3. theodolit

THEODOLIT

Pengertian

Theodolit merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur sudut harisontal dan sudut vertikal, theodolit juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis, membuat garis lurus dan sipat datar orde rendah.

Atau

Theodolit adalah alat untuk mengukur sudut dan arah

Bagian Theodolit

• Teropong yang dilengkapi dengan garis bidik

• Lingkaran skala vertical • Sumbu mendatar • Indeks pembaca lingkaran skala

tegak • Penyangga sumbu mendatar • Indeks pembaca lingkaran skala

mendatar • Sumbu tegak • Lingkaran skala mendatar • Nivo kotak • Nivo tabung • Tribrach• Skrup kaki tribrach

Pembacaan mikrometer (Untuk merk TOPCON TL-6G)

Macam-macam bentuk benang silang ( diapragma )

Alat-alat bantu theodolit

• Yalon (Anjir)- Berfungsi untuk tanda di lapangan pada titik

titik tertentu yang akan diukur sebagai titik sementara.

- Terbuat dari baja, kayu atau aluminium dengan ukuran 2 – 3 m dan tebalnya 30 mm.

- Batang yalon ini berselang 0,5 m atau 0,25 m secara bergantian dicat warna merah dan putih supaya mudah terlihat di lapangan.

• Rambu Ukur- Berfungsi untuk rambu di

lapangan pada titik titik tertentu yang akan diukur sebagai titik utama dan titik bantu.

- Terbuat dari aluminium dengan ukuran 2 – 3 m dan tebalnya 60 mm.


• Pasak- Digunakan untuk menentukan titik atau

sebagai tanda dilapangan.- Terbuat dari patok-patok kayu ber-

penampang bujur sangkar atau persegi (ukuran 50 x 50 mm).

• Unting-unting- Digunakan untuk meneliti agar alat

penyipat datar tepat diatas satu titik (sumbu kesatu alat tepat diatas pasak yang ditanam)


• Meteran- Dipergunakan untuk mengukur jarak pada

pengukuran, terbuat dari bahan stilon supaya tidak mengalami perkaratan dan koefisien pemuaiannya dapat diabaikan.

- Satuannya dalam meter yang dibuat dalam ukuran 10 m , 20 m, 30 m, 50 m dan 100 m yang dapat digulung dalam sebuah tempat khusus.

• Payung - Dipergunakan untuk melindungi pesawat dari sinar

matahari dan hujan secara langsung.- Penyinaran secara langsung menyebabkan nivo

pecah karena penguapan cairan, mengerasnya klem pengunci sehingga dapat mengubah pengaturan alat


• Statip (kaki tiga)- Berfungsi sebagai bertumpunya pesawat (alat ukur).- Statip dapat diatur tinggi rendahnya sesuai dengan kondisi.- Terbuat dari besi aluminium atau kayu dan dapat dilipat sehingga

mudah dibawa


Metode Pengukuran Sudut

• Cara ReiterasiPengukuran dengan cara ini dilakukan dengan menyelesaikan pembacaan arah dan titik yang terakhir, maka pembacaan tetap dilakukan dalam keadaan biasa sampai semua target terbidik dan kembali dalam keadaan luar biasa sampai ketarget yang pertama

A

B

C

D

O

• Cara RepetisiPengukuran sudut dengan cara repetisi hanya dapat dilakukan dengan theodolit type sumbu ganda. Untuk mengukur sudut dalam berbagai arah, cara ini akan memakan waktu yang lama, jadi hanya efektif apabila yang diukur hanya satu sudut saja (sudut tunggal). Umumnya pengukuran dilakukan sebanyak n kali.

Metode Pengukuran Sudut

A

B

O

Syarat sebelum mengukur sudut

• Sumbu tegak (sumbu-I) harus benar-benar tegak. Bila sumbu tegak miring maka lingkaran skala mendatar tidak lagi mendatar sudut yang diukur bukan merupakan sudut mendatar. Gelembung nivo yang terdapat pada lingkaran skala mendatar di tengah dan gelembung nivo akan tetap berada ditengah meskipun theodolit diputar mengelilingi sumbu tegak.

• Sumbu mendatar (sumbu-II) harus benar-benar mendatar • Garis bidik harus tegak lurus sumbu mendatar

Untuk memenuhi syarat kedua dan ketiga lakukan langkah-langkah sebagai berikut :- Gantungkan unting-unting pada dinding. Benang diusahakan agar ter-

gantung bebas (tidak menyentuh dinding atau lantai) .- Setelah sumbu tegak diatur, garis bidik diarahkan ke benang.- Bila sumbu mendatar tegak lurus dengan sumbu tegak dan garis bidik tegak

lurus dengan sumbu mendatar maka garis bidik akan bergerak sepanjang benang unting-unting ( tidak menyimpang dari bidikan benang).

• Tidak ada salah indeks pada skala lingkaran tegak.

Pengukuran Untuk Pembuatan Peta

• Jarak datar (dAB)= 100 (BA – BB) cos2m dengan m = sudut miring.

• Beda tinggi (Δ HAB)= 50 (BA – BB) sin 2m + i – t dengan t = BT.• Benang tengah (BT) = (BA + BB)/2

3. theodolit

Documents