359-694-1-sm

12
Kata kunci: Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Sikap Etis. PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA Oleh Syukriyah Agustini, Nyoman Trisna Herawati Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Email : [email protected] Abstract This research was aimed to gaind the empirical evidences in 1) t he influence of intelectual, emotional and spiritual intelligences toward etical attitude of Universitas Pendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja 2) the dominant influence in between intelectual, emotional and spiritual intelligence toward etical attitude of Universitas Pendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja .This research used the descriptive which was supported by survey method. The data in this research were collected by spreading quetionair to the S1 Accounting Students of Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja as the subject in this research. Statistic descriptive method, simple regretion linier, double regretion linier were used to analise the data. The results of this research showed 1) Intelectual, emotional and spiritual intelligence have positive significance influence towords etical attitude of Universitas Pendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja, 2) intelectual intelegence has the dominant influence towords etical attitude of Universitas Pendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja. Key words: Intelectual intelligence, emotional intelligence, spiritual intelligence, etical attitude Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai 1) pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja 2) pengaruh dominan di antara variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif yang didukung dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode statistik deskriptif, regresi linier sederhana dan regresi linier ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif signifikan terhadap sikap etis mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 2) Kecerdasan intelektual berpengaruh dominan terhadap sikap etis mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Upload: editriyoko

Post on 20-Oct-2015

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnall

TRANSCRIPT

Page 1: 359-694-1-SM

Kata kunci: Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, SikapEtis.

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL,

KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL

TERHADAP SIKAP ETIS MAHASISWA S1 AKUNTANSI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

Oleh

Syukriyah Agustini, Nyoman Trisna Herawati

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Email : [email protected]

Abstract

This research was aimed to gaind the empirical evidences in 1) the influence ofintelectual, emotional and spiritual intelligences toward etical attitude of UniversitasPendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja 2) the dominant influence inbetween intelectual, emotional and spiritual intelligence toward etical attitude of UniversitasPendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja.This research used thedescriptive which was supported by survey method. The data in this research were collectedby spreading quetionair to the S1 Accounting Students of Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja as the subject in this research. Statistic descriptive method, simple regretion linier,double regretion linier were used to analise the data. The results of this research showed 1)Intelectual, emotional and spiritual intelligence have positive significance influence towordsetical attitude of Universitas Pendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja, 2)intelectual intelegence has the dominant influence towords etical attitude of UniversitasPendidikan Ganesha’s S1 Accounting Students Singaraja.

Key words: Intelectual intelligence, emotional intelligence, spiritual intelligence, etical attitude

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai 1) pengaruhkecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etismahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja 2) pengaruh dominandi antara variabel kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualterhadap sikap etis mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja.Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangandeskriptif yang didukung dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan denganmetode kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode statistikdeskriptif, regresi linier sederhana dan regresi linier ganda. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa: 1) kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualberpengaruh positif signifikan terhadap sikap etis mahasiswa S1 Akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja, 2) Kecerdasan intelektual berpengaruh dominan terhadapsikap etis mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Page 2: 359-694-1-SM

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia kerja, setiap orang ataupekerja dari berbagai profesi harus mampume ng ed ep ank a n s ik ap e t i s d a lamm e l a k s a n a k a n t u g a s - t u g a s d a nkewajibannya dalam bekerja. Begitu jugaha ln ya bag i p ro f es i ak un tan yangdiharapkan bisa menjalankan fungsinyasebagai kepercayaan masyarakat dalammemberikan informasi yang jujur, benar dandapat dipercaya. Menurut Griffin dan Ebert(dalam Maryani dan Ludigdo, 2001) sikapdan perilaku etis merupakan sikap danperilaku yang sesuai dengan norma-normasos ia l yang d i ter ima secara umumsehubungan dengan tindakan-tindakanyang bermanfaat dan yang membahayakan.Dengan mengedepankan sikap etis dalambekerja akan dapat menekan adanyap e l a n g g a r a n - p e l a n g g a r a n a t a upenyelewengan tugas dan wewenang yangdapat merugikan berbagai pihak.

Adanya kasus pelanggaran kode etika t a u e t i k a p r o f e s i d i n e g a r a k i t amencerminkan kurangnya kesadaran untukmenjunjung tinggi dan mengedepankansikap etis dalam bekerja. Salah satu contohkasus pelanggaran kode etik atau etikaprofesi yang sangat gencar diberitakan diberbagai media, baik media cetak maupunelektronik pada kisaran tahun 2011 hingga2012 yaitu kasus penyelewengan pajak olehbeberapa oknum pegawai pajak yangnotabene mereka adalah akuntan-akuntanprofesional. Sehingga adanya kasustersebut menyebabkan profesi akuntan danetika profesi bagi para profesional di bidangakuntansi semakin menjadi perhatian.Adanya kasus pelanggaran etika tersebutseharusnya tidak terjadi apabila setiapakuntan mempunya i pengetahuan,p e m a h a m a n , d a n k e m a u a n u n t u kmenerapkan nilai-nilai moral dan etikasecara memadai dalam pelaksanaanpekerjaan profesionalnya (Ludigdo, 1999).

Kemampuan seorang profesionaluntuk dapat mengerti dan peka terhadappersoalan etika dapat dipengaruhi olehlingkungan dimana dia berada. Dalam halini , Sudibyo (dalam Khomsiyah danIndriantoro, 1998 : 18) menyatakan “duniapendidikan akuntansi dapat mempengaruhi

perilaku etika atau sikap etis akuntan( a u d i t o r ) ” . U n g k a p a n t e r s e b u tmengisyaratkan bahwa sikap dan perilakuetis akuntan (auditor) dapat terbentukmelalui proses pendidikan yang terjadidalam lembaga pendidikan akuntansi,dimana mahasiswa sebagai input sedikitbanyaknya akan memi liki keterkaitandengan akuntan yang dihasilkan sebagaioutput.

