384-344-1-sm

13
PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827 | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 – Januari 2014 -89 PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN , PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS Oleh : Siti Nurlaela Universitas Islam Batik Surakarta ABSTRACT Penelitian tentang pengaruh pengetahuan pan pemahaman, kesadaran, persepsi terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak dan menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar pajak serta untuk menganalisis pengaruh persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan terhadap kemauan membayar pajak, dari penelitian tersebut menunjukan pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan tidak terlalu berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukan nilai signifikansi 001 sehingga hanya berpengaruh pada tingkat alpha 10%. poin-poin yang tidak berpengaruh signifikan berkaitan dengan kewajiban mendaftarkan NPWP, sosialisasi peraturan melalui training dan pengenaan sanksi pajak. Kesadaran akan pentingnya membayar pajak tidak mempengaruhi kemauan membayar pajak oleh wajib pajak. Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi variabel ini sebesar 111. Hal ini membuktikan bahwa responden belum sadar bahwa pembayaran pajak merupakan suatu hal yang sangat penting bagi Negara. Persepsi yang baik terhadap sistem perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak oleh wajib pajak. Penggunaan atau perubahan/penggantian sistem perpajakan memberikan dampak positif terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa modernisasi sistem perpajakan sudah memberikan hasil yang positif. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen bersama-sama terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel independen kalau tidak dipisah-pisahkan mempengaruhi variabel dependen sangat signifikan. Kata Kunci : Pengetahuan, Pemahaman, Kesadaran, Wajib Pajak A. Latar Belakang Indonesia menganut sistem self assessment yang memberikan kepercayaan terhadap wajib pajak menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak terutang. Pajak terutang merupakan pajak yang harus dibayar

Upload: jamie

Post on 11-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -89

    PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN ,

    PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK

    ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

    Oleh :

    Siti Nurlaela

    Universitas Islam Batik Surakarta

    ABSTRACT

    Penelitian tentang pengaruh pengetahuan pan pemahaman, kesadaran,

    persepsi terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang

    melakukan pekerjaan bebas bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan

    pemahaman tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak dan

    menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar pajak

    serta untuk menganalisis pengaruh persepsi yang baik atas efektifitas sistem

    perpajakan terhadap kemauan membayar pajak, dari penelitian tersebut menunjukan

    pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan tidak terlalu berpengaruh

    terhadap kemauan membayar pajak.

    Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukan nilai signifikansi 001

    sehingga hanya berpengaruh pada tingkat alpha 10%. poin-poin yang tidak

    berpengaruh signifikan berkaitan dengan kewajiban mendaftarkan NPWP, sosialisasi

    peraturan melalui training dan pengenaan sanksi pajak. Kesadaran akan pentingnya

    membayar pajak tidak mempengaruhi kemauan membayar pajak oleh wajib pajak.

    Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi variabel ini sebesar 111. Hal ini

    membuktikan bahwa responden belum sadar bahwa pembayaran pajak merupakan

    suatu hal yang sangat penting bagi Negara. Persepsi yang baik terhadap sistem

    perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak oleh wajib

    pajak. Penggunaan atau perubahan/penggantian sistem perpajakan memberikan

    dampak positif terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa

    modernisasi sistem perpajakan sudah memberikan hasil yang positif. Terdapat

    pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen bersama-sama terhadap

    kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel independen

    kalau tidak dipisah-pisahkan mempengaruhi variabel dependen sangat signifikan.

    Kata Kunci : Pengetahuan, Pemahaman, Kesadaran, Wajib Pajak

    A. Latar Belakang

    Indonesia menganut sistem self

    assessment yang memberikan

    kepercayaan terhadap wajib pajak

    menghitung, memperhitungkan,

    membayar, dan melaporkan sendiri

    jumlah pajak terutang. Pajak terutang

    merupakan pajak yang harus dibayar

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -90

    sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang-undangan.

    Kemauan wajib pajak dalam

    membayar kewajiban perpajakannya

    merupakan hal penting dalam

    penarikan pajak. Penyebab kurangnya

    kemauan wajib pajak untuk

    membayar pajak antara lain adalah

    asas perpajakan, yaitu bahwa hasil

    pemungutan pajak tersebut tidak

    langsung dinikmati oleh para wajib

    pajak. Harus disadari bahwa jalan-

    jalan raya yang halus, pusat-pusat

    kesehatan masyarakat, pembangunan-

    pembangunan sekolah-sekolah dan

    fasilitas-fasilitas publik lainnya yang

    dapat dinikmati masyarakat itu

    merupakan hasil dari pembayaran

    pajak. Masyarakat sendiri dalam

    kenyataannya tidak suka membayar

    pajak karena masyarakat tidak pernah

    tahu wujud konkret imbalan dari uang

    yang dikeluarkan untuk membayar

    pajak. Kemauan membayar pajak

    merupakan suatu nilai dimana

    seseorang rela untuk membayar,

    mengorbankan, atau menukarkan

    sesuatu untuk memperoleh barang

    atau jasa (Widaningrum, 2007).

