24032469-keraton-yogyakarta

23
 Laporan Praktek Pengenalan Lapangan Peran Keraton Yogyakarta Dalam Melestarikan Nilai-Nilai Sosio Kultural Budaya Jawa Laporan ini disusun oleh : Muhammad Iqbal (33, X D) Muhammad Tau fik (34 , X D) Sukron Tajudin (38, X D) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta 1 2007

Upload: dadhankhan5537

Post on 15-Jul-2015

80 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 1/23

Laporan Praktek Pengenalan Lapangan

Peran Keraton Yogyakarta Dalam Melestarikan

Nilai-Nilai Sosio Kultural Budaya Jawa

Laporan ini disusun oleh :

Muhammad Iqbal (33, X D)

Muhammad Taufik (34, X D)

Sukron Tajudin (38, X D)

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta 1

2007

Page 2: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 2/23

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Pengenalan Lapangan yang berjudul "Peran Keraton

Yogyakarta dalam Melestarikan Nilai-nilai Sosio Kultural Budaya Jawa" telah

diterima dan disetujui pada :

Hari : …………………………………………………….

Tanggal : …………………………………………………….

Yogyakarta, Mei 2007

Mengetahui,

Wali Kelas Pembimbing Laporan

Retno Wardani, S.Pd. Retno Wardani, S.Pd.

NIP 150355148 NIP 150355148

Kepala MAN YOGYAKARTA 1

Drs. Muzilanto, M.Ag.

NIP 150197781

ii

Page 3: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 3/23

KATA PENGANTAR 

Assalamu`alaikum w. w.,

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah

menganugerahkan rahmat dan taufik-Nya kepada kita, sehingga kami, selaku

 penulis dapat menyeleseikan penulisan laporan yang berjudul "Peran Keraton

Yogyakarta dalam Melestarikan Nilai-Nilai Sosio Kultural Budaya Jawa" ini

dengan baik.

Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan atas junjungan kita nabiagung Muhammad SAW yang telah mengantar kita kepada jalan keselamatan

lewat sabda-sabdanya.

Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai

 pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada :

1. Drs. Muzilanto M.Ag. selaku Kepala Madrasah Aliah Negeri

Yogyakarta 1 yang telah mengizinkan kegiatan PPL ini dilaksanakan.

2. Wali kelas X D sekaligus pembimbing laporan, Ibu Retno

Wardani, S.Pd. yang telah memberi semangat dan membimbing kami

dalam penulisan laporan ini.

3. Ipe Priwadika, S.Pd. selaku pembimbing lapangan.

4. Nara sumber dari Keraton Yogyakarta atas informasi-

informasinya.

5. Teman-teman yang telah memberi dukungan dan masukan.

6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa laporan

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun

sangatlah penulis harapkan. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat

 bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Wassalamu`alaikum w. w.,

Penulis

iii

Page 4: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 4/23

MOTTO

Allah meninggikan derajat orang-orang beriman dan orang yang diberi

ilmu pengetahuan diantara kamu. (QS Al Mujadalah : 11)

Barang siapa menginginkan kehidupan dunia maka harus dengan ilmu,

 barang siapa menginginkan kehidupan akhirat maka harus dengan ilmu dan

 barang siapa menginginkan keduanya bersama maka harus dengan ilmu.(Al

Hadits)

Pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh dan ilmu tanpa pengetahuan

adalah buta.(Albert Einstein)

Otak layaknya sebilah pisau, semakin diasah semakin tajam.

Page 5: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 5/23

iv

PERSEMBAHAN

Laporan ini penulis persembahkan kepada :

1. Umi dan Abi yang senantiasa mendoakan putranya.

2. Adik, kakak dan semua saudara tersayang

3. Wali kelas X D dan semua guru yang telah mendidik kami

4. Teman-teman kelas X D

5. Pembaca yang budiman

Page 6: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 6/23

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii

KATA PENGANTAR............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO.............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. vDAFTAR ISI............................................................................................ vi

BAB I. PENDAHULUAN

A.............................................................................................Latar 

Belakang Masalah.................................................................. 1

B............................................................................................Tujuan

Penulisan............................................................................... 1

