4_diklat (ee3)
DESCRIPTION
ee3TRANSCRIPT
PT PLN
(PERSERO)
Tujuan Pelatihan
Mengetahui secara komprehensif mengenai perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Pokok Bahasan Pelatihan dan Pengembangan Siklus Utama Pelatihan Implementasi Diklat di PLN
PT PLN
(PERSERO)
Rekru
tmen
Visi, Misi, Strategi SDM
Nilai-Nilai
Sistem Informasi SDM
Visi, Misi, dan Strategi KorporatP
en
gem
ban
gan
O
rgan
isasi d
an
P
ere
ncan
aan
Ten
ag
a K
erj
a
Pem
bin
aan
K
om
pete
nsi d
an
K
ari
r
Kin
erj
a
Pem
bela
jara
n
Pen
gh
arg
aan
Pera
tura
n d
an
Keb
ijakan
K
ep
eg
aw
aia
n
Hu
bu
ng
an
In
du
str
ial
Dir
ekto
ri K
om
pete
nsi P
LN
Visi Visi MisiMisi StrategiStrategi StrukturStruktur IRMAIRMA UraianUraian
JabatanJabatan
KebutuhanKebutuhanKompetensiKompetensi
JabatanJabatanKompetensi Kompetensi
IndividuIndividu Analisis Analisis JabatanJabatan
PT PLN
(PERSERO)
Proses Pembelajaran
Tidak sadar dirinya tidak kompeten
Sadar dirinya tidak kompeten
Sadar dirinya kompeten
Secara alamiahkompeten
Belajar adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap (sedikit demi sedikit) dan berulang-ulang sehingga menimbulkan perubahan (pengetahuan, keterampilan, dan/atau perilaku kerja) yang bersifat menetap
PT PLN
(PERSERO)
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan, bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja untuk kebutuhan sekarang. “now”
Pengembangan, bertujuan untuk mempersiapkan peserta / pegawai mampu memegang jabatan tertentu saat ini atau di masa datang. “future”
Aspek Pelatihan Pengembangan
Konsentrasi Pekerjaan teknis Fokus pada satu bidang
kerja
Peningkatan kualitas individu Fokus pada hubungan antara
individu dan organisasi
Orientasi Pada pelatih Pada tugas
Pada peserta Pada proses
Waktu Jangka pendek Jangka panjang
Alat ukur secara umum
Kinerja Pembiayaan Kelulusan Sertifikat
SDM kompetitif Kemungkinan promosi internal Tidak kekurangan SDM
PT PLN
(PERSERO)
Mengapa Diklat Diperlukan
Karyawan tidak mempelajari hal-hal yang sesuai dengan kehendak kita, atau hal-hal yang dibutuhkan sesuai dengan tuntutan kerjanya
Mereka tidak mempelajari cara-cara terbaik (yang kita kehendaki) dalam melaksanakan tugas
Mereka perlu diingatkan setiap saat tentang cara kerja yang benar
PT PLN
(PERSERO)
Latar Belakang Pelatihan
Menurut Barry (1996), latar belakang diselenggarakannya pelatihan: Perubahan staf Perubahan teknologi Perubahan pekerjaan Perubahan peraturan hukum Perkembangan ekonomi Pola baru pekerjaan Tekanan pasar Kebijakan sosial Aspirasi pegawai Variasi kinerja Kesamaan dalam kesempatan
PT PLN
(PERSERO)
Manfaat Pelatihan dan PengembanganBagi Organisasi
Meningkatkan profitabilitas serta sikap positif terhadap profit orientation
Meningkatkan pengetahuan terhadap pekerjaan serta ketrampilan kerja
Meningkatkan moral kerja
Meningkatkan hubungan atasan dan bawahan
Meningkatkan produktifitas
PT PLN
(PERSERO)
Manfaat Pelatihan dan PengembanganBagi Pegawai
Membantu individu dalam pembuatan keputusan serta pemecahan masalah secara efektif
