24-5073-1-sm

10
Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015 PENGARUH PROGRAM INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KECAMATAN BULELENG TAHUN 2011-2014 Ni Komang Meriyanti Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) program Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014, (2) pengentasan kemiskinan di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014 dan (3) pengaruh program IPM terhadap pengentasan kemiskinan di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitatif. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah formulasi yang dikembangkan Slavin diperoleh 84 responden dari 515 populasi. Data dikumpulkan dengan mengunakan metode dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriftif kuantitatif dan korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa program IPM berada pada kategori sangat baik sedangkan pengentasan kemiskinan berada pada kategori baik. Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,594 memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan keeratan hubungan antara program IPM terhadap pengentasan kemiskinan tergolong sedang. Sumbangan program IPM terhadap pengentasan kemiskinan sebesar 35,2% sedangkan sisanya sebesar 64,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kata kunci: pengentasan kemiskinan, program IPM Abstract This research is aimed to know (1) Human Development Indeks (HDI) program in Buleleng District, Buleleng Regency in 2011-2014, (2) Poverty reduction in Buleleng District, Buleleng Regency in 2011- 2014 and (3) the effect of HDI program towards poverty reduction in Buleleng District, Buleleng Regency in 2011-2014. This research was causalitative research. Sampling technique which is used in this research is formula which is developed by Slavin which is got 84 respondents from 515 population. Data collected by documentation method, interview, and questionnaire. Analysis technique which is used are descriptive quantitative and product moment correlation. The result of the research showed that IPM program in a very good category while poverty reduction in a good category. Correlation coefficient which is got is 0,594 had positive and significant effect. It showed the relationship strength level between IPM program towards poverty reduction was in a medium category. The contribution of IPM program towards poverty reduction was 35,2% while the rest was 64,8% influenced by other factors which are not researched. Keywords: poverty reduction, HDI program

Upload: rizalwidyanugraha

Post on 13-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

24

TRANSCRIPT

Page 1: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

PENGARUH PROGRAM INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)TERHADAP PENGENTASAN KEMISKINAN DI KECAMATAN

BULELENG TAHUN 2011-2014

Ni Komang Meriyanti

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: [email protected]

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) program Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di

Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014, (2) pengentasan kemiskinan di Kecamatan

Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014 dan (3) pengaruh program IPM terhadap pengentasan

kemiskinan di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014. Penelitian ini merupakan

jenis penelitian kausalitatif. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah formulasi yang

dikembangkan Slavin diperoleh 84 responden dari 515 populasi. Data dikumpulkan dengan mengunakan

metode dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis

deskriftif kuantitatif dan korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

program IPM berada pada kategori sangat baik sedangkan pengentasan kemiskinan berada pada

kategori baik. Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,594 memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Hal ini menunjukkan keeratan hubungan antara program IPM terhadap pengentasan kemiskinan

tergolong sedang. Sumbangan program IPM terhadap pengentasan kemiskinan sebesar 35,2%

sedangkan sisanya sebesar 64,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Kata kunci: pengentasan kemiskinan, program IPM

Abstract

This research is aimed to know (1) Human Development Indeks (HDI) program in Buleleng District,

Buleleng Regency in 2011-2014, (2) Poverty reduction in Buleleng District, Buleleng Regency in 2011-

2014 and (3) the effect of HDI program towards poverty reduction in Buleleng District, Buleleng Regency

in 2011-2014. This research was causalitative research. Sampling technique which is used in this

research is formula which is developed by Slavin which is got 84 respondents from 515 population. Data

collected by documentation method, interview, and questionnaire. Analysis technique which is used are

descriptive quantitative and product moment correlation. The result of the research showed that IPM

program in a very good category while poverty reduction in a good category. Correlation coefficient which

is got is 0,594 had positive and significant effect. It showed the relationship strength level between IPM

program towards poverty reduction was in a medium category. The contribution of IPM program towards

poverty reduction was 35,2% while the rest was 64,8% influenced by other factors which are not

researched.

Keywords: poverty reduction, HDI program

Page 2: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

PENDAHULUANKemiskinan merupakan fenomena

yang kompleks, bersifat multidimensi dantidak dapat secara mudah dilihat dari suatuangka absolut. “Salah satu faktor yangmenyebabkan ketertinggalan danpenghambat dalam pembangunan suatunegara dalah tingginya angka kemiskinan”(Kuncoro,2005). Kemiskinan sendiri akanmenimbulkan dampak yang bersifatmenyebar (multiplier effects) terhadapaspek-aspek yang ada di masyarakatsecara menyeluruh. Kemiskinan jugamerupakan muara dari masalah sosiallainnya yang ada di lingkungan masyarakat.

Keberadaan penduduk miskin dalamsuatu wilayah tidak akan membawakemakmuran bagi wilayah tersebutsehingga wajib diberantas. Smith (dalamTodaro,2004:219) menyatakan bahwa“tidak ada masyarakat yang makmur danbahagia, jika sebagian besar penduduknyaberada dalam kemiskinan dankesengsaraan”. Oleh karena itu,pemberantasan kemiskinan telah menjaditantangan utama dalam pembangunan,karena pembangunan ekonomi bukanterletak pada pendapatan yang dihasilkansuatu wilayah, tetapi pada peningkatankualitas kehidupan penduduk.

