2212990725 dany kundaryoko

Upload: yusuf-pranoto

Post on 07-Jul-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    1/82

    SISTEM PENGATURAN LAMPU GEDUNG BERTINGKATDENGAN BANTUAN KOMPUTER

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk memenuhi syarat AkademikPada Program Studi Strata-1

    Jurusan Teknik Elektro

    Di susun oleh :

    DANY KUNDARYOKO2212992725

    JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANICIMAHI

    2006

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    2/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    3/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    4/82

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “ Mereka ingin hendak memadamkan cahaya ( Agama ) Allah denganmulut ( ucapan - ucapan ) mereka, dan Allah tetap menyempurnakancahayaNya meskipun orang – orang kafir membenci “

    ( QS. Ash Shaff : 8 )

    Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang Tugas Akhir inikupersembahkan :

    Kedua Orang tua Tercinta, adik – adiku dan teman – temanku semua.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    5/82

    ABSTRAK

    Pemanfaatan komputer untuk membantu tugas manusia adalah mutlak diperlukan untukmencapai tingkat efektifitas dan efisisensi yang tinggi. Hal ini juga berlaku di segala bidang termasuk dalam dunia industri maupun rumah tangga, yaitu dalam pengendaliandan pengoperasian sistem penerangan dalam suatu gedung .

    Untuk effesiensi waktu dan tenaga, dalam pengelolaan sumber energi perludilakukan, salah satu diantarnya mengatur dan mengoperasikan penerangan pada suatugedung, rumah tangga, perhotelan, bahkan industri. Penerangan dilakukan hanya padasaat waktu-waktu yang diperlukan.

    Untuk mengatasi hal tersebut, akan dibuat suatu sistem kendali denganmenggunakan pengendali ON-OFF secara digital. sehingga pengendalian dan

    pengoperasian proses penerangan dapat dilakukan secara tersentral melalui sebuah

    perangkat komputer (PC).Sumber penerangan berupa lampu pijar , sedangkan sensor menggunakan LDR.Penerangan ini diterapkan pada simulasi sebuah gedung berlantai tiga dengan delapan

    buah ruang.Data masukan dari keyboard berupa data ruangan yang akan dinyalakan, computer akanmembaca data tersebut, dan mengeluarkan perintah untuk menyalakan lampu ruangansesuai permintaan, melalui perangkat antarmuka ( Card I/O PPI 8255). Perintah iniditeruskan ke rangkaian penggerak ( driver) untuk menyalakan lampu, dan lampuindikator yng berfungsi sebagai tanda lampu mana saja yang seharusnya menyala.

    Nyala lampu tiap ruangan dideteksi oleh sensor cahaya, informasi ini dikembalikan kekomputer untuk dibandingkan dengan data input. Apabila terjadi perbedaan, komputer

    akan memeriksa perbedaaan tersebut, yang mengindikasikan adanya gangguan dalamruangan, yaitu kemungkinan adanya lampu yang rusak. Kondisi lampu yang rusak akanditampilkan pada layar monitor, untuk memudahkan mengadakan perbaikan ataumengganti lampu yang rusak dengan yang baik.Dari hasil yang diperoleh dalam realisasi alat ini, diperoleh hasil yangbaik dengankesalahan kerja sistem kurang dari 1%.

    Kata Kunci : Pengaturan komputer

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    6/82

    ABSTRACT

    Technology computer in help a human work is a absolute for exhausted high toefficiency an effectiviness in industry or hause. In this case, control and operation

    system for power light in the industry or building too.

    For efficiency time on manage of the power energy have to is very important. Forexample to manage and controller the power energi in the building, hause, hotel andindustry. The power light in volve the use for a timein appropiate need.

    For help that case, system control ON – OFF to make. So the power light control canbe do it in the control by Personal Computer ( PC ). The power Light use is a lamp andcensor use LDR. The light power in building tree floor and eight room in skala model.

    The power light control :

    1. Lamp ON for the manual setting from keyboard PC2. Lamp ON in a few time change room to anather room in control3. Lamp ON all for a few time in control

    Date in the keyboard is a date room lamp to be ON. Computer make read the date and give a command ON ( the lamp ) to I/O Cqard PPI 8255. From the PPI 8255 thiscommand to driver in continue for lamp is ON. The light lamp in the room will bedetected by censor light, this information will be continue to computer. Input from thecomputer and output from the censor will be copare. If the input and output in this caseis different then computer will give information the lamp or censor is broke or good.Carefulness this system is under 1 %.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    7/82

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena hanya

    dengan rahmad dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Sholawat

    dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

    Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ SISTEM PENGATURAN LAMPU

    GEDUNG BERTINGKAT DENGAN BANTUAN KOMPUTER “ diajukan untuk

    memenuhi salah satu syarat kelulusan jenjang strata satu ( S1 ) Jurusan Elektro Fakultas

    Teknik di Universitas Jendral Ahmad Yani.

    Dalam penulis mengambil judul Tugas Akhir ini adalah untuk mengaplikasikan

    ilmu yang telah didapat selama perkuliahan dalam bentuk aplikasi alat.

    Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

    pihak yang memungkinkan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu pada

    kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. Soemarto, MSc selaku pembimbing dan Ketua Jurusan Teknik

    Elektro.

    2. Orang tua dan adik – adik yang telah memberikan dukungan baik materi

    maupun moril

    3. Bapak Endang atas saran dan masukannya.

    4. Pipih yang selalu memberikan dorongan baik materi maupun moril.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    8/82

    5. Rekan – rekan mahasiswa Teknik Tenaga Listrik Universitas Jendral Acmad

    Yani.

    6. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

    Akhir kata penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini memberikan manfaat

    bagi penulis khususnya dan lingkungan Unjani pada umumnya. Dan semoga Allah

    SWT selalu memberikan rahmad dan hidayahNya kepada kita semua. Amin

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Cimahi, Agustus 2006

    Penulis

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    9/82

    DAFTAR ISI

    HalamanABSTRAK …………………………………………………………………. iKATA PENGANTAR ……………………………………………………...iiDAFTAR ISI ………………………………………………………………..iiiDAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….ivDAFTAR TABEL …………………………………………………………..v

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang masalah ………………………………………….. I-11.2 Perumusan Masalah ……………………………………………… I-11.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………. I-2

    1.3.1 Umum ……………………………………………………… I-21.3.2 Khusus ………………………………………………………I-3

    1.4 Batasan Masalah …………………………………………………. I-31.5 Metode Penyelesaian Masalah …………………………………… I-31.6 Sistematika Pembahasan …………………………………………. I-5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sistem Kontrol …………………………………………………….II-12.1.1 Sistem Loop Tertutup ……………………………………….II-12.1.2 Sistem Kontrol Loop Terbuka ………………………………II-22.1.3 Perbandingan Antara Sistem Loop Tertutup dan

    Loop Terbuka ………………………………………………. II-32.1.4 Aksi Kontrol Dua Posisi “ ON – OFF “ ……………………. II-3

    2.2 Slot Komputer IBM PC …………………………………………... II-52.3 Programmable Peripheral Interface ( PPI ) ………………………. II-6

    2.3.1 Antar Muka Peripheral ……………………………………... II-72.3.2 Pin Antarmuka Mikrokomputer ……………………………. II-92.3.3. Logik Kontrol Internal …………………………………….. II-10

    2.4 Tranduser ………………………………………………………… II-122.5 MOC 3021 ……………………………………………………….. II-122.6 TRIAC ……………………………………………………………. II-132.7 LDR ………………………………………………………………. II-152.8 PASCAL …………………………………………………………. II-16

    BAB III PERANCANGAN SISTEM

    3.1 Tujuan Perancangan ……………………………………………… III-13.2 Tahapan Perancangan ……………………………………………. III-1

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    10/82

    3.2.1 Spesifikasi Sistem ………………………………………….. III-23.2.2 Blok Diagram Sistem ………………………………………. III-33.2.3 Cara Kerja Sistem ………………………………………….. III-43.2.4 Rangkaian Perantara Masukan Keluaran …………………... III-43.2.5 Rangkaian Driver ………………………………………....... III-7

    3.2.6 Rangkaian Sensor dan Pengkondisi Sinyal ………………… III-83.3 Perancangan Perangkat Lunak …………………………………… III-10

    BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

    4.1 Tujuan ……………………………………………………………. IV-14.2 Metoda Pengujian ………………………………………………... IV-1

    4.2.1 Pengukuran dan Pengujian Card PPI 8255 ………………… IV-24.2.2 Uji Coba Rangkaian Driver ………………………………... IV-6

    4.3 Pengujian sensor …………………………………………………. IV-74.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan …………………………… IV-8

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan ………………………………………………………. V-15.2 Saran ……………………………………………………………… V-1

    DAFTAR PUSTAKALAMPIRANBIODATA

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    11/82

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1. Sistem kontrol loop tertutup ...................................................... II 2Gambar 2.2. Sistem kontrol loop terbuka ....................................................... II 2Gambar 2.3. (a). Diagram blok kontroller “on-off” ...................................... II 4

    (b). Diagram blok kontroller “on-off” dengan celahdiferensial .......................................................................... II 4

    Gambar 2.4 Register Control Word ……………………………………….. II 11Gambar 2.5 IC Opto copler MOC 3021 …………………………………… II 14Gambar 2.6. Simbol Triac …………………………………………………. II 15Gambar 2.7. Karakteristik TRIAC ……………………………………….. II 15Gambar 2-8 Grafik hubungan hambatan terhadap intensitas cahaya. …….. II 16Gambar 3.1 Instalasi sistem berbasis PC ………………………………….. III 3

