3712100020 002002 led (landslide early detector)
TRANSCRIPT
-
1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
LED (LANDSLIDE EARLY DETECTOR): SISTEM PERINGATAN DINI
BENCANA TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN PRINSIP
EKSTENSOMETER MANUAL DI KAWASAN BOJONEGORO
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Natassa Adi Putri (3712100020) Angkatan 2012
Nova Linzai (3712100002) Angkatan 2012
Raden Aldi Kurnia Wijaya (3712100011) Angkatan 2012
Ridho Fahmi Alifudin (3712100013) Angkatan 2012
Arin Dwi Agustin (3713100029) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
i
-
2
PENGESAHAN USULAN PKM-KARSA CIPTA
1. Judul Kegiatan : LED (Landslide Early Detector) Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor
Menggunakan Prinsip Ekstensometer
Manual di Kawasan Bojonegoro
2. Bidang Kegiatan : PKMKC 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Natassa Adi Putri b. NIM : 3712100020 c. Jurusan : Teknik Geofisika d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
e. Alamat Rumah/Telp/HP : Sukolilo Parrk Regency A-26/ 085715466017
f. Alamat email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang 5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir. Amien Widodo, MSi. b. NIDN : 10105912 c. Alamat Rumah dan HP : Perumdos ITS Blok J no. 23, Sukolilo,
Surabayaa/ 08121780246
6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 7.850.000,00 b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Menyetujui,
Surabaya, 27 Oktober 2013
Ketua Jurusan Teknik Geofisika ITS
(Ir. Muhammad Taufik)
NIP. 19550919986031001
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Natassa Adi Putri)
NIM. 3712100020
Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Akademik
(Prof.Dr. Ing. Herman Sasongko)
NIP. 1960100419861001
Dosen Pendamping
(Dr. Ir. Amien Widodo, MSi.)
NIP. 195910101988031002
ii
-
3
DAFTAR ISI
Halaman Kulit Muka ........................................................................................................ i
Lembar Pengesahan .......................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iii
Daftar Tabel ....................................................................................................................... iv
Daftar Gambar .................................................................................................................. iv
RINGKASAN ..................................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................................. 2
1.5 Manfaat Program .............................................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 2
2.1 Tanah Longsor ................................................................................................... 2
2.2 Faktor Pemicu Tanah Longsor ......................................................................... 3
2.3 Ekstensometer Manual ...................................................................................... 3
2.4 Faktor Faktor Pengontrol Terjadinya Gerakan Tanah ................................. 4
2.5 Jenis-Jenis Gangguan Pemicu Gerakan Tanah .............................................. 6
BAB III. METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 7
3.1 Studi Literatur .................................................................................................... 8
3.2 Perancangan Alat ............................................................................................... 8
3.3 Pembuatan Alat .................................................................................................. 8
3.4 Pengujian Alat .................................................................................................... 8
3.5 Analisis ................................................................................................................ 8
3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Program ................................................................ 9
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................ 11
i. Biodata Ketua dan Anggota ................................................................................. 11
iii
-
4
ii. Justifikasi Anggran Kegiatan ............................................................................. 16
iii. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ........................... 18
iv. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................................. 19
v. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan ................................... 20
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Rincian Pengeluaran ................................................................................. 9
Tabel 2 Tabel Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alir Pelaksanaan Program .......................................................... 7
Gambar 3.2 Skema Rangkaian Detektor ........................................................................ 8
Gambar 3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Program .......................................................... 9
Gambar 4 Skema Alat di Lapangan ................................................................................ 20
iv
-
5
RINGKASAN
Bencana longsor di Indonesia sudah sering terjadi. Hal ini sangat
memprihatinkan mengingat korban jiwa yang diakibatkan dari bencana ini cukup
banyak. Penyebab utama dari bencana longsor adalah pergerakan tanah. Walaupun
terlihat statis, tanah juga bergerak karena beberapa faktor. Salah satun faktor tersebut
adalah massa yang ditanggung oleh tanah tersebut terlalu berat. Oleh karena itu, kami
menggagas sebuah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi pergerakan tanah
dengan menggunakan prinsip ekstensometer. Alat ini merupakan alat peringatan dini
bencana longsor yang mudah, murah dan dapat digunakan dimana saja. Kami meninjau
Kawasan Bojonegoro karena memiliki pergerakan tanah yang cepat dan banyak terjadi
tanah longsor. Diharapkan alat sederhana ini dapat membantu masyarakat dalam
evakuasi bencana lonsor sehingga tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa
bencana longsor selanjutnya.
