4. analisa data dan pembuatan alat pengukuran kinerja k3 · pembuatan alat pengukuran kinerja k3....

23
Universitas Kristen Petra 27 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 Analisa data hasil wawancara yang telah dilakukan dan pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 dibahas pada bab ini. Analisa data yang dilakukan meliputi penilaian responden terhadap indikator pengukuran kinerja K3. Wawancara dilakukan kepada tiga orang safety officer, yang memiliki pengalaman maupun pelatihan dan pendidikan di bidang K3. Hasil analisa data penilaian indikator berupa bobot indikator, selanjutnya digunakan untuk pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja K3, kerangka kerja aplikasi, dan tampilan aplikasi. Bagian terakhir dari bab ini akan membahas tentang proses pengujian (implementasi) Alat Pengukuran Kinerja K3 pada salah satu proyek konstruksi yang sedang dilaksanakan di Surabaya. Penilaian Indikator Analisa data penilaian responden terhadap indikator pengukuran kinerja K3 dilakukan dengan menggunakan metode delphi, yaitu dengan melakukan perhitungan nilai rata-rata penilaian responden terhadap masing-masing indikator. Selanjutnya hasil perhitungan akan diberikan kembali ke responden untuk kembali melakukan penilaian dengan pertimbangan hasil penilaian sebelumnya. Wawancara dihentikan setelah dilakukan sebanyak tiga kali karena hasil perhitungan nilai rata-rata penilaian responden telah konvergen. 4.1.1. Penilaian Indikator Sub Structure Berdasarkan hasil penilaian responden didapatkan bahwa untuk pekerjaan sub structure, indikator yang paling berpengaruh adalah peralatan (43,33%). Dua indikator yang lain, yaitu perlengkapan K3 dan lingkungan kerja memiliki bobot masing-masing sebesar 28,33%. Hasil perhitungan nilai rata-rata penilaian responden untuk masing-masing putaran ditampilkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.2 menunjukkan nilai mean dari masing-masing sub indikator untuk pekerjaan sub structure. Pengaruh peralatan kerja sangat besar, karena pada saat pekerjaan sub structure digunakan peralatan kerja dengan jumlah yang banyak, terutama untuk

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

27

4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3

Analisa data hasil wawancara yang telah dilakukan dan pembuatan Alat

Pengukuran Kinerja K3 dibahas pada bab ini. Analisa data yang dilakukan

meliputi penilaian responden terhadap indikator pengukuran kinerja K3.

Wawancara dilakukan kepada tiga orang safety officer, yang memiliki

pengalaman maupun pelatihan dan pendidikan di bidang K3. Hasil analisa data

penilaian indikator berupa bobot indikator, selanjutnya digunakan untuk

pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3

meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja K3, kerangka kerja aplikasi,

dan tampilan aplikasi. Bagian terakhir dari bab ini akan membahas tentang proses

pengujian (implementasi) Alat Pengukuran Kinerja K3 pada salah satu proyek

konstruksi yang sedang dilaksanakan di Surabaya.

Penilaian Indikator

Analisa data penilaian responden terhadap indikator pengukuran kinerja

K3 dilakukan dengan menggunakan metode delphi, yaitu dengan melakukan

perhitungan nilai rata-rata penilaian responden terhadap masing-masing indikator.

Selanjutnya hasil perhitungan akan diberikan kembali ke responden untuk

kembali melakukan penilaian dengan pertimbangan hasil penilaian sebelumnya.

Wawancara dihentikan setelah dilakukan sebanyak tiga kali karena hasil

perhitungan nilai rata-rata penilaian responden telah konvergen.

4.1.1. Penilaian Indikator Sub Structure

Berdasarkan hasil penilaian responden didapatkan bahwa untuk pekerjaan

sub structure, indikator yang paling berpengaruh adalah peralatan (43,33%). Dua

indikator yang lain, yaitu perlengkapan K3 dan lingkungan kerja memiliki bobot

masing-masing sebesar 28,33%. Hasil perhitungan nilai rata-rata penilaian

responden untuk masing-masing putaran ditampilkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.2

menunjukkan nilai mean dari masing-masing sub indikator untuk pekerjaan sub

structure. Pengaruh peralatan kerja sangat besar, karena pada saat pekerjaan sub

structure digunakan peralatan kerja dengan jumlah yang banyak, terutama untuk

Page 2: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

28

peralatan berat, oleh karena itu peralatan berat memiliki bobot yang paling besar

(25,83%) dibanding indikator peralatan yang lain. Pada pekerjaan sub structure,

peralatan tangga memiliki bobot yang paling kecil (13,17%) dibanding indikator

peralatan yang lain.

