2299-8342-1-pb.pdf

15
1 ANALISIS PENGARUH FAKTOR INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP INITIAL  RETURN  PADA PENAWARAN PERDANA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh Yesi Mulyasari 1 , Herawati 2 , Resti Yulistia Muslim 2 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-Mail: [email protected] Abstrak This research aims to get an empirical study of the effect of total assets turnover, net  profit margin, return on as sests, debt to equity and earning per s hare toward the initial return in the companies carrying out the first stocks bargaining in Indonesia Stock Exchange. This research used secondary data and the observation years was done from 2008-2011. The IPO  period chosen was 2004-2008. this research used two variables. The first variable was independent variable consis ting of total assets turnover , net profit margin, retur n on assests, debt to equity and earning per share. The second was dependent variable, that was initial return. The hypothesis was examined by using the double regression model and t- statistical examiner. It was found that total assets turnover, net profit margin , return on assests, debt to equity and earning per share have no significant effect toward the initial return in the companies carrying out IPO fro m 2004- 2008 in Indo nesia Stock Exchange. Key words: Profitability, Debt to Equitity Ratio and Initial Return PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir setiap perusahaan di Indonesia memiliki masalah yang relatif sama, masalah tersebut berhubungan dengan struktur pendanaan untuk meningkatkan aktivitas operasionalnya. Oleh sebab itu manajer perusahaan  berusaha untuk mencari alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Pada dasarnya ada beberapa alternatif yang dapat diambil yaitu dengan cara meningkatkan jumlah kebijakan hutang, menyewakan atau menjual assets yang tidak produktif, dan  bahkan melakukan penerbitan saham dengan melaksanakan proses initial public offering terlebih dahulu. Adanya pilihan alternatif untuk mendapatkan sumber dana  pada umumnya manajer lebih banyak memilih menerbitkan saham dengan terlebih dahulu melakukan initial public offering dipasar perdana (Hutagalung, 2012).  Initial public offering (IPO) dianggap sebagai solusi terbaik bagi  perusahaan untuk melakukan pengumpulan dana.  Initial public offering merupakan saat pertama saham diperdagangkan di

Upload: resigjeflin

Post on 24-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 1/15

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP INITIAL

 RETURN   PADA PENAWARAN

PERDANA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

Yesi Mulyasari

1

, Herawati

2

, Resti Yulistia Muslim

2

1Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta

E-Mail: [email protected]

Abstrak

This research aims to get an empirical study of the effect of total assets turnover, net

 profit margin, return on assests, debt to equity and earning per share toward the initial return

in the companies carrying out the first stocks bargaining in Indonesia Stock Exchange. This

research used secondary data and the observation years was done from 2008-2011. The IPO

 period chosen was 2004-2008. this research used two variables. The first variable was

independent variable consisting of total assets turnover, net profit margin, return on assests,debt to equity and earning per share. The second was dependent variable, that was initial

return. The hypothesis was examined by using the double regression model and t- statistical

examiner. It was found that total assets turnover, net profit margin, return on assests, debt to

equity and earning per share have no significant effect toward the initial return in the

companies carrying out IPO from 2004- 2008 in Indonesia Stock Exchange.

Key words: Profitability, Debt to Equitity Ratio and Initial Return

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Hampir setiap perusahaan di

Indonesia memiliki masalah yang relatif

sama, masalah tersebut berhubungan

dengan struktur pendanaan untuk

meningkatkan aktivitas operasionalnya.

Oleh sebab itu manajer perusahaan

 berusaha untuk mencari alternatif untuk

mengatasi masalah tersebut. Pada dasarnya

ada beberapa alternatif yang dapat diambil

yaitu dengan cara meningkatkan jumlah

kebijakan hutang, menyewakan atau

menjual assets  yang tidak produktif, dan

 bahkan melakukan penerbitan saham

dengan melaksanakan proses initial public

offering  terlebih dahulu. Adanya pilihan

alternatif untuk mendapatkan sumber dana

 pada umumnya manajer lebih banyak

memilih menerbitkan saham dengan

terlebih dahulu melakukan initial public

offering dipasar perdana (Hutagalung,

2012).

 Initial public offering  (IPO)

dianggap sebagai solusi terbaik bagi

 perusahaan untuk melakukan pengumpulan

dana.  Initial public offering  merupakan

saat pertama saham diperdagangkan di

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 2/15

 pasar modal. Pada saat melakukan IPO

harga saham sedikit diturunkan untuk

menarik perhatian investor. Melalui proses

IPO tentu perusahaan telah dapat secara

rutin melakukan perdagangan saham

dipasar modal.

Menurut Tandelilin (2010)

 pemilihan penerbitan saham sebagai solusi

 pendanaan karena alternatif tersebut

dianggap lebih aman dan dapat

mengembangkan pangsa pasar perusahaan.

