bpkp 2020-2024 upload.pdflaporan dan alokasi anggaran tahun 2020 - 2024 98 ... ukuran keberhasilan...
TRANSCRIPT
-
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2020 - 2024
NOMOR
: KEP-185/PW29/1/2020
TANGGAL : 2 SEPTEMBER 2020
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………..…………………………………………… I DAFTAR ISI………………………………………………………………………… II DAFTAR TABEL…………………………………………………………………… III DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………... IV GLOSARIUM………………………………………………………………………. VII BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….………. 1 I.1 Tugas dan Fungsi Unit Kerja…………………………..………. 2 I.2 Struktur Organisasi Unit Kerja………………………….……… 3 I.3 Capaian Kinerja Periode Sebelumnya……………………….. 4 BAB II TARGET KINERJA, TANTANGAN, DAN STRATEGI……………... 17
II.1 Kegiatan dan Sasaran Kegiatan………………………..……… 25 II.2 Tantangan dan Permasalahan……………………………….... 57 II.3 Strategi……………………………………………………………. 72 BAB III MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN……………………………. 86 BAB IV PENUTUP……………………………..………………………………… 115
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.1 Target Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Periode 2015 – 2019
5
Tabel I.2 Realisasi Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Periode 2015 – 2019 8
Tabel I.3 Daftar IKP yang Belum Mencapai Target Kinerja 12 Tabel II.1 Sasaran Kegiatan, Sasaran Program dan Sasaran Strategis
Berikut dengan Indikator Kinerjanya 19
Tabel III.1 Matriks Kinerja dan Pendanaan Periode 2020 – 2024 Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 86
Tabel III.2 Prakiraan Maju Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2020 – 2024 114
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
4
Gambar III.1 Target Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara dan Daerah yang
Terealisasi dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 90
Gambar III.2 Target Potensi Penerimaan Negara dan Daerah yang
Dioptimalisasi dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 90
Gambar III.3 Target Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah dan
Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 91
Gambar III.4 Target Nilai Penyelamatan Daerah dan Alokasi Anggaran
Tahun 2020 – 2024 92
Gambar III.5 Target Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer dan
Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 93
Gambar III.6 Target Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah dan Alokasi
Anggaran Tahun 2020 – 2024 93
Gambar III.7 Target Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi dan Alokasi
Anggaran Tahun 2020 – 2024 94
Gambar III.8 Target Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai sesuai dengan
Target dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 95
Gambar III.9 Target Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil
“Baik” dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 96
Gambar III.10 Target Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang
Diselesaikan dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 - 2024 96
Gambar III.11 Target Kinerja Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun
Laporan dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 - 2024 98
Gambar III.12 Target Kinerja Persentase Hasil Pengawasan Represif yang
Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024
99
Gambar III.13 Target Kinerja Persentase Hasil Pengawasan Preventif/Edukatif
yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024
100
Gambar III.14 Target Kinerja Jumlah Pemda dengan EPK “Baik” dan Alokasi
Anggaran Tahun 2020 – 2024 101
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
v
Gambar III.15 Target Kinerja BU dengan EPK “Baik” dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024
101
Gambar III.16 Target Kinerja Kapabilitas APIP ≥ Level 3 dan Alokasi
Anggaran Tahun 2020 - 2024 102
Gambar III.17 Target Kinerja Maturitas SPIP ≥ Level 3 dan Alokasi Anggaran
Tahun 2020 – 2024 103
Gambar III.18 Target Kinerja Pemda Kota/Kab. dengan MRI ≥ Level 3 dan
Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 104
Gambar III.19 Target Kinerja % Pemda yang Akuntabel dalam Pengelolaan
Keuangan dan Kinerja dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024
105
Gambar III.20 Target Kinerja % Desa yang Mampu Menyusun Laporan
Pertanggungjawaban Keuangan Desa 106
Gambar III.21 Target Kinerja Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan
Aset Desa secara Memadai dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024
106
Gambar III.22 Target Kinerja Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 dan Alokasi
Anggaran Tahun 2020 – 2024 108
Gambar III.23 Target Kinerja Nilai Skor Zona Integritas dan Alokasi Anggaran
Tahun 2020 – 2024 109
Gambar III.24 Target Kinerja Persentase Pegawai yang Mengikuti
Peningkatan Kompetensi dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024
109
Gambar III.25 Target Kinerja Persentase Administrasi SDM yang Diselesaikan
Tepat Waktu dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 110
Gambar III.26 Target Kinerja Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu dan
Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 110
Gambar III.27 Target Kinerja Skor IKPA dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 –
2024 111
Gambar III.28 Target Kinerja Persentase SPM yang Terbit Tepat Waktu dan
Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 111
Gambar III.29 Target Kinerja Persentase Penyusunan Laporan Keuangan
sesuai dengan SAP dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 112
Gambar III.30 Target Nilai SAKIP dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024 112
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
vi
Gambar III.31 Target Kinerja Indeks Kepuasan Layanan dan Alokasi Anggaran Tahun 2020 – 2024
114
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
vii
GLOSARIUM
Istilah Definisi
Akuntabilitas Kewajiban individu atau organisasi untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja
dan tindakannya kepada pihak yang berhak atau berkepentingan
untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban tersebut.
Akuntabilitas juga memiliki beberapa dimensi yaitu :
Transparancy, Liability, Controllability, Responsibility,
Responsiveness (Koppel, 2005)
Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
Instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas dan fungsinya
melaksanakan pengawasan intern di lingkungan pemerintah
pusat dan/atau pemerintahan daerah
Baseline Informasi dasar yang dihimpun sebelum suatu program dimulai
Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD)
Sistem yang diterapkan oleh satuan kerja perangkat daerah
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan
sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya
Badan Usaha Kesatuan Yuridis (Hukum), teknis dan ekonomis yang bertujuan
mencari laba atau keuntungan
Indikator Petunjuk atau keterangan yang menandakan ukuran untuk
mengetahui ketercapaian suatu kegiatan/program
Indeks Efektivitas
Pengendalian Korupsi (EPK)
Suatu alat ukur untuk mengukur efektivitas pencegahan korupsi
yang terdiri dari tiga pendekatan utama.
Indeks Manajemen Risiko Suatu model yang memuat karakteristik dasar dan tingkat
kematangan pengelolaan risiko di suatu K/L/D.
