221profil tr jateng
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
1/98
SISTEM INFORMASI DAN DOKUMENTASI PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
BUKU PROFIL PENATAAN RUANG
PROPINSI JAWA TENGAH2003
D E P A R T E M E N P E R M U K I M A N D A N P R A S A R A N A W I L A Y A HD I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N A T A A N R U A N GD I R E K T O R A T P E N A T A A N R U A N G W I L A Y A H T E N G A H
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
2/98
KA
Buku Profil Penataan Ruang Prop
sistem informasi dan dokument
monitoring dan evaluasi penataan
melengkapi Direktorat Jenderal P
Ruang Wilayah Tengah dengan da
program dan melaksanakan kegiat
daerah, baik di tingkat propinsi mau
Dalam buku profil penataan ruang
ruang dan pelaksanaan penataan r
ditarik kesimpulan mengenai perma
dan program tata ruang seperti ap
ini juga dilampirkan data masuk
penyusunan Rencana Tata Ruang
tahun data, yaitu 1995, 2000 dan 2dengan format MapInfo.
Penggunaan software MapInfo d
sekarang ini software GIS yang p
luar lingkungan Departemen Kim
sangat mudah untuk ditransfer ke b
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
3/98
D
KATA PENGANTAR....................
DAFTAR ISI...............................
DAFTAR TABEL.........................
DAFTAR PETA ...........................
DAFTAR LAMPIRAN...................
BAB I Gambaran Umum Wilay
1.1 Kondisi Geografis.....................
1.1.1 Morfologi Tanah.............
1.1.2 Geohidrologi ..................
1.1.3 Penggunaan Lahan ........
1.2 Sosial dan Kependudukan.........
1.2.1 Kependudukan...............
1.2.2 Sosial ............................
1.3 Sumberdaya Buatan.................
1.3.1 Jaringan Jalan, Rel KA da
1.3.2 Fasilitas Umum..............
1.3.3 Fasilitas Sosial Ekonomi...
1 4 Perekonomian
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
4/98
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
5/98
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
6/98
D
1. Peta Administrasi Propinsi Jawa
2. Peta Propinsi Jawa Tengah.......
3.
Peta Hidrogeologi Propinsi Jawa
4.
Peta Penggunaan Lahan Propins
5.
Peta Kepadatan Penduduk Propi
6.
Peta Sebaran Desa Tertinggal Pr
7.
Peta Kawasan Budidaya dan Kaw
8.
Peta Kawasan Andalan dan Kaw
9.
Peta Potensi dan Masalah Penge
10. Peta Program Tata Ruang Propin
11.
Peta Bintek dan Bantek Propinsi
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
7/98
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
8/98
1
BAB IGAMBARAN UMUM WILAYAH
etak Propinsi Jawa Tengah 50 40‘ dan 80 30‘ Lintang Selatan dan antara
1110 30’ Bujur Timur. Letak dan kedudukan Propinsi Jawa Tengah adalah
sebelah barat berbatasan dengan propinsi Jawa Barat, sebelah timur
berbatasan dengan propinsi Jawa Timur, sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Indonesia, dan sebelah utara dengan Laut Jawa. Luas Propinsi Jawa
Tengah 3,25 juta Ha termasuk pulau yang terpisah yakni Pulau Karimun Jawa. Luas
propinsi ini sekitar 25,04% dari luas pulau Jawa.
Dalam hal administrasi pemerintahan, Propinsi Jawa Tengah terbagi dalam 29
Kabupaten dan 6 kota. Administrasi pemerintahan kabupaten dan kota ini terdiri
dari 544 kecaamatan, dan 8.490 desa/kelurahan. Adminsitratif kabupaten/kota di
Propinsi Jawa Tengah lebih jelas dapat dilihat di peta di halaman berikut. Adapun
kabupaten/kota di Propinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten
Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonoboso,
Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo,
Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten
Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kabupaten
Temanggung, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan,
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Magelang, Kota
Surakarta, Kota Salatiga, Kota Semarang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.
1.1 KONDISI GEOGRAFIS
Kondisi fisik Propinsi Jawa Tengah sebagai berikut :
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
9/98
!
<
<
<
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
10/98
3
1.1.1 MORFOLOGI T ANAH
Fis iograf i
Kondisi fisiografi Propinsi Jawa Tengah terbagi kedalam tujuh klasifikasi fisiografi,
yaitu :1. Perbukitan Rembang
2. Zone Randublatung
3. Pegunungan Kendeng
4. Pegunungan Selatan Jawa Tengah bagian timur
5. Pegunungan Serayu Utara
6. Pegunungan Serayu Selatan
7. Pegunungan Progo Barat
Gunung Merap i
Gunung merapi yang memanjang di wilayah Jawa Tengah rata-rata mempunyai
tingkat/derajat berbahaya cukup tinggi sehingga memerlukan pengawasan yang
terus menerus. Adapun derajat bahaya yang paling besar adalah gunung merapi di
Boyolali dengan derajat berbahaya pada derajat 78 dengan ketinggian 2.911 m dari
permukaan laut, menyusul Gunung Sindoro di Temanggung dengan derajat bahaya
tingkat 71 dengan ketinggian gunung 3.150,5 m dari permukaan laut. Beberapa
Gunung Api Menurut Derajat Berbahaya dan Tahun Letusan Terakhir di Jawa
Tengah Tahun 1997 adalah sebagai berikut. Sebaran gunung yang ada di Propinsi
Jawa Tengah bisa terlihat pada peta berikut ini.
Tabel 1.1 Gunung Api di Jawa Tengah Beberapa Gunung Api Menurut Derajat Berbahaya dan Tahun
Letusan Terakhir di Jawa Tengah Tahun 1997
Gunung Api Tipe LokasiTinggi dari
Permukaan Laut
DerajatBahaya
TahunLetusan
Terakhir
Masa
Istirahat
01. Slamet A. Pemalang 3,432.0 63 1990 7
02. Sindoro A. Temanggung - Wonosobo 3,150.5 71 1906 91
03. Dieng A. Banjarnegara 2,222.0 62 1979 18
04. Sumbing A. Jawa Tengah 3,371.0 0 1730 267
05. Merapi A. Boyolali 2,911.0 78 1994 3
Sumber: Statistik Indonesia 1998, BPSKeterangan : Tipe A : Gunung api aktif pernah meletus dalam 400 tahun terakhir ini sehingga memerlukan pengawasan yang terus menerus
Jenis Tanah
Menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor tahun 1969, jenis tanah wilayah Jawa
Tengah terdiri dari organosol, alluvial, planosol, litosol, regosol, andosol, grumosol,
mediteran, latosol, dan podsolik. Melihat tabel di bawah jenis tanah Propinsi Jawa
Tengah didominasi oleh tanah latosol, aluvial, dan gromosol. Dengan demikian
hamparan tanah di Propinsi Jawa Tengah termasuk tanah yang mempunyai tingkat
kesuburan yang relatif subur.
1.1.2 GEOHIDROLOGI
Ket ingg ian
Ketinggian tanah di Propinsi Jawa Tengah bervariasi. Untuk mengetahui ketinggian
di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel ketinggian tanah Propinsi Jawa Tengah sebagian besar berada
pada ketinggian 100 – 500 mdpl. Adapun kabupaten/kota yang keseluruhan
wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut
adalah Kabupaten Sragen, Sukoharjo, Demak, Grobogan, Kota Semarang, Kota
tegal, Kota Pekalongan, Klaten, dan Rembang.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
11/98
!
<
<
<
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
12/98
5
Kemi r i ngan Tanah
Kemiringan tanah di Propinsi Jawa Tengah terkait dengan fungsi penggunaan lahan.
Rata-rata kemiringan tanah 0 – 15 % yang mudah untuk digunakan sebagai
kawasan terbangun.
Tabel 1.2 Kemiringan Tanah Propinsi Jawa Tengah
NoKemiringan
LahanLuas (Ha) %
1 0 - 2 1.237.894 38.00
2 2 - 15 1.004.480 30.84
3 15 - 40 622.938 19.12
4 > 40 392.198 12.04
Jumlah 3.257.510 100.00
Sumber : Neraca Sumber Daya Alam Jawa Tengah
Sunga i
Sungai yang melalui wilayah Jawa Tengah adalah Kali Pemali, Sungai Bengawan
Solo, Kali Serayu, dan Kali Lusi. Sedangkan untuk lokasi pos duga air yang berfungsi
untuk mengetahui debet air yakni K. Pemali - Rengas Pendawa, K. Pemali - Brebes,
S. Bengawan Solo - Jurug, K. Serayu - Banyumas, K. Serayu - Rawalo, dan K. Lusi -
Tawang Harjo. Sungai dengan luas daerah terbesar adalah Sungai Bengawan Solo,
dan Kali Serayu khsususnya pada Pos Duga Air K. Serayu - Rawalo yang sering
mengalami bencana banjir.
Hid rogeo log i
Melihat karakteristik baik kondisi geologi ditinjau dari ketinggian, kemiringan tanah,
dan air permukaan maka hidrogeologi di Propinsi Jawa Tengah diklasifikasikan
kedalam tujuh geohidrologi.
1. Akuifer kecil setempat;
2. Akuifer produktivitas sedang;
3. Akuifer dengan produktif dengan penyebaran luas;
4. Akuifer produktivitas tinggi dengan penyebaran luas;
5. Daerah air tanah langka;
6. Daerah penggaraman;
7. Danau payau.
Untuk mengetahui klasifikasi ketujuh hidrogeologi yang ada di Propinsi Jawa
Tengah dapat dilihat pada peta berikut.
Tabel 1.3 Luas Daerah Pengaliran dan Rata-rata Harian Aliran Sungai di Propinsi Jawa Tengah Tahun 1996
Induk Sungai Lokasi Pos Duga Air
Luas Daerah
Pengaliran(km2)
Rata-rata
Besarnya
Aliran
Rata
Aliran
Tinggi
Aliran
Volume Air
(106 m3)
K. Pemali K. Pemali - Rengas Pendawa1,111.00 38.15 34.3 1,078 1,198
K. Pemali - Brebes1,250.00 38.60 30.8 964 1,205
S. Bengawan Solo S. Bengawan Solo - Jurug3,206.70 72.30 22.5 709 2,274
K. Serayu K. Serayu - Banyumas2,631.30 207.50 78.9 2,485 6,538
K. Serayu - Rawalo3,096.00 370.30 119.6 3,769 11,668
K. Lusi K. Lusi - Tawang Harjo1,642.00 44.00 26.8 838 1,375
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
13/98
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
14/98
7
1.1.3 PENGGUNAAN L AHAN
Luas penggunaan lahan sawah dan bukan sawah di Propinsi Jawa Tengah untuk
tiap kabupaten dan kota dapat dilihat pada tabel berikiut. Untuk luas lahan sawah
kira-kira sebesar 0,31 % dari luas lahan propinsi dan untuk luas lahan non sawah
sebesar 0,69 % dari luas total propinsi. Penggunaan lahan Popinsi Jawa Tengahsecara rinci diterangkan berikut ini dengan ilustrasi peta penggunaan lahannya pada
halaman berikutnya.
Penggunaan Lahan Saw ah
Penggunaan lahan sawah di Propinsi Jawa Tengah teridiri lahan sawah yang
pengairan teknis, pengairan setengah teknis, pengairan sederhana, pengairan non
PU, tadah hujan, pasang surut, dan lebak folder. Untuk mengethaui penggunaan
lahan sawah di Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini. Luas lahan
pertanian yang paling besar yaitu sawah dengan pengairan teknis (38,32%); disusul
tadah hujan (27,57%); pengairan sederhana (13,45%) dan seterusnya. Untuk
penggunaan lahan sawah dengan pengairan teknis di kota/kabupaten yang paling
luas adalah Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Brebes, sedangkan luas lahan
pengairan teknis yang tersempit adalah Kota Surakarta.
