28 hasil penelitian dan pembahasan -...
TRANSCRIPT
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran lokasi penelitian
Kecamatan Paguyaman Pantai yang beribukota Kecamatan di Desa
Buba’a. Sebagian besar penduduknya tinggal di pesisir dan berprofesi sebagai
nelayan dengan menggunakan alat tangkap pancing dan pukat yang masih
tergolong sederhana. Potensi sumberdaya pesisir yang terdiri dari areal mangrove
yang cukup luas dan berdekatan dengan Teluk Bubaa, menjadikan potensi ikan di
daerah ini Ikan Roa. Sehingganya Desa ini menjadi salah satu central produksi
ikan asap (Ikan Roa) yang ada di Kabupaten Boalemo.
Sejak tahun 1953 masyarakat Desa ini telah menekuni keterampilan
mengelola ikan asap roa. Ikan asap roa diperkenalkan sebagai produk olahan khas
daerah ini. Hanya saja, sampai saat ini keterampilan dan melimpahnya potensi
Ikan Roa di Desa Bangga ternyata belum dapat memberikan kesejahteraan bagi
masyarakat desa tersebut. Keterampilan manajemen usaha yang sangat minim,
akses pasar yang jauh dan harga pasaran tidak menentu ditambah lagi banyak
nelayan yang terlilit hutang serta kurangnya Sumber Daya Manusia dalam
mengelola sumberdaya pesisir dan laut secara adil dan berkelanjutan. Sementara
ancaman kerusakan sumberdaya pesisir sangat tinggi, karena masyarakat menjadi
cenderung mengeksploitasi dengan harapan dapat meningkatkan pendapatannya.
Dengan kondisi tersebut maka pada tanggal 10 Juli 2009 masyarakat Paguyaman
29
Pantai melakukan inisiatif untuk membentuk Kelompok Usaha yang pengolahan
Ikan Asap atau biasa di kenal Ikan Roa.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen yang harus
diperhatikan dalam sebuah perusahaan atau usaha, struktur organisasi Kelompok
Usaha Ikan Asap dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Struktur Organisasi Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan
Paguyaman Pantai
Dari gambar di atas terlihat bahwa struktur organisasi Kolompok Usaha
Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai adalah organisasi garis dan staff, ini
terlihat dari hubungan struktural dimana secara formal yang berhak menentukan
dan memberikan perintah hanyalah pimpinan, sedangkan staff hanya merupakan
pembantu pimpinan
KETUAUni Dama
SEKRETARISArwin Dama
BendaharaOlan Makore
Anggota /Karyawan
30
Gambaran singkat tentang tugas dan tanggung jawab masing–masing adalah
sebagai berikut :
1. Ketua
a. Merencanakan dan mengawasi perusahaan sesuai dengan tugas masing-
masing karyawan.
b. Menjamin terselengaranya fungsi–fungsi pengelolaan perusahaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan internal sesuai dengan
misi serta visi perusahaan.
c. Melaksanakan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.
2. Sekretaris
a. Bertugas dalam memonitoring kinerja karyawan.
b. Menyiapkan surat-surat yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
c. Melakukan koordinasi antar sesama karyawan.
d. Membuat laporan mengenai hasil dan kegiatan usaha setiap hari kepada
pimpinan.
3. Bendahara
a. Bertugas dalam bidang pembukuan dan kas.
b. Bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.