Indikator Kinerja Kegiatan Ukuran keberhasilan pencapaian kegiatan yang menjadi tanggung
jawab Eselon II
Indikator Kinerja Program Ukuran keberhasilan pencapaian program yang menjadi
tanggung jawab Eselon I
Indikator Kinerja Utama Ukuran keberhasilan pencapaian sasaran yang menjadi tanggung
jawab Kepala/Menteri
Indikator Kinerja Kegiatan
Enablers
Ukuran keberhasilan dukungan dari faktor-faktor individu dan
kolektif yang mempengaruhi fungsi dan kinerja unit kerja
Kapabilitas APIP Kemampuan yang dimiliki APIP agar dapat mewujudkan dan
meningkatkan perannya secara efektif dalam melaksanakan
tugas-tugas pengawasan dan pembinaan
Kebijakan Arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah
untuk mencapai tujuan
Manajemen Risiko Indeks
(MRI)
Suatu model yang digunakan untuk mengukur kondisi
karakteristik dasar dan tingkat kematangan pengelolaan risiko di
K/L/P, yang memadukan budaya (culture), tata Kelola
(governance), dan proses terkait manajemen risiko
Misi Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi
Pengawasan edukatif Kegiatan pengawasan berupa sosialisasi dan bimbingan teknis
program anti korupsi kepada masyarakat, dunia usaha, aparat
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
viii
Istilah Definisi
pemerintahan dan badan-badan lainnya
Pengawasan preventif Kegiatan pengawasan sebagai salah satu upaya dalam mencegah
dan mendeteksi (prevention and detection) penyimpangan dalam
pengelolaan keuangan negara/ daerah
Pengawasan represif Kegiatan pengawasan berupa penilaian terhadap pelaksanaan
suatu kegiatan untuk menentukan tingkat kepatuhan, efisiensi,
dan efektivitas
Perencanaan Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan secara
tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumber
daya yang tersedia
Proyek Strategis Nasional Proyek-proyek infrastruktur yang dianggap strategis dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan
pembangunan, kesejahteraan masyarakat, dan pembangunan
di daerah
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP)
Dokumen perencanaan nasional untuk periode dua puluh tahun
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM)
Dokumen perencanaan nasional untuk periode lima tahun
Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
Dokumen perencanaan nasional untuk periode satu tahun
Reformasi Birokrasi Upaya dalam melakukan pembaruan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama
menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan (business process), dan sumber daya manusia
aparatur
Risiko Kemungkinan kejadian di masa mendatang yang mempengaruhi
pencapaian tujuan
Sasaran Program Arah pencapaian tujuan yang memuat instrumen kebijakan yang
berisi satu atau lebih kegiatan yang direncanakan oleh instansi
pemerintah/Lembaga untuk mencapai tujuan dan sasaran serta
untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah
Sasaran Strategis Arah pencapaian tujuan yang memuat program-program dan
kegiatan-kegiatan sebagai bentuk realisasi tindakan untuk
mewujudkan visi dan misi
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP)
Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan daerah
yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas
tercapainya tujuan organisasi
Tata Kelola (governance) Struktur yang dirancang untuk mendukung penerapan proses
manajemen risiko.
Target Menetapkan sasaran atau batas ketentuan yang harus dicapai
dalam batas waktu tertentu
Visi Kondisi yang ingin dicapai di akhir masa perencanaan
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
1
BAB I
PENDAHULUAN
Merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 15 ayat (1), Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menerbitkan
Rencana Strategis (Renstra) BPKP, sesuai dengan Peraturan BPKP Nomor 2 Tahun
2020. Renstra tersebut memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi BPKP, yang disusun
dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN). Teknis penyusunan Renstra ini berpedoman pada Peraturan Menteri
PPN/Bappenas Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2020 - 2024.
Renstra BPKP tersebut harus menjadi dokumen acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan pengawasan di seluruh unit kerja BPKP pada
periode tahun 2020 sampai dengan 2024. Meskipun demikian, setiap unit kerja,
terutama unit kerja perwakilan menghadapi tantangan yang spesifik dan berbeda
satu dengan yang lain, sedangkan strategi yang tertuang di dalam Renstra BPKP
masih terlalu generik. Oleh karena itu, dalam penerapan strategi pengawasan,
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu menyesuaikan strategi
dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan pengawasan yang ada di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung agar pelaksanaan strategi berjalan lebih efektif
dan efisien.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyusun Renstra
Perwakilan sebagai media untuk menyajikan penjelasan sasaran kegiatan
perwakilan, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang ditetapkan oleh Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga dapat digunakan sebagai dasar dan
panduan pelaksanaan operasional kegiatan pengawasan di lingkungan Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan demikian, pelaksanaan
pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat
berjalan secara efektif dan fleksibel dengan tetap mengindahkan strategi acuan
dalam Renstra BPKP Tahun 2020 – 2024.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
2
I.1 Tugas dan Fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor 5 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan, tugas Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung adalah menyelenggarakan tugas dan fungsi BPKP di daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam menyelenggarakan tugasnya itu, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung mempunyai fungsi:
1. Penyiapan rencana dan program;
2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
3. Pelaksanaan pembinaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);
4. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
daerah serta pengurusan barang milik/kekayaan daerah atas permintaan
pemerintah daerah;
5. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat
strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;
6. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
7. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah daerah;
8. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah;
9. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, Badan
Usaha Milih Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan kinerja
instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
10. Pengawasan terhadap BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku
kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan
pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
11. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate government dan laporan
akuntabilitas kinerja pada BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan pemerintah, dan BUMD atas permintaan pemangku
kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
3
12. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan
negara, BUMN, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran
pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka perhitungan
kerugian keuangan negara, serta pemberian keterangan ahli kepada instansi
penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
13. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan, serta
pengendalian mutu pengawasan;
14. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
I.2 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) RI Nomor 20 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, Provinsi Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi
Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo, Provinsi
Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat, struktur organisasi di Kantor
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri atas :
1. Kepala Perwakilan;
2. Bagian Tata Usaha;
• Sub-Bagian Kepegawaian dan Umum
• Sub-Bagian Keuangan
3. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Pusat (IPP);
4. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah (APD);
5. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntan Negara
(AN);
6. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Investigasi;
7. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan, serta
Pembinaan APIP (P3APIP).
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
4
Secara grafis, struktur organisasi di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tersaji sebagai berikut:
Gambar I.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
I.3 Capaian Kinerja Periode Sebelumnya
Pada periode Renstra Tahun 2015 – 2019, BPKP memiliki tiga Sasaran
Strategis, yaitu:
1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional;
2. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional;
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,
Lembaga, dan Pemerintah Daerah serta Korporasi.