Berbagai penelitian membuktikanbahwa sikap etis dapat dipengaruhi olehkecerdasan intelektual, kecerdasanemosional dan kecerdasan spir itual.Penelitian tersebut antara lain dilakukanoleh Clark & Dawson (1996), Maryani &Ludigdo (2001) Baihaqi (2002). Namunpenelitian tersebut menunjukkan hasilpenelit ian yang bervariasi dan tidakkonsisten dari waktu ke waktu.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut,maka penelit i ingin menguj i kembalipenelitian sebelumnya yang dilakukan olehM. Ridwan Tikollah, Iwan Triyuwono dan H.Unti Ludigdo (2006). Perbedaannya terletakpada tempat dan variabel penelit ian.Penelitian sebelumnya menguji pengaruhkecerdasan intelektual, kecerdasanemosional dan kecerdasan spir itualterhadap sikap et is di lakukan padamahasiswa akuntansi Universitas NegeriMakasar dan Universitas HasanudinMakasar. Yang mana variabel sikap etispada penelitian tersebut di ukur denganprinsip kode etik IAI sebelum mengalamiperubahan yang terdiri dari delapan prinsipyaitu 1) Tanggung Jawab Profesi, 2)Kepentingan Publik, 3) Integritas, 4)Objektivitas, 5) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional, 6) Kerahasiaan, 7)Perilaku Profesional, serta 8) StandarTeknis. Sedangkan penelitian ini dilakukanpada mahasiswa akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja denganmenggunakan prinsip kode etik IAI yangtelah mengalami pembaharuan sebagai alatukur variabel sikap etis. Prinsip kode etiktersebut terdiri dari lima prinsip yaitu 1)Integritas, 2) Objektivitas, 3) Kompetensi,kecermatan dan Kehati-hatian Profesional,4) Kerahasiaan, 5) Perilaku Profesional.

Penelitian ini difokuskan pada aspekindividual yang mempengaruhi sikap etis

Page 3: 359-694-1-SM

mahasiswa S1 Akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja, yaitu padadimensi kecerdasan intelektual, kecerdasanemosional dan kecerdasan spiritual.

Penelit ian ini dilakukan kepadamahasiswa jurusan akuntansi karenamereka adalah calon akuntan yangseharusnya terlebih dahulu dibekal ipengetahuan mengenai etika sehinggakelak bisa bekerja secara profesional,bersikap etis yang berlandaskan prinsip-prinsip kode etik. Dengan demikian dapatdiasumsikan bahwa apabila mahasiswaakuntansi telah dibekali pengetahuanm e n g e n a i e t i k a d a n m a m p umenerapkannya maka ke depan tidak akanterjad i lag i pelanggaran -pelanggaranterhadap kode et ik sehingga dapatmemperbaiki citra profesi akuntan danmengembalikan kepercayaan masyarakatterhadap profesi akuntan.

Peneliti memilih UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja sebagaitempat penelitian yaitu karena UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja khususnyajurusan S1 akuntansi merupakan salah satulembaga pendidikan tinggi yang dipandangmemiliki potensi besar untuk mencetaktenaga-tenaga profesional di bidangakuntansi sesuai dengan visi misi danstandar kompetensi jurusan yaitu cerdas,berkualitas, bermoral dan berdaya saingtinggi serta memahami dan memilikikemampuan dalam menerapkan etikasecara umum, etika bisnis dan etika profesi.

Berdasarkan latar belakang masalahdi atas, maka rumusan masalah dalampenelitian ini adalah Bagaimana pengaruhkecerdasan intelektual, kecerdasanemosional dan kecerdasan spir i tualterhadap s ikap et is mahas iswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja?, Manakah di antara variabelkecerdasan intelektual, kecerdasanemosional dan kecerdasan spiritual yangberpengaruh dominan terhadap sikap etismahasiswa S1 Akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja?

Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan bukti empiris mengenaiPengaruh kecerdasan in te lek tua l ,kecerdasan emosional dan kecerdasanspiritual terhadap sikap etis mahasiswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja serta pengaruh dominan di antara

v a r i a b e l k e c e r d a s a n i n t e l e k t u a l ,kecerdasan emosional dan kecerdasanspiritual terhadap sikap etis mahasiswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSi ngaraja.

KAJ IAN TEORI

Kecerdasan Intelektual, Emosional danSpiritual

Saifer dan Hoffnung (dalam Desmita,2006) mendef in i s i kan k ecerdasanintelektual mengacu pada kemampuanumum yaitu belajar dari pengalaman danm e ng a c u p a d a k em am p u a n un tukmengkritik dan berfikir abstrak. MenurutElhamidi (2009) kecerdasan intelektualada lah kecerdasan yang menuntutpemberdayaan otak, hati, jasmani, danpengaktifan manusia untuk berinteraksisecara fungsional dengan yang lain.

