4 komposit
TRANSCRIPT
IV. KOMPOSIT
PENDAHULUAN
Komposit adalah material yang terdiri dari dua atau lebih komponen penyusun
yang berbeda (multi phase material) yang digabung menjadi satu kesatuan. Termasuk di
dalamnya adalah bahan yang diberi lapisan, bahan yang diperkuat, beton bertulang, dan
sebagainya. Pada umumnya komposit terdiri dari dua komponen yaitu komponen matriks
yang menerus , dan komponen penguat yang biasanya berbentuk batangan , serat ataupun
lembaran.
Beton bertulang merupakan komposit yang terdiri dari besi beton dalam matriks
beton. Selain itu badan perahu layar dibuat dari plastik diperkuat dengan serat, yaitu
serat gelas dan plastik jenis poliester. Tetapi baja yang merupakan campuran ferit dan
karbida tidak dapat dianggap sebagai komposit karena kedua komponen itu tidak
terbentuk secara terpisah melainkan merupakan produk suatu proses tertentu. Sama
halnya dengan aspal beton yang dianggap berasal dari satu tempat, yaitu kilang panas.
A. Konsep Dasar Komposit
to copose = menyusun, menggabung composite (adj) = bersifat susunan/gabungan Bahan komposit = bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Gabungan makro • bisa dibedakan/di lihat • lebih secara fisis, mekanis, chemis • bisa dipisahkan lagi secara fisis, mekanis Gabungan mikro • tidak dapat dibedakan/dilihat • lebih secara khemis • pemisahan sulit dilaksanakan secara mekanis Contoh: logam paduan
49
Bila komposit dibuat dengan maksud untuk mendapatkan peningkatan kekuatan
dari gabungan masing-masing komponen penyusunnya, dan peningkatan kekuatan yang
menjadi tujuan utama , ada dua hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan produk
yang efektif yaitu :
1. Komponen penguat harus memiliki modulus elastisitas yang lebih besar dari pada
modulus elastisitas komponen matriksnya .
2. Alat sambung yang digunakan harus mampu menahan gaya geser antara kedua
permukaan komponen .
Di dalam menggabungkan masing-masing komponen penyusun, yang terdiri dari
dua atau lebih bahan dalam suatu bahan komposit akan didapat sifat-sifat dari bahan baru
yang lebih baik dari yang dimiliki bahan penyusunnya. Sifat-sifat yang dapat diperbaiki
antara lain:
• Kekuatan
• Kekakuan
• Ketahanan korosi
• Ketahanan aus
• Keindahan
• Berat
• Sifat lelah (umur lelah)
• Sifat-sifat pada temperatur tinggi/rendah
• Isolasi panas
• Konduktifitas panas/listrik
• Isolasi akustik
Perlu diketahui pula bahwa dalam setiap pembuatan bahan komposit tidak semua sifat
dapat diperbaiki secara bersamaan.
50
B. Prinsip-prinsip Campuran
Prinsip-prinsip campuran sederhana berlaku untuk sifat skalar seperti berat jenis
atau kapasitas panas. Berat jenis campuran, ρm adalah
ρm = f1ρ1 + f2ρ2 + …………
atau
ρm =Σ fiρi,
dengan f adalah fraksi volume tiap unsur, sama halnya dengan kapasitas panas, c,
Cm = Σ fi cI
Dalam rumus ini, f adalah fraksi volume, dan kapasitas panas dinyatakan dalam
J/°C per satuan volume. Bila kapasitas panas dinyatakan dalam J/°C per satuan massa,
maka f adalah fraksi massa.
Konduktivitas memiliki gradien dalam arah tertentu. Oleh karena itu, geometri
campuran pelu diperhitungkan. Dua kondisi ekstrem digambarkan dalam Gambar 4-1.
Lihatlah koefisien konduktivitas termal k. Pada Gambar 4-1(a), konduksi sejajar dengan
struktur; maka berlaku persamaan :
k|| =f1k1 + f2k2 + ………
(4-1a)
(4-1b)
(4-2)
(4-3)
51
Gambar 4-1 Konduktivitas versus distribusi fasa (keadaan idial). (a) konduktivitas paralel (pers. 4-3). (b) Konduktivitas seri (pers. 4-4). (c) Konduktivitas
melalui bahan dengan fasa terdispersi (pers. 4-8) dan (4-9), kedua fasa memiliki konduktifitas yang berlainan.