Sesuai dengan kapasitasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan target kinerja
yang ditetapkan dalam Renstra BPKP Tahun 2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja
periode Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019, dengan rincian sebagai
berikut:
Kepala Perwakilan
Kelompok Jabatan Fungsional
Bagian Tata Usaha
Subbag Kepegawaian
dan Umum
Subbag Keuangan
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
5
Tabel I.1 Target Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Periode 2015 – 2019
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
A. Sasaran Program
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara
40% 45% 55% N/A N/A
2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Korporasi
100% 55% 60% 70%
3. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
40% 50% 60%
4. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
60% 70% 72% 75%
5. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
60% 65% 70%
6. Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
- - -
7. Persentase Hasil Audit Klaim yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
- - -
8. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
70% 75% 80%
9. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
50% 52% 55%
10. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan
60% 65% 70%
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
6
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Masyarakat
11. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (L 3)
50% - - 100% 100%
12. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 3)
14,28%
57% 71% 71%
13. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (L 2)
N/A 100% - -
14. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
N/A 29% 29% 29%
15. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (L 1)
N/A - - -
16. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
N/A 14% - -
17. Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG
- - - -
18. Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)
- - - -
19. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina/Dievaluasi
52% 54% 55% 56%
20. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BLUD yang Dibina/Dievaluasi
58% 60% 55% 62%
21. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (L 3)
- - 100% 100% 100%
22. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 3)
14,28%
71% 100% 100%
23. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (L 2)
100% - - -
24. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 2)
85,72%
29% - -
25. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan
7 Skala Likert
7 Skala Likert
7 Skala Likert
8 Skala Likert
8 Skala Likert
B. Sasaran Kegiatan
1. Rekomendasi Hasil Pengawasan
92 N/A N/A N/A N/A
2. Rekomendasi Pembinaan
2 N/A N/A N/A N/A
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
7
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Penyelenggaraan SPIP/SPI
3. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP
2 N/A N/A N/A N/A
4. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
N/A 68 N/A N/A N/A
5. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita
N/A 24 N/A N/A N/A
6. Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita
N/A 4 N/A N/A N/A
7. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
N/A 28 N/A N/A N/A
8. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
N/A 2 N/A N/A N/A
9. Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah
Laporan Hasil Pengawasan/Proyek Strategis dan Prioritas Presiden BPKP Perwakilan
N/A N/A 83 62 21
10. Tersedianya informasi hasil Pengawasan 260 PSN di Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan PSN/Pembangunan Prioritas Nasional BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A 38 67
11. Tersedianya Informasi hasil pengawasan Siskeudes di Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes/Dana Desa BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A 11 16
12. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Penerapan SIMDA di Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A 3 6
13. Tersedianya Informasi hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
N/A N/A N/A N/A 6
14. Tersedianya informasi hasil Pembinaan SPIP Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan SPIP BPKP Perwakilan
N/A N/A 12 12 27
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
8
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
15. Surat Kepala Perwakilan kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraaan SPIP di Prov/Kab/Kota
N/A N/A 5 N/A N/A
16. Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP
Laporan Hasil Pengawasan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
N/A N/A 9 20 27
17. Surat Kepala Perwakilan BPKP Kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil Bimtek dan penilaian Kapabilitas APIP di Prov/Kab/Kota
N/A N/A 6 N/A N/A
18. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Jumlah layanan dukungan manajemen perwakilan
60 Lap
80 Lap
83 Lap
83 Lap
84 Lap
19. Termanfaatkannya asset secara optimal
Terlaksananya alat pengolahan data BPKP
15 unit
- - 6 unit
8 unit
20. Tersedianya meubelair perwakilan
- - - - -
21. Tersedianya alat rumah tangga perwakilan
23 unit
- - 13 unit
-
22. Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan
- - - - 90 m2
23. Tersedianya sarana prasarana BPKP
- - - - 2 unit
24. Terlaksananya pembangunan konstruksi Gedung
- - - - 600 m2
Berdasarkan target kinerja tersebut, realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel I.2 Realisasi Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Periode 2015 – 2019
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
A. Sasaran Program
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keu. Negara
68,82% 64,00% 59,52% N/A N/A
2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan
- 76,28% 61,54% 66,67% 68,75%
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
9
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Negara/Korporasi Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Korporasi
3. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di Persidangan
- - 50% 55,56% 70%
4. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
- 53,85% 50% 100% 100%
5. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
- - 50% 100% 0%
6. Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
- - - - -
7. Persentase Hasil Audit Klaim yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
- - - - -
8. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
- - 100% 100% 0%
9. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
- - 100% 100% 100%
10. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
Persentasi K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
- - 50% 100% 100%
11. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (L 3)
- - 100% 100% 100%
12. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 3)
- 0% 42,86% 28,57% 42,86%
13. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (L 2)
- N/A 100% - -
14. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 2)
- N/A 42,86% 57,14% 42,86%
15. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (L 1)
- N/A - - -
16. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 1)
- N/A 14,28% - -
17. Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG
- - - - -
18. Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya
- - - - -
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
10
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Berpredikat Minimal A (Baik)
19. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina/Dievaluasi
- 0% 0% 0% 60%
20. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BLUD yang Dibina/Dievaluasi
- 66,67% 100% 100% 100%
21. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (L 3)
- 100% 100% 100% 100%
22. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 3)
- 28,57% 57,14% 71,43% 85,71%
23. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (L 2)
- 0% - - -
24. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 2)
- 71,42% 42,86% - -
25. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan
6,58 Skala Likert
7,87 Skala Likert
7,89 Skala Likert
7,89 Skala Likert
8 Skala Likert
B. Sasaran Kegiatan
1. Rekomendasi Hasil Pengawasan
93 N/A N/A N/A N/A
2. Rekomendasi Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI
2 N/A N/A N/A N/A
3. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas APIP
2 N/A N/A N/A N/A
4. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP
N/A 68 N/A N/A N/A
5. Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita
N/A 24 N/A N/A N/A
6. Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita
N/A 4 N/A N/A N/A
7. Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP
N/A 28 N/A N/A N/A
8. Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
N/A 2 N/A N/A N/A
9. Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang
Laporan Hasil Pengawasan/Proyek Strategis dan Prioritas Presiden BPKP Perwakilan
N/A N/A 81 82 25
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
11
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
dilaksanakan di daerah
10. Tersedianya informasi hasil Pengawasan 260 PSN di Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan PSN/Pembangunan Prioritas Nasional BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A 56 72
11. Tersedianya Informasi hasil pengawasan Siskeudes di Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes/Dana Desa BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A 19 16
12. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan Penerapan SIMDA di Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A 4 6
13. Tersedianya Informasi hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019
Laporan Hasil Pengawasan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Pemilu Tahun 2019 Perwakilan BPKP
N/A N/A N/A N/A 6
14. Tersedianya informasi hasil Pembinaan SPIP Perwakilan
Laporan Hasil Pengawasan SPIP BPKP Perwakilan
N/A N/A 12 13 30
15. Surat Kepala Perwakilan kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraaan SPIP di Prov/Kab/Kota
N/A N/A 5 N/A N/A
16. Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP
Laporan Hasil Pengawasan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
N/A N/A 9 23 27
17. Surat Kepala Perwakilan BPKP Kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil Bimtek dan penilaian Kapabilitas APIP di Prov/Kab/Kota
N/A N/A 6 N/A N/A
18. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Jumlah layanan dukungan manajemen perwakilan
61 Lap
N/A 80 Lap
83 Lap
84 Lap
19. Termanfaatkannya asset secara optimal
Terlaksananya alat pengolahan data BPKP
79 unit
- - 6 unit
10 unit
20. Tersedianya meubelair perwakilan
- - - - -
21. Tersedianya alat rumah tangga perwakilan
130 unit
- - 13 unit
-
22. Terlaksananya rehabilitasi - - - - 90 m2
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
12
No. Sasaran
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
kantor perwakilan
23. Tersedianya sarana prasarana BPKP
- - - - 2 unit
24. Terlaksananya pembangunan konstruksi Gedung
50 m2 - - - 600 m2
Dari Total 25 Indikator Kinerja Program (IKP), 4 diantaranya tidak ditargetkan
pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan demikian,
hanya 21 IKP yang diukur kinerjanya pada periode 2015 – 2019. Dari 21 IKP
pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdapat sepuluh
IKP telah mencapai target tahunan, sementara sebelas IKP lainnya belum
mencapai target tahunan.
Faktor-faktor pendukung pencapaian kinerja sepuluh IKP tersebut adalah:
1. Pendampingan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, memberikan dampak pada perbaikan tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian intern pada stakeholders;
2. Komitmen APH untuk menindaklanjuti hasil pengawasan keinvestigasian
dalam proses hukum (litigasi);
3. Tanggapan positif dari K/L/P atas sosialisasi dan pemahaman risiko
mengenai korupsi yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung sehingga K/L/P dapat menyusun Daftar Risiko Fraud dan
upaya mitigasinya; dan
4. Respon positif dan dukungan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dalam pencapaian Maturitas SPIP serta Kapabilitas APIP Level 3.