v
-
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Longsor (landslide) merupakan suatu bencana alam yang mengakibatkan banyak
kerugian bahkan dapat memakan korban jiwa. Masyarakat dalam hal ini tidak tahu
kapan bencana ini akan terjadi dan antisipasi yang harus dilakukan. Ada banyak
penyebab longsor, antara lain adalah hujan, tambahan beban, lereng terjal, batuan yang
kurang kuat, tanah yang kurang padat, erosi, penggundulan hutan, dsb. Akibat yang
ditimbulkan oleh longsor tentunya sangat merugikan masyarakat. Selain itu, bnayak
tanda-tanda bencana longsor yang dapat kami jadikan acuan untuk pembuatan alat ini,
Antara lain adalah muncul retakan-retakan yang terjadi di lereng tebing, pohon yang
tumbuh tidak normal, dan keluarnya air dari retakan di lereng. Untuk itu, dibutuhkan
antisipasi- antisipasi seperti tidak mendirikan bangunan di bawah tebing terjal, tidak
mendirikan pemukiman di tepi lereng yang terjal, tidak menebang pohon di lereng,
membuat terasering dsb. Hal- hal di atas dapat dijadikan sebagai antisipasi awal.
Namun, banyak masyarakat yang tinggal di kaki gunung dan telah membuat sebuah
rumah yang tidak layak guna Tidak layak guna dalam hal ini adalah dibangun di lereng
yang rawan longsor.
Hal yang dapat dilakukan adalah antisipasi pergerakan tanah dengan
menggunakan sistem peringatan dini pendeteksian bencana longsor. Untuk itu
dibutuhkan suatu alat untuk mendeteksi pergerakan tanah yang dapat mengakibatkan
longsor. Alat pendeteksi longsor yang ada sekarang memiliki harga yang sangat tinggi,
sehingga untuk pemasangannya membutuhkan biaya yang sangat mahal. Dalam PKM
KC ini kami ingin membuat suatu alat sederhana untuk mendeteksi pergerakan tanah
yang memiliki harga yang lebih ekonomis sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat
dan dapat membantu antisipasi bencana longsor. Karya ini merupakan karya
pengembangan lanjutan dari studi alat peringatan dini di Universitas Gadjah Mada.
Kelebihan dari ekstensometer ini adalah murah dan mudah digunakan. Instalasinya pun
dapat dilakukan oleh semua orang. Selain itu, kami memilih kawasan Bojonegoro
karena menurut data-data yang dikutip dari surat kabar bahwa 95 rumah warga di
bantaran Sungai Bengawan Solo Sarirejo di Kabupaten Bojonegoro terancam longsor
(dikutip dari antarajatimnews 28 Apr 2013 17:17:53). Oleh karena itu, untuk
-
2
meminimalisir korban dan kerugian kami mengambil studi kasus di Kawasan Sarirejo,
Bojonegoro.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan diselesaikan melalui program kreatifitas karsacipta ini
adalah:
1. Kesulitan masyarakat dalam mendeteksi tanah longsor
2. Keterbatasan biaya dalam penyediaan alat pendeteksi longsor
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari program kreatifitas karsacipta ini adalah:
1. Merancang dan membuat suatu alat yang mampu mendeteksi pergerakan tanah
yang dapat mengakibatkan longsor
2. Merancang dan membuat suatu alat pendeteksi longsor sederhana sehingga dapat
dijangkau dari segi ekonomi.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah :
1. Terciptanya prototype pendeteksi longsor yang murah dan mudah digunakan
2. Dapat mendeteksi secara dini pergerakan tanah di kawasan Bojonegoro dengan
metode ekstensometer manual yang akan berbunyi ketika lahan sudah tepat akan
longsor.
