2.kista ovarium

11
KISTA OVARIUM 1. Definisi Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui, diduga seringnya memakai kesuburan. (Soemadi, 2006) Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan atau benda seperti bubur (Dewa, 2000) Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista adalah indung telur.Tidak ada keterkaitan apakah indung telur kiri atau kanan.Pada kebanyakan kasus justru tak memerlukan operasi.(http:// suara merdeka.com). 2. Sifat Kista Fisiologis Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja.Sasuai suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi karena dia masih mengalami menstruasi. Bila seseorang diperiksa ada kista, jangan takut dulu, karena mungkin kstanya bersifat fisiologis.Biasanya kista fisiologis tidak menimbuklkan nyeri pada saat haid. Kista Patologis ( Kanker Ovarium )

Upload: kelompokpknm27

Post on 10-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Slide kista ovari

TRANSCRIPT

Page 1: 2.KISTA OVARIUM

KISTA OVARIUM

1. Definisi

Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui, diduga

seringnya memakai kesuburan. (Soemadi, 2006)

Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan atau benda

seperti bubur (Dewa, 2000) Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi

cairan seperti balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista

adalah indung telur.Tidak ada keterkaitan apakah indung telur kiri atau kanan.Pada

kebanyakan kasus justru tak memerlukan operasi.(http:// suara merdeka.com).

2. Sifat

Kista Fisiologis

Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja.Sasuai

suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan

gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm, dapat

dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang.

Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak berbahaya dan

tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista tersebut

mengalami pembesaran atau tidak.Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh

orang di usia reproduksi karena dia masih mengalami menstruasi. Bila seseorang

diperiksa ada kista, jangan takut dulu, karena mungkin kstanya bersifat

fisiologis.Biasanya kista fisiologis tidak menimbuklkan nyeri pada saat haid.

Kista Patologis ( Kanker Ovarium )

Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium.Kanker

ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi.

Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala

dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60-70%

pasien dating pada stadium lanjut, penyakit ini disebut juga sebagai silent killer.

Angka kematian penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti.

Pada yang patologis, pembesaran bisa terjadi relative cepat, yang kadang

tidak disadari penderita.Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti

penyakit umumnya.Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian

bawah perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah

cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan

melalui proses laparoskopi, sehingga tidak perlu dilakukan pengirisan di bagian perut

Page 2: 2.KISTA OVARIUM

penderita. Setelah di angkat pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan untuk

mengetahui apakah kista itu akan muncul kembali atau tidak.

Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium.Jenis ini ada yang bersifat jinak

dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar.

Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas.Sayangnya sampai saat ini, belum

diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut. Kista ganas yang

mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan dinding sel tebal dan tidak

teratur.Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi cairan, kista abnormal

memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.

3. Jenis

Jenis kista indung telur meliputi:

Kista Fungsional

Sering tanpa gejala, timbul gejala rasa sakit bila disertai komplikasi seperti terpuntir/

pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang.Dan sangat jarang pada kedua indung

telur.Kista bisa mengecil dalam waktu 1-3 bulan.

Kista Dermoid

Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi

beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak.Kista dapat terjadi pada kedua

indung telur dan biasanya tanpa gejala.Timbul gejala rasa sakit bila kista terpuntir/

pecah.

Kista Cokelat (Edometrioma)

Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan

terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam ragim tetapi

melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan

tersebut menghasilakan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi

kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur.Timbul gejala utama yaitu rasa sakit

terutama sewaktu haid/ sexsuale intercourse.

Kistadenoma

Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista.Kista jenis ini juga

dapat menyerang indung telur kanan dan kiri.Gejala yang timbul biasanya akibat

penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti VU sehingga dapat menyebabkan

inkontinensia. Jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia diatas

45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Page 3: 2.KISTA OVARIUM

Klasifikasi Kistadenoma:

Kistadenoma ovarii serosum

Kistadenoma ovarii musinosum

4. Etiologi

Kista ovarium terbentuk oleh bermacam sebab. Penyebab inilah yang nantinya akan

menentukan tipe dari kista. Diantara beberapa tipe kista ovarium, tipe folikuler

merupakan tipe kista yang paling banyak ditemukan.Kista jenis ini terbentuk oleh karena

pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.

Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium. Pada

keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus menstruasi untuk

melepaskan sel telur. Namun pada beberapa kasus, folikel ini tidak terbuka sehingga

menimbulkan bendungan carian yang nantinya akan menjadi kista.

Cairan yang mengisi kista sebagian besar berupa darah yang keluar akibat dari

perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah kecil ovarium.Pada beberapa kasus, kista

dapat pula diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi.Kista jenis ini

disebut dengan Kista Dermoid.

Factor yang menyebabkan gajala kista meliputi:

Gaya Hidup Tidak Sehat

Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat

Zat tambahan pada makanan

Kurang olah raga

Merokok dan konsumsi alcohol

Terpapar denga polusi dan agen infeksius

Sering stress

Factor Genetik

Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu

yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan

yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau karena

radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.

5. Epidemiologi

Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium) dan

sebagian kecil berbentuk tumor padat.Kanker ovarium merupakan penyebab kematian

terbanyak dari semua kanker ginekologi.Angka kematian yang tinggi ini disebabkan

Page 4: 2.KISTA OVARIUM

karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan

apabila sudah berada dalam stadium akhir.Kista dermoid yang merupakan bagian dari

kista ovarium 80 % didapati pada penderita yang berusia antara 20-30 tahun. Pada

wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko tumor menjadi ganas

berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada beberapa yang

menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang

mulai menopause. Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan

teratoma bilateral kira-kira 10 %. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat

asimptomatik. Pada kista dermoid yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri perut

dan perasan yang tidak menyenangkan.

