24032469-keraton-yogyakarta
TRANSCRIPT
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 1/23
Laporan Praktek Pengenalan Lapangan
Peran Keraton Yogyakarta Dalam Melestarikan
Nilai-Nilai Sosio Kultural Budaya Jawa
Laporan ini disusun oleh :
Muhammad Iqbal (33, X D)
Muhammad Taufik (34, X D)
Sukron Tajudin (38, X D)
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Yogyakarta 1
2007
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 2/23
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Pengenalan Lapangan yang berjudul "Peran Keraton
Yogyakarta dalam Melestarikan Nilai-nilai Sosio Kultural Budaya Jawa" telah
diterima dan disetujui pada :
Hari : …………………………………………………….
Tanggal : …………………………………………………….
Yogyakarta, Mei 2007
Mengetahui,
Wali Kelas Pembimbing Laporan
Retno Wardani, S.Pd. Retno Wardani, S.Pd.
NIP 150355148 NIP 150355148
Kepala MAN YOGYAKARTA 1
Drs. Muzilanto, M.Ag.
NIP 150197781
ii
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 3/23
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum w. w.,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
menganugerahkan rahmat dan taufik-Nya kepada kita, sehingga kami, selaku
penulis dapat menyeleseikan penulisan laporan yang berjudul "Peran Keraton
Yogyakarta dalam Melestarikan Nilai-Nilai Sosio Kultural Budaya Jawa" ini
dengan baik.
Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan atas junjungan kita nabiagung Muhammad SAW yang telah mengantar kita kepada jalan keselamatan
lewat sabda-sabdanya.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada :
1. Drs. Muzilanto M.Ag. selaku Kepala Madrasah Aliah Negeri
Yogyakarta 1 yang telah mengizinkan kegiatan PPL ini dilaksanakan.
2. Wali kelas X D sekaligus pembimbing laporan, Ibu Retno
Wardani, S.Pd. yang telah memberi semangat dan membimbing kami
dalam penulisan laporan ini.
3. Ipe Priwadika, S.Pd. selaku pembimbing lapangan.
4. Nara sumber dari Keraton Yogyakarta atas informasi-
informasinya.
5. Teman-teman yang telah memberi dukungan dan masukan.
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun
sangatlah penulis harapkan. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
Wassalamu`alaikum w. w.,
Penulis
iii
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 4/23
MOTTO
Allah meninggikan derajat orang-orang beriman dan orang yang diberi
ilmu pengetahuan diantara kamu. (QS Al Mujadalah : 11)
Barang siapa menginginkan kehidupan dunia maka harus dengan ilmu,
barang siapa menginginkan kehidupan akhirat maka harus dengan ilmu dan
barang siapa menginginkan keduanya bersama maka harus dengan ilmu.(Al
Hadits)
Pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh dan ilmu tanpa pengetahuan
adalah buta.(Albert Einstein)
Otak layaknya sebilah pisau, semakin diasah semakin tajam.
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 5/23
iv
PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis persembahkan kepada :
1. Umi dan Abi yang senantiasa mendoakan putranya.
2. Adik, kakak dan semua saudara tersayang
3. Wali kelas X D dan semua guru yang telah mendidik kami
4. Teman-teman kelas X D
5. Pembaca yang budiman
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 6/23
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO.............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................. vDAFTAR ISI............................................................................................ vi
BAB I. PENDAHULUAN
A.............................................................................................Latar
Belakang Masalah.................................................................. 1
B............................................................................................Tujuan
Penulisan............................................................................... 1
C............................................................................................BatasanMasalah................................................................................. 2
D............................................................................................Sumber
Data....................................................................................... 2
E............................................................................................Metode
Pengumpulan Data................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN
A............................................................................................Arti Dan
Sejarah Keraton Yogyakarta................................................. 4
B............................................................................................Keraton
Yogyakarta Dan Lingkungan Sekitarnya.............................. 5
C. Kesenian Keraton Yogyakarta Yang Dapat Melestarikan
Nilai-Nilai Budaya Jawa....................................................... 11
D............................................................................................Keraton
Yogyakarta Sebagai Objek Wisata........................................ 12
BAB III. PENUTUP
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 7/23
A............................................................................................Kesimpula
n............................................................................................. 14
B............................................................................................Saran
...............................................................................................14
C............................................................................................Kata
Penutup.................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 16
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini Kebudayaan Daerah yang kita miliki sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia hamper punah dan lenyap dari muka bumi ini. Hampir semua
masyarakat dalam seluruh lapisan semakin lupa akan keberadaan kebudayaan
Daerah. Hal itu disebabkan oleh pengaruh budaya asing yang notabene datang
dari western countries yang jauh dari budaya-budaya Negara timur seperti kita,
Indonesia.
