(3) berpikir sistem

21
SYSTEMS THINKING IE 3353 – Pemodelan dan Simulasi

Upload: bagus-dhaka

Post on 13-Aug-2015

542 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

MOSI

TRANSCRIPT

Page 1: (3) Berpikir Sistem

SYSTEMS THINKINGIE 3353 – Pemodelan dan Simulasi

Page 2: (3) Berpikir Sistem

OUTLINE

• Berfikir sistemik• Meningkatnya kompleksitas pengambilan

keputusan• Efisiensi dan efektivitas• Outcome yang tidak direncanakan dan tidak

sesuai dengan intuisi

Page 3: (3) Berpikir Sistem

Tujuan Pembelajaran• Memahami konsep berpikir secara sistemik• Memahami alasan mengapa harus berpikir secara

sistemik• Mampu mengaplikasikan berpikir secara sistemik

pada contoh kasus

Page 4: (3) Berpikir Sistem

Berpikir Sistemik

Page 5: (3) Berpikir Sistem

Metode Analitikal Tradisional

Metode ilmiah tradisional didasarkan pada dua ide, yaitu:

• Reduksionisme: yaitu sebuah konsep dimana segala sesuatu di dunia dan semua kejadian dapat direduksi, didekomposisi, atau dipecah hingga menjadi bagian paling sederhana dan tidak dapat dipecah lagi (indivisible).

• Semua fenomena dapat dijelaskan dengan hubungan sebab-akibat.

(Russel L. Ackoff )

Page 6: (3) Berpikir Sistem

Metode reduksionisme dan hubungan sebab akibat, dewasa ini tidak cukup, karena:– Tidak dapat mengatasi kekompleksitasan.– Tidak semua hubungan sebab-akibat searah, mungkin terdapat

mutual causality atau feedback.– Mengarahkan ke pengambilan keputusan yang sempit dan

parsial.– Dapat timbul hasil yang tidak terencana dan secara keseluruhan

tidak efektif.

Metode Analitikal Tradisional

“BERPIKIR SISTEMIK” Sebagai cara baru dalam berpikir

Page 7: (3) Berpikir Sistem

• Terjadi pergeseran fokus, dari berfikir secara parsial (parts ) ke berpikir keseluruhan (wholes).

• Munculnya cara berpikir yang baru – BERPIKIR SISTEM. • Sesuatu yang akan dijelaskan dipandang sebagai

bagian dari keseluruhan yang lebih besar, yaitu sistem, dan dijelaskan dalam kerangka sistem.

• Emergence properties adalah hubungan atau sifat (properties) baru yang muncul akibat interaksi di antara bermacam bagian atau aspek dari sebuah situasi.

Berpikir Sistemik

Page 8: (3) Berpikir Sistem

Mengapa Kita Membutuhkan Cara Berpikir Sistemik?

Ada beberapa alasan mengapa kita membutuhkan cara berfikir sistemik.

• Meningkatnya kekompleksitasan dalam lingkungan pengambilan keputusan dewasa ini.

• Efisiensi vs efektivitas. • Hasil yang tidak terencana dan tidak sesuai

dengan intuisi.

Page 9: (3) Berpikir Sistem

Peningkatan Kompleksitas dalam Pengambilan Keputusan

Page 10: (3) Berpikir Sistem

Kompleksitas

• Kompleksitas didefinisikan sebagai kuantitas informasi yang diperlukan untuk menjelaskan sesuatu (W.R. Ashby, 1973).

• Kompleksitas mencakup :– Jumlah bagian (part) dalam sistem– Interrelasi dari bagian bagian tersebut

• Peningkatan kompleksitas dalam segala hal telah mengakibatkan metode pengambilan keputusan tradisional tidak lagi sesuai untuk dipergunakan.

Page 11: (3) Berpikir Sistem

• Tingkat kekompleksitasan sesuatu bergantung pada sudut pandang pengamat. – Seorang ahli bedah memandang otak sebagai sistem yang

sangat kompleks– Seorang tukang daging memandang otak sapi tidak lebih

dari bagian dari potongan daging.

• Semakin kita memahami sesuatu, semakin kompleks kita melihatnya.