Menciptakan motivasi, prestasi kerja, dan tanggung jawab
Mendorong dan menciptakan pengembangan diri serta kepercayaan diri
Membantu penanganan stress, ketegangan, frustasi dan konflik
Meningkatkan kepuasan kerja
PT PLN
(PERSERO)
Manfaat Pelatihan dan PengembanganBagi Manajer
Memiliki anak buah yang Kompeten
Dapat mendelegasikan lebih banyak tugas dan tanggung jawab kepada bawahan
Terlepas dari hal-hal kecil yang bukan porsinya untuk ditangani
Tugas dan pekerjaan berjalan lancar walau tidak di tempat
Menunjang karir untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi
PT PLN
(PERSERO)
Siklus Utama Pelatihan
1. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan
2. Mendisain Tujuan/Sasaran Pelatihan
3. Mengembangkan Program Pelatihan
4. Pelaksanaan Program Pelatihan
5. Evaluasi Pelatihan
PT PLN
(PERSERO)
Kebutuhan Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Kebutuhan PelatihanKebutuhan
Kompetensi Jabatan Kompetensi Saat
Ini
PT PLN
(PERSERO)
Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD)
• Mengidentifikasi kesenjangan antara KI dengan KKJ
• Dasar menyusun program diklat
• Proses mengidentifikasi kesenjangan antara KI dengan KKJ sampai merekomendasikan kebutuhan diklat
PT PLN
(PERSERO)
Pengamatan Langsung terhadap Proses Kerja Karyawan
Membaca Laporan Hasil Kerja Karyawan Melakukan interview Melakukan observasi Menyebarkan daftar pertanyaan (questionnaire) Sumber-sumber informasi lain
Beberapa Metode Pengumpulan Data Dalam Melaksanakan IKD
PT PLN
(PERSERO)
Penilaian karyawan
Hasil Diklat sebelumnya
Rencana dan Strategi usaha
Laporan Penjualan
Mutu hasil kerja
Produktifitas kerja
Keluhan pelanggan
Turn-over karyawan
Analisa Jabatan
Rencana Pengembangan Organisasi
Sumber Data & Informasi
PT PLN
(PERSERO)
??
Siapa Yang Berkompeten Melakukan IKD ?
Direct Manajer /Atasan langsung peserta Diklat atau atasan
langsung karyawan
Kenapa ?,Karena ia yang paling tahu tentang seluk beluk
anak buahnya dan pekerjaannya
PT PLN
(PERSERO)
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN ORGANISASI – UNIT KERJA - INDIVIDU
Penyusunan Program Pelatihan
Penyusunan Program Pengembangan Non
Pelatihan
Pengembangan Sasaran Pelatihan
MempersiapkanPeserta
Pelatihan
Mempersiapkan InstrukturPelatihan
Pemilihan Metode
Pelatihan
Pengembangan Bahan/Materi
Pelatihan
Penyelenggaraan Pelatihan
Pengembangan Ukuran dan Alat Ukur Evaluasi Pelatihan
Evaluasi Pra Pelatihan
Evaluasi SetelahPelatihan
Penerapan di Tempat Kerja
Evaluasi Di tempat Kerja
Penyusunan Program Pengembangan
Ruang Lingkup Pelatihan dan Pengembangan
PT PLN
(PERSERO)
Komponen Penyusunan Program Pelatihan
Sarana
TujuanLatihan
Pelatih
Anggaran Peserta
MateriLatihan
Metode
PT PLN
(PERSERO)
Sasaran Pelatihan (1)
Sasaran harus berasal dari identifikasi kebutuhan pelatihan !
APA yang dapat diperoleh setelah pelatihan ?
KONDISI yang harus dipenuhi ?
STANDAR-nya keberhasilannya seperti apa ?
Jangan Pernah berpikir bahwa pelatihan merupakan jawaban bagi semua masalah !!!