Tabel 4.1. Mean Penilaian Bobot (Sub Structure) Kelompok Indikator (%)

Indikator Mean Putaran 1

Mean Putaran 2

Mean Putaran 3

Peralatan 45.00 43.33 43.33 Perlengkapan K3 30.00 28.33 28.33 Lingkungan Kerja 25.00 28.33 28.33

Tabel 4.2. Mean Penilaian Bobot (Sub Structure) Sub Indikator (%)

Indikator Mean Putaran 1

Mean Putaran 2

Mean Putaran 3

Peralatan Peralatan Berat 28.33 26.67 25.83 Perkakas Tangan 23.33 21.67 21.67 Perancah 20.00 21.00 21.00 Tangga 10.00 12.33 13.17 Lift dan Alat Angkut 18.33 18.33 18.33

Perlengkapan K3 Pelindung Diri 28.33 25.00 25.00 Pagar dan Jaring Pengaman 16.67 20.00 20.00 Rambu K3 21.67 25.00 25.00 Pertolongan Pertama 15.00 16.67 16.67 Pemadam Kebakaran 18.33 13.33 13.33

Lingkungan Kerja Penataan Site 31.67 30.00 30.00 Kebersihan 16.67 16.67 17.50 Penerangan 21.67 23.33 21.67 Kebisingan 15.00 15.00 14.17 Kenyamanan 15.00 15.00 16.67

Pada kelompok indikator perlengkapan K3, alat pelindung diri dan rambu

K3 memiliki bobot masing-masing sebesar 25,00%. Alat pelindung diri mutlak

diperlukan setiap individu yang berada di lapangan untuk meminimalkan resiko

atau bahaya yang ada, sedangkan rambu K3 diperlukan untuk memberi tanda

mengenai kondisi di tempat tersebut atau petunjuk untuk hal-hal yang

diperbolehkan atau dilarang untuk dilakukan. Pagar dan jaring pengaman

Page 3: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

29

memiliki peran yang lebih kecil (20,00%) karena pekerjaan masih berada pada

sub structure. Untuk mengatasi bahaya longsor bukan dilakukan dengan memberi

pagar namun dengan membuat turap yang kuat dan memasang rambu K3

(peringatan dilarang melintas) di daerah tersebut.

Pada kelompok indikator lingkungan kerja, penataan site memiliki bobot

yang terbesar (30,00%) karena menurut penilaian responden, penataan site akan

berdampak pada kinerja K3 dari awal sampai akhir proyek. Penataan site yang

buruk akan mengakibatkan penempatan material dan lalu lintas proyek yang

buruk. Hal ini dapat mengakibatkan bahaya terjadinya kecelakaan. Selain

Penataan site, Penerangan memiliki bobot yang cukup besar (21,67%). Responden

menilai bahwa dengan penerangan yang cukup, individu di lapangan dapat

melihat secara jelas kondisi lapangan sehingga dapat lebih berhati-hati.

Untuk menunjukkan bahwa penilaian bobot indikator oleh responden telah

konvergen digunakan perhitungan nilai error untuk masing-masing penilaian

terhadap nilai rata-ratanya. Pada Lampiran 4 ditampilkan hasil perhitungan nilai

error masing-masing penilaian responden untuk penilaian pertama hingga ketiga.

Pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hampir semua indikator

memiliki nilai error yang semakin kecil pada penilaian kedua dibandingkan

dengan penilaian pertama. Pada penilaian ketiga hampir semua indikator memiliki

nilai error yang sama dengan penilaian kedua. Ada beberapa indikator yang

menjadi lebih konvergen (nilai error lebih kecil) dibandingkan dengan penilaian

kedua, yaitu peralatan berat, tangga, kebersihan, penerangan, kebisingan, dan

kenyamanan, namun perubahan nilai error-nya lebih kecil daripada perubahan

sebelumnya.