Proses initial public offering  tentu

mengharuskan perusahaan untuk

mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh

BAPEPAM, seperti menerbitkan laporan

keuangan didalam media umum selama

dua tahun berturut turut untuk meyakinkan

stakeholders  akan kelayakan prosedur go

 public, untuk kemudian melaksanakan

syarat administrasi sebelum dibukanya

 perdagangan saham untuk pertama kali

dipasar perdana. Mengingat tujuan

 penerbitan saham adalah sebagai alat untuk

mendapatkan dana dari pihak ketiga, maka

untuk menarik perhatian pelaku pasar

tentunya manajemen berusaha untuk

menjaga variabel akuntansi dan non

akuntansi yang mereka miliki.

Pengelolaan terhadap variabel

akuntansi dan non akuntansi dilakukan

untuk meminimalkan risiko yang dihadapi

investor didalam berinvestasi. Pada

umumnya investor memiliki motif tertentu

dalam berinvestasi. Motif utama yang di

inginkan pada umumnya investor adalah

memaksimalkan keuntungan dalam bentuk

dividen,  capital gain,  initial return  atau

 pun keuntungan yang diperoleh.

Keuntungan jangka pendek yang dapat

diperoleh oleh seorang investor adalah

dalam bentuk initial return.

1.2  Perumusan Masalah

Berdasarkan kepada latar belakang

masalah maka diajukan beberapa

 permasalahan yang akan dibuktikan

didalam penelitian ini yaitu:

1. 

Apakah total assets turnover  

 berpengaruh terhadap initial return 

 pada perusahaan yang melakukan

IPO dari tahun 2004 – 2008 ?

2. 

Apakah net profit margin 

 berpengaruh terhadap initial return 

 pada perusahaan yang melakukan

IPO dari tahun 2004 – 2008 ?

3. 

Apakah return on assets 

 berpengaruh terhadap initial return 

 pada perusahaan yang melakukan

IPO dari tahun 2004 – 2008 ?

4. 

Apakah debt to equity ratio 

 berpengaruh terhadap initial return 

 pada perusahaan yang melakukan

IPO dari tahun 2004 – 2008 ?

5.  Apakah earning per share 

 berpengaruh terhadap initial return 

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 3/15

 pada perusahaan yang melakukan

IPO dari tahun 2004 – 2008 ?

Landasan Teori

2.1  Initial Public Offering (IPO)

Menurut Manurung (2012)

 perusahaan yang melakukan penawaran

saham ke  public merupakan sebuah

tindakan dengan motif untuk mendapatkan

dana dari pihak eksternal dalam rangka

untuk menjaga kemampuan perusahaan

untuk bertahan hidup. Aktifitas perusahan

untuk melakukan penawaran saham

 pertama kali dikenal dengan istilah initial

 public offering, sedangkan penawaran

setelah IPO dilakukan disebut dengan

 penawasan musiman. Harga IPO yang

diterima investor merupakan harga

kesepakatan antara perusahaan yang

melakukan penawaran sahan dengan perushaan sekuritas atau bank investasi

yang melakukan penjaminan terhadap IPO

saham tersebut. Biasanya emiten meminta

harga yang tinggi dan sekuritas

memberikan argumentasi untuk harga yang

lebih rendah. Penetapan harga saham yang

lebih rendah adalah daya tarik bagi

investor. Reputasi saham akan bertambah bila investor mendapatkan keuntungan

ketika membeli saham dari perusahaan

sekuritas tersebut.

Penawaran Perdana Saham atau

initial public offering  (IPO) adalah

 penjualan saham kepada masyarakat untuk

 pertama kalinya oleh perusahaan yang

akan melakukan proses go public  (Bodie,

Kane dan Marcus, 2008). Melalui aktifitas

 penawaran saham perdana, sebuah

 perusahaan akan berubah statusnya dari

 perusahaan tertutup ( private company)

menjadi perusahaan terbuka ( public).

Perusahaan terbuka diharus melakukan

keterbukaan informasi kepada  public

khususnya investor yang membeli saham

 perusahaan dan melakukan transformasi

 pengelolaan perusahaan dari yang bersifat

tertutup kearah yang lebih transparan atau

 professional.

2.2  Initial Return 

Dalam berinvestasi salah satu

keuntungan yang dapat diperoleh investor

adalah return. Menurut Madura (2005)

return  merupakan salah satu faktor

 pendorong investor untuk melakukan

investasi dan juga merupakan imbalan atas

keberanian investor menanggung resiko

atas investasi yang dilakukannya.  Return

dapat dikatakan salah satu variabel kunci

dalam berinvestasi, return memungkinkan

investor untuk membandingkan

keuntungan akrual ataupun keuntungan

yang diinvestasikan besar maka tingkat

return yang diperoleh lebih besar juga.

