2018pn-pangkalanbun.go.id/baru/media/files/20171025025245763259efe05d...irencana strategis...
TRANSCRIPT
PENGADILAN NEGERIPANGKALAN BUNKELAS IB
2018LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
Jalan Sutan Syahrir No.16, Pangkalan Bun 74111Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan TengahTelp. (0532) 21014 Fax. (0532) 21179
www.pn-pangkalanbun.go.id
PENGADILAN NEGERIPANGKALAN BUNKELAS IB
REVIU
TAHUN 2015-2019
Jalan Sutan Syahrir No.16, Pangkalan Bun 74111Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan TengahTelp. (0532) 21014 Fax. (0532) 21179
www.pn-pangkalanbun.go.id
RENCANA STRATEGIS
PERIODE 2018
REVIU RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019
(Periode Tahun 2018)
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN KELAS IB
Jl. Sutan Syahrir No. 16 Pangkalan Bun 74111 Telpon (0532) 21014 Fax (0532) 21179
2019
i
Kata Pengantar
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pangkalan Bun 2015-
2019 telah dilakukan penyempurnaan. Pada dasarnya renstra merupakan suatu
perencanaan jangka menengah yang dimaksudkan agar organisasi dapat secara proaktif
beradaptasi dengan perubahan lingkungan organisasi internal dan eksternal.
Kemampuan organisasi dalam melakukan penyesuaian tersebut menentukan
keberlangsungan dan keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya.
Dalam penyusunan perencanaan strategis, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
mempertimbangkan berbagai permasalahan dan perubahan strategis yang dihadapi
dengan mengacu kepada Reviu Renstra Mahkamah Agung RI 2015-2019.
Penyempurnaan renstra ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman dan arahan
yang tepat bagi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dalam menyesuaikan perubahan
strategis organisasi khususnya dalam memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Renstra Pengadilan Negeri Pangkalan Bun 2015-2019, merupakan dokumen
perencanaan strategis yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
program dan kegiatan, serta penyempurnaan beberapa kebijakan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun. Perubahan Misi Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun merupakan wujud komitmen P Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
untuk selalu memperbaiki kualitas pelayanan kepada stakeholders Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun .
Disamping itu penyempurnaan Renstra ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertajam
berbagai program dan kegiatan strategis Pengadilan Negeri Pangkalan Bun yang
diselaraskan dengan kewajiban untuk memerkuat kehadiran negara dalam reformasi
dan penegakan hukum sebagaimana disebutkan dalam agenda prioritas ke-empat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019.
KATA PENGANTAR
ii
Kata Pengantar
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Penyempurnaan Renstra ini didasarkan pada Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala
BAPPENAS Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga. Untuk selanjutnya perubahan Misi merupakan dasar acuan
dalam menetapkan tujuan, sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan seluruh
satuan kerja di wilayah hukum Pengadilan Negeri Pangkalan Bun. Demikian
penyempurnaan Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Palangka Raya 2015-2019 ini
disusun, semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya untuk kelancaran
serta keberhasilan Pengadilan Tinggi Palangka Raya dalam upaya
Pangkalan Bun, 2 Januari 2019
Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
A.A. GD. AGUNG PARNATA, S.H., C.N.
NIP. 19721128 199903 1 011
iii
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1. Kondisi Umum ................................................................................................................ 3
1.2. Potensi dan Permasalahann ........................................................................................ 29
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN ........................................................................................... 31
2.1. Visi Dan Misi ................................................................................................................ 31
2.2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................................................... 31
BAB III ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI ............................................................................ 42
3.1. Arah Kebijakan Mahmakah dan Strategi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun ............. 42
3.2. Kerangka Regulasi ....................................................................................................... 44
3.3. Kerangka Kelembagaan ............................................................................................... 50
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN .................................................... 60
BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 63
LAMPIRAN ........................................................................................................................... 64
DAFTAR ISI
1
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Memenuhi surat Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya Nomor :W16-U/
1399 / OT.01.2/XI/2018 Tanggal 23 November 2018 Hal Penyampaian LKjIP Tahun
2018 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019, Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun wajib menyusun Reviu Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 –
2019 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan
dengan mengacu pada Reviu Rencana Strategis (Renstra) Mahkamah Agung RI
Tahun 2015 – 2019 dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan bersifat indikatif. Penyusunan Renstra
berpedoman pada Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun 2014.
Selanjutnya, tahapan RPJMN tahun 2015 –2019 dalam kerangka Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 memasuki tahapan
ketiga, diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan dengan menekankan
pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan pada
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelaksanaan kekuasaan kehakiman
yang dilakukan Mahkamah Agung RI dan jajaran Badan Peradilan dibawahnya
merupakan bagian dari memperkuat kehadiran negara dalam reformasi dan
penegakan hukum Pembangunan sebagaimana disebutkan dalam agenda prioritas
ke empat RPJMN 2015 – 2019.
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sebagai salah satu badan peradilan
tingkat pertama dalam wilayah Pengadilan Tinggi Palangka Raya, merupakan
Pengadilan Negeri Kelas IB yang diresmikan tanggal 8 Oktober 1977 oleh Bapak
Soeroto, SH, Direktur Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Umum Departemen
Kehakiman RI dan membawahi 3 (tiga) daerah hukum meliputi Kabupeten
Kotawaringin Barat (Pangkalan Bun), Kabupaten Lamandau dan Kabupaten
Sukamara. Dalam perkembangannya dengan dengan dikeluarkannya Keputusan
Presiden RI Nomor 14 tahun 2016 tentang Pembentukan Pengadilan Negeri
Nangan Bulik dan lainnya maka Kabapaten Lamandau (Nanga Bulik) tidak lagi
berada dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
BAB I
PENDAHULUAN
2
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sebagai salah satu pelaksana kekuasaan
kehakiman di lingkungan peradilan umum mempunyai tugas dan kewenangan
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilam Umum,
dalam pasal 50 menyatakan, “Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di
tingkat pertama.” Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) Fungsi Mengadili (judicial power), yakni memeriksa dan mengadili
perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri dalam
tingkat pertama.
2) Fungsi Administratif, yakni menyelenggarakan administrasi umum,
keuangan, dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan
tugas pokok teknis peradilan dan administrasi peradilan.
Pada Tahun 2012 tampak depan Gedung Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun telah direnovasi sesuai prototipe Mahkamah Agung dengan dana bersumber
dari DIPA Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Tahun Anggaran 2012 senilai
Rp. 620.874.000,- (Enam ratus dua puluh juta delapan ratus tujuh puluh empat
ribu rupiah) dan renovasi sayap kiri, kanan, belakang dan ruang sidang Utama
direncanakan pada restra tahun 2014-2019 ini.
Gambar Tampak Depan Gedung Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
3
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun memiliki 4 ruang sidang yaitu, 1 ruang
sidang utama, 2 ruang sidang biasa dan 1 ruang sidang anak namun dengan
fasilitas mebeleur yang cukup sederhana dan dalam kondisi yang mulai kurang
memadai.
1.1. Kondisi Umum
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sebagai penyelenggara kekuasaan
kehakiman di daerah dalam melaksanakan Visi dan Misi untuk ikut serta dalam
mewujudkan Badan Peradilan Indonesia Yang Agung. Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun diharapkan mampu memberikan konstribusi guna mewujudkan
Visi Mahkamah Agung RI kedepan, terutama dalam pelaksanaan Tugas Pokok
dan Fungsinya dalam memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target
indicator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indicator
kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada
tahun 2018. Dari 7 sasaran strategis yang diuraikan dalam 26 indikator kinerja
masih terdapat ....... indikator kinerja yang belum berhasil mencapai target.
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun melakukan analisis dan evaluasi agar terdapat
perbaikan di masa yang akan datang. Berikut ini tabel target dan capaian
indicator kinerja yang telah ditetapkan di Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Kelas IB :
Dalam pelaksaan tugasnya, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tahun 2018
menerima perkara masuk sebanyak 687 perkara dengan jumlah personil 24 orang
terdiri dari 5 orang hakim dan 19 orang Pegawai. Sejak tahun 2017 berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 36/KMA/SK/II/2017 tentang
Peningkatan Kelas Pada 46 Pengadilan Negeri Kelas II Menjadi Kelas IB dan 17
Pengadilan Negeri Kelas IB Menjadi Kelas IA, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
naik kelasnya dari Kelas II menjadi Kelas IB dan dengan kenaikan kelas ini juga ada
penyesuaian eselon.
4
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata
dan Pidana yang diselesaikan 100% 100% 100%
b. Persentase perkara Perdata
dan Pidana yang diselesaikan
tepat waktu
90% 90,12% 100,13%
c. Persentase penurunan sisa
perkara Perdata dan Pidana 40% 14,6% 36,5%
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum
Banding, Kasasi dan PK
95% 93,73% 98,66%
e. Persentase Perkara Pidana
Anak yang Diselesaikan dengan
Diversi
5% 16,67% 333,4%
f. Index responden pencari
keadilan yang puas terhadap
layanan peradilan
85% 84,125% 98,97%
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang
Diterima Oleh pada Pihak Tepat
Waktu
100% 100% 100%
b. Persentase Perkara yang
Diselesaikan melalui Mediasi 20% 9,09% 45,45%
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan
PK secara lengkap dan tepat
waktu
100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1
hari setelah putus
100% 0% 0%
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo
yang diselesaikan
100% 0% 0%
b. Persentase Perkara yang
diselesaikan di luar Gedung
Pengadilan
90% 124% 137,78%
c. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang
Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara
Perdata yang ditindaklanjuti
(Dieksekusi) 45% 11,11% 24,89%
5
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100% 100% 100%
c. Persentase pemanfaatan
database untuk pemeriksaan
baik oleh Badan Pengawasan
maupun oleh Badan Pemeriksa
Keuangan
100% 100% 100%
d. Persentase penurunan
pelanggaran kode etik oleh
aparat peradilan
40% 0% 0%
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
a. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi
sesuai dengan parameter
objektif
65% 70% 107,69%
b. Persentase Hakim yang telah
memiliki sertifikasi spesialis
keahlian
70% 80% 114,28%
c. Persentase pegawai yang telah
mendapatkan
pengembangan kompetensi
35% 58,82% 168,05%
d. Persentase SDM yang promosi
dan mutasi berdasarkan
pedoman parameter objektif
100% 100% 100%
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terpenuhnya
kebutuhan standar sarana dan
prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima
90% 95% 105,56%
b. Persentase peningkatan
produktifitas kinerja SDM (SKP
dan Penilaian Prestasi Kerja)
85% 100% 117,64%
c. Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja 90% 100,49% 111,66%
d. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang
mendukung pelayanan prima
peradilan
85% 100% 117,64%
6
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
TERWUJUDNYA PROSES PERADILAN YANG PASTI, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 6 (enam) indikator kinerja yaitu Jumlah
penyelesaian perkara yang diterima sesuai dengan SOP yang ditetapkan dan Jumlah sisa
perkara yang diselesaikan.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2018 dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan yang
ditargetkan 100% telah tercapai 100 %, artinya semua sisa perkara Perdata dan
Pidana pada tahun 2017 telah diselesaikan pada tahun 2018. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Jumlah sisa perkara tahun 2017 sebanyak 89 dan jumlah sisa perkara pada tahun
2017 yang sudah diselesaikan pada tahun 2018 sebanyak 89 perkara. Sehingga
persentase capaian tahun 2018 adalah 100%. Dalam memberikan penilaian
terhadap indikator kinerja Kinerja Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang
diselesaikan, yaitu dengan melakukan perbandingan antara jumlah sisa perkara
tahun 2017, baik pidana maupun perdata dengan jumlah sisa perkara tahun 2017
yang selesai. Dimana sumber data yang digunakan adalah Laporan bulanan dan
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata
dan Pidana yang diselesaikan 100% 100% 100%
b. Persentase perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan tepat
waktu
90% 90,12% 100,13%
c. Persentase penurunan sisa
perkara Perdata dan Pidana 40% 14,6% 36,5%
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum
Banding, Kasasi dan PK
95% 93,73% 98,66%
e. Persentase Perkara Pidana Anak
yang Diselesaikan dengan Diversi 5% 16,67% 333,4%
f. Index responden pencari
keadilan yang puas terhadap
layanan peradilan
85% 84,125% 98,97%
7
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
laporan tahunan. Detail perolehan Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana
sebagai berikut :
������ �� �� �� � ���� ��������
������ �� �� �� � ���� �� � �������� x 100% =
��
�� x 100%
= 100%
b. Indikator Kinerja Persentase perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat
waktu yang ditargetkan 90% telah tercapai 90,11%, artinya target telah tercapai. Hal
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian terhadap indikator kinerja Persentase perkara
Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu adalah dengan melakukan
perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan (sisa perkara tahun
2017 dan perkara yang masuk tahun 2018) dengan jumlah perkara yang diterima
tahun 2018 ditambah dengan sisa perkara tahun 2017. Sisa perkara tahun 2017
sebanyak 89 perkara dan perkara masuk pada tahun 2018 sebanyak 680 perkara.
Perkara yang diselesaikan pada tahun 2018 sebanyak 693 perkara. Dimana sumber
data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail perolehan Persentase perkara
Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu sebagai berikut :
������ �� �� � ���� �������� ����� �� �����
������ �� �� � ���� ��� x 100% =
���
�������� x 100%
= ���
��� x 100%
=90,12 %
c. Indikator Kinerja Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana yang
ditargetkan 40% telah tercapai 14,6% artinya target penurunan sisa perkara Perdata
dan Pidana masih belum tercapai dikarenakan semakin kecil persentase penuruan
sisa perkara Perdata dan Pidana maka semakin sedikit sisa perkaranya. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian indikator kinerja Persentase penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana adalah dengan memlakukan perbandingan antara selisih sisa
perkara tahun 2017 dikurangi sisa perkara tahun 2018 dengan sisa perkara tahun
2017. Sisa perkara tahun 2017 sebanyak 89 perkara dan sisa perkara tahun 2018
sebanyak 76 perkara. Dimana sumber data yang digunakan adalah Laporan
8
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Tahunan. Detail perolehan Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
sebagai berikut :
Tn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
!.#$ !
!.# x 100% = ��$��
�� x 100%
= #�
�� x 100%
= 14,6 %
d. Indikator Kinerja Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK ditargetkan 95% telah tercapai 93,73%, artinya Indikator Kinerja
Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK
belum tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK adalah dengan membandingkan
jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah perkara putus.
Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 643 dan jumlah
perkara yang putus sebanyak 686 perkara. Dimana sumber data yang digunakan
adalah Laporan Tahunan. Detail Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya
Hukum Banding, Kasasi dan PK sebagai berikut :
%&'()* +,-.)-) /)!0 12). 3,!0)4&.)! 56)/) 7&.&'
%&'()* +,-.)-) +&8&9 x 100% =
�:�
��� x 100%
= 93,73%
e. Indikator Kinerja Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
ditargetkan 5% telah tercapai 16,67%, artinya Indikator Kinerja Persentase Perkara
Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi telah tercapai. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi adalah dengan membandingkan Jumlah Perkara Pidana
Anak yang diselesaikan secara Diversi dengan Jumlah Perkara Pidana Anak. Jumlah
Perkara Pidana Anak sebanyak 12 perkara dan Jumlah Perkara Pidana Anak yang
diselesaikan secara Diversi sebanyak 2 perkara. Dimana sumber data yang
9
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi sebagai berikut :
%&'()* +,-.)-) +12)!) ;!). <)!0 =19,(,9)1.)! 9,>)-) =1?,-91
%&'()* +,-.)-) +12)!) ;!). x 100% = @
#@ x 100% =
= 16,67%
f. Indikator Kinerja Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan
peradilan target 85% telah tercapai 84,125%, artinya responden pencari keadilan
telah puas terhadap layanan peradilan tetapi masih belum tercapai target 85% yang
telah ditentukan. Hal ini didapat berdasarkan Laporan Survei Index Kepuasan
Masyarakat pada periode Januari – Juni 2018 dengan hasil Index Kepuasan Pencari
Keadilan sebesar 88% dan berdasarkan Laporan Survei Index Kepuasan Masyarakat
Periode Juli – Desember 2018 dengan hasil index Kepuasan Pencari Keadilan sebesar
80,25%.