4.1.3 Keadaaan karyawan
Pada Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai
mempunyai karyawan/tenaga kerja sejumlah 10 orang dengan memiliki keahlian
dan kemampuan yang bervariasi. Untuk lebih jelas dapat di lihat sebagai berikut:
31
Tabel 2. Keadaan karyawan Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan
Paguyaman Pantai
NO NAMA JENIS KELAMIN PENDIDIKAN
1 UNI DAMA P SMP
2 ARWIN DAMA L SMP
3 OLAN MAKORE P SD
4 SUNRIA DAMA P SD
5 NOKE DAMA P SD
6 KEVI BILUA L SD
7 ASNI DAMA P SD
8 MISI BAGOU P SD
9 OLIN MAHMUD P SD
10 SATI HASAN P SD
Sumber: Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai
4.1.4 Keadaan fasilitas pada Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan
Paguyaman Pantai
A dapun fasilitas pada Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan
Paguyaman Pantai dapat di lihat pada tabel berikut ini:
32
Tabel 3. Daftar fasilitas Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman
Pantai
NO JENIS JUMLAH KEADAAN
1 ALAT PEMBERSIH 3 BUAH BAIK
2 ALAT PENCUCI (DAP/SANYO) 1 BUAH BAIK
3 ALAT MASAK PENGASAPAN 3 BUAH BAIK
Sumber : Kelompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai.
4.2 Deskripsi Objek Penelitian
4.2.1 Pengembangan usaha Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan
Paguyaman Pantai.
Dalam menjalankan usaha bisnis dibutuhkan analisis perencanaan strategi
bisnis dalam mengembangankan usaha tersebut agar mendapatkan
laba/keuntungan. Dengan perencanaan yang strategis maka perlu diperhatikan
kondisi-kondisi internal maupun eksternal sebagai pertimbangan dan
perbandingan untuk pengembangan usaha kearah yang diinginkan.
4.2.2 Faktor lingkungan Internal Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan
Paguyaman Pantai
Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan
yang dapat menciptakan kekuatan dan kelemahan atas keberadaan suatu
perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam menganalisis lingkungan
dimaksudkan untuk dapat mengetahui sejauh mana kekuatan dan juga kelemahan
perusahaan yang berpengaruh terhadap efektifitas pencapaian tujuan perusahaan.
33
1. Kekuatan
Kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh Kolompok Usaha Ikan Asap di
Kecamatan Paguyaman Pantai Seperti ungkapan Uni Dama selaku ketua
Kelompok Usaha ini dalam petikan wawancara pada tanggal 15 November 2012
Pukul 13:00-15:00 yang menyatakan bahwa:
ada banyak faktor-faktor yang menjadi keunggulan usaha ini, yakni: Satu-satunyaproduksi atau pengolah ikan asap di Gorontalo, produk yang praktis dan memilikikualitas produk bercita rasa tinggi, dikelola oleh orang-orang yang sudahbertahun-tahun berpengalaman dalam pengolahan Ikan Roa dan dikelola secaratradisional, kelompok yang mengedepankan rasa persaudaraan
Kekuatan adalah unsur-unsur yang dapat diunggulkan oleh perusahaan
tersebut seperti halnya keunggulan dalam produk yang dapat diandalkan, memiliki
keterampilan yang juga dapat diandalkan serta berbeda dengan produk lain yang
mana dapat membuatnya lebih kuat dari para pesaingnya.
a. Satu-satunya produksi Ikan Asap di Gorontalo
Produksi Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai merupakan satu-
satunya pengolahan Ikan Asap yang berada di Provinsi Gorontalo, sehingga
mempunyai nilai jual yang menguntungkan karena konsumen tidak dapat
menemukan produk ini di pasaran kecuali dipesan langsung kepada pengolah di
Kecamatan Paguyaman Pantai. Seperti ungkapan Uni Dama selaku ketua
Kelompok Usaha Ikan Asap dalam petikan wawancara yang mengatakan bahwa
salah satu keunggulan usaha ini adalah satu-satunya usaha Ikan Asap di Provinsi
Gorontalo.
