangkan IKU ketersediaan protein mengalami kenaikan sebesar 4,48% dari
75 pada tahun 2016 menjadi 78,36 kilo kalori per kapita per hari pada tahun
2017.
Evaluasi dan capaian masing-masing indikator pada sasaran
meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
diuraian lebih lanjut sebagai berikut :
a). Ketersediaan Energi
Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Energi pada tahun 2017
sebesar 2.993 kilo kalori per kapita per hari belum mencapai target yang
ditetapkan. Meskipun demikian, pencapaian ini sudah melebihi standar yang
ditetapkan yaitu 2.400 kilo kalori per kapita per hari. Pencapaian ini
menunjukkan kinerja yang sangat baik untuk indikator ini. Sedangkan bila
dilihat dalam kaitannya dengan target akhir kinerja periode Renstra,
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
32
pencapaian ini telah mencapai 96,55 % dari rencana akhir Renstra tahun 2021.
Ketersediaan energi pada tahun 2013-2017 seperti terlihat pada Gambar III.1.
2.850
2.900
2.950
3.000
3.050
3.100
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Ketersediaan Energi Kabupaten Bantul Tahun 2013 - 2017
Gambar III. 1 Ketersediaan Energi Tahun 2013-2017
Walaupun ketersediaan energi sudah di atas dari standar Nasional,
namun ketersediaan per kapita per hari untuk beberapa jenis bahan makanan
seperti susu, ikan, buah-buahan masih perlu ditingkatkan. Sementara ini untuk
jenis bahan makanan susu hanya susu sapi, padahal susu kambing juga ada
dan perlu dihitung. Untuk jenis bahan makanan buah-buahan, telur, dan ikan
dapat ditingkatkan melalui optimalisasi peningkatan pekarangan sesuai dengan
Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2015 tentang Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Instruksi Bupati Bantul Nomor 3
Tahun 2012 tentang Optimalisasi pemanfaatan Pekarangan.
b). Ketersediaan Protein
Realisasi pencapaian Indikator Ketersediaan Protein pada tahun 2017
sebesar 78,36 gram per kapita per hari telah melebihi target (108,53%) dari
target 72,2 gram per kapita per hari. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang
sangat baik untuk indikator ini. Sedangkan bila dilihat dalam kaitannya
dengan target akhir kinerja periode Renstra, pencapaian ini telah mencapai
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
33
107,34% dari target akhir Renstra sebesar 73 gram per kapita per hari.
Ketersediaan protein pada tahun 2013-2017 seperti terlihat pada Gambar III.2.
0
20
40
60
80
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Ketersediaan Protein Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017
Nabati
Hewani
Total
Gambar III. 2 Ketersediaan Protein Tahun 2013-2017
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
c). Skor Pola Pangan Harapan
Tingkat ketersediaan pangan selain dilihat dari kecukupan gizinya, baik
energi dan protein, juga dinilai dari sisi keberagaman ketersediaan gizi
berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). PPH tingkat ketersediaan dihitung
berdasarkan ketersediaan energi Neraca Bahan Makanan (NBM).
Keberagaman ketersediaan pangan akan mendukung pencapaian
keberagaman konsumsi pangan sehingga dapat dicapai sasaran konsumsi
pangan yang diharapkan.
Realisasi pencapaian indikator Pengukuran terhadap capaian kinerja
untuk indikator kinerja ini menunjukkan bahwa capaian kinerjanya Sangat
Tinggi meski hanya mencapai 97,63% dari target yang dirumuskan.
Pencapaian ini juga mencapai 97,11% dari rencana target kinerja RPJMD
pada tahun 2021 yaitu skor PPH sebesar 93,5. Perkembangan Skor PPH
Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017 dapat dilihat pada Tabel III.4.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
34
Tabel III. 4 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017
No. Kelompok Pangan Skor Pola Pangan Harapan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 21,7
2 Umbi-umbian 2,1 1,5 1,6 1,5 1,7
3 Pangan hewani 20,8 24,0 24,0 24,0 24,0
4 Minyak dan lemak 2,4 1,2 1,2 2,8 3,1
5 Buah/biji berlemak 0,8 1,0 1,0 0,7 0,9
6 Kacang-kacangan 10,0 10,0 10,2 10,0 10,0
7 Gula 2,1 1,1 1,1 1,1 1,4
8 Sayur dan buah 29,0 29,0 29,0 27,5 28,1
9 Lain-lain - - - - -
Total 92,1 92,8 93,10 92,6 90,8
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Hasil skor PPH tahun 2017 sebesar 90,8 menurun sebesar 1,94%
dibandingkan tahun 2016 sebesar 92,6. Penurunan ini disebabkan karena
kurangnya konsumsi kelompok bahan pangan padi-padian, umbi-umbian,
minyak dan lemak, buah/biji berminyak, gula serta sayur dan buah, serta
kurangnya penerapan pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman (B2SA) di masyarakat.
Pola Pangan Harapan (PPH) DIY pada tahun 2017 sebesar 88,5
(angka sementara), sedangkan di tingkat Nasional sebesar 85,24 (angka
sementara). Capaian PPH di Kabupaten Bantul termasuk sangat baik
dibanding capaian PPH di tingkat Provinsi maupun Nasional atau 4,63% diatas
capaian PPH Provinsi DIY dan 8,63% diatas capaian PPH Nasional.
Untuk mewujudkan pencapaian indikator kinerja pada sasaran
meningkatnya ketersediaan dan keberagaman pangan secara berkelanjutan ini,
dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan 6 Kegiatan
yaitu :
1. Penanganan Daerah Rawan Pangan
Output kegiatan ini adalah terbinanya desa mandiri pangan sebanyak 21 desa
mandiri pangan. Dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan di daerah
rawan pangan, dilakukan intervensi dengan kegiatan desa mandiri pangan
untuk meningkatkan usaha produktif yang dikelola kelompok afinitas dan
masyarakat. Lokasi desa mandiri pangan pada tahun 2017 sebanyak 21 desa
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
35
dan semuanya dalam tahap exit program. Dalam kejuaraan Lomba Desa
Mandiri Pangan Tingkat DIY, perwakilan dari Kabupaten Bantul memperoleh
Juara I yaitu Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri.
Adapun lokasi desa mandiri pangan dapat dilihat pada Tabel III.5.
Tabel III. 5 Desa Mandiri Pangan Tahun 2011-2017
No. Nama Desa 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Guwosari Guwosari Trimurti Munthuk Munthuk Munthuk 2 Trimurti Srihardono Dlingo Dlingo Dlingo Dlingo 3 Banguntapan Banguntapan Banguntapan Mangunan Mangunan Mangunan 4 Singosaren Singosaren Jagalan Temuwuh Temuwuh Temuwuh 5 Jagalan Jagalan Tirtonirmolo Jatimulyo Jatimulyo Jatimulyo 6 Bangunjiwo Bangunjiwo Ngestiharjo Wukirsari Wukirsari Wukirsari 7 Tirtonirmolo Tirtonirmolo Srihardono Girirejo Girirejo Girirejo 8 Tamantirto Tamantirto Tamantirto Karangtengah Karangtengah Karangtengah 9 Triwidadi Argorejo Triwidadi Sriharjo Sriharjo Sriharjo
10 Ngestiharjo Ngestiharjo Sriharjo Srihardono Srihardono Srihardono 11 Bawuran Bawuran Bawuran Bawuran 12 Argodadi Segoroyoso Segoroyoso Segoroyoso 13 Segoroyoso Wonolelo Wonolelo Wonolelo 14 Wonolelo Tamantirto Tamantirto Tamantirto 15 Girirejo Bangunjiwo Bangunjiwo Bangunjiwo 16 Karangtengah Triwidadi Triwidadi Triwidadi 17 Dlingo Argodadi Argodadi Argodadi 18 Muntuk Argorejo Argorejo Argorejo 19 Jatimulyo Jagalan Jagalan Jagalan 20 Selopamioro Selopmioro Selopamioro Selopamioro 21 Seloharjo Seloharjo Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
2. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
Dalam Undang - Undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan
disebutkan bahwa masyarakat bersama – sama pemerintah bertanggungjawab
dalam peningkatan ketahanan pangan, termasuk penyelenggaraan cadangan
pangan. Cadangan pangan nasional merupakan persediaan pangan di seluruh
wilayah untuk konsumsi manusia, bahan baku industri dan untuk menghadapi
keadaan darurat. Cadangan pangan nasional terdiri dari cadangan pangan
pemerintah dan cadangan pangan masyarakat.
Cadangan Pangan Masyarakat merupakan cadangan pangan yg dikelola
masyarakat dan rumah tangga termasuk didalamya petani, kelompok,
pedagang/distributor. Secara umum Cadangan Pangan Masyarakat dibedakan
menjadi tiga yaitu Cadangan Pangan yang ada di Rumah Tangga, Cadangan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
36
Pangan yang ada di Pedagang/ distributor dan Cadangan Pangan yang ada di
Kelompok/ Komunitas.
Cadangan pangan pemerintah merupakan pangan tertentu yang bersifat
pokok. Cadangan pangan pemerintah terdiri dari : cadangan pangan
pemerintah desa, Cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota, Cadangan
pangan pemerintah propinsi dan cadangan pangan pemerintah pusat.
Keluaran dari kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah adalah
terlaksananya pelatihan teknis pengelolaan lumbung pangan, lomba lumbung
pangan masyarakat dan pembinaan/pendampingan kepada kelompok lumbung
masyarakat serta penyusunan dokumen analisis cadangan pangan rumah
tangga.
Cadangan pangan pemerintah Kabupaten Bantul yang dikelola oleh Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kab. Bantul, dikelola bekerjasama
dengan Koperasi Beras Sehat Makmur, Wijirejo, Pandak.
Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Bantul pada awal
tahun 2017 adalah 7,036 ton beras. Pada bulan November 2017, tepatnya
tanggal 28 November 2017, di Kabupaten Bantul terjadi bencana badai
Cempaka yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di beberapa wilayah
di Kabupaten Bantul.
Untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kerawanan pangan, Pemerintah
Kabupaten Bantul dalam hal ini Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan menyalurkan cadangan pangan beras sebesar 2 ton. Penyaluran
dilakukan pada tanggal 2 Desember 2017 bekerjasama dengan BPBD
Kabupaten Bantul. Lokasi penyaluran bantuan cadangan pangan beras
pemerintah seperti pada Tabel III.6.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
37
Tabel III. 6 Data Penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Beras Pemerintah Kabupaten Bantul
No. Desa Jumlah Beras (Kg) 1 Srimartani, Piyungan 250 2 Srimulyo, Piyungan 250 3 Munthuk, Dlingo 250 4 Mangunan, Dlingo 125 5 Segoroyoso, Pleret 125 6 Karangtengah, Imogiri 250 7 Sriharjo, Imogiri 250 8 Selopamioro, Imogiri 250 9 Donotirto, Kretek 125 10 Wijirejo, Pandak 125
Jumlah 2.000 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
3. Pemantauan Distribusi Pangan Masyarakat
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
Terlaksananya pemantauan harga dan pasokan pangan yang bertujuan
untuk mengurangi/menurunkan ketidakstabilan harga, melindungi petani
serta meningkatkan pendapatan & kesejahteraan petani, dan untuk
memperhatikan daya beli konsumen agar kebutuhan pangan penduduk
terpenuhi
Terlaksananya pengembangan usaha pangan masyarakat.