    Gambar 3.2. Rangkaian PPI 8255 ………………………………………….. III 6Gambar 3.3 Rangkaian Driver …………………………………………….. III 7Gambar 3.4 Rangkaian dasar sensor terdiri atas lampu penerangan

    dan LDR ……………………………………………………… III 9Gambar 3.5 Diagram Alir kerja sistem ………………………………….… III 11Gambar 4.1 Pengujian Port PPI …………………………………………… IV 4Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian driver …………………………………. IV 6

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    12/82

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Pengalamatan Port .............................................................................. II 8Tabel 3.1 Data register Kontrol Word ................................................................ III 5Tabel 4.1 Hasil Pengujian Port PPI .................................................................... IV 5Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian driver ...................................................... IV 7Tabel 4.3 Hasil Pengujian sistem keseluruhan ................................................... IV 7Tabel 4.4 Hasil Pengujian sistem keseluruhan ................................................... IV 8Tabel 4.5 Hasil Pengujian sistem keseluruhan ................................................... IV 9

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    13/82

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Seiring dengan kemajuan, perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin

    pesat. Khususnya dalam bidang teknologi kendali, pemanfaatan komputer untuk

    membantu tugas manusia adalah mutlak diperlukan untuk mencapai tingkat efektifitas

    dan efisisensi yang tinggi. Hal ini juga berlaku di segala bidang termasuk dalam dunia

    industri maupun rumah tangga, yaitu dalam pengendalian dan pengoperasian sistem

    penerangan dalam suatu gedung .

    Untuk effesiensi waktu dan tenaga, dalam pengelolaan sumber energi perlu

    dilakukan, salah satu diantarnya mengatur dan mengoperasikan penerangan pada suatu

    gedung, rumah tangga, perhotelan, bahkan industri. Penerangan dilakukan hanya pada

    saat waktu-waktu yang diperlukan.

    Untuk mengatasi hal tersebut, akan dibuat suatu sistem kendali dengan

    menggunakan pengendali ON-OFF secara digital. sehingga pengendalian dan

    pengoperasian proses penerangan dapat dilakukan secara tersentral melalui sebuah

    perangkat komputer (PC).

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan atas latar belakang masalah yang ada, maka dapat dikemukakan

    beberapa permasalahan pokok dalam proses prancangan dan realisasi dari sistem ini

    sebagai berikut :

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    14/82

    Teknologi yang digunakan untuk proses pengendalian penerangan

    Jenis pengendali apa yang akan digunakan

    Analisa apa yang dilakuakan untuk menentukan parameter pengendali

    ON-OFF

    Jenis sensor dan tranduser yang bagaimanakah yang dapat digunakan

    untuk mendeteksi terjadinya penerangan

    Bagaimana bentuk perancangan perangkat keras dan perangkat lunak

    untuk sistem secara keseluruhan

    1.3 Maksud dan Tujuan

    Maksus dan tujuan pembuatan tugas akhir ini memiliki dua aspek penting,

    yaitu umum dan khusus:

    1.3.1 Umum

    Untuk memenuhi persyaratan kelulusan pendidikan Program Sarjana ,

    Jurusan Teknik Elektro, Universitas Jendral Ahmad Yani Bandung

    Melatih diri untuk dapat merencanakan, mengembangkan dan mengaplikasikan

    seluruh teori-teori keilmuan yang mendukung suatu sistem secara keseluruhan

    yang diperoleh untuk diaplikasikan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    15/82

    1.3.2 Khusus

    Merancang dan merealisasikan suatu prototipe pengendalian dalam

    mengoperasikan sistem penerangan pada suatu gedung berlantai tiga dengan delapan

    ruangan menggunakan komputer IBM sebagai alat pengendalinya.

    1.4 Batasan Masalah

    Karena luasnya ruang lingkup dalam bidang elektro, khususnya dalam sistem

    kendali, maka perlu pada kesempatan kali ini penulis membatasi ruang lingkup dan

    bahasannya.• Alat yang dibuat berupa prototipe gedung berlantai tiga dengan jumlah ruang

    yang dikendalikan delapan ruang

    • Teknik pengendalian menggunakan pengendali ON-OFF

    • Media pengendali yang digunakan , komputer IBM

    • Sedangkan sistem operasi (OS – operating system ) yang digunakan pada tugas

    akhir ini adalah DOS dan atau windows xx. sedangkan bahasa pemrograman

    yang digunakan untuk pengendali penerangan, penulis menggunakan bahasa

    pemrograman Turbo Pascal versi 7.

    1.5 Metode Penyelesaian Masalah

    Untuk merealisasikan alat tersebut, maka metodologi yang akan dilakukan

    pada pembuatan laporan Tugas Akhir ini adalah :

    1. Studi literatur

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    16/82

    Mempelajari teori-teori dasar yang berkaitan dengan ruang lingkup

    pelaksanaan Tugas Akhir ini, sehingga diperoleh pengetahuan dasar untuk pengolahan

    data dan pemecahan masalah. Studi literatur ini juga dilakukan untuk menentukan

    komponen-komponen yang akan digunakan.

    1. Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras

    Melakukan perancangan dan pembuatan perangkat keras dengan terlebih

    dahulu mengadakan studi lapangan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang

    terjadi setelah studi literatur dilakukan.

    2. Perancangan Pengendali dan Perangkat Lunak

    Merancang pengendali yang tepat untuk sistem serta merancang algoritma

    dan flowchart kerja sistem yang sesuai dengan deskripsi kerja yang diinginkan. Serta

    mengimplementasikan algoritma dan flowchart dalam bahasa pemograman.

    3. Realisasi sistem.

    Realisasi alat dengan cara penggabungan antara perangkat keras dengan

    perangkat lunak.

    4. Pengujian dan Analisa

    Pengujian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara perangkat keras

    dengan perangkat lunak yang digunakan. Dengan cara menganalisa reaksi alat apakah

    alat bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    17/82

    1.6 Sistematika Pembahasan

    Pembahasan laporan Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bagian dengan

    sistematika tertentu, dengan harapan pembaca akan lebih mudah memahami isi

    laporan ini. Sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dalam pembuatan Tugas

    Akhir, tujuan yang ingin dicapai, rumusan masalah, batasan masalah,

    metodologi penyelesaian masalah, dan sistematika pembahasan setiap bab.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung yang digunakan dalam

    penyelesaian masalah dalam Tugas Akhir ini. Pembahasan meliputi : Sistem

    kendali, PPI 8255, dan teori lain yang menunjang.

    BAB III PERANCANGAN SISTEM

    Bab ini membahas tentang tahap-tahap perancangan dan realisasi alat yang

    meliputi perancangan dan realisasi dari pengendali berikut perangkat lunak

    (software) yang digunakan pada sistem penerangan gedung

    BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

    Bab ini membahas tentang pengukuran alat yang telah direalisaikan dan

    menganalisa hasil pengujian melalui software pengendali yang digunakan.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    18/82

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari

    hasil pembuatan Tugas Akhir serta saran-saran untuk pengembangan lebih

    lanjut dari alat yang direalisasikan.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    19/82

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2. 1. Sistem Kontrol

    Sistem Kontrol telah memegang peranan yang sangat penting dalam

    perkembangan ilmu dan teknologi. Kemajuan dalam teori dan praktek kontrol otomatis

    memberikan kemudahan dalam mendapatkan performansi dari sistem dinamik,

    mempertinggi kualitas dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi laju produksi,

    meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang harus dilakukan

    manusia, dan sebagainya.

    2.1.1. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    Sistem kontrol loop tertutup ( closed loop control system ) adalah sistem kontrol

    yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Jadi,

    sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol berumpan balik. Sinyal galat (error)

    penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik

    (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal keluaran dan turunannya),

    diumpankan ke kontroller untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran

    sistem mendekati harga yang diinginkan. Dengan kata lain, istilah “loop tertutup”

    berarti

    menggunakan aksi umpan balik untuk memperkecil kesalahan sistem. Gambar 2-1

    menunjukkan hubungan masukan-keluaran dari sistem kontrol loop tertutup.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    20/82

    Kontroller Plant atau Proses

    Elemen ukur

    masukan keluaran

    Gambar 2.1. Sistem kontrol loop tertutu p

    2.1.2 . Sistem Kontrol Loop Terbuka

    Sistem kontrol loop terbuka ( open loop control system ) adalah sistem kontrol

    yang keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengontrolan. Jadi, pada sistem kontrol

    loop terbuka, keluaran tidak diumpan-balikkan untuk dibandingkan dengan masukan.

    Sehingga, untuk setiap masukan acuan, terdapat suatu operasi yang tetap. Jadi,

    ketelitian bergantung pada kalibrasi (sistem kontrol loop terbuka harus dikalibrasi

    dengan hati-hati dan harus menjaga kalibrasi tersebut agar dapat dimanfaatkan dengan

    baik). Dengan adanya gangguan, sistem kontrol loop terbuka tidak dapat bekerja

    seperti yang diinginkan. Kontrol loop terbuka dapat digunakan dalam praktek hanya

    jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan jika tidak terdapat gangguan

    internal maupun eksternal. Jelaslah bahwa sistem semacam ini bukan sistem kontrol

    berumpan balik. Gambar 2-2 menunjukkan hubungan masukan dan keluaran untuk

    sistem kontrol loop terbuka.

