3.hasil_hutan_32.1.2014-analisis_senyawa_kimia-gunawan
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 3.Hasil_Hutan_32.1.2014-ANALISIS_SENYAWA_KIMIA-Gunawan
1/6
Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014: 21-26
ISSN: 0216-4329 TerakreditasiNo.: 443/AU2/P2MI-LIPI/08/2012
ANALISIS SENYAWA KIMIADryobalanops aromatica(Chemical Compound Analisys of )Dryobalanops aromatica
Gunawan Pasaribu, Gusmailina, Sri Komarayati, Zulnely & Erik Dahlian
Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan,Jl. Gunung Batu No.5 Bogor 16610 Telp. (0251) 8633378 Fax. (0251) 8633413
E-mail: [email protected]
iterima 15 Maret 2013, Disetujui 20 Desember 2013D
ABSTRACT
Dryobalanops aromatica
Dryobalanops aromaticaD. aromatica D. aromatica D. aromatica
Dryobalanops aromatica
merupakan tumbuhan berkayu yang memproduksi hasil hutan bukan kayuseperti minyak dan kristal. Informasi komposisi senyawa kimia penting diketahui dalam rangkapemanfaatan dan penciri suatu bahan. Berdasarkan informasi dari masyarakat lokal, minyakdikelompokkan berdasarkan warnanya. Semakin putih warna minyak, semakin baik kualitas. Tulisan inimenyajikan komposisi senyawa kimia dari minyak dan kristal menggunakankromatografi gas spektrometri massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak
1 mengandung borneol sebesar 26,02%, 2 mengandung 13,95%, 3mengandung 24,03%, 4 mengandung 1,09% dalam bentuk longiborneol. Sementara untukkristal 1 mengandung 92,70% borneol dan kristal 2 mengandung 90,73%. Senyawa borneol merupakansenyawa penciri .
Katakunci : Dryobalanops, minyak, kristal, GCMS, borneol
is a woody plant that produces non timber forest product such oil and crystal. Thechemical composition information is important for oil utilization and specific marker of the material. Traditionally, oilquality was grouped based on its colour. The whiter the colour, the better the quality. This paper examines the chemicalcontent of four oil groups and two kinds of crystal. The examination was carried out in Gas Chromatography MassSpectrometry (GCMS). The results show that the oil of 1 contains borneol up to 26.02%,
2 contains 13.95%, 3 contains 24.03%, and 4 contains 1.09% in longiborneol form. Meanwhile, crystal 1 contains 92.70% of borneol and crystal 2 contains 90.73%. Borneol compoundcan act as chemical marker of .
Keywords: Dryobalanops, oil, crystal, GCMS, borneol
Dryobalanops aromatica
Dryobalanops aromaticaDryobalanops
aromatica D. aromatica D. aromatica D. aromatica
Dryobalanops aromatica
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Dryobalanops aromatica
Dryobalanops
merupakan jenis pohonyang termasuk ke dalam suku Dipterocarpaceaeyang utamanya sebagai penghasil kayu untukpertukangan, bangunan dan perkapalan. Selainitu, jenis pohon ini juga dikenal sebagai penghasilkomoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
berupa minyak dan kristal. Di Indonesia terdapatsekitar 7 marga , salah satu jenis
Dryobalanopsaromatica/
DryobalanopsDryobalanops
aromatica Dryobalanops fusca Dryobalanops. lanceolata
Dryobalanops beccariiDryobalanops rappa
yang sudah dikenal sejak lama adalahjenis kamper.
Penyebaran mulai dari Aceh, Sumatera Utara,Sumatera Barat, Riau dan seluruh Kalimantan.
juga dikenal dengan nama Kapur, diantaranya yang penting adalah
Gaertn. (kapur singkel),V.Sl. (kapur empedu),
Burck (kapur tanduk), Dyer(kapur sintuk), Becc. (kapur
21
-
7/25/2019 3.Hasil_Hutan_32.1.2014-ANALISIS_SENYAWA_KIMIA-Gunawan
2/6
kayat), Symington (kapurgumpait), dan Dyer ataukapurkeladan (Heyne, 1987).