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 4/15

Menurut Brigham dan Houston

(2008) mengungkapkan bahwa saham

adalah keuntungan yang dinikmati oleh

investor atas investasi saham yang

dilakukan. Pada umumnya investor

mengharapkan keuntungan yang tinggi

dengan resiko kerugian yang sekecil

mungkin, sehingga para investor berusaha

menentukan konsep investasi yang

memadai. Tingkat keuntungan dihitung

 berdasarkan selisih dari capital gain/loss.

Capaital gain/loss dalam suatu periode

merupakan selisih antara harga saham

semula (awal periode dengan harga di

akhir periode). Bila harga saham pada

akhir periode lebih tinggi dari awalnya,

maka dikatakan investor memperoleh

capital gain, sedangkan bila yang terjadi

sebaliknya maka investor dikatakan

memperoleh capital loss.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

 Initial Return 

2.2.1 Faktor Informasi Akuntansi

Menurut Ross (2005) secara umum

ada beberapa variabel yang

mempengaruhi initial return. Variabel

tersebut berhubungan dengan instrument

keuangan atau akuntansi dan instrumen

non akuntansi. Berikut merupakan analisis

terhadap masing-masing variabel yang

mempengaruhi initial return seperti terlihat

 pada sub bab dibawah ini:

2.2.1.1 Rasio Aktifitas

Untuk mengetahui efektifitas

 perusahaan di dalam mengelola sumber

assets  dan kekayaan yang mereka miliki

dapat dilihat dari rasio aktifitas. Menurut

Sartono (2010) rasio aktifitas adalah

 bagian dari alat ukur kinerja keuangan

yang berguna untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam mengelola

atau memanfaatkan segala assets  dan

sumber daya keuangan yang mereka miliki

dalam jangka waktu tertentu. Semakin baik

 pengelolaan rasio ini menunjukan semakin

meningkatnya kinerja keuangan

 perusahaan.

 Assets turn over  merupakan bagian

dari rasio aktifitas yang memperlihatkan

efisien dan efektifitas di dalam mengelola

aktiva. Semakin tinggi tingkat perputaran

assets  maka semakin banyak cash flow 

yang masuk kedalam perusahaan untuk

mengukur assets turnover dapat dicari

dengan menggunakan rumus Ross (2005)

sebagai berikut:

 AktivaTotal

Penjualanover Turn Assests   =  

 Assets turnover   (TATO)

menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

keseluruhan aktiva perusahaan di dalam

menghasilkan volume penjualan tertentu

Bagian dari rasio aktifitas lainya dapat

diukur pada rasio yang menggambarkan

 pengelolaan piutang. Di dalam rasio ini

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 5/15

semakin tinggi nilai perputaran piutang

maka proses atau tahapan pengumpulan

 piutang yang dimiliki perusahaan semakin

meningkat. Untuk mencari receivible turn

over   dapat dicari dengan menggunakan

rumus (Ross, 2005) yaitu sebagai berikut:

2.2.1.2  Profitability 

Menurut Ross (2005) untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dapat digunakan

 beberapa intrumen penting yaitu net profit

margin  dan return on asset . Menurut

Sartono (2010) net profit margin 

menunjukan perbandingan antara laba

 bersih dengan total nilai penjualan. Untuk

menghitung net profit margin  maka

digunakan rumus sebagai berikut:

PenjualanTotal

 Bersih Labain M ofit  Net    =argPr   

Menurut Sartono (2010) return on

assets  merupakan bagian dari rasio

 profitabilitas yang menunjukan

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Untuk mengukur

return on assets maka dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

100Re  x Bersih Laba

 Bersih Laba

 Assetsonturn  =

 

2.2.1.3 Leverage 

Menurut Healey (2002) solvabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan

di dalam membayarkan seluruh bentuk

kewajiban yang mereka miliki baik jangka

 panjang maupun jangka pendek. Jadi dapat

disimpulkan bahwa solvabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam mengelola seluruh instrumen dari

struktur modal perusahaan sehingga rasio

ini juga dinamakan dengan analisis

struktur modal.

 Debt to equity ratio. Rasio ini

menunjukkan tingkat keamanan yang

dimiliki oleh kreditur. Rasio ini mengukur

seberapa jauh perusahaan dibelanjai dari

 pihak kreditur. Makin tinggi rasio ini

 berarti semakin besar dana yang diambil

dari luar perusahaan. Ditinjau dari sudut

solvabilitas, rasio yang tinggi relatif

kurang baik karena bila terjadi likuidasi

 perusahaan akan mengalami kesulitan

dalam melunasi semua hutang-hutangnya

(Sartono 2010):

 Debt to equity ratio = EquityTotal

hutangTotal 

2.2.1.3 

Earning Per Share

Menurut Ross (2005) earning per

share  merupakan sebuah rasio yang

menunjukan perbandingan antara Rupiah

 per lembar saham dengan total jumlah

saham beredar. Secara umum earning per

share  dapat dicari dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 6/15

 Beredar Saham Jumlah

Saham Lembar Per  LabaSharePer  Earning   =

 

2.3 Pengembangan Hipotesis

Secara umum penelitian ini

merupakan replikasi dari penelitian

sebelum. Beberapa penelitian terdahulu

adalah sebagai berikut:

H1: Total assets turnover  

 berpengaruh signifikan terhadap

initial return.