Budaya barat yang dianggap modern oleh kalangan muda-mudi Indonesia
telah melumpuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia. Sebagaicontoh yang sederhana, remaja Indonesia saat ini lebih suka makan makanan
seperti pizza, donut dan lain-lain. Mereka menganggap makanan daerah seperti
thiwul, gaplek, gatot ataupun gethuk sebagai makanan yang super jadul yang
hanya pantas dimakan oleh nenek-nenek berumur 70 tahun.
Dalam keadaan seperti itulah Keraton Yogyakarta mampu menunjukkan
keeksistensiannya dalam menjaga budaya-budaya leluhur dengan keaslian
bangunannya yang kental dengan nuansa jawa. Dengan adanya Keraton
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 8/23
Yogyakarta budaya bangsa yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika ini dapat
lestari dan akhinya tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita. Sebagai pelajar
khususnya pelajar Yogyakarta harus mampu memperdalam wawasan kebudayaan
Jawa sekaligus merawatnya hingga dapat memperkaya Kebudayaan Daerah
bahkan Kebudayaan Nasional. Untuk itu, panitia Praktek Pengenalan Lapangan
MAN YOGYAKARTA 1 memilih Keraton Yogyakarta sebagai objek yang harus
dikaji dan diamati oleh peserta
B. Tujuan Laporan
Laporan ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
1
laporan ini adalah sebagai syarat untuk mengikuti Ulangan Umum Semester II.
Sedangkan tujuan khususnya ialah:
1. Melatih peserta Out Door untuk membuat laporan dengan baik dan benar.
2. Memperdalam wawasan kebudayaan Jawa serta mengembangkan rasa
cinta terhadap budaya bangsa Indonesia.
3. Memperdalam wawasan kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta
C. Rumusan Masalah
Pada Praktek Out Door kali ini, penulis membatasi masalah-masalah yang
akan dibahas, di antaranya:
1. Apa arti Keraton Yogyakarta?
2. Bagaimana sejarah Keraton Yogyakarta?
3. Apa yang ada dalam Keraton Yogyakarta atau apa isi dari Keraton Yogyakarta?
4. Bagaimana Keraton Yogyakarta dapat melestarikan nilai-nilai sosio kultural
bangsa Indonesia?
5. Bagaimana meningkatkan potensi Keraton Yogyakarta sebagai objek wisata
budaya atau wisata kultural?
D. Sumber Data
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 9/23
Laporan ini ditulis berdasarkan sumber-sumber yang terdiri atas Nara
sumber dari Keraton Yogyakarta, benda-benda peninggalan yang ada di Keraton
Yogyakarta meliputi : foto, busana, hiasan, piagam dan lain-lain. Kami juga
memperoleh data-data dari berbagai referensi yang berupa buku dan surat kabar
yang sesuai dengan materi yang berhubungan dengan Keraton Yogyakarta.
E. Cara Pengumpulan Data.
1. Wawancara
Wawancara yaitu meminta keterangan atau pendapat, keyakinan, motivasi
nara sumber tentang materi atau tema yang dibutuhkan. Dalam hal ini, kami
2
menanyai langsung nara sumber yakni pemandu atau guide Keraton Yogyakarta.
