3. ekuitas pemegang saham

10
EKUITAS PEMEGANG SAHAM A. BENTUK PERSEROAN Keunggulan utama perseroan dibandingkan bentuk organisasi bisnis lainnya (perusahaan perorangan dan persekutuan) adalah kemudahannya menarik dan mengakumulasi sejumlah modal yang besar. Karakteristik khusus dari bentuk perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah: 1. Pengaruh hukum perseroan negara bagian 2. Penggunaan modal saham atau sistem saham 3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan. B. MODAL PERSEROAN Ekuitas pemilik dalam perseroan didefenisikan sebagai ekuitas pemegang saham, shareholder equity, atau modal perseroan. Ekuitas pemegang saham terdiri dari: 1. Modal saham 2. Tambahan modal disetor 3. Laba ditahan Modal saham dan Tambahan modal disetor merupakan modal kontribusi (modal disetor). Laba ditahan merupakan modal yang diperoleh perusahaan. Modal Kontribusi (Modal Disetor) adalah total jumlah yang disetorkan ke modal saham, jumlah tersebut diberikan oleh pemegang saham kepada perseroan untuk digunakan dalam bisnisnya. Modal yang Dihasilkan adalah modal yang dikembangkan jika bisnis berjalan dengan menguntungkan. Modal ini terdiri dai semua laba yang tidak dibagikan yang tetap diinvestasikan dalam perusahaan. Penerbitan Saham Masalah akuntansi yang berhubungan dengan penerbitan saham adalah: 1. Akuntansi untuk Saham dengan Nilai Pari Nilai pari disebut juga dengan nilai nominal saham yaitu nilai yang tertera pada setiap lembar saham. Pada saat saham diterbitkan (saham biasa atau saham preferen), saham biasa atau saham preferen dikredit sebesar nilai parinya. Kelebihan nilai saham atas nilai pari diakui sebagai Tambahan Modal Disetor. 1

Upload: ahmad-rahbani

Post on 21-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rtyu

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Ekuitas Pemegang Saham

EKUITAS PEMEGANG SAHAM

A.BENTUK PERSEROAN

Keunggulan utama perseroan dibandingkan bentuk organisasi bisnis lainnya

(perusahaan perorangan dan persekutuan) adalah kemudahannya menarik dan

mengakumulasi sejumlah modal yang besar. Karakteristik khusus dari bentuk

perseroan yang mempengaruhi akuntansi adalah:

1. Pengaruh hukum perseroan negara bagian

2. Penggunaan modal saham atau sistem saham

3. Pengembangan berbagai kepentingan kepemilikan.

B.MODAL PERSEROAN

Ekuitas pemilik dalam perseroan didefenisikan sebagai ekuitas pemegang

saham, shareholder equity, atau modal perseroan. Ekuitas pemegang saham

terdiri dari:

1. Modal saham

2. Tambahan modal disetor

3. Laba ditahan

Modal saham dan Tambahan modal disetor merupakan modal kontribusi

(modal disetor). Laba ditahan merupakan modal yang diperoleh perusahaan.

Modal Kontribusi (Modal Disetor) adalah total jumlah yang disetorkan ke

modal saham, jumlah tersebut diberikan oleh pemegang saham kepada

perseroan untuk digunakan dalam bisnisnya. Modal yang Dihasilkan adalah

modal yang dikembangkan jika bisnis berjalan dengan menguntungkan. Modal

ini terdiri dai semua laba yang tidak dibagikan yang tetap diinvestasikan dalam

perusahaan.

Penerbitan Saham

Masalah akuntansi yang berhubungan dengan penerbitan saham adalah:

1. Akuntansi untuk Saham dengan Nilai Pari

Nilai pari disebut juga dengan nilai nominal saham yaitu nilai yang tertera

pada setiap lembar saham. Pada saat saham diterbitkan (saham biasa atau

saham preferen), saham biasa atau saham preferen dikredit sebesar nilai

parinya. Kelebihan nilai saham atas nilai pari diakui sebagai Tambahan Modal

Disetor.

