2.1 - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3171/3/ipah triwijati bab ii.pdf · (npv), internal...
TRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Dalam menjalankan usaha baik itu yang sudah berjalan maupun
berencana untuk mengembangkannya, seorang pelaku usaha harus dapat
memperhitungkan terlebih dahulu baik buruknya usaha tersebut. Oleh
karena itu sebelum melakukan usaha atau mengembangkan usaha, perlu
dilakukan adanya studi kelayakan untuk mengetahui apakah investasi yang
akan dijalankan layak atau tidak.
Untuk pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB) itu sendiri ada
beberapa pengertian diantaranya:
1. Menurut Umar (2005:8) Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian
terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
layak bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin
dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang
tidak ditentukan.
2. Menurut Husnan (2014) studi kelayakan bisnis adalah penelitian tentang
dapat tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil.
Keberhasilan bisa diartikan lebih luas atau lebih terbatas yang terutama
dipergunakan oleh pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat
ekonomis suatu investasi.
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
9
3. Sedangkan menurut Kasmir & Jakfar (2009:4) Studi Kelayakan Bisnis
merupakan suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang
suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan
layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
2.1.2 Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan
1. Aspek Pasar dan Pemasaran
Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Pasar dan pemasaran mempunyai tingkat
ketergantungan yang tinggi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Pasar dapat diartikan suatu kumpulan atau himpunan dari para pembeli,
baik pembeli nyata ( memiliki minat, pendapatan dan akses) maupun
pembeli potensial (memilki minat tetapi tidak memiliki kemampuan
pendapatan dan akses) atas suatu barang atau jasa. Sedangkan pemasaran
menurut Stanton merupakan keseluruhan sistem yang berhubungan
dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang
atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik yang aktual
maupun potensial.
Seorang pemasar (orang yang melakukan pemasaran) harus selalu
tahu pasar yang akan dimasukinya seperti: ada tidak pasarnya, seberapa
besar pasar yang ada, potensi pasar dan tingkat persaingan yang ada.
Dalam melihat peluang pasar perlu juga disajikan angka-angka
permintaan dan penawaran didaerah pemasaran dari produk yang
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
10
dihasilkan pada masa lalu dan membuat perkiraan perkembangan
permintaan terhadap produk yang direncanakan pada masa yang akan
datang.
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran tujuan perusahaaan
dalam memasarkan produknya yaitu:
a. Untuk meningkatkan penjualan dan laba.
b. Untuk menguasai pasar.
c. Untuk mengurangi saingan (pesaing).
d. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran.
e. Untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu ( pihak-pihak
tertentu dalam jumlah yang terbatas, contoh pemerintah atau lembaga-
lembaga.
Adapun secara umum tujuan pemasaran suatu produk yaitu:
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi.
b. Memaksimumkan kepuasan konsumen.
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk).
d. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga
pokok barang, mutu lingkungan fisik dan mutu lingkungan kultur).
e. Meningktkan penjualan barang dan jasa.
f. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
g. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk atau jasa.
h. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.
(Umar, 1999; Kasmir dan Jakfar, 2009; Ibrahim, 2003)
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
11
Strategi pemasaran (Marketing strategy) yang digunakan yaitu
segmentasi pasar, targeting dan positioning, adapun penjelasannya:
a. Segmentasi pasar
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama. Menurut Youti (2003) dalam
Mananda (2011) menyatakan bahwa tujuan dari segmentasi pasar
adalah untuk menciptakan strategi pemasaran (marketing stategy) bagi
masing-masing segmen pasar yang kebutuhan dan keinginan yeng
berbeda, sehingga diperoleh one market, one market stategy.
Dalam Kotler (2010) agar segmen pasar dapat dikatakan
efektif, segmen-segmen pasar haruslah menilai berdasarkan lima
kriteria:
1) Dapat diukur
Ukuran, daya beli dan profil segmen dapat diukur.
2) Besar
Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
3) Dapat diakses
Segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
4) Dapat dibedakan
Segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program
bauran pemasaran yang berbeda.
5) Dapat dilaksanakan
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
12
Program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik
dan melayani segemen-segmen tersebut.