    Kemauan membayar pajak dapat

    diartikan sebagai suatu nilai yang rela

    dikontribusikan oleh seseorang (yang

    ditetapkan dengan peraturan) yang

    digunakan untuk membiayai

    pengeluaran umum negara dengan

    tidak mendapat jasa timbal

    (kontraprestasi) secara langsung

    (Vanesa dan Hari, 2009).

    B. Perumusan Maslah Penelitian

    Perumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah : 1) Apakah

    pengetahuan dan pemahaman tentang

    peraturan perpajakan berpengaruh

    terhadap kemauan membayar pajak?

    2) Apakah kesadaran membayar

    pajak berpengaruh terhadap kemauan

    membayar pajak? 3) Apakah

    persepsi yang baik atas efektifitas

    sistem perpajakan berpengaruh

    terhadap kemauan membayar pajak?

    4) Apakah pengetahuan dan

    pemahaman, kesadaran, persepsi ber

    pengaruh secara simultan terhadap

    kemauan membayar pajak ?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini

    adalah sebagai berikut : 1) untuk

    menganalisis pengaruh pengetahuan

    dan pemahaman tentang peraturan

    perpajakan terhadap kemauan

    membayar pajak. 2) Untuk

    menganalisis pengaruh kesadaran

    membayar pajak terhadap kemauan

    membayar pajak. 3) Untuk

    menganalisis pengaruh persepsi yang

    baik atas efektifitas sistem

    perpajakan terhadap kemauan

    membayar pajak.

    Manfaat dari penelitian ini

    adalah Untuk mengetahu faktor-

    faktor yang mempengaruhi wajib

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -91

    pajak dalam memenuhi kewajiban

    perpajakannya serta memberikan

    masukan mengenai tindakan yang

    dapat diambil Kantor Pelayanan

    Pajak kota Surakarta guna

    mengetahui penyebab ketersediaan

    wajib pajak orang pribadi yang

    dilayaninya dalam memenuhi

    kewajiban perpajakannya.

    D. Tijauan Teori

    1. Pajak di Indonesia

    Sumber penerimaan terbesar

    negara adalah pajak. Peranan

    penerimaan perpajakan dari tahun ke

    tahun mengalami peningkatan yang

    cukup signifikan baik secara nominal

    maupun persentase terhadap seluruh

    pendapatan Negara. Smeets dalam

    Wirawan B, dan Burton (2008:6)

    mendefinisikan pajak adalah prestasi

    kepada pemerintah yang terutang

    melalui norma-norma umum, dan

    yang dapat dipaksakan, tanpa adanya

    kontraprestasi yang dapat ditunjukan

    dalam hal individual, maksudnya

    adalah untuk membiayai pengeluaran

    pemerintah. Dengan demikian,

    beberapa unsur yang melekat pada

    pajak adalah: Iuran atau kontribusi

    wajib rakyat kepada negara. Pajak

    dipungut oleh pemerintah

    berdasarkan undang-undang

    sehingga bersifat memaksa. Tanpa

    jasa timbal atau kontraprestasi secara

    langsung yang dapat ditunjukan.

    Digunakan untuk membiayai rumah

    tangga negara. Secara khusus

    undang-undang menambahkan

    bahwa penggunaan iuran pajak

    adalah untuk sebesar-besarnya

    kemakmuran rakyat (pemerataan

    kesejahteraan).

    2. Kemauan Membayar Pajak

    Kemauan adalah dorongan dari

    dalam diri seseorang berdasarkan

    pertimbangan pemikiran dan perasaan

    yang menimbulkan suatu kegiatan

    untuk tercapainya tujuan tertentu.

    Sedangkan, Kemauan membayar pajak

    merupakan suatu nilai dimana

    seseorang rela untuk membayar,

    mengorbankan atau menukarkan

    sesuatu untuk memperoleh barang dan

    jasa (Widaningrum 2007 dalam

    Widayamti dan Nurlis 2010).

    Berdasarkan definisi tersebut kemauan

    membayar pajak dapat diartikan

    sebagai suatu nilai yang rela

    dikontribusikan oleh seseorang (yang

    ditetapkan dengan peraturan) yang

    digunakan untuk membiayai

    pengeluaran umum negara dengan

    tidak mendapat jasa timbal balik

    (kontraprestasi) secara langsung

    (Ratum dan Priyino 2009). Kemauan

    membayar pajak dipengaruhi oleh

    beberapa faktor yaitu kondisi

    administrasi perpajakan suatu negara,

    Pelayanan pada wajib pajak,

    penegakan hukum perpajakan, dan

    tarif pajak (Deveno dan Rahayu,

    2006). Dalam penelitiannya Sanjaya

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -92

    (2008) menunjukkan bahwa kemauan

    membayar pajak didukung oleh

    pengetahuan dan pemahaman terhadap

    peraturan perpajakan, persepsi

    terhadap sanksi pajak, kesadaran

    masyarakat dalam membayar pajak,

    persepsi terhadap petugas pajak, dan

    persepsi terhadap kemudahan dalam

    pelaksanaan sistem pajak.