Penggunaan Lahan bukan Sawah
Penggunaan lahan selain sawah yang ada di Propinsi Jawa Tengah terdiri bangunan
dan pekarangan; tegal/kebun; padang rumput; tidak diusahakan; hutan rakyat;
hutan negara; perkebunan negara; lain-lain; rawa; tambak; kolam/empang. Untuk
luas penggunaan lahan selain sawah yang paling besar proporsinya adalah
penggunaan lahan tegal/kebun(33,48%); bangunan dan pekarangan (25,71%),
hutan negara (24,51%), sedangkan luas lahan yang tersempit adalah penggunaan
lahan kolam empang (0,1042 %); dan lahan yang tidak diusahakan (0,1260%).
Untuk kabupaten/kota yang mempunyai luas lahan pekarangan yang terluas adalah
Kabupaten Cilacap disusul Kabupaten Wonogiri dan Kebumen. Untuk luas lahan
perkebunan negara di kabupaten/kota yang terluas adalah Kabupaten Banyumas
(11,717.00 ha) disusul kabupaten Cilacap (10,507.00 ha).
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
15/98
<
<
<
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
16/98
9
Tabel 1.4 Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Pengairan di Jawa Tengah Tahun 2000 (ha)
No.Kabupaten/
Kota
Pengairan
Teknis
Pengairan
1/2 Teknis
Pengairan
Sederhana
PengairanDesa/Non PU
Tadah
Hujan
Pasang
Surut
Lebak Pol-
der dll.Jumlah
1 Cilacap 35,572 2,930 1,962 3,591 17,849 - 1,193 63,097
2 Banyumas 10,130 4,591 5,932 6,634 5,735 - - 33,022
3 Purbalingga 6,192 4,398 4,901 1,690 3,753 - - 20,934
4 Banjarnegara 6,761 509 1,870 2,290 4,721 - 17 16,168
5 Kebumen 19,149 3,602 2,257 974 13,770 - 16 39,768
6 Purworejo 17,558 5,282 2,516 689 3,673 - 516 30,234
7 Wonosobo 1,362 1,351 5,089 6,853 3,749 - - 18,404
8 Magelang 7,381 5,994 5,379 12,866 8,139 - - 39,759
9 Boyolali 5,155 4,254 2,597 1,101 9,521 - - 22,628
10 Klaten 18,028 11,819 2,401 164 1,256 - - 33,668
11 Sukoharjo 14,471 2,227 1,708 - 2,726 - - 21,132
12 Wonogiri 5,481 4,911 8,353 4,280 7,337 238 20 30,620
13 Karanganyar 7,965 7,305 6,121 - 1,730 - - 23,121
14 Sragen 18,634 3,564 1,759 1,282 14,463 - 241 39,943
15 Grobogan 17,838 2,468 3,069 5,761 30,633 - - 59,769
16 Blora 6,260 1,155 844 4,699 33,836 - - 46,794
17 Rembang 5,145 3,341 2,135 643 17,852 - - 29,116
18 Pati 18,365 10,131 7,373 5,256 17,379 - - 58,504
19 Kudus 4,272 5,937 4,455 459 6,558 - - 21,681
20 Jepara 4,811 3,796 7,392 5,435 5,000 - - 26,434
21 Demak 16,930 7,088 3,140 2,235 21,446 - - 50,839
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
17/98
10
No.Kabupaten/
Kota
Pengairan
Teknis
Pengairan
1/2 Teknis
Pengairan
Sederhana
PengairanDesa/Non PU
Tadah
Hujan
Pasang
Surut
Lebak Pol-
der dll.
Jumlah
22 Semarang 5,445 3,388 6,597 3,041 6,086 - - 24,557
23 Temanggung 5,026 10,464 4,123 33 1,007 - - 20,653
24 Kendal 16,077 2,267 1,728 6,593 1,070 - - 27,735
25 Batang 7,512 2,435 8,543 2,130 1,917 - - 22,537
26 Pekalongan 13,810 1,979 4,030 2,013 4,514 108 17 26,471
27 Pemalang 25,029 1,557 566 3,261 7,943 - - 38,356
28 Tegal 28,372 1,667 2,689 1,321 6,874 - - 40,923
29 Brebes 30,159 13,086 4,952 2,690 12,365 - 124 63,376
30 Kota Magelang 267 - - - - - - 267
31 Kota Surakarta 42 52 - - 32 - - 126
32 Kota Salatiga 373 127 128 - 163 - - 791
33 Kota Semarang 232 523 960 264 2,029 - - 4,008
34 Kota Pekalongan 1,512 - - - - - - 1,512
35 Kota Tegal 1,059 - - - - - - 1,059
Jumlah 382,375 134,198 115,569 88,248 275,126 346 2,144 998,006
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
18/98
11
Tabel 1.5 Luas Penggunaan Lahan Bukan lahan Sawah Di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000
Lahan Kering Lahan Lainnya
No Kabupaten/Kota Bangunan/
Pekarangan
Tegal/
Kebun
Ladang/
huma
Padang
Rumput
Tidak di-
Usahakan
Hutan
Rakyat
Hutan
Negara
Perkebunan
Negara
Lain-lain
Rawa-
rawa
Tambak Kolam/
Empang
Jumlah
1 Cilacap 43243 34486 819 30 810 9824 36950 10,507 13333 240 62 450 150754
2 Banyumas 19866 24948 25 11 0 11048 27094 11,717 4618 1 0 409 99737
3 Purbalingga 16900 20252 0 3800 0 1003 9300 2,984 2460 0 4 128 56831
4 Banjarnegara 15076 51162 0 0 0 1785 15505 2,000 4779 0 8 491 90806
5 Kebumen 35511 31232 0 63 247 299 17169 634 3311 3 18 19 88506
6 Purworejo 14536 43309 4258 176 18 829 6808 317 2820 0 32 145 73248
7 Wonosobo 6282 42713 0 17 0 5025 18896 2,353 3106 1484 39 149 80064
8 Magelang 18355 35724 0 2 0 1217 7723 1,087 4547 0 0 159 68814
9 Boyolali 25292 30729 0 297 8 837 16167 3 3728 292 1507 19 78879
10 Klaten 19016 7222 144 0 0 0 1259 222 3379 621 0 23 31886
11 Sukoharjo 14864 6255 0 0 0 449 390 773 2799 0 0 4 25534
12 Wonogiri 35386 60196 0 838 0 17207 18771 233 18976 10 0 0 151617
13 Karanganyar 21326 17514 91 128 0 4187 2927 5,263 2647 0 8 8 54099
14 Sragen 23758 19588 35 37 0 306 5257 602 5089 0 0 34 54706
15 Grobogan 30886 29675 0 40 0 0 62735 5,907 8543 0 0 30 137816
16 Blora 16263 27351 0 0 82 0 82113 411 6367 0 3 56 132646
17 Rembang 8109 34964 0 0 0 121 23586 82 4063 29 1271 69 72294
18 Pati 28970 30015 2 0 0 5011 12405 2,090 2666 0 9436 21 90616
19 Kudus 9896 6263 165 2 168 31 1882 112 2255 60 0 2 20836
20 Jepara 28108 18218 0 15 391 1533 17562 4,035 2864 23 1228 5 73982
21 Demak 13040 15409 0 0 0 0 1572 237 2912 208 5485 41 38904
22 Semarang 18935 28933 0 0 0 2407 8569 5,976 2663 2637 0 9 70129
23 Temanggung 9071 29100 0 0 0 5630 10066 10,351 2137 0 0 15 66370
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
19/98
12
............................. Tabel Lanjutan
Lahan Kering Lahan Lainnya
No Kabupaten/Kota Bangunan/
Pekarangan
Tegal/
Kebun
Ladang/
huma
Padang
Rumput
Tidak di-
Usahakan
Hutan
Rakyat
Hutan
Negara
Perkebunan
Negara
Lain-lain
Rawa-
rawa
Tambak Kolam/
Empang
Jumlah
24 Kendal 14148 22431 0 75 0 741 15718 7,788 8564 188 2832 7 72492
25 Batang 11998 19072 260 96 0 1446 12289 8,526 2536 0 132 3 56358
26 Pekalongan 11543 12215 50 372 9 997 26282 2,764 2406 459 27 18 57142
27 Pemalang 11778 17847 40 153 0 227 26201 1,333 3656 7 1578 14 62834
28 Tegal 14007 10488 0 92 225 1591 17082 194 3045 0 319 4 47047
29 Brebes 18473 17628 0 50 0 4350 48994 924 4286 0 7688 4 102397
30 Kota Magelang 1269 15 0 0 0 100 52 - 102 0 0 7 1545
31 Kota Surakarta 3505 111 0 0 0 0 0 - 586 74 0 1 4277
32 Kota Salatiga 2455 1659 0 0 0 0 0 168 222 0 0 1 4505
33 Kota Semarang 14039 8481 0 28 882 10 1640 1,198 5075 208 1792 6 33359
34 Kota Pekalongan 2462 150 0 0 4 0 0 - 234 60 74 0 2984
35 Kota Tegal 1713 39 0 0 0 0 0 - 211 0 427 0 2390
Jumlah 580079 755394 5889 6322 2844 78211 552964 90791 140985 6604 33970 2351 2256404
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
20/98
13
Luas Penggunaan Lahan Hu t an
Luas penggunaan areal hutan menurut fungsinya dan kesatuan pemangkuan
hutan di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari Suaka Alam Hutan Wisata, Hutan
Lindung dan Hutan Produksi. Suaka alam hutan wisata seluas 877,3 Ha.
Luas pemangkuan hutan terluas adalah kesatuan pemangkuan hutan
Banyumas Timur seluas 174,1 Ha. Hutan lindung yang ada di kesatuan
pemangkuan hutan seluas 73.477,88 Ha. Kesatuan pemangkuan hutan
untuk hutan lindung yang terluas ada di kesatuan pemangkuan hutan Kedu
Utara disusul Surakarta.
Tabel 1.6 Luas Areal Hutan Menurut Fungsinya dan Kesatuan Pemangkuan Hutan di Jawa Tengah
Tahun 2000 (Ha)
KesatuanPemangkuan Hutan
Suaka Alam
HutanWisata
Hutan
Lindung
Hutan
Produksi
Jumlah
1 Balapulang 0 0 29819.83 29,819.83
2 Blora 0 0 15105 15,105.00
3 Banyumas Barat 0 0 55551.46 55,551.46
4 Banyumas Timur 174.1 10654.35 35795.73 46,624.18
5 Cepu 30 0 33018.1 33,048.10
6 Gundih 0 0 30049.5 30,049.50
7 Kebonharjo 62.2 2497.7 15270.2 17,830.10
8 Keedu Selatan 65.6 0 44656.2 44,721.80
9 Kendal 113.3 0 20288.16 20,401.46
10 Kedu Utara 57.9 25295.53 17152.03 42,505.46
11 Mantingan 0 0 16747.2 16,747.20
12 Pati 63 11247.7 27793.96 39,104.66
13 Pekalongan Barat 54.1 5377 35372.93 40,804.03
14 Pekalongan Timur 0 3129 49681.63 52,810.63
15 Pemalang 55.2 0 24368.2 24,423.40
16 Purwodadi 0 0 19659.53 19,659.53
17 Randublatung 25.4 0 32438.7 32,464.10
18 Semarang 0 0 29127.53 29,127.53
19 Surakarta 176.5 15276.6 22630.04 38,083.14
20 Telawa 0 0 18715.7 18,715.70
Jumlah 877.3 73477.88 554525.93 628881.11
Persentase luas penggunaan lahan terhadap luas hutan di Propinsi Jawa
Tengah pada tahun 2000 seluas 640.564,5 ha (19,68 % dari luas Propinsi
Jawa Tengah). Sedangkan untuk kabupaten/kota yang memilki luas hutan
terbesar adalah Kabupaten Semarang seluas 69.490,40 ha (73.39%) disusul
Kabupaten Blora seluas 81.77,60 ha (45,57 %). Sedangkan kota-kota yang
ada di Propinsi Jawa tengah tidak memilki hutan kecuali Kota Semarang.
