42454517-rumus-hitung-cairan
TRANSCRIPT
Keadaan normal status cairan dan elektrolit
Air adalah komponen pembentuk tubuh yang paling banyak
jumlahnya. Pada orangdewasa kurang lebih 60 % dari berat badan
adalah air (air dan elektrolit), 2/3 bagian berada di intrasel, dan 1/3
bagian berada di ekstrasel.
60 % berat badan tubuh adalah :
a. Cairan intrasel (CIS) 40 % dari berat badan
b. Cairan ekstrasel (CES) 20 % dari berat badan yang terdiri
dari cairan intravaskuler (plasma) 5 % dari berat badan, dan
cairan interstisil 15 % dari berat badan.
Elektrolit utama
a. Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N =
100 - 106 mEq/liter)
b. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 -
4,5 mg/liter)
Secara lebih terperinci kandungan kadar elektrolit dalam tubuh adalah
sebagai berikut :
mEq Plasma Interstisial SelulerNaCl
HCO3K
CaMgPO4SO4
Protein
145100274532116
14311027453212
14-
10150
-26
113-
74
Konsentrasi ion H pada suatu larutan atau tingkat keasaman dan kebasaan ditunjukkan sebagai pH . Nilai pH normal adalah 7,35 - 7,45 Air murni merupakan larutan netral mempunyai pH 7Larutan asam mempunyai pH < 7Larutan basa mempunyai pH > 7
Rehidrasi Goldberger (1980) melakukan beberapa cara menghitung kebutuhan cairan dan
elektrolit, yaitu :Cara I · Jika ada rasa haus dan tidak ada tanda-tanda klinis dehidrasi lainnya, maka
kehilangan cairan kira-kira 2 % dari BB pada waktu itu. Contoh: BB 50 kg maka defisit cairan sekitar 1 liter. (1000 cc)
· Jika seseorang bepergian 3-4 hari tanpa air dan ada rasa haus, mulut kering, oliguria, maka defisit air sekitar 6 % atau 3000 cc pada orang dengan BB 50 kg.
· Bila ada tanda di atas ditambah dengan kelemahan fisik nyata, perubahan mental seperti bingung atau delirium, maka defisit cairan sekitar 7-14% atau sekitar 3,5 sampai 7 liter pada orang dengan BB 50 kg.Cara II:Jika penderita dapat ditimbang tiap hari, maka kehilangan BB 4 kg pada fase akut cuma dengan defisit air 4 liter.Cara III:Dengan suatu kenyataan bahwa kosentrasi natrium dalam plasma berbanding terbalik denganvolume ekstrasel dengan pengertian bahwa kehilangan air tidak disertai dengan perubahan kosentrasi natrium dalam plasma, maka dapat dihitung dengan rumus:Na2 x BW2 = Na1 x BW1 dimana;
Na1 = kadas Na plasma normal 142 mEq/literBW1 = volume air badan normal sekitar 60 % dari BB pria dan 50 % dari BB wanita.
Na2 = Kadar natrium plasma sekarang. BW2= Volume air badan sekarang.Daldiyono (1973) mengemukakan salah satu cara menghitung kebutuhan cairan untuk rehidrasi inisial pada gastro enteritis akut berdasarkan sistim score.Adapun nilai/score gejala klinis dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Gejala klinik ScoreMuntahVox colerica (suara sesak)Kesadaran apatisKesadaran somnolent sampai dengan koma Tensi sistolik kurang atau sama dengan 90 mmHgNadi lebih atau sama dengan 120 x/menit Napas kusmaul > 30x/menitTurgor kulit <Vacies colericaEkstremitas dinginJari tangan keriputSianosisUmur 50 atau lebihUmur 60 tahun atau lebih
121221112112-1-2
Semua score ditulis lalu dijumlah. Jumlah cairan yang akan diberikan dalam 2 jam dapat dihitung:
Score x 10% x BB (Kg) x 1 liter 15Dengan menggunakan rumus Margon-walten (dikutip dari Daldiyono) yaitu dengan
mengukur BJ Plasma:
BJ plasma -1,025 x BB (Kg) x 4 ml 0,001 Contoh : Pria BB 40 Kg dengan BJ Plasama pada waktu itu 1,030, maka kebutuhan
cairan untuk rehidrasi inisial : 1,030 - 1,025 x 40 x 4 ml = 800 ml 0,001 Jumlah cairan yang dibutuhkan adalah :Menurut Golderberg (1980) kebutuhan cairan berdasarkan gejala klinis adalah:cara 1. Kehilangan cairan sekitar 6% dari BB atau sekitar 3 liter.Menurut cara III rumus :Na II x Bw 2 = Na I x Bw I123 x X = 142 x 22 X = 25,4 (tak sesuai)Menurut score Daldiyono dari gejala klinis ditemukan score 6 , perhitungannya:6 x 10% x 50 Kg x 1 liter = 2 liter (2000 ml)15