454-1212-2-pb

4
Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Konsep Sistem Gerak Tumbuhan di SMA Negeri 3 Pidie (Exhaustiveness Student Learning through the Skill Process Approach In Motion Systems of Plant Concept in SMA Negeri 3 Pidie) Tarmizi FKIP Biologi Universitas Jabal Ghafur Abstract Implementation of process skills approach to the concept of plant motion system in SMA Negeri 3 Pidie. Research purposes to know the process of learning outcomes through the application process skills approach to the concept of plant movement. The approach used was qualitative descriptive approach types of Class Actions. This study used two cycles with four components, namely planning (planning), action (acting), observation (observing) and reflection (reflecting). Subjects in this study were students in grade XI IPA 3 year 2009/2010 amounted to 30 people. The instrument used was the test at the end of each cycle. To find out the improvement process and the thoroughness of learning were used a percentage formula. Results showed that the average grade 77.67 80% completeness level of exam success cycle I. Cycle II gained an average grade of 72.17 with 86.67% completeness level. Students generally gave positive responses (attitudes agree) on learning. It is recommended that the application of process skills approach can be used on other concepts in the biology learning as one model that can enable student learning. Key words: Skill process aproach, Result, Respond PENDAHULUAN Perubahan paradigma guru dalam mengajar perlu diubah. Perubahan yang dimaksud adalah memberdayakan siswa selalu aktif dalam pembelajaran melalui penerapan pendekatan pembelajaran yang dapat mengoptimalkan motivasi belajar siswa sehingga hasil yang diperoleh dapat dingkatkan. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan keterampilan proses. Menurut Sanjaya, ( 2007:16) bahwa “Pendekatan keterampilan proses adalah roda penggerak penumbuhan atau pengembangan fakta dan konsep dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan kondisi belajar siswa aktif”. Pada pembelajaran biologi diharapkan siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga ketuntasan belajar siswa pun dapat tercapai. Melalui pendekatan keterampilan proses, siswa diharapkan konsep-konsep yang dipelajari benar-benar berdasarkan pemahaman dan berdasarkan kerja siswa Pendekatan keterampilan proses perlu diperkenalkan kepada siswa secara lebih mendetail, karena pendekatan ini membuat siswa aktif dalam mempelajari suatu konsep biologi dan saling bekerja sama dengan teman-teman di kelasnya. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pendekatan pembelajaran multi fungsi dan diyakini mampu meningkatkan motivasi maupun hasil belajar siswa. Pembelajaran ini berorientasi pada siswa ( student oreinted ), yang melibatkan siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran. Interaksi yang terjadi dalam kelompok akan memungkinkan siswa lebih mudah belajar serta menjadi sumber belajar bagi sesamanya ( Susanto, 1999:47 ). Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 3 Pidie bahwa dalam proses belajar mengajar selama ini, khususnya bidang studi biologi masih didominasi oleh guru, siswa berperan pasif dalam pembelajaran. Akibatnya siswa menjadi kurang tertarik dengan konsep biologi sehingga menyebabkan nilai biologi menjadi rendah dan kurang memuaskan. Dengan kata lain hasil belajar siswa pada ujian harian masih belum mencapai angka ketuntasan klasikal. Berdasarkan penjelasan guru bidang biologi di SMA Negeri 3 Pidie nilai KKM yang ditetapkan di sekolah adalah 65, sementara presentase ketuntasan yang diperoleh siswa 39% nilai siswa di bawah nilai ketuntasan ( 65 ). Kemungkinan besar hal ini disebabkan karena metode yang digunakan guru hanya metode ceramah saja, guru yang memberikan semua materi, sedangkan siswa hanya duduk dan mendengar penjelasan dari guru. Guru kurang memberikan kesempatan kepada

Upload: hasanahrisky

Post on 16-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jjjjj

TRANSCRIPT

Page 1: 454-1212-2-PB

Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses PadaKonsep Sistem Gerak Tumbuhan di SMA Negeri 3 Pidie

(Exhaustiveness Student Learning through the Skill Process Approach In Motion Systems ofPlant Concept in SMA Negeri 3 Pidie)