Terlaksananya pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
(LDPM). Kegiatan LDPM telah dikembangkan di Kabupaten Bantul sejak
tahun 2009 dengan sumber dana dari APBN ataupun APBD DIY serta
dana pendampingan APBD Kabupaten Bantul Sampai dengan tahun
2017 di Kabupaten Bantul sudah ada 17 gapoktan pelaksana program
penguatan LDPM, seperti tercantum pada Tabel III.7.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
38
Tabel III. 7 Daftar Gapoktan Pelaksana Program LDPM
NO. GAPOKTAN ALAMAT (Desa, Kecamatan) KETUA Gapoktan LDPM dari dana APBD DIY (tahun 2015)
1 Gap. Tamanan Makmur Desa Tamanan, Kec. Banguntapan Suharno 2 Gap.Tani Makmur Desa Timbulharjo, Kec. Sewon H.M. Jaelani 3 Gap. Tani Mulyo Desa Sriharjo, Kec. Sewon Waridjo
Gapoktan LDPM dari dana APBN TAHAP MANDIRI (ditumbuhkan tahun 2015)
1 Gap. Patalan Desa Patalan, Kec. Jetis Slamet HP 2 Gap. Argomulyo Desa Argomulyo, Kec. Sedayu Gito Paryatno
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan tahun 2013) 1 Gap. Sumber Rejeki Desa Canden, Kec. Jetis Sumijan
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2012) 1 Gap. Tri Manunggal Desa Karangtalun, Kec. Imogiri Ponidi 2 Gap. Tani Mulyo Desa Bangunharjo, Kec. Sewon Bejo Hadi Raharjo 3 Gap. Rukun Desa Srimulyo, Kec. Piyungan Hasroyo
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2011) 1 Gap. Sumberagung Desa Sumberagung, Kec. Jetis Suyadi 2 Gap. Tri Manunggal Sedyo Desa Triharjo, Kec. Pandak Suwahyo
TAHAP PASCA KEMANDIRIAN (ditumbuhkan Tahun 2009) 1 Gap. Mayar Desa Donotirto, Kec. Kretek Maryanta, 2 Gap. Intan Berseri Desa Sidomulyo, Kec. Bambanglipuro Suwarji, SPd 3 Gap.Sumber Harapan Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro Buang Haryanto 4 Gap. Mitra Usaha tani Desa Wijirejo, Kec. Pandak Sumarjana 5 Gap. Tri manunggal Desa Bantul. Kec. Bantul Rohadi 6 Gap. Gemah Ripah Desa Pendowoharjo, Kec. Sewon Mardiyo
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
4. Peningkatan Ketersediaan Pangan
Keluaran kegiatan ini adalah :
Terlaksananya analisis ketersediaan pangan
Terpilihnya nominasi calon penerima penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara (APN) di tingkat DIY maupun nasional. Ajang pemberian
penghargaan Adikarya Pangan Nusantara (APN) pada tahun 2017
memberikan prestasi berupa pada Tingkat DIY yaitu Juara I Adhikarta
Pangan Nusantara Kategori Penyuluh atas nama Ismail, S.TP dan Juara
I Adhikarya Pangan Nusantara Kategori Produksi atas nama Gapoktan
Sumberharapan, Sumbermulyo, Bambanglipuro.
Terlaksananya analisis Neraca Bahan Makanan (Angka Ketersediaan
energi dan angka ketersediaan protein)
5. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan keluaran
terlaksananya lomba Jajanan Kantin Sekolah Sehat, sosialisasi
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
39
keamanan pangan bagi Ibu-ibu PKK desa, pemantauan kualitas pangan
serta workshop keamanan pangan
6. Penganekaragaman Konsumsi Pangan Masyarakat
Keluaran kegiatan ini adalah :
terlaksananya Sekolah Lapang (SL) budidaya tanaman buah-buahan,
sayuran, peternakan (ayam) dan perikanan (lele) dengan materi yang
mendukung pemanfaatan pekarangan
pendampingan dan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT)
Pelatihan dan Lomba Olahan Pangan Lokal yang bertujuan untuk
mendukung pengembangan pangan lokal. Pada lomba Olahan Pangan
Lokal Tingkat DIY, Kabupaten Bantul memperoleh prestasi berupa Juara
Harapan II atas nama KWT Mekar Sari, Singosaren, Banguntapan.
Lomba Cipta Menu B2SA tingkat Kabupaten Bantul. Pada tingkat DIY,
Kabupaten Bantul mampu menorehkan prestasi sebagai Juara I atas
nama TP PKK Kecamatan Kretek
Gerakan Makan Menu B2SA
Lomba Tumpeng Triguna
Penyusunan dan analisis Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
Dalam pencapaian sasaran meningkatnya ketersediaan dan
keberagaman pangan berkelanjutan, masih terdapat permasalahan dan
kendala yang dihadapi, yaitu :
1. pendapatan masyarakat masih rendah dibandingkan harga kebutuhan
pangan secara umum, sehingga menurunnya daya beli masyarakat
disebabkan oleh kenaikan harga pangan daripada masalah
ketersediaan;
2. teknologi pengolahan pangan lokal masih rendah;
3. kampanye dan promosi penganekaragaman konsumsi pangan masih
kurang;
4. beras sebagai komoditas superior ketersediaannya masih terjamin
dengan harga yang murah;
5. kualitas konsumsi pangan masih rendah, kurang beragam dan masih
didominasi pangan sumber karbohidrat;
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
40
6. terdapatnya konsep makan “belum makan kalau belum makan nasi”
yang salah dalam masyarakat;
7. pemanfaatan dan produksi sumber-sumber pangan lokal seperti aneka
umbi, jagung, dan sagu masih rendah
Solusi :
1. Mendorong sosialisasi/ promosi diversifikasi pangan kepada masyarakat
2. Kampanye diversifikasi pangan dalam rangka promosi pangan loka
3. Pelatihan pengolahan pangan lokal bagi masyarakat/kelompok wanita
dan peternakan
4. pengawasan produk pangan olahan hasil pertanian
5. Peningkatan produksi tanaman khusus tanaman pangan selain padi
6. Mensosialisasikan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan
aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal
7. Partisipasi aktif dalam kegiatan KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari)
dan pangan lokal melalui keteladanan
8. Penguatan kelembagaan ketahanan pangan termasuk penyuluhan
2. Sasaran Meningkatnya Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani
Indikator kinerja dari sasaran meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi
usaha tani adalah produksi tanaman pangan, produksi tanaman hortikultura dan
produksi tanaman perkebunan.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap ketiga indikator kinerja dapat
dilihat bahwa capaian indikator masuk kategori kinerja “SANGAT TINGGI”.
Capaian dari masing-masing indikator yang dilaksanakan Dinas Pertanian
Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul diuraikan pada Tabel III.8.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
41
Tabel III. 8 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Intensifikasi dan Diversifikasi Usaha Tani
No Indikator Kinerja
Utama Capaian
2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017
terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi tanaman pangan
215.623 231.325,42 215.867 93,32 232.272,99 92,94
2. Produksi tanaman hortikultura
18.985 6.485,83 32.551,49 501,89 6.772,60 480,64
3. Produksi tanaman perkebunan
14.466,8 14.495 14.490,7 99,97 14.655,19 98,88
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Capaian kinerja sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani pada
indikator produksi tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman
perkebunan menunjukkan hasil yang baik. Produksi tanaman pangan sebesar
215.867 ton dapat mencapai 93,32% dari target yang ditetapkan yaitu
231.325,42 ton. Capaian IKU produksi tanaman hortikultura sebesar 501,89%
dapat tercapai sebesar 32.551,49 ton dari target sebesar 6.485,83. Sedangkan
IKU produksi tanaman perkebunan tercapai sebesar 14.490,7 ton dari target
14.495 ton atau tercapai sebesar 99,97%. Capaian ketiga IKU pada sasaran
intensifikasi dan diversifikasi usaha tani ini masuk pada kategori SANGAT
TINGGI.
Capaian tahun 2017 ini, IKU produksi tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan masing-masing telah menyumbangkan capaian sebesar 92,94%,
480,64% dan 98,88% dari pencapaian terhadap target akhir RPJMD pada
tahun 2021. Secara lengkap, uraian pencapaian kinerja dari ketiga indikator
pada sasaran intensifikasi dan diversifikasi usaha tani dijabarkan sebagai
berikut :
a). Produksi tanaman pangan
Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021, produksi tanaman pangan merupakan penjumlahan dari
produksi padi, jagung, kedelai yang merupakan tanaman pangan utama yang
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
42
ada di Kabupaten Bantul. Meskipun terdapat produksi tanaman pangan lain
seperti kacang tanah dan ubi. Secara lengkap, data luas panen, produktivitas
dan produksi tanaman pangan pada tahun 2015-2017 tertera pada Tabel III.9.
Tabel III. 9 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2015-2017
No. Komoditas Uraian Tahun Ket. 2015 2016 2017*
1 Padi Sawah Luas Panen 29.522 29.944 30.376,4 ha Produktivitas (GKG) 67,22 61,11 62,60 ku/ha Produksi (GKG ) 198.456 183.980 190.144 ton Produksi beras 125.424 116.275 119.790,6 ton 2 Padi Ladang Luas Panen 120 65 45 ha Produktivitas (GKG) 57,08 35,54 39,21 ku/ha Produksi (GKG ) 685 231 176 ton Produksi beras 433,92 145,99 111,16 ton 3 Padi Luas Panen 29.642 30.009 30.421,4 ha Produktivitas (GKG) 67,18 61,05 62,56 ku/ha Produksi (GKG ) 199.141 183.211 190.320 ton Produksi beras 125.857, 116.421,3 119.901,8 ton 4 Jagung Luas Panen 4.312 3.647 3.379,5 ha Produksi (pipilan 28.933 25.394 24.222 ton Produktivitas 67,1 69,63 71,67 ku/ha 5 Kacang tanah Luas Panen 3.390 2501,5 2.173 ha Produksi (wose kering) 6.015 3.448 3.064 ton Produktivitas 17,74 13,78 14,10 ku/ha 6 Kedelai Luas Panen 1.660 980,4 920,4 ha Produksi (wose kering) 2.784 1.262 1.325 ton Produktivitas 16,77 12,87 14.39 ku/ha
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Pada tahun 2017 terjadi kenaikan luas panen padi sebesar 1,37% atau
412,4 ha, dan produksi padi mengalami kenaikan sebesar 3,88% atau 7.109 ton
dibandingkan tahun 2016. Kenaikan produksi padi tahun 2017 ini disebabkan
kenaikan produktivitas sebesar 2,47%.
Upaya yang dilakukan demi peningkatan produktivitas ini diantaranya
dengan penyediaan berbagai prasarana dan sarana pertanian (seperti
pembangunan saluran irigasi), pelatihan dan pendampingan kepada kelompok
tani mulai dari on farm sampai dengan off farm, pengawasan peredaran pupuk
dan pestisida serta pengendalian hama dan organisme penggangu tanaman
(OPT).
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
43
Selain itu, dukungan terhadap penyediaan benih berkualitas senantiasa
dilakukan oleh UPT Balai Benih Pertanian (BBP). Pada tahun 2017, UPT BBP
mampu memproduksi benih padi sebanyak 190.065kg atau 199,065ton terdiri
dari benih dasar (BD) dan benih pokok (BP), benih yang siap dipasarkan.
Produksi benih di BBP Barongan dapat dilihat pada Tabel III.10.
Tabel III. 10 Produksi Benih Padi UPT BBP Tahun 2017
No Varieatas Jumlah Produksi ( ton )
BD BP Total
1 Situ Bagendit 0,885 48,920 49,805 2 Mekongga 1,305 33,725 35,030 3 Ciherang 0,230 27,480 27,710 4 Pepe 1,775 44,440 46,215 5 Code 0,320 19,440 19,760 6 Logawa 0,615 10,120 10,735 7 Inpari 23 0 2,720 2,720 8 Inpari 24 0,210 6,880 7,090
Total ( Ton ) 5,340 193,725 199,065 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Pada tahun 2017 terdapat 9 kelompok penangkar benih padi. Kelompok
penangkar benih padi disajikan pada Tabel III.11.
Tabel III. 11 Daftar Kelompok Penangkar Benih Padi
No. Nama Kelompok Penangkar Alamat Luas (ha)
1 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Makmur KBD, Sumberagung 4,42 2 Kel. Agribisnis Penangkaran Sumber Rejeki Sumber, Sumberagung 3,5 3 Kel. Agribisnis Penangkaran Ngudyo Makmur Ponggok, Trimulyo 1,5 4 Kel. Agribisnis Tri Tunggal Bulus, Sumberagung 4,3 5 Kel. Agribisnis Penangkaran Paker Paker, Mulyodadi 2,2 6 Kel. Agribisnis Penangkaran Sido Rukun Banyakan 2 7 Kel. Agribisnis Penangkaran Rukun Makmur Ngentak, Sumberagung 6 8 Kel. Agribisnis Penangkaran Lestari Wonolopo, Canden 2 9 Kel. Agribisnis Penangkaran Tani Mulyo Kersan, Timbulharjo,
Sewon 1,5
Jumlah 27,42 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Total luasan yang dikelola oleh kelompok penangkar tersebut
merupakan total luasan dalam satu kali musim tanam. Kelompok agribisnis
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
44
penangkar yang bekerjasama dengan UPT Balai Benih Pertanian melakukan
tanam benih padi tiga kali dalam setahun.