Umumnya pemanfaatan sppselama ini lebih kepada kayunya untuk balok, tiang
dan konstruksi atap, papan pada bangunanperumahan dan jembatan, serta juga dipakaiuntuk perkapalan, peti (koper) dan mebel.Kecuali beberapa jenis seperti
terkenal sebagai penghasil barus ataukamper Di Korea dan Jepang, pohon yangmenghasilkan barus atau kamper ini dikenaldengan nama dari FamiliLauraceae, sedangkan kamper di Indonesiadiperoleh dari pohonGaertn, yang masuk dalam Famili
Di Pulau Sumatera, pohon kapur tumbuh liarpada lahan datar, dengan serapan air yang baikmaupun pada daerah lereng bukit di hutan tropisyang mencapai ketinggian hingga 500 meter daripermukaan laut. Umumnya pohon ini tumbuhdengan ukuran diameter batang yang besar danmembentuk barisan pohon dengan ketinggianyang relatif sama dan rata (Whitten A.J., 1984;Simarangkir, 2000). Pada abad ke-17, selain didaerah Barus pohon ini juga banyak tumbuh didaerah Dairi dan Kelasan yang merupakan daerah
pegunungan, serta di tepi sungai Cinendang,Singkel (Vurren,1908 Sutrisna, 2008). Getahdiambil dari batang pohon dan selama inilangsung dijual, sehingga nilai jual lebih rendahdibanding apabila getah diolah terlebih dahulu.
Dryobalanops keithiiDryobalanops oblongifolia
Dryobalanops .
Dryoblanopsaromatica,
.
Cinnamomum camphora
Dryobalanops aromaticaDipterocarpaceae.
dalam
Padahal hasil olahan getah ini dip asa ra n d ik en al d en g an n am a Bor n eo lmempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi,tetapi belum banyak yang mengetahui bagaimanacara mengolah getah menjadi kristal
Borneol. Oleh sebab itu perlu dicari teknologiyang tepat untuk mengolah getah menjadi kristal,sehingga kemurnianborneol tetapterjaga.
Dalam rangka optimalisasi pemanfaatanHHBK bersumber getah dan minyak perludilakukan penelitian menyeluruh terhadap minyakdan kristal Dryobalanops sehingga dalampengembangannya sudah dikuasai teknologipengolahannya. Tulisan ini menyajikan sifat fisikdan analisis senyawa borneol dari minyak dankristal dengan mengguna-
kan kromatografi gas spektrometri massa(GCMS).
Bahan yang digunakan adalah sebanyak empatjenis minyak dan dua jenis kristal
yang diperoleh dari Subulussalam,Propinsi Aceh (Gambar 1). Peralatan yang
digunakan antara lain: erlenmeyer, gelas kimia,gelas ukur, buret, kompor gas, spatula, ekstraktor,
, penyaring, timbangan, termometer,stopwatch dan kromatografi gas spektrometrimassa serta alat-alat bantu lainnya.
D. aromatica
Dryobalanops
Dryobalanops aromatica
Dryobalanopsaromatica
magnetic stirrer
II. METODE PENELITIAN
A. Bahan dan Alat
(a) (b) (c)
Gambar 1. Minyak (a) dan kristal (b, c)Dryobalanops aromaticaFigure 1. Oil (a) and crystal (b, c) ofDryobalanops aromatica
22
Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014: 21-26
-
7/25/2019 3.Hasil_Hutan_32.1.2014-ANALISIS_SENYAWA_KIMIA-Gunawan
3/6
B. Metode
1. Pemurnian minyak dankristalPemurnian minyak dilakukan dengan cara
menyaring minyak dengan kertas saring sampaitidak ditemukan pengotor di dalam minyak.
Dalam hal pemurnian kristal hanya dilakukanpada kristal yang bercampur dengan serbuk kayu.Kristal campuran dibersihkan dengan caramelarutkannya dengan etanol, kemudian disaringdengan menggunakan kertas saring. Eluatkemudian diuapkan sehingga diperoleh kembalikristal yang bebas dari pengotor dan pelarut.
2. Sifat fisik minyak dan kristalPengujian sifat fisik meliputi warna, bobot
jenis, kadar air dankelarutan.
a. Pengujian warnaMetode ini didasarkan pada pengamatan visual
yaitu contoh disandarkan pada kertas kartonberwarna putih, dan diamati warnanya secaralangsung denganmata.