Menurut Cooper dan Sawaf (dalamAg us t ian , 2001 : 199) “ k ecerdasanemosional adalah kemampuan merasakan,memahami dan secara efektif menerapkandaya dan kepekaan emosi sebagai sumberenergi, informasi, koneksi dan pengaruhmanusia”. Lebih lanjut (Goleman, 2003)mengatakan bahwa kecerdasan emosionaladalah kemampuan lebih yang dimilikiseseorang da lam memot ivas i d i r i ,ketahanan dalam menghadapi kegagalan,mengendalikan emosi dan menundakepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.Menu rut Harmoko (2005) kecerdasanemosional dapat diartikan kemampuanu n tuk m eng en a l i , me ng e lo l a , d anmengekspresikan dengan tepat, termasukuntuk memotivasi diri sendiri, mengenaliemosi orang lain, serta membina hubungandengan orang lain.

Selanjutnya Peter Salovey (dalamShapiro, 1 997) menerangkan kualitasemosional yang tampaknya penting bagikeberhasilan kualitas ini adalahkemampuan mengenali emosi diri.Stemberg dan Salovey (dalam Shapiro,1 997) mengatakan bahwa kecerdasanemosional adalah kemampuan mengenaliemos i d i r i merupakan kemampuanseseorang dalam mengenali perasaannyasendiri sewaktu perasaan atau emosi itu

Page 4: 359-694-1-SM

muncul dan ia mampu mengenali emosinyasendiri apabila ia memiliki kepekaan yangt ingg i a tas perasaan mereka yangsesungguhnya dan kemudian mengambilkeputusan-keputusan secara mantap.

Menurut Arini (dalam Suryaningsumdkk, 2009), kemampuan mengelola emosimerupakan kemampuan seseorang untukmengendalikan perasaannya sendir isehingga tidak meledak dan akhirnyamempengaruhi perilakunya secara wajar.Misalnya seseorang yang sedang marahm a k a k e m a r a h a n i t u t e t a p d a p a tdikendalikan secara baik tanpa harusmenimbulkan akibat yang akhirnya disesalidi kemudian hari.

Goleman (2003) secara garis besarmembagi dua kecerdasan emosional yaitukompetensi personal yang mel iput ipengenalan diri, pengendalian diri, motivasidiri dan kompetensi sosial yang terdiri dariempati dan keterampilan sosial. Goleman(2003), mengadaptasi l ima hal yangtercakup dalam kecerdasan emosional darimodel Salovely dan Mayer, yang kemudiandiadaptasi lagi oleh Bulo (2002) yaitu:pengenalan diri, pengendalian diri, motivasidir i, empati, dan kemampuan sosial.Kecerdasan emosional merupakan dasaruntuk mengembangkan kecakapan emosiyang d ipelajari berdasarkan kecerdasanemosi tersebut.

Zohar dan Marshall (dalam Agustian,2001: 57) mendefinisikan kecerdasans p i r i t u a l ya i t u “ k e c e r d a s a n u n t u kmenghadapi persoalan makna atau value,yaitu kecerdasan untuk menempatkanperilaku dan hidup manusia dalam konteksmakna yang lebih luas dan kaya sertakecerdasan untuk menilai bahwa tindakanatau jalan hidup seseorang lebih bermaknadibandingkan orang lain ”. Sedangkanmenurut Agustian (2001 :57) Kecerdasanspiritual adalah kemampuan untuk memberimakna ibadah terhadap setiap prilaku dankegiatan melalui langkah-langkah danberdasarkan pemikiran yang bersifat fitraha tau bers ih menuju manus ia yangseutuhnya dan memi l ik i pemik i ranintegralistik atau ketuhanan serta berprinsipbahwa setiap perbuatannya adalah semata-mata untuk ibadah atau mengabdi kepadaTuhan.

Kecerdasan spiritual dapat memberipengaruh terhadap sikap etis seorangmahasiswa akuntansi karena melaluikecerdasan spir itual memungkinkanlahirnya wawasan dan pemahaman untukmenemukan makna akan keberadaanseseorang, tempat bertindak, berpikir, danmerasa. Hal ini dapat terjadi karena selakumahkluk Tuhan seseorang berkewajibanmelakukan tindakan-tindakan yang benardan baik berdasarkan nurani sehinggafungsi dari kecerdasan ini adalah sebagaidasar untuk mempertimbangkan suatutindakan etis atau tidak untuk dilakukankarena wujud dari kecerdaan spiritual iniadalah sikap moral yang dipandang luhuro leh pe lak u , da lam ha l in i ada lahmahasiswa akuntansi.

Sikap Etis dan Etika

Menurut Griffin dan Ebert (dalamMaryani dan Ludigdo, 2001), sikap danperilaku etis merupakan sikap dan perilakuyang sesuai dengan norma-norma sosialyang diterima secara umum sehubungandengan ti ndakan -ti ndakan yang bermanfaatdan yang membahayakan. Dengandemikian dalam kaitan dengan etika profesi,sikap etis merupakan sikap dan perilakuyang sesuai dengan etika profesi tersebut.

Menurut Keraf (dalam Harahap, 2011:17), “etika adalah disiplin ilmu yang berasaldari filsafat yang membahas tentang nilaidan norma moral yang mengarahkanmanus ia pada per i l ak u h idupnya ” .Sedangkan menurut Edi Widianto (2011)etika merupakan ilmu yang membahasperbuatan baik dan perbuatan burukmanusia sejauh yang dapat dipahami olehpikiran manusia.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesiadimaksudkan sebagai pedoman dan aturanbagi seluruh anggota, baik yang berpraktiksebaga i akuntan publ ik , beker ja dilingkungan dunia usaha, pada instansipemerintah, maupun di lingkungan duniapendidikan dalam pemenuhan tanggungjawab profesionalnya. Kode Etik IAImenekankan pentingnya prinsip etika bagipara akuntan dalam melakukan kegiatanprofesionalnya. Rerangka Kode Etik Ikatan

Page 5: 359-694-1-SM

Akuntan Indonesia sebelumnya memuatdelapan prinsip kode etik yaitu yaitu 1)Tanggung Jawab Profesi, 2) KepentinganPublik, 3) Integritas, 4) Objektivitas, 5)Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional,6) Kerahasiaan, 7) Perilaku Profesional,serta 8) Standar Teknis. Pada tanggal 14Oktober 2008 disahkan kode etik baru yangmemuat lima prinsip-prinsip etika yaitu 1)Prinsip Integritas, 2) prinsip objektivitas 3)Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatandan Kehati-Hatian Profesional, 4) prinsipkerahas iaan dan 5) pr ins ip pr i lakuprofesional (Institut Akuntan PublikIndonesia, 2010: 12).

