28_221berita terkini-patofisiologi keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien bedah.pdf

Upload: safrina-edayani

Post on 10-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 784

    BERITA TERKINI

    CDK-221/ vol. 41 no. 10, th. 2014

    Peningkatan teknologi di dunia medis berdampak pada panjangnya harapan hidup sehingga meningkatkan rasio populasi pasien lanjut usia >65 tahun. Pasien lanjut usia sangat rentan terhadap dehidrasi dan abnormalitas elektrolit, umumnya oleh penyebab multifaktorial, seperti keterbatas-an mobilitas yang menyebabkan penurunan asupan cairan harian sampai dengan alasan iatrogenik, salah satunya oleh polifarmasi dan penggunaan diuretik yang tidak terpantau dengan baik.

    Disabilitas fi sik pada pasien lanjut usia dapat berpengaruh terhadap penurunan akses terhadap asupan air, selain itu juga ketidaknyamanan akibat seringnya buang air kecil menyebabkan populasi ini menurukan asupan cairan harian mereka. Selain itu, pada populasi lanjut usia dengan latar belakang sosial ekonomi rendah, hidup sendiri, atau dengan komorbiditas, asupan jenis obat yang meningkatkan risiko dehidrasi dan gangguan elektrolit dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

    Pasien dengan latar belakang pendidikan rendah juga dikaitkan dengan peningkatan angka kejadian rawat inap berulang akibat dehidrasi, khususnya pada pasien bedah lanjut usia. Tingkat dehidrasi sekecil 2%

    dapat secara bermakna dapat menimbulkan gangguan fi sik, visuomotor, psikomotor, dan fungsi kognitif. Sebuah studi menunjukkan angka kejadian mortalitas 30 hari pasien lanjut usia dengan dehidrasi dapat mencapai 17% dan mortalitas 1 tahun mencapai 50%.

    Pasien lanjut usia sangat rentan menderita retensi cairan dan gangguan elektrolit, khususnya saat terdapat rangsangan stres, khususnya pada fase perioperatif; dan keseimbangan cairan positif merupakan faktor risiko independen mortalitas pada pasien penyakit kritis dengan AKI (acute kidney injury). Proses penuaan dikaitkan dengan perubahan fi siologis pada ke-seimbangan cairan. Cairan tubuh total turun sekitar 10-15% pada pasien lanjut usia. Selain itu, juga terdapat penurunan lean body mass yang menyebabkan terjadi peningkatan rasio ekstraseluler dan intraseluler. Hal ini juga berpengaruh terhadap penurunan laju fi ltrasi glomerulus dan kemampuan untuk peningkatan konsentrasi urin, sehingga me-nyebabkan terjadinya retensi dan overload cairan pada pasien lanjut usia.

    Perubahan fi siologis pada pasien lanjut usia juga membuat pasien tersebut rentan terhadap disfungsi organ, termasuk AKI dan kronik, yang dapat menyebabkan gangguan

    elektrolit. Gangguan elektrolit juga dapat terjadi karena perubahan struktural dan fungsional ginjal yang dikaitkan dengan proses penuaan tanpa disertai gangguan fungsi ginjal bermakna. Asupan cairan per-oral yang distimulasi dengan mekanisme haus juga dapat terganggu disebabkan oleh perubahan hormonal.

    Kehilangan cairan pada pasien lanjut usia umumnya terjadi melalui urin, akan tetapi juga terdapat variable lainnya, seperti insensible loss yang dapat mencapai 800 mL per 24 jam, melalui kulit, saluran cerna, dan paru; homeostasis cairan dan elektrolit juga dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Terdapat penurunan konsentrasi renin dan aldosterone akibat proses penuaan, sehingga meningkatkan aktivitas ANP (atrial natriuretic peptide), umumnya disertai dengan respons untuk meningkatkan tekanan darah dan pengisian arterial kanan (diagram).

    Abnormalitas yang perlu diperhatikan dalam hal keseimbangan cairan pada pasien lanjut usia umumnya adalah disnatremia. Dehidrasi hipertonik terjadi jika kehilangan cairan lebih banyak dari kompartemen ekstra seluler dibandingkan kehilangan natrium. Hal ini dapat terjadi karena gangguan respons haus akibat proses penuaan dan dapat menunjukkan

    Patofi siologi Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada Pasien Bedah Lanjut Usia

  • 785

    BERITA TERKINI

    CDK-221/ vol. 41 no. 10, th. 2014

    REFERENSI:

    1. El-Sharkawy AM, Sahota O, Maughan RJ, Lobo DN. The pathophysiology of fl uid and electrolyte balance in the older adult surgical patient. Clin Nutr. 2014;33(1):6-13.

    2. Grandjean AC, Grandjean NR. Dehydration and cognitive performance. J Am Coll Nutr. 2007;26(5 Suppl):549-54.

    gejala klinis seperti dehidrasi dengan kadar natrium serum >145 mmol/L. Dehidrasi hipotonik adalah jika kehilangan natrium lebih besar dibandingkan dengan kehilangan

    cairan, menyebabkan penurunan kadar natrium serum