b. Penentuan bobot jenisUji bobot jenis berdasarkan perbandingan
antara berat minyak dan air pada volume dan suhuyang sama. Piknometer dicuci dan dibersihkankemudian dibilas secara berturutan dengan etanoldan dietil eter. Selanjutnya, bagian dalam
piknometer tersebut dikeringkan dengan arusudara kering dan ditimbang sebagai bobotpiknometer kosong. Piknometer kemudian diisidengan air suling dan ditimbang kembali untukmendapatkan berat air dalam piknometer.Piknometer tersebut kemudian dikosongkan dandicuci dengan etanol dan dietil eter sebelumdikeringkan kembali dengan arus udara kering.Piknometer kemudian diisi dengan minyak
dan ditimbang. Untuk mencapaikondisi pengukuran pada suhu 20 C, piknometerditempatkan pada wadah yang berisi es yangdilengkapi dengan termometer. Bobot jenisdihitung sebagai berikut;
Bobot jenis =
Keterangan: m = massa piknometer yang berisi
airpada20 C(g)m = massa piknometer yang berisi
sampel pada 20 C (g)m = massa piknometer kosong
pada 20 C (g)
Dryobalanopso
o
o
o
1
2
c. Kadar airPenentuan kadar air dilakukan dengan
metode , yaitu destilasi dengan pelarutxilol yang bobot jenisnya lebih rendah dari air.(Chon dan Ta'minuddin, 1978). Contoh uji
dimasukkan dalam tabung bola ), kemudiandipanaskan. Setelah air dan pelarut menguap,diembunkan, dan jatuh pada tabungyang berskala (5 ml). Air yang mempunyai beratjenis lebih besar ada di bagian bawah, sehinggajumlah air yang diuapkan dapat dilihat pada skalatabung tersebut. Kadar air dihitungsebagaiberikut:
Kadar air = x 100%
d. Penentuan kelarutan dalam etanol (Gunther,
1990)Sebanyak 1 ml contoh uji ditempatkan ke
dalam gelas ukur 10 ml atau 25 ml dan diukurdengan teliti. Etanol 70% ditambahkan ke dalamgelas ukur tersebut setetes demi setetes.Pengocokan dilakukan setiap saat setelahpenambahan etanol sampai diperoleh suatularutan yang sebening mungkin pada suhu 20 C.Bila larutan tidak bening, kekeruhan yang terjadidibandingkan dengan kekeruhan larutanpembanding melalui cairan yang sama tebalnya.Larutan pembanding untuk kekeruhan dibuatdengan menambahkan 0,5 ml larutan perak nitrat0,1 N ke dalam 50 ml natrium klorida 0,0002 Ndan dikocok. Setelah itu ditambahkan satu tetesasam nitrat encer (25%) dan diamati setelah 5menit.
3. Analisis kimia minyak dan kristalAnalisis kimia dilakukan dengan menggunakan
kromatografi gas spektrofotometri massa( G CM S ). M e ng g u na k an G C -M S m e rk
Shimadzu QP 2010 ULTRA dengan Kolom:BD 5 pada suhu 60C. Suhu detektor: 290C,suhu injektor: 270C, suhu program: suhu awal60C, kenaikan 8C per menit sampai suhunya280C. Waktu analisa selama 27,5 menit.
Tekanan: 80,2 kpa dengan laju alir : 1,32mL/menit. Split ratio : 200 dan linear velocyti:41,7 ml/menit.
Aufhauser
(flask
Aufhauser
aufhauser
o
( -m)( -m)mm
2
1
ml airg contoh
23
Analisis Senyawa Kimia (Gunawan Pasaribu, .)Dryobalanops aromatica et al
-
7/25/2019 3.Hasil_Hutan_32.1.2014-ANALISIS_SENYAWA_KIMIA-Gunawan
4/6
III. HASILDAN PEMBAHASAN
A. S i f a t F i s i k M i n y a k d a n K r i s t a l
Dryobalanops aromatica
Hasil pengujian sifat fisik minyak dan kristaldisajikan pada Tabel 1.
Hasil pengujian sifat fisik minyak dan kristalmenunjukkan bahwa berat
jenis minyak berkisar antara 0,88-0,98. Berat jenismerupakan salah satu kriteria penting dalampenentuan mutu dan kemurnian minyak. Nilaibobot jenis minyak didefinisikan sebagaiperbandingan antara bobot minyak dengan beratair pada volume air yang sama dengan volumeminyak pada yang sama pula. Berat jenismendekati 1 mengindikasikan kualitas minyakyang semakin buruk.
Dryobalanops aromatica
Dryobalanops aromatica
Kelarutan dalam etanol 70% dihitungberdasarkan banyaknya etanol yang ditambahkanpada minyak sampai tercampur dengan sempurnad a n b erw ar n a b eni n g. H a si l p eng u ji a nmenunjukkan bahwa hanya minyak 4 yang dapat
larut dalam etanol 70%. Hal ini menunjukkankandungan minyak yang semakin kecil akanmudah larut dalam air.
Hasil pengujian kadar air minyak menunjukkanbahwa minyak hasil sadapan (Minyak 4) memilikikandungan air yang sangat tinggi dibandingdengan minyak yang lainnya di mana kandunganairnya di bawah 5%. Hal ini disebabkan dalamproses penyadapan masih sangat banyakpengotor, termasuk banyaknya air yang tercampurdari batang pohon.