3. Menegtahui arah pergerakan tanah
1.5 Manfaat Program
Manfaat dari program kreativitas mahasiswa ini adalah:
1. Bagi masyarakat
Dengan adanya program ini masyarakat dapat memperoleh alat pendeteksi
longsor sederhana yang dapat membantu mengantisipasi bencana longsor. Fungsi alat
tersebut adalah mengukur pergerakan tanah yang dapat mengakibatkan tanah longsor.
2. Bagi mahasiswa
Program ini dapat dijadikan bahan pengembangan teknologi dalam
mengantisipasi bencana longsor sehingga dapat berguna bagi masyarakat.
-
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan,
bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak kebawah atau keluar
lereng. Proses terjadinya tanah longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah
akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai ke tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan
diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
Tanah longsor merupakan bergeraknya massa regolith ketempat yang lebih
rendah akibat gaya tarik gravitasi tanpa adanya bantuan medium transportasi seperti
es,air atau angin yang terjadi pada gerakan tanah ini adalah hilangnya kesetimbangan
awal sehingga untuk mencapai kesetimbangan terjadilah longsoran. (E.M. Lee, 2004)
2.2 Faktor pemicu tanah longsor
Gangguan kestabilan lereng dipicu oleh kondisi morfologi lereng terutama
kemiringan lereng. Kondisi batuan ataupun tanah penyusun lereng seta kondisi
hidrologi pada lereng tersebut. Suatu lereng tidak akan terjadi longsor apabila tidak ada
proses pemicu lereng tersebut untuk longsor. Proses pemicu longsor dapat berupa
peningkatan kandunagna air dalam lereng sehingga akumulasi air merenggangkan
ikatan yang terjadi antar butir tanah yang mengakibatkan butir-butir tanah terdorong
sehingga terjadi longsor. Peningkatan kandungan air sering disebabkan oleh meresapnya
air hujan,air selokan yang bocor atau air sawah yang meresap ke lereng. Getaran yang
terjadi dilereng mengakibatkan liquefaction yaitu hilangnya kekuatan gaya geser dan
gaya dukung tanah yang diiringi penggenagan air dalam tanah. (Hary Christady
Hardiyatmo, 2006).
Berikut ini adalah ciri-ciri daerah longsor :
1. Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20 derajat
2. Lapisan tanah tebal di atas lereng
3. Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik
4. Lereng terbuka atau gundul
5. Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing
6. Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai longsoran-longsoran kecil
7. Adanya aliran sungai di dasar lereng
-
4
8. Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti adanya bangunan rumah atau
saranan lainnya.
9. Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah atau jalan
2.3 Ekstensometer Manual
Ekstensometer merupakan suatu alat yang digunakan dalam sistem peringatan
dini terhadap bahaya longsor yang sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Extensometer berfungsi sebagai alat pendeteksi dan pengukur adanya pergerakan
ataupun pergeseran permukaan tanah.
Ekstensometer manual ini dibuat untuk menggantikan alat konvensional yang
berwujud papan kayu (board) yang sebelumnya biasa dipergunakan untuk mengukur
besarnya jarak retakan tanah (crack). Kelemahan utama dari penggunaan papan kayu
sebagai alat pendeteksi dan pengukur pergerakan tanah tersebut adalah papan kayu
tersebut hanya dapat mendeteksi dan mengukur gerakan tanah secara horizontal saja.
Sedangkan pola dan arah pergerakan tanah yang terjadi dapat bergerak secara vertikal
maupun diagonal. Dengan membandingkan segi kepraktisan, extensometer manual
sangat mudah dibawa, mudah dipasang, dan mudah dipindahkan apabila lokasi
pemasangan dirasa kurang potensial terjadi longsor.