Luas Lahan Kr i t i s d i Prop ins i Jawa Tengah Tahun 19 99 (h a )
Luas lahan kritis di Propinsi Jawa Tengah tahun 1999 (ha) terdiri potensi
kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Luas lahan kritis di Propinsi Jawa
Tengah pada tahun 1999 seluas 1.491.299 ha. Adapun kabupaten/kota
yang memilki luas lahan kritis terluas adalah Kabupaten Karanganyar seluas
441.898 ha disusul Kabupaten Batang 344.270 ha.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
21/98
14
Luas lahan kritis di Propinsi Jawa Tengah tahun 1999 (ha) terdiri potensi
kritis, agak kritis, kritis, dan sangat kritis. Luas lahan kritis di Propinsi Jawa
Tengah pada tahun 1999 seluas 1.491.299 ha. Adapun kabupaten/kota
yang memilki luas lahan kritis terluas adalah Kabupaten Karanganyar seluas
441.898 ha disusul Kabupaten Batang 344.270 ha.
Tabel 1.7 Luas Lahan Kritis Menurut Penggunaan Lahan di Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun
1999 (ha)
No. Kabupaten/KotaPotensi
Kritis
Agak
KritisKritis
Sangat
KritisJumlah
1 Cilacap 7,051 4,941 20,093 18,667 50,752
2 Banyumas 116 423 570 801 1,910
3 Purbalingga 25 1,009 4,499 0 553
4 Banjarnegara 267 2,022 2,658 2,993 7,939
5 Kebumen 0 537 2,669 0 3,205
6 Purworejo 338 253 4,621 0 5,212
7 Wonosobo 665 4,770 6,097 263 11,795
8 Magelang 10,519 5,519 4,948 1,137 22,123
9 Boyolali 12,376 1,543 13,336 0 27,255
10 Klaten 958 6,249 3,326 0 10,533
11 Sukoharjo 8,752 10,070 4,571 422 23,815
12 Wonogiri 33,268 49,444 18,552 9,199 107,463
13 Karanganyar 11,984 22,345 6,382 1,187 441,898
14 Sragen 12,320 9,985 10,042 0 32,347
15 Grobogan 1,162 6,336 4,592 533 12,623
16 Blora 11,974 6,649 7,231 3,377 29,231
17 Rembang 4,282 5,600 3,576 0 13,458
18 Pati 39,790 3,032 10,051 2,765 55,638
19 Kudus 880 1,867 838 153 3,739
20 Jepara 27,672 5,702 6,535 194 40,103
21 Demak 0 0 0 0 0
22 Semarang 5,923 9,395 11,842 0 27,161
23 Temanggung 18,215 3,472 11,453 15 33,155
24 Kendal 4,819 26,242 5,713 0 36,774
25 Batang 3,477 22,997 7,795 0 344,270
26 Pekalongan 2,103 4,199 1,303 0 7,605
27 Pemalang 2,368 10,156 2,883 0 15,407
28 Tegal 0 0 0 0 0
29 Brebes 5,559 3,839 327 0 9,725
30 Kota Magelang 0 0 0 0 0
31 Kota Surakarta 0 0 0 0 0
32 Kota Salatiga 0 0 0 0 0
33 Kota Semarang 0 0 1,129 0 1,129
34 Kota Pekalongan 0 0 0 0 0
35 Kota Tegal 949 753 9,300 479 114,481
Jumlah 227,812 229,349 186,932 42,185 1,491,299
Luas Tambak d i Prop ins i Jawa Tengah Tahun 20 00 (h a )
Luas tambak di Propinsi Jawa Tengah sebesar 29.665 ha dengan produksi
ikan sebanyak 38.672,5 ton. Adapun kabupaten yang mempunyai lahan
tambak terluas yaitu Kabupaten Pati seluas 8.145 disusul Kabupaten Brebes
seluas 7.463 ha.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
22/98
15
Tabel 1.8 Luas, Produksi dan Nilai Ikan Tambak Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun
2000 (ha)
No. Kabupaten/Kota Luas Pa-
nen (Ha)
Produksi
(ton) Nilai
1 Cilacap 422.00 44.30 888,555
2 Kebumen 28.00 0.00 0
3 Purworejo 38.00 24.10 168,700
4 Rembang 625.00 174.50 2,755,450
5 Pati 8,145.00 12,138.90 205,944,516
6 Jepara 1,137.00 2,601.20 42,417,775
7 Demak 4,563.00 3,971.30 48,341,768
8 Kendal 2,550.00 4,523.80 72,632,000
9 Batang 205.00 594.00 19,234,420
10 Pekalongan 527.00 746.60 16,285,520
11 Pemalang 1,586.00 3,890.00 37,686,400
12 Tegal 318.00 43.60 1,208,900
13 Brebes 7,463.00 6,265.00 49,151,911
14 Kota Semarang 1,481.00 808.70 8,931,631
15 Kota Pekalongan 113.00 43.00 1,088,275
16 Kota Tegal 464.00 5,189.30 2,729,863
Jumlah 29,665.00 41,058.30 509,465,684
Per tambangan dan Ga l i an
Sektor pertambangan dengan kandungan sumber tambang yang cukup
melimpah belum seluruhnya dapat digali maupun ditambangkan. Barang
tambang seperti emas, tembaga, andesit, pasir besi dan barang tambang
lainnya baru sedikit diusahakan.
Bahan galian C yang dieksploitasi masyarakat di Wilayah Jawa Tengah terdiri
dari pasir dan kerikil, Andesit, Batu Kapur, Tanah Liat, Kalsit, Bentonit, Trass.
Luas areal penggalian C sekitar 269.45 Ha dengan jumlah produksi 757.101
m3 dan jumlah tenaga kerja yang terlibat sekitar 5.370 jiwa.
Tabel 1.9 Banyaknya SIPD, Luas Areal, Produksi dan Tenaga Kerja Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Bahan Galian Golongan C di Jawa Tengah Tahun Anggaran 1999/2000
Kabupaten/KotaJenis Bahan
GalianJumlahSIPD
Luas Areal(Ha)
Produksi(M3)
Tenaga Kerja(Orang)
01. Cilacap Pasir dan Kerikil 12 4.15 15,070.00 102
Andesit 12 3.64 44,050.00 112
Pasir Urug 3 1.06 10,700.00 30
02. Banyumas Pasir dan Krikil 63 14.47 14,456.00 166
Andesit 29 31.32 2,880.10 66
Batu Kapur 11 6.25 435.00 10
Tanah Liat 1 0.23 30.00 1
Tanah Urug 1 0.40 70.00 3
03. Purbalingga Pasir dan Kerikil 14 1.58 18,345.00 99
04. Banjarnegara Pasir dan Kerikil 10 3.76 190.00 88
Andesit 10 5.82 240.00 75
Tanah Liat 2 0.80 - 0
05. Kebumen Pasir dan Kerikil 16 3.96 2,685.00 33
06. Purworejo Andesit 18 8.53 10,900.00 36
Pasir Urug 1 0.15 50.00 5
07. Wonosobo Pasir dan Kerikil 8 2.54 468.00 35
08. Magelang Pasir dan Kerikil 7 5.01 18,787.00 35
09. Boyolali Andesit 1 0.10 1,987.50 8
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
23/98
16
Bentonit 3 2.65 145.00 30
10. Klaten Pasir dan Kerikil 10 8.84 33,300.00 100
11. Sukoharjo Andesit 2 1.80 6,000.00 9
Tanah Urug 4 1.90 13,000.00 10
12. Wonogiri Kalsit 1 0.05 2,649.00 16
Batu Kapur 12 0.46 1,986.00 63
13. Karanganyar Trass 6 1.50 172.00 55
14. Sragen Pasir dan Kerikil 24 6.20 7,225.00 95
15. Grobogan Pasir dan Kerikil 7 3.00 22,000.00 8
Andesit 2 2 17,500.00 10
Batu Kapur 1 1.00 15,751.00 5
16. Blora Pasir dan Kerikil 57 1.43 84,900.00 228
17. Rembang Andesit 10 2.51 659.00 15
Tanah Liat 2 1.94 205.00 4
Pasir Kuarsa 1 1 479.00 6
18. Pati Pasir dan Kerikil 41 4.97 28.44 140
20. Jepara Pasir dan Kerikil 14 1.28 28,000.00 60
Andesit 2 0.98 575.00 9
23. Temanggung Pasir dan Kerikil 40 12.38 2,294.00 361
24. Kendal Pasir dan Kerikil 6 3.18 3,273.00 30
Andesit 2 0.97 3,273.00 7
25. Batang Tanah Urug 4 2.30 4,707.00 12
Andesit 13 5.86 3,412.00 52
26. Pekalongan Pasir dan Kerikil 15 9.50 288.00 125
Tanah Urug 1 2.00 30.00 7
27. Pemalang Pasir dan Kerikil 113 41.42 332,326.00 1500
28. Tegal Pasir dan Kerikil 5 2.43 2,675.00 30
Batu Kapur 15 15.00 3,070.00 75
29. Brebes Pasir dan Kerikil 70 29.37 14,750.00 1220
Andesit 4 2.39 2,045.00 85
30. Kota Semarang Pasir dan kerikil 8 0.80 2,090.00 30
Tanah Urug 2 1.25 5,750.00 10
1.2 SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN
1.2.1 K EPENDUDUKAN
Jumlah dan Kepada tan Penduduk
Jumlah penduduk Jawa Tengah berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) pada tahun 2000, tercatat sebesar 30,78 juta jiwa. Dengan jumlahpenduduk sebanyak itu Jawa Tengah menempati urutan ketiga dari seluruh
propinsi di Indonesia. Jumlah penduduk Propinsi Jawa Tengah menurut
proyeksi tahun 2001 sebesar 31,73 juta jiwa. Jumlah penduduk
kabupaten/kota terbesar tahun 2000 di Propinsi Jawa Tengah adalah
Kabupaten Brebes sebanyak 1.689.011 jiwa, selanjutnya Kabupaten Cilacap,
Kabupaten Banyumas. Sedangkan jumlah penduduk kabupaten/kota terkecil
adalah Kota Magelang sebanyak 116.245 jiwa. Berdasarkan data
kependudukan tahun 1995 dan tahun 2000 tingkat pertumbuhan penduduk
Propinsi Jawa Tengah sebesar 0,67%. Adapun kabupaten/kota yang memiliki
tingkat pertumbuhan tertinggi adalah Kabupaten Demak sebesar
1,5%/tahun sedangkan terendah adalah Kota Pekalongan sebesar 0,09
%/tahun (lihat peta dibawah ini).
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
24/98
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
Laut Jawa
Samudra Hindia
P r o p .
J a w a B a r a t
Kep. Karimun
P r o p .
J a w a T i m u r
109 BT
8 L S
7 L S
6 L S
109 BT
110 BT 111 BT
110 BT 111 BT
Tema
Nama File
Peta Dasar
%
<
!