UPT BBP melakukan produksi padi dengan selalu mengembangkan
inovasi dan kreatifitas. Pada tanggal 14 Desember 2017, Inovasi dan Teknologi
SIPERKASA (Sistem Penjemuran Karya Santoso) yang dikembangkan oleh
Kepala UPT BBP (Budi Santoso, SP., MMA.) mendapatkan piagam
penghargaan dari Bupati Bantul dan masuk 10 TOP INOVASI PELAYANAN
PUBLIK. SIPERKASA ini bisa diaplikasikan oleh para petani dalam menangani
masalah pascapanen khususnya dalam penjemuran karena alat ini fleksibel,
efektif, efisien dan ekonomis. Sistem ini bisa diterapkan di mana saja baik di
halaman rumah, pekarangan, di sawah, di kebun sehingga petani dalam
menjemur tidak di jalan umum yang tentunya mengganggu kepentingan umum.
Bahan bakunya pun mudah didapatkan dari lingkungan sekitar.
Gambar III. 3 Kepala UPT Balai Benih Pertanian dan Inovasi SIPERKASA pada Pameran
Inovasi di Lembaga Administrasi Negara
Selain tanaman padi, komoditas yang termasuk tanaman pangan adalah
palawija. Palawija unggulan Kabupaten Bantul antara lain jagung, kacang
tanah, dan kedelai. Produksi jagung pada tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 4,61% atau 1.172 ton dibandingkan tahun 2016, sedangkan
produktivitasnya mengalami kenaikan sebesar 2,92% atau 2,04 ku/ha.
Penurunan produksi jagung disebabkan penurunan luas panen sebesar 7,33%
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
45
karena dampak siklon cempaka yang terjadi pada akhir bulan November.
Seluas 14 Ha tanaman jagung pada lahan inundasi (bantaran sungai) di
wilayah Seloharjo, Pundong mengalami puso dan gagal panen.
Gambar III. 4 Panen Jagung Bersama Bupati Bantul di Bulak Derman, Sumbermulyo,
Bambanglipuro
Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir dan lahan jagung
tergenang air. Lahan jagung yang terendam lebih dari empat jam akan
menyebabkan tanaman jagung mati, sehingga terjadi panen muda atau bahkan
gagal panen.
Meski demikian, Kabupaten Bantul tetap berupaya memberikan yang
terbaik. Terbukti dengan keberhasilan Kelompok Tani Harapan Mulya, Kayuhan
Wetan, Triwidadi, Pajangan mampu menjadi Juara I Kelompok Tani Berprestasi
Komoditas Jagung Tingkat DIY, dan mewakili DIY dalam ajang yang sama di
tingkat nasional.
Pada tahun 2017 produksi kacang tanah mengalami penurunan sebesar
11,13% atau 384 ton dibandingkan tahun 2016. Penurunan produksi ini
disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 13,13% atau 889 Ha. Hujan
tinggi masih menjadi penyebab penurunan produksi kacang tanah ini. Pengisian
polong pada saat hujan tidak terjadi secara maksimal sehingga panen muda
dan produksi rendah.
Lain halnya dengan kedelai, pada tahun 2017 ini mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2016. Kenaikan produksi kedelai mencapai 4,99% atau 63
ton. Meskipun luas panen mengalami penurunan sebesar 6,12%, produktifitas
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
46
mengalami kenaikan sebesar 11,8% sehingga mampu mendongkrak
peningkatan produksi.
b). Produksi tanaman hortikultura
Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman sayuran dan buah-buahan.
Tanaman sayuran yang banyak ditanam di Kabupaten Bantul antara lain
bawang merah, cabai merah, dan jamur. Produksi tanaman hortikultura pada
indikator ini merupakan penjumlahan dari produksi bawang merah, cabai merah
dan pisang sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Data luas panen, produksi dan
produktivitas tanaman hortikultura tersaji pada Tabel III.12.
Tabel III. 12 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Tahun 2015-2017
No. Komoditas Uraian Tahun Ket
2015 2016 2017*
1 Bawang Luas Panen 584 768 758 Ha
Produksi 4.501,9 7.904,73 8.465 Ton
Produktivitas 7,71 10,29 11,17 ton/ha
2 Cabai Luas Panen 469 116 366 Ha
Produksi 1.825,3 409,25 1.341,2 Ton
Produktivitas 38,9 35,28 36,65 Ton/ha
3 Pisang Tanaman 655.572 658.690 433.508 pohon
Produksi 103.207 106.708 161.977 Ku
Produktivitas 0,160 0,162 0,267 ku/pohon
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Pada tahun 2017, bawang merah mengalami peningkatan produksi
sebesar 7,09% atau 560,27 ton dibandingkan produksi tahun 2016. Kenaikan
produksi ini terjadi karena terdapat peningkatan produktifitas sebesar 8,55%.
Produksi cabai merah mengalami peningkatan yang cukup signifikan
yaitu 227,72 % dari 116 ton pada tahun 2016 menjadi 366 ton pada tahun 2017.
Peningkatan produksi ini disebabkan peningkatan luas panen dan produktifitas
masing-masing sebesar 215,52% dan 3,88%.
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman hortikultura tersebut
ditempuh dengan penerapan Good Agricultural Practices (GAP). Pelatihan GAP
telah dilaksanakan baik GAP Sayur maupun GAP buah. Pelatihan GAP sayur
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
47
dilaksanakan di kantor Balai Pelaksana Penyuluhan (BPP) Bambanglipiro dan
BPP Sewon, sedangkan GAP buah dilaksanakan di Kelompok Tani Kediwung,
dan Kelompok Tani Sukorame, Mangunan Dlingo.
c). Produksi perkebunan
Komoditas perkebunan yang menjadi andalan di Kabupaten Bantul
antara lain: tembakau, mete, tebu dan kelapa. Sesuai Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-202, indikator
produksi tanaman perkebunan menrupakan penjumlahan dari produksi
tanaman tebu, tembakau dan kepala. Data luas panen, produksi dan
produktivitas tanaman perkebunan seperti pada Tabel III.13.
Pada tahun 2017 produksi tembakau mengalami kenaikan sebesar
197,41% atau 2.020,5 ku, dengan kenaikan produktivitas sebesar 61,84% atau
3,68 ku/ha dibanding tahun 2016.
Produksi maupun produktivitas mete pada tahun 2017 mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2016. Produksi mete meningkat sebesar
291,95% tau 100,11 ku dikarenakan luas panen mengalami kenaikan sebesar
6,29% atau 7,1 ha.
Tabel III. 13 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Tahun 2015-2017
No. Komoditas Uraian Tahun Ket.
2015 2016 2017*
1 Tembakau Paiton
Luas Panen 80,60 (Data tergabung pada tembakau rakyat)
ha
Produksi 1.123,20 ku (rajang kering) Produktivitas 13,94 ku/ha (rajang kering) 2 Tembakau
Rakyat Luas Panen 398 172,00 316,00 ha
Produksi 3617 1.023,50 3.044 ku (rajang kering) Produktivitas 9,09 5,95 9,63 ku/ha (rajang kering) 3 Mete Luas Panen 252,40 249 119,80 ha Produksi 174,95 174,3 134,40 ku (glondong krg) Produktivitas 0,69 0,7 0,76 ku/ha (glondong krg) 4 Tebu Luas Panen 1.333,66 1.174,32 1.207,69 ha Produksi 50.392,65 41.021,95 29.186,75 ku (hablur ) Produktivitas 37,79 34,93 26,76 ku/ha (hablur ) 5 Kelapa Luas Panen 7.039,65 7.064,07 10.464,73 ha Produksi 89.456,53 102.622,27 112.677 ku (kopra) Produktivitas 12,71 14,526 15,87 ku/ha (kopra)
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
48
Produksi tebu tahun 2017 menurun 28,85% atau 11.835,25 ku dibanding
tahun 2016 karena terjadi hujan tinggi sehingga produktifitas juga menurun
23,39% dari 34,93 ku/ha menjadi 26,76 ku/ha. Hujan yang tinggi menyebabkan
penurunan rendemen tebu. Penurunan rendemen tebu ini terjadi tidak hanya di
Bantul, akan tetapi juga terjadi di seluruh Indonesia.
Produksi kelapa juga meningkat sebanyak 9,79% atau 10.055 ku.
Produktifitas kelapa juga meningkat 9,25% atau 1,344 ku/ha karena cuaca
optimal untuk pertumbuhan kelapa.
Dalam mencapai sasaran meningkatnya produksi pertanian, Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul melaksanakan
program kegiatan meliputi :
1) Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan;
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan ketersediaan pangan yang
didukung dengan pemanfaatan teknologi pertanian, SDM pertanian, dan sarana
produksi serta pengendalian hama dan penyakit tanaman yang memadai.
Adapun dukungan anggaran untuk program peningkatan ketahanan pangan
pertanian/perkebunan pada kegiatan Pengendalian hama pertanian dan
perkebunan sebesar Rp205.475.000,00
Hasil yang diharapkan dari program ini antara lain tertanganinya
organisme pengganggu tanaman (OPT) pada tanaman pangan, serta
meningkatnya produksi tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura yang
dapat mendukung terciptanya ketahanan pangan. Secara rinci keluaran dari
kegiatan adalah meningkatnya kapasitas petani dalam pembuatan Traps
Barrier System (TBS) dan menggunakan alat pengendalian OPT, serta
terkendalinya OPT pada tanaman pangan melalui kegiatan gerakan
pengendalian OPT pada tanaman padi, jagung, kedelai, kacang tanah, pangan
lokal, dan ubi jalar dengan melibatkan petani, dan masyarakat dan instansi
terkait.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
49
2) Peningkatan Kesejahteraan Petani;
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani
melalui peningkatan nilai tambah hasil pertanian. Hal ini dilakukan melalui
berbagai kegiatan pelatihan pasca panen dan pameran/promosi produk
pertanian. Adapun dukungan anggaran untuk program peningkatan petani
adalah sebesar Rp.1.560.260.399,-
Secara rinci keluaran dari kegiatan adalah :
Optimalisasi pengelolaan kebun buah Mangunan
Pelatihan Pengolahan Hasil yaitu pengolahan Komoditas Ubi Jalar di
kelompok Wanita Tani Patehan, Komoditas Garut di Kelompok Wanita
Tani Pajangan, Komoditas Cabai Merah di Kelompok Marsudi Rahayu
Ngunan Unan Srigading Sanden, Komoditas Bawang Merah di Kelompok
Wanita Tani Samiran Parangtritis, Komoditas Kakao di Kelompok Dlingo
Pelatihan Penanganan Pasca Panen yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan ketrampilan tentang penanganan pasca panen yang
efektif dan efisien pada komoditas padi di 5 kelompok yaitu Kelompok
Tani Mandiri Kedon, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Kelompok
Tani Ngudi Makmur, Kauman, Gilangharjo, Pandak, Gapoktan Trirenggo,
Bantul, Gapoktan Kebon Agung, Imogiri dan Gapoktan Trimulyo, Jetis
Kegiatan promosi hasil pertanian melalui Pasar Tani di halaman Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan di setiap hari Rabu selama
satu tahun, pameran produk pertanian tingkat kecamatan, Bantul Ekspo
dan Pameran Hari Pangan Sedunia serta pembangunan papan promosi
(baliho/billboard) pertanian.
Penyusunan Kajian Kebun Buah Mangunan untuk Menggali potensi dan
permasalahan peningkatan produksi kebun buah Mangunan,
terwujudnya strategi peningkatan kebun buah Mangunan sebagai bagian
dari system pertanian yang didukung oleh masyarakat serta tersusunnya
tata cara pengelolaan kebun buah Mangunan yang didasarkan kepada
manajemen pengelolaan yang tepat
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
50
Terlaksananya pembangunan sarana prasarana di Kebun Buah
Mangunan berupa sumur, jalan cor blok, tempat parkir dan icon buah
pisang.
3) Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan;
Program ini dilaksanaan melalui beberapa kegiatan yaitu :
Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan melalui :
(1) pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier baru untuk
mendukung kawasan tanaman pangan seluas 400 Ha,
(2) pembangunan dan rehabilitasi sistem Irigasi
Perpompaan/Perpipaan sebanyak 2 unit,
(3) pembangunan sumber air tanah dalam dan dangkal serta
embung
Gambar III. 5 Salah Satu Lokasi Pembangunan Embung di Kelompok Tani Ngudi Luwih,
Cengkehan, Wukirsari, Imogiri
(4) Fasilitasi penyiapan dokumen dan data calon lokasi/ calon
peserta sertifikasi sebanyak 200 bidang untuk percepatan LP2B,
(5) Pelatihan Penguatan Kelembagaan P3A Kegiatan Water
Resources and Irrigation Sector Management Program Phase II
(WISMP-2) di Kabupaten Bantul di 8 kelompok P3A di
Kabupaten Bantul yaitu P3A Tirto Rahayu, P3A Ngudi Lestari,
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
51
P3A Bangun Tirta, P3A Tirto Sari I, P3A Tirto Sari III, P3A Tirto
Sari II, P3A Noto Tirto, P3A Subur I,
(6) Sekolah Lapang Iklim Kegiatan Water Resources and Irrigation
Sector Management Program Phase II (WISMP-2) di 4 kelompok
GP3A yaitu GP3A Merdiko Kiri, GP3A Salakan, GP3A Tengah,
GP3A Kenalan serta
(7) pendampingan penyaluran Dana Investasi Agribisnis
dilaksanakan di 14 GP3A di Kabupaten Bantul
Penyediaan bibit unggul pertanian/perkebunan untuk pelatihan dan
pengembangan benih kakao
Pengelolaan dan pengembangan perbenihan pertanian untuk
pengelolaan UPT Balai Benih Pertanian dalam memproduksi benih
berkualitas
Pendukung kegiatan petroganik untuk operasional pembuatan pupuk
organik
Peningkatan produksi pertanian/perkebunan berkelanjutan
(1) Pelatihan Pengembangan Kakao di 6 kelompok tani yaitu : (1)
KT Makmur Pancuran, Terong, Dlingo, (2). KT Kismo Mudo
Rejosari, Terong, Dlingo, (3). KT Kebokuning, Kebokuning,
Terong, Dlingo, KT Akur, Terong II, Terong, Dlingo, (4). KT
Sedyo Maju, Pencitrejo, Terong, Dlingo, (5). KT Mulyo Sari,
Sendangsari, Terong, Dlingo, (6). KT Sumber Mulyo, Ngenep,
Terong, Dlingo
(2) Pelatihan GAP Sayur sebanyak 50 orang di BP3K
Bambanglipuro dan BP3K Sewon
(3) Pelatihan GAP Buah di KT Sukorame, Mangunan Dlingo dan KT
Kediwung, Mangunan Dlingo
(4) Pelatihan GAP Hortikultura di KWT Aster Derman Sumbermulyo
Bambanglipuro
(5) Sekolah Lapang Penerapan Teknologi Tajarwo di Gapoktan 17
kecamatan di Kabupaten Bantul
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
52
(6) Sekolah Lapang Pengembangan Ubi Kayu di KT Ngudi Lestari,
Gunung Cilik, MUntuk Dlingo
(7) Sekolah Lapang Pengembangan Pangan Lokal di KT Pithi Sari,
Wonoroto, Srigading, Sanden, Bantul dan KT Cawan, Cawan
Argodadi, Sedayu Bantul
(8) Pengadaan Bahan/Bibit Tanaman (Kegiatan PLKSDA) sebanyak
780 batang
(9) Pengadaan Bibit tanaman kegiatan peningkatan produksi
tanaman pangan sebanyak 10 paket (Kebun-Kebun Dinas/BPP)
(10) Penyusunan Kajian Pangan Lokal di Kabupaten Bantul oleh PT.
Tri Patra Konsultan dan Kajian Road Map Pisang di Kabupaten
Bantul oleh CV. Visi Indonesia Mandiri
Optimalisasi usaha pertanian melalui sosialisasi asuransi pertanian dan
aplikasi pembukuan
Pengawasan peredaran pupuk dan pestisida
Peningkatan kapasitas petani melalui Sekolah Lapang Agribisnis (SLA),
Pelatihan OVOP, sosialisasi dan pembentukan dan pelatihan petani
muda/taruna tani, Pelatihan Taruna Tani, Klinik Agribisnis Keliling,
Verifikasi Kelompok/petani/petugas berprestasi tingkat kabupaten,
Identifikasi dan legalisasi kelompok tingkat kabupaten dan kecamatan,
dan partisipasi dalam pameran PENAS
Pengembangan teknologi budidaya pertanian berdasarkan iklim untuk
meningkatkan pengetahuan & kemampuan petani dalam pemanfaatan
informasi iklim dan kearifan lokal dalam kegiatan budidaya tanaman
melalui sekolah lapang iklim di 4 lokasi yaitu : (1) Kelompok tani Sido
Maju, Plebengan, Sidomulyo, Bambanglipuro, (2). Gapoktan Intan
Berseri, Desa Sidomulyo, Bambanglipuro, (3). Gapoktan, Desa
Mulyodadi, Bambanglipuro dan (4). Gapoktan Sumber Harapan, Desa
Sumbermulyo, Bambanglipuro.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
53
3. Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan
Sasaran ketiga yang diampu oleh Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas
sumberdaya peternakan, dengan indikator kinerja produksi daging. Rencana
dan realisasi pencapaian sasaran ini tercantum pada Tabel III.14.
Tabel III. 14 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Sumberdaya Peternakan
No Indikator Kinerja
Utama Capaian
2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi daging 14.742,55 14.298,36 16.245,05 113,61 14.790,70 109,83
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Capaian kinerja indikator ini menunjukkan hasil yang baik. Dari target
yang ditetapkan tahun 2017 sebesar 14.742,55 ton dapat terealisasi sebanyak
16.245,05 atau tercapai 113,61% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi.
Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 14.742,55 ton atau
tercapai sebesar 103,73% maka capaian tahun 2017 meningkat sebesar
10,19%. Dilihat dari target capaian tahun 2021 (akhir RPJMD), capaian tahun
2017 ini telah menyumbangkan 109,83% dari target akhir RPJMD tahun 2021
sebesar 14.790,70 ton.
Peningkatan produksi hasil peternakan menjadi sebuah tuntutan seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan produksi harus diikuti
dengan peningkatan kualitas. Dalam mencapai tujuan program ini
memanfaatkan beberapa input berupa SDM, sarana dan prasarana peternakan
serta dukungan anggaran untuk tahun 2017 sebesar Rp2.311.573.416,00 yang
dapat terealisasi sebesar Rp.2.237.220.050,00. Peningkatan kualitas dan
kuantitas sumberdaya peternakan dilakukan antara lain melalui program dan
kegiatan sebagai berikut:
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
54
1). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Program ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya sebaran penyakit
ternak. Input yang mendukung tercapainya program ini adalah SDM
peternakan, sarana dan prasarana peternakan dan anggaran sebesar
Rp962.681.950,-. Output yang dicapai antara lain terlaksananya pelayanan
kesehatan ternak melalui UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan),
terlaksananya pemotongan hewan sesuai kaidah yang benar melalui UPT
Rumah Pemotongan Hewan (RPH), peningkatan status kesehatan ternak.
Outcome program adalah peningkatan status kesehatan hewan ternak.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
a). Pendukung Kegiatan UPT Poskeswan
Keluaran kegiatan ini digunakan untuk operasional UPT Puskeswan di
antaranya sebagai berikut:
(1) Penanganan kasus penyakit oleh UPT Puskeswan sebanyak 6.669
kasus, dari penanganan kasus tersebut dapat diketahui bahwa di
Kabupaten Bantul terdapat tiga kasus penyakit terbanyak yang secara
berurutan disebabkan oleh cacing (Helminthosis) yaitu sebanyak 2.748
kasus, Avitaminosis sebanyak 657 kasus, dan Scabies 474 kasus.
(2) Pengadaan obat-obatan medis dan alat perlengkapan pelayanan
kesehatan hewan.
Gambar III. 6 Dokter Hewan Melakukan Pelayanan Kesehatan Hewan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
55
b). Pendukung kegiatan UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) merupakan Unit pelayanan
masyarakat dalam menyediakan daging yang aman, sehat, utuh dan halal serta
berfungsi sebagai sarana untuk melaksanakan :
Pemotongan hewan secara benar, (sesuai dengan persyaratan kesehatan
masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan dan syariah agama).
Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong (ante-mortem
inspection) dan pemeriksaan karkas,dan jeroan (pose-mortem
inspection) untuk mencegah penularan penyakit zoonotik ke manusia.
Pemantauan dan surveilans penyakit hewan dan zoonosis yang ditemukan
pada pemeriksaan ante-mortem dan pemeriksaan post-mortem guna
pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit hewan menular
dan zoonosis di daerah asal hewan.
Syarat-syarat rumah pemotongan hewan, pekerja, cara pemeriksaan
kesehatan, pelaksanaan pemotongan dan pemotongan harus memenuhi
ketentuan-ketentuan yang ada. Pada tahun 2017, UPT RPH mampu
memberikan pelayanan pemotongan dengan jumlah pemotongan sebanyak
4.476 ekor.
c). Peningkatan Kesehatan Ternak
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
(1) Terlaksananya 25 kali sosialisasi Penyakit Hewan Menular (Avian Influenza
(AI), Leptospirosis, Anthrax dan Rabies),
(2) Desinfeksi dan pendistribusian desinfektan ke masyarakat / Puskeswan,
(3) vaksinasi Avian Influensa dan ND di 17 kecamatan sebanyak 159.000 dosis
dan ND sebanyak 7000 dosis,
(4) pemeriksaan Gangguan reproduksi dan ATR pada sapi, pemeriksaan
Parasitologi sejumlah 175 sampel feses
(5) Pemrosesan surat ijin praktik dokter hewan praktisi terhadap 16
permohanan ijin praktek
(6) Monitoring peredaran obat hewan
(7) Kegiatan ko-asistensi reproduksi bagi mahasiswa FKH UGM
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
56
d). Pengawasan Kesmavet dan Hewan Qurban
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
(1) Pengawasan peredaran dan pemeriksaan daging meliputi pemeriksaan
daging sapi, daging kambing, dan daging ayam ;
(2) Pemeriksaan laboratorium terhadap 300 sampel daging dengan hasil
pemeriksaan kategori Baik sebanyak 216 sampel, kategori Cukup 84
sampel, dan kategori Jelek 0 sampel;
(3) Pengawasan peredaran dan pemeriksaan susu pada 13 peternak sapi
perah;
(4) Pengawasan Produk Pangan Asal Hewan, yang meliputi pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium terhadap bakso, sosis, nugget, dan
produk asal hewan lainnya. Pengawasan ini ditujukan untuk mencegah
terjadinya pemalsuan bahan yang menyebabkan pangan tersebut
kehilangan keutuhannya. Dari 30 sampel yang diambil terdapat 3 sampel
bakso yang dinyatakan positif pemalsuan berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium di BBVet. Selanjutnya, oknum penjual bakso positif pemalsuan
dipanggil dan diberikan bimbingan serta peringatan.
(5) Sosialisasi Peduli ASUH, dilaksanakan sebanyak 10 kali dengan total
peserta 250 orang dari pelaku usaha pangan asal hewan, peternak, dan ibu
rumah tangga yang terlibat langsung dalam penyediaan pangan, untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih produk pangan asal
hewan ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal);
(6) Bimbingan Kesmavet (Kesehatan Masyarakat Veteriner) dengan 40 orang
peserta dari pelaku usaha pengolahan pangan asal hewan, mulai dari
pemotong sampai pada konsumen. Peserta khususnya pelaku usaha
diharapkan melengkapi sertifikat usahanya dengan NKV (Nomor Kontrol
Veteriner) yang menunjukan bahwa produk yang dihasilkan telah
memenuhi standar higiene sanitasi;
(7) Apresiasi Kesejahteraan Hewan, dengan peserta terdiri dari peternak,
pedagang, dan orang-orang yang terlibat langsung dengan hewan yang
dimaksudkan untuk memberikan memahaman tentang kesejahteraan
hewan diperlukan guna mendukung terwujudnya penyediaan pangan asal
hewan yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal).
