255241018 asma bronkiale
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
1/45
[ASMA BRONKHIAL] Referat
REFERAT
ASMA BRONKHIAL
Pembimbing:dr. Widi Budian!" S#.P$
Oleh:
Muhammad Ikbal Nur
406151013
FAK%LTAS KE$OKTERAN
%NI&ERSITAS TAR%MANA'ARA
KEPANITERAAN ILM% PEN(AKIT $ALAM
PERIO$E )* MARET + , -%NI )/0
1
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
2/45
[ASMA BRONKHIAL] Referat
HALAMAN PEN'ESAHAN
e!"u#u! : M Ikbal Nur $406151013%
er&urua! '(!&&( : )akulta# Ked*ktera! +!(,er#(ta# 'aruma!a&ara
Ba&(a! : Ilmu Keb(da!a! da! Ka!du!&a!
er(*de : -. Maret -016 / 4 u!( -016
udul : A#ma Br*!kh(al
emb(mb(!& : dr 2(d( Bud(a!t*S
'elah d(er(k#a ta!&&al : - Me( -016
Kea!(teraa! Kl(!(k Ilmu e!"ak(t alam
Rumah Sak(t Bha"a!&kara Semara!&
)akulta# Ked*ktera! +!(,er#(ta# 'aruma!a&ara
me!&etahu(emb(mb(!& Referat
dr 2(d( Bud(a!t*S
KATA PEN'ANTAR
- Kea!(teraa! Ilmu e!"ak(t alam
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
3/45
[ASMA BRONKHIAL] Referat
u( #"ukur #a"a u7aka! keada 'uha! 8a!& Maha 9#a kare!a berkat
rahmat da! a!u&erahN"a referat berudul ;A#ma Br*!kh(al< (!( daat
d(#ele#a(ka! Adau! mak#ud e!"u#u!a! referat (!( adalah dalam ra!&ka
meme!uh( tu&a# kea!(teraa! kl(!(k Ilmu e!"ak(t alam d( RS
Bha"a!&kara Semara!& er(*de -. Maret / 4 u!( -016 da! u&a
bertuua! u!tuk me!ambah (!f*rma#( ba&( e!ul(# da! emba7a te!ta!&
e!dekata! kl(!(# demam me!dadak akut
e!ul(# #a!&at ber#"ukur ata# ter#ele#a(ka!!"a tu&a# (!( Hal
(!( t(dak terlea# dar( duku!&a! #erta keterl(bata! berba&a( (hak da!
ada ke#emata! (!( e!ul(# (!&(! berter(maka#(h keada :
1 KB dr (d(et Set(*b*ed( S'H'KL )M #elaku Keala RS
Bha"a!&kara Semara!&- drHad( Sul(#t"a!t*S MH Ke#)INASIM da! dr 2(d( Bud(a!t*
S #elaku emb(mb(!& referat da! emb(mb(!& Kea!(teraa!
Kl(!(k Ilmu e!"ak(t alam d( Rumah Sak(t Bha"a!&kara
Semara!&3 *kter b(da! da! #ta= rua!& Ma>ar )lamb*"a! da!
?e!da!aRumah Sak(t Bha"a!&kara Semara!&4 Reka!reka! a!&&*ta Kea!(teraa! Kl(!(k d( Ba&(a! Kea!(teraa!
Kl(!(k Ilmu e!"ak(t alam d( Rumah Sak(t Bha"a!&kara
Semara!&
e!ul(# me!"adar( bah>a referat (!( ma#(h auh dar( #emur!a
Oleh kare!a (tu e!ul(# #a!&at me!&haraka! kr(t(k da! #ara! "a!&
memba!&u! dar( berba&a( (hak Akh(r kata e!ul(# me!&u7aka!
ter(ma ka#(h da! #em*&a referat (!( daat member(ka! ma!faat
Semara!&- Me(
-016
e!ul(#
BAB 1
PENDAHULUAN
3 Kea!(teraa! Ilmu e!"ak(t alam
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
4/45
[ASMA BRONKHIAL] Referat
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai
dengan mengi episodik, batuk, dan sesak di dada akibat penyumbatan saluran
napas. Dalam ! ta"un terak"ir pre#alensi asma terus meningkat terutama di
Negara ma$u. Peningkatan ter$adi $uga di negara%negara Asia Pasifik seperti
&ndonesia. 'tudi di Asia Pasifik baru%baru ini menun$ukkan ba"(a tingkat tidak
masuk ker$a akibat asma $au" lebi" tinggi dibandingkan dengan di Amerika
'erikat dan Eropa. Hampir separu" dari seluru" pasien asma perna" dira(at di
ruma" sakit dan melakukan kun$ungan ke bagian ga(at darurat setiap ta"unnya.
Hal tersebut disebabkan mana$emen dan pengobatan asma yang masi" $au" dari
pedoman yang direkomendasikan Global Initiative for Asthma )*&NA+.
)engganis, -!!+
Pre#alensi asma diseluru" dunia adala" sekitar -!! $uta dengan angka
mortalitas sekitar !,- $uta per ta"unnya / . Di Amerika 'erikat, berdasarkan data
yang dikeluarkan ole" National Center for Health Statistics of the Centers for
Disease Control and Prevention)0D0+ )-!11+, selama ta"un -!!1 sampai dengan
ta"un -!!, proporsi penderita asma di segala usia meningkat setinggi 1-, 2.3
Di &ndonesia, pre#alensi asma belum diketa"ui se4ara pasti. Hasil
penelitian pada anak sekola" usia 1%15 ta"un dengan menggunakan kuesioner
&'AA0 )International Study on Asthma and Allergy in Children+ ta"un 16
melaporkan pre#alensi asma sebesar -,12, sedangkan pada ta"un -!! meningkat
men$adi 6,-2. Hasil sur#ey asma pada anak sekola" di beberapa kota di &ndonesia
)7edan, Palembang, 8akarta, Bandung, 'emarang, 9ogyakarta, 7alang dan
Denpasar+ menun$ukkan pre#alensi asma pada anak 'D )/ sampai 1- ta"un+
4 Kea!(teraa! Ilmu e!"ak(t alam
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
5/45
[ASMA BRONKHIAL] Referat
berkisar antara ,3%/,52, sedangkan pada anak '7P di 8akarta Pusat sebesar
6,2. Berdasarkan gambaran tersebut, terli"at ba"(a asma tela" men$adi
masala" kese"atan masyarakat yang perlu mendapat per"atian serius.3
Dari data iset :ese"atan Dasar )iskesdas+ ta"un -!!3, pre#alensi
penyakit asma men4apai 52. Angka ini $au" di atas pre#alensi asma pada ta"un
16 menurut 'ur#ei :ese"atan uma" ;angga )':;+ yang "anya 1,2. 'elain
itu, 'umatera Barat sebagai sala" satu propinsi di &ndonesia men4atat angka
pre#alensi asma sebesar ,/2 pada ta"un -!!3.6
Asma merupakan penyakit saluran napas kronis yang dapat bersifat
ringan, akan tetapi dapat menetap serta mengganggu akti#itas se"ari%"ari.
7eskipun $arang menimbulkan kematian, penyakit ini sering menimbulkan
masala" dalam beraktifitas. Asma dapat menimbulkan gangguan emosi seperti
4emas dan depresi, menurunkan produkti#itas seseorang akibat tidak masuk ker$a
atau sekola", serta dapat menimbulkan ke4a4atan se"ingga menurunkan kualitas
"idup.Hubungan antara penurunan kualitas "idup dengan dera$at asma seseorang
mempunyai korelasi yang positif, ba"kan, eksarserbasi asma yang berat dapat
mengan4am ke"idupan.6
5 Kea!(teraa! Ilmu e!"ak(t alam
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
6/45
BAB -
;&N8AUAN PU';A:A
-.1 Definisi
Asma adala" gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. &nflamasi kronik menyebabkan peningkatan
"iperesponsif $alan napas yang menimbulkan ge$ala episodi4 berulang berupa
mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk%batuk terutama pada malam atau
dini "ari )ai, et al., -!!3+. Episodik tersebut ber"ubungan dengan obstruksi
berifat re#ersible dengan atau tanpa pengobatan.-,/
Definisi yang paling banyak diterima se4ara luas adala" "asil panel
National Institute of Health (NIH) National Heart! "ung and #lood Institute
(NH"#I)$ 7enurut NHLB& )%&'ert Panel e'ort *Guideline for the Diagnosis
and +anagement of Asthma ,--.+ asma adala" penyakit inflamasi kronik saluran
nafas di mana banyak sel berperan terutama sel mast, eosinofil, limfosit ;,
makrofag, neutrofil dan sel epitel.proses inflamasi tersebut menyebabkan
("eepe$amu dengan
lingkungan dipikirkan melalui kemungkinan?-
Pa$anan lingkungan "anya meningkatkan resiko asma pada indi#idu dengan
genetik asma,
Baik lingkungan maupun genetik masing%masing meningkatkan resiko
penyakit asma.