2.4 Faktor- Faktor Pengontrol Terjadinya Gerakan Tanah
Faktor- faktor pengontrol gerakan tanah merupakan fenomena yang
mengkondisikan suatu lereng menjadi berbakat atau berpotensi untuk bergerak,
meskipun pada saat ini lereng tersebut masih stabil (belum bergerak atau belum
longsor). Faktor- faktor pengontrol terjadinya gerakan tanah di Indonesia sebagai
berikut:
a. Kondisi geomorfologi (kemiringan lereng)
Lereng pada lahan yang miring berpotensi atau berbakat untuk mengalami
gerakan tanah. Semakin curam kemiringan suatu lereng akan semakin besar
gayapenggerak massa tanah/ batuan penyusun lereng. Namun perlu diperhatikan tidak
semua lahan yang miring selalu rentan untuk bergerak. Jenis, struktur dan komposisi
tanah/ batuan penyusun lereng juga berperan penting dalam mengontrol terjadinya
gerakan tanah. (Dwikorita Karnawati, 2005)
-
5
b. Kondisi tanah/ batuan penyusun lereng
Kondisi tanah/ batuan penyusun lereng sangt berperan dalam mengontrol
terjadinya gerakan tanah. Meskipun suatu lereng cukup curam, namun gerakan tanah
belum tentu terjadi apabila kondisi tanah/ batuan penyusun lereng tersebut cukup
kompak dan kuat. (Dwikorita Karnawati, 2005)
c. Kondisi iklim
Kondisi iklim di Indonesia sangat berpengaruh dalam mengontrol terjadinya
longsoran. Temperatur dan curah hujan yang tinggi sangat mendukung terjadinya proses
pelapukan batuan pada lereng (proses pembentukan tanah). Akibatnya adalah sangat
sering kita jumpai lereng yang tersusun oleh tumpukan tanah yang tebal, dengan
ketebalannya dapat mencapai lebih dari 10 meter. Dari hasil pengamatan lapangan dapat
diketahui bahwa lereng dengan tumpukan tanah lebih tebal relative lebih rentan
terhadap gerakan tanah. (Dwikorita Karnawati, 2005)
d. Kondisi hidrologi lereng
Kondisi hidrologi dalam lereng berperan dalam hal meningkatkan tekanan
hidrostatis air sehingga kuat geser tanah/ batuan akan sangat berkurang dan gerakan
tanah terjadi.
Lereng yang air tanahnya dangkal, atau lereng dengan akuifer menggantung
sangat sensitif mengalami kenaikan tekanan hidrostatis apabila air permukaan meresap
ke dalam lereng. Selain itu, retakan batuan atau kekar sering pula menjadi saluran air
masuk ke dalam lereng. Apabila semakin banyak air yang masuk melewati retakan atau
kekar tersebut, tekanan air juga akan semakin meningkat. Mengingatr jalur- jalur
tesebut merupakan bidang dengan kuat geser lemah (umumnya kohesi dan sudut
gesekan dalamnya rendah), maka kenaikan tekanan air ini akan sangat mudah
menggerakkan lereng melalui jalur tersebut. (Dwikorita Karnawati, 2005)
2.5 Jenis- Jenis Gangguan Pemicu Gerakan Tanah
Gangguan yang merupakan pemicu gerakan tanah merupakan proses alamiah
atau non alamiah ataupun kombinasi keduanya, yang secara aktif mempercepat proses
hilangnya kestabilan pada suatu lereng. Jadi pemicu ini dapat berperan dalam
mempercepat peningkatan gaya penggerak/ peluncur, mempercepat pengurangan gaya
penahan gerakan, ataupun sekaligus mengakibatkan keduanya. Secara umum proses
pemicu tersebut dapat berupa:
-
6
a. Infiltrasi air ke dalam lereng
Hujan pemicu gerakan tanah adalah hujan yang mempunyai curah tertentu dan
berlangsung selama periode waktu tertentu, sehingga air yang dicurahkannya dapat
meresap ke dalam lereng dan mendorong massa tanah untuk longsor.