Page 4: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

30

Tabel 4.3. Perbandingan Nilai Error Sub Structure Kelompok Indikator

Indikator Putaran 1 Putaran 2 Putaran 3 Peralatan 0.22 0.18 0.18 Perlengkapan K3 0.11 0.16 0.16 Lingkungan Kerja 0.27 0.20 0.20

Tabel 4.4. Perbandingan Nilai Error Sub Structure

Sub Indikator Indikator Putaran 1 Putaran 2 Putaran 3

Peralatan Peralatan Berat 0.31 0.17 0.15 Perkakas Tangan 0.19 0.10 0.10 Perancah 0.33 0.06 0.06 Tangga 0.33 0.14 0.09 Lift dan Alat Angkut 0.12 0.12 0.12

Perlengkapan K3 Pelindung Diri 0.27 0.13 0.13 Pagar dan Jaring Pengaman 0.27 0.00 0.00 Rambu K3 0.36 0.13 0.13 Pertolongan Pertama 0.22 0.13 0.13 Pemadam Kebakaran 0.12 0.17 0.17

Lingkungan Kerja Penataan Site 0.18 0.11 0.11 Kebersihan 0.27 0.27 0.19 Penerangan 0.36 0.24 0.21 Kebisingan 0.22 0.22 0.20 Kenyamanan 0.22 0.22 0.13

Page 5: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

31

4.1.2. Penilaian Indikator Upper Structure

Pada hasil penilaian responden terhadap indikator pengukuran kinerja K3

didapatkan bahwa untuk pekerjaan upper structure, indikator yang memiliki

pengaruh yang besar adalah perlengkapan K3 (38,33%) dan peralatan (36,67%).

Indikator yang lain, yaitu lingkungan kerja memiliki bobot sebesar 25,00%. Hasil

perhitungan nilai rata-rata penilaian responden untuk masing-masing putaran

ditampilkan pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.

Tabel 4.5. Mean Penilaian Bobot (Upper Structure)

Kelompok Indikator (%)

Indikator Mean Putaran 1

Mean Putaran 2

Mean Putaran 3

Peralatan 40.00 36.67 38.33 Perlengkapan K3 38.33 38.33 36.67 Lingkungan Kerja 21.67 25.00 25.00

Tabel 4.6. Mean Penilaian Bobot (Upper Structure) Sub Indikator (%)

Indikator Mean Putaran 1

Mean Putaran 2

Mean Putaran 3

Peralatan Peralatan Berat 15.00 14.00 14.83 Perkakas Tangan 20.00 21.00 19.33 Perancah 25.00 24.33 24.33 Tangga 16.67 18.33 18.33 Lift dan Alat Angkut 23.33 22.33 23.17

Perlengkapan K3 Pelindung Diri 31.67 26.67 28.33 Pagar dan Jaring Pengaman 25.00 26.67 26.67 Rambu K3 18.33 19.00 19.00 Pertolongan Pertama 13.33 15.00 13.33 Pemadam Kebakaran 11.67 12.67 12.67

Lingkungan Kerja Penataan Site 28.33 28.33 28.33 Kebersihan 15.00 15.00 15.83 Penerangan 26.67 28.33 26.67 Kebisingan 13.33 11.67 11.67 Kenyamanan 16.67 16.67 17.50

Pada kelompok indikator Peralatan, bobot masing-masing indikator

hampir merata. Namun Perancah, Lift dan Alat Angkut memiliki bobot yang lebih

besar, masing-masing sebesar 24,33% dan 23,17%. Perancah memiliki peranan

yang penting karena berfungsi sebagai penyangga untuk melakukan aktivitas di

Page 6: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

32

ketinggian. Perancah yang buruk dapat berakibat fatal. Lift dan alat angkut juga

memiliki peranan yang penting, dimana dengan bertambahnya tinggi bangunan

dan banyaknya pekerjaan, lalu lintas menjadi semakin ramai. Operator tower

crane juga tidak dapat melihat secara jelas kondisi di lapangan karena

pandangannya tertutup bangunan, oleh karena itu pengoperasian tower crane juga

harus lebih berhati-hati.

Pada kelompok indikator perlengkapan K3, bobot alat pelindung diri dan

pagar serta jaring pengaman paling menonjol dibanding dengan indikator yang

lain dengan nilai 28,33% dan 26,67%. Dengan bertambahnya ketinggian, bahaya

jatuh dan kejatuhan benda menjadi lebih besar sehingga mutlak dibutuhkan pagar

dan jaring pengaman, bukan hanya sekedar rambu K3 karena rambu K3 dapat

mudah diterobos sedangkan pagar dan jaring pengaman lebih kuat sehingga tidak

mudah diterobos. Alat pelindung diri mutlak diperlukan untuk meminimalkan

bahaya yang ada di lapangan.

Pada kelompok indikator lingkungan kerja, penataan site dan penerangan

memiliki bobot yang besar yaitu masing-masing sebesar 28,33% dan 26,67%.