-.-.1 =aktor Pe$amu
a+ *enetik
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
7/45
Asma adala" penyakit yang diturunkan tela" terbukti dari berbagai
penelitian. =enotip yang berkaitan dengan asma, dikaitkan dengan
ukuran sub$ektif )ge$ala+ dan ob$ektif )"iperakti#iti bronkus, kadar &gE
serum+ dan atau keduanya. Dari studi genetik tela" menemukan
multi'le chromosomal region yang berisi gen%gen yang member
kontribusi asma. :adar serum &gE yang tinggi tela" diketa"ui ada
"ubungan dengan kromosom 6@,11@ dan 1-@. se4ara klinik ada
"ubungan kuat antara "iperesponsif saluran nafas dengan dan
peningkatan kadar &gE dan bukti terbaru menun$ukkan 4o%in"eritan4e
dari gen untuk atopi dan air/ay hy'ereactivity )AH+ di$umpai pada
kromosom yang sama.
b+ *ender dan ras
Asma pada anak lebi" sering di$umpai pada anak laki%laki tetapi
men$adi berla(anan pada pubertas dan de(asa. Pre#alensi se4ara
keseluru"an (anita lebi" banyak dari pria.
4+ besitas
besitas atau peningkatan#ody +ass Inde& )B7&+, merupakan faktor
risiko asma. 7ediator tertentu seperti leptin dapat mempengaru"i
fungsi saluran napas dan meningkatkan kemungkinan ter$adinya asma.
7eskipun mekanismenya belum $elas, penurunan berat badan
penderita obesitas dengan asma, dapat memperbaiki ge$ala fungsi paru,
morbiditas dan status kese"atan.
-.-.- =aktor Lingkungan
a+ Alergen
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
8/45
Ba"an alergen dalam ruma" )tungau debu ruma", spora $amur, ke4oa,
serpi"an kulit binatang seperti an$ing, ku4ing, dan lain%lain+. Ba"an
alergen luar ruma" )serbuk sari, dan spora $amur+.
b+ Alergen makanan
0onto"? susu, telur, udang, kepiting, ikan laut, ka4ang tana", 4oklat,
ki(i, $eruk, ba"an penyedap penga(et, dan pe(arna makanan.
4+ Alergen obat%obatan tertentu
0onto"? penisilin, sefalosporin, golongan beta laktam lainnya,
eritrosin, tetrasiklin, analgesik, antipiretik, dan lain lain.
d+ Ba"an yang mengiritasi
0onto"? parfum, household s'ray, dan lain%lain.
e+ Aktifitas fisik
Asma yang timbul karena bergerak badan ter$adi bila seseorang
mengalami ge$ala%ge$ala asma selama atau setela" berola"raga atau
melakukan gerak badan. Pada saat penderita dalam keadaan istira"at, ia
bernafas melalui "idung. 'e(aktu udara bergerak melalui "idung, udara
itu dipanaskan dan men$adi lembab. 'aat melakukan gerak badan,
pernafasan ter$adi melalui mulut, nafasnya semakin 4epat dan #olume
udara yang di"irup bertamba" banyak. Hal ini dapat menyebabkan otot
yang peka di sekitar saluran pernafasan mengen4ang se"ingga saluran
udara men$adi lebi" sempit, yang menyebabkan bernafas men$adi lebi"
sulit se"ingga ter$adila" ge$ala% ge$ala asma.
f+ Peruba"an 4ua4a
0ua4a lembab dan "a(a pegunungan yang dingin sering
mempengaru"i asma. Atmosfer yang mendadak dingin merupakan
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
9/45
faktor pemi4u ter$adinya serangan asma. 'erangan kadang%kadang
ber"ubungan dengan musim, seperti? musim "u$an, musim kemarau,
musim bunga )serbuk sari beterbangan+.
g+ Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif
Asap rokok ber"ubungan dengan penurunan fungsi paru. Pa$anan asap
rokok, sebelum dan sesuda" kela"iran ber"ubungan dengan efek
berba"aya yang dapat diukur seperti meningkatkan risiko ter$adinya
ge$ala serupa asma pada usia dini.
"+ Ekspresi emosi berlebi"an
'tres>gangguan emosi dapat men$adi pen4etus serangan asma, selain
itu $uga dapat memperberat serangan asma yang suda" ada. Di
samping ge$ala asma yang timbul "arus segera diobati, penderita asma
yang mengalami stres>gangguan emosi perlu diberi nasi"at untuk
menyelesaikan masala" pribadinya. :arena $ika stresnya belum diatasi,
maka ge$ala asmanya lebi" sulit diobati.
-. Patofisiologi Asma
Hambatan aliran udara pada asma disebabkan ole" berbagai peruba"an
dalam saluran nafas seperti berikut ?
1+ Bronkokonstriksi
Pada asma eksaserbasi bronkospasme akut yang menyebabkan
penyempitan saluran nafas sebagai respons ter"adap berbagai stimuli
seperti alergen atau iritan. Bronkokonstriksi akibat alergen ter$adi le(at
Ig% 0 de'endent release of mediator dari sel mast.
-+ Edema saluran nafas
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
10/45
8ika inflamasi makin progresif ada faktor%faktor lain yang meng"ambat
aliran udara antara lain ? edema, "ipersekresi mu4us, mu4us plug,
"ipertrofi dan "iperplasi otot polos saluran nafas.+ Hiperesponsif saluran nafas
7ekanisme "iperesponsif saluran nafas bersifat multiple termasuk
inflamasi, disfungsi neuroregulasi dan peruba"an struktural. 'aluran
respiratori dikatakan "iperesponsif $ika pada pemberian "istamine dan
metilkolin dengan konsentrasi kurang g2 didapatkan penurunan1orced
%&'iration 2olume 3 second )=EC1+ -!2 yang merupakan karakteristik
asma, dan $uga dapat di$umpai pada penyakit yang lainnya seperti Chronic
4bstruction Pulmonary Disease)0PD+, fibrosis kistik dan r"initis alergi.
'timulus seperti ola"raga, udara dingin, ataupun adenosine tidak memiliki
pengaru" langsung ter"adap otot polos saluran nafas )tidak seperti
"istamine dan metakolin+. 'timulus tersebut akan merangsang sel mast,
u$ung serabut dan sel lain yang terdapat disaluran nafas untuk
mengeluarkan mediatornya.
5+ Air(ay remodeling
Air(ay remodeling menimbulkan peruba"an struktural yang
meningkatkan "ambatan aliran udara saluran nafas dan "iperesponsif
saluran nafas dan menyebabkan pasien kurang respons ter"adap
pengobatan.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
11/45
Gambar 2.1Anatomi serangan asma
-.5 Patogenesis Asma
7enurut NHLB& )National Heart "ung and #lood Institute+ asma adala"
penyakit inflamasi kronik saluran nafas di mana banyak sel berperan terutama sel
mast, eosinofil, limfosit ;, makrofag, neutrofil dan sel epitel. &nflamasi kronis
mengakibatkan dilepaskannya beberapa ma4am mediator yang dapat mengakti#asi
sel target di saluran nafas dan mengakibatkan bronkokonstriksi, kebo4oran
mikro#askuler dan edema, "ipersekresi mukus, dan stimulasi refleks saraf.. 5
&nflamasi kronik menyebabkan peningkatan "iperresponsi#itas saluran
napas yang menimbulkan ge$ala episodik berulang berupa mengi, sesak napas,
dada terasa berat, batuk terutama malam "ari dan atau dini "ari. *e$ala asma
terkait dengan "ambatan aliran udara yang luas tetapi #ariable yang sering spontan
atau dengan pengobatan.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
12/45
=aktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab
atau pen4etus inflamasi saluran napas pada penderita asma. &nflamasi terdapat
pada berbagai dera$at asma baik pada asma intermiten maupun asma persisten.
&nflamasi dapat ditemukan pada berbagai bentuk asma seperti asma alergik, asma
nonalergik, asma ker$a dan asma yang di4etuskan aspirin.-
Hambatan aliran udara pada asma disebabkan ole" berbagai peruba"an
dalam saluran nafas seperti berikut?
1. Bronkokonstriksi
Pada asma eksaserbasi bronkospasme akut yang menyebabkan
penyempitan saluran nafas sebagai respons ter"adap berbagai stimuli
seperti allergen atau iritan. Bronkokonstriksi akut akibat alergen ter$adi
le(at Ig %%de'endent release of mediator dari sel mast. 8uga ada
mekanisme non &g E dalam pelepasan mediator.
-. Edema saluran nafas
8ika inflamasi makin progresif ada faktor%faktor lain yang meng"ambat
aliran udara antara lain edema, "ipersekresi mu4us, mu4us plak, "ipertrofi
dan "iperplasia otot polos saluran nafas.
. Hiperesponsif saluran nafas
7ekanisme "iperesponsif saluran nafas bersifat multipel termasuk
inflamasi, disfungsi neuroregulasi dan peruba"an struktural.
Hiperresponsif bronkus adala" respon bronkus yang berlebi"an akibat
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
13/45
berbagai rangsangan dan menyebabkan penyempitan bronkus.