34
b. Kualitas produk yang memiliki cita rasa tinggi dan sangat awet
kualitas produk yang terjamin sehingga mempunyai cita rasa yang selalu
terjaga dan memiliki keunggulan karena produk ini sangat awet.
c. Sumber daya manusia yang berpengalaman dalam pengolahan Ikan Roa
Proses pengolahan Ikan Asap dikerjakan oleh tenaga - tenaga
berpengalaman yang sudah bertahun-tahun mengolah Ikan Roa, sehingga rasa
yang ditawarkan tidak diragukan lagi kelezatannya.
d. Produk yang praktis dan siap saji
Produk ini memiliki keunggulan karena kemasannya yang sangat praktis
dan siap disajikan kapanpun dan dimanapun.
e. Proses pembuatan yang tradisional sehingga memiliki ciri khas tersendiri
Proses pembuatan atau pengolahannya yang masih sangat sederhana
membuat produk ini mempunyai ciri khas tersendiri karena mempertahankan rasa
yang sangat natural dengan tanpa bahan pengawet.
f. Kelompok Usaha yang mengedapankan asas persaudaraan
Usaha Ikan Asap ini dikelola secara kelompok dan berasaskan
kekeluargaan sehingga sangat minim dari persoalan-persoalan internal yang
mengakibatkan konsentrasi usaha lebih terfokus.
2. Kelemahan
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Kolompok Usaha Ikan Asap di
Kecamatan Paguyaman Pantai Seperti ungkapan Uni Dama dalam petikan
wawancara pada tanggal 15 November 2012 Pukul 13:00-15:00 yang menyatakan
bahwa:
35
Kendala yang dihadapi selama usaha ini berjalan ialah belum adanya izinBPOM, belum maksimalnya kegiatan promosi produk, akses pasar yang jauh
Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya
yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi
penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen,
keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.
a. Belum adanya kemitraan usaha dengan pemerintah
Kemiraan usaha yang belum terjalin dengan pemerintah mengakibatkan
kelompok usaha ini masih belum begitu maksimal dalam mengembangkan
usahanya termasuk dalam pengurusan izinproduk dari BPOM (Badan Pengawasan
Obat dan Makanan)
b. Kurangnya promosi
Promosi yang dilakukan belum begitu maksimal menyentuh keseluruh
pangsa pasar sehingga masih sangat jarang yang mengetahui produk ini, dalam
proses produksi hanya dibantu oleh lembaga-lembaga donor yakni JAPESDA
(Jaring Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam) dan SUSCLAM (Sustainable
Coastal And Livelihoods Managemen).
c. Akses pasar yang sangat jauh
Kecamatan Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo merupakan desa
terpencil dan sangat jauh dari akses pasar baik pasar tradisional maupun pasar
moderen ditambah lagi dengan kondisi jalan yang sulit ditempuh.
36
4.1.3 Faktor lingkungan Eksternal Kolompok Usaha Ikan Asap di
Kecamatan Paguyaman Pantai
Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan
yang dapat menciptakan peluang dan ancaman atas keberadaan suatu perusahaan.
Kemampuan perusahaan dalam menganalisis lingkungan eksternal akan berakibat
pada upaya meminimalisir resiko-resiko kegagalan dan dapat melihat peluang
sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk menghadapi ancaman atau
peluang yang mungkin di timbulkan oleh faktor-faktor eksternal.
1. Peluang
Peluang-peluang yang dimiliki oleh Kolompok Usaha Ikan Asap di
Kecamatan Paguyaman Pantai Seperti ungkapan Sukri Bata sebagai
pelanggan/pembeli Ikan Asap dalam petikan wawancara pada tanggal 17
November 2012 Pukul 08:00-10:00 yang menyatakan bahwa:
usaha ini sangat bagus dan punya prospek yang jelas jika pengolahaanyadilakukan dengan baik dan benar, dan yang menjadi point penting dalam usahaini adalah usaha Ikan Asap pertama di Gorontalo. Sebuah inovasi baru yangmampu menarik animo masyarakat Gorontalo yang mayoritas sangat menyukaiSagela/Ikan Roa. Harga yang tawarkan relatif sangat terjangkau untuk ukuranmakanan siap saji
Ditambah lagi dengan pernyataan Uni Dama dalam petikan wawancara pada
tanggal 15 November 2012 Pukul 13:00-15:00 yang mengatakan bahwa:
pengolahan Ikan Roa dan dikelola secara tradisional yang mengkin menjadisalah satu keunggulan usaha ini. Ditambah lagi dengan ketersediaan sumberdaya alam yang melimpah serta selalu melakukan konsultasi dengan JAPESDAdan SUSCLAM
Peluang adalah berbagai hal dan situasi yang menguntungkan bagi suatu
perusahaan. Situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan,
37
kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang.
Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi
persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan
dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan.
a. Harga yang relatif murah dibandingkan dengan makanan siap saji lainnya
Harga setiap produk Ikan Asap relatif sangat murah dibandingkan dengan
makanan siap saji lainnya, ini menjadikan produk Ikan Asap lebih unggul dari
produk makanan siap saji lainnya.
b. Memiliki lembaga donator usaha yang tetap yakni JAPESDA (Jaring
Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam) dan SUSCLAM (Sustainable Coastal
And Livelihoods Managemen).
JAPESDA dan SUSCLAM merupakan lembaga donatur yang selalu mengawasi
Kelompok Usaha ini karena usaha tersebut merupakan bagian dari program kedua
lembaga tersebut sebagai upaya dalam pemberdayaan masyarakat Pesisir Teluk
Tomini
c. Sumber daya alam yang melimpah
Kecamatan Paguyaman Pantai yang terletak di pesisir pantai sehingga membuat
Kelompok Usaha ini sangat mudah untuk memperoleh bakan baku pengolahan
Ikan Roa, karena Kecamatan Paguyaman Pantai terkenal dengan produksi Ikan
Roa terbesar di Provinsi Gorontalo.
38
d. Minat masyarakat terhadap Ikan Asap yang tinggi
Masyarakat yang konsumtif dan menginginkan produk yang memiliki cita rasa
yang tinggi serta mempunyai ciri khas membuat Ikan Asap ini sangat diminati
oleh konsumen.
e. Ikan Asap atau Ikan Roa (sagela) merupakan makanan khas Gorontalo
Ikan Roa atau yang sering disebut oleh masyarakat Gorontalo sebagai sagela
merupakan makanan khas dan banyak sekali peminatnya, ini membuat produk
Ikan Asap menjadi produk unggulan.
2. Ancaman
Ancaman-ancaman yang dimiliki oleh Kolompok Usaha Ikan Asap di
Kecamatan Paguyaman Pantai Seperti ungkapan Uni Dama dalam petikan
wawancara pada tanggal 15 November 2012 Pukul 13:00-15:00 yang menyatakan
bahwa:
dalam mengoperasikan alat-alat eloktronik seperti, proses pencucian yang hanyamengunakan DAP(pompa air listrik)ukuran kecil ini hanya menggunakan tenagalistrik bantuan sinar matahari, jadi jika cuaca mendung atau musim hujanmenjadi kendala yang sangat besar. Belum lagi ditambah dengan persainganusaha dengan usaha lainnya
Ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan
dalam perusahaan, jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi
perusahaan yang bersangkutan baik masa sekarang maupun yang akan datang.
Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang
diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar,
meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting,
39
perubahan tekhnologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi
ancaman bagi keberhasilan perusahaan.
a. Persaingan dengan makanan siap saji lainnya
Persaingan dengan produk makanan siap saji lainnya merupakan hal yang sering
terjadi mengingat semakin banyaknya kemasan produk makanan siap saji yang
beredar di pasaran.
b. Usaha yang mudah ditiru
Usaha Ikan Asap ini sangat sederhana dan sangat mudah untuk ditiru hal ini juga
dipengaruhi oleh budaya masyarakat Gorontalo yang sering meniru hal-hal yang
dianggap berhasil terutama dalam sektor usaha.
c. Listrik yang hanya menggunakan tenaga matahari
Listrik merupakan kebutuhan utama karena dalam pengolah usaha ini
menggunakan alat-alat elektornik, namun dikarenakan beluma adanya aliraan
listrik dari PLN sehingga usaha ini masih menggunakan listrik tenaga surya
Kendala utama yang dihadapai adalah ketika musim hujan datang maka otomatis
usaha ini tidak bisa berjalan maksimal.