METODE PENELITIAN

Sumber data dalam penelitian ini diperolehdari data primer yaitu dari kuesioner yangdisebar oleh peneliti secara langsungkepada responden yaitu mahasiswa S1Akuntansi yang telah dipilih sebagai sampelpenel i t ian dengan teknik purposivesampling.

Metode Analisis Data

Uji validitas dan reliabitasValiditas didefinisikan sebagai ukuran

seberapa kuat suatu alat tes melakukanfungsi ukurannya. Model penguj ianmenggunakan pendekatan PearsonCorrelat ion untuk menguj i val iditaspernyataan kuesioner. Uji keandalan(reliabilitas) digunakan untuk mengujikeajegan hasil pengukuran kuisioner yangerat hubungannya dengan masalahkepercayaan (Nazir, 1996). Uji reliabilitasyang d igunakan adalah re l iab i l i taskonsistensi internal yaitu tekhnik cronbachAlpha (α). Apabila nilai cronbach alpha darihasil pengujian > 0,6 maka dapat dikatakanbahwa konstruk atau variabel itu adalahreliabel.

Uji Asumsi KlasikUji Normalitas (Normality)

Uji normalitas data bertujuan untukmendeteksi distribusi data dalam suatuvariabel yang akan digunakan dalampenelitian. Data yang baik dan layak untukmembuktikan model-model penelitiantersebut adalah data yang memil ik i

distribusi normal (Sugiono, 2009: 75). Ujinormalitas di lakukan dengan One-SampleKolmogorov-Smirnov Test dan ShapiroWilk, normal probability plot denganbantuan program statistik komputer SPSS(Statistic Packet For Social Science) versi1 7.00 for windows.

Uji MultikulinearitasMulticolinieritas digunakan untuk

menunjukan adanya hubungan linierdinatara variabel-variabel bebas dalammodel regresi. Uj i mult ikul inear i tasbertujuan untuk menguji apakah dalampersamaan reg resi d itemukan adanyakorelasi antar variabel bebas (independen).Menurut Santoso, (2011: 344) suatu modelr e g r e s i d i k a t a k a n b e b a s d a r imultikulinearitas jika mempunyai nilai VIFdisekitar angka 1 dan mempunyai angkatolerance mendekati 1. Dimana, tolerance=1/ VIF atau VIF = 1/ tolerance.

Uji HeterokedastisitasPengujian Heterokedastisitas

digunakan untuk melihat apakah dalamsebuah model regresi terjadi ketidaksamaanvarian. Model regresi yang baik adalah tidakt e r j a d i He t e r ok e d as t i s i t a s . Un t uk

mendeteksi adanya Heterokedastisitasdapat dilakukan dengan menggunakanSactter Plot. Apabila tidak terdapat polayang teratur, maka model regresi tersebutbebas dari masalah heteroskedastisitas(Santoso, 2011: 342).

Uji AutokorelasiMenurut Gozali (dalam Rachmi :

2010) uji autokorelasi adalah menguji adat idaknya korelas i antara kesalahanpengganggu pada periode t dengan periodet-1 pada persamaan regresi linier. Untukmendiagnosis adanya autokorelasi dalamsuatu model regresi dilakukan melalui ujiDurbin Watson. Uji Durbin Watson hanyadigunakan untuk autokorelasi tingkat satudan mensyaratkan adanya intercept(konstanta) dalam model regresi dan tidakada variabel lagi diantara variabel bebas.Dasar pengambilan keputusan ada tidaknyaautokorelasi (Ariyoso, 2009) adalah: 1) Jikad < dl, berarti terdapat autokorelasi positif,2) Jika d > (4 – dl), berart i terdapat

Page 6: 359-694-1-SM

autokorelasi negatif, 3) Jika du < d < (4 –dl), berarti tidak terdapat autokorelasi, 4)Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidakdapat disimpulkan.

Analisis Regresi SederhanaAnalisis regresi sederhana

bermanfaat untuk membuat keputusanapakah naik turunnya variabel dependendapat dilakukan melalui peningkatanvariabel independen atau tidak (Sugiono,2009: 260). “Regresi sederhana didasarkanpada hubungan fungsional ataupun kausalsatu variabel independen dengan satuvariabel dependen” (Sugiono, 2009: 261).Persamaan u mum regresi sederhanaadalah:

(1)

Analisis Regresi GandaPada penelitian ini analisis regresi

ganda digunakan untuk mengetahuip eng ar uh k ec erd as an in t e lek tua l ,kecerdasan emosional dan kecerdasanspiritual terhadap sikap etis mahasiswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja. Yang mana dalam penelitian inisebaga i var iabe l bebasnya ada lahkecerdasan intelektual (X1), kecerdasanemosional (X2), kecerdasan spiritual (X3)dan sebagai variabel terikatnya adalahsikap etis (Y). Persamaan untuk regresilinier ganda (Sugiono, 2009: 275) adalahsebagai berikut.