    Kontroller Plant atau Prosesmasukan keluaran

    Gambar 2.2. Sistem kontrol loop terbuk a

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    21/82

    2.1.3. Perbandingan Antara Sistem Kontrol Loop Tertutup Dan Loop Terbuka

    Suatu kelebihan dari sistem kontrol loop tertutup adalah penggunaan umpan

    balik yang membuat respon sistem relatif kurang peka terhadap gangguan eksternal dan

    perubahan internal pada parameter sistem. Sedangkan sistem kontrol loop terbuka pada

    dasarnya tidak tahan terhadap gangguan luar, untuk mendapatkan keluaran yang

    diinginkan dilakukan kalibrasi. Dari segi kestabilan, sistem kontrol loop terbuka lebih

    mudah dibuat karena kestabilan bukan merupakan persoalan utama. Kestabilan

    merupakan persoalan utama pada sistem kontrol loop tertutup karena cenderung terjadi

    kesalahan akibat koreksi berlebih yang dapat menimbulkan osilasi pada amplitudokonstan ataupun berubah.

    Untuk sistem dengan masukan yang telah diketahui sebelumnya dan tidak ada

    gangguan, maka disarankan untuk menggunakan kontrol loop terbuka. Sistem kontrol

    loop tertutup mempunyai kelebihan hanya jika terdapat gangguan yang tidak dapat

    diramal pada komponen sistem

    Kombinasi yang sesuai antara loop terbuka dan tertutup biasanya lebih murah

    dan akan memberikan kinerja sistem keseluruhan yang diinginkan.

    2.1.4. Aksi Kontrol Dua Posisi “ON – OFF”

    Dalam sistem kontrol dua posisi, elemen penggerak hanya mempunyai dua

    posisi tetap, yaitu “ on” atau “ off ”. Kontrol dua posisi atau on-off relatif sederhana dan

    murah, oleh karenanya banyak digunakan dalam sistem kontrol di industri maupun di

    rumah-rumah.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    22/82

    Misalnya sinyal keluaran kontroller adalah m(t) dan sinyal kesalahan penggerak

    adalah e(t). Pada kontrol dua posisi, sinyal m(t) akan tetap pada harga maksimum atau

    minimumnya, bergantung pada tanda sinyal kesalahan penggerak, positif atau negatif,

    sedemikian rupa sehingga :

    M(t) = M 1 untuk e(t) > 0

    = M 2 untuk e(t) < 0

    dimana M 1 dan M 2 adalah konstanta. Harga minimum, M 2, biasanya nol atau – M 1.

    Kontroller dua posisi biasanya berupa perangkat listrik, salah satu contoh yang

    digunakan secara luas adalah katup dengan penggerak solenoid listrik.

    M2

    M1+

    -

    e m

    M2

    M1+

    -

    e m

    celah diferensial

    Gambar 2.3. (a). Diagram blok kontroller “on-off”(b). Diagram blok kontroller “on-off” dengan celah diferensial

    Gambar 2-3 (a) dan (b) menunjukkan diagram blok kontroller dua posisi.

    Daerah harga sinyal kesalahan penggerak antara posisi on dan off disebut celah

    diferensial ( differential gap ).

    Suatu celah diferensial ditunjukkan pada gambar 2-3 (b). Celah diferensial ini

    menyebabkan keluaran kontroller m(t) tetap pada harga sekarang sampai sinyal

    kesalahan penggerak bergeser sedikit dari harga nol. Celah diferensial mencegah

    operasi mekanisme “ on-off ” yang terlalu sering.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    23/82

    Amplitudo osilasi keluaran dapat diperkecil dengan memperkecil celah

    diferensial. Akan tetapi hal ini akan menyebabkan kenaikan angka “ switching on-off ”

    per menit sehingga akan memperpendek umur ketahanan komponen. Besar celah

    diferensial harus ditentukan berdasarkan pertimbangan seperti ketelitian yang

    diperlukan dan umur komponen.

    2. 2. Slot Komputer IBM PC

    Cara kerja komputer IBM PC baik pada jenis XT dengan mikroprossesor 8088

    atau jenis AT dengan mikroprossesor 80286, 80386, 80484, dan Pentium®

    pada

    umumnya sama. Perbedaannya hanya terletak pada kecepatan pengaksesan data dan

    besarnya kemampuan untuk menyimpan data.

    Mikroprossesor 8088 mempunyai jalur (bus) eksternal sebesar 8-bit tetapi

    arsitekturnya mempunyai jalur data 16-bit sehingga mikroprossesor ini merupakan

    prossesor 16-bit. Mikroprossesor ini mempunyai 20 saluran alamat A 0 sampai A 19 dan

    bekerja pada sistem detak ( clock ) dengan frekuensi 4,77 MHz (periode detak = 210 ns).

    Prossesor 8088 menggunakan jalur kontrol untuk membedakan alamat memori dan

    alamat I/O. Bila yang dituju adalah alamat memori, maka yang aktif adalah jalur read

    memory atau write memory ( MEMW atau MEMR ), sedangkan bila yang dituju adalah

    alamat I/O maka jalur yang katif adalah jalur kontrol input read atau input write ( IOR

    atau IOW ).

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    24/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    25/82

    2.3.1 Antarmuka Peripheral

    Data transfer ke dan dari perangkat I/O luar melalui 3 buah port, masing-

    masing port terdiri dari 8 bit yaitu port A(PA 0-PA 7), B(PB 0-PB 7), C(PC 0-PC 7).

    Ada tiga mode utama yang dapat diprogramkan ke ke PPI, yaitu :

    1. Mode 0

    Dalam mode ini 24 jalur I/O dibagi 2 kelompok, kelompok A dan

    kelompok B. Kelompok A terdiri dari 8 jalur port A dan 4 jalur C bagian atas.

    Kelompok B terdiri 8 port B dan 4 jalur port C bagian bawah. Masing-masing

    dapat diprogram sebagai jalur masukan atau keluaran.2. Mode 1

    Dalam mode ini PPI menggunakan dua buah port, yaitu port A dan port

    B. Untuk operasi satu arah masukan atau keluaran, masing-masing port

    mentransfer data bersamaan dengan adanya strobe atau sinyal handshaking.

    Port A dan Port B menggunakan semua bit dari port C. untuk jalur-jalur port

    A, port B, dan port C ini akan enable atau berhubungan dengan data bus

    mikrokomputer jika logic 0 diberikan ke chip select ( CS ) PPI sesuai dengan

    kondisi yang diinginkan keterangan pada tabel1-1.

    Logik pada CS akan menjadikan data bus pada PPI menuju impedansi

    yang tinggi atau dengan kata lain data bus PPI tidak berhubungan dengan data

    bus mikrokomputer. Pada saat PPI enable ( CS = 0), maka operasi baca dari

    I/O port ke data bus ( RD ) atau operasi tulis dari data bus ke port I/O ( WR )

    bisa dilaksanakan . Operasi Read dan Write ini akan ini aktif oleh logik 0.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    26/82

    Untuk masukan dari port ke data bus harus memenuhi ketentuan dimana

    RD = 0 dan WR = 1 atau sebaliknya yaitu untuk untuk masukan dari data bus

    ke port dengan ketentuan RD = 1 dan WR = 0, seperti diperlihatkan dalam

    Tabel berikut :

    Tabel 2.1 Pengalamatan Port

    A1 A0 WR RD keterangan

    0 0 0 1 data bus ke port A

    0 1 0 1 data bus ke port B

    1 0 0 1 data bus ke port C

    1 1 0 1 data bus ke port CW

    A1 A0 WR RD keterangan

    0 0 1 0 port A ke data bus

    0 1 1 0 port B ke data bus

    1 0 1 0 port C ke data bus

    1 1 1 0 ilegal

    Tabel diatas menunjukan bahwa pin A1 dan A0 menentukan alamat

    tujuan dari komunikasi data antara mikrokomputer dan PPI 8255.

    3. Mode 2

    Dalam mode ini hanya port A yang bisa digunakan untuk jalur dua arah

    masukan atau keluaran dengan data yang berbeda pada operasi tulis dan

    operasi baca.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    27/82

    2.3.2 Pin Antarmuka Mikrokomputer

    Ada 6 jalur kontrol pada bagian ini yang akan dihubungkan ke

    mikrokomputer selain 8 bit data. Selama eksekusi dari IN dan OUT dari instruksi

    masukan/keluaran mikro komputer, maka terjadi komunikasi antara PPI dengan mikro

    komputer lewat data bus yang dihubungkan ke jalur data B0 – B1. Semua data yang

    lewat diantara mikro komputer dengan PPI 8255 diterima atau dikirimkan oleh

    bidirectiona l 8 bit buffer. Pin reset biasanya dihubungkan ke jalur reset, logik 1 pada

    pin ini akan menghapus semua register internal PPI, termasuk control word dan

    menyajikan semua I/O ke mode masukan.

    2.3.3 Logik Kontrol Internal

    Untuk mengoperasikan PPI maka pertama-tama harus memasukkan kontrol

    data kemudian memilih mode yang akan dipilih. Kontrol data atau control word ini

    dimasukkan dari data bus ke kontrol register, yaitu dengan alamat A0 =1 dan A1 = 1.

    Kemudian logik kontrol internal akan mengatur terminal data dan kontrol informasi

    pada data bus internal. Mode kontrol data ditransfer ke dua buah kontrol port, yang

    akan mendesain kontrol kelompok A dan kelompok B. Kontrol kelompok A

    mengontrol mode (transfer data dari dan ke) port A dan 4 bit bawah dari port C.