Tabel 1. Sifat fisik minyak dan kristal DryobalanopsaromaticaTable 1. Physical Properties of Oil and Crystal of Dryobalanops aromatica
*)
*)
NoJenis minyak/
kristal(Oil/crystal sample)
Warna(Colour)Bobot jenis
(Specificgravity)
Kadar air(Moisture
content)(%)
Kelarutan dalamEtanol 70%(Solubility in
Ethanol 70%)1 Minyak /Oil1 Cokelat/brown 0,98 3,96 Tidak larut/
insoluble
2 Minyak/Oil2 Putih kekuningan/Yellowish white 0,88 1,77 Tidak larut/insoluble3 Minyak/Oil3 Kuning/Yellow 0,93 1,97 Tidak larut/
insoluble4 Minyak/Oil4 Cokelat kemerahan/
Reddish brown0,99 83,47 Larut/soluble1:5
5 Kristal /Crystal1 Putih kekuningan/Yellowish white
0,85 - -
6 Kristal /Crystal2 Putih/White 0,83 - -
B. Analisis Kualitas Minyak dan KristalHasil analisis minyak dan kristal tersebut
disajikandisajikan pada Tabel 2.Dari analisis yang dilakukan pada 4 jenis
minyak, menunjukkan bahwa minyak 1 memilikisenyawa borneol yang paling tinggi, diikutiminyak 3, minyak 2 dan minyak 4. Kandungansenyawa borneol pada penelitian ini lebih tinggidari penelitian yang dilakukan oleh Koo .(2004). Bahwa hasil identifikasi senyawa
dan uji bioaktifitasnya yang
ada di pasar tradisional di Yeongchon, Korea,
et al
Dryobalanops aromatica
yaitu senyawa borneol 21,30% dan endo-borneolsebanyak 33,30%. Hasil uji bioaktivitas me-nunjukkan bahwa minyak ini mampu mem-perbaiki sistim saraf dan obat penenang sertasebagai aroma terapi.
Senyawa borneol pada kristal 1 (Gambar. 2)dan 2 sangat tinggi, karena berada pada kisarandiatas 90%. Kandungan senyawa borneol padakristal ini hampir mendekati kemurnian.
Kandungan borneol pada minyak dan kristalyang cukup tinggi berpotensi dimanfaatkan dalambidang farmasi. Hal inidisebabkan karena borneoldalam dunia pengobatan sangat banyak
*)Rata-rata dari 3 ulangan ( )Average from 3 replications
24
Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014: 21-26
-
7/25/2019 3.Hasil_Hutan_32.1.2014-ANALISIS_SENYAWA_KIMIA-Gunawan
5/6
dimanfaatkan terutama untuk aplikasi eksternal.Aplikasi yang banyak terutama untuk luka, lukabakar, nyeri reumatik, wasir, penyakit kulit, danulserasi dari mulut, telinga, mata, dan hidung.Hampir selalu digunakan dalam formula
kompleks, dan biasanya terdiri atas 1,6-8,5% daritotal resep (Dharmananda, 2003).Di bidang industri, borneol murni bersama
juga isoborneol digunakan sebagai bahan bakupenyusun parfum dan bahan pengester. Borneol
murni bersifat racun yang dapat mengakibatkankekacauan mental. Borneol di China dikenal jugadengan nama (Huo, 1995). Salah satupenggunaannnya adalah sebagai bahan tambahanpada pembalut wanita (bio panty) yang
bermanfaat untuk mengurangi kesakitan dantekanan ketika haid, mengurangi kesakitan ototdan sendi, membantu membersihkan darah beku,dan mencegah perkembang biakan kuman(Yuhana, 1991).