Gostelow (1991) menjelaskan mekanisme hujan dalam memicu gerakan tanah
melalui empat tahapan beriku
1. Terjadinya hujan deras
2. Proses infiltrasi air hujan ke dalam lereng
3. Naiknya muka air tanah dalam lereng dan otomatis akan meningkatkan
tekanan air pori dalam tanah sehingga mengakibatkan pengurangan kuat
geser tanah/batuan pada lereng
4. Proses pergerakan massa tanah dalam lereng
Karnawati (1996) menjelaskan bahwa kenaikan muka air tanah merupakan
mekanisme yang paling sering memicu longsoran.
Selain mengakibatkan kenaikan muka air tanah, meresapnya air hujan ke dalam
lereng juga menyebabkan :
1. Peningkatan berat isi tanah/batuan
2. Berkurangnya atau hilangnya tegangan soctiondi xona tidak jenuh air
3. Peningkatan tekanan air pori di dalam tanah
4. Erosi internal (hanyutnya sebagian material tanah melalui jalur-jalur pipa
alamiah)
5. Perubahan kandungan mineral penyusun massa tanah/batuan pada lereng.
b. Hilangnya suction antara butir tanah
Suction adalah gaya sedot atau hisap per satuan luas permukaan partikel, yang
menguatkan ikatan antar partikel tanah. Suction ini merupakan tekanan air pori negative
yang besarnya di bawah tekanan atmosfer. Meresapnya air hujan ke dalam pori-pori
tanah, dan akhirnya justru menurunkan suction atau merenggangkan ikatan antar
partikel tanah.
c. Gerakan tanah yang dipicu oleh getaran
Getaran memicu longsoran dengan cara melemahkan atau memutuskan
hubungan antar butir partikel-partikel penyusun tanah/batuan pada lereng. Jadi getaran
berperan dalam menambah gaya penggerak dan sekaligus mengurangi gaya penahan.
-
7
d. Gerakan tanah yang dipicu oleh aktivitas manusia
Pola penggunaan lahan juga berperan penting dalam memicu terjadinya
longsoran. Pembukaan hutan secara sembarangan, penanaman jenis pohon yang terlalu
berat dengan jarak tanam yang terlalu rapat, penebangan yang tidak berwawasan
lingkungan, pemotongan tebing lereng untuk jalan. (Dwikorita Karnawati, 2005)
BAB III. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan yang digunakan, secara garis besar digambarkan seperti
diagram alir berikut:
3.1 Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari materi penunjang dari buku. Bahan-
bahan yang dicari meliputi sebagai berikut:
Penyebab dan prinsip pergerakan tanah atau longsor
Gambar 3.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Program
-
8
Rangkaian listrik sederhana yang dapat dibuat untuk memberikan peringatan
untuk masyarakan yang membuat alat ini
3.2 Perancangan Alat
Perancangan alat yang digunakan dalam implementasi alat ini meliputi
perancangan rangkaian listrik, mekanisme pergerakan tali, perancangan bentuk alat dan
perancangan perlindungan alat.
Gambar 3.6 Skema Rangkaian Detektor
3.3 Pembuatan Alat
Setelah perancangan alat selesai dilakukan pembuatan alat, alat ini berfungsi
untuk mendeteksi pergerakan tanah yang akan berakibat pada longsor. Alat ini sengaja
dibuat dengan bahan dan cara sederhana, cara kerjanya dimana tanah yang bergerak
akan menarik salah satu patok sehingga membuat tali menjadi membentang dan naik
sehingga menyalakan alaram peringatan.
3.4 Pengujian Alat
Pengujian alat dilakukan untuk menentukan kendala dari sistem yang telah
dirancang. Dalam tahap ini diujikan untuk mengetahui respon alat, waktu kerja, dan
ketahanan alat terhadap pergerakan tanah dan keadaan lingkungan.
3.5 Analisis
Analisis dilakukan terhadap hasil dari pengujian sehingga dapat ditentukan
karakteristik dari alat pendeteksi longsor terhadap pergeseran tanah. Sehingga dapat
dilakukan lagi penyempurnaan terhadap alat yang diciptakan sehingga dapat berfungsi
optimal bagi masyarakat yang menggunakan.