TarmiziFKIP Biologi Universitas Jabal Ghafur

Abstract

Implementation of process skills approach to the concept of plant motion system in SMANegeri 3 Pidie. Research purposes to know the process of learning outcomes through theapplication process skills approach to the concept of plant movement. The approach used wasqualitative descriptive approach types of Class Actions. This study used two cycles with fourcomponents, namely planning (planning), action (acting), observation (observing) and reflection(reflecting). Subjects in this study were students in grade XI IPA 3 year 2009/2010 amounted to30 people. The instrument used was the test at the end of each cycle. To find out the improvementprocess and the thoroughness of learning were used a percentage formula. Results showed that theaverage grade 77.67 80% completeness level of exam success cycle I. Cycle II gained an averagegrade of 72.17 with 86.67% completeness level. Students generally gave positive responses(attitudes agree) on learning. It is recommended that the application of process skills approach canbe used on other concepts in the biology learning as one model that can enable student learning.

Key words: Skill process aproach, Result, Respond

PENDAHULUAN

Perubahan paradigma guru dalammengajar perlu diubah. Perubahan yangdimaksud adalah memberdayakan siswaselalu aktif dalam pembelajaran melaluipenerapan pendekatan pembelajaran yangdapat mengoptimalkan motivasi belajar siswasehingga hasil yang diperoleh dapatdingkatkan. Salah satu pendekatan yangdigunakan adalah pendekatan keterampilanproses.

Menurut Sanjaya, ( 2007:16) bahwa“Pendekatan keterampilan proses adalah rodapenggerak penumbuhan atau pengembanganfakta dan konsep dalam proses belajarmengajar untuk menciptakan kondisi belajarsiswa aktif”. Pada pembelajaran biologidiharapkan siswa aktif dalam prosespembelajaran sehingga ketuntasan belajarsiswa pun dapat tercapai. Melalui pendekatanketerampilan proses, siswa diharapkankonsep-konsep yang dipelajari benar-benarberdasarkan pemahaman dan berdasarkankerja siswa Pendekatan keterampilan prosesperlu diperkenalkan kepada siswa secaralebih mendetail, karena pendekatan inimembuat siswa aktif dalam mempelajarisuatu konsep biologi dan saling bekerja samadengan teman-teman di kelasnya.

Pembelajaran kooperatif merupakansalah satu pendekatan pembelajaran multi

fungsi dan diyakini mampu meningkatkanmotivasi maupun hasil belajar siswa.Pembelajaran ini berorientasi pada siswa (student oreinted ), yang melibatkan siswasecara keseluruhan dalam pembelajaran.Interaksi yang terjadi dalam kelompok akanmemungkinkan siswa lebih mudah belajarserta menjadi sumber belajar bagi sesamanya( Susanto, 1999:47 ).

Berdasarkan observasi awal di SMANegeri 3 Pidie bahwa dalam proses belajarmengajar selama ini, khususnya bidang studibiologi masih didominasi oleh guru, siswaberperan pasif dalam pembelajaran.Akibatnya siswa menjadi kurang tertarikdengan konsep biologi sehinggamenyebabkan nilai biologi menjadi rendahdan kurang memuaskan. Dengan kata lainhasil belajar siswa pada ujian harian masihbelum mencapai angka ketuntasan klasikal.Berdasarkan penjelasan guru bidang biologidi SMA Negeri 3 Pidie nilai KKM yangditetapkan di sekolah adalah 65, sementarapresentase ketuntasan yang diperoleh siswa39% nilai siswa di bawah nilai ketuntasan (65 ). Kemungkinan besar hal ini disebabkankarena metode yang digunakan guru hanyametode ceramah saja, guru yang memberikansemua materi, sedangkan siswa hanya dudukdan mendengar penjelasan dari guru. Gurukurang memberikan kesempatan kepada

Page 2: 454-1212-2-PB

siswa untuk lebih kreatif berpikir logis,sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal.

Berdasarkan kenyataan tersebutpenulis ingin mencari solusi melaluipenerapan pendekatan keterampilan prosesyang dipadu pembelajaran kooperatif secaraoptimal dalam mencapai ketuntasan belajarsiswa, maka diadakan penelitian yangberjudul: “Ketuntasan Belajar Siswa MelaluiPenerapan Pendekatan Keterampilan Prosespada Konsep Sistem Gerak Pada Tumbuhandi SMA Negeri 3 Pidie”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan pendekatan kualitatif deskriptifdengan jenis Penelitian Tindakan Kelas(PTK); karena peneliti berupaya mengkajilebih mendalam tentang penerapan penerapanpendekatan keterampilan proses untukmembantu siswa memahami konsep gerakpada tumbuhan serta ingin mengetahuirespon siswa terhadap pembelajaran tersebut.