    3. Pengetahuan dan pemahaman

    tentang peraturan perpajakan.

    Terdapat beberapa indikator

    bahwa wajib pajak mengetahui dan

    memahami peraturan perpajakan.

    Pertama, kepemilikan NPWP setiap

    wajib pajak yang memiliki

    penghasilan wajib pajak untuk

    mendaftar dari untuk memperoleh

    NPWP sebagai salah satu sarana untuk

    mengadminitrasian pajak. Kedua,

    pengetauan dan pemahaman mengenai

    hak dan kewajiban sebagai wajib

    pajak. Apabila wajib pajak telah

    mengetahui dan memahami

    kewajibannya sebagai wajib pajak,

    maka mereka akan melakukan

    kewajiban tersebut, salah satunya

    adalah pelaporan SPT dam membayar

    pajak apabila tekah terutang. Ketiga,

    pengetahuan dan pemahaman

    mengenai sanksi perpajakan. Semakin

    tahu dan paham wajib pajak terhadap

    peraturan perpajakan, maka semakin

    tahu dan paham pula wajib pajak

    terhadap sanksi yang akan diterima

    bila melalaikan kewajiban perpajakan

    mereka. Hal ini tentu akan mendorong

    setiap wajib pajak yang taat akan

    menjalankan kewajibannya dengan

    baik. Keempat, pengetahuan dan

    pemahaman mengenai PTKP, PKP

    dan tarif pajak. Dengan mengetahui

    dan memahami mengenai tarif pajak

    yang berlaku, maka akan mendorong

    wajib pajak untuk dapat menghitung

    kewajiban pajak sendiri secara benar.

    Kelima, wajib pajak mengetahui dan

    memahami peraturan perpajakan

    melalui sosialisasi yang dilakukan

    oleh KPP, dan yang keenam, wajib

    pajak mengetahui dan memahami

    peraturan pajak melalui training

    perpajakan yang mereka ikuti

    (Widayanti dan Nurlis 2010).

    4. Kesadaran Membayar Pajak.

    Kesadaran merupakan unsur

    dalam manusia untuk memahami

    realitas dan bagaimana cara bertindak

    atau menyikapi tehadap realitas.

    Terdapat tiga bentuk kesadaran utama

    terkait pembayaran pajak. Pertama,

    Kesadaran bahwa pajak merupakan

    bentuk partisipasi dalam menunjang

    pembangunan Negara dengan

    menyadari hal ini, Wajib pajak mau

    membayar pajak karena merasa tidak

    dirugikan dari pemungutan pajak yang

    dilakukan. Pajak disadari digunakan

    untuk pembangunan negara guna

    meningkatkan kesejahteraan warga

    negara. Kedua, Kesadaran bahwa

    penundaan pembayaran pajak dan

    pengurangan beban pajak sangat

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -93

    merugikan negara. wajib pajak mau

    membayar pajak karena memahami

    penundaan membayar pajak dan

    pengurangan beban pajak berdampak

    pada pengurangan sumber daya

    finansial yang dapat mengakibatkan

    terhambatnya pembangunan Negara.

    Ketiga, Kesadaran bahwa pajak

    ditetapkan dengan undang-undang dan

    dapat dipaksakan. Wajib pajak akan

    membayar karena pembayaran

    didasari memiliki landasan hokum

    yang kuat dan merupakan kewajiban

    mutlak setiap warga negara.

    5. Persepsi yang baik atas efektifitas

    sistem perpajakan.

    Persepsi dapat dikatakan

    sebagai proses aktivitas seseorang

    dalam memberikan kesan, penilaian,

    pendapat, memahami, mengorganisir,

    menafsirkan yang memungkinkan

    situasi, peristiwa yang dapat

    memberikan kesan perilaku yang

    positif atau negatif (Robbins, 1996).

    Sedangkan efektifitas dapat dikatakan

    suatu pengukuran yang menyatakan

    seberapa jauh target (kualitas,

    kwantitas dan waktu) telah tercapai.

    (Widayanti dan Nurlis 2010).

    Hal-hal yang mengindikasi efektifatas

    sistem perpajakan yang saat ini dapat

    dirasakan oleh wajib pajak antara lain.

    Pertama, adanya pelaporan melalui E-

    SPT dan Filing. Wajib pajak dapat

    melaporkan pajak secara lebih mudah

    dan cepat. Kedua, pembayaran melalui

    E-Banking yang memudahkan wajib

    pajak dapat melakukan pembayaran

    dimana saja dan kapan saja. Ketiga,

    penyampaian SPT melalui drop box

    yang dapat dilakukan di berbagai

    tempat, tidak harus di KPP tempat

    wajib pajak terdaftar. Keempat, Bahwa

    peraturan perpajakan dapat diakses

    secara lebih cepat melalui internet,

    tanpa harus menunggu pemberitahuan

    dari KPP tempat wajib pajak terdaftar.