2. Observasi
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung objek yang
dilaporkan. Dalam hal ini, kami mengunjungi Keraton Yogyakarta dengan
mengamati benda-benda yang terdapat di sana dan mencatat hal-hal yang penting.
3. Tinjauan Pustaka
Yakni dengan membaca data-data dalam buku atau surat kabar yang
disesuaikan dengan materi.
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 10/23
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti dan Sejarah Keraton YogyakartaKeraton adalah tempat bersemayamnya ratu-ratu. Berasal dari kata-kata ka
+ ratu + an. Keraton juga disebut kedaton yang berasal dari kata-kata ka + datu +
an yaitu tempat datu-datu atau ratu-ratu, dalam Bahasa Indonesia berarti istana.
Jadi keraton ialah sebuah istana yang mengandung arti keagamaan, arti filsafat
dan arti kebudayaan.
Arsitektur bangunan-bangunannya, letak bangsal-bangsalnya, ukiran-
ukirannya, hiasannya, sampai pada warna gedng-gedungnya pun mempunyai arti.Pohon-pohon yang ditanam di dalamnya bukan sembarangan pohon. Semua yang
ada di Keraton seakan-akan memberi nasihat agar cinta dan menyerahkan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berlaku sederhana dan tekun, berhati-hati dalam
bertingkah laku dalah sehari-hari dan lain-lain.
Arsitek yang merancang bangunan Keraton Yogyakarta adalah Sri Sultan
Hamengkubuwono I yang bergelar Pangeran Mangkubumi Sukowati dan juga
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 11/23
bergelar de bouwmeester van zijn broer Sunan P. B. II .(arsitek dari kakanda
Sunan Paku Buwana II) ketika masih muda.
Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 atau tahun Jawa 1682.
Diperingati dengan sebuah Condro sengkolo memet pintu gerbang Kemagangan
di pintu gerbang Gadung Mlati, berupa 2 naga yang berlilitan satu sama lainnya.
Dalam bahasa Jawa "Dwi naga rasa tunggal", dwi artinya 2, naga artinya 8, rasa
artinya 6 dan tunggal yang berarti 1. dibaca dari belakang menjadi 1682. warna
naga hijau yang berarti pengharapan.
Di sebelah luar dari pintu gerbang itu, di atas tebing tembok kanan-kiri ada
hiasan juga terdiri dari 2 ekor naga bersiap-siap untuk mempertahankan diri.
4
Dalam bahasa Jawa berarti "Dwi naga rasa wani" artinya tahun 1682. Tahunnya
sama tetapi dekorasinya berbeda. Warna naga merah yang merupakan simbol
keberanian. Di halaman Kemagangan ini dahulu diadakan ujian bela diri memakai
tombak antar calon prajurit-prajurit keraton.
B. Keraton Yogyakarta dan Lingkungan Sekitarnya.
Luas Keraton Yogyakarta adalah 000.14 2m . Di dalamnya terdapat
banyak bangunan-bangunan, halaman-halaman dan lapangan-lapangan. Kompleks
Keraton Yogyakarta dan lingkungan Sekitarnya terdiri atas:
1. Kedaton/ gedung Prabayeksa.
Gedung Prabayeksa merupakan tempat peninggalan pusaka-pusaka
Keraton Yogyakarta. Dindingnya gebyog, kayunya berwarna sawo matang dan
lantainya marmer. Condrosengkolo berdirinya gedung ini berbunyi "Warna sanga
rasa tunggal" yang berarti tahun 1694 Jawa. Di dalamnya terdapat lampu yang tak
pernah padam yang bernama Kyai Wiji. Praba artinya cahaya dan yeksa artinya
besar, jadi merupakan cahaya yang besar atau terang. Semua itu mengandung arti
perjalanan roh di zaman akhirat itu mengikuti jalannya cahaya sampai di sebuah
tempat yang tetap, yang terang dan langgeng. Menurut K.P.H. Bringtodiningrat,
lampu itu adalah simbol dari sinar yang tak pernah padam. Dan menurut Dr. Th
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 12/23
Pigeaud merupakan simbol dari Het Licht van once geest atau dalam bahasa
Indonesia berarti sinar semangat jiwa kita.