Adapun manfaat dari segmentasi pasar bagi jalannya sebuah bisnis
yaitu:
1) Segmentasi dapat menghemat cost.
Dengan dipilihnya segmentasi, maka perusahaan akan focus pada
segmentasi tersebut. Hal ini bisa memangkas biaya, energy dan
SDM untuk focus pada hal tersebut saja. Maka pengeluaran akan
lebih hemat.
2) Segmentasi memudahkan positioning.
Segmentasi dapat menjadi dasar untuk positioning merk.
3) Segmentasi menambah daya saing terhadap kompetitor
Dengan segmentasi, perusahaan dapat melihat siapa saja
pesaingnya dan melihat letak peluang di pasar.
b. Targeting
Setelah pasar telah disegmentasi maka selanjutnya memililih
segmen yang sesuai dengan kebutuhan yaitu disebut target
perusahaan. Mananda (2011) target dipilih dengan
mempertimbangkan kemampuan internal organisasi dan besarnya
segmen yang bisa dilayani atau diperkirakan dapat memberikan
profitanilitas tinggi. Beberapa alternatif dalam pemilikan target pasar
antara lain:
1) Un-Differentiated Market
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
13
Pasar bersifat homogeny dan dianggap sebagai kumpulan orang-
orang yang menekankan pada karakteristik umum dan
mengharapakan semua orang akan membeli produk yang
ditawarkan.
2) Concentrated Market (single Segmenting)
Perusahaan akan mengandalkan segmen pasar tunggal dan pada
segmen ini, kegiatan pemasaran akan difokuskan.
3) Extensive Segmenting
Pasar homogeny dibagi dalam bermacam-macam segmen pasar dan
selanjutnya produk ditawarkan kepada segmen pasar yang berbeda
dengan strategi pemasaran yang berbeda pula.
4) Selective Segmenting
Berdasarkan segmen-segmen yang bervariasi seperti pada extensive
segmenting diatas, kemudian dipilih atau seleksi segmen-segmen
yang dianggap memiliki potensi yang besar, sehingga dengan
segmen pasar pilihan dapat dijadikan target pasar dari suatu
perusahaan.
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
14
c. Positioning
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang
produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen. Positioning yang dapat digunakan dalam
memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:
1) Penentuan posisi menurut atribut
Terjadi apabila suatu perusahaan menonjolkan atribut produk yang
lebih unggul disbanding pesaingnya, seperti ukuran dan lama
keberadaannya.
2) Penentuan posisi menurut manfaat
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat
tertentu.
3) Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang
digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan
pesaingnya.
4) Penentuan posisi menurut pemakai
Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sebuah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan
pada sebuah komunitas.
5) Penentuan posisi menurut pesaing
Produk secara keseluruhan menonjolkan nama merknya secara utuh
dan diposisikan lebih baik daripada pesaing.
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
15
6) Penentuan posisi menurut kategori produk
Produk diposisikan sebagai suatu kategori produk.
7) Penetuan posisi harga atau kualitas
Produk diposisikan untuk menawarkan nilai terbaik.
d. Analisis SWOT
Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman disebut analisis SWOT (Kotler 2009). Menurut Rangkuti
(2002) dalam Mananda (2011), analisis SWOT mengacu pada konsep
berpikir manajemen strategi dan digunakan untuk membandingkan
antara faktor-faktor eksternal (External Factors Analysis Summary/
EFAS) yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threat) dengan
faktor-faktor internal (Internal Factors Analysis Summary/ IFAS)
yaitu kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Analisis
SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan faktor eksternal
(peluang – O dan ancaman – T) maupun faktor internal (kekuatan – S
dan kelemahan – W) yang dihadapi.
Aplikasi dalam analisis SWOT adalah strategi Strengths
Opportinities (SO) bagaimana kekuatan (strengths) mampu
mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, strategi
Weaknesses opportunities (WO) bagaimana cara mengatasi kelemahan
yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada, strategi Strengths
Threats (ST) bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
16
ada dan strategi Weaknesses Threats (WT) bagaimana cara mengatasi
kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau
menciptakan sebuah ancaman baru.
2. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Aspek manajemen dan SDM merupakan aspek yang cukup
penting dianalisis karena walaupun usaha tersebut sudah dinilai layak
namun tanpa adanya sistem manajemen dan SDM yang baik maka
tidak menutup kemungkinan usaha tersebut akan mengalami
kegagalan. Dalam aspek manajemen dan SDM terdiri dari tiga
kegiatan dan hubungan ketiga aspek tersebut dapat diilustrasikan
dalam gambar 2.1 sebagai berikut:
Kegiatan dilakukan sebelum
kegiatan bisnis dimulai
Kegiatan dilakukan untuk
menyiapkan infrastuktur bisnis
Kegiatan dilakukan setelah
infrastuktur tersedia
Gambar 2.1. Hubungan dalam Studi Kelayakan
Manajemen Proyek
Manajemen Studi
Kelayakan
Manajemen Bisnis
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
17
3. Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk
menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama
pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha
menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis
karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan
keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang
sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Tujuan dari aspek keungan
ini adalah untuk membandingkan pengeluaran dengan pendapatan,
seperti ketersediaan dana, kemampuan usaha untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
apakah usaha akan berkembang terus.
Adapun kriteria yang biasa digunakan sebagai alat ukur untuk
menentukan kelayakan suatu usaha yaitu dengan pendekatan Payback
Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value
(NPV), Internal Rate or Return (IRR), Profitability Index (PI), Break
Event Point (BEP) dan Sensitivitas.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal
seperti:
a. Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
b. Kebutuhan biaya investasi.
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
18
c. Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode
termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama
umur investasi.
d. Proyeksi neraca dan laporan laba/ rugi untuk beberapa periode
kedepan.
e. Kriteria penilaian investasi.
f. Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan.
2.1.3 Pengertian Investasi
Istilah investasi merupakan penanaman modal (modal tetap maupun
tidak tetap) yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh
keuntungan suatu perusahaan. Sedangkan menurut Downes dan Goodman,
investasi adalah investasi keuangan dimana seorang investor menanamkan
uangnya dalam bentuk usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang
ingin memperoleh laba dari keberhasilan pekerjaannya.
Semua orang pasti dalam melakukan investasi tujuan yang paling
utama yaitu mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan mencari cara
bagaimana meminimalisir adanya resiko. Oleh karena itu dalam melakukan
investasi dalam usaha apapun kita harus menekuninya dan harus mengetahui
prospek kedepan dari usaha yang akan kita jalani tersebut.
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
19
2.1.4 Biro Perjalanan Wisata
Mananda (2011) terdapat banyak definisi tentang usaha perjalanan
wisata. Untuk kajian ini akan diambil batasan sebagaimana yang terdapat
dalam pasal 1 angka 1 Kepmen Parpostel No.KM.10/PW-102/MPPT-93,
tentang ketentuan biro perjalanan wisata ditetapkan antara lain:
a. Biro Perjalanan Wisata adalah usaha yang merencanakan perjalanan
wisata dan atau jasa pelayanan penyelenggara wisata
b. Agen perjalanan wisata adalah usaha jasa perantara untuk menjual dana
atau mengurus jasa untuk perjalanan wisata.
c. Cabang biro perjalanan wisata adalah unit usaha Biro perjalanan wisata
yang berkedudukan di wilayah administrative yang sama dengan kantor
pusatnya atau di wilayah administrasi lain yang melakukan kegiatan
usaha kantor pusat.
Adapun tugas dari Biro Perjalanan Wisata diantaranya sebagai berikut:
a. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.
b. Menyelenggarakan atau menjual pelayanan wisata (cruise).
c. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau
atas dasar permintaan.
d. Menyelenggarakan pemanduan wisata.
e. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.
f. Menjual tiket/ karcis sarana angkutan dan lain-lain.
g. Mengadakan pemesanan sarana wisata.
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
20
h. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Sebagai Biro Perjalanan Wisata memiliki tanggungjawab yang
besar karena Biro Perjalanan Wisata mengeluarkan produknya berupa janji
jasa perjalanan wisata dan harus bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan
produk yang dikelurkannya. Biro Perjalan Wisata harus menjamin bahwa
wisatawan akan menikmati perjalanannya seperti yang tertulis dalam brosur
paket wista yang dikeluarkannya.