Legenda :
Gunung
Kota Kecamatan
Batas Kabupaten
Sungai
Batas Propinsi
Ibukota Propinsi
Ibukota Kabupaten
250
Peta Reppprot 1:250.000, Bakosurtanal
Jalan Kolektor 1
Jalan Kolektor 2
Jalan Arteri
Jalan Tol
50 Km
Jalan Kolektor 3
Rel KA
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
11 -25 jiwa/ha
0 - 10 jiwa/ha
26 - 50 jiwa/ha
51 - 100 jiwa/ha
> 100 jiwa/ha
Peta Kepadatan Penduduk Jateng.WOR
PETA
KEPADATAN PENDUDUKPROPINSI JAWA TENGAH
Purbolinggo
Banjarnegara
Brebes Pekalongan
Purwokerto
Surakarta
Kab. Cilacap Kab. Banyumas
Kab. Kebumen
Kab. PurworejoKab. Klaten Kab. Sukoharjo
Kab. Karanganyar
Kab. Sragen
Kab. Grobogan Kab. Blora
Kab. Rembang
Kab. Pati
Kab. Jepara
Kab. Kudus
Kab. Demak
Kab. Boyolali
Kab. Semarang
Kab. Temanggung
Kab. KendalKab. BatangKab. PekalonganKab. Pemalang
Kab. Tegal
kab. Wonogiri
Kdy. Salatiga
Kdy. Semarang
Kdy. Tegal
Kab. Magelang
Kab. Brebes
Waduk Wadaslintang
W. Sermo
Rawa Jombor
Waduk Tempuran
Waduk Suru
Waduk Sempor
Waduk Penjalin
Waduk Cekung
Telaga Manjer Waduk Kedung Ombo
Waduk Gajah Mungkur
B. S o l o
S. L u
s i
S . G
r e n j
e n g
S . M o
d a n g
S. W u l u
n g
S . B
a t o k a n
S . D
i l a n t a h
S . T e m
p u r a n
K a l i P a
n d a n s a
r i
K a l i G
a n d u
K a l i G
r e n j
e n g
K a l i
W a t e s
K a l i G r o b o g a nS. W a l u h
S .
C i u
S . C
a c a b
a n
S. Ramb ut
S . K
l u w u t
S . K
u t o
S . B
a k a l r e j o
S . T
o n t a n g
S. B o d r
i
S . G i n t u
n g S. Se ra n g
S . P e
k a c a n g a n
S . G
e b a n g
S . P r o g o
S. Ked awung
S . B a
l o n g
S .
R
a s
u k a
S .
J
u a n a K a n a l K u m p u l a n
S . P e m
a l i
C i j a l u
S .
K l a
w i n
g
S . J a t i
n e g a r a
Kali O pak
K al i K e d un g lo
K a na l B r a j a n g
S . O y
o
S . G
a l i s
S . T a n g k i l
K a n a l J a
j a r
S . B l u k a
n
S. U r a n g
S . A
m
b o
C i g u n u
n g
S . I j o
S . K
a w u n
g a t e
n
C i k
a w u n g
S . S i r
a n g d u
S .
S e
n g k
a r a
n g
S . B a n c a k
S. B a k a
l a n
C i t a
n d u y
S . G u n g
K a l i J
u w o n o
Semarang
Cilacap
Sragen
Blora
Boyolali
Kebumen
Wonosobo
Temanggung
Ungaran
Kendal
Kudus
G. Slamet
G. Pojoktiga
G. Lawu
G. Butuk
G. Lasem
G. Merapi
G. Merbabu
G. Sundoro
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
25/98
18
Kepadatan penduduk tertinggi di Propinsi Jawa Tengah adalah Kota
Surakarta yakni 11.114,42 jiwa/km2. Sedangkan kepadatan penduduk
terkecil adalah Kabupaten Blora yakni Kabupaten Blora. Kepadatan penduduk
tertinggi ini terkonsentrasi pada pusat-pusat kota baik kota maupun
kabupaten.
Tabel 1.10 Kepadatan Penduduk per Ha di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000
No.Kabupaten/
Kota
Jumlah
PendudukLuas (Ha)
Kepadatan
Penduduk per Ha
1 Cilacap 1,600,834 213,851 7.49
2 Banyumas 1,447,865 132,759 10.91
3 Purbalingga 782,714 77,765 10.07
4 Banjarnegara 831,327 106,974 7.77
5 Kebumen 1,160,922 128,274 9.05
6 Purworejo 703,691 103,482 6.80
7 Wonosobo 730,677 98,468 7.42
8 Magelang 1,092,776 108,573 10.06
9 Boyolali 891,363 101,507 8.78
10 Klaten 1,107,477 65,556 16.89
11 Sukoharjo 768,752 46,666 16.47
12 Wonogiri 966,271 182,237 5.30
13 Karanganyar 754,802 77,220 9.77
14 Sragen 842,759 94,649 8.90
15 Grobogan 1,257,958 197,585 6.37
16 Blora 808,443 179,440 4.51
17 Rembang 554,690 101,410 5.47
18 Pati 1,144,300 149,120 7.67
19 Kudus 701,537 42,517 16.50
20 Jepara 962,909 100,416 9.59
21 Demak 965,499 89,743 10.76
22 Semarang 828,169 94,686 8.75
23 Temanggung 659,881 87,023 7.58
24 Kendal 845,370 100,227 8.43
25 Batang 658,321 78,895 8.34
26 Pekalongan 795,044 83,613 9.51
27 Pemalang 1,253,706 101,190 12.39
28 Tegal 1,374,382 87,970 15.62
29 Brebes 1,689,011 165,773 10.19
30 Kota Magelang 116,245 1,812 64.15
31 Kota Surakarta 489,368 4,403 111.14
32 Kota Salatiga 150,201 5,296 28.36
33 Kota Semarang 1,341,730 37,367 35.91
34 Kota Pekalongan 260,814 4,496 58.01
35 Kota Tegal 236,038 3,449 68.44
Jumlah 30,775,846 3,254,412 9.46
Struk tu r Penduduk Menuru t Ke lompok Us ia dan Jen i s
Ke lamin
Struktur penduduk menurut jenis kelamin di Propinsi Jawa Tengah untuk
laki-laki berjumlah 15.253.438 jiwa, dan perempuan berjumlah 15.522.408
jiwa. Jumlah kelompok umur 15 – 19 tahun merupakan kelompok umur yang
paling dominan dan berjumlah 3.256.675 jiwa. Sedangkan kelompok umur
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
26/98
19
75 tahun keatas merupakan jumlah penduduk paling sedikit dan berjumlah
482.907 jiwa.
Tabel 1.11 Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2000
No.Kelompok
UmurLaki-laki Perempuan Jumlah
1. 0 - 4 1,265,139 1,213,207 2,478,346
2. '5 - 9 1,528,736 1,466,928 2,995,664
3. 10 - 14 1,646,986 1,577,017 3,224,003
4. 15 - 19 1,652,146 1,604,529 3,256,675
5. 20 - 24 1,265,627 1,248,978 2,514,605
6. 25 - 29 1,182,774 1,266,456 2,449,230
7. 30 - 34 1,131,303 1,216,785 2,348,088
8. 35 - 39 1,113,643 1,207,011 2,320,654
9. 40 - 44 1,008,003 1,016,814 2,024,817
10. 45 - 49 850,347 789,431 1,639,778
11. 50 - 54 650,909 714,002 1,364,911
12. 55 - 59 543,163 593,688 1,136,851
13. 60 - 64 511,229 616,408 1,127,637
14. 65 - 69 369,547 443,114 812,661
15. 70 - 74 301,675 297,344 599,019
16. '75 - 232,211 250,696 482,907
Sumber : BPS, Propinsi dalam Angka, Tahun 2000
Struk tu r Penduduk Menuru t Ke lompok Us ia d i Kabupa ten
dan Ko ta
• Usia 0 – 14
Jumlah penduduk untuk kelompok usia 0 – 14 tahun di Propinsi Jawa
Tengah berjumlah 8,70 juta jiwa. Kelompok ini merupakan kelompok usia
tidak produktip dan masih bergantung pada orang lain. Jumlah penduduk
Kabupaten/kota untuk kelompok umur ini yang paling banyak adalah
Kabupaten Cilacap sebanyak 495.855 jiwa, sebaliknya kanupaten/kota yang
memilki jumlah penduduk yang sedikit untuk kelompok umur ini adalah Kota
Magelang. Sedangkan prosentase untuk kelompok umur 0 – 14 tahun
kabupaten/kota yang paling banyak adalah kabupaten Pekalongan sekitar
262.701 jiwa (0,33 % dari jumlah total penduduk Kabupaten Pekalongan).
Sedangkan prosentase pada kelompok ini yang paling kecil adalah Kota
Salatiga sekitar 32,66 ribu jiwa (0,217 % dari jumlah penduduk kota
tersebut).
• Usia 15 – 64
Untuk kelompok usia 15 – 64 tahun di Propinsi Jawa Tengah berjumlah
20,18 juta jiwa. Kelompok ini merupakan kelompok usia produktip dan bias
dikategorikan usia kerja. Jumlah penduduk kabupaten/kota untuk kelompok
umur ini yang paling banyak adalah Kabupaten Tegal sebanyak 1,1 juta jiwa,
sebaliknya kabupaten/kota yang memilki jumlah penduduk yang sedikit
untuk kelompok umur ini adalah Kota Magelang sekitar 81.3 ribu jiwa.
Sedangkan prosentase untuk kelompok umur 15 – 64 tahun kabupaten/kota
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
27/98
20
yang paling banyak adalah Kota Salatiga sekitar 107.836 jiwa (0,72 % dari
jumlah total penduduk Kota Salatiga). Sedangkan prosentase pada kelompok
ini yang paling kecil adalah Kabupaten Kebumen sekitar 706.319 ribu jiwa
(0,61% dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).
• Usia 65 Keatas
Jumlah penduduk untuk kelompok usia 65 tahun keatas di Propinsi Jawa
Tengah berjumlah 1.89 juta jiwa. Kelompok ini diindikasikan merupakan
kelompok usia yang sudah tidak produktip lagi dalam hal kerja. Jumlah
penduduk kabupaten/kota untuk kelompok umur ini yang paling banyak
adalah Kabupaten Banyumas sebanyak 106.655 jiwa, sebaliknya
kabupaten/kota yang memilki jumlah penduduk yang sedikit untuk kelompok
umur ini adalah Kota Salatiga sebanyak 9.706 jiwa. Sedangkan prosentase
untuk kelompok umur ini, kabupaten/kota yang paling banyak adalah
kabupaten Purworejo sekitar 70.730 jiwa (10,1 % dari jumlah total
penduduk Kabupaten Purworejo). Sedangkan prosentase pada kelompok ini
yang paling kecil adalah Kabupaten Brebes sekitar 72.860 ribu jiwa (4,31 %
dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).
Jum l ah Penduduk Menu ru t Angka tan Ke r j a
Berdasarkan hasil Susenas BPS, tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah tahun
2000 berjumlah 14.491.222 jiwa. Angka kesempatan kerja yang merupakan
perbandingan antara penduduk yang bekerja dengan penduduk yang
termasuk angkatan kerja pada tahun 2000 yaitu sekitar 95,78 % dari jumlah
penduduk Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan angka kesempatan kerja untuk
kabupaten/kota yang paling besar adalah Kabupaten Boyolali sebesar
494.343 jiwa (98,41 % dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).
Sedangkan angka kesempatan kerja untuk kabupaten/kota yang terkecil
adalah kota Tegal 90.614 jiwa (91,14 % dari jumlah penduduk kota
tersebut).