2. Bangsal Kencana.
Bangsal ini berbentuk pendapa dilingkari emper (kaki lima) pada keempat
sisinya. Bentuk semacam ini dinamakan sinom. Lantainya dari marmer, tiang-
tiangnya kayu jati, palfonnya dihiasi ukiran-ukiran yang sangat indah. Bangsal ini
dikelilingi tratag, berlantai marmer, berlantai besi dan beratap seng tempat ini
dipakai untuk gamelan jika ada tamu-tamu agung. Bangsal kencana adalah
gambaran bersatunya kawula gusti. Maka dari itu cendrosengkolo berdirinya
tempat ini berbunyi "Trus satunggal panditaningrat" atau tahun 1719.
5
3. Regol Danapratapa.
Di kanan kiri regol ini ditanami pohon dersono. Dersono berarti baik,
utama. Regol Danapratapa memberi nasihat kepada kita bahwa sebaik-baik
manusia ialah ia yang suka memberi dengan ikhlas serta suka memberantas hawa
nafsunya.
4. Regol Sri Manganti
Di halaman ini terdapat 2 bangsal, bangsal Sri Manganti di sebelah barat
dan bangsal Trajumas di sebelah timur.
5. Sri Manganti.
Di dalam Sri Manganti sekarang di simpan pusaka-pusaka Keraton berupa
gamelan seperti kyai Guntur madu dan kyai Nogowilogo.
6. Bangsal Trajumas.
Di dalam bangsal ini disimpan bermacam-macam tandu jempana, plongko,
Joli, meja hias dan lain-lain. Tandu jempana adalah kendaraan massal yang
diangkut oleh 20-30 orang peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwana VII.
7. Bangsal Ponconiti.
Ponco berarti lima, symbol dari panca indera kita. Niti berarti menyelidiki,
memeriksa. Di sinilah Sultan mulai meneliti panca inderanya, mempersatukan
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 13/23
pikirannya untuk sujud kepada-Nya, menjunjung tinggi perintah-Nya. Karena
itulah di kanan kiri pohon ini ditanami pohon tanjung.
8. Bangsal Brajanala.
Terdapat sebuah tembok dari batu bata disebut "renteng mentog baturana"
Braja berarti senjata, nala berarti hati, renteng berarti susah atau khawatir dan
baturana berarti batu pemisah. Semuanya mempunyai arti "ta usahlah Tuan
khawatir kalau menjadi alat Tuhan YME untuk menjalankan hukum Negara yang
adil"
9. Sitihinggil.
Ada sebuah tratag atau tempat beristirahat dari anyaman bambu. Kanan
kiri ditumbuhi pohon gayam dengan daun-daunnya yang rindang serta bunga-
6
bunganya yang harum wangi. Menggambarkan muda-mudi yang sedang dirindu
cinta asmara. Di tengah-tengah dahulu ada selo-gilangnya, tempat singgasana Sri
Sultan. Menggambarkan pemuda-pemudi duduk bersanding di kursi temanten.
10. Tarub Agung.
Bangunan ini terdiri dari 4 tiang tinggi dari besi dan mempunyai bentuk 4
persegi. Arti bangunan ini ialah "siapa yang sedang atau gemar bersemesi, sujud
kepada Tuhan YME. Selalu berada dalam keagungan. Tempat ini juga merupakan
tempat pembesar-pembesar menunggu rombongan untuk bersama-sama masuk ke
Keraton.
11. Alun-alun utara.
Merupakan satu bagian dari kompleks Keraton yang sangat penting.
Sebab, di sinilah raja dapat berhubungan langsung dengan rakyat, seperti dalam
latihan watangan (tournoi), rompongan macan, grebeg, maleman sekaten dan lain-
lain.
12. Bangsal Kemagangan.
Di tempat ini ada sebuah jalan ke barat menuju dapur keraton Gebulen dan
jalan lain menuju ke timur ke dapu Keraton Sekullanggen.