Contoh: Tanggal 2 Januari 2012 PT SARI didirikan dengan mengotorisasi 500.000

lembar saham biasa dengan nilai Rp 1.000 per lembar. Tanggal 5 Januari 2012

diterbitkan dan dijual 300.000 lembar saham biasa dengan harga Rp 1.300 per

1

Page 2: 3. Ekuitas Pemegang Saham

lembar. Tanggal 25 April 2012 kembali dijual 100.000 lembar saham biasa

dengan harga Rp 1.320 per lembar.

Ayat jurnal:

5 Jan 2012 Kas 390.000.000

Saham biasa 300.000.000

Tambahan modal disetor 90.000.000

25 Apr 2012 Kas 132.000.000

Saham biasa 100.000.000

Tambahan modal disetor 32.000.000

2. Akuntansi untuk Saham Tanpa Nilai Pari

Jika saham diterbitkan tanpa nilai pari maka perusahaan boleh

menetapkan nilai saham yang disebut nilai ditetapkan (stated value).

Contoh: PT BINTANG menerbitkan 600.000 lembar saham biasa tanpa nilai pari.

Saham tersebut dijual dengan harga Rp 2.000 per lembar dan nilai ditetapkan

atas saham tersebut Rp 1.600 per lembar.

Ayat jurnal: Kas 1.200.000.000

Saham biasa 960.000.000

Tambahan modal disetor 240.000.000

3. Akuntansi untuk Penerbitan Saham yang Digabung dengan Sekuritas

Lainnya (Penjualan Lump Sum)

Penjualan saham dapat terjadi untuk dua atau lebih sekuritas sekaligus

dengan suatu pembayaran tunggal (lump sum). Masalah akuntansi yang terjadi

adalah mengalokasikan hasil diantara beberapa kelompok sekuritas. Ada dua

metode aplikasi yang digunakan:

1. Metode Proporsional

Digunakan jika nilai pasar wajar untuk setiap kelompok sekuritas tersedia.

2. Metode Inkremental

Digunakan jika nilai pasar wajar salah satu kelompok sekuritas tidak dapat

ditentukan. Dialokasikan terlebih dahulu ke sekuritas yang diketahui nilai

pasar wajarnya.

Metode Proporsional

Contoh: Sebuah perusahaan menerbitkan 100.000 lembar biasa dengan nilai

ditetapkan Rp 1.000 per lembar yang memiliki harga pasar Rp 2.000 per lembar.

Perusahaan juga menerbitkan 10.000 lembar saham preferen dengan nilai pari

2

Page 3: 3. Ekuitas Pemegang Saham

Rp 10.000 per lembar yang memiliki harga pasar Rp 12.000 per lembar.

Sekuritas-sekuritas tersebut dijual secara lump sum dengan harga Rp

300.000.000. Berapa alokasi untuk masing-masing sekuritas? Buat ayat jurnal

pada saat penjualan.

Nilai pasar wajar saham biasa: 100.000 X Rp 2.000 = Rp

200.000.000

Nilai pasar wajar saham preferen:10.000 X Rp 12.000 = Rp

120.000.000

Total nilai pasar wajar Rp

320.000.000

Dialokasikan ke saham biasa: 200 jt / 320 jt X Rp 300 jt = Rp

187.500.000

Dialokasikan ke saham preferen: 120 jt / 320 jt X Rp 300 jt = Rp

112.500.000

Ayat jurnal: Kas 300.000.000

Saham biasa 100.000.000

Tambahan modal disetor- saham biasa 87.500.000

Saham preferen 100.000.000

Tambahan modal disetor- saham preferen 12.500.000

Metode Inkremental

Contoh: Soal yang sama, diasumsikan harga pasar saham preferen tidak

diketahui.