(2)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

Hasil pengujian menunjukkan bahwasemua nilai signifikansi uji normalitasdengan metode Kolmogorov Simirnov danShapiro Wilk lebih besar dari 0,05. Denganmetode Kolmogorov Simirnov variabelkecerdasan intelektual (X1), kecerdasanemosional (X2), kecerdasan spiritual (X3)dan sikap etis (Y) memiliki nilai signifikansi0 ,200, 0,140, 0,200, 0,200 > 0,05,sedangkan dengan metode Shapiro Wilkvariabel kecerdasan intelektual (X1),kecerdasan emosional (X2), kecerdasanspiritual (X3) dan sikap etis (Y) memiliki nilai

signifikansi 0,098, 0,136, 0,090 dan 0,084 >0,05.

Dari hasil Uji Multikulinearitas dapatdiketahui bahwa nilai VIF pada ketigavariabel bebas yaitu kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional dan kecerdasanspiritual berada kisaran angka 1 dan angkatolerance mendekati 1, dimana nilai VIFuntuk variabel Kecerdasan Intelektual (X1)adalah sebesar 1, 937, variabel KecerdasanEmosional (X2) adalah sebesar 1 ,823 danvariabel Kecerdasan Spiritual (X3) adalahsebesar 1 ,596. Sedangkan angka toleranceuntuk variabel Kecerdasan Intelektual (X1)adalah sebesar 0,51 6 , variabel KecerdasanEmosional (X2) adalah sebesar 0,549 danvariabel Kecerdasan Spiritual (X3) adalahsebesar 0,627. Sehingga dapat disimpulkanbahwa ket iga var iabel bebas padap e n e l i t i a n i n i t i d a k a d a g e j a l amultikulinearitas. Hasil uji heterokedastisitasdapat dilihat pada gambar 4.1 scatter plot.Pencaran data pada gambar tersebut tidakmemperlihatkan suatu pola yang teraturseperti ke kanan atas atau ke kiri atas, haltersebut menunjukkan model regresi bebasdari heterokedastisitas.

Gam bar 4.2 Scatter Plot(Sumber: data primer diolah, 2013)

Hasil uji autokorelasi diperoleh nilaiDurbin Watson adalah 2,1 38 berada diantara du dan (4 – dl) atau 1 ,666 < 2,138 <(4- 1 ,383). Sehingga dapat disimpulkantidak terdapat autokorelasi pada modelregresi.

Page 7: 359-694-1-SM

PembahasanPengaruh Kecerdasan Intelektualterhadap Sikap Etis

Berdasarkan hasil analisis regresisederhana (Tabel 4.1) diperoleh nilai Rhitung

lebih besar dari Rtabel (0,822 > 0,284). Hal inimenunjukkan bahwa kecerdasan intelektualmemiliki hubungan (korelasi) yang positifsignifikan terhadap sikap etis mahasiswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja. Nilai Rhitung sebesar 0,822menunjukkan hubungan (korelasi) yangsangat kuat. Pengaruh signifikan antarakecerdasan intelektual terhadap sikap etismahasiswa S1 Akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja (tabel 4.2)ditunjukkan dengan nilai thitung lebih besardari ttabel (9,772 > 2,021) dengan angkasignifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehinggahipotesis 1 diterima yang berarti kecerdasanintelektual berpengaruh positif signifikanterhadap s ikap et is mahas iswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja.

Tabel 4.1Hasil Analisis Korelasi Kecerdasan

Intelektual terhadap Sikap Etis

Sumber: data diolah, 2013

Tabel 4.2Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier

Sederhana (Kecerdasan I ntelektualTerhadap Sikap Et is

Sumber: data primer diolah, 2013

Tabel 4.3Anal isis Ketepatan Model PersamaanRegresi pada Kecerdasan Intelektual

terhadap Sikap Etis

Hasil penelitian ini konsisten denganhasi l penel i t ian M. Ridwan Tikol lah,Triyuwono dan Unti Ludigdo (2006) bahwakecerdasan intelektual berpengaru h positifsignifikan terhadap sikap etis. Dengankecerdasan intelektual, mahasiswa mampumenunjukkan pengetahuan mengenaimasalah yang dihadapi, menganalisakeadaan sehingga dapat mengambilkeputusan yang tepat , memandangmasalah yang terjadi secara menyeluruhsehingga bisa menyelesaikannya sampaipada akar masalahnya, memisahkanegonya ketika memandang suatu masalahseh ingga masa lah tersebut tampaksebagaimana adanya. Dengan demikians ikap et is akan terbentuk pada dir imahasiswa tersebut. Berdasarkan hasilpenelit ian sikap etis dipengaruhi olehkecerdasan intelektual sebesar 67,5% dansisanya sebesar 32,5% dipengaruhi olehfaktor lain diluar pembahasan ini.