Peningkatan respons bronkus biasanya mengikuti paparan alergen, infeksi
#irus pada saluran nafas atas, atau paparan ba"an kimia. Hiperesponsif
bronkus di"ubungkan dengan proses inflamasi saluran napas. Pemeriksaan
"istopatologi pada penderita asma didapatkan infiltrasi sel radang,
kerusakan epitel bronkus, dan produksi se4ret yang sangat kental.
7eskipun ada beberapa bentuk rangsangan, untuk ter$adinya respon
inflamasi pada asma mempunyai 4iri k"as yaitu infiltrasi sel eosinofil dan
limfosit ; disertai pelepasan epitel bronkus.
5. Air(ay remodeling
Air(ay remodeling menimbulkan peruba"an struktural yang
meningkatkan "ambatan aliran udara saluran nafas dan "iperesponsif
saluran nafas dan menyebabkan pasien kurang respon ter"adap
pengobatan. Peruba"an struktur yang ter$adi pada air(ay remodeling?-
Hipertrofi dan "iperplasia otot polos $alan napas
Hipertrofi dan "iperplasia kelen$ar mukus
Penebalan membran reti4ular basal
Pembulu" dara" meningkat
7atriks ekstraselular fungsinya meningkat
Peruba"an struktur parenkim
Peningkatan fibrogenic gro/th factormen$adikan fibrosis
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
14/45
Gambar 2.2 Peruba"an struktur pada air/ay remodelingdan konsekuensi klinis-
Berbagai sel terlibat dan terakti#asi pada inflamasi kronik. 'el tersebut
iala" limfosit ;, eosinofil, makrofag , sel mast, sel epitel, fibroblast dan otot
polos bronkus.
Limfosit ;
Limfosit ; yang berperan pada asma iala" limfosit ;%0D5 subtipe ;"-+.
Limfosit ; ini berperan sebagai orchestra inflamasi saluran napas dengan
mengeluarkan sitokin antara lain &L%, &L%5,&L%6, &L%1 dan *7%0'=.
&nterleukin%5 berperan dalam menginduksi ;"! ke ara" ;"- dan bersama%
sama &L%1 menginduksi sel limfosit B mensintesis &gE. &L%, &L%6 serta
*7%0'= berperan pada maturasi, akti#asi serta memperpan$ang keta"anan
"idup eosinofil.
Epitel
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
15/45
'el epitel yang terakti#asi mengeluarkan a.l 16%HE;E, P*E- pada
penderita asma. 'el epitel dapat mengekspresi membran mar5ers seperti
molekul ad"esi, endot"elin, nitric o&ide synthase, sitokin atau k"emokin.
Epitel pada asma sebagian mengalamisheeding. 7ekanisme ter$adinya
masi" diperdebatkan tetapi dapat disebabkan ole" eksudasi
plasma, eosino'hil granule 'rotein, o&ygen freeradical, ;N=%alfa, mastcell
'roteolytic en6ymdan metaloprotease sel epitel.
Eosinofil
Eosinofil $aringan )tissue eosinop"il+ karakteristik untuk asma tetapi tidak
spesifik. Eosinofil yang ditemukan pada saluran napas penderita asma
adala" dalam keadaan terakti#asi. Eosinofil berperan sebagai efektor dan
mensintesis se$umla" sitokin antara lain &L%, &L%6, &L%/, *7%0'=, ;N=%
alfa serta mediator lipid antara lain L;05 dan PA=. 'ebaliknya &L%, &L%6
dan *7%0'= meningkatkan maturasi, akti#asi dan memperpan$ang
keta"anan "idup eosinofil. Eosinofil yang mengandung granul protein
iala" eosino'hil cationic 'rotein )E0P+, ma7or basic
'rotein)7BP+, eosino'hil 'ero&idase )EP+ dan eosino'hil derived
neuroto&in)EDN+ yang toksik ter"adap epitel saluran napas.
'el 7ast
'el mast mempunyai reseptor &gE dengan afiniti yang tinggi.Cross
lin5ingreseptor &gE dengan Ffa4torsG pada sel mast mengaktifkan sel mast.
;er$adi degranulasi sel mast yang mengeluarkan 'reformed
mediatorseperti "istamin dan protease serta ne/ly generated
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
16/45
mediators antara lain prostaglandin D- dan leukotrin. 'el mast $uga
mengeluarkan sitokin antara lain ;N=%alfa, &L%, &L%5, &L%6 dan *7%0'=.
Gambar 2.3 Patogenesis asma
Tabel 2.17ediator 'el 7ast dan Pengaru"nya ter"adap Asma
Mediator Pengaruh terhadap Asma
Histamin
L;05, D5, E5
Prostaglandin dan ;"romboan A-
Bradikinin Platelet%a4ti#ating fa4tor )PA=+
:ontriksi otot polos
Histamine
L;05, D5, E5
Peostaglandin dan ;"romboan E-
Bradikinin
PA= 0"ymase
adikal ksigen
Udema mukosa
Histamin
L;05, D5, E5
Prostaglandin
'ekresi mu4us
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
17/45
Hidroyei4osatetraenoi4 a4id
adikal oksigen
En
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
18/45
melakukan usa"a ekpirasi paksa pada titik pertama )CEP1+ dan berdasarkan
parameter yang ber"ubungan aliran. Pada gambar -.6 menun$ukkan komponen ini
dalam "ubungannya dengan kur#a )mendatar pada asma+, yang meng"ubungkan
(aktu dan #olume ekspirasi total. :arena banyak saluran udara yang menyempit
tidak dapat dialiri dan dikosongkan se4ara 4epat, tidak ter$adi aerasi paru dan
"ilangnya ruang penyesuaian normal antara #entilasi dan aliran dara" paru
)gambar -./+.
Bergantung pada beratnya penyakit, gangguan ini mungkin tidak
menimbulkan ge$ala atau "anya menimbulkan iritasi pada trakeaI pada kasus lain,
ga(at nafas mungkin tidak dapat diatasi. ;urbulensi arus udara dan getaran mu4us
bronkus mengakibatkan suara mengi yang terdengar $elas selama serangan asmaI
namun, tanda fisik ini $uga terli"at men4olok pada masala" saluran nafas
obstruktif.
Pada asma simtomatik, nafas lebi" dari normal )(alaupun "al ini
4enderung menamba" resistensi aliran udara+. 'elain itu, dada mengambil posisi
inspirasi maksimal, yang mula%mula di4apai se4ara paksa dan melebarkan $alan
udara. :emudian gambaran ini menetap karena pengosongan al#eoli yang tidak
lengkap, yang mengakibatkan "iperinflasi toraks yang progresif. pada asma tanpa
komplikasi, batuk "anya men4olok pada (aktu serangan mereda, dan batuk
membantu mengeluarkan se4ret yang terkumpul. Lebi" $arang lagi bila "anya
batuk kering yang merupakan manifestasi yang $elas dari asma.
Di antara serangan asma,
pasien bebas dari mengi dan ge$ala,
(alaupun reakti#itas bronkus
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
19/45
meningkat dan kelainan pada #entilasi tetap berlan$ut. Namun, pada asma kronik,
masa tanpa serangan dapat meng"ilang, se"ingga mengakibatkan keadaan asma
yang terus%menerus, sering disertai infeksi bakteri sekunder.
Gambar 2.5 :ur#a ekspirasi paksa. Dari dua orang pria berumur -! ta"un%yang
seorang normal dan yang lain menderita asma yang 4ukup berat.
Pada gambar diatas, kelandaian kur#a ini pada setiap tempat sebanding
dengan ke4epatan aliran. :etidakmampuan mengeluarkan udara dengan 4epat
merupakan kelainan #entilasi utama pada asma, peman$angan (aktu ekspirasi
paksa adala" bukti yang $elas adanya penyempitan saluran nafas.
Gambar 2.6 :etidak4o4okan #entilasi dan perfusi pada asma.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
20/45
Pada gambar -./ karena penyempitan bronkus, al#eolus A tidak mendapat
oksigenasi yang se"arusnya dari dara" arteri pulmonalisI al#eolus B berfungsi
normal. 'ebagai akibat kontribusi ini, saturasi -rata%rata dara" #ena pulmonalis
men$adi renda". Pada asma, ter$adi pergeseran aliran dara" dari al#eoli A ke B
tetapi biasanya tidak adekuat. Lagi pula "iper#entilasi B pada udara kamar tidak
dapat mengimbangi pirau #ena ke arteri pada A.
-.6 :lasifikasi
Asma dapat diklasifikasikan berdsarkan etiologi, berat penyakit dan pola
keterbatasan aliran udara. :lasifikasi asma berdasarkan berat penyakit penting
bagi pengobatan dan peren4anaan penatalaksanaan $angka pan$ang, semakin berat
asma semakin tinggi tingkat pengobatan. Berat penyakit asma diklasifikasikan
berdasarkan gambaran klinis sebelum pengobatan dimulai, yang dapat kita li"at
pada table -.-.