Penerimaan lump sum Rp 300.000.000

Dialokasikan ke saham biasa: 100.000 X Rp 2.000 (nilai pasar) = Rp

200.000.000

Dialokasikan ke saham preferen = Rp 100.000.000

Ayat jurnal: Kas 300.000.000

Saham biasa 100.000.000

Tambahan modal disetor- saham biasa100.000.000

Saham preferen 100.000.000

4. Akuntansi untuk Saham yang Diterbitkan dalam Transaksi Non Kas

Dasar yang digunakan adalah nilai pasar wajar saham yang diterbitkan atau

nilai pasar wajar aktiva non kas yang diterima, tergantung mana yang dapat

ditentukan secara lebih jelas.

3

Page 4: 3. Ekuitas Pemegang Saham

Contoh: Diterbitkan 100.000 lembar saham biasa dengan nilai pari Rp 100 yang

ditukar dengan peralatan. Buat ayat jurnal jika:

a. Nilai pasar wajar saham Rp 140 per lembar, nilai pasar peralatan tidak

dapat ditentukan.

b. Nilai pasar wajar peralatan Rp 12.000.000, nilai pasar wajar saham tidak

dapat ditentukan.

Ayat jurnal:

a. Peralatan 14.000.000

Saham biasa 10.000.000

Agio saham biasa 4.000.000

b. Peralatan 12.000.000

Saham biasa 10.000.000

Agio saham biasa 2.000.000

5. Akuntansi untuk Biaya Penerbitan Saham

Biaya yang dikeluarkan untuk menjual saham seperti biaya penjaminan,

biaya akuntansi dan hukum, biaya percetakan, dan pajak, dicatat sebagai

pengurang modal disetor. Biaya tidak langsung lainnya yang berhubungan

dengan penerbitan saham dibebankan pada saat dikeluarkan. Biaya yang terjadi

berulang dicatat sebagai beban pada periode terjadinya.

Saham Treasuri

Adalah saham biasa milik perusahaan yang telah beredar dibeli kembali

dengan tujuan untuk dijual kembali. Ada dua metode yang digunakan untuk

akuntansi saham treasuri, yaitu:

1. Metode Biaya (Cost Method)

Akun Saham Treasuri didebet sebesar harga perolehan pada saat pembelian

dan dikredit sebesar harga yang sama pada saat penjualan/penerbitan

kembali.

2. Metode Nilai Pari (Par Value Method)

Akun Saham Treasuri didebet sebesar nilai pari untuk menunjukkan

pengurangan yang tepat atas saham yang beredar. Penjualan atau penarikan

saham treasuri perlakuan akuntansinya sama dengan penerbitan awal saham.

Metode akuntansi yang umum digunakan untuk saham treasuri adalah

metode biaya atau harga pokok.

Contoh: PT ALISHA telah menerbitkan 100.000 lembar saham biasa dengan nilai

pari Rp 100 per lembar seharga Rp 1.000 per lembar. Disamping itu juga

4

Page 5: 3. Ekuitas Pemegang Saham

terdapat laba ditahan sebessar Rp 30.000.000. Kelompok ekuitas pemegang

saham pada 31 Desember 2011 adalah:

Ekuitas Pemegang Saham:

Modal disetor

Saham Biasa, nilai pari Rp 100 (100.000 lbr beredar & diterbitkan) Rp

10.000.000

Tambahan modal disetor

90.000.000

Total modal disetor Rp

100.000.000

Laba Ditahan

30.000.000

Ekuitas Pemegang saham Rp

130.000.000

Pada tanggal 20 Januari 2012 PT ALISHA membeli 10.000 lembar saham biasa

milik sendiri sebagai saham treasuri dengan harga Rp 1.200 per lembar. Tanggal

4 Maret 2012 PT ALISHA menjual 5.000 lembar saham treasuri seharga Rp 1.500

per lembar. Tanggal 12 Mei 2012 PT ALISHA kembali menjual 2.000 lembar

saham treasuri seharga Rp 1.700 per lembar. Buat ayat jurnal transaksi saham

treasuri PT ALISHA.