Pengaruh Kecerdasan Emosionalterhadap Sikap Etis

Berdasarkan hasil analisis regresilinier sederhana (tabel 4.4) diperoleh nilaiRhitung lebih besar dari Rtabel (0,733 > 0,284).Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasanemosional memiliki hubungan (korelasi)yang positif signifikan terhadap sikap etismahasiswa S1 Akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja. Nilai Rhitung

sebesar 0,733 menunjukkan hubungan(korelasi) yang kuat. Pengaruh yangsignifikan antara kecerdasan emosionalte rhadap s ikap et is mahas iswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja (tabel 4.5) ditunjukkan dengannilai thitung lebih besar dari ttabel (7,309 >2,021) dengan angka signifikansi lebih kecildari 0,05. Sehingga hipotesis 2 dapatditerima yang berarti kecerdasan emosionalberpengaruh positif signifikan terhadapsikap et is mahasiswa S1 AkuntansiUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Sumber: data primer diolah, 2013

Page 8: 359-694-1-SM

Tabel 4.4Hasil Analisis Korelasi Kecerdasan

Emosional terhadap Sikap Etis

Sumber: data diolah, 2013

Tabel 4.5Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier

Sederhana(Kecerdasan Emosional terhadap Sikap

Etis)

Sumber: data primer diolah,2013

Tabel 4.6Anal isis Ketepatan Model PersamaanRegresi pada Kecerdasan Emosional

terhadap Sikap Etis

Sumber: data primer diolah, 2013

Hasil penelitian ini konsisten denganpenelitian Maryani & Ludigdo (2001) bahwakecerdasan emosional berpengaruhterhadap sikap etis. Mahasiswa yangmemiliki kecerdasan emosional akanmemiliki rasa percaya diri untuk berbuatatau melakukan sesuatu tindakan yangposit if , memili l ik i kemampuan untukmengelola emosi dan desakan hati yangmerusak, mampu memelihara normaintegritas dan kejujuran serta sikaptanggung jawab yang tinggi atas kinerjapr ibadi. Sehingga dengan demik ianmahasiswa akan memiliki sikap etis.Berdasarkan hasil penelitian sikap etisdipengaruhi oleh kecerdasan emosionalsebesar 53,7% dan sisanya sebesar 46,3%dipengaruh i o leh fak tor la in d i luarpembahasan ini. Hasil penelit ian inimenunjukkan pengaruh yang cukup besarsehingga penting untuk ditingkatkan dalamrangka membentuk sikap etis.

Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadapSikap Etis

Berdasarkan hasil analisis regresilinier sederhana (tabel 4.7) diperoleh nilaiRhitung lebih besar dari Rtabel (0,649 > 0,284).Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasanspiritual memiliki hubungan (korelasi) yangposit if signif ikan terhadap sikap etismahasiswa S1 Akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja. Nilai Rhitung

sebesar 0,649 menunjukkan hubungan(korelasi) yang kuat. Pengaruh yangsignifikan antara kecerdasan spiritualte rhadap s ikap et is mahas iswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja (tabel 4.8) ditunjukkan dengannilai thitung lebih besar dari ttabel (5,789 >2,021) dengan angka signifikansi lebih kecildari 0,05. Sehingga hipotesis 3 dapatditerima yang berarti kecerdasan spiritualberpengaruh positif signifikan terhadapsikap et is mahasiswa S1 AkuntansiUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Korelasi KecerdasanSpiritual terhadap Sikap Etis

Sumber: data diolah, 2013

Tabel 4.8Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier

Sederhana(Kecerdasan Spiritual terhadap Sikap

Etis)

Sumber: data primer diolah,2013

Tabel 4.9Anal isis Ketepatan Model Persamaan

Reg resi pada Kecerdasan Spiritualterhadap Sikap Etis

Sumber: data primer diolah, 2013

Page 9: 359-694-1-SM

Hasil penelitian ini konsisten denganpenelitian yang dilakukan oleh Maryani &Ludigdo (2001), Clark & Dawson (1996) danWeaver & Agle (2002) yang menyatakanbahwa kecerdasan spiritual mempunyaipengaruh signifikan terhadap sikap etis.Seorang yang memiliki kecerdasan spiritualakan mampu memaknai segala sesuatuyang dikerjakannya sebagai sebuah ibadahdan dia akan mampu mengontrol dirinyauntuk tidak melakukan hal-hal yang negatif.Selain itu orang yang memiliki kecerdasanspiritual biasanya akan memiliki rasatanggung jawab yang tinggi atas segalasesuatu yang dilakukannya. Sehinggaorang yang memiliki kecerdasan spiritualakan mampu menerapkan sikap etis padadirinya.

Berdasarkan hasil penelitian sikap etisdipengaruhi oleh kecerdasan spiritualsebesar 42,2% dan sisanya sebesar 57,8%dipengaruh i o leh fak tor la in d i luarpembahasan ini.

Pengaruh Kecerdasan Intelektual,Kecerdasan Emosional, KecerdasanSpiritual terhadap Sikap Etis

Berdasarkan hasil analisis regresilinier ganda (tabel 4.10) diperoleh nilaiRhitung lebih besar dari Rtabel (0,878 > 0,284).Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasanintelektual, kecerdasan emosional dankecerdasan spiritual memiliki hubungan(korelasi) yang positif signifikan terhadapsikap et is mahasiswa S1 AkuntansiUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja.Nilai Rhitung sebesar 0,878 menunjukkanhubungan (korelasi) yang sangat kuat.Pengaruh yang signifikan antarakecerdasan intelektual, kecerdasanemosional dan kecerdasan spir itualterhadap s ikap et is mahas iswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja (tabel 4.11) ditunjukkan dengannilai thitung lebih besar dari ttabel (5,194, 3,040 dan2,127 > 2,021) dengan angkasignifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehinggahipotesis 4 dapat diterima yang berartikecerdasan intelektual, kecerdasanemosional dan spiritual berpengaruh positifsignifikan terhadap sikap etis mahasiswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja.