1.2.2 SOSIAL
Penduduk Us ia Seko lah
Penduduk usia antara 7 – 24 tahun merupakan rata-rata usia sekolah.
Adapun klasifikasi usia sekolah yakni 7 – 12 tahun merupakan usia sekolah
dasar, 13 – 15 tahun merupakan usia sekolah lanjutan pertama, 16 – 18
tahun merupakan usia sekolah lanjutan atas, dan 19 – 24 tahun merupakan
usia sekolah untuk kesarjanaan. Jumlah penduduk usia sekolah dasar di
Propinsi Jawa Tengah berjumlah 3.737.705 jiwa, jumlah penduduk usia
sekolah lanjutan pertama berjumlah 1.992.881 jiwa, usia sekolah lanjutan
atas berjumlah 2.013.922 jiwa, dan usia untuk universitas berjumlah
3.089.938 jiwa.
Angka tan Ker ja yang Menca r i Peke r j aan Menuru t Pend id i kan
Angkatan kerja yang mencari pekerjaan menurut pendidikan di Propinsi Jawa
Tengah sebanyak 37.900 orang. Angkatan kerja yang mencari pekerjaan
sesuai tamatan pendidikan dengan jumlah tertinggi untuk tahun 2000 adalah
angkatan kerja tamatan SLTA sebanyak 226.209 jiwa. Sedangkan angkatan
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
28/98
21
kerja dengan jumlah pencari kerja terkecil adalah lulusan diploma tiga
sebanyak 1.370 orang.
Tabel 1.12 Angkatan Kerja yang Mencari Kerja Menurut Tamatan Pendidikan dan Jenis Kelamin di
Propinsi Jawa Tengah Tahun 2000
Jenis KelaminPendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan Laki-laki PerempuanTotal
Belum pernah sekolah 4,206 7,202 11,408
Belum tamat SD 2,850 3,241 6,091
Sekolah Dasar 6,836 5,893 62,729
SLTP 4,439 3,612 38,051
SLTA 42,599 3,610 226,209
Diploma I/II/III 5,869 5,509 1,378
Diploma IV/S1/S2/S3 6,218 5,816 2,034
Jumlah 83,017 54,883 37,900
Mata Pencaha r ian Penduduk Jawa Tengah
Mata pencaharian penduduk Jawa Tengah sangat bervariasi. Adapun mata
pencaharian penduduk menurut BPS pada tahun 2000 yang terdata dan
terhitung yakni pada sektor pertanian (6,135,828 jiwa), Perdagangan
(3,030,564 jiwa), Industri (2,276,679 jiwa), Jasa (1,591,617 jiwa),
Komunikasi (644,359), Konstruksi (578,584 jiwa), Pertambangan dan Galian
(128,706 jiwa), dan Keuangan (79,812 jiwa), Listrik, Gas, dan Air Bersih
(25,073 jiwa).
• Sektor Pertanian
Mata pencaharian penduduk di Propinsi Jawa Tengah rata-rata bekerja pada
sektor pertanian. Adapun jumlah penduduk yang bekerja pada sektor
pertanian sekitar 6.135.828 jiwa. Penduduk kabupaten/kota di Jawa Tengah
yang terbesar dan bekerja pada sektor pertanian adalah Kabupaten
Grobogan sekitar 396.108 jiwa. Kabupaten/kota lain yang penduduknya
bekerja di sektor pertanian dengan lebih dari tiga ratus ribu orang adalah
Kabupaten Brebes, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Blora, dan Kabupaten
Magelang, dan Kabupaten Cilacap. Sedangkan kabupaten/kota yang jumlah
penduduknya paling kecil bergerak pada sektor pertanian adalah Kabupaten
Magelang dengan jumlah penduduk yang bergerak pada bidang ini sekitar
1.214 orang, menyusul Kota Surakarta(2.085), Kota Salatiga (2.474).
• Perdagangan
Penduduk Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor perdagangan
pada tahun 2000 sekitar 3.030.564 jiwa. Jumlah penduduk kabupaten/kota
yang bekerja pada sektor perdagangan yang terbesar adalah Kabupaten
Brebes (193.217 jiwa), Kota Semarang (180.764 jiwa), Kabupaten Banyumas
(159.578 jiwa). Sedangkan kabupaten/kota yang bekerja di sektor
perdagangan yang terkecil adalah Kota Magelang (18.592 jiwa), Kota
Salatiga (21.204), Kota Pekalongan (33.064), dan Kota Tegal (34.300 jiwa).
• Industri
Penduduk Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor industri sekitar
2,28 juta jiwa. Adapun jenis Industri yang ada di Jawa Tengah yakni Industri
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
29/98
22
hasil pertanian, industri aneka, dan industri logam mesin dan kimia.
Kabupaten/kota yang banyak menyerap tenaga kerja dari sektor industri
adalah Kabupaten Jepara (194.466 jiwa), Kabupaten Klaten (126.835 jiwa),
Kabupaten Banyumas (126.180 jiwa). Sedangkan kabupaten/ kota yang
sedikit menyerap tenaga kerja di sektor industri adalah Kabupaten Magelang
( 7.082 jiwa), Kabupaten Blora (11.147 jiwa), Kota Salatiga (13.709 jiwa),
dan Kabupaten Rembang (13.752 jiwa).
• Komunikasi
Jumlah tenaga kerja di Propinsi Jawa Tengah yang bekerja pada sektor
komunikasi sekitar 644.359 jiwa. Adapun jenis atau sub sektor komunikasi
yang ada yakni PT. Pos, PT Telkom, Jasa Pengantar Barang, Radio, dan lain-
lain. Untuk sektor komunikasi kabupaten/kota yang paling banyak menyerap
tenaga kerja adalah Kabupaten Pekalongan sekitar 260.814 jiwa atau sekitar
3,51 % dari jumlah penduduk kabupaten, menyusul Kabupaten Tegal
1.374.382 jiwa (3,43 % dari jumlah total penduduk kabupaten). Sedangkan
kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja pada sektor
komunikasi adalah Kabupaten Magelang sekitar 10.772 jiwa (0,99 % dari
total jumlah penduduk kabupaten), menyusul Kabupaten Blora sekitar
9.4846 jiwa (1.17 % dari jumlah total penduduk kabupaten).
• Jasa
Jumlah tenaga kerja yang terserap pada sektor jasa lainnya di Propinsi Jawa
Tengah sekitar 1.591.617 jiwa. Adapun kabupaten/kota yang paling besar
menyerap tenaga kerja sektor jasa-jasa adalah Kota Semarang dengan
menyerap Tenaga Kerja sebanyak 170.818 jiwa atau sekitar 12,73 % dari
jumlah total penduduk kota tersebut, menyusul Kota Magelang yang
menyerap tenaga kerja sekitar 14.156 jiwa (12,18% dari jumlah penduduk
kota tersebut). Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap
tenaga kerja pada sektor jasa-jasa adalah Kabupaten Wonogiri 28.450 Jiwa
(2,94 % dari jumlah penduduk kabupaten tersebut), menyusul Kabupaten
Wonosobo 21.771 jiwa (2.98 % dari jumlah total penduduk).
• Konstruksi
Jumlah tenaga kerja yang bergerak pada sektor konstruksi di Propinsi Jawa
Tengah berjumlah 578.584 jiwa. Untuk kabupaten/kota yang banyak
menyerap tenaga kerja pada sektor konstruksi Kabupaten Kudus dengan
tenag kerja 35.702 orang (5.09 % dari jumlah total penduduk kabupaten
tersebut). Sedangkan kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap tenaga
kerja adalah Kabupaten Boyolali yang berjumlah 9.546 (1,07 % dari jumlah
kabupaten tersebut).
• Pertambangan dan Galian
Penduduk yang bekerja pada sektor pertambangan dan galian di Propinsi
Jawa Tengah sekitar 79.812 jiwa. Sedangkan penduduk kabupaten/kota
yang paling banyak bekerja pada sektor pertambangan dan galian adalah
Kabupaten Boyolali 7.746 jiwa (0,87 % dari jumlah penduduk kabupaten
tersebut. Sedangkan penduduk kabupaten/kota yang paling sedikit bekerja
di sektor pertambangan dan galian adalah Kabupaten Demak berjumlah 367
orang (0,04% dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
30/98
23
• Keuangan
Penduduk yang bekerja pada sektor keuangan di Propinsi Jawa Tengah pada
tahun 2000 adalah 128.706 jiwa. Untuk Kabupaten/kota yang paling banyak
menyerap tenaga kerja untuk sektor keuangan adalah Kota Semarang
dengan tenaga kerja yang terserap sekitar 20.320 orang (1,51% dari jumlah
total penduduk kota), menyusul Kota Surakarta dengan jumlah tenaga kerja
yang terserap 7.304 jiwa (1,49 % dari jumlah penduduk kota). Sedangkan
kabupaten/kota yang paling sedikit menyerap tenaga kerja pada sektor
keuangan adalah Kabupaten Batang dengan jumlah tenaga kerja 600 orang
(0,09 % dari jumlah penduduk kabupaten), menyusul Kabupaten
Purbalingga 1.080 jiwa, Kabupaten Banjarnegara 1.131 jiwa, Pekalongan
1.113 jiwa (masing-masing 1,14 % dari jumlah total penduduk di kabupaten
masing-masing).
• Listrik, Gas, dan Air Bersih
Penduduk yang bekerja pada sektor gas, listrik, dan air bersih di Propinsi
Jawa Tengah ada sekitar 25.073 jiwa. Kontribusi sektor gas, listrik, dan air
bersih memberikan lapangan kerja pada penduduk sekitar 0,08 % dari
jumlah lapangan kerja yang ada. Adapun penduduk kabupaten/kota yang
bekerja pada sektor gas, listrik, dan air bersih di Propinsi Jawa Tengah yang
paling banyak adalah Kabupaten Banjarnegara sekitar 5.724 jiwa (0,69%
dari jumlah penduduk kabupaten tersebut).
Sebaran Desa Ter t i ngga l
Menurut data podes 1995 sebaran desa tertinggal di Propinsi Jawa Tengah
rata-rata tersebar di kabupaten/kota. Sebaran desa tertinggal di Propinsi
Jawa Tengah yang paling banyak berada di Kabupaten Brebes, Kabupaten
Batang, Kabupaten Kebumen. Sebaran desa tertinggal di Propinsi Jawa
Tengah dapat dilihat di peta berikut ini.
1.3 SUMBERDAYA BUATAN
1.3.1 J ARINGAN J ALAN , R EL KA DAN S ARANA PERHUBUNGAN
Jar ingan Jalan
Panjang jalan Kabupaten/kota di wilayah Jawa Tengah pada tahun 2000
mencapai 21.525 km. Panjang jalan ini mengalami kenaikan 0,19%
dibandingkan tahun lalu. Adapun jalan terpanjang untuk kabupaten/kota
terdapat di Kota Semarang, yaitu 1.014 km atau 4,71 km % dari panjang
jalan di seluruh Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan terpendek adalah Kota
Magelang dengan panjang 0,39 % dari jumlah total jalan yang ada di
Propinsi Jawa Tengah.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
31/98
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
Laut Jawa
Samudra Hindia
P r o p .
J a w a B a r a t
Kep. Karimun
P r o p .
J a w a T i m u r
109 BT
8 L S
7 L S
6 L S
109 BT
110 BT 111 BT
110 BT 111 BT
Tema
Nama File
Peta Dasar
%
<
!