H2:  Net profit margin 

 berpengaruh signifikan terhadapinitial return.

H3:  Return on assets berpengaruh

signifikan terhadap initial return.

H4:  Debt to equity ratio 

 berpengaruh signifikan terhadap

initial return.

H5:  Earning per share 

 berpengaruh signifikan terhadap

initial return.

2.6 Model Penelitian

Secara umum berdasarkan landasan

teori dan pengembangan hipotesis yang

diajukan maka dapat dibuat sebuah model

 penelitian yang dapat dipedomani dalam

 pembuatan skripsi ini yaitu terlihat pada

gambar 2.1 dibawah ini:

Gambar 2.1

Model Penelitian

Metode Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel

Menurut Ghozali (2010) populasi

adalah seluruh kesatuan item yang saling

 bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Pada penelitian ini yang menjadi populasi

adalah seluruh perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia hingga tahun 2011

yang lalu.

Untuk mempersempit ruang

lingkup pembahasan didalam penelitian ini

maka dilakukan pengambilan sampel.

Menurut Ghozali (2010) sampel

merupakan bagian dari populasi yang

dianggap mewakili. Pada penelitian ini

yang menjadi sampel adalah perusahaan

yang melaksanakan proses initial public

offering dari tahun 2008 – 2011 yang lalu.

Total Assets

Turnover

 Net Profit Margin

 Return

On Assets

 Debt to

 Equity Ratio

 EarningPer Share

 Initial

 Return

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 7/15

Agar sampel perusahaan yang diambil

tepat dan akurat maka digunakan

 purposive sampling  sebagai metode

 pengambilan sampel yang digunakan.

Menurut Istijanto (2008)  purposive

sampling  adalah metode pengambilan

sampel yang didasarkan pada kriteria

khusus yang terdapat pada populasi. Secara

umum kriteria yang digunakan meliputi:

1. 

Perusahaan yang melaksanakan

 penawaran saham perdana pada

tahun 2004 – 2008

2. 

Perusahaan yang menerbitkan

laporan keuangan secara lengkap

dari tahun 2008 – 2011.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini jenis sampel

yang digunakan adalah data sekunder.

Menurut Istijanto (2008) data sekunder

merupakan data yang telah diolah dan

dipublikasikan oleh perusahaan kepada

 pihak pihak yang berkepentingan. Data

sekunder yang digunakan adalah laporan

keuangan perusahaan yang diperoleh

melalui Indonesian Capital Market of

 Directory  dan didalam web-side 

www.idx.co.id  . Data yang digunakan dari

tahun 2008 – 2011 yang lalu.

3.3 Definisi Operasional dan

Pengukuran Variabel

Secara umum variabel penelitian

yang digunakan didalam penelitian ini

dapat dikelompokan sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Dependen

 Initial Return (y)

Menurut Ross (2005) initial return 

merupakan sejumlah keuntungan yang

diperoleh oleh investor setelah

mendapatkan capital gain  dan dividen

yang dihitung dalam ukuran tahun. Secara

umum initial return dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

 DividenP

PPturn Initial

n

nn+

=

−+

1

11Re  

Keterangan

Pn-1= Harga saham tahun sebelumnya (n-1)

Pn+1= Harga saham tahun sekarang (n+1)

3.3.2 Variabel Independen

Pada penelitian digunakan

 beberapa variabel independen yaitu

sebagai berikut:

Variabel Akuntansi

Menurut Phalipu (2007) variabel

akuntansi berhubungan dengan instrumen

yang dihitung atau dinilai berdasarkan

siklus akuntansi, atau berkaitan dengan

informasi yang berasal dari laporan

keuangan. Secara umum variabel akuntansi

yang digunakan adalah sebagai berikut:

 a.  Total Assets Turnover (X1) 

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 8/15

Total assets turnover   merupakan

 bagian dari rasio aktifitas yang

memperlihatkan efisien dan efektifitas di

dalam mengelola aktiva. Semakin tinggi

tingkat perputaran assets  maka semakin

 banyak cash flow  yang masuk kedalam

 perusahaan untuk mengukur assets

turnover dapat dicari dengan menggunakan

rumus Ross (2005) sebagai berikut:

 b.   Net Profit Margin (X2) 

Menurut Sartono (2010) net profit

margin  menunjukan perbandingan antara

laba bersih dengan total nilai penjualan.

Untuk menghitung net profit margin maka

digunakan rumus sebagai berikut:

PenjualanTotal

 Bersih Labain M ofit  Net    =argPr   

 c. 

