4 laporan sdl

12
4.5 HASIL PERCOBAAN 4.5.1IC 74LS148 (8-LINE TO-3-PRIORITY ENCODER) Tabel 4.4 Tabel kebenaran IC 74LS148 INPUTS OUTPUTS E1 0 1 2 3 4 5 6 7 A2 A1 A0 GS E0 H H H H H H H H H H H H H H H L L L L L L L L H H H H H L H H H H H H H H H H H H L L H H H H H H H L L L L L H L L L L L L L L L L L L L H L H H H H H H L H L L H L H L L L L L L L L H L L H L H L H H H H H L H H L H L L H L L L L L L L H H L H L L H L H H H H L H H H L H H L H L L L L L L H H H L H H L H L H H H L H H H H H L L L H L L L L L H H H H H L L L H L H H L H H H H H H L H L H L L L L H H H H H H L H L H L H L H H H H H H H H L L H L L L H H H H H H H H L L H L L H H H H H H H H H H L H 4.5.1.1 ANALISIS HASIL PERCOBAAN Merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pad inputnya menjadi kode biner pada output. Enkoder biner mengkodekan inform (data) dari masukan 2 n ke dalam kode keluaran n-bit. 1. Salah satu masukan (dan hanya satu masukan) harus mempunyai nila ‘1’ one-hot encoding 2. Keluaran merepresentasikan bilangan biner yang mengindentifika

Upload: rizky-gelar-maliq

Post on 22-Jul-2015

127 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

4.5 HASIL PERCOBAAN 4.5.1 IC 74LS148 (8-LINE TO-3-PRIORITY ENCODER)Tabel 4.4 Tabel kebenaran IC 74LS148

E1 H H L L L L L L L L L L L L L L L L

0 H L H H L H L H L H L H L H L H L L

1 H L H H L H L H L H L H L H L L L H

INPUTS 2 3 4 H H H L L L H H H H H H L L L H H H L L L H H H L L L H H L L L L H L H L L H L H H L H H H H H H H H H H H

5 H L H H L H L L L H H H H H H H H H

6 H L H H L L L H H H H H H H H H H H

7 H L H L L H H H H H H H H H H H H H

A2 H H H L L L L L L L L H H H H H H H

OUTPUTS A1 A0 GS H H H H H H H H H L L L L L L L H L L H L H L L H L L H H L H H L L L L L L L L H L L H L H L L H L L H H L

E0 H H L H H H H H H H H H H H H H H H

4.5.1.1 ANALISIS HASIL PERCOBAAN Merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode biner pada output. Enkoder biner mengkodekan informasi (data) dari masukan 2n ke dalam kode keluaran n-bit. 1. Salah satu masukan (dan hanya satu masukan) harus mempunyai nilai 1 one-hot encoding 2. Keluaran merepresentasikan bilangan biner yang mengindentifikasi

masukan mana yang mempunyai nilai 1. Dalam Praktikum ini meggunakan Encoder Priority. Encoder Priority adalah jenis encoder, dimana untuk membangkitkan kode biner pada outputnya, saklar pada input tertinggi saja yang diperhatikan atau diprioritaskan, selain itu diabaikan. Untuk jenis prioritas ini ada 2 encoder dengan input dan output active high dan active low. Dapat dilihat pada tabel hasil percobaan, bahwa untuk membangkitkan nilai pada output encoder, tidak harus memiliki masukan yang harus low atau high yang sedemikian rupa jumlahnya. Pada tabel, sebagai pembuktian teori, diujikan beberapa nilai pada inputan yang bukan menempati nilai prioritas, baik high atau low, nilai output yang dikeluarkan sama. Dilihat dari perilaku yang diberikan oleh masukan encoder yang ada, dapat diketahui bahwa, encoder yang digunakan adalah encoder dengan tipe aktif low. Juga pada saat enable bernilai high, semua keluaran juga akan bernilai high, ini menandakan kalau pada saat enable bernilai satu, rangkaian tidak dapat digunakan, atau nilainya tidak berguna. Jika kondisi aktif high, biasanya adalah masukan [x0..x7] : 00000001 dengan keluaran [x0..x2]:000. Masukan x[1]..x[7] = 00001111 ataupun 11101111 dengan enable = 0

Gambar 4.7 masukan encoder 11101111

Gambar 4.8 masukan encoder 00001111

Dapat dilihat untuk masukan bernilai enable bernilai 0, tanda bahwa aktif low dan masukan bernilai 11101111 ataupun 00001111 akan memberikan keluaran yang sama yaitu bernilai, 10001. Hal ini dikarenakan nilai prioritas encoder ada pada masukan x[3] yang pada masukan ini bernilai low. Masukan x[1]..x[7] = 11111110 ataupun 11111110 dengan enable = 0