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
57
(8) Bimbingan teknis pemotongan hewan kurban bagi takmir merupakan
agenda tahunan yang sangat penting untuk mendukung kelancaran Hari
Raya Idhul Adha 1437 H, diikuti oleh 100 orang peserta.
(9) Koordinasi Petugas Pemantau dan Pemeriksa Hewan Qurban demi
kelancaran pelaksanaan pemantauan dan pemeriksaan terhadap hewan
qurban.
Hasil dari program ini antara lain adalah turunnya jumlah kasus Avian
Influenza (AI) pada ternak unggas seperti disajikan pada Gambar III.8
0
2
4
6
Jumlah
Kasus
2015 2016 2017
Tahun
Kasus AI Terlapor Kabupaten Bantul
Tahun 2015‐2017
Gambar III. 7 Grafik Kasus AI Terlapor Kabupaten Bantul Tahun 2015-2017 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Penurunan kasus AI terlapor mencapai 50% dari target sebanyak 2
kasus. Suatu pencapaian yang sangat baik, berkat dukungan dari Pemerintah
Kabupaten Bantul dan tingkat kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
biosecurity.
4) Program Peningkatan Produksi Peternakan;
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan
konsumsi hasil peternakan meningkat. Peningkatan produksi harus diikuti
dengan peningkatan kualitas. Dalam mencapai tujuan program ini
memanfaatkan beberapa input berupa SDM, sarana dan prasarana peternakan
serta dukungan anggaran untuk tahun 2016 sebesar Rp.880.346.320,-.
Outcome program berupa peningkatan produksi hasil peternakan. Peningkatan
produksi peternakan dilakukan antara lain melalui:
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
58
a) Peningkatan mutu genetik ternak
Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya pelatihan bagi
inseminator, panen pedet, kontes ternak, pameran produk peternakan,
pengadaan sarana prasarana Inseminasi Buatan dan pelatihan budidaya ternak
puyuh.
Panen pedet diselenggarakan dalam rangka Gebyar SIWAB. Pedet yang
didatangkan bukan hanya dari hasil program SIWAB tetapi juga pedet yang
lahir sebelum adanya program tersebut. Tujuan penyelenggaraan kontes ternak
panen pedet, dan Festival Gerobak hias antara lain adalah:
(1) Seleksi ternak unggul di Kabupaten Bantul dalam rangka peningkatan
mutu genetik dan pemuliaan ternak,
(2) Peningkatan gairah dan semangat peternak dalam usaha peternakan,
(3) Peningkatan popularitas ternak dengan harapan bisa mendongkrak harga
ternak khususnya ternak lokal berupa Sapi PO dan Kambing PE di
Kabupaten Bantul.
(4) Sebagai media promosi peternakan di Kabupaten Bantul,
(5) Sharing informasi dunia peternakan,
(6) Peningkatan motivasi peternak dalam memproduksi ternak bibit
berkualitas,
(7) Pemberian penghargaan kepada peternak berprestasi dan meningkatkan
nilai jual bibit ternak.
Gambar III. 8 Launching Inseminasi Buatan oleh Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Bupati Bantul Dalam Rangka Gebyar Upsus Siwab
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
59
b) Pembibitan dan Perawatan Ternak
Tujuan dari kegiatan ini meningkatkan mutu bibit ayam buras melalui
kegiatan penetasan ayam buras menggunakan mesin tetas untuk menghasilkan
Day Old Chicken (DOC) yang berada di Bakulan Wetan, Patalan, Jetis.
Hasil dari program Peningkatan Produksi Peternakan ini adalah peningkatan
populasi ternak di Kabupaten Bantul seperti pada Tabel III.15 sampai dengan
Tabel III.17.
Tabel III. 15 Populasi Ternak Besar Tahun 2016-2017
No. Jenis
ternak
Populasi (ekor)
2014 2015 2016 2017*
1 Sapi Potong 52.564 54.640 56.799 56.139
2 Sapi Perah 201 247 284 80
3 Kerbau 347 446 544 248
4 Kuda 1.573 1.722 1.977 1.258
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Populasi sapi potong tahun 2017 mengalami penurunan 1,16% atau
sebanyak 660 ekor dibanding tahun 2016. Sapi perah juga mengalami
penurunan populasi sebanyak 54,41%.
Populasi ternak kecil di Kabupaten Bantul didominasi oleh ternak
kambing. Pada tahun 2017 juga terjadi penurunan populasi ternak kecil. Data
populasi ternak kecil disajikan pada Tabel III.9.
Tabel III. 9 Populasi Ternak Kecil Tahun 2015-2017
No. Jenis ternak Populasi (ekor)
2014 2015 2016 2017*
1 Babi 4.775 5.070 5.329 3.544
2 Kambing 84.370 96.021 108.199 87.195
3 Domba 61.498 71.754 83.790 74.955
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
60
Gambar III. 9 Ternak Kambing Unggul pada Kontes Ternak
Sementara untuk populasi ternak unggas didominasi oleh ayam ras
pedaging. Pada tahun 2017 terjadi penurunan populasi unggas sebagaimana
terlihat pada Tabel III.16.
Tabel III. 16 Populasi Ternak Unggas Tahun 2015-2017
No. Jenis Unggas Populasi (ekor) 2014 2015 2016 2017*
1 Ayam buras 810.922 913.767 1.019.461 792.862
2 Ayam ras petelur 732.545 777.726 821.587 712.307
3 Ayam ras pedaging 952.449 1.006.163 1.068.221 841.103
4 Itik 198.177 210.400 222.265 163.528
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Penurunan berbagai populasi ternak di Kabupaten Bantul ini disebabkan
karena banyaknya pemotongan yang dilakukan, berimbas kepada naiknya
produksi daging. Selain itu juga banyak ternak yang keluar dari wilayah Bantul.
Siklon cempaka pada akhir November lalu juga memberikan dampak terhadap
populasuiternak. Adanya banjir menyebabkan penyakit pada ternak, serta
terbawa arus banjir.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
61
5) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Tujuan dari Program peningkatan produksi hasil peternakan adalah
untuk meningkatkan produksi produksi daging, telur dan susu di Kabupaten
Bantul, dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.397.004.000,-
Keluaran dari kegiatan ini adalah :
(1) Terlaksananya Pelatihan teknis peternakan yang dilaksanakan di 10
kelompok ternak sapi dan kambing (selama 1 hari/angkatan) dan tiga
kelompok ternak unggas (kelompok itik dan 1 kelompok ayam buras)
(2) Terlaksananya kegiatan pengenalan dan promosi produk peternakan
pada 4.000 siswa PAUD/TK/SD/MI di Kabupaten Bantul
(3) Terlaksananya pemeliharaan ternak kuda
(4) Evaluasi kelompok ternak dan petugas peternakan
(5) Pengawasan dan pengujian terhadap sampel pakan ternak yang beredar
di Kabupaten Bantul
Pada tahun 2017 terjadi kenaikan produksi daging sebanyak 10,19%
atau sebanyak 1.502,49 ton dibanding produksi daging pada tahun 2016.
Kenaikan produksi daging tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kebutuhan
daging di wilayah Kabupaten Bantul.
Produksi susu dan telur mengalami penurunan masing-masing sebesar
11.64% dan 51,24%. Penurunan produksi telur dipengaruhi oleh turunnya
populasi ayam buras, ayam ras petelur dan itik. Sedangkan penurunan produksi
susu dipengaruhi oleh penurunan populasi sapi perah.
Tabel III. 17 Produksi Daging, Telur, dan Susu Tahun 2015-2017
No. Komoditas Produksi
2014 2015 2016 2017
1 Daging (kg) 12.911.30 14.142.366 14.742.551 16.245.046
2 Telur (kg) 7.045.296 7.572.329 8.072.166 7.132.296
3 Susu (l) 259.858 304.662 365.127 178.034
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
62
Hambatan atau permasalahan yang dihadapi pada upaya pencapaian
peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya peternakan adalah sebagai
berikut :
1. Terbatasnya personil yang memiliki SDM bagus dalam melaksanakan
kegiatan sehingga kegiatan yang ada belum dapat ditangani secara
optimal.
2. Terbatasnya sarana dan prasarana untuk menunjang sosialisasi
3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
hewan dan kebersihan lingkungan dalam peningkatan produktivitas dan
pengendalian penyakit.
4. Kurangnya kesadaran pemilik depot/pedagang daging dan susu untuk
melakukan pengujian laboratorium sebelum produk diedarkan
5. Masih rendahnya kesadaran pemotong hewan / jagal terhadap
pentingnya produk daging yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
6. Kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang Kesmavet untuk
melaksanakan tugas pengawasan kesmavet secara optimal.
7. Kurang di perhatikannya teguran dan peringatan yang disampaikan oleh
Dinas kepada para pedagang/pemilik usaha yang produknya tidak
ASUH.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi seperti tersebut di atas antara lain :
1. Perlu Peningkatan keterampilan / keahlian melalui pembinaan dan
pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksakan,
sehingga kelancaran pelaksanaan tugas dapat ditingkatkan.
2. Perlu perhatian dari dinas untuk melengkapi sarana dan prasarana
dalam tugas sosialisasi
3. Masih perlunya bimbingan kepada masyarakat tentang arti pentingnya
kesehatan ternak dan kebersihan lingkungan.
4. Meningkatkan kinerja kegiatan Kesmavet dengan meningkatkan
monitoring dan surveillance ke pasar-pasar tradisional di seluruh wilayah
Bantul.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakan baik produsen maupun konsumen
akan pentingnya produk hewan yang ASUH.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
63
6. Meningkatkan kwalitas dan kwantitas sumber daya manusia (SDM)
dengan melakukan peningkatan pengetahuan melalui pelatihan-pelatihan
serta penambahan pegawai yang profesional di bidang Kesmavet.
7. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral /Instansi dalam pengawasan
produk pangan asal hewan serta dalam penindakan pelanggaran yang
terjadi.
4. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan
Sasaran meningkatnya produksi perikanan menggunakan produksi
perikanan sebagai indikatornya. IKU produksi perikanan diakumulasi dari
produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap baik laut maupun perairan
umum. Rencana dan realisasi capaian indikator produksi perikanan seperti
tercantum pada Tabel III.19.
Tabel III. 18 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan
No Indikator Kinerja Utama
Capaian 2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017 terhadap 2021 (%)
Target Realisasi %
Realisasi
1. Produksi perikanan 12.191,22 12.595 12.912,41 102,52 13.634 94,71
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Capaian kinerja IKU produksi perikanan Tahun 2017 menunjukkan hasil
yang baik, yaitu mencapai 102,52% dari target sebesar 12.595 ton tercapai
12.912,41 ton atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan dengan
realisasi tahun sebelumnya sebesar 12.191,22 ton atau tercapai sebesar
98,72% maka capaian tahun 2017 meningkat sebesar 5,92%. Dibandingkan
dengan target capaian tahun 2021 (akhir RPJMD) sebesar 13.634 ton, capaian
tahun 2017 ini telah menyumbangkan 94,71% dari target akhir RPJMD tahun
2021.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
64
Peningkatan produksi perikanan diupayakan melalui beberapa program
yaitu :
1. Program pengembangan perikanan budidaya
Dalam rangka meningkatkan produksi perikanan budidaya, pengetahuan
dan keterampilan pembudidaya ikan, serta menguatkan kelembagaan
perikanan, pemerintah Kabupaten Bantul memberikan fasilitasi teknologi
budidaya dan permodalan. Untuk mencapai tujuan program dilaksanakan
dengan mengoptimalkan pemanfaatan SDM dan didukung dana sebesar
Rp2.290.018.234,00. Output dari program ini adalah Kelompok Pembudidaya
Ikan (Pokdakan) mendapatkan fasilitasi baik teknologi maupun permodalan,
sehingga meningkatkan minat masyarakat dalam budidaya ikan.