Ayat jurnal:

20 Jan 2012 Saham treasuri 12.000.000

Kas 12.000.000

4 Mar 2012 Kas 7.500.000

Saham treasuri 6.000.000

Tambahan modal disetor- saham treasuri 1.500.000

12 Mei 2012 Kas 3.400.000

Saham treasuri 2.400.000

Tambahan modal disetor-saham treasuri

1.000.000

C. SAHAM PREFEREN

Adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa preferensi atau

kelebihan yang tidak dimiliki saham biasa. Karakteristik saham preferen:

1. Preferensi atas dividen

2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi

3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa

4. Dapat ditebus pada opsi perseroan

5

Page 6: 3. Ekuitas Pemegang Saham

5. Tidak mempunyai hak suara

Jenis-jenis saham preferen

1. Saham preferen komulatif (Commulative Preferred Stock)

Jika perseroan gagal membayar dividen dalam satu tahun, maka harus

dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada

pemegang saham biasa. Setiap dividen yang terlewat atas saham preferen

komulatif disebut dividen tertunggak (dividend in arrears).

2. Saham preferen partisipasi (Parfticipant Preferred Stock)

Pemegang saham preferen partisipasi membagi rata dengan pemegang

saham biasa setiap pembagian laba diluar tingkat yang ditentukan.

3. Saham preferen konvertibel (Convertible Preferred Stock)

Saham preferen yang dapat ditukar menjadi saham biasa pada rasio yang

telah ditentukan sebelumnya.

4. Saham preferen yang dapat ditarik (Callable Preferred Stock)

Saham prefern yang dapat ditarik atau ditebus oleh perusahaan penerbit

saham pada tanggal tertentu dimasa depan dan pada harga yang ditentukan.

5. Saham preferen yang dapat ditebus (Redeemable Preferred Stock)

Saham preferen yang bersifat seperti hutang, mempunyai periode penebusan

wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan.

Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen

Akuntansi saham preferen pada saat penerbitannya sama dengan

akuntansi saham biasa. Contoh:

Ayat jurnal penerbitan saham preferen:

Kas 120.000.000

Saham preferen 100.000.000

Tambahan modal disetor- saham preferen 20.000.000

D.KEBIJAKAN DIVIDEN

Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan

sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

Hal yang harus dipertimbangkan dalam membayar dividen adalah ketersediaan

dana (kas) untuk membayar dividen.

Ada tiga tanggal penting dalam pengakuan dan pembayaran dividen, yaitu:

6

Page 7: 3. Ekuitas Pemegang Saham

1. Tanggal pengumuman dividen

2. Tanggal pencatatan (tidak ada ayat jurnal)

3. Tanggal pembayaran

Jenis-jenis Dividen

1. Dividen tunai

2. Dividen properti

3. Dividen likuidasi

4. Dividen saham

1. Dividen Tunai

Dividen tunai (cash dividend) adalah dividen yang dibayarkan kepada para

pemegang saham dalam bentuk uang tunai (kas). Dividen tunai tidak

diumumkan dan dibayarkan atas saham treasuri.

Contoh: Pada tanggal 10 Juni 2012 PT Angkasa mengumumkan dividen

tunai sebesar Rp 50 per saham atas 1.000.000 lembar saham yang beredar yang

akan dibayarkan pada tanggal 16 Juli 2012 kepada semua pemegang saham

yang tercatat per 25 Juni 2012.

Ayat jurnal:

10 Juni 2012 Laba ditahan 50.000.000

Hutang dividen 50.000.000

16 Juli 2012 Hutang dividen 50.000.000

Kas 50.000.000

2. Dividen Properti

Dividen properti (dividend in kind) adalah dividen dalam bentuk aktiva

perusahaan selain kas, dapat berupa barang dagang, real estat, atau investasi

atau bentuk lainnya yang dirancang oleh dewan direksi.