Adapun sebelas IKP yang belum mencapai target tahunan tertuang dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel I.3 Daftar IKP yang Belum Mencapai Target Kinerja
No. IKP Tahun Target
Realisasi
1. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Korporasi
2016 100% 76,28%
2019 70% 68,75%
2. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh APH
2016 60% 53,85%
2017 70% 50%
3. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian 2017 60% 50%
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
13
No. IKP Tahun Target
Realisasi
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K 2019 70% 0%
4. Persentase Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
2019 80% 0%
5. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
2017 60% 50%
6. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 3) 2016 14,28% 0%
2017 57% 42,86%
2018 71% 28,57%
2019 71% 42,86%
7. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 2) 2017 29% 42,86%
2018 29% 57,14%
2019 29% 42,86%
8. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina/Dievaluasi
2016 52% 0%
2017 54% 0%
2018 55% 0%
9. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (L 3) 2017 71% 57,14%
2018 100% 71,43%
2019 100% 85,71%
10. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (L 2) 2016 85,72% 71,42%
2017 29% 42,86%
11. Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan 2015 7 Skala Likert
6,58 Skala Likert
Faktor-faktor yang menjadi penghambat pencapaian IKP tersebut sebagai
berikut.
1. IKP Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Korporasi
Kinerja IKP Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Korporasi tahun 2016 dan 2019
tidak tercapai disebabkan kurang efektifnya mekanisme pemantauan tindak
lanjut oleh internal Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(dalam hal penerbitan Surat Penegasan), dan kurangnya koordinasi dengan
penanggung jawab tindak lanjut hasil pengawasan.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
14
2. IKP Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
APH
Realisasi Kinerja IKP Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan oleh APH tahun 2016 dan 2017 tidak mencapai target karena
tidak seluruh laporan hasil investigasi (LHAI) yang terbit pada tahun tersebut
ditindaklanjuti/dimanfaatkan oleh APH pada tahun yang bersangkutan.
3. IKP Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
Pada tahun 2017, realisasi Kinerja IKP Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K sebesar 50% atau
mencapai 83,33% dari target 60% karena terdapat satu laporan
keinvestigasian yang belum ditindaklanjuti oleh K/L/P/K. Sementara itu,
kinerja tahun 2019 tidak tercapai karena tidak ada permintaan dari
stakeholders.
4. IKP Persentase Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan
Pada tahun 2019, Kinerja IKP Persentase Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan Pembangunan tidak dapat tercapai karena tidak ada permintaan
dari stakeholders.
5. IKP Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
IKP Persentase K/L/P/K Anggota KPAK yang Mengimplementasikan Sistem
Pengaduan Masyarakat tidak mencapai target pada tahun 2017 dikarenakan
belum seluruh anggota Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi (MPAK)
memenuhi kriteria tiga unsur (memiliki daftar risiko fraud, memiliki rencana
penanganan risiko fraud, dan memiliki peraturan terkait pengaduan
masyarakat/whistleblowing atau menyatakan kesediaan untuk dilakukan
bimtek pengembangan sistem pengaduan masyarakat/whistleblowing).
6. IKP Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 3)
Dari 2016 - 2019, IKP Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3 tidak
dapat memenuhi target kinerja. Hal ini disebabkan adanya hambatan yang
bersifat strategis, yaitu rendahnya komitmen dan kesadaran Pemerintah
Daerah akan pentingnya penyelenggaraan SPIP.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
15
7. IKP Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 2)
Capaian IKP Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 2 sangat
dipengaruhi capaian IKP Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3.
Selain hambatan yang telah disebutkan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung juga terkendala masalah anggaran pembinaan
yang kurang memadai.
8. IKP Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina/Dievaluasi
Sejak tahun 2016, IKP Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina/Dievaluasi tidak dapat mencapai
target karena belum maksimalnya kinerja keuangan dan operasional BUMD,
khususnya yang menyangkut dengan Pendapatan Usaha dan Biaya Operasi,
rendahnya cakupan pelayanan, dan tingkat kehilangan air yang cukup tinggi.
9. IKP Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 3)
Hingga akhir periode Renstra 2015 – 2019, hanya dua dari tujuh APIP
Kabupaten/Kota yang telah mencapai Level 3. Sisanya yaitu empat APIP
telah mencapai Kapabilitas APIP Level 2 Plus, dan satu APIP masih berada
pada Level 2. Keempat APIP yang mencapai Level 2 Plus masih memiliki
kendala dalam pemenuhan infratsruktur pada Elemen 1 (Peran dan Layanan),
Elemen 2 (Pengelolaan SDM), dan Elemen 3 (Praktik Profesional). Kendala
terbesar yang dihadapi dalam pemenuhan ketiga elemen tersebut antara lain
keterbatasan sumber daya, baik anggaran maupun SDM, pada Inspektorat
Kabupaten/Daerah, dan perencanaan pengawasan yang belum berbasis
risiko. Sementara itu, satu APIP dengan Kapabilitas APIP Level 2 terkendala
dengan intensitas pembinaan dan anggaran karena berada pada kabupaten
terjauh di wilayah kerja Provinsi BPKP Kepulauan Bangka Belitung.
10. IKP Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (L 2)
IKP Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 2 terkait erat dengan
IKP Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3. APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang mencapai Level 2 pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak 85,72% (atau 6 Kabupaten/Kota) dan tahun 2017 sebanyak 29%
(atau 2 Kabupaten/Kota). Realisasi tahun 2016 lebih rendah, yaitu
5 Kabupaten/Kota, karena terdapat 2 Kabupaten yang telah mencapai
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
16
Kapabilitas APIP Level 3, sehingga secara substansi hal ini justru
menunjukkan kinerja yang melebihi target. Sementara itu, untuk tahun 2017,
terdapat 3 Kabupaten yang mencapai Level 2, atau melebihi satu target
Kabupaten/Kota. Hal ini disebabkan Perwakilan BPKP Kepulauan Bangka
Belitung memfokuskan pembinaan Kapabilitas APIP di tahun 2017 pada dua
Kabupaten/Kota agar dapat meningkat dari Level 2 menjadi Level 3 Dengan
Catatan.
11. IKP Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan
Capaian kinerja IKP Persepsi Kepuasan Layanan Kesesmaan pada tahun
2015 yaitu 6,58 atau mencapai 94% dari target 7 skala Likert. Hal ini
disebabkan keterbatasan jumlah tenaga fungsional umum (PFU)
dibandingkan dengan kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk memberikan
layanan ketatausahaan secara maksimal kepada seluruh pegawai. Pada
tahun 2015, hanya terdapat 4 PFU dari total 57 pegawai pada Perwakilan
BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
17
BAB II
TARGET KINERJA, TANTANGAN, DAN STRATEGI
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP
sebagai APIP yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, bertugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
BPKP menyelenggarakan dua fungsi utama, yaitu fungsi pengarahan dan
pengoordinasian pengawasan intern, serta fungsi pengawasan intern.
Fungsi tersebut diformulasikan ke dalam visi, misi, dan tujuan BPKP dalam
rangka mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan, sesuai dengan Visi dan Misi Presiden dalam RPJMN 2020 – 2024.