A&-?,1 %)!&)-1 92.%&!1�A&-?,1 %&(1 92.=,9,'B,-
@ x 100% =
�����,@D
@ x 100% =
= 84,125%
PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2018 dapat terlihat pada table berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang
Diterima Oleh pada Pihak Tepat
Waktu
100% 100% 100%
b. Persentase Perkara yang
Diselesaikan melalui Mediasi 20% 9,09% 45,45%
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100%
d. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian
masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1
hari setelah putus
100% 0% 0%
10
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
a. Indikator Kinerja a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat
Waktu ditargetkan 100% telah tercapai 100%, artinya Indikator Kinerja Persentase
Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu telah tercapai. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Isi Putusan Yang Diterima
Oleh pada Pihak Tepat Waktu adalah dengan membandingkan Jumlah Isi Putusan
yang diterima tepat waktu dengan Jumlah Putusan. Jumlah Isi Putusan yang diterima
tepat waktu sebanyak 686 perkara dan Jumlah Putusan sebanyak 686 perkara.
Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan dan Laporan Bulanan. Detail
Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu sebagai berikut :
%&'()* E91 +&8&9)! /)!0 218,-1') 8,6)8 F).8&
%&'()* +&8&9)! x 100% =
���
��� x 100%
= 100%
b. Indikator Kinerja Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi ditargetkan
20% telah tercapai 9,09%, artinya Indikator Kinerja Persentase Perkara yang
Diselesaikan melalui Mediasi masih belum tercapai. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara yang Diselesaikan
melalui Mediasi adalah dengan membandingkan jumlah perkara diselesaikan
melalui Mediasi dengan Jumlah Perkara yang dilakukan Mediasi. Jumlah Perkara
yang diselesaikan melalui Mediasi sebanyak 2 perkara dan Jumlah perkara yang
dilakukan Mediasi sebanyak 22 perkara. Sumber data yang digunakan adalah
Laporan Tahunan. Detail Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
sebagai berikut :
%&'()* +,-.)-) /)!0 219,(,9)1.)! ',()(&1 3,21)91
%&'()* +,-.)-) /)!0 21().&.)! 3,21)91 x 100% = @
@@ x 100%
= 9,09%
11
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
c. Indikator Kinerja Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu ditargetkan 100% telah tercapai 100%, artinya
berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK telah secara lengkap dan tepat
waktu. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu dengan
membandingkan Jumlah berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK secara
lengkap dengan Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding kasasi dan PK.
Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK sebanyak 82
perkara dan jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK
sebanyak 82 perkara. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK sebagai berikut :
%&'()* B,-.)9 6,-.)-) /)!0 21)4&.)! B)!21!0
.)9)91 2)! +G 9,>)-) (,!0.)6%&'()* B,-.)9 6,-.)-) /)!0 21'H*H!.)!
B)!21!0 .)9)91 2)! +G
x 100 % = �@
�@ x 100%
= 100%
d. Indikator Kinerja Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat
yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus ditargetkan 100%
telah dicapai 0% artinya tidak ada putusan perkara yang menarik perhatian
masyarakat yang bisa diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus. Hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari
setelah putus dengan membandingkan jumlah putusan perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah
putus dengan jumlah perkara yang menarik perhatian masyarakat. Sumber data
yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Dari data dapat dilihat jumlah putusan
perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam
waktu 1 hari setelah putus sebanyak 0 sehingga pencapaian dari Indikator ini adalah
0%. Hal ini disebabkan karena e-doc putusan belum diupload ke SIPP tepat waktu
atau 1 hari setelah putusan atau terkadang website direktori putusan yang sering
error sehingga peng-uploadan berkas putusan dari SIPP sering tidak jalan.
12
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam waktu 1 hari setelah putus pada tahun 2018 sama dengan
persentase pada tahun 2017 sebesar 0% atau tidak ada putusan perkara yang
menarik perhatian yang diupload ke direktori putusan dalam waktu 1 hari setelah
putus.
MENINGKATKAN AKSES PERADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN DAN TERPINGGIRKAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu. Pencapaian
target indikator kinerja sasaran pada tahun 2017 dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan ditargetkan 100%
telah dicapai 0% artinya tidak ada Perkara Prodeo yang diselesaikan. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan dengan membandingkan Perkara Prodeo yang diselesaikan denan
Jumlah Perkara Prodeo. Dikarena pada tahun 2018 ini tidak ada perkara yang
mengajukan permohonan prodeo sehingga tidak ada perkara yang diselesaikan
dengan prodeo. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail
Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan sebagai berikut:
%&'()* +,-.)-) +-H2,H /)!0 219,(,9)1.)!
%&'()* +,-.)-) +-H2,H x 100% = 0%
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo
yang diselesaikan 100% 0% 0%
b. Persentase Perkara yang
diselesaikan di luar Gedung
Pengadilan
90% 124% 137,78%
c. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang
Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
100% 100% 100%
13
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
b. Indikator Kinerja Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
ditargetkan 90% telah tercapai 124% artinya Indikator Kinerja Persentase Perkara
yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan telah tercapai. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Perkara yang diselesaikan
di luar Gedung Pengadilan dengan membandingkan jumlah perkara yang
diselesaikan di luar gedung Pengadilan dengan jumlah Perkara yang seharusnya
diselesaikan di luar Gedung Pengadilan. Jumlah Perkara yang diselesaikan di luar
gedung Pengadilan sebanyak 62 perkara dan Jumlah Perkara yang seharusnya
diselesaikan di luar Gedung Pengadilan berdasarkan DIPA Tahun Anggaran 2018
adalah sebanyak 50 perkara. Sumber data yang digunakan adalah
Laporan Tahunan. Detail Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung
Pengadilan sebagai berikut :
%&'()* +,-.)-) /)!0 219,(,9)1.)! 21
(&)- K,2&!0 +,!0)21()!%&'()* +,-.)-) /)!0 9,*)-&9!/) 219,(,9)1.)!
21 (&)- K,2&!0 +,!0)21()!
x 100% = �@
D� x 100%
= 124%
c. Indikator Kinerja Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) ditargetkan 100% telah tercapai 100% artinya
Para Pencari Keadilan Golongan Tertentu sudah mendapat Layanan Bantuan Hukum
(Posbakum). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) dengan
membandingkan jumlah pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat
Layanan Bantuan Hukum dengan Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu.
Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan
Hukum sebanyak 100. Sumber data yang digunakan adalah Laporan
Tahunan. Detail Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum) sebagai berikut :
%&'()* +,!>)-1 G,)21()! KH(H!0)! ,-8,!8&
/)!0 3,!2)6)8.)! L)/)!)! M)!8&)! 7&.&'
%&'()* +,!>)-1 G,)21()! KH(H!0)! ,-8,!8& x 100% =
#��
#�� x 100%
= 100%
14
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2018 dapat terlihat pada table berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti
(Dieksekusi) ditargetkan 45% telah tercapai 11,11%. Artinya persentase putusan
Perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) belum tercapai. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berkut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi) dengan membandingkan Jumlah Putusan perkara
yang ditindaklanjuti dengan jumlah putusan perkara yang sudah Berkekuatan
Hukum Tetap (BHT). Jumlah Putusan Perkara yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
sebanyak 1 perkara dan Jumlah putusan perkara yang Sudah Berkekuatan Hukum
Tetap (BHT) sebanyak 9 perkara. Sumber data yang digunakan adalah Laporan
Tahunan. Detail Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti
(Dieksekusi) sebagai berikut :
%&'()* +&8&9)! +,-.)-) /)!0 2181!2).()!4&81
%&'()* +&8&9)! +,-.)-) /)!0 9&2)* M7 x 100% =
#
� x 100%
= 11,11%
TERWUJUDNYA PELAKSANAAN PENGAWASAN KINERJA APPARAT PERADILAN SECARA
OPTIMAL BAIK INTERNAL MAUPUN EKSTERNAL
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2018 dapat terlihat pada table berikut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi) 45% 11,11% 24,89%
15
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
a. Indikator Kinerja Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti ditargetkan 100% telah
tercapai 100%. Artinya semua pengaduan di Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah
ditindak lanjuti. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti dengan membandingkan jumlah pengaduan yang ditindak lanjuti
dengan jumlah pengaduan yang diterima akan tetapi pada tahun 2018 tidak ada
pengaduan yang disampaikan ke Pengadilan Negeri Pangkalan Bun. Sumber data
yang digunakan adalah Laporan Pengaduan dan Siwas. Detail Persentase
pengaduan yang ditindaklanjuti sebagai berikut :
%&'()* +,!0)2&)! /)!0 2181!2).()!4&81
%&'()* +,!0)2&)! /)!0 218,-1') x 100% = NIHIL
b. Indikator Kinerja Persentase temuan yang ditindaklanjuti ditargetkan 100% telah
tercapai 100%. Artinya semua temuan di Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah
ditindak lanjuti. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase temuan yang
ditindaklanjuti dengan membandingkan jumlah temuan yang ditindak lanjuti dengan
jumlah temuan. Jumlah Temuan yang ditindaklanjuti sebanyak 17 dan Jumlah
Temuan sebanyak 17 selama tahun 2018 dengan 2 kali pegawasan oleh Pengadilan
Tinggi Palangka Raya. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Hakim Pengawas
Daerah Pengadilan Tinggi dan Laporan Hasil Tindak Lanjut Hakim Pengawas Daerah
Pengadilan Tinggi. Detail Persentase temuan yang ditindaklanjuti sebagai berikut :
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti 100% NIHIL NIHIL
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti 100% 100% 100%
c. Persentase pemanfaatan
database untuk pemeriksaan
baik oleh Badan Pengawasan
maupun oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
100% 100% 100%
d. Persentase penurunan
pelanggaran kode etik oleh
aparat peradilan
40% 0% 0%
16
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
%&'()* ,'&)! /)!0 2181!2).()!4&81
%&'()* ,'&)! x 100% =
#�
#� x 100%
= 100%
c. Indikator Kinerja Persentase pemanfaatan database untuk pemeriksaan baik oleh
Badan Pengawasan maupun oleh Badan Pemeriksa Keuangan ditargetkan 100%
telah tercapai 100%. Artinya Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah memanfaatkan
database untuk pemeriksaan baik oleh Badan Pengawasan maupun oleh Badan
Pemerikasa Keuangan dengan menggunakan aplikasi secara rutin. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berkut :
Database yang digunakan sebagai bahan pemeriksaan terdiri dari beberapa
database, yaitu :
SAI yang terdiri dari Database Persediaan, SAIBA maupun SIMAK-BMN sebagai
objek dari pertanggungjawaban keuangan maupun asset.
Komdanas yang menyangkut data dukung pertanggungjawaban keuangan,
kepegawaian, perencanaan, asset dan informasi perkara.
SIKEP
Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP)
E-Court
Pelaksanaan penggunaan aplikasi SAI, Komdanas, SIKEP, dan SIPP telah dilakukan
secara rutin pada Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sehingga pemanfaatan database
yang nantinya berguna bagi pemeriksaan Badan Pengawas maupun Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah terlaksana 100% karena aplikasi tersebut sudah
dilaksanakan secara rutin oleh Pengadilan Negeri Pangkalan Bun. Terlebih untuk
SIPP pada tahun 2018 sudah ada aplikasi Monitoring Implementasi SIPP (MIS) dan
aplikasi evaluasi SIPP (https://badilum.mahkamahagung.go.id/evaluasisipp.html)
yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan penilaian kinerja pengadilan berdasarkan database SIPP.
d. Indikator Kinerja Persentase penurunan pelanggaran kode etik oleh aparat peradilan
ditargetkan 40% telah tercapai 0%. Artinya Persentase penurunan pelanggaran kode
etik oleh aparat peradilan belum tercapai karena persentasenya melebihi dari yang
ditargetkan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
17
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan dengan membandingkan jumlah pelanggaran kode
etik apparat peradilan pada tahun berjalan dengan jumlah pelanggaran kode etik
apparat peradilan pada tahun pada tahun sebelumnya. Jumlah pelanggaran kode
etik apparat peradilan pada tahun 2017 sebanyak 1 dan tidak ada pelanggaran kode
etik apparat peradilan pada tahun 2018, sehingga pelanggaran kode etik apparat
peradilan pada tahun 2018 mengalami penuruan. Sumber data yang digunakan
adalah Laporan Tahunan dan SIWAS. Detail Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan sebagai berikut :
%&'()* +,()!00)-)! GH2, N81. H(,* ;6)-)8 +,-)21)!
%&'()* ;6)-)8 +,-)21()! x 100% = 0%
TERWUJUDNYA TRANSPARANSI PENGELOLAAN SDM LEMBAGA PERADILAN
PERADILAN BERDASARKAN PARAMETER OBJEKTIF
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 4 (empat) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2018 dapat terlihat pada table berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi
sesuai dengan parameter objektif ditargetkan 70% telah tercapai 70%. Artinya
Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi sesuai dengan
parameter objektif masih belum tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
a. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi
sesuai dengan parameter
objektif
65% 70% 107,69%
b. Persentase Hakim yang telah
memiliki sertifikasi spesialis
keahlian
70% 80% 114,28%
c. Persentase pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan
kompetensi
35% 58,82% 168,05%
d. Persentase SDM yang promosi
dan mutasi berdasarkan
pedoman parameter objektif
100% 100% 100%
18
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi sesuai dengan parameter objektif dengan
membandingkan Jumlah Jabatan yang sudah memenuhi standar kompetensi dengan
jumlah jabatan yang seharusnya ada. Jumlah jabatan yang sudah sesuai memenuhi
standar kompetensi sebanyak 8 dengan catatan Jabatan Wakil Ketua dan Kepala
Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan masih kosong per
tanggal 31 Desember 2018 dan Jumlah Jabatan yang seharusnya ada berdasarkan
eselonisasi sebanyak 10 dengan rincian Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Sekretari, 3
Panitera Muda, dan 3 Kepala Subbagian. Sumber data yang digunakan adalah
Laporan Tahunan. Detail Persentase jabatan yang sudah memenuhi standar
kompetensi sesuai dengan parameter objektif sebagai berikut :
%&'()* %)B)8)! /)!0 9&2)* ',',!&*1 98)!2)- .H'6,8,!91
%&'()* 4)B)8)! /)!0 )2) x 100% =
�
#� x 100%
= 80%
b. Indikator Kinerja Persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi spesialis keahlian
ditargetkan 80% telah tercapai 80%. Artinya Persentase Hakim yang telah memiliki
sertifikasi spesialis keahlian telah tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase Hakim yang telah
memiliki sertifikasi spesialis keahlian dengan membandingkan Jumlah Hakim yang
mempunyai sertifikat Keahlian dan Jumlah Hakim. Jumlah Hakim yang mempunyai
sertifikat spesialis keahlian ada 4 orang dan jumlah Hakim keseluruhan ada 5 orang.
Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail Persentase Hakim
yang telah memiliki sertifikasi spesialis keahlian sebagai berikut :
%&'()* 7).1' <)!0 ','6&!/)1 A,-81O1.)8 A6,91)(19 G,)*(1)!
%&'()* 7).1' x 100% =
:
D x 100%
= 80%
c. Indikator Kinerja Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan
kompetensi ditargetkan 35% telah tercapai 35,29%. Artinya Persentase pegawai
yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi masih belum telah tercapai.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
19
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan kompetensi dengan membandingkan Jumlah Pegawai
yang mendapat pengembangan kompetensi dan Jumlah Pegawai. Jumlah Pegawai
yang telah mendapat pengembangan kompetensi sebanyak 10 orang dan jumlah
pegawai sebanyak 17. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan. Detail
Persentase pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi sebagai
berikut :
%&'()* +,0)F)1 /)!0 ',!2)6)8
6,!0,'B)!0)! .H'6,8,!91
%&'()* +,0)F)1 x 100% =
#�
#� x 100%
=58,82%
d. Indikator Kinerja Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman
parameter objektif ditargetkan 100% telah tercapai 100%. Artinya Persentase SDM
yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif telah tercapai.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase SDM yang promosi dan
mutasi berdasarkan pedoman parameter objektif membandingkan Jumlah usulan
yang telah di BAPERJAKAT dan diteruskan dengan Jumlah seluruh usulan Promosi
dan Mutasi. Sumber data yang digunakan adalah Laporan Tahunan dengan rincian
sebagai berikut :
No AGENDA BAPERJAKAT
PN PANGKALAN BUN JUMLAH USULAN
JUMLAH USULAN
YANG DITERUSKAN
1 2 Maret 2018 5 5
2 29 Maret 2018 5 5
3 18 Juli 2018 2 2
4 30 Juli 2018 2 2
5 22 Oktober 2018 3 3
Jumlah 17 17
Detail Persentase SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman parameter
objektif sebagai berikut :
%&')* &9&()! /)!0 8,()* 21 M;+NP%;G; 2)! 218,-&9.)!
%&'()* 9,(&-&* &9&()! +-H'H91 2)! 3&8)91 x 100% =
#�
#� x 100%
= 100%
20
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
MENINGKATNYA PENGELOLAAN MANAJERIAL LEMBAGA PERADILAN SECARA
AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja dan capaian
kinerjanya pada tahun 2018 dapat terlihat pada table berikut:
a. Indikator Kinerja Persentase terpenuhnya kebutuhan standar sarana dan prasarana
yang mendukung peningkatan pelayanan prima ditargetkan 90% telah tercapai 95%.
Artinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan
pelayanan prima telah terpenuhi. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut :
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun khususnya pada pengelolaan sarana dan
prasarana memiliki Sarana dan Prasarana untuk meningkatkan pelayanan prima
sebagai berikut :
1. Gedung Kantor
Gedung kantor Pengadilan Negeri Pangkalan Bun adalah gedung bertingkat 2
yang terletak di Jalan Sutan Syahrir No. 16, Pangkalan Bun. Gedung Kantor
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tersebut luas bangunnannya 4416 m2
konstruksi bangunan permanen dengan luas tanah 7990 m2. Pengadilan Negeri
Pangkalan bun mempunyai gedung perkantoran dengan sarana dan prasarana
ruangan sebagai berikut :
Ruang Ketua
Ruang Wakil Ketua
Ruang Hakim
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terpenuhnya
kebutuhan standar sarana dan
prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima
90% 95% 105,56%
b. Persentase peningkatan
produktifitas kinerja SDM (SKP dan
Penilaian Prestasi Kerja)
85% 100% 117,64%
c. Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja 90% 100,49% 111,66%
d. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang
mendukung pelayanan prima
peradilan
85% 100% 117,64%
21
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Ruang Panitera
Ruang Sekretaris
Ruang Sidang Umum (Kartika, Candra, Cakra)
Ruang Sidang Anak (Sari)
Ruang Kepaniteraan Pidana
Ruang Kepaniteraan Perdata
Ruang Kepaniteraan Hukum
Ruang Kesekretariatan
Ruang Panitera Pengganti
Meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Ruang Mediasi / Diversi / Insage / Penandatangan kontrak / rapat
Ruang Jaksa
Ruang Posbakum
Ruang Penasihat Hukum / Bapas / Pekerja Sosial
Ruang Tunggu Sidang Anak
Ruang Serba Guna
Perpustakaan
Ruang IT / Server
Ruang Arsip
Ruang Persediaan
Ruang Barang Bukti
Gudang
Ruang Ibu Menyusui / Laktasi
Ruang Tahanan Pria
Ruang Tahanan Wanita
Mushola
Ruang Tamu Terbuka
Tempat Merokok / Smoking Area
Toilet
Toilet Difabel
Ruang Tunggu Pengunjung
Ruang Teleconferences
22
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Tempat Bermain Anak
Tempat Parkir Roda 2 Pengunjung
Tempat Parkir Roda 4 Pengunjung
Tempat Parkir Roda 2 Hakim dan Pegawai
Tempat Parkir Roda 4 Hakim dan Pegawai
Berdasarkan data informasi tersebut secara umum ruangan yang ada di kantor
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun sudah cukup memadai hanya saja masih ada
yang kurang yaitu Pos Keamanan / Satpam. Pada tahun 2018 terdapat alokasi
penambahan ruangan untuk pembuatan toilet difabel dan perbaikan meja PTSP
yang sebelumnya Meja Informasi (Desk Info) untuk mendukung pelayanan prima
pengadilan yang berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan
Peradilan Umum Nomor 77/DJU/SK/HM02.3/2/2018 tentang Pedoman Standar
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pada Pengadilan Tinggi dan Pengadilan
Negeri.
2. Rumah Dinas
1 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
7990 m2 dengan Sertifikat nomor 2 tanggal 22 Januari 1977 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang terletak di Jalan Abdullah Mahmud, Pangkalan Bun. Digunakan sebagai
rumah dinas Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
1 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
1364 m2 dengan Sertifikat nomor 33 tanggal 16 Juli 1987 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang terletak di Jalan Jenderal Soedirman, SH, Pangkalan Bun. Digunakan
sebagai rumah dinas Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
2 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, yang terletak di Jalan Sutan
Syahrir No.16, Pangkalan Bun atau di komplek belakang kantor. Digunakan
sebagai rumah dinas Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
1 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
1350 m2 dengan Sertifikat nomor 5 tanggal 26 Maret 1984 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
23
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
yang terletak di Jalan Sutan Syahrir No. 16 Gang Lombok I, Pangkalan Bun.
Digunakan sebagai rumah dinas Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
2 Unit rumah dinas Golongan I Tipe A Permanen, berdiri diatas tanah seluas
2016 m2 dengan Sertifikat nomor 82 tanggal 31 Maret 1989 atas nama
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung Republik Indonesia
yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Pangkalan Bun. Digunakan sebagai
rumah dinas Panitera dan Sekretaris Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
3 Unit rumah dinas dengan luas m2 Golongan I Tipe A Permanen, berdiri
diatas tanah seluas 2960 m2 dengan Sertifikat nomor 34 tanggal 31 Maret
1989 atas nama Pemerintah Republik Indonesia Cq. Mahkamah Agung
Republik Indonesia yang terletak di Jalan Ahmad Wongso, Pangkalan Bun.
Digunakan sebagai rumah dinas Hakim Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Berdasarkan informasi tersebut rumah dinas di kantor Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun dalam kondisi baik akan tetapi beberapa rumah dinas masih
belum ada pagar kelilingnya.
3. Kendaraan Dinas
Mobil dengan nomor polisi KH 1561 GU, merk Toyota Kijang Innova G N/T
Lux Model Minibus dengan tahun pembuatan 2015, nomor mesin :
ITR7958695, nomor rangka : MHFXW426XF2305449, nomor BPKB : L-
06951028, tercatat sebagai kendaraan dinas pinjam pakai dengan
Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat dan digunakan sebagai mobil dinas
Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Mobil dengan nomor polisi KH 220 GU, merk Toyota Kijang Super Long
Model Minibus dengan tahun pembuatan 2003, nomor mesin : 7K-0597870,
nomor rangka : MHF11KF8030079907, nomor BPKB : C-7084275, tercatat
sebagai kendaraan dinas Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan
sebagai mobil dinas Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Mobil dengan nomor polisi KH 217 GU, merk Toyota Kijang Innova Model
Minibus dengan tahun pembuatan 2007, nomor mesin : 7TRG6364171,
nomor rangka : MHFXW416270020670, nomor BPKB : E-62736286, tercatat
sebagai kendaraan dinas Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan
sebagai mobil dinas Panitera Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
24
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Mobil dengan nomor polisi KH 175 GU, merk Toyota Super Short dengan
tahun pembuatan 1991, nomor mesin : 5K-9101989, nomor rangka : KF40-
096936, nomor BPKB : A-0560133, tercatat sebagai kendaraan dinas
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai mobil dinas
Operasional Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 2460 GY , merk Honda Kharisma,
tahun pembuatan 2005, nomor mesin : JB22E-1558199, nomor rangka :
MHIJB22145K554535, nomor BPKB : E-4407222M, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Sekretaris Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 2378 GY , merk Honda Kharisma,
tahun pembuatan 2005, nomor mesin : JB22E-1565432, nomor rangka :
MHIJB-22175K566467, nomor BPKB : D-9295244M, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Kepala Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan
Pelaporan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 279 GY , merk Honda Mega Pro,
tahun pembuatan 2005, nomor mesin : KEGLE1163423, nomor rangka :
MHIKEH1195K164379, nomor BPKB : D-9295244M, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Jurusita Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 2105 GY, merk Honda Supra X,
tahun pembuatan 2003, nomor mesin : KEVAE-1448534, nomor rangka :
MHIKEVA-153K449109, nomor BPKB : C-6445515, tercatat atas nama
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan
operasional Umum Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Sepeda Motor dengan nomor polisi KH 5115 GY , merk Honda Win, tahun
pembuatan 1994, nomor mesin : HAE-2166559, nomor rangka :
MHIHA000RK066545, nomor BPKB : - , tercatat atas nama Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun dan digunakan sebagai kendaraan operasional Umum
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Berdasarkan data informasi tersebut kendaraan dinas yang dimiliki oleh kantor
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dinilai masih kurang layak dikarenakan kondisi
25
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
fisik kendaraan dinas yang ada sudah banyak yang berumur. Terkait dengan
kenaikan kelas pada Pengadilan Negeri Pangkalan Bun menjadi Kelas IB, jumlah
kendaraan dinas terutama untuk kendaraan roda 4 dinilai masih kurang, karena
beberapa pejabat eselon masih belum memperoleh kendaraan dinas untuk
operasional kerjanya.
4. Pemeliharaan
Berkaitan dengan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada dilakukan setiap
tahunnya untuk menjaga dan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang
memadai. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana di Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun meliputi perbaikan/service AC, PC Komputer, Printer, Jaringan
Instalansi Listrik, Kendaraan Dinas/Operasional baik roda 4 maupun roda 2,
rumah dinas serta pemeliharaan gedung kantor.
Apabila dilihat dari Indikator Kinerja Utama (IKU) mengenai persentase
terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang mendukung
peningkatan pelayanan prima dengan membandingkan antara kebutuhan
sarana dan prasarana pendukung yang sudah terpenuhi dengan standar
kebutuhan sarana dan prasarana di Kantor pengadilan Negeri Pangakaln bun
dinilai masih cukup dan jika dipersentasekan mencapai 95% dimana pada tahun
2018 terdapat pengadaan belanja modal untuk pengadaan mesin Genset dan
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sehingga sarana prasaran sudah mulai
terpenuhi.
b. Indikator Kinerja Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan
Penilaian Prestasi Kerja) ditargetkan 98% telah tercapai 100%. Artinya Persentase
peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) telah
tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase peningkatan produktifitas
kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja) membandingkan Jumlah SKP dan PPK
yang mendapat nilai “Baik” dengan Jumlah seluruh Hakim dan Pegawai. Sumber
data yang digunakan adalah SKP. Berikut adalah data jumlah SKP dan Penilaian
Prestasi Kerja serta Jumlah Hakim dan Pegawai pada Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun :
26
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
No NILAI SKP DAN PPK JUMLAH SKP DAN PPK
1 Sangat Baik 0
2 Baik 22
3 Cukup 0
4 Kurang 0
Jumlah 22
Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)
sebagai berikut :
%&'()* AG+ 2)! ++G /)!0 ',!2)6)8 !1()1 "M)1."
%&'()* 9,(&-&* 7).1' 2)! +,0)F)1 x 100% =
@@
@@ x 100%
= 100%
Persentase peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi Kerja)
pada tahun 2018 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan persentase
pada tahun 2017 sebesar 96% dikarenakan ada 1 pegawai yang memperoleh nilai
“cukup”. Pada tahun 2018 ini semua Hakim dan Pegawai memperoleh nilai “baik”.
c. Indikator Kinerja Persentase realisasi anggaran, pendapatan dan belanja ditargetkan
98% telah tercapai 100,49%. Artinya Persentase Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja telah tercapai. Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja dengan menjumlahkan Persentase Realisasi Anggaran
DIPA01 dengan Persentase Realisasi Anggaran DIPA03 lalu dibagi 2. Sumber data
yang digunakan adalah Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Persentase
Persentase realisasi anggaran, pendapatan dan belanja sebagai berikut :
+,-9,!8)9, P,)(19)91 ;!00)-)! =E+;�#�+,-9,!8)9, P,)(19)91 ;!00)-)! =E+;��
@
= #�D,�@%��D,��%
@ = 100,49%
Persentase Realisasi Anggaran DIPA 01 sebesar 105,32% dikarenakan mengalami
pagu minus pada anggaran belanja pegawai. Hal ini dikarenakan ada penambahan 9
CPNS (Calon Hakim) dan per tanggal 31 Desember 2018 Revisi Anggaran dari
27
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Direktorat Jenderal Anggaran Kementrian Keuangan masih belum keluar sehingga
realisasi anggaran mengalami pagu minus sebesar Rp. 240.519.077,-.
Persentase realisasi anggaran, pendapatan dan belanja pada tahun 2018 telah
tercapai targetnya dan sama dengan persentase tahun 2017.
d. Indikator Kinerja Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung
pelayanan prima peradilan ditargetkan 100% telah tercapai 100%. Artinya
tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan.
Hal ini dapat digambarkan sebagai berkut:
Dalam memberikan penilaian Indikator Kinerja Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan prima peradilan dengan melihat
jumlah prioritas yang telah terlaksana dan berdasarkan Laporan Tahunan semua
prioritas telah dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan prima peradilan.
Program Kerja Pengadilan Negeri Pangkalan Bunn yang dilaksanakan sesuai dengan
sasaran kinerja yang telah ditetapkan meliputi :
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program
untuk mencapai sasaran strategis dalam hal meningkatnya penyelesaian
perkara, meningkatnya aksepbilitas putusan Hakim, meningkatnya
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
dibuat untuk mencapai sasaran strategis dalam hal meningkatnya Pelayanan
Prima dalam Penyelesaian Perkara.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana bertujuan untuk mencapai
sasaran strategis dalam hal meningkatnya aksepbilitas masyarakat terhadap
peradilan (access to justice).