Tabel 2.2:lasifikasi dera$at berat asma berdasarkan gambaran klinis )sebelum
pengobatan+
Derajat Asma Gejala Gejala
Malam
aal paru
!. !ntermitten "ulanan AP# $%&'
*e$ala J 1>minggu
;anpa ge$ala diluar
serangan
'erangan singkat
K->bulan CEP1 !2 prediksi
APE !2 nilai
terbaik
Cariabiliti APE J
-!2!!.Persisten
ringan
Mingguan AP# (%&'
*e$ala M1>minggu,
tetapi J1>"ari
'erangan dapat
mengganggu akti#itas
dan tidur
M ->bulan CEP1 !2 prediksi
APE !2 nilai
terbaik
Cariabiliti APE -!%
!2
!!!. Persisten
)edang
*arian AP# 6&+%&'
*e$ala setiap "ari
'erangan
mengganggu akti#itas
M 1> minggu CEP1 /!%!2
prediksi
APE /!%!2 nilai
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
21/45
dan tidur
7embutu"kan
bronkodilator setiap
"ari
terbaik
Cariabiliti APE M!2
!,.Persisten"erat
-ontinu AP# /6&'
*e$ala terus%menerus
'ering kambu"
Akti#itas fisisk
terbatas
'ering CEP1 K /!2 prediksi
APE K /!2 nilai
terbaik
Cariabiliti APE M!2
:et ?
APE ? Arus Pun4ak Ekspirasi
CEP1 ? Colume Ekspirasi Paksa detik pertama
;abel -. menun$ukkan bagaimana melakukan penilaian berat asma pada
penderita yang suda" dalam pengobatan. Bila pengobatan yang sedang di$alani
sesuai dengan gambaran klinis yang ada, maka dera$at berat asma naik satu
tingkat. 0onto" seorang penderita dalam pengobatan asma persisten sedang dan
gambaran klinis sesuai asma persisten sedang, maka sebenarnya berat asma
penderita tersebut adala" asma persisten berat. Demikian pula dengan asma
persisten ringan. Akan tetapi berbeda dengan asma persisten berat dan asma
intemiten )li"at tabel -.+. Penderita yang gambaran klinis menun$ukkan asma
persisten berat maka $enis pengobatan apapun yang sedang di$alani tidak
mempengaru"i penilaian berat asma, dengan kata lain penderita tersebut tetap
asma persisten berat. Demikian pula penderita dengan gambaran klinis asma
intermiten yang mendapat pengobatan sesuai dengan asma intermiten, maka
dera$at asma adala" intermiten.-
Tabel 2.3:lasifikasi dera$at berat asma pada penderita dalampengobatan.-
Tahapan Pengobatan yang digunakan saat penilaian
Gejala dan aal paru
dalam Pengobatan
Tahap !
!ntermiten
Tahap 2 Persisten
0ingan
Tahap 3 Persisten
sedang
;a"ap &? &ntermiten
&ntermiten
Persisten ingan
Persisten 'edang
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
22/45
*e$ala J 1> mgg
'erangan singkat
*e$ala malam J -> bln
=aal paru normal di luar
serangan
;a"ap &&? Persisten
ingan
*e$ala M1> mgg, tetapi
J1> "ari
*e$ala malam M->bln,
tetapi J1>mgg
=aal paru normal di luar
serangan
Persisten ingan
Persisten 'edang
Persisten Berat
;a"ap &&&? Persisten'edang
*e$ala setiap "ari
'erangan mempengaru"i
akti#iti dan tidur
*e$ala malam M 1>mgg
/!2JCEP1J!2 nilai
prediksi
/!2JAPEJ!2 nilai
terbaik
Persisten 'edang Persisten Berat Persisten Berat
;a"ap &C? Persisten
Berat
*e$ala terus menerus
'erangan sering
*e$ala malam sering
CEP1K /!2 nilai
prediksi, atau
APE K /!2 nilai terbaik
Persisten Berat
Persisten Berat
Persisten Berat
;u$uan pengobatan asma adala" untuk men4apai dan memperta"ankan
asma terkontrol. Berdasar keadaan terkontrol asma dibagi men$adi terkontrol,
terkontrol parsial dan tidak terkontrol.1
Tabel 2.4:lasifikasi kontrol asma1
A. Penilaian kontrol klinis saat ini )sebaiknya lebi" dari 5 minggu+
:arakteristik ;erkontrol ;erkontrol parsial ;idak ;erkontrol
*e$ala Harian
;idak ada )dua
kali>kurang setiap
minggu+
M ->minggu
kriteria dari
asma terkontrol
sebagian
:eterbatasan
aktifitas;idak ada Banyak
*e$ala no4turnal ;idak ada Banyak
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
23/45
:ebutu"an akan
obat peng"ela
pernafasan
;idak ada
)K->minggu+M->minggu
=ungsi paru )APE
atau CEP1+Normal
Diprediksi J!2
)$ika diketa"ui+B. Penilaian dari resiko di masa mendatang )resiko eksaserbasi, ketidakstabilan,
penurunan 4epat dalam fungsi paru%paru, efek samping+
Hal%"al yang ber"ubungan dengan peningkatan resiko yang buruk di masa yang
akan dating meliputi ? $eleknya 4ontrol klinis, frekuensi eksaserbasi pada masa
lalu, perna" masuk dalam pera(atn kritis untuk pasien asma, renda"nya CEP 1,
terpapar asap rokok, obat%obatan dengan dosis tinggi
-./ Diagnosis
Diagnosis asma yang tepat sangatla" penting, se"ingga penyakit ini dapat
ditangani dengan baik, mengi )("eeatau batuk kronik berulang
merupakan titik a(al untuk menegakkan diagnosis.
-./.1 Anamnesis
Ada beberapa "al yang "arus diketa"ui dari pasien asma antara lain?
ri(ayat "idung ingusan atau mampat )r"initis alergi+, mata gatal, mera", dan
berair )kon$ungti#itis alergi+, dan eksem atopi, batuk yang sering kambu" )kronik+
disertai mengi, flu berulang, sakit akibat peruba"an musim atau pergantian 4ua4a,
adanya "ambatan berakti#itas karena masala" pernapasan )saat berola"raga+,
sering terbangun. Adanya ri(ayat penyakit atopi4 pada pasien atau keluarganya
memperkuat dugaan adanya penyakit asma. Pada anak dan de(asa muda ge$ala
asma sering ter$adi akibat "iperakti#itas bronkus ter"adap alergen, banyak
diantaranya dimulai dengan adanya eksim, rinitis, kon$ungti#itis, atau urtikaria.
Penderita asma yang tidak memberikan reaksi ter"adap tes kulit maupun
u$i pro#okasi bronkus, tetapi mendapat serangan asma sesuda" infeksi saluran
napas, disebut asma idiosinkrasi. Dermatitis atopik dan alergi makanan
merupakan penyakit alergi yang pertama kali mun4ul pada usia ta"un pertama
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
24/45
anak, kemudian dapat berkembang men$adi alergi respiratorik. Penyakit penyerta
seperti otitis media, kon$ungti#itis, rinitis, polip "idung, sinusitis, atau "iperplasia
tonsil sering ditemukan.
-./.- Pemeriksaan :linis
Untuk menegakkan diagnosis asma, "arus dilakukan anamnesis se4ara
rin4i, menentukan adanya episode ge$ala dan obstruksi saluran napas. Pada
pemeriksaan fisis pasien asma, sering ditemukan peruba"an 4ara bernapas, dan
ter$adi peruba"an bentuk anatomi toraks. Pada inspeksi dapat ditemukanI napas
4epat, kesulitan bernapas, menggunakan otot napas tamba"an di le"er, perut dan
dada. Pada auskultasi dapat ditemukanI mengi, ekspirasi meman$ang.3
-./. Pemeriksaan penun$ang 5,3
Diagnosis asma dapat ditegakkan melalui ge$ala klinis, gambaran
radiologis paru dan test pro#okasi.
a+ 'pirometer.
Alat pengukur faal paru, selain penting untuk menegakkan diagnosis $uga
untuk menilai beratnya obstruksi dan efek pengobatan. 7anfaat
pemeriksaan spirometri dalam diagnosis asma?
bstruksi $alan napas diketa"ui dari nilai rasio CEP1> :CP J 362
atau CEP1J !2 nilai prediksi.
e#ersibilitas penyempitan saluran napas yang merupakan 4iri
k"as asma dapat dinilai dengan peningkatan #olume ekspirasi
paksa detik pertama )CEP1+ sebanyak 162 se4ara spontan dan atau
kapasitas #ital paksa ):CP+ sebanyak -!2 sesuda" pemberian
bronkodilator oral 1!%15 "ari, atau setela" pemberian
kortikosteroid )in"alasi>oral+ - minggu.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
25/45
7enilai dera$at berat asma
b+ Arus Pun4ak Ekspirasi )APE+
Pea5 e&'iratory flo/ meter (P1+) merupakan alat pengukur faal paru
seder"ana, alat tersebut digunakan untuk mengukur $umla" udara yang
berasal dari paru. le" karena pemeriksaan $asmani dapat normal, dalam
menegakkan diagnosis asma diperlukan pemeriksaan obyektif
)spirometer>CEP1atau APE+. 'pirometer lebi" diutamakan dibanding P=7
ole" karenaI P=7 tidak begitu sensitif dibanding CEP1. untuk diagnosis
obstruksi saluran napas, P=7 mengukur terutama saluran napas besar,
P=7 dibuat untuk pemantauan dan bukan alat diagnostik, APE dapat
digunakan dalam diagnosis untuk penderita yang tidak dapat melakukan
pemeriksaan CEP1.
