4214105002_abdul hakam muwaffaq
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
1/17
SISTEM PERMESINAN BANGUNAN LEPASPANTAI“Survey Bangunan LepasPantai”
KELAS E
Abdul Hakam Muwaffaq
NRP. 4214105002
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALANFAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2015
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
2/17
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
3/17
2
Pada tahap instalasi, underwater-surveillance pada sea-bed secara
kontinyu dilakukan untuk memastikan agar integritas dari struktur bisa selalu
terjamin.
Selama masa operasional, underwater inspection dilakukan berdasar 3
alasan dari Atkins ( Atkins Planning 1979 ) sbb :
• Sertifikasi atau pembaharuan certificate of fitness
• Asuransi untuk operator terhadap reliability dan safety
• Accident, reparasi atas accident, atau modifikasi lainnya
B. JENIS – JENIS SUERVEY BANGUNAN LEPAS PANTAI
1. Drop Cell Survey
Survei sel penurunan dilakukan dari permukaan dan mengharuskan
elektroda referensi diturunkan melalui kolom air yang berdekatan denganstruktur platform yang. Bacaan dicatat interval kedalaman yang telah
ditentukan di berbagai lokasi di seluruh struktur. Metode ini cepat dan
murah, itu akan memberikan beberapa indikasi potensi permukaan pada
struktur. Mereka tidak akan akurat karena fakta bahwa elektroda referensi
bisa jauh dari struktur, namun, pembacaan diperoleh lakukan memberikan
indikasi umum yang baik untuk status pelindung struktur.
Potensi mencatat umumnya optimis sejauh potensial katoda yang
bersangkutan; kesalahan biasanya kisaran antara (-) 0,02 dan (-) 0,06 Volt
vs Ag / AgCI, tergantung pada kondisi laut, kedalaman air dan tingkat
pelindung struktur. Hal ini adil untuk mengatakan bahwa jika sebuah
survei sel penurunan dilakukan dengan baik menunjukkan tingkat
pelindung marginal, maka dalam banyak kasus, survei rinci akan
mengungkapkan daerah yang berada di bawah kriteria dilindungi. Gambar
1 dan 2 menunjukkan perak / silver sel penurunan klorida yang khas.
Gambar 3 menunjukkan Laporan survei khas dari survei tersebut.
Gambar 1. Saddle Clamp
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
4/17
3
Gambar 2. Beam Supports
Gambar 3. Silver Chloride Drop Cell Survey
2. Suervey Equipment & Personnel
Hal ini hampir tidak mungkin untuk melakukan survei perlindungan katodik
akurat dengan salah peralatan atau personel. Sebuah survei tidak akuratdapat menyebabkan konsekuensi serius dengan baik optimis atau pesimis
ketidaktepatan. Perusahaan penulis telah mengalami tangan pertama ini,
memiliki tiba lepas pantai dengan kapal menyelam sarat dengan anoda
baru hanya untuk menemukan bahwa survei CP asli cacat dan bahwa tidak
ada kebutuhan untuk retrofit. Demikian survei dapat mengakibatkan
korosi kerusakan struktur. Sumber kesalahan yang paling umum untuk
penyelam dan survei ROV dibantu adalah:
• Inexperienced survey personnel
• Poor quality silver chloride reference electrodes
• Damage to electrode lead wire insulation from balanlces
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
5/17
4
• Poor reference ground connection
• Data transfer error
Gambar 4. Typical wiring schematic for a good survey setup
Gambar 5. Glove mounted probe
3. Visual Survey Pipeline Offshore
Teknologi pigging berkembang semakin maju dan dapat digunakan untuk
tujuan khusus yang lebih spesifik. Pada kenyataannya, kebutuhan
penggunaan pig tidak hanya untuk mencari penyok atau tekuk, tetapi juga
lubang korosi dan retak, hingga dikembangkanlah Intelligent pig. Sistem
pigging juga dapat digunakan untuk keperluan lain seperti pengecatan
lubang internal atau untuk menyumbat saluran pipa sehingga
pemeliharaan dapat dilaksanakan tanpa shutdown, dsb.