Pendampingan kepada Pokdakan terutama dilaksanakan kepada
Pokdakan yang melaporkan adanya indikasi penyakit. Selanjutnya laporan
tersebut ditindaklanjuti dengan pengambilan sampel untuk dilakukan uji
laboratorium di Fakultas Perikanan UGM guna mengetahui penyebab dan jenis
penyakitnya. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa rata-rata penyakit
disebabkan oleh jamur dan bakteri serta kualitas air yang tidak baik atau
tercemar. Dengan adanya pemantauan penyakit pada ikan bisa dihindari
kerugian akibat kematian ikan.
Selain pendampingan dan pengawasan penyakit ikan, juga dilakukan
pelatihan bagi pembudidaya berupa pelatihan produksi dan perbenihan. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan
ketrampilan para pembudidaya ikan. Manfaat kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan produksi perikanan budidaya dengan harapan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan para pembudidaya ikan.
Pada tahun 2017 produksi perikanan budidaya mengalami kenaikan
sebesar 5,84% dari 11.363.724 kg pada tahun 2016 menjadi 12.027.236 kg
pada tahun 2017. Kenaikan ini disebabkan karena introduksi teknologi baru
yaitu budidaya ikan hemat lahan dan air (MATLAIR). Dengan lahan yang
terbatas dan padat tebar tinggi, mampu meningkatkan produksi perikanan
budidaya di Kabupaten Bantul. Data produksi perikanan budidaya Kabupaten
Bantul Tahun 2015-2017 disajikan pada Tabel III.19.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
65
Tabel III. 19 Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Ikan Tahun 2015-2017
No. Jenis Ikan Produksi (kg)
2015 2016 2017 1 Gurami 2.038.280 1.860.867 2.028.830 2 Nila 2.231.763 1.924.565 2.114.000 3 Lele 6.106.252 6.738.202 7.094.430 4 Bawal 218.462 258.883 282.250 5 Patin 95.597 40.150 29.370 6 Mas 24.268 34.018 37.450 7 Udang vaname 650.602 507.038 440.890 9 Lain-lain - - - Jumlah 11.365.224 11.363.724 12.027.236
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Pada tahun 2017 jenis ikan yang dibudidayakan masih didominasi lele.
Lele paling banyak dibudidayakan karena memiliki umur panen relatif lebih
cepat, padat tebarnya lebih banyak, dan lebih tahan terhadap kondisi
lingkungan yang kurang baik. Dukungan pemerintah dalam peningkatan
produksi perikanan budidaya kepada masyakat senantiasa dilakukan, baik
melalui pelatihan, pendampingan dan pembinaan serta pemberian bantuan
sarana-prasarana untuk meningkatkan produksi.
Selain memberikan pinjaman dana bergulir, Pemerintah Kabupaten
Bantul juga melaksanakan pelatihan produksi dan pembenihan pembuatan
pakan ikan, sosialisasi wirausaha perikanan budidaya kepada beberapa
kelompok perikanan serta para pemuda dan pelajar.
2. Program pengembangan perikanan tangkap
Program Pengembangan Perikanan Tangkap bertujuan untuk
meningkatkan produksi dan SDM perikanan tangkap dengan memanfaatkan
SDM dan teknologi yang didukung anggaran sebesar Rp.1.103.869.950,00.
Indikator kinerja yang digunakan adalah produksi perikanan tangkap. Produksi
perikanan tangkap merupakan jumlah produksi perikanan tangkap laut dan
produksi perikanan tangkap perairan umum (PU).
Hasil dari program ini antara lain adalah dilaksanakan pengkayaan
sumber daya ikan, peningkatan kapasitas kelompok pelaku usaha perikanan
dan menciptakan kader-kader nelayan baru, workshop upaya keselamatan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
66
kerja bagi pelaku kegiatan perikanan, studi pengembangan perikanan tangkap
dan penyelenggaraan tertib admintrasi pengelolaan perahu motor tempel di
Kabupaten Bantul. Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan nelayan
dilakukan pembinaan terhadap Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan nelayan
serta peningkatan kapasitas pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Gambar III. 10 Aktivitas Pelelangan Ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Eksploitasi sumber daya ikan yang sembarangan dan kontra produktif
terhadap perkembangan kegiatan pengelolaan sumberdaya perikanan seperti
penggunaan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan
menggunakan bahan kimia, bahan biologi, alat dan bangunan dapat merugikan
atau mebhayakan kelestarian sumber daya ikan. Oleh karena itu, dilakukan
pengkayaan sumber daya ikan di perairan umum di wilayah Kabupaten Bantul.
Selain sebagai upaya konservasi terhadap sumber daya ikan, kegiatan
pengkayaan stok ini juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produksi
perikanan tangkap. Data lokasi penebaran benih ikan Tahun 2017 seperti
tercantum pada Tabel III.20.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
67
Tabel III. 20 Lokasi Penebaran Benih Ikan Tahun 2017
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
No. Nama Sungai
Alamat Waktu Penebaran
Jumlah Benih
Nila Tombro Tawes
1 Sungai Winongo
Tempel, Sidomulyo, Bambanglipuro
05 Juni 2017 30.000 - 10.000
2 Sungai Winongo
Paker, Mulyodadi, Bambanglipuro
05 Juni 2017 30.000 - 10.000
3 Sungai Karangturi
Manggisan, Baturetno, Banguntapan
18 Juli 2017 30.000 10.000 -
4 Sungai Winongo
Gempolan Wetan, Trirenggo, Bantul
13 Juli 2017 15.000 - -
5 Sungai Opak
Singosaren, Wukirsari, Imogiri
19 Mei 2017 10.000 - 10.000
6 Sungai Opak
Bendo, Wukirsari, Imogiri 26 Mei 2017 30.000 - 10.000
7 Embung Selopamioro
Lanteng I, Selopamioro, Imogiri
26 Mei 2017 30.000 - 10.000
8 Sungai Oya Siluk 2, Selopamioro, Imogiri
17 Juli 2017 30.000 10.000 -
9 Sungai Winongo
Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan
19 Mei 2017 10.000 - 10.000
10 Sungai Bedog
Gatak, Tamantirto, Kasihan 11 Juli 2017 10.000 10.000 -
11 Sungai Konteng
Kembaran, Tamantirto, Kasihan
11 Juli 2017 10.000 10.000 -
12 Sungai Bedog
Gonjen, Tamantirto, Kasihan
11 Juli 2017 10.000 10.000 -
13 Sungai Winongo
Karen, Tirtomulyo, Kretek 17 Juli 2017 30.000 10.000 -
14 Sungai Winongo
Gegunung, Tirtohargo, Kretek
07 Juli 2017 25.000 - 10.000
15 Sungai Opak
Baros, Tirtohargo, Kretek 05 Juni 2017 30.000 - 10.000
16 Sendang Ngembel
Beji Wetan, Sendangsari, Pajangan
17 Juli 2017 15.000 15.000 -
17 Sungai Winongo
Kauman, Gilangharjo, Pandak
05 Juni 2017 30.000 - 10.000
18 Sungai Opak
Nganyang, Sitimulyo, Piyungan
06 Juni 2017 20.000 - -
19 Sungai Gawe
Kembangsari, Srimartani, Piyungan
21 Mei 2017 10.000 10.000 -
20 Sungai Belik Pandes, Wonokromo, Pleret
18 Juli 2017 30.000 10.000 -
21 Sungai Opak
Potrobayan, Srihardono, Pundong
25 Mei 2017 20.000 - -
22 Sungai Konteng
Karanglo, Argomulyo, Sedayu
19 Mei 2017 10.000 - 10.000
23 Sungai Konteng
Surobayan, Argomulyo, Sedayu
13 Juli 2017 10.000 10.000 -
24 Sungai Winongo
Cabeyan, Panggungharjo, Sewon
14 Juni 2017 15.000 - -
25 Sungai Winongo
Pucung, Pendowoharjo, Sewon
11 Juli 2017 10.000 10.000 -
26 Lideng Pedak
Pedak, Trimurti, Srandakan 17 Juli 2017 30.000 10.000 -
Total 530.000 125.000 100.000
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
68
Gambar III. 11 Bupati Bantul melakukan penebaran benih ikan di sungai di wilayah Cabean, Panggunharjo, Sewon
Produksi perikanan tangkap tahun 2017 sebesar 885.350kg mengalami
kenaikan 57.850 atau 6,99% dibanding tahun 2016. Selengkapnya, produksi
perikanan tangkap tahun 2015-2017 disajikan pada Tabel III.21.
Tabel III. 21 Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2015-2017
No. Uraian Jumlah (ton) 2016 2017
1 Produksi tangkap laut (Bantul) 234,30 396,20 2 Produksi tangkap perairan umum 282,20 260,60 3 Produksi tangkap laut (Sadeng) 311,00 228,55
Jumlah 827,50 885,35 Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Target produksi perikanan tangkap Tahun 2017 sebesar 750 ton telah
tercapai 118,06% atau sebesar 885,35 ton. Kenaikan dan tercapainya target
produksi perikanan tangkap ini diakibatkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
a) Pembinaan dan pendampingan yang intensif dari penyuluh dan Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
b) Fasilitasi berbagai bantuan baik berupa alat penangkapan ikan, kapal
penangkap ikan serta pinjaman modal dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
69
Gambar III. 12 Penyerahan bantuan kapal secara simbolis oleh Direktur Perikanan
Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan
c) Kondisi cuaca wilayah di Pantai Perairan Laut WPP 573 yang kondusif
bagi nelayan untuk melakukan penangkapan ikan dan didukung potensi
ikan yang besar sehingga produksi perikanan tangkap laut meningkat.
3. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan
Peningkatan produksi kelautan dan perikanan harus didukung dengan
penanganan pasca panen dan pemasaran agar diperoleh hasil yang optimal.
Program ini dilaksanakan dengan memanfaatkan SDM, teknologi, dan didukung
anggaran sebesar Rp.45,915,000,00.
Hasil dari program ini antara lain terlaksananya promosi hasil produksi
perikanan kelautan, pelatihan pasca panen bagi kelompok pengolah pemasar
(poklahsar) untuk meningkatkan pengetahuan pembudidayaan ikan dalam hal
diversifikasi produk olahan pangan berbasis ikan air tawar, Focus Grup
Discussion (FGD) perijinan usaha perikanan, serta sosialisasi perundang-
undangan di bidang usaha perikanan. Outcome program/kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan volume produk olahan hasil perikanan sehingga
berdampak pada peningkatan kesejahteraan Poklahsar.
Dalam pencapaian sasaran meningkatnya produksi perikanan berhasil
memberikan satu prestasi berupa Juara I Tingkat Nasional Penghargaan atas
Evaluasi Kinerja Tenaga Pendamping Lembaga Pengelola Modal Usaha
Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) atas nama Fakhrudin Al Rozi. LPMUKP
merupakan satuan kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan yang
menerapkan pola pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) dengan tugas
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
70
utamanya menyalurkan pinjaman atau pembiayaan dana bergulir yang
berpendampingan kepada usaha kecil mikro dan menengah kelautan dan
perikanan.
Selain itu, upaya pencapaian indikator kinerja produksi perikanan tak
lepas juga dari berbagai permasalahan dan kendala. Permasalahan dan solusi
dalam upaya peningkatan produksi perikanan di Kabupaten Bantul dicantumkan
pada Tabel III.22.
Tabel III. 22 Permasalahan dan Solusi dalam Pencapaian Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan
No. Permasalahan Solusi
1 Rendahnya daya saing produk perikanan
Introduksi teknologi budidaya ikan padat tebar hemat lahan dan air (MATLAIR)
Meningkatkan pemahaman kepada para pelaku usaha perikanan tentang food safety melalui penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik dan Cara Penanganan Ikan yang Baik
Fasilitasi akses permodalan dan pemberian bantuan kepada pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan.
Perluasan jaringan pemasaran melalui pembentukan Asosiasi Pengolah dan Pemasar Perikanan Kabupaten Bantul ‘Projo Mino’
Pembangunan sentra pemasaran bidang pengolahan dan kuliner
Peningkatan partisipasi perikanan pada kegiatan pameran baik lokal maupun regional untuk mengenalkan produk perikanan.