Perencanaan penempatan material dan lalu lintas proyek memegang peranan yang

penting dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja. Demikian juga dengan

penerangan di lapangan. Dengan penerangan yang cukup, individu-individu di

lapangan dapat melihat dengan jelas sehingga dapat lebih berhati-hati.

Untuk menunjukkan bahwa penilaian bobot indikator oleh responden telah

konvergen digunakan perhitungan nilai error untuk masing-masing penilaian

terhadap nilai rata-ratanya. Pada Lampiran 4 ditampilkan hasil perhitungan nilai

error masing-masing penilaian responden untuk penilaian pertama hingga ketiga.

Sedangkan pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 ditampilkan perbandingan nilai error

antara penilaian pertama dengan penilaian kedua dan antara penilaian kedua

dengan penilaian ketiga. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa hampir semua

indikator memiliki nilai error yang semakin kecil pada penilaian kedua

dibandingkan dengan penilaian pertama. Pada penilaian ketiga hampir semua

indikator memiliki nilai error yang sama dengan penilaian kedua. Ada beberapa

indikator yang menjadi lebih konvergen dibandingkan dengan penilaian kedua.

Page 7: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

33

Tabel 4.7. Perbandingan Nilai Error Upper Structure Kelompok Indikator

Indikator Putaran 1 Putaran 2 Putaran 3 Peralatan 0.33 0.24 0.20 Perlengkapan K3 0.14 0.14 0.12 Lingkungan Kerja 0.36 0.13 0.13

Tabel 4.8. Perbandingan Nilai Error Upper Structure Sub Indikator

Indikator Putaran 1 Putaran 2 Putaran 3 Peralatan 0.33 0.24 0.20

Peralatan Berat 0.22 0.19 0.10 Perkakas Tangan 0.17 0.19 0.15 Perancah 0.13 0.04 0.04 Tangga 0.27 0.12 0.12 Lift dan Alat Angkut 0.24 0.23 0.12

Perlengkapan K3 0.14 0.14 0.12 Pelindung Diri 0.39 0.21 0.16 Pagar dan Jaring Pengaman 0.13 0.08 0.08 Rambu K3 0.12 0.07 0.07 Pertolongan Pertama 0.42 0.22 0.17 Pemadam Kebakaran 0.19 0.14 0.14

Lingkungan Kerja 0.36 0.13 0.13 Penataan Site 0.08 0.08 0.08 Kebersihan 0.22 0.22 0.18 Penerangan 0.33 0.27 0.21 Kebisingan 0.33 0.19 0.19 Kenyamanan 0.27 0.27 0.19

Page 8: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

34

4.1.3. Perbandingan Penilaian Indikator Sub Structure dengan Upper Structure

Penilaian indikator pengukuran kinerja K3 untuk sub structure dan upper

structure berbeda. Ada beberapa indikator yang lebih memiliki peran pada sub

structure, seperti peralatan berat, rambu K3, dan kebisingan. Sedangkan perancah,

tangga, lift dan alat angkut, pagar dan jaring pengaman, dan penerangan lebih

berperan pada pekerjaan di upper structure. Perbandingan tersebut dapat dilihat

pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10.

Tabel. 4.9. Perbandingan Penilaian Indikator Sub Structure dengan Upper Structure - Kelompok Indikator (%)

Indikator Sub

Structure Upper

Structure

Peralatan 43.33 38.33

Perlengkapan K3 28.33 36.67

Lingkungan Kerja 28.33 25.00

Tabel. 4.10. Perbandingan Penilaian Indikator Sub Structure dengan Upper Structure - Sub Indikator (%)

Indikator Sub

Structure Upper

Structure

Peralatan

Peralatan Berat 25.83 14.00

Perkakas Tangan 21.67 21.00

Perancah 21.00 24.33

Tangga 13.17 18.33

Lift dan Alat Angkut 18.33 22.33

Perlengkapan K3

Pelindung Diri 25.00 26.67

Pagar dan Jaring Pengaman 20.00 26.67

Rambu K3 25.00 19.00

Pertolongan Pertama 16.67 15.00

Pemadam Kebakaran 13.33 12.67

Lingkungan Kerja

Penataan Site 30.00 28.33

Kebersihan 17.50 15.00

Penerangan 21.67 28.33

Kebisingan 14.17 11.67

Kenyamanan 16.67 16.67

Page 9: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

35

Peralatan berat, rambu K3, dan kebisingan lebih berperan pada saat

pekerjaan sub structure karena pada saat itu banyak alat berat yang dibutuhkan

seperti back hoe, excavator, dan lain sebagainya. Posisi, jalur gerak, kondisi, dan