    Dan yang kelima, pendaftaran NPWP

    yang dapat dilakukan secara online

    melalui e-register dan website pajak,

    untuk mendapat NPWP lebih cepat.

    E. METODE PENELITIAN

    Jenis Penelitian Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah

    jenis penelitian kuantitatif, yaitu

    penelitian yang menekankan analisis

    datanya pada data-data numerikal

    yang diolah dengan metode statistik

    dalam rangka pengujian hipotesis.

    Penelitian ini terdiri dari satu variabel

    dependen dan tiga variabel

    independen. Variabel dependen dalam

    penelitian ini adalah kemauan

    membayar pajak bagi para wajib pajak

    prang pribadi yang melakukan

    pekerjaan bebas yang tercatat di KPP

    kota Surakarta. Kemauan membayar

    pajak faktor-faktornya antara lain: 1)

    Konsultasi sebelum melakukan

    pembayaran pajak. 2) Informasi

    mengenai cara dan tempat pembayaran

    pajak. 3) Informasi mengenai batas

    waktu pembayaran pajak. 4)

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -94

    Membuat alokasi dana untuk

    membayar pajak. 5) Wajib Pajak

    menyiapkan dokumen yang diperlukan

    untuk membayar pajak. Sedangkan

    variabel independen dalam penelitian

    ini adalah pengetahuan dan

    pemahaman tentang peraturan

    perpajakan, kesadaran membayar

    pajak,persepsi yang baik atas

    efektifitas perpajakan.

    Variabel-variabel yang akan

    diukur tersebut adalah : Pengetahuan

    dan pemahaman tentang peraturan

    perpajakan, Pendaftaran NPWP bagi

    setiap wajib pajak yang memiliki

    penghasilan. Pengetahuan dan

    pemahaman mengenai hak dan

    kewajiban sebagai wajib pajak.

    Pengetahuan dan pemahaman

    mengenai sanksi perpajakan.

    Pengetahuan dan pemahaman

    mengenai PTKP, PKP dan tarif pajak.

    Wajib pajak mengetahui dan

    memahami tentang peraturan

    perpajakan melalui sosialisasi.

    Pengetahuan dan pemahaman

    peraturan pajak melalui traning.

    Kesadaran Membayar Pajak, Pajak

    merupakan bentuk partisipasi dalam

    menunjang pembangunan negara.

    Penundaan pembayaran pajak dan

    pengurangan beban pajak sangat

    merugikan negara. Pajak ditetapkan

    dengan undang-undang dan dapat

    dipaksakan. Membayar pajak tidak

    sesuai dengan yang seharusnya yang

    dibayar akan merugikan negara.

    Persepsi yang baik atas efektifitas

    sistem perpajakan. Pelaporan melalui

    e-SPT dan e-Filing. Pembayaran

    melalui e-Bangking. Penyampaian

    SPT melalui drop box. Peraturan

    perpajakan dapat diakses secara lebih

    cepat melalui internet. Pendaftaran

    NPWP melalui e-Register dan

    website.

    F. Sumber Data dan Responden.

    Sumber data dalam penelitian ini

    terbagi dalam dua bagian yaitu data

    primer dan sekunder. Data primer

    bersumber dari kuesioner yang

    disebarkan kepada sempel atau

    responden terpilih yaitu wajib pajak

    orang pribadi yang melakukan

    pekerjaan bebas. Sedangkan data

    sekunder bersumber dari studi

    kepustakaan.

    Populasi yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah 40 wajib pajak

    orang pribadi yang melakukan

    pekerjaan bebas yang terdaftar di

    kantor pelayanan pajak kota Surakarta

    dan masih tergolong wajib pajak

    efektif. Pengambilan sampel dalam

    penelitian ini menggunakan teknik

    purphose sampling.

    G. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitan merupakan

    alat bantu fasilitas yang digunakan

    dalam mengumpulkan data agar

    pekerjaan lebih mudah dan hasilnya

    lebih baik. Instrumen dalam

    penelitian ini berupa angket

    (kuesioner) yaitu sejumlah pertanyaan

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -95

    tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi tertulis dari

    responden. Kuesioner yang digunakan

    dalam penelitian ini berupa kuesioner

    langsung dan bersifat tertutup. Dengan

    demikian responden menjawab

    tentang dirinya sendiri dan jawaban

    telah tersedia sehingga responden

    tinggal memilih.