Untuk melaksanakan amanah tersebut dan dengan mempertimbangkan capaian
kegiatan pengawasan periode sebelumnya, potensi dan permasalahan, serta
aspirasi masyarakat, maka BPKP selama periode 2020 – 2024 mengusung Visi,
yaitu:
Menjadi Auditor Internal Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted
Advisor Pemerintah untuk Meningkatkan Good Governance Sektor Publik
dalam rangka Mewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden ‘Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-
Royong’.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, BPKP melaksanakan Misi Presiden dan
Wakil Presiden untuk menegakkan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat,
dan terpercaya; mengelola pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya; dan
menyinergikan pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan, dengan:
1. Melaksanakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional; dan
2. Membangun Sumber Daya Pengawasan yang Berkualitas.
Untuk menyelenggarakan dua misi BPKP, ditetapkan tujuan untuk masing-
masing misi tersebut, yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2024,
yaitu:
1. Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Nasional; dan
2. Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel dan Sehat.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
18
Selanjutnya, masing-masing tujuan tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam
enam sasaran strategis dan tujuh belas Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
gambaran target outcome yang akan dicapai. Keenam sasaran strategis beserta
indikator-indikatornya masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah, yang diukur dengan tiga indikator, yaitu Nilai Potensi Penerimaan
Negara/Daerah yang Terealisasi, Nilai Pengeluaran Negara/Daerah yang Efisien,
dan Nilai Penyelamatan Keuangan Negara.
2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional, yang diukur dengan empat indikator, yaitu Jumlah Program Prioritas
yang Tercapai Sesuai Target, Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai
Target, Jumlah Proyek Prioritas Strategis yang Tercapai Sesuai Target dan
Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Tercapai Sesuai Target.
3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha, yang
diukur dengan indikator, yaitu berupa Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas
Badan Usaha yang Baik.
4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi,
yang diukur dengan tiga indikator, yaitu Jumlah K/L dengan Efektivitas
Pengendalian Korupsi Baik, Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian
Korupsi Baik, dan Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian
Korupsi Baik.
5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU, yang diukur dengan tiga indikator, yaitu Persentase APIP K/L/P
dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3, Persentase K/L/P dengan Maturitas SPIP
≥ Level 3, dan Persentase K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3.
6. Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitas, yang diukur dengan tiga
indikator, yaitu IA-CM BPKP, Indeks kesehatan organisasi (IKO), dan Indikator
Nilai Reformasi Birokrasi.
Di dalam Renstra BPKP Tahun 2020 – 2024, Tujuan dan Sasaran di atas
dijabarkan ke dalam Program dan Sasaran Program. Selanjutnya, Program dan
Sasaran Program dijabarkan ke dalam Kegiatan dan Sasaran Kegiatan, dengan
sejumlah Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai alat ukur dalam pencapaian target
kinerja yang ditetapkan pada setiap Perwakilan BPKP.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
19
Dukungan Sasaran Kegiatan/Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Perwakilan
BPKP (Eselon II) terhadap Sasaran Program/Indikator Kinerja Program (IKP)
(Eselon I), dan terhadap Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Utama (IKU) Kepala
BPKP, dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel II.1 Sasaran Kegiatan, Sasaran Program dan Sasaran Strategis Berikut dengan Indikator Kinerjanya
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Sasaran Kegiatan 1 :
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah
1.Nilai Optimalisasi
Penerimaan Negara dan
Daerah yang Terealisasi
Sasaran Program 1 (D.I), 4 (D.II)
& 7 (D.III):
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah
Pada IKP 1: Nilai Optimalisasi
Penerimaan Negara dan Daerah
yang Terealisasi
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah
Pada IKU 1: Nilai Potensi
Penerimaan Negara dan
Daerah yang Terealisasi
2.Potensi Penerimaan Negara
dan Daerah yang
Dioptimalisasi
Sasaran Program 1 (D.I), 4 (D.II)
& 7 (D.III):
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah
Pada IKP 2: Potensi Penerimaan
Negara dan Daerah yang
Dioptimalisasi
s.d.a
3.Nilai Efisiensi Pengeluaran
Negara dan Daerah
Sasaran Program 1 (D.I), 4 (D.II)
7 (D.III) & 15 (D.V):
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah
Pada IKP 3 (D.I, D.II, D.III) & IKP
1 (D.V) : Nilai Efisiensi
Pengeluaran Negara dan Daerah
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah
Pada IKU 2 : Nilai Pengeluaran
Negara dan Daerah yang
Efisien
4.Nilai Penyelamatan
Keuangan Negara dan
Daerah
Sasaran Program 1 (D.I), 4 (D.II),
8 (D.III) & 15 (D.V):
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah
Pada IKP 4 (D.I, D.II), IKP
1(D.III) & IKP 2 (D.V) : Nilai
Penyelamatan Keuangan Negara
dan Daerah
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah
Pada IKU 3: Nilai
Penyelamatan Keuangan
Negara dan Daerah
5.Nilai Penyelamatan
Pengelolaan Dana Transfer s.d.a s.d.a
6.Nilai Penyelamatan
Pembiayaan Daerah s.d.a s.d.a
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
20
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Sasaran Kegiatan 2 :
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Pembangunan Nasional
7.Jumlah Program Prioritas
(PP) yang Tercapai Target
Sasaran Program 2 (D.I), & 5
(D.II)
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional
Pada IKP 1 (D.I, D.II): Jumlah
(PP) yang Tercapai Target
Sasaran Strategis 2:
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan
Nasional
Pada IKU 1 : Jumlah (PP) yang
Tercapai Target
8.Jumlah Kegiatan Prioritas
(KP) yang Diawasi
Sasaran Program 2 (D.I), 5 (D.II)
& 8 (D.III)
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional
Pada IKP 2 (D.I, D.II) & IKP 1
(D.III): Jumlah (KP) yang
Tercapai Target
Sasaran Strategis 2 :
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan
Nasional
Pada IKU 2: Jumlah (KP) yang
Tercapai Target
9.Jumlah Kegiatan Prioritas
(KP) yang Tercapai Target s.d.a s.d.a
10.Jumlah (PSN) yang
Tercapai Target
Sasaran Program 2 (D.I), 5 (D.II)
& 11 (D.IV)
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional
Pada IKP 4 (D.I, D.II) & IKP 2
(D.IV): Jumlah (PSN) yang
Tercapai Target
Sasaran Strategis 2:
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan
Nasional
Pada IKU 4: Jumlah (PSN)
yang Tercapai Target
11. Jumlah Program Lintas
Sektoral Pembangunan
Daerah yang Tercapai
Target
Sasaran Program 7 (D.III)
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Daerah
Pada IKP 1 & 2 (D.III): Nilai
Optimalisasi PAD yang
Terealisasi & Potensi PAD yang
Dioptimalisasi
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah
Pada IKU 1: Nilai Potensi
Penerimaan Negara dan
Daerah yang Terealisasi
12. Persentase Desa yang
Diaudit Kinerja dengan
Hasil “Baik”
Sasaran Program 8 (D.III)
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional Pada
IKP 1 (D.III): Jumlah Kegiatan
Prioritas (KP) yang Tercapai
Target
Sasaran Strategis 2:
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas
Akuntabilitas Pembangunan
Nasional Pada IKU 2: Jumlah
Kegiatan Prioritas (KP) yang
Tercapai Target
13. Persentase Hambatan
Pelaksanaan
Pembangunan yang
Diselesaikan
Sasaran Program 16 (D.V)
Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional Pada
IKP 1 (D.V): Persentase
Hambatan Pelaksanaan
Pembangunan yang
Diselesaikan
s.d.a
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
21
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Sasaran Kegiatan : 3 Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan
Usaha
14. Jumlah BUMN dengan Pengelolaan Korporasi “Baik”
Sasaran Program 13 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola BUMN/D/BLUD Pada IKP 1 (D.IV): Jumlah BUMN dengan Pengelolaan Korporasi “Baik”
Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha Pada IKU 1: Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas Badan Usaha yang Baik
15. Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasi “Baik”
Sasaran Program 13 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola BUMN/D/BLUD Pada IKP 1 (D.IV): Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasi “Baik”
Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha Pada IKU 1: Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas Badan Usaha yang Baik
16. Jumlah BUMD dengan Kinerja “Sehat”
Sasaran Program 13 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola BUMN/D/BLUD Pada IKP 2 (D.IV): Jumlah BUMD dengan Kinerja “Sehat”
Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha Pada IKU 1: Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas Badan Usaha yang Baik
17. Jumlah BLUD dengan Kinerja “Sehat”
Sasaran Program 13 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola BUMN/D/BLUD Pada IKP 3 (D.IV): Jumlah BLUD dengan Kinerja “Sehat”
Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha Pada IKU 1: Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas Badan Usaha yang Baik
18. Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan
Sasaran Program 13 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Tata Kelola BUMN/D/BLUD Pada IKP 3 (D.IV): Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan Keuangan
Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha Pada IKU 1: Jumlah Badan Usaha dengan Akuntabilitas Badan Usaha yang Baik
Sasaran Kegiatan 4 : Meningkatnya Pengawasan
atas Efektivitas Pengendalian Korupsi Pemda dan BU
19. Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti
Sasaran Program 18 (D.V) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian Pada IKP 1 (D.V): Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah Pada IKU 3: Nilai Penyelamatan Keuangan Negara/Daerah
20. Persentase Hasil Pengawasan Preventif & Edukatif yang Dimanfaatkan/ Ditindaklanjuti
Sasaran Program 18 (D.V) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian Pada IKP 2 (D.V): Persentase Hasil
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah Pada IKU 3: Nilai Penyelamatan Keuangan
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
22
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Pengawasan Preventif & Edukatif yg Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti
Negara/Daerah
21. Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi (EPK) “Baik”
Sasaran Program 19 (D.V) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi di Pemda Pada IKP 2 (D.V): Jumlah Pemda dengan EPK “Baik”
Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas EPK Pada IKU 2 : Jumlah Pemda dengan EPK “Baik”
22. Jumlah BU dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi (EPK) “Baik”
Sasaran Program 17 (D.V) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi di BU Pada IKP 1 (D.V): Jumlah BU dengan EPK “Baik”
Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas EPK Pada IKU 3 : Jumlah BU dengan EPK “Baik”
Sasaran Kegiatan 5 : Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas
Pengendalian Intern Pemda/BU
23. Jumlah APIP Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Sasaran Program 9 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pemda Pada IKP 1 (D.III): Jumlah APIP Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 1: Jumlah APIP Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
24. Jumlah Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Sasaran Program 9 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pemda Pada IKP 2 (D.III): Jumlah Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 2 : Jumlah Pemda dengan Maturitas SPIP ≥ L 3
25. Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ L evel 3
Sasaran Program 9 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pemda Pada IKP 3 (D.III): Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 3 : Jumlah K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3
26. Jumlah Pemda Kota/Kab. dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Program 9 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern Pemda Pada IKP 5 (D.III): Jumlah Pemda Kota/Kab dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 3 : Jumlah K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3
27. Persentase Pemda yang Akuntabel dalam Pengelolaan Keuangan dan Kinerja
Sasaran Program 7 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
28. Tersedianya Rekomendasi Strategis (Policy Brief) Kepada Pemda Prov/Kota/Kab.
Sasaran Program 7 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
23
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
29. Persentase Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
Sasaran Program 7 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
30. Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset secara Memadai
Sasaran Program 7 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
31. Jumlah APIP yang Mengimplementasikan SISWASKEUDES
Sasaran Program 7 (D.III) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Daerah
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah
32. Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Program 14 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern BU Pada IKP 3 (D.IV): Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 3: Jumlah K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3
33. Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Program 14 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern BU Pada IKP 3 (D.IV): Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 3 : Jumlah K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3
34. Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Program 14 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern BU Pada IKP 3 (D.IV): Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 3 : Jumlah K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3
35. Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3
Sasaran Program 14 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern BU Pada IKP 5 (D.IV): Jumlah BUMD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 3: Jumlah K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3
36. Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3
Sasaran Program 14 (D.IV) Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern BU Pada IKP 5 (D.IV): Jumlah BLUD dengan Kapabilitas SPI ≥ Level 3
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU pada IKU 3: Jumlah K/L/P/BU dengan Kapabilitas SPI ≥ L 3
Sasaran Kegiatan 6 : Meningkatnya Kualitas
Layanan “Ketatausahaan” Unit Kerja
37.Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Sasaran Program A 01: Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja pada IKP 2: Indeks RB
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 2 : Indeks RB
38.Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan Kompetensi
Sasaran Program A 01: Meningkatnya Tata Kelola Unit
Kerja pada IKP 1: Indeks Kesehatan BPKP
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
24
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan
Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
39.Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu
Sasaran Program A 01: Meningkatnya Tata Kelola Unit
Kerja pada IKP 1: Indeks Kesehatan BPKP
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
BPKP
40.Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja
Sasaran Program A 02: Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Unit Kerja pada IKP 1 & 2: Opini BPK &
Nilai SAKIP
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
BPKP
41.Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Sasaran Program A 02: Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Unit Kerja pada IKP 1 & 2: Opini BPK &
Nilai SAKIP
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
BPKP
42.Persentase SPM yang terbit tepat waktu
Sasaran Program A 02: Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Unit Kerja pada IKP 1 & 2: Opini BPK &
Nilai SAKIP
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
BPKP
43.Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (khusus Unit Kerja Mandiri)
Sasaran Program A 02 : Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Unit Kerja pada IKP 1 & 2 : Opini BPK &
Nilai SAKIP
Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3 : Indeks Kesehatan
BPKP
44.Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri)
Sasaran Program A 02: Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Unit Kerja pada IKP 1 & 2: Opini BPK &
Nilai SAKIP
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
BPKP
45.Nilai SAKIP Unit Kerja Sasaran Program A 02: Meningkatnya Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Unit Kerja pada IKP 1 & 2: Opini BPK &
Nilai SAKIP
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
BPKP
46.Maturitas SPIP Unit Kerja Sasaran Program A 04: Meningkatnya Efektivitas
Pengendalian Intern Unit Kerja pada IKP 1 & 2: Maturitas SPIP
& Indeks MR
Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 1: IACM BPKP
47.Indeks MR Unit Kerja Sasaran Program A 04: Meningkatnya Efektivitas
Pengendalian Intern Unit Kerja pada IKP 1 & 2: Maturitas SPIP
& Indeks MR
Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 1: IACM BPKP
48.Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja
Sasaran Program A 05: Meningkatnya Kualitas Layanan Unit Kerja pada IKP 1: Indeks Kualitas Layanan Unit Kerja
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3: Indeks Kesehatan
BPKP
49.Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus Unit Kerja Perwakilan)
Sasaran Program A 05: Meningkatnya Kualitas Layanan Unit Kerja pada IKP 1: Indeks Kualitas Layanan Unit Kerja
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Tata Kelola
Pengawasan yang Berkualitas pada IKU 3 : Indeks Kesehatan
BPKP
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
25
II. 1 Kegiatan dan Sasaran Kegiatan
Merujuk pada Peraturan Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Bappenas
Nomor 5 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga Tahun 2020 – 2024, terdapat penjabaran tanggung
jawab atas pelaksanaan tugas dan urusan pemerintahan, khususnya
pencapaian target kinerja pemerintah. Di dalam penjabaran tersebut ditentukan
bahwa tujuan dan sasaran strategis merupakan tanggung jawab pimpinan
kementerian/lembaga. Unit kerja eselon I bertanggung jawab atas program dan
sasaran program, sedangkan unit kerja eselon II bertanggung jawab atas
kegiatan dan sasaran kegiatan.
Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja
setingkat Eselon II, yang terdiri atas sekumpulan tindakan pengerahan
sumber daya, baik yang berupa personel (sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, dan/atau kombinasi dari
beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input)
untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Di sisi lain,
Sasaran Kegiatan merupakan Sasaran Strategis unit kerja Eselon II atau unit
kerja mandiri yang memiliki keterkaitan dan hubungan sebab-akibat dengan
Sasaran Program. Sasaran Kegiatan yang dirumuskan harus dapat
mendukung tercapainya Sasaran Program.
Merujuk pada Renstra BPKP Tahun 2020 – 2024, Sasaran Kegiatan yang
berjumlah 5, dengan Indikator Kinerja Kegiatan berjumlah 36 menjadi tanggung
jawab Perwakilan BPKP dalam rangka mewujudkan Pelaksanaan Pengawasan
Pembangunan. Kelima Sasaran Kegiatan tersebut, berikut dengan Indikator
Kinerja Kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Daerah
Sasaran Kegiatan ini terdiri atas enam indikator kinerja kegiatan (IKK) yang
dihimpun ke dalam empat IKK, dengan uraian sebagai berikut:
a. Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara dan Daerah yang Terealisasi
Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran BPKP dalam
merealisasikan Penerimaan Asli Daerah (PAD) secara optimal, lengkap,
tepat nilai dan bebas dari penyimpangan melalui kegiatan pengawasan
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
26
BPKP. Indikator tersebut diukur dengan menjumlahkan nilai rupiah kurang
bayar atas PAD.
Pengawasan atas PAD diarahkan untuk membantu pemerintah daerah
mendorong peningkatan ruang fiskal. Ruang fiskal yang luas dapat
membantu pemerintah daerah dalam melakukan pengeluaran yang
sifatnya tidak mengikat, dalam hal ini sering digunakan untuk
pembangunan atau belanja infrastruktur. Kegiatan pengawasan ini
dilakukan mengingat adanya indikasi belum optimalnya penyetoran
kewajiban dan pelaporan serta ketaatan para wajib pajak.
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, PAD terdiri
atas pajak daerah, retribusi daerah, pengelolaan kekayaan yang
dipisahkan, dan lain lain PAD yang sah.
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 1,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Daerah pada IKP 1, yaitu Nilai Optimalisasi
Penerimaan Negara dan Daerah yang Terealisasi. Dan Pencapaian SP
tersebut akan mendukung tercapainya Sasaran Strategis 1, yaitu
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah.
b. Potensi Penerimaan Negara dan Daerah yang Dioptimalisasi
Indikator ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peran BPKP dalam
merealisasikan potensi PAD secara optimal, lengkap, tepat nilai dan
bebas dari penyimpangan melalui kegiatan pengawasan BPKP. Indikator
tersebut diukur dengan menjumlahkan nilai rupiah atas potensi PAD yang
dioptimalisasi.
Pengawasan atas potensi PAD diarahkan untuk membantu pemerintah
daerah mendorong peningkatan ruang fiskal. Ruang fiskal yang luas
dapat membantu pemerintah daerah dalam melakukan pengeluaran yang
sifatnya tidak mengikat, dalam hal ini sering digunakan untuk
pembangunan atau belanja infrastruktur. Pengawasan ini dilakukan untuk
menjaring potensi PAD yang belum terdata, terutama terkait pajak dan
retribusi daerah, mengingat rendahnya kesadaran masyarakat dalam
menaati kewajiban perpajakan.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
27
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 1,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Daerah pada IKP 1, yaitu Potensi Penerimaan
Negara dan Daerah. Dan Pencapaian SP tersebut akan mendukung
tercapainya Sasaran Strategis 1, yaitu Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.
c. Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah
Kegiatan Pengawasan ini bertujuan untuk menilai kesesuaian belanja
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan dan kriteria yang berlaku. Nilai
pengeluaran negara/daerah yang efisien adalah nilai yang menunjukkan
besarnya pengurangan/pengalihan nilai pengeluaran yang direncanakan
atau belum terealisasi dilakukan secara tepat sasaran. Perencanaan yang
tidak tepat antara lain tidak berorientasi hasil, tidak jelas tingkat/ukuran
indikator keberhasilannya, tidak memiliki dampak langsung terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran dan proses bisnis kegiatan, serta tidak
selaras dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan. Indikator ini
diukur dengan menjumlahkan nilai pengurangan/pengalihan rencana
belanja proyek/kegiatan/program yang tidak tepat dalam satu tahun.
Kegiatan Pengawasan ini telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden RI
Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP, yang menyebutkan bahwa salah
satu fungsi BPKP adalah melakukan kegiatan pengawasan terhadap
pertangggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan
nasional dan/atau kegiatan lain, yang seluruh atau sebagian
keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan atau subsidi
termasuk badan usaha dan badan lainnya, yang di dalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan
negara/daerah.
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan
beberapa upaya dalam rangka pengawasan atas nilai efisiensi
pengeluaran negara/daerah, seperti melakukan kegiatan pendampingan,
reviu, pemantauan, pemberian rekomendasi dan saran yang bersifat
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
28
strategis maupun administratif atas kegiatan yang dibiayai oleh keuangan
negara/daerah kepada K/L/Pemda di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung agar dapat melaksanakan pengeluaran negara/daerah sesuai
peraturan yang berlaku serta mengutamakan prinsip efisiensi.
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 1,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Daerah pada IKP Nilai Efisiensi Pengeluaran
Negara dan Daerah. Dan Pencapaian SP tersebut akan mendukung
tercapainya Sasaran Strategis 1, yaitu Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.
d. Nilai Penyelamatan Keuangan Negara dan Daerah
Indikator kinerja kegiatan ini termasuk IKK Nilai Penyelamatan
Pengelolaan Dana Transfer dan Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah.
Kegiatan pengawasan ini dimaksudkan untuk menilai kesesuaian belanja
dengan kriteria dan perundangan-undangan serta peraturan yang berlaku,
serta pengamanan dan pemulihan aset negara. Nilai penyelamatan
keuangan negara adalah nilai yang menunjukkan besarnya jumlah
temuan pengembalian ke kas negara/daerah atas belanja yang sudah
direalisasikan dan/atau pemulihan hak negara atas aset negara. Indikator
kinerja kegiatan ini diukur dengan menjumlahkan temuan nilai belanja
yang dikembalikan ke Kas Negara/Daerah, termasuk denda yang
dikenakan dari hasil kegiatan pengawasan BPKP dan nilai aset yang
dipulihkan.
Kegiatan Pengawasan ini telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden RI
Nomor 192 Tahun 2014 tentang BPKP, yang menyebutkan bahwa salah
satu fungsi BPKP adalah melakukan kegiatan pengawasan terhadap
pertangggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah, serta pembangunan
nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya
dibiayai oleh anggaran negara/daerah, dan atau subsidi termasuk badan
usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan
keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat, dan/atau
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
29
Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan
negara/daerah.
