document2
DESCRIPTION
2TRANSCRIPT
BAB I
BAB I
Status PasienI.1 ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIKIdentitas
Nama pasien
: IN
Usia pasien
: 18 tahun
Alamat pasien
: Sukamantri, Kec. Karang Tengah, Cianjur
Pekerjaan pasien
: Mahasiswa
Agama pasien
: ISLAM
Jenis kelamin pasien
: Laki-laki
Suku bangsa
: Sunda
Jenis anamnesis
: auto anamnesis
No. CM
: 000750
Keluhan Utama: demam sejak 2 minggu yang lalu.Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak 2 minggu yang lalu, demam dirasakan hilang timbul, demam timbul terutama saat menjelang sore hingga malam hari, demam juga dirasakan semakin parah pada 4 hari terakhir sebelum masuk rumah sakit. Sebelum demam muncul, pasien sudah mulai merasa tidak enak badan seperti badan yang terasa lemah tidak seperti biasanya sekitar 3 minggu yang lalu. Pasien tidak ada riwayat bepergian ke luar kota dalam 2 bulan terakhir. Kepala pasien terasa pusing, mata bagian belakang tidak dirasakan nyeri, pasien tidak mimisan atau pun ada perdarahan di gusi saat menggosok gigi. Pasien tidak mengeluhkan ada batuk atau pun pilek serta tidak ada sesak. Pasien terkadang merasa ada sedikit mual, tapi tidak sampai muntah. Nafsu makan mulai menurun pada 4 hari terakhir karena mulut dirasakan pahit. Ada nyeri di ulu hati dan pasien merasa perutnya kembung. seluruh badan pasien masih terasa lemah hingga sekarang. Pasien mengatakan tidak ada memakan makanan yang tidak biasanya saat sebelum keluhan dirasakan. Tidak ada bintik-bintik merah yang muncul. BAK pasien normal lancar, sedangkan BAB pasien menjadi jarang, paling tidak 3-4 hari sekali sejak 3 minggu yang lalu bersamaan saat mulai terasa tidak enak badan.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat tindakan operasi belum pernah.
Riwayat trauma pada ulu hati tidak ada.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan asma tidak ada.Riwayat Penyakit Keluarga:
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
- Riwayat penyakit hipertensi dan diabetes melitus dalam keluarga tidak ada.
Riwayat Pengobatan
:
pasien belum berobat ke klinik dokter manapun dan hanya minum obat penurun panas yang dibeli di warung.
Riwayat Psikososial
:
Riwayat sering telat makan disangkal.
Riwayat memakan sayuran cukup sering
Riwayat merokok dan minum alkohol disangkalRiwayat Alergi
:
- tidak ada riwayat alergi terhadap obat.
- tidak ada riwayat alergi terhadap makanan.
- tidak ada riwayat alergi terhadap udara/cuaca dingin.PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: tampak sakit sedang dan kooperatif saat diperiksaKesadaran
: E4 M6 V5 = 15 / compos mentisTanda Vital
Suhu
: 38,2oC
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Denyut nadi: 100x/ menit
Frek. napas: 20x/ menitStatus Generalis
Kepala
: normocephal
Mata
: CA +/+ ; SI -/-
Hidung: sekret (-), septum deviasi (-)
Telinga: normotia
Mulut
: mukosa bibir lembab
Leher
: pembesaran KGB (-)
Thorax/dada
P. inspeksi: simetris
P. palpasi: vocal fremitus baik
P. perkusi: sonor
P. auskultasi: vesikuler
J. inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
J. palpasi: ictus cordis teraba di bawah papila mamae sinistra
pada ICS 5 linea midclavicula
J. perkusi: redup, batas jantung dalam batas normal
J. auskultasi: bunyi 1 & 2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
inspeksi: tampak datar
palpasi
: nyeri tekan (+) di ulu hati, hepar tidak teraba, lien
tidak terba
perkusi
: timpani di seluruh lapang abdomen
auskultasi: BU (+) normal
Extremitas
