3th plenary discussion

39
3th Plenary Discussion Nyeri dan Gangguan Saraf Tepi Group 1 Medical Faculty of Malikussaleh University

Upload: ahmad-riski-putra-sibodak

Post on 25-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

seremi

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

3th Plenary DiscussionNyeri dan Gangguan Saraf Tepi

Group 1Medical Faculty of Malikussaleh UniversitySkenario.guna-guna kah??Pak Amin, 31th, seorang guru SD didaerah terpencil. Ia harus menempuh perjalanan kesekolah 30 menit setiap pagi. Setiba disekolah, pak amin mengeluh dahinya tidak dapat berkerut, palpebra tidak dapat menutup dan sudut mulut tidak bisa digerakkan ke atas. Keluhan tersebut hanya dirasakan diwajah sebelah kanan.Pak amin panik, sejenak terlintas dikepalanya apakah dia diguna-guna? Walau demikian Pak amin tetap kerumah sakit. Disana ia menjalani berbagai pemeriksaan. Dokter juga menanyakan berbagai hal, mulai dari kebiasaan sehari-hari, pola makan, gaya hidup, dan riwayat keluarga dan riwayat penyakit.Pak amin sering sakit kepala sebelah, berdenyut, disertai fotofobia, fonofobia, nausea dan muntah, berlangsung selama 30 menit atau berjam-jam. Sebelum sakit kepala terjadi gangguan penglihatan. mungkinkah ini berhubungan dg penyakit nya sekarang?pikir nya.Bagaimana anda menjelaskan kasus diatas?Jump 1terminologiFotofobia perasaan takut pd cahaya, dimana pupil mata akan sangat sensitif terhadap cahaya, biasanya akan merasa silau jika terkena cahaya

Fonofobia ketakutan abnormal terhadap bunyi atau suara yg bisingJump 2..menentukan masalahApa yg menyebabkan dahi Pak Amin tidak dapat berkerut, palpebra tidak menutup, dan sudut mulut tidak bisa digerakkan?Apakah ada hubungan kegiatan berkendaraan setiap pagi dengan keluhan pak amin?Pemeriksaan apa yg dilakukan untuk mendiagnosa pak amin?Apa yg menyebabkan pak amin sakit kepala sebelah, fotofobia dan fonofobia, nausea dan muntah?Faktor apa yg dapat memicu sakit kpala pak amin?Apa diagnosa banding kasus pak amin?Bagaimana penatalaksanaan kasus?Apakah keluhan yang dirasakan pak amin saling berhubungan?Jump 3..analisa masalahKeluhan kelumpuhan wajah yg dialami pak amin bisa dikarenakan terjadinya kerusakan pada nervus yg mempersarafi bagian wajah pak amin.Berhubungan..karna paparan udara dingin setiap pagi dapat mempengaruhi dan meyebabkan kerusakan nervus fasialis sehingga penghantaran impuls tergangguPemeriksaan neurologi berupa, uji kepekaan saraf, dsbDikarenakan oleh vasokontriksi arteri intrakranial sakit kepala sebelah dan muntahfotofobia peningkatan sensitivitas nervus optikusfonofobiapeningkatan sensitivitas nerbus vestibulokoklearis

Faktor yg dapat memicu sakit kepala pak amin antara lain: stress, makanan, ketidakstabilan vasomotor.Diagnosa kasus:kasus I 1. bells palsy2. tumor serebri3. strokekasus 2 1. migren aura2. migren tanpa aura3. tension type headache4. nyeri kpala clusterPenatalaksanaan kasus:kasus I: medikamentosakortikosteroid, preventif dg istirahat, fisioterapi, operatifkasus 2: hindari faktor pencetus, medikamentosaNSAID, ergotamine dsbTidak ada hubungan antar kasusJump 4skemaNyeriGangguan Saraf TepiNyeri KepalaMekanismeMotorikSensibilitasEtiologiManifestasi KlinisPem. Klinis dan PenunjangDiagnosatatalaksanaJump 5..LOMekanisme nyeriMekanisme gangguan saraf tepiGangguan saraf tepi ( etiologi-prognosis )Nyeri kepala ( etiologi-prognosis )1. Mekanisme NyeriPengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan.

DEFINISI NYERI9Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan,baik aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.Dari definisi nyeri, tersurat selain pengalaman sensoris terdapat pula pengalaman emosional. Kedua hal tersebut perlu diperhatikan dalam penanganan. Jaras Nyeri, suhu, raba(Spinothalamikus)ReseptorN. spinalis radik dorsaliskornu posteriormenyilang kesisi sebelahnya (depan lateral) naik keatas talamus girus postsentralis.