Rancangan penelitian adalahpenelitian tindakan kelas menggunakan duasiklus dengan 4 komponen yaitu perencanaan(planning), tindakan (acting), pengamatan(observing) dan refleksi ( reflecting)

(Wiriaatmadja,2005). Penelitian ini dipilihkarena adanya permasalahan yang terjadi dikelas dan membutuhkan pemecahan dengansegera. Hasil penelitian diharapkan dapatdiperoleh bentuk pembelajaran yang idelauntuk membantu siswa dalam memahamikonsep gerak pada tumbuhan.

Peneliti utama adalah penulis,berfungsi sebagai pengelola instrumen danperancaang tindakan. Pengelola intrumenartinya peneliti sebagai pengamat, danpengumpul data. Peneliti sebagai perancangtindakan artinya peneliti yang menyusunrencana pembelajaran selama berlangsungnyapenelitian. Guru Biologi berfungsi sebagaipengajar dan dibantu oleh seorang temanmenjadi pengamat.

Data dikumpulkan dari seluruh siswakelas XI IPA 3 sebanyak 30 siswa merupakansumber data klasikal. yang berupa: 1)jawaban siswa dalam menyelesaikan soalyang diberikan berupa hasil tes akhir (posttest) menggunakan tes pilihan ganda yangdiberikan setiap berakhirnya satu siklustindakan; 2) data pengamatan tentangaktivitas siswa, 3) data pengamatan tentangaktivitas guru selama proses penelitianberlangsung, 4) respons siswa terhadappembelajaran dengan memberikan angket

skala Likert pada siswa (Arikunto, 2001).Teknik analisis data menggunakan rumuspersentase untuk mengukur kemampuankognitif dan respon siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi danrefleksi pada siklus I digambarkan sebagaiberikut:a. Kemampuan guru dalam mengelolapembelajaran untuk meningkatkanketerampilan proses umumnya sudah sesuaidengan rencana dan langkah-langkahpembelajaran sudah mulai teratur dalamkategori baik.b. Kemampuan siswa berdiskusi dan bekerjadalam kelompok belum baik karema masihdidominasi oleh siswa kelompok atas.c. Ketuntasan belajar siswa pada penerapanpendekatan keterampilan proses 80% denganKKM 65.

Kelemahan yang masih teramatidalam pembelajaran pada pada siklus I adalahsebagai berikut:a. Upaya guru untuk meningkatkan motivasisiswa belum maksimal, karena masih adasiswa yang kurang antusias dalam mengikutiproses belajar mengajar yang akhirnya akanmempengaruhi hasil belajar mereka.b. Siswa sudah mulai aktif dalam berdiskusidan tanya jawab tetapi masih ada siswa yangmerasa kurang percaya diri pada saatmengajukan pertanyaan dan menyampaikanpendapat.c. Hasil siklus 1 belum menggambarkantingkat ketuntasan yang diharapkan.

Tabel 1. Hasil Ujian siklus I Siswa Kelas XIIPA 3 SMA Negeri 3 Pidie

NoNilai

Siklus 1Jumlahsiswa

Keterangan

1 85 2 tuntas2 80 5 tuntas3 75 4 tuntas4 70 9 tuntas5 65 4 tuntas6 60 6 Tidak tuntas7 55 2 Tidak tuntas8 50 2 Tidak tuntas

Rata-rata77,67

30

Berdasarkan hasil pengamatan dananalisis data pada siklus II diperoleh adanyakeberhasilan dan kelemahan baik dari pihakguru maupun siswa, antara lain :

Page 3: 454-1212-2-PB

1) Kegiatan guru dan siswa dalampembelajaran diperoleh temuan sebagaiberikuta. Pengelolaan pembelajaran sudah baikkarena guru telah memahami teknikpelaksanaannya, baik pada kegiatan awal, intidan penutup.b. Keaktifan dan partisipasi siswa dalamkegiatan diskusi telah meningkat, dan tidaksaja didominasi oleh siswa kelompok atas,tetapi siswa kelompok sedang dan kelompokbawah juga ikut terlibat.c. Penyajian hasil diskusi kelompok di depankelas oleh wakil kelompok tidak lagi diwakilioleh ketua kelompok.d. Siswa mulai terbiasa berani bertanya danberani memberi tanggapan atau sanggahankepada kelompok lain pada kegiatanpresentasie. Hasil ujian siklus 2 telah mencapai KKMyang ditetapkan.