Pada Gambar 4-1 (b) struktur mempunyai arah seri dengan arah konduksi, jadi aliran
panas tegak lurus pada lapisan. Maka berlaku kaidah campuran terbalik sebagai berikut:
1/k1 = f1/k1 + f2/k2 + …
f adalah fraksi volume.
Untuk konduktivitas listrik, σ, persamaan untuk susunan seri adalah
1/σ1 = f1/σ1 + f2/σ2 + … (4-5a)
atau untuk resistivitas ρ, persamaan menjadi
ρ1 = f1ρ1 + f2ρ2 + … (4-5b)
Hubungan ini berkaitan pula dengan persamaan hubungan seri resistasi R.
Struktur mikro yang sering dijumpai adalah dispersi dua atau lebih fasa (Gambar
4-1b dan Gambar 4-1c). Selain itu, struktur lamel seperti perlit memiliki orientasi koloni
perlit yang acak. Sebagai pendekatan pertama, konduktivitas struktur mikro ini dianggap
(4-4)
(a) (b) ©
Alir
an p
anas
52
bervariasi secara linear dengan fraksi volume. Bila salah satu diantara kedua fasa tadi
kontyinu, c, dan yang satu terdispersi, d, perlu dilakukan modifikasi.
Bila kc << kd,
km ≈ kc (1 + 2 fd) / (1 – fd) (4-6)
Bila kc >>kd,
km ≈ kc (1 - 2 fd) / (1 + fd) (4-7)
Pada persamaan ini, fc dan fd adalah fraksi volume fasa kontinu dan terdispersi.
Peran dominan dari fasa kontinu cukup jelas, meskipun dapat dianggap kecil.
Konduktivitasnya tinggi dan merupakan sarana untuk transpor panas (atau listrik). Bila
fasa kontinu bersifat isolasi, traspor terbatas, meski jumlah fasa terdispersi yang bersifat
penghantar cukup banyak.
Kaidah campuran yang disederhanakan ini tidak dapat diterapkan begitu saja
terhadap semua sifat dan jenis komposit. Sebagai contoh, lebih mudah menguji campuran
resin fenol-formaldehida dan serbuk kayu (tahi gergaji yang halus ) dari pada
merumuskan kaidah campuran untuk kekuatan tekannya (Gambar 4-1)
Contoh soal 4-1
Serbuk SiO2 (serbuk kuarsa halus) sebanyak 50% (berat) ditambahkan pada resin
fenol-formaldehida sebagai pengisi. (a) Tentukan berat jenis campuran. (b) Hitung pula
konduktivitas termalnya.
Prosedur, Tentukan besar fraksi volume kedua unsur tadi. Dari tabel C dapat diketahui
berat jenis dan konduktivitas termalnya.
ρSiO2 = 2.65 g/cm3; ρPF = 1.3 g/cm3.
kSiO2 = 0.012 W/mm.K; kPF = 0.00016 W/mm.K.
Gunakan 100 g (= 50 g SiO2 + 50 g PF) sebagai dasar perhitungan,
53
a) 50 g SiO2 = 18.8 cm3 SiO2 ; f SiO2= 0.33
50 g PF = 38.4 cm3/57.2 cm3 PF ; f PF = 0.67/1.0
ρSiO2 = 100 g/57.2 cm3
= 1.75 g/ cm3
atau pers 4-1:
ρm = (0.33)(2.65) + (0.67)(1.3)
= 1.75 g/ cm3
b) Karena kPF << kSiO2,
km ≈ kc (1 + 2 fd) / (1 – fd)
km ≈ 0.00016 [ (1 + 2 (0.33)) / (1 – 0.33)]
= 0.0004 W/mm
C. Serat Penguat Komposit
Bahan penguat jenis bahan komposit yang paling sering dipakai adalah serat
gelas. Sebagai bahan baku serat, umumnya dipakai gelas non-alkali (gelas jenis E). Serat
gelas ini memiliki kekuatan tarik yang tinggi, kira-kira seribu kali lebih kuat dari kawat
baja (90 kgf/mm2). Selanjutnya massa jenisnya kira-kira 2,5 adalah rendah dibandingkan
dengan baja (7,9) sedangkan modulus elastiknya agak rendah.
