2.cara uji makanan

3
A. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Formalin 1. Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lama 2. Tahu : Teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah rusak dalam waktu lama 3. Ikan : Insang berwarna merah tua, tidak cerah atau bukan merah segar, tidak berbau khas ikan asin, warna daging putih bersih, kenyal dan tak mudah rusak, tidak mudah patah, agak keras serta tidak dihinggapi lalat 4. Bakso : Tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika dibelah di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar 5. Daging Ayam : tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tak disukai lalat B. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Boraks 1. Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus 2. Bakso : Tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan 3. Lontong : Rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam 4. Kerupuk : Teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah C. Ciri-Ciri makanan mengandung Pewarna Tekstil 1. Bila pewarna terkena kulit, sulit hilang jika dicuci dengan air. 2. Tampilan warnanya terlihat lebih mengkilap dan cerah. 3. Bila terkena panas, semakin lama akan semakin mengkilap. D. Cara Pengujian Laboratorium Sederhana Untuk Makanan a. Cara pengujian boraks Bahan dan alat yang dibutuhkan: 1. Kunyit atau kunir 2. Kertas saring Cara melakukan pengetesan kadar Boraks : 1. Buat larutan kunyit dan masukkan kertas saring ke dalamnya (rendam ± 15 menit) 2. Keringkan kertas saring tersebut. 3. Panaskan air beserta potongan makanan atau jajanan yang akan dites (sampai keluar buih atau mendidih). 4. Tunggu sampai agak dingin, lalu masukkan atau tetesi kertas saring kunyit dengan air rebusan tersebut. Hasil pengujian dengan kertas saring Kunyit : 1. Jika warna kertas berubah jadi merah bata, itu artinya makanan atau jajanan tersebut mengandung boraks.

Upload: agusandro-delpiarif

Post on 15-Apr-2016

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makanan

TRANSCRIPT

Page 1: 2.Cara Uji Makanan

A.  Ciri-Ciri Makanan Mengandung Formalin1. Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam

jangka waktu lama2. Tahu : Teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah

rusak dalam waktu lama3. Ikan : Insang berwarna merah tua, tidak cerah atau bukan merah segar, tidak

berbau khas ikan asin, warna daging putih bersih, kenyal dan tak mudah rusak, tidak mudah patah, agak keras serta tidak dihinggapi lalat

4. Bakso : Tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika dibelah di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar

5. Daging Ayam : tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tak disukai lalat

B.  Ciri-Ciri Makanan Mengandung Boraks1. Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus2. Bakso : Tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan

daging, tapi lebih cemerlang keputihan3. Lontong : Rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam4. Kerupuk : Teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di

lidah

C. Ciri-Ciri makanan mengandung Pewarna Tekstil1. Bila pewarna terkena kulit, sulit hilang jika dicuci dengan air.2. Tampilan warnanya terlihat lebih mengkilap dan cerah.3. Bila terkena panas, semakin lama akan semakin mengkilap.

D. Cara Pengujian Laboratorium Sederhana Untuk Makanan

a. Cara pengujian boraks

Bahan dan alat yang dibutuhkan:1. Kunyit atau kunir2. Kertas saring

Cara melakukan pengetesan kadar Boraks :1. Buat larutan kunyit dan masukkan kertas saring ke dalamnya (rendam ± 15 menit)2. Keringkan kertas saring tersebut.3. Panaskan air beserta potongan makanan atau jajanan yang akan dites (sampai keluar

buih atau mendidih).4. Tunggu sampai agak dingin, lalu masukkan atau tetesi kertas saring kunyit dengan air

rebusan tersebut.

Hasil pengujian dengan kertas saring Kunyit :1. Jika warna kertas berubah jadi merah bata, itu artinya makanan atau jajanan tersebut

mengandung boraks. 2. Jika warna kertas tidak berubah, itu artinya tidak ada boraks dalam makanan tersebut.

b. Cara Pengujian Formalin1. Mendiamkan makanan (makanan basah) pada suhu ruangan (25˚C) selama 3 hari.

Kalau makanan tidak rusak atau berlendir, serta tidak lalat dan semut yang mendekat maka makanan tersebut mengandung formalin.

2. Uji pemanasanAlat dan Bahan :1. Kompor/pemanas2. Panci3. Gelas tahan panas4. Sendok/pengaduk5. Sampel makanan ± 5 gr.6. Aquades 50 ml7. Asam Kromatofat

Page 2: 2.Cara Uji Makanan

Prosedur :1. nyalakan kompor, pasang panci, lalu rebus akuades hingga mendidih.2. Masukkan produk yang akan diuji ke dalam gelas, lalu rendam dengan akuades

yang sudah mendidih.3. Masukkan asam kromatofat ke dalam gelas, lalu aduk semuanya dengan sendok.4. Produk yang mengandung formalin akan ditunjukkan dengan berubahnya warna

air dari bening menjadi merah muda hingga ungu. 5. Semakin ungu berarti kadar formalin semakin tinggi.

c. Cara Pengujian Makanan/Minuman Berpewarna TekstilUji Kromatografi KertasAlat dan Bahan :1. Kertas saring.2. Pemanas/kompor.3. Gelas tahan panas/panci.4. Pipet Pasteur.5. Baskom/wadah air.6. Aquades/air biasa.7. Sampel makanan/Minuman.

Prosedur :1. Kalau sampel minuman bias langsung diuji, kalau sampel makanan harus dilarutkan

dulu dengan cara :a. Ambil ±5 gr sampel makanan.b. Makanan dihaluskan.c. Dipanaskan dengan cara mencampurnya dengan ±10 ml aquades sambil diaduk

sampai mendidih.d. Ambil bagian yang cairnya.

2. Masukkan air kedalam baskom sampai ketinggian ±3cm.3. Teteskan sampel minuman/makanan pada kertas saring ± 4-5cm dari dari bagian

bawah kertas saring, jangan sampai tetesan sampel lebih rendah dari ketinggian air di baskom (>3cm).

4. Taruh kertas saring di baskom air, tunggu beberapa menit.5. Air dari bawah akan mampu menyeret zat-zat pewarna keatas.6. Dilihat tinggi kapilaritas air terhadap tetesan sampel.

Hasil :1. Apabila bahan pewarna tersebut merupakan bahan yang aman dikonsumsi, maka akan

terseret jauh (lebih dari 5 cm) oleh air dari gelas secara kapilaritas.2. Sedangkan jika bahan pewarna tersebut merupakan zat pewarna yang berbahaya

seperti bahan pewarna tekstil maka tidak akan terseret jauh oleh air (kurang dari 3 cm) melalui kapilaritas pada kertas saring, bahkan terkadang tetap diam ditempat.