2.2 Kerangka Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti berencana untuk mendirikan Biro
Perjalanan Wisata baru sehingga diperlukan studi kelayakan dari usaha
tersebut. Adapun aspek-aspek yang akan diteliti diantaranya aspek pasar yang
mencangkup potensi pasar, analisis pesaing, luas pasar (market share) dan
strategi pemasaran, aspek manajemen menentukan lokasi serta aspek
keuangan meneliti diantaranya dari kebutuhan dana, sumber dana, biaya
modal (cost of capital), laporan laba rugi, arus kas dan penilaian investasi.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Purnamasari
dengan penelitian tentang analisis kelayakan bisnis usaha roti ceriwis sebagai
oleh-oleh khas kota Batam. Dalam penelitian tersebut penelitian difokuskan
pada tiga aspek yaitu aspek finansial, aspek pasar dan pemasaran serta aspek
teknis. Adapun dalam pembahasan aspek pasar dalam penelitian tersebut
terdapat potensi pasar yang besar untuk wisatawan yang akan membeli oleh-
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
21
oleh khas Batam yaitu sebesar 18,50% atau 66.059 wisatawan dan
kemungkinan peluang pengunjung yang akan membeli oleh-oleh khas Batam
sebesar 11.891 pengunjung dari total pengunjung 643.676 selama kurun
waktu enam bulan ditahun 2013. Untuk strategi pemasaran yang dilakukan
yaitu dengan difersivikasi produk dan berpartisipasi dalam event-event.
Berdasarkan hasil analisis aspek finansial menunjukan nilai NPV
positif Rp 826.202.247,-, nilai IRR 67% dimana nilai ini lebih besar dari nilai
suku bunga kredit pada tahun 2013 (12%), Net B/C 3,1 dan PP 0,2 tahun
yang berarti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum
umur usaha berakhir. Dari semua perhitungan pada analisis finansial usaha
tersebut layak untuk dijalankan.
Mananda (2011) dengan judul studi kelayakan pendirian PT. Medussa
Multi Business Center (MMBC) Sumanda Tour & Travel di Bali (kajian
aspek pasar dan finansial). Aspek pasar dan pemasaran PT MMBC Sumanda
Tour & Travel adalah melakukan diversifikasi untuk memperoleh peluang
pasar yaitu melalui pasar MICE (Meeting, Incentives, Convention dan
Exhibition) dengan pasar sasaran antara lain: Perancis, Inggris, Jerman,
Belanda dan Italia. Dengan melakukan perhitungan dengan jumlah wisatawan
yang melakukan MICE di Bali dengan jumlah 5 biro perjalanan wisata pada
tahun 2010 diperoleh potensi pasar PT MMBC Sumanda Tour & Travel pada
tahun 2011-2015 untuk pasar Perancis adalah rata-rata 39 wisatawan, Inggris
dengan 44 wisatawan, Jerman 32 wisatawan, Belanda 20 wisatawan dan Italia
dengan 15 wisatawan. Total peluang pasar PT MMBC Sumanda Tour &
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
22
Travel per tahun adalah 149 wistawan. Segmentasi pasar dari PT MMBC
Sumanda Tour & Travel berdasarkan umur pada pasar Inggris, Jerman,
Belanda dan Italia adalah wisatawan yang berumur 25-64 tahun sedangkan
untuk Perancis adalah yang berumur 30-50 tahun. Segmentasi pasar
berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh wisatawan laki-laki sebesar
55,21% terutama untuk pasar Perancis, Inggris, Belanda dan Italia dan
perempuan sebesar 44,29 didominasi oleh wisatawan dari Jerman. Pekerjaan
utama pasar Perancis, Inggris, Jerman, Belanda dan Italia yang berkunjung ke
Bali dengan melakukan kegiatan MICE adalah professional dibidang arsitek,
ilmu pengetahuan dan jasa, selanjutnya manajer perusahaan medis, jasa dan
yang terakhir adalah pegawai pemerintah.