Subandi (2012) menyatakan salahsatu strategi/upaya pengentasankemiskinan adalah pembangunan SumberDaya Manusia (SDM). Pembangunan SDMdapat dilakukan dengan perbaikan aksesterhadap konsumsi pelayanan sosial(pendidikan, kesehatan dan gizi)merupakan strategi pemerintah untukmengurangi kemiskinan dan meningkatkankesejahteraan. Pembangunan manusiadapat diukur dengan Indeks PembangunanManusia (IPM) atau Human DevelopmentIndex (HDI) yang merupakan suatu indekskomposit untuk mengukur pencapaiankualitas pembangunan manusia. Todaro(2006) menyatakan bahwa IPMmenggambarkan indeks pengembanganmanusia yang dilihat dari sisi perluasan,pemerataan, dan keadilan baik dalambidang kesehatan, pendidikan, maupunkesejahteraan masyarakat. Rendahnya IPMakan mengakibatkan pada rendahnyaproduktivitas kerja dari penduduk.Produktivitas yang rendah mengakibatkan

rendahnya perolehan pendapatan,sehingga menyebabkan tingginya jumlahpenduduk miskin. Dalam hal ini,pembangunan manusia diukur denganIndeks Pembangunan Manusia (IPM) atauHuman Development Index (HDI) yangmerupakan suatu indeks komposit untukmengukur pencapaian kualitaspembangunan manusia.

Dalam rangka meningkatkan IPM,maka dirancanglah suatu program yangkhusus yakni Program Keluarga Harapan(PKH). PKH adalah “suatu program dengantersentuhnya rumah tangga sangat miskindari program kesehatan dan pendidikanbagi anak balita, ibu hamil dan usiapendidikan dalam rangka meningkatkanindeks pembangunan manusia yang akanmempengaruhi jumlah penduduk miskin”(Satuan Kerja Perangkat Daerah,2013:4).

Bali memiliki permasalahankemiskinan yang masih menjadi pokokpermasalah yang harus mendapatkanperhatian ekstra. Salah satu kabupaten diBali yang memiliki jumlah penduduk miskinadalah Kabupaten Buleleng. KabupatenBuleleng memiliki masalah kemiskinan dankesejahteraan penduduk yang masih harusmendapat perhatian serius. Pembangunanyang tidak merata di Provinsi Bali,menyebabkan Kabupaten Buleleng jarangmendapat sentuhan perhatian daripemerintah pusat (Katalog BPS 2012:78).Menurut data PPLS 2011, lebih dari 11%penduduk miskin Kabupaten Bulelengberada di Kecamatan Buleleng.

Kecamatan Buleleng masihmenghadapi masalah kemiskinan dan yangrentan untuk jatuh di bawah gariskemiskinan. Berdasarkan data PPLSProvinsi Bali (2011), penduduk miskin yangada di Kecamatan Buleleng berjumlah 635KK katerogi P1 2.168 KK kategori P2 dan2.625 KK kategori P3 yang tersebar di 29desa/kelurahan. Kemiskinan yang terjadi diKecamatan Buleleng membutuhkanpenanganan yang tepat karena melihat darikondisi geografis Kecamatan Buleleng initerletak di wilayah perkotaan.

Menyadari masalah kemiskinan yangterjadi, maka PKH digulirkan pemerintahpusat untuk merespon permasalahankemiskinan yang ada, seperti yang terdapat

Page 3: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

di Kecamatan Buleleng. KecamatanBuleleng merupakan kecamatan yangpaling banyak mendapat dana daripemerintah. Data penduduk miskin pesertaPKH di Kecamatan Buleleng dari tahun2011-2014 cenderung memperlihatkantrend penurunan. Pada tahun 2011sebanyak 574 Keluarga Sangat Miskin(KSM), tahun 2012 sebanyak 553 KSM,tahun 2013 sebanyak 532 KSM sedangkanpada tahun 2014 menjadi 515 KSM.Dengan adanya PKH, diharapkan dapatmemberikan kesempatan kepadamasyarakat miskin yang ada di KecamatanBuleleng untuk ikut berperan serta terhadapprogram PKH yang nantinya akanmemberikan dampak yang logis bagikehidupan mereka terutama padapeningkatan kualitas hidup melaluikesehatan dan pendidikan yang nantinyadapat memutus rantai kemiskinan.

Masih terjadi rendahnya sumber dayamanusia di Kecamatan Bulelengmengakibatkan kualitas sumber dayamanusia yang masih rendah dan rendahnyadaya saing dalam merebut peluang kerja.Sehingga, hal itu menjadi penyebabtingginya angka pengangguran dankemiskinan. Rendahnya sumberdayamanusia ini latarbelakangi oleh tingkatpendidikan yang masih rendah.Berdasarkan grafik pendidikan diKecamatan Buleleng tahun 2014 dapatdilihat bahwa jumlah penduduk yang telahmenempuh pendidikan Sekolah Dasar lebihbanyak dibanding dengan penduduk yangtelah menempuh Sekolah MenengahPertama dan SMA/sederajat. Hal inidijabarkan dengan perolehan nilai yaitu17.263 jiwa yang telah lulus SekolahDasar, 7.183 tamatan SMP dan 11. 547tamatan SMA sederajat (BPS,2014).