    Kontrol data yang dituliskan dari kontrol register akan menentukan

    karakteristik pengoperasian PPI. Jika D7 diset ke logik 0, maka kontrol data akan

    digunakan oleh PPI untuk menentukan bit port C diset atau direset, jika D7 diset ke

    logik 1, maka kontrol data akan digunakan oleh logik kontrol internal untuk

    menentukan mode pengoperasian dari masing-masing port.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    28/82

    Registe Control word

    MSB LSB

    Gambar 2.4 Register Control Word

    D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

    Port C (PC 3-PC 0)1 = Masukan0= Keluaran

    Port B (PB 7-PB 0)1= Masukan0= Keluaran

    Modus Seleksi

    0 = Modus 01 = Modus 1

    Port C (PC 7-PC 4)1 = Masukan0 = Keluaran

    Port B(PA 7-PA 0)1 = Masukan0 = Keluaran

    Modus Seleksi00 = Modus 001 = Modus 11X = Modus 2

    Modus Set Flag1 = Aktif

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    29/82

    2. 4 Transduser

    Dalam pengertian yang luas transduser adalah perangkat yang menerima energi,

    mengolah energi dari suatu sistem dan mengirimkan kembali energi tersebut dalam

    bentuk energi yang lain. Transduser akan merasakan keberadaan, besar perubahan atau

    frekuensi dari sinyal yang diukur dan memberikan keluaran misalnya dalam bentu-

    bentuk besaran listrik yang cocok untuk diterima dan diproses oleh rangkaian atau

    perangkat berikutnya. Kata “sensor” lebih bersifat terbatas. Itu menunjukkan bagian

    transduser yang merespon kuantitas yang akan diukur.

    2. 5 MOC 3021

    IC MOC 3021 adalah komponen yang mengandung dioda emiting infra merah

    (LED) GaAs dan saklar silikon bilateral yang diaktifkan oleh cahaya, yang

    berfungsi seperti triac, hanya tigernya dilakukan dengan menggunakan cahaya.

    Komponen ini sering disebut sebagai antarmuka antara pengendali elektronika

    untuk mengendalikan komponen (beben) resistif ataupun induktif. LED GaAs

    memiliki tegangan jatuh 1.3 volt, arus maksimum yang dapat dilewatkan sebesar 50

    mA. Gambar berikut menunjukkan rangkaian pengganti IC MOC 3021 dengan Ri

    sebagai pembagi tegangan untuk mengaktifkan LED.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    30/82

    Vcc

    Ri

    1

    2

    Dari Komputer LED MOC 3021

    Gambar 2.5 IC Opto copler MOC 3021

    Jika input kaki 2 dikemudikan oleh IC TTL maka dibutuhkan Ri sebagai resistor

    pull-up. Resistor ini dipilih untuk menggeser arus ke LED minimum 10 mA. Arus

    20 mA adalah arus yang aman, karena dapat menjamin ketahanan IC MOC 3021

    tersebut. Angggap tegangan jatuh adalah 2 volt, saat arus 20mA, maka rumus

    ubtuk mendapatkan nilai Ri adalah

    Ri = (Vcc-2)/0.02 (ohm)

    2.6 Triac

    Triac adalah saklar semikonduktor AC yang ditriger agar konduksi ketika sinyal

    diberikan pada kaki gatenya. Triac dapat aktif baik untuk sinyal negatif maupun sinyal

    positif, sehingga triac dapat dianggap sebagai dua buah SCR dalam rangkaian anti

    parallel.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    31/82

    MT2

    Gate MT1

    Gambar 2.6. Simbol Triac

    Karakteristik yang prinsip ( tegangan dan arus antara dua terminal utama) pada gambar

    menunjukkan bahwa triac ditriger untuk konduksi dua kuadran atau pada tegangan gate positif maupun negatif.

    I Kuadran I

    Idrm Ig2 Ig1

    Vdrm

    V

    Kuadran III

    Gambar 2.7. Karakteristik TRIAC

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    32/82

    Gambar 2.7 menunjukkan karakteristik tegangan vs arus dan MT1 sebagai titik

    referensi. Kuadran I adalah daerah dimana MT2 positif terhadap MT1 . Kuadran

    III adalah keadaan sebliknya. Vrdm adalah tegangan brek-over yaitu tegangan

    maksimum yang dapat diblok oleh triac. Hal ini dapat membuat triac tetap konduksi,

    namunkeadaan ini sedapat mungkin dihindarkan karena dapat membuat triac rusak.

    Arus holding Ih, adalah arus minimum yang dibutuhkan untuk menjaga triac tetap

    konduksi. Idrm adalah arus bocor saat terjadi Vdrm dari MT2 ke MT1.

    2.7 L D RSistem pengendali ini menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor) untuk

    mendeteksi intensitas cahaya dengan permukaan yang menghadap kearah datangnya

    cahaya. Hubungan antara intensitas cahaya dengan hambatan di perlihatkan pada

    gambar 2-6. apabila intensitas cahaya yang mengenai permukaan LDR semakin

    besar,maka hambatannya semakin kecil begitu juga apabila intensitas cahaya LDR

    semakin kecilmaka hambatannya semakin besar. Dengan memakai rangkaian pembagi

    tegangan (Divider Voltage) didapat hubungan yang cukup linier antara perubahan

    intensitas cahaya dengan tegangan output tranduser.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    33/82

    IC (lux)

    240

    70

    1 2 3 R (KΩ)

    Gambar 2-8 Grafik hubungan hambatan terhadap intensitas cahaya.

    2.8 Pascal

    Bahasa pascal merupakan jenis bahasa terstruktur yang dikembangkan oleh

    seorang ilmuwan dibidang komputer dari negeri swiss, yang bernama Niklaus Wirth.

    Nama pascal sendiri diambil untuk mengenang seorang matematik prancis, Clarie

    Pascal (1623-1662). Bahasa ini diciptakan pada tahun 1968, sebagai pengembangan

    dari versi bahasa AGOL, yaitu AGOL 60. pada tahun 70-an muncul kompiler pascal

    yang pertama; tetapi 1971 baru dipublikasikan. Dari situlah bermunculan beberapa

    versi pascal. Pada tahun 1979 muncul pascal standar, dipublikasikan dengan judul

    Pascal User Manual & Report, yang ditulis oleh Niklaus Wirth & Kathloen Jansen.

    Sampai kini ada banyak versi pascal diantaranya Turbo Pascal, dikembangkan

    oleh Borland International, dengan sedikit perbedaan dari pascal standar. Misalnya

    pengolahan string. Turbo Pascal merupakan pengembangan fasilitas-fasilitas yang tidak

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    34/82

    ada pada pascal standar; antara lain dalam hal pengaksesan file secara acak, fasilitas

    penyambung ke program yang terstruktur, kemampuan grafis khusus untuk komputer

    IBM dan masih banyak lagi fasilitas yang lainnya.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    35/82

    BAB III

    PERANCANGAN SISTEM

    Definisi perancangan menurut ABET ( Accreditation Board for Engineering

    and Technology ) adalah proses melengkapi ( devising ) suatu sistem, merupakan proses

    pembuatan keputusan dimana ilmu-ilmu dasar, matematika, dan ilmu-ilmu teknik

    rekayasa digunakan untuk mengubah sumber-sumber secara optimal agar dicapai tujuan

    yang telah ditetapkan.Perancangan merupakan tahap awal dalam realisasi Tugas Akhir ini. Tahap

    perancangan dan realisasi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu : tujuan perancangan,

    tahapan perancangan, dan realisasi perancangan.

    3.1 Tujuan Perancangan

    Tujuan perancangan adalah untuk mendapatkan alat yang sesuai dengan

    spesifikasi yang diinginkan, dengan memperhatikan komponen-komponen yang akan

    digunakan, kesediaan waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Sehingga

    realisasi dari alat ini sesuai dengan yang diharapkan.

    3.2 Tahapan Perancangan

    Proses perancangan ini melalui beberapa tahap berikut : menentukan

    spesifikasi alat, menentukan blok diagram sistem secara keseluruhan, pemilihan

    komponen, perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    36/82

    3.2.1 Spesifikasi Sistem

    Catu Daya : + 5 V DC dan ± 15 V DC (catu daya ini diambil dari power supply).

    Catu Daya 220 Volt AC

    Prototype lantai bangunan , tiga lantai

    Plant berupa lampu penerangan 200 V AC

    Penggerak ( driver) , relay 5 volt DC

    Tranduser cahaya, LDR

    Menggunakan komputer sebagai pengendali. Dengan spesifikasi IBM

    PC.

    Masukan melalui keyboard komputer.

    Tampilan ruangan yang menyala, tampil pada layar monitor dan lampu

    indikator

    Tampilan pada layar monitor, kondisi lampu yang rusak.

    Software

    Operating System : Dos dan atau Windows xx.

    Bahasa Pemrograman : Turbo Pascal versi 7.0

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    37/82

    3.2.2 Blok Diagram Sistem

    Masukan Keluaran+-

    T

    T

    PENGENDALI DRIVER

    TRANDUSERPENGONDISISINYAL

    KOMPUTER PC

    LampuCARDPPI

    8255

    POWER SUPPLY

    8

    8 8

    8

    8

    Gambar 3.1 Instalasi sistem berbasis PC

    Fungsi dari masing masing blok adalah sebagai berikut:

    Power supply: berfungsi sebagai pencatu daya dan tegangan input

    sistem kendali.

    Pengendali : berfungsi sebagai pengendali untuk menyalakan lampu

    sesuai set point dengan mengunakan perangkat lunak (software) .

    Tranduser : berfungsi untuk mendeteksi cahaya penerangan dalam ruangan ke

    dalam bentuk tegangan

    Card PPI 8255 : sebagai interface antara alat dengan perangkat komputer.

    Komputer : sebagai pengendali plan ( lampu).