13. Bangsal Kemandungan.
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 14/23
Bangsal ini bekas pesanggrahan Sri Sultan Hamengkubuwana I di desa
Pandak Karangnangka waktu perang Giyanti (1746-1755 ) M. pohon yang
ditanam di sini ialah pohon kepel yang menggambarkan bersatunya kemauan,
bersatuan benih, bersatunya rasa dan cita-cia. Pohon pelem menggambarkan
kemauan bersama. Pohon darsono menggambarkan cinta kasih satu sama lain.
14. Regol Kemagangan.
Magang berarti calon. Di halaman ini dulu prajurit diuji ketangkasannya
dalam mempergunakan tombak, dihadiri oleh pangeran-pengeran dan kerabat
lainnya. Regol ini dihiasi dengan cendrosengkolo "dwi naga rasa tunggal yaitu
tahun 1682.
15. Krapyak.
7
Krapyak adalah sebuah podium tinggi dari batu bata untuk Sri Sultan
kalau baginda sedang memperhatikan tentara atau kerabatnya memperlihatkan
ketangkasannya mengepung, memburu dan mengejar rusa. Krapyak adalah
gambaran dari tempat asal roh-roh.
16. Masjid Besar.
Masjid ini berbentuk pendopo tertutup dengan serambi terbuka di
mukanya. Atapnya bertingkat, tiang-tiang masjid terdiri atas batang kayu jati
bulat-bulat, menjulang ke atas menahan kedua atap masjid. Konstruksi dan
arsiteknya orang jawa asli.
17. Bangsal Pangapit atau Bangsal Pasewakan.
Di tempat ini panglima-panglima perang menerima perintah perang dari
Sri Sultan atau menunggu giliran untuk melaporkan sesuatu. Kemudian dipakai
untuk caos (tempat jaga) para bupati Anom Jaba. Sekarang dipakai untuk
keperluan kepariwisataan.
18. Bangsal Pemandengan.
Bangsal ini dapat disamakan dengan pundak yang menyokong badan Sri
Sultan. Atapnya abdi dalem Kori yang bertugas menyampaikan permintaan rakyat
kepada Sri Sultan.
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 15/23
19. Bangsal Pacikeran.
Tempat ini merupakan tempat jaga pegawai-pegawai Keraton yang
tugasnya melaksanakan keputusan-keputusan hakim, yaitu abdi dalem
Singonegoro dan Mertolutut (algojo-algojo Keraton).
20. Bangsal Manguntur Tangkil.
Adalah sebuah bangsal kecil yang terletak di tratag Siti Inggil. Jadi
merupakan bangsal dalam bangsal. Ini berarti dalam badan kita ada roh atau jiwa.
Maguntur Tangkil berarti tempat yang tinggi untuk anangkil, yaitu untuk
menghadap Tuhan YME dengan cara hening cipta atau semedi.
21. Bangsal Wilono.
Merupakan tempat pusaka-pusaka Keraton saat upacara grebeg. Di lantai
8
tengah bangsal ini bertuliskan cendrosengkolo "Tiranta puratining madya wilono"
yang berarti tahun 1855 dan suryosengkolo"Linungit kembar gatraning ron" yang
berarti tahun 1925.
22. Gedung Kuning.
Gedung ini berwarna kuning. Merupakan gambaran tempat roh-roh yang
telah hening, bening, murni, yaitu surga langgeng. Dipakai untuk tempat tinggal
pribadi Sri Sultan Hamengkubuwana I sampai X.
23. Gedung Purwaretna.
Gedung ini bertingkat tiga, gambaran dari baitul makmur, baitul
muharram, dan baitul muhaddas. Jendela ada 4, menggambarkan 4 kiblat atau 4
angka ketauhidan, yaitu syariat, tarikat, hakikat dan makrifat. Merupakan kantor
sekretaris pribadi Sri Sultan.
24. Gedung Patehan.
Sebuah gedung untuk mempersiapkan teh bagi tamu-tamu.
25. Gedung Baya.
Merupakan tempat untuk menyimpan minuman dan alat makan. Ada 2
buah gedung untuk menyimpan gamelan, gamelan slendro (selatan) dan gamelan
pelog (utara).
