4. sistem lakrimal
TRANSCRIPT
SISTEM LAKRIMAL
Dr. MANDIRI NINDIASARI, SpM, MSc
Sistem lakrimal
• Adalah sistem pembasahan mata, mulai dari diproduksi hingga pembuangan
• T.d. sistem sekretorik & sistem ekskresi• pH Air mata: ± 7
Sistem sekresi1. Kelenjar lakrimal utama• Memproduksi 95% dari total air mata• Letak di fossa glandulae lacrimalis os temporal
2. Kelenjar lakrimal tambahan• Kel. Krause & Kel. Wolfring • Memproduksi 5% dari total air mata• Letak di fornix superior• Bertanggung jawab saat tidur
3. kelenjar Meibom• Letak: di tarsus bawah konjungtiva palpebra
bag.profunda
4. kelenjar Zeis• Letak di batas depan kelopak• Mrpk modifikasi dr glandula sebasea
5. kelenjar Moll• Letak di batas depan kelopak• Mrpk modifikasi dr glandula sudorifera
6. sel goblet, kelenjar Manz, & kripte Henle• Letak di konjungtiva• Menghasilkan musin
Gambar palpebra superior
Sistem ekskresi
• Air mata diproduksi • mata berkedip palpebra meratakan, sakus
lakrimalis akan tergencet timbul tekanan positif• Mata terbuka tekanan negatif air mata
terserap melalui punctum lakrimal ke kanalikuli superior & inferior ke sakus lakrimalis ke duktus nasolakrimalis ke meatus nasi inferior ke nasofaring ke esofagus & lambung
Lapisan air mata
Terdiri dari 3 lapisan:1. lipid (lapisan superfisial)• Dihasilkan kel.Meibom
Fungsi:• Menghambat penguapan• Meningkatkan tekanan permukaan• Melumasi kelopak mata
2. air (lapisan tengah)• Dihasilkan kelenjar lakrimal utama & tambahan• Mrpk lapisan paling tebal
Fungsi: • Memberi oksigen pd permukaan epitel kornea• Mengandung zat antibakteri (laktoferin, lisozim,
betalisin)• Membentuk permukaan optik yg halus• Membersihkan debris
3. musin (lapisan dalam)• Dihasilkan sel goblet, kripte henle, & kel.Manz
Fungsi:• Mengubah permukaan kornea dari hidrofobik
mjd hidrofilik• Memperhalus permukaan kornea shg air
dapat menempel
Faktor-faktor pelapisan ulang air mata
• Refleks mengedip• Harmonisasi permukaan mata luar & kelopak
mata• Epitel yg normal
Pemeriksaan sistem lakrimal
• Pemeriksaan kelenjar:– Perubahan warna– Perubahan bentuk– Sifat perubahan
• Normalnya: kelenjar lakrimal tidak terlihat & tidak menonjol
• Pemeriksaan produksi air mata: tes schirmer
Tes schirmer
• Sisipkan kertas saring ke fornix inferior kedua mata
• Tunggu 5 menit• Normal: kertas basah > 10mm• Lebih cepat basah: hipersekresi• Lebih lama basah: hiposekresi
Pemeriksaan sistem lakrimal lanj.
