document2

6
2.4 Analisa Sejarah Bangunan dan Arsitekturnya Site yang berapa pada kawasan medan perjuangan merupakan kawasan bersejarah dimana dulu merupakan pusat kota Medan sebelum di pindah pada Pusat Kota Medan yang sekarang (Merdeka Walk) sehingga pembangunan di kawasan ini lebih cepat di banding kawasan lainnya pada saat itu, sehingga sekarang ketika pusat kota Medan di pindah ke kawasan yang baru dan meninggalkan bangunan-bangunan yang luar biasa pada jamannya. Antara lain : - Gedung Nasional Indonesia Gedung Nasional yang di bangun pada tahun 1950 merupakan bangunan yang di bangun menggunakan hasil patungan donatur dan sejumlah tokoh masyarakat. GNM di bangun oleh SM Amin Nasution Sebagai Gubsu pertama tahun 1954 dengan dana swadaya masyarakat. Gagasan itu sudah ada sejak 1935 dengan luas lahan 5.290 m2. Tujuan pembangunan GNM sebagai ikon Kota Medan dan pertama kalinya Kota Medan memiliki gedung berarsitektur modern pada zamannya dan digunakan sebagai tempat pertemuan para pejuang - Tugu Medan Area (apollo) Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, akan tetapi berita kemerdekaan Indonesia baru terdengar sampai ke Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 yang dibawa oleh Mr. Teuku Mohammad Hasan. Para pemuda dibawah pimpinan Achmad Tahir yang mengetahui kemerdekaan itu kemudian membentuk Barisan Pemuda Indonesia Pada tanggal 1 desember 1945, pihak sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan. sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Ingris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di Kota Medan. Untuk melanjutkan perjuangan di medan maka pada bulan agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komandan ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu diwilayah Medan. Untuk mengenang Kejadian Tersebut Maka didirikan lah Tugu Pertempuran Medan Area. - Gedung Olahraga

Upload: puguhramos

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

2

TRANSCRIPT

2.4 Analisa Sejarah Bangunan dan ArsitekturnyaSite yang berapa pada kawasan medan perjuangan merupakan kawasan bersejarah dimana dulu merupakan pusat kota Medan sebelum di pindah pada Pusat Kota Medan yang sekarang (Merdeka Walk) sehingga pembangunan di kawasan ini lebih cepat di banding kawasan lainnya pada saat itu, sehingga sekarang ketika pusat kota Medan di pindah ke kawasan yang baru dan meninggalkan bangunan-bangunan yang luar biasa pada jamannya. Antara lain : Gedung Nasional IndonesiaGedung Nasional yang di bangun pada tahun 1950 merupakan bangunan yang di bangun menggunakan hasil patungan donatur dan sejumlah tokoh masyarakat. GNM di bangun oleh SM Amin Nasution Sebagai Gubsu pertama tahun 1954 dengan dana swadaya masyarakat. Gagasan itu sudah ada sejak 1935 dengan luas lahan 5.290 m2.Tujuan pembangunan GNM sebagai ikon Kota Medan dan pertama kalinya Kota Medan memiliki gedung berarsitektur modern pada zamannya dan digunakan sebagai tempat pertemuan para pejuang

Tugu Medan Area (apollo)Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, akan tetapi berita kemerdekaan Indonesia baru terdengar sampai ke Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 yang dibawa oleh Mr. Teuku Mohammad Hasan. Para pemuda dibawah pimpinan Achmad Tahir yang mengetahui kemerdekaan itu kemudian membentuk Barisan Pemuda IndonesiaPada tanggal 1 desember 1945, pihak sekutu memasang papan-papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut kota Medan. sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal. Pasukan Ingris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap unsur Republik yang berada di Kota Medan.Untuk melanjutkan perjuangan di medan maka pada bulan agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Komandan ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu diwilayah Medan. Untuk mengenang Kejadian Tersebut Maka didirikan lah Tugu Pertempuran Medan Area.

Gedung OlahragaGedung Ini didirikan sekitar tahun 1960. Nama lain Gedung ini adalah GOR Veteran karena terletak di Jl. Veteran. Dari gedung ini banyak lahir olahragawan yang mengharumkan bangsa. Selain sebagai lokasi pertandingan olahraga dunia, gedung ini juga digunakan sebagai pagelaran seni dan pertunjukan musik, bahkan salahsatunya grup musik asal ingris The Bee Gees.

Gedung RRI Medan Merupakan ggedung bersejarah yang menjadi saksi dan turut peran dalam pengabaran perjuangan Indonesia dan Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dimana ini merupakan gedung RRI pertama yang ada di Medan dan terbesar dan termodern pada jamannya.