PT PLN
(PERSERO)
Sasaran Pelatihan (2)
Hasil PELATIHAN bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan seseorang,
tetapi dengan pelatihan akan MENINGKATKAN KOMPETENSI seseorang untuk mencapai kesuksesan.
POLITIK ORGANISASI
KOMPETENSI KESEMPATAN
SUKSES
PT PLN
(PERSERO)
Metode Pelatihan
Metode Kelebihan Kekurangan
Kuliah Hemat waktu Cocok untuk orientasi
Membosankan Keberhasilan proses belajar
ditentukan instruktur
Studi Kasus Gagasan, konsep, dan prinsip yang dikembangkan melalui diskusi kasus merupakan pengalaman yang sangat membekas
Peserta belajar memahami perbedaan pendapat dalam kelompok
Perlu waktu yang panjang Peserta yang aktif akan sangat
mendominasi kelas
Bermain Peran Memperjelas perbedaan antara yang kita ketahui dengan yang kita lakukan
Diperlukan banyak waktu Dapat tidak efektif bila peserta
tidak menjiwai peran
Games, Models, dan Simulasi
Permainan mendekati situasi yang sama dengan situasi nyata
Diperlukan banyak waktu dan biaya yang tinggi
Studi Lapangan Informasi yang diperoleh konkrit Diperlukan banyak waktu dan biaya yang tinggi
PT PLN
(PERSERO)
Evaluasi Pelatihan
Menurut Donald Kirkpatrick, ada 4 level untuk mengevaluasi efektifitas program pelatihan, yaitu :
Level 1Level 1ReaksiReaksi
Level 2Level 2PembelajaranPembelajaran
Level 3Level 3PerilakuPerilaku
Level 4Level 4HasilHasil
• Mengukur minat dan motivasi peserta, al : kuesioner di akhir program
• Mengukur apakah peserta telah menguasai materi pelatihan, al : paper test, pre-test, post-test
• Mengukur apakah peserta menerapkan pengetahuan yang dimiliki di tempat kerja, al :evaluasi atasan
• Mengukur apakah hasil pelatihan mampu meningkatkan kinerja organisasi, al : peningkatan produktivitas, pencapaian sasaran kinerja
PT PLN
(PERSERO)
Adanya perubahan cara kerja karyawan di tempat kerja, dari cara kerja lama ke
cara kerja baru (yang lebih baik), sesuai dengan Pengetahuan,Ketrampilan dan Sikap Kerja yang
dipelajari dalam DiklatSetiap karyawan (ex peserta Diklat) menerapkan semua
Pengetahuan ,Ketrampilan dan Sikap Kerja yang dipelajari (dalam Diklat), di tempat kerja
Tidak cukup dengan hanya membuat peserta Diklat mengerti,
TAPI yang benar adalah membuat peserta menerapkan apa yang
mereka mengerti
Apa yang Dimaksud Dengan Diklat yang Berhasil ?