Mempermudah akses informasi kondisi cuaca dan iklim bagi para nelayan.
Meningkatkan kemampuan nelayan dan sarana dan prasarana penangkapan ikan untuk menangkap ikan di jalur penangkapan ikan II dan III.
2 Konsumsi ikan masih rendah Melaksanakan kampanye “Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan)”
3 Rendahnya minat generasi muda dalam usaha di bidang kelautan dan perikanan
Melaksanakan sosialisasi/kampanye wirausaha perikanan budidaya serta menciptakan kader-kader nelayan baru dengan mengadakan pelatihan dan magang di kapal.
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Beberapa upaya yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan
produksi perikanan antara lain : (1). meningkatkan produksi perikanan
budidaya melalui penerapan dan sekolah lapang perikanan budidaya metode
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
71
MATLAIR (hemat lahan dan air), (2). meningkatkan kerjasama dan koordinasi
antar pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, (3). Meningkatkan
koordinasi dengan instansi vertikal baik Pemerintah Daerah DIY maupun
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk dapat mengakses berbagai
program/kegiatan maupun bantuan yang disalurkan, (4). Meningkatkan
sinergitas dengan penyuluh perikanan baik PNS maupun Penyuluh Perikanan
Bantu (PPB) demi pendampingan usaha kelautan dan perikanan pada
kelompok binaan, (5). Meningkatkan sarana prasarana usaha perikanan baik
perikanan budidaya maupun perikanan tangkap.
5. Sasaran Meningkatkan Kualitas Kelompok Tani
Kapasitas kelembagaan kelompok tani merupakan salah satu faktor
penting dalam program pengembangan usahatani. Tingkat kapasitas
kelembagaan kelompok tani dipengaruhi secara langsung oleh tingkat
kedinamisan kelompok tani dan tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan
kelompok tani, serta secara tidak langsung dipengaruhi oleh kapasitas anggota,
peran ketua, peran penyuluh, dukungan pihak luar, dan karakteristik individu
anggota.
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas
kelembagaan kelompok tani adalah dengan meningkatkan kedinamisan
kelompok tani dan partisipasi anggota dalam setiap kegiatan kelompok tani.
Dukungan Pemerintah Kabupaten Bantul dalam upaya untuk
peningkatan kualitas kelompok tani adalah dengan melaksanakan berbagai
pelatihan, pendididan baik yang dilaksanakan untuk kelompok tani secara
langsung maupun melalui penyuluh yang diharapakan dapat menularkan
kepada kelompok tani. Indikator yang digunakan dalam penilaian kinerja
peningkatan kualitas kelompok tani adalah peningkatan kemampuan
kelembagaan kelas kelompok tani. Target dan capaian indikator ini dapat dilihat
pada Tabel III.23.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
72
Tabel III. 23 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas
Kelompok Tani
No Indikator Kinerja
Utama Capaian
2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017
terhadap 2021 (%)
Target Realisasi % Realisasi
1. Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
27 29 68 234,48 34 200
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target
yang ditetapkan tahun 2017 adalah 29 kelompok tani yang mengalami
peningkatan kemampuan (kelas kelompok) dengan realisasi sebesar 68
kelompok atau tercapai 234,48% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi.
Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 27 kelompok atau
tercapai sebesar 100% maka capaian tahun 2017 meningkat/menurun sebesar
251,85%.
Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) indikator ini adalah 34
kelompok yang mengalami peningkatan kualitas kelembagaannya. Capaian
tahun 2017 ini telah melebihi target akhir periode RPJMD tahun 2021 yaitu
sebesar 200%. Indikator Peningkatan Kelembagaan Kelompok Tani tidak
digunakan oleh baik oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan DIY
maupun Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia sehingga tidak dapat
dilakukan analisis capaian indikator Kabupaten dengan Provinsi maupun Pusat.
Upaya untuk mendukung sasaran meningkatnya kualitas tani dilakukan
dengan melaksanakan Program Pemberdayaan Penyuluh
Pertanian/Perkebunan Lapangan dan Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan. Hasil yang didapatkan dari program ini adalah
peningkatan kapasitas kelompok penyuluh swadaya dan PNS yang akan
berimbas kepada peningkatan kelas kelompok sejumlah 68 kelompok yang
tersebar di seluruh kecamatan. Data peningkatan kelas kelompok tani seperti
terlihat pada Tabel IV.254
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
73
Tabel III. 24. Data Peningkatan Kelas Kelompok Tani Tahun 2017
No. Kecamatan Jumlah Kelompok Tani yang Meningkat Kelas Kelompok
1 Srandakan 3 2 Sanden 7 3 Kretek 2 4 Bambanglipuro 2 5 Banguntapan 9 6 Sedayu 1 7 Bantul 3 8 Pleret 3 9 Pandak 3 10 Dlingo 2 11 Kasihan 2 12 Jetis 4 13 Piyungan 13 14 Sewon 4 15 Pundong 6 16 Pajangan 2 17 Imogiri 2
Jumlah 68 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai sasaran peningkatan
kualitas kelompok tani adalah :
1. Struktur kelompok tani masih dianggap hanya sebagai prasyarat
administrasi sebuah organisasi
2. Rendahnya peran dan fungsi pengurus kelompok tani
3. Rendahnya efektivitas peran, fungsi, dan struktur kelompok tani
menyebabkan rendahnya tingkat kedinamisan kelompok tani
Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah
meningkatkan kedinamisan kelompok tani dan partisipasi anggota dalam setiap
kegiatan kelompok tani. Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani adalah dengan
mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan
pembinaan kelompok tani dalam kegiatan pengembangan usahatani.
6. Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
merupakan sasaran VI dengan indikator Nilai Tukar Petani (NTP). NTP
merupakan perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
74
Indeks harga yg dibayar petani (Ib). Nilai NTP > 100, berarti petani mengalami
surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya.
Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.
Capaian nilai NTP Kabupaten Bantul pada tahun 2017 adalah 100,69%
dan masuk Kategori “SANGAT TINGGI”. dengan realisasi 102,1 sedangkan
target sebesar 101,4. Selengkapnya disajikan pada Tabel III.25.
Tabel III. 25 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Pertanian dan Perikanan
No Indikator Kinerja
Utama Capaian
2016
2017 Target Akhir
Renstra (2021)
Capaian s/d 2017
terhadap 2021 (%)
Target Realisasi%
Realisasi
1. Nilai Tukar Petani (NTP) 104,1 101,4 102,1 100,69 102,00 100,1
Sumber : BPS Kabupaten Bantul, 2018
Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target
yang ditetapkan tahun 2017 adalah 101,4 realisasi sebesar 102,1 tercapai
100,69% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Dibandingkan dengan realisasi
tahun sebelumnya sebesar 104,1 atau tercapai sebesar 102,9% maka capaian
tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 1,96%. Penurunan NTP ini
disebabkan terjadinya inflasi perdesaan sebesar 0,36 persen disebabkan oleh
naiknya indeks di seluruh kelompok penyusun Indeks Konsumsi Rumah
Tangga (IKRT), terutama Kelompok Bahan Makanan (BPS, 2017).
Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 102. Capaian tahun
2017 ini telah melebihi target akhir Renstra tahun 2021 sebesar 100,1%.
Dalam mencapai sasaran ini, telah dilaksanakan berbagai program yaitu:
a) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Melalui kegiatan Pengembangan Agribisnis, Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul senantiasa berupaya
meningkatkan kesejahteraan petani dengan melaksanakan berbagai
pelatihan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian serta gencar
melakukan kegiatan promosi dan pameran produk pertanian.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
75
Pelatihan pengolahan produk pertanian dilaksanakan sebanyak 4
angkatan dengan komoditas yang berbeda yaitu ubi jalar, garut, cabai
merah, dan kakao. Sedangkan pelatihan pasca panen terhadap
komoditas padi dilaksanakan pada 5 lokasi berbeda yakni :
1) Kelompok Tani Mandiri Kedon, Sumbermulyo, Bambanglipuro,
Bantul
2) Kelompok Tani Ngudi Makmur, Kauman, Gilangharjo, Pandak,
Bantul
3) Gapoktan Trirenggo, Bantul
4) Gapoktan Kebon Agung, Imogiri
5) Gapoktan Trimulyo
Kegiatan promosi hasil pertanian dilakukan melalui kegiatan pasar
tani, pameran tingkat kecamatan, Bantul Ekspo serta Pameran Hari
Pangan Sedunia. Pelaksanaan Pasar Tani mendapatkan respon yang
luar biasa dari masyarakat di seputar komplek 2 Perkantoran Pemkab
Bantul. Pasar yang diadakan setiap hari Rabu Pagi ini selalu dipadati
pengunjung yang berbelanja produk-produk hasil pertanian.
Gambar III. 13 Suasana Pasar Tani di Halaman Kantor Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
b) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program ini dilaksanakan untuk peningkatan penerapan teknologi
pertanian. Dilakukan dengan penyelenggaraan pelatihan penggunaan
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
76
dan pengelolaan alat mesin pertanian (alsintan) dan pengelolaan Unit
Pengelola Jasa Alsintan (UPJA).
c) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Kegiatan pada program ini yang mendukung pada pencapaian indikator
sasaran meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian adalah
Kegiatan Optimalisasi Usaha Pertanian yang mengedepankan pada
pentingnya asuransi pertanian dan penggunaan aplikasi pembukuan bagi
petani.
C. Akuntabilitas Anggaran
Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan
Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang
dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2017 di Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan sebesar Rp24.661.704.191,00 yang
digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja
langsung sebesar Rp21.872.145.921,37, atau sebesar 88,69%.
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk
membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian
sasaran strategis seperti tercantum pada Tabel III.26.
Tabel III. 26 Alokasi Anggaran Belanja Langsung untuk Pencapaian Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
1.214.115.000 4,92
2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani 10.374.001.000 42,07
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan 2.311.573.416 9,37
4 Meningkatnya produksi perikanan 4.525.837.500 18,35
5 Meningkatkan kualitas kelompok tani 719.713.500 2,92 6 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan
perikanan 1.733.435.000 7,03
Jumlah 20.878.675.416 84,66
Belanja Langsung Pendukung 20.878.675.416 84,66 Total Belanja Langsung 24.661.704.191 100,00
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
77
Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk
penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja
langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk
program/kegiatan utama sebesar Rp20.878.675.416,00 atau sebesar 84,66%
dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan
pendukung sebesar Rp3.783.028.775,00 atau sebesar 15,34% dari total
belanja langsung.
Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan
anggaran paling besar adalah sasaran Meningkatnya intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani dengan besaran anggaran Rp.10.374.001.000,00 atau
42,07% dari total belanja langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran
yang relative kecil adalah sasaran Meningkatkan kualitas kelompok tani dengan
anggaran sebesar Rp.719.713.500 atau sebesar 2,92% dari total anggaran
belanja langsung.
Penyerapan belanja langsung pada tahun 2017 sebesar 88,69% dari
total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa
akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan dengan penyerapan
anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar
86,77% sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar
13,23%.
Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran
terbesar pada program/kegiatan di IKU Skor Pola Pangan Harapan sebesar
99,55% sedangkan penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan di
IKU Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
sebesar 84,78%. Jika dilihat dari penyerapan anggaran per sasaran, maka
sasaran Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara
berkelanjutan menyerap anggaran paling besar yaitu 99,24% dari target.
Sedangkan sasaran Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok
Tani (kelompok) menyerap anggaran terkecil yaitu 84,78% dari target.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan
untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama
disajikan pada Tabel III.27 dan Tabel III.28.