Legenda :
Gunung
Kota Kecamatan
Batas Kabupaten
Sungai
Batas Propinsi
Ibukota Propinsi
Ibukota Kabupaten
250
Peta Reppprot 1:250.000, Bakosurtanal
Jalan Kolektor 1
Jalan Kolektor 2
Jalan Arteri
Jalan Tol
50 Km
Jalan Kolektor 3
Rel KA
DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH
DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH TENGAH
Kawasan Lindung
Tidak ada data
Bukan desa tertinggal
Desa tertinggal 1995
Peta Desa Tertinggal Jateng.WOR
PETA
SEBARAN DESA TERTINGGALPROPINSI JAWA TENGAH
Purbolinggo
Banjarnegara
Brebes Pekalongan
Purwokerto
Surakarta
Kab. Cilacap Kab. Banyumas
Kab. Kebumen
Kab. PurworejoKab. Klaten Kab. Sukoharjo
Kab. Karanganyar
Kab. Sragen
Kab. Grobogan Kab. Blora
Kab. Rembang
Kab. Pati
Kab. Jepara
Kab. Kudus
Kab. Demak
Kab. Boyolali
Kab. Semarang
Kab. Temanggung
Kab. KendalKab. BatangKab. PekalonganKab. Pemalang
Kab. Tegal
kab. Wonogiri
Kdy. Salatiga
Kdy. Semarang
Kdy. Tegal
Kab. Magelang
Kab. Brebes
SemarangPemalang
Cilacap
Banyumas
Sragen
Blora
Pati
Wonogiri
Klaten
Boyolali
Kebumen
Wonosobo
Temanggung
Ungaran
Kendal
Batang
Kudus
G. Slamet
G. Pojoktiga
G. Lawu
G. Segorogunung
G. Butuk
G. Lasem
G. Merapi
G. Merbabu
G. Pupur
G. Sundoro
G. Perahu
G. Kendalisodo
G. Rogojembangan
G. Gepak
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
32/98
25
Tabel 1.13 Panjang Jalan Kabupaten/Kota menurut Jenis Permukaan di Jawa Tengah Tahun 2000
Jenis Permukaan Jumlah
No. Kabupaten/
Kota Aspal Kerikil TanahTidakDirinci
1 Cilacap 892 109 9 0 1,010
2 Banyumas 590 212 3 0 805
3 Purbalingga 367 128 211 0 706
4 Banjarnegara 394 225 92 0 711
5 Kebumen 510 65 35 0 610
6 Purworejo 519 112 108 0 739
7 Wonosobo 389 372 49 0 810
8 Magelang 588 25 28 0 641
9 Boyolali 490 47 15 0 552
10 Klaten 623 17 129 0 769
11 Sukoharjo 509 14 0 0 523
12 Wonogiri 603 399 10 0 1,012
13 Karanganyar 684 68 12 0 764
14 Sragen 859 82 51 0 992
15 Grobogan 548 270 0 0 818
16 Blora 281 100 16 0 397
17 Rembang 303 224 31 0 558
18 Pati 483 55 7 0 545
19 Kudus 299 57 54 73 483
20 Jepara 666 11 27 0 704
21 Demak 306 82 38 0 426
22 Semarang 585 34 11 108 738
23 Temanggung 367 231 33 0 631
24 Kendal 506 83 189 0 778
25 Batang 301 3 0 0 304
26 Pekalongan 297 136 52 0 485
27 Pemalang 569 11 37 16 633
28 Tegal 535 13 0 41 589
29 Brebes 541 32 51 0 624
30 Kota Magelang 73 10 0 0 83
31 Kota Surakarta 431 129 3 0 563
32 Kota Salatiga 177 10 48 0 235
33 Kota Semarang 976 9 10 19 1,014
34 Kota Pekalongan 116 0 0 0 116
35 Kota Tegal 151 4 3 0 158
Jumlah 16,52
8 3,379 1,362 257
21,52
6
Sumber : Propinsi Jawa Tengah dalam Angka Tahun 2000
Menurut kondisinya, persentase jalan tersebut berupa aspal dan kerikil
sebesar 76,78 % serta 15,70 %, selebihnya masih berbentuk tanah. Panjang
jalan kabupaten/kota menurut kondisi jalan yang berkerikil dan paling
panjang sehingga perlu ditingkatkan ke aspal adalah Kabupaten Wonogiri
sepanjang 399 km. Sedangkan untuk kondisi tanah, kabupaten/kota yang
paling panjang adalah Kabupaten Purbalingga sepanjang 211 km.
Kondisi jalan di Propinsi Jawa Tengah untuk kondisi jalan yang baik, sedang,
rusak, dan rusak berat masing masing 39,30 % baik, 29,38 sedang, 21,41
rusak, dan 9,92 rusak berat. Adapun kabupaten/kota yang kondisi jalannya
baik adalah kota Semarang sekitar 75,60% pada kondisi yang baik. sedang
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
33/98
26
untuk kota/kabupaten yan memiliki jalan yang paling rusak berat adalah
Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Banjarnegara.
Status jalan di Propinsi Jawa Tengah untuk jalan nasional sepanjang 1,39
ribu kilometer dan 2,6 ribu jalan propinsi. Untuk kabupaten/kota yang
memiliki jalan nasional yang panjang adalah Kabupaten Cilacap sepanjang
202 km. Sedangkan untuk jalan propinsi yang paling panjang adalah
Kabupaten Grobogan sekitar 232,99 km.
Jembatan sebagai sarana penunjang transportasi yang lain, pada tahun 2000
tercatat sebanyak 3.301 buah dengan panjang 42,58 km, dengan rincian
1.140 jembatan milik negara dan 2.160 jembatan milik propinsi.
Tabel 1.14 Banyak dan Panjang Jembatan Menurut Status Kewenangan Pengelolaan di Jawa
Tengah Tahun 2000
Milik Negara Milik Propinsi Jumlah
Banyaknya Panjang Banyaknya Panjang Banyaknya PanjangKeresidenan
(buah) (m) (buah) (m) (buah) (m)
01. Semarang 179 3506 363 4561 542 8067
02. Pati 127 1648 320 2884 447 4532
03. Surakarta 154 2608 297 4356 451 6964
04. Kedu 170 3647 382 3911 552 7558
05. Banyumas 237 3057 394 5560 631 8616
06. Pekalongan 273 2781 405 4063 678 6843
Jumlah 2000 1140 17247 2161 25335 3301 42580
Angku tan da ra t
Kendaraan bermotor dan kereta api merupakan angkutan darat utama.
Adapun jenis kendaraan tersebut adalah mobil penumpang, mobil bus, mobil
barang, kendaraan khusus, dan kereta. Pada tahun 2000, jumlah kendaraan
166.055 kendaraan, naik 2,47 % dari tahun sebelumnya.
Banyaknya penumpang kereta api pada tahun 2000 mencapai 3.894.164
penumpang, dengan jumlah penumpang ini mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya sekitar 15,93 %.
Angku t an Udara
Pada tahun 2000, pesawat udara yang datang melalui Bandar Udara Achmad
Yani Semarang dan Bandara Adi Sumarmo Surakarta tercatat masing-masing
sebanyak 3.076 penerbangan dan 3.601 penerbangan. Untuk pesawat yangdatang, bila dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing naik 12,88 %
dan 26,01 %, sedangkan pesawat yang berangkat mengalami kenaikan
masing-masing sebesar13,10 % serta 25,37 %. Selama tahun 2000 bandara
Tunggul Wulung Cilacap dan bandara Dewandaru Karimunjawa Jepara tidak
dilalui pesawat penumpang dari penerbangan komersial.
Penumpang yang datang dan berangkat melalui kedua bandara utama
tersebut pada tahun 2000 juga mengalami kenaikan sebesar 38,83 %, dan
40,06% dari tahun sebelumnya.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
34/98
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
35/98
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
36/98
29
Pasar TradisionalKabupaten/
Kota
Depart.
Store
Pasar
Swlyn
PusatPer-
BelanjaanUmum Hewan Buah Sepeda Ikan Lainlain Jumlah
Sragen 1 - 43 3 1 1 0 48
Grobogan 2 - 12 3 0 80 95
Blora - 42 10 1 4 0 57Rembang - 5 84 4 1 1 0 90
Pati - 32 4 1 1 2 40
Kudus 1 - 24 1 0 0 25
Jepara 1 2 19 3 1 0 0 23
Demak 16 2 1 0 19
Semarang 49 1 1 0 0 51
Temanggung 6 3 1 0 15 25
Kendal 6 11 3 1 0 15
Batang - 8 2 0 0 10
Pekalongan - 20 5 1 1 0 27
Pemalang 3 10 1 1 1 4 0 17
Tegal 1 26 1 0 5 32
Brebes 2 26 1 0 0 27
Kota Magelang 6 3 9 0 1 1 11
Kota Surakarta 1 28 2 2 1 2 35
Kota Salatiga - 6 2 1 1 10
Kota Semarang 2 13 11 45 1 46
KotaPekalongan 2 9 2 11
Kota Tegal 2 6 9 2 11
1.3.3 F ASILITAS SOSIAL EKONOMI
Pend id i kan
Penduduk yang bersekolah secara umum mengalami fluktuasi selama
periode tahun pelajaran 1996/1997 – 2000/2001, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya murid dibeberapa jenjang pendidikan yang mengalami kenaikan
dan penurunan. Pada tingkat pendidikan SD jumlah murid mengalami
penurunan sebesar 0,52 %, sedangkan pada tingkat SLTP dan SLTA juga
turun masing-masing sebesar 2,54% dan 0,23%.
Peningkatan jumlah penduduk yang bersekolah perlu diimbangi penyediaan
sarana fisik dan tenaga guru yang memadai. Kurun waktu yang sama, guru
SD rata-rata turun 1,51% setiap tahun, sedangkan guru SLTP dan SLTAmasing-masing naik rata-rata 4,71 % dan 2,86 % per tahun.
Banyaknya Universitas pada tahun akademik 2000/2001 tercatat sebanyak
150, terdiri dari 5 perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta
sebanyak 145 perguruan tinggi.
Keseha tan
Peningkatan sarana kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain pemerintah, peran swasta
dalam menunjang sarana kesehatan juga cukup tinggi. Pada tahun 2000
untuk jumlah rumah sakit umum pemerintah sebesar 50 buah sementara
rumah sakit umum swasta tercatat 62 buah.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
37/98
30
Tabel 1.18 Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit Umum Pemerintah di Jawa Tengah Tahun 2000
Uraian Satuan RSUP
1 Jumlah Rumah Sakit Rumah Sakit 39
2 Kapasitas Tempat Tidur Tempat Tidur 8,013
3 Jumlah Penderita Dirawat Orang 398,887
4 Jumlah Penderita Keluar Hidup Orang 373,742
5Jumlah Penderita KeluarMeninggal Orang 25,145
6 Jumlah Hari Perawatan Hari 1,614,221
7 Rata-rata lama dirawat Hari 5
8 Rata-rata Penderita Dirawat/ hari Orang 79,777
9 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan 2,411,922
10 Rata-rata Penderita rawat/ hari Orang 6,608
Sarana kesehatan yang lain adalah Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas), yang merupakan sarana kesehatan masyarakat yang relatif
terjangkau khususnya oleh masyarakat perdesaan. Pada tahun 2000 jumlah
uskesmas di Propinsi Jawa Tengah sekitar 849 buah. Sedangkan apotik dan
toko obat pada tahun 2000 terdapat sekitar 727 apotik, 25 industri farmasi
dan 186 pedagang besar farmasi.
Agama
Jumlah peribadatan di Jawa Tengah pada tahun 2000 mencapai 115 ribu
buah, terdiri dari Mesjid dan Langgar sebesar 96,61 %, Gereja Kristen dan
Gereja Katolik sebesar 2,85%, sisanya berupa Pura dan Vihara. Sedangkan
untuk pondok pesantren tahun 2000 tercatat sebanyak 153 ribu unit.