0C
54
Serat karbon dibuat dari serat akrilik disinter dan digrafitkan. Serat ini
kekuatannya lebih rendah dari pada serat gelas tetapi hal ini dapat diabaikan, sedangkan
modulus elastiknya baik sekali. Massa jenisnya kira-kira 1,8 – 1.9 lebih rendah dari
gelas, jadi lebih ringan. Karena memiliki sifat yang lebih baik dalam kekuatan per massa
jenis dan modulus elastiknya, dibandingkan dengan bahan lainnya, maka produksinya
meningkat pesat yang dipergunakan sebagai bahan bagi pesawat terbang, mobil, tongkat
golf, tangkai pancing, dan banyak lagi penggunaan lainnya dari barang industri sampai
barang-barang untuk kesenangan dimana diperlukan sifat ringan tetapi kuat dan elastis.
Bahan kevlar (poliparafenilen-tereftalamid) salah satu dari amid aromatik
dikembangkan secara besar-besaran sebgai penguat untuk bahan komposit yang memiliki
sifat ringan (massa jenis 1,4) dan kekuatan tariknya tinggi. Disamping itu dipakai juga
whisker, silikon karbida (Si C), boron. Tetapi apabila diurutkan dari mulai yang paling
banyak dipakai adalah pertama serat gelas, kemudian serat karbon dan kevlar, baru serat
organik.
Bahan Resin Termoset yang cocok menurut sifat-sifatnya dapat memperkuat
matriks dari komposit. Persyaratan dibawah ini perlu dipenuhi untuk pencetakan
komposit, yaitu:
1) Resin yang dipakai perlu memiliki viskositas rendah, dapat sesuai dengan bahan
penguat dan permeabel.
2) Dapat diukur pada temperatur kamar dalam waktu yang optimal.
3) Mempunyai penyusutan yang kecil pada pengawetan.
4) Mempunyai kelengketan yang baik dengan bahan penguat.
5) Mempunyai sifat baik dari bahan yang diawetkan.
Beberapa sifat serat yang sangat baik untuk ditambahkan pada jenis bahan resin
termoset sebagaimana tertera pada tabel 4-1 dibawah ini:
55
Tabel 4-1 Beberapa serat dengan matrik bahan termoset
Serat
Kekuatan tarik
(GN/mm2)
Perpanjang-
an patah
(%)
Masa jenis
(g/cm3)
Modulus
Young
(GN/m2)
Modulus
Jenis
(MJ/kg)
Karbon
Karbon
Gelas
Baja
Kevlar
Nilon 66
Poliester
2,0
1,8
3,2
3,5
3,2
0,9
1,1
0,6
0,5
2,3
2,0
6,5
14,0
9,0
1,66
1,99
2,54
7,80
1,44
1,14
1,38
350
400
75
200
57
7
15
210
200
30
26
40
6
11
Resin Termoplastik, setelah resin termoset berbagai resin dipergunakan tetapi
peningkatan kekuatan tidak dapat diharapkan. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah:
1) Supaya memiliki penyusutan cetakan lebih kecil dan ketelitian yang lebih baik.
2) Agar temperatur deformasi termal dengan bahan berkristal dapat dinaikkan.
3) Agar kekuatan tarik dan kekuatan lentur dapat diperbaiki.
Salah satu hubungan yang paling sederhana antara penguat dan panjang serat
adalah:
dengan:
δc : Kekuatan tarik barang yang dicetak
Vf : Kadar serat dalam volum
VR : Kadar resin dalam volum
δδδ RRffc VV LL c +
−= 1
τδ2 y
f
f
c
DL =
(4-8)
(4-9)
56
L : Panjang serat
δR : Kekuatan tarik resin
Df : Diameter serat
δf : Kekuatan tarik serat
Lc : Panjang kritis dari serat
τγ : Kekuatan mulur geser pada antar muka serat dengan resin
Pada tabel 4-2 beberapa daftar keadaan komposisis gelas yang dipakai untuk serat
penguatan. Masing-masing adalah hasil subtansial perkembangan yang mempunyai
peranan penting dalam penggunaan yang spesifik. Sebagai contoh, biasanya komposisi
serat kaca yang dipakai adalah E – Glass, dalam pembentukannya berasal dari daya
konduksi listrik yang rendah.