    H. Metode analisis data

    Analisis yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah persamaan regresi

    berganda. Persamaan yang dapat

    dirumuskan berdasarkan hipotesis

    yang dikembangkan adalah sebagai

    berikut:

    Y = + X1 + X2 + X3 +

    Keterangan :

    Y = kemauan membayar pajak (

    willingness to psy tax)

    A = konstanta

    B = koefisien regresi

    X = faktor-faktor kemauan membayar

    pajak (willingness to pay tax)

    e = eror

    1. Uji reliabilitas

    Indikator-indikator yang diamati

    yang telah dirumuskan reliable dan

    valid, maka perlu dilakukan pengujian

    reabilitas dan validitas. Reliabilitas

    adalah sejauh mana hasil suatu

    pengukuran dapat dipercaya dan dapat

    memberikan hasil yang relatif tidak

    berbeda apabila dilakukan kembali

    kepada subyek yang sama. Suatu

    konstruk atau variabel dikatakan

    realiabel jika memberikan nilai

    cronbach alpha > 0.6 (Nunnally, 1960

    dalam Ghozali 2006).

    2. Uji Validitas

    Uji Validitas digunakan untuk

    mengukur sah atau valid tidaknya

    suatu kuisioner. Untuk mengetahui

    apakah suatu item dikatakan valid atau

    tiadak maka dilakukan pembandingan

    antara koefisien r dihitung dengan

    koefisien r table. Jika r dihitung lebih

    besar dari r table berarti item valid.

    Sebaliknya jika r dihitumg lebih kecil

    dari r table berarti item tidak valid.

    3. Uji Asumsi Klasik.

    Uji asumsi klasik yang digunakan

    meliputi uji normalitas, uji

    multikolonieritas, dan uji

    heteroskedastisitas. Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk

    menguji apakah dalam model regresi,

    variabel pengganggu atau residual

    memiliki distribusi normal atau

    residual memiliki distribus normal

    atau tidak (Ghozali, 2006). Model

    regresi yang baik adalah memiliki data

    yang terdistribusi normal. Ada dua

    cara untuk mendeteksi apakah residual

    berdistribusi normal atau tidak yaitu

    dengan analisis grafik atau uji statistik

    (Ghozali, 2006). Apabila

    menggunakan grafik, normalitas

    umurnya dideteksi dengan melihat

    table histogram. Namun dengan hanya

    melihat table histogram bisa

    menyesatkan. Khususnya untuk

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -96

    jumlah sampel yang kecil. Dapat juga

    menggunakan metode yang lebih

    handal adalah dengan melihat normal

    probability plot yang membandingkan

    distribusi kumulatif dari data

    sesungguhnya dengan distribusi

    kumulatif dari distribusi normal. b) Uji

    Multikolonieritas. Uji

    multikolonieritas adalah keadaan

    dimana antara dua variabel

    independen atau lebih pada model

    regresi terjadi hubungan linier yang

    sempurna atau mendekati sempurna

    (priyatno, 2009). Uji multikolinearitas

    bertujuan untuk menguji apakah dalam

    model regresi ditemukan adanya

    korelasi antar variabel bebas

    (independen). Dengan melihat nilai

    Tolerance dan VIF. Semakin kecil

    nilai Tolerance dan semakin besar VIF

    maka semakin medekati terjadinya

    masalah multikolinearitas. Pada

    sebagian besar penelitian

    menyebutkan bahwa apabila

    Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF

    kurang dari 10 maka tidak terjadi

    masalah multikolinearitas. c) Uji

    Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

    menguji apakah dalam model regresi.

    Terjadi ketidaksamaan variance dari

    residual satu pengamatan ke

    pengamatan yang lain. Jika variance

    dari residual satu pengamatan ke

    pengamantan yang lain tetap, maka

    disebut homoskedastisitas dan jika

    berbeda disebut heteroskedastisitas.

    3. Uji Hipotesis

    Individual tes (uji t).Individual

    tes menguji kemampuan masing-

    masing variabel X untuk menjelaskan

    variabel Y. pengujian dilakukan

    dengan membandingkan nilai

    koefisien r hasil penelitian (t hitung)

    dengan nilai nilai t table. Selain itu, uji

    t dapat dilakukan dengan melihat nilai

    signifikansinya. Nilai signifikansi

    yang dipakai sebagai batas adalah

    sebesar 5%.

    Global Test (uji F) Uji F menguji

    kemampuan seluruh variabel X (X1,

    X2, X3) secara bersama-sama untuk

    menjelaskan perilaku Y. Pengujian ini

    dilakukan dengan melihat nilai F hasil

    penelitian (F hitung) dan

    membandingkannya dengan nilai F

    tabel. Nilai F hitung yang lebih besar

    daripada F tabel menunjukkan bahwa

    semua variabel independen secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap

    variabel dependen

    .

    I. Hasil Dan Pembahasan

    Jumlah Kuesioner yang

    disebarkan untuk mendukung

    penelitian ini berjumlah 45 buah. Dari

    jumlah ini tidak ada responden yang

    tidak mengembalikan kuesioner.