4.1.4 Analisis Matriks IFAS
Tabel 4. Tabel IFAS Kelompok Usaha Ikan Asap
Faktor-faktor strategis internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
Satu-satunya produksi Ikan Asaap di
Gorontalo
0,20
0,10
4
3
0,8
0,3
40
Kualitas produk yang memiliki cita rasa
tinggi dan sangat awet
Sumber daya manusia yang berpengalaman
dalam pengolahan Ikan Roa
Produk yang praktis dan siap saji
Proses pembuatan yang tradisional sehingga
memiliki ciri khas tersendiri
Kelompok Usaha yang mengedapankan asas
persaudaraan
Kelemahan
Kurangnya promosi
Belum adanya kemitraan usaha dengan
pemerintah
Akses pasar yang sangat jauh
0,10
0,05
0,10
0,10
0,10
0,15
0,10
3
1
2
2
2
1
2
0,3
0,5
0,2
0,2
0,2
0,15
0,2
1,00 2,85
Sumber: data diolah
Keterangan:
Pemberian bobot masing-masing faktor didasarkan pada pertimbangan
“sangat penting” (1,0) sampai dengan “tidak penting” (0,0), dimana faktor-faktor
tersebut kemungkinan memberikan pengaruh terhadap peningkatan usaha pada
Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai.
Rating pada IFAS:
41
1 = Memiliki kekuatan yang sangat sedikit atau kelemahan yang sangat besar
2 = Memiliki kekuatan yang sedikit atau kelemahan yang besar
3 = Memiliki kekuatan yang besar atau kelemahan yang kecil
4 = Memiliki kekuatan yang sangat besar atau kelemahan yang sangat kecil
Berdasarkan analisis matrik IFAS, jumlah nilai yang dibobot sebesar 2,85
atau berada diatas nilai 2,5 yang merupakan nilai rata-rata yang berarti bahwa
Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai mampu
memanfaatkan dengan baik kekuatan-kekuatan yang ada dan mengatasi
kelemahan-kelemahan internal Kelompok Usaha.
4.1.5 Analisis Matriks EFAS
Tabel 5. Tabel EFAS Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman
Pantai
Faktor-faktor strategis eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Harga yang relatif murah dibandingkan
dengan makanan siap saji lainnya
Memiliki lembaga donator usaha yang tetap
yakni JAPESDA dan SUSCLAM
Sumber daya alam yang melimpah
Minat masyarakat terhadap Ikan Asap yang
tinggi
Ikan Asap merupakan makanan khas
Gorontalo
0,10
0,15
0,20
0,10
0,10
0,10
3
2
4
2
2
2
0,3
0,3
0,8
0,2
0,2
0,2
42
Ancaman
Persaingan dengan makanan siap saji lainnya
Usaha yang mudah ditiru
Listrik yang hanya menggunakan tenaga
matahari
0,15
0,10
1
2
0,15
0,2
1,00 2,35
Sumber: data diolah
Keterangan:
Pemberian bobot masing-masing faktor didasarkan pada pertimbangan
“sangat penting” (1,0) sampai dengan “tidak penting” (0,0), dimana faktor-faktor
tersebut kemungkinan memberikan pengaruh terhadap peningkatan usaha pada
Kolompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan Paguyaman Pantai
Rating pada EFAS:
1 = Memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar
2 = Memiliki peluang yang sedikit atau ancaman yang besar
3 = Memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil
4 = Memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil
Berdasarkan analisis matrik EFAS, jumlah nilai yang dibobot sebesar 2,35
atau berada dibawah nilai 2,5 yang merupakan nilai rata-rata yang berarti bahwa
Usaha Ikan Asap Kecamatan Paguyaman Pantai belum merespon dan
memanfaatkan dengan optimal peluang-peluang yang dimiliki dan rentan dengan
ancaman-ancaman lingkungan eksternal.