C............................................................................................BatasanMasalah................................................................................. 2

D............................................................................................Sumber 

Data....................................................................................... 2

E............................................................................................Metode

Pengumpulan Data................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN

A............................................................................................Arti Dan

Sejarah Keraton Yogyakarta................................................. 4

B............................................................................................Keraton

Yogyakarta Dan Lingkungan Sekitarnya.............................. 5

C. Kesenian Keraton Yogyakarta Yang Dapat Melestarikan

 Nilai-Nilai Budaya Jawa....................................................... 11

D............................................................................................Keraton

Yogyakarta Sebagai Objek Wisata........................................ 12

BAB III. PENUTUP

Page 7: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 7/23

A............................................................................................Kesimpula

n............................................................................................. 14

B............................................................................................Saran

...............................................................................................14

C............................................................................................Kata

Penutup.................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 16

LAMPIRAN

vi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini Kebudayaan Daerah yang kita miliki sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia hamper punah dan lenyap dari muka bumi ini. Hampir semua

masyarakat dalam seluruh lapisan semakin lupa akan keberadaan kebudayaan

Daerah. Hal itu disebabkan oleh pengaruh budaya asing yang notabene datang

dari western countries yang jauh dari budaya-budaya Negara timur seperti kita,

Indonesia.

Budaya barat yang dianggap modern oleh kalangan muda-mudi Indonesia

telah melumpuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia. Sebagaicontoh yang sederhana, remaja Indonesia saat ini lebih suka makan makanan

seperti pizza, donut dan lain-lain. Mereka menganggap makanan daerah seperti

thiwul, gaplek, gatot ataupun gethuk sebagai makanan yang super jadul yang

hanya pantas dimakan oleh nenek-nenek berumur 70 tahun.

Dalam keadaan seperti itulah Keraton Yogyakarta mampu menunjukkan

keeksistensiannya dalam menjaga budaya-budaya leluhur dengan keaslian

 bangunannya yang kental dengan nuansa jawa. Dengan adanya Keraton

Page 8: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 8/23

Yogyakarta budaya bangsa yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika ini dapat

lestari dan akhinya tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita. Sebagai pelajar 

khususnya pelajar Yogyakarta harus mampu memperdalam wawasan kebudayaan

Jawa sekaligus merawatnya hingga dapat memperkaya Kebudayaan Daerah

 bahkan Kebudayaan Nasional. Untuk itu, panitia Praktek Pengenalan Lapangan

MAN YOGYAKARTA 1 memilih Keraton Yogyakarta sebagai objek yang harus

dikaji dan diamati oleh peserta

B. Tujuan Laporan

Laporan ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum

1

laporan ini adalah sebagai syarat untuk mengikuti Ulangan Umum Semester II.

Sedangkan tujuan khususnya ialah:

1. Melatih peserta Out Door untuk membuat laporan dengan baik dan benar.

2. Memperdalam wawasan kebudayaan Jawa serta mengembangkan rasa

cinta terhadap budaya bangsa Indonesia.

3. Memperdalam wawasan kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta

C. Rumusan Masalah

Pada Praktek Out Door kali ini, penulis membatasi masalah-masalah yang

akan dibahas, di antaranya:

1. Apa arti Keraton Yogyakarta?

2. Bagaimana sejarah Keraton Yogyakarta?

3. Apa yang ada dalam Keraton Yogyakarta atau apa isi dari Keraton Yogyakarta?

4. Bagaimana Keraton Yogyakarta dapat melestarikan nilai-nilai sosio kultural

 bangsa Indonesia?

5. Bagaimana meningkatkan potensi Keraton Yogyakarta sebagai objek wisata

 budaya atau wisata kultural?

D. Sumber Data

Page 9: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 9/23

Laporan ini ditulis berdasarkan sumber-sumber yang terdiri atas Nara

sumber dari Keraton Yogyakarta, benda-benda peninggalan yang ada di Keraton

Yogyakarta meliputi : foto, busana, hiasan, piagam dan lain-lain. Kami juga

memperoleh data-data dari berbagai referensi yang berupa buku dan surat kabar 

yang sesuai dengan materi yang berhubungan dengan Keraton Yogyakarta.