    Namun dalam kuesioner yang

    dikembalikan terdapat 5 kuesioner

    yang cacat sehingga tidak dimasukkan

    dalam rekapitulasi kuesioner.

    Berdasarkan rekapitulasi hasil

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -97

    kuesioner, deskripsi data responden

    yang diperoleh adalah sebagai berikut.

    Jenis Kelamin Responden

    dengan jenis kelamin laki-laki lebih

    banyak dari pada responden

    perempuan. Responden laki-laki

    berjumlah 22 orang atau 55%

    sedangkan responden perempuan

    berjumlah 18 orang atau 45%.

    Tingkat Pendidikan Pilihan

    tingkat pendidikan yang terdaftar

    dalam kuesioner adalah SD, SLTP,

    SLTA, Diploma, Sarjana. Ringkasan

    tingkat pendidikan responden dapat

    dilihat pada bagan IV.1 di bawah ini.

    Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan

    responden dibagi menjadi 7 (tujuh)

    yaitu, Pengacara, Notaris, Dokter,

    Konsultan, Pemilik salon, Akuntan,

    dan Pedagang.

    Lama pekejaan dibagi kedalam 3

    (tiga) interval, yaitu dibawah 5 tahun,

    antara 5-10 tahun, dan diatas 10 tahun.

    Observasi dilakukan dengan

    membagi kuesioner terhadap

    responden-responden di KPP Pratama

    Surakarta. Jawaban atas pertanyaan-

    pertanyaan pada kuesioner diwakili

    beberapa pilihan, yaitu Sangat Tidak

    Setuju (STS). Tidak Setuju (TS).

    Setuju (S). dan Sangat Setuju (SS).

    Untuk pengolahan data, masing-

    masing jawaban dikonversi menjadi

    nilai angka. Nilai angka yang

    digunakan adalah 1 untuk STS, 2

    untuk TS, 3 untuk S, 4 untuk SS.

    Berdasarkan hasil kuesioner ini, nilai

    mean masing-masing variabel dapat

    diketahui.

    J. Hasil Pengujian Hipotesis

    Hipotesis 1. Nilai t hitung

    variabel pengetahuan dan pemahaman

    akan peraturan perpajakan adalah

    3.587 dengan tingkat probabilitas

    (signifikansi) 0.001. Nilai t dapat

    dilihat pada tabel signifikansi 0,05/2 =

    0,025 dengan derajat kebebasan df =

    n-k-1 atau 40-3-1 = 36 (n adalah

    jumlah data dan k adalah jumlah

    variabel independen). Dan hasil yang

    diperoleh untuk t tabel sebesar 2,028.

    Dan hasil pengujian output spss nilai t

    hitung > t tabel (3.587 > 2,028) dan

    signifikansi 0.001 lebih kecil dari 0,05

    (0.001 < 0,05) hal ini berarti H1

    diterima. Dari hasil pengujian diatas,

    dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

    dan pemahaman akan peraturan pajak

    berpengaruh terhadap kemauan

    mambayar pajak. Berdasarkan

    rekapitulasi jawaban responden, hal

    yang perlu menjadi perhatian dalam

    hal pengetahuan dan pemahaman

    terhadap peraturan perpajakan

    berkaitan dengan training yang

    dilakukan. Selama sosialisai yang

    dilakukan kantor pajak. Hasil

    penelitian menunjukan bahwa

    responden kurang setuju bahwa

    pengetahuan dan pemahamna

    peraturan perpajakan diperoleh dari

    training.

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -98

    Hipotesis 2 .Nilai t hitung variabel

    kesadaran membayar pajak adalah

    1.630 dengan tingkat probabilitas

    (signifikansi) 0.111. Nilai t dapat

    dilihat pada tabel signifikansi 0,05/2 =

    0,025 dengan derajat kebebasan df=n-

    k-1 atau 40-3-1=36 (n adalah jumlah

    data dan k adalah jumlah variabel

    independen). Dan hasil yang diperoleh

    untuk t tabel sebesar 2,028. Dan hasil

    pengujian output spss nilai t hitung < t

    tabel (1.630 < 2,028) dan signifikansi

    0.111 lebih besar dari 0,05 (0.111 >

    0,05) hal ini berarti H2 ditolak. Dari

    hasil pengujian diatas dapat

    disimpulkan bahwa kesadaran

    membayar pajak tidak berpengaruh

    langsung terhadap kemauan

    membayar pajak. Hasil rekapitulasi

    hasil kuesioner, terdapat 2 (dua) yang

    memiliki variabel kesadaran

    membayar pajak yang mempunyai

    variasi jawaban lebih, yaitu

    pertanyaan nomor 3 dan nomor 4.

    Kedua pertanyaan ini berkaitan

    dengan timbulnya kerugian Negara

    akibat pengurangan serta penundaan

    pembayar pajak. Tidak semua

    responden setuju tentang adanya

    kerugian Negara yang timbul akibat

    pengurangan atau penundaan pajak.