43
4.1.6 Analisis Matriks SWOT
Tabel 6. Analisis Matriks SWOT Kelompok Usaha Ikan Asap di Kecamatan
Paguyaman Pantai
IFAS
EFAS
Kekuatan (Strengths)
Satu-satunya produksi
Ikan Asap di Gorontalo
Kualitas produk yang
memiliki cita rasa tinggi dan
sangat awet
Sumber daya manusia
yang berpengalaman dalam
pengolahan Ikan Asap
Produk yang praktis dan
siap saji
Proses pembuatan yang
tradisional sehingga memiliki cirri
khas tersendiri
Kelompok Usaha yang
mengedapankan asas
persaudaraan
Kelemahan (Weaknesses)
Kurangnya promosi
Belum adanya
kemitraan usaha dengan
pemerintah
Akses pasar yang sangat
jauh
Peluang (Opportunies)
Harga yang relatif
murah dibandingkan dengan
makanan siap saji lainnya
Memiliki lembaga
SO
Mempertahankan harga
yang murah dengan lebih
meningkatkan kualitas produk
Melakukan pelatihan-
pelatihan untuk menambah
WO
Melakukan kerja sama
dengan pemerintah ternasuk
dalam dalam aspek
pengembangan usaha termasuk
pengurusan izin BPOM
Memberdayakan
44
donator usaha yang tetap yakni
JAPESDA dan SUSCLAM
Sumber daya alam yang
melimpah
Minat masyarakat
terhadap Ikan Asap yang tinggi
Ikan Asap merupakan
makanan khas Gorontalo
kemampuan SDM yang ada
dengan tetap
mempertahankan proses
pengolahan yang tradisional maka
Minat masayakat untuk
mengkonsumsi Ikan Asap akan
lebih besar lagi
lembaga donatur untuk membantu
promosi
Melakukan koordinasi
dengan pedagang pasar untuk
mempermudah akses pasar
Ancaman (Treaths)
Persaingan dengan
makanan siap saji lainnya
Usaha yang mudah
ditiru
Listrik yang hanya
menggunakan tenaga matahari
ST
Dengan meningkatkan
kualitas produk maka persaingan
pasar akan lebih kompetitif
Mempertahankan ciri
khas produk sehingga akan sulit di
tiru dalam segi cita rasa
WT
Memaksimalkan
kegiatan promosi
Menambah alat
pembangkit listrik dengan
membeli genset
Sumber: data diolah
4.3 Pembahasan
Analisis pengembangan Usaha Ikan Asap dengan mempertimbangkan
faktor–faktor internal maupun eksternal pada kelempok usaha Ikan Asap dengan
menggunakan analisis SWOT maka langkah–langkah dalam yang harus dilakukan
untuk pengembangan usaha yaitu:
1. Strategi SO (Strengths-Opportunies).
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih
peluang-peluang yang ada diluar perusahaan. Jadi jika perusahaan memiliki
kelemahan maka perusahaan harus mampu mengatasi kelemahan tersebut,
45
sedangkan jika perusahaan menghadapi ancaman maka perusahaan harus berusaha
menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
a. Mempertahankan harga yang murah dengan lebih meningkatkan kualitas
produk
Usaha ini harus mempertahankan harga produk yang murah dengan tidak lupa
meningkatkan kualitas produk yang dibuat agar setiap konsumen tercipta
kepuasan konsumen dengan tidak ragu memilih produk ini. Karena dengan
harganya yang relatif murah maka memiliki daya tarik tersendiri serta dengan
memperhatikan kualitas maka suatu produk akan terterima bagus di pasaran.