E. Cara Pengumpulan Data.

1. Wawancara

Wawancara yaitu meminta keterangan atau pendapat, keyakinan, motivasi

nara sumber tentang materi atau tema yang dibutuhkan. Dalam hal ini, kami

2

menanyai langsung nara sumber yakni pemandu atau guide Keraton Yogyakarta.

2. Observasi

Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung objek yang

dilaporkan. Dalam hal ini, kami mengunjungi Keraton Yogyakarta dengan

mengamati benda-benda yang terdapat di sana dan mencatat hal-hal yang penting.

3. Tinjauan Pustaka

Yakni dengan membaca data-data dalam buku atau surat kabar yang

disesuaikan dengan materi.

Page 10: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 10/23

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti dan Sejarah Keraton YogyakartaKeraton adalah tempat bersemayamnya ratu-ratu. Berasal dari kata-kata ka

+ ratu + an. Keraton juga disebut kedaton yang berasal dari kata-kata ka + datu +

an yaitu tempat datu-datu atau ratu-ratu, dalam Bahasa Indonesia berarti istana.

Jadi keraton ialah sebuah istana yang mengandung arti keagamaan, arti filsafat

dan arti kebudayaan.

Arsitektur bangunan-bangunannya, letak bangsal-bangsalnya, ukiran-

ukirannya, hiasannya, sampai pada warna gedng-gedungnya pun mempunyai arti.Pohon-pohon yang ditanam di dalamnya bukan sembarangan pohon. Semua yang

ada di Keraton seakan-akan memberi nasihat agar cinta dan menyerahkan diri

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berlaku sederhana dan tekun, berhati-hati dalam

 bertingkah laku dalah sehari-hari dan lain-lain.

Arsitek yang merancang bangunan Keraton Yogyakarta adalah Sri Sultan

Hamengkubuwono I yang bergelar Pangeran Mangkubumi Sukowati dan juga

Page 11: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 11/23

 bergelar de bouwmeester van zijn broer Sunan P. B. II .(arsitek dari kakanda

Sunan Paku Buwana II) ketika masih muda.

Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 atau tahun Jawa 1682.

Diperingati dengan sebuah Condro sengkolo memet pintu gerbang Kemagangan

di pintu gerbang Gadung Mlati, berupa 2 naga yang berlilitan satu sama lainnya.

Dalam bahasa Jawa "Dwi naga rasa tunggal", dwi artinya 2, naga artinya 8, rasa

artinya 6 dan tunggal yang berarti 1. dibaca dari belakang menjadi 1682. warna

naga hijau yang berarti pengharapan.

Di sebelah luar dari pintu gerbang itu, di atas tebing tembok kanan-kiri ada

hiasan juga terdiri dari 2 ekor naga bersiap-siap untuk mempertahankan diri.

4

Dalam bahasa Jawa berarti "Dwi naga rasa wani" artinya tahun 1682. Tahunnya

sama tetapi dekorasinya berbeda. Warna naga merah yang merupakan simbol

keberanian. Di halaman Kemagangan ini dahulu diadakan ujian bela diri memakai

tombak antar calon prajurit-prajurit keraton.

B. Keraton Yogyakarta dan Lingkungan Sekitarnya.

Luas Keraton Yogyakarta adalah 000.14   2m . Di dalamnya terdapat

 banyak bangunan-bangunan, halaman-halaman dan lapangan-lapangan. Kompleks

Keraton Yogyakarta dan lingkungan Sekitarnya terdiri atas:

1. Kedaton/ gedung Prabayeksa.

Gedung Prabayeksa merupakan tempat peninggalan pusaka-pusaka

Keraton Yogyakarta. Dindingnya gebyog, kayunya berwarna sawo matang dan

lantainya marmer. Condrosengkolo berdirinya gedung ini berbunyi "Warna sanga

rasa tunggal" yang berarti tahun 1694 Jawa. Di dalamnya terdapat lampu yang tak 

 pernah padam yang bernama Kyai Wiji. Praba artinya cahaya dan yeksa artinya

 besar, jadi merupakan cahaya yang besar atau terang. Semua itu mengandung arti

 perjalanan roh di zaman akhirat itu mengikuti jalannya cahaya sampai di sebuah

tempat yang tetap, yang terang dan langgeng. Menurut K.P.H. Bringtodiningrat,

lampu itu adalah simbol dari sinar yang tak pernah padam. Dan menurut Dr. Th

Page 12: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 12/23

Pigeaud merupakan simbol dari Het Licht van once geest atau dalam bahasa

Indonesia berarti sinar semangat jiwa kita.