    3.2.3. Cara Kerja Sistem

    Data masukan dari keyboard berupa data ruangan yang akan dinyalakan,

    computer akan membaca data tersebut, dan mengeluarkan perintah untuk menyalakan

    lampu ruangan sesuai permintaan, melalui perangkat antarmuka ( Card I/O PPI 8255).

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    38/82

    Perintah ini diteruskan ke rangkaian penggerak ( driver) untuk menyalakan lampu, dan

    lampu indikator yng berfungsi sebagai tanda lampu mana saja yang seharusnya

    menyala. Nyala lampu tiap ruangan dideteksi oleh sensor cahaya, informasi ini

    dikembalikan ke komputer untuk dibandingkan dengan data input. Apabila terjadi

    perbedaan, komputer akan memeriksa perbedaaan tersebut, yang mengindikasikan

    adanya gangguan dalam ruangan, yaitu kemungkinan adanya lampu yang rusak.

    Kondisi lampu yang rusak akan ditampilkan pada layar monitor, untuk memudahkan

    mengadakan perbaikan atau mengganti lampu yang rusak dengan yang baik.

    3.2.4 Rangkaian Perantara Masukan Keluaran

    Rangkaian ini digunakan sebagai perantara plant dan komputer IBM PC.

    Perantara masukan keluaran yang digunakan adalah IC PPI 8255 yang merupakan

    serpih perantara yang dapat diprogram. Cara pemrogramannya yaitu dengan

    menginisialisasi terlebih dahulu apakah PPI 8255 tersebut akan digunakan pada mode

    0, mode 1, atau mode 2 dan fungsi dari masing-masing port-nya apakah sebagai

    masukan atau keluaran dengan cara mengisi register kontrol word untuk menetapkan

    perintah kontrolnya.

    Mode operasi yang digunakan oleh penulis adalah mode 0, yang merupakan

    operasi masukan keluaran biasa tanpa ada prosedur jabat tangan ( hand-shake ). Adapun

    fungsi-fungsi port yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

    • Port A sebagai keluaran dihubungkan rangkaian driver untuk menyalakan

    lampu pijar tiap ruangan ( ruang 1 sampai ruang 8)

    • Port B sebagai masukan dihubungkan dengan rangkaian sensor

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    39/82

    • Port C sebagai keluaran dihubungkan dengan rangkaian display indicator nyala

    lampu tiap ruangan, berupa delapan buah led

    Ke rangkaian driver

    Dari rangkaian sensor

    Ke lampu indikator

    Sehingga untuk pengisian register kontrolnya adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Data register Kontrol Word

    D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0

    1 0 0 0 0 0 1 0

    Dengan demikian control word yang diisikan adalah 82 H.

    Sedangkan untuk mencari alamat yang kosong dari komputer IBM PC dapat

    menggunakan sebuah komparator yang rangkaiannya dalamnya berisi gerbang-

    gerbang logika. Komparator yang digunakan oelh penulis adalah IC TTL 74LS688

    yang mempunyai satu keluaran. Komparator ini berfungsi untuk membandingkan

    masukan-masukan rangkaian logikanya dan menghasilkan satu keluaran dengan dua

    keadaan (logik 0 atau logik 1).

    PPI8255

    Port A

    Port B

    Port C

    Ke PC

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    40/82

    Rancangan dari kartu perantara dapat dilihat pada gambar 3-1. Pemilihan

    alamat diatur oleh Dip Switch 8 yang terpasang. Jika alamat yang diinginkan dimulai

    dari 300 H, maka switch diatur agar A 8 dan A 9 dalam kondisi “ high ” sementara A 2

    sampai A 7 dalam kondisi “ low”.

    Gambar 3.2. Rangkaian PPI 8255

    3.2.5 Rangkaian Driver

    Rangkaian driver berfungsi sebagai penggerak, yang intinya seperti sebuah saklar

    untuk menghidupkan dan mematikan lampu 220 volt AC. Rangkaian ini terdiri dari IC

    MOC 3021, Triac IT 410 dan komponen lain seperti transistor dan kapasitor. Gambar

    berikut menunjukkan rangkaian dricer menggunakan triac dengan IC MOC sebagai

    pentiger. R1 adalah pembatas arus yang masuk LED dari IC MOC, besarnya resistor ini

    ditentukan dengan rumus :

    R1 = ( Vcc-Vd) / Id ( sudah dibahas pada bab II )

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    41/82

    = ( 5-2) / 0.02 = 150 ohm

    Catatan: Vcc diambil 5 volt DC

    Vd = tegangan jatuh LED dari IC MOC

    = 2 volt

    Id = arus aman yang melewati LED

    = 20 mA

    Beban

    R1 R2 R3

    C Triac Rs 220 VAC

    Cs

    dari port A MOC

    Gambar 3.3 Rangkaian Driver

    Ketika output dari komputer memberikan logik 0, maka input rangkaian driver akan

    berlogik 1, sehingga tidak adbeda tegangan pada LED, wlaupun ada akibat R1, namun

    polaritas tegangan akan berlawanan arh, sehiungga LED akan mati ( tidak

    mengeluarkan cahaya). Akibatnya tidak ada arus untuk mentigertriac, sehingga Triac

    berfungsi sebagai saklarterbuka ( OFF). SEBaliknta jika output dari komputer

    membrikan sinyal dengan logik 1, input rangkaian driver akan berlogik 0, sehingga

    LED akan menyala ( mengeluarkan cahaya), Sinar LED ini akan mengenai Opto pada

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    42/82

    IC MOC, dan menyebabkan triac mengalami pentrigeran. Triac aktif dan berfungsi

    seperti saklar tertutup ( ON).

    R2 berfungsi ebagai pembatas arus yang jatuh pada triac . Rangkaian seri Rs dan Cs

    berfungsi untuk mengatasi arus transien yang timbul agar triac tidak konduksi saat

    tidak ada arus gate.

    R2 = Vpk / Imax dimana Imax=1.2 A

    =220/1.2 = 180 ohm

    3.2.6 Rangkaian Sensor dan Pengkondisi SinyalBagian pemancar menggunakan lampu 220 V AC ( bebn lampu penerangan) sedangkan

    bagian penerima menggunakan LDR (Light Dependent Resistor). Pemancar dirakit

    disesuaikan dengan kondisi letak lampu penerangan.

    Vcc

    C

    Ra

    B Output ke Port B

    220V AC

    LDR

    Lampu

    Gambar 3.4 Rangkaian dasar sensor terdiri atas lampu penerangan danLDR

    Perhatikan gambar 3.4 diatas prinsif kerja rangkaian dasar sensor pada saat ada cahaya

    output akan berlogik nol dan pada saat gelap output akan berlogik satu.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    43/82

    Pada saat LDR terkena cahaya , tahanan LDR menjadi sangat rendah jika dibandingkan

    dengan tahanan R A . Oleh karena arus yang mengalir ke ground adalah sama, maka

    besarnya tegangan pada LDR adalah kecil (mendekati ground) dibandingkan tegangan

    pada R A (mendekati Vcc).

    Pada saat LDR tidak terkena cahaya , tahanan LDR menjadi besar jika dibandingkan

    dengan tahanan R A .karena arus yang mengalir ke ground adalah sama, maka besarnya

    tegangan pada LDR adalah lebih besar (mendekati Vcc) dibandingkan tegangan pada

    R A (mendekati ground).

    3.3 Perancangan Perangkat Lunak

    Software yang digunakan untuk mengolah data lampu penerangan ini

    menggunakan bahasa pemograman Turbo Pascal yang dapat bekerja pada sistem

    operasi windows xx keatas. Dalam proses perancangan perangkat lunak sistem dapat

    dilihat pada diagram alir sistem untuk memudahkan perancangan.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    44/82

    Gambar 3.5 Diagram Alir kerja sistem

    mulai

    Baca informasiruangan yang ingindinyalakkan

    Kirim data lewat I/Ountuk menyalakanlampu sesuai yang

    Kirim data lewat I/Ountuk menyalakanlampu indikator

    Baca informasiruangan yangmenyala

    Bandingkan ruangan yangmenyala dengan yang diminta

    Sama ?

    Periksa gangguanyang terjadi

    Tampilkangangguan padalayar monitor

    Selesai?

    selesai

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    45/82

    BAB IV

    PENGUJIAN DAN ANALISA

    Pada bab ini berisi tentang pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan

    data-data dari alat atau sistem yang dibuat, sehingga didapatkan spesifikasinya. Data-

    data dibandingkan dengan spesifikasi awal dan dijadikan dasar untuk analisa dan dapat

    menentukan kesalahan jika terjadi kesalahan atau kerusakan.

    4.1 Tujuan

    Pengukuran dan analisa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

    alat yang telah dirancang dan direalisasikan sebelumnya telah sesuai dengan yang

    diharapkan. Dengan begitu untuk mendapatkan nilai keberhasilan dari alat atau sistem

    yang dibuat.

    4.2 Metoda Pengujian

    Parameter-parameter yang termasuk dalam pengukuran dan analisa adalah

    sebagai berikut :

    Pengujian dan analisa Card PPI dengan software .

    Pengujian dan analisa rangkaian driver baik manual maupun dengan

    software .

    Pengujian dan analisa sistem secara keseluruhan dengan software .

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    46/82

    4.2.1 Pengukuran dan Pengujian Card PPI 8255

    Pengukuran Card PPI 8255 dilakukan untuk memberikan data pada control

    word, untuk pengukuran tersebut semua port dari PPI 8255 diset sebagai output, maka

    data yang diberikan pada control word adalah 80H.

    Sedangkan software yang digunakan adalah bahasa pemrograman Pascal.

    Listing programnya seperti program berikut , maka terdapat beberapa prosedur test,

    diantaranya Test High yaitu logik 1 dan Test Low atau logik 0.