 Return on assets (X3) Menurut Sartono (2010) return on

assets  merupakan bagian dari rasio

 profitabilitas yang menunjukan

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba. Untuk mengukur

return on assets maka dapat dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

%100Re  x AssetsTotal Bersih Laba Assetsonturn   =  

 d.   Debt to equity ratio (X4) 

Menurut Ross (2005) debt to equity

ratio  merupakan rasio yang menunjukan

 perbandingan antara total hutang dengan

modal yang bersumber dari pemilik. Untuk

mencari debt to equity ratio  dapat dicari

dengan menggunakan rumus sebagai

 berikut:

Sendiri Modal

g HuTotal Ratio Equityto Debt 

tan=  

e.   Earning per share (X5) 

Menurut Ross (2005) earning per

share  merupakan sebuah rasio yang

menunjukan perbandingan antara Rupiah

 per lembar saham dengan total jumlah

saham beredar. Secara umum earning per

share  dapat dicari dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

 Beredar Saham Jumlah

Saham Lembar Per  LabaSharePer  Earning   =

 

3.4 Metode Analisis

Untuk melakukan tahapan

 pengujian hipotesis maka dilakukan

dengan metode kuantitatif. Pada metode

tersebut tahapan pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan alat uji

statistik yaitu model regresi berganda dan

uji t-statistik.

IV Analisis dan Pembahasan

4.1 Pengujian Hipotesis

Untuk mendapatlkan bukti

 pengaruh total assets turnover , net profit

margin, return on assets, debt to equity

 AktivaTotal

Penjualanover Turn Assests   =

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 9/15

ratio dan earning per share terhadap initial

return  maka setelah masing masing

variabel penelitian telah berdistribusi

normal dan terbebas dari gejala asumsi

klasik maka tahapan pengujian statistik

untuk menjawab kebenaran hipotesis dapat

dilakukan. Tahapan pengujian yang

dilakukan terlihat pada Tabel 4.8 dibawah

ini:

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel PenelitianKoefisien

RegresiSig

(Constanta) 0,061 -Total assets turnover -0,093 0,716

 Net profit margin 0,186 0,832

 Return on assets 0,046 0,082

 Debt to equity ratio 0,129 0,172

 Earning per share -0,075 0,416

R-Square 0,065 F-sig 0,481

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa

masing masing variabel independen yang

digunakan di dalam model penelitian ini

dapat dibuat kedalam sebuah model

 persamaan regresi berganda yaitu sebagai

 berikut:

Y = 0,061 – 0,093x1 + 0,186x2 + 0,046x3 + 0,129x4 – 0,075x5

Pada tahapan pengujian statistik

diperoleh nilai koefisien determinasi

sebesar 0,065, hasil tersebut menunjukan

 bahwatotal assets turnover 

,net profit 

 margin, return on assets, debt to equity

ratio, dan earning per share  mampu

memberikan kontribusi untuk

mempengaruhi initial return  sebesar

6,50% sedangkan sisanya sebesar 92,50%

lagi dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak digunakan didalam model penelitian

saat ini.

Pada tahapan pengujian statistik

 juga diperoleh nilai signifikan hasil

 pengujian F-statistik sebesar 0,481. Pada

tahapan pengujian tersebut digunakan

tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil

tersebut menunjukan bahwa nilai

signifikan sebesar 0,481 > alpha 0,05 maka

keputusannya adalah Ho diterima dan Ha

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

total assets turnover , net profit margin,

return on assets, debt to equity ratio, dan

earning per share  secara bersama sama

tidak berpengaruh signifikan terhadap

initial return  pada perusahaan yang

melakukan initial public offering di Bursa

Efek Indonesia.

Berdasarkan tahapan pengujian

statistik yang telah dilakukan dapat

diperoleh analisis dan pembahasan hasil

 pengujian seperti terlihat didalam sub bab

dibawah ini yaitu:

4.1.1 Pengaruh Total Assets Turnover 

Terhadap Initial Return

Setelah dilakukan tahapan

 pengujian statistik diperoleh koefisien

regresi yang dimiliki variabel total assets

turnover   bertanda negatif sebesar -0,093

didalam tahapan penguijan digunakan nilai

signifikan sebesar 0,716. Pada tahapan

 pengolahan data digunakan tingkat

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 10/15

10 

kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang

diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai

signifikan sebesar 0,716 > alpha 0,05 maka

keputusannya adalah Ho diterima dan H1 

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

total assets turnover   tidak berpengaruh

signifikan terhadap initial return  pada

 perusahaan yang melakukan initial return 

 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh menunjukan

 bahwa perputaran assets yang semakin

tinggi bukanlah variabel yang

mempengaruhi penurunan atau

 peningkatan initial return. Hasil yang

diperoleh sejalan dengan penelitian

Susilowati dan Masodah (2011) dan

Sharralisa (2012), kondisi yang terjadi

 pada penelitian tersebut sejalan dengan

keadaan yang terjadi saat penelitian ini

dilakukan, baiknya kemampuan

 perusahaan untuk menempatkan dan

mengelola assets, tentu membuat

kestabilan perputaran assets  terus

mengalami kenaikan. Situasi tersebut

terjadi karena penjualan produk yang

dihasilkan perusahaan tidak mengalami

 perubahan yang signifikan, melihat kondisi

tersebut membuat investor dan manajemen

 perusahaan mulai mengamati berbagai

variabel lain selain total assets turnover ,

variabel tersebut tentu dapat bersumber

dari dalam perusahaan sendiri, seperti

 posisi likuiditas, ketepatan strategi

manajemen, hingga adanya sejumlah

variabel yang berasal dari luar perusahaan,

seperti situasi politik, ekonomi dan

keamanan negara.