2. Bangsal Kencana.

Bangsal ini berbentuk pendapa dilingkari emper (kaki lima) pada keempat

sisinya. Bentuk semacam ini dinamakan sinom. Lantainya dari marmer, tiang-

tiangnya kayu jati, palfonnya dihiasi ukiran-ukiran yang sangat indah. Bangsal ini

dikelilingi tratag, berlantai marmer, berlantai besi dan beratap seng tempat ini

dipakai untuk gamelan jika ada tamu-tamu agung. Bangsal kencana adalah

gambaran bersatunya kawula gusti. Maka dari itu cendrosengkolo berdirinya

tempat ini berbunyi "Trus satunggal panditaningrat" atau tahun 1719.

5

3. Regol Danapratapa.

Di kanan kiri regol ini ditanami pohon dersono. Dersono berarti baik,

utama. Regol Danapratapa memberi nasihat kepada kita bahwa sebaik-baik 

manusia ialah ia yang suka memberi dengan ikhlas serta suka memberantas hawa

nafsunya.

4. Regol Sri Manganti

Di halaman ini terdapat 2 bangsal, bangsal Sri Manganti di sebelah barat

dan bangsal Trajumas di sebelah timur.

5. Sri Manganti.

Di dalam Sri Manganti sekarang di simpan pusaka-pusaka Keraton berupa

gamelan seperti kyai Guntur madu dan kyai Nogowilogo.

6. Bangsal Trajumas.

Di dalam bangsal ini disimpan bermacam-macam tandu jempana, plongko,

Joli, meja hias dan lain-lain. Tandu jempana adalah kendaraan massal yang

diangkut oleh 20-30 orang peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwana VII.

7. Bangsal Ponconiti.

Ponco berarti lima, symbol dari panca indera kita. Niti berarti menyelidiki,

memeriksa. Di sinilah Sultan mulai meneliti panca inderanya, mempersatukan

Page 13: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 13/23

 pikirannya untuk sujud kepada-Nya, menjunjung tinggi perintah-Nya. Karena

itulah di kanan kiri pohon ini ditanami pohon tanjung.

8. Bangsal Brajanala.

Terdapat sebuah tembok dari batu bata disebut "renteng mentog baturana"

Braja berarti senjata, nala berarti hati, renteng berarti susah atau khawatir dan

 baturana berarti batu pemisah. Semuanya mempunyai arti "ta usahlah Tuan

khawatir kalau menjadi alat Tuhan YME untuk menjalankan hukum Negara yang

adil"

9. Sitihinggil.

Ada sebuah tratag atau tempat beristirahat dari anyaman bambu. Kanan

kiri ditumbuhi pohon gayam dengan daun-daunnya yang rindang serta bunga-

6

 bunganya yang harum wangi. Menggambarkan muda-mudi yang sedang dirindu

cinta asmara. Di tengah-tengah dahulu ada selo-gilangnya, tempat singgasana Sri

Sultan. Menggambarkan pemuda-pemudi duduk bersanding di kursi temanten.

10. Tarub Agung.

Bangunan ini terdiri dari 4 tiang tinggi dari besi dan mempunyai bentuk 4

 persegi. Arti bangunan ini ialah "siapa yang sedang atau gemar bersemesi, sujud

kepada Tuhan YME. Selalu berada dalam keagungan. Tempat ini juga merupakan

tempat pembesar-pembesar menunggu rombongan untuk bersama-sama masuk ke

Keraton.

11. Alun-alun utara.

Merupakan satu bagian dari kompleks Keraton yang sangat penting.

Sebab, di sinilah raja dapat berhubungan langsung dengan rakyat, seperti dalam

latihan watangan (tournoi), rompongan macan, grebeg, maleman sekaten dan lain-

lain.