Olympia PlazaMerupakan mall pertama yang di bangun dengan ketinggian 9 lantai merupakan bangunan tertinggi pada jamannya. Di fungsikan sebagai bioskop dan juga pusat perbelanjaan modern. Namun sekarang mulai sepi dan kalah oleh mall-mall modern lainnya. Meskipun demikian Olympia menjadi bukti daerah yang merupakan bekas pusat Kota Medan.

Pasar Sentral MedanUsul untuk mendirikan sebuah pasar besar yang dikelola pemerintah diterima dengan bulat dalam sebuah sidangGementeraadpada tanggal29 April1929. Pembangunan pun mulai dilaksanakan pada 2 April 1931, namun sempat tersendat akibatkrisis ekonomiyang terjadi pada tahun tersebut. Pembangunan baru diselesaikan pada21 Desember1932.Pusat Pasar dibuka pertama kalinya pada1 Maret1933. Kompleks pasar dibagi kepada empat gedung. Pada tahun-tahun awal kios-kios Pusat Pasar tidak banyak ditempati pedagang karena keadaanekonomiyang kurang baik dan alasan bahwa memindahkan kios dari tempat asal ke Pusat Pasar akan merepotkan. Untuk mengatasi masalah ini, maka pada tahun1942ongkos penyewaan kios diturunkan hingga semurah-murahnya dan jumlah pembayaran disesuaikan dengan kesanggupan sang penyewa.Pada tahun1971dua dari empat bangunan pasar habis terbakar. Lalu pada tahun1978dua bangunan yang tersisa juga terbakar. Akibatnya para pemilik kios terpaksa menggelar dagangan mereka di jalanan di sekitar daerah tersebut untuk dapat tetap berjualan. Pemerintah kemudian membangun bangunan baru yang bertingkat sebagai pengganti bangunan lama yang terbakar. Pada saat yang sama, bangunan yang baru tersebut juga membuat keadaan pasar tertata dengan lebih rapi. SetelahMedan Malldibangun pada pertengahan1990-an, kedua bangunan tersebut (Pusat Pasar dan Medan Mall) dihubungkan sehingga pengunjung dapat berpindah bangunan dengan mudah.

Stasiun Kereta Api MedanMerupakan Stasiun kereta pertama medan yang digunakan untuk transportasi jarak jauh, mulai dari belawan, ranto parapat, binjai dll. Di bangun pada tahun 1885.

Titi GantungTiti Gantung ini sebenarnya ikon (simbol) modernisasi dan pertumbuhan perekonomian kota semasa kolonial Belanda.Karena titi penyeberangan tersebut dijadikan tempat untuk menyaksikan pertama kali dalam sejarah di luar Pulau Jawa, transportasi darat yaitu kereta api sebagai sarana pengangkutan hasil kebun seperti tembakau Deli saat itu, di bangun juga pada tahun 1885.

Merdeka WalkLapangan Merdeka (dulu bernama Medan Esplanade) adalah ruang terbuka publik yang memiliki sejarah yang menyertai permulaan Kota Medan dari awal hingga saat sekarang ini. Dimulai dari perpindahan ibukota (pada saat itu Sumatra Timur) dari Labuhan Deli ke tanah konsesi Kesultanan Deli di Kesawan, Belanda mulai mengembangkan infrastruktur untuk menunjang seluruh aktivitas perkebunan yang mereka kembangkan.

Gedung Balai Kota MedanDibangun pada tahun 1900 yang dirancang oleh seorang arsitektur berkebangsaan Belanda bernama Hulswit. Hulswit mencoba mengangkat gaya arsitektur Eropa di bangunan yang dahulu dijadikan sebagai pusat pemerintahan Belanda di kota Medan. Dilihat dari luar gedung saja, nuansa bangunan Eropa klasik terasa sangat kuat. Ditambah lagi dengan warna putih yang menghiasi seluruh bangunan membuatnya seperti berada di Eropa dan bukan di Medan. Bank Indonesiadahulu Gedung Bank Indonesia Medan merupakan Kantor CabangDe Javasche Bankyang ke-11. Kantor inimulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907

Kantor Pos IndonesiaKantor Pos Medan berdiri tahun 1911, yang diarsiteki oleh salah seorang arsitek Belanda Snuyf. Bangunan ini memiliki luas 1200 meter persegi, dengan tinggi mencapai 20 meter. Kantor pos ini setiap harinya ramai dengan lalu lalang petugas kantor pos dan hilir mudik masyarakat Medan yang berkepentingan mengirim surat atau giro.