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
6/17
5
Pigging merupakan salah satu teknik cleaning operation bagian dalam dari
pipeline system yang panjangnya sampai ratusan kilometer seperti ”cude
oil pipeline” di Chevron, Medco dll. Sistem perpipaan ini dapat menjadi
kotor , akibat berbagai hal, seperti adanya kerak (scale), korosi akibat
adanya fluida korosif, aus dll. Cleaning & detecting bagian dalam pipadengan sistem pigging ini dilakukan dengan memasukkan alat pig kedalam
alat peluncur(pig launcher), pig akan meluncur disepanjang pipeline dan
diterima oleh perlengkapan penerima (pig reciever). Selama pig ini
meluncur di dalam pipa, maka pig akan melakukan inside cleaning
pipeline, sekaligus melakukan pendeteksian kondisi pipa tersebut.
Berikut ini macam- macam pig dari berbagai tipe produksi, antara lain
sebagai berikut :
• Tipe foam Pig
• Tipe Ball Pig
• Tipe Bidirectional Pig
• Tipe Scrapper Pig
• Tipe Brush Pig
• Tipe Intelijent Pig
Fungsi pig dalam operasi adalah untuk separasi produk, memperbaiki
efisiensi pipa, mendorong kotoran, menyalurkan inhibitor korosi, meter
proving dan inspeksi. Bila pigging diperlukan selama operasi, maka pipa
transmisi harus dirancang dengan trap permanen. Berikut beberapa
penjelasan mengenai salah satu fungsi pigging selam operasi:
1. Pendorong Kondensat
Pada pipa transmisi gas diman cairan terkumpul dibawah pipa akan
menurunkan masukan efisiensi, kondensat dapat didorong ke terminal
setiap kesempatan dengan slug yang besar, menyebabkan problem di
tempat pelanggan. Slug catcher yang prinsipnya sama dengan separator
dipakai untuk menyerap fluktuasi, suatu hal yang normal untuk membatasi
ukuran potensial dari slug kondensat dengan regular sphering (Ball-pig)catcher yang diperlukan.
2. Inhibitor Korosi
Pada sistem pengontrolan korosi dengan inhibitor, pig ini digunakan untuk
menyalurkan inhibitor tersebut ke seluruh permukaan internal pipa agar
merata terkena inhibitor dan dilakukan dengan slug inhibitor antara dua
pig.
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
7/17
6
Gambar 6. Pipeline Offshore
C. METODE PENGUKURAN
1. Pengukuran secara visual
Pengamatan secara visual dilakukan dengan memasang papan duga dan
mencatat bacaan elevasi muka-air. Skala pada papan duga harus diketahui
hubungannya dengan referensi koordinat vertikal setempat. Papan duga
harus ditempatkan di tempat yang aman dan perubahan posisi (karena
hempasan gelombang, tertabrak perahu atau gerusan tanah dasar).
Pengamatan pada umumnya dilakukan tiap 15, 30 atau 60 menit. Untuk
keperluan peramalan konstanta pasang-surut diperlukan minimal 30 haripencatatan. Pengukuran pasang-surut dapat merupakan bagian dan survei
batimetri daerah pantai, pengukuran arus pantai atau pengukuran debit di
muara sungai.
Pengamatan visual tanpa bantuan bak penenang dapat memberikan
akurasi yang sangat rendah. Bak penenang adalah alat penyaning
gelombang pendek untuk papan duga atau AWLR. Bak penenang
dihubungkan dengan perairan pantai dengan pipa atau saluran hingga
fungsi sebagai penyaring gelombang pendek tercapai. Pada umumnya pada
saluran atau pipa penghubung diberi sekat dengan beberapa lubang kecil
berdiameter 1 s/d 2 mm. Perlu diperhatikan bahwa dalam menentukan
letak lubang ini dihindarkan kemungkinan tertutupnya lubang oleh lumpur
atau kotoran.
Pengukuran pada malam hari, menurut pengalaman, sebaiknya dilakukan
lebih rapat. Hal ini menghindari kemungkinan hilangnya data karena
pencatat tertidur.