Kompleksitas

Page 12: (3) Berpikir Sistem

Contoh: Asesmen Biaya Produksi Per Unit

• Biaya produksi per unit untuk proses produksi satu tahapan :– Biaya total dari material, energi, dan tenaga kerja dibagi

dengan jumlah unit yang diproduksi.

• Semakin kompleks proses produksi, semakin sulit penghitungan biaya produksi per unit. – Output dari tahapan sebelumnya menjadi input di tahapan

berikutnya. – Perlu memperhitungkan biaya penyimpanan. – Dll.

Page 13: (3) Berpikir Sistem

Efisiensi vs Efektivitas

Page 14: (3) Berpikir Sistem

• Efisiensi melihat pada seberapa baik penggunaan sumber daya pada aktivitas tertentu.

• EFISIENSI TEKNIS:– Mencapai tingkat output yang tinggi dengan

mempergunakan input dengan jumlah tertentu.– Mempergunakan input sesedikit mungkin untuk

memproduksi output dengan jumlah tertentu.

• EFISIENSI EKONOMIS:– Maksimasi selisih antara pendapatan dan biaya total.

Efisiensi

Page 15: (3) Berpikir Sistem

Efektivitas

• Efektivitas melihat pada seberapa baik pencapaian tujuan dari sebuah aktivitas.

• Contoh, tujuan pelayanan angkutan bus adalah menyediakan transportasi yang nyaman dan efektif dari segi harga.– Efisiensi ekonomis yang tinggi dari tingkat operasi setiap

kendaraan hanyalah satu aspek dari sistem. – Pilihan rute bus, frekuensi pelayanan, tipe kendaraan

adalah pertimbangan lain. – Diperlukan trade off antara variabel untuk mendapatkan

sistem yang efektif secara keseluruhan.

Page 16: (3) Berpikir Sistem

Efisiensi vs Efektivitas

• Mengoperasikan berbagai elemen dari sistem secara efisien tidak berarti sistem tersebut efektif secara keseluruhan.

• Efisiensi sejati mempertimbangkan tujuan utuh dari sistem.

• Efisiensi dan efektif harus saling melengkapi (complementary).

• Efektif adalah ‘doing the right thing’.• Efisiensi adalah ‘doing things right’.

Page 17: (3) Berpikir Sistem

Hasil yang tidak terencana dan tidak sesuai dengan intuisi

Page 18: (3) Berpikir Sistem

Hasil yang tidak terencana dan tidak sesuai dengan intuisi

A

Action

B

Desired outcome

ED

C

Unintended, unpredicted and sometimes negate outcome B

• Pertimbangkan setiap outcome yang mungkin, baik yang direncanakan maupun tidak, atau yang ‘counterintuitive’.

• Outcome counterintuitive adalah outcome yang berkontradiksi dengan logika dan intuisi.

• Outcome counterintuitive dapat dijelaskan dengan memandang sistem secara komprehensif (comprehensive systems view).

Page 19: (3) Berpikir Sistem

Contoh : Counterintuitive dalam sebuah proses produksi

• Tindakan intuitif sesuai prinsip bisnis: Produksi 3 unit A dan 2 unit B profit harian £390.

• Tindakan kebalikan dari prinsip bisnis: Produksi 4 unit B dan 2 unit A profit harian £420.

• Proses bisnis mengabaikan perbedaan kontribusi profit per unit kapasitas produksi.

Page 20: (3) Berpikir Sistem

• Pada tahun 1930, dilakukan sebuah eksperimen di sebuah pabrik Hawthorne Work di Illinois.

The Hawthorne Experiments

Sekelompok pekerja

Perubahan lingkungan kerja“tingkat pencahayaan”

HASIL:• Sesuai perkiraan, perbaikan pencahayaan

meningkatkan produktivitas pekerja.• Kontras dengan ekspektasi, pemimpin

kelompok juga meningkat produktivitasnya. • Ketika pencahayaan dikembalikan ke semula

(sebagai eksperimen lanjutan), peningkatan produktivitas tetap terjadi.

• Penjelasan dari hasil tersebut dikenal dengan “Hawthorne Effect”, yaitu peningkatan produktivitas akibat stimulasi psikologis dari perasaan diperhatikan dan dipentingkan.

Page 21: (3) Berpikir Sistem

Terima Kasih