stabilitas alat berat memegang peranan penting dalam hal peralatan berat. Rambu

K3 dan kebisingan juga memegang peranan yang penting karena dengan adanya

rambu K3, individu di lapangan dapat mengerti kondisi tempat kerja. Kondisi

lingkungan kerja yang tidak bising dapat membuat individu di lapangan mengerti

atau menyadari bahwa ada alat berat yang sedang berada di dekatnya atau akan

melalui tempat dimana individu tersebut berada sehingga dapat lebih berhati-hati.

Perancah, tangga, lift dan alat angkut memiliki peran yang lebih besar

pada saat pekerjaan upper structure karena pada saat itu pekerjaan sudah berada

pada elevasi/ketinggian yang lebih tinggi. Kondisi perancah sebagai penopang

atau penyangga memegang peranan yang besar. Kondisi, posisi, sambungan,

pengaku, dan kapasitas perancah perlu mendapat perhatian. Dengan semakin

bertambahnya ketinggian, peranan tangga dan lift serta alat angkut semakin

penting sehingga perlu mendapat perhatian dalam hal pijakan, permukaan , posisi

dan kemiringan, serta kapasitas (tangga) dan posisi, sambungan, kapasitas, dan

generator serta kabel pendukung (lift dan alat angkut). Bobot lift dan alat angkut

juga masih belum terlalu besar pada saat sub structure, karena operator tower

crane masih dapat melihat kondisi lapangan dengan jelas. Sedangkan pada saat

upper structure, operator tower crane sulit untuk melihat kondisi lapangan secara

jelas sehingga pengoperasian tower crane harus lebih berhati-hati.

Pagar dan jaring pengaman, dan penerangan memiliki peran yang lebih

besar pada saat pekerjaan upper structure karena pada saat pekerjaan berada pada

tempat yang lebih tinggi, bahaya jatuh maupun kejatuhan benda menjadi lebih

besar, oleh karena itu dibutuhkan pagar dan jaring pengaman lebih dari sekedar

rambu K3. Pagar dan jaring pengaman memberikan perlindungan yang lebih

karena strukturnya yang lebih kuat daripada rambu K3, sehingga tidak mudah

diterobos. Pagar dan jaring pengaman merupakan perlindungan secara fisik, lebih

dari sekedar himbauan dan petunjuk (rambu K3).

Page 10: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

36

4.1.4. Perhitungan Bobot

Perhitungan bobot untuk masing-masing indikator dilakukan dengan cara

mengalikan nilai bobot setiap sub indikator dalam masing-masing kelompok

indikator dengan nilai bobot kelompok indikator (peralatan, perlengkapan K3, dan

lingkungan kerja). Pada Tabel 4.11 berikut ini ditampilkan bobot untuk masing-

masing indikator sub structure dan upper structure.

Tabel 4.11. Bobot Indikator (%)

Indikator Sub

Structure Upper

Structure

Peralatan

Peralatan Berat 11.19 5.69

Perkakas Tangan 9.39 7.41

Perancah 9.10 9.33

Tangga 5.71 7.03

Lift dan Alat Angkut 7.94 8.88

Perlengkapan K3

Pelindung Diri 7.08 10.39

Pagar dan Jaring Pengaman 5.67 9.78

Rambu K3 7.08 6.97

Pertolongan Pertama 4.72 4.89

Pemadam Kebakaran 3.78 4.64

Lingkungan Kerja

Penataan Site 8.50 7.08

Kebersihan 4.96 3.96

Penerangan 6.14 6.67

Kebisingan 4.01 2.92

Kenyamanan 4.72 4.38

Page 11: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

37

Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3

Pembuatan alat pengukuran kinerja K3 meliputi (1) pembuatan alur proses

pengukuran kinerja K3, (2) kerangka kerja, dan (3) tampilan alat pengukuran.

4.2.1. Pembuatan Alur Proses Pengukuran Kinerja K3

Pembuatan alur proses pengukuran kinerja K3 terdiri dari input, process,

dan output yang berfungsi untuk memberikan gambaran keseluruhan proses

pengukuran kinerja K3 yang di dalamnya terdapat fungsi alat pengukuran kinerja

K3 (Gambar 4.1).