2. Pengukuran dengan AWLR
Penempatan AWLR harus lebih memperhatikan keamanan dan kedudukan
alat. Karena alat ini lebih mahal dan kerusakannya dapat menghentikan
survei terutama jika ketersediaan suku cadang alat terbatas. Seperti pada
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
8/17
7
papan duga, AWLR perlu ditempatkan pada bak penenang. AWLR tanpa
bak penenang yang efektif dapat memberikan hasil pengukuran yang
kualitasnya lebih rendah dan pencatatan secara manual dengan papan
duga sehingga usaha dan biaya yang dikeluarkan terbuang percuma.
Walaupun AWLR mencatat secara otomatis, selama pengukuran alat perlu
sering diperiksa keadaannya (ketersediaan tinta, keadaan jarum,, keadaan
kertas, peredaman gelombang, halangan pada saluran atau pipa
penghubung). Sebelum dipasang, selain diperiksa kalibrasi pencatatannya,
AWLR perlu diatur sehingga selang pengukuran (batas maksimum dan
minimum) masuk dalam kertas pencatat. Papan duga atau AWLR perlu
dilindungi untuk tetap pada kedudukannya karena adanya hempasan
gelombang, tertabrak perahu atau gerusan tanah dasar.
Pengamatan dan pencatatan pada umumnya dilakukan tiap 15, 30 atau 60
menit. Untuk keperluan peramalan konstanta pasang-surut diperlukan
minimal 30 hari pencatatan. Pengukuran pasang-surut dapat merupakan
bagian dan survei batimetri daerah pantai, pengukuran arus pantai atau
pengukuran debit di muara sungai.
Gambar 7. Pencatat pasang-surut dengan AWLR
PENGUKURAN GELOMBANG
Pengukuran gelombang pendek dapat dilakukan dengan beberapa metode
seperti yang tertera pada Bab 1. Metode pengukuran dapat dikelompokkan
menjadi
1. pengukuran dengan alat-alat ukur berada di darat (land based),
2. alat ukur di perairan, dan
3. alat ukur di udara.
Beberapa catatan yang perlu diperhatikan adalah:
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
9/17
8
1. Metode-metode dan alat-alat ukur yang berada di darat, seperti
misalnya pengukuran visual, terbatas jangkauan ukurnya karena tidak
mudah mendapatkan lokasi penempatan alat ukur yang sesuai serta kurang
luwes untuk beberapa variasi pengukuran.
2. Pengukuran di near- atau surfzone pada umumnya menggunakantransmisi kabel baik untuk penyaluran data atau catu daya alat ukur.
3. Telemetri digunakan untuk pengukuran di lepas-pantai atau laut dalam.
Berikut ini adalah beberapa uraian singkat tentang karakteristika penting
metode dan alat pengukuran gelombang.
1. Pengukuran visual
Pengukuran visual yang paling sederhana adalah pengukuran tinggi
gelombang pecah secara visual (Hoyt,1971). Pengukuran dilakukan oleh 2
orang. Orang pertama memegang papan duga. Papan duga dipegang
supaya dapat berdiri tegak pada garis pantai rata-rata. Dasar papan duga
dianggap mendekati elevasi dasar atau lembah gelombang pecah. Orang
kedua berdiri di sisi darat dan orang pertama. Orang pertama mencari
tempat sehingga ia dapat melihat cakrawala di lepas-pantai satu garis
dengan puncak gelombang pecah dan papan duga. Angka yang terbaca
pada papan duga merupakan taksiran tmggi gelombang pecah. Lebih
jelasnya lihat sketsa di halaman berikut ini.
Gambar 8. Pengamatan tinggi gelombang secara visual (Hoyt, 1971).
2. Pengukuran dengan stadia-type wave gauge
Alat ukur berupa pelampung berbendera (tanda) yang dipasang di tempat
yang diinginkan serta teropong yang dapat digerakkan secara vertikal
mengikuti gerak pelampung. Gerak teropong dicatat dengan jarum dan
kertas pencatat. Lebih jelasnya lihat sketsa pada halaman berikut ini.
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
10/17
9
Gambar 9. Stadia-type wave gauge.