    Program TEST_PORT;

    uses crt, dos;

    var

    tombol1: char ;

    begin

    clrscr;

    writeln('Test Port PPI);

    port[$303]:=$80;

    repeat

    clrscr;

    writeln('Test Port PPI');

    writeln('on');

    port[$300]:=$FF;

    port[$301]:=$FF;

    port[$302]:=$FF;

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    47/82

    tombol1:=readkey;

    clrscr;

    writeln('Test Port PPI');

    writeln('off');

    port[$300]:=0;

    port[$301]:=0;

    port[$302]:=0;

    tombol:=readkey;

    until tombol='e';

    end.

    Program LSB_MSB;

    user crt, dos;

    label ulang;

    begin

    port [$303] :=$80;

    ulang : port [$300] :=$01; {kirim data 1H ke PA}

    delay (100); {waktu tunda 0.1 detik}

    port [$300] :=$02;

    delay (100);

    port [$300] :=$04; delay (100);

    port [$300] :=$08; delay (100);

    port [$300] :=$10; delay (100);

    port [$300] :=$20; delay (100);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    48/82

    port [$300] :=$40; delay (100);

    port [$300] :=$80; delay (100);

    delay (500);

    goto ulang;

    end.

    Gambar 4.1Pengujian Port PPI

    Tabel 4.1 Hasil Pengujian Port PPI

    PORT LOGIK 0 (mV) LOGIK 1 (V)

    PA0 0 4.49

    PA1 0 4.49

    PA2 0 4.49

    PA3 0 4.49

    PA4 0 4.49

    PA5 0 4.49

    PA6 0 4.49

    PA7 0 4.49

    PB0 0 4.49

    PB1 0 4.49

    PB2 0 4.49

    PB3 0 4.49

    PB4 0 4.49

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    49/82

    PB5 0 4.49

    PB6 0 4.49

    PB7 0 4.49

    PC0 0 4.49

    PC1 0 4.49

    PC2 0 4.49

    PC3 0 4.49

    PC4 0 4.49

    PC5 0 4.49

    PC6 0 4.49

    PC7 0 4.49

    Dari hasil pengukuran port PPI dengan menggunakan bahasa pemog raman

    Turbo Pascal, di dapat hasil pengukuran melelalui tampilan pada multimeter :

    Untuk logic 0 , rata-rata pengukurannya adalah 0 volt dan hasil tersebut sudah

    sangat sesuai dengan syarat logic 0 yaitu berkisar antara 0 – 0.8 volt.

    Untuk logic 1, rata-rata pengukuran adalah 4,49 volt dan nilai tersebut sudah

    sesuai . karena syarat logic 1 bila memiliki nilai antara 1.8 – 5 volt.

    4.3. Uji Coba Rangkaian Driver

    Uji coba rangkaian ini dilakukan dengan cara memberikan input rangkaian

    dengan 5 volt( logik 1) atau 0 volt ( logik 0), didapat data sebagai berikut:

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    50/82

    R b

    R e

    2 2 0 V A C

    V c c

    r e l a y

    Vin1. .Vin8 R 1 . . R 8

    Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian driver

    Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian driver

    Input Rangkaian yang diberi

    logik 1

    Output

    Nyala Lampu yang terjadi

    % Kesalahan

    R1,R2,R3 R1,R2,R3 0,00

    R4,R5,R6 R4,R5,R6 0,00

    R7,R8 R7,R8 0,00

    R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2,R3,R4,R5 0,00

    R4,R5,R6,R7,R8 R4,R5,R6,R7,R8 0,00

    Catatan : Lampu semua dalam kondisi baik

    Dari data di atas maka, sistem dapat bekerja dengan baik,

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    51/82

    4.3 Pengujian Sensor

    Tabel 4.3 Hasil Pengujian rangkaian sensor

    Input Mati

    (volt)

    Nyala

    (volt)

    R1 4.4 0.8

    R2 4.4 0.8

    R3 4.5 0.8

    R4 4.5 0.7

    R5 4.5 0.7

    R6 4.6 0.7

    R7 4.5 0.7

    R8 4.5 0.8

    Catatan : Lampu semua dalam

    kondisi baik

    4.4 Pengujian sistem keseluruhan

    Pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan untuk mengetahui sejauh

    mana sistem yang dibuat dapat bekerja dengan baik. Pengujian ini mencakup seluruh

    sistem mulai dari hardware, software dan mekanik. Hasil tes keseluruhan merupakan

    tolak ukur untuk mengambil kesimpulan apakah sistem bekerja dengan baik atau tidak,

    dan sejauh mana sistem dapat memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.

    Program untuk uji sistem keseluruhan tercantum pada lampiran

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    52/82

    Tabel 4.4 Hasil Pengujian sistem keseluruhan

    SetPoint

    Nyala Lampu yang diinginkan

    Output

    Nyala Lampu yang terjadi

    % Kesalahan

    R1,R2,R3 R1,R2,R3 0,00

    R4,R5,R6 R4,R5,R6 0,00

    R7,R8 R7,R8 0,00

    R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2,R3,R4,R5 0,00

    R4,R5,R6,R7,R8 R4,R5,R6,R7,R8 0,00

    Catatan : Lampu semua dalam kondisi baik

    Tabel 4.5 Hasil Pengujian sistem keseluruhan

    SetPoint

    Nyala Lampu yang diinginkan

    Output

    Nyala Lampu yang terjadi

    Tampilan

    Layer monitor

    R1,R2,R3 R1,R2,R3 R1,R2 Rusak

    R4,R5,R6 R4,R5,R6 Tidak ada gangguan

    R7,R8 R7,R8 R8 Rusak

    R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2,R3,R4,R5 R1,R2 Rusak

    R4,R5,R6,R7,R8 R4,R5,R6,R7,R8 R8 Rusak

    Catatan : R1,R2 dan R8 tidak dipasang (rusak)

    Dari data di atas maka, sistem dapat bekerja dengan baik,

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    53/82

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari uraian-uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

    sebagai berikut :

    Mengendalikan proses penerangan gedung dengan menggunakan pengendali

    ON-OFF terlebukti lebih effesien, mudah dioperasikan dan mudah dalam

    perawatannya.

    Menggunakan media pengendali dengan PC, lebih fleksibel, terutama dalam

    mengatur dan memilih kondisi dan lokasi ruangan yang akan dioperasikanSensor cahaya menggunakan LDR, lebih mudah dalam mengoperasikan dan

    rangkaian relatif lebih sederhana, sehingga cocok untuk digunakan pada sistem

    dengan pengendalian secara ON-OFF

    Menggunakan sistem kendali dengan pengendalian oN-OFF berbasis komputer

    sangat mudah direalisasikan dengan Turbo Pascal, karena dilihat dari prosedur ,

    sintaks dan kelengkapan intruksi yang dibutuhkan sudah cukup tersedia

    5.2 Saran

    Untuk meningkatkan kerja alat ini, maka ada beberapa hal yang dapat

    dikemukakan sebagai bahan pertimbangan diantaranya :

    Agar Output yang dihasilkan dapat lebih sempurna, terutama dari segi

    performance sistem ( kestabilan, kepresisian dan dinamis) Alat ini dapat

    dikembangkan lagi dengan menggunakan teknik pengendalian yang lain, seperti

    pengendali PID, Fuzzy Logic Controller , dan sebagainya

    Kinerja Alat ini dapat dikembangkan dengan menambah fasilitas informasi yang

    dapat ditampilkan, misalnya temperatur ruangan, kelembaban, dan sebagainya

    Pengembangan selnjutnya dapat dilengkapi dengan perangkat lunak yang

    mendukung visualisasi, seperti program Dephi, misalnya. Sehingga gambaran

    sistem dapat lebih hidup, sesuai kebutuhan.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    54/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    55/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    56/82

    3. Cek LSB dan MSB Kabel KonektorPPI 8255

    program lsb_msb;

    uses crt,dos;

    label ulang;

    begin

    port[$303]:=$80;

    ulang: port[$300]:=$01;

    delay(1000);

    port[$300]:=$02;

    delay(1000);

    port[$300]:=$04;

    delay(1000);

    port[$300]:=$08;

    delay(1000);

    port[$300]:=$10;

    delay(1000);

    port[$300]:=$20;

    delay(1000);

    port[$300]:=$40;

    delay(1000);

    port[$300]:=$80;

    delay(1000);

    delay(500);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    57/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    58/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    59/82

    ulang: port[$301]:=$01;

    delay(1000);

    port[$301]:=$02;

    delay(1000);

    port[$301]:=$04;

    delay(1000);

    port[$301]:=$08;

    delay(1000);

    port[$301]:=$10;

    delay(1000);

    port[$301]:=$20;

    delay(1000);

    port[$301]:=$40;

    delay(1000);

    port[$301]:=$80;

    delay(1000);

    port[$301]:=$40;

    delay(1000);

    port[$301]:=$20;

    delay(1000);

    port[$301]:=$10;

    delay(1000);

    port[$301]:=$08;

    delay(1000);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    60/82

    port[$301]:=$04;

    delay(1000);

    port[$301]:=$02;

    delay(1000);

    port[$301]:=$01;

    delay(1000);

    delay(500);

    repeat

    untilkeypres

    sed;

    end.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    61/82

    3. Cek LSB dan MSB Kabel KonektorPPI 8255

    program lsb_msb;

    uses crt,dos;

    label ulang;

    begin

    port[$303]:=$80;

    ulang: port[$300]:=$01;

    delay(1000);

    port[$300]:=$02;

    delay(1000);

    port[$300]:=$04;

    delay(1000);

    port[$300]:=$08;

    delay(1000);

    port[$300]:=$10;

    delay(1000);

    port[$300]:=$20;

    delay(1000);

    port[$300]:=$40;

    delay(1000);

    port[$300]:=$80;

    delay(1000);

    delay(500);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    62/82

    goto ulang;

    end.