Tabel 4.10Hasil Analisis Korelasi Kecerdasan

Intelektual, Kecerdasan Emosional danKecerdasan Spiritual terhadap Sikap Etis

Sumber: data primer diolah, 2013

Tabel 4.11Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier

Ganda

Sumber: data primer diolah, 2013

Tabel 4.12Hasil Analisis Sign ifikansi Korelasi

Kecerdasan Intelektual, KecerdasanEmosional dan Kecerdasan Spiritual

terhadap Sikap Etis

Sumber: data primer diolah, 2013

Adanya pengaruh kecerdasanIntelektual, kecerdasan Emosional, dan dankecerdasan spiritual secara bersama-samaterhadap sikap etis sejalan dengan apayang dikemukakan oleh Agustian (2001:56)bahwa kecerdasan intelektual dan dankecerdasan emosional diperlukan untukmencapai sukses yang memadai. Namun,kecerdasan intelektual dan kecerdasanemosional saja tidaklah cukup dalammencapai kebahagiaan dan kebenaranyang hakiki. Masih ada nilai-nilai lain yangtidak bisa dipungkiri keberadaannya yaitukecerdasan spiritual (Agustian, 2001: 59).Oleh karena itu, kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional dan kecerdasanspiritual perlu dibangun dalam suatu sistemyang terintegrasi.

Berdasarkan hasil penelitian sikap etisdipengaruhi oleh kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional dan kecerdasan

Page 10: 359-694-1-SM

spiritual sebesar 71,1% dan sisanyasebesar 28,9% dipengaruhi oleh faktor laindiluar pembahasan ini.

Pengaruh Dominan KecerdasanIntelektual terhadap Sikap Etis

Pengaruh dominan kecerdasanintelektual terhadap sikap etis dibuktikanmelalui hasil uji t, dimana nilai t hitung untukvariabel kecerdasan intelektual adalahsebesar 9,772 yang merupakan nilaitertinggi daripada kecerdasan emosional(7,309) dan kecerdasan spiritual (5,789).Hasil penelitian ini menolak hipotesis yangdiajukan yaitu kecerdasan spir i tualmempunyai pengaruh dominan terhadapsikap etis.

Hasil penelitian ini sejalan denganpenelitian oleh Tikollah, Triyuwono danLudigdo (2006) bahwa kecerdasanintelektual mempunyai pengaruh dominanterhadap sikap etis. Kecerdasan intelektualsebagai var iabel yang berpengaruhdominan terhadap sikap etis erat kaitannyadengan keberadaan mahasiswa sebagaisasaran (responden) penelitian (Tikollah,2006). Mahasiswa sebagai anak didik darisuatu perguruan tinggi akan terdidikberdasarkan proses pendidikan yangberlangsung dalam lembaga pendidikantersebut . Proses pend id ikan yangberlangsung pada pendidikan akuntansiselama ini sangat menekankan pada aspekpencerdasan intelektualitas. Sementarapembentukan perilaku menyangkut dimensiemos i dan sp i r i t ua l mas ih k u rangdiperhatikan (Ludigdo, 2004).

SIMPULAN, KETERBATASANPENELITIAN DAN SARANSimpulan

Hasil penelitian mengenai pengaruhkecerdasan intelektual terhadap sikap etismahasiswa S1 Akutansi UniversitasP e n d i d i k a n G a n e s h a S i n g a r a j amenunjukkan bahwa bahwa kecerdasanintelektual berpengaruh positif signifikanterhadap s ikap et is mahas iswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja.

Hasil penelitian mengenai pengaruhkecerdasan emosional terhadap sikap etismahasiswa S1 Akutansi UniversitasPendidikan Ganesha Singarajamenunjukkan bahwa kecerdasan emosional

berpengaruh positif signifikan terhadapsikap et is mahasiswa S1 AkuntansiUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Hasil penelitian mengenai pengaruhkecerdasan spiritual terhadap sikap etismahasiswa S1 Akutansi UniversitasP e n d i d i k a n G a n e s h a S i n g a r a j amenunjukkan bahwa kecerdasan spiritualberpengaruh positif signifikan terhadapsikap et is mahasiswa S1 AkuntansiUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Hasil penelitian mengenai pengaruhkecerdasan intele ktual, kecerdasanemosional dan kecerdasan spir itualterhadap sikap etis mahasiswa S1 AkutansiUniversitas Pendidikan Ganesha Singarajam e n u n j u k k a n b a h w a k e c e r d a s a nintelektual, kecerdasan emosional dankecerdasan spiritual berpengaruh positifsignifikan terhadap sikap etis mahasiswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja.

Hasil penelitian mengenai pengaruhdominan terhadap sikap etis mahasiswa S1Akutansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja menunjukkan bahwa kecerdasanintelektual mempunyai pengaruh dominanterhadap s ikap et is mahas iswa S1Akuntansi Universitas Pendidikan GaneshaSingaraja.

SaranSaran-saran yang dapat diberikan

berkaitan dengan hasil penelitian sertaketerbatasan penelitian ini adalah sebagaiberikut .

Kecerdasan intelektual, emosionaldan spiritual yang tinggi akan meningkatkansikap et is mahasiswa S1 AkuntansiUniversitas Pendidikan Ganesha Singaraja.O leh karena i t u p ihak Un ivers i t asPendidikan Ganesha Singaraja khususnyajurusan S1 Akuntansi perlu melakukanupaya-upaya yang dapat meningkatkankecerdasan intelektual, emosional dans p i r i t u a l m ah as is wa de ng an car amemaksimalkan jadwal perkuliahan,m e n g e f e k t i f k a n s e t i a p k e g i a t a nperkuliahan, meningkatkan peran dosensebagai pembimbing emosional danspiritual mahasiswa baik dalam kegiatanperkuliahan maupun dalam kegiatankemahasiswaan. Bagi mahasiswa perlu

Page 11: 359-694-1-SM

meningkatkan kedisiplinan dalamperkuliahan serta memaksimalkan waktubelajar dan pembuatan tugas-tugas. Aktifdalam kegiatan kemahasiswaan yangbersifat umum maupun keagamaan.Sehingga ke depan diharapkan akan lebihb a n y a k l u l u s a n y a n g m e m p u n y a ikecerdasan intelektual, emosional danspiritual yang lebih tinggi yang secaraotomatis akan menghasilkan calon-calonakuntan yang memiliki sikap etis yang tinggisesuai yang diharapkan oleh masyarakatumum, instansi pemerintah maupun swasta.