Tahap:- transduksi- transmisi- modulasi- persepsi

SERABUT PENGHANTAR NYERI12SERABUT PENGHANTAR NYERI adalah serabut A-delta dan C.

NYERI NOSISEPTIF: Nyeri yang timbul bila reseptor nyeri (nosiseptor) teraktivasi oleh rangsang mekanikal, termal, atau kemikal. NYERI NEUROPATIK: Nyeri yang timbul akibat lesi atau disfungsi primer pada susunan saraf tepi atau susunan saraf pusat

NYERI PSIKOGENIK: Nyeri dengan faktor psikogen yang menonjol tanpa sebab organik.

DEFINISI14Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan,baik aktual maupun potensial, atau yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut.Dari definisi nyeri, tersurat selain pengalaman sensoris terdapat pula pengalaman emosional. Kedua hal tersebut perlu diperhatikan dalam penanganan. 2. Mekanisme Gangguan Saraf Tepia. Mekanisme pd NeuropatiPatofisiologi:Perubahan AksonDegenerasi akson / wallerianPerubahan mielinDemielinisasi segmental

b. Gangguan SensibilitasHiperalgesiaRespon yg berlebihan terhadap stimulus yg secara normal menimbulkan nyeri

Misal : nyeri menelan pd pasien faringitisKlasifikasi: Hiperalgesia primerHiperalgesia sekunder AlodiniaNyeri yang disebabkan oleh stimulus yang secara normal tidak menimbulkan nyeri

Prinsip:Impuls yang dijalankan oleh serabut A- yang biasanya berupa sentuhan halus atau rabaan yg dalam keadaan normal dirasakan sbg rabaan, akan tetapi pd alodinia dirasakan sebagai Nyeri. 3.GANGGUAN SARAF TEPINeuropatiDEFINISI : Penyakit dengan gejala klinik yang timbul karena kelainan saraf perifer, berupa degenerasi non-inflamasi yang luas dengan gejala meliputi ; kelemahan motorik, gangguan sensorik, gangguan otonom dan lemahnya refleks tendon.

FAKTOR PENYEBAB meliputi:Infeksi- IntoksikasiGangguan metabolik- DefisiensiKompresi- Efek dari tumor ganasGangguan vaskular- AlergiPATOLOGI Degenerasi aksonal degenerasi WallerianTerjadinyaDegenerasi mielin degenerasi segmental

JENIS NEUROPATI

Mononeuropati.- Polineuropati.Radikulopati.- Poliradikulopati.Neuralgia amiotrifika.-Neuropati iskemik.

Akibat infeksi : a) Lepra dan b) difteri.Gangguan herediter : a) atrofi muskulus peroneus dan b) neuropati interstisial hipertrofik.Gangguan metabolisme : neuropati diabetika.Neuropati kompresi : a) carpal tunnel syndrome dan b) neuropati ulnarisDiagnosisAnamnesaPemeriksaan neurologi yang dilakukan sesuai indikasi, meliputi ; Darah tepiPemeriksaanCSSENMG (elektroneuromiografi)

Pengobatan- Melakukan koreksi abnormalitas yang terjadi (ex. Nutrisi, pengobatan DM)- Kortikosteroid diindikasikan pada neuropati sebagai reaksi imun yang terganggu- Setelah fase penyembuhan, dilakukan fisioterapi untuk rehabilitasiMiastenia GravisDefinisi : gangguan auto immune yang ditandai oleh kelemahan atau kelumpuhan otot otot lurik setelah melakukan aktivitas dan akan pulih kekuatannya setelah beberapa menit sampai beberapa jam.

Klasifikasi-GolonganI=Gejala hanya terdapat pada otot okularGolonganIIA=Miastenia gravis umum ringan, mengenai mata & otot rangkaIIB= Miastenia gravis umum sedang, mengenai mata,otot rangka, disfagia, dan lain lainGolonganIII= Miastenia gravis akut berat, mengenai otot otot pernafasanGolonganIV= Miastenia gravis kronik berat, awitannya 2 tahun

PatologiIg.G mengikat reseptor asetilkolin pada membran pascasinaptik persambungan neuromuskularis (neuromuscular junction) jumlah reseptor asetilkolin menurunmenyebabkan amplitudo potensial lempeng ujung (end-plate) berkurang akibatnya tidak timbul potensial aksi.