12. Bangsal Kemagangan.

Di tempat ini ada sebuah jalan ke barat menuju dapur keraton Gebulen dan

 jalan lain menuju ke timur ke dapu Keraton Sekullanggen.

13. Bangsal Kemandungan.

Page 14: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 14/23

Bangsal ini bekas pesanggrahan Sri Sultan Hamengkubuwana I di desa

Pandak Karangnangka waktu perang Giyanti (1746-1755 ) M. pohon yang

ditanam di sini ialah pohon kepel yang menggambarkan bersatunya kemauan,

 bersatuan benih, bersatunya rasa dan cita-cia. Pohon pelem menggambarkan

kemauan bersama. Pohon darsono menggambarkan cinta kasih satu sama lain.

14. Regol Kemagangan.

Magang berarti calon. Di halaman ini dulu prajurit diuji ketangkasannya

dalam mempergunakan tombak, dihadiri oleh pangeran-pengeran dan kerabat

lainnya. Regol ini dihiasi dengan cendrosengkolo "dwi naga rasa tunggal yaitu

tahun 1682.

15. Krapyak.

7

Krapyak adalah sebuah podium tinggi dari batu bata untuk Sri Sultan

kalau baginda sedang memperhatikan tentara atau kerabatnya memperlihatkan

ketangkasannya mengepung, memburu dan mengejar rusa. Krapyak adalah

gambaran dari tempat asal roh-roh.

16. Masjid Besar.

Masjid ini berbentuk pendopo tertutup dengan serambi terbuka di

mukanya. Atapnya bertingkat, tiang-tiang masjid terdiri atas batang kayu jati

 bulat-bulat, menjulang ke atas menahan kedua atap masjid. Konstruksi dan

arsiteknya orang jawa asli.

17. Bangsal Pangapit atau Bangsal Pasewakan.

Di tempat ini panglima-panglima perang menerima perintah perang dari

Sri Sultan atau menunggu giliran untuk melaporkan sesuatu. Kemudian dipakai

untuk caos (tempat jaga) para bupati Anom Jaba. Sekarang dipakai untuk 

keperluan kepariwisataan.

18. Bangsal Pemandengan.

Bangsal ini dapat disamakan dengan pundak yang menyokong badan Sri

Sultan. Atapnya abdi dalem Kori yang bertugas menyampaikan permintaan rakyat

kepada Sri Sultan.

Page 15: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 15/23

19. Bangsal Pacikeran.

Tempat ini merupakan tempat jaga pegawai-pegawai Keraton yang

tugasnya melaksanakan keputusan-keputusan hakim, yaitu abdi dalem

Singonegoro dan Mertolutut (algojo-algojo Keraton).

20. Bangsal Manguntur Tangkil.

Adalah sebuah bangsal kecil yang terletak di tratag Siti Inggil. Jadi

merupakan bangsal dalam bangsal. Ini berarti dalam badan kita ada roh atau jiwa.

Maguntur Tangkil berarti tempat yang tinggi untuk anangkil, yaitu untuk 

menghadap Tuhan YME dengan cara hening cipta atau semedi.

21. Bangsal Wilono.

Merupakan tempat pusaka-pusaka Keraton saat upacara grebeg. Di lantai

8

tengah bangsal ini bertuliskan cendrosengkolo "Tiranta puratining madya wilono"

yang berarti tahun 1855 dan suryosengkolo"Linungit kembar gatraning ron" yang

 berarti tahun 1925.

22. Gedung Kuning.

Gedung ini berwarna kuning. Merupakan gambaran tempat roh-roh yang

telah hening, bening, murni, yaitu surga langgeng. Dipakai untuk tempat tinggal

 pribadi Sri Sultan Hamengkubuwana I sampai X.

23. Gedung Purwaretna.

Gedung ini bertingkat tiga, gambaran dari baitul makmur, baitul

muharram, dan baitul muhaddas. Jendela ada 4, menggambarkan 4 kiblat atau 4

angka ketauhidan, yaitu syariat, tarikat, hakikat dan makrifat. Merupakan kantor 

sekretaris pribadi Sri Sultan.