• Amati kedudukan pungtum lakrimal• Normal: menghadap ke dalam• Cara pemeriksaan: palpebra dieversi/ ditarik
keluar• Amati perubahan kulit/pembengkakan pada
sakus lakrimal (dakriosistitis)• Pemeriksaan lain: tes regurgitasi, pompa Anel,
sondase, foto rontgen
Tes regurgitasi
• Tekan sakus lakrimalis• Tes regurgitasi (+); jk ada cairan yg mengalir
kembali melalui punctum
Tes fluoresen
• Teteskan fluoresen 2%• Minta pasien berkedip berulang-ulang• Pasang kapas basah di dalam hidung sesisi dg
mata yg akan diperiksa• Hasil: jika tidak ada sumbatan maka kapas
tampak hijau fluoresein• Jika kapas bersih berarti ada sumbatan
Sondase
• Utk mengetahui apakah sumbatannya permanen atau tidak
• Jk sumbatan tidak permanen, kawat sondase bisa menembus, saluran kembali normal
• Jk sumbatan permanen, kawat tidak dapat menembus
Pompa Anel
• Jarum tumpul dimasukkan melalui pungtum lakrimal (biasanya inferior dulu) ke dalam sakus lakrimal
• semprotkan larutan garam fisiologis (NaCl)• sebagian air ada yg tertelan• Hasil:• Tes Anel (+): bila terasa asin di tenggorokan• Tes Anel (-): bila tidak terasa asin
• Bila cairan keluar dari pungtum superior: berarti ada obstruksi di duktus nasolakrimalis
• Bila cairan keluar kembali dari pungtum inferior: berarti ada obstruksi di ujung nasal kanalikuli inferior
• Selanjutkan lakukan tes Anel melalui pungtum lakrimal superior
Keratokonjungtivitis sika (dry eye)
• Hiperemi konjungtiva, • defisiensi air mata, • penebalan epitel kornea, • gatal, • rasa terbakar pada mata, • penurunan visus
Penyebab defisiensi air mata
• Kerusakan jaringan lakrimal oleh inflamasi granulomatosa, inflamasi kronis, atau lesi neoplastik
• Kelenjar lakrimal tidak ada (kongenital/akuisita)• Duktus sekretorius tersumbat• Lesi neurogenik• Disfungsi kelenjar meibom defisiensi lipid• Defisiensi musin, krn kerusakan sel goblet akibat
hipovitaminosis A / sikatriks konjungtiva
Pengeluaran air mata berlebihan
• Lakrimasi– Produksi berlebihan ttp ekskresi normal– Misal: Korpus alienum, emosi
• Epifora– Sekresi normal ttp ada gangguan ekskresi
Radang sistem lakrimal
Dakrioadenitis• Radang kelenjar lakrimal• Pada anak: komplikasi morbili• Pada dewasa: krn trauma• Akut: rasa nyeri (+)• Kronis: biasanya bilateral
Dakrioadenitis akut
Dakriosistitis • Radang sakus lakrimalis krn sumbatan duktus
nasolakrimalis• Tanda: epifora, ada eksudat, uji regurgitasi (+)• Akut: sakit, bengkak, merah, nyeri tekan di
daerah nasal / sekitar sakus lakrimal• Penyebab: bakteri( stafilokokus aureus,
streptokokus pnemonia), hemofilus influenza (pada anak)
Dakriosistitis akut
Sindroma mata kering
• Akibat produksi air mata ↓ atauPenguapan air mata ↑
• Dijumpai pada 10-15% orang dewasa• Keluhan: iritasi ringan sampai rasa terbakar,
spt berpasir, fotofobia• Gejala cenderung memburuk di sore hari krn
Terpapar sinar lama, Kelembaban rendah, ruang ber-AC
Tanda klinis:• Iritasi permukaan ringan – berat• Kalsifikasi kornea (riw. Obat topikal
antiglaukoma)• Keratinisasi kornea & konjungtiva• Dilatasi pembuluh darah konjungtiva bulbi• Permukaan kornea tidak rata• Peningkatan debris pada air mata• Keratopati filamen & plak mukus
Penatalaksanaan Kasus ringan:• Air mata buatan 4x/hr• Kompres hangat• Salep pelumas saat tidur
Kasus sedang:• Air mata buatan 4x/hr – tiap jam• Salep pelumas saat tidur• Penutup kanalis lakrimal yg dapat dilepas
Penutup kanalis lakrimal yg dapat dilepas
Kasus berat:• Seperti pada kasus ringan – sedang ditambah:• Tarsorapi, lensa kontak, pengaturan
kelembaban ruangan, siklosporin A
TERIMA KASIH