    Tidak adanya pengaruh yang

    signifikan atas kesadaran pajak

    terhadap kemauan membayar pajak

    menunjukkan bahwa masyarakat

    (khususnya responden penelitian)

    belum memahami arti penting pajak

    bagi Negara.

    Hipotesis 3. Nilai t hitung

    variabel persepsi atas efektifitas sistem

    perpajakan adalah 0.000 dengan

    tingkat probabilitas (signifikasi) 0.000.

    Nilai t dapat dilihat pada tabel

    signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan

    derajat kebebasan df=n-k-1 atau 40-3-

    1 (n adalah jumlah data dan k adalah

    jumlah varibel independen). Dan hasil

    yang diperoleh untuk t tabel sebesar

    0.000. Dan hasil pengujian ouput spss

    nilai t hitung > t tabel (0.000 < 2,028)

    dan signifikansi 0.000 lebih kecil dari

    0,05 (0.000 < 0,05) hal ini berarti H3

    ditolak. Dari hasil pengujian diatas

    dapat disimpulkan bahwa persepsi

    yang baik akan efektifitas sistem

    perpajakan tidak berpengaruh terhadap

    kemauan membayar pajak. Efektivitas

    sistem perpajakan yang diteliti dalam

    penelitian meliputi pembayaran pajak,

    penyampaian SPT, dan pembuatan

    NPWP. Rekapitulasi hasil kuesioner

    menunjukan bahwa responden setuju

    terdapat pengaruh yang baik atas

    sistem perpajakan terhadap pelayanan

    kepada wajib pajak. Walaupun secara

    umum sistem perpajakan

    meningkatkan efektivitas pelayanan,

    masih diperlukan beberapa perbaikan

    agar sistem perpajakan berjalan lebih

    baik lagi. Bagian sitem perpajakan

    yang memerlukan perbaikan terutama

    adalah bagian yang nilai mean-nya

    paling kecil, yaitu efektivitas

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -99

    pelaporan SPT melalui e-SPT dan e-

    Filling.

    Uji Global (uji F) . Berdasatkan

    tabel bahwa di perolehan nilai f

    hitung sebesar 0.000 f tabel dapat

    dilihat pada tael statistik pada tingkat

    signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah

    variabel -1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau

    40-2-1 = 37 (n adalah jumlah data dan

    k adalah jumlah variabel independen).

    Hasil yang diperoleh untuk f tabel

    sebesar 3,252. Karena f hitung lebih

    besar dari f tabel (0,000 < 3,252) dan

    signigikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05

    (0,00 < 0,05), hal ini berarti H4

    diterima. Dari hasil pengujian diatas,

    dapat disimpulkan bahwa

    pengetahuan dan pemahaman akan

    peraturan perpajakan, kesadaran

    membayar pajak, dan persepsi yang

    baik atas efektivitas sistem perpajakan

    secara bersama-sama (simultan)

    berpengaruh positif terhadap kemauan

    membayar pajak.

    I. KESIMPULAN

    Pengetahuan dan pemahaman

    peraturan perpajakan tidak terlalu

    berpengaruh terhadap kemauan

    membayar pajak. Hal ini didasarkan

    pada hasil penelitian yang menunjukan

    nilai signifikansi 001 sehingga hanya

    berpengaruh pada tingkat alpha 10%.

    poin-poin yang tidak berpengaruh

    signifikan berkaitan dengan kewajiban

    mendaftarkan NPWP, sosialisasi

    peraturan melalui training dan

    pengenaan sanksi pajak. Kesadaran

    akan pentingnya membayar pajak

    tidak mempengaruhi kemauan

    membayar pajak oleh wajib pajak.

    Hasil penelitian menunjukan nilai

    signifikansi variabel ini sebesar 111.

    Hal ini membuktikan bahwa

    responden belum sadar bahwa

    pembayaran pajak merupakan suatu

    hal yang sangat penting bagi Negara.

    Persepsi yang baik terhadap sistem

    perpajakan berpengaruh signifikan

    terhadap kemauan membayar pajak

    oleh wajib pajak. Penggunaan atau

    perubahan/penggantian sistem

    perpajakan memberikan dampak

    positif terhadap kemauan membayar

    pajak. Hal ini membuktikan bahwa

    modernisasi sistem perpajakan sudah

    memberikan hasil yang positif.

    Terdapat penagruh yang signifikan

    antara variabel-variabel independen

    bersama-sama terhadap kemauan

    membayar pajak . hal ini

    membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel

    independen kalau tidak dipisah-

    pisahkan mempengaruhi variabel

    dependen sangat signifikan.

    Daftar Pustaka

    Duwi Priyanto. 2009. SPSS untuk

    Analisis Korelasi, Regresi, dan

    Multivariate, Gava Media,

    Yogyakarta.

    Devano. S dan Siti Rahayu. 2006.