atas: oedem -/-, CRT < 2 detik, akral hangat +/+
bawah: oedem -/-, CRT < 2 detik, akral hangat +/+PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium:PemeriksaanHasilNilai RujukanSatuan
Hb
Ht
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
12,3
39,66,33
3,2
32
62,6
19,4
31,1
13,5 17,5
42 52
4,7 6,1
4,5 10,5
150 450
50 94
27 31
33 37g/dl
%
106/L
103/L
103/L
fL
pg
%
S. typhi O
S. typhi H+ 1/320
+ 1/160Negatif
NegatifIndex
Index
I.2 DAFTAR MASALAH
1. Demam Typhoid
S: pasien laki-laki, usia 18 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak 2 minggu yang lalu, demam dirasakan hilang timbul terutama saat sore hingga malam hari, demam dirasakan semakin parah sejak 4 hari terakhir. 1 minggu sebelum demam muncul pasien hanya merasa seluruh badannya lemas. Pasien merasa pusing. Ada mual, tapi tidak sampai muntah. Ulu hati dirasakan nyeri dan perut dirasakn kembung. Nafsu makan menurun. BAB tidak lancar paling tidak 3-4 hari sekali sejak 3 minggu terakhir
O: pasien tampak sakit sedang dan terlihat lemah. Suhu tubuh meningkat, yaitu 38,2oC dan frekuensi nadi 100 x/menit. Konjungtiva tampak anemis, terdapat nyeri tekan di ulu hati dengan bising usus yang normal. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukopenia dan trombositopenia serta tes widal salmonella typhi O +1/320 dan salmonella typhi H +1/160.
A: Febris ec. Demam Typhoid
P: Paracetamol
3 x 500mg (bila perlu)
Omeprazole
1 x 50mg
Ondancentron2 x 8mg
Ketorolac
2 x 30mg
Ceftriaxone
2 x 1gramBAB IIPembahasanII.1 Definisi
Demam typhoid atau yang juga disebut dengan demam enterik adalah demam yang disebabkan oleh bakteri genus Salmonella.II.2 Etiologi1. Salmonella typhi, menyebabkan hingga 96% penyakit demam typhoid.2. Salmonella paratyphi, menyebabkan 4% penyakit demam typhoid.
II.3 Epidemiologi
Demam typhoid terjadi pada 16-33 juta penduduk setiap tahunnya di seluruh dunia dengan angka kematian 216.000 jiwa/tahun. Merupakan penyakit endemis di Indonesia. Memiliki prevalensi 91% terjadi pada rentang usia 3-19 tahun, angka kejadian meningkat setelah usia 5 tahun.
II.4 Bakteri Salmonella Morfologi berbentuk batang, gram negatif, pendek, dengan flagel peritrik
Antigen :-antigen O (somatik), bagian terluar dari lipopolisakarida dinding sel bakteri, resisten terhadap panas dan alkohol, antibodi terhadap antigen O terutama adalah Ig M.
-antigen H (flagel), terdapat di flagel, mudah didenaturasi / dirusak oleh panas atau alkohol, antibodi terhadap antigen H terutama adalah Ig G
Dosis infektif 105-108 untuk menimbulkan infeksi secara klinis / subklinis.
II.5 Patofisiologi
II.6 Gejala Klinis
Demam
Terjadi peningkatan suhu tubuh secara bertahap pada minggu pertama, terutama saat sore-malam hari. Pada minggu kedua demam terjadi secara terus-menerus.
Malaise
Perasaan tidak enak badan.
Sakit kepala
Diare-konstipasi relatif
Diare biasanya terjadi lebih dulu, kemudian konstipasi pun muncul setelahnya. Anoreksia
Terjadi penurunan nafsu makan karena rasa tidak nyaman di perut dan makanan terasa hambar atau pun pahit di lidah.
Nyeri perut
Akibat proses peradangan yang terjadi di dalam saluran pencernaan.
Mual
Muntah
Lidah kotor
Splenomegali
Gangguan kesadaran
Rose spot
II.7 Sumber Infeksi
Air
Bila terkontaminasi dengan feses atau urin yang mengandung bakteri Salmonella, maka dapat menimbulkan epidemik yang luas.
Susu dan produk susu lainnya
Es krim, puding, dan produk lainnya yang terkontaminasi dengan bakteri serta pasteurisasi yang tidak adekuat atau penanganan produk yang salah.