Tabel 4-2 Komposisi dari beberapa bahan gelas memperkuat serat
Komposisi (berat %)
Model Sifat SiO2 (Al2O3 + Fe2 O3 ) CaO MgO Na2O K2O B2O3 TiO2 ZrO3
Gelas-A soda biasa-kapur silika 72 <1 10 14 Gelas-AR Alkali resistansi (untuk 61 <1 5 <1 14 3 7 10 Memperkuat beton) Kaca-C Resistansi korosi secara 65 4 13 3 8 2 5 Kimia Kaca-E Komposisi elektris 54 15 17 5 <1 <1 8 Kaca-S Kekuatan tinggi dan 65 25 10 modulus
Sumber : Data dari J. G. Mohr dan W. P. Rowe, Fiber Glass, Van Nonstran Reinhold Company, Inc., New York, 1978 Kepopuleran ini dalam struktur komposit adalah berhubungan dengan daya tahan kimia
dari komposisi borosilicate. Tabel 4-3 adalah daftar beberapa keadaan normal dari
material matrik polimer . Tiga bentuk serat yang biasa, digambar di dalam Gambar 4-2.
Bagian (a) dan (b) memperlihatkan pemakaian yang terus menerus (bersambung) dan
serat yang di cacah berturut-turut. Bagian (c) memperlihatkan sebuah konfigurasi yang
disusun seperti anyaman yang mana pelapisan dengan matrik polimernya untuk terbentuk
yang berlapis-lapis.
57
( a ) ( b ) ( c )
Gambar 4-2 Tiga konfigurasi serat yang biasa untuk memperkuat komposit
(a) serat yang bersambung, (b) serat dengan ciri yang khusus, (c) struktur anyaman, yang di pakai untuk membuat struktur yang belapis-lapis.
Tabel 4-3 Beberapa bahan matrik polimer biasa untuk serat kaca Polimer sifat dan penggunaannya
Thermosetting Epoxies Berkekuatan tinggi Polister Untuk struktur yang umum Phenolics Aplikasi pada temperatur tinggi Silikon Aplikasipada kelistrikan Thermoplastik Nylon 66 Polykarbonat kurang lazim, kususnya kekenyalan yang baik Polystyrene
Tabel 4-4 adalah daftar bermacam-macam material yang memperkuat. Hal ini
memasukkan beberapa dari sebagian besar material yang memperkuat oleh manusia
untuk beberapa dari sebagian besar aplikasi. Carbon dan kevlar adalah serat yang
memperkuat melambangkan kemajuan-kemajuan yang lebih baik dari bahan tambah
tradisional. Besarnya kemajuan ini penting untuk diketahui terutama dalam pembuatan
bahan polimer termoplastik tiap tahun. Serupa itu pollyetheretherketone (PEEK) dan
polyphenylene sulfide (PPS). Material ini mempunyai sebuah keuntungan untuk
58
meningkatkan kekerasan dan dapat didaur ulang. Logam – komposisi matrik penting
didalam perkembangannya untuk dipakai di dalam temperatur tinggi, konduktifitas dan
kondisi beban yang melebihi dari kemampuan polimer sistem matrik. Secara relatif
diterima tetapi penyusun di dalam sebuah komposit dasar adalah bagian dari keramik
matrik komposit. Pokok penggerak tenaga, untuk itu mereka memebangun daya tahan
yang tinggi dan unggul. Komposit ini berdiri sendiri sebagai keramik tradisional,
mewakili janji terbesar untuk mendapatkan syarat kekerasan untuk struktur penggunaan
yang demikian tinggi desain efisiensinya.
Tabel 4-4 Berbagai Serat-memperkuat sistem komposit
Kelas serat / matrik
Polimer-matriks
Para-aramid (kevlar)/epoxy Para-aramid (kevlar)/epoxy C(graphit)/polyster C(graphit)/polyetheretherketone (PEEK) C(graphit)/polyphenylene sulfide (PPS)
Matriks-Logam
B /Al Al 2O3/Al Al 2O3/Mg SiC/Al SiC/Ti (campuran)
Matriks-keramik
Nb/MoSi2 C/C C/SiC SiC/Al2O3 SiC/SiC SiC/Si3N4 SiC/Li-Al-Silikat (keramik-kaca)
Sumber : Data dari K.K. Chawla, New Mexico Institut of Mining and Teknology, A. K. Dhirgra, the Du Pont Company,and A. J. Klein, ASM International.
59
Contoh soal :
Suatu campuran serat kaca dengan komposisi berisi 70% volume E-glass serat dalam
matrik epoxy.