Berkaitan di bidang kesehatan, angkakematian bayi dan ibu cenderungmengalami fluktuasi, pada tahun 2011berjumlah 71 orang, kemudian mengalamikenaikan di tahun 2012 sebanyak 89 orang,sedangkan tahun 2013 berjumlah 43 orangdan 2014 berjumlah 19 orang. Dilihat darisisi masyarakat, cara hidup masyarakatmasih kurang mementingkan gaya hidupbersih, sehingga mudah sekali terserangpenyakit.

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui. Program IPM diKecamatan Buleleng, Kabupaten Bulelengtahun 2011-2014. Pengentasan kemiskinandi Kecamatan Buleleng, KabupatenBuleleng tahun 2011-2014. Pengaruhprogram IPM terhadap pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014.

METODEJenis penelitian yang digunakan

adalah penelitian kausalitatif, yaitupenelitian yang diarahkan untuk menyelidikihubungan sebab akibat bersadarkanpengamatan terhadap akibat yang terjadidan mencari faktor yang menjadi penyebabmelalui data yang dikumpulkan(Zuriah,2005:57). Variabel yang dilibatkanadalah variabel bebas sebagai variabelyang mempengaruhi dan variabel terikatsebagai variabel yang dipengaruhi. Variabelbebas dalam penelitian ini adalah ProgramIPM (X) sedangkan yang termasuk dalamvariabel terikat adalah upaya pengentasankemiskinan (Y). Program IPM dalampenelitian ini adalah Program KeluargaHarapan (PKH).

Lokasi penelitian berada diKecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.Pemilihan lokasi ini dikarenakan lebih dari11% penduduk miskin di KabupatenBuleleng berada di Kecamatan Buleleng.Selain itu, masih terjadi permasalahan dibidanng pendidikan dan kesehatan.

Subjek dalam penelitian ini adalahmasyarakat miskin (KK miskin kategori P1)atau Keluarga Sangat Miskin (KSM) yangmendapatkan dana bantuan PKH diKecamatan Buleleng, Kabupaten Bulelengtahun 2011-2014 dan stakeholders dariPKH. Objek penelitian adalah program IPMdan pengentasan kemiskinan di KecamatanBuleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014.

Sumber data yang digunakan adalahdata primer dan data sekunder. Data primeryang dikumpulkan adalah data kuantitatifberupa angka-angka yang diperoleh melaluikuisioner tentang program IPM danpengentasan kemiskinan. Data sekunderberupa data kuantitatif dan data kualitatif.Data kuantitatif yaitu jumlah penduduk

Page 4: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

miskin di Kecamatan Buleleng menurutdata PPLS Provinsi Bali tahun 2011, DataPenerima PKH tahun 2011-2014, dataangka putus sekolah tahun 2011-2014, dandata kematian ibu dan bayi tahun 2011-2014. Data kualitatif mengenai hasilwawancara yang dilakukan kepada kepalaatau pegawai dari instansi yang terkait danKSM yang mendapat dana bantuan PKH.

Teknik pengumpulan data dalampenelitian ini yaitu dokumentasi, wawancaradan kuisioner. Kusioner digunakan untukmendapatkan data penelitian berupapersepsi bantuan, persepsi manfaat,partisipasi di bidang pendidikan dankesehatan responden tentang programIPM, dan pengentasan kemiskinan diukurberdasarkan indikator BKKBN diKecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.Kuisioner ini diberikan kepada KSM yangmendapatkan dana bantuan PKH untukmemperoleh informasi mengenai programIPM yang mempengaruhi pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng. Untuk akuratan datayang diperoleh, maka teknik kuisionerdibantu dengan teknik interview quide atauwawancara langsung dengan respondenmengingat tidak semua responden bisamenbaca dan menulis. Wawancara jugadilakukan kepada informan dari kepalainstansi terkait. Sedangkan dokumentasidilakukan dengan mengamati dokumen-dokumen atau catatan-catatan yangtersimpan di Kantor UPPKH (UnitPelaksana Program Keluarga Harapan)Kabupaten Buleleng, Dinas Perencanaandan Pembangunan Daerah KabupatenBuleleng, Badan Pusat Statistik dan DinasSosial Kabupaten Buleleng.

Populasi dalam penelitian ini adalahjumlah KSM yang menjadi peserta PKHpada tahun 2014 yaitu sebanyak 515 orangresponden. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah teknik probabilitysampling, yaitu teknik pengambilan sampeldengan memberikan kesempatan yangsama bagi setiap unsur atau anggotapopulasi untuk dipilih menjadi sampel.Penentuan sampel dilakukan dengan teknikpenyampelan acak wilayah berimbangatau proporsional stratified randomsampling agar data yang diperoleh lebihrepresentatif. Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 84 dengan menggunakanformulasi yang dikembangkan oleh Slavin.