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 16/23
26. Gedung Pringgodani.
Dipakai untuk menyimpan lukisan-lukisan Raden Saleh dan beberapa
potret tentang perkawinan putra-putri Sultan.
27. Gedung Pemerintah Agung Keraton. Yang digunakan untuk mengatur
administrasi Keraton.
28. Banjar Wilopo.
29. Gedung Siliran. Merupakan tempat penyimpanan lampu.
30. Gedung Kas Keraton.
31. Bangsal Kotak. Sebagai ruang tunggu Kenari.
32. Pagelaran.
33. Pasar (Beringharja).
9
34. Kepatihan.
35. Tugu. Merupakan symbol dari tempat Alif Mutakalliman Wahid, badan Ilafi,
bersatunya kawula dan gusti, bersatunya hamba dengan Tuhannya, suatu suasana
dalam cita rasa yang memberi keyakinan bahwa segala sesuatu dapat terjadi
karena izin dari Yang Kuasa.
36. Regol Gadung Mlati.
37. Regol Kemandungan.
38. Alun –alun selatan.
39. Bale bang. Dahulu digunakan untuk menyimpan gamelan Sekati.
40. Bangsal Mandalasana. Merupakan tempat musik.
Keraton juga mempunyai ruangan khusus yang digunakan sebagai
museum, di antaranya adalah:
1. Museum cenderamata dari Luar Negeri.
Museum ini berisi tempat buah yang tersusun dari kristal putih polos
sebagai peninggalan Sri Sultan HB VI, piagam-piagam, lampu duduk listrik dari
kristal hijau berhiaskan jimbal kristal, hiasan meja, bunga dan buah dari kristal
sebagai peninggalan Sri Sultan HB VIII, tempat buah dari porselin penunggalan
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 17/23
Sri Sultan HB VII, tempat lampu dari kuningan, tempat minum dari kristal dan
kaca rias dari kuningan.
Ada juga museum batik sebagai tempat yang termasuk baru. Museum ini
terdiri atas museum batik versi Solo dan versi Yogyakarta. Adapun di dalam
museum batik versi Solo terdapat motif Kundho tante, gringsing, buntal, nitik
kembang kentang, keong kenteng, semeh tjiwini dan nitik cakar ayam.
Sedang dalam museum batuk versi Yogyakarta terdapat motif batik ceplok
simo, motif kuporanta latar cemeng, motif gigot centhel, motif gringsing bunting
purnan dan lain-lain.
10
C. Kesenian Keraton Yogyakarta Yang Dapat Melestarikan Nilai-
Nilai Sosio Kultural Budaya Jawa
Keraton Yogyakarta yang tidak hanya melaksanakan fungsinyasebagai wahana pelestarian budaya juga melakukan interaksi terhadap
masyarakat sebagai wujud rasa sosial yang tinggi, mengingat bahwa
Keraton Yogyakarta merupakan kediaman gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X. Contoh nyatanya adalah hal-
hal yang terjadi belum lama ini, bahwa 40 ribuan warga melakukan
pisowanan ageng ke Keraton Yogyakarta. Pisowanan ageng tersebut
bertujuan untuk meminta penjelasan atau klarifikasi dari Sri Sultan HB X.
Tradisi ini dilakukan ketika terjadi kebuntuan informasi, sehingga rakyat
mendatangi raja. Mereka memohon penjelasan langsung dari sang raja agar
memperoleh kepuasan atas informasi yang tengah beredar di masyarakat.
Menurut Gregorius Sahdan, pisowanan ageng ini merupakan tradisi baru
dalam konteks hubungan kawula lan gusti di Daerah Istimewa Yogyakarta..
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 18/23
Dari semua ini terlihat jelas bahwa Keraton Yogyakarta melaksanakan
peran sosialnya.Sedangkan nilai-nilai budaya Keraton dapat dilihat dengan melihat
ritual semedi. Dimana Keraton meyakini bahwa siapa yang sedang
bersemedi maka ia selalu berada dalam keagungan Tuhan YME. Di dalam
ritual ini, orang yang bersemedi akan menghadapi berbagai rintangan.