-
9
3.6 Diagram Alir Pelaksanaan Program
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Program ini membutuhkan biaya pelaksanaan sebagai berikut :
Tabel 3 Tabel Rincian Pengeluaran
NO Jenis Pengeluaran Biaya ( Rp )
1 Bahan habis pakai 2.550.000
2 Peralatan penunjang 1.750.000
3 Biaya perjalanan 600.000
4 Lain Lain 2.950.000
Mulai
Perancangan Alat
Pembuatan Alat
Pengujian dan
Analisa Alat
Pembuatan Laporan dan Publikasi
Selesai
Bisa
Tidak
Bisa
Selesai
Gambar 3.7 Diagram Alir Pelaksanaan Program
-
10
Jumlah 7.850.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Program ini akan dilaksanakan dengan jadwal berikut :
Tabel 4 Tabel Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1. Studi Literatur
2. Perancangan Alat
3. Pembuatan Alat
4. Pengujian Alat
5. Analisa Hasil
6. Penarikan Kesimpulan
7. Pembuatan Laporan
8. Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
Braithwaite, Clive, dkk.1985. Pengantar Ilmu Teknik Elektronika. Jakarta : PT.
Gramedia
Hardiyatmo, Hary Christiadi. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Karnawati, Dwikorita. 2005. Bencana Alam: Gerakan Massa Tanah di Indonesia dan
Upaya Penanggulangannya. Yogyakarta : Jurusan Teknik Geologi Universitas
Gadjah Mada
Lee, E.M. 2004. Landslide Risk Assesment. London : Thomas Thelford
-
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
i. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Natassa Adi Putri
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Geofisika
4. NIM 3712100020
5. Tempat dan Tanggal Lahir Balikpapan, 7 Mei1994
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 085715466017
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDL YBBSU
Balikpapan
SMPN 4 Bogor SMAN 1 Bogor
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk 2001 2006 2009
Tahun Lulus 2006 2009 2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
-
12
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreatifitas Mahasiswa ini.
Surabaya, 27 Oktober 2013
Pengusul,
(Natassa Adi Putri)
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Raden Aldi Kurnia Wijaya
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Geofisika
4. NIM 3712100011
5. Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur, 28 September 1994
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 087720191465
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Ibu Dewi 1
Cianjur
SMPN 1 Cianjur SMAN 1 Cianjur
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk 2001 2006 2009
Tahun Lulus 2006 2009 2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. Aplikasi Teknolgi
Prasarana Wilayah
Pemanfaatan Kecepatan Angin
di Jembatan Nasional Suramadu
dalam Analisa Awal Potensi
Surabaya, 26 Juni
2013
-
13
PLTAL
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreatifitas Mahasiswa ini.
Surabaya, 27 Oktober 2013
Pengusul,
(Raden Aldi Kurnia Wijaya)
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Nova Linzai
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Geofisika
4. NIM 3712100002
5. Tempat dan Tanggal Lahir Duri, 29 November 1994
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP 085265568220
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Santo Yosef
Duri
SMP Cendana Duri SMA Cendana
Duri
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk 2001 2006 2009
Tahun Lulus 2006 2009 2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
-
14
No. Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreatifitas Mahasiswa ini.
Surabaya, 27 Oktober 2013
Pengusul,
(Nova Linzai)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap ( dengan gelar ) Ridho Fahmi Alifudin
2 Jenis Kelamin Laki Laki
3 Program Studi Teknik Geofisika
4 NIM 3712100013
5 Tempat dan tanggal lahir Blora, 12 Januari 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 089674966543
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Gayam SMP 1 Jepon SMA 1 Blora
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000 2006 2006 - 2009 2009 - 2012
-
15
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreatifitas Mahasiswa ini.
Surabaya, 27 Oktober 2013
Pengusul
( Ridho Fahmi Alifudin )
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap ( dengan gelar ) Arin Dwi Agustin
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Geofisika
4 NIM 3713100029
5 Tempat dan tanggal lahir Sidoarjo, 11 Agustus 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 087702674765
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Karangbong 1 SMPN 2 Sidoarjo SMAN 2 Sidoarjo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2001 2007 2007 - 2010 2010- 2013
-
16
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi atau institusi lain )
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah Program Kreatifitas Mahasiswa ini.