Tabel 1.19 Banyaknya Tempat Peribadatan Menurut Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 2000
Pura ViharaNo
Kabupaten/
KotaMesjid Langgar
Gereja
Kristen
Gereja
Katolik Hindu BudhaJumlah
1 Cilacap 883 1439 221 25 1 20 2589
2 Banyumas 1381 2735 83 16 1 17 4233
3 Purbalingga 168 155 28 5 0 1 357
4 Banjarnegara 1055 4543 35 4 1 7 5645
5 Kebumen 741 2817 97 6 0 11 3672
6 Purworejo 640 3339 89 14 0 8 4090
7 Wonosobo 489 1320 38 7 0 7 1861
8 Magelang 801 3027 96 41 1 4 3970
9 Boyolali 722 3000 109 5 16 18 3870
10 Klaten 446 2051 141 41 49 17 2745
11 Sukoharjo 679 2578 51 9 5 8 3330
12 Wonogiri 73 535 95 48 1 32 784
13 Karanganyar 499 2032 89 25 9 8 2662
14 Sragen 679 3062 61 20 10 4 3836
15 Grobogan 563 2467 97 20 8 16 3171
16 Blora 939 4634 80 12 0 5 5670
17 Rembang 734 3245 29 8 1 14 4031
18 Pati 212 273 150 4 1 27 667
19 Kudus 107 106 55 4 0 15 28720 Jepara 2366 2959 83 3 8 40 5459
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
38/98
31
No
Kabupaten/
Kota Mesjid Langgar
Gereja
Kristen
Gereja
Katolik Pura Vihara Jumlah
21 Demak 1160 1428 28 1 0 4 2621
22 Semarang 1219 1896 183 39 6 54 3397
23 Temanggung 975 1954 99 15 0 70 3113
24 Kendal 1132 3030 24 19 3 6 4214
25 Batang 1262 4967 22 6 1 1 6259
26 Pekalongan 1167 2502 36 1 3 4 3713
27 Pemalang 823 2641 31 4 1 1 3501
28 Tegal 1457 4706 36 5 3 5 6212
29 Brebes 365 148 31 5 0 2 551
30 Kota Magelang 1251 595 40 2 1 1 1890
31 Kota Surakarta 1365 2055 224 20 3 8 3675
32 Kota Salatiga 1808 2720 61 3 1 6 4599
33 Kota Semarang 1384 541 233 27 6 36 2227
34 Kota Pekalongan 2060 1470 23 1 1 3 3558
35 Kota Tegal 1953 759 16 1 1 5 2735
Sumber : Dinas Kesehatan Propinsi Jateng
Perumahan
Pembangunan sarana perumahan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan tempat tinggal, baik dalam kuantitas maupun kualitas dan
dapat dijangkau masyarakat yang berpenghasilan rendah. Banyaknya
fasilitas kredit kepemilikan rumah melalui Perum Perumnas di Wilayah Jawa
Tengah pada tahun 2000 yang terealisasi sekitar 766 unit . Rumah yang
diselesaikan tersebut merupakan rumah sangat sederhana, rumah sederhana
serta rumah inti. sedangkan fasilitas kredit pemilikan rumah melalui Non
Perum Perumnas di Wilayah Jawa tengah sekitar 5.015 unit dengan jumlah
kredit senilai 57.64 miliar rupiah.
Adapun menurut tipenya terdapat 6,89 juta rumah di Wilayah Jawa Tengah
dengan tipe A (24,57%), tipe B (33,11 %) serta tipe C (42,31%). Dengan
alokasi dana bantuan APBD Propinsi Jawa Tengah sebesar 1,24 milyar rupiah
serta dukungan swadaya masyarakat 1,27 milyar rupiah telah berhasil di
pugar 1,55 ribu rumah di lingkungan perdesaan pada tahun 2000.
Perusahaan Indus t r i
Perusahaan yang ada di Proipinsi Jawa Tengah terdiri dari industri kecil,
menengah dan besar.
Tabel 1.20 Banyaknya Perusahaan Industri Besar dan Sedang, Tenaga Kerja, Pengeluaran di Jawa
Tengah Tahun 1999
Kode
Industri
Banyaknya
Perusahaan
Tenaga
Kerja
Pengeluaran
to TK
31 1,093 143,315 506,722,414
32 805 208,455 722,536,732
33 721 84,631 328,927,008
34 141 16,716 54,217,263
35 269 59,206 234,776,492
36 410 21,557 58,244,684
37 8 1,333 16,606,170
38 210 22,455 115,000,039
39 87 12,112 30,121,250
Keterangan :
31 = Industri Makanan, Minuman dan Tembakau
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
39/98
32
32 = Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit
34 = Industri Kertas, Percetakan dan Penerbitan
37 = Industri Logam Dasar
39 = Industri Pengolahan Lainnya.
1.4 PEREKONOMIAN
1.4.1 PDRB PROPINSI J AWA TENGAH MENURUT SEKTOR
Pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2000 yang
ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
atas dasar harga konstan 1993, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, yaitu
3,90%. Hal tersebut cukup beralasan mengingat, perjalanan perekonomian
relatif membaik selama tahun 1999 sampai dengan tahun 2000.
Pertumbuhan riil sektoral secara umum mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai sektol listrik, gas dan air bersih
sebesar 9,66%, meskipun peranannya terhadap PDRB hanya sekitar 1 %.
Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan yang paling rendah selama tahun
2000, yaitu sebesar 1,27 %.
Tabel 1.21 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Di
Jawa Tengah Tahun 1998 - 2000 (juta rupiah)
No. Lapangan Usaha 1998 1999 2000
01. Pertanian 21,836,268.05 25,468,190.45 30,720,873.29
1 Tanaman Bahan Makanan 16,592,232.00 19,340,667.48 22,095,108.76
2 Tanaman Perkebunan 1,235,296.87 1,257,885.40 1,718,325.15
3 Peternakan 1,920,454.71 2,666,945.50 4,129,933.17
4 Kehutanan 809,995.31 760,731.59 783,219.12
5 Perikanan 1,278,289.16 1,441,960.48 1,994,287.09
02. Pertambangan dan Galian 900,518.96 1,016,023.22 1,140,807.60
03. Industri Pengolahan 23,351,723.43 29,543,972.67 33,618,628.42
04. Listrik, Gas dan Air Bersih 573,009.51 655,019.61 870,163.83
05 Bangunan 3,004,664.35 3,982,983.09 4,788,002.60
06 Perdagangan, Hotel, dan Restauran 19,902,988.40 23,332,684.92 27,555,688.26
07 Pengangkutan dan Komunikasi 3,576,161.43 4,172,495.40 5,181,562.32
08 Keuangan dan Persewaan dan JasaPerusahaan
3,101,736.57 3,700,158.84 4,340,625.96
09 Jasa-jasa 8,363,151.81 9,637,665.56 10,188,532.91
Total 4,610,222.51 101,509,193.76 118,404,885.19
Sektor industri pengolahan memberikan sumbangan tertinggi terhadap
ekonomi Jawa Tengah yaitu sebesar 28,39%, dengan laju pertumbuhan
sebesar 3,19%. Sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masih
merupakan sektor dominan memberikan sumbangan yang cukup signifikan
bagi perekonomian Jawa Tengah sebesar 23,27% dengan pertumbuhan riil
sebesar 6,7%. Sektor pertanian dengan pertumbuhan 3,21% masih
mempunyai peranan yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi,
karena mampu memberi andil sebesar 25,95%.
Dari angka-angka indeks implisit PDRB dapat diketahui kenaikan harga dari
waktu ke waktu baik secara agregat maupun sektoral. Secara agregat indek
implisit di Jawa Tengah tahun 2000 sebesar 289,27%. Sedangkan secara
sektoral pertumbuhan yang paling cepat atau di atas angka rat-rata indeks
implisit Jawa Tengah pada tahun 2000 terjadi pdaa Sektor Pertanian sebesar
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
40/98
33
363,66 %. Sektor lain yang perkembangan indeks implisitnya paling lamban
adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 176,24%.
Perkembangan pendapatan regional per kapita atas dasar harga konstan
1993 periode 1996-2000 secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto perkapita. Pada tahun 2000
pendapatan regional perkapita atas dasar harga berlaku mencapai 3,32 juta
rupiah naik 15,28 % dari tahun sebelumnya. Untuk PDRB dari tahun 1996-
2000 dengan harga berlaku juga mengalami kenaikan. PDRB atas harga
konstan selama tahun 1996-1997 juga mengalami peningkatan, kecuali pada
tahun 1998 turun yang pada tahun berikutnya telah mengalami peningkatan
kembali dari tahun-tahun sebelumnya.
1.4.2 PDRB J AWA TENGAH MENURUT K OMPONEN PENGGUNAAN
PDRB menurut komponen penggunaan terdiri dari konsumsi rumah tangga,
konsumsi pemerintah, pembentukan modal, eksport dan impor barang dan
jasa. PDRB dari sudut penggunaan yang terbesar adalah untuk pengeluaran
konsumsi rumah tangga. Menurut harga berlaku tahun 2000, konsumsi
rumah tangga menguasai 53,71% dari total PDRB Propinsi Jawa Tengah
atau senilai 63,60% dari total PDRB Propinsi Jawa Tengah atau senilai
63,60% triliun rupiah. Dibandingkan tahun sebelumnya nilai tersebut naik
sebesar13,62%. Jika didasarkan pada harga konsatan 1993 kenaikan ini
mencapai 26,41 triliun rupiah atau naik 7,94% dari tahun 1999.
Konsumsi pemerintah yang dipakai untuk penyeleggaraan pemerintah pusat
dan daerah serta pertahanan dan keamanan, tahun 1999 atas dasar harga
berlaku sebesar 12,84 triliun rupiah naik menjadi 17,32% pada tahun
berikutnya atau meningkat 34,87%. Jika diukur berdasarkan harga konstan
1993, konsumsi pemerintah tahun 2000 naik 28,86% dari tahun 1999.
Penggunaan lain yang cukup besar dari produk domestik regional bruto
adalah untuk pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Menurut harga
berlaku, tahun 2000 mencapai 20,26 triliun rupiah dan sebesar 6,57 triliun
rupiah atas dasar harga konsatan1993. PMTB atas dasar harga berlaku
naiksebesar 10,56%, sementara atas dasar harga konstan tahun 1993 naik
6,11 %.
Investasi yang ditanamkan diberbagai sektor sekonomiberhasil
meningkatkan produksi. Meningkatnya produksi akan lebih mendorong
ekspor. Nilai ekspor yang dicapai Jawa Tengah pada tahun 1999 mencapai
54,38 triliun rupiah, meningkat menjadi 68,20 triliun rupiah pada tahun
2000. kegiatan ekspor ke luar negeri sebesar 15,43% dari total nilai ekspor
ke luar negeri sebesar 15,43%dari total niali ekspor.
Atas dasar harga konsastan tahun 1993 nilai ekspor tahun 2000 hanya
sebesar 21,14 triliun rupiah. Nilai import barang dan jasa masih dibawah
kegiatan ekspor. Pada tahun 2000, nilai impor atas dasar harga berlaku
mencapai 52,27 triliun rupiah, tumbuh 21,31% dari tahun sebelumnya.
Untuk nilai impor atas dasar harga konstan 1993 juga meningkat sebesar
3,47% atau mencapai 18,34% triliun rupiah.
1.4.3 PERKEMBANGAN PDRB K ABUPATEN
Gambaran mengenai peranan sektor-sektor atau posisi masing-masing
wilayah tersaji dalam PDRB menurut kabupaten/kota yang dihitung oleh
masing-masing daerah. Hal tersebut, mengakibatkan perbedaan angka PDRB
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
41/98
34
propinsi dengan total PDRB kabupaten/Kota dan sampai sekarang masih
dilakukan penyelarasan.