Seluruh kegiatan prioritas telah dijadikan sebagai dasar penyusunan anggaran tahun
2018. Dalam DIPA Tahun Anggaran 2018, telah dianggarkan sejumlah pagu dalam
rangka mendukung pelaksanaan program prioritas. Dengan tersediaanya dana
tersebut, maka seluruh program dapat terlaksana. Berikut ini daftar program yang
menjadu prioritas pada tahun anggaran 2018 :
Pembuatan Toilet Difabel
Renovasi Atap tempat parkir mobil pegawai
Renovasi Keramik Ruang Sidang
28
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
Renovasi Keramik Ruang Tahanan
Renovasi Keramik Selasar Lantai 1
Renovasi Tempat Parkir Rumah Dinas Belakang Kantor
Renovasi Tower Penampung Air Rumah Dinas Belakang Kantor
Pengadila Negeri Pangkalan Bun Kelas IB pada tahun 2018 memperoleh jumlah
anggaran sebesar Rp.4.692.614.000,- yang tersebar ke dalam 3 jenis belanja, yaitu
Belanja PegawaiBelanja Barang, dan Belanja Modal dan terbagi ke dalam 2 DIPA yaitu
DIPA01 (Badan Urusan Administrasi) dan DIPA03 (Badan Peradilan Umum).
Sedangkan Realisasi anggaran seluruhnya adalah Rp4.451.719.347.,- sekitar
99,34% dari PAGU anggarannya dengan pembagian DIPA01 Badan Urusan Administrasi
pagunya Rp.4.493.208.000,- dan realisasinya Rp. 4.730.647.397,- atau 105,32 %,
sedangkan DIPA03 Badan Peradilan Umum dengan pagunya Rp.199.406.000,- dan
realisasinya sebesar Rp.192.518.000,- atau 96,55%. Pada Anggaran DIPA 01 mengalami
pagu minus sebesar Rp. 237.439.397,- dikarenakan ada penambahan CPNS (Calon
Hakim) sehingga ada pagu minus pada belanja pegawai dan per 31 Desember 2018 revisi
anggaran dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementrian Keuangan masih belum keluar
sehingga mengalami pagu minus dan realisasi anggaran melebih nilai anggaran.
Untuk DIPA 01 Badan Urusan Administrasi pagu dan realisasi tiap jenis belanja dapat
dilihat pada tabel berikut :
JENIS BELANJA PAGU REALISASI Persentase
Belanja Pegawai Rp.2.774.691.000,- Rp.3.018.841.281,- 108,86%
Belanja Barang Rp.1.331.657.000,- Rp.1.328.025.796,- 99,82%
Belanja Modal Rp.386.860.000,- Rp. 383.780.320,- 99,2%
Total Rp. 4.493.208.000,- Rp. 4.730.647.397,- 99,63%
Jika dilihat dari pagu anggaran selama tahun 2018, maka distribusi pembagian anggaran
paling besar adalah Belanja Pegawai, yaitu Rp. 2.774.691.000,- atau sekitar 70% dari
jumlah Pagu yang ada, kemudian disusul oleh Belanja Barang sebesar Rp.
29
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
1.331.657.000,- atau sekitar 18% dari pagu anggaran dan Belanja Barang dengan nilai
pagu Rp. 386.860.000,- atau sekitar 12% dari pagu anggaran.
Sementara itu realisasi dapat dilihat dari grafik berikut ini :
Untuk DIPA BADILUM hanya terdiri dari satu jenis belanja yaitu belanja barang (MAK
52). Total Pagu pada DIPA Badilum adalah berjumlah Rp.199.406.000,- Dari pagu
tersebut telah terealisasi sebesar Rp. 192.518.000,- atau 96,55% dari Pagu
Anggarannya.
1.2. Potensi Permasalahan
Guna mencapai Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan Lingkungan
Strategis berpengaruh cukup menentukan, yang berdasarkan analisis SWOT
(Strenghts /Kekuatan, Weaknesses/Kelemahan,Oppurtunities/Peluang dan
Threats/Hambatan) adalah sebagai berikut :
1) Strengths (Kekuatan) meliputi :
a. Komitmen Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun beserta segenap
pihak yang terlibat dalam institusi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun;
b. Adanya Sumber Daya manusia yang memiliki keterampilan memadai;
c. Koordinasi Internal yang cukup mantap;
d. Adanya Standard Operating Procedure (SOP) dalam pelaksanaan Tugas,
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI);
Rp0,00
Rp500.000.000,00
Rp1.000.000.000,00
Rp1.500.000.000,00
Rp2.000.000.000,00
Rp2.500.000.000,00
Rp3.000.000.000,00
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang
Belanja
Modal
PAGU
Realisasi
30
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Pendahuluan
2) Weaknesses (kelemahan) meliputi :
a. Kemampuan dan keterampilan pegawai yang belum merata;
b. Belum meratanya volume pekerjaan tiap personil ;
c. Rangkap tugas akibat kurangnya SDM;
d. Kurangnya pemahaman terhadap Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).
3) Opportunities (peluang) meliputi :
a. Adanya peraturan perundangan untuk landasan peradilan;
b. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan;
c. Sudah adanya mekanisme kerja yang memadai ditinjau dari peraturan
yang ada;
d. Sudah adanya Rangsangan Lingkungan kerja yang diberikan atasan;
4) Threats (hambatan) meliputi :
a. Terbatasnya sumber dana;
b. Terbatasnya sarana dan prasarana;
c. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang ada.
Berdasarkan analisis SWOT maka sebagai faktor pendorong dalam mencapai
tujuan dan sasaran adalah Streghts (kekuatan) dan opportunities (peluang) dan faktor
penghambatnya adalah Weaknesses (kelemahan) dan Threaths (hambatan). Guna
memanfaatkan faktor pendorong dan mengatasi faktor penghambat telah dilakukan
antara lain :
1. Mengupayakan perbaikan sistem pelayanan publik dengan meningkatkan
profesionalisme;
2. Melakukan konsolidasi kepada semua jajaran dan Satuan Kerja;
3. Melakukan harmonisasi Lingkungan Kerja yang baik antar sesama personil;
4. Mengupayakan transparansi dalam sistem pelayanan publik;
5. Mengupayakan peningkatan kualitas dan kinerja aparatur.
31
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
2.1. Visi dan Misi
VISI Pengadilan Negeri Pangkalan Bun adalah “TERWUJUDNYA PENGADILAN
NEGERI PANGKALAN BUN YANG AGUNG”
Untuk mencapai MISI tersebut, Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Sistem Peradilan
2. Mewujudkan Pelayanan Prima Bagi Masyarakat Pencari Keadilan
3. Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Keadilan
2.2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Bahwa tujuan utama yang ingin dicapai oleh Mahkamah Agung dan lembaga
peradilan dibawahnya yaitu: Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung
maka untuk itu Pengadilan Negeri Pangkalan Bun perlu menetapkan TUJUAN yang
selaras yaitu:
1. Peningkatan pelayanan dan transparansi peradilan
2. Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara
3. Peningkatan akses terhadap peradilan
4. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan
5. Peningkatan Pengawasan kinerja aparatur peradilan
6. Peningkatan kapabilitas aparatur peradilan
7. Peningkatan layanan prima
Dengan tetap menselaraskan dengan Renstra Mahkamah Agung 2015-2019, maka
SASARAN Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dicanangkan menjadi 7 (tujuh)
Sasaran Strategis sbb:
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel;
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN STRATEGIS
32
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara;
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan;
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan;
5. Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara
Optimal baik Internal maupun Eksternal.
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan
berdasaarkan Parameter objektif.
7. Terciptanya peningkatan Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara
Akuntabel, Efektif, Efisien.
Indikator Sasaran Ad.1 : Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan,
dan Akuntabel Terciptanya peningkatan tertib administrasi perkara:
a. Persentase sisa perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan
b. Persentase perkara Perdata dan Pidana yang diselesaikan tepat waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara Perdata dan Pidana
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi
dan PK
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
f. Index Responden Pencari Keadilan yang Puas terhadap Layanan Peradilan
Indikator Sasaran Ad.2 : Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara:
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh pada Pihak Tepat Waktu
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara
lengkap dan tepat waktu
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat
diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah putus
Indikator Sasaran Ad.3 : Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin
dan Terpinggirkan:
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum)
33
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
Indikator Sasaran Ad.4 : Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan
Pengadilan.
a. Persentase Putusan Perkara Perdata yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
Indikator Sasaran Ad.5 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat
Peradilan secara Optimal baik Internal maupun Eksternal
a. Persentase Pengaduan yang ditindaklanjuti
b. Persentase Temuan yang ditindaklanjuti
c. Persentase Pemanfaatan database untuk pemeriksaan baik oleh Badan
Pengawas maupun oleh Badan Pemeriksa Keuangan
d. Persentase Penurunan Pelanggaran Kode Etik oleh Aparat Peradilan
Indikator Sasaran Ad.6 : Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM Lembaga
Peradilan berdasaarkan Parameter objektif:
a. Persentase Jabatan yang sudah memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan
Parameter Objektif
b. Persentasi Hakim yang telah memiliki Sertifikat Spesialis Keahlian
c. Persentase Pegawai yang telah mendapatkan Pengembangan Kompetensi
d. Persentasi SDM yang promosi dan mutasi berdasarkan pedoman Parameter
Objektif
Indikator Sasaran Ad.7 : Terciptanya peningkatan Pengelolaan Manajerial
Lembaga Peradilan secara Akuntabel, Efektif, Efisien:
a. Persentase terpenuhinya kebutuhan standar sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayanan prima.
b. Persentase Peningkatan produktifitas kinerja SDM (SKP dan Penilaian Prestasi
Kerja)
c. Persentase Realisasi Anggaran, Pedapatan dan Belanja
d. Persentase tercapainya target kegiatan prioritas yang mendukung pelayanan
prima.
34
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator
kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
1 Terwujudnya Proses
Peradilan yang
Pasti, Transparan,
dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan :
- Perdata
- Pidana
������ �� �� �� � ���� ��������
������ �� �� �� � ���� �� � �������� x 100%
Catatan :
Sisa perkara : sisa perkara tahun sebelumnya
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase perkara :
- Perdata
- Pidana
Yang diselesaikan
tepat waktu
������ �� �� � ���� �������� ����� �� �����
������ �� �� � ���� ��� x 100%
Catatan :
Perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan
perkara yang harus diselesaikan (sisa awal tahun dan
perkara yang masuk)
Jumlah perkara yang ada = jumlah perkara yang diterima
tahun berjalan ditambah sisa perkara tahun sebelumnya
Penyelesaian perkara tepat waktu = perkara yang
diselesaikan tahun berjalan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
c. Persentase penurunan
sisa perkara :
- Perdata
- Pidana
!.#$ !
!.# x 100%
Tn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.1 = Sisa perkara tahun sebelumnya
Catatan :
Sisa Perkara adalah Perkara yang belum diputus pada tahun berjalan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
35
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
d. Persentase perkara
yang Tidak
Mengajukan Upaya
Hukum :
- Banding
- Kasasi
- PK
%&'()* +,-.)-) /)!0 12). 3,!0)4&.)! 56)/) 7&.&'
%&'()* +,-.)-) +&8&9 x 100%
Catatan :
Upaya Hukum = Banding, Kasasi, PK
Secara Hukum semakin sedikit yang mengajukan upaya hukum,
maka semakin puas atas putusan pengadilan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
e. Persentase Perkara
Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan
Diversi
%&'()* +,-.)-) +12)!) ;!). <)!0 =19,(,9)1.)! 9,>)-) =1?,-91
%&'()* +,-.)-) +12)!) ;!). x 100%
Catatan :
Diversi : anak pelaku kejahatan tidak dianggap sebagai pelaku
kejahatan, melainkan sebagai korban
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
f. Index responden
pencari keadilan yang
puas terhadap layanan
peradilan
Catatan :
PERMENPAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Februari
2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Index Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah sesuai Peraturan
Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Index Kepuas n Pencari Keadilan Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
2. Peningkatan
Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
a. Persentase Isi Putusan
Yang Diterima Oleh
pada Pihak Tepat
Waktu
%&'()* E91 +&8&9)! /)!0 218,-1') 8,6)8 F).8&
%&'()* +&8&9)! x 100%
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
36
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
b. Persentase Perkara
yang Diselesaikan
melalui Mediasi
%&'()* +,-.)-) /)!0 219,(,9)1.)! ',()(&1 3,21)91
%&'()* +,-.)-) /)!0 21().&.)! 3,21)91 x 100%
Catatan :
Perma No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
c. Persentase berkas
perkara yang diajukan
Banding, Kasasi, dan
PK secara lengkap dan
tepat waktu
%&'()* B,-.)9 6,-.)-) /)!0 21)4&.)! B)!21!0
.)9)91 2)! +G 9,>)-) (,!0.)6%&'()* B,-.)9 6,-.)-) /)!0 21'H*H!.)!
B)!21!0 .)9)91 2)! +G
x 100 %
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
d. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 hari setelah
putus
%&'()* 6&8&9)! 6,-.)-) 161.H- /)!0
21&6(H)2 2)()' F,B918,
%&'()* 6,-.)-) 161.H- /)!0 216&8&9 x 100%
Panitera Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
3. Meningkatkan
Akses Peradilan bagi
Masyarakat Miskin
dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara
Prodeo yang
diselesaikan
%&'()* +,-.)-) +-H2,H /)!0 219,(,9)1.)!
%&'()* +,-.)-) +-H2,H x 100%
Catatan :
Perma No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan
Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
37
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
b. Persentase Perkara
yang diselesaikan di
luar Gedung
Pengadilan
%&'()* +,-.)-) /)!0 219,(,9)1.)! 2
1 (&)- K,2&!0 +,!0)21()!%&'()* +,-.)-) /)!0 9,*)-&9!/) 219,(,9)1.)!
21 (&)- K,2&!0 +,!0)21()!
x 100%
Catatan :
Perma No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian
Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.
Di luar gedung pengadilan adalah perkara yang diselesaikan di
luar kantor pengadilan (zetting plaatz, sidang keliling maupun
gedung-gedung lainnya)
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
c. Persentase Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu yang
Mendapat Layanan
Bantuan Hukum
(Posbakum)
%&'()* +,!>)-1 G,)21()! KH(H!0)! ,-8,!8&
/)!0 3,!2)6)8.)! L)/)!)! M)!8&)! 7&.&'
%&'()* +,!>)-1 G,)21()! KH(H!0)! ,-8,!8& x 100%
Catatan :
Perma No.1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian
Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.
Golongan tertentu yakni masyarakat miskin dan terpinggirkan
(marjinal)
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
4. Meningkatnya
Kepatuhan
Terhadap Putusan
Pengadilan
Persentase Putusan
Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti (Dieksekusi)
%&'()* +&8&9)! +,-.)-) /)!0 2181!2).()!4&81
%&'()* +&8&9)! +,-.)-) /)!0 9&2)* M7 x 100%
Catatan :
BHT : Berkekuatan Hukum Tetap
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
38
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
5. Terwujudnya
Pelaksanaan
Pengawasan Kinerja
Aparat Peradilan
secara Optimal baik
Internal maupun
Eksternal.
a. Persentase Pengaduan
yang ditindaklanjuti
%&'()* 6,!0)2&)! /)!0 2181!2).()!4&81
%&'()* +,!0)2&)! /)!0 218,-1') x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase temuan
yang ditindaklanjuti
%&'()* ,'&)! /)!0 2181!2).()!4&81
%&'()* ,'&)! x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
c. Persentase
Pemanfaatan
database unutk
pemeriksaan baik oleh
Badan Pengawas
maupun oleh Badan
Pengawas Keuangan
Pelaksanaan penggunaan 4 aplikasi SAI, Komdanas, SIKEP dan
SIPP telah dilakukan secara rutin. Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
d. Persentase penurun
pelanggaran kode etik
oleh aparat peradilan
%&'()* 6,()!00)-)! .H2, ,81. H(,* ;6)-)8 +,-)21()! 8)*&! B,-4)()!