(a). Hitunglah persen berat dari serat di dalam komposit
(b). Tentukan berat jenis komposit jika berat jenis E-glass adalah 2.54 Mg/mm3
(= g/cmc3) dan untuk epoxy adalah 1,1 Mg/m3
Jawab :
(a). Untuk 1 m3 komposit, kita memerlukan 0.70 m3 E-glass dan (1.00 – 0.70) m3 =
0.30 m3 dari epoxy
massa dari tiap komponen adalah :
mE-glass = ( 2,54 Mg / m3m3 ) x 0,70 m3 = 1,77 Mg
mepoxy = ( 1,1 Mg / m3 ) x 0.30 m3 = 0,33 Mg
diberikan :
%berat kaca = )33,077,1(
77,1
+ x 100 = 84.3 Mg
(b). berat jenis yang diberikan :
ρm = v
m =
3m
Mg)33.077,1( + = 2.10 Mg/m3
D. Kayu –Memperkuat Komposit
Komposit-komposit jenis ini dapat dilihat pada tabel 4-4 yang menggambarkan
suatu dari sebagian besar yang di susun dari material teknik. Biasanya kayu merupakan
sebuah komposit , yang mana struktur materialnya sangat baik. dalam kenyataannya
banyak kayu yang dipakai setiap tahunnya di Amerika serikat, dapat kita lihat dalam tabel
4-5, pada tabel dibuat dalam dua kategori yaitu kayu lunak dan kayu keras. Ini adalah
60
relatif dalam hal pembatasannya, walaupun kayu lunak biasanya memiliki kekuatan yang
kurang baik.
Tabel 4-5 Beberapa jenis kayu di Amerika Serikat
Kayu lunak Kayu keras
Cedar Douglas fir Hemlock Pine Redwood Spruce
Ash Birch Hickory Maple Oak
Ciri-ciri dominan dari mikrostruktur adalah jumlah yang besar dari sel tabung
yang berarah vertikal. Dan yang selnya membujur akan bergabung dengan sumbu vertikal
pada pohon tersebut. Disana beberapa sel radial tegak membujur satu-satu. Sel yang
radial menyediakan makanan untuk pohon melalui dinding sel yang tersusun dari jenis
kayu selulosa.
Sel yang berbentuk pipa mendistribusikan penguatan batang yang dijalankan
dengan serat kaca dalam campuran “serat kaca”. Kekuatan sel tersebut dalam arah
membujur adalah fungsi dari penjajaran serat. Dalam susunan tersebut semua sel saling
berikatan bersama oleh sebuah matrik dari lignin dan hemiselulosa. Lignin adalah sebuah
jaringan polimer phenol-propane, dan hemiselulosa adalah sebuah polimer selulosa yang
secara relatif mempunyai kadar rendah dari polimerisasi .
E. Agregat Komposit
Serat kaca adalah tepat dan lazim sebagai contoh dari serat yang memperkuat
suatu komposit. Biasanya, beton adalah sebuah contoh yang unggul dari “agregat
komposit”. Seperti dengan kayu biasanya susunan materialnya adalah dipakai di dalam
qualitas yang bagus. Luas dari beton dipakai melebihi dari semua perpaduan dari logam.
61
Untuk beton masa “agregat” yang berhubungan dengan perpaduan pada pasir (ditemukan
agregat) dan krikil kersik.
Komponen beton ini adalah sebuah “dasar” di dalam material yang hampir sama
dengan kayu. Biasanya material ini dipilih untuk secara relatif yang tinggi kepekatan dan
kekuatannya. Sebuah tabel dari bahan komposisi agregat yang mungkin gabungan dan
tak terlalu berarti. Umumnya material agregat merupakan geologikal batu pasir (batu
kerikil) yang dipilih dari simpanan lokal yang tersedia.
F. Bahan Yang Diperkuat
Bila peningkatan kekuatan menjadi tujuan utama komponen penguat harus
mempunyai rasio aspek yang besar, sehingga beban diteruskan melintasi perpatahan
potensial. Jadi batang baja ditanamkan dalam konstruksi beton. Demikian pula serat
gelas dikombinasi dengan resin menghasilkan plastik yang diperkuat serat.
Agar bahan penguat dapat memikul beban, penguat harus memiliki modulus
Young yang tinggi dari pada matriks. Umumnya sekarang digunakan serat gelas anyaman
untuk mencegah timbulnya anisotropi dalam lembaran kompisit. Serat gelas dalam
anyaman penguat memiliki distribusi acak sehingga didapatkan modulus elastisitas yang
merata, oleh karena itu distribusi beban juga merata dalam dua dimensi.