3. Pengukuran dengan kamera video atau film
Metode ini juga disebut Memo-motion camera system. Prinsip pengukuran
adalah merekam pergerakan muka air pada tiang-tiang berskala atau
papan duga yang dipasang di surfzone. Perekaman video pada umumnya
dilakukan secara menerus untuk interval-interval waktu sampling
tertentu. Setiap periode perekaman sebaiknya lebih panjang dan
beberapa kali periode gelombang terpanjang yang signifikan di daerah
observasi. Perekaman dengan kamera dilakukan dengan pengambilan
gambar dengan frekuensi tertentu misalnya dalam durasi 10 menit diambil
gambar dengan interval antara gambar 0.2 detik atau dalam durasi 25
menit dengan interval pengambilan gambar 0.5 detik.
4. Pengukuran dengan stereo-photography
Gambar diambil dengan dua buah kamera yang dapat diletakkan di darat,digantungkan pada balon atau dengan helikopter. Dan segi akurasi posisi
kamera, perletakkan di darat adalah yang paling baik. Tetapi situasi
lapangan bisa jadi tidak memungkinkan untuk pengambilan gambar
gelombang, terutama jika pantai relatif landai dan tidak mempunyal
gundukan pasir (dune) yang cukup tinggi. Kamera dapat pula dipasang di
atas bangunan di tepi pantai yang cukup tinggi seperti menara.
Gambar 10. Pemotretan gelombang dengan stereo-photographs yang
digantungkan diudara dengan helikopter dan dengan balon.
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
11/17
10
Jarak antar dua kamera harus cukup untuk mendapatkan efek stereo pada
gambar gelombang. Semakin tinggi posisi kamera semakin besar daerah
yang dapat dicakup tetapi semakin tinggi lokasi kamera akurasi semakin
rendah. Pada keadaan udara berangin pengukuran dengan balon atau
helikopter sulit dilakukan. Dilaporkan bahwa penggunaan balon terbataspada kecepatan angin di bawah 5 m/d.
Akurasi pengukuran dapat diperkirakan berdasarkan tinggi lokasi kamera
dibagi dengan faktor tertentu, C, yang besarnya tergantung alat
stereoplotter yang digunakan. Misalnya letak kamera pada ketinggian +200
m dan C = 1500 maka batas akurasi pengukuran adalah 30 cm.
5. Pengukuran dengan listrik
Alat ukur tinggi gelombang dengan arus listrik termasuk alat ukur yang
diletakkan pada permukaan air. Penggunaan alat jenis ini pada umumnya
ditujukan untuk mengukur tinggi gelombang di daerah surfzone. Ada tiga
macam yaitu capacitance type, resistance type dan step-type.
Jenis pertama terdiri dari seutas kawat logam berisolasi yang dipasang
tegak. Sebagian panjang kawat terendam air. Bahan isolasi dan air yang
berada di sekeliling kawat pada bagian yang terendam berfungsi sebagai
dielektrik yang diukur hambatannya terhadap arus bolak-balik
(capacitance) dengan frekuensi yang cukup tinggi. Beberapa catatan yang
perlu diperhatikan adalah:
1. jika beberapa alat yang sama diletakkan berdekatan pengukuran dapat
menjadi kacau karena interferensi,
2. panjang kabel transmisi mempunyai batas tertentu,
3. dapat terjadi kesalahan jika kabel kotor,
4. perlu dilindungi dan gangguan perahu atau benda apung lainnya,
5. untuk pengukuran jangka panjang biaya pengoperasian dan perawatan
dapat menjadi mahal.
Jenis kedua berupa dua buah batang logam terbuka tahan karat sejajar
yang dipasang tegak atau dua kabel terbuka dililitkan secara sejajar pada
tabung dan bahan isolator. Air laut yang berada di antara dua logam
sejajar tersebut berfungsi sebagai penghantar arus listrik. Perubahan arus
listrik karena perubahan panjang celah yang terendam dikorelasikan
dengan elevasi muka air dan direkam. Alat ini jarang dipakai di surfzone.
Baik jenis pertama (capacitance) maupun jenis yang kedua ini (resistance)
memberikan response sinyal yang sangat linier. Jenis yang kedua lebih
sensitif terhadap kotoran tetapi tidak menghadapi masalah interferensi.