24. Gedung Patehan.

Sebuah gedung untuk mempersiapkan teh bagi tamu-tamu.

25. Gedung Baya.

Merupakan tempat untuk menyimpan minuman dan alat makan. Ada 2

 buah gedung untuk menyimpan gamelan, gamelan slendro (selatan) dan gamelan

 pelog (utara).

Page 16: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 16/23

26. Gedung Pringgodani.

Dipakai untuk menyimpan lukisan-lukisan Raden Saleh dan beberapa

 potret tentang perkawinan putra-putri Sultan.

27. Gedung Pemerintah Agung Keraton. Yang digunakan untuk mengatur 

administrasi Keraton.

28. Banjar Wilopo.

29. Gedung Siliran. Merupakan tempat penyimpanan lampu.

30. Gedung Kas Keraton.

31. Bangsal Kotak. Sebagai ruang tunggu Kenari.

32. Pagelaran.

33. Pasar (Beringharja).

9

34. Kepatihan.

35. Tugu. Merupakan symbol dari tempat Alif Mutakalliman Wahid, badan Ilafi,

 bersatunya kawula dan gusti, bersatunya hamba dengan Tuhannya, suatu suasana

dalam cita rasa yang memberi keyakinan bahwa segala sesuatu dapat terjadi

karena izin dari Yang Kuasa.

36. Regol Gadung Mlati.

37. Regol Kemandungan.

38. Alun –alun selatan.

39. Bale bang. Dahulu digunakan untuk menyimpan gamelan Sekati.

40. Bangsal Mandalasana. Merupakan tempat musik.

Keraton juga mempunyai ruangan khusus yang digunakan sebagai

museum, di antaranya adalah:

1. Museum cenderamata dari Luar Negeri.

Museum ini berisi tempat buah yang tersusun dari kristal putih polos

sebagai peninggalan Sri Sultan HB VI, piagam-piagam, lampu duduk listrik dari

kristal hijau berhiaskan jimbal kristal, hiasan meja, bunga dan buah dari kristal

sebagai peninggalan Sri Sultan HB VIII, tempat buah dari porselin penunggalan

Page 17: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 17/23

Sri Sultan HB VII, tempat lampu dari kuningan, tempat minum dari kristal dan

kaca rias dari kuningan.

Ada juga museum batik sebagai tempat yang termasuk baru. Museum ini

terdiri atas museum batik versi Solo dan versi Yogyakarta. Adapun di dalam

museum batik versi Solo terdapat motif Kundho tante, gringsing, buntal, nitik 

kembang kentang, keong kenteng, semeh tjiwini dan nitik cakar ayam.

Sedang dalam museum batuk versi Yogyakarta terdapat motif batik ceplok 

simo, motif kuporanta latar cemeng, motif gigot centhel, motif gringsing bunting

 purnan dan lain-lain.

10

C. Kesenian Keraton Yogyakarta Yang Dapat Melestarikan Nilai-

Nilai Sosio Kultural Budaya Jawa

Keraton Yogyakarta yang tidak hanya melaksanakan fungsinyasebagai wahana pelestarian budaya juga melakukan interaksi terhadap

masyarakat sebagai wujud rasa sosial yang tinggi, mengingat bahwa

Keraton Yogyakarta merupakan kediaman gubernur Daerah Istimewa

Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X. Contoh nyatanya adalah hal-

hal yang terjadi belum lama ini, bahwa 40 ribuan warga melakukan

 pisowanan ageng ke Keraton Yogyakarta. Pisowanan ageng tersebut

 bertujuan untuk meminta penjelasan atau klarifikasi dari Sri Sultan HB X.

Tradisi ini dilakukan ketika terjadi kebuntuan informasi, sehingga rakyat

mendatangi raja. Mereka memohon penjelasan langsung dari sang raja agar 

memperoleh kepuasan atas informasi yang tengah beredar di masyarakat.

Menurut Gregorius Sahdan, pisowanan ageng ini merupakan tradisi baru

dalam konteks hubungan kawula lan gusti di Daerah Istimewa Yogyakarta..