Analisa : Bangunan bersejarah yang terdapat pada site maupun sekitar site adalah arsitektur eropa modern dengan gaya penggunaan kolom besar dan lebih banyak bersifat iconic. Walaupun memiliki konsep eropa tapi bangunan dapat menanggapi daerah tropis dengan baik dengan bukaan seperti fentilasi silang dan ceiling atap yang tinggi sehingga suhu pada bangunan dapat terjaga. Kesimpulan : Hal ini merupakan keunikan yang tidak di dapatkan pada bangunan baru dan modern jaman sekarang sehingga bangunan ini patut di pertahankan sebagai sejarah perkembangan arsitektur kota Medan.

2.5 Analisa Nilai TanahHarga tanah daerah kawasan medan perjuangan memiliki harga yang bervariasi, mulai dari 800ribu per meter pada kawasan yang jauh dari pusat kota sampai yang seharga 20-25 juta permeter yang dekat dengan pusat kota.Analisa : Site bedara 500 meter sampai 1 km dari pusat kota (lapangan merdeka), ditambah dengan aksesibilitas yang sangat dekat dengan pasar sebagai penunjang dan dekat dengan Mall Centre Point serta Stasiun kereta yang menjadi penghubung langsung menuju bandara serta beberapa kota lain menjadikan harga pada site berkisar 20-25jt permeterKesimpulan : Area site yang memiliki luas kurang lebih 41.363 meter persegi dengan harga terendah 20jt per meter maka aset yang dimiliki Rp. 827.260.000.000, maka untuk menutupi biaya pembelian tanah maka site tersebut harus di bangun areal komersil dengan pilihan, hotel, mall, shoping center, residential, vertical housing atau fungsi campuran dari beberapa fungsi komersil.

2.6 Analisa Sirkulasi & Aksesibilitas (Rencana Pengembangan Jalan)Jalan veteran memiliki yang teletak di selatan site memiliki lebar 10 meter dan 2 jalur sedangkan jalan sutomo yang memiliki lebar 14 meter hanya memiliki 1 jalur. Dengan pedestrian yang kurang layak pada kedua jalan di karenakan areal pinggir jalan yang di gunakan sebagai tempat berjualan liar. Jalan letkol. Martinus dan jalan Sutomo baru memiliki lebar 8 meter di gunakan untuk 2 jalur namun hanya bisa di gunakan menjadi 1 jalur dikarenakan areal pinggir di fungsikan menjadi tempat berjualan.Akses menuju site dari dapat melalui jalan Veteran dan jalan sutomo sebagai jalur utama atau jalan utama kendaraan umum, tetapi sering terjadi kemacetan di daerah simpang pertemuan antara jalan veteran dan sutomo menjadikan sirkulasi dan aksesibilitas menuju site kurang menguntungkan.Analisa : perlunya peralihan jalur dan perbaikan fasilitas pedestrian bagi pengguna jalan serta penambahan atau pengunrangan beberapa jalur yang ada.Kesimpulan : jalan veteran di jadikan 1 arah serta pembuatan sirkulasi grid yang mengelilingi site sehingga pergerakan dan perputaran kendaraan tidak mengalami crosing yang menybabkan kemacetan pada simpul jalan yang ada.2.7 Analisa Kebutuhan RTHKawasan sekitar site yang mayoritas merupakan bangunan ruko dimana pemanfaatan ruang maksimal sebagai areal jual beli atau tempat tinggal sehingga melupakan betapa perlunya areal hijau. Menurut pemko Medan areal hijau yang harus di sediakan masyaakat minimum 30% untuk mengakomodasi ruang terbuka hijau kota, namum peraturan tidak di tepati dan lebih memilih membangun seluruh lahan. Karena hal itu ruang terbuka hijau daerah ini tidak mencapai 10% apa lagi memenuhi standart 30%.Analisa : karena berada pada kawasan jual beli sehingga ruang terbukan bukan lah hal yang penting menurut msyarakat dan lebih mementingkan faktor ekonomi serta keuntungan yang lebih besar dengan cara penggunaan lahan semaksimal mungkinKesimpulan : Pengadaan Ruang Terbuka Hijau sangat penting pada kawasan ini karena dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat modern dimana ruang terbuka hiijau yang mengakomodasi juga ruang public bagi masyarakat.2.8 Analisa Peruntukan LahanPeruntukan lahan pada daerah site yang masuk dalam WPP C dan cakupan kecamatan Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Area, Medan Denai, Medan Amplas dan pusat pengembangan Aksara, sebagai kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. 2.9 Analiza zooning (alasan penetapan zooning)

2.10 Analisa Potensi Site (Aksesibilitas, bangunan, dll)