H. Tegangan Antar Permukaan
Diketahui bahwa pada permukaan antara besi beton dan beton timbul tegangan
geser. Oleh karena itu dipernyaratkan besi beton bersirip sesuai ASTM (American
Society for Testing and Material) A305. Tegangan geser setara juga timbul pada
permukaan antara serat penguat dan matriks plastik di sekitarnya.
Tegangan geser pada ujung serat sangat tinggi, dan matriks yang lebih lemah
harus memikul beban. Oleh karena itu serat yang panjang dan kontinu sangat baik untuk
komposit yang harus menanggung beban. Serat halus dalam jumlah banyak lebih baik
daripada serat kasar dalam jumlah kecil, karena semakin halus serat semakin luas
permukaan antara yang dapat menanggung beban geser dan semakin kecil kemungkinan
menyebabkan cacat dalam matriks. Akhirnya matriks yang ulet lebih mudah
62
menyesuaikan diri dengan konsentrasi tegangan pada ujung serat dibandingkan dengan
matriks yang rapuh.
I. Komposit dengan Kekakuan yang Tinggi
Komposit merupakan polimer ringan. Meskipun komposit memiliki kekuatan
tarik Su yang lebih rendah dari pada logam, rasio kekuatan / kerapatan, Su/ρ, tinggi.
Namun fungsi penguat pada beban tarik dan beban tekan berbeda. Pada kompresi, rasio
modulus elastisitas / kerapatan, E/ρ, merupakan kriteria desain yang lebih baik. Beberapa
jenis komposit dengan modulus yang sangat tinggi masih memerlukan teknik produksi
serat khusus. Serat boron dan karbon sangat baik, tetapi biaya proses tinggi sehingga
penggunaannya masih terbatas.
Beberapa serat dan matriks yang masih banyak dijumpai dalam industri komposit
antara lain:
Bahan-bahan serat:
1. Serat gelas: silika (Si O2)
Bahan serat ini banyak dipakai banyak dipakai dalam pembuatan komposit
dalam kualitas kekuatan sedang
2. Serat grafit/karbon
Bahan serat ini lebih kuat dari bahan serat gelas, harga lebih mahal, biasanya
dipakai untuk keperluan tertentu dalam advanced Composite.
3. Silicon Carbide (Si C)
Bahan ini dipakai untuk keperluan komposit yang berkenaan dengan
temperatur tinggi.
4. Dalam penelitian-penelitian banyak dikembangkan serat-serat yang berasal
dari: kevlar, spectra, dan dari jenis-jenis bahan metal.
Bahan Matriks:
1. Polimer (plastik)
- Termoset, yaitu plastik yang tidak berubah karena panas, tidak dapat di
recycle.
- Termoplastik, yaitu plastik yang dapat berubah karena panas, dapat di
recycle.
63
2. Keramik
Bahan ini getas, banyak dipakai karena ketahanannya terhadap temperatur
tinggi, untuk Si C san Si N tahan sampai temperatur 1650.
3. Logam ( Aluminium, Timah, Magnesium, Baja, dlsb)
5. Beton, Karet, Kayu dan lain sebagainya.
Nama-nama Komposit yang banyak dipasarkan antara lain:
1. FRP (Fiber Reinforced Plastics)
Komposit ini dapat dikelompokkan lagi dalam:
Plastik + gelas plastik yang diperkuat dengan serat gelas
(Glass fiber reinforced plastics = GFRP)
Plastis + karbon plastik yang diperkuat dengan serat karbon
(Carbon fiber reinforced plastics = CFRP)
2. FRM (Fiber Reinforced Metal)
3. FRR (Fiber Reinforced Rubber)
4. FRCer (Fiber Reinforced Ceramics)
5. MMC (Metal Matrix Composite)
Evaluasi
a. Jelaskan sifat-sifat mekanik bahan komposit dibawah ini:
1) Kayu
2) Akrilik
3) Karet
4) Aluminium
5) Serat gelas
b. Serbuk SiO2 sebanyak 60% (berat) ditambahkan pada resin fenol-formadehide
sebagai pengisi.
1) Tentukan berat jenis campuran
2) Hitunglah konduktivitas termalnya.
64
Daftar Pustaka
Shackelford, James F..1992. Introcduction to Materials Science for Engineers, New York: Macmillan Publishing Company
Smallman, R. E.. 1991. Metalurgi Fisik Modern, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Surdia, Tata, dkk. 1992. Pengetahuan Bahan Teknik,Jakarta: PT Pradnya Paramita