Page 18: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 18/23

Dari semua ini terlihat jelas bahwa Keraton Yogyakarta melaksanakan

 peran sosialnya.Sedangkan nilai-nilai budaya Keraton dapat dilihat dengan melihat

ritual semedi. Dimana Keraton meyakini bahwa siapa yang sedang

 bersemedi maka ia selalu berada dalam keagungan Tuhan YME. Di dalam

ritual ini, orang yang bersemedi akan menghadapi berbagai rintangan.

Contohnya, saat berada di Pasar Beringharja, maka gambaran rintangannya

adalah wanita-wanita cantik, makanan lezat, minuman segar, kain bagus

 berwarna-warni dan bau-bauan yang wangi dan sedap. Sedangkan dalam

Kepatihan akan dijumpai rintangan yang berupa kekuasaan, derajat,

 pangkat dan uang.

Keraton Yogyakarta melakukan upacara ritual tiap tahunnya yang

11

dikenal dengan nama upacara grebeg. Grebeg adalah upacara keagamaan

yang dilakukan 3 kali dalam setahun. Bertepatan pada lahinya Nabi

Muhammad SAW (grebeg Maulud), hari raya idul fitri (grebeg Syawal) dan

 pada hari raya idul adha (grebeg Besar).pada hari itu, Sri Sultan berkenan

memberi sedekah berupa gunungan-gunungan berisikan makanan dan lain-

lain kepada rakyat.

Dan tak kalah nilai budayanya adalah pertunjukan seni. Keraton

Yogyakarta sering menggelar seni pertunjukan. Acara ini menjadi ritual

fungsional dari istana. Di antaranya, adalah pertunjukan Tari Bedoyo yang

disucikan, pertunjukan wayang kulit, wayang wong dan lain-lain.

Gambaran dari wayang wong adalah suatu drama tarian berdasarkan cerita

Mahabharata dan Ramayana. Pada zaman dahulu, wayang ini hanya

ditarikan di Keraton atau di tempat tinggal para ningrat. Hanya orang yang

khusus yang dapat membawakan drama tari ini. Drama ini hanya ditarikan

Page 19: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 19/23

 pada acara khusus seperti pada ulang tahun raja atau pangeran, peringatan

 penobatan raja, atau pada penyambutan tamu agung.Dari semua contoh di atas, sudah terlihat jelas bahwa Keraton

Yogyakarta yang memiliki bangunan-bangunan, lapangan-lapangan,

halaman –halaman serta acara-acara seni yang mengandung unsur budaya

dapat melestarikan nilai-nilai sosio kultural bangsa Indonesia secara turun

temurun.

D. Keraton Yogyakarta sebagai Objek Wisata Budaya.

Keraton Yogyakarta sarat dengan nilai estetis atau keindahan budaya

Jawanya yang khas. Di samping sebagai pusat budaya Jawa, Keraton

Yogyakarta juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik 

wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Banyak sekali turis asing

12

yang datang ke Keraton Yogyakarta mengingat bahwa Yogyakarta

merupakan salah satu kota bersejarah di Indonesia dan tempat kediaman

gubernurnya ada di Keraton Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta sebagai pusat budaya Jawa dan sekaligus

sebagai Cultural Tourist Object , dihadapkan pada tantangan yang semakin

 berat dan kompleks. Untuk itu, perbaikan dan pembenahan mutlak 

dilakukan supaya eksistensi sebagai pusat aktivitas, pengabdian, dan

 pengembangan budaya Jawa tetap terjaga. Salah satu pembenahan yang

dilakukan Keraton adalah penataan internal menyangkut sumberdaya

manusia. Pembenahan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak lama yaitu

 pada saat Peringatan Naik Tahta ke-12 dan sampai sekarang masih tetap

dilakukan. Semua itu dilakukan agar Keraton dapat memikat hati siapapun

yang melihatnya dengan berbagai keindahan yang dimilikinya.

Page 20: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 20/23

Daftar Kosakata

Regol : Pintu gerbang

Bangsal : Bangunan terbuka.

Gedung : Bangunan tertutup (berdinding)

Selogilang : Lantai tinggi dalam sebuah bangsal semacam podium rendah

tempat duduk Sri Sultan atau tempat singgasana.