Ketika dividen properti diumumkan, perusahaan harus menetapkan kembali

nilai wajar properti yang akan dibagikan, dengan mengakui setiap keuntungan

atau kerugian sebagai perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku properti pada

tanggal pengumuman.

Contoh: PT Sumber Bahagia mentransfer sebagian investasinya dalam

sekuritas yang mudah dipasarkan senilai Rp 1.250.000 kepada pemegang saham

dengan mengumumkan dividen properti pada tanggal 28 Desember 2012, dan

membagikannya pada tanggal 30 Januari 2013 kepada pemegang saham yang

tercatat per 15 Januari 2013. Pada tanggal pengumuman dividen sekuritas itu

memiliki nilai pasar sebesar Rp 2.000.000.

7

Page 8: 3. Ekuitas Pemegang Saham

Ayat jurnal:

28 Des 2012 Investasi dalam sekuritas 750.000

Keuntungan atas apresiasi sekuritas 750.000

Laba ditahan 2.000.000

Hutang dividen properti 2.000.000

30 Jan 2013 Hutang dividen properti 2.000.000

Investasi dalam sekuritas 2.000.000

3. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi (likuidating dividend) adalah dividen yang tidak didasarkan

pada laba ditahan yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan

pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dasar untuk

membayar dividennya adalah modal disetor. Setiap dividen yang tidak

didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor perusahaan.

Contoh: PT Menara menerbitkan dividen kepada para pemegang saham

biasanya sebesar Rp 1.200.000. Pengumuman dividen tunai itu menyatakan

bahwa Rp 900.000 harus dipertimbangkan sebagai laba dan sisanya merupakan

pengembalian modal.

Ayat jurnal:

Tanggal pengumuman:

Laba ditahan 900.000

Tambahan modal disetor 300.000

Hutang dividen 1.200.000

Tanggal pembayaran:

Hutang dividen 1.200.000

Kas 1.200.000

4. Dividen Saham

Dividen saham (stock dividend) adalah penerbitan saham oleh suatu

perseroan atas saham miliknya sendiri kepada pemegang saham.

a. Dividen Saham Kecil (Biasa)

Adalah dividen saham yang lebih kecil dari 20 – 25% dari saham yang

beredar, nilai yang digunakan nilai pasar wajar saham.

Contoh: PT X memiliki 1.000.000 lembar saham yang beredar dengan nilai

pari Rp 1.000 per lembar dan laba ditahan sebesar Rp 50.000.000. PT X

8

Page 9: 3. Ekuitas Pemegang Saham

mengumumkan dividen saham sebesar 10%. Nilai pasar wajar saham pada

saat pengumuman adalah Rp 1.300 per lembar.

Ayat jurnal:

Tanggal pengumuman:

Laba ditahan 130.000.000

Dividen saham biasa yang dapat dibagikan

100.000.000

Agio saham 30.000.000

Tanggal pembayaran:

Dividen saham biasa yang dapat dibagikan 100.000.000

Saham biasa 100.000.000

b. Dividen Saham Besar

Adalah dividen saham yang lebih besar dari 25% dari saham saham yang

beredar, nilai yang digunakan adalah nilai pari.

Contoh: PT X memiliki 100.000 lembar saham biasa yang beredar dengan

nilai pari Rp 1.000 per lembar. Perusahaan mengumumkan dividen saham

sebesar 30%. Nilai pasar wajar saham saat pengumuman dividen adalah

Rp 1.300 per lembar.

Ayat jurnal:

Tanggal pengumuman:

Laba ditahan 30.000.000

Dividen saham yang dapat dibagikan 30.000.000

Tanggal pembayaran:

Dividen saham yang dapat dibagikan 30.000.000

Saham biasa 30.000.000

9