78
LAPORANKINERJADINASPER
TANIANPA
N.GANKELAUTANDANPER
IKANANTAHUN2017
Tabel III. 27 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2016
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program Keuangan
Pagu Realisasi % Realisasi
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Ketersediaan Energi Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
733.925.000 727.527.750 99,13
Ketersediaan Protein Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
98.790.000 97.635.000 98,83
Skor Pola Pangan Harapan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
381.400.000 379.690.000 99,55
2 Meningkatnya intensifikasi dan diversifikasi usaha tani
Produksi tanaman pangan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
222.215.000 204.575.000 92,06
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1.626.285.000 1.560.260.399 95,94 Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunan 8.099.736.000 6.836.693.502 84,41
Produksi tanaman hortikultura
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
203.550.000 194.388.000 95,50
Produksi tanaman perkebunan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan
222.215.000
204.575.000 92,06
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Produksi daging Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
992.745.000 962.681.950 96,97
Program peningkatan produksi hasil peternakan
425.095.000 397.004.000 93,39
Program peningkatan produksi peternakan 893.733.416 877.534.100 98.19
4 Meningkatnya produksi perikanan
Produksi perikanan Program pengembangan budidaya perikanan 3.283.711.500 2.970.017.869 90,45
Program pengembangan perikanan tangkap 1.173.286.000 1.103.869.950 94,08
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
68.840.000 46.615.000 67,72
79
LAPORANKINERJADINASPER
TANIANPA
N.GANKELAUTANDANPER
IKANANTAHUN2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program Keuangan
Pagu Realisasi % Realisasi
5 Meningkatkan kualitas kelompok tani
Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
504.944.500 425.683.100 84,30
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
214.769.000 184.522.900 85,92
6 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Nilai Tukar Petani (NTP) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1.626.285.000 1.560.260.399 95,94
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
59.450.000 59.290.000 99,73
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
47.700.000 47.060.000 98,66
Jumlah 20.878.675.416 18.839.883.919 90,24
Belanja Langsung Pendukung 20.878.675.416 18.839.883.919 90,24
Total Belanja Langsung 24.661.704.191 21.872.145.921 88,69
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
80
Tabel III. 28 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017
No Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Ketersediaan Energi
3.080 2.993 97,18 733.925.000 727.527.750 99,13
2 Ketersediaan Protein
72,2 78,36 108,53 98.790.000 97.635.000 98,83
3 Skor Pola Pangan Harapan
93 90,8 97,63 381.400.000 379.690.000 99,55
4 Produksi tanaman pangan
231.325,42 215.867 93,32 9.948.236.000 8.601.528.901 86,46
5 Produksi tanaman hortikultura
6.485,83 32.551,49 501,89 203.550.000 194.388.000 95,50
6 Produksi tanaman perkebunan
14.466,8 14.490,7 99,97 222.215.000 204.575.000 92,06
7 Produksi daging 14.298,356 17.884,546 125,08 2.311.573.416 2.237.220.050 96,78
8 Produksi perikanan
12.595 12.192,59 102.52 4.525.837.500 4.120.502.819 91,04
9 Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
29 68 234,48 719.713.500 610.206.000 84,78
10 Nilai Tukar Petani (NTP)
101,4 102,1 100,69 1.733.435.000 1.666.610.399 96,14
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
D. Efisiensi Sumber Daya
Efisiensi belanja langsung pada tahun 2017 sebesar 11,31%, dari total
anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu tercapainya target yang
telah ditentukan akan tetapi terdapat penghematan anggaran.
Efisiensi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar 19,85%, sedangkan
efisiensi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 9,76%. Jika dilihat dari efisiensi
anggaran per IKU, efisiensi anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU
Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok) sebesar
15,22%, sedangkan efisiensi anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU Skor
Pola Pangan Harapan sebesar 0,45%. Jika dilihat dari efisiensi anggaran per sasaran,
maka sasaran Meningkatkan kualitas kelompok tani, memiliki efisiensi anggarannya
paling besar yaitu 15,21% dari anggaran target. Sedangkan sasaran Meningkatnya
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
81
ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan, efisiensi anggarannya
terkecil yaitu 0,76% dari anggaran target.
Efisiensi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan pada Tabel
III.29.
Tabel III. 29 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
No Indikator Kinerja Anggaran
Target (Rp) Realisasi (Rp) Efisiensi %
1 Ketersediaan Energi 733.925.000 727.527.750 6.397.250 0,87
2 Ketersediaan Protein 98.790.000 97.635.000 1.155.000 1,17
3 Skor Pola Pangan Harapan 381.400.000 379.690.000 1.710.000 0.45
4 Produksi tanaman pangan 9.948.236.000 8.601.528.901 1.346.707.099 13,54
5 Produksi tanaman hortikultura 203.550.000 194.388.000 9.162.000 4,5
6 Produksi tanaman perkebunan 222.215.000 204.575.000 17.640.000 7,94
7 Produksi daging 2.311.573.416 2.237.220.050 74.353.366 3.22
8 Produksi perikanan 4.525.837.500 4.120.502.819 405.334.681 8.96
9 Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
719.713.500 610.206.000 109.507.500 15,26
10 Nilai Tukar Petani (NTP) 1.733.435.000 1.666.610.399 66.824.601 3.85
Jumlah 20.878.675.416 18.839.883.919 2.038.791.497 9,76
Belanja Langsung Pendukung 20.878.675.416 18.839.883.919 2.038.791.497 9,76
Total Belanja langsung 24.661.704.191 21.872.145.921 3.032.262.002 19,85
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Berdasarkan analisis capaian kinerja dan penyerapan anggaran pada tiap
sasaran, dapat dipotret tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya dalam indikator
sasaran. Semakin besar capaian kinerja dan semakin rendah penyerapan anggaran,
akan semakin tinggi tinkat efisiensi pencapaian suatu sasaran. Sasaran dengan tingkat
efisiensi tertinggi dicapai pada sasaran meningkatkan kualitas kelompok tani dengan
capaian indikator peningkatan kemampuan kelembagaan kelas kelompok tani
(kelompok) sebesar 234,48% dan penyerapan anggaran sebesar 84,78% dengan
tingkat efisiensi sebesar 15,22. Tingkat efisiensi terendah pada sasaran meningkatnya
ketersediaan dan keberagaman pangan secara berkelanjutan, dengan capaian
indikator ketersediaan energi sebesar 97,18% dan penyerapan anggaran 99,13%
sehingga diperoleh tingkat efisiensi sebesar 1,17. Selengkapnya tingkat efisiensi
penggunaan sumber daya disajikan pada Tabel III.30.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
82
Tabel III. 30 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No. Sasaran Indikator % Capaian
Kinerja % Penyerapan
Anggaran Tingkat Efisiensi
1 Meningkatnya ketersediaan dan keragaman pangan secara berkelanjutan
Ketersediaan Energi 97,18 99,13 1,17
Ketersediaan Protein 108,53 98,83 Skor Pola Pangan Harapan 97,63 99,55
2
Meningkatnya intensfikasi dan diversifikasi usaha tani
Produksi tanaman pangan 93,32 86,46 4,50
Produksi tanaman hortikultura
501,89 95,50
Produksi tanaman perkebunan
99,97 92,06
3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya peternakan
Produksi daging 125,08 96,78 3,22
4 Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan 102,52 91,04 8,96
5 Meningkatkan kualitas kelompok tani
Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Kelas Kelompok Tani (kelompok)
234,48 84,78 15,22
6 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pertanian dan perikanan
Nilai Tukar Petani (NTP) 100,69 96,14 3,86
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
E. Kinerja Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan mempunyai unit ekonomi yang
memberikan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bantul. Target
dan capaian PAD pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan disajikan
pada Tabel III.31.
Sembilan sumber PAD dengan total target sebesar Rp.4.772.871.237,00
memberikan realisasi sebesar Rp.4.369.420.410,00 atau sebesar 112,50%.
Pendapatan hasil dari pengelolaan dana bergulir memberikan capaian realisasi yang
paling besar yaitu 710,12% dari target Rp.4.200.000,00 tercapai sebesar
Rp.29.825.000,00. Sedangkan capaian terendah pada pendapatan dari sewa kapal
dan sewa kawasan BAT yaitu 23,19% dengan target Rp. 90.833.037, 00 tercapai
sebesar Rp. 10.433.550,00.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
83
Tabel III. 31 Target dan Capaian Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2017
No. Jenis Penerimaan Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Capaian (%)
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan Hewan
115.000.000 138.738.000 120,64
2 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan
30.000.000 75.994.773 253,32
3 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
2.159.000.000 2.425.646.500 112,35
4 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
2.223.838.200 2.516.245.300 113,15
5 Retribusi Rumah Potong Hewan
95.000.000 66.827.500 70,34
6 Pendapatan Denda Sewa BAT (Budidaya Air Tawar)
0 45.833.037 100
7 Hasil dari pengelolaan dana bergulir
4.200.000 29.825.000 710,12
8 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya
55.000.000 59.876.750 108,87
9 Pendapatan dari sewa kapal dan sewa kawasan BAT
90.833.037 10.433.550 23,19
Jumlah 4.772.871.237 5.369.420.410 112,50 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Indeks Kepuasan Masyarakat
Survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja aparatur Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
sekaligus sebagai wahana penyerap aspirasi masyarakat baik yang berupa saran,
harapan, sekaligus komplain terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk
dijadikan pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan pelayanan.
Kegiatan survey penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini dilakukan terbatas
di Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, sebanyak 165
responden yang diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai kualitas
pelayanan yang diberikan oleh aparatur Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bantul kepada pelanggannya.
Adapun pertanyaan yang dimintakan pendapat kepada masyarakat terdiri dari
14 unsur yang relevan, valid dan reliabel dengan harapan masyarakat memberikan
pendapatnya terhadap empat pilihan jawaban yang tersedia. Kuesioner yang masuk
akan diolah dalam data entri komputer untuk mendapatkan nilai IKM. Nilai IKM dihitung
dengan menggunakan “Nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
84
Tabel III. 32 Nilai Rata-Rata Tiap Unsur Pelayanan pada Survey IKM Tahun 2017
No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-Rata
Semester 1 Semester 2 U1 Prosedur pelayanan 3,260 3,148 U2 Persyaratan pelayanan 3,140 3,102 U3 Kejelasan petugas pelayanan 3,227 3,142 U4 Kedisiplinan petugas pelayanan 3,148 3,063 U5 Tanggung jawab petugas pelayanan 3,213 3,114 U6 Kemampuan petugas pelayanan 3,213 3,178 U7 Kecepatan pelayanan 3,148 3,085 U8 Keadilan mendapatkan pelayanan 3,180 3,240 U9 Kesopanan dan keramahan petugas 3,193 3,119
U10 Ketepatan Jadwal Kegiatan 3,547 3,057 U11 Kenyamanan lingkungan 3,460 3,006 U12 Keamanan pelayanan 3,273 2,915 U13 Penyelenggaraan Rapat, Pelatihan, dll 3,293 3,119 U14 Materi Rapat, Pelatihan, dll 3,280 3,108
Nilai IKM 80,89 77,03 Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Hasil analisis terhadap penilaian indeks kepuasan masyarakat melalui kuesioner
yang sudah disebar kepada 165 responden menunjukkan bahwa nilai IKM Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Semester I Tahun 2017 adalah 80,89,
sedang pada semester II sebesar 77,03 seperti tertera pada Tabel III.32.
Tabel III. 33 Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi
Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik
Sumber : Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, 2018
Dengan nilai IKM (Nilai Interval Konversi IKM) sebesar 80,89 pada Semester I
dan 77,03 pada Semester II, apabila kita lihat Tabel III.33 maka dapat dikatakan
Kinerja Unit Pelayanan dan Mutu Pelayanan pada Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Bantul adalah “BAIK”.
LAPORANKINERJADINASPERTANIANPANGANKELAUTANDANPERIKANANTAHUN2017
85
Bab IV Penutup
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi,
akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien.
Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi
penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari
masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari
visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja
yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya yaitu sebanyak 6 (enam) sasaran,
10 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU) seperti yang tertuang dalam Rencana
Strategis Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul Tahun
2016 - 2021. Secara umum realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan
target, bahkan ada yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 162,08% atau
kinerja kriteria Sangat Tinggi.
Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator
yang dicantumkan dalam Renstra Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 khususnya untuk Tahun Anggaran 2017
dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum
memenuhi target yang ditetapkan, kami akui semata-mata merupakan kelemahan dan
ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya
harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax 0274 – 6460182 / 6460236
Email : [email protected] | Website : www.diperpautkan.bantulkab.go.id
DiperpautkanBantul | diperpautkan_bantul
diperpautkanbtl | Diperpautkan Bantul