%&'()* +,()!00)-)! .H2, ,81. H(,* )6)-)8 +,-)21()! 8)*.9,B,(&'!/) x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
6. Terwujudnya
transparansi
pengelolaan SDM
lembaga Peradilan
berdasaarkan
Parameter objektif.
a. Persentase jabatan
yang sudah memenuhi
standar kompetensi
sesuai dengan
parameter onjektif
%&'()* +,4)B)8 A8-&.8&-)( /0.9&2)* ',!2&2&.1 4)B)8)!
%&'()* 4)B)8)! 98-&.8&-)( /)!0 8,-9,21) x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase Hakim
yang telah
mendapatkan
pengembangan
kompetensi
%&'()* 7).1' /)!0 8(,)* ','1(1.1 9,-81O1.)8
%&'()* 7).1' x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
39
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
c. Persentase Pegwai
yang telah
mendapatkan
pengembangan
kompetensi
%&'()* +,0)F)1 /)!0 8,()* ',!2)6)8 6,!0,'B)!0)! .H'6,8,!91
%&'()* +,0)F)1 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
d. Persentase SDM yang
promosi dan mutasi
berdasarkan pedoman
parameter objektif
%&'()* &9&()! /)!0 8,()* 21 M;+NP%G; 2)! 218,-&9.)!
%&'()* 9,(&-&* &9&()! 6-H'H91 2)! '&8)91 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
7. Meningkatnya
Pengelolaan
Manajerial Lembaga
Peradilan secara
Akuntabel, Efektif,
Efisien
a. Persentase
terpenuhinya
kebutuhan standar
sarana dan prasarana
yang mendukung
peningkatan
pelayanan prima
%&'()* 9)-)!) 6-)9)-)!) 6,!2&.&!0 ()/)!)! 6-1') /)!0 8,-9,21)
%&'()* 9)-)!) 6-)9)-)!) 6,!2&.&!0 6,()/)!)! 6-1') x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase
peningkatan
produktifitas kinerja
SDM (SKP dan
Penilaian Prestasi
Kerja)
%&'()* AG+ 2)! ++G /)!0 ',!2)6)8 !1()1 "M)1."
%&'()* 9,(&-&* *).1' 2)! +,0)F)1 x 100%
Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
40
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA
c. Persentase
tercapainya target
kegiatan prioritas yang
mendukung pelayanan
prima
%&'()* .,01)8)! 6-1H-18)9 6,!2&.&!0 ()/)!)! 6-1') /)!0 8,-().9)!)
%&'()* .,01)8)! 6-1H-18)9 6,!2&.&!0 6,()/)!)! 6-1') x 100% Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
41
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Visi Misi dan Tujuan
Tujuh sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan
membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahakamah Agung
Dengan program ini sasaran strategis yang ingin dicapai adalah:
- Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan secara
Optimal baik Internal maupun Eksternal.
- Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga Peradilan
berdasaarkan Parameter objektif.
Kegiatan yang ada dalam program ini antara lain:
- Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan
Administrasi.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Dengan program ini sasaran strategis yang ingin dicapai adalah:
- Meningkatnya Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan secara
Akuntabel, Efektif, Efisien.
Kegiatan yang ada dalam program ini antara lain:
- Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung.
c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Dengan program ini sasaran strategis yang ingin dicapai adalah:
- Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel.
- Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.
- Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan.
- Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.
Kegiatan yang ada dalam program ini antara lain:
- Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.
42
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
3.1. Arah Kebijakan Dan Strategi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Mengacu pada Riviu Rencana Strategis 2015 – 2019 Mahkamah Agung RI dan Reviu
Rencan a Strategis 2015-2019 Pengadilan Tinggi Palangka Raya, maka sebagaimana
Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Palangka Raya, Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun menetapkan 7 sasaran sebagai berikut :
1. Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan Akuntabel,
2. Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
3. Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan
Terpinggirkan,
4. Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
5. Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat Peradilan Secara
Optimal Baik Nternal Maupun Eksternal,
6. Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM Lembaga Peradilan
Berdasarkan Parameter Objektif
7. Meningkatkan Pengelolaan Manajerial Lembaga Peradilan Secara
Akuntabel, Efektif Dan Efisien.
Masing - masing sasaran strategis di atas memiliki arahan kebijakan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya Proses Peradilan Yang Pasti, Transparan Dan
Akuntabel
Untuk mewujudkan sasaran strategis proses peradilan yang pasti, transparan dan
akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Proses berperkara yang sederhana dan murah.
b. Penguatan akses peradilan.
c. Penataan ulang manajemen perkara
Sasaran Strategis 2 : Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Untuk mewujudkan sasaran strategis Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Modernisasi manajemen perkrara
b. Integrasi Informasi perkara secara elektronik
c. Penguatan SDM Kepaniteraan
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN
STRATEGI
43
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin Dan
Terpinggirkan
Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan akses peradilan bagi masyarakat
miskin dan terpinggirkan dicapai dengan 3 (tiga) arah kebijakan sebagai berikut :
a. Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin
Pembebasan biaya perkara bagi masyarakat miskin, dari sisi realisasi meningkat
setiap tahunnya namun memiliki kendala keterbatasan anggaran dibandingkan
dengan potensi penduduk miskin berperkara, kesulitan pelaporan keuangan
juga sikap masyarakat yang malu/tidak yakin terhadap layanan tersebut. Hal ini
diharapkan ke depan dapat dilakukan publikasi manfaat pembebasan perkara
bagi masyarakat miskin dan penguatan alokasi anggaran. Selain itu sosialisasi
terkait pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin dengan bekerja
sama dengan Pos Bantuan Hukum.
b. Sidang keliling / Zitting plaats
Sidang Keliling /Zitting Plaats yang dalam pelaksanaannya selain melayani
penyelesaian perkara sederhana masyarakat miskin dan terpinggirkan juga telah
dilakukan inovasi untuk membantu masyarakat yang belum mempunyai hak
identitas hukum (akta lahir, akta nikah dan akta cerai). Pelaksanaan Sidang
Keliling ini dengan berkoordinasi dengan Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan
setempat untuk mempermudah para pencari keadilan.
c. Pos pelayanan bantuan hukum
Pelaksanaan pos layanan bantuan hukum ini disediakan untuk membantu
masyarakat miskin dan tidak ada kemampuan membayar advokat dalam hal
membuat surat gugat, advis dan pendampingan hak-hak pencari keadilan diluar
persidangan ( non litigasi ). Petugas Jaga PosBantuan Hukum juga diberikan
pengarahan dan pelatihan terkait program-program yang ada di Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun.
Sasaran Strategis 4 : Meningkatkan Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Dengan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Penataan ulang manajemen perkara
Sasaran Strategis 5 : Terwujudnya Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Aparat
Peradilan Secara Optimal Baik Internal Maupun Eksternal
Untuk mewujudkan sasaran strategis Peningkatan pengawasan aparatur peradilan,
ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :
a. Penguatan SDM pelaksana fungsi pengawasan,
b. Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan pengawasan,
44
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
c. Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan peradilan bagi masyarakat.
d. Pemanfaatan teknologi informasi untuk pemeriksaan.
Sasaran Strategis 6 : Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM Lembaga
Peradilan Berdasarkan Parameter Objektif.
Untuk mewujudkan sasaran strategis Terwujudnya Transparansi Pengelolaan SDM
Lembaga Peradilan Berdasarkan Parameter Objektif, ditetapkan arah kebijakan
sebagai berikut :
a. Transparansi kinerja secara efektif dan efisien,
b. Turut mendukung Penerapan Sistem Informasi Terintegrasi,
c. Pengembangan Kompetensi SDM berbasis TI.
d. Penataan pola rekrutmen Sumber Daya Manusia Peradilan,
e. Penataan pola promosi dan mutasi Sumber Daya Manusia Peradilan.
f.
Sasaran Strategis 7 : Meningkatkan Pengelolaan Manajerial Lembara Peradilan
Secara Akuntable. Efektif, Dan Efisien.
Dengan arah kebijakan sebagai berikut:
a. Mendukung Kemandirian Anggaran Mahkamah Agung,
b. Penataan manajemen dalam rangka good court gevernance,
c. Peningkatan program kerja dan program prioritas
d. Peningkatan pencapaian realisasi anggaran.
3.2. Kerangka Regulasi
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor : 25 tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional secara tegas menyatakan bahwa kerangka
regulasi menjadi bagian dari salah satu dokumen perencanaan pembangunan
nasional. Pasal 4 ayat (2) menyatakan: “RPJM Nasional merupakan penjabaran dari
visi, misi dan Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJM
Nasional, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan umum, program
kementrian/ lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas
kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana
kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan “ Seiring dengan
diterbitkannya UU Nomor : 25 tahun 2004 tentang system Perencanaan
Pembangunan Nasional tersebut diatas dan UU Nomor : 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, guna mendorong pencapaian
prioritas pembangunan nasional hususnya terwujudnya kepastian hukum maka
diperlukan adanya suatu regulasi peraturan perundangundangan yang berkualitas.
45
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Mahkamah Agung sebagai salah satu Lembaga Tinggi Negara pada RPJM periode ke
III tahun 2015-2019 oleh pemerintah diberi amanat untuk melaksanakan program
pemerintah guna terwujudnya pembangunan hukum nasional ditujukan untuk
semakin mengembangkan kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek.
Tahapan Sasaran Pembangunan Hukum Nasional Jangka Menengah RPJMN tahun
2015-2019 adalah Kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek
kehidupan berkembang makin mantap serta profesionalisme aparatur negara di
pusat dan daerah makin mampu mendukung pembangunan nasional. Dalam
melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJM tahun 2015-
2019 yang diamanatkan kepada setiap kementrian/lembaga maka
kementerian/lembaga dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang
dijadikan sebagai instrument guna pencapaian sasaran kelembagaan. Kerangka
regulasi merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka
memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaran
Negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Kerangka regulasi ini diatur dalam
pasal 1 angka 14 Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor : 1 tahun 2014 tentang
pedoman Penyusunan RPJMN 2015-2019 dan Peraturan sesmen PPN/Bappenas
tentang juklak Nomor : 2/Juklak/Sesmen/03/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan
tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN. Perlunya
dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana stratejik tahun 2015- 2019 adalah :
Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai kebutuhan
pembangunan,
Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung pencapaian prioritas
pembangunan,
Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan pembentukan
regulasi.
Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara dalam merealisasikan
program pemerintah yang dituangkan dalam RPJM tahun 2015-2019 juga harus
menetapkan kerangka regulasi, penetapan kerangka regulasi yang dibuat
Mahkamah Agung sudah barang tentu akan selalu seiring dengan kebijakan lembaga
yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategi Mahkamah Agung. Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun yang merupakan satuan kerja di bawah Mahkamah Agung
sudah seharusnya mengikuti kerangka regulasi yang dibuat oleh mahkamah agung
dan mentaati setiap regulasi yang dibuat untuk turut membantu merealisasikan
program Mahkamah Agung dan Pemerintah.
46
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
KERANGKA REGULASI
Isu Strategis Arah Kebijakan 2015-2019 Arah Kerangka Regulasi Kebutuhan Regulasi Penanggungjawab
1. Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan, dan
Akuntabel
Peningkatan sisa perkara
Perdata dan Pidana yang
diselesaikan
Peningkatan perkara
Perdata dan Pidana yang
diselesaikan tepat waktu
Penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana
Peningkatan perkara yang
Tidak Mengajukan Upaya
Hukum Banding, Kasasi
dan PK
Peningkatan Perkara
Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan
Diversi
Pelaksanaan standar
operasional prosedur
(SOP) terkait
penanganan perkara
pidana dan perdata.
Pelaksanaan court
kalender dengan tertib.
Penyediaan anggaran
penyelesaian perkara.
Meningkatkan pelatihan
Hakim Anak.
Pembuatan SOP
penanganan perkara
pidana dan perdata
Surat Usulan Peserta
Diklat Hakim Anak.
Panitera
2. Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
Peningkatan penyampaian
Isi Putusan Yang Diterima
oleh para Pihak Tepat
Waktu
Peningkatan Perkara yang
Diselesaikan melalui
Mediasi
Penjadwalan
penyampaian putusan
dengan tepat.
Peningkatan kapasitas
Medaitor
Meningkatkan ketepatan
waktu penyelesaian
Pembuatan SOP
penanganan perkara
pidana dan perdata
Surat Usulan Peserta
Diklat Hakim Mediator
Panitera
47
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
Peningkatan berkas
perkara yang diajukan
Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat
waktu
Peningkatan putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online
dalam waktu 1 hari setelah
putus
adminsitrasi perkara
3. Meningkatnya Akses
Peradilan bagi
Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan
Peningkatan Perkara
Prodeo yang diselesaikan
Peningkatan Perkara yang
diselesaikan di luar Gedung
Pengadilan
Peningkatan Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum
(Posbakum)
Penyediaan Anggaran
Posbakum, Sidang
Keliling dan Penyelesaian
perkara Prodeo
Menjalin kerja sama
pelayanan hukum
dengan pemda
Sukamara dan pemda
Lamandau
Membuat SK KPN
Pangkalan Bun ttg
Kerjasama POSBAKUM
Membuat surat pinjam
pakai gedung pemda
sebagai ruang sidang
zetting plaatz.
Panitera
4. Meningkatnya
Kepatuhan Terhadap
Putusan Pengadilan
Peningkatan Putusan Perkara
Perdata yang ditindaklanjuti
(Dieksekusi)
Melakukan koordinasi yang
intensif dengan pihak-pihak
terkait dalam perencanaan
dan pelaksanaan eksekusi
Surat perintah
pelaksana eksekusi
Surat pemberitahuan
kepada kelurahan
setempat
Surat permohonan
bantuan pengamanan
Polres setempat.
Panitera
48
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
5. Terwujudnya
Pelaksanaan
Pengawasan Kinerja
Aparat Peradilan secara
Optimal baik Internal
maupun Eksternal.
Peningkatan Pengaduan
yang ditindaklanjuti
Peningkatan temuan yang
ditindaklanjuti
Persentase penurun
pelanggaran kode etik oleh
aparat peradilan
Penunjukan petugas
pelayanan pengaduan
Penyediaan sarana dan
prasarana pelayanan
pengaduan
Penggunaan aplikasi
komputer secara aktif
dalam pelaksanaan tugas
kedinasan
Pembuatan SK Hakim
Pengawas Bidang, SK
Petugas Pengaduan, SK
Tim Pemeriksa
Temuan, SK Tim
Penegakan Disiplin
Sekretaris
6. Terwujudnya
transparansi
pengelolaan SDM
lembaga Peradilan
berdasaarkan
Parameter objektif.