PT PLN
(PERSERO)
Persepsi yang Keliru Tentang Diklat
Diklat sebagai hadiah Diklat selalu di dalam klas dengan alat audio visual dan sebagainya Diklat untuk “membuang orang” Diklat selalu dihadiri oleh banyak orang Diklat dianggap sebagai obat mujarab untuk semua masalah Dengan disetujuinya “Biaya Diklat ” berarti adanya komitment Diklat dianggap sama dgn “pesta” (event), begitu pesta selesai ya habis. Evaluasi dan follow up di tempat kerja (setelah Diklat selesai), tidak dianggap sebagai
bagian dari proses Diklat Atasan merasa bahwa Diklat terhadap anak buah bukan merupakan salah satu tugas dan
kewajibannya, apalagi merasa berkepentingan Diklat merupakan tugas dan tanggung jawab Manajer Diklat Diklat hanya untuk sejenak terhindar dari kesibukan sehari-hari yang menjemukan
(refreshing di Puncak misalnya) Diklat dicampur aduk dengan tujuan lain (seperti kesempatan-kesempatan TOT alias
Tengok Orang Tua atau untuk berkumpul atau “staff gathering”) Diklat sebanyak-banyaknya untuk mengumpulkan “man days / HOP”
PT PLN
(PERSERO)
Analogi Sepeda
Roda Belakang : Keterampilan teknis Pengetahuan Pengalaman
Roda Depan : Harapan Keterampilan sosial dan
hubungan
PT PLN
(PERSERO)
Maksud dan Tujuan
Maksud Membangun, meningkatkan, memelihara kompetensi Pegawai Internalisasi nilai-nilai Perseroan dalam penyelenggaraan Diklat sesuai
dengan kebutuhan Diklat
Tujuan Standarisasi penyelenggaraan Diklat Mendapatkan Pegawai yang memiliki KI sesuai dengan KKJ Mendapatkan Pegawai yang mampu mengoptimalkan potensi diri dalam
berkarir Tambahan pengetahuan dan keterampilan untuk menjalanai masa
pensiun Menumbuhkembangkan sikap kerja sesuai dengan nilai-nilai
Keputusan Direksi No. 412.K/DIR/2008 tentang Sistem Pendidikan dan PelatihanKeputusan Direksi No. 412.K/DIR/2008 tentang Sistem Pendidikan dan Pelatihan
PT PLN
(PERSERO)
Jenis Diklat
Diklat Seleksi Pegawai Baru Diklat Prajabatan Program Co-Op Program Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Tinggi
Diklat Profesi Diklat Penjenjangan
Executive Education (I, II, III, IV) Strategic Specialist Education (I, II, III, IV)
Diklat Penunjang Pendidikan Formal Workshop / Lokakarya / Seminar Pengelolaan Pengetahuan
Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti
PT PLN
(PERSERO)
Peserta Diklat
Diklat Seleksi Pegawai Baru Pelamar yang dinyatakan lulus sampai dengan tahap Prajabatan pada seleksi
penerimaan Pegawai Diklat Profesi
Pegawai yg membutuhkan peningkatan kompetensi bidang dalam pelaksanaan tugasnya
Diklat Penjenjangan EE I (MA) MM pada Adv 1/2 EE II (MM) MD pada Opt 1/2 EE III (MD) SpvA pada Sys 1/2/3/4 EE IV (SpvA) SpvD pada Spe 1/2/3 SSE I (F1) Adv 1 SSE II (F2) Opt 1 SSE III (F3) Sys 1 SSE IV (F4) Spe 1
Diklat Penunjang Pegawai yg memerlukan kompetensi penunjang yang dipersyaratkan dalam KKJ
dan atau penyegaran pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti
Pegawai yg memerlukan bekal dalam memasuki masa pensiun (> 50 th)
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Profesi
Setiap pegawai diberi kesempatan untuk mengukuti Diklat Profesi sesuai dengan bidang kompetensi yang dimiliki;
Pegawai yang dinyatakan tidak lulus dalam mengikuti Diklat Profesi pada setiap level kompetensi, diberikan kesempatan mengulang Diklat Profesi yang sama paling banyak 1(satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
Diklat profesi terdiri dari Diklat yang disusun sesuai dengan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) tentang pohon profesi.
Diklat profesi dapat dilaksanakan oleh Pusdiklat atau Pusdiklat bekerjasama dengan institusi berakreditasi dan memiliki wewenang memberikan sertifikat kompetensi yang terakreditasi berskala nasional;
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Profesi (Lanjutan)
Pegawai yang lulus diklat profesi yang dilaksanakan oleh Pusdiklat diberikan Sertifikat Kompetensi yang berlaku di lingkungan perseroan;
Pegawai yang lulus diklat profesi yang dilaksanakan oleh Pusdiklat bekerjasama dengan institusi terakreditasi diberikan sertifikasi berskala nasional;
Materi dan metode penyelenggaraan Diklat Profesi diatur lebih lanjut oleh Pusdiklat dengan memperhatikan ketentuan sistem pembinaan kompetensi dan karir pegawai yang berlaku di Perseroan.