Bing Pian
Tabel 2. Analisis komponen kimia minyak dan kristal D. aromaticaTable 2. Analysis of chemical compound of oil and crystal D. aromatica
No Jenis /Type Komponen (Component) %
1 Minyak/Oil 1 Caryophyllene1-BORNEOL3-Cyclohexene-1-methanol, .alpha.,.alpha.,4 -trimethyl-, (S) - (CAS) p -Menth-1-en-8-ol, (S)-(-)-1,4,7,-Cycloundecatriene, 1,5,9,9-tetramethyl-, Z,Z,Z-3-Cyclohexen-1-ol, 4-methyl-1-(1-methylethyl)- (CAS) 4-Terpineol
30,7226,02
15,9311,97
4,59
2 Minyak/Oil2 1R-.alpha.-Pinene1-BORNEOLBicyclo[5.2.0]nonane, 2-methylene-4,8,8-trimethyl-4-vinyl-2-.BETA.-PINENE3-Cyclohexene-1-methanol, .alpha.,.alpha.4-trimethyl-
29,0113,9512,31
8,638,01
3 Minyak/Oil3 1-BORNEOL
1R-.alpha.-PineneCaryophylleneCamphorCyclohexene, 1-methyl-5-(1-methylethenyl)-, (R)- (CAS) Sylvestrene
24,03
13,0812,166,906,76
4 Minyak/Oil4 Humulane-1,6-dien-3-olDammarane-3,12,25-triol, 20,24-epoxy-, 3-(hydrogen propanedioate),(3.alpha.,12.beta.,24R)-9-Octadecenoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester, (E,E,E)-Dammarane-3,12,25-triol, 20,24-epoxy-, 3-(hydrogen propanedioate),(3.alpha.,12.beta.,24R)-
LONGIBORNEOL
11,96
9,318,99
8,27
1.095 Kristal
/Crystal1
1-BORNEOL
Bicyclo[2.2.1]heptan-2-ol, 2,3,3-trimethylBicyclo[2.2.1]heptan-2-one, 1,7,7-trimethyl-, (1R)-1R-.alpha.-PineneMethane, sulfinylbis- (CAS) Dimethyl sulfoxide
92,70
2,250,280,030,03
6 Kristal/Crystal2
1-BORNEOL1R-.alpha.-PineneBicyclo[2.2.1]heptan-2-ol, 2,3,3-trimethylCampheneBicyclo[2.2.1]heptan-2-ol, 2,3,3-trimethyl
90,732,461,910,540,30
25
Analisis Senyawa Kimia (Gunawan Pasaribu, .)Dryobalanops aromatica et al
-
7/25/2019 3.Hasil_Hutan_32.1.2014-ANALISIS_SENYAWA_KIMIA-Gunawan
6/6
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Minyak 1 mengandung borneol sebesar 26,02%, minyak 2 mengandung13,95%, minyak 3 mengandung 24,03%, danminyak 4 mengandung 1,09% dalam bentuklongiborneol.
Kristal 1 mengandung 92,70% borneol dan kristal 2 mengandung90,73%.
Senyawa borneol merupakan senyawa penciriminyak dan kristal .
Minyak dan kristalpotensialdimanfaatkan dalam bidang farmasi.
Chon Ahmad & Ta'minuddin. (1978).
. Bogor: Pusat Pendidikandan Latihan. Departemen Perindustrian.
Dharmananda S. (2003).Portland, Oregon: Director, Institute for
Traditional Medicine.
Ernest., G. (1990). . (Ketaren,Penerj.) Jakarta: UI Press.
Dryobalanops aromatica
Dryobalanops aromatica
Dryobalanops aromaticaDryobalanops aromatica
Penuntunpraktikum khusus. Sekolah Analisis KimiaMenengah Atas
Dryobalanops for medicine.
Minyak Atsiri. (Jilid I)
Heyne. (1987). .(B. L. Kehutanan, Penerj.) Jakarta:Departemen Kehutanan.
GZ., H. (1995). Bing pian's anti-inflammation andanalgesia effects on laser burn wounds.
(9), 532-534.
Koo, B.S., S-I. Lee, J-H. Ha. & D-U. Lee. (2004).Inhibitory effects of the essential oil fromsuhexiang wan on the central nervoussystem after inhalation.
(4), 515519.
Simarangkir B.D.A.S. (2000).
. Frontir Nomor 32.Kalimantan Timur.
Sutrisna, D. (2008).. Medan: Balai Arkeologi.
Whitten, A. (1984).Yogyakarta: Gajah Mada UniversityPress.
Yuhana, C. (1991).
Dryobalanopsaromatica. Laporan Penelitian. Bandung:Laporan Penelitian. Fakultas MIPAUniversitas Padjajaran.
Tumbuhan Berguna Indonesia
China Journalof Pharmacy, 30
Biol. Pharm. Bull. ,27
Analisis RiapDryobalanops lanceolata Burck pada lebar jalur
yang berbeda di Hutan Koleksi UniversitasMulawarman Lempake
Kapur barus : pohon dan sumbertertulis asing
The Ecology of Sumatera.
Usaha mengembangkan teknik-teknik analitik dan isolasi untuk memperolehborneol kristal dari minyak
Gambar 2. Kromatogram kristalDryobalanops aromaticaFigure 2. Chromatogram of Dryobalanops aromatica's crystal
26
Penelitian Hasil Hutan Vol. 32 No. 1, Maret 2014: 21-26
BORNEOL