Peningkatan jumlah
pejabat yang sudah
memenuhi standar
kompetensi sesuai dengan
parameter onjektif
Peninkatan jumlah Hakim
yang telah mendapatkan
pengembangan
kompetensi
Peningkatan jumlah
Pegawai yang telah
mendapatkan
pengembangan
kompetensi
Peningkatan jumlah SDM
yang promosi dan mutasi
berdasarkan pedoman
parameter objektif
Mendaftarkan dan
menugaskan Hakim dan
Pegawai untuk
mengikuti pelatihan
Malakukan
pendampingan (transfer
pengetahuan) dalam
penyelesaian pekerjaan
oleh atasan langsung
kepada bawahan
Surat usul peserta
diklat Hakim dan
Pegawai
Sekreataris
49
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGIS
7. Meningkatnya
Pengelolaan Manajerial
Lembaga Peradilan
secara Akuntabel,
Efektif, Efisien
Peningkatan terpenuhinya
kebutuhan standar sarana
dan prasarana yang
mendukung peningkatan
pelayanan prima
Persentase peningkatan
produktifitas kinerja SDM
(SKP dan Penilaian Prestasi
Kerja)
Persentase realisasi
Anggaran, Perndapatan
dan belanja
Persentase tercapainya
target kegiatan prioritas
yang mendukung
pelayanan prima
Membuat perencanaan
kebutuhan sarana dan
prasarana standar
Pengadilan Kelas IB
Membuat Usulan
Pengadaan melalui
Pengadilan Tinggi
Palangka Raya
Melakukan Rapat
Tinjauan Manajemen
untuk membahas
capaian kinerja dan arah
kebijakan dalam
mencapai target dan
sasaran
Membuat dokumen
perencanaan
kebutuhan sarpras.
Membuat dokumen
usul Anggaran sarpras.
Sekretaris
50
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
3.3. Kerangka Kelembagaan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Kelas IB merupakan Pengadilan tingkat
pertama yang membawahi 3 (tiga) wilayah hukum yaitu: Kabupaten Kotawaringin
Barat, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Sukamara. Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun dalam melaksanan tugas dan fungsinya harus didukung dengan
struktur organisasi yang kuat. Tugas dan fungsi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dilaksanakan Pimpinan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dengan dibantu
Sekretariat Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dan Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun.
Mengenai Kelembagaan Pengadilan Negeri diatur dalam Undang-Undang Nomor
2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum maupun Undang-Undang Nomor 8 tahun
2004 tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986
tentang Peradilan Umum maupun Undang-Undang Nomor 49 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum.
Adapun tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri diatur
dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan.
Undang-Undang Nomor 49 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Pasal 1:
(1) Pengadilan Pengadilan adalah pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di
lingkungan peradilan umum.
Undang-Undang Nomor 8 tentang Perubahan Pertama Atas Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Pasal 2:
Peradilan umum adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari
keadilan pada umumnya.
Pasal 4:
(1) Pengadilan Negeri berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah Kabupaten/Kota.
51
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum
Pasal 10:
(1) Susunan Pengadilan Negeri terdiri dari Pimpinan, Hakirn Anggota, Panitera,
Sekretaris, dan Jurusita.
Pasal 11:
(1) Pimpinan Pengadilan Negeri terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua.
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan
Pasal 2:
Kepaniteraan Peradilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam menjalankan
tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan.
Pasal 4:
Kesekretariatan Peradilan adalah aparatur tata usaha negara yang dalam menjalankan
tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan.
Pasal 6:
(1) Kepaniteraan Peradilan Umum, terdiri atas :
a. Kepaniteraan Pengadilan Tinggi; dan
b. Kepaniteraan Pengadilan Negeri.
(3) Kepaniteraan Pengadilan Negeri diklasifikasi dalam 4 (empat) kelas, terdiri atas :
a. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus;
b. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I A;
c. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B; dan
d. Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas II.
Pasal 57:
(1) Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B adalah aparatur tata usaha negara yang
dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan tanggung jawab
Ketua Pengadilan Negeri Kelas I B.
(2) Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B dipimpin oleh Panitera.
Pasal 58:
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B mempunyai tugas melaksanakan
pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan
surat-surat yang berkaitan dengan perkara.
52
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Pasal 59:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 58, Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Kelas I B menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam
pemberian dukungan di bidang teknis;
b. pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata;
c. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;
d. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara khusus;
e. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan
transparansi perkara;
f. pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program
teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan
perundang- undangan, minutasi, evaluasi Dan administrasi Kepaniteraan;
g. pelaksanaan mediasi;
h. pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan, dan;
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.
Pasal 60:
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I B, terdiri atas:
a. Panitera Muda Perdata;
b. Panitera Muda Pidana;
c. Panitera Muda Khusus; dan
d. Panitera Muda Hukum.
Pasal 61:
Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di
bidang perdata.
Pasal 62:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61, Panitera Muda
Perdata menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
perdata;
b. pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan;
c. pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan
kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim
53
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
dari Ketua Pengadilan;
d. pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
e. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang tidak hadir;
f. pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi, dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
g. pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
h. pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
i. pelaksanaan penerimaan konsinyasi;
j. pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
k. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
l. pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum;
m. pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan, dan;
n. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Pasal 63:
Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di
bidang pidana.
Pasal 64:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Panitera Muda
Pidana menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
pidana;
b. pelaksanaan registrasi perkara pidana;
c. pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan
pemberitahuan kepada termohon;
d. pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan
kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim
54
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
dari Ketua Pengadilan;
e. pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,
perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;
f. pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan
dari penyidik;
g. pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
h. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang tidak hadir;
i. pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
j. pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
k. pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
l. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut
Umum dan Terdakwa;
m. pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
n. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
o. pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum;
p. pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan
q. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Pasal 65:
Panitera Muda Khusus mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang
perkara khusus, antara lain perkara niaga, penyelesaian perselisihan hubungan
industrial, tindak pidana korupsi, hak asasi manusia dan perikanan serta perkara
khusus lainnya yang diperlukan.
Pasal 66:
(1) Jumlah Panitera Muda Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 yang dapat
diangkat paling banyak 5 orang.
55
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
(2) Jumlah Panitera Muda Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Pasal 67:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Panitera Muda
Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara
khusus;
b. pelaksanaan registrasi perkara khusus;
c. pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan
pemberitahuan kepada termohon;
d. pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan
kepada Ketua Majelis Hakim berdasarkan Penetapan Penunjukkan Majelis Hakim
dari Ketua Pengadilan;
e. pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,
perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;
f. pelaksanaan penerimaan permohonan ijin penggeledahan dan ijin penyitaan
dari penyidik;
g. pelaksanaan penyiapan penunjukkan hakim pengawas dalam perkara
kepailitan;
h. pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan
diminutasi;
i. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak
yang tidak hadir;
j. pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan
peninjauan kembali kepada para pihak;
k. pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan
banding, kasasi dan peninjauan kembali;
l. pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum
kepada para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada
Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung;
m. pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada Jaksa Penuntut
Umum dan Terdakwa;
n. pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi;
56
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
o. pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan
hukum tetap;
p. pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap
kepada Panitera Muda Hukum;
q. pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan; dan
r. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
Pasal 68:
Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data perkara, penataan arsip perkara serta pelaporan.
Pasal 69:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68, Panitera Muda
Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;
b. pelaksanaan penyajian statistik perkara;
c. pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;
d. pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;
e. pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas
perkara,
f. pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang
berkaitan dengan transparansi perkara.
g. pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat;
dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.
57
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI KELAS 1B
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS PANITERA
HAKIM
PANITERA PENGGANTI
JURU SITA
PANMUD
PIDANA
PANMUD
PERDATA
PANMUD
HUKUM
KEPALA
SUBBAGIAN
UMUM DAN
KEUANGAN
KEPALA
SUBBAGIAN
KEPEGAWAIA
N & ORTALA
KEPALA
SUBBAGIAN
PERENCANAAN,
TI, DAN
58
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Pasal 279:
(1) Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B adalah aparatur tata usaha
58egara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Negeri Kelas I B.
(2) Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B dipimpin oleh Sekretaris.
Pasal 280:
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B mempunyai tugas melaksanakan pemberian
dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta
sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Kelas I B.
Pasal 281:
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 280, Kesekretariatan
Pengadilan Negeri Kelas I B menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;
b. pelaksanaan urusan kepegawaian;
c. pelaksanaan urusan keuangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;
e. pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;
f. pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,
keamanan, keprotokolan, dan perpustakaan; dan
g. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi
serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas IB.
Pasal 282:
Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I B, terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan;
b. Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana; dan
c. Subbagian Umum dan Keuangan.
Pasal 283:
Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi, dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program, dan anggaran, pengelolaan
teknologi informasi dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan
dokumentasi serta pelaporan.
59
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
ARAH DAN KEBIJAKAN STRATEGI
Pasal 284:
Subbagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata
laksana.
Pasal 285:
Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,
keprotokolan, dan perpustakaan, serta pengelolaan keuangan
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 36/KMA/SK/II/2017 tentang Peningkatan
Kelas pada Empat Puluh Enam Pengadilan Negeri Kelas II Menjadi Kelas IB dan Tujuh
Belas Pengadilan Negeri Kelas IB menjadi Kelas IA.
PERTAMA : Meningkatkan kelas Pengadilan Negeri Rantau Prapat, Kisaran, Pemalang,
Tuban, Nganjuk, Jombang, Lumajang, Bangil, Salatiga, Mungkid, Tabanan,
Bantul, Martapura, Situbondo, Purwodadi, Temanggung, Pangkalan Bun,
Gianyar, Wonosobo, Lamongan, Gunung Sitoli, Bangkinang, Blora, Boyolali,
Kraksaan, Sumbawa Besar, Lhoksukon, Kebumen, Kabanjahe, Purworejo,
Padang Sidempuan, Sengkang, Wonogiri, Wates, Ponorogo, Stabat,
Purbalingga, Subang, Slawi, Kolaka, Demak, Ciamis, Garut, Brebes,
Sumedang dan Tebing Tinggi dari Kelas II menjadi kelas IB.
Dari ketentuan tersebut diatas dapat dipahami bahwa tugas pokok dan fungsi
pengadilan negeri kelas IB pada pokoknya adalah melakukan upaya dalam rangka
mendukung tercapai arah sasaran dan tujuan strategis Mahkamah Agung tahun 2015-
2019.
Dengan memperhatikan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, dapat
dipahami bahwa Pengadilan Negeri Pangkalan Bun Kelas IB melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya baik terkait dengan bidang teknis dan administrasi yustisial maupun
dalam bidang dukungan teknis dan administrative telah membuat kerangka
kelembagaan yang dijadikan sebagai kerangka kinerja aparatur pada Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun Kelas IB dalam ikut serta mewujudkan visi dan misi serta sasaran dan
tujuan strategis Mahkamah Agung.
60
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Negeri
Pangkalan Bun memiliki 3 (tiga) program yang akan dilaksanakan oleh Kepaniteraan dan
Kesekretariatan dan jajarannya, yaitu:
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Program ini dilaksanakan oleh Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dengan sasaran program, indikator program dan target sebagai berikut:
Sasaran Program Indikator Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terselenggaranya
penyelesaian perkara
yang sederhana,
tepat waktu,
transfaran, akuntabel
dilingkungan
peradilan umum
Terselenggaranya
penyelesaian
administrasi
perkara yang
sederhana, tepat
waktu, transparan
dan
akuntabel
541
perkara
201
perkara
152
perkara
152
perkara
588
perkara
Terselenggaranya
pelaksanaan
pelayanan
peradilan Umum
541
perkara
201
perkara
152
perkara
152
perkara
150
perkara
Terselenggaranya
PembinaanTenaga
Teknis Peradilan
Umum
2 orang 2 orang 2 orang 2 orang 2 orang
Terselenggaranya
Tata Laksana
Perkara Kasasi, PK
dan Grasi
12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
BAB IV
TARGET KINERJA DAN
PENDANAAN
61
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
b. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Program ini dilaksanakan oleh Kepasekretariataan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dengan sasaran program, indikator program dan target sebagai berikut:
Sasaran
Program Indikator
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatkan
kualitas
layanan
dukungan
manajemen
untuk
mendukung
pelaksanaan
pelayanan
prima
peradilan
Meningkatnya
pengelolaan
pelayanan sistem
informasi
terintegrasi
5 sistem 5 sistem 5 sistem 5 sistem 5 sistem
Meningkatnya
pengelolaan
administrasi
kepegawaian dan
pengembangan
SDM berdasarkan
parameter
obyektif
25 orang 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang
Meningkatnya
pengelolaan dan
pelaporan
keuangan yang
transparan dan
akuntabel
dilingkungan
Mahkamah
Agung
RI dan Badan
Peradilan yang
berada
dibawahnya.
2 Laporan 2 aporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan
Meningkatnya
kualitas
manajemen
rencana program
dan anggaran
serta organisasi
secara
transparan,
efektifitas dan
efisien
6 laporan 6 laporan 6 laporan 6 laporan 6 laporan
62
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
TARGET KINERJA DAN PENDANAAN
Meningkatnya
pengelolaan
sarana dan
prasarana untuk
menunjang
pelayanan
peradilan
1 laporan 1laporan 1laporan 1laporan 1laporan
Terselenggaranya
pelayanan
pimpinan
12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
Meningkatkan
pengelolaan
keamanan,
urusan tata
usaha,
rumah tangga
dan bina sikap
mental SDM
Mahkamah
Agung
12 bln 12 bln 12 bln 12 bln 12 bln
c. Program Program Peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program ini dilaksanakan oleh Kepasekretariataan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
dengan sasaran program, indikator program dan target sebagai berikut:
Sasaran Program Indikator Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terpenuhinya
kebutuhan sarana
dan prasarana
dalam
mendukung
pelayanan
peradilan
Pembangunan/renovasi
Gedung dan Bangunan
- 1 paket
(sertifikat)
1 paket
(tambah
daya
listrik)
1 paket
(tambah
daya
listrik)
2 paket
(renovasi
gedung
kantor
dan runah
dinas)
Pengadaan Peralatan
Fasilitas Kantor
- 76 unit 31 unit 31 unit 35 unit
Pengadaan Perangkat
Pengolah Data dan
Komunikasi
1 unit 10 unit 14 unit 2 unit 2 unit
Pengadaan Kendaraan
Bermotor
- - - 2 unit
(body
repair)
2 unit
(KPN,
Sekretaris)
63
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tahun 2015-2019 diarahkan
untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan
lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra
ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah,
peluang tantangan, program yang ditetapkan, dan strategis yang akan dijalankan selama
kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang
diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Negeri Pangkalan Bun akan terus disempurnakan
dari waktu kewaktu, dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan
perubahan. Melalui Reviu Renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola
kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang
dikelola.
Dengan adanya Renstra ini, dipastikan semua unsur elemen pda Pengadilan
Negeri Pangkalan Bun memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi
pencapaian arah, tujuan dan sasaran selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi
dan misi Pengadilan Negeri Pangkalan Bun dapat terwujud dengan baik di tahun 2035.
BAB V
PENUTUP
64
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
LAMPIRAN
65
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta
berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : A.A. GD. AGUNG PARNATA,SH., CN.
Jabatan : Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Selanjutnya disebut Pihak Pertama,
Nama : Dr. H. SYAHRIAL SIDIK, SH., MH.
Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya
Selaku atasan langsung Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian
ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam
dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap
capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian
penghargaan dan sanksi.