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Penjenjangan
Setiap Pegawai diberi kesempatan untuk mengikuti Diklat Penjenjangan sesuai dengan Kebutuhan Kompetensi Jabatan baik Jabatan Struktural atau Jabatan Fungsional yang diproyeksikan;
Pegawai yang dinyatakan tidak lulus dalam mengikuti Diklat Penjenjangan pada setiap Level Kompetensi, diberikan kesempatan mengulang Diklat Penjenjangan paling cepat 2 (dua) tahun sejak mengikuti Diklat Penjenjangan sebelumnya;
Kesempatan Pegawai untuk mengulang Diklat Penjenjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diberikan paling banyak 3 (tiga) kali pada Level Kompetensi yang sama;
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Penjenjangan (Lanjutan)
Diklat Penjenjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri dari: Executive Education terdiri dari :
Executive Education I
Executive Education II
Executive Education III
Executive Education IV
Strategic Specialist Education terdiri dari : Strategic Specialist Education I
Strategic Specialist Education II
Strategic Specialist Education III
Strategic Specialist Education IV
Pada saat Diklat Penjenjangan berlangsung, proses assessment dilakukan untuk memastikan perubahan Kompetensi Inti dan Kompetensi Peran dari Pegawai yang bersangkutan;
Pelaksanaan assessment diatur lebih lanjut oleh Pusdiklat;
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Penunjang - 1
Diklat Penunjang dapat dilaksanakan melalui : Pendidikan Formal;
Workshop / Lokakarya / Seminar;
Pengelolaan Pengetahuan.
Pendidikan Formal dilaksanakan untuk mendapatkan Pegawai dengan kualifikasi Pendidikan Formal Strata Tiga (S3), Strata 2 (S2), Strata 1 (S1), Diploma 3 (D3) / Sertifikasi Pendidikan 3 (tiga) tahun
Workshop / Lokakarya / Seminar dilaksanakan untuk menambah wawasan, media benchmarking, serta menunjang pekerjaan saat ini.
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Penunjang - 2
Pengelolaan Pengetahuan dapat dilakukan melalui kegiatan berbagai pengetahuan baik
melalui program Diklat atau memanfaatkan sumber pengetahuan lainnya yang dilakukan
antar Pegawai dan difasilitasi oleh Perseroan
pemantauan dan pengukuran Pengelolaan Pengetahuan:
Knowledge Inventory, yaitu aktivitas membangun dan melengkapi inventory
Kepustakaan digital dan perpustakaan di seluruh korporasi PLN yang bertujuan untuk
memudahkan proses pembelajaran oleh Pegawai baik secara konvensional maupun e-
learning;
Knowledge Accessibility, yaitu aktivitas mendata jumlah Pegawai yang mengakses
kepustakaan digital atau yang meminjam buku di perpustakaan;
Knowledge Acquisition / Utilization, yaitu aktivitas yang menggambarkan jumlah
Pegawai yang memanfaatkan pengetahuan, inovasi yang ada dalam kepustakaan
digital maupun dari perpustakaan yang ada di lingkungan Perseroan serta jumlah
forum dan atau bentuk aktivitas berbagi pengetahuan lainnya yang diselenggarakan
oleh Perseroan secara sistematis.
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Penunjang - 3
Pengelolaan pengetahuan harus diberdayakan di setiap lingkungan Unit PLN, untuk mendapatkan: Solusi atas permasalahan operasional secara sistematik;
Sistem pendekatan baru, terobosan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien;
Sarana belajar atas pengalaman kesuksesan dan kegagalan masa lalu;
Percepatan proses pengalihan pengetahuan dan pengalaman di lingkungan perusahaan;
Knowledge Innovation, aktivitas yang menggambarkan berbagai usaha pembaharuan, terobosan yang dilakukan oleh Pegawai.