Kondisi saat ini, Perwakilan BPKP Bangka Belitung telah melakukan
berbagai upaya dalam rangka pengawasan atas nilai penyelamatan
keuangan negara/daerah seperti melakukan pendampingan atas kegiatan
yang dibiayai oleh keuangan negara/daerah agar sesuai dengan kriteria
dan perundang undangan yang berlaku, memberikan rekomendasi yang
bersifat administratif maupun berbentuk pengembalian uang ke Kas
Negara/Daerah. Selain itu, upaya yang telah dilakukan adalah dengan
menerbitkan Surat Penegasan atas temuan yang belum ditindaklanjuti
sebagai upaya mendorong kesadaran K/L/Pemda dalam rangka
penyelamatan keuangan negara/daerah.
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 1,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Keuangan dan Kinerja Daerah pada IKP Nilai Penyelamatan Keuangan
Negara dan Daerah. Pencapaian SP tersebut akan mendukung
tercapainya Sasaran Strategis 1, yaitu Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.
2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan
Nasional
Sasaran Kegiatan ini terdiri atas tujuh indikator kinerja kegiatan (IKK) yang
dihimpun ke dalam empat IKK dengan uraian sebagai berikut:
a. Jumlah Program Prioritas (PP) dan Kegiatan Prioritas (KP) yang Tercapai
Target, serta Kegiatan Prioritas (KP) yang Diawasi
Kegiatan pengawasan ini bertujuan mengendalikan pembangunan yang
berorientasi pada hasil makro pembangunan program nasional dan
turunannya. Aspek yang dinilai dari IKK sedapat mungkin bersifat
komprehensif, yang menggambarkan secara keseluruhan keberadaan
program/kegiatan prioritas tersebut, sejak perumusan kebijakan,
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
pencatatan dan pelaporan, hingga pemantauannya, agar dapat dinilai
segi efektivitas atau dampak yang bermanfaat bagi masyarakat atas
program/kegiatan prioritas tersebut. IKK ini diukur dengan menjumlahkan
PP/KP yang telah tercapai atau selesai dibandingkan dengan target
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
30
jumlah PP/KP yang tercantum dalam Rencana Kinerja Pemerintah (RKP)
pada tahun yang berjalan.
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 2,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan
Nasional pada IKP Jumlah PP & KP yang Tercapai Target dan Jumlah KP
yang diawasi. Pencapaian SP tersebut akan mendukung tercapainya
Sasaran Strategis 2, yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
b. Jumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang Tercapai Target
Kegiatan pengawasan ini menunjukkan sejauh mana keberhasilan PSN
mencapai target yang ditetapkan. IKK ini diukur dengan menjumlahkan
PSN yang telah tercapai atau selesai dibandingkan dengan target kinerja
jumlah PSN yang tercantum dalam Rencana Kinerja Pemerintah (RKP)
pada tahun yang berjalan.
Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, disebutkan bahwa
salah satu peran BPKP adalah meningkatkan pengawasan atas tata
kelola percepatan pelaksanaan PSN.
Kondisi saat ini, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
telah melaksanakan reviu atas sebelas PSN, yaitu:
1) Reviu Tata Kelola Infrastruktur Transportasi, Listrik, dan Air Bersih
untuk 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung
Kelayang Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
2) Reviu Tata Kelola atas Sertifikasi Lahan pada Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
3) Reviu Tata Kelola Program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
Program Redistribusi pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
4) Reviu Tata Kelola Program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
pada Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XIII
Pangkalpinang;
5) Reviu Tata Kelola Pelaksanaan Kegiatan Perhutanan Sosial pada
Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
31
6) Reviu Pelaksanaan Kegiatan Peremajaan Perkebunan Rakyat pada
Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
7) Reviu Tata Kelola PSN Pekerjaan Pembangunan Transmisi SUTT
150 kV (Koba-Toboali);
8) Reviu atas Pekerjaan Pembangunan Transmisi SUTT 150 kV
Pangkalpinang 2 -Air Anyir;
9) Reviu atas Pekerjaan Pembangunan Transmisi SUTT 70 kV Dukong-
Belitung Utara;
10) Reviu atas Peran PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dan PT Petrokimia
Gresik dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung;
11) Reviu Tata Kelola Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang
Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 2,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan
Nasional pada IKP Jumlah PP & KP yang Tercapai Target dan Jumlah KP
yang diawasi. Pencapaian SP tersebut akan mendukung tercapainya
Sasaran Strategis 2, yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan
atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
c. Jumlah Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang Tercapai
Sesuai Dengan Target
Program lintas sektoral adalah sekumpulan rencana kegiatan kerja yang
melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah
daerah. Kegiatan pengawasan ini dimaksudkan untuk menilai sejauh
mana program lintas sektoral di daerah ini berjalan, apakah telah sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku dan apakah telah
dilaksanakan secara efisien dan efektif. IKK ini diukur berdasarkan jumlah
program lintas sektoral yang telah tercapai atau selesai dibandingkan
dengan target kinerja jumlah program lintas sektoral yang tercantum
dalam Rencana Kinerja Pemerintah Daerah pada tahun yang berjalan.
Akuntabilitas atas program lintas sektoral difokuskan pada penilaian
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program/kegiatan yang mendukung
prioritas pembangunan nasional.
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
32
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 2,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan
Nasional pada IKP Nilai Optimalisasi PAD yang Terealisasi dan Potensi
PAD yang Dioptimalisasi. Pencapaian SP tersebut akan mendukung
tercapainya Sasaran Strategis 1, yaitu Meningkatnya Pengawasan
Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah.
d. Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik
Penilaian IKK ini dilakukan dengan media alat ukur yang telah disusun
yang berisi parameter-parameter yang mencakup perencanaan
pengelolaan dana desa, pengelolaan/pelaksanaan dana desa,
akuntabilitas terhadap dana desa, yang dikaitkan dengan kesesuaian
pelaksanaan dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku,
sehingga penilaian dapat menyimpulkan hasil audit kinerja yang
dilakukan, berdasarkan tingkatan/level hasil. Kegiatan ini dilakukan untuk
melihat sejauh mana keefektifan dana desa yang dikelola, mengingat
pemerintah telah memberikan perhatian yang serius dengan
mengalokasikan anggaran dana desa yang cukup besar.
Pencapaian kinerja ini mendukung pencapaian Sasaran Program (SP) 8,
yaitu Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas
Pembangunan Nasional pada IKP Jumlah Kegiatan Prioritas (KP) yang
Tercapai sesuai dengan Target. Pencapaian SP tersebut akan
mendukung tercapainya Sasaran Strategis 2, yaitu Meningkatnya
Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional.
e. Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang Diselesaikan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan nasional, terkadang timbul
permasalahan yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan tersebut
diselesaikan. Permasalahan dapat disebabkan oleh ego lintas sektoral,
perbedaan persepsi mengenai ketentuan/peraturan yang berlaku, atau
perbedaan kondisi riil di lapangan dengan kondisi yang dinyatakan
di dalam dokumen pengadaan atau dokumen kontrak.
Pengawasan atas Hambatan Pelaksanaan Pembangunan bertujuan untuk
menghasilkan alternatif solusi yang dapat digunakan oleh unit
penanggung jawab/pelaksana program/kegiatan atau pihak-pihak terkait
-
Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
33
lainya untuk menyelesaikan masalah yang menghambat pelaksanaan/
kelancaran program/kegiatan pembangunan. Obyek pengawasan atas
kegiatan pengawasan ini dapat berasal dari permintaan unit penanggung
jawab, hasil monitoring dan evaluasi kegiatan pengawasan, atau berasal
dari pengumpulan informasi yang dilakukan oleh unit kerja BPKP.
Sasaran Kegiatan Pengawasan atas Hambatan Pe