Gambar 4.9 masukan 000000000

Gambar 4.10 masukan nilai 11111111

Pada gambar 4.9 dan gambar 4.10 diatas masukan enable bernilai 1, Pada gambar 4.9 masukan encoder adalah bernilai Low (00000000) , sedangkan pada gambar 4.10 masukan encoder adalah bernilai High (11111111). Keduanya memberikan output yang bernilai high semua (11111111). Hal ini dikarenakan nilai enable yang diset high, menyebabkan encoder ini tidak berfungsi, atau karena encoder ini bersifat aktif low, jadi selama masukan enable bernilai high bisa disimpulkan bahwa encoder ini tidak akan bekerja sesuai fungsinya, yaitu mengubah masukan yang ada. Masukan x[1]..x[7] = 00000000 ataupun 11111110 dengan enable = 0

Gambar 4.11 untuk masukan 11111110

Gambar 4.12 masukan encoder 0000000

Pada Gambar 4.11 memiliki input (00000000) ,sedangkan pada gambar 4.12 (111111110), namun karena nilai enable adalah low, maka encoder dapat bekerja dengan baik, yaitu keluaran yang dihasilkan adalah 00001. Pada percobaan dan hasil percobaan diatas, ditunjukan bahwa untuk masukan high atau low tidak memberikan pengaruh yang signifikan, kecuali pada bit priotitas yang ada. Yaitu menganggap dont care nilai masukan di depan nilai priotiras yang ada, atau mudahnya, bit priotitaslah yang menjadi acuan pengambilan fungsi keluaran yang ada.

4.5.2 IC 74LS138 (1-OF-8 DECODER / DEMULTIPLEXER)Tabel 4.5 Tabel kebenaran IC 74LS138

E1 H H H L H L L L L L L L L L

E2 H L H H H L L L L L L L L L

INPUTS E3 A0 H H L L H H L L L H L L H L H H H L H H H L H H H L H H

A1 H L H L H L L L H H L L H H

A2 H L H L H L L L L L H H H H

O0 H H H H H H L H H H H H H H

O1 H H H H H H H L H H H H H H

OUTPUTS O2 O3 O4 O5 H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H H L H H H H L H H H H L H H H H L H H H H H H H H

O6 H H H H H H H H H H H H L H

O7 H H H H H H H H H H H H H L

4.5.2.1 ANALISIS HASIL PERCOBAAN

Decoder Merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau menafsirkan kode-kode biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada outputnya. Decoder mempunyai N masukan data dan 2N keluaran 1. Hanya satu keluaran yang di-assert (diaktifkan) dalam satu waktu (onehot encoded) a. Assert: ke nilai 1 (logika positif/active-high) atau 0 (logika negatif/active-low). b. Tiap keluaran ditentukan oleh satu valuasi nilai masukan. 2. Masukan ENABLE (En) digunakan untuk mematikan (disable) keluaran a. Asumsi keluaran active-high : Jika En=0, tidak ada keluaran dekoder yang di-assert Jika En=1, satu keluaran di-assert sesuai valuasi masukan Dari hasil yang diperoleh dari percobaan yang menggnuakan IC 74LS138,

yaitu sebagai decoder 1 ke 8, dengan menggunakan 3 selektor sebagai penentu nilai keluaran. Hasil yang didapat menunjukan bahwa nilai yang diperoleh ternyata sesuai dengan tabel kebenaran fungsi biner. Yaitu mengubah nilai biner menjadi jalur keluaran yang diinginkan. Sebagai contoh, kita ambil masukan [A0..A2] : 000, maka jalur keluaran yang dipilih adalah dengan nilai [O0..O7] : 011111111, yang berarti jalur keluaran yang aktif adalah jalur ke-nol, ditunjukan dengan adanya nilai 0, karena nilai yang ada bernilai aktif low.

Masukan e[1]..e[3],x[0]..x[2] = 00000000, dan 110111

Gambar 4.13 masukan decoder 00000000

Gambar 4.14 masukan decoder 110111

Pada Gambar 4.14 dan Gambar 4.13 menunjukan nilai keluaran yang diperoleh dari masukan dengan enable bernilai low semua (0) , akan memberikan keluaran bernilai low semua (00000000) . Untuk Membuktikan Bahwa hasil percobaan sesuai dengan table kebenaran berikut gambar dari hasil percobaan yang dapat digunakan sebagai bukti dari hasil percobaan yang telah dilakukan. Yaitu untuk keluaran output ke-0 sampai dengan output ke-7 berurutan.

Gambar 4.15 masukan 001000

Gambar 4.16 masukan 001001

Gambar 4.17 masukan 001010

Gambar 4.18 masukan 001011

Gambar 4.19 masukan 001100

Gambar 4.20 masukan 001101

Gambar 4.21 masukan 001110

Gambar 4.22 masukan 001111