4.1.2 Pengaruh  Net Profit Margin 

Terhadap Initial Return

Setelah dilakukan tahapan

 pengujian hipotesis kedua dengan

menggunakan variabel net profit margin 

diperoleh nilai koefisien regresi bertanda

 positif sebesar 0,186, dengan nilaisignifikan sebesar 0,832. Tahapan

 pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan tingkat kesalahan sebesar

0,05. Hasil yang diperoleh tersebut

menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar

0,832 > alpha 0,05 maka keputusannya

adalah Ho diterima dan H2  ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa net

 profit margin tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  perusahaan

manufaktur yang melaksanakan initial

 public offering di Bursa Efek Indonesia.

Temuan yang diperoleh didalam

tahapan pengujian hipotesis kedua

menunjukan bahwa net profit margin 

 bukanlah variabel yang akan

mempengaruhi peningkatan atau pun

 penurunan nilai initial return  yang

diperoleh investor. Hasil yang diperoleh

sejalan dengan pendapat yang diungkapkan

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 11/15

11 

oleh Arifin (2011) dan Sharralisa (2012),,

Situasi tersebut terjadi karean adanya

sejumlah variabel yang berasal dari luar

 perusahaan, seperti keadaan sosial,

ekonomi dan politik yang tentunya

mempengaruhi pergerakan saham dan

 penjualan produk produk industri. Keadaan

tersebut juga dipicu karena net profit

margin  merupakan kinerja keuangan

 perusahaan yang sifatnya sementara waktu

keadaan tersebut membuat investor

mempertimbangkan variabel lain yang

dianggap lebih berkontribusi dominan pada

 peningkatan penjualan dan terjaganya

eksistensi perusahaan yaitu faktor sosial,

ekonomi dan politik yang sifatnya sangat

sulit di prediksi.

4.1.3 Pengaruh  Return on Assets 

Terhadap Initial Return

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis ketiga dengan menggunakan

return on assets  diperoleh nilai koefisien

regresi bertanda positif sebesar 0,046

dengan tingkat signifikansi hasil pengujian

statistik sebesar 0,082. Proses pengujian

statistik dilakukan dengan tingkat

kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut

menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar

0,082 > alpha 0,05 maka keputusannya

adalah Ho diterima dan H3  ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa return

on assets  tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  pada perusahaan

manufaktur yang melakukan initial public

offering di Bursa Efek Indonesia.

Temuan yang diperoleh pada

tahapan pengujian hipotesis konsisten

dengan Ali (2013) hasil yang diperoleh

tersebut menunjukan bahwa return on

assets  atau laba yang dihasilkan

 perusahaan dari pemanfaatan assets 

 bukanlah variabel yang dominan

mempengaruhi besar atau kecilnya initial

return  yang diperoleh investor, keadaan

tersebut terjadi karena return on assets 

dianggap investor hanya bersifat jangka

 pendek dan tidak akan dapat menjamin

eksistensi perusahaan dalam jangka

 panjang. Situasi tersebut membuat investor

untuk terus mengamati berbagai faktor

yang berada diluar perusahaan yang

dianggap akan mempengaruhi eksistensi

 perusahaan seperti situasi ekonomi, sosial,

ekonomi dan politik. Faktor tersebut sangat

sulit diprediksi dan memberikan dampak

yang signifikan bagi pergerakan

mekanisme pasar dan eksistensi

 perusahaan dalam jangka panjang.

4.1.4 Pengaruh  Debt to Equity Ratio 

Terhadap Initial Return

Berdasarkan hasil pengujian

hipotesis keempat dengan menggunakan

variabel debt to equity ratio diperoleh nilai

koefisien regresi sebesar 0,219 dengan

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 12/15

12 

tingkat signifikansi hasil pengujian t-

statistik sebesar 0,172. Pada tahapan

 pengolahan data digunakan tingkat

kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang

diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai

sigifikan sebesar 0,172 > alpha 0,05 maka

keputusannya adalah Ho diterima dan H4 

ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa

debt to equity ratio  tidak berpengaruh

signifikan terhadap initial return  pada

 perusahaan manufaktur yang melakukan

initial public offering  di Bursa Efek

Indonesia.