4+ 8raydada>thora&.
Dilakukan untuk menyingkirkan penyakit yang tidak disebabkan asma dan
untuk menyingkirkan penyakit lain atau men4ari penyulit lain yang ter$adi
seperti pneumotoraks, pneumomediastinum, atelektasis, pneumoni.
d+ Pemeriksaan &gE.
$i tusuk kulit )s5in 'ric5 test+ untuk menun$ukkan adanya antibodi &gE
spesifik pada kulit.U$i tersebut untuk menyokong anamnesis dan men4ari
faktor pen4etus. U$i alergen yang positif tidak selalu merupakan penyebab
asma. Pemeriksaan dara" &gE Atopi dilakukan dengan 4ara
radioallergosorbent test )A';+ bila "asil u$i tusuk kulit tidak dapat
dilakukan )pada dermogra'hism+.
e+ Petanda inflamasi.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
26/45
Dera$at berat asma dan pengobatannya dalam klinik sebenarnya tidak
berdasarkan atas penilaian obyektif inflamasi saluran napas. *e$ala klinis
dan spirometri bukan merupakan petanda ideal inflamasi. Penilaian semi%
kuantitatif inflamasi saluran napas dapat dilakukan melalui biopsi paru,
pemeriksaan sel eosinofil dalam sputum, dan kadar oksida nitrit udara
yang dikeluarkan dengan napas. Analisis sputum yang diinduksi
menun$ukkan "ubungan antara $umla" eosinofil dan %osino'hyl Cationic
Protein )E0P+ dengan inflamasi dan dera$at berat asma. Biopsi
endobronkial dan transbronkial dapat menun$ukkan gambaran inflamasi,
tetapi $arang atau sulit dilakukan di luar riset.
f+ U$i Hipereakti#itas Bronkus>HB
Pada penderita yang menun$ukkan CEP1 M!2, HB dapat dibuktikan
dengan berbagai tes pro#okasi. Pro#okasi bronkial dengan menggunakan
nebulasi droplet ekstrak alergen spesifik dapat menimbulkan obstruksi
saluran napas pada penderita yang sensitif. espons se$enis dengan dosis
yang lebi" besar, ter$adi pada subyek alergi tanpa asma. Di samping itu,
ukuran alergen dalam alam yang terpa$an pada subyek alergi biasanya
berupa partikel dengan berbagai ukuran dari - um sampai -! um, tidak
dalam bentuk nebulasi. ;es pro#okasi sebenarnya kurang memberikan
informasi klinis dibanding dengan tes kulit. ;es pro#okasi nonspesifik
untuk mengeta"ui HB dapat dilakukan dengan lati"an $asmani, in"alasi
udara dingin atau kering, "istamin, dan metakolin.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
27/45
'umber? *uidelines for 7anagement of Bron4"ial Ast"ma in &ndia at Primary and 'e4ondary Le#els of
Healt" 0are
Gambar 2.Alogaritma Diagnosis dan 7ana$emen Asma Bronkial
-.3 Eksaserbasi Asma
Eksaserbasi asma adala" episode akut atau subakut dengan sesak yang
memburuk se4ara progresif disertasi batuk, mengi, dan dada sakit, atau beberapa
kombinasi ge$ala%ge$ala tersebut. Eksaserbasi ditandai dengan menurunnya arus
napas yang dapat diukur se4ara obyektif )spirometri atau P=7+ dan merupakan
indikator yang lebi" dapat diper4aya dibanding ge$ala. Penderita asma terkontrol
dengan steroid in"aler, memiliki risiko yang lebi" ke4il untuk eksaserbasi.Namun,
penderita tersebut masi" dapat mengalami eksaserbasi, misalnya bila menderita
infeksi #irus saluran napas.3
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
28/45
Penanganan eksaserbasi yang efektif $uga melibatkan keempat komponen
penanganan asma $angka pan$ang, yaitu pemantaan, penyulu"an, kontrol
lingkungan dan pemberian obat. ;idak ada keuntungan dari dosis steroid lebi"
tinggi pada eksaserbasi asma, atau $uga keuntungan pemberian intra#ena
dibanding oral. 8umla" pemberian steroid sistemik untuk eksaserbasi asma yang
memerlukan kun$ungan ga(at darurat dapat berlangsung %1! "ari. Untuk
kortikosteroid, tidak perlu ta'ering off, bila diberikan dalam (aktu kurang dari
satu minggu. Untuk (aktu sedikit lebi" lama )1! "ari+ $uga mungkin tidak perlu
ta'ering offbila penderita $uga mendapat kortikosteroid in"aler.3
Tabel 2.5;anda dan *e$ala Eksaserbasi Asma Akut
'ub$ektif b$ektif
Dyspnea
Batuk
"eemenit+
;akikardi )berat, M 1-!>menit+
Uprig"t positioning
Pulsus paradoksus ) berat, M 1- mmHg+
;elegrap"i4 spee4"'terno4leidomastoid retra4tion
Peruba"an kesadaran
-. Diagnosis Banding
:arena asma bronkial merupakan gambaran abnormal respons bukan suatu
penyakit diskret, maka diagnosis banding diperlukan, serta untuk membedakan
asma drai gangguan obstruksi saluran pernapasan lainnya. pada "al penyebab
sesak nafas dan batuk sangat banyak. Bila menemukan kelu"an batuk sesak,
mengi sala" satu kelainan yang perlu dipikirkan adala" obstruksi saluran nafas
atas. *e$ala mengi memang k"as untuk asma namun tidak semua mengi adala"
asma. Pada anak J ta"un mengi paling sering di$umpai pada bronkiolitis karena
#irus sedang pada de(asa dapat disebabkan ole" berbagai sebab.
Tabel 2.6Diagnosis banding asma
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
29/45
:ategori :riteria
Penyakit penyebab sesak
berulang
PP:, pemyakit $antung koroner,
*ED, gagal $antung kongestif,
emboli paru
Penyakit yang menimbulkan
batuk
"initis, sinusitis, otitis, bronkiektasis
Penyakit yang sering
menimbulkan obstruksi saluran
nafas
PP:, bronkiolitis olbiterans, 4ysti4
fibrosis
Asma pada orang yang bernapas berlebi"an akibat ketegangan psikis, atau
anak%anak yang bernapas dengan suara keras karena adenoid yang membesar,
le"er pendek, atau epiglottis yang lemas. Disfungsi otot laring menimbulkan
aduksi pita suara se4ara in#olunter yang $uga menyebabkan penyempitan saluran
nafas se4ara episodi4 yang menyerupai )atau bersamaan+ obstruksi yang kea ra"
distal. bstruksi saluran pernapasan bagian atas menun$ukkan asma yang tidak
responsif ter"adap pengobatan.
Pengaru" benda asing atau pertumbu"an tumor yang terbatas pada bronkus
)atau laring+ dapat mengakibatkan mengi difus yang mirip dengan asma. *e$ala%
ge$ala kekambu"an yang lebi" k"as dapat di$umpai pada radang #askuler difus
tertentu )#askulitis+ dan pada tumor karsinoid yang mengeluarkan se4ret $ika
tumor mengalami metastasis ke "ati.
bstruksi saluran nafas berat mampu menyebabkan gagal nafas dan
demam, yang merupakan gambaran k"as bronkiolitis pada anak ke4il. Penyakit ini
sering kambu" dan sering timbul sebagai akibat infeksi 'C. adang lokal yang
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
30/45
berat menimbulkan penutrupan pada bagian distal saluran nafas ke4il, (alaupun
mekanisme imun "umoral dapat $uga memengaru"i proses ini.