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
12/17
11
Jenis yang ketiga, step-type wave gage, adalah berupa barisan elektrode
dengan interval tetap yang dipasang pada sebuah batang vertikal. Jika air
berada di antara sepasang kutub elektrode maka terjadi hubungan arus
listrik. Dengan demikian setiap elektrode berfungsi sebagai sakelar yang
dihidup-matikan oleh keberadaan air di antara dua kutubnya. elektrode¬-elektrode yang terendam berstatus hidup dan elektrode-elektrode yang
berada di atas permukaan air berstatus mati. Dengan diketahuinya nomor
elektrode mana yang berada pada batas antara status hidup dan mati,
elevasi muka air dapat diperkirakan.
Problem yang dihadapi oleh alat ini adalah hidupnya elektrode oleh
tetesan air. Untuk menyelesaikan masalah ini beda daya hantar listrik yang
diakibatkan oleh tetesan air dan oleh rendaman air perlu dicari.
Gambar 11. Alat ukur gelombang dengan listrik (a) capacitance, (b)
resistance, (c) step-type
6. Pengukuran gelombang melalui tekanan
Alat pengukur tinggi gelombang dengan prinsip pengukuran tekanan pada
umumnya dipasang di dasar pantai. Elevasi muka air atau tinggi gelombang
diukur berdasarkan perubahan tekanan hidrostatis yang terasa di dasar
pantai.
Sensor penangkap tekanan dapat berupa gelembung udara dalam tabung
karet (rubber tube), tahanan litrik geser, diferensial transformator,
membran logam tahan karat, atau piezoelectric.Cara penyaluran data dan perekaman dapat bervariasi. Data dapat
disalurkan ke darat lewat kabel atau gelombang radio, alat perekam di
darat. Data dapat direkam di tempat dan pada waktu-waktu tertentu
rekaman diambil untuk dianalisis di darat.
Dikenal dua sistem pengukuran yaitu absolut pressure dan differential
pressure. Pada sistem absolut pressure, angka pencatatan menunjukkana
tekanan absolut pada saat tertentu. Sistem mi memungkinkan
dilakukannya analisis perubahan tinggi muka air rata-rata yang berperiode
lambat berdasarkan data yang tercatat. Pada sistem differential pressure
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
13/17
12
pengukuran hanya mencatat perubahan tekanan dengan periode yang
relatif cepat. Perubahan lambat tidak terekam oleh pencatat sistem mi.
Pada sistem absolut pressure peneinpatan kedalaman alat dapat terbatas.
Pada sistem differential pressure, alat dapat menyesuaikan diri pada
kedalaman berapapun, hanya saja penurunan alat harus pelan-pelan (adakecepatan maksimumnya).
Gambar 12. Pengukur gelombang dengan tekanan.
7. Pengukuran dengan BuoyAlat ukur dengan buoy menangkap akselerasi gerak yang dialami buoyakibat naik turunnya muka air. Akselerasi vertikal yang tercatat kemudiandiintegralkan sehingga diperoleh catatan tinggi gelombang. Alat ini padaumumnya dipakai untuk pengukuran di lepas-pantai. Data dapat direkamdi tempat, dikirim melalui gelombang radio ke stasiun pencatat di darat,atau dikirim melalui kabel ke stasiun pencatat di perahu yang
ditambatkan di dekatnya.Buoy sering dikombinasi dengan alat ukur sistem tekanan atau ultrasonikyang dipasang di dasar pantai. Buoy ada yang dapat sekaligus mencatatarah gelombang datang.
Gambar 13. Pengukur gelombang dengan Buoy.
D. TEKNOLOGI SURVEY & INSPEKSI BAWAH LAUTBerikut ini adalah beberapa teknologi pekerjaan bawah air yang dapat
membantu proses operasional maupun maintenance pada bangunan lepaspantai.
