3. achmad soebardjo

2
ACHMAD SOEBARDJO Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisurjo (lahir di Karawang, Jawa Barat pada tangga Maret !"#$%. &a berse'olah di BS (Se'olah Menegah Atas% di Ja'arta pada 'emudian memperoleh gelar *Meester in de +echten* dising'at *Mr* atau disebut juga u'um (S % pada tahun !# di ni-ersitas eiden, Belanda. Keti'a masih mahasiswa, Achmad Soebardjo a'ti/ dalam memperjuang'an 'emerde'a &ndonesia dengan bergabung di organisasi 'epemudaan seperti Jong Ja-a dan Mahasiswa &ndonesia di Belanda. &a merupa'an anggota delegasi &ndonesia pada Kongre &mperialis di Belgia dan Jerman. Semasa pendudu'an Jepang Achmad Soebardjo menjadi pembantu 'antor pen Ang'atan Darat Jepang dan 'epala Biro +iset Ang'atan aut Jepang pimpinan a'saman Maeda. Menjelang pro'lamasi 'emerde'aan, ia dudu' dalam 'eanggotaan Badan 0anitia 0ersiapan Kemerde'aan &ndonesia. Bersama Mr. Dr. Soepomo dan Mr. A.A. Mar merancang ndang1undang Dasar negara &ndonesia. &a pun di'enal sebagai sal penanda tangan 0iagam Ja'arta. 0ada tanggal !$ Agustus !# 3 para pemuda pejuang, termasu' 4haerul Saleh, Su' dan 5i'ana, Shodanco Singgih, dan pemuda lain, membawa Soe'arno dan Moh. atta 'e +engasdeng'lo'. 6ujuann7a adalah agar &r. Soe'arno dan Drs. Moh. atta tida' terpen oleh Jepang. 0eristiwa ini dinama'an 0eristiwa +engasdeng'lo'.

Upload: chandra-niansari

Post on 05-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sejarah

TRANSCRIPT

ACHMAD SOEBARDJO

Mr. Achmad Soebardjo Djojoadisurjo (lahir di Karawang, Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1896). Ia bersekolah di HBS (Sekolah Menegah Atas) di Jakarta pada tahun 1917 kemudian memperoleh gelar "Meester in de Rechten" disingkat "Mr" atau disebut juga Sarjana Hukum (SH) pada tahun 1933 di Universitas Leiden, Belanda.Ketika masih mahasiswa, Achmad Soebardjo aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan bergabung di organisasi kepemudaan seperti Jong Java dan Perkumpulan Mahasiswa Indonesia di Belanda. Ia merupakan anggota delegasi Indonesia pada Kongres Anti Imperialis di Belgia dan Jerman.Semasa pendudukan Jepang Achmad Soebardjo menjadi pembantu kantor penasihat Angkatan Darat Jepang dan kepala Biro Riset Angkatan Laut Jepang pimpinan Laksamana Maeda. Menjelang proklamasi kemerdekaan, ia duduk dalam keanggotaan Badan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bersama Mr. Dr. Soepomo dan Mr. A.A. Maramis ia merancang Undang-undang Dasar negara Indonesia. Ia pun dikenal sebagai salah seorang penanda tangan Piagam Jakarta.Pada tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana, Shodanco Singgih, dan pemuda lain, membawa Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Peristiwa ini dinamakan Peristiwa Rengasdengklok.Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Achmad Soebardjo melakukan perundingan. Achmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Achmad Soebardjo diangkat menjadi Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Presidensial periode 19 Agustus 1945 14 November 1945 dan kembali menjabat Menteri Luar Negeri pada Kabinet Sukiman-Suwirjo periode 1951 1952. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Swiss periode 1957 1961.Riwayat karir: Menteri Luar Negeri Kabinet Presidensial (19 Agustus 1945 14 November 1945) Menteri Luar Negeri Kabinet Sukiman-Suwirjo (1951 1952) Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Swiss (1957 1961)Mr. Soebardjo pernah memegang beberapa jabatan non pemerintahan, antara lain ketua presiden Lembaga Indonesia dan wakil ketua Federasi Perhimpunan PBB., ia memberi kuliah di berbagai universitas, antara lain di Universitas Indonesia. Ia mengasuh mata kuliah Sejarah Pergerakan serta Pancasila. Wafat tanggal 15 Desember 1978, dimakamkan di Cipayung, Bogor.