Tanda Khas Miastenia GravisKelemahan otot voluntar berfluktuasi, terutama otot wajah dan otot ekstraokularKelemahan otot meningkat dengan aktivitasKekuatan otot meningkat setelah istirahatKekuatan meningkat sebagai respon terhadap pengobatan (antikolinesterase)Diagnosis- Anamnesa- Pemeriksaan fisik- EMG (elektromiografi)Pemeriksaan khusus ditemukan adanya antibodi serum terhadap reseptor asetilkolin

Pengobatan- Antikolinesterase merupkan terapi terpilih untuk kasus mistenia gravis (MG)Efek pengendalian MG jangka panjang menyebabkan pasien memiliki pilihan terapi.1. Terapi :- obat imunosupresif - kortikosteroid- kombinasi (regimen gabungan imunosupresif & kortikosteroid)2. Timektomi indikasi pada px MG dengan timomakrisis miastenikKrisis dalam MGkrisis kolinergik

BellS Palsy

Bells Palsy atau Prosaplegia adalah kelumpuhan nervus fasialis perifer terjadi secara akut.etiologiidiopatikPatofisiologiPara ahli menyebutkan bahwa pada bells palsy terjadi proses inflamasi akut pada nervus fasialis di daerah tulang temporal, disekitar foramen stilomastoideus.*Gejala dan Tanda KlinikAdanya kelainan dimulut pada saat bangun tidur, menggosok gigi, berkumur, minum atau berbicara.Kelopak mata tidak dapat dipejamkan (lagoftalmos)Waktu penderita disuruh menutup kelopak mata, maka bola mata tampak berputar keatas (tanda bell)Penderita tidak dapat bersiul atau meniup.Gejala dan tanda klinik lainnya berhubungan dengan tempat atau lokasi nyeri:Lesi diluar foramen stilomastoideus- Mulut tertarik kesisi mulut yang sehat- Makan terkumpul antara gusi dan pipi- Sensasi dalam di wajah menghilang- Lipatan kulit dahi menghilang- Keluar air mata karena mata tak terlindungi.Lesi di kanalis fasialis (melibatkan korda timpani)- Gejala seperti pada poin (a)- Hilangnya ketajaman pengecapan lidah.c. Lesi di kanalis fasialis lebih tinggi lagi (melibatkan muskulus stapedius)- Gejala seperti pada poin (a) dan (b)- Adanya hiperakusisd. Lesi ditempat yang lebih tinggi lagi (melibatkan ganglion genikulatum)- Gejala seperti poin (a),(b), dan (c)- Disertai nyeri dibelakang dan didalam liang telinga.e. Lesi di meatus akustikus internus.- Gejala seperti diatas ditambah dengan tuli.*TerapiPemberian kortikosteroid dalam waktu 4 hari.Penanganan pada kornea.Diberi diatermi dalam 7 hari.Dikombinasikan dengan faradisasi.Latihan masase otot wajah.4. Nyeri KepalaKlasifikasiNyeri kepala sekunder dengan dasar patologi yg jelasmisal: nyeri kepala akibat: Peningkatan TIK iritasi meningeal gangguan vaskular kelainan kranium dsbSindroma Nyeri Kepala PrimerMigrenTTHCluster HeadacheMigrenGangguan periodik yg ditandai oleh nyeri kepala unilateral yg dapat disertai muntah dan gangguan visual.

PatofisiologiBelum jelas..diduga akibat gangguan sirkulasi intrakranial dan akibat aktifitas serotonin.

Pemicu serangan: stress, diet/makanan, hormonal Klasifikasi

Migren tanpa aura-lokasi unilateral-berdenyut-intensitas sedang-berat-selama nyeri, bisa muncul 1 dari gejala:- mual muntah- fotofobia dan fonofobia2. Migren dengan aura4 fase: prodromal, aura, serangan serta postdromal

TherapyTerapi abortif:Profilaksis:Analgetik- antidepressanNSAID- -blockerAgonis serotonin- antagonis serotoninNeuroleptik- anticonvulsanTENSION HEADACHEKlasifikasi Tension Type Headache- TTH episodik yang Infrequent- TTH episodik yang frequent- TTH kronik- TTH Probable35TherapyPada serangan akut- analgesik : aspirin, acetaminophen, NSAIDs- caffein (analgetik adjuvan)- kombinasiPada akut dan kronik- anti depresan- anti ansietasNon-farmakologis-kontrol diet-hindari faktor pencetus-behaviour treatmentCluster HeadacheDeskrpisi :-nyeri kepala hebat-nyeri selalu unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi tempat2 tsb-serangannya bersifat ipsilateral

Therapy :Inhalasi oksigen (serangan akut)DihydroergotaminSumatriptanPertimbangan : adakah lesi yang lain mendasari??Thank You ^^