Proses pengukuran kinerja K3 dimulai dengan pencatatan kondisi K3

dengan pengamatan langsung di lapangan, menggunakan lembar inspeksi yang

berisikan indikator-indikator K3 (Lampiran 2). Penilaian dilakukan pada

pengamatan kondisi tempat kerja dan tindakan pekerja di lapangan. Penilaian

kondisi tempat kerja dilakukan dengan cara memberi nilai (scoring, dari 0 - 100)

sedangkan tindakan pekerja dinilai dengan metode work sampling. Hasil penilaian

akan dicatat dalam lembar penilaian sebagai data masukan (input) untuk alat

pengukuran kinerja K3.

Proses perhitungan nilai hasil pengukuran kondisi K3 di lapangan diolah

dengan menggunakan database alat pengukuran (bobot indikator). Hasil

pengolahan disimpan kembali dalam database sebagai ”data pengukuran

sebelumnya” yang digunakan untuk menampilkan perkembangan kinerja K3

proyek dari pengukuran pertama sampai pengukuran terakhir.

Hasil pengukuran kinerja K3 berupa informasi kinerja K3 digunakan

sebagai bahan evaluasi terhadap tindakan K3 untuk tempat kerja proyek maupun

tindakan pekerja yang telah dilakukan. Informasi kinerja K3 yang diberikan

berupa nilai kinerja K3 proyek secara keseluruhan, untuk setiap zona pengukuran,

waktu pengukuran, dan setiap indikator pengukuran.

Tindakan perbaikan terhadap kondisi tempat kerja yang belum aman

digunakan sebagai bahan acuan perbaikan terhadap tempat kerja yang belum

aman, maupun tindakan perbaikan pekerja yang belum aman. Setelah dilakukan

perbaikan, proses penilaian dilakukan secara berkesinambungan untuk mengukur

kinerja K3 selanjutnya sampai akhir pelaksanaan proyek.

Page 12: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

38

Page 13: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

39

4.2.2. Pembuatan Kerangka Kerja

Pembuatan kerangka kerja aplikasi program pengukuran kinerja K3.

Kerangka kerja aplikasi alat pengukuran kinerja K3 terdiri dari dua proses besar

yaitu proses pengukuran dan proses pelaporan kinerja. Proses pengukuran terdiri

dari proses pemasukan data dan proses perhitungan nilai kinerja K3. Sedangkan

proses pelaporan kinerja terdiri dari proses penyajian daftar pengukuran, grafik

nilai kinerja K3, dan daftar tindakan perbaikan (Gambar 4.2).

Gambar 4.2. Kerangka Kerja Alat Pengukuran Kinerja K3

APLIKASI ALAT PENGUKURAN KINERJA K-3

MULAI

PROSES PENGUKURAN

PROSES PELAPORAN KINERJA

PROYEK BARU

MASUKKAN DATA PROYEK

PENGATURAN BOBOT

INDIKATOR

PROYEK LAMA

INSPEKSI BARU EDIT HASIL PENGUKURAN INSPEKSI LAMA

MASUKKAN DATA INSPEKSI

PENGISIAN LEMBAR

PENILAIAN PER ZONA

PERHITUNGAN NILAI KINERJA K3

MASUKKAN TINDAKAN

PERBAIKAN

SIMPAN DATA NILAI KINERJA K3

DAFTAR PENGUKURAN

GRAFIK NILAI KINERJA K3

DAFTAR TINDAKAN

PERBAIKAN

PENYAJIAN LAPORAN KINERJA

SELESAI

PENGATURAN ZONA

PENGUKURAN

Page 14: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

40

Proses pengukuran dimulai dengan proses pemasukan data. Data yang

dimasukkan antara lain adalah data umum proyek yang berupa nama proyek dan

pembagian zona proyek, serta data inspeksi yang berupa data periode inspeksi dan

data nilai kondisi tempat kerja. Data-data tersebut kemudian diproses untuk

perhitungan nilai kinerja K3. Proses perhitungan nilai kinerja K3 dilakukan

perzona pengukuran, nilai kinerja K3 yang diperoleh digunakan sebagai tolak

ukur untuk tindakan perbaikan selanjutnya. Keseluruhan proses pengukuran

dijadikan masukan untuk proses pelaporan kinerja.

Proses pelaporan kinerja terdiri dari penyajian tiga jenis data yang

diperoleh dari akumulasi data pengukuran yang telah dilakukan di proses

pengukuran. Tiga jenis data tersebut antara lain data akumulasi nilai kinerja K3

yang disajikan dalam bentuk grafik, data pencatatan tindakan perbaikan per

periode pengukuran, dan histori penilaian.