    program lsb_msb;

    uses crt,dos;

    label ulang;

    begin

    port[$303]:=$80;

    ulang: port[$301]:=$01;

    delay(1000);

    port[$301]:=$02;

    delay(1000);

    port[$301]:=$04;

    delay(1000);

    port[$301]:=$08;

    delay(1000);

    port[$301]:=$10;

    delay(1000);

    port[$301]:=$20;

    delay(1000);

    port[$301]:=$40;

    delay(1000);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    63/82

    port[$301]:=$80;

    delay(1000);

    port[$301]:=$40;

    delay(1000);

    port[$301]:=$20;

    delay(1000);

    port[$301]:=$10;

    delay(1000);

    port[$301]:=$08;

    delay(1000);

    port[$301]:=$04;

    delay(1000);

    port[$301]:=$02;

    delay(1000);

    port[$301]:=$01;

    delay(1000);

    delay(500);

    repeat

    untilkeypres

    sed;

    end.

    begin

    port[$303]:=$80;

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    64/82

    ulang: port[$301]:=$01;

    delay(1000);

    port[$301]:=$02;

    delay(1000);

    port[$301]:=$04;

    delay(1000);

    port[$301]:=$08;

    delay(1000);

    port[$301]:=$10;

    delay(1000);

    port[$301]:=$20;

    delay(1000);

    port[$301]:=$40;

    delay(1000);

    port[$301]:=$80;

    delay(1000);

    port[$301]:=$40;

    delay(1000);

    port[$301]:=$20;

    delay(1000);

    port[$301]:=$10;

    delay(1000);

    port[$301]:=$08;

    delay(1000);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    65/82

    port[$301]:=$04;

    delay(1000);

    port[$301]:=$02;

    delay(1000);

    port[$301]:=$01;

    delay(1000);

    delay(500);

    repeat

    untilkeypres

    sed;

    end.

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    66/82

    program operasi_lampu;

    uses crt,dos;

    var

    lampu,x,data,data1,data2,pilih,milih : integer;

    r11,r12,r21,r22,r23,r31,r32,r33,balik : string;

    data3,data4,data5,data6,data7,data8,data9:integer;

    tekan:char;

    label

    awal,lanjut,lagi,keluar,inform,selesai,balik1,lagi2,balik2,proses;

    begin

    clrscr;

    textmode(1);textcolor(green);

    gotoxy(2,3);write('================================');

    gotoxy(2,19);write('================================');

    gotoxy(2,4);write('='); gotoxy(33,4);write('=');

    gotoxy(2,5);write('='); gotoxy(33,5);write('=');

    gotoxy(2,6);write('='); gotoxy(33,6);write('=');

    gotoxy(2,7);write('='); gotoxy(33,7);write('=');

    gotoxy(2,8);write('='); gotoxy(33,8);write('=');

    gotoxy(2,9);write('='); gotoxy(33,9);write('=');

    gotoxy(2,10);write('='); gotoxy(33,10);write('=');

    gotoxy(2,11);write('='); gotoxy(33,11);write('=');

    gotoxy(2,12);write('='); gotoxy(33,12);write('=');

    gotoxy(2,13);write('='); gotoxy(33,13);write('=');

    gotoxy(2,14);write('='); gotoxy(33,14);write('=');

    gotoxy(2,15);write('='); gotoxy(33,15);write('=');

    gotoxy(2,16);write('='); gotoxy(33,16);write('=');

    gotoxy(2,17);write('='); gotoxy(33,17);write('=');

    gotoxy(2,18);write('='); gotoxy(33,18);write('=');

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    67/82

    textcolor(14);

    gotoxy(11,6);write('S');delay(200);

    gotoxy(12,6);write('E');delay(200);

    gotoxy(13,6);write('L');delay(200);

    gotoxy(14,6);write('A');delay(200);

    gotoxy(15,6);write('M');delay(200);

    gotoxy(16,6);write('A');delay(200);

    gotoxy(17,6);write('T');delay(200);

    gotoxy(19,6);write('D');delay(200);

    gotoxy(20,6);write('A');delay(200);

    gotoxy(21,6);write('T');delay(200);

    gotoxy(22,6);write('A');delay(200);

    gotoxy(23,6);write('N');delay(200);

    gotoxy(24,6);write('G');delay(200);

    gotoxy(13,8);write('D');delay(200);

    gotoxy(14,8);write('I');delay(200);

    gotoxy(16,8);write('P');delay(200);

    gotoxy(17,8);write('R');delay(200);

    gotoxy(18,8);write('O');delay(200);

    gotoxy(19,8);write('G');delay(200);

    gotoxy(20,8);write('R');delay(200);

    gotoxy(21,8);write('A');delay(200);

    gotoxy(22,8);write('M');delay(200);

    gotoxy(9,10);write('P');delay(200);

    gotoxy(10,10);write('E');delay(200);

    gotoxy(11,10);write('N');delay(200);

    gotoxy(12,10);write('E');delay(200);

    gotoxy(13,10);write('R');delay(200);

    gotoxy(14,10);write('A');delay(200);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    68/82

    gotoxy(15,10);write('N');delay(200);

    gotoxy(16,10);write('G');delay(200);

    gotoxy(17,10);write('A');delay(200);

    gotoxy(18,10);write('N');delay(200);

    gotoxy(20,10);write('G');delay(200);

    gotoxy(21,10);write('E');delay(200);

    gotoxy(22,10);write('D');delay(200);

    gotoxy(23,10);write('U');delay(200);

    gotoxy(24,10);write('N');delay(200);

    gotoxy(25,10);write('G');delay(200);

    textcolor(12);

    gotoxy(13,14);write('D');delay(200);

    gotoxy(14,14);write('E');delay(200);

    gotoxy(15,14);write('S');delay(200);

    gotoxy(16,14);write('I');delay(200);

    gotoxy(17,14);write('G');delay(200);

    gotoxy(18,14);write('N');delay(200);

    gotoxy(21,14);write('B');delay(200);

    gotoxy(22,14);write('Y');delay(200);

    gotoxy(10,16);write('D');delay(200);

    gotoxy(11,16);write('A');delay(200);

    gotoxy(12,16);write('N');delay(200);

    gotoxy(13,16);write('Y');delay(200);

    gotoxy(15,16);write('K');delay(200);

    gotoxy(16,16);write('U');delay(200);

    gotoxy(17,16);write('N');delay(200);

    gotoxy(18,16);write('D');delay(200);

    gotoxy(19,16);write('A');delay(200);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    69/82

    gotoxy(20,16);write('R');delay(200);

    gotoxy(21,16);write('Y');delay(200);

    gotoxy(22,16);write('O');delay(200);

    gotoxy(23,16);write('K');delay(200);

    gotoxy(24,16);write('O');delay(200);

    textcolor(blue+blink);textbackground(7);

    gotoxy(7,22);write('Tekan sembarang tombol');

    tekan :=Readkey;

    textmode(c80);textcolor(7);

    lagi:

    clrscr;

    textmode(0);

    textcolor(3);

    gotoxy(7,3);writeln('#'); gotoxy(29,3);writeln('#');

    gotoxy(7,4);writeln('#'); gotoxy(29,4);writeln('#');

    gotoxy(7,5);writeln('#'); gotoxy(29,5);writeln('#');

    gotoxy(7,6);writeln('#'); gotoxy(29,6);writeln('#');

    gotoxy(7,7);writeln('#'); gotoxy(29,7);writeln('#');

    gotoxy(7,8);writeln('#'); gotoxy(29,8);writeln('#');

    gotoxy(7,9);writeln('#'); gotoxy(29,9);writeln('#');

    gotoxy(7,10);writeln('#'); gotoxy(29,10);writeln('#');

    gotoxy(7,11);writeln('#'); gotoxy(29,11);writeln('#');

    gotoxy(7,12);writeln('#'); gotoxy(29,12);writeln('#');

    gotoxy(7,13);writeln('#'); gotoxy(29,13);writeln('#');

    gotoxy(7,14);writeln('#'); gotoxy(29,14);writeln('#');

    gotoxy(7,15);writeln('#'); gotoxy(29,15);writeln('#');

    gotoxy(7,16);writeln('#'); gotoxy(29,16);writeln('#');

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    70/82

    gotoxy(7,17);writeln('#'); gotoxy(29,17);writeln('#');

    gotoxy(8,3);writeln('#####################');

    gotoxy(8,17);writeln('#####################');

    textcolor(magenta);

    gotoxy(12,6);writeln('P I L I H A N');

    textcolor(2);

    gotoxy(12,10);writeln('1. INFORMASI');

    gotoxy(12,12);writeln('2. PROSES');

    gotoxy(12,14);writeln('3. KELUAR');

    textcolor(7+blink); textbackground(12);

    gotoxy(8,21);writeln('SILAHKAN PILIH 1 - 3 ');

    gotoxy(27,22);readln(Pilih);

    textbackground(0);

    textmode(c80);textcolor(7);

    clrscr;

    case pilih of

    1: begin

    goto inform;

    end;

    2: begin

    goto proses;

    end;