Tabel 2. Hasil Ujian siklus II Siswa Kelas XIIPA 3 SMA Negeri 3 Pidie

NoNilai

Siklus 1Jumlahsiswa

Keterangan

1 90 1 tuntas2 85 3 tuntas3 80 4 tuntas4 75 6 tuntas5 70 7 tuntas6 65 5 tuntas7 60 3 Tidak tuntas8 55 1 Tidak tuntas

Rata-rata72,17

30

Pembahasana. Hasil BelajarKetuntasan belajar klasikal padfa siklus Isebesar 80% atau sebanyak 24 siswa tuntasbelajar dengan mendapatkan nilai ≥ 65. Darihasil tes pada siklus 2 terdapat peningkatan.Ketuntasan belajar secara klasikal sebesar86,67% atau sebanyak 26 siswa memperolehnilai ≥ 65. Dengan demikian hasil belajarpada siklus 2 ini sudah sesuai denganindikator keberhasilan yang ditetapkan,sehingga tidak perlu dilakukan siklusselanjutnya Hal ini dikarenakan adanyaketerlibatan siswa selama prosespembelajaran terutama dalam melakukandiskusi untuk mengerjakan tugas LKS. Sesuaidengan pendapat Slavin (1995) bahwapembelajaran akan berkesan bila siswaterlibat langsung di dalamnya. Dengandemikian hasil belajar yang dicapai adalahhasil kerja maksimal mereka dalam

pembelajaran. Hasil yang diperoleh siswajuga berkaitan dengan meningkatnyamotivasi mereka dalam diskusi kelompok dandiskusi kelas. Hal ini seperti dijelaskanDimyati dan Mudjiono, (1994), bahwa”motivasi menentukan tingkat keberhasilandan kegagalan dalam belajar seorang siswa”.

b. Aktivitas SiswaPada siklus, I kegiatan pembelajaran

berlangsung masih kurang sesuai denganharapan, karena siswa belum terbiasa belajardengan model tersebut. Sehingga siswa yangmengemukakan pendapat masih beberapaorang. Umumnya siswa hanya diam. Saatsiswa penyaji selesai presentasi, masihbanyak kelompok lain belum ada yangmenanggapi.Kegitan diskusi kelompok masihbelum efektif, terlihat masih adanya siswayang bermain dan mengganggu teman. Siswayang ditunjuk untuk menyajikan hasil diskusimasih terlihat ragu-ragu dan kurangmenguasai materi.

Siklus II, memperlihatkan perubahanpada siswa. Hal ini tampak dalam setiappertemuan menunjukkan peningkatanaktifitas belajar siswa. Seperti meningkatnyaantusias dan motivasi siswa dalam mengikutipembelajaran, karena dorongan danpemberian motivasi oleh guru. Untuk kerjakelompok pun menunjukkan aktivitas, sepertimeningkatnya kegiatan diskusi dan tanyajawab antar teman dalam kelompok, sertasaling memberi sanggahan tentang hasil yangdipresentasikan. Fakta ini membuktikanbahwa penerapan keterampilan proses dapatmemperbaiki kinerja siswa dalampembelajaran.

c. Aktivitas GuruKegiatan pendahuluan yang dilakukan

guru belum memberikan efek yang dapatmemotivasi siswa untuk belajar materi gerakpada tumbuhan. Kegiatan inti yang dilakukanguru meliputi mengorientasi siswa dalampembelajaran, dalam hal ini gurumemberikan bimbingan kepada kelompokyang mengalami kesulitan. Siswa dalamkelompoknya melakukan kegiatan denganbimbingan guru, namun demikian bimbinganguru masih belum merata pada setiapkelompok. Guru lebih banyak memberikanbimbingan kepada kelompok yang aktifbertanya, sedangkan kelompok yangcenderung pasif hanya mendapat bimbinganguru secara sekilas.