6. Patofisiologi

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan

pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium.

Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan

hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang

menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam

ovarium.Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur,

terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam

ovarium. Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang

disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih

dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus

luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-

tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis

dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula

akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan. Kista ovari

yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak.

Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-

lutein.Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.Kista

fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas

terhadap gonadotropin yang berlebih.Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak

berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah

dan segera menutup kembali. Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul

langsung di bawah lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan

diameter 1- 1,5 cm dan berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan

Page 5: 2.KISTA OVARIUM

cairan cukup banyak, sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan

menimbulkan sakit pada daerah pelvis.

7. Manifestasi Klinis

Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulakan gejala dalam waktu

yang lama.Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak spesifik.

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:

Gangguan haid

Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih

Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri

spontan dan sakit diperut

Nyeri saat bersenggama

Pada stadium lanjut:

Asites

Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut (usus dan

hati)

Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan

Gangguan buang air besar dan kecil

Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada

8. Pemeriksaan Diagnostik

Deteksi dini

Keterlambatan mendiagnosis kanker ovarium sering terjadi karena letak ovarium

berada didalam rongga panggul sehingga tidak terlihat dari luar.Biasanya kanker

ovarium ini di deteksi lewat pemeriksaan dalam. Bila kistanya sudah membesar maka

akan terabab ada benjolan. Jika dokter menemukan kista, maka selanjutanya akan

dilakukan USG untuk memastikan apakah ada tanda tanda kanker atau tidak.

Kemudian dibutuhkan pemeriksaan lanjutan dengan mengambil jaringan (biopsy)

untuk memastikan kista tersebut jinak atau ganas.Ini bisa dilakukan dengan

laparskopi, melalui lubang kecil di perut. Pemeriksaan lainnya dengan CT Scan dan

tumor marker dengan pemeriksaan darah.

9. Penatalaksanaan

Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah,

misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi.

Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan

menghilangkan kista.

Page 6: 2.KISTA OVARIUM

Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium

adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu

pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh

pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang

berat. Hal ini dapat dicegah dengan memberikan gurita abdomen sebagai

penyangga.

Tindakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan

pengobatan dan manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan kenyamanan seperti

kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan

tentang perubahan yang akan terjadi seperti tanda – tanda infeksi, perawatan insisi

luka operasi( Lowdermilk.dkk. 2005:27 ).

Page 7: 2.KISTA OVARIUM

10. Asuhan Keperawatan

Pengkajian

Pengkajian umum pada kista:

ada tidaknya nyeri di perut bagian bawah?

ada tidaknya gangguan BAB dan BAK?

ada tidaknya asites?

ada tidaknya perut membuncit?

ada tidaknya gangguan nafsu makan?

ada tidaknya kembung?

ada tidaknya sesak nafas?

Pengkajian diagnostic kista:

USG: ada tidaknya benjolan > 5 cm

CT Scan: ada tidaknya benjolan dan ukuran benjolan

Diagnosa

1. Nyeri b.d putaran tangkai tumor atau infeksi pada tumor

2. Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya

3. Gangguan harga diri b.d perubahan ferminimitas dan efek hubungan seksual

Intervensi keperawatan

Dx 1: Nyeri berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi pada tumor

Tujuan: Setelah diberi tindakan keperawatan nyeri berkurang sampai hilang sama

sekali

Intervensi:

Intervensi Rasional

Kaji tingkat dan intensitas nyeri mengidentifikasi lingkup masalah

Atur posisi senyaman mungkin. Menurunkan tingkat ketegangan pada

daerah nyeri

Kolaborasi untuk pemberian terapi

analgesik

menghilangkan rasa nyeri

Ajarkan dan lakukan tehnik relaksasi Merelaksasi otot – otot tubuh

Dx 2: Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit

dan penatalaksanaannya

Page 8: 2.KISTA OVARIUM

Tujuan: Setelah 1 X 24 Jam diberi tindakan, gangguan rasa nyaman (cemas)

berkurang.

Intervensi:

Intervensi Rasional

Kaji dan pantau terus tingkat

kecemasan klien.

mengidentifikasi lingkup masalah

secara dini, sebagai pedoman tindakan

selanjutnya

Berikan kesempatan tentang apa yang

dia rasakan

memberikan minat dan memperbaiki

kesalahan konsep

Berikan penjelasan tentang semua

permasalahan yang berkaitan dengan

penyakitnya

Informasi yang tepat menambah

wawasan klien sehingga klien tahu

tentang keadaan dirinya

Bina hubungan yang terapeutik

dengan klien

Hubungan yang terapeutuk dapat

menurunkan tingkat kecemasan klien

Dx 3: Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan feminimitas dan

efek hubungan seksual

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperwatan menyatakan penerimaan diri

pada situasi dan adaptasi perubhan pada citra tubuh

Intervensi:

Intervensi Rasional

Kaji stress emosi klien untuk melakukan tindakan selanjutnya

Berikan kesempatan klien untuk

mengungkapkan perasaannya terhadap

perubahan status kesehatannya

Memberikan minat dan perhatian

serta memperbaiki kesalahan konsep

Berikan informasi yang akurat memberikan kesempatan pada pasien

untuk bertanya dan mengasimilasi

informasi

Berikan dukungan spiritual kepada

klien

agar klien tetap bersemangat dan

tidak berputus asa terhadap

perubahan status kesehatannya