Pengujian instrumen penelitian inidilakukan di Kecamatan Buleleng yangtersebar di 24 desa/kelurahan penerimadana bantuan PKH tahun 2014, denganmengambil sampel untuk pengujianintrumen sebanyak 30 orang respondendiluar sampel yang diteliti. Pengujianintrumen ini yaitu uji validitas danreliabilitas.

Menurut Murti dan Salamah (2006),validitas menunjukkan sejauh manaketepatan, kesesuaian, atau kecocokansuatu alat untuk mengukur apa yang akandiukur. Uji validitas diperoleh dengan caramengkorelasikan setiap skor dengan totalskor indikator variabel, kemudian hasilkorelasinya dibandingkan dengan nilai kritispada signifikan 0,05 (Sugiyono, 2010:109).Syarat minimum instrumen penelitiandikatakan valid apabila nilai rhitung > rtabel. Ujivaliditas instrumen menggunakan teknisanalisis korelasi product moment pearsondan menggunakan bantuan SPSS 17.0 forwindows untuk memudahkan mengolahdata penelitian.

Uji reliabilitas adalah pengujianinstrumen penelitian yang digunakan untukmengetahui tingkat ketepatan, ketelitianatau keakuratan yang ditunjukkan olehinstrumen pengukuran. Menurut Murti danSalamah (2006), reliabilitas menunjukkankonsistensi atau kemantapan penggunaanalat ukur dalam penelitian, baik ditinjau dariwaktu ke waktu maupun dari kondisi satudengan kondisi yang lain. Uji reliabilitasdihitung dengan koefisien alpha cronbachmenggunakan program SPSS 17.0 forWindows. Kriterianya, jika nilai alphacronbach lebih besar dari 0,6 makadinyatakan reliabel.

Metode analisis data yang digunakanadalah analisis deksriptif kuantitatif dananalisis korelasi product moment. Analisisdeskriptif kunatitatif digunakan untukmengetahui program IPM dan pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng apakah berada padakategori sangat baik, baik, cukup baik,kurang baik dan tidak baik maka akandibuat pengklarifikasian yang mengacupada ketentuan seperti yang dikemukakanoleh Irianto (2008:22).

Page 5: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

Analisis korelasi product momentdigunakan untuk mencari besarnyakoefisien korelasi antara dua variabel(program IPM dengan pengentasankemiskinan). Menurut Azhar, Irshad(2004:123), setelah diperoleh koefisienkorelasi “r” product moment maka dilakukaninterprestasi secara sederhana yaitudengan mencocokkan hasil penelitiandengan angka indeks korelasi “r” productmoment. Setelah ini, hasil penelitiandicocokkan dengan nilai koefisien korelasi“r” product moment baik pada tarafsignifikasi 5% maupun pada taraf 1%kemudian dibuat kesimpulan apakahterdapat korelasi positif yang signifikan atautidak.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil Penelitian

Program Indeks PembangunanManusia (IPM) pada penelitian ini adalahProgram Keluarga Harapan (PKH).Pelaksanaan PKH di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng sudah dilakukan sejaktahun 2010, berarti saat ini PKH sudahberjalan selama 5 tahun. Sejak awalprogram ini digulirkan pada masyarakat,mereka berharap bisa terbantu secaraekonomi. PKH merupakan satu-satunyaprogram dari pemerintah pusat yangdigulirkan untuk meningkatkan angka IPMmelalui akses pendidikan dan akseskesehatan yang nantinya juga akanmeningkatkan daya beli masyarakat.

Pada tahun 2011 jumlah KeluargaSangat Miskin (KSM) yang menerima danaPKH sebanyak 563 dengan nilai RP825.150.000,00. Pada awal bulan, tahun2011 pendamping Kecamatan Bulelengmendapat kunjungan monitoring dariKementrian Komunikasi dan Informatikayang juga mempunyai kerjasama untukprogram PKH. Kemudian dilanjutkandengan monitoring ke fasilitas kesehatandan fasilitas pendidikan.

Pencairan dana setiap tahundilaksanakan empat tahap, pada tahun2011 ini pencairan tahap keempatdilaksanakan pada bulan Desember.Pencairan dana PKH dilaksanakan dikantor pos di daerah setempat danpembayaran dilaksanakan juga verifikasipendamping terhadap peserta PKH.

Permasalah yang terjadi mengenai danaPKH pada tahun 2011 adalah KSM yangtidak mencairkan dana sesuai jadwal,karena beberapa KSM yaitu yang menjadiburuh tani yang telah memiliki kelompokuntuk memanen padi jika mereka tidak ikutpada saat itu otomatis akan dikeluarkandari kelompok tersebut. sehingga pihakUPPKH Kecamatan Buleleng memberikansolusi dengan memberikan kesempatanpencairan dana pada hari selanjutnya.

Pada tahun 2012 jumlah KSM yangmenerima bantuan PKH di KecamatanBuleleng mengalami penurunan yaknihanya sebesar 553 KSM dengan jumlahnominal sebesar Rp 811.725.000,00.Kegiatan PKH pada tahun 2012 samadengan tahun sebelumnya, sepertipertemuan kelompok untuk mengentahuikeadaan KSM, kegiatan rutin pertemuandengan pendamping dan operator jugapendamping mengenai perubahan statusdan evaluasi mengenai verifikasi yang telahdilakukan.