Kabupaten Cilacap dengan sumber minyaknya mempunyai sumbangan
terbesar terhadap perkeonomian Jawa Tengah, yang ditunjukkan oleh nilai
PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 13,25 triliun rupiah pada tahun 1999
(termasuk minyak dan gas). Sementara itu untuk daerah lain yang andilnya
cukup besar adalah Kota Semarang (11,19 triliun rupiah) serta Kabupaten
Kudus (7,33 triliun rupiah).
1.4.4 PDRB PER KAPITA MENURUT K ABUPATEN/K OTA
Besarnya PDRB per kapita bervariasi antar kabupaten/kota, karena selain
dipengaruhi potensi dari wilayah tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah
penduduk wilayah bersangkutan. Namun secara umum, wilayah kota
mempunyai PDRB per kapita lebih tinggi dibandingkan daerah kabupaten.
Beberapa kabupaten/kota dengan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
cukup tinggi pada tahun 1999, berturut-turut adalah Kabupaten Kudus(10,84
juta rupiah), Kota Semarang (8,73 juta rupiah, dan Kabupaten Cilacap (8,06
juta rupiah).
Tabel 1.22 Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Tahun 1995 - 1999 (Juta Rupiah)
No.Kabupaten/
Kota1997 1998 1999
1 Cilacap 4,150,960.57 6,948,073.98 8,056,864.33
2 Banyumas 1,020,212.08 1,483,921.54 1,552,414.28
3 Purbalingga 1,136,902.20 1,541,467.11 1,603,827.43
4 Banjarnegara 1,387,759.65 2,014,510.25 2,152,649.98
5 Kebumen 1,113,422.95 1,487,454.91 1,602,121.12
6 Purworejo 1,443,491.56 1,983,472.34 2,227,863.73
7 Wonosobo 968,067.01 1,300,380.13 1,581,056.98
8 Magelang 1,336,539.03 1,784,550.66 2,174,183.21
9 Boyolali 1,486,764.25 2,218,343.49 2,472,100.57
10 Klaten 1,386,053.24 1,950,637.49 2,182,299.46
11 Sukoharjo 2,138,613.06 2,702,393.67 2,923,249.73
12 Wonogiri 997,075.39 1,469,016.26 1,697,092.95
13 Karanganyar 2,029,543.57 2,813,968.94 2,969,306.65
14 Sragen 1,159,255.67 1,728,177.81 1,849,406.03
15 Grobogan 805,162.56 1,087,595.95 1,114,088.30
16 Blora 1,228,130.70 1,648,798.90 1,747,411.32
17 Rembang 1,318,707.99 1,959,557.43 2,182,558.23
18 Pati 1,245,883.90 1,819,838.58 1,952,596.10
19 Kudus 7,006,136.53 9,974,740.29 10,842,964.53
20 Jepara 1,557,888.85 2,328,535.70 2,736,523.31
21 Demak 1,189,720.04 1,648,132.84 1,808,245.02
22 Semarang 2,081,763.57 2,767,506.98 3,151,874.75
23 Temanggung 1,486,953.55 2,064,398.26 2,263,030.92
24 Kendal 2,749,054.91 3,901,593.32 3,988,258.75
25 Batang 1,688,037.61 2,342,924.94 2,441,813.10
26 Pekalongan 1,662,763.01 2,329,280.27 2,771,418.96
27 Pemalang 1,125,056.12 1,473,860.44 1,659,946.77
28 Tegal 975,407.89 1,342,453.33 1,391,548.14
29 Brebes 1,134,992.40 1,571,376.84 1,691,262.38
30 Kota Magelang 3,486,624.47 4,770,160.22 5,785,644.21
31 Kota Surakarta 3,205,834.43 4,106,858.12 4,672,781.00
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
42/98
35
32 Kota Salatiga 2,311,951.19 3,359,799.44 3,508,482.18
33 Kota Semarang 5,959,246.98 7,480,351.58 8,734,259.46
34 Kota Pekalongan 2,469,586.56 3,742,648.21 4,496,984.24
35 Kota Tegal 2,046,869.33 2,854,167.35 2,993,694.46
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
43/98
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
44/98
37
Kawasan L indung
Adapun kawasan lindung di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari :
A. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya;
B. Kawasan perlindungan setempat; dan
C. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, dan Kawasan
rawan bencana.
• Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya
Kawasan Hutan Lindung
Penyebaran kawasan lindung di Propinsi Jawa Tengah lokasinya diarahkan di semua
kabupaten kecuali Kabupaten Sragen, Grobogan dan semua administrasi kota.
Kawasan Resapan Air
Kawasan resapan air di Propinsi Jawa Tengah penyebarannya hampir di setiap
kabupaten dan kota kecuali Kabupaten Sukoharjo, Kota Magelang, Kota Surakarta,
Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.
• Kawasan perlindungan setempat
Sempadan Pantai
Penyebaran sempadan pantai ada di setiap kabupaten dan kota kecuali Kabupaten
Sukoharjo, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Pekalongan dan Kota Tegal.
Sempadan Pantai
Penyebaran Sempadan pantai yang berada di Kabupaten adalah Cilacap, Kebumen,
Purworejo, Wonogiri, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan,
Pemalang, tegal, Brebes, sedangkan Kota yakni di kota Semarang, Pekalongan,
Tegal.
• Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, dan
Kawasan Cagar Alam
Sebaran kawasan cagar alam di propinsi Jawa Tengah yang telah ditetapkan
adalah:
No Cagar Alam Lokasi Luas (Ha)
1. CA Bantarbolang Pemalang 24.5
2. CA Bekutuk Blora 25.0
3. CA Curug Bengkawah Pemalang 1.5
4. CA Gebugan Salatiga 1.8
5. CA Getas Salatiga 1.0
6. CA Guci Tegal 2.0
7. CA Gunung Butak Rembang 45.1
8. CA Gunung Celering Jepara 1379.0
9. CA Karang Bolong Cilacap 0.5
10. CA Keling I, II, III Jepara 65.8
11. CA Moga Pemalang 1.5
12. CA Nusa Kambangan Barat Cilacap 928.0
13. Ca Pagergunung Darupan Kendal 30.0
14. CA Peson Subah Batang 30.0
15. CA Pringombo I/II Banjarnegara 58.0
16. CA Sepakung Salatiga 2.5
17. CA Sub Vak Jatinegara Tegal 6.6
18. CA Telogo Ranjeng Brebes 18.5
19. CA Telogo Sumurup Wonosobo 20.1
20. CA Telogo Warno Wonosobo 39.6
21. CA Ulolanang Kecubung Batang 71.0
22. CA Bantarbolang Pemalang 24.1
23. CA Wijayakusumah Cilacap 1.0
Kawasan Cagar Alam Laut
Sebaran kawasan cagar alam laut terletak di Karimun Jawa Kabupaten Jepara.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
45/98
38
Kawasan Taman Nasional
Sebaran Kawasan Taman Nasional berada di Taman Nasional Gunung Merapi di
Kabupaten Magelang, Boyolali, Klaten, Taman Nasional Karimunjawa di Kabupaten
Jepara.
Kawasan Taman Hutan Raya
Sebaran kawasan taman hutan raya berada di Berjo-Ngargoyoso di Kabupaten
Karanganyar.
• Kawasan Rawan Bencana
Kawasan Rawan Bencana Banjir
Kawasan rawan banjir menurut RTRW propinsi ditetapkan di Kabupaten Cilacap,
Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang,
Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, tegal, Brebes,
Kota Semarang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.
Kawasan Rawan Bencana Longsor
Lokasi kawasan rawan bencana longsor ditetapkan di Kabupaten Cilacap (lereng
selatan perbukitan pembarisan dan daerah perbukitan selatan Majenang –
Wangon), Kabupaten Banyumas (perbukitan barat Ajibarang, lereng selatan Gunung
Slamet, dan perbukitan Serayu Selatan), Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Kebumen (lereng perbukitan Serayuselatan, kompleks
Pepino Hill perbukitan gamping di Gombong), Kabupaten Purbalingga bagian utara,
Kabupaten Pemalang (lereng G. Slamet, perbukitan perbatasan dengan Kabupaten
Purbalingga), Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes (lereng utara pembarisan),
Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang (Gunung
Unggaran, Trangkil, gombel, Timur Banyumanik, Gunung Legarang, dan Gunung
telomoyo), Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Temanggung,
Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Karanganyar (lereng barat
Gunung Lawu, lereng barat Gunung Rogojembangan), Kabupaten Wonogiri ( lereng
selatan Gunung Lawu, perbukitan selatan,, timur S. Keduwan, serta bagian selatan
dan barat daya kabupaten), Kabupaten Rembang terutama bagian selatan dan
timur, Kabupaten Kudus, Pati, dan Jepara di daerah Gunung Muria terutama bagian
lereng timur-selatan, Kabupaten Purwerejo ( di Pituruh, Bruno, Kaligesing, Begelan,
Loano, dan Kemiri), Kabupaten Blora ( di daerah Ngawen, Todanan, dan Jepon),
Kabupaten Grobogan (di Pulokulon, Karangrayung, Grobogan dan Wirosari) serta
Kabupaten Sragen (Sangiran dan Gemolong (Gunung Bulak Manyar)).
Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi
Sebaran kawasan rawan bencana gunung berapi di Kabupaten Banyumas,
kabupaten Purbalingga, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Magelang.
Penge lo laan Kaw asan Bud idaya
Arahan pengelolaan kawasan budidaya di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari kawasanhutan produksi, kawasan pertanian, kawasan pertambangan, kawasan peruntukan
industri, kawasan pariwisata, dan kawasan permukiman.
• Kawasan Hutan Produksi
Kawasan hutan produksi di Jawa Tengah terdiri Kawasan Hutan Produksi Tetap,
Kawasan Hutan Produksi Terbatas, dan Kawasan Hutan Produksi yang dapat
dikonversi. Penyebaran kawasan hutan produksi di Propinsi Jawa Tengah tersebar
hampir di semua kabupaten dan kota.
• Kawasan Pertanian
Kawasan pertanian di Propinsi Jawa Tengah terdiri dari kawasan pertanian lahan
basah, kawasan pertanian lahan kering, kawasan perkebunan, kawasan peternakan,
kawasan perikanan. Penyebaran kawasan pertanian ada disetiap kabupaten dan
kota di Propinsi Jawa Tengah.
-
8/15/2019 221profil Tr Jateng
46/98
39
• Kawasan Pertambangan
Kawasan pertambangan menurut RTRW propinsi merupakan kawasan dengan luas
tertentu yang digunakan untuk pemusatan kegiatan pertambangan. Tujuan
pengelolaan kawasan ini adalah untuk memanfaatkan sumberdaya mineral, energi
dan bahan galian lainnya untuk masyarakat dan memperhatikan sumberdaya
sebagai cadangan pembangunan berkelanjutan dan tetap memperhatikan kaidah-
kaidah kelestarian lingkungan. Adapun penyebaranya disemua kabupaten kecuali
Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kudus. Sedangkan di kota tersebar di Kota
Magelang, Surakarta, Salatiga, Pekalongan, dan Tegal.
• Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan peruntukan industri merupakan bentangan lahan yang diperuntukan bagi
kegiatan industri berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Kawasan
peruntukan industri di Jawa Tengah yaitu wilayah industri/kawasan perindustrian,
kawasan industri, kawasan berikat, dan kawasan yang menuntut dekat dengan
bahan baku.
• Kawa