Tratag : bangunan, biasanya tempat berteduh, terdapat anyaman-anyaman

 bamboo dengan tiang-tiang tinggi tanpa dinding.

13

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari semua uraian yang telah penulis uraikan, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Keraton Yogyakarta dengan segala kekhasan budaya Jawanya,

disamping bermakna tempat bersemayamnya roh-roh, juga memiliki arti

simbolik di setiap bangunannya. Sebagai contohnya adalah tugu yang

mempunyai arti simbolik bersatunya hamba dengan Tuhannya yang

memberi keyakinan mutlak bahwa sesuatu tidak akan terjadi tanpa izin

dari Tuhan Yang Mahaesa.

2. Keraton Yogyakarta yang telah berganti pemimpinnya mulai dari

Sri Sultan Hambengkubuwana I sampai X, memiliki sejarah yang cukup

 panjang yang perlu kita kaji dan pelajari.

Page 21: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 21/23

3. Keraton Yogyakarta yang memiliki luas 000.14   2m memiliki

  banyak bangunan. Terdapat banyak bangsal, regol, plengkung, gedungdan yang lainnya mempunyai fungsi sendiri-sendiri dari dulu sampai

sekarang.

4. Keraton Yogyakarta memberi andil besar dalam upaya pelestarian

 budaya Jawa, yang tidak hanya melakukan peran budaya tetapi juga peran

sosial lewat interaksi dengan masyarakat.

5. Keraton Yogyakarta merupakan objek wisata yang harus kita

 pelihara dan kita tingkatkan potensimya. Di antaranya dengan perbaikan

dan pembenahan.

B. Saran.

Setelah mempelajari seluk beluk Keraton Yogyakarta, penulis

menyarankan :

14

1. Diharapkan Keraton Yogyakarta tetap dapat eksis bahkan

meningkat dalam hal kelanggengan kebudayaan Jawa serta potensi wisata

yang dimilikinya.

2. Diharapkan pembaca dapat terus mengupas serta mengkaji nilai-

nilai yang terkandung dalam Keraton Yogyakarta, karena laporan ini

hanyalah setetes dari pengetahuan yang dapat dikaji.

3. Panitia Praktek Pengenalan Lapangan agar meningkatkan

  pelayanan serta fasilitasnya dalam pelaksanaan PPL yang akan datang.

Karena dalam penyelenggaraan PPL kemarin terdapat berbagai kendala, di

antaranya :

Waktu

Waktu yang terlalu cepat serta tergesa-gesa karena harus

mengunjungi objek pengamatan yang lain membuat penulis menjadi

tidak bisa mencatat hal-hal yang ada di sana secara maksimal.

Lokasi

Page 22: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 22/23

Dalam lokasi kemarin, terdapat banyak anak TK, sehingga kami

kesulitan mendengarkan intruksi dari panitia sebelum memasuki

Keraton Yogyakarta, kami harus minta izin jika ingin mengambil foto,

dan di sana beberapa bangunan telah roboh akibat peristiwa gempa 27

Mei 2006 di Yogyakarta.

Transportasi.

Dalam perjalanan kemarin ban bus kami bocor di Jalan Lingkar Barat.

Ini terjadi setelah meninggalkan PG Madukismo. Akibatnya, kami

harus berhenti dan tertinggal dari bus lain

C. Kata Penutup.

Demikian laporan yang dapat penulis uraikan. Semoga laporan ini

 bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan

laporan berikutnya.

15

Daftar Pustaka

Anonim. Karaton Yogyakarta.

Brongtodiningrat, K.P.H. 1978. Arti Kraton Yogyakarta. Yogyakarta : Museum

Keraton Yogyakarta.

Hakim, M. Arifin. 2001. Ilmu Budaya Dasar . Bandung : Pustaka Satya.

Puspitosari, Anik dkk. 2007. Pisowanan Ageng Tak Bisa Goyahkan Sabda Raja.

Yogyakarta : PT BP Kedaulatan Rakyat.

San. 2007. Kraton Yogya lakukan Pembenahan. Yogyakarta : PT BP Kedaulatan

Rakyat.

Page 23: 24032469-Keraton-Yogyakarta

5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 23/23

16