    Perpajakan: Konsep, Teori, dan

    Isu, Jakarta, Kencana.

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -100

    Jonathan Sarwono.2006. Analisis Data

    Penelitian Menggunakan SPSS,

    Andi, Yogyakarta.

    Tatiana Vanessa Rantung dan Priyo Hari

    Adi. 2009. Dampak Program

    Sunset Policy Terhadap Faktor-

    Faktor yang Mempengaruhi

    Kemauan Membayar, Makalah

    Simposium Nasional Perpajakn II.

    Lusi Triana. 2012. Anlisa Penerapan

    Sunset Policy dan Pengaruhnya

    Terhadap Penerimaan Pajak

    Pada Kantor Pelayanan Pajak

    Pratama Jakarta Kebayoran,

    Makalah Simposium Nasional

    Perpajakan V.

    Ferry Dwi Prasetyo.2006. Analisis

    Faktor-faktor yang

    Mempengaruhi Pemilik Usaha

    Kecil Menengah dalam Pelaporan

    Kewajiban Perpajakan di Daerah

    Jogjakarta. Universitas Islam

    Indonesia, Jogjakarta.

    Purwono, Hery 2010. Dasar-Dasar

    Perpajakan dan Akuntansi Pajak.

    Jakarta: Penerbit Erlangga

    Sanjaya, Okta. 2010 Analisis Faktor-

    faktor yang Berpengaruh

    Terhadap Kemauan Masyarakat

    dalam Membayar Pajak: Studi

    Kasus pada Kota Bandar

    Lampung Propinsi Lampung.

    Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia.

    Jakarta: Salemba Empat.

    Widaningrum, 2013. Identifikasi

    Kemampuan dan Kemauan

    Membayar Masyarakat

    Berpenghasilan Menengah

    Rendah.

    Gibson, dkk. 1995. Organisasi Jilid I:

    Perilaku. Stuktur, Proses

    (terjemahan Djarkasih). Jakarta:

    Erlangga.

    Irianto, Slamet Edi. 2005. Politik

    Perpajakan:Demokrasi Negara.

    Yogyakarta: UII Press.

    Kotler, Philip, 1995. Manajemen

    Pemasaran: Analisis,

    Perencanaan, Implementasi dan

    Pengendalian di Indonesia oleh

    Ancella Anitawati Hermawan,

    Buku Satu Jakarta: Salemba

    Empat

    Machfoed, Masud. 1999. Studi Persepsi Mahasiswa Terhadap

    Profesionalisme Dosen Akuntansi

    Perguruan Tinggi. Jurnal

    Akuntansi dan Auditing

    Indonesia. Vol.3 No. 1 Hal 2-28

    Moerti, Winu. 2011. Rasio Pajak Sulit

    Naik. Harian Seputar Indonesia.

    Edisi 13 Juli 2011.

    http://www.ikpi.or.id/content/raso

    -sulit-naik.

    Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery

    Setiawan.2011. Pengaruh

    Persepsi Tentang Sanksi

    Perpajakan dan Kesadaran Wajib

    Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan

    Wajib Pajak Orang Pribadi Di

    Kantor Pelayanan Pajak Pratama

    Denpasar Timur.

    http://ejournal.unud.ac.id/new/vol

    ume-1-42-314.html

    Parasuraman, A., Zeitthamal, V.A. dan

    Berry, L.L. 1985. A Conceptual

    Model of Service Quality and Its

    Service Quality and Its

    Implication for Future Research.

    Journal of Markiting 49 (4), hal

    41-50.

    Priyatno, Duwi.2009. SPSS Untuk

    Analisis Korelasi, Regresi, dan

    Multivarite.Yogyakarta: Gava

    Media.

    Lewa, Rina, Hakim. 2009. Faktor-faktor

    yang mempengaruhi wajib pajak

  • PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS ISSN :1693-0827

    | Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013 Januari 2014 -101

    orang pribadi memiliki NPWP di

    Makasar Barat.

    Santi Anisa Nurmala. 2012. Analisis

    Pengetahuan kesadaran

    perpajakan, sikap

    rasional,lingkungan,sanksi denda

    dan sikap fiskus terhadap

    kepatuhan wajib pajak (studi

    empiris pada WPOP diwilayah

    KPP Pratam Semarang).

    Arum Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh

    kesadaran wajib pajak, pelayanan

    fiskus, dan sanksi pajak terhadap

    kepatuhan wajib pajak orang

    pribadi yang melakukan kegiatan

    usaha dan pekerjaan bebas (Studi

    di wilayah KPP Pratama

    Cilacap).

    Widayanti dan Nurlis, 2010. Faktor-

    Kaktor yang Mempengaruhi

    Kemauan Untuk Membayar Pajak

    Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

    Melakukan Pekerjaan Bebas

    (Studi Pada KPP Pratama

    Gambir Tiga), makalah

    Simposium Nasional Akuntansi

    Akuntansi XIII.