    3: begin

    goto keluar;

    end

    else

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    71/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    72/82

    gotoxy(27,4);writeln(' I N F O R M A S I ');

    textcolor(3);

    gotoxy(25,7);writeln('1. Cara Penggunaan Alat');

    gotoxy(25,9);writeln('2. Cek kerusakan lampu/sensor');

    gotoxy(25,11);writeln('3. Kembali ke Menu Utama');

    textcolor(4+blink); textbackground(2);

    gotoxy(28,18);writeln('P I L I H 1 - 3:');

    gotoxy(47,18);readln(milih);

    textmode(c80);textcolor(7);

    case milih of

    1: begin

    balik1:

    clrscr;

    textmode(4); textcolor(9);

    gotoxy(17,2);write(' C A R A P E N G G U N A A N A L A T ');

    gotoxy(1,3);write('

    =====================================================================

    ');

    textcolor(7);

    gotoxy(4,6);write('1. Pastikan card PPI 8255 telah terpasang pada

    slot komputer, hubungkan ');

    gotoxy(4,7);write(' kabel konektor( kabel pelangi ) pada alat

    dengan card PPi tersebut');

    gotoxy(4,8);write('2. Pastikan kabel-kabel sensor, kabel data,

    kabel jala -jala 220 Volt,');

    gotoxy(4,9);write(' telah terpasang');

    gotoxy(4,10);write('3. Nyalakan komputer dan masuk ke format

    DOS');

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    73/82

    gotoxy(4,11);write('4. Nyalakan saklar power pada alat');

    gotoxy(4,12);write('5. Buka File"lampu"pada Program Turbo

    Pascal');

    gotoxy(4,13);write('6. Eksekusi Program dan ikuti menu Pilihan

    yang tersedia');

    gotoxy(4,14);write('7. Anda dapat memilih ruangan yang akan diberi

    penerangan dan yang akan');

    gotoxy(4,15);write(' dimatikan. Komputer akan mengolah data,

    menampilkan ruangan yang ingin ');

    gotoxy(4,16);write(' dinyalakan dengan melihat tampilan nyala

    LED pada bagian depan alat');

    gotoxy(4,17);write('8. Komputer akan memberitahukan ruangan yang

    bermasalah, misalnya ');

    gotoxy(4,18);write(' Lampu rusak atau sensor yang rusak ');

    textcolor(0+blink); textbackground(14);

    gotoxy(6,23);writeln(' Kembali ke menu utama [Y/T] :');

    gotoxy(38,23);readln(balik);

    if (balik='Y') or (balik ='y')then

    goto lagi

    else goto balik1;

    end;

    2: begin

    balik2:

    clrscr;

    textmode(4);

    gotoxy(4,7);write(' Kerusakan yang terjadi dapat disebabkan oleh

    lampu atau');

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    74/82

    gotoxy(4,8);write(' Sensornya.');

    gotoxy(4,9);write(' Jika lampunya yang rusak, setelah sambungan

    kabel diyakinkan terhubung,');

    gotoxy(4,10);write(' periksa kondisi lampunya, jika putus, tinggal

    diganti');

    gotoxy(4,11);write(' Jika kondisi lampu baik dan menyala,

    kemungkinan yang lain kerusakan terjadi ');

    gotoxy(4,12);write(' pada sensornya');

    gotoxy(4,13);write(' Setelah diyakinkan sambungan kabel pada sensor

    baik, dapat dicoba dengan') ;

    gotoxy(4,14);write(' menggunakan program tes input( program

    terlampir pada buku');

    gotoxy(4,15);write(' Nyalakan lampu secara bergantian, amati data

    yang tertera pada layar monitor');

    gotoxy(4,16);write(' Data yang benar, saat ruang1 ( R1) saja yang

    menyala, data=1');

    gotoxy(4,17);write(' R2,data=2, R3, data=4');

    gotoxy(4,18);write(' R4, data=8, R5 data=16, R6, data=32, R7,

    data=64 dan jika R8, data =128 ');

    gotoxy(4,19);write(' Jika ada salah satu atau lebih data yang salah

    , sudah dipastikan');

    gotoxy(4,20); write(' sensornya rusak');

    gotoxy(4,21);write(' Selanjutnya anda tinggal mengganti sensor yang

    rusak tersebut ');

    textcolor(6);

    gotoxy(26,4);write('PROSES PENERANGAN RUANGAN');

    textcolor(4+blink); textbackground(3);

    gotoxy(4,24);writeln('Kembali ke menu utama [Y/T] :');

    gotoxy(34,24);readln(balik);

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    75/82

    if (balik='Y') or (balik='y')then

    goto lagi

    else goto balik2;

    end;

    3: begin

    goto lagi;

    end;

    else

    begin

    gotoxy(20,18);write('Pilihan anda salah');

    goto lagi2;

    end;end;

    end;

    proses:

    awal:

    port[$303]:=$82;

    x:=0;

    writeln('isikan ruangan-ruangan yang ingin dinyalakan');

    repeat

    writeln('ruangan 1.1, nyala ? Y/T ?');

    readln(r11);

    until (r11='y')or(r11='Y')or(r11='t')or(r11='T');

    repeat

    writeln('ruangan 1.2, nyala ? Y/T ?');

    readln(r12);

    until (r12='y')or(r12='Y')or(r12='t')or(r12='T');

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    76/82

    repeat

    writeln('ruangan 2.1, nyala ? Y/T ?');

    readln(r21);

    until (r21='y')or(r21='Y')or(r21='t')or(r21='T');

    repeat

    writeln('ruangan 2.2, nyala ? Y/T ?');

    readln(r22);

    until (r22='y')or(r22='Y')or(r22='t')or(r22='T');

    repeat

    writeln('ruangan 2.3, nyala ? Y/T ?');

    readln(r23);

    until (r23='y')or(r23='Y')or(r23='t')or(r23='T');

    repeat

    writeln('ruangan 3.1, nyala ? Y/T ?');

    readln(r31);

    until (r31='y')or(r31='Y')or(r31='t')or(r31='T');

    repeat

    writeln('ruangan 3.2, nyala ? Y/T ?');

    readln(r32);

    until (r32='y')or(r32='Y')or(r32='t')or(r32='T');

    repeat

    writeln('ruangan 3.3, nyala ? Y/T ?');

    readln(r33);

    until (r33='y')or(r33='Y')or(r33='t')or(r33='T');

    clrscr;

    if (r11='y')or(r11='Y') then begin

    x:=x+1;

    writeln('ruangan1, lantai satu menyala');

    end;

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    77/82

    if (r12='y')or(r12='Y') then begin

    x:=x+2;

    writeln('ruangan2, lantai satu menyala');

    end;

    if (r21='y')or(r21='Y') then begin

    x:=x+4;

    writeln('ruangan1, lantai dua menyala');

    end;

    if (r22='y')or(r22='Y') then begin

    x:=x+8;

    writeln('ruangan2, lantai dua menyala');

    end;

    if (r23='y')or(r23='Y') then begin

    x:=x+16;

    writeln('ruangan3, lantai dua menyala');

    end;

    if (r31='y')or(r31='Y') then begin

    x:=x+32;

    writeln('ruangan1, lantai tiga menyala');

    end;

    if (r32='y')or(r32='Y') then begin

    x:=x+64;

    writeln('ruangan2, lantai tiga menyala');

    end;

    if (r33='y')or(r33='Y') then begin

    x:=x+128;

    writeln('ruangan3, lantai tiga menyala');

    end;

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    78/82

    port[$300]:=x;

    port[$302]:=x;

    data:=port[301];

    {lampu:=x;

    writeln('sensor = ?');readln(data);}

    if data=x then writeln('semua lampu dalam keadaan baik');

    if data x then begin

    clrscr;

    textcolor(blue+blink);textbackground(7);

    gotoxy(12,3); writeln ('Beberapa lampu dalam keadaan rusak');

    gotoxy(12,5);write('Tekan sembarang tombol');

    tekan :=Readkey;

    textmode(c80);textcolor(7);

    clrscr;

    data1:=abs(x-data);

    data2:=data1 div 128;

    if data20 then

    begin

    writeln('lampu 3 lantai 3 rusak');

    data1:=data1-128;

    end;

    {if data2=0 then begin}

    data3:=data1 div 64;

    if data30 then

    begin

    writeln(' lampu 2 lantai 3 rusak');

    data1:=data1-64;

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    79/82

    end;

    { if data3=0 then

    begin}

    data4:=data1 div 32;

    if data40 then

    begin

    writeln(' lampu 1 lantai 3 rusak');

    data1:=data1-32;

    end;

    {if data4=0 then

    begin}

    data5:=data1 div 16;

    if data50 then

    begin

    writeln(' lampu 3 lantai 2 rusak');

    data1:=data1-16;

    end;

    {if data5=0 then

    begin }

    data6:=data1 div 8;

    if data60 then

    begin

    writeln(' lampu 2 lantai 2 rusak');

    data1:=data1-8;

    end;

    {if data6=0 then

    begin}

    data7:=data1 div 4;

    if data70 then

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    80/82

    begin

    writeln(' lampu 1 lantai 2 rusak');

    data1:=data1-4;

    end;

    {if data7=0 then

    begin}

    data8:=data1 div 2;

    data9:= data1 mod 2;

    if data80 then

    begin

    writeln(' lampu 2 lantai 1 rusak');

    data1:=data1-2;

    if data1=1 then

    begin

    writeln(' lampu 1 lantai 1 rusak');

    goto lanjut;

    end;

    end;

    if data9 =1 then

    writeln(' lampu 1 lantai 1 rusak');

    end;

    lanjut:

    gotoxy(7,18);write('ULANGI PROSES ? [Y/T] :');

    gotoxy(30,18);readln(balik);

    textmode(c80);

    if (balik='Y') or (balik='y')then goto awal;

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    81/82

  • 8/18/2019 2212990725 Dany Kundaryoko

    82/82