Permasalah yang muncul pada tahun2012 yakni adanya KSM peserta PKH yangmengunakan kartu PKH untuk berobattetapi ditolak oleh instansi terkait. Kejadianseperti ini memang sering kali terjadi,walaupun UPPKH Kecamatan Bulelengsudah bekerjasama dengan DinasKesehatan. Tindak lanjut ataspermasalahan ini dalah pendamping harusmenginformasikan ke KSM bahwa kartuPKH tidak dapat dipakai untuk berobat.

Peserta PKH pada tahun 2013mengalami penurunan sehingga jumlahKSM sebesar 532 KSM dengan danasebesar Rp 944.465.000,00. PelaksanaanPKH pada tahun ini dilaksanakan dengankegiatan rutin seperti pertemuan kelompok,pendamping dan operator UPPKHKecamatan Buleleng dan pencairan danaPKH. Selain itu, pada tahun 2013 inipendamping menyerahkan bibit babi bagiKSM yang berprestasi untuk membantuperekonomian KSM. PendampingKecamatan Buleleng juga mengikutimengikuti kegiatan pemantapanpendamping dan operator di Jakartaselama 4 hari dan merupakan wakil dariProvinsi Bali. UPPKH Kabupaten Bulelengmendapat juara ke II pada Lomba Video. Diakhir tahun diisi dengan koordinasi ke PT

Page 6: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

ASKES untuk mengetahui prosedur BPJSkesehatan yang akan mulai diberlakukanpada tahun 2014.

Penerima dana PKH tahun 2014berjumlah 515 KSM. Program PKH padatahun 2014 ini diawali dengan koordinasidengan pihak BPJS juga berkoordinasidengan pihak Dinas Kesehatan mengenaiJKBM (jaminan kesehatan daerah untukseluruh masyarakat di Bali), padakoordinasi ini pendamping menanyakan

mengenai kartu JKBM karena ada KSMyang tidak memiliki kartu, dalam hal inipeserta PKH yang tidak memiliki kartuJKBM atau Jamkesmas dapat gratisberobat dengan syarat harus memilki KTPBali dan Kartu Keluarga. PelaksanaanProgram Indeks Pembangunan Manusia(IPM) di Kecamatan Buleleng, KabupatenBuleleng tahun 2011-2014 dapat dilihatpada Tabel 1 sebagai berikut.

Tabel 1. Hasil rogram IPM di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014

No Dimensi/Variabel Skor Kategori1 Program IPM 4.722 Sangat Baik

Persepsi Bantuan 886 BaikPersepsi Manfaat 640 BaikPartisipasi dalam Bid. Kesehatan 1.459 Sangat BaikPartisipasi dalam Bid. Pendidikan 1.737 Baik

Berdasarkan Tabel 1, program IPMsecara keseluruhan berada pada skor4.722, nilai tersebut berada pada rentangskor 4.700–5.580. rentang skor programIPM berada pada kategori sangat baik. Darihasil tersebut menandakan bahwa ProgramIPM di kecamatan Buleleng, KabupatenBuleleng tahun 2011-2014 berjalan dengansangat baik.

Dari hasil penskoran yang dilakukan,diperoleh hasil bahwa skor total ProgramIPM di Kecamatan Buleleng, KabupatenBuleleng tahun 2011-2014 berada padakriteria sangat baik pada skor 4.772. Hasiltersebut menunjukkan bahwa Program IPMterhadap pengentasan kemiskinan dapatdikatakan sangat baik. Dilihat dari masing-masing dimensi pun terlihat hasil yang baik,mulai dari dimensi persepsi bantuan yangberada pada kategori baik pada skor 886,dimensi persepsi manfaat yang berada dikategori baik pada skor 640, partisipasidalam bidang kesehatan berada padakategori sangat baik pada skor 1.459 dandimensi partisipasi dalam bidangpendidikan berada pada kategori baikdengan skor 1.737. Program IPM perludipertahankan agar tetap berada padakategori sangat baik.

Tingkat kemiskinan yang terdapat diKacematan Buleleng, Kabupaten Bulelengselama empat tahun terakhir digambarkan

dengan menggunakan data PPLS ProvinsiBali tahun 2011. Dalam data PPLStersebut, angka kemiskinan di KecamatanBuleleng yang terdiri dari 27desa/kelurahan kategori kelompok 1berjumlah 635 KK. Kategori kelompok IIberjumlah 2.168 KK dan kategori IIIberjumlah 2.625 KK. Dengan demikian totalkeselurahn angka kemiskinan diKecamatan Buleleng berjumlah 5.428 KKdan menyumbang 11% lebih pendudukmiskin di Kabupaten Buleleng.