Contohnya, saat berada di Pasar Beringharja, maka gambaran rintangannya
adalah wanita-wanita cantik, makanan lezat, minuman segar, kain bagus
berwarna-warni dan bau-bauan yang wangi dan sedap. Sedangkan dalam
Kepatihan akan dijumpai rintangan yang berupa kekuasaan, derajat,
pangkat dan uang.
Keraton Yogyakarta melakukan upacara ritual tiap tahunnya yang
11
dikenal dengan nama upacara grebeg. Grebeg adalah upacara keagamaan
yang dilakukan 3 kali dalam setahun. Bertepatan pada lahinya Nabi
Muhammad SAW (grebeg Maulud), hari raya idul fitri (grebeg Syawal) dan
pada hari raya idul adha (grebeg Besar).pada hari itu, Sri Sultan berkenan
memberi sedekah berupa gunungan-gunungan berisikan makanan dan lain-
lain kepada rakyat.
Dan tak kalah nilai budayanya adalah pertunjukan seni. Keraton
Yogyakarta sering menggelar seni pertunjukan. Acara ini menjadi ritual
fungsional dari istana. Di antaranya, adalah pertunjukan Tari Bedoyo yang
disucikan, pertunjukan wayang kulit, wayang wong dan lain-lain.
Gambaran dari wayang wong adalah suatu drama tarian berdasarkan cerita
Mahabharata dan Ramayana. Pada zaman dahulu, wayang ini hanya
ditarikan di Keraton atau di tempat tinggal para ningrat. Hanya orang yang
khusus yang dapat membawakan drama tari ini. Drama ini hanya ditarikan
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 19/23
pada acara khusus seperti pada ulang tahun raja atau pangeran, peringatan
penobatan raja, atau pada penyambutan tamu agung.Dari semua contoh di atas, sudah terlihat jelas bahwa Keraton
Yogyakarta yang memiliki bangunan-bangunan, lapangan-lapangan,
halaman –halaman serta acara-acara seni yang mengandung unsur budaya
dapat melestarikan nilai-nilai sosio kultural bangsa Indonesia secara turun
temurun.
D. Keraton Yogyakarta sebagai Objek Wisata Budaya.
Keraton Yogyakarta sarat dengan nilai estetis atau keindahan budaya
Jawanya yang khas. Di samping sebagai pusat budaya Jawa, Keraton
Yogyakarta juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik
wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Banyak sekali turis asing
12
yang datang ke Keraton Yogyakarta mengingat bahwa Yogyakarta
merupakan salah satu kota bersejarah di Indonesia dan tempat kediaman
gubernurnya ada di Keraton Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta sebagai pusat budaya Jawa dan sekaligus
sebagai Cultural Tourist Object , dihadapkan pada tantangan yang semakin
berat dan kompleks. Untuk itu, perbaikan dan pembenahan mutlak
dilakukan supaya eksistensi sebagai pusat aktivitas, pengabdian, dan
pengembangan budaya Jawa tetap terjaga. Salah satu pembenahan yang
dilakukan Keraton adalah penataan internal menyangkut sumberdaya
manusia. Pembenahan ini sebenarnya sudah dilakukan sejak lama yaitu
pada saat Peringatan Naik Tahta ke-12 dan sampai sekarang masih tetap
dilakukan. Semua itu dilakukan agar Keraton dapat memikat hati siapapun
yang melihatnya dengan berbagai keindahan yang dimilikinya.
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 20/23
Daftar Kosakata
Regol : Pintu gerbang
Bangsal : Bangunan terbuka.
Gedung : Bangunan tertutup (berdinding)
Selogilang : Lantai tinggi dalam sebuah bangsal semacam podium rendah
tempat duduk Sri Sultan atau tempat singgasana.