'atu gambaran men4olok kadang%kadang ter$adi pada orang dengan asma
alergi disertai pertumbu"an fungusAs'ergillus fumigatesdalam lumen bronkiolus
mereka. rganism ini membetikan respon yang nampaknya bersifat imunologis,
berupa respons radang disertai demam "ebat, infiltrate paru )bayangan+ pada
radiogram dada dan terdapat banyak eosinofil di $aringan dan dara" perifer.
rang%orang yang terserang merasa lela", berat badan turun, asma berat dan
mengeluarkan sumbatan mu4us bronkus yang dapat menun$ukkan adanya $amur
sebagai titik%titik pertumbu"an yang sangat ke4il dan ber(arna gelap. eaksi kulit
berupa urtikaria terli"at men4olok dan kadar total &gE serum sangat tinggi./
Bronkitis kronik dan emfisema pulmonal sering perlu dibedakan dengan
asma bronk"ial, $ika tidak terdapat bukti faktor%faktor alergi, k"ususnya pada
orang tua. Bronkitis kronis sering merupakan suatu keadaan peradangan dan
"ipersekresi bronkus yang kronik dan sering ber$alan progresif lambat yang
ditandai dengan batuk dan produksi da"ak yang yang berlangsung selama
berbulan%bulan sampai berta"un%ta"un. 'ebagian penderita bron4"itis kronis $uga
mengalami serangan obstruksi saluran nafas yang ternyata suatu bentuk asma
idiopatik setela" penyakitnya suda" lan$ut. 'ebaliknya, emfisema pulmonal
menun$ukkan peruba"an%peruba"an anatomis ire#ersibel yang men4olok disertai
ke"ilangan dinding al#eolus difus yang dalam keadaan normal mendesak keluar
bronkus yang dikelilingi. Penderita dapat diperkirakan akan mengalami suatu
periode dis'neadan mengi pada setiap saat peningkatan usa"a bernapas )biasanya
se(aktu ker$a keras+ dan bukan mengalami serangan spontan seperti men$adi 4irri
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
31/45
k"as bagi penderita asma, yang 4enderung timbul pada (aktu istira"at, atau
ba"kan (aktu tidur. Akan tetapi, penderita asma dengan infeksi berulang dapat
$uga menderita bronkitis kronis, dan penderita bron4"itis berat ak"irnya dapat
$uga menderita emfisema, se"ingga tidak mungkin untuk membedakan kedua
penyakit ini dengan pasti pada saat bersamaan./
-. Penatalaksanaan
;u$uan pengobatan asma bronkial adala" agar penderita dapat "idup
normal, bebas dari serangan asma serta memiliki faal paru senormal mungkin,
mengurangi reaktifasi saluran napas, se"ingga menurunkan angka pera(atan dan
angka kematian akibat asma. 'uatu kesala"an dalam penatalaksanaan asma dalam
$angka pendek dapat menyebabkan kematian , sedangkan $angka pan$ang dapat
mengakibatkan peningkatan serangan atau ter$adi obstruksi paru yang mena"un.5
Penatalaksanaan asma dilakukan melalui berbagai pendekatan yang dapat
dilaksanakan )appli4able+, mempunyai manfaat, aman dan dari segi "arga
ter$angkau. &ntegrasi dari pendekatan tersebut dikenal - ? 3 komponen program
penatalaksanaan asma.
1+ Edukasi
-+ 7enilai dan monitor berat asma se4ara berkala
+ &dentifikasi dan mengendalikan faktor pen4etus
5+ 7eren4anakan dan memberikan pengobatan $angka pan$ang
6+ 7enetapkan pengobatan pada serangan akut
/+ :ontrol se4ara teratur
3+ Pola "idup se"at
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
32/45
bat asma digunakan untuk meng"ilangkan dan men4ega" timbulnya
ge$ala dan obstruksi saluran pernafasan. Pada saat ini obat asma dibedakan dalam
dua kelompok besar yaitu relie#er dan 4ontroller. elie#er adala" obat yang 4epat
meng"ilangkan ge$ala asma yaitu obstruksi saluran napas . 0ontroller adala" obat
yang digunakan untuk mengendalikan asma yang persisten.
bat yang termasuk golongan relie#er adala" agonis beta%-,
antikolinergik, teofilin,dan kortikosteroid sistemik. 5
Agonis beta-2
Agonis beta%- adala" bronkodilator yang paling kuat pada pengobatan
asma. Agonis Beta%- mempunyai efek bronkodilatasi, menurunkan permeabilitas
kapiler , dan men4ega" pelepasan mediator dari sel mast dan basofil. *olongan
agonis beta%- merupakan stabilisator yang kuat bagi sel mast, tapi obat golongan
ini tidak dapat men4ega" respon lambat maupun menurunkan "iperresponsif
bronkus. bat agonis beta%- seperti salbutamol, terbutalin, fenoterol, prokaterol
dan isoprenalin, merupakan obat golongan simpatomimetik.
Efek samping obat golongan agonis beta%- dapat berupa gangguan
kardio#askuler, peningkatan tekanan dara", tremor, palpitasi, takikardi dan sakit
kepala . Pemakaian agonis beta%- se4ara reguler "anya diberikan pada penderita
asma kronik berat yang tidak dapat lepas dari bronkodilator.
Antikolinergik
Antikolinergik dapat digunakan sebagai bronkodilator, misalnya
ipratropium bromide dalam bentuk in"alasi. &pratropium bromide mempunyai
efek meng"ambat reseptor kolinergik se"ingga menekan en
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
33/45
kering di mulut dan tenggorokan. 7ula ker$a obat ini lebi" 4epat dibandingkan
dengan ker$a obat agonis beta% - yang diberikan se4ara in"alasi. &pratropium
bromide digunakan sebagai obat tamba"an $ika pemberian agonis beta%- belum
memberikan efek yang optimal. Penamba"an obat ini terutama bermanfaat untuk
penderita asma dengan "iperakti#itas bronkus yang ekstrem atau pada penderita
yang disertai dengan bronkitis yang kronis.
MetylXantin
bat golongan antin seperti teofilin dan aminofilin adala" obat
bronkodilator yang lema", tetapi $enis ini banyak digunakan ole" pasien karena
efektif, aman , dan "arganya mura". Dosis teofilin peroral 5 mg>kgBB>kali, pada
orang de(asa biasanya diberikan 1-6%-!! mg>kali. Efek samping yang
ditimbulkan pada pemberian teofilin peroral terutama mengenai sistem
gastrointestinal seperti mual, munta", rasa kembung dan nafsu makan berkurang.
Efek samping yang lain iala" diuresis. Pada pemberian teofilin dengan dosis
tinggi dapat menyebabkan ter$adinya "ipotensi , takikardi dan aritmia, stimulasi
sistem saraf pusat.
bat yang termasuk dalam golongan 4ontroller adala" obat anti inflamasi
seperti kortikosteroid, natrium kromoglikat, natrium nedokromil , dan
anti"istamin aksi lambat. bat agonis beta%- aksi lambat dan teofilin lepas lambat
dapat $uga digunakan sebagai 4ontroller.
Natrium kromoglikat
Natrium kromoglikat dapat men4ega" bronkikonstriksi respon 4epat atau
lambat, dan mengurangi ge$ala klinis penderita asma. Natrium kromoglikat lebi"
sering digunakan pada anak karena dianggap lebi" aman daripada kortikosteroid.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
34/45
Perkembangan terbaru natrium kromoglikat meng"asilkan natrium nedoksomil
yang lebi" poten. bat ini digunakan sebagai tamba"an pada penderita asma yang
suda" mendapat terapi kortikosteroid tetapi belum mendapat "asil yang optimal.
Antihistamin
Anti"istamin tidak digunakan sebagai obat utama untuk mengobati asma.,
biasanya "anya diberikan pada pasien yang mempunyai ri(ayat penyakit atopik
seperti rinitis alergi. Pemberian anti"istamin selama bulan pada sebagian
penderita asma dengan dasar alergi dapat mengurangi ge$ala asma.
Kortikosteroid
:ortikosteroid merupakan anti inflamasi yang paling kuat . :ortikosteroid
menekan respons inflamasi dengan 4ara mengurangi kebo4oran mikro#askuler,
meng"ambat produksi dan sekresi sitokin, men4ega" kemotaksis dan akti#itas sel
inflamasi, mengurangi sel inflamasi, dan meng"ambat sintesis leukotrin.
:ortikosteroid dapat meningkatkan sensitifitas otot pernafasan yang dipengaru"i
ole" stimulasi beta%- melalui peningkatan reseptor beta adrenergik.
Pemberian steroid dian$urkan dengan dosis seminimal mungkin.