Melihat besarnya angka kemiskinanyang ada di Kecamatan Buleleng makapemerintah melakukan berbagai upayadalam mengentaskan kemiskinan yangterjadi. Secara umum programpengentasan kemiskinan yang dilakukanoleh pemerintah memiliki dua tujuan yaitumengurangi pengeluaran masyarakatmiskin, yang dibebankan kepada pihak lainseperti ke pemerintah atau masyarakatlainnya dan meningkatkan pendapatanpenduduk miskin sehingga dapat keluardari jurang kemiskinan.

Pengentasan kemiskinan diKecamatan Buleleng, Kabupaten Bulelengtahun 2011-2014 menggunakan sembilandimensi yaitu pendapatan dan kepemilikanasset, pemenuhan kebutuhan spiritual,pemenuhan kebutuhan pangan,pemenuhan kebutuhan pakaian, pendidikan

Page 7: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

anak, perawatan kesehatan keluarga,informasi, rekreasi dan aktualisasi diri. Hasilskoring mengenai upaya pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng

Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014 baiksecara keseluruhan maupun perdimensiakan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengentasan Kemiskinan pada Kecamatan Buleleng, Kabupaten BulelengTahun 2011-2014

No Dimensi/Variabel Skor Kategori1 Upaya Pengentasan Kemiskinan 4.425 Baik

Pendapatan dan Kepemilikan Aset 188 Kurang BaikPemenuhan Kebutuhan Spiritual 389 Sangat BaikPemenuhan Kebutuhan Pangan 773 Sangat BaikPemenuhan Kebutuhan Pakaian 641 BaikPendidikan Anak 287 BaikPerawatan Kesehatan Keluarga 663 BaikInformasi 730 Sangat BaikRekreasi 516 Cukup BaikAktualisasi Diri 241 Cukup Baik

Berdasarkan Tabel 2, pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014secara keseluruhan berada pada skor4.425 dan berada pada rentang skor 3.819-4.700 dengan kategori baik. Dari hasiltersebut menadakan bahwa pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014berjalan dengan baik.

Dilihat dari masing-masing dimensipun terlihat hasil yang baik, mulai daripendapatan dan kepemilikan asset yangberada di kategori kurang baik pada skor188, pemenuhan kebutuhan spiritual yangsangat baik pada skor 389, pemenuhankebutuhan pangan berada di kategorisangat baik pada skor 773, pemenuhankebutuhan pakaian pada kategori baikdengan skor 641, pendidikan anak kategoribaik dengan skor 287, perawatankesehatan keluarga kategori baik denganskor 663, informasi berada pada kategorisangat baik dengan skor 730, rekreasi padakategori cukup baik dengan skor 516 danaktualisasi diri pada kategori cukup baik

dengan skor 241. Berdasarkan temuan inimenunjukkan bahwa secara total beradapada kategori baik. Hal inimengidentifikasikan bahwa pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014masih perlu ditingkatkan.

Pemerintah pusat, pemerintah daerahdan segala instansi terkait masih perlumeningkatkan upaya pengentasankemiskinan yang masih dalam kategoribaik, agar dapat mencapai kategori sangatbaik di waktu yang akan datang. Haltersebut dapat dilakukan dengan cara lebihmengoptimalkan segala programpengentasan kemiskinan, tidak hanyaditekankan pada pengentasan kemiskinansecara sektoral namun lebih mengena padamasyarakat itu sendiri. Kinerja dari masing-masing instansi dan koordinasi sangatdiperlukan dan harus lebih ditingkatkan.

Besar korelasi product momentprogram IPM terhadap upaya pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Korelasi X dan Y dengan Program SPSS 17.0 FW

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .594a .352 .344 3.546708

Page 8: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihatbahwa nilai “r” hitung sebesar 0,594.Dengan nilai df sebesar 82 (Df = N-nr)diperoleh nilai rtabel pada taraf 5% signifikansebesar 0,2146. Ternyata nilai rxy sebesar0,594 > rtabel sebesar 0,2146, karena nilai rxy

lebih besar dari rtabel, maka hipotesisalternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil

(Ho) ditolak. Hal ini berarti terdapatkorelasi/pengaruh positif yang signifikanantara variabel X (Program IPM) dan Y(Pengentasan Kemiskinan). Sedangkanuntuk perhitungan pengaruh program IPMterhadap pengentasan kemiskinan diKecamatan Buleleng, kabupaten Bulelengdapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Pengaruh Program IPM Terhadap Pengentasan Kemiskinan diKecamatan Buleleng

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 22.552 2.769 8.144 .000

IPM .425 .064 .594 6.680 .000

Hasil analisis pada Tabel 4menunjukkan bahwa nilai thitung = 6,680 >ttabel = 1,671 atau p-value = 0,000 < α = 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa Haditerima dan H0 ditolak, sehingga dengandemikian terdapat pengaruh yang positifdan signifikan program IPM terhadappengentasan kemiskinan di KecamatanBuleleng, Kabupaten Buleleng Tahun 2011-2014. Besarnya pengaruh program IPMterhadap pengentasan kemiskinandigunakan analisis koefisien determinasi(R2) yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel3 menunjukkan besarnya sumbanganpengaruh variabel program IPM (X)terhadap pengentasan kemiskinan (Y)adalah sebesar 0,352. Hal ini berartipengentasan kemiskinan di KecamatanBuleleng, Kabupaten Buleleng 35,2%dipengaruhi oleh Program IPM. Sedangkansisanya 0,648 (64,8%) dipengaruhi olehfaktor lain yang tidak diungkapkan dalampenelitian ini.