Populasi penelitian ini terbatas padamahasiswa S1 Akuntansi UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja. Untukpeneliti yang akan datang diharapkan dapatmemperluas populasi, sehingga tidak hanyamengambil populasi dari UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja.

Penelit ian ini terbatas pada tigavariabel bebas yaitu kecerdasan intelektual,kecerdasan emosional dan kecerdasanspiritual. Untuk peneliti yang akan datangdiharapkan dapat menambah variabel-variabel bebas lainnya yang memilikikemungkinan adanya pengaruh terhadapsikap etis mahasiswa.

Subjek penelitian ini terbatas padamahasiswa S1 Akuntansi dan objekpenelit ian terbatas pada kecerdasaninte lektual, kecerdasan emosional,kecerdasan spiritual dan sikap etis. Untukpeneliti yang akan datang diharapkan dapatmemperluas penelitian pada subjek danobjek yang berbeda.

REFERENSI

Agustian, Ari Ginanjar. 2001. RahasiaSukses Membangun KecerdasanEmosi dan Spiritual Berdasarkan 6Rukun Iman dan 5 Rukun Islam.Cetakan Keempat. Jakarta: Arga.

Ariyoso. 2009. “Uji Multikulinearitas danAutokorelasi” Tersedia padahttp://ariyoso.wordpress.com/2009/11/27/mu ltikoli nearitas-dan-autokorelasi/(diakses tanggal 1 0 Desember 201 2).

Bulo, W.E.L. 2002. Pengaruh PendidikanTinggi Akuntansi terhadap EQ .

Skripsi. Fakultas Ekonomi UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta.

Clark, J.W. & L.E. Dawson. 1996. PersonalReligiousness and Ethical Judgement:An Empirical Analysis. Journal ofBusiness Ethics 1 5: 359–372.

Dwijayanti, Ari Pangestu . 2009. PengaruhKecerdasan Emosional, KecerdasanIntelektual,Kecerdasan Spiritual danKecerdasan Sos ia l te rhadapPemahaman Akuntansi, Skripsi.Universitas Pembangunan NasionalVeteran. Jakarta.

Elhamidi .2009. “Pengertian KiecerdasanI ntelektual” tersed ia pada http ://el-hamidy.blogspot.com/2009/06/pengertian-kecerdasan-intelektual.html(diakses tanggal 8 april jam 9.24).

G o l e m a n , D . 2 0 0 3 . EQ . C e t a k a nKetigabelas. PT Gramedia PustakaUtama, Jakarta. Diterjemahkan olehT . H e r m a y a d a r i E m o t i o n a lIntelligence, 1 995.

Harahap, S.S. 2002. Akuntan Publik diIndonesia dan Kasus Enron. MediaAkuntansi 25 (April): 1 6.

Institut Akuntan Publik Indonesia.201 0.“Kode Etik Akuntan Publik” tersediapada http:/ /www.iaig lobal.or . id.Diakses tanggal 29 Maret jam 1 0.32.

Khomsiyah & N. Indr iantoro. 1998.Pengaruh Orientasi Etika terhadapKomitmen dan Sensitivitas EtikaAuditor Pemerintah di DKI Jakarta.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 1(1): 13–28.

Ludigdo, U. 1999b. Pengaruh Genderterhadap Etika Bisnis: Studi atasPersepsi Akuntan dan MahasiswaAkuntansi. Proceeding SimposiumNasional Akuntansi II. Malang, 24–25Sepetember : 1–17.

Marita, dkk. 2008. Kajian Empiris Atas PerilakuBelajar dan Kecerdasan Emosional

Page 12: 359-694-1-SM

dalam Mempengaruhi Stres KuliahMahasiswa Akuntansi. Yogyakarta:UGM.

Maryani, T. & U. Ludigdo. 2001. Survei atasFaktor-faktor yang Mempengaruh iSikap dan Perilaku Etis Akuntan.Jurnal TEMA 2 (1): 49–62.

Nurlan, Andi Besse. 2011. PersepsiAkuntan dan Mahasiswa JurusanAkuntansi terhadap Kode Etik IkatanA k u n t a n I n d o n e s i a . s k r i p s i(diterbitkan). Universitas Hasanuddin.Makasar.

Pasiak, T. 2002. Revolusi IQ/EQ/SQ :Antara Neurosains dan Al-Quran.Cetakan Pertama., Bandung: Mizan.

Santoso, Singgih. 2011. Mastering SPSSVersi 19. Jakarta: PT. Elex MediaKomputi ndo.

Sugiono. 2009. Statistika UntukPenelitian.Cetakan kelima belas.Bandung: Alfabeta.

Tikolah, M. Ridwan dkk. 2006. PengaruhKecerdasan I ntelektual, KecerdasanEmosional dan Kecerdasan Spiritualterhadap sikap et is MahasiswaAkuntansi. Makalah disajikan dalamSimposium Nasional Akuntansi 9.Padang.