Surabaya, 27 Oktober 2013
Pengusul
(Arin Dwi Agustin)
ii. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Bahan habis pakai
No Nama Barang Justifikasi Pemakaian Jumlah
(buah)
Harga ( Rp ) Total biaya ( Rp )
1 PCB Rangkaian Detektor 10 25.000 250.000
2 Baterai Sumber Energi Detektor 20 25.000 500.000
3 Timah Rangkaian Detektor 20 roll 15.000 300.000
4 Kabel Rangkaian Detektor 50m 5.000 250.000
5 Resistor Rangkaian Detektor 100 500 50.000
6 Tiang Penyangga Rangkaian Alat 20 50.000 1.000.000
7 Tali Rangkaian Alat 50m 3.000 150.000
8 Baut Rangkaian Alat 50 1000 50.000
-
17
Jumlah 2.550.000
2. Peralatan Penunjang
No Nama Barang Justifikasi Pemakaian Jumlah Harga ( Rp ) Total biaya ( Rp )
1 Solder Merangkai Detektor 5 50.000 250.000
2 Bor PCB Merangkai Detektor 2 200.000 400.000
3 Mata Bor PCB Merangkai Detektor 10 5.500 55.000
4 Penyedot Timah Merangkai Detektor 5 20.000 100.000
5 Pemotong Arilik Merangkai Detektor 5 20.000 100.000
6 Isi ulang mata
Akrilik
Merangkai Detektor 5 20.000 100.000
7 Avometer Mengukur besaran listrik 5 100.000 500.000
8 Test Pen Merangkai Detektor 5 20.000 100.000
9 Obeng Merangkai Detektor 5 30.000 150.000
Jumlah 1.750.000
3. Perjalanan
No Kota Tujuan Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp)
1 Perjalanan ke
kota Bojonegoro
Melakukan observasi dan percobaan 6x 100.000
Jumlah 600.000
Tujuan dilakukannya perjalanan ke tempat observasi adalah untuk mengetahuin
medan yang rawan akan bencana longsor serta menguji alat yang dibuat.
4. Lain Lain
No Nama
Kebutuhan
Justifikasi Pemakaian Jumlah Harga ( Rp ) Total biaya ( Rp )
1 Administrasi Peralatan kantor penunjang 15 50.000 750.000
2 Seminar Publikasi 2 kali 100.000 200.000
3 Laporan Publikasi 10 kali 20.000 200.000
4 Konsumsi Pada saat perjalanan 12 kali 150.000 1.800.000
Jumlah 2.950.000
-
18
iii. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program Studi Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Natassa Adi Putri T. Geofisika - 12 Mengkordinir Kegiatan
2 Raden Aldi Kurnia W T. Geofisika - 12 Mengolah Hasil
3 Nova Linzai T. Geofisika - 12 Mendesain Alat
4 Ridho Fahmi Alifudin T. Geofisika - 12 Merangkai Detektor
5 Arin Dwi Agustin T. Geofisika - 10 Mencatat Hasil
-
19
iv. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Natassa Adi Putri
NIM : 3712100020
Program Studi : Teknik Geofisika
Fakultas : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM KARSA CIPTA saya dengan judul :
LED (Landslide Early Detector) Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor
Menggunakan Prinsip Ekstensometer Manual di Kawasan Bojonegoro.
Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya pelaksanaan yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui, Surabaya, 27 Oktober 2013
Wakil Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan,
Yang menyatakan,
(Dr. Ir. Bambang Sampurno, MT.)
NIP. 19650919 1990003 1 003
(Natassa Adi Putri)
NRP. 3712 100 0120
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telp : 031 5994251 54, 5947624 (Hunting), Pabx : 1109, 1116
Fax : 031 5947624
http://www.kemahasiswaan.its.ac.id
-
20
v. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan
Gambar 8 Skema Alat di Lapangan