Kerang
Berasal dari air yang sudah terkontaminasi bakteri. Telur beku/dikeringkan
Berasal dari unggas yang terinfeksi atau terkontaminasi saat pemerosesan.
Daging dan produk daging
Dari hewan yang terinfeksi atau terkontaminasi oleh hewan lainnya.
II.8 Pemeriksaan penunjang
Darah rutin / darah perifer lengkap
Anemia
Akibat terjadi supresi sumsum tulang dan atau perdarahan usus.
leukopenia/leukositosis relatif
trombositopenia
Pemeriksaan serologi
Widal
Titer 1:160 atau 1:200 atau kenaikan titer 4x Kadar IgM & IgG
Kultur
Darah
Dapat dilakukan pada minggu pertama hingga awal minggu kedua.
Fese/urin
Baru dapat dilakukan pada minggu kedua hingga minggu ketiga.
II.9 Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa
Tirah baring/ beristirahat.
Memberikan makanan yang lunak sehingga mudah dicerna.
Memberikan kebutuhan cairan harian.
Medikamentosa
Antibiotik Kloramfenikol (pilihan utama) Dosis 50-75 mg/kgBB/hari (dalam dosis terbagi) Amoxicillin
Dosis 75-100 mg/kgBB/hari (dalam dosis terbagi)
Sefalosporin generasi III Dosis 15-25 mg/kgBB/pemberian Paracetamol
Dosis 10 mg/kgBB/pemberian
Proton pump inhibitor
Omeprazole 1 x 50mg
Antiemetik
Ondancentron 1 x 8mg
Analgetik / NSAID
Ketorolac 2 x 30mg
Dexamethasone
Hanya bila terjadi infeksi berat dan parah
Dosis 0,15 mg/kgBB
II.10 Komplikasi
intraintestinal perforasi usus
perdarahan saluran cerna
ekstraintestinal
tifoid ensefalopati
hepatitis tifosa
meningitis
pneumonia
pankreatitis
pielonefritis
endokarditis
osteomyelitis
syok septik
II.11 Prognosis
Prognosis demam typhoid pada umumnya baik bila sudah terdeteksi sejak awal dan mendapatkan penanganan yang sesuai.BAB III
Penutup
III.1 Kesimpulan
Demam typhoid atau demam enterik adalah demam yang disebabkan oleh bakteri dari genus Salmonella. Penyakit ini termasuk penyakit yang endemik di Indonesia. Angka kejadiannya banyak terjadi pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.
Spesies tersering yang menyebabkan demam typhoid tersebut di Indonesia adalah Salmonella typhi. Bakteri ini mempunyai kemampuan untuk bertahan pada lingkungan yang panas hingga dingin atau beku sekali pun. Dalam keadaan sehat, pemeriksaan serologi, yaitu tes widal dapat memberikan hasil yang positif.III.2 Saran
Kenali tanda dan gejala demam typhoid pada anak-anak sedini mungkin, berikan penanganan dan terapi yang tepat sehingga morbiditas dan mortilitas yang mungkin terjadi dapat dicegah dan diminimalkan. Jangan remehkan gejala demam yang berkepanjangan karena semakin lama bakteri penyebab demam tidak diatasi, maka akan semakin luas kerusakan yang akan ditimbulkannya, sehingga pengobatannya pun juga semakin lama serta tidak ada jaminan dapat sembuh total dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Geo F., dkk. 2007. Mikrobiologi Kedokteran Ed.23. Jakarta : EGC Guyton, Arthur C., dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 11. Jakarta: EGC Longo, Dan L., dkk. 2012. Harrisons Principles of Internal Medicine Ed.18 Vol.1. USA: McGraw-Hill
McPhee, Stephen J., dan Maxime A. Papadokis. 2013.Current Medical Diagnosis and Treatment Ed.52. USA: McGraw Hill
www.wikipedia.org www.who.orgSumber makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella
Masuk ke dalam tubuh secara oral
Sampai ke dalam usus halus (intestinal)
Masuk ke dalam aliran limfatik usus
Masuk ke dalam aliran darah
Jaringan limfoid usus
Multiplikasi
Masuk ke masa inkubasi bakteri selama 10-14 hari
GEJALA
PAGE 6