b. Melakukan pelatihan-pelatihan untuk menambah kemampuan SDM yang
ada
Faktor pelatihan atau pembinaan sangat mempengaruhi terhadap pengembangan
usaha. Pembinaan merupakan tuntutan, bantuan dan pertolongan kepada individu
atau kelompok agar dapat meningkatkan efektivitas kerja sehingga perusahaan
dapat mencapai target yang diinginkan.
c. Mempertahankan proses pengolahan yang tradisional maka Minat
masayakat untuk mengkonsumsi Ikan Asap akan lebih besar lagi
Proses pengolahan produk secara tradisional merupakan hal yang perlu
dipertahankan agar cita rasa yang ditawarkan tetap memiliki ciri khas tersendiri
sehingga nantinya minat masyarakat terhadap produk ini semakin bertambah.
2. Strategi ST (strengths-Treaths)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal
perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadangkala
46
perusahaan menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan peluang karena adanya
kelemahan-kelemahan internal, oleh karena itu tergantung bagaimana manajemen
perusahaan untuk menggunakan strategi tersebut.
a. Meningkatkan kualitas produk maka persaingan pasar akan lebih
kompetitif
Persaingan pasar yang semakin kompetitif harus di imbangi dengan peningkatan
kualitas produk yang ditawarkan ke masyarakat agar usaha ini tetap terus bisa
bersaing dengan produk lainnya dengan memperhatikan kondisi pasar dan selalu
memperhatikan permintaan konsumen.
b. Mempertahankan ciri khas produk sehingga akan sulit ditiru dalam segi
cita rasa
Ciri khas produk menjadi sebuah unggulan karena ini akan sulit ditiru oleh pelaku
usaha lain, walaupun jenis usahanya sama namun dalam segi rasa akan terasa beda
karena usaha ini dikelola olah para tenaga yang berpengalaman.
3. Strategi WO (Weaknesses-Opportunies) dibuat berdasarkan analisis yang
ada agar perusahaan berusaha mengatasi kelemahan yang dipunyai dengan
memanfaatkan berbagai peluang yang ada.
a. Melakukan kerja sama dengan pemerintah ternasuk dalam dalam aspek
pengembangan usaha termasuk
Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting dan strategis dalam
pengembangan usaha ekonomi kerakyatan. Jika kemitraan usaha dibangun maka
meminimalisisr kendala-kendala yang akan dihadapi. Contohnya seperti
pengurusan izin produk dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan
47
b. Memberdayakan lembaga donatur untuk melakukan promosi
Lembaga donatur seperti Japesda dan Susclam merupakan lembaga yang memiliki
relasi baik dalam maupun luar negeri maka dengan aspek tersebut maka peluang
pasar akan sangat bagus untuk melakukan promosi.
c. Melakukan koordinasi dengan pedagang pasar untuk mempermudah
akses pasar
Peningkatan akses pada pasar yang meliputi suatu kegiatan yang luas mulai dari
informasi pasar, bantuan produksi dan sarana dan prasarana khususnya bagi usaha
kecil dengan melakukan Koordinasi dengan pedagang pasar-pasar lokal akan
sangat membantu sebagai mitra kerja sehingga para pedagang akan datang
langsung untuk membeli produk dan akan mendistribusikannya ke konsumen.
4. Strategi WT (Weaknesses-Treaths)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan (defensif) dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang
dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal
sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya, ia harus berjuang untuk tetap
hidup bertahan.
a. Memaksimalkan kegiatan promosi
Promosi merupakan kegiatan penting dalam proses pemasaran, strategi ini harus
dimaksimalkan agar kelangsungan usaha bisa terus berjalan untuk mendapatkan
target laba yang diinginkan dengan memberdayakan lembaga donatur untuk
menambah kegiatan promosi.
b. Menambah alat pembangkit listrik dengan membeli genset