Kegiatan penutup dilakukan gurudengan membimbing siswa untuk menarik

Page 4: 454-1212-2-PB

kesimpulan. Namun kebanyakan masihdilakukan oleh guru, sehingga siswa belumterbiasa. Secara umum pada siklus 1 ini gurumasih mendominasi pembelajaran. Dengandemikian dari hasil observasi dan refleksisiklus 1 dapat disimpulkan bahwa aktivitasdan hasil belajar siswa belum memenuhiindikator keberhasilan, baik dari segi prosesmaupun hasil yang dicapai.

Kegiatan siklus 2 berlangsung lebihbaik dan terjadi perubahan pada aktivitassiswa dalam pembelajaran. Hasil belajarsiswa yang dicapai menunjukakanpeningkatan kearah yang diharapkan, yaitutercapainya indikator keberhasilan.Kenyataan ini tidak lepas dari peran gurudalam proses pembelajaran, dimana gurutelah mampu mengaktifkan siswa dalamkelompok dan mengurangi dominansi dalamkegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasillembar aktivitas guru pada siklus 2, dapatdiketahui guru semakin baik dan sesuaidengan rencana melaksanakan kegiatanpembelajaran dalam menerapkan modelketrampilan proses. Kemampuan guru sepertimengorientasi siswa dalam pembelajaran,membimbing diskusi, dan mengarahkanpresentasi sudah meningkat.

d. Hasil AngketSecara umum siswa memberikan

respon positif atas pembelajaran yang telahdilakukan. Walau pun mereka masih belumbegitu tertarik belajar dengan penerapanmodel ketrampilan proses.

Berdasarkan analisis data respon siswaterhadap penerapan model ketrampilan prosespada konsep gearak tumbuhan terlihat bahwasebagian besar siswa menyatakan bahwapenerapan model ketrampilan proses sangatcocok dengan persentase jawaban 72%menjawab setuju. Siswa yang mengikutikegiatan pembelajaran dengan penerapanmodel ketrampilan proses merasa senangterhadap kegiatan pembelajaran yangdilaksanakan di kelas. Hal ini dilihat darirespon siswa dengan persentase 80%menjawab senang. Siswa menyatakansetuju bahwa penerapan model ketrampilanproses membuat siswa sangat mudahmemahami materi dengan persentase 72%.Cara guru menyajikan pembelajaran denganpenerapan model ketrampilan prosesmenarik, dengan persentase respon sebesar76%.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan yang telah diuraikan sebelumnyadapat d simpulan sebagai berikut:1. Penerapan pendekatan keterampilanproses dapat meningkatkan ketuntasan hasilbelajar siswa SMA Negeri 3 Pidie padakonsep gerak pada tumbuhan dari siklus I kesiklus II, dengan tingkat ketuntasan sebesar80% meningkat menjadi 86,67%.2. Umumnya siswa kelas XI IPA 3 SMANegeri 3 Pidie memberikan respon yangpositif (lebih dari 70%) terhadap penerapanpendekatan keterampilan proses padapembelajaran gerak tumbuhan.

SaranBerdasarkan kesimpulan dapat

diajukan saran bahwa penerapan pendekatanketerampilan proses pada pembelajaranbiologi dapat diterapkan pada konsep-konseplain, sehingga dapat membuat siswa selaluaktif dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2001. Dasar-dasar EvaluasiPendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004.Kurikulum 2006 KTSP MataPelajaran Biologi SMA. Jakarta:Direktorat Pendidikan MenengahUmum.

Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar danPembelajaran. Jakarta: Depdikbud.Semiawan, 1985

Susanto, P., 1999. Strategi PembelajaranBiologi di Sekolah Menengah. MalangFMIPA. Universitas Negeri Malang.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning.(2nd ed.). Boston, London: Allyn andBacon.

Sanjaya, Wina (2007), Strategi PembelajaranBerorientasi Standar ProsesPendidikan, Kencana, Jakarta.

Wiriaatmadja. Rochiati. 2005, MetodePenelitian Tindakan Kelas, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.