PT PLN
(PERSERO)
Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti
Untuk memberikan bekal kepada Pegawai yang akan memasuki masa pensiun, bagi setiap Pegawai yang telah memasuki usia 50 (lima puluh) tahun atau lebih berhak untuk mengikuti Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti yang dilaksanakan oleh Pusdiklat dan atau bekerjasama dengan lembaga Diklat lainnya di dalam negeri;
Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti dilaksanakan sesuai minat Pegawai dan dapat diikuti oleh Pegawai dan suami / isteri Pegawai sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan;
Pegawai dan suami / isteri yang melaksanakan Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti diberikan biaya perjalanan dinas paling banyak 1 (satu) kali dan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja.
PT PLN
(PERSERO)
Biaya Diklat
Biaya Diklat yang dikelola oleh Deputi Direktur Pengembangan SDM dan Talenta:
Diklat Prajabatan untuk penerimaan Pegawai dengan kualifikasi pendidikan Diploma Tiga (D3) atau Sertifikasi Pendidikan 3 (tiga) tahun, Strata Satu (S1), dan Strata Dua (S2);
Program Co-op; Diklat Penjenjangan Executive Education I, Executive Education II,
Strategic Specialist Education I dan Strategic Specialist Education II; Diklat pendidikan formal.
Biaya Diklat yang dikelola oleh Deputi Direktur Pendidikan dan Pelatihan : Prajabatan untuk penerimaan Pegawai dengan kualifikasi pendidikan
Diploma Satu (1) atau Sertifikasi Pendidikan 1 (satu) tahun; Diklat Profesi; Diklat Penjenjangan Executive Education III, Executive Education IV,
Strategic Specialist Education III, dan Strategic Specialist Education IV; Seminar, lokakarya, workshop, pengelolaan pengetahuan; Diklat Pembekalan Masa Purna Bakti.
Pusdiklat satu-satunya outlet penyelenggara diklatPusdiklat satu-satunya outlet penyelenggara diklat
PT PLN
(PERSERO)
Evaluasi Diklat
Reaksi, yaitu mengukur minat dan motivasi peserta, yang antara lain dapat dilakukan dengan kuesioner pada akhir program pelatihan;
Pembelajaran, yaitu mengukur kemampuan peserta dalam menguasai materi pelatihan, antara lain dapat dilakukan dengan melakukan pre-test dan post-test;
Perilaku, yaitu mengukur kemampuan peserta dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki di tempat kerja, yang antara lain dapat dilakukan dengan cara membuat action plan sebagai tindak lanjut Diklat dan evaluasi oleh Atasan;
Hasil, yaitu mengukur efektifitas Diklat secara kuantitatif terhadap peningkatan kinerja perusahaan, yang antara lain dapat dilakukan dengan Form sebagai berikut:
PT PLN
(PERSERO)
Hasil …
Nama Ukuran Jenis Keterangan
Prosentase belanja Diklat Pegawai
Aktivitas Diklat [Total biaya Diklat / total kompensasi Pegawai] x 100%
Jumlah materi Diklat yang disusun sesuai dengan standar kompetensi, termasuk materi e-learning
Aktivitas Diklat Jumlah materi Diklat per-tahun
Peningkatan penguasaan kompetensi Pegawai pasca pelaksanaan Diklat
Hasil Diklat Delta peningkatan Kompetensi Pegawai sebelum dan sesudah mengikuti Diklat
Prosentase Pegawai yang mendapatkan Diklat per tahun
Aktivitas Diklat [Total Pegawai yang mendapatkan Diklat / Total Pegawai] x 100%
Biaya Diklat per kwh Jual Hasil Diklat Total biaya Diklat / total kwh jual
Prosentase Peningkatan Kompetensi
Hasil Diklat [Kompetensi Pegawai setelah Diklat /Kompetensi Pegawai sebelum Diklat] x 100%
Biaya Diklat per jam Efesiensi Diklat Total biaya Diklat / total jam Diklat