Pada tahapan hasil pengujian

statistik keempat konsisten dengan

 penelitian yang dilakukan oleh Sharralisa

(2012) dan Susilowati dan Masodah

(2011). Hasil yang diperoleh didalam

tahapan pengujian hipotesis keempat

menunjukan bahwa komposisi hutang yang

dimiliki perusahaan pada saat ini tidak

dinilai investor sebagai variabel yang

mempengaruhi initial return, bagi investor

komposisi hutang yang dimiliki

 perusahaan saat ini hanya bersifat

sementara dan tidak dapat menjadi jaminan

untuk terus terjaganya eksistensi

 perusahaan dalam jangka panjang, keadaan

tersebut membuat initial return  yang

diterima investor lebih disebabkan oleh

variabel lain seperti kondisi ekonomi,

 politik dan sosial sebuah negara yang

sifatnya sangat sulit di prediksi dan

dikelola.

Temuan yang diperoleh didalam

tahapan pengujian keempat konsisten

dengan penelitian Sharralisa (2012)

menemukan bahwa debt to equity ratio 

tidak berpengaruh signifikan terhadap

initial return yang diterima investor, hasil

tersebut menunjukan bahwa debt to equity

ratio  bukanlah variabel yang

mempengaruhi initial return, dalam hal ini

kebijakan perusahaan dan terjadi

 pergerakan harga saham dipasar sekunder

lebih mempengaruhi peningkatan atau

 penurunan initial return di pasar sekunder.

Susilowati dan Masodah (2011) hasil

 penelitiannya menunjukan bahwa debt to

equity  tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return

4.1.5 Pengaruh  Earning per Share Terhadap Initial Return

Sesuai dengan hasil pengujian

hipotesis yang telah dilakukan diperoleh

nilai koefisien regresi bertanda negatif

sebesar 0,075 dengan nilai signifikan

sebesar 0,416. Pada tahapan pengujian

statistik digunakan tingkat kesalahan

sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut

menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar

0,416 > alpha 0,05 maka keputusannya

adalah Ho diterima dan H5  ditolak

sehingga dapat disimpulkan bahwa initial

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 13/15

13 

return  tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  pada perusahaan

manufaktur yang melakukan initial public

offering di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh tersebut

menunjukan bahwa earning per share 

yang diperoleh investor tidak dianggap

sebagai variabel yang mempengaruhi

initial return  yang diterima investor,

situasi tersebut juga menjadi alasan bagi

 penelitian yang dilakukan oleh Sulistio

(2005) dan Pipit (2012). Keadaan tersebut

terjadi tidak semua perusahaan yang

dijadikan sampel dapat memenuhi

kewajiban dalam membayarkan dividen

kepada investor, situasi dan kondisi

 perusahaan yang cenderung berubah-ubah

sangat mempengaruhi kondisi tersebut,

oleh sebab itu investor mulai mengamati

variabel lain yang diduga lebih

mempengaruhi initial return  setelah

 pelaksanaan initial public offering  yaitu

 perubahan keadaan ekonomi, sosial

 budaya, politik dan keamanan sebuah

negara yang sangat rentan dan

mempengaruhi stabilitas investasi.

Hasil yang diperoleh didalam

tahapan pengujian hipotesis konsisten

dengan Sulistio (2005) dan Sharralisa

(2012) mengungkapkan bahwa earning per

share  tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return. Temuan tersebut

menunjukan bahwa earning per share 

 bukanlah variabel yang mempengaruhi

initial return, akan tetapi peningkatkan

initial return  lebih disebabkan oleh

variabel lain yang berhubungan dengan

risiko yang akan dihadapi investor dan

 berasal dari luar perusahaan. Pipit (2012)

 berhasil menemukan bahwa earning per

share  tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  yang diterima oleh

investor dalam berinvestasi

PENUTUP

5.1 KesimpulanBerdasarkan kepada analisis dan

 pembahasan hasil pengujian hipotesis

maka diajukan beberapa kesimpulan yang

merupakan jawaban dari sejumlah masalah

yang diajukan didalam penelitian ini yaitu:

1.  Hasil pengujian hipotesis pertama

ditemukan bahwa total assets

turnover   tidak berpengaruh

signifikan terhadap initial return 

 pada perusahaan manufaktur yang

melakukan initial public offering di

Bursa Efek Indonesia.

2. 

Hasil pengujian hipotesis kedua

ditemukan bahwa net profit margin 

tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  pada

 perusahaan manufaktur yang

melakukan initial public offering di

Bursa Efek Indonesia.

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 14/15

14 

3. 

Hasil pengujian hipotesis ketiga

ditemukan bahwa return on assets 

tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  pada

 perusahaan manufaktur yang

melakukan initial public offering di

Bursa Efek Indonesia.

4.  Hasil pengujian hipotesis keempat

ditemukan bahwa debt to equity

ratio  tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  pada

 perusahaan manufaktur yang

melakukan initial public offering di

Bursa Efek Indonesia.