PembahasanBerdasarkan hasil penelitian

mengenai pengaruh program IPM terhadappengentasan kemiskinan di KecamatanBuleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014, dapat diketahui bahwa program IPMmempengaruhi pengentasan kemiskinan diKecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian Cladio Usman (2013),mengatakan bahwa terdapat hubunganyang positif dan signifikan antara ProgramKeluarga Harapan (Program IPM) terhadappengentasan kemiskinan. Selain itu,didukung juga oleh penelitian dari FakkhulMufid Cholili (2014), yang menyatakanbahwa IPM berpengaruh negatif terhadapjumlah penduduk miskin yang ada di 33provinsi di Indonesia.

Pengentasan kemiskinan diKecamatan Buleleng, Kabupaten Bulelengtahun 2011-2014 berada pada kategoribaik. Dalam hal ini Kecamatan Bulelengmasih perlu meningkatkan pengentasankemiskinan misalnya dengan carapengentasan secara sektoral, masyarakatpun jangan dibiasakan untuk berada dizona nyaman, harus ada program yangmemang benar-benar menyentuhmasyarakat langsung dan bersifat jangkapanjang.

Berdasarkan hasil pengolahan datadiperoleh koefisien korelasi sebesar 0,594hal ini menunjukkan keeratan hubunganantara program IPM terhadap pengentasankemiskinan. Menurut Azhar, Irshad(2003:123) bila angka tersebutdiklasifikasikan berada diantara 0,40-0,59

Page 9: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

berarti antara variabel X (program IPM) danvariabel Y (pengentasan kemiskinan)terdapat korelasi yang sedang. Sedangkandari hasil penelitian yang diperoleh dapatdibuktikan bahwa program IPMberpengaruh positif dan signifikan terhadappengentasan kemiskinan di KecamatanBuleleng, Kabupaten Buleleng tahun 2011-2014 dapat dilihat dari nilai thitung = 6,680 >ttabel = 1,671 atau p-value = 0,000 < α = 0,05. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa Haditerima dan H0 ditolak, sehingga dengandemikian terdapat pengaruh yang positifdan signifikan program IPM terhadappengentasan kemiskinan di KecamatanBuleleng, Kabupaten Buleleng Tahun 2011-2014.

Dari hasil analisis yang dilakukan,diketahui bahwa besarnya koefisiendeterminasi (R2) adalah sebesar 0,352. Darihasil ini menunjukkan bahwa besarnyasumbangan pengaruh program IPMterhadap pengentasan kemiskinan diKecamatan Buleleng, Kabupaten Bulelengtahun 2011-2014 adalah sebesar 35,2%dan sisanya 64,8% dipengaruhi oleh faktorlain.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yangtelah dilakukan, maka dapat ditarikkesimpulan program Indeks PembangunanManusia (IPM) di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng baik secara totalmaupun per dimensi berada pada kategorisangat baik dengan skor 4.722 denganrentang skor 4.700 – 5.580. Hal inimemberikan indikasi bahwa program IPMperlu dipertahankan lagi agar tetap dalamkategori sangat baik.

Pengentasan kemiskinan diKecamatan Buleleng, Kabupaten Bulelengsecara total maupun per dimensi beradadalam kategori baik dengan skor 4.425dengan rentang skor 3.819 – 4.700. Hal inimemberikan indikasi bahwa pengentasankemiskinan perlu lebih ditingkatkan lagiagar mencapai kategori sangat baik.Program IPM berpengaruh positif dansignifikan terhadap pengentasankemiskinan di Kecamatan Buleleng,Kabupaten Buleleng. Hal ini ditunjukkandengan nilai thitung = 6,680 > ttabel = 1,671atau p-value = 0,000 < α = 0,05 dengan besar korelasi sebesar 0,594. Besarnyapengaruh program IPM terhadappengentasan kemiskinan adalah 35,2%dilihat dari koefisien determinasi (R2). Halini berarti program IPM berperan pentingdalam upaya mendukung pengentasankemiskinan.

SaranBerdasarkan simpulan diatas, maka

dapat dikemukakan beberapa saran. BagiDinas Sosial, UPPKH Program KeluargaHarapan tingkat Kecamatan Buleleng agarprogram IPM lebih dimaksimalkan terutamaantara pendamping dan peserta. BadanPusat Statistik dan Badan PerencanaanPembangunan Daerah Kabupaten Bulelengagar menyediakan data sampai di tingkatkecamatan. Bagi masyarakat penerimabantuan PKH, agar tidak menjadi pasif danmasih terbelenggu lingkaran kemiskinandan memanjakan diri berada di zona aman,serta bagi peneliti selanjutnya diharapkandapat mengembangkan penelitianselanjutnya dengan topik yang sama tetapimempertimbangkan variabel lain yangdapat mempengaruhi upaya pengentasankemiskinan.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, Lincolin. 2004. EkonomiPembangunan. Yogyakarta:STIEYayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Badan Perencanaan PembangunanDaerah. 2013. Analisis IPMkabupaten Buleleng 2008-2012.Singaraja:Bappeda.