Pemberian kortikosteroid peroral dapat diberikan se4ara intermiten beberapa "ari
dalam sebulan atau dosis tunggal pagi selang se"ari )alternate day+, atau dosis
tunggal pagi "ari. Pemberian kortikosteroid peroral sering menimbulkan efek
samping pada saluran 4erna seperti gastritis, penurunan daya ta"an tubu",
osteoporosis, peningkatan kadar gula dara" dan tekanan dara", gangguan psikiatri,
"ipokalemi, moonfa4e, retensi natrium dan 4airan, obesitas, 4us"ing syndrom ,
bullne4k dan yang paling ditakutkan adala" ter$adinya supresi kelen$ar adrenal.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
35/45
Efek samping timbul terutama pada pemberian sistemi dalam $angka lama,
maka lebi" baik diberikan obat steroid ker$a pendek misalnya prednison,
"idrokortison, atau metilprednisolon. Prednison diberikan 5!%/! mg>"ari>oral,
kemudian diturunkan se4ara berta"ap 6!2 setiap %6 "ari. Hidrokortison
diberikan 5 mg>kgBB se4ara bolus diikut mg>kgBB>/$am. 7etilprednisolon
diberikan 6!%1!! mg>/ $am se4ara intra#ena. 'ekarang ini tersedia kortikosteroid
dalam bentuk in"alasi seperti budesonide, fluti4asone. Dosis budesonide in"alasi
untuk orang de(asa ber#ariasi, dosis a(al yang dian$urkan adala" 5!!%1/!!
mikrogram >"ari dibagi dalam -%5 dosis, sedangkan untuk anak dian$urkan -!!%
5!! mikrogram>"ari dibagi dalam -%5 dosis. Pemberian kortikosteroid se4ara
in"alasi lebi" baik dibandingkan pemberian se4ara sistemik, karena konsentrasi
obat yang tinggi pada tempat pemberian langsung diba(a melalui pernafasan dan
beker$a langsung pada saluran napas se"ingga memberikan efek samping sistemik
yang lebi" ke4il. Penelitian dari Agertoft dan Pedersen menun$ukkan ba"(a
pemakaian budesonide tidak mengganggu pertumbu"an anak. Penggunaan
kortikosteroid in"alasi merupakan pili"an pertama untuk menggantikan steroid
sistemik pada penderita asma kronik yang berat. Efek samping yang sering
ditimbulkan dapat berupa kandidiasis orofaring, refleks batuk, suara serak, infeksi
paru, dan kerusakan mukosa. Perna" dilaporkan efek samping dispnoe dan
bronkospasme pada penggunaan kortikosteroid in"alasi. Dalam beberapa
penelitian diketa"ui ba"(a penggunaan kortikosteroid se4ara in"alasi tidak
menyebabkan ter$adinya osteoporosis, gangguan pertumbu"an, dan gangguan
toleransi glukosa.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
36/45
Pemberian kortikosteroid sistemik lebi" sering menimbulkan efek
samping, maka sekarang dikembangkan pemberian obat se4ara in"alasi.
:euntungan pemberian obat in"alasi yaitu mula ker$a yang 4epat karena obat
beker$a langsung pada target organ, diperlukan dosis yang ke4il se4ara lokal, dan
efek samping yang minimal. Dengan demikian untuk mengatasi asma
kortikosteroid in"alasi merupakan pili"an yang lebi" baik.
Tabel 2. bat asma yang tersedia di &ndonesia )ta"un -!!5+.-
:eterangan tabel -.3
Jenis Obat Golongan Nama Generik entuk! kemasan obat
Pengontrol
Antiinflamasi
Pelega
Bronkodilator
'teroid &n"alasi
'odium kromoglikat
Nedokromil
Antileukotrin
:ortikosteroid sistemik
Agonis beta%- ker$alama
Agonis beta%- ker$asingkat
Antikolinergik
7etilsantin
Agonis beta%- ker$alama
:ortikosteroid sistemik
=lutikason propionatBudesonide:romolin
Nedokromil
Oafirlukast
7etilprednisolon
Prednisolon
ProkaterolBambuterol=ormoterol
'albutamol;erbutalinProkaterol
=enoterol
&pratropium bromide
;eofilinAminofilin
;eofilin lepas lambat=ormoterol
7etilprednisolon
Prednison
&D;&D;, ;urbu"aler&D;
&D;
ral )tablet+
ral ,&n$eksi
ral
ralral;urbu"aler
ral, &D;, rota4ap, rotadisk,'olutioral, &D;, ;urbu"aler, solutioAmpul )in$eksi+&D;
&D;, solutio&D;, 'olutioralral, &n$eksiral
;urbu"aler
ral, in$eksiral
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
37/45
&D; ? &n"alasi dosis terukur 7etered dose &n"aler > 7D& , dapat digunakan bersama
dengans'acer'olutio? larutan untuk penggunaan nebulisasi dengan nebuli
semprot
otadisk 6! m4g
;ablet 1!mg
;ablet -6, 6!
m4g
'irup 6 m4g> ml
&D; 5,6 I
m4g>semprot
- Q 5 semprot,
- > "ari
1 S 1! mg > "ari,
malam
- 6! m4g>"ari
- 6 ml>"ari
5,6 Q m4g
1%- semprot,
- > "ari
%%
- -6 m4g>"ari
- -,6 ml>"ari
-1 semprot
Digunakan bersama>
kombinasi dengan
steroid in"alasi untuk
mengontrol asma
;idak dian$urkan untuk
mengatasi ge$ala pada
eksaserbasi
:e4uali formoterol
yang mempunyai onset
ker$a 4epat dan
berlangsung lama,
se"ingga dapat
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
38/45
1%-> "ari
)M1- ta"un+
digunakan mengatasi
ge$ala pada eksaserbasi
7etilantin
Aminofilin lepas
lambat
;eofilin lepas
Lambat
;ablet --6 mg
;ablet
1-6, -6!, !! mg
Q - > "ariI
5!! mg
- 1 tablet
- 1-6 Q !! mg
-!!%5!! mg
1> "ari
T %1 tablet,
- > "ari
)M 1- ta"un+
- 1-6 mg
)M / ta"un+
Atur dosis sampai
men4apai kadar obat
dalam serum 6%16 m4g>
ml.
'ebaiknya monitoring
kadar obat dalam
serum dilakukan rutin,
mengingat sangat
ber#ariasinya metaboli
c clearancedari
teofilin, se"ingga
men4ega" efek
samping
Antileukotrin
Oafirlukast
;ablet -! mg
- -!mg> "ari
%%%
Pemberian bersama
makanan mengurangi
bioa#ailabiliti.
'ebaiknya diberikan 1
$am sebelum atau - $am
setela" makan
Mediasi )ediaan obat Dosis deasa Dosis ana -eterangan
'teroid in"alasi
=lutikason
propionat
Budesonide
Beklometason
dipropionat
&D; 6!, 1-6 m4g>
semprot
&D; , ;urbu"aler
1!!, -!!, 5!!
m4g
&D;, rota4ap,
rota"aler,
rotadisk
1-6 Q 6!! m4g>
"ari
1!! Q !!
m4g> "ari
1!! Q !!
m4g> "ari
6!%1-6 m4g> "ari
1!! Q-!! m4g> "ari
1!!%-!! m4g> "ari
Dosis bergantung
kepada dera$at berat
asma
'ebaiknya diberikan
dengans'acer
Tabel 2. 'ediaan dan dosis obat pelega untuk mengatasi ge$ala asma.-
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
39/45
Mediasi )ediaan obat Dosis deasa Dosis ana -eterangan
Agonis beta%-ker$a singkat
;erbutalin
'albutamol
=enoterol
Prokaterol
&D; !,-6 mg> semprot;urbu"aler !,-6 mgI!,6 mg> "irupespule> solutio 6 mg>-ml
;ablet -,6 mg'irup 1,6 I -,6 mg> 6ml
&D; 1!! m4g>semprotNebules> solutio
-,6 mg>-ml, 6mg>ml;ablet -mg, 5 mg
'irup 1mg, -mg> 6ml
&D; 1!!, -!! m4g>semprot
'olutio 1!! m4g> ml
&D; 1! m4g> semprot;ablet -6, 6! m4g
'irup 6 m4g> ml
!,-6%!,6 mg,%5 > "ari
oral 1,6 Q -,6 mg,
% 5 > "ari
in"alasi
-!! m4g%5 > "ari
oral 1% - mg,%5 > "ari
-!! m4g%5 > "ari1!%-! m4g,
-%5 > "ari
- 6! m4g>"ari- 6 ml>"ari
&n"alasi!,-6 mg%5 > "ari)M 1- ta"un+oral
!,!6 mg> kg BB>,%5 >"ari
1!! m4g%5> "ari
!,!6 mg> kg BB>,%5> "ari
1!! m4g,%5> "ari
1! m4g,
- > "ari- -6 m4g>"ari- -,6 ml>"ari
Penggunaan obatpelega sesuaikebutu"an, bilaperlu.
Untuk mengatasi
eksaserbasi ,dosispemeli"araan
berkisar %5> "ari
Antikolinergik&pratropium
bromide
&D; -! m4g> semprot
'olutio !,-6 mg> ml)!,!-62+ nebulisasi
5! m4g,
%5 > "ari!,-6 mg, setiap /$am
-! m4g,
%5> "ari!,-6 Q!,6 mg tiap/ $am
Diberikan kombinasi
dengan agonis beta%- ker$a singkat,untuk mengatasiserangan:ombinasi dengan
agonis beta%- pada
pengobatan $angkapan$ang, tidak adamanfaat tamba"an
:ortikosteroidsistemik7etilpredniso%lon
Prednison
;ablet 5, ,1/ mg
;ablet 6 mg
Shortcourse?-5%5! mg >"ari
dosis tunggal atauterbagi selama %1!"ari
Shortcourse?1%- mg> kg BB>
"ari, maksimum5!mg> "ari selama%1!"ari
Shortcourse efektifutk mengontrol asma
pada terapi a(al,sampai ter4apai APE!2 terbaik atauge$ala mereda,umumnyamembutu"kan %1!