- Teknologi Pengelasan Bawah Laut
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
14/17
13
Meskipun teknik pengelasan basah bawah air (dalam hal ini yang dimaksud
adalah wet welding) telah dikenal sejak 1930, namun pada kenyataannya
belum banyak pihak yang tertarik untuk mengaplikasikannya sebagai solusi
yang tepat guna. Ada beberapa keuntungan yang didapat dari teknik
pengelasan ini, diantaranya adalah biaya yang relatif lebih murah danpersiapan yang dibutuhkan jauh lebih singkat dibanding dengan teknik yang
lain, namun ada hal-hal lain yang mesti dipertimbangkan sebelum
mengaplikasikannya. Artikel ini akan membahas tentang aplikasinya dalam
perbaikan struktur lepas pantai dengan fokus pada batasan-batasan dan
tantangan-tantangannya. Selama masa operasinya, struktur lepas pantai akan
membutuhkan beberapa intervensi bawah air untuk perawatan, perbaikan
atau perubahan seperti :
• Penguatan untuk resertifikasi struktur yang telah habis design life-nya
• Perbaikan karena kesalahan design
• Perbaikan karena kerusakan yang disebabkan oleh:
o Kesalahan pada saat instalasi
o Insiden, misalkan tertabrak kapal, badai, kejatuhan benda dari
atas dek, dsb
o keretakan pada sambungan karena keadaan lingkungan (ombak,
angin)
o Penambahan struktur karena adanya perubahan operasi
Gambar14. Pengelasan Bawah Laut
- Remotely Operated Vehicle (ROV)
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
15/17
14
Definisi ROV (Remotely Operated Vehicle) menurut Marine Technology
Society ROV Committee's dalam "Operational Guidelines for ROVs" (1984) dan
The National Research Council Committee's dalam "Undersea Vehicles and
National Needs" (1996) adalah pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang
dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, padasaat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya.
Remote Operation Vehicle (ROV) secara luas dikenal sebagai nama umum
bagi kapal selam mini yang kerap digunakan pada industri minyak dan gas
lepas pantai. Kapal selam ini tak berawak, tapi dioperasikan dari kapal lain.
Keduanya terhubung melalui kabel yang berfungsi juga sebagai penambat.
ROV tersusun dari satu set pengapung besar di atas sasis baja atau
aluminium agar. Pengapung itu biasanya terbuat dari busa sintetis. Di bagian
bawah konstruksi terpasang alat-alat sensor yang berat. Komposisi ini--komponen ringan di atas dan berat di bawah--akan menghasilkan pemisahan
yang besar antara pusat apung dan pusat gravitasi. Maka alat ini pun lebih
stabil di dasar laut saat melakukan tugas-tugasnya. ROV memiliki kemampuan
manuver yang tinggi. Kabel tambat berfungsi mengirimkan energi listrik serta
data video dan sinyal. Saat bertugas memasang kabel-kabel listrik tegangan
tinggi, ROV biasanya ditambahkan tenaga hidrolik.
Gambar 13. Remotely Operated Vehicle
Sistem ROV terdiri atas vehicle (atau sering disebut ROV itu sendiri),yang terhubung oleh kabel umbilical ke ruangan kontrol dan operator di atas
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
16/17
15
permukaan air (bisa di kapal, rig atau barge). Yang paling juga adalah sistemkendali, sistem peluncuran dan sistem suplai tenaga listrik maupun hidrolik.Melalui kabel umbilical, tenaga listrik dan hidrolik, juga perintah-perintah,atau sinyal-sinyal kontrol, disampaikan dari ruang kontrol ke ROV, secara duaarah. ROV dilengkapi dengan peralatan atau sensor tertentu seperti kamera
video, transponder, kompas, odometer, bathy (data kedalaman) dan lain-laintergantung dari keperluan dan tujuan surveinya.
Kebanyakan ROV dilengkapi dengan kamera video dan lampu.Kemampuannya bisa ditingkatkan dengan menambahkan sonar,magnetometer, kamera foto, manipulator atau lengan robotik, pengambilsampel air, dan alat pengukur kejernihan air, penetrasi cahaya, sertatemperatur.