4.2.3. Pembuatan tampilan Aplikasi

Tampilan aplikasi dibuat dengan menggunakan program Borland Delphi

7.0. Tampilan pertama adalah tampilan halaman utama, terdapat pilihan

melakukan pengaturan bobot indikator (bobot) atau melakukan proses pengukuran

(proyek).

Proses pengaturan bobot indikator dilakukan dengan memasukkan nilai

bobot untuk masing-masing jenis (sub structure dan upper structure) untuk

kondisi tempat kerja (Gambar 4.3). Untuk tindakan pekerja tidak ada nilai bobot

yang diperhitungkan. Ketentuan pengaturan bobot indikator adalah sebagai

berikut:

1. Jumlah bobot kelompok indikator adalah 100.

2. Jumlah bobot sub indikator (setiap kelompok indikator memiliki lima sub

indikator) adalah 100.

Setelah dilakukan pengisian nilai bobot untuk setiap indikator, terdapat

pilihan ”cek” di bagian bawah untuk melakukan pengecekan apakah nilai-nilai

bobot yang telah dimasukkan berjumlah 100. Jika tidak maka nilai bobot perlu

diperbaiki lagi.

Page 15: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

41

Gambar 4.3. Form Pengaturan Bobot Indikator

Bobot indikator ”default” telah diberikan sebagai referensi komposisi

bobot masing-masing indikator. Nilai bobot ”default” berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya (Tabel 4.12 dan Tabel 4.13). Nilai bobot dibagi

menjadi dua jenis yaitu sub structure dan upper structure.

Tabel. 4.12. Bobot Indikator

Sub Structure dengan Upper Structure - Kelompok Indikator (%)

Indikator Sub

Structure Upper

Structure

Peralatan 43.33 38.33

Perlengkapan K3 28.33 36.67

Lingkungan Kerja 28.33 25.00

Page 16: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

42

Tabel. 4.13. Bobot Indikator Sub Structure dengan Upper Structure - Sub Indikator (%)

Indikator Sub

Structure Upper

Structure

Peralatan

Peralatan Berat 25.83 14.00

Perkakas Tangan 21.67 21.00

Perancah 21.00 24.33

Tangga 13.17 18.33

Lift dan Alat Angkut 18.33 22.33

Perlengkapan K3

Pelindung Diri 25.00 26.67

Pagar dan Jaring Pengaman 20.00 26.67

Rambu K3 25.00 19.00

Pertolongan Pertama 16.67 15.00

Pemadam Kebakaran 13.33 12.67

Lingkungan Kerja

Penataan Site 30.00 28.33

Kebersihan 17.50 15.00

Penerangan 21.67 28.33

Kebisingan 14.17 11.67

Kenyamanan 16.67 16.67

Proses selanjutnya adalah memasukkan informasi berupa data proyek,

meliputi nama, alamat, luas, tinggi, dan durasi proyek. Selain data proyek,

informasi yang perlu diberikan adalah pembagian zona proyek (Gambar 4.4).

Setelah pengisian data proyek dan pembagian zona proyek, selanjutnya

yang dilakukan adalah pengisian data hasil pencatatan kondisi K3 di lapangan.

Pengisian data dilakukan dengan memilih button ”Daftar Kuesioner” pada

halaman data proyek dan pembagian zona proyek. Untuk kondisi tempat kerja,

pengisian dilakukan dengan memasukkan nilai setiap indikator yang telah

diberikan oleh pelaksana pengukuran (Gambar 4.5). Untuk tindakan pekerja,

pengisian dilakukan dengan memasukkan jumlah pekerja yang tergolong dalam

indikator pada formulir penilaian tindakan pekerja (Gambar 4.6).

Pengumpulan data pada saat implementasi / pengujian alat pengukuran

kinerja K3 di lapangan dilakukan dengan cara memberikan nilai untuk kinerja /

Page 17: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

43

performance masing-masing indikator. Range penilaian dari 0 sampai 100 dengan

empat kategori penilaian, yaitu:

Pengumpulan data pada saat implementasi / pengujian alat pengukuran

kinerja K3 di lapangan dilakukan dengan cara melakukan work sampling untuk

mendapatkan kinerja / performance masing-masing indikator. Setelah melakukan

work sampling, dilakukan perhitungan persentase sebagai berikut:

Persentase = totalNN X 100%

Persentase = Nilai persentase suatu indikator (%)

N = Jumlah pekerja yang tergolong dalam suatu indikator

N total = Jumlah total pekerja yang diamati

Pada saat pengisian data kondisi tempat kerja dan tindakan pekerja, ada

pilihan menu untuk memberikan tanggapan dan tindakan perbaikan yang perlu

dilakukan. Tindakan perbaikan akan kembali ditanyakan pada saat akan

melakukan pengukuran untuk periode selanjutnya (Gambar 4.7).