-------. 2011. Data PPLS KabupatenBuleleng.Singaraja:Bappeda

Badan Pusat Statistik. 2012. ProfilKemiskinan Provinsi Bali.Denpasar:BPS.

Badan Pusat Statistik. 2014. Data danInformasi Kemiskinan KabupatenBuleleng 2004-2014. Singaraja:BPS.

-------. 2014. Buleleng dalam Angka 2014.Singaraja:BPS.

Page 10: 24-5073-1-SM

Vol: 5 No: 1 Tahun: 2015

Badrudin, Rudy. 2012. Ekonomika OtonomiDaerah. Yogyakarta:UPP STM YKPN.

Dantes, Nyoman. 2012. Metode Penelitian.Yogyakarta:Andi Offset.

Darwin, Muhadjir. 2010. “TinjauanImplementasi Strategi NasionalPenanggulangan Kemiskinan” dalamTukiran, Agus Joko Pitoyo, dan PandeMade Kutanegara (eds.), AksesPenduduk Miskin terhadap KebutuhanDasar. Yogyakarta: Pusat StudiKependudukan dan KebijakanUniversitas Gadjah Mada hlm 39-72.

Dinas Sosial. 2014. Buku Saku ProgramKeluarga Harapan (PKH).Denpasar:Dinas Sosial.

Hasan, Iqbal. 2012. Pokok-pokok MateriStatistik 2. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Irianto, Agus. 2004. Statistik Konsep Dasardan Aplikasinya. Jakarta:prenadaMedia.

Kuncoro, Mudrajad. 2005. EkonomiPembangunan Teori, Masalah danKebijakan. Yogyakarta:UPP AMPYKPN.

Lubis, Irsyad dkk. Pembangunan Manusiadan Faktor-faktor yangmempengaruhinya. 2008. WahanaHijau: Jurnal Perencanaan danPengembangan Ekonomi WilayahVol. 4 No.1.

Mankiw, Gregory. 2006. PengantarEkonomi Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga.

Mulyaningsih, Yuni. 2008. PengaruhPengeluaran Pemerintah Di SektorPublik Terhadap PeningkatanPembangunan Manusia DanPengurangan Kemiskinan. LaporanPenelitian:IPB.

Nainggolan, Togiaratua,dkk. 2012. ProgramKeluarga Harapan Indonesia, Dampakpada Tujuh Provinsi. Jakarta: P3KSPress.

Purwanto, Slamet Agus, Dkk. 2013.Implementasi Kebijakan ProgramKeluarga Harapan (PKH) dalamMemutus Rantai Kemiskinan (Kajiandi Kecamatan Mojosari KabupatenMojokerto) Wacana– Vol. 16, No. 2.Semarang:Universitas Brawijaya.

Rosyidi, Suherman. 2012. Pengantar TeoriEkonomi. Jakarta:PT Raja GrafindoPersada.

Setiadi, Teguh. 2013. Pengaruh ProgramKeluarga Harapan terhadap PesertaProgram di Kelurahan KertasariKecamatan Ciamis Kabupaten Ciamistahun 2012. Semarang:UNDIP.

Sukmanegara, Prima. 2011. AnalisisPengaruh IPM, PDRB per kapita,Jumlah Pengangguran terhadapJumlah Penduduk Miskin di ProvinsiJawa Tengah. Semarang:UNDIP.

Subandi. 2012. Ekonomi Pembangunan.Bandung:Alfabeta.

Sudibia, I Ketut, A.A.I. Ngurah Marheni.2014. Beberapa Strategi PengentasanKemiskinan di KabupatenKarangasem, Provinsi Bali PiramidaVol. IX No. 1:1–14. Denpasar:PusatPenelitian Kependudukan danPengembangan SDMUniversitasUdayana.

Sugiyono. 2010. Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2007. Metodologi PenelitianPendidikan Kompetensi danPratiknya.Jakarta:PT Bumi Aksara.

Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar TeoriMakro Ekonomi. Jakarta:PT GrafindoPersada.

-------. 2004. Pengantar Teori MakroEkonomi. Jakarta:PT GrafindoPersada.

Tjokrowinato, Moeljarto. 2004.Pembangunan,Dilema danTantangan. Yogyakarta:PustakaPelajar.

Todoro, Michael P dan Stephen C. Smith.2009. Pembangunan Ekonomi EdisiKesembilan. Jakarta:Earlangga.

-------. 2006. Pembangunan Ekonomi DuniaKetiga. Jakarta:Earlangga.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitianuntuk Skripsi dan Metode Bisnis.Jakarta:PT Raja Grafindo Indonesia.

Universitas Pendidikan Ganesha. 2013.Pedoman Penulisan Skripsi DanTugas Akhir Program Sarjana DanDiploma 3 Universitas PendidikanGensha. Singaraja:Undiksha.

Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi PenelitianSosial Dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta:Bumi Aksara.