Pangkalan Bun, 5 Januari 2018
Pihak Pertama
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN. NIP. 19721128 199903 1 011
66
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 UNIT KERJA : PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
g. Persentase sisa perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan
100 %
h. Persentase perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan tepat waktu
90 %
i. Persentase penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana
40%
j. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK
95 %
k. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
5 %
l. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan
peradilan
85 %
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
e. Persentase Isi Putusan Yang Diterima
Oleh pada Pihak Tepat Waktu
100 %
f. Persentase Perkara yang Diselesaikan
melalui Mediasi
20 %
g. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
100 %
h. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam
waktu 1 hari setelah putus
100 %
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
d. Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
100 %
e. Persentase Perkara yang diselesaikan
di luar Gedung Pengadilan
90 %
f. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 %
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
45 %
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
e. Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
f. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100 %
g. Persentase pemanfaatan database
untuk pemeriksaan baik oleh Badan
Pengawasan maupun oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
100 %
67
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
h. Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan
40 %
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
e. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi sesuai
dengan parameter objektif
80 %
f. Persentase Hakim yang telah memiliki
sertifikasi spesialis keahlian
80 %
g. Persentase pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan
kompetensi
35 %
h. Persentase SDM yang promosi dan
mutasi berdasarkan pedoman
parameter objektif
100 %
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
e. Persentase terpenuhnya kebutuhan
standar sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayanan
prima
90 %
f. Persentase peningkatan produktifitas
kinerja SDM (SKP dan Penilaian
Prestasi Kerja)
98 %
g. Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja
98 %
h. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang mendukung
pelayanan prima peradilan
100 %
Kegiatan: 1. Pembinaan administrasi dan
pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
2. Pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Mahkamah Agung
3. Peningkatan manajemen Peradilan Umum
Anggaran: Rp. 3.922.542.000,- Rp. 386.860.000,-
Rp. 176.906.000,-
Pangkalan Bun, 5 Januari 2018
Pihak Pertama
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN. NIP. 19721128 199903 1 011
68
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
RENCANA KINERJA TAHUNAN
UNIT KERJA : PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
TAHUN ANGGARAN 2018
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan
100 %
b. Persentase perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan tepat waktu
90 %
c. Persentase penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana
40%
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK
95 %
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
5 %
f. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan
peradilan
85 %
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima
Oleh pada Pihak Tepat Waktu
100 %
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan
melalui Mediasi
20 %
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan tepat waktu
100 %
d. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam
waktu 1 hari setelah putus
100 %
3. Meningkatkan Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
100 %
b. Persentase Perkara yang diselesaikan
di luar Gedung Pengadilan
90 %
c. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang Mendapat
Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 %
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
45 %
5. Terwujudnya pelaksanaan pengawasan kinerja apparat peradilan secara optimal baik internal maupun eksternal
a. Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
100 %
c. Persentase pemanfaatan database
untuk pemeriksaan baik oleh Badan
Pengawasan maupun oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
100 %
69
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
LAMPIRAN
d. Persentase penurunan pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan
40 %
6. Terwujudnya transparansi pengelolaan SDM lembaga peradilan peradilan berdasarkan parameter objektif
a. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi sesuai
dengan parameter objektif
80 %
b. Persentase Hakim yang telah memiliki
sertifikasi spesialis keahlian
80 %
c. Persentase pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan
kompetensi
35 %
d. Persentase SDM yang promosi dan
mutasi berdasarkan pedoman
parameter objektif
100 %
7. Meningkatnya pengelolaan manajerial lembaga peradilan secara akuntabel, efektif dan efisien
a. Persentase terpenuhnya kebutuhan
standar sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayanan
prima
90 %
b. Persentase peningkatan produktifitas
kinerja SDM (SKP dan Penilaian
Prestasi Kerja)
98 %
c. Persentase realisasi anggaran,
pendapatan dan belanja
98 %
d. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang mendukung
pelayanan prima peradilan
100 %
Pangkalan Bun, 5 Januari 2018
Pihak Pertama
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN. NIP. 19721128 199903 1 011
70
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan & Sasaran Ket
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 2 3 4 5 6
Peningkatan
pelayanan dan
transparansi
peradilan
Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan, dan
Akuntabel
a. Persentase sisa perkara
Perdata dan Pidana
yang diselesaikan
b. Persentase perkara
Perdata dan Pidana
yang diselesaikan tepat
waktu
c. Persentase penurunan
sisa perkara Perdata
dan Pidana
d. Persentase perkara
yang Tidak Mengajukan
Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK
e. Persentase Perkara
Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan
Diversi
f. Index responden
pencari keadilan yang
puas terhadap layanan
peradilan
1. Pelaksanaan standart
operasional prosedur
(SOP)
2. Penyediaan anggaran
untuk biaya perkara
3. Penyediaan informasi
pelayanan bagi pencari
keadilan
Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
Peningkatan
Manajemen
Administrasi
Perkara
Peningkatan Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan
Yang Diterima Oleh
pada Pihak Tepat Waktu
b. Persentase Perkara
yang Diselesaikan
Melaksanakan Pelatihan-
pelatihan maupun
pembinaan
Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
71
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
melalui Mediasi
c. Persentase berkas
perkara yang diajukan
Banding, Kasasi, dan PK
secara lengkap dan
tepat waktu
d. Persentase putusan
perkara yang menarik
perhatian masyarakat
yang dapat diakses
secara online dalam
waktu 1 hari setelah
putus
Peningkatan
akses terhadap
peradilan
Meningkatnya Akses
Peradilan bagi
Masyarakat Miskin
dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara
Prodeo yang
diselesaikan
b. Persentase Perkara
yang diselesaikan di luar
Gedung Pengadilan
c. Persentase Pencari
Keadilan Golongan
Tertentu yang
Mendapat Layanan
Bantuan Hukum
(Posbakum)
1. Penyediaan Anggaran
Posbakum, Sidang
Keliling dan Penyelesaian
perkara Prodeo
2. Menjalin kerja sama
pelayanan hukum
dengan pemda
Sukamara dan pemda
Lamandau
Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
Peningkatan
kepatuhan
terhadap
putusan
pengadilan
Meningkatnya
Kepatuhan Terhadap
Putusan Pengadilan
Persentase Putusan
Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti (Dieksekusi)
Melakukan koordinasi yang
intensif dengan pihak-pihak
terkait dalam perencanaan
dan pelaksanaan eksekusi
Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
72
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Peningkatan
Pengawasan
kinerja aparatur
peradilan
Terwujudnya
Pelaksanaan
Pengawasan Kinerja
Aparat Peradilan
secara Optimal baik
Internal maupun
Eksternal.
a. Persentase Pengaduan
yang ditindaklanjuti
b. Persentase temuan
yang ditindaklanjuti
c. Persentase
Pemanfaatan database
unutk pemeriksaan
baik oleh Badan
Pengawas maupun
oleh Badan Pengawas
Keuangan
d. Persentase penurun
pelanggaran kode etik
oleh aparat peradilan
1. Penunjukan petugas
pelayanan pengaduan
2. Penyediaan sarana dan
prasarana pelayanan
pengaduan
3. Penggunaan aplikasi
komputer secara aktif
dalam pelaksanaan tugas
kedinasan
Program Dukungan dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Mahkamah Agung
Peningkatan
kapabilitas
aparatur
peradilan
Terwujudnya
transparansi
pengelolaan SDM
lembaga Peradilan
berdasaarkan
Parameter objektif.
a. Persentase jabatan
yang sudah memenuhi
standar kompetensi
sesuai dengan
parameter onjektif
b. Persentase Hakim yang
telah mendapatkan
pengembangan
kompetensi
c. Persentase Pegwai
yang telah
mendapatkan
pengembangan
kompetensi
d. Persentase SDM yang
promosi dan mutasi
berdasarkan pedoman
parameter objektif
1. Mendaftarkan dan
menugaskan Hakim dan
Pegawai untuk
mengikuti pelatihan
2. Malakukan
pendampingan (transfer
pengetahuan) dalam
penyelesaian pekerjaan
oleh atasan langsung
kepada bawahan
Program Dukungan dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Mahkamah Agung
73
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Peningkatan
layanan prima
Meningkatnya
Pengelolaan
Manajerial Lembaga
Peradilan secara
Akuntabel, Efektif,
Efisien
a. Persentase
terpenuhinya
kebutuhan standar
sarana dan prasarana
yang mendukung
peningkatan pelayanan
prima
b. Persentase
peningkatan
produktifitas kinerja
SDM (SKP dan
Penilaian Prestasi
Kerja)
c. Persentase realisasi
Anggaran, Perndapatan
dan belanja
d. Persentase tercapainya
target kegiatan
prioritas yang
mendukung pelayanan
prima
1. Membuat perencanaan
kebutuhan sarana dan
prasarana standar
Pengadilan Kelas IB
2. Membuat Usulan
Pengadaan melalui
Pengadilan Tinggi
Palangka Raya
3. Melakukan Rapat
Tinjauan Manajemen
untuk membahas
capaian kinerja dan arah
kebijakan dalam
mencapai target dan
sasaran
Program Peningkatan sarana
dan prasarana Aparatur
Mahkamah Agung
74
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
MATRIK RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN TAHUN 2015 – 2019
Visi : “Terwujudnya Pengadilan Negeri Pangkalan Bun yang Agung”
Misi : 1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan
2. Mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan
3. Meningkatkan akses masyarakat terhadap keadilan
N
O
Tujuan
Target
Sasaran Target Strategi
Uraian Indikator
Kinerja Uraian
Indikator
Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019 Program Kegiatan
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Target Anggaran (Rp)
1. Peningka
tan
pelayana
n dan
transpara
nsi
peradilan
Persentase
para pihak
yang
percaya
terhadap
system
peradilan
Terwujudnya
Proses
Peradilan yang
Pasti,
Transparansi
dan Akuntabel
Persentase sisa
perkara yang
diselesaikan
Persentase
perkara Perdata
& Pidana Yang
diselesaikan
tepat waktu
Persentase
penurunan sisa
perkara
Persentase
perkara yang
Tidak
Mengajukan
Upaya Hukum
Banding, Kasasi,
PK
Persentase
Perkara Pidana
Anak yang
Diselesaikan
dengan Diversi
97 %
100 %
30 %
20 %
80 %
98 %
100 %
30%
40 %
80 %
100 %
80 %
30 %
80 %
80 %
100 %
90 %
40 %
85 %
5 %
100 %
90 %
50 %
97 %
7 %
Program
Peningka
tan Manaje
men
Peradilan
Umum
Peningka
tan Manaje
men
Peradilan
Umum
Jumlah jam
Pelaksana
an
Pelayanan
Posbakum
Jumlah
Perkara
yang
diselesai
dengan
Sidang
diluar
Gedung
Pengadilan
Jumlah
perkara
peradilan
umum yang
diselesaikan
ditingkat
pertama
dan banding
yang tepat
waktu
Jumlah
Perkara
peradilan
2.408
jam
250
perka ra
1.376
perka ra
8
perkara
193.980.000
292.910.000
519.348.000
6.612.000
75
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
Index responden
pencari keadilan
yang puas
terhadap
layanan
peradilan
80%
80%
80%
85%
85%
umum yang
diselsaikan
melalui
Pembebasa
n Biaya
Perkara
2. Peningka
tan
Manajem
en
Administ
rasi
Perkara
Persentase
Putusan
dan berkas
perkara
yang
dikirim
tepat waktu
Peningkatan
Efektifitas
Pengelolaan
Penyelesaian
Perkara
Persentase Isi
Putusan Yang
Diterima Oleh
pada Pihak
Tepat Waktu
Persentase
Perkara yang
Diselesaikan
melalui Mediasi
Persentase
berkas perkara
yang diajukan
Banding, Kasasi,
dan PK secara
lengkap dan
tepat waktu
Persentase
putusan perkara
yang menarik
perhatian
masyarakat yang
dapat diakses
secara online
dalam waktu 1
hari setelah
putus
20 %
10 %
90 %
70 %
40 %
10 %
90 %
80 %
90 %
20 %
90 %
90 %
100 %
20%
100 %
100 %
100 %
20 %
100 %
100 %
76
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
3. Peningka
tan akses
terhadap
peradilan
Persenta se
perkara
yang
diselesai
kan
melalui
pembeba
san
biaya/
prodeo
Persenta se
perkara
yang
diselesai
kan
melalui
sidang
keliling
/zitting
plaats
Persenta se
perkara
yang
terlayani
melalui
posbakum
Meningkatkan
Akses
Peradilan bagi
Masyarakat
Miskin dan
Terpinggirkan
Persentase
Perkara Prodeo
yang
diselesaikan
Persentase
Perkara yang
diselesaikan di
luar Gedung
Pengadilan
Persentase
Pencari Keadilan
Golongan
Tertentu yang
Mendapat
Layanan
Bantuan Hukum
(Posbakum)
100 %
80 %
100 %
100%
100 %
90 %
100 %
100%
100 %
90 %
100 %
100%
100 %
90 %
100%
100%
100 %
100 %
100 %
100%
4. Peningka
tan
kepatuha
n terha
dap
putusan
pengadil
an
Persenta se
kepuasan
para
pencari
keadilan
terhadap
putusan
pengadi lan
Meningkat nya
Kepatuhan
Terhadap
Putusan
Pengadilan
Persentase
Putusan Perkara
Perdata yang
ditindaklanjuti
(Dieksekusi)
10 % 10 % 10 % 45 % 50 %
5. Pening
katan
Pengawa
san
kinerja
apara tur
Persenta se
penuru nan
pelangga
ran kode
etik oleh
aparat
Terwujudnya
pelaksanaan
pengawasan
kinerja apparat
peradilan
secara optimal
Persentase
pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
Program
Dukungan
dan
Pelaksana
an Tugas
Teknis
Meningkatk
an kualitas
layanan
dukungan
manajemen
untuk
Jumlah
layanan
dukungan
manaje men
peradilan
60 laya
nan
459.783.000
77
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
peradi
lan
peradilan baik internal
maupun
eksternal
Persentase
temuan yang
ditindaklanjuti
Persentase
pemanfaatan
database untuk
pemeriksaan
baik oleh Badan
Pengawasan
maupun oleh
Badan
Pemeriksa
Keuangan
Persentase
penurunan
pelanggaran
kode etik oleh
aparat peradilan
100 %
80 %
40 %
100 %
80 %
40 %
100 %
85 %
45 %
100 %
100 %
40 %
100 %
100 %
30 %
Lainnya
Mahkamah
Agung
mendu kung
pelaksana
an
pelayanan
prima
peradilan
Jumlah
layanan
perkanto
ran
60
bulan
lanyana
n
18.824.253.000
78
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
6. Peningka
tan
kapabili
tas apara
tur
peradi
lan
Persenta se
apatatur
peradilan
yang
kompeten
pada
bidangnya
Terwujudnya
transparansi
pengelolaan
SDM lembaga
peradilan
peradilan
berdasarkan
parameter
objektif
Persentase
jabatan yang
sudah
memenuhi
standar
kompetensi
sesuai dengan
parameter
objektif
Persentase
Hakim yang
telah memiliki
sertifikasi
spesialis
keahlian
Persentase
pegawai yang
telah
mendapatkan
pengembangan
kompetensi
Persentase SDM
yang promosi
dan mutasi
berdasarkan
pedoman
parameter
objektif
60 %
60 %
60 %
80 %
60 %
60 %
60 %
80 %
65 %
70 %
65 %
80 %
80 %
80 %
35 %
100 %
90 %
90 %
40 %
100 %
7. Pening
katan
Sarana
dan
Prasaran
a Apara
tur
Peradi
lan
Persenta se
terpenuhiny
a standar
kebutuhan
sarana
prasarana
pelayanan
prima
Meningkat nya
pengelolaan
manajerial
lembaga
peradilan
secara
akuntabel,
efektif dan
efisien
Persentase
terpenuhinya
kebutuhan
standar sarana
dan prasarana
yang
mendukung
peningkatan
pelayanan prima
Persentase
peningkatan
produktifitas
kinerja SDM
70 %
80 %
70 %
80 %
80 %
85 %
90 %
98 %
95 %
100 %
Program
Program
Peningka
tan sarana
dan
prasarana
Aparatur
Mahka mah
Agung
Terpenuhin
ya
kebutuhan
sarana dan
prasarana
dalam
mendu kung
pelayanan
peradilan
Jumlah
Pembangun
an/ renovasi
Gedung dan
Bangunan
Jumlah
Pengadaan
Peralatan
Fasilitas
Kantor
5 paket
173 unit
767.860.000
578.000.000
79
LAMPIRAN
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pangakalan Bun Kelas IB
(SKP dan
Penilaian
Prestasi Kerja)
Persentase
realisasi
anggaran,
pendapatan dan
belanja
Persentase
tercapainya
target kegiatan
prioritas yang
mendukung
pelayanan prima
peradilan
90 %
80 %
90 %
80 %
90 %
85 %
98 %
100 %
98 %
100 %
Jumlah
Pengadaan
Perangkat
Pengolah
Data dan
Komunika si
Jumlah
Pengadaan
Kendaraan
Bermotor
29 unit
4 unit
336.000.000
570.000.000
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
NOMOR :W16-U3/046/KPN/SK/I/2018
TENTANG
PENETAPAN REVIU RENSTRA 2015-2019
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
Menimbang : a. Bahwa, untuk tertib administrasi dalam pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017 perlu
ditetapkan Reviu Renstra 2015-2019 Pengadilan Negeri Pangkalan
Bun ;
b.