Tratag : bangunan, biasanya tempat berteduh, terdapat anyaman-anyaman
bamboo dengan tiang-tiang tinggi tanpa dinding.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua uraian yang telah penulis uraikan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Keraton Yogyakarta dengan segala kekhasan budaya Jawanya,
disamping bermakna tempat bersemayamnya roh-roh, juga memiliki arti
simbolik di setiap bangunannya. Sebagai contohnya adalah tugu yang
mempunyai arti simbolik bersatunya hamba dengan Tuhannya yang
memberi keyakinan mutlak bahwa sesuatu tidak akan terjadi tanpa izin
dari Tuhan Yang Mahaesa.
2. Keraton Yogyakarta yang telah berganti pemimpinnya mulai dari
Sri Sultan Hambengkubuwana I sampai X, memiliki sejarah yang cukup
panjang yang perlu kita kaji dan pelajari.
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 21/23
3. Keraton Yogyakarta yang memiliki luas 000.14 2m memiliki
banyak bangunan. Terdapat banyak bangsal, regol, plengkung, gedungdan yang lainnya mempunyai fungsi sendiri-sendiri dari dulu sampai
sekarang.
4. Keraton Yogyakarta memberi andil besar dalam upaya pelestarian
budaya Jawa, yang tidak hanya melakukan peran budaya tetapi juga peran
sosial lewat interaksi dengan masyarakat.
5. Keraton Yogyakarta merupakan objek wisata yang harus kita
pelihara dan kita tingkatkan potensimya. Di antaranya dengan perbaikan
dan pembenahan.
B. Saran.
Setelah mempelajari seluk beluk Keraton Yogyakarta, penulis
menyarankan :
14
1. Diharapkan Keraton Yogyakarta tetap dapat eksis bahkan
meningkat dalam hal kelanggengan kebudayaan Jawa serta potensi wisata
yang dimilikinya.
2. Diharapkan pembaca dapat terus mengupas serta mengkaji nilai-
nilai yang terkandung dalam Keraton Yogyakarta, karena laporan ini
hanyalah setetes dari pengetahuan yang dapat dikaji.
3. Panitia Praktek Pengenalan Lapangan agar meningkatkan
pelayanan serta fasilitasnya dalam pelaksanaan PPL yang akan datang.
Karena dalam penyelenggaraan PPL kemarin terdapat berbagai kendala, di
antaranya :
Waktu
Waktu yang terlalu cepat serta tergesa-gesa karena harus
mengunjungi objek pengamatan yang lain membuat penulis menjadi
tidak bisa mencatat hal-hal yang ada di sana secara maksimal.
Lokasi
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 22/23
Dalam lokasi kemarin, terdapat banyak anak TK, sehingga kami
kesulitan mendengarkan intruksi dari panitia sebelum memasuki
Keraton Yogyakarta, kami harus minta izin jika ingin mengambil foto,
dan di sana beberapa bangunan telah roboh akibat peristiwa gempa 27
Mei 2006 di Yogyakarta.
Transportasi.
Dalam perjalanan kemarin ban bus kami bocor di Jalan Lingkar Barat.
Ini terjadi setelah meninggalkan PG Madukismo. Akibatnya, kami
harus berhenti dan tertinggal dari bus lain
C. Kata Penutup.
Demikian laporan yang dapat penulis uraikan. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan
laporan berikutnya.
15
Daftar Pustaka
Anonim. Karaton Yogyakarta.
Brongtodiningrat, K.P.H. 1978. Arti Kraton Yogyakarta. Yogyakarta : Museum
Keraton Yogyakarta.
Hakim, M. Arifin. 2001. Ilmu Budaya Dasar . Bandung : Pustaka Satya.
Puspitosari, Anik dkk. 2007. Pisowanan Ageng Tak Bisa Goyahkan Sabda Raja.
Yogyakarta : PT BP Kedaulatan Rakyat.
San. 2007. Kraton Yogya lakukan Pembenahan. Yogyakarta : PT BP Kedaulatan
Rakyat.
5/13/2018 24032469-Keraton-Yogyakarta - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/24032469-keraton-yogyakarta 23/23
16