Dalam analisis pesaing dengan tiga franchise PT MMBC Tour &
Travel yang telah ada sebelumnya, diketahui bahwa PT MMBC Sumanda
Tour & Travel memiliki diversifikasi yang berbeda terutama dalam hal harga
yang kompetitif dan pengelolaan dari manajemen yang ahli dibidang biro
perjalanan wisata terutama untuk pasar MICE yang membedakan disbanding
ketiga biro perjalanan wisata yang menjadi pesaing. Sedangkan dengan PT
Rafiro Dwi Abadi yang merupakan biro perjalanan wisata yang bergerak
dibidang MICE diketahui bahwa pangsa pasarnya adalah lokal dan Asia.
Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh PT. MMBc Sumanda Tour & Travel
antara lain strategi penetapan lokasi atau outlet, strategi harga yang
digunakan adalah metode cost plus pricing, product growth strategies,
promosi, melakukan kotrak kerjasama dengan pihak penerbangan, tour
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
23
operator dan hotel serta melakukan offensive strategy merupakan strategi
yang lebih menitikberatkan pada usaha perubahan untuk mencapai tingkat
yang lebih baik, melakukan penurunan terhadap biaya operasi. Market share
dari paket MICE dari PT. MMBC Tour & Travel terhadap keseluruhan pasar
MICE di Bali adalah 3,7% pada tahun 2011 dari seluruh wisatawan MICE
yang berkunjung di Bali.
Berdasarkan aspek keuangan diketahui bahwa Initial cash flow
sebesar Rp 1.191.732.580,- dengan operational cash flow pada tahun 2011
sebesar Rp. 538.183.291,-, tahun 2012 sebesar Rp 512.827.649,-, tahun 2013
sebesar Rp 525.810.938,-, tahun 2014 sebesar Rp 519.492.329,-, tahun 2015
sebesar Rp 527.101.839,- dan terminal cash flow sebesar Rp 617.687.500,-.
Sumber dana diperoleh dari modal sendiri sebesar 60% yaitu Rp
715.039.548,- dan pinjaman bank sebesar 40% yaitu Rp 476.693.032,-
dengan biaya modal rata-rata tertimbang sebesar 13,08%. NPV sebesar Rp
985.728.862,-, IRR sebesar 39,73% diatas WACC sebesar 13,08% dan
Payback Period 3 tahun 8 bulan. Analisis sensitivitas untuk NPV, Payback
period dan IRR yang pesimis, moderat dan optimis menyatakan bahwa
variabel pendapatan operasional lebih sensitive dibandingkan dengan variabel
biaya operasional.
Dalam Afandi dengan judul analisis studi kelayakan investasi
pengembangan usaha distribusi PT. Aneka Andalan Karya. Aspek yang
diteliti yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
24
teknologis, aspek manajemen dan SDM, aspek hukum dan legalitas serta
aspek keuangan dan ekonomi.
Rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan PT. Aneka
Andalan Karya dikaji dengan 5 metode kelayakan yaitu Payback Period
menunjukan bahwa waktu yang diperlukan untuk menutup investai sebesar
Rp 311.000.000 adalah 2 tahun 16 hari, ARR menunjukan bahwa tingkat
keuntungan rata-rata yang diperoleh sebesar 215,91%, PI menunjukan hasil
yang diperoleh sebesar Rp 1,72. Kemampuan investasi PT. Aneka Andalan
Karya dapat memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam
dimana pada perhitungan ARR ditunjukan bahwa tungkat keuntungan yang
dapat diperoleh dengan menjalankan rencana pengembangan ini adalah
sebesar 215,91% lebih besar dari tingkat keuntungan Analisis Studi
Kelayakan investasi pengembangan uasaha distribusi PT. Aneka Andalan
Karya yang diisyaratkan yaitu 100%. Berdasarkan perhitungan PI juga
didapat hasil yang menguntungkan dimana setiap Rp1,00 dapat menghasilkan
Rp 1,72.
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016
25
Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
H1: Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran usaha biro perjalanan wisata
layak untuk didirikan.
H2: Berdasarkan aspek keuangan usaha biro perjalan wisata layak untuk
didirikan.
Pendirian Biro Perjalanan Wisata
Layak atau Tidak Layak
Aspek Pasar, Aspek Manajemen dan
Keuangan
Rekomendasi
Analisis Studi Kelayakan..., Ipah Triwijati, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2016