Bahwa, surat Ketua Pengadilan Tinggi Palangka Raya Nomor W16-
U/1734/OT.01.2/XII/2017 tanggal 13 Desember 2017 Perihal
Penyampaian LKjIP Tahun 2017 dan Dokumen Perjanjian Kinerja
Tahun 2018 salah satunya menugaskan untuk menyusun dokumen
Reviu Renstra tahun 2015-2019;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung;
2. Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua
atas Undang- undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan
Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN TENTANG
PENETAPAN REVIU RENSTRA 2015-2019 PENGADILAN NEGERI
PANGKALAN BUN
Pertama
:
Menyatakan Reviu Renstra 2015-2019 Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini sebagai acuan
pencapaian indikator kinerja hingga tahun 2019 dan digunakan dalam
menyusun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 01 Januari 2018 sampai dengan
31 Desember 2018 ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pangkalan Bun
Pada Tanggal : 02 Januari 2018
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN.
NIP. 19721128 199903 1 011
Lampiran : Surat Keputusan Ketua
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Nomor : W16-U3/046/KPN/SK/I/2018
Tanggal : 02 Januari 2018
REVIU RENSTRA 2015-2019
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
Tujuan Strategis : 1. Peningkatan pelayanan dan transparansi peradilan
2. Peningkatan Manajemen Administrasi Perkara
3. Peningkatan akses terhadap peradilan
4. Peningkatan kepatuhan terhadap putusan pengadilan
5. Peningkatan Pengawasan kinerja aparatur peradilan
6. Peningkatan kapabilitas aparatur peradilan
7. Peningkatan layanan prima
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya Proses
Peradilan yang Pasti,
Transparan, dan
Akuntabel
a. Persentase sisa perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan
b. Persentase perkara Perdata dan
Pidana yang diselesaikan tepat waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara
Perdata dan Pidana
d. Persentase perkara yang Tidak
Mengajukan Upaya Hukum Banding,
Kasasi dan PK
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang
Diselesaikan dengan Diversi
f. Index responden pencari keadilan
yang puas terhadap layanan peradilan
97 %
100 %
30 %
20 %
80 %
80
98 %
100 %
30%
40 %
80 %
80
100 %
80 %
30 %
80 %
80 %
80
100 %
90 %
40 %
85 %
5 %
85
100 %
90 %
50 %
97 %
7 %
85
Terciptanya Peningkatan
Efektifitas Pengelolaan
Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima
Oleh pada Pihak Tepat Waktu
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan
melalui Mediasi
c. Persentase berkas perkara yang
diajukan Banding, Kasasi, dan PK
20 %
10 %
90 %
40 %
10 %
90 %
90 %
20 %
90 %
100 %
20%
100 %
100 %
20 %
100 %
secara lengkap dan tepat waktu
d. Persentase putusan perkara yang
menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam
waktu 1 (satu) hari setelah putus
70 %
80 %
90 %
100 %
100 %
Terciptanya peningkatan
Akses Peradilan bagi
Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang
diselesaikan
b. Persentase Perkara yang
diselesaikan di luar Gedung
Pengadilan
c. Persentase Pencari Keadilan
Golongan Tertentu yang
Mendapat Layanan Bantuan
Hukum (Posbakum)
100 %
80 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
100%
100 %
100 %
100 %
Terciptanya peningkatan
Kepatuhan Terhadap
Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (Dieksekusi)
10 % 10 % 10 % 45 % 50 %
Terwujudnya Pelaksanaan
Pengawasan Kinerja
Aparat Peradilan secara
Optimal baik Internal
maupun Eksternal.
a. Persentase Pengaduan yang
ditindaklanjuti
b. Persentase temuan yang
ditindaklanjuti
c. Persentase Pemanfaatan database
unutk pemeriksaan baik oleh Badan
Pengawas maupun oleh Badan
Pengawas Keuangan
d. Persentase penurun pelanggaran
kode etik oleh aparat peradilan
100 %
100 %
80 %
40 %
100 %
100 %
80 %
40 %
100 %
100 %
85 %
45 %
100 %
100 %
100 %
40 %
100 %
100 %
100 %
30 %
Terwujudnya transparansi
pengelolaan SDM
lembaga Peradilan
berdasaarkan Parameter
objektif.
a. Persentase jabatan yang sudah
memenuhi standar kompetensi
sesuai dengan parameter onjektif
b. Persentase Hakim yang telah
mendapatkan pengembangan
kompetensi
c. Persentase Pegawai yang telah
mendapatkan pengembangan
kompetensi
d. Persentase SDM yang promosi dan
mutasi berdasarkan pedoman
parameter objektif
60 %
60 %
60 %
80 %
60 %
60 %
60 %
80 %
65 %
70 %
65 %
80 %
80 %
80 %
35 %
100 %
90 %
90 %
40 %
100 %
Meningkatnya
Pengelolaan Manajerial
Lembaga Peradilan secara
Akuntabel, Efektif, Efisien
a. Persentase terpenuhinya kebutuhan
standar sarana dan prasarana yang
mendukung peningkatan pelayanan
prima
b. Persentase peningkatan produktifitas
kinerja SDM (SKP dan Penilaian
Prestasi Kerja)
c. Persentase realisasi Anggaran,
Perndapatan dan belanja
d. Persentase tercapainya target
kegiatan prioritas yang mendukung
pelayanan prima
70 %
80 %
90 %
80 %
70 %
80 %
90 %
80 %
80 %
85 %
90 %
85 %
90 %
98 %
98 %
100 %
95 %
100 %
98 %
100 %
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
A.A. GD. AGUNG PARNATA, SH., CN.
NIP. 19721128 199903 1 011
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN KELAS IB
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN Nomor : W16-U3/042/KPN/SK/I/2019
TENTANG PENUNJUKAN TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (SAKIP) TAHUN 2018 PADA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN,
Menimbang : a. Bahwa, untuk melaksanakan penyusunan Laporan Tahunan dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP tahun 2019 dipandang perlu untuk menunjuk Tim Penyusun Laporan;
b. bahwa yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini dipandang cakap dan mampu untuk melaksanakan penyusunan laporan;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;
2. Undang Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Repormasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Memperhatikan : Surat KEtua PEngadilan Tinggi Palangkaraya Nomor W16-U/1399/OT.01.2/XI/2018 perihal Penyampaian LKjIP Tahun 2018 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019
M E M U T U S K A N : MENETAPKAN : Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun tentang Penunjukan Tim
Penyusun Laporan Tahunan dan Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) Tahun 2018 Pada Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
PERTAMA : Menunjuk nama yang tersebut dalam lampiran keputusan ini sebagai Tim Penyusun Laporan
KEDUA : Menugaskan Tim Penyusun Laporan untuk menyusun: 1. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 2. Dokumen Reviu Indikator Kinerja Utama( IKU) 3. Dokumen Reviu Rencana Strategis Tahun 2015- 2019 4. Dokumen Rencana Kinerja Tahun 2018, Tahun 2019 danTahun 2020 5. Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan Tahun 2019
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal 2 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019, dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya;
Ditetapkan di Pangkalan Bun Pada tanggal : 2 Januari 2019
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN KELAS IB
A.A.GD.AGUNG PARNATA, S.H.,CN NIP. 19721128 199903 1 011 Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Pegawai yang bersangkutan; 2. Arsip.
Lampiran: Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun W16-U3/042/KPN/SK/I/2019
TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN DAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)TAHUN 2018
No Nama /NIP Jabatan Ditunjuk /diangkat Sebagai 1. Iman Santoso, SH.,MH. Hakim Ketua Tim 2. Yohanis, SH. Panitera Koordinator Kepaniteraan 3. Husni Thamrin, ST. Sekretaris Koordinator Kesekretariat 4. Yudha Pradana P., A.Md. Plt. PTIP Sekretaris 5. Mantiko Sumanda M, SH.,M.Kn. Hakim Anggota 6. Ucok Richon Manik, SH. Panitera Muda Pidana Anggota 7. Jurmani, SH. Panitera Muda Perdata Anggota 8. Hariyanto Panitera Muda Hukum Anggota 9. Deni Nurmasyah, SE. Kasubag Umum & Keuangan Anggota
10. Chanro Simamora, SH. Kasubag Kepegawaian dan ORTALA
Anggota
KETUA PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN KELAS IB
A.A.GD.AGUNG PARNATA, S.H.,CN NIP. 19721128 199903 1 011
FORM NOTULEN RAPAT
NOTULEN RAPAT PIMPINAN/ MANAJEMEN
PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN
I. Pelaksanaan
Tempat : Ruang Mediasi
Hari/tanggal : Rabu, 2 Januari 2019
Waktu : 14.00 WIB
Agenda :
II. Pemimpin Rapat Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun
Dalam rapat ini Pimpinan Rapat adalah : IMAN SANTOSO, SH., MH.
III. Susunan Acara
Pembukaan
Pembahasan Rapat (Isi Rapat)
Penutup
IV. Peserta Rapat
Jumlah peserta rapat 14 (empat belas) orang (absen terlampir)
V. Jalannya Rapat
1. Pembukaan
Rapat dibuka pada pukul 14.00 WIB
2. Pembahasan Rapat sebagai berikut :
- Penyampaian Laporan SAKIP paling lambat tanggal 25 Januari 2019
- Pelaksanaan review terhadap pencapaian matriks indikator perolehan persentase
kinerja tahun 2018 yang sebelumnya telah dibagikan kepada semua peserta rapat.
- Penyusunan LkjIP, Reviu IKU, Reviu Renstra, RKT 2019, RKT 2020, dan PKT
2019.
- Perolehan Indikator yang telah tercapai tidak akan berubah persentasenya pada tahun
2019 maupun pada tahun 2020.
- Indikator Kinerja Nomor 1.c. Persentase penurunan sisa perkara akan diturunkan
pada tahun 2019 dan 2020 dikarenakan sisa perkara tahun 2018 sudah sedikit dan
setiap tahunnya kemungkinan selisih sisa perkara juga tidak banyak sehingga
persentasenya juga diturunkan. Mengingat jumlah Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Pangkalan Bun juga tinggal sedikit.
- Indikator Kinerja Nomor 1.e. persentase perkara pidana anak yang diselesaikan
dengan diversi akan dinaikan persentasenya pada tahun 2019 dan 2020 karena
diharapkan perkara pidana anak bisa diselesaikan secara diversi di tahun 2019 dan
akan ada diklat SPPA untuk Hakim.
- Indikator Kinerja Nomor 2.b. persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
akan diturunkan persentasenya pada tahun 2019 mengingat sangat susah
menyelesaikan perkara perdata dengan mediasi.
- Indikator Kinerja Nomor 3.a. persentase perkara prodeo yang diselesaikan akan
diubah menjadi nihil atau tidak ada target pada tahun 2019 dan 2020 dikarenakan
pada anggaran tahun 2019 tidak ada anggaran untuk perkara prodeo.
- Indikator Kinerja Nomor 3.b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung
pengadilan akan diubah menjadi nihil atau tidak ada target pada tahun 2019 atau
2020 dikarenakan pada anggaran tahun 2019 tidak ada anggaran untuk zitting plaats
atau sidang di luar gedung pengadilan.
- Indikator Kinerja Nomor 6.a. persentase jabatan yang sudah memenuhi standar
kompetensi sesuai parameter objektif dinaikkan pada tahun 2019 dikarenakan
diharapkan pada tahun 2019 akan ada pengisian jabatan-jabatan yang masih kosong
pada Pengadilan Negeri Pangkalan Bun seperti Wakil Ketua dan Kepala Subbagian
Perencananan, Teknologi Informasi dan Pelaporan.
- Indikator Kinerja Nomor 6.b persentase Hakim yang telah memiliki sertifikasi
spesialis keahlian dinaikan pada tahun 2019 dikarenakan diharapkan akan ada diklat
untuk Hakim agar bisa memperoleh sertifikasi spesialis keahlian.
-
3. Penutup
Rapat ditutup pada pukul 15.30 WIB
Mengetahui :
Pimpinan Rapat,
IMAN SANTOSO, SH., MH.
NIP. 19760513 200805 1 001
Notulis,
YUDHA PRADANA PUTRA, A.Md.
NIP. 19910328 201503 1 001
ABSENSI RAPATPENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN KELAS IB
Tanggal z 2 J^nran'Al9Acara t P4'+l P"gts'n'''n *"PNO NAiIIA ,;^M{ANGAN' PARAF KETERANGAN
1 lw"lr-t r1t;=2 f'tr*s*ti \$a*.{.1^$rxl 2 A--3 ).rONilt , //rZ4 d uruax\
rfI aC)[.:--
5 qftRo,vrtp?D' 5. "'1
6 f/f" l'f^*k, At\
g*td7 c{ryrr.t r:Lo &7/rT1a'4'h'd-a 7. \ II Y-ir,.." [." l"n^ { uv aflfI 9. V
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
KETUA TI
TfiSf)AII I\AN
MP. 19760513 2008051 001
PENGADILAN NEGERI PANGKAIAN BUN KELAS IBJl. SutanSyahrir No 15 Pangkalan Bun.74tl,lTelp.( 0532 ) 2L014, 21L79 Fax.(0532) 2tL79
Website: www.pn-pangkalanbun.go.id e-Mail: [email protected]
NomorLampiranPerihal
: 002/RPT/U2019
: Rapat Penyusunan SAKIP
Kepada Yth.Bapak/ Ibu / Saudara (i)
Di-TEMPAT
Sehubungan dengan Pelaksanaan Rapat dalam rangka Penyusunan LaporanSistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah tahun 2018 yang akan dilaksanakan pada:
HailTanggal : Rabu, 02 Januari2Dlg
Pangkalan Bun, 2 Januari 2019
14.00 s/d selesai
Penyusunan Laporan Sistem Akuntabilits Kinerja Pemerintah tatrun 2018
Ruang Mediasi Kantor PengadilanNegeri Pangkalan Bun
Waktu
Agenda
Tempat
untuk itu diminta kepada seluruh Tim Penyusun Laporan Tahunan dan Laporan SAKIPagar menghadiri acara tersebut
Demikian undangan ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.
NrP. 19760513 200805 I 001