"ari
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
40/45
Mediasi )ediaan obat Dosis deasa Dosis ana -eterangan
7etilsantin;eofilin
Aminofilin
;ablet 1!, 16! mg
;ablet -!! mg
%6 mg> kg BB>
kali, %5> "ari
%6mg>kgBB kali,
%5 > "ari
:ombinasi
teofilin >aminoflindengan agonis beta%- ker$a singkat)masing%masingdosis minimal+,meningkatkan
efekti#iti denganefek sampingminimal
0iri%4iri asma terkontrol?3
1. tanpa ge$ala "arian atau dengan ge$ala ->minggu
-. tanpa keterbatasan alti#itas "arian
. tanpa ge$ala asma malam
5. tanpa pelega atau dengan ge$ala ->minggu
6. fungsi paru normaI atau "amper normal
/. tanpa eksaserbasi
0iri%4iri asma tidak terkontrol?3
1. asma malam )terbangun malam "ari karena ge$ala asma+
-. kun$ungan ke ga(at darurat, karena serangan akut
. :ebutu"an obat pelega meningkat
Tabel 2.1&Pengobatan sesuai berat asma-
)emua tahapan ditambahan agonis beta+2 erja singat untu pelega bila
dibutuhan7 tida melebihi 3+4 ali sehari.
"erat Asma Mediasi pengontrol
harian
Alternati8 9 Pilihan lain Alternati8 lain
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
41/45
Asma&ntermiten
;idak perlu %%%%%%%% %%%%%%%
AsmaPersisteningan
*lukokortikosteroidin"alasi
)-!!%5!! ug
BD>"ari atau eki#alennya+
;eofilin lepas lambat
:romolin
"eu5otriene modifiers
%%%%%%
AsmaPersisten
'edang
:ombinasi in"alasiglukokortikosteroid
)5!!%!! ugBD>"ari ataueki#alennya+ danagonis beta%- ker$alama
*lukokortikosteroidin"alasi )5!!%!! ugBDataueki#alennya+ditamba" ;eofilin lepaslambat ,atau
*lukokortikosteroidin"alasi )5!!%!! ug BDataueki#alennya+ditamba" agonis beta%-
ker$a lama oral, atau
*lukokortikosteroidin"alasi dosis tinggi )M!!ug BD ataueki#alennya+atau
*lukokortikosteroidin"alasi )5!!%!! ugBDataueki#alennya+ditamba" leu5otrienemodifiers
Ditamba" agonis beta%-ker$a lama oral, atau
Ditamba" teofilin lepaslambat
AsmaPersistenBerat
:ombinasi in"alasiglukokortikosteroid)M !! ug
BD ataueki#alennya+dan agonis beta%-ker$a lama,ditamba" 1 diba(a" ini?
teofilin lepas lambat
leu5otriene
modifiers
glukokortikosteroid
oral
Prednisolon> metilprednisolonoral selang se"ari 1! mgditamba" agonis beta%- ker$a
lama oral, ditamba" teofilinlepas lambat
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
42/45
-..1 Penatalaksanaan 'erangan Asma di uma" 'akit-
'erangan Asma ingan 'erangan Asma 7engan4am 8i(a
Penilaian a(al
i(ayat dan pemeriksaan fisik )auskultasi, otot bantu
nafas, denyut $antung, frekuensi nafas+ dan bila mungkin
faal paru
'erangan Asma 'edang>Berat
Pengobatan a(al?
ksigenasi dengan kanul nasal
&n"alasi agonis beta%- ker$a singkat )nebulisasi+ setiap -! menit dalam 1 $am atauagonis beta%- in$eksi );erbutalin !,6ml sub4utan atau Adrenalin 1>1!!! !,ml
subkutan
:ortikosteroid sistemik?'erangan asma berat
;idak ada respon segera dengan pengobatan bronkodilator
Dalam kortikosteroid oral
Penilaian ulang setela" 1 $am
Pem.fisik, saturasi -, dan pemeriksaan lain atas
indikasi
espon Baik?
espon baik dan stabil dalam /!
menit
Pem.fisik NormalAPE M 3!2 prediksi> nilai
terbaik
'aturasi -
M!2 )62 pada
anak+
espon tidak sempurna?
esiko tinggi distress
Pem.fisik ? ge$ala ringan Q sedang
APE M 6!2 tetapi J 3!2'aturasi
-tidak perbaikan
espon buruk?
esiko tinggi distress
Pem.fisik ? berat, gelisa" dan
kesadaran menurunAPEJ!2
Pa0-M56mmHg
Pa-J /! mmHg
Pulang?
Pengobatan dilan$utkan dengan
in"alasi agonis beta%-
7embutu"kan kortikosteroid oral
Edukasi?7emakai obat yg benar
&kuti ren4ana
pengobatan selan$utnya
Dira(at di &0U?
&n"alasi agonis beta%-
antikolinergik
:ortikosteroid &C
Pertimbangkan agonis beta%-in$eksi '0>&7>&C
-menggunakan masker #enture
Aminofilin drip7ungkin perlu intubasi dan
#entilasi mekanik
Dira(at di '?
&n"alasi agonis beta%-
antikolinergik
:ortikosteroid sistemik
Aminofilin drip;erapi
-pertimbangkan kanul
nasal atau masker #enture
Pantau APE, 'at -, nadi, kadarteofilin
Perbaikan ;idak perbaikan
Pulang?
Bila APEM /!2
prediksi>terbaik. ;etap berikan
pengobatan oral atau in"alasi
Dira(at di &0U?
Bila tidak perbaikan dalam /
%1- $am
Gambar 2.%Alogaritma penatalaksanaan asma di ruma" sakit
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
43/45
-..- Penatalaksanaan 'erangan Asma di uma" -
Penilaian berat serangan?
:linis? ge$ala )batuk, sesak, mengi, dada terasa berat+ yang bertamba"
APE J !2 nilai terbaik>prediksi
;erapi a(al?
&n"alasi agonis beta%- ker$a singkat
)setiap -! menit, kali dalam 1 $am+, atau
Bronkodilator oral
Gambar 2.Alogaritma penatalaksanaan asma di ruma"
Re#*! ba(k:
@eala $batukberdahak#e#ak me!&(%memba(kerba(ka! de!&a! a&*!(# beta-bertaha! #elama 4 amA9 .0C red(k#( !(la( terba(k
Re#*! buruk:
@eala me!eta ataubertambah beratA9 D 60C red(k#(!(la(terba(k
'ambahka!
k*rt(k*#ter*(d *ral
La!utka! a&*!(# beta- (!hala#( #et(a
34 am u!tuk -44. amAlter!at(f : br*!k*d(lat*r *ral #et(a 6.
am Ster*(d (!hala#( d(teru#ka! de!&a!
d*#(# t(!&&( $b(la #eda!& me!&&u!aka!
Se&era
ke d*kter I@ RS
Hub d*kter u!tuk
(!#truk#( #ela!ut!"a
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
44/45
BAB
PENU;UP
Asma adala" suatu keadaan dimana saluran anfas mengalami penyempitan
karena "iperakti#itas ter"adap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan
respon ter"adap rangsangan yang pada paru%paru normal tidak akan
mempengaru"i saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipi4u ole" berbagai
rangsnagan, seperti serbuk sari, debu, asap, dan ola"raga. Adanya predisposisi
genetik yang berinteraksi dengan infeksi )#irus, bakteri+ akan mengara"kan
ter$adinya reaksi inflamasi alergi.
:arena asma merupakan penyakit yang ber"ubungan dengan imunologi,
maka penderita asma dapat mengalami serangan berulang. 'erangan asma yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan ter$adinya apnea.ole" karena itu
penatalaksanaan serangan asma tergantung kepada dera$at serangannya. 'erangan
asma ditanggulangi dengan pemberian bronkodilator, baik oral, parenteral,
maupun in"alasi.
;atalaksana asma di luar serangan dapat dilakukan dengan meng"indarai
faktor pen4etus asma serta penggunaan obat pengendali )controller+. Di "arapkan
dengan dilakukannya tatalaksana asma $angka pan$ang dapat mengurangi
ter$adinya serangan asma, se"ingga dapat meningkatkan 9uality of life dari
penderita asma.
-
7/26/2019 255241018 Asma Bronkiale
45/45
DA=;A PU';A:A
1. *&NA, -!1-. Poc5et Guide for Asthma +anagement and Prevention$ *&NA,
N&H Publi4ation.
-. 7angunnegoro, H. et al., -!!5. AS+A Pedoman Diagnosis :
Penatala5sanaan Di Indonesia$ 8akarta? Balai Penerbit =:U&% Per"impunan
Dokter Paru &ndonesia.
. 7aranat"a, D., -!1. Asma Bronkial. &n? 7. ibisono, inariani R '.
Hariadi, eds. #u5u A7ar Ilmu Penya5it Paru$ 'urabaya? Departemen &lmu
Penyakit Paru =: Unair% 'UD Dr.'oetomo, pp. 6%33.
5. 7eiyanti R 7ulia, 8. &., -!!!. Perkembangan patogenesis dan pengobatan
Asma Bronkial.;urnal '07, 0ermin Dunia :edokteran, -1, "al -%-.