Gambar 4.4. Formulir Data Proyek dan Pembagian Zona Proyek

0 25 50 75 100Bahaya Cukup

Bahaya Aman Cukup

Aman

Page 18: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

44

Gambar 4.5. Formulir Pengisian Kondisi Tempat Kerja

Gambar 4.6. Formulir Pengisian Tindakan Pekerja

Page 19: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

45

Gambar 4.7. Formulir Pengisian Tanggapan, Tindakan Perbaikan, dan Solusi

Setelah pengisian semua data, baik kondisi tidak aman, tindakan pekerja,

maupun tanggapan dan tindakan perbaikan, dapat ditampilkan informasi kinerja

K3 dalam bentuk grafik. Ada tiga jenis grafik yang dapat ditampilkan, yaitu:

1. Grafik berdasarkan waktu pengukuran (Gambar 4.8)

Melalui grafik ini dapat ditampilkan informasi perkembangan (trend)

kinerja K3 dari pengukuran pertama sampai pengukuran terakhir.

Informasi yang diberikan dapat berupa informasi yang paling umum

(proyek secara keseluruhan) hingga informasi untuk setiap sub indikator

(detail indikator). Sebagai contoh, Gambar 4.9 dan Gambar 4.10

menampilkan informasi perkembangan kinerja K3 proyek secara

keseluruhan dan zona ”Tower E” meliputi kondisi tempat kerja dan

tindakan pekerja.

2. Grafik detail penilaian setiap zona pengukuran (Gambar 4.11)

Pada grafik jenis ini dapat ditampilkan informasi kinerja K3 secara umum

hingga yang paling detail untuk satu kali periode pengukuran. Sebagai

contoh, Gambar 4.12 dan Gambar 4.13 menampilkan informasi mengenai

Page 20: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

46

nilai kinerja K3 pada periode pengukuran tanggal 7 April 2008 untuk zona

”Tower E” sub structure secara umum dan untuk kondisi tempat kerja

(indikator peralatan).

3. Grafik perbandingan antar zona pengukuran (Gambar 4.14)

Grafik jenis ini menampilkan perbandingan nilai kinerja K3 antar zona

pengukuran pada periode pengukuran yang sama. Sebagai contoh,

Gambar 4.15 dan Gambar 4.16 menampilkan perbandingan nilai kinerja

K3 zona ”Tower E” dan ”Tower F” pada periode pengukuran tanggal 7

April 2008 untuk kondisi tempat kerja upper structure secara umum dan

khusus indikator perancah.

Gambar 4.8. Lembar Pemilihan Grafik Kinerja K3 Berdasarkan Waktu

Gambar 4.9. Grafik Perkembangan Kinerja K3 Proyek Secara Keseluruhan

Page 21: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

47

Gambar 4.10. Grafik Perkembangan Kinerja K3 Zona ”Tower E”

Gambar 4.11. Lembar Pemilihan Grafik Kinerja K3 Setiap Zona

Gambar 4.12. Grafik Informasi Kinerja K3 Zona ”Tower E” Sub Structure

Page 22: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

48

Gambar 4.13. Grafik Informasi Kinerja K3 Zona ”Tower E” Sub Structure untuk

Kondisi Tempat Kerja - Indikator Peralatan

Gambar 4.14. Lembar Pemilihan Grafik Perbandingan Kinerja K3 Antar Zona

Gambar 4.15. Grafik Perbandingan Kinerja K3 Zona ”Tower E” dan ”Tower F”

Kondisi Tempat Kerja - Sub Structure

Page 23: 4. ANALISA DATA DAN PEMBUATAN ALAT PENGUKURAN KINERJA K3 · pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3. Pembuatan Alat Pengukuran Kinerja K3 meliputi pembuatan alur proses pengukuran kinerja

Universitas Kristen Petra

49

Gambar 4.16. Grafik Perbandingan Kinerja K3 Zona ”Tower E” dan ”Tower F”

Kondisi Tempat Kerja - Upper Structure (Perancah)