Kabel-kabel ROV dilapisi dengan tabung penuh minyak agar terhindardari korosi air laut. Alat pendorong dipasang di tiga lokasi agar menghasilkankontrol penuh terhadap alat itu. Adapun kamera, lampu, dan lenganmanipulator berada di bagian depan atau belakang. Secara pasti siapa yang
pertama kali membuat ROV tidak diketahui secara jelas. Namun setidaknyaada dua peristiwa penting, ketika diluncurkannya PUV (ProgrammedUnderwater Vehicle) yang dibuat oleh Luppis-Whitehead Automobile diAustria pada tahun 1864.
Ada Small Electric Vehicle, -ROV kecil, berdimensi mini untuk
kedalaman kurang dari 300m, biasanya untuk keperluan inspeksi dan
pengamatan, digunakan untuk inspeksi perairan pantai, juga untuk ilmiah,
SAR, waduk, saluran air dan inspeksi nuklir. Ada juga berdasarkan kemampuan
kerjanya seperti tipe Work Class Vehicle, yang menggunakan listrik dan
hidrolik sebagai sumber tenaganya. Sebagian besar tipe ini untuk mendukung
pekerjaan pengeboran lepas pantai, yang digunakan untuk survey dan
rektifikasi pipa gas bawah laut dan kelas inspeksi (inspection-class) dan yang
kelas kerja atau (work-class).
ROV kelas inspeksi ini kecil dan agak ringan, biasanya digunakan untuk
survey dan pekerjaan test karat (catodhic protection) konstruksi platform dan
bangunan air lepas pantai. Sistem ROV pada umumnya bekerja di atas wahana
apung seperti kapal, barge, atau rig. Bila sistem ROV dipasang diatas kapal,
maka posisi ROV di bawah laut akan mengacu pada titik referensi di kapal.
Untuk keperluan survei, kapal biasanya menggunakan DGPS (DifferentialGlobal Positioning System) sebagai penentuan posisi utamanya. Sedangkan
untuk posisi di bawah laut, sistem ROV dilengkapi dengan alat penentuan
posisi bawah laut menggunakan gelombang suara (Acoustic Underwater
Positioning).Salah satu metode ini adalah Ultra Short BaseLine (USBL), yang
akan mengukur jarak, kedalaman, dan azimut ROV terhadap transduser USBL
yang dipasang di kapal. Posisi ROV dan data navigasi lainnya, dalam sistem
koordinat tertentu akan didapat dan melalui perangkat lunak navigasi
tertentu, akan dikirimkan secara real time ke ruang kontrol ROV. sistem ROV
disamping menggunakan teknologi mutakhir, juga didukung oleh sumber daya
-
8/19/2019 4214105002_Abdul Hakam Muwaffaq
17/17
16
manusia yang profesional di bidangnya.Dukungan peralatan suku cadang dan
training bagi para operatornya selalu dilakukan secara periodik.
Aplikasi penggunaan ROV pada industri oil and gas sangatlah beragam
diantaranya sebagai berikut:- Menyertai para penyelam, untuk meyakinkan bahwa para penyelam dalam
keadaan aman dan siap memberi bantuan.
- Inspeksi atau pemeriksaan anjungan atau kilang minyak, dari mulai
pemeriksaan visual sampai menggunakan alat tertentu untuk memonitor efek
dari korosi, kesalahan konstruksi, mencari lokasi keretakan, estimasi biologi
untuk pencemaran.
- Inspeksi Jalur pipa, mengikuti jalur pipa bawah laut untuk mengecek adanya
kebocoran, menentukan perkiraan umur pipa dan meyakinkan bila instalasi
pipa dalam kondisi baik.
- Survey, baik visual maupun survei menggunakan gelombang suara, diperlukan
sebelum pemasangan pipa, kabel, dan fasilitas bawah laut lainnya.
- Pendukung pengeboran dan konstruksi, dari inspeksi visual, memonitor
pelaksanaan pengeboran dan konstruksi, sampai melakukan perbaikan-
perbaikan jika diperlukan.
- Memindahkan benda-benda berbahaya di dasar laut, terutama di sekitar
fasilitas bangunan seperti kilang minyak. ROV terbukti lebih bisa menekan
biaya untuk menjaga daerah tersebut tetap aman dan bersih.
- Pada pekerjaan pemotongan bawah air (underwater thermal cutting).
- Menutup Kebocoran Sumur Minyak Bawah Laut.