5. 

Hasil pengujian hipotesis pertama

ditemukan bahwa earning per

share  tidak berpengaruh signifikan

terhadap initial return  pada

 perusahaan manufaktur yang

melakukan initial public offering di

Bursa Efek Indonesia.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan

keterbatasan penelitian maka dapat

diajukan beberapa saran yang dapat

memberikan manfaat positif bagi:

1. 

Peneliti dimasa mendatang

disarankan untuk memperbanyak

sampel penelitian dengan cara

mengganti metode pengambilan

sampel, selain itu bagi peneliti

dimasa mendatang diharapkan

mencoba memperpanjang periode

 penelitian dan menambahkan

minimal satu variabel baru yang

tidak digunakan didalam penelitian

ini yaitu risiko sistematis.

2.  Bagi perusahaan diharapkan terus

 berupaya meningkatkan kinerja

keuangan yang mereka miliki

seperti menjaga kestabilan laba,

dengan cara secara optimal

melaksanakan pemanfaatan assets

dan modal yang bersumber dari

 pemilik perusahaan dan terus

 berusaha untuk menjaga

kesejahtraan investor yang

dilakukan dengan cara menjaga

konsistensi dalam melakukan

 pembayaran dividen.

3. 

Bagi investor diharapkan

melakukan analisis fundamental

sebelum berinvestasi dengan cara

mengamati seluruh elemen kinerja

keuangan yang dimiliki perusahaan

target untuk meminimalisasikan

risiko sebagai upaya

memaksimalkan keuntungan yang

akan diperoleh dimasa mendatang.

7/25/2019 2299-8342-1-PB.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/2299-8342-1-pbpdf 15/15

15 

DAFTAR PUSTAKA

Ali Sadjikin. 2013. Faktor Faktor yang

Mempengaruhi Intial Return Pada

Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.  Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 4 Nomor 1.

Arifin Mohamad. 2011. Pasar Modal

 Indonesia. Erlangga, Jakarta.

Brigham, dan Houston. 2008.

Fundamentals of Financial

 Management . Tent Editions/

McGraw-Hill, Irwin.

Ghozali, Imam. 2010.  Analisis

 Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan

Penerbit Universitas Negeri

Brawijaya, Malang.

Healsey. 2002. Financial Management

Theory and Analisys. McGraw-

Hill, Irwin.

Healy Phalipu. 2007.  Fundamental

 Analysis. Peason Prenticehall.

Hutagalung Herlambang. 2012. Fenomena

Initial Public Offering di Bursa

Efek Indonesia. www.idx.co.id .

Istijanto. 2008.  Metode Penelitian Bisnis.

Gramedia Pustaka, Jakarta.

Madura Jeff. 2005.  Investment for

 Decision Analysis. McGraw-Hill,

Irwin.

Manurung Hamduh. 2012.  Dasar DasarPasar Modal (Teori dan

 Aplikasi).  Gramedia Pustaka,

Jakarta.

Masodah dan Wahyunita Susilowati. 2011.

Pengaruh Variabel Keuangan

Terhadap  Initial return  dan Kinerja

Perusahaan Setelah IPO Pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi

Keuangan Nomor 4 Volume 1

 Bandar Lampung.

Pipit Arianti. 2012. Faktor Faktor yangMempengaruhi Initial Return

Pada Perusahaan yang Melakukan

IPO.  Jurnal Akuntansi Keuangan

dan Bisnis Volume 3 Nomor 1. 

Universitas Dipenegoro,

Semarang.

Ross. Westerfeld Jeffe. 2005. Corporate

Finance. Mc Graw-Hill, Iriwn.

Sartono, Agus. 2010.  Dasar Dasar

Perbelanjaan Perusahaan. BadanPenerbit Universitas Ekonomi

Universitas Gajahmada, Jakarta.

Sekaran Huma. 2006.  Metodologi

Penelitian Bisnis. Erlangga,

Jakarta.

Sharralisa. 2012. Analisis Pengaruh Faktor

Informasi Akuntansi dan Non

Akuntansi Terhadap Initial Return

Pada Penawaran Perdana Saham

di Bursa Efek Indonesia.  Jurnal

 Akuntansi dan Keuangan Volume

4 Nomor 1. Universitas

Gunadarma, Depok.

Sulistio Helen. 2005.Pengaruh Informasi

Akuntansi dan Non Akuntansi

Terhadap Initial Return Studi

Pada Perusahaan yang Melakukan

Initial Public Offering di Bursa

Efek Jakarta. Seminar Nasional

 Akuntansi 15 – 16 September

2005.

Tandelilin Eduardus. 2010.  ManajemenKeputusan Investasi.  Edisi II. 

BPEF, Yogjakarta.

Winarno. 2010.  Analisis Laporan

Keuangan Lanjutan. Salemba

Empat, Jakarta.